skripsi pengaruh pemberian vitamin c terhadap kadar kolesterol

advertisement
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ASCOP&C
AC /P
KKS
M J L i K
S KRI PS I
KK
PEKHLiSTAKAAN
*UNIVERS1TAS A iR L A N G G A "
S U R A B a V A
F F 74]/9r
Ta h
JEMY TANDRA
p
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C
TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL
DAN KOLESTEROL HDL SERUM
MARMOT (CAVIA PORCELLUS)
FAKULTAS FA R M A SI U N IV ER SltA S AIRLANGQA
S U R A B A Y A
1995
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C TERHADAP KADAR
KOLESTEROL TOTAL DAN KOLESTEROL HDL
SERUM MARMOT {CAVIA PORCELLUS)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat
mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
1995
Oleh :
Jemy Tandra
059011243
Disetujui oleh pembimbing :
DR. Purwanto
Pembimbing utama
Drs. Siswandono, MS
Drs. Robby Sondakh, MS
Pembimbing serta
Pembimbing serta
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
KATA PENGANTAR
Puji
syukur
ke
hadirat Tuhan Yang
Maha
Esa
atas
segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkanNya kepada
saya,
sehingga
tugas skripsi saya
telah
terselesaikan,
guna memenuhi syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Farmasi
di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga.
Dengan selesainya tugas skripsi ini, maka pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan terima kasih yang
sebe-
sar-besarnya kepada :
1. Bapak
DR.
Purwanto
dari
Laboratorium
Kimia
Medisinal Fakultas Farmasi Universitas Airlangga
selaku pembimbing utama.
2. Bapak Drs. Siswandono, MS dari Laboratorium
Medisinal
Fakultas Farmasi Universitas
Kimia
Airlangga
selaku pembimbing serta.
3. Bapak
Kimia
Drs.
Robby Sondakh, MS
dari
Laboratorium
Medisinal Fakutas Farmasi Universitas
Air­
langga selaku pembimbing serta.
4. Bapak Ketua Jurusan Kimia Farmasi, Kepala
torium
Kimia
Kimia
Medisinal,
Analisis
Sintesis
Airlangga
Farmasi
Kepala
Farmasi dan
Fakultas
Labora­
Laboratorium
Kepala
Laboratorium
Farmasi
Universitas
atas segala fasilitas dan bantuan
yang
telah diberikan selama penelitian ini.
ii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5. Ibu
Dra. Hamidah Shahab, Bapak Drs. IGK
Artawan,
Drs. Soegiyanto, MS dan Ibu Dra.
Soemiati,
Bapak
MS selaku dosen penguji.
6. Pengelola
tas
Unit Penunjang Hewan
Farmasi
Universitas
Percobaan
Airlangga
Fakul­
yang
telah
banyak memberikan bantuan dan fasilitas selama
penelitian ini.
7. Segenap
karyawan
Laboratorium
Sintesis
Laboratorium
Kimia
Farmasi
Kimia
Analisis
yang telah
dalam penelitian ini.
dan
Medisinal,
Laboratorium
memberikan
bantuan
•
*
8. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan
tuan,
dorongan
dan mendampingi
dalam
suka
ban­
dan
duka.
9. Semua
pihak yang tidak dapat saya
sebutkan
satu
persatu.
Semoga
semua
pihak yang
telah
memberikan
bantuan
kepada saya akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa
dan
semoga
bermanfaat
skripsi ini dapat memberikan
sumbangan
bagi masyarakat, khususnya mahasiswa
yang
Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga.
Surabaya, Januari 1995
Penyusun
iii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .....................................
ii
DAFTAR ISI .........................................
iv
DAFTAR GAMBAR ......................................
vii
DAFTAR TABEL .......................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................
ix
RINGKASAN ..........................................
x
BAB
PENDAHULUAN ...............................
1
1. Latar Belakang Permasalahan ............
1
2. Permasalahan ...........................
5
3. Tujuan Penelitian ......................
5
4. Hipotesis ..............................
5
5. Manfaat Penelitian .....................
5
TINJAUAN PUSTAKA ..........................
6
1. Tinjauan tentang Vitamin C .... .........
6
1.1. Sumber Vitamin C ..................
6
1.2. Sifat Fisika Kimia Vitamin C ......
8
1.3. Stabilitas Vitamin C ..............
9
1.4. Vitamin C dalam Tubuh ......... '....
10
2. Tinjauan tentang Kolesterol ............
11.
2.1. Sifat Fisika Kimia Kolesterol .....
11
2.2. Kolesterol dalam Tubuh ............
13
I.
BAB II.
2.3. Absorbsi dan Transport Kolesterol .... 13
iv
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kolesterol dalam Darah
Kadar
.14
2.5. Kolesterol HDL ..................... .16
2.6. Ekskresi Kolesterol ..................18
3. Tinjauan tentang Hewan Percobaan ..........19
4. Tinjauan tentang Penentuan Kadar Kolesterol
dengan Metode Liebermann-Burchard .........19
4.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total .....20
4.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL ...... .22
5. Tinjauan tentang Metode Spektrofotometri .. 23
6. Tinjauan tentang Uji Validasi .............24
6.1. Kelurusan dan Trayek Kelurusan ...... .25
6.2. Sensitivitas .........................25
6.3. Presisi ..............................25
5.4. Akurasi ..............................26
BAB III.
BAHAN, ALAT DAN METODE PENELITIAN ............27
1. Bahan-bahan yang Digunakan ................27
2. Alat-alat yang Digunakan ................. .27
3. Cara Kerja ............................... .27
3.1. Analisis Kualitatif terhadap Vitamin C 27
3.1.1. Pemeriksaan Organoleptis ..... .27
3.1.2. Reaksi Warna ................. .28
3.1.3. Pemeriksaan Titik Lebur ...... .28
3.2. Hewan Percobaan ..................... .29
3.2.1. Rancangan Percobaan .......... .29
3.2.2. Pemilihan Dosis .............. .32
4. Uji Validasi .............................. .32
v
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4.1. Kelurusan .......................... .32
4.2. Sensitivitas ....................... .33
4.3. Presisi ............................ .33
4.4. Akurasi ............................ .34
5. Pembuatan Kurva Baku ......................34
5.1. Pemilihan Panjang Gelombang Maksimum . 35
5.2. Pembuatan Kurva B a k u ................ .35
6. Pengambilan Sampel Darah ................. .36
7. Penentuan Kadar ......................... .36
7.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum 36
'
7.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL serum . 36
8. Analisis Data .............................39
BAB IV.
HASIL PERCOBAAN ..............................45
1. Analisis sifat fisika kimia vitamin C .... .44
2. Penentuan panjang gelombang maksimum ..... .46
3. Uji validasi ..............................47
3.1. Kelurusan ........................... 47
3.2. Sensitivitas .........................49
3.3. Presisi ..............................50
3.4. Akurasi ..............................52
4. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total .. 53
5. Hasil pemeriksaan kolesterol HDL serum .... 58
BAB
V.
PEMBAHASAN ...................................64
BAB VI.
KESIMPULAN ...................................72
BAB VII.
SARAN ........................................73
BAB VIII. DAFTAR PUSTAKA ...............................74
LAMP IRAN ...............................................79
vi
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Halaman
Penentuan
panjang gelombang
maksimum
larutan
kolesterol ..................................
2.
Kurva
larutan
linier
nilai
kolesterol
serapan
pada
terhadap
panjang
46
kadar -
gelombang
maksimum....................................
48
vii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
I.
Kadar vitamin C ...........................
7
II .
Analisis sifat fisika kimia vitamin C ......
45
III.
Serapan
larutan
kolesterol
pada
panjang
gelombang 620,5 nm dengan 10 macam kadar ....
47
IV.
Hasil pengamatan serapan blanko ............
50
V.
Penentuan presisi ..........................
51
VI.
Penentuan akurasi ..........................
52
VII.
Hasil
pemeriksaan
kadar
kolesterol
total
serum marmot ...............................
VIII. Hasil
uji HSD
pemeriksaan
53
kadar kolesterol
total serum marmot kelompok I, II.1, II.2 dan
11. 3 .......................................
IX.
Hasil
uji HSD
total serum
pemeriksaan
marmot
55
kadar kolesterol
kelompok III, IV.1, IV.2
dan IV. 3 ...................................
X.
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol HDL
57
serum
marmot .....................................
XI.
Hasil
uji HSD
pemeriksaan
59
kadar kolesterol
HDL serum marmot kelompok III, IV.1, IV.2 dan
IV.3 .......................................
62
viii
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Hasil perhitungan koefisien korelasi ..........
79
2. Hasil penentuan LOD dan LOQ
81
...............
3. Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kadar
kolesterol total serum marmot..................
83
4. Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan kadar
kolesterol HDL serum marmot ...................
5. Tabel harga koefisien korelasi
87
pada derajat ke-
percayaan 5% dan 1% ...........................
91
6. Tabel distribusi F pada derajat kepercayaan 0,05
92
ix
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
R I N G K A S A N
Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek
dosis
vitamin
beberapa
C dilakukan
macam
penelitian
tentang
dosis vitamin terhadap
kadar
dari
pengaruh
kolesterol
total dan kolesterol HDL serum marmot.
Pada
dibagi
penelitian
menjadi
ini digunakan 40 ekor
2 grup, masing-masing grup
marmot
yang
terdiri
dari
4 kelompok, di mana masing-masing kelompok terdiri dari
ekor
marmot.
Kelompok-kelompok tersebut
adalah
5
sebagai
berikut :
Grup pertama :
Kelompok
I
: makanan dasar
Kelompok II.1 : makanan dasar + vitamin C dosis 1
Kelompok 11,2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2
Kelompok II.3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3
Grup kedua:
Kelompok
III : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
Kelompok IV.'l : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 1
Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 2
Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 3
Kolesterol
diberikan dalam bentuk
suspensi,
sedang
x
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
vitamin C diberikan dalam bentuk larutan. Dosis vitamin
yang
diberikan merupakan dosis konversi dari dosis
manusia.
secara
Pemberian
per
oral
kolesterol dan vitamin
selama satu
bulan.
C
Sebelum
perlakuan
koleste­
rol
HDL serum. Setelah satu bulan kadar kolesterol
dan
kolesterol HDL serum diperiksa lagi.
diambil
Pengambilan
Darah
hewan coba dipuasakan
selama
satnpel
12-14
sampel darah dilakukan secara intra
kadar kolesterol total dan
total
Sebelum
ditampung tanpa antikoagulan. Serum yang
diperiksa
untuk
dilakukan
dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol total dan
darah
C
jam.
kardial.
diperoleh
kolesterol
HDL-nya
dengan metode Huang dan kawan-kawan, menggunakan
pereaksi
warna Liebermann-Burchard. Untuk penentuan kadar
koleste­
rol
HDL serum sebelum direaksikan dengan
Liebermann-Burchard
terlebih
dahulu
pengendapan
selektif
secara kimiawi
lipoprotein
lain selain HDL dengan
pereaksi
warna
dilakukan
untuk
teknik
lipoprotein-
menggunakan
pereaksi
Heparin dan Mangan Klorida.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian
vitamin
C dapat menurunkan kadar kolesterol total secara bermakna,
baik
Selain
serum
pada
keadaan
normal
maupun
hiperkolesterolemia,
itu juga dapat meningkatkan kadar
kolesterol
pada keadaan hiperkolesterolemia, sedang pada
HDL
kea­
daan normal tidak terjadi peningkatan secara bermakna.
xi
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Permasalahan
Penyakit
juga
jantung
atau
.
penyakit
kardiovaskuler,
dikenal sebagai penyakit arteri koronaria,
arte-
riosklerosis atau pengerasan ai'teri. Ciri penyakit
adalah
terjadinya perubahan degeneratif dalam
ini
arteri.
Jenis yang umum dari penyakit ini adalah aterosklerosis
[1].
di
Aterosklerosis merupakan penyebab kematian
Amerika
Serikat dan negara-negara
Eropa
Indonesia
jumlah
cenderung
meningkat dari tahun ke tahun [3].
ini
angka kematian akibat
utama
[2].
penyakit
Di
ini
Penyakit
tidak hanya mempengaruhi orang-orang usia
lanjut,
tetapi juga merupakan penyebab kematian dan cacat
pada
usia
dari
setengah
penyakit
darah,
ini
dan
tua
[4]. Faktor
penyebab
adalah kadar kolesterol
kebiasaan merokok. Faktor
utama
serum,
tekanan
lainnya
adalah
umur, jenis kelamin dan keturunan [1]. Kadar kolesterol
total serum telah lama diketahui sebagai faktor
bab
penyakit
Individu
aterosklerosis yang
paling
dengan kadar kolesterol total
besar
serum
[4].
antara
200-239 mg/dl dianggap berada pada batas ambang
sklerosis, sedangkan kadar di atas 240 mg/dl
penye­
atero­
mempunyai
1
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2
resiko yang tinggi [5j.
Di
dalam
fosfolipida
darah,
terikat
lipoprotein.
kolesterol,
pada protein
Lipoprotein
dapat
trigliserida,
tertentu
dan
membentuk
digolongkan
menjadi
kilomikron, lipoprotein densitas sangat rendah
(VLDL),
lipoprotein densitas rendah (LDL), lipoprotein densitas
sedang
Ada
(IDL), dan lipoprotein densitas
tinggi
hubungan berkebalikan antara konsentrasi
penyakit jantung koroner, dan beberapa ahli
bahwa
hubungan
perbandingan
yang paling
kolesterol
dapat
(HDL).
HDL
dan
menganggap
diramalkan
adalah
LDL/HDL [6]. Penelitian
para
ahli menunjukkan bahwa wanita jarang menderita penyakit
ini
karena
pada
wanita kadar
kolesterol
HDL
lebih
tinggi dibanding laki-laki, sehingga disimpulkan
bahwa
kolesterol HDL merupakan faktor anti resiko
penyakit
aterosklerosis
[7].
Kadar
terjadinya
kolesterol
LDL
antara 130-159 mg/dl dianggap sebagai batas dan di atas
160
mg/dl
dianggap mempunyai resiko
tinggi
terhadap
timbulnya penyakit aterosklerosis [5]. Kadar kolesterol
HDL cukup 35-65 mg/dl
agar tidak terjadi penyakit
ini
C8].
Jumlah
kolesterol
dalam
darah
ditentukan
oleh
interaksi 4 faktor, yaitu [9]:
- Laju pembuatan kolesterol oleh hati dari asetat.
- Laju kolesterol diperoleh dari makanan.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3
- Laju kolesterol yang diubah
menjadi asam empedu
dan
dibuang melalui usus halus.
- Laju
asam
empedu
yang
diserap kembali dan
diubah
menjadi kolesterol.
Dalam perkembangan penyakit jantung, banyak
pene­
litian yang menaruh perhatian pada faktor-faktor
dalam
makanan yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol
plas­
ma.
Hubungan
antara
makanan,
kolesterol
serum
dan
penyakit aterosklerosis telah ditunjukkan selama Perang
Dunia Kedua, pada saat pendistribusian makanan di Eropa
Utara
cenderung
kalori total,
semua
mengarah
peningkatan
pada
menunjukkan
aterosklerosis
pemasukan
karbohidrat, dan
lemak makanan termasuk
didapat
penurunan
kolesterol.
bahwa kematian
menurun dengan
penurunan
Data
akibat
tiba-tiba
yang
penyakit
pada
tahun-
tahun pertama perang [4]. Pemasukan kolesterol per hari
harus
kurang
dari
300 mg [5].
Tetapi
yang
penting
adalah biokimia dan proses metabolisme kolesterol dalam
tubuh.
Biokimia dan fungsi kedua lipoprotein
HDL
sangat penting dalam memahami
LDL
membawa kolesterol
sterol.
baliknya
sehingga
HDL
dalam darah,
menempel
pada sel
membawa kolesterol
empedu, di mana
siklus
LDL
kolesterol.
mendorong
kole­
pembuluh.
kembali
dan
ke
kolesterol diubah menjadi asam
Se-
kandung
empedu
dan dibuang melalui usus halus [9].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4
Di Indonesia
bagai
sediaan
vitamin C banyak diperdagangkan
farmasi, baik sebagai
se­
suplemen
maupun
obat. Kandungan vitamin C dalam sediaan-sediaan
terse-
but bervariasi antara 20 mg sampai 1 g [10]. Vitamin
dapat
digunakan
untuk
penyakit-penyakit
terapi
defisiensi
alkoholisme,
dan darah,
C
alergi,
infeksi
dan
lain-lain [11]. •
Pada defisiensi vitamin C dijumpai adanya
katan
kolesterol
kolesterol
dalam
serum
darah
dan
pening-
penimbunan
dalam hati. Hal ini disebabkan oleh
keter-
lambatan pengubahan kolesterol dalam hati menjadi
empedu. Diduga vitamin C berfungsi mempengaruhi
bahan
kolesterol
menjadi asam empedu
di
asam
pengu­
dalam
hati
[ 12].
Obat-obat
asam
hipolipidemik, antara
lain
klofibrat,
nikotinat, dan resin dapat digunakan untuk
menu-
runkan kadar kolesterol karena dapat mengganggu
sinte-
sis
di
antara
yang
cukup
sedang dipertimbangkan
untuk
kolesterol
obat-obat
dalam tubuh. Tetapi banyak
ini yang mempunyai efek samping
besar, sehingga sekarang
dihindari
kolesterol
dasarkan
boleh
pengobatan dengan cara
[6].
mengganggu
Penggunaan obat-obat
ini
pada kondisi fisiologis penderita
diberikan
pada wanita hamil
atau
sintesis
harus
dan
yang
ditidak
sedang
menyusui [2].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5
2. Permasalahan
Dari latar belakang di atas, maka timbul
permasa­
lahan bagaimanakah pengaruh pemberian vitamin C
dap
kadar
marmot
kolesterol total dan kolesterol
terha-
HDL
serum
(Cavia porcellus) ?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
pengaruh vitamin C terhadap kadar kolesterol total
dan
kolesterol HDL serum marmot (Cavia porcellus).
4. Hipotesis
Vitamin C dapat menurunkan kadar kolesterol
total
serum dan meningkatkan kadar kolesterol HDL serum.
5. Manfaat Penelitian
Dari
informasi
satu
obat
hasil
penelitian diharapkan
dapat
tentang pentingnya vitamin C
alternatif untuk mencegah
memberi
sebagai
penyakit
salah
atero­
sklerosis yang murah dan mudah dilakukan.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan tentang Vitamin C
1.1. Sumber Vitamin C
Vitamin C tersebar luas dalam hewan dan
an.
Dalam jaringan hewan kadar
dalam
korteks
tumbuhan
semua
adrenal, lensa mata dan
vitamin C dibentuk secara
organ
paling
tertinggi
tumbuh. Kandungan
ditemukan
hati.
Dalam
sinambung
dalam
hijau dan berlimpah dalam
aktif
tumbuh-
daerah
terbesar
yang
ditemukan
dalam kulit buah dan dalam beberapa daun lebih banyak
daripada dalam batang [11]. Kadar vitamin C bervariasi dalam jaringan tumbuhan [13].
Dalam
makanan kadar vitamin C ditemukan
sedikit. dalam ikan, daging, susu yang
dan
telur,
kering
bertunas.
kondisi
dipasteurisasi
sama sekali tidak ada dalam
dan
juga
Kadar
butir padi
vitamin
pertumbuhan
kecuali
dalam
butir
padi
mereka
makanan
tanaman, maturasi
sangat
telah
tergantung
tanaman
perlakuan terhadap bahan-bahan tanaman setelah
dan
sele-
sai panen [13].
Beberapa
sumber
vitamin C yang
cukup
penting
dapat dilihat dalam tabel I [10, 13].
6
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7
Tabel I. Kadar vitamin C dalam mg/100 g bahan
SKRIPSI
No
Nama Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
2627.
28.
29.
30.
31.
32
Jambu biji (guava)
Daun singkong
Buah jeruk (citrus fruit)
Black current
Jambu monyet
Paterseli/daun sup
Daun melinjo
Cabe (green pepper)
Brokoli
Daun lobak
Sawi
Tomat
Squash (semacam labu)
Mangga muda
Bayam
Pepaya
Kentang
Kol
Arbei
Rambutan
Selada
Mangga
Daun kacang
,
Daun kecipir
Nanas
Pala
Sirsak
Sawo
Kacang buncis
ASI
Pisang ambon
Susu sapi
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
Kadar dalam mg
.
300
275
220
200
197
190
182
120
113
109
102
100
90
89
80
78
73
69
60
58
50
30
29
29
24
22
22
21
19
5
3
2
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8
1.2. Sifat Fisika Kimia Vitamin C
Vitamin
C
adalah sinonim dari
asam
askorbat.
Asam askorbat merupakan serbuk kristal, tidak berwarna
atau putih atau kuning pucat, tidak
berbau
atau
hampir tidak berbau, rasa asam [14].
Asam askorbat mempunyai dua bentuk isomer, yaitu
isomer
ini
L dan isomer D. Bentuk alamiah
adalah
isomer
L.
Isomer
D
dari
vitamin
aktivitasnya
10%
isomer L [15].
Asam
askorbat
merupakan
bentuk
enol
dari
3-okso-L-gulofuranolakton [14]. Struktur molekul asam
askorbat atau vitamin C adalah sebagai berikut [13]:
O
C
I
HO
- c
HO
- c
H
- c
0
II
I
HO - C - H
CHoOH
Asam L-askorbat
Nama kimia
:
2,3-Didehidro-L-threo-heksono1,4-lakton.
SKRIPSI
Rumus molekul :
CgHg °6 ■
Berat molekul :
176,1.
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9
Kelarutan : larut dalam 3-3,5
25
bagian
bagian air, dalam
alkohol
dan
dalam
bagian metanol; Larut dalam
Praktis
tidak
larut
10
aseton;
dalam
eter,
kloroform dan petroleum eter [14].
pH : 2,0 padgi kadar 50 mg/ml [13]
Nilai pK pada 25°C [15] : pK1 =4,04
pK2 =11,4
1.3. Stabilitas Vitamin C
Kristal
kering
dalam
asam askorbat stabil
dan
temperatur kamar [13].
bentuk
padat, dalam
bentuk
dalam
lingkungan
Walaupun
stabil
larutan
relatif
cepat teroksidasi menjadi asam dehidroaskorbat
Larutan
asam askorbat dalam air pH S 7,6
[16].
tidak
oksidasi oleh udara asal tidak ada tembaga dan
dibahan
lain yang dapat mengkatalisa reaksi [13].
Reaksi
yang penting untuk asam askorbat
adalah
sebagai berikut [13, 16]:
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10
Q = C ----— CJ
II
o
I
HO - C
0
Ii
- 2H+
----- »
+ 2H+
I
0 ----------- >
I
0 = C
4-----
HO - C
H - C ------
t----------- 2H20
i
C
H
1
HO - C - OH
+ 2H^0
0
1
HO - c - OH
1
H
- r.
I
HO - C - H
HO - C - H
HO - C - H
I
CH'jQH
CHoOH
I
CHoGH
Asam a sk o rb a t
I
Asam d e h id ro a sk o rb a t
Asam d e h id ro a sk o rb a t
(ben tuk h id r a t )
(bentuk keton)
Asam askorbat sangat peka terhadap berbagai cara
degradasi.
Faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi
degradasi antara lain temperatur, enzim,
pH, katalis
logam, kadar awal asam askorbat dan rasio asam askor­
bat menjadi asam dehidroaskorbat [15].
1.4. Vitamin C dalam Tubuh
Peran
vitamin
C dalam nutrisi
telah
dikarak-
terisasi dengan baik. Vitamin C penting dalam nutrisi
manusia
karena
ia menjaga
bahan-bahan
semen
terletak antara sel-sel jaringan tubuh dalam
yang
kondisi
baik. Sebagai hasil dari aksi ini, vitamin C mencegah
perdarahan
beberapa
dan sakit gusi, hemorrhage
bentuk anemia. Vitamin C
jaringan
membantu
bangan struktur tulang yang baik, kalsifikasi
dan
perkemnormal
dan sifat otot [16].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
11
Setelah
dengan
pemberian oral, vitamin
cepat.
menurun
Bagian
dengan
dosis
meningkatnya
C
diabsorbsi
terabsorbsi
dosis.
cenderung
Didistribusi
secara luas dalam jaringan tubuh. Kadar dalam lekosit
dan
platelet lebih tinggi daripada
dalam
eritrosit
dan plasma. Asam askorbat dimetabolisme menjadi
asam.
dehidroaskorbat, asam 2,3-diketogulonat, oksalat
karbon
dioksida.
Terjadi sedikit
sulfat
membentuk
askorbat-3-sulfat.
melebihi
kebutuhan
konjugasi
tubuh dieliminasi
Asam
dan
dengan
askorbat
dengan
dalam urin. Kurang lebih 85% dosis intravena
cepat
diberi­
kan pada subyek yang belum tersaturasi dengan vitamin
ini diekskresi dalam urin dalam 24 jam, dengan kurang
lebih
70% dari dosis diekskresi dalam
bentuk
tidak
berubah dan 15% sebagai asam dehidroaskorbat dan asam
diketogulonat.
Jumlah
normal yang ada
dalam
tubuh
melebihi 1,5 g. Kadar dalam plasma dan lekosit secara
normal kurang lebih 5-12 ug/ml dan 25-30 ug/10®
Berikatan
dengan
protein plasma
kurang
lebih
sel.
25%
[17 3.
2. Tinjauan tentang Kolesterol
2.1. Sifat Fisika Kimia Kolesterol
Kolesterol
merupakan sterol penting yang
dipelajari selama
kan
serbuk
atau
bertahun-tahun. Kolesterol merupagranul halus, warna
putih
kekuningan, hampir tidak berbau, praktis tidak
SKRIPSI
telah
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
atau
larut
JEMY TANDRA
Iv; A
1
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
FbKi t S 'l A U A N
"UNIVEKS u AS AJRl-A^GOA"
S U H •* t>
dalam
alkohol
air,
perlahan-lahan larut
12
* *
dalam
100
dan dalam 50 bagian dehidrat alkohol,
dalam aseton, kloroform, dioksan, eter, etil
bagian
larut
asetat,
petroleum eter, dan minyak tumbuhan (14).
Rumus bangun kolesterol adalah sebagai berikut:
H
BM = 386,7
Kolesterol memberikan sejumlah reaksi warna yang
karakteristik, antara lain dengan reaksi
Liebermann-
Burchard, di mana larutan kolesterol dalam
dengan
penambahan asetat anhidrida dan
pekat akan memberikan
hijau.
Intensitas
warna
hijau
warna yang
kloroform
asam
sulfat
kebiruan
sampai
diperoleh
bervariasi
sesuai dengan jumlah kolesterol yang ada, oleh karena
itu
reaksi
tatif.
SKRIPSI
ini merupakan dasar perhitungan
Reaksi
warna yang lain
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
dikembangkan
kuantioleh
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13
Salkowski,
dengan
yaitu
larutan kolesterol dalam kloroform
penambahan asam sulfat pekat akan
memberikan
warna merah kebiruan sampai violet [18].
2.2. Kolesterol dalam Tubuh
Bagian
terbesar kolesterol dalam tubuh
berasal
dari biosintesis yaitu sekitar 1 gram/hari, dan hanya
sekitar
dari
makanan
(diet) biasa. Sebenarnya semua jaringan yang
mengan-
dung
0,3
gram/hari
yang
sel berinti mampu mensintesis kolesterol,
utama hepar, korteks
dan
LDL
plasma
dan
yang terus-menerus
pada
kadar
manusia
terutama
sedikit dalam HDL
populasi orang Amerika
kira
bertang-
biosintesis kolesterol [6].
Kolesterol
dalam
ter-
adrenalis, Jrulit, usus, testis,
aorta. Fraksi mikrosom dan sitosol sel
gungjawab untuk
180
berasal
usia
kolesterol
dan
VLDL.
terdapat kenaikan
sampai tercapai
mg/dl. Setelah usia
rata-rata
25
Dalam
kolesterol
maksimum,
55-60 tahun. Pada usia
plasma
diangkut
kira-
21
tahun,
kurang
lebih
tahun, kadar
akan
me-
makanan diserap dari usus
dan
ningkat sampai 200-250 mg/dl [4].
2.3. Absorbsi dan Transport Kolesterol
Kolesterol dalam
bersama
SKRIPSI
dengan lipid lain, termasuk kolesterol
disintesa
dalam usus, digabungkan
dan VLDL.
Dari
kolesterol yang
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
dalam
yang
kilomikron
diserap, 80-90%
di
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14
dalam getah bening diesterifikasi
dengan asam
rantai
panjang.
mukosa
usus. Sterol tanaman (sitosterol)
kurang
baik.
dengan
Pada
hepar,
terhidrolisa
VLDL
Esterifikasi dapat
saat
terjadi
ester
dalam
bereaksi
kolesteril
kolesterol diambil
dibentuk
dalam
diabsorbsi
kilomikron
sebagian besar
dan
yang
sisa
lemak
oleh
hepar
hepar.
mentransport
kolesterol ke dalam plasma [6].
Sebagian
besar
bentuk
ester
dalam
plasma.
kompleks
dapat
dan
diangkut
yang
ditemukan
sebagai
Lipoprotein ini
lipida, dan
dalam
lipoprotein
merupakan
mengandung apoprotein,
mengikat
dari
kolesterol
partikel
protein
membantu
yang
pengaturannya
hepar ke dalam plasma [6].
Berdasarkan
fraksi
densitasnya
lipoprotein
lipoprotein
. densitas
dan
tersebut,
tinggi
(anti resiko)
(HDL)
di
dapat
antara
fraksi
adalah
dibagi
lima
kelima
fraksi
lipoprotein
dengan
faktor
pelindung
terhadap terjadinya aterosklerosis.
2.4. Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Kadar
Kolesterol
dalam Darah
Adanya
resiko
terjadinya
menyebabkan
kolesterol
mempengaruhi
SKRIPSI
kolesterol
sebagai
penyakit
usaha-usaha
salah
jantung
untuk
satu
faktor
koroner
telah
menurunkan
dalam darah. Faktor-faktor
kadar
penting
yang
kadar kolesterol darah antara lain :
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15
- Peningkatan jumlah kolestero-l
meningkatkan
yang dimakan sedikit
konsentrasi kolesterol dalam
plasma.
Biasanya, konsentrasi kolesterol plasma tidak dapat
berubah
lebih dari
±
15%
dengan mengubah
diet,
walaupun kolesterol yang ekstrem dalam diet mungkin
dapat mengubah
Peningkatan
100
kadar
sampai
kolesterol
sebanyak ± 30% [19].
dalam
makanan
mg menyebabkan peningkatan
sebanyak
kadar
kolesterol
sebesar 5 mg per 100 ml serum [6].
- diet
yang
jenuh
lemak
meningkatkan
konsentrasi
kolesterol darah sebanyak 15-25% [19].
- makan
lemak
yang
tidak jenuh
mengandung
banyak
asam
biasanya menekan konsentrasi
lemak
koleste­
rol darah dalam jumlah ringan sampai moderat [19].
- kekurangan
hormon
tiroid
meningkatkan kolesterol
darah dan sebaliknya [19].
- pada diabetes melitus
ningkat,
hal
kolesterol darah
ini diduga akibat
sangat me-
peningkatan
umum
mobilisasi lipid pada keadaan ini [19].
- hormon seks wanita, estrogen, menurunkan kolesterol
darah,
sedangkan
meningkatkan
kolesterol
sekali karena
laki-laki
hormon
erat
makin
seks
pria,
darah. Efek
SKRIPSI
penyakit
ini
penting
tinggi kadar kolesterol
hubungannya
dengan
kemungkinan terjadinya aterosklerosis
- pada
androgen,
retensi
ginjal,
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
pada
peningkatan
[19].
kolesterol
darah
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16
sangat meningkat.
- sterol
tanaman
kolesterol
(sitosterol)
berkompetisi
pada proses absorbs! dalam
dikonsumsi dalam jumlah
dengan
usus.
Jika
besar, akan dapat menurun-
kan kadar kolesterol plasma [4].
Sebelum
makanan
1952
kandungan
dianggap
sebagai faktor
kadar kolesterol plasma.
melaporkan
sterol
lemak
Pada
bahwa lemak hewani
plasma,
total
yang
dalam
menentukan
waktu itu
Kinsell
meningkatkan
sedangkan lemak tumbuhan
kole­
menurun-
kannya. Kemudian Keys menemukan bahwa lemak
jenuh
meningkatkan
tak
jenuh
lemak tak
jenuh
banyak
kolesterol darah,
lemak
menurunkannya, sedangkan
tunggal tidak berpengaruh [4].
2.5. Kolesterol HDL
Lemak
bagi
bertanggung jawab atas penyediaan
tubuh,
tetapi
pengangkutan lemak
sirkulasi
terdapat
yang bersifat
energi
permasalahan
dalam
hidrofobik
dalam
darah. Hal ini diatasi dengan
pembentukan
ikatan antara lemak tidak larut dengan golongan
yang
lebih polar seperti fosfolipida, kemudian menggabungkannya
dengan kolesterol dan protein membentuk
kom-
pleks lipoprotein yang hidrofilik [6].
Fraksi protein dalam lipoprotein dikenal sebagai
apoprotein. Ada beberapa macam apoprotein, yaitu :
- Apoprotein A-I, Apoprotein A-II.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17
- Apoprotein B.
- Apoprotein C-I, Apoprotein C-II, Apoprotein C-III.
- Apoprotein E
Ada lima golongan lipoprotein yaitu
VLDL, LDL, IDL, dan
HDL.
kilomikron,
Di antara kelima
golongan
tersebut yang merupakan faktor anti resiko
terhadap
terjadinya aterosklerosis adalah HDL.
HDL
usus.
disintesa
HDL
yang
tidak mengandung
dan disekresi dari
hepar
dan
baru terbentuk (nascent) dari
usus
apoprotein C,
tapi
hanya
apopro­
tein A. Oleh sebab itu, tampaknya apoprotein C
disintesa
dalam
hepar
dan
dipindahkan
pada
intestinal pada saat HDL intestinal memasuki
HDL
yang
dibentuk
dalam hepar terdiri
lapisan fosfolipida diskoid
tein
ini
dan kolesterol
mirip
dalam
dengan
plasma
bebas.
HDL
plasma.
dari
yang mengandung
dua
apopro­
Lipoprotein-lipoprotein
partikel-partikel
penderita
hanya
defisiensi
yang ditemukan
enzim
lesitin-
kolesterol-asil-transferase (LCAT) [6],
Katalisis oleh enzim LCAT akan mengubah fosfoli­
pida
dan
dan kolesterol bebas menjadi
lisolesitin.
menuju
Ester
bagian dalam
lisolesitin
berlanjut
ester
kolesterol
akan
lapisan fosfolipida,
dipindahkan
ke albumin
menghasilkan suatu
inti
kolesterol
bergerak
sedangkan
plasma.
Reaksi
nonpolar
yang
memisahkan lapisan sampai terbentuk HDL sferis,
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
yang
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
18
dilapisi
oleh suatu film dari lemak-lemak polar
apoprotein.
Hepar dan mungkin juga
usus
dan
merupakan
tempat €erakhir degradasi apoprotein HDL [6].
Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar HDL
dalam
darah antara lain :
1. Jenis kelamin
Kadar
HDL pada wanita lebih tinggi daripada
pria
[6].
2. Aktivitas atau latihan fisik
Latihan dapat menurunkan
VLDL dan LDL, meningkat­
kan HDL [1].
3. Kafein dan kebiasaan merokok
Dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL [1].
4. Alkohol
Konsumsi
alkohol
yang
tidak
berlebihan
dapat
meningkatkan kadar HDL [1].
5. Mineral
Defisiensi
tembaga menyebabkan peningkatan
kadar
LDL plasma dan penurunan kadar HDL [1].
6. Vitamin C
Terapi
vitamin C dosis tinggi
runan
LDL dan kolesterol total,
menyebabkan
dan
penu­
peningkatan
HDL Cl].
2.6. Ekskresi Kolesterol
Kira-kira separuh dari' kolesterol yang
dielimi-
nasi dari tubuh diekskresi dalam feces setelah diubah
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19
■
menjadi
garam empedu. Sisanya diekskresikan
sebagai
steroid netral. Sebagian besar kolesterol yang dieks­
kresi
dalam empedu direabsorbsi, dan dipercaya bahwa
kolesterol yang
feces
berasal
sterol
utama
berfungsi
sebagai prekursor
sterol
dari mukosa usus. Koprostanol
adalah
dalam feces, dibentuk dari
dalam usus bagian
Sebagian
kolesterol
bawah oleh bakteri-bakteri usus.
besar
garam-garam
ekskresi
bilier
portal,
diambil oleh hepar, dan diekskresi
di
dalam
direabsorbsi
empedu.
ke
empedu
Ini dikenal
dalam
sebagai
dari
sirkulasi
kembali
sirkulasi
enterohepatik. Garam-garam empedu yang tidak
direab­
sorbsi atau turunannya diekskresi dalam feces [6].
3. Tinjauan tentang Hewan Percobaan
Pada
antara
kera.
penelitian, hewan coba yang dapat
lain
marmot, tikus, babi,
ayam,
digunakan
kelinci
Marmot dipilih sebagai hewan coba dengan
dan
alasan
sebagai berikut [20]:
- biayanya relatih murah.
- pemeliharaan relatif mudah.
- pertimbangan volume darah yang akan diambil.
- tidak memerlukan tempat pemeliharaan yang luas.
4. Tinjauan
tentang
Penentuan
Kadar
Kolesterol
dengan
Metode Liebermann-Burchard
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20
4.1. Penentuan Kadar Kolesterol Total
Penentuan kadar kolesterol total dengan
nakan metode Liebermann-Burchard
pertama kali
mukan oleh Liebermann pada tahun 1885, dan
untuk analisis kolesterol
oleh
menggu­
dite­
digunakan
Burchard
tidak lama
kemudian.
Pada penelitian-penelitian awal
digunakan
kloroform
sebagai pelarut, tetapi reaksi Liebermann-
Burchard sekarang ini menggunakan medium asam asetatasam sulfat-asetat anhidrida [21].
Metode lain yang banyak digunakan adalah
reaksi
Zak, yang untuk pertama kali digunakan dalam analisis
kolesterol
1953,
oleh
Zlatkis, Zak dan Boyle
pembawanya
adalah asam
pada
asetat-asam
tahun
sulfat,
tanpa asetat anhidrida. Untuk mendapatkan warna
yang
diinginkan harus ditambahkan Fe^+ [21].
Metode menurut Huang dan kawan-kawan yang
meng­
gunakan pereaksi Liebermann-Burchard mempunyai banyak
keuntungan
jika dibandingkan dengan metode
Keuntungan
metode Huang dan kawan-kawan
lainnya.
ini
antara
lain [22]:
- prosedur pelaksanaannya relatif mudah.
- hanya menggunakan
satu
pereaksi warna
dan dengan
pemeriksaan secara langsung.
- pereaksi yang digunakan stabil selama 2 minggu pada
suhu kamar dan 4 minggu di dalam almari es.
- reaksi warna
SKRIPSI
maksimum
sudah
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
terbentuk
selama 20
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21
menit dan warna yang terjadi tetap stabil selama 20
menit.
- faktor suhu tidak begitu mempengaruhi reaksi warna.
Pada pemeriksaan antara suhu 21-25°C tidak memberikan
hasil yang berbeda.
Metode
rujukan
ini
lain
yang
dianggap
adalah metode Abel dan
tnemerlukan
sebagai
metode
kawan-kawan.
beberapa tahap reaksi,
Metode
antara
lain
penyabunan
dari ester kolesterol dan ekstraksi
dari
kolesterol
bebas. Dengan demikian diperlukan
pera-
latan yang banyak dan perlu ketrampilan khusus
serta
memakan
waktu yang lebih lama dan memungkinkan
jadinya
kesalahan
pereaksi
yang lebih besar,
warna yang
digunakan
ter­
disamping
hanya stabil
itu
selama
satu jam sehingga harus selalu dibuat baru [22].
Prinsip
reaksi
Liebermann-Burchard
menurut
metode Huang dan kawan-kawan yaitu berdasarkan
kolesterol yang
kuat
membentuk suatu
berwarna
liena
dapat
bereaksi
senyawa
hijau kebiruan. Kadar
ini
dapat diukur
Pada
kawan-kawan
digunakan
ini
suatu
asam
kolestapoliena
yang
senyawa
secara
spektrofotometri.
dengan
metode
sifat
kolestapo­
kolorimetri
menurut
pereaksi
atau
Huang
dan
Liebermann-
Burchard yang mengandung 30% asam asetat glasial, 60%
asetat anhidrida, dan 10% asam sulfat pekat [23].
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
22
ion. karbanium
Kolesterol
dari
3
,5 -Dien
Asetat anhidrida
SO.
Kation Pentenil
max 620 nm
4.2 Penentuan Kadar Kolesterol HDL
Kolesterol
HDL
dengan
menggunakan
metode pengendapan selektif yaitu dengan
menggunakan
heparin dan Mangan
adalah
ditentukan
klorida. Prinsip dari metode
: lipoprotein-lipoprotein
di
dalam
kecuali HDL diendapkan. Dua tahapan yang harus
ini
serum
dila­
kukan pada penentuan kadar kolesterol HDL yaitu tahap
pengendapan dan tahap penentuan kadar kolesterol HDL.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
■
M
i
n
k
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
PEKILSIAKmAN
"UNIVERSITAS A<RI./\NGGA”
A II -----\ a -—T>iiiS 'U R----Oleh
karena itu faktor yang mempengaruhi metode
adalah tergantung pada
ini
kesempurnaan dari pengendapan
lipoprotein-lipoprotein selain HDL [24].
Metode pengendapan selektif ini berdasarkan pada
sifat
lipoprotein
dalam darah [selain
HDL],
yaitu
kemampuannya bereaksi dengan kation bervalensi dua
n*
(Mn^ ) dan polianion (heparin), membentuk partikel
kompleks
yang
tidak larut.
polianion atau molekul
Semakin
besar
molekul
lipoproteinnya, akan
semakin
besar
pula kecenderungan
molekul-molekul
untuk
bergabung
partikel
, dengan
jalan
menjadi
memilih pereaksi
tersebut
kompleks.
Maka
sesuai,
dapat
yang
dilakukan pengendapan selektif terhadap fraksi-fraksi
lipoprotein selain HDL. Untuk selanjutnya fraksi
yang terlarut ditentukan kadar kolesterolnya
HDL
seperti
pada penentuan kadar kolesterol total.
5. Tinjauan tentang Metode Spektrofotometri
Metode
spektrofotometri adalah salah satu
instrumental
dari
yang didasarkan atas
molekul terhadap sinar.
pengukuran
Metode
metode
serapan
spektrofotometri
dapat digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif.
Jika
pada panjang gelombang tertentu
suatu
mempunyai serapan yang spesifik, maka metode ini
digunakan
untuk penentuan identifikasi
zat
zat
dapat
tersebut.
Untuk analisis kuantitatif didasarkan pada nilai
sera­
pan pada panjang gelombang tertentu [25].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
24
Pengukuran serapan biasanya dilakukan pada panjang
gelombang
larutan
maksimum.
Pada
pengukuran
serapan
hampir selalu digunakan blanko untuk
suatu
mengatur
spekrofotometer, sehingga pada panjang gelombang pengu­
kuran mempunyai serapan nol. Maksud dari blanko
but
terse­
adalah untuk koreksi serapan yang disebabkan
oleh
pelarut. pereaksi, sel ataupun pengaturan alat.
Analisis
kuantitatif
dengan
spektrofotometer
didasarkan pada hukum Lambert-Beer, yaitu [26]:
A = a.b.c
dimana : A = serapan
a = daya serap
b = tebal medium
c = kadar senyawa yang menyerap
6. Tinjauan tentang Uji Validasi
Validasi dari suatu metode analisis adalah
suatu
proses untuk meyakinkan bahwa karakteristik dari metode
memenuhi
pada
analisis
yang dimaksud. Parameter validasi dari metode
analisis
yang
persyaratan
dipakai
adalah
sebagai
untuk diterapkan
pedoman
presisi, akurasi,
untuk
pengujian
sensitivitas,
mutu
selektivitas,
kelurusan dan ketidakrataan [27].
Yang
akan
dilakukan pada penelitian
ini
adalah
kelurusan, sensitivitas, presisi dan akurasi.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
25
6.1. Kelurusan dan Trayek Kelurusan
Kelurusan suatu metode analisis
adalah
kemam-
puan memberikan hasil
uji yang secara langsung
melalui
matematik,
transformasi
atau
sebanding
dengan
konsentrasi analit dalam sampel dengan rentang
diberikan.
Linieritas
suatu metode analisis
melakukan
penyelesaian matematik
oleh dengan
hadap
hasil-hasil analisis
terhadap
yang
diperter­
sampel
dengan
berbagai kadar analit. Trayek kelurusan adalah
dari
yang
masih
terendah
sesuai
sampai
dengan
yang
jarak
tertinggi
yang
hukum yang berlaku [27].
6.2. Sensitivitas
Sensitivitas
Detection)
of
dengan LQD
untuk
dianalisis)
dalam sampel yang masih blsa
LOQ
batas kadar terkecil dari
sampel
presisi
yang
dan
ditetapkan secara
akurasi
of
(Limit
analisisx kuantitatif.
batas kadar terkecil dari arvalit
adalah
(Limit
untuk analisis kualitatif dan LOQ
Quantitation)
adalah
dinyatakan
yang
(zat
LOD
yang
dideteksi.
analit
dalam
kuantitatif
dengan
dapat diterima [27].
6.3. Presisi
Presisi adalah suatu derajat keterulangan
SKRIPSI
metode
analisis
pada
kondisi
normal.
Biasanya
dinyatakan
relatif
atau disebut juga koefisien
dari
pelaksanaan
yang
dengan simpangan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
variasi.
baku
Makin
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26
kecil
harga
prosen koefisien
v&riasi
maka
makin
baik presisi suatu metode analisis [27].
6.4. Akurasi
Akurasi
dari
adalah kedekatan hasil
yang
suatu metode analisis dengan kadar
narnya.
Biasanya dinyatakan dengan prosen
diperoleh
yang
sebe-
perolehan
kembali [27].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB III
ALAT, BAHAN DAN METODE PENELITIAN
1. Bahan-bahan yang Digunakan
.
- Asam askorbat/vitamin C p.a. (E. Merck)
- Kolesterol p.a. (E. Merck)
- Asam asetat glasial p.a. (E. Merck)
- Asetat anhidrida p.a. (E. Merck)
- Asam sulfat pekat p.a. (Riedel de Haen)
- Natrium sulfat anhidrat p.a. (Ferak)
- Heparin (Leo)
- Mangan klorida tetrahidrat p.a. (E. Merck)
2. Alat-alat yang Digunakan
- Spectrofotometer Hitachi dual wavelength
double beam
type 557
- Fisher melting point apparatus
- Tabung pemusing
- Labu ukur
- Pipet volume
- Mikropipet
- Timbangan analitik Sartorius-Werke GMBH Type 2472
3.Cara Kerja
3.1. Analisis
Kualitatif terhadap Vitamin C
3.1.1. Pemeriksaan Organoleptis
Meliputi
pemeriksaan warna, bentuk, bau dan
rasa.
27
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28
3.1.2. Reaksi Warna
- Larutan dalam air
mereduksi perak nitrat
dengan
segera dalam keadaan dingin, menghasilkan endapan
hitam [28].
- 2 ml dari suatu larutan
2,0%
ditambah 2 ml air,
0,1 g natrium bikarbonat dan kurang lebih 0,02
g
ferro sulfat, kocok dan biarkan, dihasilkan warna
deep-violet
(lembayung
tua), yang
hilang
pada
penambahan 5 ml asam sulfat encer [28].
- Larutan dalam air diberi 1 tetes larutan
nitroprussid
dan
encer,
pada
maka
3
tetes
natrium
penambahan
natrium
hidroksida
hidrogen
klorida
encer tetes demi tetes terjadi warna biru [293­
- Dalam
keadaan dingin, mereduksi
dengan
terbentuk
endapan
merah
larutan Fehling
coklat
sampai
jingga kuning [29],
- Larutan dalam
air
diberi
1
tetes larutan biru
metilen, maka lama-lama warna akan menjadi
pucat
bila diletakkan di tempat yang terang [29].
3.1.3. Pemeriksaan Titik Lebur
Kurang lebih 1 mg serbuk vitamin C
dalam
pipa kapiler berdinding gelas
panjang
8
ujungnya
ujung
pipa
SKRIPSI
tipis
cm dan diameter 1 mm, yang
tertutup.
pipa
Bahan didorong
kapiler yang terbuka,
yang tertutup diketuk-ketukkan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
dimasukkan
dengan
salah
masuk
satu
melalui
kemudian
ujung
sampai
bahan
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29
mencapai
ujungnya. Pipa kapiler ini dipasang
pada
tempatnya, kemudian penangas air, dipanaskan perlahan-lahan. Ketika temperatur sekitar 15°C di
titik leburnya, atur nyala api sehingga
meningkat
dengan
kecepatan
1-2°C
bawah
temperatur
per
menit.
Temperatur saat bahan mulai melebur sampai
melebur
sempurna disebut jarak titik lebur.
Titik
lebur vitamin C adalah
190°C,
diikuti
dekomposisi [13, 14].
3.2. Hewan Percobaan
3.2.1. Rancangan Percobaan
heirirt percobun
(tin o U
dipuasikia s e lm
I2-H jii
•
(files kolesterol to tii
din kolesterol H#L
Grnp pertata
Keloipok I
(Ip. I I . 1
SKRIPSI
Grup kedua
Keloipok 11
(lp . 11.2
(lp . I I . 3
(elotpok I I I
(Ip. IV.l
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
Keloipok IV
Kip. IV.2
Kip. IV.3
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Keterangan :
Kelompok
I
: makanan dasar
Kelompok II.l : makanan dasar + vitamin C dosis 1
Kelompok II.2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2
Kelompok II.3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3
Kelompok
III : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
Kelompok IV.1 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 1
Kelompok IV.2 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 2
Kelompok IV.3 : makanan dasar + kolesterol 3%
1 ml
+ vitamin C dosis 3
Dalam penelitian ini digunakan 40 ekor
(Cavia
Jl.
porcellus) yang diperoleh dari
Raya
Selecta No. 37,
Batu,
marmot
Peternakan,
dengan
kriteria
sebagai berikut :
- berjenis kelamin jantan
- berumur 2-3 bulan
- bobot badan 250-400 gram
- berada dalam keadaan normal dan sehat
Pada
dibagi
awal percobaan, 40 ekor marmot
tersebut
menjadi 8 kelompok (masing-masing
kelompok
5 ekor marmot) sebagai berikut :
I.
Kontrol
normal : hewan
pecobaan
diberi
makanan dasar (kangkung, ubi dan jagung).
II.
SKRIPSI
Dengan pemberian makanan dasar dan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
vita-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31
min C, yang dikelompokkan atas :
11.1. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 1.
11.2. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 2.
11.3. Diberi makanan dasar dan vitamin
C
dosis 3.
III. Dengan pemberian makanan dasar dan
sterol 3%
IV.
kole­
1 ml.
Dengan pemberian makanan dasar,
rol 3% dan vitamin C, yang
koleste­
dikelompokkan
atas :
IV.1. Diberi makanan dasar, kolesterol 3%
1 ml dan vitamin C dosis 1.
IV.2. Diberi makanan dasar, kolesterol 3%
1 ml dan vitamin C dosis 2.
IV.3. Diberi makanan dasar, kolesterol 3%
1 ml dan vitamin C dosis 3.
Kolesterol
dengan
Vitamin
0.5%
C
diberikan
dalam
bentuk
akasia
sebagai
bahan
diberikan
dalam
bentuk
suspensi
pensuspensi.
larutan
yang
selalu dibuat baru.
Masing-masing
bulan
secara
sesuai
per
marmot diperlakukan selama
dengan
oral.
Pada
dilakukan pengambilan
SKRIPSI
kelompok
awal
dengan
pemberian
sebelum
penelitian
sampel darah
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
se-
dengan
terle-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32
bih
dahulu
marmot dipuasakan
selama
12-14
jam.
Pada akhir penelitian juga diambil sampel darah.
3.2.2. Pemilihan Dosis
Dosis bahan penelitian yang digunakan merupakan
dosis untuk
manusia yang dikonversikan pada
bina-
tang percobaan. Nilai konversi dosis manusia terha­
dap marmot 400 g adalah 0,031 [31]. Pada penelitian
ini digunakan dosis 500 mg, 1 g dan 1,5 g.
Dosis setara 500 mg = (500 mg x 0,031) : 400 g
= 0,039 mg/g BB marmot
Dengan cara yang sama, untuk dosis yang setara
dengan 1 g dan 1,5 g diperoleh 0,078 mg/g BB marmot
dan
0,116 mg/g BB marmot.
4. Uji Validasi
4.1. Kelurusan
Kelurusan didapatkan dari perhitungan
persamaan
garis regresi.
n. Zxy - (2x) (Zy)
r = ------------------------------^n.Zx2 - (Zx)a ) (n.2y2~ (SyT2 )'
di mana :
r = koefisien korelasi
x = kadar zat dalam larutan
y = serapan yang terbaca
Persamaan garis : Y = bX + a
di mana : a = Y - bx
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
33
n.Sxy - Zx.Zy
b = -------------n.Zx2 - (Zx)2
4.2. Sensitivitas [27]
Untuk analisis instrumental harga LOD ditentukan
dengan
cara menganalisa sejumlah sampel
blanko
dan
menghitung simpangan baku dari hasil yang didapatkan.
Simpangan
baku
ini dikalikan dengan
suatu
faktor,
biasanya 2 atau 3, menghasilkan perkiraan dari LOD.
Untuk
penentuan harga LOQ, simpangan
baku
ini
dikalikan dengan 10.
4.3. Presisi
Harga
dingan
s
presisi
dengan
didapatkan
x
atau
berdasarkan
dengan
prosen
perbankoefisien
variasi.
s
% KV = — —
x
. 100
/Z(x-x )2
s
=
n-1
Keterangan : x = kadar sampel
x = kadar sampel rata-rata
n = jumlah sampel
s = simpangan baku
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
34
4.4. Akurasi
Akurasi
metode
ini
dinyatakan
dalam
prosen
perolehan kembali (% Recovery) dengan persamaan :
% Recovery =
dimana :
-------CA + CB
. 100
= kadar sampel mula-mula
Cg = kadar larutan baku yang ditambahkan
Cjr = kadar sampel setelah penambahan larutan
baku
5. Pembuatan Kurva Baku
Pada
dan
penelitian ini diperlukan larutan baku induk
beberapa
larutan baku kerja. Larutan
baku
induk
dibuat dengan kadar 5000,0 ppm dengan pembuatan sebagai
berikut :
- Ditimbang dengan seksama 250,0 mg kolesterol dimasukk.an
ke
dengan
dalam
asam
labu ukur 50
ml,
kemudian
asetat glasial sampai garis
ditambah
tanda
dan
dikocok sampai homogen.
- Larutan baku kerja
dibuat
dari pengenceran
larutan
baku induk, sehingga didapatkan beberapa maeam
yaitu
1500.0
200,0 ppm; 400,0 ppm; 500,0 ppm:
kadar
1000,0
ppm; 2000,0 ppm; 2500,0 ppm; 3000,0
ppm
ppm;
dan
4000.0 ppm.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
35
5.1. Pemilihan Panjang Gelombang Maksimum
Pada pemilihan panjang gelombang maksimum
gunakan dua macam larutan baku kerja.
meng­
Pelaksanaannya
sebagai berikut :
- Dipipet
dalam
0,2 ml
tabung
larutan baku kerja
reaksi yang
berisi
dimasukkan
pereaksi
ke
warna
Liebermann-Burchard yang sebelumnya tabung direndam
dalam
air es, kemudian dikocok sampai homogen
dibiarkan 30 menit
dalam
pada suhu kamar, dimasukkan
kuvet dan dibaca serapannya, dicari
gelombang
dan
maksimum dengan
alat
ke
panjang
spektrofotometer.
Sebagai titik nol -digunakan blanko aquadest
ditam-
bah pereaksi warna Liebermann-Burchard yang
selan-
jutnya diperlakukan sama dengan larutan baku
kerja
kolesterol.
5.2. Pembuatan Kurva Baku
Kurva
kolesterol
200,0
ppm;
baku
dalam
dibuat
dari
larutan
asam asetat glasial
baku
kerja
dengan
kadar
ppm; 400.0 ppm; 500,0 ppm; 1000,0 ppm;
2500,0 ppm; 3000,0 ppm; 4000,0 ppm
dan
ppm. Masing-masing larutan baku kerja tersebut
1500,0
5000,0
dire-
aksikan seperti pada (5.1) dan dibaca serapannya pada
panjang
gelombang maksimum yang didapat dari
perco-
baaan (5.1). Dari data akan diperoleh persamaan garis
regresi.
Sebagai titik nol digunakan larutan
blanko
dengan menggunakan aquadest ditambah pereaksi.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
36
Liebermann
Burchard, yang
selanjutnya
diperlakukan
sama dengan larutan baku kerja kolesterol.
6. Pengambilan Sampel Darah
Sebelum dilakukan pengambilan sampel darah, marmot
yang akan diambil darahnya dipuasakan selama 12-14
sebelumnya.
Masing-masing
marmot
yang
akan
jam
diambil
darahnya secara intrakardial dianestesi dengan inhalasi
eter (Aether anaestheticus) dengan
painya
diperkirakan terca-
irama pernapasan yang teratur.
ditelentangkan
marmot
depan,
kemudian
diraba
bagian jantung yang memberikan denyut
terkuat.
Dengan
menggunakan
sebanyak
3
dengan posisi dada di
Setelah
spuit
disposable
darah
diambil
m l , kemudian darah dipindahkan
ke
tabung pemusing tanpa antikoagulan. Darah yang
pul
dibiarkan
selama
30 menit pada
suhu
dalam
terkum-
kamar
dan
kemudian dipusingkan selama 20 menit, sehingga serumnya
terpisah.
Serum yang telah terpisah ini dimasukkan
daiam botol yang tertutup rapat, selanjutnya
ke
dilakukan
penentuan kadar [33].
7. Penentuan Kadar
7-1. Penentuan Kadar Kolesterol Total Serum
Kadar kolesterol total serum ditentukan
metode
Huang
dan
kawan-kawan
pereaksi Liebermann-Burchard.
SKRIPSI
dengan
menurut
menggunakan
Metode ini menggunakan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37
satu
pereaksi warna yang dibuat dengan cara
sebagai
berikut :
Ke dalam bejana yang direndam dalam air es,
masukkan asam asetat glasial p.a., asetat
drida
anhi­
p.a., asam sulfat pekat p.a. dengan
bandingan 3:6:1, dicampur sampai homogen.
dian
di­
Kemu­
ditambahkan ke dalamnya 2% Natrium
anhidrat
p.a.,
kemudian
per-
sulfat
dikocok
sampai
homogen.
Penentuan kadar kolesterol total serum dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
Ke
dalam tabung-tabung reaksi yang berisi 5
ml
pereaksi Liebermann-Burchard (sebelumnya
tabung
direndam dalam air es), dimasukkan dengan
hati-
hati
masing-masing 0,2 ml serum. Untuk
blanko
digunakan
aquadest
Liebermann-Burchard.
tercampur
pada
suhu
ditambah
Campuran
Serapan
pereaksi
dikocok
merata, kemudian dibiarkan
kamar.
larutan
dari
sampai
30
menit
masing-masing
larutan tersebut dibaca dalam waktu tidak
10
menit pada panjang gelombang
lebih
maksimum
yang
terpilih, dengan menggunakan alat spektrofotometer [23].
Perhitungan
:
Untuk menghitung kadar kolesterol total, diguna­
kan
SKRIPSI
persamaan garis regresi yang diperoleh dari
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
38
percobaan (5.2).
Catatan :
Sebelum
maka
mengalami
perlakuan,
dilakukan dulu penentuan kadar
kolesterol
total
hewan
dan
percobaan
kolesterol HDL
serum
sebagai
pem-
banding,
7.2. Penentuan Kadar Kolesterol HDL Serum
Untuk
penentuan
kadar
kolesterol
HDL
serum,
terlebih dahulu dilakukan teknik pengendapan selektif
menggunakan
pereaksi
heparin
dan
Mangan
klorida.
Pengendapan
selektif ini berdasarkan sifat
lipopro­
tein, yaitu kemampuannya untuk bereaksi dengan kation
bervalensi
proses
dua (Mn^+ ) dan polianion (heparin).
ini
lipoprotein-lipoprotein
dalam
serum akan diendapkan, kecuali
serum
yang
mengandung
HDL
ini
Pada
yang
terdapat
HDL,
kemudian
ditentukan
kadar
penentuan kadar kolesterol HDL ini,
serum
digunakan adalah serum yang diambil dari
hewan
kolesterol HDL-nya .
Pada
yang
percobaan yang telah dipuasakan sebelumnya selama 12­
14
jam. Pelaksanaan penentuan kadar
kolesterol
HDL
serum adalah sebagai berikut :
Sebanyak
pemusing,
1 ml serum dimasukkan ke dalam
kemudian
ditambahkan
tabung
berturut-turut
larutan heparin 5000 unit/ml sebanyak 40 nl, dan
larutan
SKRIPSI
Mangan
klorida 16,4
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
gram/dl
sebanyak
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
39
50
nl. Campuran dikocok sampai homogen dan
diamkan
menit,
30
menit pada suhu kamar.
Setelah
larutan disentrifugasi selama 20
di30
menit,
kemudian supernatannya dipisahkan. Bila supernatan
masih kelihatan keruh
kurang
sempurna,
berarti
maka harus
pengendapan
direaksikan
sampai pengendapan sempurna. Supernatan
0,2
ml dimasukkan ke dalam tabung
berisi 5 ml pereaksi warna
yang
lagi
dipipet
reaksi
yang
Liebermann-Burchard,
sebelumnya tabung direndam dulu dalam
air
es. Selanjutnya kadar kolesterol HDL
ditentukan
sama
kolesterol
seperti
pada penentuan
kadar
total serum [23].
8. Analisis data
Setelah didapatkan data hasil percobaan, dilakukan
uji
statistik yaitu uji anakova
(analisis
kovarian),
dengan a = 0,05 [34, 35, 36].
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
40
I
X
II
Y
IV
III
X
X
Y
Y
X
Y
X 11 Y 11 X 12 Y 12 X 13 Y 13 X 14 Y 14
X21 Y21 X22 Y22 X23 Y23 X24 Y24
X31 Y31 X32 Y32 X33 Y33 X34 Y34
X41 Y41 X42 Y42 X43 Y43 X44 Y44
X51 Y51 X52 Y52 X53 Y53 X54 Y54
Total 2X
Rata^
X
ZY
ZX
2Y
2X
ZY
SX
2Y
Y
X
Y
X
Y
X
Y
I, II, III, IV = kelompok
X = kadar
kolesterol total
atau
kolesterol
HDL
atau
kolesterol
HDL
sebelum perlakuan
Y = kadar
kolesterol total
* setelah perlakuan
i = kolom 1, 2, ..., t
j = baris 1. 2, ..., n
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41
Tabel Anakova Pro CRD
Sumber
Dikoreksi
JK
db
variasi
2xx
Zxy
2yy
t-1
Txx
Txy
Tyy
N-t
Exx
Exy
Eyy
JKS
db
RJK
Antar
kelompok
Dalam
SE
N-t-1
St +E
N-2
ST+E~
t-1
kelompok
Jumlah
Sxx
N-l
Sxy
Syy
SE
SE
db
ST+E“SE
t-1
( St +E - Sg )/(t-1)
F hitung Anava = -----------------SE/(N-t-l)
db :
= t-1
V2 = N-t-1
E2xy/Exx
F hitung regresi = ---------Sg/(N—t—1)
db : v1 = 1
V2 = N-t-1
Keterangan :
db = derajat bebas
JK = Jumlah kuadrat
JKS = Jumlah kuadrat sisa
RJK = Rata-rata jumlah kuadrat
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42
Sxx = koreksi jumlah total kuadrat dari X
t
n
(2
2 X±i )2
t
n
i=l j= l
= 2 . 2
X*i d ----------------i=l j=l
t
2 n
i=l
Sxy = koreksi jumlah total hasil dari X dan Y
t
n
t
n
,
(i=l
* j-1
* XU >(i=l
* j=l
* Yid }
t
n
= 2
2 Xij Yi j ---------------------------i=l j=l
t
2 n
i=l
Syy = koreksi jumlah total kuadrat dari Y
t
(2
n
2
Yi j )2
t
n
i=l j=l
= 2
2 Y - i j -----------------i=l j=l
t
2n
i=l
Txx = perlakuan jumlah kuadrat dari X
t
!
i= l
n
j=1
n
SKRIPSI
t
n
<2
Z Xij
i=l j= l
t
2n
i=l
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
43
Txy = perlakuan jumlah hasil dari X dan Y
t
n
n
2 { Z Xi(j )( 2 Yid )
i=l j=l
j=l
t
n
t
n
(2
Z Xid )( Z
Z
i=l j=l
i=l j=i
n
t
Z n
i=l
Tyy = perlakuan jumlah kuadrat dari Y
t
n
Z ( Z Yi(j >■
i=l j=l
t
n
( Z
Z Yij )»
i-1 j~l
n
t
Z n
i=l
Exx = Sxx - Txx
Exy = Sxy - Txy
Eyy - Syy - Tyy
E2xy
Sj? = E y y ----~
Exx
^T+E “
'
Jika
F hitung
mengetahui
atau
S* xy
— --Sxx
tidak.
>
F tabel (ada perbedaan),
apakah perbedaan yang terjadi itu
dilakukan uji HSD
(Honestly
untuk
bermakna
Significant
Difference).
/RJiT
HSD “ q a,k,N - k.\
SKRIPSI
n
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44
Jika
beda mean > HSD, berarti ada beda yang
ber-
makna dan jika beda mean < HSD, berarti tidak ada
beda
yang bermakna.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB IV
HASIL PERCOBAAN
1. Analisis sifat fisika kimia vitamin C
Hasil
pemeriksaan
sifat fisika kimia
dan
data
pustaka vitamin C dapat dilihat pada tabel II.
Tabel II. Hasil pemeriksaan sifat fisika kimia
dan data pustaka vitamin C
T
T
T
No. j Pemeriksaan
j Data pustaka
j Hasil pengamatan
1
i
t
t
1. j Organoleptis:
1
a.
warna
putih [14]
j putih
1
b.
bentuk
serbuk
kristalin
j serbuk kristalin
I
j
1
. | [14]
c.
ban
tidak
berbau
[14]j
tidak berbau
1
d
.
raaa
1
asam
[14]
J
asam
1
1
|
1
1
1
2- 1 Reaksi warna:
a
.
dengan
AgN03
1
endapan hitam
j endapan hitam
1
[28]|
j
I
1 b. dengan NaHC03 + j
FeS04 +
j lembayung tua
lembayung tua
[
H2S04
encer
|
warna
hilang
[28]j
warna
hilang
t
c
.
dengan
Na.
nitro-j
t
prussid + NaOH + |
1
HC1 encer
j biru [29]
j biru
1
d
.
dengan
Fehling
|
endapan
merah
endapan merah
1
coklat
[29]
j
coklat
1
1
|
1 e. dengan biru
metilen
1 warna jadi pucat warna jadi pucat
I
(
[
1 [29]
1
1
1
1
3. | Titik lebur
j 190°C [13,14]
| 190°C
1
t
1
j.
1
j
j
j
j
1
j
j
j
1
j
j
|
45
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46
2. Penentuan panjang gelombang maksimum
Dari
pengamatan serapan larutan
baku
kolesterol
dengan kadar 461,8 mg/100 ml dan 236,2 mg/100 ml
dida-
patkan
Hasil
panjang
gelombang
maksimum
620,5
nm.
pengamatan dapat dilihat pada gambar 1.
> panjang gelombang (nm)
Gambar 1.
Penentuan
panjang gelombang maksimum
larutan baku kolesterol dengan
461,8 mg/100 ml
SKRIPSI
dan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
kadar
236,2 mg/100 ml
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47
3. UJI VALIDASI
3.1. Kelurusan
Kelurusan
korelasi
ditentukan
linier
untuk
antara kadar
mengetahui
zat
yang
adanya
dianalisis
dengan serapan yang diberikan.
Kelurusan
ditentukan dengan mengukur
macam kadar larutan kolesterol dengan
ter
pada panjang gelombang 620,5 nm
persamaan
beberapa
spektrofotomedan
garis regresi serta koefisien
ditentukan
korelasinya
(r).
Hasil
pengamatan yang diperoleh dapat
dilihat
pada tabel III dan kurva dapat dilihat pada gambar 2.
Tabel III.
Serapan larutan kolesterol
pada panjang
gelombang 620,5 nm dengan 10 macam kadar
No.
12.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
SKRIPSI
Kadar(mg/lOOml)
20,01
40,02
50,02
100,04
150,06
200,08
250,10
300,12
400,16
500,20
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
Serapan
0,038
0,079
0.096
0,191
0,282
0,381
0,473
0,571
0,759
0,974
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48
,9J
/
t/
.6-J
X
serapan
/
.5.
.4j
1•■'+
.2^
.1
--------- ,-------------,------------- ,------------- ,------------- -------------- !
---- 1
---- ;
---- 1
---- 1---- f
0
50
100
150
230
250
300
350
400
450
500
550
------ > kadar larutan kolesterol (mg/100 ml)
Gambar 2. Kurva
serapan terhadap kadar larutan kolesterol
pada panjang gelombang 620,5 nm
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49
Dari
garis
hasil
perhitungan
didapatkan
y = 1,9264.10~^x - 2,9612.10“^,
persamaan
dengan
harga
koefisien korelasi (r) = 0,9998. Dari tabel koefisien
korelasi
diketahui bahwa pada derajat kebebasan
(f)
10 dengan derajat kepercayaan 0,05, diperoleh harga r
tabel = 0,632 berarti harga r hitung lebih besar dari
harga r tabel yang menunjukkan adanya korelasi linier
antara' kadar
dengan serapan yang
diberikan.
Hasil
perhitungan dapat dilihat pada lampiran 1.
3.2. Sensitivitas
Harga LOD dan LOQ ditentukan dengan cara
mengu-
kur serapan blanko sebanyak 10 kali, kemudian
diukur
simpangan bakunya. Untuk penentuan LOD simpangan baku
ini dikalikan dengan 3 , kemudian hasilnya dimasukkan
pada persamaan kurva baku, sehingga didapatkan
kadar
terkecil yang dapat terdeteksi. Untuk penentuan
LOQ,
simpangan
baku
dikalikan
dengan
10.
Cara
perhi-
tungannya sama dengan penentuan LOD.
Hasil
pada
tabel
pengamatan serapan blanko
IV. Perhitungannya
dapat
dapat
dilihat
dilihat
pada
lampiran 2
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50
Tabel IV
Hasil pengamatan serapan blanko
No
Serapan
0,007
0,010
0,006
0,008
0,006
0,009
0,011
0,010
0,018
0,006
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dari
adalah
hasil
2,44
perhitungan
mg/100
ml,
didapatkan
dan
harga
harga
LOQ
LOD
adalah
4,55 mg/100 ml.
3.3. Presisi
Presisi
ditentukan
untuk
mengetahui
derajat
kinerulangan dari metode analisis pada kondisi pelaksanaan
yang normal. Harga presisi didapatkan
berda-
sarkan perbandingan s dan x atau dengan prosen koefisien
variasi.
inengamati
358,08
Harga presisi ini
serapan
larutan
kolesterol
mg/lOOml sebanyak 10 kali.
yang didapat tercantum pada tabel V
SKRIPSI
didapatkan
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
Hasil
pada
dengan
kadar
pengamatan
-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51
Tabel V. Penentuan presisi
No. Kadar(mg/lOOml)
354,53
356,60
358,68
360,24
358,68
355,57
358,68
357,64
357,64
355,05
1.
x
O
M
II
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
(x-x)
(x -x )2
-2,80
-0,73
1,35
2,91
1,35
-1,76
1,35
0,31
0,31
-2,28
7,8400
0,5329
1,8225
8,4681
1,8225
3,0976
1,8225
0,0961
0,0961
5,1984
= 357,33
2=30,7967
Perhitungan :
% KV
=
1,8498
=
s
--- x 100%
x
SKRIPSI
=
1,8498
-------
=
357,33
0,52%
x 100%
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52
3.4. Akurasi
Akurasi
antara
diperoleh
kadar
berdasarkan
sampel terhitung dengan
perbandingan
kadar
sampel
yang sebenarnya atau dinyatakan dengan prosen perolehan kembali (% Recovery) dengan persamaan :
Cx
% Recovery
=
------- x 100%
Ca + Cb
di mana : Cx = kadar terukur
Ca = kadar sampel mula-mula
Cb = kadar larutan baku yang ditambahkan
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel VI
Tabel VI. Penentuan akurasi
Ca
Cb
Ca+Cb
Cx
62.27
62.27
62.27
62.27
89,52
179,04
268,56
358,08
151,79
241,31
330,83
420,35
148,44
238,77
337,40
423,57
% Recovery
97,79
98,95
101,99
100,57
Rata-rata = 99,88%
Dari hasil pengamatan didapatkan prosen recovery
rata-rata
syarat
99,88%.
adalah
Prosen
90-110%
recovery
[37].
yang
Berarti
memenuhi
metode
yang
digunakan masih memenuhi syarat.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53
4. Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum
Pemeriksaan
kadar kolesterol total
dibagi menjadi 8 kelompok, yaitu :
Kelompok
I
serum
marmot
.
: makanan dasar rkontrol normal)
Kelompok II. 1 : makanan dasar + vitamin C
dosis■ 1
Kelompok II. 2 : makanan dasar + vitamin C
dosis 2
Kelompok II. 3 : makanan dasar + vitamin C
dosis. 3
Ill : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
Kelompok
Kelompok IV. 1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 1
Kelompok IV. 2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 2
Kelompok IV. 2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
+ vitamin C dosis 3
Hasil
pemeriksaan
kadar kolesterol
total
serum
marmot dapat dilihat pada tabel VII.
Tabel VII
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol total serum
I
X
75,25
8?, 27
81,48
64,67
48,26
11,1
y
X
73,6?
91,34
80,96
65,91
49,81
84,44
79,44
54,49
46,74
96,01
11.2
r
79,92
8 1,48
56,44
43,58
95,49
X
89,78
34,24
96,53
64,24
77,33
11.3
T
86,67
32,14
94,98
59,66
75,77
X
74,73
37,34
103,84
92,36
43,58
III
r
69,54
36,84
99,13
86,71
42,55
marmot
IV 2
W I
IV 3
X
r
X
r
X
r
144,32
93,42
24,38
36,84
73,13
127,16
144,92
37,36
43,58
142,24
117,34
29,57
22,34
82,44
111,59
121,97
35,84
31,13
97,45
122,49
141,24
113,44
145,36
91,34
31,13
147,43
119,89
149,51
99,65
43 ,5 8
X
94,82
95,49
53,45
93,94
91,34
T
95 ,4 9
144,17
69,71
98,49
95,49
E- 35?,13 384,44 157,44 356,51 358,48 349,26 351,85 336,77 332,13 417,26 362,76 448,44 442,69 4 84,46 425,44 449,95
1= 71,83 76,48
SKRIPSI
71,41
71 ,3 4 71,62 69,85 74,37 67,35 66,43 83,45 72,55 81,69
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
66,54
96,41
85,41
89,99
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54
Keterangan :
X
=
kadar kolesterol total serum marmot sebelum
perlakuan (mg/lOOml)
Y
= . kadar kolesterol total serum
marmot
setelah
perlakuan (mg/lOOml)
Hasil pengamatan tersebut diolah secara
dengan
uji analisis kovarians (Anakova)
statistik
yang
tertera
pada lampiran 3, dengan a = 0,05.
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara kelompok I, II.1, II.2, II.3, dalam hal
di
kole­
sterol total [34, 38].
Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan :
Fhitung =
4,56 ; derajat bebas v-^ = 3
v2 = 15
Ftabel (a =
05) = 3,29
Fhitung > Ftabel’ Pada a = °'05
4.56 > 3,29
Maka
H^
diterima dan Hq ditolak,
bahwa ada perbedaan efek di antara
tersebut
dalam
mengetahui
tidak,
hal kadar
hal
ini
berarti
kelompok-kelompok
kolesterol
apakah perbedaan tersebut
total.
Untuk
bermakna
maka dilakukan uji HSD. Hasil uji
HSD
atau
dapat
dilihat pada tabel VIII.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
55
Tabel VIII
Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol total
serum marmot kelompok I, II.l, II.2 dan II.3
XI
-
XI
XII.1
XI1.2
XII .3
4,36
6,02
7,27
1,66
2,91
xII.l
-
-
XII .2
-
-
-
XI1.3
-
-
-
1,25
-
Keterangan :
X
=
selisih kadar kolesterol rata-rata setelah
dan sebelum perlakuan (mg/lOOml)
q
=
harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat
bebas k dan N-k
RJK
=
rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan)
Harga HSD yang didapat
-
2,28 ; hal ini berarti :
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
II.l,
II.2 dan II.3 bila dibandingkan dengan kelompok
I
(kontrol)
-
terdapat perbedaan bermakna antara
kelompok
11.3
bila dibandingkan dengan kelompok II.l
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56
-
tidak
ada
perbedaan
bermakna
antara
kelompok
11.2 bila dibandingkan dengan kelompok II. 1,
antara
kelompok
II.3
bila
dibandingkan
juga
dengan
kelompok II.2
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi
setelah
perlakuan dipengaruhi oleh kadar
kolesterol
total sebelum perlakuan [34, 38].
Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan :
^hitung = 2866,40; deraj at bebas
= 1
v2 = 15
Ftabel
= ° ’05 ) = 4 >54
^hitung ^ Ftabel’ Pa(^a a - 0,05
2866,40 > 4,54
Maka
diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti
pengaruh
kadar
kolesterol total
sebelum
ada
perlakuan
dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan.
* LJji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara
kelompok
III, IV.1, IV.2,
IV.3,
dalam
di
hal
kolesterol total [34, 38].
Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan :
Fhitung = 8 >92 ; deraj at bebas
= 3
v2 = 15
Ftabel (a = °?05) = 3>29
Fhitung > F tabel, pada a = 0,05
8,92 > 3,29
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
57
Maka
diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti
perbedaan
efek di antara kelompok-kelompok
ada
tersebut
dalam hal kadar kolesterol total.
Untuk
atau
mengetahui apakah perbedaan tersebut
tidak,
maka dilakukan uji HSD. Hasil
bermakna
uji
HSD
dapat dilihat pada tabel IX.
jRJK '
HSD = q a,k,N-k\ /---V
=
n
7,14
Tabel IX
Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol total
serum marmot kelompok III, IV.1, IV.2 dan IV.3
i—1
-
X I11
>
i— i
X
X I11
XIV .2
X IV . 3
7,88
9,55
12,04
1,67
XIV.l
-
-
X IV.2
-
-
-
-
-
-
XIV .3
4,16
2,49
-
Keterangan :
X
=
selisih kadar
kolesterol
rata-rata
setelah
dan sebelum perlakuan perlakuan (mg/lOOml)
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58
<3
=
harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat
bebas k dan N-k
RJK
=
rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan)
Harga HSD yang didapat
-
7,14 ; hal ini berarti :
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
IV.2
dan IV.3 bila dibandingkan
dengan
IV.1,
kelompok
III (kontrol).
-
tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV.1,
IV.2 dan IV.3 bila saling dibandingkan.
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi
setelah
perlakuan dipengaruhi oleh kadar
kolesterol
total sebelum perlakuan [34, 38]
Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan :
FhitUng = 621,18 ; derajat bebas v^ = 1
'
v2 = 15
F tabel
“ 0,05 ) = 4,54
^hitung
Ftabel’ Pac^a a = 0,05
621,18 >4,54
Maka
pengaruh
diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti
kadar
kolesterol total
sebelum
ada
perlakuan
dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan.
5. Hasil pemeriksaan kolesterol HDL serum
Pemeriksaan
kadar kolesterol HDL
serum
marmot
dibagi menjadi 8 kelompok seperti pada no. 4.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
59
Hasil
pemeriksaan
kadar
kolesterol
HDL
serum
marmot dapat dilihat pada tabel X.
Tabel X
Hasil pemeriksaan kadar kolesterol HDL serum
i
X
II.1
Y
K
T
II.2
57,60 58,12 52,41
K
II.3
r
X
Ill
r
>!
IV .l
r
X
marmot
IV .2
r
X
IV .3
r
X
f
54,4? (4 ,4 3 70,58 50,33 55,00 97,57 93,94 ??,65 101,72 91,86 99,65 75,25 8 9 ,7B
B l,4 8 80,44 73,4? 70,06 23,34 25,94 25,42 31,13 92,90 87,71 22,30 27,49 80,96 ?1,34 74,21 85,63
58,12 41,75
51,37 50,33 59,68 43,83 47,98 80,96 21,26 29,05 19,71 23,86 86,67 ?3,42 45,66 51,37
33,72 29,05 27,4? 31,45 38, ?1 41,51 67,44 71,10 30,0? 2B,53 72,45 79,92 69,54 75,77 79,40 93,42
21,24 23,34 81,48 85,11 52, ?3 57,08 33,20 35,28 5?,16 40,71 96,53 106,40 27,49 34,24 81,48 89,27
1= 252,18 252,70 286,44 291,44 241,2? 25 8,?4 244,3? 273,47 300,98 299,94 310,84 33?,39 356,52 394,42 354,00 409,47
r=
50,44 50,54
57,29 58,33 48,24 51,7? 48,88 54,4? 40,20 59,9? 42,17 47,88 7 1,30 78,88 71,20 81,89
Keterangan :
X
=
kadar kolesterol HDL
serum
marmot
sebelum
perlakuan (mg/lOOml)
Y
=
kadar kolesterol
HDL
serum
marmot setelah
perlakuan (mg/lOOml)
Hasil pengamatan tersebut diolah secara
dengan
uji analisis kovarians (Anakova)
statistik
yang
tertera
pada lampiran 4, dengan a = 0,05.
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara kelompok I, II.1, II.2, II.3, dalam hal
di
kole­
sterol HDL [34, 38]
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60
Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan :
Fhitung “ 3,26 ; derajat bebas v^ = 3
v2 = 15
=
F tabel
- 3,29
Fhitung < Ftabel’ Pada a = ° ’05
3,26 < 3,29
Maka
Hq
diterima dan
ditolak,
bahwa ada perbedaan efek di antara
hal
ini
berarti
kelompok-kelompok
tersebut dalam hal kadar kolesterol HDL. Oleh
karena
itu tidak perlu dilakukan uji HSD.
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah efek yang terjadi
setelah
perlakuan dipengaruhi oleh kadar
kolesterol
HDL sebelum perlakuan [34, 38]
Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan :
Fhitung = 674,47 ; derajat bebas v^ = 1
v2 = 15
Ftabel (a = ° ’05 } = 4 ’54
Fhitung > Ftabel’ Pada a = ° ’05
674,47 > 4,54
Maka
H^
pengaruh
diterima dan
kadar
Hq
ditolak, hal ini berarti
kolesterol
HDL
sebelum
ada
perlakuan
dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan.
* Uji Anakova untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara
kelompok
III, IV.1, IV.2,
IV.3,
dalam
di
hal
kolesterol HDL [34, 38]
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61
Dari hasil perhitungan dengan Anakova didapatkan :
Fhitung =
’ derajat bebas v^^ = 3
v2 = 15
Ftabel
= °>05> = 3 >29
Fhitung > Ftabel’ Pada a = ° ’05
7,71 > 3,29
Maka
diterima dan Hq ditolak,
bahwa ada perbedaan efek di antara
hal
ini
berarti
kelompok-kelompok
tersebut dalam hal kadar kolesterol HDL.
Untuk
mengetahui apakah perbedaan yang
bermakna
atau
tidak
dilakukan
uji
terjadi
HSD
itu
(Honestly
Significant Difference), hasil dari uji HSD ini
dapat dilihat pada tabel XI.
RJK
n
13,82
5
5,00
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62
Tabel XI
Hasil uji HSD pemeriksaan kadar kolesterol HDL
serum marmot kelompok III, IV.l, IV.2 dan IV.3
X III
XIV.l
XIV.2
XIV.3
XI11
-
5,92
7,79
10,90
XIV. 1
-
-
1,87
4,98
XIV.2
-
-
-
3,11
XIV.3
-
-
-
-
Keterangan :
X
=
selisih kadar kolesterol HDL rata-rata se­
telah dan sebelum perlakuan (mg/lOOml)
<3.
^-k =
harga tabel pada a = 0,05, dengan derajat
raj at bebas k dan N-k
RJK
=
rata-rata jumlah kuadrat (dalam perlakuan)
Harga HSD yang didapat 5,00 ; hal ini berarti :
-
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok
IV.l,
IV.2, IV.3 bila dibandingkan dengan kelompok III
-
tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok IV.l,
IV.2 dan IV.3 bila saling dibandingkan.
* Uj i Anakova
jadi
untuk mengetahui
apakah
efek yang ter-
setelah perlakuan dipengaruhi oleh kadar
kole­
sterol HDL sebelum perlakuan [34, 38]
Dari hasil perhitungan dengan anakova didapatkan :
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63
Fhitung = 1013,01 ; derajat bebas
= 1
v2 = 15
Ftabel (a = °>05 ] = 4 >54
.
Fhitung > Ftabel» Pada a = 0,05
1013,01 > 4,54
Maka
pengaruh
diterima dan Hq ditolak, hal ini berarti
kadar
kolesterol
HDL
sebelum
ada
perlakuan
dengan efek yang ditimbulkan setelah perlakuan.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB V
PEMBAHASAN
Pada
E.
penelitian
ini
digunakan
vitamin
C
buatan
Merck. Dari hasil uji organoleptis, reaksi warna,
dan
titik lebur (tabel II) menunjukkan bahwa vitamin C memenuhi
syarat-syarat yang tercantum dalam
pustaka,
sehingga
dapat digunakan sebagai bahan penelitian.
Hewan
coba yang digunakan adalah marmot (Cavia
por-
ceJlus), dengan alasan sebagai berikut : [20]
-
biayanya relatif murah
-
mempertimbangkan volume darah yang diambil
-
membutuhkan tempat yang tidak terlalu luas
-
tidak dapat mensintesis vitamin C dalam tubuh
Pada penelitian ini pengukuran kadar kolesterol total
dan
kolesterol
HDL
serum
marmot
Liebermann-Burchard dengan metode
menggunakan
Huang dan
pereaksi
kawan-kawan.
Metode ini mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan
metode lain yaitu : [22]
-
prosedur pelaksanaannya relatif mudah
-
hanya menggunakan satu pereaksi warna dan dengan
peme­
riksaan secara langsung
-
pereaksi yang
digunakan stabil
selama dua minggu pada
suhu kamar dan empat minggu di dalam almari
es
64
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
65
-
reaksi warna maksimum
sudah terbentuk selama
20 menit
dan warna yang terjadi tetap stabil selama 20 menit
-
faktor suhu tidak begitu mempengaruhi reaksi warna
Pada penentuan kadar kolesterol HDL digunakan
metode
pengendapan selektif yang terdiri dari dua tahapan,
tahap
pengendapan
dan tahap penentuan
kadar
yaitu
kolesterol
HDL. Oleh karena itu metode ini tergantung pada
kesempur-
naan pengendapan lipoprotein-lipoprotein selain HDL. Untuk
mengendapkan lipoprotein-lipoprotein selain HDL
heparin
dan mangan klorida. Sebenarnya untuk
digunakan
pengendapan
lipoprotein-lipoprotein selain HDL dapat digunakan pereaksi lain, seperti fosfotungstat-Mg^+ , heparin-Ca^+ ,
berdasarkan
penelitian
yang dilakukan oleh
kawan-kawan
disimpulkan
bahwa
tetapi
Warnick
heparin-Mn^+
dan
memberikan
hasil yang lebih baik dari segi presisi dan akurasi [24].
Kolesterol
yang
total
merupakan jumlah
terdapat dalam partikel-partikel
penentuan
dari
kolesterol
lipoprotein.
kadar kolesterol total ataupun
kolesterol
serum, marmot dibagi menjadi 2 grup. Grup pertama
dari
4
kelompok, yaitu kelompok I, II.l, II.2
dan
HDL
terdiri
dan
II.3
I sebagai kontrol), sedangkan grup
kedua
juga
dari 4 kelompok, yaitu kelompok III,
IV.1,
IV. 2
(kelompok
terdiri
Pada
IV.3 (kelompok III sebagai kontrol
sterolemia).
Kelompok-kelompok tersebut
untuk
hiperkole-
adalah
sebagai
berikut :
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
66
Kelompok
I
: makanan dasar
Kelompok II 1 : makanan dasar + vitamin C dosis 1
.
Kelompok II .2 : makanan dasar + vitamin C dosis 2
Kelompok II .3 : makanan dasar + vitamin C dosis 3
: makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
Kelompok III
Kelompok IV 1 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
.
vitamin C dosis 1
Kelompok IV .2 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
vitamin C dosis 2
Kelompok IV .3 : makanan dasar + kolesterol 3% 1 ml
vitamin C dosis 3
Kolesterol
diberikan
dalam bentuk
bahan
pensuspensi akasia 0,5%.
pensi
akasia
dimaksudkan
untuk
suspensi
Penggunaan bahan
meningkatkan
pensus­
kelarutan
kolesterol selain sebagai bahan pensuspensi [14].
C
diberikan
dalam bentuk larutan. Dosis
yang
vitamin
diberikan
adalah 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot yang
kan
nilai konversi dosis untuk manusia.
vitamin
diambil
sampel darah marmot
merupa-
Kolesterol
C diberikan selama 1 bulan. Pada awal
penelitian
dengan
untuk
dan
dan
akhir
diperiksa
kadar kolesterol total dan kolesterol HDL-nya.
Setelah dilakukan pemeriksaan kadar kolesterol
total
dan diuji dengan anakova (pada a=0,05) ternyata baik
pertama
maupun
grup kedua mempunyai perbedaan
efek
antara kelompoknya dan kadar kolesterol total serum
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
grup
disete-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
67
lah
perlakuan
dipengaruhi oleh
kadar
kolesterol
total
serum sebelum perlakuan (tabel VII).
Untuk
di
antara
mengetahui apakah ada perbedaan yang
kelompok, maka setelah
dilanjutkan
dengan
uji
HSD
diuji
bermakna
dengan
(Honestly
Anakova
Significant
Difference). Dari uji HSD (pada a = 0,05) didapatkan hasil
sebagai berikut:
Ada
sterol
perbedaan yang bermakna dari harga
total
kadar
serum marmot kelompok II.l, II.2
kole­
dan
II.3
bila dibandingkan dengan kelompok I (sebagai kontrol). Hal
ini berarti bahwa pada pemberian vitamin C sebanyak 0,039,
0,078
dan 0,116 mg/g BB marmot dapat
kolesterol
hasil
total serum marmot
terlihat
mempengaruhi
kadar
pada keadaan normal
(dari
adanya penurunan kadar
kolesterol
total
serum).
Ada
sterol
II.1,
perbedaan yang bermakna dari harga
total
kelompok II.3
bila
kadar
dibandingkan
kole­
kelompok
berarti pemberian vitamin C sebanyak 0,116 mg/g
memberikan
marmot
efek
penurunan kadar kolesterol
total
yang lebih baik dari pemberian vitamin C
BB
serum
sebanyak
0,039 mg/g BB marmot.
Tidak
ada perbedaan yang bermakna dari
harga
kadar
kolesterol
total serum marmot kelompok II.2
bila
diban­
dingkan
dengan
kelompok II.l, juga
kelompok
II.3
bila
dibandingkan dengan kelompok II.2, berarti bahwa pemberian
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
68
vitamin C sebanyak 0,078 mg/g BB marmot (setara dengan 1 g
untuk
manusia)
kolesterol
vitamin
tidak
total
memberikan
serum yang lebih
efek
penurunan
baik
C sebanyak 0,039 mg/g BB marmot
dari
kadar
pemberian
(setara
dengan
500 mg untuk manusia). Begitupula dengan dosis 0,116
mg/g
BB marmot (setara dengan 1,5 mg untuk manusia) bila diban­
dingkan dengan dosis 0,078 mg/g BB marmot.
Ada
sterol
bila
perbedaan yang bermakna dari harga
total
kadar
serum marmot kelompok IV.1, IV.2
dibandingkan dengan kelompok III (sebagai
berarti
dan
bahwa pemberian vitamin C sebanyak
dan
kole­
IV.3
kontrol),
0,039,
0,078
kadar
kole­
0,116 mg/g BB marmot dapat mempengaruhi
sterol total serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia
(dari
hasil
terlihat adanya penurunan
kadar
kolesterol
total serum).
Tidak
ada perbedaan yang bermakna dari
harga
kadar
kolesterol total serum marmot kelompok IV.1, IV.2 dan IV.3
bila saling dibandingkan. Hal ini berarti bahwa
vitamin
pemberian
C sebanyak 0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB
marmot
tidak memberikan perbedaan efek penurunan kadar kolesterol
total serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia.
Dari
variasi
serum
individu
sangat
mempengaruhi
kadar
marmot. Kemungkinan ada individu yang
ekskresi
SKRIPSI
hasil uji Anakova dan HSD dapat terlihat
kolesterol
cepat
kolesterol, dan ada pula yang ekskresi
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
bahwa
meng-
koleste-
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
69
rolnya lambat. Pemberian vitamin C ternyata dapat menurunkan
kadar
kolesterol, baik dalam keadaan
normal
maupun
hiperkolesterolemia.
Hasil
diolah
pemeriksaan
dengan
bahwa
kolesterol
uji Anakova (pada a
=
HDL,
0,05)
bila
HDL
dengan kelompok I
sebelum
terlihat ada pengaruh kadar
dan
II.3
perlakuan.
Meskipun pemberian vitamin C
0,078
0,116
mg/g BB marmot
kontrol),
HSD.
Dengan
kolesterol
perlakuan terhadap kadar kolesterol
dan
ko­
(sebagai
tidak perlu dilanjutkan dengan uji
regresi
kadar
serum marmot kelompok II.l, II.2
dibandingkan
sehingga
setelah
menunjukkan
tidak ada perbedaan bermakna dari harga
lesterol
uji
kadar
HDL
setelah
sebanyak
secara
0,039,
langsung
memberikan efek yang berbeda secara bermakna antar
pok,
tetapi
secara
tidak
langsung
dapat
HDL
tidak
kelom­
meningkatkan
prosentase perbandingan kadar kolesterol HDL serum
dengan
kadar kolesterol total serum pada keadaan normal.
Pada
keadaan hiperkolesterolemia ada perbedaan
yang
bermakna dalam hal peningkatan kadar kolesterol HDL
marmot
kelompok
IV.l, IV.2 dan
IV.3
dengan
kelompok
III (sebagai kontrol).
bila
serum
dibandingkan
Dengan
uji
HSD
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tidak
ada perbedaan yang bermakna
dari harga
kadar
kolesterol HDL serum marmot antar kelompok IV.l, IV.2
IV.3. Hal ini berarti bahwa pemberian vitamin C
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
dan
sebanyak
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70
0,039,
0,078
perbedaan
dan 0,116 mg/g BB marmot
tidak
memberikan
bermakna efek peningkatan kadar kolesterol
HDL
serum marmot pada keadaan hiperkolesterolemia
Efek yang ditimbulkan pada pemberian vitamin C terhadap kadar kolesterol total dan kolesterol HDL serum marmot
sangat dipengaruhi oleh variasi individu, dosis
pemberian
dan lama pemberian.
Pada
percobaan
yang
berkaitan
dengan
metabolisme
kolesterol, perbedaan species dan variasi individu
berpengaruh
perbedaan
disebabkan
dalam
hal
karena
masing-masing
absorpsi, sintesis
sangat
mempunyai
dan
ekskresi
kolesterol, sehingga efek terhadap kadar kolesterol menjadi sangat bervariasi [39].
Penurunan
pemberian
mengubah
vitamin
dengan
C disebabkan karena
kolesterol
diekskresikan
garuh
kadar kolesterol total serum
menjadi
asam
marmot
vitamin
empedu
dan
pada
C
dapat
kemudian
melalui usus halus. Vitamin C melalui
pencaharnya,
demikian
meningkatkan pembuangan
berperan menurunkan
pen-
bahan
sisa,
pengabsorpsian
dan
pengubahan kembali asam empedu menjadi kolesterol [9],
Penelitian yang dilakukan oleh Verlangieri dan kawankawan
menunjukkan bahwa kadar sulfat yang
bungan
dengan
rendahnya
kolesterol.
sulfat
memainkan peran penting dalam
tinggi
berhu-
Senyawa
kelompok
mendukung
kekuatan
matriks Glikosaminoglikan (GAG), komponen pengikat penting
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
71
yang
menjaga
sulfatase
sel
arteri
pada
tempatnya.
Enzim
B dapat menyebabkan hilangnya sulfat,
aril
sehingga
terjadi kerusakan matriks GAG. Vitamin C telah menunjukkan
kemampuan untuk menghambat enzim aril sulfatase,
sehingga
mencegah hilangnya senyawa sulfat dari matriks GAG [9].
Salah satu kunci utama dalam mencegah dan
mengontrol
aterosklerosis adalah menjaga integritas struktur sel
pembuluh
arteri
dalam
sintesis
enzim
aril
[9]. Vitamin C
kolagen dan
dapat
menghambat
aktivitas
penting dalam menjaga integritas struktur jaringan
tubuh,
Vitamin
mencegah dan
merupakan
langsung
faktor
dapat
B, jelas
terlibat
suatu
sehingga
sulfatase
yang
dan
mengontrol
C juga dapat meningkatkan kadar
aterosklerosis.
kolesterol
HDL,
sedang kadar kolesterol HDL yang tinggi berhubungan dengan
rendahnya
untuk
resiko penyakit jantung [9]. Walaupun
mendapatkan
perkembangan
gambaran
penyakit
yang
lebih
aterosklerosis.
jelas
perlu
demikian
terhadap
dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh vitamin C terha­
dap
fraksi-fraksi lipoprotein yang lain, seperti LDL
trigliserida.
SKRIPSI
dan
-
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VI
KESIMPULAN
Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan :
1. Pemberian
vitamin
C sebanyak
0,039,
0,078
dan
0,116 mg/g BB marmot selama 1 bulan dapat menurunkan
secara bermakna kadar kolesterol total
marmot,
baik pada keadaan normal maupun
serum
hiperko­
lesterolemia.
2. Pemberian vitamin C dapat meningkatkan
perbandingan
kadar
kolesterol HDL
prosentase
dengan
kadar
kolesterol total serum marmot pada keadaan normal.
3. Pada
keadaan normal pemberian vitamin C
sebanyak
0,039, 0,078 dan 0,116 mg/g BB marmot tidak
meningkatkan
kadar kolesterol HDL
sedang
keadaan
pada
meningkatkan
serum
hiperkolesterolemia
kadar kolesterol HDL
serum.
dapat
marmot,
dapat
tetapi
tidak ada perbedaan bermakna diantara ketiganya.
72
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VII
SARAN
Dari hasil penelitian yang diperoleh disarankan :
1. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
pengaruh
pemberian vitamin C terhadap
lesterol
total
kaitannya
perlu
dengan
penyakit
HDL
serum
pemberian
lipoprotein
ko­
dalam
aterosklerosis,
dilakukan penelitian lebih lanjut
pengaruh
fraksi
dan kolesterol
kadar
vitamin
C
yang lain,
mengenai
terhadap
seperti
maka
fraksiLDL
dan
trigliserida.
2. Perlu
dilakukan penelitian lebih
menggunakan
melihat
berbagai
pengaruh
lanjut
macam spesies
vitamin
C
dengan
hewan
terhadap
untuk
perbedaan
spesies.
73
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB VIII
DAFIAR PUSTAKA
1. Luke,
B.
Therapy.
1984.
Principles
First Edition.;
of
Nutrition
Little
and
Diet
Brown and Company :
Boston, Toronto, pp. 681-686
2. Malloy, M. J.
and J. P.
Kane.
Agents Used in Hyper-
lipidemia. In : Katzung, B.G. 1984. Basic and Clinical
Pharmacology. Second Edition.; Lange Medical
Publica­
tion : Los Altos. California, pp. 388-399
3. Saleh, M. 1981.
Darah
Masalah Penyakit Jantung dan. Pembuluh
di Indonesia Dewasa Ini dan di Masa
Pidato
Pengukuhan
Peresmian
Jabatan
Mendatang.
Guru
Besar.
Airlangga University Press : Surabaya, pp. 7-9
4. Taylor,
K. W.
Nutrition.',
and
L. E.
McGraw-Hill
Anthony.
Book
1983.
Company
:
Clinical
New
York,
pp. 229-261
5. Scheig, R. Antihyperlipidemic Agents. In : Smith, C.M.
and
A.M.
Reynard. 1992, Textbook
of
Pharmacology.',
W.B. Saunders Company : Philadelphia, pp. 633-639
6. Martin, D. W., P. A. Mayes,
and V. W. Rodwell.
1981.
Harper's Review of Biochemistry. Eightteenth Edition.;
Lange
PP.
Medical
Publications : Los Altos,
California,
193-194, 227, 231, 237-242, 575
7. Gordon, T. et. al. 1977. High Density Lipoprotein As a
74
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
75
Protective Factor Against Coronary Heart Disease.; The
Framingham
Study. The American Journal
of
Medicine.
62. pp. 707-714
8 . TAJA.
1993.
Jantung
Sehat
Berkat
Minyak
Salmon.
9. Goodman, S. 1991. Terjemahan oleh Muhilal dan
Komari.
Intisari. 359. pp. 35-42
Ester-C Vitamin C Generasi III.; Penerbit PT
Gramedia
Pustaka Utama : Jakarta, pp. 36-39, 99-100
10. Ritiasa, K. dkk.
1993.
ISO Indonesia. Edisi Farmako-
terapi, Vol. XXI.; Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia
:
Jakarta, pp. 95-97, 99-114
‘
11.
Merck Service Bulletin. 1956. Vitamin C.; Merck & Co.,
Inc. : Rahway, New Jersey, pp. 4, 21-26, 35-43
12 . Sitepoe, M.1992.
Kolesterolfobia.; Penerbit PT Grame­
dia Pustaka Utama : Jakarta, pp. 77-79
13. Zapsalis, C. and R. A. Beck. 1986.
Food Chemistry and
Nutritional Biochemistry.; Macmillan Publishing Compa­
ny : New York, pp. 245-247.lm
14. Reynolds, J. E . F. (ed.).
1982. Martindale The Extra
Pharmacopoeia. Twenty eighth Edition.; The
Pharmaceu­
tical Press : London, pp. 1066, 1653
15. Fennema, 0. R. (ed). 1985. Food Chemistry. Second Edi­
tion.; Marcel Dekker, inc. : New York, pp. 488-489
16. Jacobs, M. B. 1958.
The Chemical Analysis of Food and
Food Products. Third Edition.; D. van Nostrand Company
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
76
: Toronto, pp.
17. Moffat,
724-725
A. C. (eds).
1986.
Clarke's
Isolation
Identification of Drugs. Second Edition.; The
and
Pharma­
ceutical Press : London, pp. 360-361
18. Harrow,
B.,
chemistry.
and
A.
Mazur.
1962.
Textbook
of Bio­
Eighth Edition.; W. B. Saunders Company
:
Philadelphia, pp. 43-45, 54-58, 65-67, 315, 317
19. Guyton, A. C. 1976. Terjemahan oleh Adji Dharrna dan P.
Lukmanto. Baku Teks Fisiologi Kedokteran. ; EGC
Pener-
bit Buku Kedokteran : Jakarta, pp. 372-383
20. Yang, M. G. and
Nutritional
0. Mickelsen.
Laboratory
Animal
in
Research. In: Gay, W.I. 1974. Methods
of
Animal Experimentation volume V. Nutrition, Aging
Artificial
Organs. ; Academic Press Inc. : San
and
Diego,
pp. 1-24
21. Burke, R.W. et al. 1974. Mechanisms of the LiebermannBurchard
and
Zak Color
Reactions
for
Cholesterol.
Clinical Chemistry. 20. pp. 794-801
22. Zak, B.
1977.
Cholesterol
Methodologies : A
Review
Clinical Chemistry. 23. pp. 1201-1214
23. Huang, T. C. et. al.
Liebermann-Burchard
1961.
A Stable Reagent
Reaction,
Application
for the
to
Rapid
Serum Cholesterol Determination. Analytical Chemistry.
23. pp. 1405-1407
24. Warnick, G. R., M. C. Cheung, and J. J. Albers.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
1979.
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
77
Comparison
of Current Methods for High Density
protein Cholesterol Quantitation. Clinical
Lipo­
Chemistry.
25. pp. 586-604
25. Donbrow, M., 1978. Instrumental Methods in
Chemistry, Vol. II; Pitman
and
Sons
Analytical
Ltd. :
London,
pp. 29-63
26. Anonim.
1979.
Farmakope
Indonesia III.;
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia : Jakarta, pp. 772-773
27. Anonim.
United
1990.
United
States
Pharmacopoeia
States Pharmacopeial Convention,
XXII.;
Inc.:
Rock­
ville, pp. 1710-1712
28. Anonim. 1967. Specification for the Quality Control of
Pharmaceutical
Preparation.
International
Second
Edition
Pharmacopoeia.; World Health
of
The
Organiza­
tion : Geneva, p. 10
29. Muhlemann
and
Aburgin.
B.
1961.
Qualitative
Terjemahan oleh
trisno,
R.
Arzneimittel
Panitia
Penerbitan Diktat Mahasiswa Fakultas
Soe-
Analyse.;
Farmasi
U.G.M. : Semarang. p. 265
30. Soetjipto.
1982.
Pengaruh Tahu
dalam
Diet terhadap
Kadar Kolesterol Total Darah Tikus. Tesis. Universitas
Airlangga - Surabaya, p. 39
31. Ghosh, M. N.
.
1971. Fundamentals of Experimental Phar­
macology.; Scientific Book Agency : Calcutta, pp. 1-13
32. Skoog, D.A. 1985. Principles of Instrumental Analysis.
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
78
Third
Edition.; Saunders College Publishing :
Phila­
delphia, pp. 210-212
33. Smith, J. B.
Breeding,
and
S. Mangkoewidjojo.
1987. The Care,
and Management of Experimental Animals
Research
in the Tropics.;
Program
of
Australian
International
Universities
for
Development
and
Colleges
Limited (IDP): Canberra, pp. 36-44
34. Daniels, W. W. 1974.
Analysis
in
Biostatistics : A Foundation for
Health Sciences. Second
Edition.;
John
Wiley and Sons, pp. 220, 254-277
35. Dowdy, S.
and
S. Wearden.
1983. Statistics
for Re­
search. ; John Wiley and Sons, pp. 363-381
36. Dixon, W. J. and F. J. Massey, Jr. 1983.
to Statistical Analysis. Fourth Edition.;
Introduction
McGraw-Hill
Publishing Company : New York, pp. 256-300
37. Carr. G. P.
and
J. C.
Wahlich.
1990:
A
Practical
Approach to Method Validation in Pharmaceutical Analy­
sis.
Journal of Pharmaceutical and Biomedical
Analy­
sis. 8. p.613-618
38. Jacobs, M. B. 1962.
The Chemical Analysis of Food and
Food Products. Third Edition.; D. van Nostrand Company
: Toronto, pp.
39. Beynen. A. C.
31-32
1989. Laboratory
Animals as Models
of
Cholesterol Metabolism. Gizi Indonesia. 14, p. 50-53
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 1
HASIL PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI
No.
xy
y
X2
y2
2.
3.
4.
5.
6
7.
8.
9.
10.
20,01
40,02
50,02
100,04
150,06
200,08
250,10
300,12
400,16
500,20
0,038
0,079
0,096
0,191
0,282
0,381
0,473
0,571
0,759
0,974
76,038
40040,01
316,158
160160,04
250200,04
480,192
1910,764 1000800,16
4231,692 2251800,36
7623,048 4003200,64
11829,730 6255001,00
17136,852 9007201,44
30372,144 16012802,56
48719,480 25020004,00
0,1444
0,6241
0,9216
3,6481
7,9524
14,5161
22,3729
32,6041
57,6081
94,8676
2=
20108,1
38,44
122696,098 64001210,25
235,2594
1.
.
r
x
= —■ —
\j( ( n~. Zx2
n. Z x y ■
—
-
(2x)
-
(Zx)2 )
(Zy)
-----
(n.Zy2 -
-----r
( Z y ) 2 )'
(10)(122696,098) - (20108,1)(38,44)
\/(( 10) (64001210,25)-(20108, l)2 )((10 )(235 .2594 )-( 38 ,44 )2 )'
=
0.3998
n . Zxy - ( Z x ) ( Z y )
b = -------------------n .Zxs - (2 x )2
(10)(122696,098) - (20108,1)(38,44)
(101(64001210,25) - (20108,l)2
= 1,926393918.10-3
= 1,9264.10"3
79
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
80
a
-
ly - b.zx
----------n
3,844 - (1,926393918.10-3)(2010,81)
10
- 2,961215425.10~3
- 2,9612.10-3
Persamaan garis yang didapatkan :
y = 1,9264.10'3x - 2,9612.10-3
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 2
HASIL PENENTUAN LOD DAN LOQ
1. Hasil pengamatan serapan blanko
No
Serapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
0,007
0,010
0,006
0,008
0,006
0,009
0,011
0,010
0,008
0,006
(x-x)
- 0,0011
• 0,0019
- 0,0021
- 0,0001
- 0,0021
0,0009
0,0029
0,0019
- 0,0001
- 0,0021
x = 0,0081
i
----------- 1
=
(x-x)*
1,2.10"6
3,6.10“6
4,4.10-6
1,0.10"8
4,4.10-6
8,1.10-7
8,4.10-6
3,6.10"6
1,0.10"8
4,4.10“6
2 = 3,03.10~6
i_____________ i
5,80.10-4
81
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
82
2. Perhitungan LOD
3 x s
=
3 x 5,80.10“4
1,74.10"3
(1,74.10-3) + 2 f9612.10-3
LOD
=
1,9264.10-3
2,44 mg/100 ml
3. Perhitungan LOQ
10 x s
=
10 x 5,80.10"4
5,80.10~3
(5,80.10“3 ) + 2,9612.10"“3
LOQ
=
1,9264.10-3
4,55 mg/100 ml
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 3
Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan
kolesterol total serum marmot
* Untuk kelompok I, II.l, II.2, II.3
I
II.l
X•
75.25
89,27
81,48
64,87
48.26
Y
73,69
91,34
80,96
65,91
49,81
X
80,44
79,40
54,49
46,70
96,01
II.3
II.2
Y
79,92
81.48
56,04
43,58
95.49
X
89,78
34,24
96,53
60,20
77,33
Y
X
Y
86.67 74,73
32,16 37,36
94,98 103,80
59.68 92,38
75,77 43,58
69.54
36,84
99,13
88,71
42.55
2- 359,13 380,40 357,04 356,51 358,08 349,26 351,85 336,77
x=
71,83
76,08
71,41
71,30
71,62
69,85
70,37
67,35
Sxx = 8605,59
Sxy = 8415.12
Syy = 8310.90
Txx = 6.26
Txy = 18.91
Tyy = 70, 11
Exx = 8599,33
Exy - 8396,21
Eyy = 8240.79
q
E
-
’
42,90
ST+E = 82,03
ST+E “ StIL? — 39
83
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
84
Tabel Anakova Pro CRD
Sumber
JK
Dikoreksi
db
variasi
2xx
Zxy
2yy
6,26
18,91
70,11
JKS
db
RJK
Antar
kelompok
3
Dalam
kelompok
16
8599,33 8396,21 8240,79 42,90
15
2,86
Jumlah
19
6605,59 8415,12 8310,9Q 82,03
18
......
3
13,04
39,13
13,04
^hitung =
~
2,86
Ftabel (<3--0,05) = 3,29, derajat bebas v-^ = 3
v2 = 15
^hitung > Ftabel
8197,89
^hitung regrasi “
~ 2866,40
2,86
Ftabel (o =0 505) = 4,54, derajat bebas v^ = 1
v2 = 15
^hitung > Ftabel
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
85
* Untuk kelompok III, IV.1, IV.2, IV.3
III
IV 1
IV .2
.
X
Y
X
Y
X
IV .3
Y
104,32 127,16 117,30 121,97 101,20 107,43
93,42 106,92 29,57
35,80 113,66 119,89
24,38 37,36 22,30
31,13 105,36 109,51
36,84 43,58 82,00 97,05
91,34 99,65
73,13 102,24 111,59 122,49 31,13 43,58
X
Y
90,82 95.49
95,49 100,17
53,45 60,71
93,94 98,09
91,34 95.49
2= 332,13 417,26 362,76 408,44 442,69 480,06 425,04 449,95
x=
66,43
83,45
72,55
81,69
88,54
96,01
85,01
89,99
Sxx = 20097,68
Sxy = 19676,77
Syy = 20088,23
Txx = 1618,66
Txy = 927,58
Tyy = 642,47
Exx = 18479,02
Exy = 18749,19
Eyy = 19445,76
sE
=
422,45
ST+E = 1175,62
ST+E “ Sg = 753
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
86
Tabel Anakova Pro CRD
Sumber
JK
Dikoreksi
db
variasi
Zxx
2xy
I
JKS
Syy
db
RJK
28,16
Antar
kelompok
3
1618,66
Dalam
kelompok
16
18479.02 18749,19119445,76 422,4 5
15
Jumlah
19
20097,68 19676,77 20088,23 1175,62
18
927,58
j 642,47
753,17
3
251,06
251,06
Fhitung =
~ 8 ’92
28,16
Ftabel (a=0,05) = 3,29, derajat bebas v-^ = 3
v2 = 15
Fhitung > Ftabel
19380.74
Fhitung regrasi =
= 621,18
28,16
Ftabel (<3=0.05) = 4,54, derajat bebas v^_ = 1
v2 = 15
Fhitung
SKRIPSI
Ftabel
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 4
Analisa data uji Anakova untuk pemeriksaan
kolesterol HDL serum marmut
* Untuk kelompok I, II.l, II.2, II.3
I
X
57,60
81,48
58,12
33,72
21,26
Y
58,12
80,44
61,75
29,05
23,34
X
52,41
73,69
51,37
27,49
81,48
II.3
II .2
II.l
Y
54,49
70,06
50,33
31,65
85,11
X
66,43
23,34
59,68
38,91
52,93
Y
70,58
25,94
63,83
41,51
57,08
X
Y
50,33
25,42
67,98
67,46
33,20
55,00
31,13
80,96
71,10
35,28
2 = 252,18 252,70 286,44 291,64 241,29 258,94 244,39 273,47
x=
50,44
50,54
57,29
58,33
48,26
51,79
48,88
54,69
Sxx = 7001,27
Sxy =: 7020,30
Syy = 7295,21
Txx = 258.47
Txy = 169.49
Tyy = 179,86
Exx = 6742.80
Exy = 6850,81
Eyy = 7115,35
SE
=
154.80
ST+E “: 255.83
ST+E " SE = 1(
87
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
88
Tabel Anakova Pro CRD
Sumber
Dikoreksi
JK
db
variasi
2xx
2xy
2yy
JKS
169,49
179,86
db
Antar
kelompok
3
258,47
Da 1am
kelompok
16
6742,80 6850,81 7115,35 154,80
15
Jumlah
19
7001,27 7020,30 7295,21 255,83
18
101,03
3
RJK
10,32
33,68
33,68
^hitiing
10,32
Ftabel
= 3,29, derajat bebas v-^ = 3
v 2 = 15
^hitung > ^tabel
6960,55
Fu
•
"hitung
regrasi•
= 674,47
10,32
Ftabel (o=0,05) = 4,54, derajat bebas Vi = 1
V 2 = 15
^hitung > ^tabel
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
'.
to 1 L 1 K.
e
,
fkktt&TAfcAAN
"trNiVlfe^irAS Ai^iANGGA
—
■' v a
* Untuk kelompok III, IV.l, IV.2, IV.
IV .1
III
X
97,57
92,90
21,26
30,09
59,16
Y
93,94
87.71
29,05
28,53
60.71
X
IV .3
IV .2
Y
99.65 101,72
22,30 27,49
19,71 23,86
72.65 79,92
96,53 106,40
X
91,86
80,96
86,67
69,54
27,49
Y
99,65
91,34
93,42
75,77
34,24
X
Y
75,25
74,21
45,66
79,40
81,48
89,78
85,63
51,37
93,42
89,27
2= 300,98 299,94 310,84 339,39 356,52 394,42 356,00 409,47
x-
60,20
59,99
62,17
67,88
71,30
78,88
71,20
81,89
Sxx = 15019,61
Sxy = 15115.77
Syy = 15739,40
Txx = 516,77
Txy = 866,67
Tyy = 1532,28
Exx = 14502,84
Exy = 14249,10
Eyy = 14207,12
sE
= 207,32
ST+E = 526,85
ST+E “ bg — 319
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
30
Tabel Anakova Pro CRD
Sumber
JK
Dikoreksi
db
variasi
Sxx
Sxy
Syy
JKS
db
RJK
13,82
Antar
kelompok
3
516,77
Dalam
kelompok
16
14502,84 14249,10 14207,12 207,32
15
Jumlah
19
15019,61 15115,77 15739,40 526,85
18
866,67
1532,28
319,53
3
106,51
106,51
‘hitung
13,82
Ftabel (a=0,05) = 3,29. derajat bebas v-^ = 3
'
v2 = 15
Fhitung > Ftabel
13999,80
Fhitung regrasi “
= 1013,01
13,82
Ftabel (a=0,05) = 4,54. derajat bebas v^ = 1
v2 = 15
Fhitung > Ftabel
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 5
TABEL HARGA KOEFISIEN KORELASI
PADA DERAJAT KEPERCAYAAN 5% DAN 1%
^ * ,
1
DEGREES OF
5
1
DEGREES OF
5
}
FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT FREEDOM (DF) PERCENT PERCENT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
.997
.950
.878
.811
.754
.707
.666
.632
.602
.576
.553
.532
.514
.497
.482
.468
.456
.444
.433
.423
.413
.404
.396
1.000
.990
.959
.917
.874
.834
.798
.765
.735
.708 '
.684
.661
.641
.623
.606
.590
.575
.561
.549
.537
.526
.515
.505
24
25
26
27
2fi
29
30
35
40
48
50
60
70
80
90
100
125
150
200
300
400
500
1000
.388
.381
.374
.367
.361
.355
.349
.325
.304
.288
.273
.250
.232
.217
.205
.195
.174
.159
.138
.113
.098
.088
.062
'
.496
.487
.478
.470
.463
.456
.449
.418
.393
.372
.354
.325
.302
.283
,267
.254
.228
.208
.181
.148
.128
.115
.081
'
i
91
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
LAMPIRAN 6
TABEL DISTRIBUSI F PADA DERAJAT KEPERCAYAAN 5%
D e n o m in a to r
D eg ree* o f
Freedom
•
N u m era to r D e c r e e t o f F reedom
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
)
4
161.4
11.51
10.13
7.71
199.5
19.00
9.55
6.94
215.7
19.16
9.2S
6.59
224.6
19.25
9.12
6.39
230.2
19.30
9 .0 t
6.26
234.0
19.33
8.94
6.16
236.8
19.35
8.89
6.09
238.9
19.37
8.85
6.04
240.5
19.38
1.8 i
6.00
5
6
7
I
9
6.61
5.99
J.J9
5.79
5.14
4.74
4.46
5.19
4.53
4.12
3.84
3.63
5.05
4.39
3.97
3.69
3.48
4.95
4.28
3.87
4.88
4.21
3.79
3.50
3.29
4.82
4.15
3.73
3.44
4.26
5.41
4.76
4.35
4.07
3.16
3.23
4.77
4 .1 0
3.68
3.39
3.18
10
II
12
13
M
4.9 6
4 .( 4
4.7J
4.67
4.60
4.10
3.91
3.19
3.11
3.74
3.71
3.59
3.49
3.41
3.34
3.48
3.36
3.26
3.18
3.11
3.33
3.20
3.11
3.03
2.96
3.22
3.09
3.00
2.92
2.85
3.14
3.01
2.91
2.83
2.76
3.07
2.95
2.85
2.77
2.70
3.02
2.90
2.80
2.71
2.65
15
16
17
18
19
4.54
4.49
4.45
4.41
4.38
3 .6 *
3.63
3.59
3.55
3.52
3 .i9
3.24
3.20
3.06
3.01
2.96
2.93
2.90
2.85
2 .8 1
2.77
2.74
2.79
2.74
2.70
2.66
2.63
2.71
2.6S
2.61
2.58
2.54
2.64
2.59
2.55
2.51
2.48
2.59
2.54
2.4$
2.46
2.-12
20
21
22
23
24
4.35
4.32
4.30
4.28
4.2 6
3.49
3.47
3.44
2.71
2.51
2.49
2.46
2.44
2.42
2.45
2.42
2.40
2.37
2.36
2.39
2.37
2.34
2.32
2.30
25
26
27
2t
29
4.2 4
4.23
4.21
4.2 0
4.1 8
3.39
3.37
2.34
2.32
2.28
2.27
2.31
2.29
2.28
2.25
2.24
.2 .2 2
30
40
60
120
CO
4.17
4.08
4 .0 0
3.92
3.84
2.27
2.18
2.10
2.02
1.94
2.21
2.12
5.32
5.12
3.58
3.37
1.1 6
J .lJ
2.90
3.10
3.07
3.05
3.03
3.01
2.87
2.84
2.82
2.80
2.78
2.68
2.66
2.64
2.67.
2.60
2.57
2.55
2.S3
2.51
3.35
3.34
3.33
2.98
2.P6
2.95
2.93
2.76
2.74
2.7 J
2.71
2.70
2.60
2.59
2.5 7
7.56
2.55
2.49
2.47
2.46
2.45
2.43
2.40
2.39
2.37
2.36
2.35
3.32
3.23
V IS
3.07
3.00
2.92
2.84
2.76
2.6§
2.60
2.69
2.53
2.45
2.37
2.29
2.42
7..J4
235
2.17
2.10
2.33
2.25
2.17
2.09
3.42
3.40
>..61
2.53
2.45
2.37
2.21
2.01
*,<M .
m
1.88
92
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C ...
JEMY TANDRA
Download