ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ASCOP&C AC /P KKS M J L i K S KRI PS I KK PEKHLiSTAKAAN *UNIVERS1TAS A iR L A N G G A " S U R A B a V A F F 74]/9r Ta h JEMY TANDRA p PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KOLESTEROL HDL SERUM MARMOT (CAVIA PORCELLUS) FAKULTAS FA R M A SI U N IV ER SltA S AIRLANGQA S U R A B A Y A 1995 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KOLESTEROL HDL SERUM MARMOT {CAVIA PORCELLUS) SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Airlangga 1995 Oleh : Jemy Tandra 059011243 Disetujui oleh pembimbing : DR. Purwanto Pembimbing utama Drs. Siswandono, MS Drs. Robby Sondakh, MS Pembimbing serta Pembimbing serta SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkanNya kepada saya, sehingga tugas skripsi saya telah terselesaikan, guna memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Dengan selesainya tugas skripsi ini, maka pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebe- sar-besarnya kepada : 1. Bapak DR. Purwanto dari Laboratorium Kimia Medisinal Fakultas Farmasi Universitas Airlangga selaku pembimbing utama. 2. Bapak Drs. Siswandono, MS dari Laboratorium Medisinal Fakultas Farmasi Universitas Kimia Airlangga selaku pembimbing serta. 3. Bapak Kimia Drs. Robby Sondakh, MS dari Laboratorium Medisinal Fakutas Farmasi Universitas Air­ langga selaku pembimbing serta. 4. Bapak Ketua Jurusan Kimia Farmasi, Kepala torium Kimia Kimia Medisinal, Analisis Sintesis Airlangga Farmasi Kepala Farmasi dan Fakultas Labora­ Laboratorium Kepala Laboratorium Farmasi Universitas atas segala fasilitas dan bantuan yang telah diberikan selama penelitian ini. ii SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5. Ibu Dra. Hamidah Shahab, Bapak Drs. IGK Artawan, Drs. Soegiyanto, MS dan Ibu Dra. Soemiati, Bapak MS selaku dosen penguji. 6. Pengelola tas Unit Penunjang Hewan Farmasi Universitas Percobaan Airlangga Fakul­ yang telah banyak memberikan bantuan dan fasilitas selama penelitian ini. 7. Segenap karyawan Laboratorium Sintesis Laboratorium Kimia Farmasi Kimia Analisis yang telah dalam penelitian ini. dan Medisinal, Laboratorium memberikan bantuan • * 8. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan tuan, dorongan dan mendampingi dalam suka ban­ dan duka. 9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada saya akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa dan semoga bermanfaat skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi masyarakat, khususnya mahasiswa yang Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Surabaya, Januari 1995 Penyusun iii SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................... ii DAFTAR ISI ......................................... iv DAFTAR GAMBAR ...................................... vii DAFTAR TABEL ....................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................... ix RINGKASAN .......................................... x BAB PENDAHULUAN ............................... 1 1. Latar Belakang Permasalahan ............ 1 2. Permasalahan ........................... 5 3. Tujuan Penelitian ...................... 5 4. Hipotesis .............................. 5 5. Manfaat Penelitian ..................... 5 TINJAUAN PUSTAKA .......................... 6 1. Tinjauan tentang Vitamin C .... ......... 6 1.1. Sumber Vitamin C .................. 6 1.2. Sifat Fisika Kimia Vitamin C ...... 8 1.3. Stabilitas Vitamin C .............. 9 1.4. Vitamin C dalam Tubuh ......... '.... 10 2. Tinjauan tentang Kolesterol ............ 11. 2.1. Sifat Fisika Kimia Kolesterol ..... 11 2.2. Kolesterol dalam Tubuh ............ 13 I. BAB II. 2.3. Absorbsi dan Transport Kolesterol .... 13 iv SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kolesterol dalam Darah Kadar .14 2.5. Kolesterol HDL ..................... .16 2.6. Ekskresi Kolesterol ..................18 3. Tinjauan tentang Hewan Percobaan ..........19 4. Tinjauan tentang Penentuan Kadar Kolesterol dengan Metode Liebermann-Burchard .........19 4.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total .....20 4.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL ...... .22 5. Tinjauan tentang Metode Spektrofotometri .. 23 6. Tinjauan tentang Uji Validasi .............24 6.1. Kelurusan dan Trayek Kelurusan ...... .25 6.2. Sensitivitas .........................25 6.3. Presisi ..............................25 5.4. Akurasi ..............................26 BAB III. BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN ............27 1. Bahan-bahan yang Digunakan ................27 2. Alat-alat yang Digunakan ................. .27 3. Cara Kerja ............................... .27 3.1. Analisis Kualitatif terhadap Vitamin C 27 3.1.1. Pemeriksaan Organoleptis ..... .27 3.1.2. Reaksi Warna ................. .28 3.1.3. Pemeriksaan Titik Lebur ...... .28 3.2. Hewan Percobaan ..................... .29 3.2.1. Rancangan Percobaan .......... .29 3.2.2. Pemilihan Dosis .............. .32 4. Uji Validasi .............................. .32 v SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4.1. Kelurusan .......................... .32 4.2. Sensitivitas ....................... .33 4.3. Presisi ............................ .33 4.4. Akurasi ............................ .34 5. Pembuatan Kurva Baku ......................34 5.1. Pemilihan Panjang Gelombang Maksimum . 35 5.2. Pembuatan Kurva B a k u ................ .35 6. Pengambilan Sampel Darah ................. .36 7. Penentuan Kadar ......................... .36 7.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum 36 ' 7.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL serum . 36 8. Analisis Data .............................39 BAB IV. HASIL PERCOBAAN ..............................45 1. Analisis sifat fisika kimia vitamin C .... .44 2. Penentuan panjang gelombang maksimum ..... .46 3. Uji validasi ..............................47 3.1. Kelurusan ........................... 47 3.2. Sensitivitas .........................49 3.3. Presisi ..............................50 3.4. Akurasi ..............................52 4. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total .. 53 5. Hasil pemeriksaan kolesterol HDL serum .... 58 BAB V. PEMBAHASAN ...................................64 BAB VI. KESIMPULAN ...................................72 BAB VII. SARAN ........................................73 BAB VIII. DAFTAR PUSTAKA ...............................74 LAMP IRAN ...............................................79 vi SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Halaman Penentuan panjang gelombang maksimum larutan kolesterol .................................. 2. Kurva larutan linier nilai kolesterol serapan pada terhadap panjang 46 kadar - gelombang maksimum.................................... 48 vii SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR TABEL Tabel Halaman I. Kadar vitamin C ........................... 7 II . Analisis sifat fisika kimia vitamin C ...... 45 III. Serapan larutan kolesterol pada panjang gelombang 620,5 nm dengan 10 macam kadar .... 47 IV. Hasil pengamatan serapan blanko ............ 50 V. Penentuan presisi .......................... 51 VI. Penentuan akurasi .......................... 52 VII. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum marmot ............................... VIII. Hasil uji HSD pemeriksaan 53 kadar kolesterol total serum marmot kelompok I, II.1, II.2 dan 11. 3 ....................................... IX. Hasil uji HSD total serum pemeriksaan marmot 55 kadar kolesterol kelompok III, IV.1, IV.2 dan IV. 3 ................................... X. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol HDL 57 serum marmot ..................................... XI. Hasil uji HSD pemeriksaan 59 kadar kolesterol HDL serum marmot kelompok III, IV.1, IV.2 dan IV.3 ....................................... 62 viii SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Hasil perhitungan koefisien korelasi .......... 79 2. Hasil penentuan LOD dan LOQ 81 ............... 3. Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kadar kolesterol total serum marmot.................. 83 4. Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum marmot ................... 5. Tabel harga koefisien korelasi 87 pada derajat ke- percayaan 5% dan 1% ........................... 91 6. Tabel distribusi F pada derajat kepercayaan 0,05 92 ix SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA R I N G K A S A N Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek dosis vitamin beberapa C dilakukan macam penelitian tentang dosis vitamin terhadap kadar dari pengaruh kolesterol total dan kolesterol HDL serum marmot. Pada dibagi penelitian menjadi ini digunakan 40 ekor 2 grup, masing-masing grup marmot yang terdiri dari 4 kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari ekor marmot. Kelompok-kelompok tersebut adalah 5 sebagai berikut : Grup pertama : Kelompok I : makanan dasar Kelompok II.1 : makanan dasar + vitamin C dosis 1 Kelompok 11,2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2 Kelompok II.3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3 Grup kedua: Kelompok III : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml Kelompok IV.'l : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 1 Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 2 Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 3 Kolesterol diberikan dalam bentuk suspensi, sedang x SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA vitamin C diberikan dalam bentuk larutan. Dosis vitamin yang diberikan merupakan dosis konversi dari dosis manusia. secara Pemberian per oral kolesterol dan vitamin selama satu bulan. C Sebelum perlakuan koleste­ rol HDL serum. Setelah satu bulan kadar kolesterol dan kolesterol HDL serum diperiksa lagi. diambil Pengambilan Darah hewan coba dipuasakan selama satnpel 12-14 sampel darah dilakukan secara intra kadar kolesterol total dan total Sebelum ditampung tanpa antikoagulan. Serum yang diperiksa untuk dilakukan dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan darah C jam. kardial. diperoleh kolesterol HDL-nya dengan metode Huang dan kawan-kawan, menggunakan pereaksi warna Liebermann-Burchard. Untuk penentuan kadar koleste­ rol HDL serum sebelum direaksikan dengan Liebermann-Burchard terlebih dahulu pengendapan selektif secara kimiawi lipoprotein lain selain HDL dengan pereaksi warna dilakukan untuk teknik lipoprotein- menggunakan pereaksi Heparin dan Mangan Klorida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian vitamin C dapat menurunkan kadar kolesterol total secara bermakna, baik Selain serum pada keadaan normal maupun hiperkolesterolemia, itu juga dapat meningkatkan kadar kolesterol pada keadaan hiperkolesterolemia, sedang pada HDL kea­ daan normal tidak terjadi peningkatan secara bermakna. xi SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Penyakit juga jantung atau . penyakit kardiovaskuler, dikenal sebagai penyakit arteri koronaria, arte- riosklerosis atau pengerasan ai'teri. Ciri penyakit adalah terjadinya perubahan degeneratif dalam ini arteri. Jenis yang umum dari penyakit ini adalah aterosklerosis [1]. di Aterosklerosis merupakan penyebab kematian Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Indonesia jumlah cenderung meningkat dari tahun ke tahun [3]. ini angka kematian akibat utama [2]. penyakit Di ini Penyakit tidak hanya mempengaruhi orang-orang usia lanjut, tetapi juga merupakan penyebab kematian dan cacat pada usia dari setengah penyakit darah, ini dan tua [4]. Faktor penyebab adalah kadar kolesterol kebiasaan merokok. Faktor utama serum, tekanan lainnya adalah umur, jenis kelamin dan keturunan [1]. Kadar kolesterol total serum telah lama diketahui sebagai faktor bab penyakit Individu aterosklerosis yang paling dengan kadar kolesterol total besar serum [4]. antara 200-239 mg/dl dianggap berada pada batas ambang sklerosis, sedangkan kadar di atas 240 mg/dl penye­ atero­ mempunyai 1 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2 resiko yang tinggi [5j. Di dalam fosfolipida darah, terikat lipoprotein. kolesterol, pada protein Lipoprotein dapat trigliserida, tertentu dan membentuk digolongkan menjadi kilomikron, lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL), lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas sedang Ada (IDL), dan lipoprotein densitas tinggi hubungan berkebalikan antara konsentrasi penyakit jantung koroner, dan beberapa ahli bahwa hubungan perbandingan yang paling kolesterol dapat (HDL). HDL dan menganggap diramalkan adalah LDL/HDL [6]. Penelitian para ahli menunjukkan bahwa wanita jarang menderita penyakit ini karena pada wanita kadar kolesterol HDL lebih tinggi dibanding laki-laki, sehingga disimpulkan bahwa kolesterol HDL merupakan faktor anti resiko penyakit aterosklerosis [7]. Kadar terjadinya kolesterol LDL antara 130-159 mg/dl dianggap sebagai batas dan di atas 160 mg/dl dianggap mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya penyakit aterosklerosis [5]. Kadar kolesterol HDL cukup 35-65 mg/dl agar tidak terjadi penyakit ini C8]. Jumlah kolesterol dalam darah ditentukan oleh interaksi 4 faktor, yaitu [9]: - Laju pembuatan kolesterol oleh hati dari asetat. - Laju kolesterol diperoleh dari makanan. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 3 - Laju kolesterol yang diubah menjadi asam empedu dan dibuang melalui usus halus. - Laju asam empedu yang diserap kembali dan diubah menjadi kolesterol. Dalam perkembangan penyakit jantung, banyak pene­ litian yang menaruh perhatian pada faktor-faktor dalam makanan yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol plas­ ma. Hubungan antara makanan, kolesterol serum dan penyakit aterosklerosis telah ditunjukkan selama Perang Dunia Kedua, pada saat pendistribusian makanan di Eropa Utara cenderung kalori total, semua mengarah peningkatan pada menunjukkan aterosklerosis pemasukan karbohidrat, dan lemak makanan termasuk didapat penurunan kolesterol. bahwa kematian menurun dengan penurunan Data akibat tiba-tiba yang penyakit pada tahun- tahun pertama perang [4]. Pemasukan kolesterol per hari harus kurang dari 300 mg [5]. Tetapi yang penting adalah biokimia dan proses metabolisme kolesterol dalam tubuh. Biokimia dan fungsi kedua lipoprotein HDL sangat penting dalam memahami LDL membawa kolesterol sterol. baliknya sehingga HDL dalam darah, menempel pada sel membawa kolesterol empedu, di mana siklus LDL kolesterol. mendorong kole­ pembuluh. kembali dan ke kolesterol diubah menjadi asam Se- kandung empedu dan dibuang melalui usus halus [9]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4 Di Indonesia bagai sediaan vitamin C banyak diperdagangkan farmasi, baik sebagai se­ suplemen maupun obat. Kandungan vitamin C dalam sediaan-sediaan terse- but bervariasi antara 20 mg sampai 1 g [10]. Vitamin dapat digunakan untuk penyakit-penyakit terapi defisiensi alkoholisme, dan darah, C alergi, infeksi dan lain-lain [11]. • Pada defisiensi vitamin C dijumpai adanya katan kolesterol kolesterol dalam serum darah dan pening- penimbunan dalam hati. Hal ini disebabkan oleh keter- lambatan pengubahan kolesterol dalam hati menjadi empedu. Diduga vitamin C berfungsi mempengaruhi bahan kolesterol menjadi asam empedu di asam pengu­ dalam hati [ 12]. Obat-obat asam hipolipidemik, antara lain klofibrat, nikotinat, dan resin dapat digunakan untuk menu- runkan kadar kolesterol karena dapat mengganggu sinte- sis di antara yang cukup sedang dipertimbangkan untuk kolesterol obat-obat dalam tubuh. Tetapi banyak ini yang mempunyai efek samping besar, sehingga sekarang dihindari kolesterol dasarkan boleh pengobatan dengan cara [6]. mengganggu Penggunaan obat-obat ini pada kondisi fisiologis penderita diberikan pada wanita hamil atau sintesis harus dan yang ditidak sedang menyusui [2]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5 2. Permasalahan Dari latar belakang di atas, maka timbul permasa­ lahan bagaimanakah pengaruh pemberian vitamin C dap kadar marmot kolesterol total dan kolesterol terha- HDL serum (Cavia porcellus) ? 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap kadar kolesterol total dan kolesterol HDL serum marmot (Cavia porcellus). 4. Hipotesis Vitamin C dapat menurunkan kadar kolesterol total serum dan meningkatkan kadar kolesterol HDL serum. 5. Manfaat Penelitian Dari informasi satu obat hasil penelitian diharapkan dapat tentang pentingnya vitamin C alternatif untuk mencegah memberi sebagai penyakit salah atero­ sklerosis yang murah dan mudah dilakukan. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan tentang Vitamin C 1.1. Sumber Vitamin C Vitamin C tersebar luas dalam hewan dan an. Dalam jaringan hewan kadar dalam korteks tumbuhan semua adrenal, lensa mata dan vitamin C dibentuk secara organ paling tertinggi tumbuh. Kandungan ditemukan hati. Dalam sinambung dalam hijau dan berlimpah dalam aktif tumbuh- daerah terbesar yang ditemukan dalam kulit buah dan dalam beberapa daun lebih banyak daripada dalam batang [11]. Kadar vitamin C bervariasi dalam jaringan tumbuhan [13]. Dalam makanan kadar vitamin C ditemukan sedikit. dalam ikan, daging, susu yang dan telur, kering bertunas. kondisi dipasteurisasi sama sekali tidak ada dalam dan juga Kadar butir padi vitamin pertumbuhan kecuali dalam butir padi mereka makanan tanaman, maturasi sangat telah tergantung tanaman perlakuan terhadap bahan-bahan tanaman setelah dan sele- sai panen [13]. Beberapa sumber vitamin C yang cukup penting dapat dilihat dalam tabel I [10, 13]. 6 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7 Tabel I. Kadar vitamin C dalam mg/100 g bahan SKRIPSI No Nama Bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 2627. 28. 29. 30. 31. 32 Jambu biji (guava) Daun singkong Buah jeruk (citrus fruit) Black current Jambu monyet Paterseli/daun sup Daun melinjo Cabe (green pepper) Brokoli Daun lobak Sawi Tomat Squash (semacam labu) Mangga muda Bayam Pepaya Kentang Kol Arbei Rambutan Selada Mangga Daun kacang , Daun kecipir Nanas Pala Sirsak Sawo Kacang buncis ASI Pisang ambon Susu sapi PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... Kadar dalam mg . 300 275 220 200 197 190 182 120 113 109 102 100 90 89 80 78 73 69 60 58 50 30 29 29 24 22 22 21 19 5 3 2 JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 8 1.2. Sifat Fisika Kimia Vitamin C Vitamin C adalah sinonim dari asam askorbat. Asam askorbat merupakan serbuk kristal, tidak berwarna atau putih atau kuning pucat, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam [14]. Asam askorbat mempunyai dua bentuk isomer, yaitu isomer ini L dan isomer D. Bentuk alamiah adalah isomer L. Isomer D dari vitamin aktivitasnya 10% isomer L [15]. Asam askorbat merupakan bentuk enol dari 3-okso-L-gulofuranolakton [14]. Struktur molekul asam askorbat atau vitamin C adalah sebagai berikut [13]: O C I HO - c HO - c H - c 0 II I HO - C - H CHoOH Asam L-askorbat Nama kimia : 2,3-Didehidro-L-threo-heksono1,4-lakton. SKRIPSI Rumus molekul : CgHg °6 ■ Berat molekul : 176,1. PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9 Kelarutan : larut dalam 3-3,5 25 bagian bagian air, dalam alkohol dan dalam bagian metanol; Larut dalam Praktis tidak larut 10 aseton; dalam eter, kloroform dan petroleum eter [14]. pH : 2,0 padgi kadar 50 mg/ml [13] Nilai pK pada 25°C [15] : pK1 =4,04 pK2 =11,4 1.3. Stabilitas Vitamin C Kristal kering dalam asam askorbat stabil dan temperatur kamar [13]. bentuk padat, dalam bentuk dalam lingkungan Walaupun stabil larutan relatif cepat teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat Larutan asam askorbat dalam air pH S 7,6 [16]. tidak oksidasi oleh udara asal tidak ada tembaga dan dibahan lain yang dapat mengkatalisa reaksi [13]. Reaksi yang penting untuk asam askorbat adalah sebagai berikut [13, 16]: SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10 Q = C ----— CJ II o I HO - C 0 Ii - 2H+ ----- » + 2H+ I 0 ----------- > I 0 = C 4----- HO - C H - C ------ t----------- 2H20 i C H 1 HO - C - OH + 2H^0 0 1 HO - c - OH 1 H - r. I HO - C - H HO - C - H HO - C - H I CH'jQH CHoOH I CHoGH Asam a sk o rb a t I Asam d e h id ro a sk o rb a t Asam d e h id ro a sk o rb a t (ben tuk h id r a t ) (bentuk keton) Asam askorbat sangat peka terhadap berbagai cara degradasi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi degradasi antara lain temperatur, enzim, pH, katalis logam, kadar awal asam askorbat dan rasio asam askor­ bat menjadi asam dehidroaskorbat [15]. 1.4. Vitamin C dalam Tubuh Peran vitamin C dalam nutrisi telah dikarak- terisasi dengan baik. Vitamin C penting dalam nutrisi manusia karena ia menjaga bahan-bahan semen terletak antara sel-sel jaringan tubuh dalam yang kondisi baik. Sebagai hasil dari aksi ini, vitamin C mencegah perdarahan beberapa dan sakit gusi, hemorrhage bentuk anemia. Vitamin C jaringan membantu bangan struktur tulang yang baik, kalsifikasi dan perkemnormal dan sifat otot [16]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 11 Setelah dengan pemberian oral, vitamin cepat. menurun Bagian dengan dosis meningkatnya C diabsorbsi terabsorbsi dosis. cenderung Didistribusi secara luas dalam jaringan tubuh. Kadar dalam lekosit dan platelet lebih tinggi daripada dalam eritrosit dan plasma. Asam askorbat dimetabolisme menjadi asam. dehidroaskorbat, asam 2,3-diketogulonat, oksalat karbon dioksida. Terjadi sedikit sulfat membentuk askorbat-3-sulfat. melebihi kebutuhan konjugasi tubuh dieliminasi Asam dan dengan askorbat dengan dalam urin. Kurang lebih 85% dosis intravena cepat diberi­ kan pada subyek yang belum tersaturasi dengan vitamin ini diekskresi dalam urin dalam 24 jam, dengan kurang lebih 70% dari dosis diekskresi dalam bentuk tidak berubah dan 15% sebagai asam dehidroaskorbat dan asam diketogulonat. Jumlah normal yang ada dalam tubuh melebihi 1,5 g. Kadar dalam plasma dan lekosit secara normal kurang lebih 5-12 ug/ml dan 25-30 ug/10® Berikatan dengan protein plasma kurang lebih sel. 25% [17 3. 2. Tinjauan tentang Kolesterol 2.1. Sifat Fisika Kimia Kolesterol Kolesterol merupakan sterol penting yang dipelajari selama kan serbuk atau bertahun-tahun. Kolesterol merupagranul halus, warna putih kekuningan, hampir tidak berbau, praktis tidak SKRIPSI telah PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... atau larut JEMY TANDRA Iv; A 1 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA FbKi t S 'l A U A N "UNIVEKS u AS AJRl-A^GOA" S U H •* t> dalam alkohol air, perlahan-lahan larut 12 * * dalam 100 dan dalam 50 bagian dehidrat alkohol, dalam aseton, kloroform, dioksan, eter, etil bagian larut asetat, petroleum eter, dan minyak tumbuhan (14). Rumus bangun kolesterol adalah sebagai berikut: H BM = 386,7 Kolesterol memberikan sejumlah reaksi warna yang karakteristik, antara lain dengan reaksi Liebermann- Burchard, di mana larutan kolesterol dalam dengan penambahan asetat anhidrida dan pekat akan memberikan hijau. Intensitas warna hijau warna yang kloroform asam sulfat kebiruan sampai diperoleh bervariasi sesuai dengan jumlah kolesterol yang ada, oleh karena itu reaksi tatif. SKRIPSI ini merupakan dasar perhitungan Reaksi warna yang lain PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... dikembangkan kuantioleh JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 13 Salkowski, dengan yaitu larutan kolesterol dalam kloroform penambahan asam sulfat pekat akan memberikan warna merah kebiruan sampai violet [18]. 2.2. Kolesterol dalam Tubuh Bagian terbesar kolesterol dalam tubuh berasal dari biosintesis yaitu sekitar 1 gram/hari, dan hanya sekitar dari makanan (diet) biasa. Sebenarnya semua jaringan yang mengan- dung 0,3 gram/hari yang sel berinti mampu mensintesis kolesterol, utama hepar, korteks dan LDL plasma dan yang terus-menerus pada kadar manusia terutama sedikit dalam HDL populasi orang Amerika kira bertang- biosintesis kolesterol [6]. Kolesterol dalam ter- adrenalis, Jrulit, usus, testis, aorta. Fraksi mikrosom dan sitosol sel gungjawab untuk 180 berasal usia kolesterol dan VLDL. terdapat kenaikan sampai tercapai mg/dl. Setelah usia rata-rata 25 Dalam kolesterol maksimum, 55-60 tahun. Pada usia plasma diangkut kira- 21 tahun, kurang lebih tahun, kadar akan me- makanan diserap dari usus dan ningkat sampai 200-250 mg/dl [4]. 2.3. Absorbsi dan Transport Kolesterol Kolesterol dalam bersama SKRIPSI dengan lipid lain, termasuk kolesterol disintesa dalam usus, digabungkan dan VLDL. Dari kolesterol yang PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... dalam yang kilomikron diserap, 80-90% di JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 14 dalam getah bening diesterifikasi dengan asam rantai panjang. mukosa usus. Sterol tanaman (sitosterol) kurang baik. dengan Pada hepar, terhidrolisa VLDL Esterifikasi dapat saat terjadi ester dalam bereaksi kolesteril kolesterol diambil dibentuk dalam diabsorbsi kilomikron sebagian besar dan yang sisa lemak oleh hepar hepar. mentransport kolesterol ke dalam plasma [6]. Sebagian besar bentuk ester dalam plasma. kompleks dapat dan diangkut yang ditemukan sebagai Lipoprotein ini lipida, dan dalam lipoprotein merupakan mengandung apoprotein, mengikat dari kolesterol partikel protein membantu yang pengaturannya hepar ke dalam plasma [6]. Berdasarkan fraksi densitasnya lipoprotein lipoprotein . densitas dan tersebut, tinggi (anti resiko) (HDL) di dapat antara fraksi adalah dibagi lima kelima fraksi lipoprotein dengan faktor pelindung terhadap terjadinya aterosklerosis. 2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Kolesterol dalam Darah Adanya resiko terjadinya menyebabkan kolesterol mempengaruhi SKRIPSI kolesterol sebagai penyakit usaha-usaha salah jantung untuk satu faktor koroner telah menurunkan dalam darah. Faktor-faktor kadar penting yang kadar kolesterol darah antara lain : PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 15 - Peningkatan jumlah kolestero-l meningkatkan yang dimakan sedikit konsentrasi kolesterol dalam plasma. Biasanya, konsentrasi kolesterol plasma tidak dapat berubah lebih dari ± 15% dengan mengubah diet, walaupun kolesterol yang ekstrem dalam diet mungkin dapat mengubah Peningkatan 100 kadar sampai kolesterol sebanyak ± 30% [19]. dalam makanan mg menyebabkan peningkatan sebanyak kadar kolesterol sebesar 5 mg per 100 ml serum [6]. - diet yang jenuh lemak meningkatkan konsentrasi kolesterol darah sebanyak 15-25% [19]. - makan lemak yang tidak jenuh mengandung banyak asam biasanya menekan konsentrasi lemak koleste­ rol darah dalam jumlah ringan sampai moderat [19]. - kekurangan hormon tiroid meningkatkan kolesterol darah dan sebaliknya [19]. - pada diabetes melitus ningkat, hal kolesterol darah ini diduga akibat sangat me- peningkatan umum mobilisasi lipid pada keadaan ini [19]. - hormon seks wanita, estrogen, menurunkan kolesterol darah, sedangkan meningkatkan kolesterol sekali karena laki-laki hormon erat makin seks pria, darah. Efek SKRIPSI penyakit ini penting tinggi kadar kolesterol hubungannya dengan kemungkinan terjadinya aterosklerosis - pada androgen, retensi ginjal, PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... pada peningkatan [19]. kolesterol darah JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 16 sangat meningkat. - sterol tanaman kolesterol (sitosterol) berkompetisi pada proses absorbs! dalam dikonsumsi dalam jumlah dengan usus. Jika besar, akan dapat menurun- kan kadar kolesterol plasma [4]. Sebelum makanan 1952 kandungan dianggap sebagai faktor kadar kolesterol plasma. melaporkan sterol lemak Pada bahwa lemak hewani plasma, total yang dalam menentukan waktu itu Kinsell meningkatkan sedangkan lemak tumbuhan kole­ menurun- kannya. Kemudian Keys menemukan bahwa lemak jenuh meningkatkan tak jenuh lemak tak jenuh banyak kolesterol darah, lemak menurunkannya, sedangkan tunggal tidak berpengaruh [4]. 2.5. Kolesterol HDL Lemak bagi bertanggung jawab atas penyediaan tubuh, tetapi pengangkutan lemak sirkulasi terdapat yang bersifat energi permasalahan dalam hidrofobik dalam darah. Hal ini diatasi dengan pembentukan ikatan antara lemak tidak larut dengan golongan yang lebih polar seperti fosfolipida, kemudian menggabungkannya dengan kolesterol dan protein membentuk kom- pleks lipoprotein yang hidrofilik [6]. Fraksi protein dalam lipoprotein dikenal sebagai apoprotein. Ada beberapa macam apoprotein, yaitu : - Apoprotein A-I, Apoprotein A-II. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 17 - Apoprotein B. - Apoprotein C-I, Apoprotein C-II, Apoprotein C-III. - Apoprotein E Ada lima golongan lipoprotein yaitu VLDL, LDL, IDL, dan HDL. kilomikron, Di antara kelima golongan tersebut yang merupakan faktor anti resiko terhadap terjadinya aterosklerosis adalah HDL. HDL usus. disintesa HDL yang tidak mengandung dan disekresi dari hepar dan baru terbentuk (nascent) dari usus apoprotein C, tapi hanya apopro­ tein A. Oleh sebab itu, tampaknya apoprotein C disintesa dalam hepar dan dipindahkan pada intestinal pada saat HDL intestinal memasuki HDL yang dibentuk dalam hepar terdiri lapisan fosfolipida diskoid tein ini dan kolesterol mirip dalam dengan plasma bebas. HDL plasma. dari yang mengandung dua apopro­ Lipoprotein-lipoprotein partikel-partikel penderita hanya defisiensi yang ditemukan enzim lesitin- kolesterol-asil-transferase (LCAT) [6], Katalisis oleh enzim LCAT akan mengubah fosfoli­ pida dan dan kolesterol bebas menjadi lisolesitin. menuju Ester bagian dalam lisolesitin berlanjut ester kolesterol akan lapisan fosfolipida, dipindahkan ke albumin menghasilkan suatu inti kolesterol bergerak sedangkan plasma. Reaksi nonpolar yang memisahkan lapisan sampai terbentuk HDL sferis, SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... yang JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 18 dilapisi oleh suatu film dari lemak-lemak polar apoprotein. Hepar dan mungkin juga usus dan merupakan tempat €erakhir degradasi apoprotein HDL [6]. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar HDL dalam darah antara lain : 1. Jenis kelamin Kadar HDL pada wanita lebih tinggi daripada pria [6]. 2. Aktivitas atau latihan fisik Latihan dapat menurunkan VLDL dan LDL, meningkat­ kan HDL [1]. 3. Kafein dan kebiasaan merokok Dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL [1]. 4. Alkohol Konsumsi alkohol yang tidak berlebihan dapat meningkatkan kadar HDL [1]. 5. Mineral Defisiensi tembaga menyebabkan peningkatan kadar LDL plasma dan penurunan kadar HDL [1]. 6. Vitamin C Terapi vitamin C dosis tinggi runan LDL dan kolesterol total, menyebabkan dan penu­ peningkatan HDL Cl]. 2.6. Ekskresi Kolesterol Kira-kira separuh dari' kolesterol yang dielimi- nasi dari tubuh diekskresi dalam feces setelah diubah SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 19 ■ menjadi garam empedu. Sisanya diekskresikan sebagai steroid netral. Sebagian besar kolesterol yang dieks­ kresi dalam empedu direabsorbsi, dan dipercaya bahwa kolesterol yang feces berasal sterol utama berfungsi sebagai prekursor sterol dari mukosa usus. Koprostanol adalah dalam feces, dibentuk dari dalam usus bagian Sebagian kolesterol bawah oleh bakteri-bakteri usus. besar garam-garam ekskresi bilier portal, diambil oleh hepar, dan diekskresi di dalam direabsorbsi empedu. ke empedu Ini dikenal dalam sebagai dari sirkulasi kembali sirkulasi enterohepatik. Garam-garam empedu yang tidak direab­ sorbsi atau turunannya diekskresi dalam feces [6]. 3. Tinjauan tentang Hewan Percobaan Pada antara kera. penelitian, hewan coba yang dapat lain marmot, tikus, babi, ayam, digunakan kelinci Marmot dipilih sebagai hewan coba dengan dan alasan sebagai berikut [20]: - biayanya relatih murah. - pemeliharaan relatif mudah. - pertimbangan volume darah yang akan diambil. - tidak memerlukan tempat pemeliharaan yang luas. 4. Tinjauan tentang Penentuan Kadar Kolesterol dengan Metode Liebermann-Burchard SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 20 4.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Penentuan kadar kolesterol total dengan nakan metode Liebermann-Burchard pertama kali mukan oleh Liebermann pada tahun 1885, dan untuk analisis kolesterol oleh menggu­ dite­ digunakan Burchard tidak lama kemudian. Pada penelitian-penelitian awal digunakan kloroform sebagai pelarut, tetapi reaksi Liebermann- Burchard sekarang ini menggunakan medium asam asetatasam sulfat-asetat anhidrida [21]. Metode lain yang banyak digunakan adalah reaksi Zak, yang untuk pertama kali digunakan dalam analisis kolesterol 1953, oleh Zlatkis, Zak dan Boyle pembawanya adalah asam pada asetat-asam tahun sulfat, tanpa asetat anhidrida. Untuk mendapatkan warna yang diinginkan harus ditambahkan Fe^+ [21]. Metode menurut Huang dan kawan-kawan yang meng­ gunakan pereaksi Liebermann-Burchard mempunyai banyak keuntungan jika dibandingkan dengan metode Keuntungan metode Huang dan kawan-kawan lainnya. ini antara lain [22]: - prosedur pelaksanaannya relatif mudah. - hanya menggunakan satu pereaksi warna dan dengan pemeriksaan secara langsung. - pereaksi yang digunakan stabil selama 2 minggu pada suhu kamar dan 4 minggu di dalam almari es. - reaksi warna SKRIPSI maksimum sudah PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... terbentuk selama 20 JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 21 menit dan warna yang terjadi tetap stabil selama 20 menit. - faktor suhu tidak begitu mempengaruhi reaksi warna. Pada pemeriksaan antara suhu 21-25°C tidak memberikan hasil yang berbeda. Metode rujukan ini lain yang dianggap adalah metode Abel dan tnemerlukan sebagai metode kawan-kawan. beberapa tahap reaksi, Metode antara lain penyabunan dari ester kolesterol dan ekstraksi dari kolesterol bebas. Dengan demikian diperlukan pera- latan yang banyak dan perlu ketrampilan khusus serta memakan waktu yang lebih lama dan memungkinkan jadinya kesalahan pereaksi yang lebih besar, warna yang digunakan ter­ disamping hanya stabil itu selama satu jam sehingga harus selalu dibuat baru [22]. Prinsip reaksi Liebermann-Burchard menurut metode Huang dan kawan-kawan yaitu berdasarkan kolesterol yang kuat membentuk suatu berwarna liena dapat bereaksi senyawa hijau kebiruan. Kadar ini dapat diukur Pada kawan-kawan digunakan ini suatu asam kolestapoliena yang senyawa secara spektrofotometri. dengan metode sifat kolestapo­ kolorimetri menurut pereaksi atau Huang dan Liebermann- Burchard yang mengandung 30% asam asetat glasial, 60% asetat anhidrida, dan 10% asam sulfat pekat [23]. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 22 ion. karbanium Kolesterol dari 3 ,5 -Dien Asetat anhidrida SO. Kation Pentenil max 620 nm 4.2 Penentuan Kadar Kolesterol HDL Kolesterol HDL dengan menggunakan metode pengendapan selektif yaitu dengan menggunakan heparin dan Mangan adalah ditentukan klorida. Prinsip dari metode : lipoprotein-lipoprotein di dalam kecuali HDL diendapkan. Dua tahapan yang harus ini serum dila­ kukan pada penentuan kadar kolesterol HDL yaitu tahap pengendapan dan tahap penentuan kadar kolesterol HDL. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ■ M i n k ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PEKILSIAKmAN "UNIVERSITAS A<RI./\NGGA” A II -----\ a -—T>iiiS 'U R----Oleh karena itu faktor yang mempengaruhi metode adalah tergantung pada ini kesempurnaan dari pengendapan lipoprotein-lipoprotein selain HDL [24]. Metode pengendapan selektif ini berdasarkan pada sifat lipoprotein dalam darah [selain HDL], yaitu kemampuannya bereaksi dengan kation bervalensi dua n* (Mn^ ) dan polianion (heparin), membentuk partikel kompleks yang tidak larut. polianion atau molekul Semakin besar molekul lipoproteinnya, akan semakin besar pula kecenderungan molekul-molekul untuk bergabung partikel , dengan jalan menjadi memilih pereaksi tersebut kompleks. Maka sesuai, dapat yang dilakukan pengendapan selektif terhadap fraksi-fraksi lipoprotein selain HDL. Untuk selanjutnya fraksi yang terlarut ditentukan kadar kolesterolnya HDL seperti pada penentuan kadar kolesterol total. 5. Tinjauan tentang Metode Spektrofotometri Metode spektrofotometri adalah salah satu instrumental dari yang didasarkan atas molekul terhadap sinar. pengukuran Metode metode serapan spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Jika pada panjang gelombang tertentu suatu mempunyai serapan yang spesifik, maka metode ini digunakan untuk penentuan identifikasi zat zat dapat tersebut. Untuk analisis kuantitatif didasarkan pada nilai sera­ pan pada panjang gelombang tertentu [25]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 24 Pengukuran serapan biasanya dilakukan pada panjang gelombang larutan maksimum. Pada pengukuran serapan hampir selalu digunakan blanko untuk suatu mengatur spekrofotometer, sehingga pada panjang gelombang pengu­ kuran mempunyai serapan nol. Maksud dari blanko but terse­ adalah untuk koreksi serapan yang disebabkan oleh pelarut. pereaksi, sel ataupun pengaturan alat. Analisis kuantitatif dengan spektrofotometer didasarkan pada hukum Lambert-Beer, yaitu [26]: A = a.b.c dimana : A = serapan a = daya serap b = tebal medium c = kadar senyawa yang menyerap 6. Tinjauan tentang Uji Validasi Validasi dari suatu metode analisis adalah suatu proses untuk meyakinkan bahwa karakteristik dari metode memenuhi pada analisis yang dimaksud. Parameter validasi dari metode analisis yang persyaratan dipakai adalah sebagai untuk diterapkan pedoman presisi, akurasi, untuk pengujian sensitivitas, mutu selektivitas, kelurusan dan ketidakrataan [27]. Yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah kelurusan, sensitivitas, presisi dan akurasi. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 25 6.1. Kelurusan dan Trayek Kelurusan Kelurusan suatu metode analisis adalah kemam- puan memberikan hasil uji yang secara langsung melalui matematik, transformasi atau sebanding dengan konsentrasi analit dalam sampel dengan rentang diberikan. Linieritas suatu metode analisis melakukan penyelesaian matematik oleh dengan hadap hasil-hasil analisis terhadap yang diperter­ sampel dengan berbagai kadar analit. Trayek kelurusan adalah dari yang masih terendah sesuai sampai dengan yang jarak tertinggi yang hukum yang berlaku [27]. 6.2. Sensitivitas Sensitivitas Detection) of dengan LQD untuk dianalisis) dalam sampel yang masih blsa LOQ batas kadar terkecil dari sampel presisi yang dan ditetapkan secara akurasi of (Limit analisisx kuantitatif. batas kadar terkecil dari arvalit adalah (Limit untuk analisis kualitatif dan LOQ Quantitation) adalah dinyatakan yang (zat LOD yang dideteksi. analit dalam kuantitatif dengan dapat diterima [27]. 6.3. Presisi Presisi adalah suatu derajat keterulangan SKRIPSI metode analisis pada kondisi normal. Biasanya dinyatakan relatif atau disebut juga koefisien dari pelaksanaan yang dengan simpangan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... variasi. baku Makin JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 26 kecil harga prosen koefisien v&riasi maka makin baik presisi suatu metode analisis [27]. 6.4. Akurasi Akurasi dari adalah kedekatan hasil yang suatu metode analisis dengan kadar narnya. Biasanya dinyatakan dengan prosen diperoleh yang sebe- perolehan kembali [27]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1. Bahan-bahan yang Digunakan . - Asam askorbat/vitamin C p.a. (E. Merck) - Kolesterol p.a. (E. Merck) - Asam asetat glasial p.a. (E. Merck) - Asetat anhidrida p.a. (E. Merck) - Asam sulfat pekat p.a. (Riedel de Haen) - Natrium sulfat anhidrat p.a. (Ferak) - Heparin (Leo) - Mangan klorida tetrahidrat p.a. (E. Merck) 2. Alat-alat yang Digunakan - Spectrofotometer Hitachi dual wavelength double beam type 557 - Fisher melting point apparatus - Tabung pemusing - Labu ukur - Pipet volume - Mikropipet - Timbangan analitik Sartorius-Werke GMBH Type 2472 3.Cara Kerja 3.1. Analisis Kualitatif terhadap Vitamin C 3.1.1. Pemeriksaan Organoleptis Meliputi pemeriksaan warna, bentuk, bau dan rasa. 27 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 28 3.1.2. Reaksi Warna - Larutan dalam air mereduksi perak nitrat dengan segera dalam keadaan dingin, menghasilkan endapan hitam [28]. - 2 ml dari suatu larutan 2,0% ditambah 2 ml air, 0,1 g natrium bikarbonat dan kurang lebih 0,02 g ferro sulfat, kocok dan biarkan, dihasilkan warna deep-violet (lembayung tua), yang hilang pada penambahan 5 ml asam sulfat encer [28]. - Larutan dalam air diberi 1 tetes larutan nitroprussid dan encer, pada maka 3 tetes natrium penambahan natrium hidroksida hidrogen klorida encer tetes demi tetes terjadi warna biru [293­ - Dalam keadaan dingin, mereduksi dengan terbentuk endapan merah larutan Fehling coklat sampai jingga kuning [29], - Larutan dalam air diberi 1 tetes larutan biru metilen, maka lama-lama warna akan menjadi pucat bila diletakkan di tempat yang terang [29]. 3.1.3. Pemeriksaan Titik Lebur Kurang lebih 1 mg serbuk vitamin C dalam pipa kapiler berdinding gelas panjang 8 ujungnya ujung pipa SKRIPSI tipis cm dan diameter 1 mm, yang tertutup. pipa Bahan didorong kapiler yang terbuka, yang tertutup diketuk-ketukkan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... dimasukkan dengan salah masuk satu melalui kemudian ujung sampai bahan JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 29 mencapai ujungnya. Pipa kapiler ini dipasang pada tempatnya, kemudian penangas air, dipanaskan perlahan-lahan. Ketika temperatur sekitar 15°C di titik leburnya, atur nyala api sehingga meningkat dengan kecepatan 1-2°C bawah temperatur per menit. Temperatur saat bahan mulai melebur sampai melebur sempurna disebut jarak titik lebur. Titik lebur vitamin C adalah 190°C, diikuti dekomposisi [13, 14]. 3.2. Hewan Percobaan 3.2.1. Rancangan Percobaan heirirt percobun (tin o U dipuasikia s e lm I2-H jii • (files kolesterol to tii din kolesterol H#L Grnp pertata Keloipok I (Ip. I I . 1 SKRIPSI Grup kedua Keloipok 11 (lp . 11.2 (lp . I I . 3 (elotpok I I I (Ip. IV.l PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... Keloipok IV Kip. IV.2 Kip. IV.3 JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 30 Keterangan : Kelompok I : makanan dasar Kelompok II.l : makanan dasar + vitamin C dosis 1 Kelompok II.2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2 Kelompok II.3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3 Kelompok III : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 1 Kelompok IV.2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 2 Kelompok IV.3 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 3 Dalam penelitian ini digunakan 40 ekor (Cavia Jl. porcellus) yang diperoleh dari Raya Selecta No. 37, Batu, marmot Peternakan, dengan kriteria sebagai berikut : - berjenis kelamin jantan - berumur 2-3 bulan - bobot badan 250-400 gram - berada dalam keadaan normal dan sehat Pada dibagi awal percobaan, 40 ekor marmot tersebut menjadi 8 kelompok (masing-masing kelompok 5 ekor marmot) sebagai berikut : I. Kontrol normal : hewan pecobaan diberi makanan dasar (kangkung, ubi dan jagung). II. SKRIPSI Dengan pemberian makanan dasar dan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... vita- JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 31 min C, yang dikelompokkan atas : 11.1. Diberi makanan dasar dan vitamin C dosis 1. 11.2. Diberi makanan dasar dan vitamin C dosis 2. 11.3. Diberi makanan dasar dan vitamin C dosis 3. III. Dengan pemberian makanan dasar dan sterol 3% IV. kole­ 1 ml. Dengan pemberian makanan dasar, rol 3% dan vitamin C, yang koleste­ dikelompokkan atas : IV.1. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 1. IV.2. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 2. IV.3. Diberi makanan dasar, kolesterol 3% 1 ml dan vitamin C dosis 3. Kolesterol dengan Vitamin 0.5% C diberikan dalam bentuk akasia sebagai bahan diberikan dalam bentuk suspensi pensuspensi. larutan yang selalu dibuat baru. Masing-masing bulan secara sesuai per marmot diperlakukan selama dengan oral. Pada dilakukan pengambilan SKRIPSI kelompok awal dengan pemberian sebelum penelitian sampel darah PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... se- dengan terle- JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 32 bih dahulu marmot dipuasakan selama 12-14 jam. Pada akhir penelitian juga diambil sampel darah. 3.2.2. Pemilihan Dosis Dosis bahan penelitian yang digunakan merupakan dosis untuk manusia yang dikonversikan pada bina- tang percobaan. Nilai konversi dosis manusia terha­ dap marmot 400 g adalah 0,031 [31]. Pada penelitian ini digunakan dosis 500 mg, 1 g dan 1,5 g. Dosis setara 500 mg = (500 mg x 0,031) : 400 g = 0,039 mg/g BB marmot Dengan cara yang sama, untuk dosis yang setara dengan 1 g dan 1,5 g diperoleh 0,078 mg/g BB marmot dan 0,116 mg/g BB marmot. 4. Uji Validasi 4.1. Kelurusan Kelurusan didapatkan dari perhitungan persamaan garis regresi. n. Zxy - (2x) (Zy) r = ------------------------------^n.Zx2 - (Zx)a ) (n.2y2~ (SyT2 )' di mana : r = koefisien korelasi x = kadar zat dalam larutan y = serapan yang terbaca Persamaan garis : Y = bX + a di mana : a = Y - bx SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 33 n.Sxy - Zx.Zy b = -------------n.Zx2 - (Zx)2 4.2. Sensitivitas [27] Untuk analisis instrumental harga LOD ditentukan dengan cara menganalisa sejumlah sampel blanko dan menghitung simpangan baku dari hasil yang didapatkan. Simpangan baku ini dikalikan dengan suatu faktor, biasanya 2 atau 3, menghasilkan perkiraan dari LOD. Untuk penentuan harga LOQ, simpangan baku ini dikalikan dengan 10. 4.3. Presisi Harga dingan s presisi dengan didapatkan x atau berdasarkan dengan prosen perbankoefisien variasi. s % KV = — — x . 100 /Z(x-x )2 s = n-1 Keterangan : x = kadar sampel x = kadar sampel rata-rata n = jumlah sampel s = simpangan baku SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 34 4.4. Akurasi Akurasi metode ini dinyatakan dalam prosen perolehan kembali (% Recovery) dengan persamaan : % Recovery = dimana : -------CA + CB . 100 = kadar sampel mula-mula Cg = kadar larutan baku yang ditambahkan Cjr = kadar sampel setelah penambahan larutan baku 5. Pembuatan Kurva Baku Pada dan penelitian ini diperlukan larutan baku induk beberapa larutan baku kerja. Larutan baku induk dibuat dengan kadar 5000,0 ppm dengan pembuatan sebagai berikut : - Ditimbang dengan seksama 250,0 mg kolesterol dimasukk.an ke dengan dalam asam labu ukur 50 ml, kemudian asetat glasial sampai garis ditambah tanda dan dikocok sampai homogen. - Larutan baku kerja dibuat dari pengenceran larutan baku induk, sehingga didapatkan beberapa maeam yaitu 1500.0 200,0 ppm; 400,0 ppm; 500,0 ppm: kadar 1000,0 ppm; 2000,0 ppm; 2500,0 ppm; 3000,0 ppm ppm; dan 4000.0 ppm. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 35 5.1. Pemilihan Panjang Gelombang Maksimum Pada pemilihan panjang gelombang maksimum gunakan dua macam larutan baku kerja. meng­ Pelaksanaannya sebagai berikut : - Dipipet dalam 0,2 ml tabung larutan baku kerja reaksi yang berisi dimasukkan pereaksi ke warna Liebermann-Burchard yang sebelumnya tabung direndam dalam air es, kemudian dikocok sampai homogen dibiarkan 30 menit dalam pada suhu kamar, dimasukkan kuvet dan dibaca serapannya, dicari gelombang dan maksimum dengan alat ke panjang spektrofotometer. Sebagai titik nol -digunakan blanko aquadest ditam- bah pereaksi warna Liebermann-Burchard yang selan- jutnya diperlakukan sama dengan larutan baku kerja kolesterol. 5.2. Pembuatan Kurva Baku Kurva kolesterol 200,0 ppm; baku dalam dibuat dari larutan asam asetat glasial baku kerja dengan kadar ppm; 400.0 ppm; 500,0 ppm; 1000,0 ppm; 2500,0 ppm; 3000,0 ppm; 4000,0 ppm dan ppm. Masing-masing larutan baku kerja tersebut 1500,0 5000,0 dire- aksikan seperti pada (5.1) dan dibaca serapannya pada panjang gelombang maksimum yang didapat dari perco- baaan (5.1). Dari data akan diperoleh persamaan garis regresi. Sebagai titik nol digunakan larutan blanko dengan menggunakan aquadest ditambah pereaksi. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 36 Liebermann Burchard, yang selanjutnya diperlakukan sama dengan larutan baku kerja kolesterol. 6. Pengambilan Sampel Darah Sebelum dilakukan pengambilan sampel darah, marmot yang akan diambil darahnya dipuasakan selama 12-14 sebelumnya. Masing-masing marmot yang akan jam diambil darahnya secara intrakardial dianestesi dengan inhalasi eter (Aether anaestheticus) dengan painya diperkirakan terca- irama pernapasan yang teratur. ditelentangkan marmot depan, kemudian diraba bagian jantung yang memberikan denyut terkuat. Dengan menggunakan sebanyak 3 dengan posisi dada di Setelah spuit disposable darah diambil m l , kemudian darah dipindahkan ke tabung pemusing tanpa antikoagulan. Darah yang pul dibiarkan selama 30 menit pada suhu dalam terkum- kamar dan kemudian dipusingkan selama 20 menit, sehingga serumnya terpisah. Serum yang telah terpisah ini dimasukkan daiam botol yang tertutup rapat, selanjutnya ke dilakukan penentuan kadar [33]. 7. Penentuan Kadar 7-1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum Kadar kolesterol total serum ditentukan metode Huang dan kawan-kawan pereaksi Liebermann-Burchard. SKRIPSI dengan menurut menggunakan Metode ini menggunakan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 37 satu pereaksi warna yang dibuat dengan cara sebagai berikut : Ke dalam bejana yang direndam dalam air es, masukkan asam asetat glasial p.a., asetat drida anhi­ p.a., asam sulfat pekat p.a. dengan bandingan 3:6:1, dicampur sampai homogen. dian di­ Kemu­ ditambahkan ke dalamnya 2% Natrium anhidrat p.a., kemudian per- sulfat dikocok sampai homogen. Penentuan kadar kolesterol total serum dilakukan dengan cara sebagai berikut : Ke dalam tabung-tabung reaksi yang berisi 5 ml pereaksi Liebermann-Burchard (sebelumnya tabung direndam dalam air es), dimasukkan dengan hati- hati masing-masing 0,2 ml serum. Untuk blanko digunakan aquadest Liebermann-Burchard. tercampur pada suhu ditambah Campuran Serapan pereaksi dikocok merata, kemudian dibiarkan kamar. larutan dari sampai 30 menit masing-masing larutan tersebut dibaca dalam waktu tidak 10 menit pada panjang gelombang lebih maksimum yang terpilih, dengan menggunakan alat spektrofotometer [23]. Perhitungan : Untuk menghitung kadar kolesterol total, diguna­ kan SKRIPSI persamaan garis regresi yang diperoleh dari PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 38 percobaan (5.2). Catatan : Sebelum maka mengalami perlakuan, dilakukan dulu penentuan kadar kolesterol total hewan dan percobaan kolesterol HDL serum sebagai pem- banding, 7.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL Serum Untuk penentuan kadar kolesterol HDL serum, terlebih dahulu dilakukan teknik pengendapan selektif menggunakan pereaksi heparin dan Mangan klorida. Pengendapan selektif ini berdasarkan sifat lipopro­ tein, yaitu kemampuannya untuk bereaksi dengan kation bervalensi proses dua (Mn^+ ) dan polianion (heparin). ini lipoprotein-lipoprotein dalam serum akan diendapkan, kecuali serum yang mengandung HDL ini Pada yang terdapat HDL, kemudian ditentukan kadar penentuan kadar kolesterol HDL ini, serum digunakan adalah serum yang diambil dari hewan kolesterol HDL-nya . Pada yang percobaan yang telah dipuasakan sebelumnya selama 12­ 14 jam. Pelaksanaan penentuan kadar kolesterol HDL serum adalah sebagai berikut : Sebanyak pemusing, 1 ml serum dimasukkan ke dalam kemudian ditambahkan tabung berturut-turut larutan heparin 5000 unit/ml sebanyak 40 nl, dan larutan SKRIPSI Mangan klorida 16,4 PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... gram/dl sebanyak JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 39 50 nl. Campuran dikocok sampai homogen dan diamkan menit, 30 menit pada suhu kamar. Setelah larutan disentrifugasi selama 20 di30 menit, kemudian supernatannya dipisahkan. Bila supernatan masih kelihatan keruh kurang sempurna, berarti maka harus pengendapan direaksikan sampai pengendapan sempurna. Supernatan 0,2 ml dimasukkan ke dalam tabung berisi 5 ml pereaksi warna yang lagi dipipet reaksi yang Liebermann-Burchard, sebelumnya tabung direndam dulu dalam air es. Selanjutnya kadar kolesterol HDL ditentukan sama kolesterol seperti pada penentuan kadar total serum [23]. 8. Analisis data Setelah didapatkan data hasil percobaan, dilakukan uji statistik yaitu uji anakova (analisis kovarian), dengan a = 0,05 [34, 35, 36]. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 40 I X II Y IV III X X Y Y X Y X 11 Y 11 X 12 Y 12 X 13 Y 13 X 14 Y 14 X21 Y21 X22 Y22 X23 Y23 X24 Y24 X31 Y31 X32 Y32 X33 Y33 X34 Y34 X41 Y41 X42 Y42 X43 Y43 X44 Y44 X51 Y51 X52 Y52 X53 Y53 X54 Y54 Total 2X Rata^ X ZY ZX 2Y 2X ZY SX 2Y Y X Y X Y X Y I, II, III, IV = kelompok X = kadar kolesterol total atau kolesterol HDL atau kolesterol HDL sebelum perlakuan Y = kadar kolesterol total * setelah perlakuan i = kolom 1, 2, ..., t j = baris 1. 2, ..., n SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 41 Tabel Anakova Pro CRD Sumber Dikoreksi JK db variasi 2xx Zxy 2yy t-1 Txx Txy Tyy N-t Exx Exy Eyy JKS db RJK Antar kelompok Dalam SE N-t-1 St +E N-2 ST+E~ t-1 kelompok Jumlah Sxx N-l Sxy Syy SE SE db ST+E“SE t-1 ( St +E - Sg )/(t-1) F hitung Anava = -----------------SE/(N-t-l) db : = t-1 V2 = N-t-1 E2xy/Exx F hitung regresi = ---------Sg/(N—t—1) db : v1 = 1 V2 = N-t-1 Keterangan : db = derajat bebas JK = Jumlah kuadrat JKS = Jumlah kuadrat sisa RJK = Rata-rata jumlah kuadrat SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 42 Sxx = koreksi jumlah total kuadrat dari X t n (2 2 X±i )2 t n i=l j= l = 2 . 2 X*i d ----------------i=l j=l t 2 n i=l Sxy = koreksi jumlah total hasil dari X dan Y t n t n , (i=l * j-1 * XU >(i=l * j=l * Yid } t n = 2 2 Xij Yi j ---------------------------i=l j=l t 2 n i=l Syy = koreksi jumlah total kuadrat dari Y t (2 n 2 Yi j )2 t n i=l j=l = 2 2 Y - i j -----------------i=l j=l t 2n i=l Txx = perlakuan jumlah kuadrat dari X t ! i= l n j=1 n SKRIPSI t n <2 Z Xij i=l j= l t 2n i=l PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 43 Txy = perlakuan jumlah hasil dari X dan Y t n n 2 { Z Xi(j )( 2 Yid ) i=l j=l j=l t n t n (2 Z Xid )( Z Z i=l j=l i=l j=i n t Z n i=l Tyy = perlakuan jumlah kuadrat dari Y t n Z ( Z Yi(j >■ i=l j=l t n ( Z Z Yij )» i-1 j~l n t Z n i=l Exx = Sxx - Txx Exy = Sxy - Txy Eyy - Syy - Tyy E2xy Sj? = E y y ----~ Exx ^T+E “ ' Jika F hitung mengetahui atau S* xy — --Sxx tidak. > F tabel (ada perbedaan), apakah perbedaan yang terjadi itu dilakukan uji HSD (Honestly untuk bermakna Significant Difference). /RJiT HSD “ q a,k,N - k.\ SKRIPSI n PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 44 Jika beda mean > HSD, berarti ada beda yang ber- makna dan jika beda mean < HSD, berarti tidak ada beda yang bermakna. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL PERCOBAAN 1. Analisis sifat fisika kimia vitamin C Hasil pemeriksaan sifat fisika kimia dan data pustaka vitamin C dapat dilihat pada tabel II. Tabel II. Hasil pemeriksaan sifat fisika kimia dan data pustaka vitamin C T T T No. j Pemeriksaan j Data pustaka j Hasil pengamatan 1 i t t 1. j Organoleptis: 1 a. warna putih [14] j putih 1 b. bentuk serbuk kristalin j serbuk kristalin I j 1 . | [14] c. ban tidak berbau [14]j tidak berbau 1 d . raaa 1 asam [14] J asam 1 1 | 1 1 1 2- 1 Reaksi warna: a . dengan AgN03 1 endapan hitam j endapan hitam 1 [28]| j I 1 b. dengan NaHC03 + j FeS04 + j lembayung tua lembayung tua [ H2S04 encer | warna hilang [28]j warna hilang t c . dengan Na. nitro-j t prussid + NaOH + | 1 HC1 encer j biru [29] j biru 1 d . dengan Fehling | endapan merah endapan merah 1 coklat [29] j coklat 1 1 | 1 e. dengan biru metilen 1 warna jadi pucat warna jadi pucat I ( [ 1 [29] 1 1 1 1 3. | Titik lebur j 190°C [13,14] | 190°C 1 t 1 j. 1 j j j j 1 j j j 1 j j | 45 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 46 2. Penentuan panjang gelombang maksimum Dari pengamatan serapan larutan baku kolesterol dengan kadar 461,8 mg/100 ml dan 236,2 mg/100 ml dida- patkan Hasil panjang gelombang maksimum 620,5 nm. pengamatan dapat dilihat pada gambar 1. > panjang gelombang (nm) Gambar 1. Penentuan panjang gelombang maksimum larutan baku kolesterol dengan 461,8 mg/100 ml SKRIPSI dan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... kadar 236,2 mg/100 ml JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 47 3. UJI VALIDASI 3.1. Kelurusan Kelurusan korelasi ditentukan linier untuk antara kadar mengetahui zat yang adanya dianalisis dengan serapan yang diberikan. Kelurusan ditentukan dengan mengukur macam kadar larutan kolesterol dengan ter pada panjang gelombang 620,5 nm persamaan beberapa spektrofotomedan garis regresi serta koefisien ditentukan korelasinya (r). Hasil pengamatan yang diperoleh dapat dilihat pada tabel III dan kurva dapat dilihat pada gambar 2. Tabel III. Serapan larutan kolesterol pada panjang gelombang 620,5 nm dengan 10 macam kadar No. 12. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. SKRIPSI Kadar(mg/lOOml) 20,01 40,02 50,02 100,04 150,06 200,08 250,10 300,12 400,16 500,20 PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... Serapan 0,038 0,079 0.096 0,191 0,282 0,381 0,473 0,571 0,759 0,974 JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 48 ,9J / t/ .6-J X serapan / .5. .4j 1•■'+ .2^ .1 --------- ,-------------,------------- ,------------- ,------------- -------------- ! ---- 1 ---- ; ---- 1 ---- 1---- f 0 50 100 150 230 250 300 350 400 450 500 550 ------ > kadar larutan kolesterol (mg/100 ml) Gambar 2. Kurva serapan terhadap kadar larutan kolesterol pada panjang gelombang 620,5 nm SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 49 Dari garis hasil perhitungan didapatkan y = 1,9264.10~^x - 2,9612.10“^, persamaan dengan harga koefisien korelasi (r) = 0,9998. Dari tabel koefisien korelasi diketahui bahwa pada derajat kebebasan (f) 10 dengan derajat kepercayaan 0,05, diperoleh harga r tabel = 0,632 berarti harga r hitung lebih besar dari harga r tabel yang menunjukkan adanya korelasi linier antara' kadar dengan serapan yang diberikan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1. 3.2. Sensitivitas Harga LOD dan LOQ ditentukan dengan cara mengu- kur serapan blanko sebanyak 10 kali, kemudian diukur simpangan bakunya. Untuk penentuan LOD simpangan baku ini dikalikan dengan 3 , kemudian hasilnya dimasukkan pada persamaan kurva baku, sehingga didapatkan kadar terkecil yang dapat terdeteksi. Untuk penentuan LOQ, simpangan baku dikalikan dengan 10. Cara perhi- tungannya sama dengan penentuan LOD. Hasil pada tabel pengamatan serapan blanko IV. Perhitungannya dapat dapat dilihat dilihat pada lampiran 2 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 50 Tabel IV Hasil pengamatan serapan blanko No Serapan 0,007 0,010 0,006 0,008 0,006 0,009 0,011 0,010 0,018 0,006 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Dari adalah hasil 2,44 perhitungan mg/100 ml, didapatkan dan harga harga LOQ LOD adalah 4,55 mg/100 ml. 3.3. Presisi Presisi ditentukan untuk mengetahui derajat kinerulangan dari metode analisis pada kondisi pelaksanaan yang normal. Harga presisi didapatkan berda- sarkan perbandingan s dan x atau dengan prosen koefisien variasi. inengamati 358,08 Harga presisi ini serapan larutan kolesterol mg/lOOml sebanyak 10 kali. yang didapat tercantum pada tabel V SKRIPSI didapatkan PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... Hasil pada dengan kadar pengamatan - JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 51 Tabel V. Penentuan presisi No. Kadar(mg/lOOml) 354,53 356,60 358,68 360,24 358,68 355,57 358,68 357,64 357,64 355,05 1. x O M II 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. (x-x) (x -x )2 -2,80 -0,73 1,35 2,91 1,35 -1,76 1,35 0,31 0,31 -2,28 7,8400 0,5329 1,8225 8,4681 1,8225 3,0976 1,8225 0,0961 0,0961 5,1984 = 357,33 2=30,7967 Perhitungan : % KV = 1,8498 = s --- x 100% x SKRIPSI = 1,8498 ------- = 357,33 0,52% x 100% PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 52 3.4. Akurasi Akurasi antara diperoleh kadar berdasarkan sampel terhitung dengan perbandingan kadar sampel yang sebenarnya atau dinyatakan dengan prosen perolehan kembali (% Recovery) dengan persamaan : Cx % Recovery = ------- x 100% Ca + Cb di mana : Cx = kadar terukur Ca = kadar sampel mula-mula Cb = kadar larutan baku yang ditambahkan Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel VI Tabel VI. Penentuan akurasi Ca Cb Ca+Cb Cx 62.27 62.27 62.27 62.27 89,52 179,04 268,56 358,08 151,79 241,31 330,83 420,35 148,44 238,77 337,40 423,57 % Recovery 97,79 98,95 101,99 100,57 Rata-rata = 99,88% Dari hasil pengamatan didapatkan prosen recovery rata-rata syarat 99,88%. adalah Prosen 90-110% recovery [37]. yang Berarti memenuhi metode yang digunakan masih memenuhi syarat. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 53 4. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum Pemeriksaan kadar kolesterol total dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu : Kelompok I serum marmot . : makanan dasar rkontrol normal) Kelompok II. 1 : makanan dasar + vitamin C dosis■ 1 Kelompok II. 2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2 Kelompok II. 3 : makanan dasar + vitamin C dosis. 3 Ill : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml Kelompok Kelompok IV. 1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 1 Kelompok IV. 2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 2 Kelompok IV. 2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml + vitamin C dosis 3 Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum marmot dapat dilihat pada tabel VII. Tabel VII Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum I X 75,25 8?, 27 81,48 64,67 48,26 11,1 y X 73,6? 91,34 80,96 65,91 49,81 84,44 79,44 54,49 46,74 96,01 11.2 r 79,92 8 1,48 56,44 43,58 95,49 X 89,78 34,24 96,53 64,24 77,33 11.3 T 86,67 32,14 94,98 59,66 75,77 X 74,73 37,34 103,84 92,36 43,58 III r 69,54 36,84 99,13 86,71 42,55 marmot IV 2 W I IV 3 X r X r X r 144,32 93,42 24,38 36,84 73,13 127,16 144,92 37,36 43,58 142,24 117,34 29,57 22,34 82,44 111,59 121,97 35,84 31,13 97,45 122,49 141,24 113,44 145,36 91,34 31,13 147,43 119,89 149,51 99,65 43 ,5 8 X 94,82 95,49 53,45 93,94 91,34 T 95 ,4 9 144,17 69,71 98,49 95,49 E- 35?,13 384,44 157,44 356,51 358,48 349,26 351,85 336,77 332,13 417,26 362,76 448,44 442,69 4 84,46 425,44 449,95 1= 71,83 76,48 SKRIPSI 71,41 71 ,3 4 71,62 69,85 74,37 67,35 66,43 83,45 72,55 81,69 PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... 66,54 96,41 85,41 89,99 JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 54 Keterangan : X = kadar kolesterol total serum marmot sebelum perlakuan (mg/lOOml) Y = . kadar kolesterol total serum marmot setelah perlakuan (mg/lOOml) Hasil pengamatan tersebut diolah secara dengan uji analisis kovarians (Anakova) statistik yang tertera pada lampiran 3, dengan a = 0,05. * Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok I, II.1, II.2, II.3, dalam hal di kole­ sterol total [34, 38]. Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan : Fhitung = 4,56 ; derajat bebas v-^ = 3 v2 = 15 Ftabel (a = 05) = 3,29 Fhitung > Ftabel’ Pada a = °'05 4.56 > 3,29 Maka H^ diterima dan Hq ditolak, bahwa ada perbedaan efek di antara tersebut dalam mengetahui tidak, hal kadar hal ini berarti kelompok-kelompok kolesterol apakah perbedaan tersebut total. Untuk bermakna maka dilakukan uji HSD. Hasil uji HSD atau dapat dilihat pada tabel VIII. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 55 Tabel VIII Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol total serum marmot kelompok I, II.l, II.2 dan II.3 XI - XI XII.1 XI1.2 XII .3 4,36 6,02 7,27 1,66 2,91 xII.l - - XII .2 - - - XI1.3 - - - 1,25 - Keterangan : X = selisih kadar kolesterol rata-rata setelah dan sebelum perlakuan (mg/lOOml) q = harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat bebas k dan N-k RJK = rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan) Harga HSD yang didapat - 2,28 ; hal ini berarti : terdapat perbedaan bermakna antara kelompok II.l, II.2 dan II.3 bila dibandingkan dengan kelompok I (kontrol) - terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 11.3 bila dibandingkan dengan kelompok II.l SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 56 - tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok 11.2 bila dibandingkan dengan kelompok II. 1, antara kelompok II.3 bila dibandingkan juga dengan kelompok II.2 * Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi setelah perlakuan dipengaruhi oleh kadar kolesterol total sebelum perlakuan [34, 38]. Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan : ^hitung = 2866,40; deraj at bebas = 1 v2 = 15 Ftabel = ° ’05 ) = 4 >54 ^hitung ^ Ftabel’ Pa(^a a - 0,05 2866,40 > 4,54 Maka diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti pengaruh kadar kolesterol total sebelum ada perlakuan dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan. * LJji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok III, IV.1, IV.2, IV.3, dalam di hal kolesterol total [34, 38]. Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan : Fhitung = 8 >92 ; deraj at bebas = 3 v2 = 15 Ftabel (a = °?05) = 3>29 Fhitung > F tabel, pada a = 0,05 8,92 > 3,29 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 57 Maka diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti perbedaan efek di antara kelompok-kelompok ada tersebut dalam hal kadar kolesterol total. Untuk atau mengetahui apakah perbedaan tersebut tidak, maka dilakukan uji HSD. Hasil bermakna uji HSD dapat dilihat pada tabel IX. jRJK ' HSD = q a,k,N-k\ /---V = n 7,14 Tabel IX Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol total serum marmot kelompok III, IV.1, IV.2 dan IV.3 i—1 - X I11 > i— i X X I11 XIV .2 X IV . 3 7,88 9,55 12,04 1,67 XIV.l - - X IV.2 - - - - - - XIV .3 4,16 2,49 - Keterangan : X = selisih kadar kolesterol rata-rata setelah dan sebelum perlakuan perlakuan (mg/lOOml) SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 58 <3 = harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat bebas k dan N-k RJK = rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan) Harga HSD yang didapat - 7,14 ; hal ini berarti : terdapat perbedaan bermakna antara kelompok IV.2 dan IV.3 bila dibandingkan dengan IV.1, kelompok III (kontrol). - tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV.1, IV.2 dan IV.3 bila saling dibandingkan. * Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi setelah perlakuan dipengaruhi oleh kadar kolesterol total sebelum perlakuan [34, 38] Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan : FhitUng = 621,18 ; derajat bebas v^ = 1 ' v2 = 15 F tabel “ 0,05 ) = 4,54 ^hitung Ftabel’ Pac^a a = 0,05 621,18 >4,54 Maka pengaruh diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti kadar kolesterol total sebelum ada perlakuan dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan. 5. Hasil pemeriksaan kolesterol HDL serum Pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum marmot dibagi menjadi 8 kelompok seperti pada no. 4. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 59 Hasil pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum marmot dapat dilihat pada tabel X. Tabel X Hasil pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum i X II.1 Y K T II.2 57,60 58,12 52,41 K II.3 r X Ill r >! IV .l r X marmot IV .2 r X IV .3 r X f 54,4? (4 ,4 3 70,58 50,33 55,00 97,57 93,94 ??,65 101,72 91,86 99,65 75,25 8 9 ,7B B l,4 8 80,44 73,4? 70,06 23,34 25,94 25,42 31,13 92,90 87,71 22,30 27,49 80,96 ?1,34 74,21 85,63 58,12 41,75 51,37 50,33 59,68 43,83 47,98 80,96 21,26 29,05 19,71 23,86 86,67 ?3,42 45,66 51,37 33,72 29,05 27,4? 31,45 38, ?1 41,51 67,44 71,10 30,0? 2B,53 72,45 79,92 69,54 75,77 79,40 93,42 21,24 23,34 81,48 85,11 52, ?3 57,08 33,20 35,28 5?,16 40,71 96,53 106,40 27,49 34,24 81,48 89,27 1= 252,18 252,70 286,44 291,44 241,2? 25 8,?4 244,3? 273,47 300,98 299,94 310,84 33?,39 356,52 394,42 354,00 409,47 r= 50,44 50,54 57,29 58,33 48,24 51,7? 48,88 54,4? 40,20 59,9? 42,17 47,88 7 1,30 78,88 71,20 81,89 Keterangan : X = kadar kolesterol HDL serum marmot sebelum perlakuan (mg/lOOml) Y = kadar kolesterol HDL serum marmot setelah perlakuan (mg/lOOml) Hasil pengamatan tersebut diolah secara dengan uji analisis kovarians (Anakova) statistik yang tertera pada lampiran 4, dengan a = 0,05. * Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok I, II.1, II.2, II.3, dalam hal di kole­ sterol HDL [34, 38] SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 60 Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan : Fhitung “ 3,26 ; derajat bebas v^ = 3 v2 = 15 = F tabel - 3,29 Fhitung < Ftabel’ Pada a = ° ’05 3,26 < 3,29 Maka Hq diterima dan ditolak, bahwa ada perbedaan efek di antara hal ini berarti kelompok-kelompok tersebut dalam hal kadar kolesterol HDL. Oleh karena itu tidak perlu dilakukan uji HSD. * Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi setelah perlakuan dipengaruhi oleh kadar kolesterol HDL sebelum perlakuan [34, 38] Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan : Fhitung = 674,47 ; derajat bebas v^ = 1 v2 = 15 Ftabel (a = ° ’05 } = 4 ’54 Fhitung > Ftabel’ Pada a = ° ’05 674,47 > 4,54 Maka H^ pengaruh diterima dan kadar Hq ditolak, hal ini berarti kolesterol HDL sebelum ada perlakuan dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan. * Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok III, IV.1, IV.2, IV.3, dalam di hal kolesterol HDL [34, 38] SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 61 Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan : Fhitung = ’ derajat bebas v^^ = 3 v2 = 15 Ftabel = °>05> = 3 >29 Fhitung > Ftabel’ Pada a = ° ’05 7,71 > 3,29 Maka diterima dan Hq ditolak, bahwa ada perbedaan efek di antara hal ini berarti kelompok-kelompok tersebut dalam hal kadar kolesterol HDL. Untuk mengetahui apakah perbedaan yang bermakna atau tidak dilakukan uji terjadi HSD itu (Honestly Significant Difference), hasil dari uji HSD ini dapat dilihat pada tabel XI. RJK n 13,82 5 5,00 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 62 Tabel XI Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum marmot kelompok III, IV.l, IV.2 dan IV.3 X III XIV.l XIV.2 XIV.3 XI11 - 5,92 7,79 10,90 XIV. 1 - - 1,87 4,98 XIV.2 - - - 3,11 XIV.3 - - - - Keterangan : X = selisih kadar kolesterol HDL rata-rata se­ telah dan sebelum perlakuan (mg/lOOml) <3. ^-k = harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat raj at bebas k dan N-k RJK = rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan) Harga HSD yang didapat 5,00 ; hal ini berarti : - terdapat perbedaan bermakna antara kelompok IV.l, IV.2, IV.3 bila dibandingkan dengan kelompok III - tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV.l, IV.2 dan IV.3 bila saling dibandingkan. * Uj i Anakova jadi untuk mengetahui apakah efek yang ter- setelah perlakuan dipengaruhi oleh kadar kole­ sterol HDL sebelum perlakuan [34, 38] Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan : SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 63 Fhitung = 1013,01 ; derajat bebas = 1 v2 = 15 Ftabel (a = °>05 ] = 4 >54 . Fhitung > Ftabel» Pada a = 0,05 1013,01 > 4,54 Maka pengaruh diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti kadar kolesterol HDL sebelum ada perlakuan dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB V PEMBAHASAN Pada E. penelitian ini digunakan vitamin C buatan Merck. Dari hasil uji organoleptis, reaksi warna, dan titik lebur (tabel II) menunjukkan bahwa vitamin C memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam pustaka, sehingga dapat digunakan sebagai bahan penelitian. Hewan coba yang digunakan adalah marmot (Cavia por- ceJlus), dengan alasan sebagai berikut : [20] - biayanya relatif murah - mempertimbangkan volume darah yang diambil - membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas - tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuh Pada penelitian ini pengukuran kadar kolesterol total dan kolesterol HDL serum marmot Liebermann-Burchard dengan metode menggunakan Huang dan pereaksi kawan-kawan. Metode ini mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan metode lain yaitu : [22] - prosedur pelaksanaannya relatif mudah - hanya menggunakan satu pereaksi warna dan dengan peme­ riksaan secara langsung - pereaksi yang digunakan stabil selama dua minggu pada suhu kamar dan empat minggu di dalam almari es 64 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 65 - reaksi warna maksimum sudah terbentuk selama 20 menit dan warna yang terjadi tetap stabil selama 20 menit - faktor suhu tidak begitu mempengaruhi reaksi warna Pada penentuan kadar kolesterol HDL digunakan metode pengendapan selektif yang terdiri dari dua tahapan, tahap pengendapan dan tahap penentuan kadar yaitu kolesterol HDL. Oleh karena itu metode ini tergantung pada kesempur- naan pengendapan lipoprotein-lipoprotein selain HDL. Untuk mengendapkan lipoprotein-lipoprotein selain HDL heparin dan mangan klorida. Sebenarnya untuk digunakan pengendapan lipoprotein-lipoprotein selain HDL dapat digunakan pereaksi lain, seperti fosfotungstat-Mg^+ , heparin-Ca^+ , berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh kawan-kawan disimpulkan bahwa tetapi Warnick heparin-Mn^+ dan memberikan hasil yang lebih baik dari segi presisi dan akurasi [24]. Kolesterol yang total merupakan jumlah terdapat dalam partikel-partikel penentuan dari kolesterol lipoprotein. kadar kolesterol total ataupun kolesterol serum, marmot dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama dari 4 kelompok, yaitu kelompok I, II.l, II.2 dan HDL terdiri dan II.3 I sebagai kontrol), sedangkan grup kedua juga dari 4 kelompok, yaitu kelompok III, IV.1, IV. 2 (kelompok terdiri Pada IV.3 (kelompok III sebagai kontrol sterolemia). Kelompok-kelompok tersebut untuk hiperkole- adalah sebagai berikut : SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 66 Kelompok I : makanan dasar Kelompok II 1 : makanan dasar + vitamin C dosis 1 . Kelompok II .2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2 Kelompok II .3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml Kelompok III Kelompok IV 1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml . vitamin C dosis 1 Kelompok IV .2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml vitamin C dosis 2 Kelompok IV .3 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml vitamin C dosis 3 Kolesterol diberikan dalam bentuk bahan pensuspensi akasia 0,5%. pensi akasia dimaksudkan untuk suspensi Penggunaan bahan meningkatkan pensus­ kelarutan kolesterol selain sebagai bahan pensuspensi [14]. C diberikan dalam bentuk larutan. Dosis yang vitamin diberikan adalah 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot yang kan nilai konversi dosis untuk manusia. vitamin diambil sampel darah marmot merupa- Kolesterol C diberikan selama 1 bulan. Pada awal penelitian dengan untuk dan dan akhir diperiksa kadar kolesterol total dan kolesterol HDL-nya. Setelah dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan diuji dengan anakova (pada a=0,05) ternyata baik pertama maupun grup kedua mempunyai perbedaan efek antara kelompoknya dan kadar kolesterol total serum SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... grup disete- JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 67 lah perlakuan dipengaruhi oleh kadar kolesterol total serum sebelum perlakuan (tabel VII). Untuk di antara mengetahui apakah ada perbedaan yang kelompok, maka setelah dilanjutkan dengan uji HSD diuji bermakna dengan (Honestly Anakova Significant Difference). Dari uji HSD (pada a = 0,05) didapatkan hasil sebagai berikut: Ada sterol perbedaan yang bermakna dari harga total kadar serum marmot kelompok II.l, II.2 kole­ dan II.3 bila dibandingkan dengan kelompok I (sebagai kontrol). Hal ini berarti bahwa pada pemberian vitamin C sebanyak 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot dapat kolesterol hasil total serum marmot terlihat mempengaruhi kadar pada keadaan normal (dari adanya penurunan kadar kolesterol total serum). Ada sterol II.1, perbedaan yang bermakna dari harga total kelompok II.3 bila kadar dibandingkan kole­ kelompok berarti pemberian vitamin C sebanyak 0,116 mg/g memberikan marmot efek penurunan kadar kolesterol total yang lebih baik dari pemberian vitamin C BB serum sebanyak 0,039 mg/g BB marmot. Tidak ada perbedaan yang bermakna dari harga kadar kolesterol total serum marmot kelompok II.2 bila diban­ dingkan dengan kelompok II.l, juga kelompok II.3 bila dibandingkan dengan kelompok II.2, berarti bahwa pemberian SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 68 vitamin C sebanyak 0,078 mg/g BB marmot (setara dengan 1 g untuk manusia) kolesterol vitamin tidak total memberikan serum yang lebih efek penurunan baik C sebanyak 0,039 mg/g BB marmot dari kadar pemberian (setara dengan 500 mg untuk manusia). Begitupula dengan dosis 0,116 mg/g BB marmot (setara dengan 1,5 mg untuk manusia) bila diban­ dingkan dengan dosis 0,078 mg/g BB marmot. Ada sterol bila perbedaan yang bermakna dari harga total kadar serum marmot kelompok IV.1, IV.2 dibandingkan dengan kelompok III (sebagai berarti dan bahwa pemberian vitamin C sebanyak dan kole­ IV.3 kontrol), 0,039, 0,078 kadar kole­ 0,116 mg/g BB marmot dapat mempengaruhi sterol total serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia (dari hasil terlihat adanya penurunan kadar kolesterol total serum). Tidak ada perbedaan yang bermakna dari harga kadar kolesterol total serum marmot kelompok IV.1, IV.2 dan IV.3 bila saling dibandingkan. Hal ini berarti bahwa vitamin pemberian C sebanyak 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot tidak memberikan perbedaan efek penurunan kadar kolesterol total serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia. Dari variasi serum individu sangat mempengaruhi kadar marmot. Kemungkinan ada individu yang ekskresi SKRIPSI hasil uji Anakova dan HSD dapat terlihat kolesterol cepat kolesterol, dan ada pula yang ekskresi PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... bahwa meng- koleste- JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 69 rolnya lambat. Pemberian vitamin C ternyata dapat menurunkan kadar kolesterol, baik dalam keadaan normal maupun hiperkolesterolemia. Hasil diolah pemeriksaan dengan bahwa kolesterol uji Anakova (pada a = HDL, 0,05) bila HDL dengan kelompok I sebelum terlihat ada pengaruh kadar dan II.3 perlakuan. Meskipun pemberian vitamin C 0,078 0,116 mg/g BB marmot kontrol), HSD. Dengan kolesterol perlakuan terhadap kadar kolesterol dan ko­ (sebagai tidak perlu dilanjutkan dengan uji regresi kadar serum marmot kelompok II.l, II.2 dibandingkan sehingga setelah menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna dari harga lesterol uji kadar HDL setelah sebanyak secara 0,039, langsung memberikan efek yang berbeda secara bermakna antar pok, tetapi secara tidak langsung dapat HDL tidak kelom­ meningkatkan prosentase perbandingan kadar kolesterol HDL serum dengan kadar kolesterol total serum pada keadaan normal. Pada keadaan hiperkolesterolemia ada perbedaan yang bermakna dalam hal peningkatan kadar kolesterol HDL marmot kelompok IV.l, IV.2 dan IV.3 dengan kelompok III (sebagai kontrol). bila serum dibandingkan Dengan uji HSD didapatkan hasil sebagai berikut : Tidak ada perbedaan yang bermakna dari harga kadar kolesterol HDL serum marmot antar kelompok IV.l, IV.2 IV.3. Hal ini berarti bahwa pemberian vitamin C SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... dan sebanyak JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 70 0,039, 0,078 perbedaan dan 0,116 mg/g BB marmot tidak memberikan bermakna efek peningkatan kadar kolesterol HDL serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia Efek yang ditimbulkan pada pemberian vitamin C terhadap kadar kolesterol total dan kolesterol HDL serum marmot sangat dipengaruhi oleh variasi individu, dosis pemberian dan lama pemberian. Pada percobaan yang berkaitan dengan metabolisme kolesterol, perbedaan species dan variasi individu berpengaruh perbedaan disebabkan dalam hal karena masing-masing absorpsi, sintesis sangat mempunyai dan ekskresi kolesterol, sehingga efek terhadap kadar kolesterol menjadi sangat bervariasi [39]. Penurunan pemberian mengubah vitamin dengan C disebabkan karena kolesterol diekskresikan garuh kadar kolesterol total serum menjadi asam marmot vitamin empedu dan pada C dapat kemudian melalui usus halus. Vitamin C melalui pencaharnya, demikian meningkatkan pembuangan berperan menurunkan pen- bahan sisa, pengabsorpsian dan pengubahan kembali asam empedu menjadi kolesterol [9], Penelitian yang dilakukan oleh Verlangieri dan kawankawan menunjukkan bahwa kadar sulfat yang bungan dengan rendahnya kolesterol. sulfat memainkan peran penting dalam tinggi berhu- Senyawa kelompok mendukung kekuatan matriks Glikosaminoglikan (GAG), komponen pengikat penting SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 71 yang menjaga sulfatase sel arteri pada tempatnya. Enzim B dapat menyebabkan hilangnya sulfat, aril sehingga terjadi kerusakan matriks GAG. Vitamin C telah menunjukkan kemampuan untuk menghambat enzim aril sulfatase, sehingga mencegah hilangnya senyawa sulfat dari matriks GAG [9]. Salah satu kunci utama dalam mencegah dan mengontrol aterosklerosis adalah menjaga integritas struktur sel pembuluh arteri dalam sintesis enzim aril [9]. Vitamin C kolagen dan dapat menghambat aktivitas penting dalam menjaga integritas struktur jaringan tubuh, Vitamin mencegah dan merupakan langsung faktor dapat B, jelas terlibat suatu sehingga sulfatase yang dan mengontrol C juga dapat meningkatkan kadar aterosklerosis. kolesterol HDL, sedang kadar kolesterol HDL yang tinggi berhubungan dengan rendahnya untuk resiko penyakit jantung [9]. Walaupun mendapatkan perkembangan gambaran penyakit yang lebih aterosklerosis. jelas perlu demikian terhadap dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh vitamin C terha­ dap fraksi-fraksi lipoprotein yang lain, seperti LDL trigliserida. SKRIPSI dan - PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI KESIMPULAN Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan : 1. Pemberian vitamin C sebanyak 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot selama 1 bulan dapat menurunkan secara bermakna kadar kolesterol total marmot, baik pada keadaan normal maupun serum hiperko­ lesterolemia. 2. Pemberian vitamin C dapat meningkatkan perbandingan kadar kolesterol HDL prosentase dengan kadar kolesterol total serum marmot pada keadaan normal. 3. Pada keadaan normal pemberian vitamin C sebanyak 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot tidak meningkatkan kadar kolesterol HDL sedang keadaan pada meningkatkan serum hiperkolesterolemia kadar kolesterol HDL serum. dapat marmot, dapat tetapi tidak ada perbedaan bermakna diantara ketiganya. 72 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VII SARAN Dari hasil penelitian yang diperoleh disarankan : 1. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pengaruh pemberian vitamin C terhadap lesterol total kaitannya perlu dengan penyakit HDL serum pemberian lipoprotein ko­ dalam aterosklerosis, dilakukan penelitian lebih lanjut pengaruh fraksi dan kolesterol kadar vitamin C yang lain, mengenai terhadap seperti maka fraksiLDL dan trigliserida. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih menggunakan melihat berbagai pengaruh lanjut macam spesies vitamin C dengan hewan terhadap untuk perbedaan spesies. 73 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VIII DAFIAR PUSTAKA 1. Luke, B. Therapy. 1984. Principles First Edition.; of Nutrition Little and Diet Brown and Company : Boston, Toronto, pp. 681-686 2. Malloy, M. J. and J. P. Kane. Agents Used in Hyper- lipidemia. In : Katzung, B.G. 1984. Basic and Clinical Pharmacology. Second Edition.; Lange Medical Publica­ tion : Los Altos. California, pp. 388-399 3. Saleh, M. 1981. Darah Masalah Penyakit Jantung dan. Pembuluh di Indonesia Dewasa Ini dan di Masa Pidato Pengukuhan Peresmian Jabatan Mendatang. Guru Besar. Airlangga University Press : Surabaya, pp. 7-9 4. Taylor, K. W. Nutrition.', and L. E. McGraw-Hill Anthony. Book 1983. Company : Clinical New York, pp. 229-261 5. Scheig, R. Antihyperlipidemic Agents. In : Smith, C.M. and A.M. Reynard. 1992, Textbook of Pharmacology.', W.B. Saunders Company : Philadelphia, pp. 633-639 6. Martin, D. W., P. A. Mayes, and V. W. Rodwell. 1981. Harper's Review of Biochemistry. Eightteenth Edition.; Lange PP. Medical Publications : Los Altos, California, 193-194, 227, 231, 237-242, 575 7. Gordon, T. et. al. 1977. High Density Lipoprotein As a 74 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 75 Protective Factor Against Coronary Heart Disease.; The Framingham Study. The American Journal of Medicine. 62. pp. 707-714 8 . TAJA. 1993. Jantung Sehat Berkat Minyak Salmon. 9. Goodman, S. 1991. Terjemahan oleh Muhilal dan Komari. Intisari. 359. pp. 35-42 Ester-C Vitamin C Generasi III.; Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, pp. 36-39, 99-100 10. Ritiasa, K. dkk. 1993. ISO Indonesia. Edisi Farmako- terapi, Vol. XXI.; Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia : Jakarta, pp. 95-97, 99-114 ‘ 11. Merck Service Bulletin. 1956. Vitamin C.; Merck & Co., Inc. : Rahway, New Jersey, pp. 4, 21-26, 35-43 12 . Sitepoe, M.1992. Kolesterolfobia.; Penerbit PT Grame­ dia Pustaka Utama : Jakarta, pp. 77-79 13. Zapsalis, C. and R. A. Beck. 1986. Food Chemistry and Nutritional Biochemistry.; Macmillan Publishing Compa­ ny : New York, pp. 245-247.lm 14. Reynolds, J. E . F. (ed.). 1982. Martindale The Extra Pharmacopoeia. Twenty eighth Edition.; The Pharmaceu­ tical Press : London, pp. 1066, 1653 15. Fennema, 0. R. (ed). 1985. Food Chemistry. Second Edi­ tion.; Marcel Dekker, inc. : New York, pp. 488-489 16. Jacobs, M. B. 1958. The Chemical Analysis of Food and Food Products. Third Edition.; D. van Nostrand Company SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 76 : Toronto, pp. 17. Moffat, 724-725 A. C. (eds). 1986. Clarke's Isolation Identification of Drugs. Second Edition.; The and Pharma­ ceutical Press : London, pp. 360-361 18. Harrow, B., chemistry. and A. Mazur. 1962. Textbook of Bio­ Eighth Edition.; W. B. Saunders Company : Philadelphia, pp. 43-45, 54-58, 65-67, 315, 317 19. Guyton, A. C. 1976. Terjemahan oleh Adji Dharrna dan P. Lukmanto. Baku Teks Fisiologi Kedokteran. ; EGC Pener- bit Buku Kedokteran : Jakarta, pp. 372-383 20. Yang, M. G. and Nutritional 0. Mickelsen. Laboratory Animal in Research. In: Gay, W.I. 1974. Methods of Animal Experimentation volume V. Nutrition, Aging Artificial Organs. ; Academic Press Inc. : San and Diego, pp. 1-24 21. Burke, R.W. et al. 1974. Mechanisms of the LiebermannBurchard and Zak Color Reactions for Cholesterol. Clinical Chemistry. 20. pp. 794-801 22. Zak, B. 1977. Cholesterol Methodologies : A Review Clinical Chemistry. 23. pp. 1201-1214 23. Huang, T. C. et. al. Liebermann-Burchard 1961. A Stable Reagent Reaction, Application for the to Rapid Serum Cholesterol Determination. Analytical Chemistry. 23. pp. 1405-1407 24. Warnick, G. R., M. C. Cheung, and J. J. Albers. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... 1979. JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 77 Comparison of Current Methods for High Density protein Cholesterol Quantitation. Clinical Lipo­ Chemistry. 25. pp. 586-604 25. Donbrow, M., 1978. Instrumental Methods in Chemistry, Vol. II; Pitman and Sons Analytical Ltd. : London, pp. 29-63 26. Anonim. 1979. Farmakope Indonesia III.; Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta, pp. 772-773 27. Anonim. United 1990. United States Pharmacopoeia States Pharmacopeial Convention, XXII.; Inc.: Rock­ ville, pp. 1710-1712 28. Anonim. 1967. Specification for the Quality Control of Pharmaceutical Preparation. International Second Edition Pharmacopoeia.; World Health of The Organiza­ tion : Geneva, p. 10 29. Muhlemann and Aburgin. B. 1961. Qualitative Terjemahan oleh trisno, R. Arzneimittel Panitia Penerbitan Diktat Mahasiswa Fakultas Soe- Analyse.; Farmasi U.G.M. : Semarang. p. 265 30. Soetjipto. 1982. Pengaruh Tahu dalam Diet terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Tikus. Tesis. Universitas Airlangga - Surabaya, p. 39 31. Ghosh, M. N. . 1971. Fundamentals of Experimental Phar­ macology.; Scientific Book Agency : Calcutta, pp. 1-13 32. Skoog, D.A. 1985. Principles of Instrumental Analysis. SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 78 Third Edition.; Saunders College Publishing : Phila­ delphia, pp. 210-212 33. Smith, J. B. Breeding, and S. Mangkoewidjojo. 1987. The Care, and Management of Experimental Animals Research in the Tropics.; Program of Australian International Universities for Development and Colleges Limited (IDP): Canberra, pp. 36-44 34. Daniels, W. W. 1974. Analysis in Biostatistics : A Foundation for Health Sciences. Second Edition.; John Wiley and Sons, pp. 220, 254-277 35. Dowdy, S. and S. Wearden. 1983. Statistics for Re­ search. ; John Wiley and Sons, pp. 363-381 36. Dixon, W. J. and F. J. Massey, Jr. 1983. to Statistical Analysis. Fourth Edition.; Introduction McGraw-Hill Publishing Company : New York, pp. 256-300 37. Carr. G. P. and J. C. Wahlich. 1990: A Practical Approach to Method Validation in Pharmaceutical Analy­ sis. Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analy­ sis. 8. p.613-618 38. Jacobs, M. B. 1962. The Chemical Analysis of Food and Food Products. Third Edition.; D. van Nostrand Company : Toronto, pp. 39. Beynen. A. C. 31-32 1989. Laboratory Animals as Models of Cholesterol Metabolism. Gizi Indonesia. 14, p. 50-53 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 1 HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI No. xy y X2 y2 2. 3. 4. 5. 6 7. 8. 9. 10. 20,01 40,02 50,02 100,04 150,06 200,08 250,10 300,12 400,16 500,20 0,038 0,079 0,096 0,191 0,282 0,381 0,473 0,571 0,759 0,974 76,038 40040,01 316,158 160160,04 250200,04 480,192 1910,764 1000800,16 4231,692 2251800,36 7623,048 4003200,64 11829,730 6255001,00 17136,852 9007201,44 30372,144 16012802,56 48719,480 25020004,00 0,1444 0,6241 0,9216 3,6481 7,9524 14,5161 22,3729 32,6041 57,6081 94,8676 2= 20108,1 38,44 122696,098 64001210,25 235,2594 1. . r x = —■ — \j( ( n~. Zx2 n. Z x y ■ — - (2x) - (Zx)2 ) (Zy) ----- (n.Zy2 - -----r ( Z y ) 2 )' (10)(122696,098) - (20108,1)(38,44) \/(( 10) (64001210,25)-(20108, l)2 )((10 )(235 .2594 )-( 38 ,44 )2 )' = 0.3998 n . Zxy - ( Z x ) ( Z y ) b = -------------------n .Zxs - (2 x )2 (10)(122696,098) - (20108,1)(38,44) (101(64001210,25) - (20108,l)2 = 1,926393918.10-3 = 1,9264.10"3 79 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 80 a - ly - b.zx ----------n 3,844 - (1,926393918.10-3)(2010,81) 10 - 2,961215425.10~3 - 2,9612.10-3 Persamaan garis yang didapatkan : y = 1,9264.10'3x - 2,9612.10-3 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 2 HASIL PENENTUAN LOD DAN LOQ 1. Hasil pengamatan serapan blanko No Serapan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 0,007 0,010 0,006 0,008 0,006 0,009 0,011 0,010 0,008 0,006 (x-x) - 0,0011 • 0,0019 - 0,0021 - 0,0001 - 0,0021 0,0009 0,0029 0,0019 - 0,0001 - 0,0021 x = 0,0081 i ----------- 1 = (x-x)* 1,2.10"6 3,6.10“6 4,4.10-6 1,0.10"8 4,4.10-6 8,1.10-7 8,4.10-6 3,6.10"6 1,0.10"8 4,4.10“6 2 = 3,03.10~6 i_____________ i 5,80.10-4 81 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 82 2. Perhitungan LOD 3 x s = 3 x 5,80.10“4 1,74.10"3 (1,74.10-3) + 2 f9612.10-3 LOD = 1,9264.10-3 2,44 mg/100 ml 3. Perhitungan LOQ 10 x s = 10 x 5,80.10"4 5,80.10~3 (5,80.10“3 ) + 2,9612.10"“3 LOQ = 1,9264.10-3 4,55 mg/100 ml SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 3 Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kolesterol total serum marmot * Untuk kelompok I, II.l, II.2, II.3 I II.l X• 75.25 89,27 81,48 64,87 48.26 Y 73,69 91,34 80,96 65,91 49,81 X 80,44 79,40 54,49 46,70 96,01 II.3 II.2 Y 79,92 81.48 56,04 43,58 95.49 X 89,78 34,24 96,53 60,20 77,33 Y X Y 86.67 74,73 32,16 37,36 94,98 103,80 59.68 92,38 75,77 43,58 69.54 36,84 99,13 88,71 42.55 2- 359,13 380,40 357,04 356,51 358,08 349,26 351,85 336,77 x= 71,83 76,08 71,41 71,30 71,62 69,85 70,37 67,35 Sxx = 8605,59 Sxy = 8415.12 Syy = 8310.90 Txx = 6.26 Txy = 18.91 Tyy = 70, 11 Exx = 8599,33 Exy - 8396,21 Eyy = 8240.79 q E - ’ 42,90 ST+E = 82,03 ST+E “ StIL? — 39 83 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 84 Tabel Anakova Pro CRD Sumber JK Dikoreksi db variasi 2xx Zxy 2yy 6,26 18,91 70,11 JKS db RJK Antar kelompok 3 Dalam kelompok 16 8599,33 8396,21 8240,79 42,90 15 2,86 Jumlah 19 6605,59 8415,12 8310,9Q 82,03 18 ...... 3 13,04 39,13 13,04 ^hitung = ~ 2,86 Ftabel (<3--0,05) = 3,29, derajat bebas v-^ = 3 v2 = 15 ^hitung > Ftabel 8197,89 ^hitung regrasi “ ~ 2866,40 2,86 Ftabel (o =0 505) = 4,54, derajat bebas v^ = 1 v2 = 15 ^hitung > Ftabel SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 85 * Untuk kelompok III, IV.1, IV.2, IV.3 III IV 1 IV .2 . X Y X Y X IV .3 Y 104,32 127,16 117,30 121,97 101,20 107,43 93,42 106,92 29,57 35,80 113,66 119,89 24,38 37,36 22,30 31,13 105,36 109,51 36,84 43,58 82,00 97,05 91,34 99,65 73,13 102,24 111,59 122,49 31,13 43,58 X Y 90,82 95.49 95,49 100,17 53,45 60,71 93,94 98,09 91,34 95.49 2= 332,13 417,26 362,76 408,44 442,69 480,06 425,04 449,95 x= 66,43 83,45 72,55 81,69 88,54 96,01 85,01 89,99 Sxx = 20097,68 Sxy = 19676,77 Syy = 20088,23 Txx = 1618,66 Txy = 927,58 Tyy = 642,47 Exx = 18479,02 Exy = 18749,19 Eyy = 19445,76 sE = 422,45 ST+E = 1175,62 ST+E “ Sg = 753 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 86 Tabel Anakova Pro CRD Sumber JK Dikoreksi db variasi Zxx 2xy I JKS Syy db RJK 28,16 Antar kelompok 3 1618,66 Dalam kelompok 16 18479.02 18749,19119445,76 422,4 5 15 Jumlah 19 20097,68 19676,77 20088,23 1175,62 18 927,58 j 642,47 753,17 3 251,06 251,06 Fhitung = ~ 8 ’92 28,16 Ftabel (a=0,05) = 3,29, derajat bebas v-^ = 3 v2 = 15 Fhitung > Ftabel 19380.74 Fhitung regrasi = = 621,18 28,16 Ftabel (<3=0.05) = 4,54, derajat bebas v^_ = 1 v2 = 15 Fhitung SKRIPSI Ftabel PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 4 Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kolesterol HDL serum marmut * Untuk kelompok I, II.l, II.2, II.3 I X 57,60 81,48 58,12 33,72 21,26 Y 58,12 80,44 61,75 29,05 23,34 X 52,41 73,69 51,37 27,49 81,48 II.3 II .2 II.l Y 54,49 70,06 50,33 31,65 85,11 X 66,43 23,34 59,68 38,91 52,93 Y 70,58 25,94 63,83 41,51 57,08 X Y 50,33 25,42 67,98 67,46 33,20 55,00 31,13 80,96 71,10 35,28 2 = 252,18 252,70 286,44 291,64 241,29 258,94 244,39 273,47 x= 50,44 50,54 57,29 58,33 48,26 51,79 48,88 54,69 Sxx = 7001,27 Sxy =: 7020,30 Syy = 7295,21 Txx = 258.47 Txy = 169.49 Tyy = 179,86 Exx = 6742.80 Exy = 6850,81 Eyy = 7115,35 SE = 154.80 ST+E “: 255.83 ST+E " SE = 1( 87 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 88 Tabel Anakova Pro CRD Sumber Dikoreksi JK db variasi 2xx 2xy 2yy JKS 169,49 179,86 db Antar kelompok 3 258,47 Da 1am kelompok 16 6742,80 6850,81 7115,35 154,80 15 Jumlah 19 7001,27 7020,30 7295,21 255,83 18 101,03 3 RJK 10,32 33,68 33,68 ^hitiing 10,32 Ftabel = 3,29, derajat bebas v-^ = 3 v 2 = 15 ^hitung > ^tabel 6960,55 Fu • "hitung regrasi• = 674,47 10,32 Ftabel (o=0,05) = 4,54, derajat bebas Vi = 1 V 2 = 15 ^hitung > ^tabel SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA '. to 1 L 1 K. e , fkktt&TAfcAAN "trNiVlfe^irAS Ai^iANGGA — ■' v a * Untuk kelompok III, IV.l, IV.2, IV. IV .1 III X 97,57 92,90 21,26 30,09 59,16 Y 93,94 87.71 29,05 28,53 60.71 X IV .3 IV .2 Y 99.65 101,72 22,30 27,49 19,71 23,86 72.65 79,92 96,53 106,40 X 91,86 80,96 86,67 69,54 27,49 Y 99,65 91,34 93,42 75,77 34,24 X Y 75,25 74,21 45,66 79,40 81,48 89,78 85,63 51,37 93,42 89,27 2= 300,98 299,94 310,84 339,39 356,52 394,42 356,00 409,47 x- 60,20 59,99 62,17 67,88 71,30 78,88 71,20 81,89 Sxx = 15019,61 Sxy = 15115.77 Syy = 15739,40 Txx = 516,77 Txy = 866,67 Tyy = 1532,28 Exx = 14502,84 Exy = 14249,10 Eyy = 14207,12 sE = 207,32 ST+E = 526,85 ST+E “ bg — 319 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 30 Tabel Anakova Pro CRD Sumber JK Dikoreksi db variasi Sxx Sxy Syy JKS db RJK 13,82 Antar kelompok 3 516,77 Dalam kelompok 16 14502,84 14249,10 14207,12 207,32 15 Jumlah 19 15019,61 15115,77 15739,40 526,85 18 866,67 1532,28 319,53 3 106,51 106,51 ‘hitung 13,82 Ftabel (a=0,05) = 3,29. derajat bebas v-^ = 3 ' v2 = 15 Fhitung > Ftabel 13999,80 Fhitung regrasi “ = 1013,01 13,82 Ftabel (a=0,05) = 4,54. derajat bebas v^ = 1 v2 = 15 Fhitung > Ftabel SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 5 TABEL HARGA KOEFISIEN KORELASI PADA DERAJAT KEPERCAYAAN 5% DAN 1% ^ * , 1 DEGREES OF 5 1 DEGREES OF 5 } FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 .997 .950 .878 .811 .754 .707 .666 .632 .602 .576 .553 .532 .514 .497 .482 .468 .456 .444 .433 .423 .413 .404 .396 1.000 .990 .959 .917 .874 .834 .798 .765 .735 .708 ' .684 .661 .641 .623 .606 .590 .575 .561 .549 .537 .526 .515 .505 24 25 26 27 2fi 29 30 35 40 48 50 60 70 80 90 100 125 150 200 300 400 500 1000 .388 .381 .374 .367 .361 .355 .349 .325 .304 .288 .273 .250 .232 .217 .205 .195 .174 .159 .138 .113 .098 .088 .062 ' .496 .487 .478 .470 .463 .456 .449 .418 .393 .372 .354 .325 .302 .283 ,267 .254 .228 .208 .181 .148 .128 .115 .081 ' i 91 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA LAMPIRAN 6 TABEL DISTRIBUSI F PADA DERAJAT KEPERCAYAAN 5% D e n o m in a to r D eg ree* o f Freedom • N u m era to r D e c r e e t o f F reedom 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 ) 4 161.4 11.51 10.13 7.71 199.5 19.00 9.55 6.94 215.7 19.16 9.2S 6.59 224.6 19.25 9.12 6.39 230.2 19.30 9 .0 t 6.26 234.0 19.33 8.94 6.16 236.8 19.35 8.89 6.09 238.9 19.37 8.85 6.04 240.5 19.38 1.8 i 6.00 5 6 7 I 9 6.61 5.99 J.J9 5.79 5.14 4.74 4.46 5.19 4.53 4.12 3.84 3.63 5.05 4.39 3.97 3.69 3.48 4.95 4.28 3.87 4.88 4.21 3.79 3.50 3.29 4.82 4.15 3.73 3.44 4.26 5.41 4.76 4.35 4.07 3.16 3.23 4.77 4 .1 0 3.68 3.39 3.18 10 II 12 13 M 4.9 6 4 .( 4 4.7J 4.67 4.60 4.10 3.91 3.19 3.11 3.74 3.71 3.59 3.49 3.41 3.34 3.48 3.36 3.26 3.18 3.11 3.33 3.20 3.11 3.03 2.96 3.22 3.09 3.00 2.92 2.85 3.14 3.01 2.91 2.83 2.76 3.07 2.95 2.85 2.77 2.70 3.02 2.90 2.80 2.71 2.65 15 16 17 18 19 4.54 4.49 4.45 4.41 4.38 3 .6 * 3.63 3.59 3.55 3.52 3 .i9 3.24 3.20 3.06 3.01 2.96 2.93 2.90 2.85 2 .8 1 2.77 2.74 2.79 2.74 2.70 2.66 2.63 2.71 2.6S 2.61 2.58 2.54 2.64 2.59 2.55 2.51 2.48 2.59 2.54 2.4$ 2.46 2.-12 20 21 22 23 24 4.35 4.32 4.30 4.28 4.2 6 3.49 3.47 3.44 2.71 2.51 2.49 2.46 2.44 2.42 2.45 2.42 2.40 2.37 2.36 2.39 2.37 2.34 2.32 2.30 25 26 27 2t 29 4.2 4 4.23 4.21 4.2 0 4.1 8 3.39 3.37 2.34 2.32 2.28 2.27 2.31 2.29 2.28 2.25 2.24 .2 .2 2 30 40 60 120 CO 4.17 4.08 4 .0 0 3.92 3.84 2.27 2.18 2.10 2.02 1.94 2.21 2.12 5.32 5.12 3.58 3.37 1.1 6 J .lJ 2.90 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 2.87 2.84 2.82 2.80 2.78 2.68 2.66 2.64 2.67. 2.60 2.57 2.55 2.S3 2.51 3.35 3.34 3.33 2.98 2.P6 2.95 2.93 2.76 2.74 2.7 J 2.71 2.70 2.60 2.59 2.5 7 7.56 2.55 2.49 2.47 2.46 2.45 2.43 2.40 2.39 2.37 2.36 2.35 3.32 3.23 V IS 3.07 3.00 2.92 2.84 2.76 2.6§ 2.60 2.69 2.53 2.45 2.37 2.29 2.42 7..J4 235 2.17 2.10 2.33 2.25 2.17 2.09 3.42 3.40 >..61 2.53 2.45 2.37 2.21 2.01 *,<M . m 1.88 92 SKRIPSI PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ... JEMY TANDRA