PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP LARUTAN ASAM BASA (Penelitian Tindakan Kelas di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh HUSNAWATI NURULLAH NIM : 107016200777 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 i ii iii ABSTRAK Husnawati Nurullah. Penerapan Pendekatan Inkuiri Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Pada Konsep Larutan Asam Basa (Penelitian Tindakan Kelas Pada SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang). Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Dosen Pembimbing Tonih Feronika, M.Pd dan Dedi Irwandi, M.Si. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang kelas XI IPA 3 melalui observasi dan wawancara, ditemukanlah masalah pembelajaran yaitu hasil belajar kimia yang rendah pada konsep larutan asam basa, metode pembelajaran yang digunakan terbatas pada ceramah dan tanya jawab, dan keterbatasan alat dan bahan eksperimen, maka diberikanlah solusi dalam pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan pada konsep tersebut dengan diterapkannya pendekatan inkuiri. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPA 3 dengan 6 siswa dan 24 siswi. Hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa dapat ditingkatkan dengan pendekatan inkuiri yang sesuai dengan materi; bimbingan dan arahan guru dalam pembelajaran; dan menggunakan LKS yang sesuai dengan alat dan bahan serta cara kerja yang tepat. Hasil pembelajaran pada siklus I rata-rata nilai siswa sebesar 71,6 dengan persentase ketercapaian KKM sebesar 46,6%, pada siklus II rata-rata nilai siswa sebesar 73,7 dengan persentase ketercapaian KKM sebesar 80%. Tindakan ini diberikan pada siklus II karena tercapainya nilai diatas KKM dengan persentase 75% sebagai indikator keberhasilan. Kata kunci: pendekatan, inkuiri, asam dan basa iv ABSTRACT Husnawati Nurullah. The Aplication of The Inquiry Approach to The Concept of Solution of Acid-Base (Classroom Action Research in State Senior High School 11, Tangerang Regency). Chemistry Education Study Program Majoring Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. The Advisors are Tonih Feronika, M.Pd and Dedi Irwandi, M.Si. Preface study result conducted by observation and interview in State Senior High School 11 Tangerang, Science class XI-3 was found learning problems. Those are the low chemical learning outcome of solution of acid-base concept, teaching method was limited to lecturing and interactive, and the limitations of experimental tools and materials. Therefore, it was given the solution on the learning so the student outcome could be improved in solution of acid-base concept. It was done by applying inquiry approach. The research was conducted in a science class XI-3 with 6 male students and 24 female students. The results of a chemical study on the concept of acid-base solution can be enhanced by appropriate inquiry approach to the material;teacher’s control and guidance in the learning process; and the use of worksheet that correspond to the tools and materials as well as the proper way of working. Learning outcome of cycle I is that the average score is 71,6 with Minimum Completeness Criteria (KKM) 46,6%. And ond the cycle II, the average score is 73,7 with Minimum Completeness Criteria (KKM) 80%. The action learning was stopped on the cycle II because the researcher had reached the indicator of success in which the outstanding Minimum Completeness Criteria (KKM) score is 75%. Keywords: approach, inquiry, acid-base v KATA PENGANTAR Bissmillaahirrahmaanirrahiim, Assalaamu’alaikum Wr. Wb. Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah mencurahkan rahmat dan ridhoNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Salawat teriring salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar, Nabiyullah Muhammad saw. yang telah berjuang keras untuk menyempurnakan akhlak al- karimah serta membawa khazanah ilmu pengetahuan melalui al-Qur’an dan al-Hadits. Berkenaan dengan skripsi ini penulis dapat menyelesaikannya karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA. Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, Ketua Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dedi Irwandi, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Kimia sekaligus pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi. 4. Bapak Tonih Feronika, M.Pd, pembimbing I yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi. 5. Bapak H. Junaedi, MM, Kepala SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang yang telah memberikan izin penelitian skripsi. 6. Ibu Rahma Aryanti, ST, Guru bidang studi Kimia di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penelitian skripsi. 7. Teristimewa untuk kedua orang tua dan keluarga penulis yang selalu ikhlas memberi doa dan dukungan sepanjang waktu kepada penulis tanpa kenal vi lelah. Orang tua: Amrozi dan Arpati, adik – adikku: Badzara Khoirunnita dan Izzan Al Ansyori, paman, bibi, abang dan adik sepupuku: mang Mansyah, cik Zainudin, mang Amat, Bi Narsih, abang Abdi Renaldi, abang Reno Purwono, Abang Fendra Alamsyah dan Ririn Sandrina, dan semoga Allah selalu memberi kemudahan di setiap urusan kita. 8. Kakanda dan keluarga: Muhammad Hasbullah, Bapak Hasanudin, Ibu Naseh, teh Dayah, teh Nur, teh Tinah dan Ka Rudin yang telah memberikan doa, motivasi, dukungan dan semangat dalam menjalani hari-hari penyusunan skripsi, semoga kita selalu diberikan rahmat oleh Allah SWT. 9. Sahabat-sahabat penulis: Jannah, Ratna, Nuy, Evi, Dahlia, Dini dan semua teman-teman seperjuangan pendidikan Kimia angkatan 2007 yang tak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas persahabatan dan dukungannya, semoga kita selalu diberi kesuksesan. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis. Semoga Allah membalas kebaikan yang telah diberikan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pengembangan pengetahuan di dunia pendidikan sains pada umumnya. Jazakumullah khairal jaza’ Wassalaamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, Maret 2014 Penulis vii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN …………………………………..………………. ii ABSTRAK ......................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ……………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………. xiii BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ……………………………. 6 C. Pembatasan Fokus Penelitian ……………………………………… 6 D. Perumusan Fokus Penulisan ……………………………………….. 7 E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian ……………………………. 7 BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PERJUANGAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN …………………………………………………. 8 A. Acuan Teori dan Fokus yang Diteliti ...……………………………. 8 1. Pendekatan Pembelajaran ………………………..……………. 8 2. Pendekatan Inkuiri ……….......................................................... 10 3. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri ……………………….. 13 4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri ………................................ 15 5. Hakekat Hasil Belajar …………………………………………. 16 6. Larutan Asam Basa ……………………………………………. 17 B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………………... 24 C. Kerangka Berpikir …………………………………………………. 25 D. Hipotesis Tindakan ………………………………………………… 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………….………….. 27 A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………... 27 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ……………… 27 1. Metode Penelitian ....................................................................... 27 viii 2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian ............. 28 3. Rancangan Siklus Penelitian ...................................................... 29 C. Subjek Penelitian ………………………………………………….. 30 D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ………………………... 30 E. Tahapan Intervensi Tindakan ……………………………………… 30 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ………………………. 32 G. Data dan Sumber Data …………………………………………….. 31 H. Instrumen Pengumpulan Data …………………………………….. 32 1. Menentukan Instrumen .............................................................. 32 2. Uji Coba Instrumen .................................................................... 35 I. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………… 36 J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan ……………………………… 36 K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data ………………………... 39 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ……………………………. 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42 A. Temuan Hasil Penelitian …………………………………………… 42 1. Siklus I …………………………………………………………. 42 a. Perencanaan ……………………………………………..... 42 b. Tindakan …………………………………………………… 43 c. Pengamatan ..……………………………………………… 44 d. Hasil Belajar ………………………………………………. 48 e. Refleksi ……………………………………………………. 49 f. Keputusan …………………………………………………. 50 2. Siklus II ………………………………………………………... 51 a. Perencanaan ……………………………………………….. 51 b. Tindakan …………………………………………………… 52 c. Pengamatan ………………………………………………… 54 d. Hasil Belajar ……………………………………………….. 58 e. Refleksi …………………………………………………….. 59 f. Keputusan ………………………………………………….. 61 B. Pembahasan………………………………………………………... 61 ix BAB V KESIMPULAN ………………………………………………………. 66 A. Kesimpulan ………………………………………………………... 66 B. Saran ……………………………………………………………….. 66 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 67 LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………….... 70 x DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan …………………………………….. 30 Tabel 3.2 Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen ...………………………. 32 Tabel 3.3 Lembar Observasi KegiatanSiswa …………………..…………… 33 Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru ..……………………………… 33 Tabel 3.5 Ranah Kognitif Indikator Pencapaian Tes Hasil Belajar …………. 35 Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ……………………………………….. 36 Tabel 3.7 Kriteria Reabilitas Instrumen ……………………………………... 38 Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran ………………………………………. 38 Tabel 3.9 Pedoman Konversi Persentase ……………………………………. 40 Tabel 4.1 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I ………………………….. 43 Tabel 4.2 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I …………………… 45 Tabel 4.3 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I …………………….. 46 Tabel 4.4 Catatan Lapangan Pada Siklus I ………………………………….. 47 Tabel 4.5 Data Hasil Post-test Siklus I ……………………………………… 48 Tabel 4.6 Hasil Refleksi Pada Siklus I ……………………………………… 59 Tabel 4.7 Data Perbaikan Siklus I …………………………………………... 51 Tabel 4.8 Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II………………………….. 52 Tabel 4.9 Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II …………………… 54 Tabel 4.10 Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II…………………….. 55 Tabel 4.11 Catatan Lapangan Pada Siklus II………………………………….. 57 Tabel 4.12 Data Hasil Post-test Siklus II……………………………………… 58 Tabel 4.13 Hasil Refleksi Pada Siklus II ……………………………………… 59 xi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Dalam Penelitian ………………….….………. 26 Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas …..…………………….………. 28 Gambar 3.2 Bagian RancanganPenelitian ……………………………..……… 29 Gambar 4.1 Data Rata-rata Pre-test danPost-test ………………..…………… 60 Gambar 4.2 PersentaseKetercapaian KKM …………………………………… 60 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Kegiatan Siswa Siklus I …………………………………... 70 Lampiran 2 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus I ………..... 72 Lampiran 3 Analisis Pretest Siklus I ………………….................................... 76 Lampiran 4 Analisis Postest Siklus I ...........................………………………. 78 Lampiran 5 Hasil Kegiatan Siswa Siklus II ..................................…………… 80 Lampiran 6 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Siklus II …....…… 82 Lampiran 7 Analisis Pretest Siklus II .................…………………………….. 86 Lampiran 8 Analisis Postest Siklus II ……...………………………………… 88 Lampiran 9 Data Nilai Siswa Kelas XI IPA ...………..………………..……. 90 Lampiran 10 Kisi-kisi Instrumen Lembar Observasi Studi Pendahuluan …..… 91 Lampiran 11 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Guru Studi Pendahuluan ……... 93 Lampiran 12 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Siswa Studi Pendahuluan ……... 95 Lampiran 13 Lembar Observasi Studi Pendahuluan …………………….......... 97 Lampiran 14 Lembar Wawancara Guru Studi Pendahuluan ………...………... 100 Lampiran 15 Lembar Wawancara Siswa Studi Pendahuluan ..................…….. 103 Lampiran 16 Kesimpulan Hasil Observasi Studi Pendahuluan …...….………. 107 Lampiran 17 Kesimpulan Hasil Wawancara Guru Studi Pendahuluan ........….. 109 Lampiran 18 Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa Studi Pendahuluan …….... 111 Lampiran 19 Daftar Nilai Siswa Kelas IX IPA Studi Pendahuluan .……….… 113 Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru ..............…………………….. 115 Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ............................................... 118 Lampiran 22 LKS Siklus I .................................................................................. 120 Lampiran 23 LKS Siklus II ................................................................................ 124 Lampiran 24 RPP Siklus I .................................................................................. 128 Lampiran 25 RPP Siklus II ................................................................................. 153 Lampiran 26 Kisi-kisi Instrumen Siklus I .......................................................... 181 xiii Lampiran 27 Kisi-kisi Instrumen Siklus II ......................................................... 188 Lampiran 28 Hasil ANATES Siklus I ................................................................ 196 Lampiran 29 Hasil ANATES Siklus II ............................................................... 201 Lampiran 30 Lembar Uji Referensi Dosen Pembimbing ……………………... 206 Lampiran 31 Surat Permohonan Izin Penelitian………………...……………… 214 Lampiran 32 Surat Balasan dari Sekolah………………………………………. 215 xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar dalam pendidikan dipandang sebagai usaha sadar dan disengaja yang dirancang dengan baik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses pembelajaran pada hakekatnya diupayakan agar peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.1 Hakikat lain dari pembelajaran adalah perencanaan atau perancangan yang disiapkan guru dalam upaya membelajarkan siswa.2 Oleh karena itu dalam pembelajaran, diharapkan desain atau rancangan yang disiapkan tidak hanya membuat siswa berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi juga dengan keseluruhan sumber belajar yang memungkinkan untuk digunakan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran yang baik memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan guru dan juga lingkungan, sehingga dalam proses pembelajarannya tidak hanya sekedar menghafal sejumlah fakta atau informasi, akan tetapi pristiwa mental dan proses berpengalaman.3 Sesuai dengan peraturan pemerintah No. 32 Tahun 2013 pasal 19 dikatakan bahwa “proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”4 Hal ini memperjelas bahwa skenario 1 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 261 2 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), Cet. 7, h. 84 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 7, h. 136 4 Kemendiknas, Peraturan Pemerintah RI, No. 32, 2013, h. 17 (http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 09 Mei 2014 1 2 pembelajaran yang didesain oleh guru harus berorientasi pada kegiatan siswa. Upaya menciptakan sistem pembelajaran yang baik salah satunya dengan menggunakan suatu pendekatan pembelajaran. Penggunaan pendekatan pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran juga harus diperhatikan agar tujuan pembelajarannya terarah dan dapat membantu siswa menggunakan daya intelektualnya. Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari kualitas anak didik, salah satu tolak ukurnya adalah proses belajar siswa. Usaha peningkatan kualitas pembelajaran ini sebenarnya dapat diketahui melalui informasi mengenai keberhasilan guru dan siswa dalam berinteraksi mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, adapun proses pembelajaran merupakan kegiatan yang utama, sehingga keberhasilan siswa tergantung dari proses belajar itu sendiri. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan basa yang diperoleh dari guru bidang studi kimia, pada kelas XI-IPA 3 tahun ajaran 2011/2012 sebagian siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Nilai rata-rata siswa sebesar 62,6 dengan persentase nilai di atas KKM yaitu 35% dan persentase nilai di bawah KKM yaitu 65%. Apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru dan hendaknya bersifat perbaikan.5 Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar berikutnya seharusnya belum dapat melanjutkan pokok bahasan baru dan guru hendaknya melakukan perbaikan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa pemberian pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, h. 108 3 terlihat pasif, karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat dan mendengar penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru hanya menerapkan teknik bertanya seperti umumnya yang terjadi dalam pembelajaran. Namun hanya beberapa siswa yang merespon pertanyaan guru. Siswa juga tidak bertanya terkait materi yang dipelajari, padahal dalam menjawab tugas atau soal yang diberikan, masih ada beberapa siswa yang dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya. Sumber ajar yang digunakan guru adalah buku paket dan LKS yang disediakan sekolah. Hal ini memberikan gambaran bahwa kegiatan pembelajaran yang terjadi selain hanya berpusat pada guru, informasi yang diperoleh siswa juga hanya bersumber pada ketersedian buku-buku kimia di sekolah. Pembelajaran seperti ini memang umum terjadi, namun dianggap jauh dari implementasi KTSP yang menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar para siswa atau peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajarnya secara optimal sesuai dengan kemampuannya masing-masing.6 Hasil observasi dan wawancara dengan guru menganai fasilitas penunjang pembelajaran seperti laboratorium dan perpustakaan diperoleh bahwa buku-buku, alat dan bahan kimia yang tersedia masih terbatas. Bahkan selama pembelajaran kimia yang terjadi, guru belum pernah menerapkan kegiatan percobaan atau praktikum di laboratorium. Selain karena minimnya alat dan bahan kimia yang tersedia di laboratorium, guru juga enggan menerapkan kegiatan praktikum dikarenakan dalam melakukan kegiatan praktikum memerlukan banyak waktu, sedangkan materi yang harus disampaikan masih banyak. Dari hasil observasi dan wawancara guru yang dilakukan ditemukanlah masalah bahwa hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 3 rendah. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang terbatas pada ceramah dan tanya jawab. Dilain hal siswa pun merasa pelajaran kimia sulit karena 6 Mulyasa, op.cit., h. 264 kurang adanya penerapan dan pemberian 4 pengalaman langsung yang akan membuat siswa lebih memahami dan memaknai informasi yang diperoleh. Oleh karena itu, peneliti mengusahakan perbaikan pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri. Melalui pendekatan pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya. Pembelajaran ini juga dinilai tepat dan sesuai dengan proses pembelajaran IPA yang menekankan pada kemampuan ilmiah siswa, seperti yang ditekankan oleh National Science Education Standars bahwa pemahaman konsep sains dilakukan dalam standard inkuiri.7 Inkuiri merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang mengorientasikan siswa sebagai pusat pembelajaran (student centered approach).8 Keterampilan yang harus dilakukan dalam proses inkuiri diantaranya mengamati, mengukur, menggolongkan, mengajukan pertanyaan, menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen untuk menjawab pertanyaan, mengklasifikasikan, mengolah dan menganalisis data, menerapkan ide pada situasi baru, menggunakan peralatan sederhana, serta mengkomunikasikan informasi dalam berbagai cara, yaitu dengan gambar, tulisan, dan sebagainya.9 Pembelajaran ini mengarahkan bahwa belajar merupakan lebih dari sekedar proses menghafal dan memupuk ilmu pengetahuan, tetapi bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa itu sendiri melalui keterampilan berpikirnya. Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual siswa tetapi seluruh potensi yang ada termasuk pengembangan emosional dan keterampilan inkuiri.10 Pembelajaran ini dapat melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri 7 Zulfiani, Tonih Feronika, Kikin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 47 8 Sanjaya, op.cit., h. 197 9 Zulfiani, op.cit., h. 48 10 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 137 5 penemuannya dengan penuh percaya diri.11 Rangkaian kegiatan pembelajaran inkuiri ini menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.12 Sehingga siswa pun akan lebih aktif dalam kegiatan pembelajarannya dan dapat mengembangkan daya intelektualnya, karena pembelajaran tersebut melibatkan seluruh kemampuan siswa dalam menemukan sendiri konsep-konsep yang ada. Kuslan dan Stone menjelaskan bahwa inkuiri merupakan pengajaran di mana guru dan anak-anak mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan dan jiwa para ilmuan.13 Sehingga melalui pembelajaran ini diharapkan dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya pada siswa.14 Jadi dapat dikatakan bahwa inkuiri dapat dijadikan sebagai pendekatan yang tepat dalam upaya mengembangkan daya intelektual siswa dan juga sikap positif siswa, yang pada akhirnya akan membuat pembelajaran yang terjadi menjadi lebih bermakna dan tentunya akan berdampak pula terhadap hasil belajar siswa seperti yang peneliti harapkan. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Pemilihan pendekatan pembelajaran inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada materi larutan asam basa dilihat tepat karena materi asam basa adalah materi yang dianggap sulit bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa dan guru terkait masalah dalam proses pembelajaran, peneliti mencoba untuk memberikan solusi terhadap rendahnya hasil belajar siswa tanpa mengabaikan proses pembelajaran IPA yang lebih menekankan pada 11 Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011), Cet. 1, h. 25 12 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 6-8 13 Sri Anitah W., dkk., Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. 2, h. 7.23 14 Roestiyah, N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. 7, h. 76 6 pengalaman yang dapat berdampak pada hasil belajar. “Pengalaman belajar adalah sejumlah aktifitas siswa yang dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai”.15 Sehingga melalui pendekatan inkuiri yang berorientasi pada siswa, pembelajaran yang terjadi tidak lagi berpusat kepada guru melainkan siswa itu sendiri dan informasi yang dapat diterima siswa pun lebih bermakna. Dengan dilatarbelakangi masalah dan solusi pemecahannya, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Inkuiri dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Larutan Asam Basa”. B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa belum mencapai KKM. 2. Penerapan metode belajar yang terbatas pada metode ceramah. 3. Sumber belajar terbatas pada informasi guru. 4. Selama proses pembelajaran siswa cenderung pasif, hanya didominasi oleh kegiatan membaca buku, mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. 5. Penggunaan laboratorium sebagai sarana pembelajaran yang belum dioptimalkan karena berbagai faktor. C. Pembatasan Fokus Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan pembatasan pada penggunaan pendekatan inkuiri dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa, yaitu: 1. Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa, 15 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada, 2010), Cet. 3, h. 160 7 2. Penggunaan pendekatan inkuiri, 3. Subjek penelitian terbatas pada kelas XI-IPA 3, 4. Penilaian dilakukan pada ranah kognitif siswa. D. Perumusan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini: “Bagaimana upaya penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa?”. E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan penerapan pendekatan inkuiri pada konsep larutan asam basa. Sedangkan kegunaan hasil penelitian ini diantaranya: 1. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar, dan memotivasi siswa dalam belajar kimia dengan menerapkan kegiatan praktikum melalui keterampilan proses siswa. 2. Bagi guru dan sekolah dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan inkuiri yang berorientasikan pada keterampilan proses siswa. 3. Bagi peneliti dapat mengembangkan penelitian dengan pendekatan inkuiri. BAB II KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan (approach) merupakan suatu titik tolak atau sudut pandangan terhadap proses pembelajaran.1 Pendekatan bersifat filosofis paradigmatik, yaitu dasar dari aplikasi strategi dan metode.2 Pendekatan merupakan dasar untuk menentukan strategi pembelajaran yang diwujudkan melalui suatu metode, dan metode merupakan alat yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi pembelajaran.3 Dengan kata lain pendekatan dapat diimplementasikan dalam sejumlah strategi, dan suatu strategi dapat diimplementasikan dalam beberapa metode. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai jalan yang akan dilalui oleh guru dan siswa dalam upaya mencapai tujuan intruksional pada suatu satuan intruksional tertentu.4 Pendekatan pembelajaran dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran yang diorientasikan pada pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa untuk mempelajari suatu konsep, prinsip atau teori yang baru tentang suatu bidang ilmu.5 Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep, prinsip atau teori baru yang diorientasikan melalui pengalaman-pengalaman yang dimiliki siswa itu sendiri dalam proses pembelajarannya. 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011), Cet.ke-8, h. 127 2 Junaedi, dkk., Strategi Pembelajaran, (Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008), h. 3-8 3 Ibid.,h. 3-8 4 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet.ke-1, h. 91 5 Ibid., h. 91 8 9 Pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 6 1. Pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centered approaches), menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction) dan pembelajaran deduktif dan expository. 2. Pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered approaches), menurunkan strategi pembelajaran discovery dan inquiry serta pembelajaran induktif. Berdasarkan pemerolehan bahan pembelajaran, secara garis besar pendekatan pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:7 1. Pendekatan konsep, yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada perolehan dan pemahaman fakta dan prinsip. 2. Pendekatan proses atau dikenal dengan pendekatan keterampilan proses, yaitu pendekatan yang menekankan pada bagaimana pembelajaran itu diajarkan dan dipelajari dan mementingkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran serta menekankan pada hasil belajar tuntas. Pendekatan pembelajaran dinilai baik apabila dapat mencapai suatu tujuan intruksional dalam suatu memperhatikan hal-hal berikut, yaitu: satuan instruksional 8 a. Identifikasi tujuan b. Analisis tujuan c. Penetapan tujuan d. Spsifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap e. Identifikasi kebutuhan pendidikan dan latihan f. Evaluasi g. Organisasi sumber-sumber belajar 6 Sanjaya, loc. cit. Junaedi, loc. cit 8 Ibid., h. 3-23 7 dengan 10 2. Pendekatan Inkuiri Inkuiri berasal dari kata inquire yang berarti menanyakan, meminta keterangan, atau penyelidikan.9 “Inkuiri merupakan perluasan dari proses discovery yang digunakan lebih mendalam”.10 Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa secara maksimal dalam mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analiitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.11 Sehingga melalui pembelajaran ini, siswa dapat mengembangkan intelektualnya dan lebih percaya diri dalam mengungkapkan penemuannya. Pembelajaran inkuiri dikembangkan oleh seorang tokoh yang bernama Suchman.12 Suchman meyakini bahwa “anak-anak merupakan individu yang penuh rasa ingin tahu akan segala sesuatu”.13 Postulat yang diajukan Suchman untuk mendukung teori yang mendasari pembelajaran ini, yaitu sebagai berikut:14 a. Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya. b. Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya. c. Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa. d. Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu 9 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 76 Trianto Model-model Pembelajaran Inovativ Beroriantasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), Cet.ke-1, h. 135 11 Ibid., h. 135 12 Iif Khoiru Ahmadi, dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta: PT. Prestasi Pustaka Raya, 2011), Cet.ke-1, h. 24 13 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar.., (Jakarta: Bumi Aksara, 2011)., Cet. ke-7, h. 14 14 Ibid.,h. 14 10 11 yang senantiasa bersifat tentative dan belajar menghargai penjelasan atau solusi alternatif. Pendekatan inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang menggunakan dasar kemampuan untuk memecahkan masalah. Pendekatan inkuiri bertujuan untuk membuat siswa menjalani suatu proses bagaimana pengetahuan diciptakan.15 Dengan kata lain prinsip utama inkuiri, yaitu siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar, inkuiri merupakan suatu proses penyelidikan (investigasi) yang memungkinkan ide siswa berperan dalam melakukan proses penyelidikan tersebut.16 Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik untuk berusaha memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka menemukan sendiri konsep-konsep yang direncanakan oleh guru.17 Jadi dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung tidak hanya bersifat teoritik, tetapi juga praktik. Dengan kata lain pendekatan pembelajaran ini menekankan pada bagaimana cara siswa dalam menerapkan atau mengaplikasikan konsepkonsep maupun teori yang telah diperolehnya, sehingga pembelajaran tersebut akan memberikan pengalaman langsung dan lebih bermakna untuk siswa. Pengertian scientific inquiry (inkuiri ilmiah) lebih tepat dikaitkan dengan tahapan-tahapan tindakan para saintis yang mengarahkan mereka pada pengetahuan ilmiah.18 Tindakan para saintis tersebut dikenal dengan kegiatan atau metode ilmiah, yaitu melakukan pengamatan, merumuskan masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.19 Hal ini dapat menimbulkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.20 15 Pengajaran dengan pendekatan inkuiri memberikan Ahmadi, loc. cit. Zulfiani, op. cit., h. 119 17 Abu Ahmadi, op. cit., h. 79 18 Zulfiani, op. cit., h. 120 19 Ibid, h. 120 20 Roestiyah N. K., Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet.ke-7, h. 76 16 12 kesempatan pada siswa untuk mengenal dan mengembangkan diri mereka sendiri.21 Jadi dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu model pembelajaran yang melibatkan kemampuan sains dalam menemukan penemuannya, dan melalui kemampuan sains tersebut dapat guru dalam mengembangkan sikap positif siswa. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan menggunakan pembelajaran inkuiri, yaitu:22 a. Berorientasi pengembangan intelektual b. Prinsip interaksi c. Prinsip bertanya d. Prinsip belajar untuk berpikir e. Prinsip keterbukaan Peranan utama guru dalam menciptakan kondisi pembelajaran ini adalah sebagai berikut, yaitu:23 a. Motivator, yang memberikan rangsangan agar peserta didik aktif dan bergairah berpikir. b. Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika peserta didik mengalami kesulitan. c. Penanya, untuk menyadarkan peserta didik dari kekeliruan yang mereka perbuat. d. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas. e. Pengarah, yang memimpin kegiatan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapkan. f. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas. g. Rewarder, yaitu memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai peserta didik. 21 Sri Anitah W, Strategi Pembelajaran Kimia, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), h. 7.30 Junaedi, op. cit., h. 6-12 23 Trianto, op. cit., h. 136 22 13 3. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatam inkuiri sebagai berikut, yaitu:24 a. Orientasi b. Merumuskan masalah c. Merumuskan hipotesis d. Mengumpulkan data e. Menguji hipotesis f. Merumuskan kesimpulan. Dalam National Science Education Standards, pendekatan pembelajaran inkuiri terdiri dari lima tahapan, yaitu:25 1) Engage by oriented question (pemberian pertanyaan arahan) Siswa diberi pengetahuan melalui pertanyaan mengenai objek, organisme atau fenomena sains. Kemudian dihubungkan dengan konsep sains. Pertanyaan mengarahkan siswa untuk melakukan investigasi empiris dan menggunakan data untuk memberi penjelasan mengenai suatu fenomena sains. Guru membimbing siswa berpikir kritis dalam proses identifikasi pertanyaan yang muncul dari siswa agar sesuai dan dapat dijawab siswa melalui observasi dan investigasi. 2) Evidence (pembuktian) Siswa melakukan pembuktian melalui eksperimen yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan penjelasan dan evaluasi dari pertanyaan sains yang mereka ajukan sebelumnya. Akurasi data didapat melalui observasi, pengukuran dan mengumpulkan data yang berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan. 3) Explanation (penjelasan) Siswa membuat penjelasan dari bukti yang diperoleh secara ilmiah. Siswa menggunakan alasan, penyebab, efek dan membangun 24 Sanjaya, op.cit., h. 201 Steve Olson and Susan Loucks-Horsley, Inquiry and the National Science Education Standards: A Guide for Teaching and Learning, National Academy Press, 2000, p. 24-27 (http://www.nap.edu/openbook.php), 26 Januari 2011 25 14 hubungan berdasarkan bukti dengan cara logis. Bagi siswa, tahap ini berguna untuk membangun pengetahuan yang baru berdasarkan pengetahuan sebelumnya. 4) Evaluation (evaluasi) Siswa mengevaluasi pertanyaan mereka dengan cara eliminasi dan revisi dalam memperjelas alternatif penjelasan. Alternatif penjelasan didapat dari hasil diskusi, membandingkan hasil, intruksi dari buku atau materi dari guru. Evaluasi bertujuan agar siswa dapat memperoleh hubungan antara hasil dan juga kemampuan ilmiah yang dibutuhkan untuk level selanjutnya. 5) Communication (komunikasi) Siswa mengkomunikasikan hasil yang diperoleh. Dengan cara ini siswa yang lain mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan bukti, mengevaluasi alasan yang tidak sesuai dan mengusulkan alternatif penjelasan. Berbagi penjelasan dapat membawa ke arah pertanyaan dan memperkuat hubungan antara bukti, penjelasan dan kemampuan ilmiah mereka. Sebagai hasil, siswa dapat menghilangkan adanya kontradiksi dan memperkuat argumen ilmiah mereka. Lima langkah pada inkuiri ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga dalam kegiatan pembelajarannya tidak lagi didominasi oleh kegiatan guru melainkan siswa itu sendiri. Tugas guru adalah mempersiapkan skenario pembelajaran dan membimbing siswa dalam melakukan setiap tahapan dalam kegiatan pembelajaran tersebut sehingga pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar. Jadi dalam hal ini guru merupakan fasilitator bagi para siswa untuk mendapatkan pengetahuan mereka sendiri dan dapat memecahkan masalah. 15 4. Kelebihan dan Kekurangan Inkuiri Inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan karena pebelajaran ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya:26 a. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. b. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. Merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Di samping memiliki keunggulan, inkuiri juga memiliki kelemahan sebagai berikut, yaitu:27 a. Kesulitan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Strategi ini sulit dilakukan dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang panjang, sehingga sering kali guru sulit untuk menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru. 26 27 Sanjaya, op. cit., h. 208 Junaedi, op .cit., h. 6-16 16 5. Hakekat Hasil Belajar Belajar merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan atau pengalaman.28 Sedangkan proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu yang belajar yang terjadi secara mental dan tidak dapat diamati.29 Sehingga hasil belajar merupakan perubahan dalam kemampuan tertentu sebagai akibat belajar. Dengan demikian hasil belajar berhubungan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Pandangan mengenai proses belajar bukan saja menentukan hasilnya tetapi juga model evaluasi yang dianjurkan untuk digunakan, oleh karenanya proses belajar menentukan hasil belajar. Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari luar ataupun dari dalam. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, diantaranya faktor-faktor hasil belajar menurut Zikri Neni Iska adalah:30 a. Faktor internal (dalam), yakni fisiologi yang terdiri dari kondisi fisik dan panca indra; dan faktor psikologi yang terdiri dari bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognisi. b. Faktor eksternal (luar), yakni lingkungan yang terdiri dari alam dan sosial; dan instrumental yang terdiri dari kurikulum, guru, sarana prasarana, administrasi dan managemen. Menurut Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan Zain, “apabila 75% dari jumlah siswa yang mengikuti proses belajar mengajar atau mencapai taraf keberhasilan minimal, optimal bahkan maksimal, maka proses belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru”.31 Hal tersebut menunjukkan bahwa jika hasilnya baik (75% lulus) maka kegiatan belajar 28 Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Cet.ke-5, h. 12 29 Ibid., h. 16 30 Zikri Neni Iska, Psikologi: Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkunag, (Jakarta: Kizi Brother, 2006), h. 85 31 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), cet. Ke-3, h. 108 17 mengajar dapat dikatakan berhasil, akan tetapi jika belum mencapai 75% dari siswa maka kegiatan belajar mengajar dikatakan belum berhasil. Sehingga perlu diberikan perbaikan dalam proses belajar. Benjamin Bloom dan kawan-kawannya membagi hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu: a. Ranah kognitif, menurut Bloom terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.32 b. Ranah afektif, Krathwohl dan kawan-kawan membaginya menjadi 5 taksonomi, yaitu receiving, responding, valuing, organization, characterization by value complex..33 c. Ranah psikomotorik, meliputi persepsi, kesiapan melakukan suatu pekerjaan, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi dan orijinasi.34 Ketiga ranah tersebut saling berkesinambungan dan memiliki peranan yang sangat penting dalam mengukur hasil belajar siswa. Sehingga dalam proses belajar diharapkan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa tidak hanya pada satu ranah tetapi ketiga ranah tersebut. 6. Larutan Asam Basa a. Pengertian Larutan Asam Basa Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat korosif yaitu larutan yang dapat merusak logam marmer, dan berbagai bahan lain, sedangkan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik yaitu licin, seperti bersabun.35 Ada beberapa ilmuan yang menjelaskan tentang teori asam dan basa, yaitu sebagai berikut: 32 Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.50 Ibid., h. 54 34 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 92 35 Michael Purba, Kimia 2 Untuk SMA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2006), h. 172 33 18 1) Antoine Laurent Lavoiser (1777) menyatakan bahwa penyebab asam adalah oksigen, karena asam selalu mengandung unsur oksigen 36 2) Sir Humphry Davy (1810) menunjukkan bahwa asam hidrogen klorida tidak mengandung unsur oksigen. Oleh karena itu, Davy menyimpulkan bahwa penyebab asam adalah hidrogen yang merupakan unsur dasar dari setiap asam.37 3) Joseph Louis Gay-Lusac (1814) menyimpulkan bahwa asam merupakan suatu zat yang dapat menetralkan golongan alkali dan kedua golongan senyawa itu hanya dapat didefinisikan dalam kaitan satu dengan yang lainnya.38 4) Svente August Arrhenius (1884) mengemukakan konsep asam merupakan zat yang dalam air melepaskan ion hidroggen (H+). Sedangkan basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida 39 ). 5) G.N. Lewis (1923) mengungkapkan bahwa asam adalah akseptor elektroon atau zat yang menerima pasangan elektron, sedangkan basa adalah donor elektron atau zat yang memberi pasangan elektron.40 b. Konsep pH, pOH dan pKw 1) Derajat Keasaman (pH) Derajat atau tingkat keasaman larutan (pH) bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan.41 Konsep pH dinyatakan dalam 36 Parning dan Horale, Kimia 2B Kelas 2 SMA Semester Dua, (Jakarta: Yudhistira, 2005), Cet.ke-3, h. 5 37 Michael Purba dan Sunardi, Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 179180 38 Ibid., h.171 39 Ibid., h. 180-181 40 Ralph H. Petrucci, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, Jilid 2, (Bogor: Erlangga, 1987), h. 17-4 41 Purba, op.cit., h. 174 19 konsentrasi ion H+, yaitu sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+:42 2) Derajat Kebasaan (pOH) Analogi dengan pH (sebagai cara menentukan konsentrasi ion H+), konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH. pOH dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan:43 3) Tetapan Kesetimbangan Air (pKw) Tetapan kesetimbangan air yang disimbolkan dengan Kw, besarnya adalah sebagai berikut, yaitu:44 Ketetapan ini menunjukkan bahwa dalam air murni atau larutan apa saja, hasil kali konsentrasi ion hidrogen dan ion hidroksida adalah tetap (konstan). Pada suhu kamar, memiliki tetapan 1 x .45 4) Hubungan pH, pOH dan p Hubungan antara pH dengan pOH dapat diturunkan dari persamaan tetapan kesetimbangan air .46 Jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negatif logaritmanya, diperoleh:47 - log + log = - log 1 x - log + log = 14 pH + pOH = 14 42 Raymond Chang, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 99 Ibid., h. 99 44 Purba, op. cit., h. 178 45 Ibid., h. 178 46 Ibid., h. 178 47 Raymond, loc. cit., h. 99 43 20 Derajat keasaman atau kebasaan dinyatakan secara lengkap dan ringkas oleh harga pH-nya, yaitu:48 Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa c. Kekuatan Asam dan Basa “Kekuatan asam dan basa dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya”.49 Derajat ionisasi (α) merupakan perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dinyatakan sebagi berikut, yaitu:50 α = jumlah zat yang mengion jumlah zat mula-mula Jika zat mengion sempurna, maka derajat ionisasinya = 1 Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0 Jadi, batas-batas derajat ionisasinya adalah 0 < α < 1. Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam ( ).51 Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut, Reaksi: H+(aq) + HA (aq) Rumus mencari nilai (aq) :52 = [H+][ ] [HA] 48 Parning, op.cit., h. 12 Purba dan Sunardi, op. cit., h. 187 50 Ibid. 51 Ibid. 52 Ibid. 49 21 Hubungan antara kekuatan asam (α) dengan tetapan kesetimbangan asam ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:53 α=√ Tetapan kesetibangan untuk ionisasi basa disebut tetapan ionisasi basa ( ), rumus mencari nilai analogi seperti rumus , yaitu sebagi berikut:54 mencari Reaksi: L+(aq) + LOH (aq) Rumus mencari nilai (aq) :55 = [L+] [LOH] Hubungan antara derajat ionisasi (α) dengan tetapan kesetimbangan basa ( ) dapat ditetapkan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:56 α=√ d. Menghitung pH Larutan Asam Menghitung pH larutan asam dapat dilakukan dengan menggunakan indikator asam basa atau pH meter. Namun ada beberapa cara lain dalam mengukur atau meramalkan pH larutan asam berdasarkan konsentrasi dan kekuatan asam yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut: 53 Parning, op.cit., h. 22 Ibid., h. 29 55 Purba dan Sunardi, op.cit., h. 189 56 Purba, op. cit., h. 182 54 22 1) Asam Kuat Asam kuat mengion dengan sempurna, pH larutan dapat ditentukan jika konsentrasi asam diketahui, yaitu:57 [H+] = M x Valensi asam 2) Asam Lemah Asam lemah tidak mengion sempurna, oleh karena itu ion H+ hanya dapat ditentukan jika derajat ionisasi (α) atau tetapan ionisasi asam juga diketahui, maka konsentrai ion [H+] dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:58 [H+] = √ dengan, = tetapan ionisasi M = konsentrasi asam Namun jika derajat asam (α) yang diketahui, maka konsentrasi ion [H+] dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:59 [H+] = M x α e. Menghitung pH Larutan Basa Seperti halnya asam kuat, pH larutan basa kuat dapat ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa. Sedangkan untuk pH larutan basa lemah dapat ditentukan dengan sama halnya seperti pH asam lemah, yaitu jika konsentrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa diketahui. Hal ini dapat dinyatakan sebagai berikut:60 ]=Mxb 57 Ibid., h. 183 Ibid., h. 184 59 Ibid. 60 Purba dan Sunardi, op. cit., h. 192-193 58 =√ 23 f. Indikator Asam Basa Indikator asam dan basa merupakan suatu senyawa organik yang dapat berubah warna berubahnya pH.61 Contohnya kertas lakmus. yang dapat berwarna merah pink dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa.62 Indikator lakmus berwarna merah dalam larutan yang memiliki pH sampai dengan 5,5 dan berwarna biru dari pH = 8,0, sedangkan larutan yang pH-nya antara 5,5 - 8,0, warna lakmus adalah kombinasi dari kedua warna tersebut, yaitu berubah dari merah menjadi ungu kemudian menjadi biru. 63 Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator itu.64 Indikator dapat berubah warna apabila sistem kromofornya diubah oleh reaksi asam-basa.65 Setiap indikator memiliki trayek yang berbeda, maka pH larutan dapat ditentukan (diperkirakan) dengan kombinasi dari beberapa indikator. 61 Fessenden & Fessenden, Kimia Organik, (Jakarta: Erlangga, 1982), h. 450 James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur, (Jakarta: Binarupa Aksara, 1999), h. 179 63 Michael dan Sunardi, op. cit., h.195 64 Ibid., h.195 65 Fessenden & Fessenden, loc. cit. 62 24 B. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Kitri Nur Indah Sari dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa.66 Muzaffar Khan dan Muhammad Zafar Iqbal dalam penelitiannya, memberikan kesimpulan bahwa metode pembelajaran inkuiri telah meningkatkan pemahaman siswa dan dapat mengembangkan keterampilan ilmiah siswa.67 Paidi dalam penelitiannya yang dilakukan di SMA Negeri 1 Sleman, memberikan kesimpulan bahwa metode guided inquiry dapat meningkatkan sciencetific skill siswa dalam pembelajaran Biologi.68 Sri Lindawati dalam penelitiannya, memberikan kesimpulan bahwa peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar dengan menggunakan pendekatan inkuiri secara signifikan lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional.69 Penelitian lainnya yang relevan adalah yang dilakukan oleh M. Saeed Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk., menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kimia siswa melalui metode inkuiri.70 66 Kitri Nur Indah Sari. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuiri pada Siswa Kelas IV SDN I Marabaya Karanganyar Purbalingga. Jurnal Kependidikan Dasar, Vol. 1, No. 1, 2010, (www.journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011 67 Muzaffar Khan dan M. Zafar Iqbal. Effect of Inquiry Teaching Method on The Development of Scientific Skills Through The Teaching of Biology in Pakistan. Lenguage in India, Vol. 1, 2011, (www.languageinindia.com), 10 Januari 2011 68 Paidi. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi Di SMAN 1 Sleman. FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2007, (www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011 69 Sri Lindawati. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Pendidikan, Vol. 2, No. 2, 2011, (www.ejournal.unri.ac.id/index.php), 12 Mei 2014 70 M. Saeed Khan, Shaukat Hussain, Riasat Ali, dkk.. Effect Of Inquiry Method On Achievement Of Students In Chemistry At Secondary Level. International Journal of Academic Research, Vol. 3, No. 1, 2011, (www.academicresearchjournals.org), 14 Januari 2011 25 C. Kerangka Berpikir Hasil belajar kimia yang rendah memacu seorang pendidik untuk menilai dirinya sendiri apakah pendekatan pembelajaran yang digunakan sudah tepat atau belum. Hal tersebut terlihat dari ketuntasan hasil pembelajaran yaitu KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum), apakah sudah tuntas atau tidak. Hasil belajar kimia kelas XI semester genap pada konsep larutan asam basa memperlihatkan rendahnya nilai kimia siswa yang belum mencapai KKM. Hal tersebut dikarenakan penggunaan metode ceramah yang kurang kreatif dan tidak memberikan pengalaman langsung kepada siswa disebabkan karena keterbatasan pendidik dan kondisi fasilitas sekolah yaitu dalam pengadaan alat dan bahan laboratorium yang kurang lengkap sehingga membatasi seorang pendidik untuk menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan hakikat pembelajaran IPA yang menekankan pada kemampuan ilmiah siswa. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai dalam pembelajaran kimia di kelas XI semester II adalah mendeskripsikan teori-teori asam-basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri tidak hanya sebatas teori yang diberikan guru namun dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Jadi melalui pembelajaran ini siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya, sehingga pembelajaran akan lebih bermakna dan dapat berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini ditunjukkan pada gambar berikut: 26 Pendekatan Inkuiri - Hasil belajar meningkat - Menekankan proses Memberikan pengalaman langsung Menemukan pengetahuan sendiri Pembelajaran lebih bermakna Melatih keterampilan sains karena menggunakan metode ilmiah Berorientasi pada siswa dan lebih interaktif Siswa akan lebih mengingat pembelajaran jika melakukan hal yang nyata Pengetahuan yang diperoleh siswa lebih bermakna Gambar 2.1. Bagan Berpikir dalam Penelitian D. Hipotesis Tindakan Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam basa”. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Februari – 09 Maret 2013 semester genap tahun ajaran 2013-2014. Tempat yang dijadikan penelitian adalah kelas XI-IPA 3 SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang. B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK merupakan Classroom Action Research (CAR), yaitu penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa meningkat.1 PTK bertujuan memperbaiki kinerja guru dalam mengajar, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasikan.2 Namun demikian hasil penelitian tindakan dapat saja diterapkan oleh orang lain yang memiliki latar belakang yang mirip dengan peneliti. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi kimia di sekolah yaitu pengajaran dan observasi yang dilakukan secara bergantian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi. 1 Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Indeks, 2012), Cet. Ke-5, hal. 9 2 Ibid., hal. 10 27 28 2. Intervensi Tindakan atau Rancangan Siklus Penelitian Alur rancangan siklus penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut, yaitu: Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan ? Gambar 3.1. Model Penelitian Tindakan Kelas Gambar 3.1 merupakan model penelitian tindakan kelas yang digunakan oleh peneliti, dimulai dari perencanaan, yaitu dengan merencanakan pembelajaran dengan penggunaan pendekatan inkuiri. Kemudian dilanjutkan pada tahapan pelaksanaan dan pengamatan. Pada tahap refleksi, peneliti melakukan analsis dan pertimbangan untuk mengetahui pencapaiaan indikator keberhasilan penelitian, agar dapat memutuskan berhenti pada siklus tersebut atau melanjutkannnya pada siklus selanjutnya apabila indikator keberhasilan belum mencapai yang peneliti harapkan. 29 3. Rancangan Siklus Penelitian Adapun untuk rancangan penelitian yang digunakan dapat dilihat melalui tabel berikut; Penelitian pendahuluan Kegiatan persiklus Siklus 1 Siklus 2 Sudi Pendahuluan ï‚· Observasi kegiatan pembelajaran ï‚· Wawancara dengan guru ï‚· Wawancara dengan siswa Penerapan pendekatan inkuiri. ï‚· Tahap perencanaan: Merencanakan pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran inkuiri. ï‚· Tahap pelaksanaan tindakan: Melaksanakan pembelajaran kimia sesuai dengan hal yang sudah direncanakan. ï‚· Tahap analisis: Melakukan analisis yang diperoleh selama siklus 1. ï‚· Tahap refleksi Mengadakan refleksi berdasarkan analisis data untuk perbaikan pada pelaksanaan siklus 2. Harapan: Meningkatkan hasil belajar kimia pada materi larutan asam basa Gambar 3.2. Bagan Rancangan Penelitian Gambar 3.2 merupakan rancangan penelitian dimulai dari penelitian pendahuluan dengan melakukan observasi dan wawancara terhadap guru dan siswa sehingga ditemukannya solusi dengan harapan hasil belajar siswa pada konsep asam basa dapat meningkat. 30 C. Subjek Penelitian Penelitian dilakukan pada siswa SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang, kelas XI-IPA 3 tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 30 orang, terdiri dari 6 siswa dan 24 siswi. D. Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kimia SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang. Adapun peneliti berperan sebagai pengajar yaitu mengajar dan merancang kegiatan pembelajaran serta mengolah data hasil penelitian. Sedangkan guru bidang studi kimia berperan sebagai observer, yaitu mengamati kegiatan pembelajaran dan memberikan saran dan kritik dalam pembelajaran. E. Tahapan Intervensi Tindakan Penelitian dilakukan sebanyak dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun tahapan intervensi tindakan yang dilakukan, ditunjukan pada tabel 3.1. Tabel 3.1. Tahapan Intervensi Tindakan Kegiatan Pendahuluan Perencanaan Uraian a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian. b. Konsultasi pada guru kimia pada tempat dilaksanakannya penelitian. c. Melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh gambaran kondisi sekolah. Studi pendahuluan dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada guru dan siswa dalam proses pembelajaran untuk mengetahui masalah yang ada. Siklus I a. Orientasi siswa kepada masalah. b. Menganalisis dan merumuskan masalah. c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang menerapkan penggunaan pendekatan inkuiri. d. Menyiapkan instrumen (tes, lembar observasi, catatan lapangan dan wawancara) e. Melakukan uji coba instrumen. 31 Kegiatan Pelaksanaan (Tindakan) Uraian Menyiapkan langkah-langkah sesuai rencana pembelajaran yang telah disusun: a. Memberikan tes awal untuk mengetahui pemahaman awal siswa. b. Memberi perlakuan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. c. Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukannya observasi kegiatan siswa dan guru. d. Melakukan tes akhir untuk mengetahui hasil belajar siswa sesudah diberikan tindakan. Pengamatan a. Mengumpulkan data penelitian. b. Melakukan diskusi dengan guru kimia untuk membahas tentang kelemahan dan kekurangan selama proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi a. Menganalisis data yang telah diperoleh untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada siklus selanjutnya. b. Menganalisis temuan saat melakukan pengamatan proses pembelajaran yang telah dilakukan. c. Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses pembelajaran yang berlangsung dan mempertimbangkan langkah selanjutnya. Siklus II dan Selanjutnya Penulisan laporan penelitian F. Hasil Intervensi Tindakan yang diharapkan Hasil yang diharapkan dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar kimia pada konsep larutan asam dan basa, sehingga siswa dalam proses pembelajaran tidak cenderung pasif tetapi mau melakukan bahkan menguji sendiri teori dari suatu materi untuk mengetahui kebenarannya. Siswa akan dipandang mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.3 Dengan demikian diharapkan dapat menimbulkan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Dalam hal ini 75% siswa diharapkan dapat mencapai keberhasilan KKM sebesar 70. 3 Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-3, h. 131 32 G. Data dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang diperoleh berupa hasil belajar ranah kognitif siswa dan aktifitas siswa dan guru. Data hasil belajar kognitif diperoleh dari pre-test dan post-test, sedangkan kegiatan siswa dan guru diperoleh dari lembar observasi dan catatan lapangan. Sumber data dalam kegiatan ini adalah siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Tabel 3.2. Jenis Data, Sumber Data dan Instrumen Data Sumber data Instrument Kognitif Siswa Tes Uraian (pre-test dan post-test) Kegiatan Siswa dan guru Lembar observasi dan catatan lapangan H. Instrumen Pengumpulan Data 1. Menentukan Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Lembar Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti atau kolaborator dengan cara mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian.4 Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi kegiatan siswa untuk melihat kegiatan siswa secara berkelompok dalam penerapan pendekatan inkuiri dan lembar observasi kegiatan guru. Lembar observasi kegiatan guru bertujuan untuk melihat konsistensi guru terhadap RPP yang telah dibuat. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sembilan tahapan pada kegiatan siswa beserta aspek yang diamati pada masing-masing tahapan. Pada tahapan lembar observas kegiatan guru terdiri dari sebelas tahapan. Adapun untuk lembar observasi dapat dilihat melalui tabel 3.3 yaitu sebagai berikut: 4 W. Gulo, Metodelogi Penelitian, (Jakarta: Grasindo, 2004), Cet.ke-3, h.116 33 Tabel 3.3. Lembar Observasi Kegiatan Siswa No Tahapan 1 Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis Melakukan pembuktian (Evidence) 2 3 4 5 6 Mencari penjelasan (Explanation) 7 Mengevaluasi hasil percobaan. (Evaluation) Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum. (Comunication) 8 9 Mengumpulkan hasil percobaan Aspek yang diamati Ketelitian dalam memperhatikan isi LKS Ketepatan dalam membuat pertanyaan yang sesuai dengan arahan yang diberikan. Ketepatan dalam menentukan permasalahan dari variabel yang harus diamati. Membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. Ketepatan siswa menuliskan jawaban sementara/hipotesis. Ketelitian membaca langkah kerja Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok Ketepatan menggunakan alat dan bahan Kesesuaian siswa mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS Kesesuaian siswa menghubungkan hasil percobaan dengan teori. Ketepatan siswa membuat tabel hasil percobaan. Kesesuaian siswa membuat penjelasan hasil percobaan Membandingkan hipotesis dengan data Ketepatan siswa membuat kesimpulan sementara Keaktifan siswa melakukan presentasi dari hasil percobaan Keaktifan siswa berdiskusi dan melakukan tanya jawab. Ketepatan waktu mengumpulkan hasil percobaan Tabel 3.4 Lembar Observasi Kegiatan Guru No. 1 Tahapan Persiapan 2 3 4 Menjelaskan langkah-langkah dalam LKS Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan Aspek yang diamati Absen kehadiran siswa Melakukan apersepsi Melakukan motivasi Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan penjelasan mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa Membimbing siswa dalam menentukkan permasalahan yang dihadapi berdasarkan variabel penalitian 34 No. Tahapan Aspek yang diamati 5 Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 6 Melakukan pembuktian (Evidence) 7 Mencari penjelasan (Explanation) 8 Mengevaluasi hasil percobaan. (Evaluation) 9 10 Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum. (Comunication) Memberikan penguatan materi 11 Mengumpulkan hasil percobaan Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada masing-masing anggota kelompok Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Memberikan penjelasan materi dan menghubungkannya dengan percobaan yang dilakukan Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan b) Catatan lapangan dan wawancara Catatan lapangan adalah catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas. Catatan lapangan ini memuat kondisi siswa pada saat proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri. c) Tes Tes merupakan instrument yang digunakan dalam pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek 35 kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran.5 Berikut adalah tabel indikator ranah kognitif untuk tes hasil belajar siswa. Tabel 3.5. Ranah Kognitif Indikator Tes Hasil Belajar Siklus I II Indikator Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan Membuat indikator bahan alam untuk mengetahui larutan asam, netral dan basa. Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan. Menghubungkan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius. Menyebutkan contoh zat bersifat asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Mengetahui konsep pH dan pOH. Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya Jumlah C1 C2 C3 C4,5,6 3 1 4, 5 10 9 12 13 14 2 1 2 3 2 - 4 5, 7, 8 14 16 2 6 10 3 3 11 20, 21 1 2 2 17, 18 3 1 Jumlah 3 2 1 10 2. Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrumen diuji validitas dan reabilitasnya. Pengujian ini dimaksudkan agar instrumen yang diberikan tepat dan dapat dipercaya untuk mengukur hasil belajar pada ranah kognitif. 5 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet.ke-3, h. 99 36 I. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebelum, pada saat dan setelah diberikan tindakan. Teknik pengumpulan data ditujukan pada Tabel 3.4. Tabek 3.6. Teknik Pengumpulan Data Instrument Lembar Observasi Kegiatan Pengumpulan Data Dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Hal yang diamati berupa kegiatan siswa dan guru pada saat pembelajaran. Catatan Lapangan Dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung, hal yang diamati berupa kondisi siswa selama proses pembelajaran menggunakan pendekatan inkuiri. Tes Dilaksanakan pada awal dan akhir pembelajaran disetiap siklus untuk mengetahui hasil belajar siswa pada ranah kognitif. J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi 1. Pengujian Validitas Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.6 a. Lembar Observasi Dalam validitas lembar observasi menggunakan validitas isi, “Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan”.7 Validitas isi sesuai dengan materi dan indikator yang disahkan praktisi pendidikan (dosen dan guru). b. Catatan lapangan dan wawancara 6 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika, dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ke-1, h. 105 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), cet. Ke-6, h. 67 37 Untuk catatan lapangan dan wawancara validasi menggunakan validitas logis. Validitas logis menunjukan pada kondisi sebuah instrument yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan hasil penalarannya.8 Kondisi validitas tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang bersangkutan sudah dirancang baik mengikuti ketentuan yang ada. c. Tes Untuk mengukur validitas soal menggunakan rumus:9 rit = ∑ √∑ ∑ Keterangan: rit = koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total ∑ XiXt = Jumlah deviasi skor dari XiXt ∑ Xi2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xi2 ∑ Xt2 = Jumlah kuadrat deviasi skor dari Xt2 2. Pengujian Reabilitas Reliabilitas (rely +ability = reliability) memiliki makna keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi, dengan kata lain dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten.10 a. Tes Untuk menghitung reabilitas soal digunakan rumus:11 rii = ( ) (1 - Keterangan: 8 rii = koefesien reabilitas tes k = jumlah butir soal piqi = varians skor butir Ibid., h. 65 Sofyan, op .cit., h. 106 10 Ibid., h. 105 11 Ibid., h. 113 9 ∑ ) 38 pi = proporsi jawaban benar untuk butir nomor i qi = proporsi jawaban salah untuk butir nomor i st = varians skor total Tabel 3.7. Kriteria Reliabilitas Instrumen12 Kriteria Sanagn Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Kurang Reliabel Tidak Reliabel Reliabilitas Instrumen >90 0,7 – 0,9 0,4 – 0,7 0,2 – 0,4 < 0,2 3. Tingkat kesukaran Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus berikut:13 P = B/N Keterangan: P = proporsi (indeks kesukaran) B = jumlah siswa yang menjawab benar N = jumlah peserta tes Adapun kriteria tingkat kesukaran adalah sebagai berikut: Tabel 3.8. Kriteria Tingkat Kesukaran14 Kriteria Tingkat kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah 4. Daya Beda Untuk mengetahui daya beda soal, digunakan rumus berikut:15 D= 12 ( ) Arikunto, op. cit. , h. 109 Sofyan, op. cit., h. 103 14 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.ke-2, h. 135 15 Ahmad, op.cit., h. 104 13 39 Keterangan: D = Daya beda Ba = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = jumlah peserta tes K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisis data, yaitu sebagai berikut: 1. Data Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk menilai kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan guru dan siswa berdasarkan setiap tahapan pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi diukur dengan menggunakan skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang”.16 Gradiasi yang digunakan adalah sangat baik, baik, tidak baik dan sangat tidak baik.17 Hasil pengukuran dianalisis untuk mengetahui persentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan rumus:18 P= x 100% Keterangan: P = Persentase yang dicari frekuensinya f = jumlah frekuensi/banyaknya individu N = Jumlah total 16 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, ( Bandung; Alfabeta, 2008), cet. Ke-5. h. 93 17 Ibid., h. 93 18 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2008), h. 43 40 Hasil persentase yang diperoleh dikategorikan pada tabel 5. Tabel 3.9. Pedoman Konversi Persentase19 Persentase Rata-rata 80-100 70-79 60-69 50-59 0-49 Kategori Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 2. Indikator Keberhasilan Penelitian ini dikatakan berhasil apabila terjadi peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya dan 75% dari jumlah siswa memperoleh nilai KKM ≥ 70. L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan berdasarkan analisis reflektif pada siklus yang telah dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun strategi-strategi dalam upaya perbaikan pada siklus selanjutnya. Tahapan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya adalah: 1. Perencanaan Tindakan Identifikasi permasalahan yang dijumpai pada siklus yang telah dilaksanakan. Kemudian melakukan perbaikan tindakan dan perencanaan untuk siklus berikutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pembelajaraPn. 3. Observasi Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan untuk mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan instrument yang telah dibuat. 19 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), Cet. 13, h. 151 41 4. Refleksi Menganalisa, mengevaluasi, dan refleksi data hasil penelitian untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan menghasilkan suatu perubahan kearah yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika hasil penelitian telah mencapai indikator keberhasilan, maka penelitian dicukupkan dan dianggap penelitian kelas berhasil dilaksanakan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Temuan Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus I dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di sekolah. Desain pembelajaran yang disiapkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menerapkan pendekatan inkuiri, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi kegiatan guru, catatan lapangan dan instrument tes soal uraian pretest dan posttest. Hasil pembelajaran diupayakan agar siswa memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Kelulusan Maksimum) yaitu 70 dengan indikator keberhasilan 75% dari jumlah siswa. Pembelajaran siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan pertama pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal pretest dan praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan di kelas dengan praktikum dan pemberian soal posttest. Indikator pembelajaran dari materi larutan asam dan basa pada siklus pertama diantaranya: (1) Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan, (2) Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan, (3) Membuat bahan indikator alami untuk mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa, (4) Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius, (5) Menghubungan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa, (6) Menyebutkan contoh zat bersifat asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan eksperimen yang dilakukan adalah mengenai pengertian larutan asam dan basa dan membuat indikator bahan alam. 42 43 b. Tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah – langkah tindakan disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus I Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Persiapan - Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS - Kegiatan Guru Memberikan soal pretest Menginformasikan siswa untuk duduk berkelompok Membagikan LKS Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan pertanyaan dan hipotesis Menjelaskan urutan dalam praktikum Menjelaskan hal-hal penting yang akan dicatat. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan lapangan. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan teman yang ada didekatnya. Siswa - Menjawab soal pretest Duduk berkelompok - Mengamati LKS Memperhatikan tujuan praktikum,perumusan pertanyaan dan hipotesis. Memperhatikan penjelasan guru. Memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal penting. Memperhatikan penjelalasan guru. Melakukan diskusi dengan teman kelompok maupun teman yang ada didekatnya Memperhatikan dan merumuskan permasalahan. Merencanakan penyelidikan/ investigasi dan pembagian tugas masing-masing anggotakelompok - - Menerapkan langkahlangkah inkuiri - - - - Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Membimbing siswa dalam merencanakan penyelidikan/investigasi dan melaksanakan percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengimpretasikan data dan menguji hasil yang diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluasi) Meminta siswa untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum yang diperoleh (masing-masing kelompok). (Communication) - - - - Mencari penjelasan dari sumber acuan dalam buku LKS atau paket yang sesuai dengan percobaan Menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan Setiap kelompok presentasi dan tanya jawab 44 Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Memberikan penguatan materi Kegiatan Guru Siswa Memberikan penguatan materi dalam - Menyimak penjelasan guru bentuk tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan teori. Mengevaluasi - Menyimpulkan kembali kegiatan - Bersama guru hasil pembelajaran yang telah dilakukan dan menyimpulkan kembali. pembelajaran mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari - Menginformasikan siswa membuat - Menyimak informasi guru. laporan percobaan. Pertemuan Kedua - Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama - Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test Tabel 4.1 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada tahapan pendekatan pembelajaran inkuiri dengan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran inkuiri memberikan pertanyaan pengarahan (engage by oriented question), pembuktian (evidence), penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi, memberikan penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil presentasi yang dihubungkan dengan teori serta evaluasi hasil belajar. Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang seperti pada pertemuan pertama. c. Pengamatan 1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dari hasil observasi yang dilakukan selama dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut: 45 Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus I No. Tahapan 1 Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question - Mengidentifikasi permasalahan - Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan Evidence - 2 3 4 5 Temuan - - 6 7 Evaluation 8 Comunication 9 - Explanation Siswa belum memahami sepenuhnya tahapan dalam LKS. Beberapa siswa masih bingung mengenai pertanyaan yang diarahkan Beberapa kelompok siswa belum dapat merumuskan pertanyaan yang sesuai. Siswa masih bingung dalam merumuskan hipotesis. Kurang teliti dalam membaca langkah kerja Kurang siap dalam melakukan percobaan Pembagian tugas masing-masing anggota kelompok tidak merata Beberapa kelompok siswa belum dapat membuat tabel data dan penjelasan yang sesuai - Mengumpulkan hasil percobaan Ragu dalam menyimpulkan hasil percobaan - Siswa pasif dalam diskusi dan presentasi - Terdapat beberapa kelompok mempresentasikan berbarengan - Kelompok siswa tepat waktu dalam mengumpulkan Rata-rata Tabel di atas menunjukkan Persentase Kategori 73,44% Baik 62,52% Cukup 57,80% Kurang 82,85% Sangat Baik 61,56% Cukup 62,50% Cukup 59,38% Kurang 48,44% Sangat Kurang 93,75% 66,91% bahwa Sangat Baik Cukup rata-rata pencapaian indikator untuk kegiatan siswa berkategori cukup. hal ini menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok cukup memunculkan sikap yang positif selama proses pembelajaran berlangsung. 46 2) Lembar Observasi Guru Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru dimuat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus I No Tahapan Persiapan - 1 2 3 4 5 6 7 Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan - Mengevaluasi buku dan sumber informasi Evidence - Explanation 8 Evaluation 9 Comunication 10 11 Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran - Temuan Guru kurang spesifik dalam menjelaskan tujuan pembelajaran Penjelasan LKS secara menyeluruh dan kurang jelas Memberikan pertanyaan arahan yang cukup jelas Kurang memberikan bimbingan kepada siswa Guru cukup memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap siswa - Beberapa kelompok siswa kurang mendapatkan pengawasan dan pengarahan guru - Pemberian arahan kekompakkan kepada siswamasih belum optimal - Guru kurang spesifik dalam menjelaskan arahan materi dan pembuatan tabel - Guru cukup memberikan arahan dan bimbingan - Kurang memancing siswa untuk melakukan tanya jawab saat presentasi dan diskusi - Pemberian penjelasan materi cukup detail - Kesimpulan yang diberikan terhadap siswa kurang menarik Rata-rata Persentase Kategori 75% Baik 62,5% Cukup 75% Baik 62,5% Cukup 75% Baik 71,8% Baik 66,7% Cukup 75% Baik 50% Kurang 75% Baik 75% Baik 69,40% Cukup Tabel 4.4 memperlihatkan bawa kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan Pembelajaran (RPP) berkategori cukup. Rencana Proses 47 3) Catatan Lapangan Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Catatan Lapangan Pada Siklus I Pertemuan ke Waktu 07.20-07.40 Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Persiapan Kegiatan Pembelajaran - 07.40-08.10 Tahapan inkuiri - 1 Selasa - 08.10-08.20 Memberikan penguatan materi - 08.20-08.30 - 09.00-09.10 Evaluasi hasil pembelajaran Persiapan 09.10-09.40 Tahapan inkuiri - - - 2 Sabtu 10.10-10.20 10.20-10.50 Memberikan penguatan materi Evaluasi hasil pembelajaran - Siswa mengerjakan soal pre-test secara mandiri Siswa gaduh pada saat duduk berkelompok Siswa kurang memahami langkahlangkah LKS Persiapan alat dan bahan kurang Siswa masih bergantung pada penjelasan guru Siswa banyak yang bercanda dan mengobrol Beberapa siswa telihat pasif Kurang memperhatikan pada saat teman presentasi karena sibuk menyiapkan presentasinya Siswa tidak percaya diri dalam menyimpulkan hasil percobaan Beberapa siswa ada yang mengobrol saat guru menjelaskan Pemberian penjelasan materi kurang spesifik Menyimpulkan kembali pembelajaran yang dilakukan Siswa memperhatikan pada saat apersepsi dan termotivasi Siswa masih bergantung pada penjelasan guru Beberapa siswa terlihat bercanda dan mengobrol Siswa kurang percaya diri dalam melakukan diskusi dan tanya jawab Kurang spesifik dalam menjelaskan materi yang sesuai dengan percobaan Menyimpulkan kembali pembelajaran yang dilakukan Siswa mengerjakan soal post-test secara mandiri 48 Tabel 4.4 menerangkan catatan lapangan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan pertama dimulai dari persiapan sampai penguatan materi. Pada pertemuan memberikan kedua proses pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan sampai mengevaluasi hasil percobaan. d. Hasil Belajar Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.5, yaitu sebagai berikut: Tabel 4.5. Data Hasil Post-test Siklus I No. Koresponden Nilai Post-test Ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A1 83 83 80 78 72 64 64 80 67 67 64 67 64 70 67 86 61 78 64 80 75 80 67 53 67 80 67 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 49 No. 28 29 30 Koresponden B1 C1 D1 Nilai Post-test 67 92 61 Rata-rata nilai 71,6 Jumlah Tuntas Jumlah Tidak Tuntas Total Ketuntasan Siklus pertama sebelum Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 14 16 46,6% dilakukan pembelajaran mendapat skor pre-test 40,07 (Lampiran 4). Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 71,6. Namun hasil tes akhir (post-test) siklus pertama hanya mencapai sebanyak 46,6%. e. Refleksi Berdasarkan pengamatan pada hasil pengamatan lembar kegiatan siswa dan guru, serta catatan lapangan, hasil refleksi yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat dari tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6. Hasil Refleksi Pada Siklus I Tahapan Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan Temuan Siswa kurang memahami langkah-langkah dalam LKS Evidence Pembegian tugas belum merata karena guru kurang mengarahkan dan mengawasi setiap kelompok siswa Siswa masih bingung dalam membuat tabel sehingga penjelasan hasil percobaan yang diberikan kurang sesuai Siswa bingung dalam membuat kesimpulan Explanation Evaluation siswa belum mengerti dalam membuat rumusan masalah Siswa bingung dalam menentukan variabel kontrol Solusi Melakukan pengawasan pada setiap kelompok agar siswa lebih fokus Meningkatkan pengawasan dan pemberian arahan serta penjelasan pada setiap kelompok Meningkatkan pengawasan dan pemberian arahan Meningkatkan pengawasan pada masing-masing siswa bukan perkelompok Berikan contoh tabel yang sesuai dengan hasil percobaan dan membimbing setiap kelompok dalam membuat penjelasan Meningkatkan pengawasan agar lebih menyesuaikan kesimpulan dengan hasil yang diperoleh 50 Tahapan Comunication Temuan Guru kurang memancing siswa dalam melakukan tanya jawab saat presentasi dan diskusi sehingga siswa pasif dalam berdiskusi dan presentasi Memberikan penguatan materi Penjelasan materi yang diberikan guru masih kurang spesifik dan siswa kurang memperhatikan penjelasan guru Kesimpulan yang diberikan guru kurang menarik Mengevaluasi hasil pembelajaran Solusi Mengontrol siswa yang tidak melakukan presentasi, lebih membimbing siswa dalam melakukan presentasi dan diskusi serta memberikan reward pada kelompok yang melakukan tanya jawab. Penjelasan yang diberikan lebih detail dan lebih mengkondisikan siswa agar memperhatikan Penarikan kesimpulan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari agar lebih menarik Tabel 4.6. menerangkan refleksi dari proses pembelajaran mengacu pada tahapan pembelajaran dengan melihat temuan pada lembar observasi kegiatan siswa dan guru, catatan lanpangan serta solusinya. f. Keputusan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam belum memenuhi indikator yang peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah namun pada siklus ini hanya mencapai 46,6% siswa yang mencapai KKM. maka perlu dilakukan tindak lanjut proses pembelajaran untuk perbaikan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan ini ke siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan pada siklus II yang dianggap perlu oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 4.7 51 Tabel 4.7. Data Perbaikan Siklus I No. Tahapan Pembelajaran 1 Menjelaskan langkah dalam LKS 2 Menerapkan langkahlangkah inkuiri - - - - - 3 Memberikan penguatan materi - 4 Mengevaluasi hasil pembelajaran - - Perbaikan Pemberian penjelasan tahapan LKS yang lebih detail dan jelas Memperbaiki desain pembelajaran yang dapat mengoptimalkan siswa dapat lebih siap dan mandiri dalam melakukan praktikum Mengatur dan mengawasi setiap kelompok mulai dari posisi duduk, ketelitian dan persiapan alat dan bahan sebelum melakukan praktikum Mengawasi dan mengatur setiap kelompok untuk membagi tugas dan saling bekerja sama Guru harus mampu mengawasi setiap kelompok secara merata pada saat praktikum, diskusi dan presentasi Memancing siswa untuk melakukan tanya jawab Guru harus lebih memotivasi siswa dalam proses pembelajaran Guru harus lebih berinteraksi dengan siswa dan dapat membimbing siswa dengan maksimal Menjelaskan materi lebih jelas Mengontrol dan mengkondisikan siswa agar lebih siap mendengarkan penjelasan yang diberikan Menarik kesimpulan yang menarik bersama siswa dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari Pemberian sanksi dalam kerlambatan mengumpulkan laporan hasil percobaan 2. Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II merupakan tahap perbaikan dari siklus I. Perbaikan dimulai dengan menyiapkan rencana pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran inkuiri yang sedikit berbeda dengan siklus I difokuskan pada peran guru dalam pembelajaran dan perbaikan LKS. Hal ini bertujuan agar hasil belajar meningkat. Selain itu menyiapkan 52 LKS, menyiapkan lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru dan menyiapkan soal pretest dan posttest. Pembelajaran siklus II dilakukan dalam dua kali pertemuan berlangsung selama 2x45 menit. Pada pertemuan pertama pembelajaran dilakukan di kelas dengan pemberian soal pretest dan praktikum. Pada pertemuan kedua pembelajaran dilakukan di kelas dengan praktikum dan pemberian soal posttest. Indikator pembelajaran dari materi larutan asam dan basa pada siklus pertama diantaranya: (1) Mengetahui konsep pH dan pOH, (2) Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan, (3) Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah, (4) Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya. Kegiatan eksperimen yang dilakukan adalah mengenai menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa. b. Tindakan Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Langkah-langkah tindakan disajikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Kegiatan Guru dan Siswa Pada Siklus II Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Persiapan - Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS - - Kegiatan Guru Memberikan soal pretest Menginformasikan siswa untuk duduk berkelompok Membagikan LKS Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan pertanyaan dan hipotesis Menjelaskan urutan dalam praktikum Siswa - Menjawab soal pretest Duduk berkelompok - Mengamati LKS Memperhatikan tujuan praktikum,perumusan pertanyaan dan hipotesis. Memperhatikan penjelasan guru. - 53 Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Kegiatan Guru - Menjelaskan hal-hal penting yang akan dicatat. - - Menjelaskan penggunaan bentuk catatan lapangan. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan teman yang ada didekatnya. Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Membimbing siswa dalam merencanakan penyelidikan/investigasi dan melaksanakan percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengimpretasikan data dan menguji hasil yang diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluasi) Meminta siswa untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum yang diperoleh (masing-masing kelompok). (Communication) - Memberikan penguatan materi dalam bentuk tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan teori. - Menerapkan langkahlangkah inkuiri - - - - - Memberikan penguatan materi - Mengevaluasi hasil pembelajaran - - Siswa - - Memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal penting. Memperhatikan penjelalasan guru. Melakukan diskusi dengan teman kelompok maupun teman yang ada didekatnya Memperhatikan dan merumuskan permasalahan. - Merencanakan penyelidikan/ investigasi dan pembagian tugas masing-masing anggotakelompok - Mencari penjelasan dari sumber acuan dalam buku LKS atau paket yang sesuai dengan percobaan - Menarik kesimpulan berdasarkan hasil percobaan - Setiap kelompok presentasi dan tanya jawab - Menyimak penjelasan guru Menyimpulkan kembali kegiatan - Bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan kembali. - Menginformasikan siswa membuat - Menyimak informasi guru. laporan percobaan. Pertemuan Kedua Dilakukan pengulangan tahapan seperti pertemuan pertama Pada tahapan akhir (evaluasi pembelajaran), siswa diberikan soal Post-test Tabel 4.8 menerangkan tindakan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran dengan mengacu pada 54 tahapan pembelajaran inkuiri dengan dua kali pertemuan, yaitu pertemuan pertama dilakukan sesuai dengan tahapan dalam pembelajaran inkuiri seperti memberikan pertanyaan pengarahan (engage by oriented question), pembuktian (evidence), penjelasan (explanation), evaluasi dan komunikasi, memberikan penguatan materi kepada siswa berdasarkan hasil presentasi yang dihubungkan dengan teori, serta evaluasi hasil pembelajaran. Pada pertemuan kedua dilakukan tindakan berulang seperti pada pertemuan pertama. c. Pengamatan 1) Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dari hasil observasi yang dilakukan selama dilaksanakannya tindakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri, diperoleh persentase kegiatan siswa selama proses pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Data Observasi Kegiatan Siswa Pada Siklus II No. 1 2 3 4 5 Tahapan Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifika si permasalahan Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan Evidence - - - - 6 Explanation - Temuan mulai memahami sepenuhnya tahapan dalam LKS. Siswa mulai mengerti maksud pertanyaan arahan yang diberikan Cukup sesuai dalam membuat pertanyaan Siswa tepat dalam menentukan materi yang relevan Ketepatan siswa saat merumuskan hipotesis. Sudah teliti dalam membaca langkah kerja lebih siap dalam melakukan percobaan Cukup sesuai dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi Persentase Kategori 85,9% Sangat baik 74,9% Baik 73,4% Baik 85,2% Sangat baik 80,3% Sangat baik 82,3% Sangat baik 55 No. Tahapan - 7 Evaluation - 8 Comunication - 9 Mengumpulkan hasil percobaan - Temuan Mulai mengerti cara membuat tabel data dan penjelasan yang tepat Siswa percaya diri dalam menyimpulkan hasil percobaan Siswa mulai aktif dalam diskusi dan presentasi Masih ada beberapa siswa yang terlihat pasif 1 kelompok tidak tepat waktu dalam mengumpulkan laporan hasil percobaan Rata-rata Persentase Kategori 81,2% Sangat baik 73,4% Baik 92,2% Sangat baik 80,97% Sangat baik Tabel 4.9 menunjukkan bahwa rata-rata pencapaian indikator untuk kegiatan siswa berkategori cukup. Hal ini menunjukkan sebagian siswa dalam kelompok banyak memunculkan sikap yang positif selama proses pembelajaran berlangsung. 2) Lembar Observasi Guru Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil kegiatan guru dimuat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10. Data Observasi Kegiatan Guru Pada Siklus II No Tahapan Persiapan Temuan - 1 2 3 4 5 Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan Mengevaluasi buku dan sumber informasi - - - Guru lebih spesifik dalam menjelaskan tujuan dan langkah pembelajaran Cukup dalam menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran Memberikan pertanyaan arahan yang cukup jelas Pertanyaan yang diajukan siswa cukup sesuai dengan arahan pertanyaan yang diberikan guru Guru cukup maksimal dalam membimbing dan mengawasi siswa Persentase Kategori 83,3% Sangat baik 87,5% Sangat baik 75% Baik 87,5% Sangat baik 87,5% Sangat baik 56 No 6 Tahapan Evidence - 7 - Explanation 8 Evaluation - 9 Comunication - 10 11 Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran - Temuan Guru optimal dalam mengarahkan siswa melakukan percobaan sesuai LKS. Guru dapat mengkondisikan siswa saat praktikum Guru cukup mengawasi persiapan melakukan eksperimen Cukup mengarahkan kekompakkan siswa Cukup membimbing siswa dalam menjelaskan pembuatan tabel dan penjelasan Cukup optimal mengarahkan siswa membuat kesimpulan Guru lebih memancing siswa untuk aktif melakukan tanya jawab Guru lebih detail dalam memberikan penjelasan materi Memberikan kesimpulan yang menarik terhadap siswa Persentase Kategori 87,5% Sangat baik 75% Baik 81,25% Sangat baik 87,5% Sangat baik 100% Sangat baik 87,5% Sangat baik 85,41% Sangat baik Rata-rata Tabel 4.10 merupakan kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran (RPP) berkategori sangat baik. 3) Catatan Lapangan Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Catatan lapangan tersebut merupakan hasil catatan yang dilakukan observer. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan dapat dilihat pada Tabel 4.11. 57 Tabel 4.11. Catatan Lapangan Pada Siklus II Pertemuan ke 07.20-07.40 Persiapan dan Tahapan Pembelajaran Persiapan - 07.40-08.10 Tahapan inkuiri - Waktu Kegiatan Pembelajaran 1 Selasa 08.10-08.20 Memberikan penguatan materi - - 09.00-09.10 Engevaluasi hasil pembelajaran Persiapan 09.10-09.40 Tahapan inkuiri - 08.20-08.30 - - - 2 Sabtu 10.10-10.20 10.20-10.50 Memberikan penguatan materi Evaluasi hasil pembelajaran - - Siswa mengerjakan soal pre-test secara mandiri Siswa kurang memahami langkahlangkah LKS Pembagian tugas kelompok merata Siswa telihat aktif saat praktikum Beberapa siswa kurang memperhatikan pada saat teman presentasi Siswa berani menyimpulkan hasil percobaan Siswa fokus saat guru menjelaskan Guru lebih detail dan jelas dalam menjelaskan materi Menyimpulkan kembali pembelajaran yang telah dilakukan Siswa memperhatikan pada saat apersepsi dan termotivasi Siswa lebih mandiri dalam mengerjakan praktikum Siswa fokus pada saat presentasi dan diskusi Siswa aktif berdiskusi dan tanya jawab Siswa fokus menyimak penjelasan guru Menyimpulkan kembali pembelajaran yang dilakukan Siswa mengerjakan soal post-test Tabel 4.11. menerangkan catatan lapangan pada saat proses pembelajaran berlangsung yaitu pada pertemuan pertama penguatan dimulai materi. dari persiapan sampai Pada pertemuan memberikan kedua proses pembelajaran yang berlangsung dimulai dari persiapan sampai mengevaluasi hasil percobaan. 58 d. Hasil Belajar Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12. Data Hasil Post-test Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Koresponden A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A1 B1 C1 D1 Nilai Post-test 79 87 84 76 74 66 89 76 76 76 66 76 37 60 71 76 37 89 84 79 76 74 74 76 76 76 82 71 89 60 Rata-rata nilai 73,7 Jumlah Tuntas Jumlah Tidak Tuntas Persentase Ketuntasan Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 24 6 80,0% Siklus kedua sebelum dilakukan pembelajaran mendapat skor pre-test 30,7 (Lampiran 7). Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-rata hasil belajar meningkat menjadi 73,7. 59 Pada hasil tes akhir (post-test) siklus kedua persentase hasil belajar mencapai 80%. e. Refleksi Berdasarkan pengamatan pada proses pembelajaran, hasil refleksi pada siklus II dapat dilihat dari tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13. Hasil Refleksi Pada Siklus II Tahapan Menjelaskan langkah dalam LKS. Engage by oriented question Mengidentifikasi permasalahan Evidence Explanation Evaluation Comunication Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran Temuan Guru lebih maksimal dalam menjelaskan Sehingga siswa dapat memahami tahapan yang ada dalam LKS Siswa mengerti maksud pertanyaan arahan yang diberikan guru Guru cukup maksimal dalam membimbing siswa Pembagian tugas kelompok merata Siswa lebih mandiri dalam praktikum Siswa lebih teliti dalam membuat tabel dan penjelasan Guru maksimal dalam mebimbing siswa, sehingga siswa lebih percaya diri dalam menyimpulkan hasil percobaan Setiap kelompok aktif diskusi, bertanya dan menjawab Guru cukup detail dalam menjelaskan dan siswa fokus mendengarkan penjelasan guru Guru menyimpulkan pelajaran dengan mengkaitkan kehidupan sehari-hari Kesimpulan Siswa mengerti setiap tahapan yang ada di LKS Siswa mampu membuat rumusan masalah yang tepat Siswa mampu menentukan mengajukan pertanyaan yang sesuai Guru dapat mengontrol jalannya praktikum Siswa dapat membuat tabel yang sesuai dengan hasil percobaan Guru cukup optimal dalam mebimbing siswa Kegiatan pembelajaran yang berlangsung lebih interaktif Guru dapat memberikan penguatan materi dengan jelas serta dapat mengkondisikan siswa Penarikan kesimpulan menarik 60 Hasil refleksi pada kedua siklus, setelah dilakukan penelitian tindakan kelas yaitu menggunakan pendekatan inkuiri pada konsep larutan asam dan basa diperoleh data pre-test dan post-test pada gambar 4.1 Gambar 4.1. Data Rata-rata Pre-test dan Post-test Pada gambar 4.1 menunjukkan peningkatan diagram hasil pre-test dan post-test pada siklus I dan II yaitu untuk siklus I nilai pre-test dan post-test sebesar 40,07 dan 71,6; siklus II nilai pre-test dan post-test sebesar 30,7 dan 73,7. Peningkatan hasil indikator ketercapaian dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2. Persentase Ketercapaian KKM 61 Pada Gambar 4.2 menunjukkan persentase peningkatan ketercapaian KKM pada siklus I sebesar 46,6%; dan siklus II sebesar 80%. f. Keputusan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada konsep pH dan derajat kekuatan asam dan basa sudah memenuhi indikator yang peneliti harapkan. Indikator yang diharapkan oleh peneliti yaitu sebanyak 75% siswa memiliki nilai di atas KKM sekolah dan pada siklus II ini presentase siswa yang mencapai KKM adalah 80%. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk mengakhiri penelitian tindakan kelas ini di siklus II karena sudah mencapai target yang diharapkan. B. Pembahasan Sebelum dilakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri, proses pembelajaran kimia cenderung menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan pendekatan pembelajaran yang menuntut keaktifan dan percobaan jarang dilakukan guru dikarenakan keterbatasan alat dan bahan serta membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal tersebut menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa terutama pada konsep larutan asam dan basa yang seharusnya dalam pembelajarannya melakukan percobaan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa sesuai yang tercantum dalam standar kompetensi. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Karena dalam proses pembelajaran hakikatnya seorang siswa dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar yang 62 dilakukan.1 Sehingga pembelajaran yang dilakukan juga akan dirasakan siswa lebih bermakna. Pada siklus I hasil belajar kimia belum mengalami peningkatan. Pada siklus ini rata-rata pre-test adalah 40,07 dan post-test adalah 71,6. Jumlah siswa yang mencapai KKM 70 adalah 46,6%. Siswa yang belum mencapai KKM pada siklus I disebabkan karena peran guru kurang maksimal dalam memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan LKS dimana hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pendekatan inkuiri yaitu melakukan pengamatan, merumuskan masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan.2 Sehingga siswa dapat menemukan sendiri pengetahuannya dan pembelajaran yang berlangsung akan menjadi lebih bermakna. Seperti dalam langkah engaged by oriented question, arahan pertanyaan yang diberikan guru masih belum jelas. Hal ini terlihat dari pertanyaan yang diajukan siswa, beberapa siswa juga kurang tepat dan masih bingung dalam membuat pertanyaan. Kurangnya keterampilan siswa dalam proses sains seperti membuat hipotesis juga membuat siswa kesulitan dalam memberikan jawaban/hipotesis yang tepat. Pada tahapan mencari/membuktikan pengetahuan (evidence) dalam siklus I kesiapan siswa dalam praktikum belum optimal salah satunya dikarenakan guru kurang mengontrol siswa dalam menyiapkan alat dan bahan praktikum, sehingga siswa pun sibuk sendiri dalam menyiapkannya. Pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok belum merata, siswa yang tidak mengerjakan praktikum terlihat pasif dan banyak mengobrol. Hal ini juga disebabkan karena diantara siswa saling mengandalkan, dan kurangnya komunikasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru. Pembelajaran seperti masih belum sepenuhnya 1 Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.ke-7, h. 261 2 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 120 63 memenuhi prinsip utama inkuiri karena seharusnya melalui pendekatan pembelajaran ini siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya.3 Sehingga dalam siklus selanjutnya dilakukan perbaikan pada kegiatan siswa dan lebih mengoptimalkan pada pengawasan, bimbingan dan pengarahan terhadap kondisi belajar siswa. Pada tahap pengumpulan data dan penjelasan (explanation) beberapa siswa masih belum mengerti cara membuat tabel yang sesuai dengan hasil percobaan. Siswa juga kurang tepat dalam memberikan penjelasan mengenai hasil percobaan yang diperoleh dengan materi yang sesuai. Sehingga dalam penarikan kesimpulan siswa masih rancu dan kurang percaya diri dalam menuliskannya. Hal ini menjadi refleksi bagi peneliti untuk lebih membimbing setiap kelompok siswa dalam penjelasan hasil percobaan sehingga siswa lebih percaya diri dan yakin bahwa penjelasan dan kesimpulan yang diberikan tepat dan sesuai dengan hasil percobaan. Diskusi dan presentasi (comunication) yang dilakukan dengan beberapa kelompok siswa maju secara berbarengan, hal ini dikarenakan karena keterbatasan waktu yang tidak memungkinkan setiap kelompok siswa maju untuk mempresentasikan hasil percobaan mereka. Tanya jawab antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sangat pasif, sehingga pembelajaran yang terjadi terlihat tidak interaktif. Pada pembelajaran selanjutnya guru melakukan perbaikan agar siswa terlihat aktif pada saat presentasi, diskusi dan tanya jawab yaitu dengan pemberian hadiah dan point terhadap kelompok siswa yang mewakili untuk bertanya dan menjawab. Hasil dari siklus I menunjukkan siswa yang mencapai KKM belum memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 70. Salah satunya dikarenakan karena tahapan pembelajaran yang dilakukan belum berjalan secara optimal sehingga 3 ibid., h. 121 64 peneliti melakukan perbaikan. Maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Setelah dilakukan tindakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II yaitu dengan menitik beratkan peran guru dalam mengontrol jalannya praktikum dan langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran dan memperbaiki langkah-langkah dalam LKS dengan lebih jelas ternyata hasil belajar mengalami peningkatan dari siklus I. Nilai rata-rata pre-test 30,7 dan nilai rata-rata post-test 73,7. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II adalah 80%. Persentase tersebut telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75%. Pada siklus II siswa lebih memahami langkah-langkah yang dilakukan dalam LKS dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keterampilan inkuiri siswa seperti merumuskan masalah, melakukan hipotesis, bereksperimen, mengumpulkan data berdasarkan instrumen yang dibuatnya dan membuat kesimpulan. Dalam langkah engaged by oriented question, siswa mulai memahami maksud pertanyaan arahan yang diberikan guru, sehingga siswa dapat membuat pertanyaan yang sesuai. hipotesis yang diberikan juga sesuai dengan pertanyaan yang diharapkan. Sehingga siswa pun lebih terarah dalam mencari jawaban yang tepat. Pada tahapan evidence dalam siklus II kesiapan siswa dalam praktikum sudah cukup optimal. Hal ini terlihat dari persiapan alat dan bahan praktikum yang cukup lengkap. Pembagian tugas pada masingmasing anggota kelompok terlihat merata, sehingga kegiatan pembelajaran sangat didominasi oleh aktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Mulyasa dalam bukunya bahwa “siswa akan dipandang mencapai tuntas belajar, apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya 75% peserta didik terlibat aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.”4 Pada tahap explanation, guru cukup optimal dalam memberikan penjelasan dan arahan sehingga siswa tidak lagi kesulitan dalam membuat 4 Mulyasa, Iplementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2005), Cet.ke-3, h. 131 65 tabel yang sesuai dengan hasil percobaan. Sehingga pada saat evaluasi percobaan siswa lebih percaya diri dalam memberikan kesimpulan. Pada tahapan comunication, diskusi dan presentasi berjalan dengan optimal. Setiap perwakilan kelompok siswa dapat melakukan persentasi dan sehingga pembelajaran yang terjadi terlihat lebih interaktif. Berdasarkan hasil perbaikan, tindakan dan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa siswa terlihat aktif selama proses pembelajaran dan lebih mandiri dalam menemukan pengetahuannya. Sehingga pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih maksimal, dan pengetahuan yang diperoleh siswa juga akan lebih bermakna. Hal ini mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu sebesar 80% siswa berhasil memperoleh nilai diatas KKM. Sehingga pemberian tindakan pada siklus ini dihentikan. Dari penjelasan tersebut, menunjukan bahwa penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep larutan asam dan basa. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan inkuiri pada konsep larutan asam dan basa yang melibatkan keterampilan proses sains siswa dapat meningkatkan hasil belajar kimia pada konsep larutan asam basa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa dengan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 71,6 dan siklus II sebesar 73,7. Dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 46,6% dan siklus II sebesar 80% dengan indikator keberhasilan 75% siswa yang mencapai KKM. B. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Dalam pelaksanaan di kelas, pendekatan inkuiri dapat dijadikan sebagai alternatif pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Mengenalkan terlebih dahulu tahapan pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa dapat bekerja secara mandiri dan lebih terarah dalam melakukan praktikum. 3. Persiapan dalam pembelajaran perlu dimatangkan agar tidak hanya pengajar saja yang mempersiapkan segala keperluan tetapi siswa juga siap untuk melakukan eksperimen. 66 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia, Cet. II, 2005. Ahmadi, Iif Khoiru., dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. I, 2011. Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VI, 2006. Baharuddin,. dan Wahyuni, Esa Nur. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz, Cet. V, 2010. Brady, James E. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Kesatu. Jakarta: Binarupa Aksara, 1999. Chang, Raymond. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2004. Djamarah, Syaiful Bahri., dan Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Fesenden, Ralp J., dan Fesenden, Joan S. Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1982. Gulo, W. Metodelogi Penelitian. Jakarta: Grafindo, Cet. III, 2004. Iska, Neni Zikri. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan. Jakarta: Kizi Brother’s, Cet. I, 2006. Junaedi, dkk. Strategi Pembelajaran Edisi Pertama. Surabaya: LAPIS-PGMI, 2008. Kemendiknas. “Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005”, (http://kesbangpol.kemendagri.go.id), 14 Januari 2011 67 68 Khan, Muzaffar,. dan Iqbal, M. Zafar. “Effect of Inquiry Teaching Method on The Development of Scientific Skills Through The Teaching of Biology in Pakistan”, (www.languageinindia.com), 10 Januari 2011. Khan, M. Saeed,. et.al. “Effect Of Inquiry Method On Achievement Of Students In Chemistry At Secondary Level“, (www.academicresearchjournals.org), 14 Januari 2011. K., Roestiyah N. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. VII, 2008. Kusumah, Wijaya., dan Dwitagama, Dedi. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas Edisi Kedua. Jakarta: Indeks, Cet. V, 2012. Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. III, 2005. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. VII, 2010. Olson, Steve., and Horsley-Loucks, Susan. “Inquiry and The National Science Education Standars: A Guide for Teaching and Learning”, (http://www.nap.edu/openbook.php ), 26 Jauari 2011. Paidi. “Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi Di Sman 1 Sleman”, (www.eprints.uny.ac.id), 14 Januari 2011. Parning., dan Horale. Kimia 2B Untuk SMA Semester Kedua. Jakarta: Yudisthira, Cet. III, 2005. Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 1987. Purba, Michael. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2007. Purba, Michael., dan Sunardi. Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga, 2012. Sari, Kitri Nur Indah. “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Maribaya Karanganyar Purbalingga”, (www. journal.unnes.ac.id), 10 Januari 2011. 69 Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas Edisi Pertama. Jakarta: Kencana, Cet. III, 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. III, 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. VII, 2010. Sofyan, Ahmad., dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2006. Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. V, 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, Cet. XIV, 2011. Sukardi. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VII, 2009. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. XVIII, 2013. Trianto. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka, Cet. I, 2007. Uno, Hamzah. B. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara, Cet. VII, 2011. W, Sri Anitah., dkk. Strategi Pembelajaran Kimia. Jakarta: Universitas Terbuka, Cet. II, 2007. Zulfiani., dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009. Lampiran 1 Hasil Kegiatan Siswa Siklus I Pendekatan Inkuiri Pertemuan Materi Pokok :1 : Pengertian larutan asam dan basa Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah skor tiap pernyataan Jumlah skor tiap tahapan Skor maksimal tahapan Persentase indikator (%) Kategori Rata-rata (%) Kategori 1 2 3 1 2 4 2 3 2 2 2 3 20 20 32 62,5 % cukup 2 2 3 2 2 2 2 2 3 18 18 32 56,3 % kuran g 3 1 3 1 3 2 2 2 3 17 17 32 53,1 % kuran g Tahapan 5 6 Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 2 4 3 1 2 4 2 2 1 2 4 4 3 3 2 2 2 3 2 2 4 4 3 1 3 2 1 2 2 2 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 2 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2 2 2 27 31 24 20 17 23 15 19 13 16 58 99 48 64 160 96 4 7 14 1 2 1 2 1 1 2 3 13 8 15 2 3 2 3 2 2 3 4 21 16 1 3 1 3 1 1 3 3 16 9 17 1 1 1 1 1 1 1 1 8 34 64 24 64 90,7% 61,87% 50% 53,13% 37,5% Sangat baik Cukup Sangat kurang kurang Sangat kurang 18 3 4 3 4 4 4 3 4 29 29 32 90,63 % Sanga t baik Skor Skor Max Nilai (%) Kategori 36 47 37 48 40 41 47 51 72 72 72 72 72 72 72 72 50% 65,3 % 51,4% 66,7% 55,6% 57% 65,3% 70,8% Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Kurang Cukup baik 61,74% Cukup 70 Pertemuan Materi pokok :2 : Indikator bahan alam Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah skor tiap pernyataan Jumlah skor tiap tahapan Skor maksimal tahapan Persentase indikator (%) Kategori 1 2 3 1 3 4 3 3 3 3 4 4 27 27 32 84,38 % Sanga t baik 2 2 4 2 3 2 3 3 3 22 22 32 68,75 % cukup 3 2 3 2 3 2 2 3 3 20 20 32 62,5 % cukup Tahapan 5 6 Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 3 4 27 21 24 20 18 20 16 25 22 25 48 98 72 64 160 96 4 7 14 2 3 3 2 2 2 3 3 20 8 15 2 4 3 3 2 2 3 3 22 16 2 3 2 2 2 2 3 3 22 9 17 1 3 1 1 1 3 3 3 16 42 64 38 64 75% 61,25% 75% 65,63% 59,38% baik Cukup baik cukup kurang Rata-rata (%) Kategori 18 3 4 4 4 4 4 4 4 31 31 32 96,87 % Sanga t baik Skor Skor Max Nilai (%) Kategori 40 59 45 51 43 46 54 58 72 72 72 72 72 72 72 72 55,6% 82% 62,5% 70,8% 59,7% 63,9% 75% 80,6% Kurang Sangat baik Cukup Baik Kurang Cukup Baik Sangat baik 71,75% Baik Persentase total rata-rata siklus I = 61,74 + 71,75 = 66,75 2 Kategori pada siklus I = cukup 71 Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I Pendekatan Inkuiri Pertemuan :1 Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa Tahapan No. 1 Persiapan 2 Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS 3 Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 4 5 6 Merencanakan penyelidikan/investigasi. (evidence) Aspek yang diamati Absen kehadiran siswa Melakukan apersepsi Melakukan motivasi Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan penjelasan mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa SB B Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk STB Keterangan Skor Skor Maksimal Persentase Kategori 17 24 70,83% Baik      Kurang memotivasi Tidak spesifik Secara garis besar dan kurang spesifik  Secara garis besar  Secara garis besar 2 4 50% Kurang Kurang spesifik 3 4 75% Baik  Tidak menyeluruh 2 4 50% Kurang 6 8 75% Baik  Siswa belum mengerti Siswa tidak mengikuti langkah-langkah LKS. 12 16 62,5% Cukup  Membantu siswa dalam menentukan variabel yang harus diamati. Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. TB     Siswa kurang 72 membagikan tugas pada masingmasing anggota kelompok Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan 7 8 9 10 11 Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) Mengevaluasi hasil percobaan. (evaluasi) Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. (komunikasi) Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran terkontrol  Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan.  Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Memberikan penjelasan materi yang sesuai dengan percobaan Menympulkan kembali hasil pembelajaran yang dilakukan Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan  Siswa kurang terkontrol   Siswa belum mengerti 8 12 66,7% Cukup 6 8 75% Baik 4 8 50% Kurang 3 4 75% Baik 6 8 75% Baik 92 65,91% Cukup Siswa masih bingung    2 kelompok maju berbarengan Siswa pasif  Guru kurang spesifik  Guru kurang menarik dalam menyimpulkan Mengumpulkan ada yang terlambat  Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 73 Pertemuan :2 Materi Pokok : Pengetian Larutan Asam Basa Tahapan No. 1 Persiapan 2 Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS 3 Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 4 5 6 7 Merencanakan penyelidikan/investigasi. (evidence) Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) Aspek yang diamati Absen kehadiran siswa Melakukan apersepsi Melakukan motivasi Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan penjelasan mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa SB Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada masingmasing anggota kelompok Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. TB STB Keterangan Skor Skor Maksimal Persentase Kategori 19 24 79,17% Baik    Kurang memotivasi Kurang spesifik Secara garis besar dan kurang spesifik    Membantu siswa dalam menentukan variabel yang harus diamati. Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. B Secara garis besar  Secara garis besar 3 4 75% Baik  Kurang spesifik 3 4 75% Baik  Siswa bingung dan banyak bertanya 3 4 75% Baik 6 8 75% Baik 13 16 81,25% Sangat baik 8 12 66,7% Cukup    Siswa belum mengerti Siswa tidak mengikuti langkah-langkah LKS.    Siswa kurang terkontrol Siswa kurang terkontrol  74 Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. 8 9 10 11 Mengevaluasi hasil percobaan. (evaluasi) Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. (komunikasi) Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Memberikan penjelasan materi yang sesuai dengan percobaan Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran yang dilakukan Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan   Siswa ada yang belum mengerti Siswa masih bingung     2 kelompok maju berbarengan Siswa pasif  Guru kurang spesifik  Mengumpulkan ada yang terlambat Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 6 8 75% Baik 4 8 50% Kurang 3 4 75% Baik 6 8 75% Baik 92 72,91% Baik 75 Lampiran 3 ANALISIS PRETEST SIKLUS I SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG Bahan Kajian Kelas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam : XI IPA-3 Nama Asri Arfiani Barokah Desna Octavia Dewi Lestari Septiati Diah Novita Wulandari Dian Maryani Ely Suhaely Eva Junever Iis Dewi Anggraeni Iis Rieka Kurniasari Iqbal Pratama Nugraha Isti Barokah Lamter Seven Boy S. Merlinda Sari M. Awaludin A. Ni Gusti Ayu Putu Dina J. Novallisani Khoirul Rizal Putri Nuraini Rizky Nurjaniyah Shintia Sarlely Silvi Jamilatun Siti Indria Siti Maesaroh Siti Musrifah Siti Nurkholisah 1 1 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 10 20 20 10 20 10 10 20 20 20 20 20 2 2 10 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 10 10 0 0 10 0 10 10 0 0 0 10 10 10 3 10 20 20 20 20 10 10 10 20 20 10 10 10 20 20 20 10 10 20 10 10 10 20 10 10 Indikator 3 4 5 Skor yang diperoleh untuk nomor soal 4 5 6 7 20 40 20 10 30 40 20 10 20 20 20 10 30 40 20 10 30 40 20 10 10 20 0 0 10 20 0 0 20 20 20 0 20 20 0 0 20 20 20 10 10 20 20 10 10 20 30 10 10 20 0 0 20 20 0 0 20 10 20 10 20 10 40 10 10 10 30 10 10 40 40 10 10 30 30 10 10 10 0 0 10 20 0 0 10 20 20 10 10 30 20 0 20 10 20 10 20 40 30 10 Jumlah Soal Jumlah Peserta Tes 6 8 10 10 0 10 10 0 0 10 10 10 0 10 10 10 0 10 0 10 10 0 0 10 10 0 10 9 30 30 30 30 30 10 20 20 20 20 10 20 20 10 20 30 20 20 30 20 20 20 20 20 30 10 20 20 10 20 10 0 10 10 20 20 0 20 10 0 0 10 10 10 20 0 10 10 0 10 10 : 10 butir : 30 siswa Skor Skor Max Nilai 190 210 160 160 180 70 90 140 140 170 110 160 110 90 120 180 110 180 180 60 90 130 140 130 190 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 360 53 58 44 44 50 19 25 39 39 47 30 44 30 25 33 50 30 50 50 17 25 36 39 36 53 Ketuntasan Ya Tidak                          76 26 Siti Suryaningsih 27 Sri Ika Pujiastuti 28 Winda Widiyawati 29 Yatna Supriyatna 30 Yudhis Pratama Nugraha Jumlah skor Skor Maksimum Ketercapaian Persoal (%) Ketercapaian Perindikator (%) Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 20 20 20 30 20 570 1200 47,5% 47,5% 10 20 10 10 10 10 10 20 10 10 220 430 1200 600 18,3% 71,67% 44,98% 20 20 30 20 20 30 10 30 20 20 40 40 20 30 20 500 730 580 1500 1500 1500 33,3% 48,67% 38,67% 40,98% 38,67% 56,71 10 10 10 10 0 0 10 10 10 10 200 200 600 900 33,3% 22,2% 27,75 30 10 20 0 10 10 30 20 20 20 660 320 900 900 73,3% 35,6% 54,45% 180 150 120 230 170 4340 10800 40,2% 360 360 360 360 360      30 50 42 33 64 47 0 77 Lampiran 4 ANALISIS POSTTEST SIKLUS I SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG Bahan Kajian Kelas No. : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam : XI IPA-3 Nama 1 2 Jumlah Soal Jumlah Peserta Tes Indikator 3 4 5 Skor yang diperoleh untuk nomor soal 4 5 6 7 40 40 40 20 20 50 40 20 40 40 40 20 20 50 40 0 1 2 3 4 Asri Arfiani Barokah Desna Octavia Dewi Lestari Septiati 1 20 30 20 30 2 30 40 30 30 3 20 10 20 20 5 Diah Novita Wulandari 10 40 10 40 40 40 6 7 8 9 Dian Maryani Ely Suhaely Eva Junever Iis Dewi Anggraeni 20 20 30 30 40 30 40 30 10 10 10 10 20 20 40 0 40 40 40 50 40 40 40 50 10 Iis Rieka Kurniasari 20 30 20 20 40 11 12 13 14 15 Iqbal Pratama Nugraha Isti Barokah Lamter Seven Boy S. Merlinda Sari M. Awaludin A. 20 20 10 30 20 30 40 40 30 40 0 10 10 0 10 20 0 0 20 10 16 17 18 19 20 21 22 23 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. Novallisani Khoirul Rizal Putri Nuraini Rizky Nurjaniyah Shintia Sarlely Silvi Jamilatun Siti Indria Siti Maesaroh 30 10 40 20 30 30 20 30 40 40 40 40 30 40 40 40 20 10 20 10 10 10 20 20 24 Siti Musrifah 30 40 0 6 : 10 butir : 30 siswa Skor Skor Max Nilai Ketuntasan 8 30 30 20 30 9 30 30 30 30 10 30 30 30 30 300 300 290 280 360 360 360 360 83 83 80 78 Ya     Tidak 10 10 30 30 260 360 72  10 10 20 10 10 0 10 0 30 30 30 30 30 30 30 30 230 230 290 240 360 360 360 360 64 64 80 67 40 10 0 30 30 240 360 67  50 40 50 50 50 40 40 50 40 40 10 20 10 10 10 0 10 0 10 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 230 240 230 250 240 360 360 360 360 360 64 67 64 70 67    30 0 20 20 20 20 0 0 50 50 40 50 50 40 50 40 50 40 40 50 40 40 40 40 20 10 20 10 20 10 20 10 10 0 0 10 30 20 30 0 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 310 220 280 230 290 270 290 240 360 360 360 360 360 360 360 360 86 61 78 64 80 75 80 67 0 0 40 10 10 30 30 190 360 53                78 25 26 Siti Nurkholisah Siti Suryaningsih 27 Sri Ika Pujiastuti 28 Winda Widiyawati 29 Yatna Supriyatna 30 Yudhis Pratama Nugraha Jumlah skor Skor Maksimum Ketercapaian Persoal (%) Ketercapaian Perindikator (%) Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 20 20 30 30 40 20 730 1200 60,8% 60,8% 40 40 10 20 40 0 40 0 40 10 40 10 1110 330 1200 600 92,5% 55% 73,75% 10 20 40 40 20 40 20 40 40 50 20 20 550 1270 1500 1500 36,7% 84,7% 60,7% 71,15% Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = Jumlah seluruh siswa 14 30 40 40 40 40 50 40 1200 1500 80% 80% 10 20 10 30 10 0 10 0 20 20 10 0 400 330 600 900 66,7% 36,7% 51,7% 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 900 900 900 900 100% 100% 100% 240 290 360 360 67 80 240 240 330 220 7730 10800 71,5% 360 360 360 360 67 67 92 61       16 14 x 100% = 46,6% 79 Lampiran 5 Hasil Kegiatan Siswa Siklus II Pendekatan Inkuiri Pertemuan Materi Pokok :3 : Konsep pH Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah skor tiap pernyataan Jumlah skor tiap tahapan Skor maksimal tahapan Persentase indikator (%) Kategori Rata-rata (%) Kategori 1 2 3 1 3 4 3 3 3 3 4 4 27 27 32 84,37 % Sanga t baik 2 2 4 2 3 2 3 3 4 23 23 32 71,87 % Baik 3 3 3 3 3 2 3 3 3 23 23 32 71,87 % Baik Tahapan 5 6 Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 29 24 27 24 24 21 29 26 27 25 53 125 78 64 160 96 4 7 14 2 3 3 3 3 4 4 4 26 8 15 3 4 3 3 3 3 3 3 25 16 3 3 3 3 3 3 3 3 24 9 17 1 3 1 3 1 3 3 3 18 51 64 42 64 82,81% 78,12% 81,25% 79,68% 65,63% Sangat baik Baik Sangat baik Baik Cukup 18 3 4 4 4 3 4 4 4 30 30 32 93,75 % Sanga t baik Skor Skor Max Nilai (%) Kategori 47 65 50 57 50 58 61 63 72 72 72 72 72 72 72 72 65,3% 90,3% 69,4% 79,2% 69,4% 80,6% 84,7% 87,5% Cukup Sangat baik Cukup Baik Cukup Sangat baik Sangat baik Sangat baik 78,82% Baik 80 Pertemuan Materi pokok :4 : Menentukan derajat keasaman asam dan basa Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah skor tiap pernyataan Jumlah skor tiap tahapan Skor maksimal tahapan Persentase indikator (%) Kategori 1 2 3 1 3 4 3 3 3 4 4 4 28 28 32 87,5 % Sanga t baik 2 3 4 2 3 3 3 3 4 25 25 32 78,12 % Baik 3 3 3 3 3 3 3 3 3 24 24 32 Tahapan 5 6 Skor yang diperoleh untuk setiap pernyataan 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 30 26 27 24 26 26 29 26 27 27 56 132 80 64 160 96 4 7 14 3 3 3 3 3 4 4 4 27 8 15 3 4 3 4 3 3 3 3 26 16 3 3 3 3 3 3 3 3 24 9 17 3 4 3 4 3 4 4 3 28 53 64 52 64 75% 87,5% 82,5% 83,3% 82,81% 81,25% Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Rata-rata (%) Kategori 18 3 4 4 4 3 4 4 3 29 29 32 90,62 % Sanga t baik Skor Skor Max Nilai (%) Kategori 54 67 54 60 57 61 63 62 72 72 72 72 72 72 72 72 75% 93% 75% 83,3% 79,2% 84,72% 87,5% 86,1% Baik Sangat baik Baik Sangat baik Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik 83,18% Sangat Baik Persentase total rata-rata siklus II = 78,82 + 83,18 = 81 2 Kategori pada siklus II = sangat baik 81 Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Siklus II Pendekatan Inkuiri Pertemuan :3 Materi Pokok : Konsep pH Tahapan No. 1 Persiapan 2 Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS 3 Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 4 5 6 Merencanakan penyelidikan/investigasi. Aspek yang diamati SB Absen kehadiran siswa  Melakukan apersepsi Melakukan motivasi Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan penjelasan mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa    TB STB Keterangan  Skor Skor Maksimal Persentase Kategori 20 24 83,3% Sangat baik   Siswa masih ada yang bertanya 3 4 75% Baik  Masih ada beberapa kelompok yang bingung 3 4 75% Baik 3 4 75% Baik 7 8 87,5% Baik 13 16 81,25% Sangat baik  Membantu siswa dalam menentukan variabel yang harus diamati. Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. B  Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis.  Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti  Beberapa siswa belum mengerti Masih ada siswa yang bertanya 82 (evidence) 7 8 9 10 11 Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) Mengevaluasi hasil percobaan. (evaluasi) Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. (komunikasi) Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada masingmasing anggota kelompok Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan   Beberapa siswa terlihat pasif  Siswa kurang terkontrol Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan.  Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Memberikan penjelasan materi yang sesuai dengan percobaan Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran yang dilakukan  Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan  Siswa belum mengerti  Siswa masih bingung  9 12 75% Baik 6 8 75% Baik 6 8 75% Baik 4 4 100% Sangat baik 6 8 75% Baik 92 79,7% Baik    Guru spesifik dan jelas   Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 1 kelompok ada yang terlambat menumpulkan 83 Pertemuan :4 Materi Pokok : Menentukan derajat keasaman asam dan basa Tahapan No. 1 Persiapan 2 Menjelaskan langkahlangkah dalam LKS 3 Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 4 5 6 Merencanakan penyelidikan/investigasi. (evidence) Aspek yang diamati SB Absen kehadiran siswa  Melakukan apersepsi Melakukan motivasi Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan penjelasan mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa    Membantu siswa dalam menentukan variabel yang harus diamati.  Menginformasikan untuk membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan.  TB STB Keterangan Skor Skor Maksimal Persentase Kategori 20 24 83,3% Sangat baik Siswa masih ada yang bertanya 4 4 100% Sangat baik Masih ada beberapa kelompok yang bingung 3 4 75% Baik 4 4 100% Sangat baik 7 8 87,5% Sangat baik 15 16 93,75% Sangat baik      Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada masingmasing anggota kelompok B Beberapa siswa belum mengerti    Beberapa siswa terlihat pasif 84 Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan 7 8 9 10 11 Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) Mengevaluasi hasil percobaan. (evaluasi) Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. (komunikasi) Memberikan penguatan materi Mengevaluasi hasil pembelajaran Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan.    Siswa belum mengerti 9 12 75% Baik 7 8 87,5% Sangat baik 8 8 100% Sangat baik 4 4 100% Sangat baik 8 8 100% Sangat baik 92 83,14% Sangat baik  Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Memberikan penjelasan materi yang sesuai dengan percobaan Menyimpulkan kembali hasil pembelajran yang telah dilakukan  Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan      Guru spesifik dan jelas  Memberikan kesimpulan yang menarik Semua kelompok mengumpulkan tepat waktu Rata-rata persentasi kegiatan pembelajaran 85 Lampiran 7 ANALISIS PRETEST SIKLUS II SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG Bahan Kajian Kelas No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 : Pengertian larutan asam basa dan indikator bahan alam : XI IPA-3 1 Nama Asri Arfiani Barokah Desna Octavia Dewi Lestari Septiati Diah Novita Wulandari Dian Maryani Ely Suhaely Eva Junever Iis Dewi Anggraeni Iis Rieka Kurniasari Iqbal Pratama Nugraha Isti Barokah Lamter Seven Boy S. Merlinda Sari M. Awaludin A. Ni Gusti Ayu Putu Dina J. Novallisani Khoirul Rizal Putri Nuraini Rizky Nurjaniyah Shintia Sarlely Silvi Jamilatun Siti Indria Siti Maesaroh Siti Musrifah Siti Nurkholisah 1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 2 0 0 10 0 10 10 10 10 20 10 0 10 10 0 0 10 0 20 10 10 0 0 0 0 0 3 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Indikator 2 3 Skor yang diperoleh untuk nomor soal 4 5 6 7 10 10 20 30 10 10 20 10 10 10 30 20 10 10 20 30 10 10 30 30 10 10 10 10 10 10 20 30 10 10 20 10 10 10 40 0 10 10 20 40 10 10 10 20 10 10 20 30 10 10 0 30 10 10 20 20 10 10 20 40 10 10 40 30 10 10 0 30 10 10 30 30 10 0 20 30 10 10 0 30 10 10 10 10 10 10 20 30 10 10 30 30 10 10 20 30 10 10 20 30 Jumlah Soal Jumlah Peserta Tes 4 8 40 0 40 30 20 0 10 20 10 10 10 10 0 10 10 10 0 20 0 20 0 0 10 0 0 9 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 0 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 : 10 butir : 30 siswa Skor Skor Max Nilai 150 90 160 110 150 90 130 120 130 140 100 130 100 110 130 150 90 160 110 120 80 110 120 110 110 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 380 39 24 42 29 34 24 34 32 34 37 26 34 26 29 34 35 24 42 29 32 21 29 32 29 29 Ketuntasan Ya Tidak                          86 26 Siti Suryaningsih 27 Sri Ika Pujiastuti 28 Winda Widiyawati 29 Yatna Supriyatna 30 Yudhis Pratama Nugraha Jumlah skor Skor Maksimum Ketercapaian Persoal (%) Ketercapaian Perindikator (%) Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 10 0 10 10 10 10 10 20 10 0 290 190 600 600 48,3% 31,6% 39,95% 10 10 10 10 10 290 900 32,2% 10 10 10 10 10 300 1500 20% 25,45% 10 10 10 10 10 290 1200 24,16% 10 20 0 40 20 580 1200 48,33% 30 10 10 30 20 730 1200 60,8% 42,47% 10 10 20 10 0 330 1800 18,3% 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 290 290 1200 1200 24,2% 24,2% 24,2% 110 110 100 150 100 3570 11400 31,3% 380 380 380 380 380      30 29 29 26 35 26 0 33,02% 87 Lampiran 8 ANALISIS POSTTEST SIKLUS II SMA NEGERI 11 KABUPATEN TANGERANG Bahan Kajian Kelas No. : Konsep pH dan derajat kekuatan asam dan basa : XI IPA-3 1 Nama Jumlah Soal Jumlah Peserta Tes Indikator 2 3 Skor yang diperoleh untuk nomor soal 4 5 6 7 50 10 30 40 1 Asri Arfiani 1 20 2 20 3 30 2 Barokah 20 20 30 50 20 40 3 Desna Octavia 20 20 30 40 20 40 4 Dewi Lestari Septiati 20 20 30 40 20 5 Diah Novita Wulandari 20 20 30 40 20 6 Dian Maryani 20 20 30 40 7 Ely Suhaely 20 20 30 50 8 Eva Junever 20 20 30 40 9 Iis Dewi Anggraeni 20 20 30 40 10 Iis Rieka Kurniasari 10 20 30 11 Iqbal Pratama Nugraha 10 20 30 12 Isti Barokah 20 20 13 Lamter Seven Boy S. 10 14 Merlinda Sari 15 4 : 10 butir : 30 siswa Skor Skor Max Nilai 8 60 9 20 10 20 300 380 79 40 50 40 20 330 380 87 40 60 30 20 320 380 84 40 40 40 30 10 290 380 76 20 30 60 20 20 280 380 74 0 20 40 60 0 20 250 380 66 20 40 30 60 40 30 340 380 89 20 40 30 40 30 20 290 380 76 20 20 30 50 40 20 290 380 76 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76 40 20 10 30 50 20 20 250 380 66 30 40 20 20 40 60 20 20 290 380 76 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37 20 10 30 40 20 10 20 40 20 20 230 380 60 M. Awaludin A. 10 20 30 20 20 20 40 60 20 30 270 380 71 16 Ni Gusti Ayu Putu Dina J. 10 20 30 40 20 40 30 60 20 20 290 380 76 17 Novallisani Khoirul Rizal 10 10 10 10 20 30 20 10 10 10 140 380 37 18 Putri Nuraini 20 20 30 40 20 40 40 60 40 30 340 380 89 19 Rizky Nurjaniyah 20 20 30 50 20 40 40 60 20 20 320 380 84 20 Shintia Sarlely 20 20 30 40 20 40 40 50 20 20 300 380 79 21 Silvi Jamilatun 20 20 30 40 20 40 40 40 20 20 290 380 76 Ketuntasan Ya Tidak                      88 22 Siti Indria 20 20 30 40 20 40 30 50 30 0 280 380 74 23 Siti Maesaroh 20 20 30 40 20 40 30 40 20 20 280 380 74 24 Siti Musrifah 20 20 30 40 20 40 30 40 30 20 290 380 76 25 Siti Nurkholisah 20 20 30 50 0 40 40 50 20 20 290 380 76 26 Siti Suryaningsih 20 20 30 40 20 40 20 50 30 20 290 380 76 27 Sri Ika Pujiastuti 20 20 30 50 30 40 40 40 20 20 310 380 82 28 Winda Widiyawati 20 20 30 50 30 40 40 10 30 20 270 380 71 29 Yatna Supriyatna 20 20 30 40 40 40 30 60 30 30 340 380 89 30 Yudhis Pratama Nugraha 10 20 20 0 230 380 60 Jumlah skor Skor Maksimum Ketercapaian Persoal (%) Ketercapaian Perindikator (%) Rata-rata Ketercapaian Perindikator (%) 530 570 600 600 88,3% 95% 91,65% 10 40 20 40 30 40 840 900 93,3% 1190 1500 79,3% 73,93% 590 1200 49,2% 1010 1200 84,2% 1000 1200 83,3% 82,1% 1420 1800 78,8% Jumlah persentase siswa yang tuntas pada siklus I adalah Tuntas (%) : Jumlah siswa yang tuntas x 100% = Jumlah seluruh siswa 720 570 1200 1200 60% 47,5% 53,75 8710 11400 76,4%          24 6 75,35% 24 30 x 100% = 80% 89 90 Lampiran 9 DATA NILAI SISWA KELAS XI IPA 3 SIKLUS I DAN II No Koresponden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A1 B1 C1 D1 Rata-rata Siklus I Pre-test Post-test 53 83 58 83 44 80 44 78 50 72 19 64 25 64 39 80 39 67 47 67 30 64 44 67 30 64 25 70 33 67 50 86 30 61 50 78 50 64 17 80 25 75 36 80 39 67 36 53 53 67 50 80 42 67 53 67 58 92 44 61 40,4 71,6 Siklus II Pre-test Post-test 39 79 24 87 42 84 29 76 34 74 24 66 34 89 32 76 34 76 37 76 26 66 34 76 26 37 29 60 34 71 35 76 24 37 42 89 29 84 32 79 21 76 29 74 32 74 29 76 29 76 29 76 29 82 26 71 35 89 26 60 30,8 73,7 91 Lampiran 10 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Variabel Sarana prasarana Indikator Item Fasilitas penunjang - Perpustakaan kegiatan belajar - Laboratorium IPA mengajar - LCD Kelengkapan - Terdapat ruang asam laboratorium IPA - Ketersediaan wastafel - Terdapat cerobong asap - Bahan-bahan kimia - Alat-alat kimia - Adanya laboran Pengajar Persiapan mengajar - Menyiapkan perangkat pembelajaran - Masuk kelas tepat waktu - Membawa sumber ajar Metode dan media pembelajaran - Metode yang digunakan menarik - Metode yang digunakan sesuai dengan materi - Media yang digunakan menarik - Media yang digunakan sesuai dengan materi Pendekatan - Kontekstual Sumber ajar - Buku 92 - Internet - Lingkungan Siswa Minat siswa dalam belajar - Siswa masuk kelas tepat waktu - Siswa antusias dalam belajar - Siswa memiliki buku sumber belajar - Siswa mengikuti pelajaran dengan baik - Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu Aktivitas siswa dalam - Siswa mengerjakan tugas pembelajaran - Siswa betanya dan menjawab - Siswa melakukan diskusi - Siswa mengemukakan pendapat Hasil belajar siswa - Hasil latihan - Hasil ulangan - Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) siswa Kesulitan belajar - Teori kimia - Perhitungan kimia Sumber belajar - Buku - Internet - Lingkungan 93 Lampiran 11 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Guru Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Variabel Sarana prasarana Indikator Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar Item - Terdapat ruang perpustakaan - Terdapat laboratorium IPA Kelengkapan - Alat-alat kimia laboratorium IPA - Bahan-bahan kimia - Ruang asam - Cerobong asap - Tersedianya wastafel - Adanya laboran Pengajar Frekuensi penggunaan - Dalam setengah semester laboratorium IPA - Dalam satu semester Penunjang pengajaran - Pembuatan RPP - Penggunaan panduan pembuatan RPP - Pengalaman mengajar - Pendidikan pengajar Metode dan media pembelajaran - Pemilihan metode dan media - Variasi metode dan media - Penggunaan pendekatan inkuiri - Efektifitas penggunaan 94 metode dan media dalam hasil belajar Pendekatan - Pengkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari - Pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran Kendala mengajar - Fasilitas - Siswa - Materi Siswa Hasil belajar siswa - Rata-rata hasil belajar kimia siswa - Pencapaian kriteria ketuntasan minimum Sikap Siswa - Sikap siswa saat guru menjelaskan materi - Respon siswa saat guru memberikan tugas 95 Lampiran 12 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Wawancara Siswa Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Variabel Sarana prasarana Indikator Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar Item - Terdapat ruang perpustakaan - Terdapat laboratorium IPA Kelengkapan - Alat-alat kimia laboratorium IPA - Bahan-bahan kimia - Ruang asam - Cerobong asap - Tersedianya wastafel - Adanya laboran Pengajar Frekuensi penggunaan - Dalam setengah semester laboratorium IPA - Dalam satu semester Dalam mengajar - Penggunaan metode dan media - Variasi dalam mengajar - Pengkaitan materi kimia dengan kehidupan seharihari Siswa Minat Siswa - Antusias dalam belajar - Mengerjakan tugas - Memperhatikan guru Aktivitas siswa - Bertanya - Menjawab - Berdiskusi 96 Hasil belajar siswa - Hasil latihan - Hasil ulangan - Pencapaian kriteria ketuntasan minimum - Usaha peningkatan hasil belajar - Pengaruh penggunaan metode mengajar terhadap hasil belajar Kesulitan belajar - Pemahaman terhadap materi - Fasilitas yang kurang mendukung Sikap siswa - Sikap siswa saat guru menjelaskan - Sikap siswa pada saat diberikan tugas 97 Lampiran 13 Lembar Observasi (Studi Pendahuluan) Nama Sekolah Kelas Materi Guru Tujuan : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang : XI IPA-3 : Struktur Atom : Rahma Aryanti, ST. : Mengetahui proses pembelajaran dan fasilitasnya Berilah tanda silang (x) dalam lembar observasi! No Sub Indikator Pernyataan Ya Tidak Keterangan pokok 1 Sarana Fasilitas 1. Terdapat X Ruang kelas Prasarana penunjang ruangan kelas cukup memadai kegiatan belajar 2. Terdapat X Bahan dan alat mengajar laboratorium IPA yang tersedia belum lengkap 3. Terdapat X Ketersediaan perpustakaan buku masih terbatas 4. Tersedianya X LCD Kelengkapan 5. Terdapat ruang X laboratorium IPA asam 6. Tersedianya X wastafel 7. Terdapat X cerobong asap 8. Adanya alat-alat X Belum lengkap kimia 9. Adanya bahan- X Belum lengkap bahan kimia 10. Adanya laboran X 2 Pengajar Persiapan 11. Menyiapkan X mengajar perangkat pembelajaran 12. Masuk kelas X tepat waktu 13. Membawa buku X sumber belajar Metode/Model 14. Metode yang X Metode Pembelajaran digunakan ceramah menarik 15. Metode yang X digunakan sesuai dengan 98 Media Pendekatan Sumber ajar 3 Siswa materi 16. Media yang digunakan menarik 17. Media yang digunakan sesuai dengan materi 18. Pengajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual X X X 19. Buku sebagai sumber ajar 20. Internet sebagai sumber ajar 21. Lingkungan sebagai sumber ajar 22. Siswa masuk kelas tepat waktu 23. Siswa antusias dalam belajar X 24. Siswa memiliki buku sumber belajar 25. Siswa mengikuti pelajaran dengan baik 26. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu Aktivitas siswa 27. Siswa dalam mengerjakan pembelajaran tugas 28. Siswa bertanya dan menjawab X Minat siswa dalam belajar 29. Siswa melakukan diskusi 30. Siswa Sesekali guru mengkaitkannya dengan lingkungan sehari-hari X X X X Beberapa siswa terlihat menjawab soalsoal kimia LKS dan buku paket X X X X Hanya beberapa siswa yang dapat menjawab. X X 99 Hasil belajar Kesulitan belajar Sumber belajar mengemukakan pendapat 31. Terdapat hasil latihan X Belum mencapai ketuntasan 32. Terdapat hasil ulangan 33. Tercapainya nilai KKM X 34. Siswa mengalami kesulitan dalam hal perhitungan kimia 35. Siswa mengalami kesulitan dalam teori kimia 36. Buku sebagai sumber belajar 37. Internet sebagai sumber belajar 38. Lingkungan sebagai sumber belajar X X Hanya 35% siswa yang mencapai KKM X X LKS dan buku paket X X 100 Lampiran 14 Lembar Wawancara Guru (Studi Pendahuluan) Nama Sekolah Kelas Guru Tujuan : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang : XI IPA-3 : Rahma Aryanti, ST. : Mengetahui proses pembelajaran dan hasil yang dicapai 1. Siapa nama ibu? Jawab : Rahmah Aryanti 2. Dikelas berapa ibu mengajar? Jawab : Saya mengajar di kelas X dan XI 3. Sudah berapa lama ibu mengajar kelas XI? Jawab : Sudah sembilan tahun 4. Sarana dan prasarana apa yang ada di sekolah ini untuk mendukung kegiatan pembelajaran?Apakah terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan? Jawab : Laboratorium IPA dan perpustakaan ada, namun karena fasilitas laboratorium dan perpustakkan masih baru, jadi tersediaannya masih sedikit dan belum lengkap 5. Bagaimana kelengkapan alat dan bahan di laboratorium kimia? Jawab : Baik bahan maupun alat masih belum lengkap 6. Apakah terdapat ruang asam, cerobong asap dan wastafel di laboratorium? Jawab : Belum ada 7. Apakah ada tenaga laboratoriumnya? Jawab : Ada 8. Seberapa sering ibu menggunkan laboratorium dalam proses belajar kimia? Jawab : Belum pernah menggunakan laboratorium, selain karena bahan dan alatnya belum lengkap, waktunya tidak cukup untuk mengejar materi jika harus melakukan praktikum. 9. Apakah ibu membuat perencanaan pelaksanaan belajar sebelum mengajar? Jawab : Iya 10. Perencanaan seperti apa yang ibu siapkan sebelum mengajar? Jawab : Perencanaan yang ideal sekali sih tidak, tetapi disesuaikan dengan latar belakangnya, SK-KD, tujuan yang akan dicapai dan indikatornya sesuai dengan aturan yang baku. 11. Apakah ibu menggunakan panduan untuk membuat perencanaan mengajar? Jawab : Iya, mengikuti aturan yang ada dari pusat tetapi tetap menyesuaikan dengan lingkungan karena mengacu pada KTSP. 12. Bagaimana jika pengajaran ibu tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah dibuat? 101 Jawab : Biasanya jika rencana pengajarannya tidak sesuai, ibu menambah waktunya pertemuannya diluar jam pelajaran misalnya sehabis pulang sekolah, agar indikatornya tetap tercapai. 13. Bagaimana minat dan motivasi siswa diikelas ini? Jawab : Untuk minat dan motivasi mereka cukup bagus, itu terlihat dari antusias mereka dalam proses pembelajaran yang banyak menjawab maju kedepan. 14. Apakah kendala ibu dalam mengajar kimia dikelas ini? Jawab : Kendalanya dalam mengajar adalah sarana prasarana, terlebih jika harus menjelaskan materi-materi yang abstrak. 15. Metode dan media apa yang ibu gunakan dalam proses belajar mengajar dikelas?Mengapa ibu memilih metode dan media tersebut? Jawab : Metode yang biasa digunakan ceramah dan untuk media biasanya dikondisikan pada keterbatasan penyediaan alat-alat maupun bahan. 16. Apakah metode dan media yang ibu berikan dalam proses belajar bervariasi? Jawab : Dalam pemilhan metode dan media pembelajaran ibu kembali lagi disesuaikan dengan keadaannya, kadang jika ingin menggunakan metode dan media tertentu kita harus mempersiapkannnya, tetapi ibu masih belum punya waktu untuk melakukan hal itu, jadi ibu biasanya menggunakan metode dan media yang biasanya tetapi tetap memperhatikan indikator ketercapaian siswa dalam belajar. 17. Dalam proses pembelajaran, apakah ibu sering mengkaitkan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari? Jawab : Iya cukup sering, karena biasanya jadi lebih menarik perhatian siswa. 18. Apakah ibu pernah menggunkan pendekatan inkuiri? Jawab : Belum pernah. 19. Menurut ibu efektif tidak penggunaan pendekatan inkuiri untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran? Jawab : Menurut ibu untuk aktifitas pastinya cukup efektif, karena siswa akan dapat lebih berinteraktif baik dalam bekerja sama maupun dalam menggunakan alat dan bahan dalam praktikum. Siswa akan lebih bersemangat dan lebih mengingat konsep-konsep yang ditemukan dalam praktikum, sehingga kemungkinannya akan memperngaruhi hasil belajar siswa. 20. Materi apa yang sulit jika dilihat dari hasil belajar tahun kemarin?contohnya? Jawab : materi yang berhubungan dengan perhitungan, seperti kesetimbangan, menentukan pH pada larutan asam basa. 21. Untuk materi larutan asam basa, metode seperti apa yang ibu gunakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar kimia?dan bagaimana hasilnya? Jawab : Untuk materi asam basa, biasanya ibu menggunkan metode gabungan dengan ceramah dan tanya jawab. Untuk hasil belajar siswa dalam materi larutan asam basa masih dibawah KKM 70. 22. Menurut ibu cocok tidak pendekatan inkuiri diterapkan pada materi asam basa? Jawab : Dilihat dari materinya, asam basa kelihatannya cocok dan sesuai. Karena khusus pada KD memang diharapkan siswa dapat memahami factorfaktor laju reaksi melalui sebuah percobaan. 102 23. Bagaimana sikap siswa saat ibu menjelaskan materi dikelas? Jawab : yah, yang ibu lihat mereka lebih banyak memperhatikan dan cukup antusias dalam belajar. 24. Bagaiman respon siswa saat ibu memberikan tugas? Jawab : Mereka mengerjakannnya dengan baik. 25. Menurut ibu apakah siswa mengalami kesulitan belajar?dalam hal teori atau hitungan? Jawab : Untuk teori secara keseluruhan mereka bisa mengerti, namun untuk perhitungan masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. 26. Bagaimana dengan hasil belajar kimia siswa kelas XI ini? Jawab : Untuk materi yang bersifat teori yang mudah dipahami, secara keseluruhan hasil belajar siswa telah mencapai KKM, tetapi untuk teori yang masih abstrak dan perhitungan kimia hasil belajar siswa masih belum mencapai ketuntasan. 27. Menurut ibu apakah yang mempengaruhi tinggi dan rendahnya nilai kimia siswa dikelas ini? Jawab : Yang mempengaruhi tinggi rendahnya nilai kimia siswa kembali lagi kepada masing-masing siswanya dalam menerima materi yang diberikan dan cara guru tersebut menjelaskan. 28. Evaluasi belajar seperti apa yang ibu gunakan dalam melihat pemahaman dan penguasaan materi pada siswa? Jawab : Untuk evaluasi biasanya ibu hanya menggunakan tes tulis, seperti tugastugas yang diberikan dan ulangan harian siswa. 103 Lampiran 15 Lembar Wawancara Siswa (Studi Pendahuluan) Nama Sekolah Kelas Guru Tujuan : SMAN 11 Sepatan Kabupaten Tangerang : XI-IPA 3 : Rahma Aryanti, ST. : Mengetahui proses pembelajaran 1. Siapa nama kamu? Jawab :  Nigusti Ayu Putu Dinajayanti  Diah Novita Wulandari 2. Bidang studi apa yang paling kamu suka?mengapa?  Biologi, karena guru yang mengajarnya asyik dan cara menjelaskannya membuat saya mudah mengerti.  Biologi, karena materinya tidak sulit seperti fisika atau kimia. 3. Apakah kamu menyukai pelajaran kimia?mengapa? Jawab :  Suka, karena guru yang mengajarnya baik, jika tidak mengerti beliau terus menjelaskan.  Suka, karena sejauh ini materinya masih gampang, tetapi tidak tau ke depannya jika ada materi yang sulit. 4. Apa yang memotivasi kamu dalam belajar kimia?  Yang membuat saya termotivasi adalah gurunya.  Yang memotivasi saya dalam belajar kimia karena dalam menngajar gurunya sering mengaitkannya dalam kehidupan sehari-hari. 5. Bagaimana minat kamu dalam belajar kimia? Jawab :  Saya suka mengerjakan soal kimia, apabila disuruh maju mengerjakan di papan tulis.  Saya juga suka mengerjakan soal kimia khususnya kalau disuruh maju mengerjakan di papan tulis. 6. Fasilitas apa yang ada disekolahmu untuk menunjang kamu dalam belajar? Apakah terdapat laboratorium IPA dan perpustakaan? Jawab :  Ada, perpustakaan dan laboratotium IPA.  Ada, perpustakaan dan laboratorium IPA, namun kami tidak tahu, karena belum pernah praktikum kimia di laboratorium. 7. Menurut kamu laboratorium kimia di sekolah kamu lengkap tidak alat dan bahanbahannya? 104 Jawab :  Saya tidak tahu  Setahu saya tidak lengkap 8. Bagaimana dengan alat-alat kimia di laboratorium IPA, apakah lengkap seperti cerobong asap, ruang asam dan wastafel?? Jawab:  Saya tidak tahu  Sepertinya tidak ada 9. Apa kamu sering menggunakan laboratorium kimia pada saat pembelajaran kimia? Jawab :  Belum pernah  Belum pernah 10. Bagaimana tanggapan kamu mengenai pengajaran guru kimia? Jawab :  Asyik, karena menjelaskannya secara pelan-pelan sampai saya mengerti.  Bagus, guru yang menjelaskannya tegas walaupun terkadang sering bercanda dan penjelasannya juga mudah dipahami. 11. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru kimia dikelasmu? Jawab :  Ceramah, karena guru hanya menjelaskan materi yang ada dibuku.  Metode yang biasa digunakan seperti ceramah dan tanya jawab. 12. Apakah guru kimiamu sering mengunakan media pembelajaran dalam proses belajar? Jawab :  Tidak pernah, hanya papan tulis dan spidol.  Belum pernah 13. Media apa yang biasa digunakan guru kimiamu? Jawab :  Tidak ada media yang berhubungan dengan pelajaran kimia, yang digunakan hanya papan tulis dan spidol.  Papan tulis dan spidol 14. Apakah guru kimiamu sering mengkaitkan materi kimia dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Jawab :  Ya  Ya 15. Apakah kamu mengenal eksperimen atau praktikum? Jawab :  Ya  Ya, kita melakukan percobaan bisa dalam kelas atau laboratorium 16. Apakah kamu pernah melakukan eksperimen ketika belajara kimia? 105 Jawab :  Tidak pernah, waktu kelas satu hampir pernah melakukan percobaan, kita juga sudah membawa alat dan bahan masing-masing, tapi tidak jadi.  Belum pernah praktikum. 17. Menurut kamu apakah pembelajaran dengan melakukan eksperimen dapat membantu kamu dalam mempelajari kimia? Jawab :  Saya pikir bagus, jika kita melakukan eksperimen kita akan lebih aktif, tidak sekedar membaca dari buku.  Pastinya dapat membantu, karena dengan melakukan percobaan sendiri, kita akan lebih memahami materi. 18. Bagaimana dengan nilai kimia kamu?Usaha apa yang akan kamu lakukan untuk meningkatkan hasil belajar kimia?  Bagus, namun saat ulangan harian saya tidak yakin karena materi yang dipelajarinya terkadang lupa kembali. Untuk usaha, biasanya saya bertanya kepada teman, karena jika belajar sendiri malas.  Bagus, sejauh ini saya dapat mengerti. Usaha yang saya lakukan jika tidak mengerti biasanya saya belajar sendiri dan bertanya kepada teman. 19. Bagaimna sikap kamu saat guru sedang memberikan materi? Jawab :  Memperhatikan penjelasan guru  Memperhatikan 20. Apakah kalian sering melakukan diskusi saat belajar kimia? Jawab :  Belum pernah  Untuk di depan kelas belum pernah, tapi dengan teman sebangku sering. 21. Apakah kamu sering bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru? Jawab :  untuk menjawab pertanyaan, iya sering. Tapi untuk bertanya jarang.  Saya lebih sering menjawab pertanyaan yang diberikan dibandingkan bertanya. 22. Apakah guru kimia kamu sering memberikan tugas kimia? Jawab :  Ya  Ya 23. Bagaimana sikap kamu saaat diberi tugas oleh guru? Jawab :  Saya senang jika soal-soal yang diberikan bisa saya kerjakan, tapi jadi kesal jika soal yang diberikannya sulit dikerjakan.  Senang, tapi suka sebal jika sudah kebanyakan. 24. Apakah kamu mengalami kesulitan untuk memahami kimia dengan metode yang telah digunakan oleh guru kimia saat mengajar? Jawab :  Sejauh ini tidak, karena guru yang menjelaskannya detail.  Menurut saya cukup membuat saya paham. 106 25. Materi kimia apa yang kamu anggap sulit? Mengapa? Jawab :  Materi biloks, karena masih bingung dalam penentuannya.  Hidrokarbon, karena guru yang menjelaskannya agak rumit. 107 Lampiran 16 Kesimpulan Hasil Observasi Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Indikator Fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar Hasil Observasi 1. Laboratorium IPA kurang lengkap 2. Terdapat perpustakaan dengan Kesimpulan Fasilitas kurang menunjang kegiatan belajar mengajar ketersediaan buku kimia yang terbatas Kelengkapan laboratorium IPA 1. Terdapat bahan kimia yang tidak lengkap Laboratorium IPA kurang lengkap 2. Ketersediaan alat-alat praktikum yang terbatas Persiapan mengajar 1. Guru membuat RPP Guru kurang maksimal 2. Menggunakan sumber ajar mempersiapkan diri 3. Datang ke kelas kurang tepat dalam mengajar waktu Metode dan media pembelajaran 1. Metode yang digunakan Metode dan media yang terbatas pada ceramah dan digunakan masih terbatas tanya jawab dan kurang menarik 2. Tidak menggunakan media pembelajaran Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan kontekstual dengan menerapkan Guru menggunakan pendekatan kontekstual materi dalam kehidupan seharhari Sumber ajar 1. Guru hanya menggunakan buku dan lingkungan sebagai sumber Sumber belajar yang digunakan kurang 108 belajar dimaksimalkan Minat siswa dalam 1. Siswa masuk kelas tepat waktu Minat siswa dalam belajar belajar 2. Siswa memiliki buku sumber kimia baik dan cukup belajar terlihat antusias 3. Siswa mengikuti pelajaran dengan baik 4. Siswa mengumpulkan tugas Aktivitas siswa dalam pembelajaran 1. Siswa tidak ada yang bertanya, namun siswa hanya menjawab Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar baik pertanyaan yang diberikan guru 2. Beberapa siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya 3. Siswa mengerjakan tugas Hasil belajar siswa 1. Hasil ulangan harian siswa pada Hasil belajar belum materi struktur atom belum mencapai ketuntasan mencapai ketuntasan Kesulitan belajar 1. Siswa mengalami kesulitan Siswa kesulitan belajar belajar karena keterbatasan informasi yang diterima hanya dari guru dan buku Sumber belajar 1. Siswa menggunakan buku LKS Sumber belajar terbatas dan paket sebagai sumber hanya pada buku dan belajar guru 2. Siswa memperoleh materi terbatas pada guru 109 Lampiran 17 Kesimpulan Hasil Wawancara Guru Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Indikator Hasil Wawancara Fasilitas pendukung 1. Laboratorium IPA kurang kegiatan belajar mengajar Kesimpulan Fasilitas kurang memadai lengkap 2. Terdapat perpustakaan dengan ketersediaan buku kimia yang terbatas Kelengkapan laboratorium IPA 1. Terdapat bahan kimia yang tidak lengkap Laboratorium IPA kurang lengkap 2. Ketersediaan alat-alat praktikum yang terbatas Frekuensi penggunaan 1. Belum pernah melakukan praktikum Laboratorium IPA belum pernah digunakan laboratorium IPA Penunjang 1. Membuat RPP Guru mempersiapkan diri pengajaran 2. Mempersiapkan bahan ajar sebelum pembelajaran 3. Pengalaman 5 tahun dalam mengajar kimia Metode dan media pembelajaran 1. Menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi Metode dan media yang digunakan masih terbatas 2. Tidak pernah menggunakan media pembelajaran Pendekatan 1. Menggunakan pendekatan kontekstual dengan mengkaitkannya dengan Pendekatan kontekstual 110 kehidupan sehari-hari Kendala mengajar 1. Sarana dan prasarana yang masih terbatas Hasil belajar siswa 1. Dalam pemberian soal/tugas Terbatas pada sarana dan prasarana Pada ulangan harian hasil dikelas siswa mampu belajar siswa belum mengerjakannya mencapai KKM 2. Pada ulangan harian hasil belajar siswa belum mencapai KKM Sikap Siswa 1. Siswa memperhatikan 2. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru 3. Siswa tidak ada yang bertanya dan hanya menjawab Siswa aktif 111 Lampiran 18 Kesimpulan Hasil Wawancara Siswa Studi Pendahuluan di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Indikator Fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar Hasil Wawancara 1. Laboratorium IPA kurang lengkap Kesimpulan Fasilitas kurang memadai 2. Terdapat perpustakaan dengan ketersediaan buku kimia yang terbatas Kelengkapan laboratorium IPA 1. Terdapat bahan kimia yang tidak lengkap Laboratorium IPA kurang lengkap 2. Ketersediaan alat-alat praktikum yang terbatas Frekuensi penggunaan 2. Belum pernah melakukan praktikum laboratorium IPA Dalam mengajar Laboratorium IPA belum pernah digunakan 1. Siswa memahami materi dengan metode yang diberikan 2. Guru pelan dan jelas dalam mengajar 3. Menghubungkan materi dengan Penjelasan yang diberikan guru baik dan terbatas pada metode ceramah dan tanya jawab kehidupan sehari-hari 4. Metode yang digunakan terbatas pada ceramah, tanya jawab dan diskusi Minat Siswa 1. Siswa menganggap kimia pelajaran yang sulit dan kurang Siswa kurang tertarik dalam pelajaran kimia 112 penerapan dalam kehidupan sehari-hari 2. Hanya beberapa siswa yang memiliki buku paket Aktivitas siswa 1. Siswa menjawab pertanyaan guru Aktivitas siswa belum optimal 2. belum pernah melakukan kegiatan percobaan 3. berdiskusi untuk memahami pelajaran yang sulit Hasil belajar siswa 1. Hasil belajar siswa kurang baik dalam ulangan harian Hasil belajar siswa masih kurang baik 2. Siswa melakukan belajar bersama untuk mengingat dan memahami pelajaran kimia Kesulitan belajar 1. Siswa kesulitan dalam Siswa kesulitan untuk mempelajari dan mengingat mengingat materi pelajaran kimia kimia 2. Fasilitas yang kurang memadai membuat siswa terbatas dalam belajar kimia Sikap siswa 1. Siswa memperhatikan pelajaran 2. Siswa mengerjakan tugas Siswa aktif 113 Lampiran 19 DAFTAR NILAI KIMIA SISWA KELAS XI IPA-3 TAHUN AJARAN 2011/2012 Materi : Asam Basa Guru Bidang Studi : Rahma Aryanti, ST. No. Nomor Induk Nama Nilai 1. 101110142 AHMAD SAEFUL ALAMI 68 2. 101110223 AHMAD YUDA KURNIA 55 3. 101110264 AINI NUR RAHMAWATI 65 4. 101110225 ANGGUN SABTIWI 90 5. 101110187 DIANA FITRI 50 6. 101110148 DITA HIDAYANTI 50 7. 101110120 FIRMANSYAH 50 8. 101110082 GRECIA GUSVIANA 75 9. 101110152 HERLISAH LASMAWATI 70 10. 101110154 IBNU SIDIQ UBAIDILLAH 53 11. 101110125 II HERAWATI 55 12. 101110269 IKA SARTIKA 40 13. 101110305 ILYAS RUKYAT 72 14. 101110084 LIA NOPIANTI 65 15. 101110309 M. SYAFIEK ARDIANSYAH 40 16. 101110273 MASWATUN RAJATUJUHRO 65 17. 101110232 MAYINDRI SUTIANAH 70 18. 101110165 MERSHAL ADHITYA ACHMADY 40 19. 101110132 NINA ROHANA 75 20. 101110234 NINA SANILA 40 21. 101110277 NUR FITRIANA 77 22. 101110090 NURSUPIAN 50 23. 101110172 RATNA SAGITA 63 24. 101110173 RINI ANGGRAENI 70 25. 101110316 ROBBY SYAHROJI 75 26. 101110280 SAEPUL HARIS 40 114 27. 101110250 SANI 95 28. 101110135 SITI ISTIKHAROH 70 29. 101110283 SITI JUHAERIAH 65 30. 101110179 SITI MALINAH 70 31. 101110287 SITI NURHAYANAH 65 32. 101110288 SITI NURLATIFAH 65 33. 101110290 SITI ROMELAH 60 34. 101110292 SITI SHELATUL AULIA 57 35. 101110255 SITI SURNIYATI 70 36. 101110216 SITI SUWI RAHAYU 70 37. 101110294 SUBHAKI 65 38. 101110137 SULASTIYAH 60 39. 101110335 TRI ADI IRAWAN 65 40. 101110258 WULAN OKTAVIANI 65 115 Lampiran 20 Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pendekatan Inkuiri “Pokok Bahasan Larutan Asam Basa” SMAN 11 Kabupaten Tangerang Kelas: ………… No. Tahapan Aspek yang diamati SB 1 Persiapan Absen kehadiran siswa Melakukan apersepsi Melakukan motivasi 2 3 4 5 Menjelaskan kegiatan pembelajaran Memberikan arahan dan penjelasan dalam tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Menjelaskan langkah- Memberikan penjelasan langkah dalam LKS mengenai prosedur kegiatan pembelajaran dan praktikum Mengidentifikasi Membantu siswa dalam permasalahan dari menentukan variabel yang pertanyaan yang harus diamati. dibuat Mengevaluasi buku Menginformasikan untuk dan sumber informasi membaca dasar teori yang dan meriview relevan dengan percobaan pegetahuan untuk yang akan dilakukan. perumusan hipotesis. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. Kelompok ………….. B TB STB Keterangan 116 6 Merencanakan penyelidikan/investig asi. (evidence) 7 Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) 8 Mengevaluasi hasil percobaan. (evaluasi) 9 Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. (komunikasi) 10 Mengumpulkan hasil percobaan Meminta siswa membaca langkah kerja dengan teliti Membantu siswa menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Mengarahkan siswa untuk membagikan tugas pada masing-masing anggota kelompok Mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan percobaan Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan materi. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh Membimbing siswa dalam membuat kesimpulan sementara. Meminta siswa melakukan diskusi dan presentasi dari hasil percobaan Mengarahkan siswa untuk melakukan tanya jawab Menginformasikan untuk mengumpulkan laporan hasil percobaan Kritik dan Saran: ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 117 Keterangan: SB B TB STB = Sangat Baik = Baik = Tidak Baik = Sangat Tidak Baik Observer ( ) 118 Lampiran 21 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pendekatan Inkuiri “Pokok Bahasan Larutan Asam Basa” SMAN 11 Kabupaten Tangerang Kelas: ………… No. Tahapan Aspek yang diamati SB 1 2 3 4 Menjelaskan langkah dalam LKS Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage by oriented question). Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat Mengevaluasi buku dan sumber informasi dan meriview pegetahuan untuk perumusan hipotesis. 5 Merencanakan penyelidikan/investig asi. (evidence) 6 Menganalisis dan mengimpretasikan data. (explanation) Ketelitian dalam memperhatikan isi LKS Ketepatan dalam membuat pertanyaan yang sesuai dengan arahan yang diberikan. Ketepatan menentukan variabel yang harus diamati. Membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. Ketepatan siswa menuliskan jawaban sementara/hipotesis. Ketelitian membaca langkah kerja Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan Pembagian tugas pada masing-masing anggota kelompok Ketepatan menggunakan alat dan bahan Kesesuaian siswa mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS Kesesuaian siswa menghubungkan hasil percobaan dengan teori. Kelompok ………….. B TB STB Keteran gan 119 Ketepatan siswa membuat tabel hasil percobaan. 7 Mengevaluasi hasil percobaan (Evaluation) 8 Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum (Communication) 9 Mengumpulkan hasil percobaan Kesesuaian siswa membuat penjelasan hasil percobaan Ketepatan siswa membandingkan hipotesis dengan data Ketepatan siswa membuat kesimpulan sementara Keaktifan siswa melakukan presentasi dari hasil percobaan Keaktifan siswa berdiskusi dan melakukan tanya jawab. Ketepatan waktu mengumpulkan hasil percobaan Kritik dan Saran: ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… Keterangan: SB B TB STB = Sangat Baik = Baik = Tidak Baik = Sangat Tidak Baik Observer ( ) 120 Lampiran 22 LKS Siklus I Nama kelompok: ………………………. Lembar Kerja Siswa (Larutan Asam Basa) Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Tujuan kegiatan Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa berdasarkan identifikasi dari hasil percobaan dan membuat bahan indikator asam basa. Percobaan: Pernyataan Pertanyaan Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan! Hipotesis Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan! Alat dan Bahan Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan! Percobaan 1 (Pengujian larutan dengan indikator kertas lakmus) Cara Kerja 1: 1. Siapkan 7 gelas aqua dengan tinggi 3 cm dan 10 mL larutan uji coba (larutan gula dan garam, air suling, cuka, air jeruk, air ditergen dan air sabun). Kemudian beri label pada masing-masing gelas aqua sesuai dengan nama larutannya. 121 2. Siapkan kertas lakmus merah/biru. Kemudian potong bagian kertas lakmus dengan panjang 2 cm. 3. Ambil 10 mL sendok larutan uji coba menggunakan gelas ukur. Kemudian masukkan ke dalam wadah yang masing-masing telah diberi label. Lalu masukkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam masing-masing larutan. 4. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus dan deskripsikan hasil pengamatanmu! Pertanyaan: 1. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus merah menjadi biru? ……………………………………………………..…………………………… ………..………………………………………………………………………… 2. Larutan apa saja yang merubah warna lakmus biru menjadi merah? ……………………………………………………..…………………………… ………..………………………………………………………………………… 3. Golongkanlah larutan tersebut ke dalam larutan asam dan basa! ……………………………………………………..…………………………… ………..………………………………………………………………………… Menganalisis/Menafsirkan Data Buatlah tabel hasil pengamatan yang menunjukkan hubungan antara larutan dengan indikator lakmus merah dan biru serta golongankan ke dalam asam/basa! Membuat Kesimpulan Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima? Membuat laporan Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini. 122 Percobaan: Pernyataan Pertanyaan Tuliskan rumusan pertanyaan yang sesuai dengan pertanyaan yang diberikan! Hipotesis Buatlah jawaban sementara dari pernyataan masalah yang diberikan! Alat dan Bahan Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan! Percobaan 2 (Menguji bahan indikator alam) Cara kerja 2: 1. Menyiapkan 4 gelas aqua dengan diameter 3 cm dan sudah diberi label. Menyiapkan20 mL perasan air jeruk dan 20 mL air sabun. 2. Menuangkan 10 mL masing-masing larutan kedalam wadah yang sudah diberi label. 3. Siapkan ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu. Gerus masing-masing kelopak bunga terompet dan sepatu. Setelah halus, tambahkan 10-20 mL air suling ke dalam gerusan bunga terompet dan sepatu. Kemudian saring ekstrak kelopak bunga menggunakan kertas saring. 4. Teteskan 5-10 tetes masing-masing ekstrak kelopak bunga mawar dan sepatu ke dalam air jeruk dan air sabun. 5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun. Deskripsikan hasil pengamatanmu! Pertanyaan: 1. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah ditetesi oleh ekstrak bunga terompet! ……………………………………………………..…………………………… ………..………………………………………………………………………… 123 2. Jelaskan perubahan warna yang terjadi pada air jeruk dan air sabun setelah ditetesi oleh ekstrak bunga sepatu! ……………………………………………………..…………………………… ………..………………………………………………………………………… 124 Lampiran 23 Siklus II Nama kelompok: ………………………. Lembar Kerja Siswa (Larutan Asam Basa) Standar Kompetensi Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Tujuan kegiatan Menghitung pH larutan dan menguji kekuatan asam dan basa. Percobaan: Pernyataan Pertanyaan Tuliskan rumusan pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang diberikan! Hipotesis Buatlah jawaban sementara dari pernyataan yang diberikan! Alat dan Bahan Pelajarilah cara kerja berikut, kemudian siapkan alat dan bahan yang diperlukan! Cara Kerja 1. Menentukan pH larutan. 1. Menyiapkan 2 gelas kimia yang telah diberi label A dan B. 2. Menyiapkan masing-masing larutan. Ambil 5 mL HCl 0,1 M, tuangkan ke dalam masing-masing gelas A dan B. 3. Mengencerkan larutan dengan menambahkan aquades ke dalam gelas B hingga volume larutan 50 mL. 125 4. Menyiapkan 2 indikator universal. Kemudian masukkan masing-masing indikator universal ke dalam larutan A dan B. 5. Perhatikan perubahan warna yang terjadi pada indikator universal dan deskripsikan hasil pengamatanmu! 6. Catat pula masing-masing pH larutan yang ditunjukkan pada indikator universal! Pertanyaan: 1. Jelaskan perubahan warna dominan yang terjadi pada indikator universal setelah dicelupkan ke dalam larutan A dan B! .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 2. Untuk memastikan pH pada indikator universal, hitunglah pH dari masingmasing larutan A dan B dengan menggunakan rumus pH! .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 3. Bagaimana hubungan atara konsentrasi dengan pH larutan? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Menganalisis/Menafsirkan Data Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara perubahan warna, konsentrasi dan pH larutan! Membuat Kesimpulan Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima? Membuat laporan Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini. 126 Percobaan 2 (Mengetahui kekuatan asam dan basa) Cara kerja 2: 1. Buatlah alat uji larutan elektrolit sesuai dengan gambar di bawah ini. 1) batu baterai 2) kabel penghubung 3) bola lampu 4) elektroda karbon 5) elektroda karbon 6) larutan yang diuji 7) gelas kimia 2. Siapkan 4 gelas plastik yang telah diberi label sesuai dengan nama masingmasing larutan, yaitu HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NaOH 0,1 M dan NH4OH 0,1 M. 3. Siapkan 80 mL masing-masing larutan, kemudian masukkan ke dalam gelas plastik sesuai dengan label nama larutannya. 4. Uji coba larutan dengan menggunakan alat untuk menguji kekuatan asam dan basa sesuai dengan gambar di atas. 5. Perhatikan yang terjadi pada lampu dan deskripsikan hasil pengamatanmu! Pertanyaan: 1. Apakah terdapat perbedaan nyala lampu yang dihasilkan oleh masing-masing larutan asam dan basa? Jelaskan! .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 2. Apa yang menyebabkan nyala lampu pada masing-masing larutan asam dan basa berbeda? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 127 3. Hitunglah pH dari masing-masing larutan asam dan basa! .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Menganalisis/Menafsirkan Data Buatlah tabel yang menunjukkan perbandingan hubungan antara kekuatan masing-masing larutan dengan arus listrik dan nyala lampu yang diberikan. Membuat Kesimpulan Apakah hasil hipotesis percobaan ini dapat diterima? Membuat laporan Tulis laporan yang lengkap bagi percobaan ini. Lampiran 24 Siklus 1 (pertemuan 1&2) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI / 2 (dua) Alokasi Waktu : 2x45 menit Pertemuan ke :1&2 Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Indikator: Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat 1. Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan. 2. Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan. 3. Membuat bahan indikator alami untuk mengetahui sifat larutan asam, netral dan basa. 4. Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius. 128 5. Menghubungan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa. 6. Menyebutkan contoh zat bersifat asam dan basa yang ada dalam kehidupan sehari-hari. I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa II. Uraian Materi Pembelajaran Pengertian larutan asam basa Larutan asam adalah larutan yang mempunyai rasa asam dan bersifat korosif (merusak logam marmer, dan berbagai bahan lain), sedangkan larutan basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik (licin, seperti bersabun). Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH– di dalam air. Contoh senyawa yang tergolong asam dan basa menurut teori Arrhenius adalah sebagai berikut: a. Asam: HCl, HNO3, dan H2SO4. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion H+ dan ion negatif sisa asam. HCl(g) H2SO4(aq) H+ (aq) + Cl- (aq) 2H+ (aq) + SO42– (aq) b. Basa: NaOH, KOH, Ca(OH)2, dan dan Al(OH)3. Senyawa ini jika dilarutkan dalam air akan terurai membentuk ion OH– dan ion positif sisa basa. NaOH(aq) Na+ (aq) + OH- (aq) Ca(OH)2 (aq) Ca2+ (aq) + 2OH- (aq) Menurut teori Arrhenius, rumus kimia asam harus mengandung atom hidrogen (H) dan rumus kimia basa harus mengandung gugus hidroksil (OH). Contoh senyawa asam dan basa lain dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut: 129 a. Asam: Asam cuka, asam sitrun, asam jawa, asam belimbing, asam lambung dan sebagainya. b. Basa: kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan sebagainya. Larutan Asam, Basa, dan Netral Berdasarkan penyelidikan, dapat diketahui bahwa ionisasi air bersifat endoterm dan berkesetimbangan. Persamaan reaksinya sebagai berikut. H2O (l) H+ (aq) + OH- (aq) Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut. Kc = [H+] [OH-] [H2O] Karena air adalah zat murni, konsentrasi air tidak berubah dan dapat dipersatukan dengan tetapan kesetimbangan sehingga persamaan tetapannya menjadi: Kw = [H+] [OH-] Tetapan kesetimbangan ini disebut tetapan ionisasi air, dilambangkan dengan Kw. Pada 25°C, nilai Kw = 1,0 × 10–14 dan pada 37°C nilai Kw = 2,5 × 10. Dengan kata lain, ionisasi air bersifat endoterm. Berdasarkan nilai Kw, konsentrasi ion H+ dan ion OH– dalam air dapat dihitung. Misalnya: [H+] = [OH–] = x maka Kw = [x] [x] = 1,0 × 10–14, atau x = 1,0 ×10-7 Jadi, konsentrasi ion H+ dan OH– hasil ionisasi air pada 25°C masing - masing sebesar 1,0 × 10–7. Jika dalam larutan terdapat konsentrasi molar ion H+ sama dengan konsentrasi molar ion OH–, yakni [H+] = [OH–], larutan tersebut dinyatakan bersifat netral (serupa dengan air murni). Menurut Arrhenius, suatu larutan bersifat asam jika 130 konsentrasi H dalam larutan meningkat. Artinya, jika dalam larutan terdapat [H+] >[OH–], larutan bersifat asam. Sebaliknya, jika dalam larutan [H+] < [OH-], larutan bersifat basa. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan yaitu: Jika pH < 7, maka larutan bersifat asam. Jika pH > 7, maka larutan bersifat basa. Jika pH = 7, maka larutan bersifat netral III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IV. Pendekatan : Inkuiri Metode : Diskusi dan Tanya jawab Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan ke-1 Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru Alokasi Siswa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru 3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan 3. Menyimak penjelasan dari guru waktu 30 menit dilakukan. 4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru pembelajaran dan materi yang akan dibahas yaitu: 131 a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat mendeskripsikan pengertian larutan asam basa dan menentukan larutan yang bersifat asam, netral dan basa, serta dapat memberikan contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari b. Materi yang akan dibahas yaitu pengertian larutan asam basa dan penentuan larutan asam, netral dan basa serta contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari. 5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru: berkenaan dengan apersepsi dan motivasi Apersepsi Apersepsi Siapa diantara kalian yang tahu rasa asam Menjawab: rasanya masam. Benda yang cuka? Apa yang terjadi jika cuka tersebut terkena cuka tersebut bisa menjadi mengenai sebuah benda yang terbuat dari berkarat. logam? Motivasi Motivasi Salah satu sifat asam adalah korosif, yaitu suatu Menyimak penjelasan guru dan zat yang dapat merusak benda-benda yang termotivasi 132 terbuat dari logam, perusakan logam ini lebih dikenal dengan istilah korosi atau karat. Pada peristiwa korosi logam tersebut mengalami oksidasi yang menyebabkan logam tersebut mengalami penurunan bilangan oksidasi. Dengan mempelajari larutan asam basa kita dapat mengetahui sifat serta menggolongkan macam-macam larutan berdasarkan karakteristik dari zat asam maupun basa. 6. Membagikan soal pretest 6. Menjawab soal pretest 133 Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk kelompoknya masing-masing (terdiri pada pertemuan sebelumnya. dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok). 8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada kelompok 1 sampai 8. 50 menit 8. Membaca dan memperhatikan LKS yang berisi tujuan praktikum, alat dan bahan, cara kerja yang akan dilakukan, hasil pengamatan dan pertanyaan. 9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan praktikum dan LKS. memperhatikan LKS. a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan pertanyaan dan hipotesis. praktikum,perumusan pertanyaan dan hipotesis. b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru. c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dicatat. d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan dan mencatat hal penting. d. Memperhatikan penjelalasan guru. lapangan. e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan teman yang ada didekatnya. e. Melakukan diskusi dengan teman kelompok maupun teman yang ada didekatnya. 10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan 134 (Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan. Indikator asam dan basa (lakmus merah dan “Bagaimana pengaruh larutan asam dan biru) merupakan salah satu alat yang dapat basa terhadap indikator asam dan basa?” digunakan untuk mengetahui perbedaan larutan asam dan basa. Apakah yang terjadi jika indikator tersebut diuji cobakan pada larutan asam dan basa? 11. Membimbing siswa mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Membantu siswa dalam menentukan variable yang harus diamati. 12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 11. Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Menentukan variabel yang harus diamati. 12. Mengevaluasi buku dan sumber dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh. a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan percobaan. dilakukan. b. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. b. Menuliskan jawaban sementara/hipotesis. Adapun hipotesisnya sebagai 135 berikut: Larutan asam adalah suatu zat yang dapat memerahkan lakmus biru. Sedangkan larutan basa adalah suatu zat yang dapat membirukan lakmus merah. 13. Membimbing siswa dalam merencanakan penyelidikan/investigasi dan melaksanakan 13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi. percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja. dengan teliti b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. b. Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. - menyiapkan alat berupa 7 gelas aqua, menyiapkan 14 lembar kertas lakmus (7 lembar lakmus merah dan 7 lembar lakmus biru) dengan panjang 2 cm. - Mempersiapkan bahan praktikum berupa larutan gula 136 dan garam, cuka, air jeruk, air sabun, air suling, minuman soda dan air ditergen. c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas pada masing-masing anggota kelompok. d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan/eksperimen. c. Membagi tugas pada masingmasing anggota kelompok. d. Melaksanakan percobaan/ eksperimen. - Menggunakan alat dan bahan dalam melakukan percobaan. - Memperhatikan dan mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS yang diberikan dengan langkah kerja sebagai berikut, yaitu mengambil 10 mL larutan percobaan yang akan diamati dan tuangkan ke dalam masing-masing wadah yang berbeda dan telah diberi label sesuai dengan nama larutan, kemudian masukkan kertas lakmus ke dalam 137 masing-masing larutan tersebut (1 lembar lakmus merah dan 1 lembar lakmus biru). perhatikan apa yang terjadi dan deskripsikan hasil pengamatanmu! - Mengamati percobaan yang berlangsung dengan teliti. 14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengimpretasikan data dan menguji hasil yang 14. Menganalisis dan mengimpretasikan data. diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan. catatan lapangan b. Membimbing siswa dalam menghubungkan hasil percobaan dengan b. Menghubungkan hasil percobaan dengan materi. materi. c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel hasil percobaan. c. Membuat tabel hasil percobaan. Tabel Percobaan Larutan Asam dan Basa. 138 No 1 2 3 4 5 6 7 d. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. Bahan uji coba Larutan gula Larutan garam Cuka Air jeruk Air detergen Air sabun Coca-cola Perubahan warna LM LB Asam/Basa/ Netral merah biru netral merah biru netral merah merah merah merah asam asam biru biru basa biru merah biru merah basa asam d. Membuat penjelasan hasil percobaan yang diperoleh, yaitu: Hasil pengamatan berupa gambaran deskripsi mengenai bahan yang di uji cobakan menggunakan kertas lakmus sebagai indikator, yaitu pada air gula dan garam ternyata tidak ada perubahan warna pada kertas lakmus, sehingga dapat disimpulkan bahwa air gula dan garam bersifat netral. Pada air jeruk, cuka dan minuman soda terjadi perubahan warna pada lakmus biru menjadi warna merah namun terjadi 139 perubahan warna pada lakmus merah. Pada air sabun dan ditergen tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru namun terjadi perubahan warna pada lakmus merah menjadi warna biru. 15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan. a. Membimbing siswa dalam membandingkan a. Membandingkan hipotesis dengan hipotesis dengan hasil yang diperoleh b. Membimbing siswa dalam membuat hasil yang diperoleh. b. Membuat kesimpulan sementara. kesimpulan sementara. 16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum (masing- 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. masing kelompok). (Comunication) a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama persentasi berlangsung. b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab 140 tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok tentang hasil dari eksperimen mereka. lain. 17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru. tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan teori asam basa. Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 18. Memperhatikan guru 19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 19. Mengumpulkan hasil laporan 20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru 10 menit pembelajaran berikutnya, yaitu indikator bahan alam. 21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah Hamdallah Pertemuan ke-2 Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru Alokasi Siswa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru 3. Menjelaskan kepada siswa kegiatan 3. Menyimak penjelasan guru waktu 10 menit pembelajaran yang akan dilakukan 4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru 141 pembelajaran dan materi yang akan dibahas: a. Tujuan pembelajaran Melalui eksperimen siswa mengetahui pengertian larutan asam basa dan mengetahui cara membuat indikator bahan alam. b. Materi yang akan dipelajari adalah pengertian larutan asam basa berdasarkan hasil percobaan sebelumnya, indikator asam basa dan membuat indikator asam basa dari bahan alam. 5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru: berkenaan dengan: Apersepsi Apersepsi Selain kertas lakmus, tahukah kalian bahwa Menjawab: bahan yang memiliki pigmen bahan-bahan alam yang ada disekeliling kita warna yang mencolok. ternyata dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa, bahan ini disebut dengan bahan indikator alam. Ada yang tahu bahan seperti apa yang dapat kita gunakan sebagai bahan indikator? 142 Motivasi Motivasi Karakteristik bahan yang dapat kita gunakan Menyimak penjelasan guru dan sebagai bahan indikator alam yaitu memiliki termotivasi warna yang mencolok, hal ini dikarenakan pigmen warna pada bahan tersebut. Namun tidak semua bahan dengan warna mencolok dapat digunakan sebagai indikator, hanya bahan yang dapat memberikan perubahan warna yang berbeda ketika berada dalam lingkungan asam dan lingkungan basa yang dapat kita gunakan. Inti 6. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung dengan kelompok masing-masing. 7. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada kelompok 1 sampai 8. 6. Duduk dengan kelompok masing- 50 menit masing. 7. Membaca dan memperhatikan LKS yang berisi tujuan praktikum, alat dan bahan, cara kerja yang akan dilakukan, hasil pengamatan dan pertanyaan. 8. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 8. Menyimak penjelasan guru dan praktikum dan LKS. memperhatikan LKS. a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan masalah dan hipotesis. b. Menjelaskan urutan dalam praktikum praktikum,dan hipotesis. b. Memperhatikan penjelasan guru. 143 c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan dicatat. d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan c. Memperhatikan penjelasan guru dan mencatat hal penting. d. Memperhatikan penjelalasan guru. lapangan. e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan teman yang ada didekatnya. e. Melakukan diskusi dengan teman kelompok mapun teman yang ada didekatnya. 9. Memberikan pertanyaan kepada siswa. (Engage 9. Memperhatikan dan membuat by oriented question). pertanyaan. Adapun pertanyaannya sebagai berikut, “Dapatkah ekstrak mahkota bunga Indakator bahan alam dapat terbuat dari bahan- sepatu dan terompet bertindak sebagai bahan alami yang memiliki pigmen warna yang indikator?” mencolok. Bunga sepatu dan bunga terompet memiliki warna yang berbeda namun sama-sama memiliki warna yang mencolok. Apakah yang terjadi apabila kedua bunga tersebut kita ekstrak kemudian ekstrak bunga tersebut ditetesi oleh larutan asam dan basa? Apakah akan terjadi perubahan warna pada ekstrak tersebut? 10. Membimbing siswa mengidentifikasi permasalahan. 10. Mengidentifikasi permasalahan yang diberikan. 144 - Membantu siswa dalam menentukan variabel yang harus diamati. 11. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku - Menentukan variabel yang harus diamati. 11. Mengevaluasi buku dan sumber dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh. a. Membantu siswa dalam menentukan materi yang relevan. a. Membaca dasar teori yang relevan dengan percobaan yang akan dilakukan. b. Membantu siswa dalam menulis jawaban sementara/hipotesis. b. Menuliskan jawaban sementara/ hipotesis. Adapun hipotesisnya sebagai berikut, yaitu: Ekstrak mahkota bunga terompet dan bunga sepatu dapat bertindak sebagai indikator bahan alam. 12. Membimbing siswa dalam merencanakan 12. Merencanakan penyelidikan/ investigasi. penyelidikan/investigasi dan melaksanakan percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja. dengan teliti 145 b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat b. Menyiapkan alat dan bahan dan bahan percobaan yang dibutuhkan. percobaan yang dibutuhkan. Percobaan 2: Bunga sepatu dan terompet (masing-masing 5), 2 pipet tetes, 4 gelas aqua, kertas saring dan lumpang/alu. c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masingmasing anggota kelompok. pada masing-masing anggota kelompok. d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam d. Melaksanakan percobaan/ eksperimen untuk mengumpulkan melaksanakan percobaan/eksperimen. data. - Menggunakan alat dan bahan dalam melakukan percobaan. - Memperhatikan dan mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS yang diberikan dengan langkah kerja sebagai berikut, yaitu : menyiapkan 4 gelas aqua yang telah diberi label, membuat masing-masing ekstrak mahkota 146 bunga yaitu dengan menggerus daun mahkota menggunakan lumpang/alu. Setelah bunga cukup halus, kemudian ditambahkan 15-20 mL air suling, digerus kembali hingga cairan ekstrak bunga tersebut keluar. Kemudian saring ekstrak mahkota tersebut. Mengambil 5 mL ekstrak mahkota masukkan masing-masing ke dalam wadah, kemudian teteskan beberapa tetes larutan hingga terjadi perubahan warna, lihat apa yang terjadi pada larutan tersebut! Tulis hasil pengamatanmu dan buatlah tabel hasil pengamatan! - Mengamati percobaan yang berlangsung dengan teliti. 147 13. Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengimpretasikan data dan menguji hasil yang 13. Menganalisis dan mengimpretasikan data. diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan. catatan lapangan b. Membimbing siswa dalam b. Menghubungkan teori dengan hasil menghubungkan hasil percobaan dengan percobaan. materi. c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel c. Membuat tabel hasil percobaan. hasil percobaan. Tabel Percobaan ekstrak mahkota bunga. Bahan Air Air jeruk sabun 1 K. Spatu Merah Hijau 2 Terompet Merah Hijau d. Membuat penjelasan hasil No. d. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. Ektrak bunga percobaan yang diperoleh. Pada hasil pengujian untuk bahan mahkota bunga terompet diperoleh data perubahan warna ekstrak yaitu menunjukkan perbuhan warna pada ekstrak mahkota bunga sepatu yaitu 148 dari ungu menjadi warna merah setelah ditetesi air jeruk dan berubah warna dari ungu menjadi hijau setelah ditetesi minuman soda. Pada mahkota bunga terompet juga menunjukkan perbuhan warna ekstrak mahkota bunga sepatu dari ungu menjadi warna merah setelah ditetesi air jeruk dan berubah warna dari ungu menjadi hijau setelah ditetesi minuman soda. 14. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 14. Mengevaluasi hasil percobaan dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan. a. Membimbing siswa dalam membandingkan a. Membandingkan hipotesis dengan hipotesis dengan hasil yang diperoleh b. Membimbing siswa dalam membuat hasil yang diperoleh. b. Membuat kesimpulan smentara. kesimpulan sementara. 15. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum yang diperoleh 15. Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum yang diperoleh: (masing-masing kelompok). (Comunication) a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan 149 percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama persentasi berlangsung. b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok tentang hasil dari eksperimen mereka. lain. 16. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 16. Menyimak penjelasan guru. tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan teori indikator bahan alam. Akhir 17. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 17. Memperhatikan guru 18. Membagikan soal posttest 18. Menjawab soal posttest 19. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 19. Mengumpulkan laporan praktikum. 30 menit praktikum. 20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru. pembelajaran berikutnya, yaitu konsep pH dan pOH. 21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Membaca doa dan alhamdulillah. hamdallah. 150 V. Sumber belajar 1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga 2. Internet VI. Alat dan media pembelajaran 1. White board 2. Alat dan bahan eksperimen VII. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Laporan penelitian b. Tes tertulis 2. Bentuk instrument a. Laporan penelitian kelompok b. Uraian 151 Tangerang, 16 Februari 2013 Mengetahui, Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti ( ( Rahma Aryanti, ST. ) Husnawati Nurullah ) NIM. 107016200777 152 Lampiran 25 Siklus 2 (pertemuan 3 & 4) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN 11 Kabupaten Tangerang Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI / 2 (dua) Alokasi Waktu : 2x45 menit Pertemuan ke :1&2 Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. Indikator: Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat 1. Mengetahui konsep pH dan pOH. 2. Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan. 153 3. Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. 4. Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya. I. Materi Pembelajaran: Larutan Asam Basa II. Uraian Materi Pembelajaran Konsep pH, pOH dan PKw a. pH Derajat atau tingkat keasaman (pH) larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+ makin asam larutan. Konsep pH untuk menentukan konsentrasi ion dapat dinyatakan dengan negative logaritma konsentrasi ion H+. Persamaan: pH = -log [H+] dari persamaan tersebut, dapat disimpulkan beberapa rumus sebagai berikut. Jika [H+] = 1 x 10-n, maka pH = n Jika [H+] = x x 10-n, maka pH = n – log x Sebailiknya, jika pH = n, maka [H+] = 10-n b. pOH Analogi dengan pH (sebagai cara menyatakan knsentrasi ion H+, konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH melalui persamaan berikut, yaitu: pOH = -log [OH-] 154 Meskipun nilai [OH-] dapat dinyatakan pOH, tingkat kebasaan juga lazimnya dinyatakan dengan pH. Seperti telah dibahas pada bagian sebelumnya, larutan basa mempunyai pH > 7. Semakin tinggi pH, makin bertambah sifat basa. c. PKw Air dapat terionisasi menjadi ion H+ dan ion OH- menurut rekasi kesetimbangan berikut, yiatu: H+ (aq) + OH- (aq) H2O (l) Tetapan kesetimbangan ionisasi air dapat ditulis sebagai berikut. Kc = [H+] [OH-] [H2O] Oleh karena [H2O] dapat dianggap konstan, maka hasil perkalian Kc dengan [H2O] merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan kesetimbangan air (Kw). Kw = [H+] x [OH-] Harga Kw pada berbagai suhu adalah 1 x 10-14 Harga Kw juga dapat menghubungkan antara pH dan pOH pada persamaan tetapan kesetimbangan air (Kw). jika kedua ruas persamaan ini diambil harga negative logaritmanya, diperoleh: -log Kw = -log ([H+] x [OH-]) -log Kw = (-log [H+]) + (-log [OH-]) Dengan, p = -log, maka: 155 pKw = pH + pOH atau pH + pOH = pKw pada suhu kamar, dengan harga Kw = 1 x 10-14 (pKw = 14), maka pH + pOH = 14 d. Kekuatan asam Zat elektrolit yang mengion sebagian besar kita sebut elektrolit kuat, sedangkan yang mengion sebagian kecil kita sebut elektrolit lemah. Kekuatan asam dan basa akan dinyatakan dalam besaran derajat ionisasi dan tetapan keseimbangan ionisasinya. Derajat ionisasi Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula. α = jumlah zat yang mengion jumlah zat mula-mula Jika zat yang mengion sempurn, maka derajat ionisasinya = 1. Jika zat tidak ada yang mengion, maka derajat ionisasinya = 0. Jadi, batas-batas harga derajat ionisasi adalah 0 < α < 1 Zat elektrolit yang mempunyai derajat ionisasinya besar (mendekati 1) disebut elektrolit kuat, sedangkan zat yang derajat ionisasinya kecil (mendekati 0), disebut elektrolit lemah. Tetapan ionisasi asam Secara umum, ionisasi asam lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut. 156 H+ (aq) + A- (aq) HA (aq) Tetapan keseimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam dan diberi lambang Ka. Ka = [H+] [A-] [HA] Hubungan tetapan ionisasi asam (Ka) dengan derajat ionisasi (α) dapat ditulis sebagai berikut: α=√ e. Kekuatan basa Reaksi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Sedangkan reaksi basa lemah merupakan reaksi kesetimbangan. Secara umum, reaksi asam lemah bervalensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu: LOH (aq) L+ (aq) + OH- (aq) Tetapan setimbangan persamaan di atas disebut tetapan ionisasi basa (Kb). Kb = [[L+] x [OH-] [LOH] Hubungan tetapan ionisasi basa dengan derajat ionisasi basa adalah sebagai berikut, yaitu: α=√ 157 III. Pendekatan dan Metode Pembelajaran IV. Pendekatan : Inkuiri Metode : Diskusi dan Tanya jawab Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan ke-1 Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru Alokasi Siswa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru 3. Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang 3. Menyimak penjelasan dari guru waktu 30 menit akan dilakukan. 4. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 4. Menyimak penjelasan dari guru pembelajaran dan materi yang akan dibahas yaitu: a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran ini agar siswa dapat mengetahui konsep pH, pOH dan pKw. b. Materi 158 Materi yang akan dibahas yaitu konsep pH, pOH dan pKw. 5. Memberikan pertanyaan interaktif yang 5. Berdiskusi interaktif dengan guru: berkenaan dengan apersepsi dan motivasi Apersepsi Apersepsi Siapa diantara kalian yang tahu jeruk nipis dan Berbeda, tingkat keasamannya dapat asam cuka memiliki tingkat keasaman yang diketahui dari rasa jeruk nipis yang lebih sama atau berbeda? Bagaimana cara kita masam dibandingkan dengan cuka. menyatakan tingkat keasamannya? Motivasi Motivasi Asam cuka dan jeruk nipis memiliki tingkat Menyimak penjelasan guru dan keasaman yang berbeda. Kita dapat termotivasi mengetahui tingkat keasaman larutan dari konsentrasi ion H+ yang terdapat didalamnya, dan untuk mengetahui konsentrasi ion tersebut kita dapat menentukannya dari derajat keasaman larutannya atau disebut pH. Jeruk nipis memiliki pH = 2,3 sedangkan asam cuka pH nya = 2,9. Semakin kecil pH larutan maka 159 semakin asam dan semakin besar konsentrasi ion H+ yang ada. 6. Membagikan soal pretest Inti 6. Menjawab soal pretest 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan secara berkelompok sesuai yang telah kelompoknya masing-masing (terdiri dibentuk pada pertemuan sebelumnya. dari 4-5 siswa dalam 1 kelompok). 8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) 8. Mengamati LKS (Lembar Kerja Siswa) pada kelompok 1 sampai 8. 50 menit yang berisi tujuan praktikum, alat dan bahan, cara kerja, hasil pengamatan dan pertanyaan. 9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan praktikum dan LKS. memperhatikan LKS. a. Menjelaskan tujuan praktikum, a. Memperhatikan tujuan praktikum,dan perumusan masalah dan hipotesis. hipotesis. b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru. c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dan dicatat dan bentuk catatan lapangan. d. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan teman yang ada didekatnya. mencatat hal penting. d. Melakukan diskusi dengan teman kelompok mapun teman yang ada 160 didekatnya. 10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan (Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan. Larutan A dengan konsentrasi 0,01 M “Bagaimana pengaruh konsentrasi memiliki pH = 2, sedangkan larutan B dengan terhadap pH larutan?” konsentrasi 0,001 M memiliki pH = 3. Apakah yang menyebabkan kedua larutan tersebut memiliki kekuatan pH yang berbeda? 11. Membimbing siswa mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Membantu siswa dalam menentukan variable yang harus diamati. 11. Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Menentukan variabel yang harus diamati. 12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku 12. Mengevaluasi buku dan sumber dan sumber informasi lain dan meriview informasi lain, dan meriview kembali pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh. a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan percobaan. dilakukan. 161 b. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. b. Menuliskan jawaban sementara/ hipotesis. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: Pengaruh konsentrasi terhadap larutan berbanding terbalik, jika konsentrasi lebih besar maka pH semakin kecil, dan jika konsentrasinya kecil maka pH semakin besar. 13. Membimbing siswa dalam merencanakan 13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi. penyelidikan/investigasi dan melaksanakan percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja. dengan teliti b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. b. Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. - menyiapkan alat praktikum, yaitu 162 pipet tetes, 2 gelas kimia yang telah diberi label A dan B, menyiapkan 2 kertas indikator universal dan gelas ukur. - Mempersiapkan bahan praktikum berupa larutan HCl 0,1 M dan aquades. c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas pada masing-masing anggota kelompok. d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam melaksanakan percobaan/eksperimen. c. Membagi tugas pada masing-masing anggota kelompok. d. Melaksanakan percobaan/ eksperimen. - Menggunakan alat dan bahan dalam melakukan percobaan. - Memperhatikan dan mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS yang diberikan dengan langkah kerja sebagai berikut, yaitu mengambil 5 mL larutan HCl 0,1 M, masukkan ke dalam 163 gelas A dan B, kemudian larutan A dibuat tetap, sedangkan B diencerkan dengan menambahkan aquades hingga volumenya 50 mL. Kemudian masukkan bagian bawah kertas indikator universal. Perhatikan apa yang terjadi? Deskripsikan hasil pengamatanmu dan hitung pH masing-masing larutan tersebut! - Mengamati percobaan yang berlangsung dengan teliti. 14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan mengimpretasikan data dan menguji hasil 14. Menganalisis dan mengimpretasikan data. yang diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) a. Mengarahkan siswa untuk membuat a. Membuat catatan lapangan. catatan lapangan 164 b. Membimbing siswa dalam b. Menghubungkan hasil percobaan menghubungkan hasil percobaan dengan dengan materi. materi. c. Mengarahkan siswa untuk membuat c. Membuat tabel hasil percobaan. Tabel hasil percobaan. Tabel Percobaan Pengaruh Konsentrasi Terhadap pH d. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. No Larutan Konsen trasi HCl 1 A 0,1 M 2 B 0,01 M Peruba han Warna Ungu muda Ungu tua pH larutan 1 2 d. Menuliskan penjelasan hasil percobaan, yaitu: Larutan A dengan konsentrasi 0,1 M diperoleh hasil bahwa kertas indikator universal mngalami perubahan warna menjadi ungu muda dan pHnya = 1. Sedangkan larutan B dengan konsentrasi larutan 0,01 M yang 165 diperoleh melalui rumus pengenceran larutan (V1 x M1 = V2 x M2). Indikator universal yang diujikan mengalami perubahan warna menjadi ungu tua dengan pH = 2. Jadi, semakin besar kosentrasi suatu larutan maka pHnya akan semakin kecil, dan larutan akan semakin masam. 15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) membuat kesimpulan. a. Membimbing siswa dalam a. Membandingkan hipotesis dengan membandingkan hipotesis dengan hasil hasil yang diperoleh. yang diperoleh b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan sementara. kesimpulan sementara. 16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan mendiskusikan hasil praktikum (masing- 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan hasil prakikum. masing kelompok). (Comunication) a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan 166 percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama persentasi berlangsung. b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok tentang hasil dari eksperimen mereka. lain. 17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru. tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan konsep pH dan pOH larutan. Akhir 18. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 18. Memperhatikan guru 19. Meminta siswa mengumpulkan laporan hasil 19. Mengumpulkan laporan hasil percobaan. 10 menit percobaan. 20. Meminta siswa untuk membaca materi 20. Memperhatikan guru pembelajaran berikutnya, yaitu konsep menghitung pH larutan, menentukan kekuatan asam dan basa beserta derajat ionisasi dan kesetimbangannya. 167 21. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 21. Berdoa dan menjawab Alhamdulillah Hamdallah Pertemuan ke-2 Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru Alokasi Siswa 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam dari guru 2. Mengabsen siswa 2. Menjawab absen guru waktu 10 menit 3. Memberi arahan kepada siswa untuk bergabung 3. Duduk dengan kelompok masing-masing dengan kelompok masing-masing 4. Menjelaskan kepada siswa kegiatan 4. Menyimak penjelasan guru pembelajaran yang akan dilakukan 5. Memberikan penjelasan mengenai tujuan 5. Menyimak penjelasan dari guru pembelajaran dan materi yang akan dibahas: a. Tujuan pembelajaran Melalui eksperimen siswa mengetahui pH larutan serta dapat menghubungkannya dengan kekuatan asam dan basa larutan. 168 b. Materi yang akan dipelajari adalah asam kuat dan lemah, basa kuat dan lemah, serta menghitung kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan ionisasinya. 6. Memberikan pertanyaan interaktif yang 6. Berdiskusi interaktif dengan guru: berkenaan dengan apersepsi dan motivasi. Apersepsi Apersepsi Ada yang ingat, dalam bab larutan elektrolit di Menjawab: larutan yang dapat kelas 1 kalian sudah mempelajari larutan asam menghantarkan arus listrik. dan basa yang merupakan larutan elektrolit. Apa itu larutan elektrolit? Motivasi Motivasi Larutan elektrolit merupakan larutan yang Menyimak penjelasan guru dan dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini termotivasi. disebabkan karena zat asam dan basa yang dilarutkan ke dalam air akan terionisasi menjadi ion-ionnya. Larutan elektrolit kuat akan terionisasi sempurna dalam larutannya, sedangkan larutan elektrolit lemah akan 169 terionisasi sebagian dalam larutannya. Inti 7. Menginformasikan kepada siswa untuk duduk 7. Duduk dan berkumpul sesuai dengan secara berkelompok sesuai yang telah dibentuk kelompoknya masing-masing (terdiri dari pada pertemuan sebelumnya. 4-5 siswa dalam 1 kelompok). 8. Membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada kelompok 1 sampai 8. 50 menit 8. Membaca dan memperhatikan LKS yang berisi tujuan praktikum, alat dan bahan, cara kerja yang akan dilakukan, hasil pengamatan dan pertanyaan. 9. Menjelaskan prosedur pembelajaran dalam 9. Menyimak penjelasan guru dan praktikum dan LKS. memperhatikan LKS. a. Menjelaskan tujuan praktikum, perumusan a. Memperhatikan tujuan pertanyaan dan hipotesis. praktikum,perumusan pertanyaan dan hipotesis. b. Menjelaskan urutan dalam praktikum b. Memperhatikan penjelasan guru. c. Menjelaskan hal-hal penting yang akan c. Memperhatikan penjelasan guru dan dicatat. d. Menjelaskan penggunaan bentuk catatan mencatat hal penting. d. Memperhatikan penjelalasan guru. lapangan. e. Memperbolehkan siswa berdiskusi dengan e. Melakukan diskusi dengan teman 170 teman yang ada didekatnya. kelompok maupun teman yang ada didekatnya. 10. Memberikan pertanyaan arahan kepada siswa. 10. Memperhatikan dan membuat rumusan (Engage by oriented question). permasalahan dari pertanyaan yang Adapun pertanyaannya sebagai berikut, diberikan. Terdapat dua larutan A dan B dengan “Apakah larutan asam atau basa yang konsentrasi yang sama 0,1 M, memiliki sifat berbeda jenis tetapi konsentrasinya sama yang sama namun jenisnya berbeda. Ketika mempunyai tingkat kekuatan asam atau diuji coba menggunakan alat uji elektrolit basa yang juga sama?” kedua larutan ternyata dapat menghantarkan arus listrik. Namun apakah kedua larutan tersebut menghasilkan daya hantar listrik yang sama atau berbeda? 11. Membimbing siswa mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Membantu siswa dalam menentukan variable yang harus diamati. 12. Mengarahkan siswa untuk mengevaluasi buku dan sumber informasi lain dan meriview 11. Mengidentifikasi permasalahan dari pertanyaan yang dibuat. - Menentukan variabel yang harus diamati. 12. Mengevaluasi buku dan sumber informasi lain, dan meriview kembali 171 pegetahuan untuk merumuskan hipotesis. pengetahuan yang diperoleh. a. Menginformasikan kepada siswa untuk a. Membaca dasar teori yang relevan membaca materi yang relevan dengan dengan percobaan yang akan percobaan. dilakukan. b. Membantu siswa dalam merumuskan jawaban sementara/hipotesis. b. Menuliskan jawaban sementara/ hipotesis. Adapun hipotesisnya sebagai berikut: Larutan asam dan basa dengan konsentrasi yang sama namun jenisnya berbeda memiliki tingkat kekuatan asam/basa yang berbeda 13. Membimbing siswa dalam merencanakan 13. Merencanakan penyelidikan/ investigasi. penyelidikan/investigasi dan melaksanakan percobaan/eksperimen untuk mengumpulkan data. (Evidence) a. Meminta siswa membaca langkah kerja a. Membaca langkah kerja. dengan teliti b. Membantu siswa dalam menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. b. Menyiapkan alat dan bahan percobaan yang dibutuhkan. 172 - menyiapkan alat praktikum berupa alat uji elektrolit, Gelas ukur, 4 indikator universal, 4 gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama larutan (HCl, CH3COOH, NaOH dan NH3). - Mempersiapkan bahan praktikum berupa larutan 50 mL HCl 0,5 M, 50 mL CH3COOH 0,5 M, 50 mL NaOH dan 50 mL NH3 0,5 M. c. Mengarahkan siswa untuk membagi tugas c. Membagi tugas pada masing-masing pada masing-masing anggota kelompok. d. Mengawasi dan membimbing siswa dalam anggota kelompok. d. Melaksanakan percobaan/ melaksanakan percobaan/eksperimen. eksperimen. - Menggunakan alat dan bahan dalam melakukan percobaan. - Memperhatikan dan mengikuti langkah kerja sesuai dengan LKS yang diberikan dengan langkah 173 kerja sebagai berikut, yaitu menguji kekuatan asam terlebih dahulu, dengan memasukkan 50 mL larutan asam (HCl dan CH3COOH) ke dalam masingmasing gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama masing-masing larutan. Kemudian uji masing-masing larutan dengan menggunakan alat uji elektrolit dan kertas indikator universal. (lakukan hal yang sama pada larutan , NaOH dan NH3). Lihat apa yang terjadi pada alat uji dan kertas indikator universal tersebut! Tulis hasil pengamatanmu! - Mengamati percobaan yang berlangsung dengan teliti. 174 14. Membimbing siswa dalam menganalisis dan 14. Menganalisis dan mengimpretasikan mengimpretasikan data dan menguji hasil yang data. diperoleh dengan hipotesis. (Explanation) a. Mengarahkan siswa untuk membuat catatan a. Membuat catatan lapangan. lapangan b. Membimbing siswa dalam menghubungkan b. Menghubungkan hasil percobaan hasil percobaan dengan materi. c. Mengarahkan siswa untuk membuat Tabel dengan materi. c. Membuat tabel hasil percobaan. hasil percobaan. Tabel Percobaan Kekuatan Asam dan Basa. No 1 2 3 4 d. Membimbing dan membantu siswa dalam membuat penjelasan. Larutan uji coba HCl 0,5 M Daya hantar kuat Nyala lampu terang CH3COOH 0,5 M lemah redup 4 kuat terang 13 lemah redup 8 NaOH 0,5 M NH3 0,5 M pH 1 d. Membuat penjelasan hasil percobaan yang diperoleh, yaitu: 175 Hasil pengamatan berupa gambaran deskripsi. Larutan HCl 0,5 M memiliki daya hantar listrik yang kuat, sehingga menghasilkan nyala lampu yang terang. Sedangkan pada larutan CH3COOH 0,5 M memiliki daya hantar yang lemah, sehingga menghasilkan nyala lampu yang redup. Hal ini terjadi karena HCl mengion sempurna dalam larutannya dan CH3COOH hanya sedikit atau sebagian kecil yang mengion. Oleh karaena itu HCl disebut juga dengan asam kuat sedangkan CH3COOH mrupakan asam lemah. Jadi, larutan asam pada kondisi konsentrasi yang sama terbukti memiliki kekuaatan asam yang berbeda. Begitu pula pada larutan basa pada 176 larutan NaOH karena memiliki daya hantar listrik yang kuat dan menghasilkan nyala terang pada lampu, sehingga dapat dikatakan sebagai basa kuat. Sedangkan NH3 tergolong basa lemah, karena memiliki daya hantar yang lemah, sehingga menghasilkan nyala redup pada lampu. Basa kuat dan basa lemah pada konsentrasi yang sama juga memilki kekuatan basa yang berbeda. 15. Membimbing siswa dalam mengevaluasi dan membuat kesimpulan hasil. (Evaluation) a. Membimbing siswa dalam membandingkan hipotesis dengan hasil 15. Mengevaluasi hasil percobaan dan membuat kesimpulan. a. Membandingkan hipotesis dengan hasil yang diperoleh. yang diperoleh b. Membimbing siswa dalam membuat b. Membuat kesimpulan sementara. kesimpulan sementara. 16. Meminta siswa untuk mempresentasikan dan 16. Mempersentasikan dan mendiskusikan 177 mendiskusikan hasil praktikum (masing- hasil prakikum. masing kelompok). (Comunication) a. Meminta siswa untuk mendiskusikan hasil a. Mempersentasikan laporan percobaan dengan persentasi dari masing- penelitiannya, siswa lain masing kelompok dimulai dari kelompok mendengarkan dan mencatat hal-hal satu, dua, dan seterusnya. yang dianggap penting selama persentasi berlangsung. b. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan b. Setiap kelompok menjawab tanya jawab dengan kelompok lainnya pertanyaan yang diajukan kelompok tentang hasil dari eksperimen mereka. lain. 17. Memberikan penguatan materi dalam bentuk 17. Menyimak penjelasan guru. tulisan dan lisan dari hasil presentasi dan menghubungkannya dengan teori derajat kekuatan asam basa, derajat ionisasi dan tetapan ionisasinya. Akhir 10. Menyimpulkan kembali hasil pembelajaran 10. Memperhatikan guru 11. Membagikan soal posttest 11. Menjawab soal posttest 12. Meminta siswa mengumpulkan hasil laporan 12. Mengumpulkan laporan praktikum. 30 menit praktikum. 178 13. Meminta siswa untuk membaca materi 13. Memperhatikan guru. pembelajaran berikutnya, yaitu konsep menghitung pH larutan asam dan basa. 14. Menutup pelajaran dengan membaca doa dan 14. Membaca doa dan alhamdulillah. hamdallah. V. Sumber belajar 1. Buku paket kimia SMA 2 Erlangga 2. Internet VI. Alat dan media pembelajaran 1. White board 2. Alat dan bahan eksperimen VII. Penilaian 1. Teknik penilaian a. Laporan penelitian b. Tes tertulis 2. Bentuk instrument a. Laporan penelitian kelompok b. Uraian 179 Tangerang, 16 Februari 2013 Mengetahui, Guru Kimia SMAN 11 Kab. Tangerang Peneliti ( ( Rahma Aryanti, ST. ) Husnawati Nurullah ) NIM. 10701600777 180 Lampiran 26 Siklus 1 KISI-KISI INSTRUMEN Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. No 1 2 Indikator pembelajaran Mendeskripsikan pengertian larutan asam basa melalui percobaan Indikator soal soal Disajikan pertanyaan pengertian larutan asam dan basa. Apakah yang dimaksud larutan asam dan basa? Disajikan pertanyaan sifat larutan asam basa. Jelaskan sifat larutan asam dan basa yang kamu ketahui! Tingkat kognitif C2 C2 Kunci jawaban Asam adalah larutan yang memiliki rasa masam dan dapat memerahkan lakmus biru. Basa adalah larutan yang memiliki rasa pahit dan dapat membirukan lakmus merah. Asam adalah suatu zat yang bersifat korosif, yaitu zat yang dapat merusak logam. Basa adalah suatu zat yang licin. 181 3 4 Disajikan tabel penggolongan asam dan basa untuk menyimpulkan larutan asam dan basa. Membuat indikator bahan alam untuk mengetahui larutan asam, netral dan basa. Disajikan pertanyaan untuk membuat indikator bahan alam. Perhatikanlah tabel pengujian larutan asam dan basa berikut ini. N Larutan Lakm Lakm sifat o. us us merah biru 1 Air biru biru basa kapur 2 Air merah merah asam jeruk 3 Air biru biru basa sabun 4 Cuka merah biru asam Buatlah kesimpulan larutan asam dan basa berdasarkan tabel diatas! Bagaimana cara membuat bahan indikator alam dari kelopak bunga? C2 Larutan asam adalah larutan yang dapat memerahkan lakmus biru, dan memberikan warna tetap pada lakmus merah. Larutan basa adalah larutan yang dapat membirukan lakmus merah, dan memberikan warna tetap pada lakmus biru. C5 Kelopak bunga digerus menggunakan lumpang dan alu. Kemudian tambahkan air suling/aquades ke dalam kelopak bunga yang sudah digerus. Saring kelopak bunga tersebut menggunakan kertas saring dan tempatkan dalam wadah. Kemudian teteskan beberapa tetes ektrak kelopak bunga ke dalam larutan yang diujikan. 182 5 Disajikan masalah mengenai ekstrak bahan untuk menganalisis bahan indikator alam. Ekstrak bahan X diketahui berwarna ungu namun setelah diteteskan pada larutan cuka, ekstrak bahan tersebut mengalami perubabahan warna menjadi orange. Apakah ekstrak bahan X dapat bertindak sebagai indikator? Jelaskan! C4 Ekstrak bahan X dapat bertindak sebagai bahan indikator, karena ekstrak bahan mengalami perubahan warna dari ungu menjadi orange. 6 Disajikan tabel mengenai ekstrak kelopak bunga berwarna merah untuk menganalisis bahan indikator alam. C4 Dalam percobaan diperoleh data bahwa ekstrak kelopak bunga mengalami perubahan warna menjadi biru dalam air sabun, dan tetap berwarna merah dalam cuka dan air gula. Jadi dapat dikatakan ektrak bunga dapat bertindak sebagai indikator. 7 Disajikan pertanyaan untuk mengetahui sifat larutan asam atau basa dengan pengujian indikator bahan alam. Sebuah tabel hasil percobaan menggunakan ekstrak kelopak bunga berwarna merah yaitu sebagai berikut: Perubahan No. Larutan Warna 1 Air sabun Biru 2 Asam cuka Merah 3 Air gula Merah Berdasarkan tabel diatas, apakah ekstrak tersebut dapat bertindak sebagai indikator larutan asam basa? Jelaskan! Suatu larutan A diuji menggunakan ekstrak bunga berwarna biru menunjukkan perubahan warna menjadi merah. Berdasarkan pengujian yang dilakukan, jelaskan sifat dari larutan A? C2 Hasil pengujian yang diperoleh adalah larutan bersifat asam, karena ekstrak bunga berwarna biru namun setelah diujikan pada larutan A terjadi perubahan warna menjadi merah. 183 8 9 Disajikan tabel pengujian ekstrak kelopak bunga untuk menentukan bahan indikator alam yang dapat digunakan. Menentukan larutan bersifat asam, netral dan basa melalui percobaan. Disajikan pertanyaan untuk menentukan larutan bersifat asam dan basa. Hasil pengujian terhadap berbagai ekstrak kelopak bunga sebagai berikut. Percob Warna Air Air aan ekstrak kapur jeruk 1 merah Ungu merah 2 ungu Ungu jingga 3 hijau Hijau hijau 4 Biru Biru merah Berdasarkan percobaan diatas, ekstrak Kelopak bunga manakah yang dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa? Sebuah larutan A dan B diteteskan ke dalam ekstrak indikator berwarna merah menghasilkan warna yang berbeda seperti gambar dibawah ini. C2 Indikator alam yang dapat digunakan pada percobaan adalah percobaan 1, 2 dan 4 yaitu ekstrak kelopak bunga yang berwarna merah, ungu dan biru. C4 Larutan A adalah larutan basa, karena dapat merubah warna ekstrak indikator menjadi biru. Larutan B dapat bersifat asam atau netral, karena tidak memberikan peruban warna pada ekstrak indikator. A B Jelaskan sifat larutan tersebut (asam, basa atau netral)! 184 10 Disajikan tabel pengujian larutan menggunakan kertas lakmus dalam menentukan larutan asam, basa dan netral Perhatikan tabel pengujian larutan menggunakan kertas lakmus dibawah ini. No Larutan C2 Larutan yang tergolong asam yaitu asam klorida dan vitamin C. Basa yaitu natrium hidroksida dan detergen. Netral yaitu alkohol. C1 Larutan asam adalah larutan yang memiliki trayek pH < 7 Larutan basa adalah larutan yang memiliki trayek pH > 7 Larutan netral adalah larutan yang memiliki trayek pH = 7 Perubahan Warna Lakmus Lakmus Merah Biru Asam Merah Merah klorida 2 Alkohol Merah Biru Natrium 3 Biru Biru hidroksida 4 Vitamin C Merah Merah 5 Detergen Biru Biru Berdasarkan tabel diatas, manakah yang termasuk asam, netral dan basa? Jelaskan larutan asam, basa dan netral berdasarkan trayek pH larutan! 1 11 Menghubungkan pH dengan larutan bersifat asam, netral dan basa. Disajikan pertanyaan untuk menjelaskan sifat asam, basa dan netral yang dihubungkan dengan trayek pH. 185 12 Disajikan pertanyaan untuk membuat tabel larutan asam, basa dan netral serta hubungan dengan trayek pH larutan. Berikut adalah hasil pengujian berbagai larutan dengan indikator kertas lakmus merah (LM) dan lakmus biru (LB). Larutan A : merah (LM) dan Biru (LB) Larutan B: merah (LM) dan Merah (LB) Larutan C:biru (LM) dan biru (LB) Larutan D: merah (LM) dan merah (LB) Buatlah tabel sifat larutan asam, netral atau basa, serta tentukan trayek pH-nya! C5 Tabel hasil pengujian larutan yaitu: Larutan yang diuji A B C D 13 14 Menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius. Disajikan pertayaan untuk menjelaskan teori asam basa menurut Arrhenius Disajikan pertanyaan penggolongan asam menurut Arrheniuss LM mera h mera h biru mera h LB Sifat laruta n pH biru netral =7 asam >7 basa <7 asam >7 mera h biru mera h Jelaskan definisi asam basa menurut Arrhenius! C1 Asam adalah zat yang dapat melepaskan ion H+ di dalam air. Basa adalah zat yang dapat melepaskan ion OH– di dalam air. Di antara senyawa berikut, tentukanlah senyawa yang tergolong asam menurut Arrhenius! a. SO2(OH)2 b. HCl c. HCN d. Mg(OH)2 C2 Senyawa yang tergolong asam adalah HCl, HCN dan CH3COOH. 186 15 16 17 18 Disajikan pertanyaan untuk menjelaskan basa menurut Arrhenius. e. CH3COOH Suatu reaksi NH3 diketahui sebagai berikut: NH3(aq) + H2O (l) NH4+ + OH Berdasarkan reaksi diatas amonia (NH3) tidak mempunyi gugus hidroksi namun bersifat basa. Jelaskan mengapa demikian! Tulislah rumus kimia dan reaksi ionisasi asam dan basa berikut! a. Asam klorida b. Natrium hidroksida Disajikan pertanyaan rumus kimia dan reaksi ionisasi asam dan basa. Menyebutkan contoh Disajikan Tuliskan 3 contoh zat bersifat asam zat bersifat asam dan pertanyaan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari! basa yang ada dalam zat bersifat asam kehidupan sehariyang ada dalam hari. kehidupan seharihari. Disajikan Tuliskan 3 contoh zat bersifat basa pertanyaan contoh yang ada dalam kehidupan sehari-hari! zat bersifat basa yang ada dalam kehidupan seharihari. Total Skor C4 NH3 tergolong basa karena saat direaksikan dengan air, senyawa tersebut seperti basa yang lainnya akan membentuk ion hidroksida (OH ). C3 a. Asam klorida: HCl HCl H+ + Cl- C1 b. Natrium hidroksida:NaOH NaOH Na+ + OHAsam: cuka, air asam dan air jeruk. C1 Basa: detergen, sabun dan air kapur. 56 187 Lampiran 27 Siklus 2 KISI-KISI INSTRUMEN Standar Kompetensi: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Kompetensi Dasar 4.1 Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan. No 1 2 3 Indikator pembelajaran Mengetahui konsep pH dan pOH. Indikator soal soal Disajikan pertanyaan menjelaskan konsep pH. Disajikan pertanyaan pengaruh konsentrasi terhadap derajat keasaman. Apakah yang dimaksud dengan pH? Disajikan pertanyaan Jelaskan yang dimaksud dengan Tingkat kognitif C1 Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan terhadap derajat keasaman (pH) larutan? Jelaskan dan tuliskan rumus untuk mencari pH! C2 C1 Kunci jawaban pH merupakan derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Semakin besar konsentrasi ion H+, larutan akan semakin asam dan harga pH semakin kecil Rumusnya: pH = -log [H+] pOH adalah cara yang digunakan 188 4 5 6 7 Menghitung pH berdasarkan data yang diberikan. menjelaskan konsep pOH pOH! Tuliskan pula rumus pOHnya! Disajikan pertanyaan hitungan konsentrasi ion berdasarkan pH larutan. Suatu larutan diketahui memiliki derajat keasaman = 2, hitunglah konsentrasi ion dalam larutan tersebut! Disajikan pertanyaan hitungan pH larutan berdasarkan konsentrasi ionnya. Hitunglah pH larutan jika konsentrasi ion H+ sebesar 1 x 10-3? Disajikan pertanyaan hitungan konsentrasi berdasarkan data pHnya. Berapakah konsentrasi ion H+ dalam larutan yang pH-nya 2 – log 3? Disajikan pertanyaan hitungan pH dari konsentrasi larutan basa. Tentukanlah pH larutan jika diketahui konsentrasi ion OH- = 2 x 10-3! C3 C3 C3 C3 untuk menyatakan konsentrasi ion OH-. Rumus: pOH = -log [OH- ] Diketahui: pH = 2 Rumus: pH = - log [H+] Jawab: [H+] = 10-2 = 0,01 M Diketahui: [H+] = 1 x 10-3 Rumus: pH = - log [H+] Jawab: pH = -log 1 x 10-3 = 3 – log 1 =3 Diketahui: pH = 2 – log 3 Rumus: pH = - log [H+] Jawab: pH = 2 – log 3 [H+] = 3 x 10-2 = 0,03 M Diketahui: [OH-] = 2 x 10-3 Rumus: pOH = -log [OH-] 189 8 9 Disajikan pertanyaan menghitung konsentrasi ion dalam larutan dari data pHnya. Berapakah konsentrasi ion OHdalam larutan yang mempunyai pH = 12? Disajikan pertanyaan menghitung pH dari konsentrasi ionnya. Hitunglah pH larutan H2SO4 jika diketahui konsentrasi larutan 0,05 M! Tuliskanlah reaksinya! C3 C3 pH = 14 – pOH Jawab: pOH = -log 2 x 10-3 = 3 – log 2 = 3 – 0,3 = 2,7 pH = 14 – 2,7 = 11,3 Diketahui: pH = 12 Rumus: pH = 14 – pOH pOH = -log [OH ] Jawab: pOH = 14 – pH = 14 – 12 =2 [OH ] = 10-2 = 0,01 M Diketahui: [H2SO4] = 0,05 M Rumus: [H+] = M x valensi pH = - log [H+] Reaksi: H2SO4 → 2 H+(aq) + SO42-(aq) 0,05 2 x 0,05 0,5 Jawab: [H+] = 0.05 M x 2 = 10-1 M pH = - log 10-1 = 1 190 10 Disajikan pertanyaan hitungan konsentrasi ion larutan dari data pH-nya. Larutan Ba(OH)2 memiliki pH = 11. Hitunglah konsentrasi ion larutan tersebut! C3 11 Menggolongkan larutan asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Disajikan hasil percobaan untuk menjelaskan kekuatan asam dan basa. Perhatikan tabel percobaan dua larutan asam dan basa berikut ini: N larutan Arus Nyala o. listrik lampu 1 HCl menghan Terang tarkan 2 CH3CO menghan Redup OH tarkan 3 NaOH menghan Terang tarkan 4 NH3 menghan Redup C4 Diketahui: pH = 11 Rumus: pH = pH = 14 – pOH pOH = 14 – pH [OH-] = M x valensi Reaksi: Ba(OH)2 Ba2+ + 2OH Jawab: pH = pH = 14 – pOH pOH = 14 – pH = 14 – 11 =3 [OH ] = 10-3 = 0,001 M x valensi = 0,001 M x 2 = 2 x 10-3 M Karena HCl/NaOH dapat mengion sempurna dalam air, sedangkan CH3COOH/NH3 hanya dapat mengion sebagian kecil/sedikit, sehingga larutan dapat menghantarkan arus listrik namun memberikan nyala lampu yang berbeda. 191 tarkan Berdasarkan tabel di atas, terdapat beberapa perbedaan nyala lampu dari masing-masing larutan asam dan basa Jelaskan mengapa demikian! 12 Disajikan pertanyaaan penjelasan kekuatan asam kuat dan asam lemah Jelaskan yang dimaksud dengan larutan asam kuat dan asam lemah! C1 13 14 Disajikan pertanyaan yang menyebutkan contoh larutan asam kuat dan asam lemah Sebutkan 2 contoh larutan yang termasuk larutan asam kuat dan lemah! Disajikan beberapa larutan untuk menggolongkan larutan asam kuat dan asam lemah Antara larutan berikut manakah yang tergolong asam kuat dan asam lemah? a. HCl b. HNO3 c. H2CO3 d. CH3COOH C2 C2 Larutan asam kuat adalah larutan yang mengalami ionisasi sempurna dan dapat menghantarkan arus listrik dengan kuat. Larutan asam lemah adalah larutan yang mengalami ionisasi sebagian kecil atau sedikit, sehingga daya hantar arus listriknya juga lemah. Contoh asam kuat: HNO3 dan HCl Conto asam lemah: CH3COOH dan HCN Larutan yang tergolong asam kuat adalah HCl dan HNO3. Larutan yang tergolong asam lemah adalah CH3COOH dan H2CO3. 192 15 Disajikan beberapa larutan untuk menggolongkan larutan basa kuat dan basa lemah 16 17 18 Disajikan pertanyaan untuk menuliskan reaksi asam kuat dan asam lemah Menghubungkan kekuatan asam dengan derajat ionisasinya dan tetapan keseimbangan ionisasinya. Disajikan pertanyaan derajat ionisasi dan tetapan ionisasi asam Diantara larutan berkut manakah yang tergolong basa kuat dan basa lemah! a. NaOH b. KOH c. NH3 d. Ba(OH)2 Berikut ini diberikan beberapa contoh asam kuat dan asam lemah. Tuliskan reaksinya! a. Asam klorida b. Asam asetat c. Asam sulfat Basa kuat: NaOH, KOH dan Ba(OH)2 Basa lemah: NH3 C2 C3 Apakah yang dimaksud dengan derajat ionisasi? Tuliskan rumusnya! Asam kuat: Asam klorida = HCl HCl H+ + Cl Asam sulfat = H2SO4 H2SO4 2H+ + SO4 Asam lemah: Asam asetat = CH3COOH CH3COOH H+ + CH3COO Derajat ionisasi asam (α) adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mulamula. C2 Rumusnya: α = jumlah zat yang mengion jumlah zat mula-mula disajikan pertanyaan hubungan kekuatan asam dengan tetapan kesetimbangan asam Bagaimanakah hubungan kekuatan asam dengan tetapan kesetimbangan asam? C2 Hubungannya semakin kuat suatu asam, maka reaksi kesetimbangan akan semakin asam dan harga Ka juga akan bertambah besar. 193 19 20 Disajikan pertanyaan kekuatan basa berdasarkan tetapan ionisasinya Disajikan pertanyaan untuk menghitung persentase derajat ionisasi asam lemah Basa LOH dan MOH mempunyai tetapan ionisasi (Kb) berturut-turut 2 x 10-5 dan 1 x 10-7. Basa manakah yang lebih kuat? Jelaskan! Tetapan ionisasi asam adalah 1x10-5. Berapa persen asam itu mengion dalam larutan yang konsentrasinya 0,1 M? C3 Basa LOH basa yang lebih kuat dibandingkan dengan MOH. Karena memiliki tetapan ionisasi yang lebih besar dari tetapan ionisasi MOH. Diketahui: Ka = 1 x 10-5 M = 0,1 M Rumus: α=√ % α = α x 100% C3 Jawab: α =√ = = %α= = √ 1 x 10-2 1 x 10-2 x 100% 1% 194 21 Disajikan pertanyaan menghitung tetapan ionisasi (Kb) basa. Larutan basa LOH 0,1 M mengion 2%. Tentukan nilai tetapan ionisasi (Kb) basa tersebut! Diketahui: M LOH = 0,1 M α = 2% 2% = 2 = 0,02 100 Rumus: C3 Total Skor α = √ Kb = α2 x Mb Jawab: Kb = (0,02)2 x 0,1 M = 0,0004 x 0,1 M = 0,00004 = 4 x 10-5 75 195 196 Lampiran 28 197 198 199 200 201 Lampiran 29 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 43.60 Simpang Baku= 7.28 KorelasiXY= 0.63 Reliabilitas Tes= 0.77 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No.Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 No. Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Kode/Nama Subyek Lia Nopianti Hatikah Mutiah Eka Ruslianigsih Hilda Ainul F... Nur Fitriana M. Syafiek He... Muswatun Raja... Mayindri Suti... Mershal Adhit... Nina Rohana Nina Sanila Nursufian Ratna Sagita Rini Anggraeni Robby Syahroji Saeful Haris Sani Siti Istikharoh Siti Juhaeriyah Siti Malinah Siti Surniyati Siti Shelatul... Tri Adi Irawan Siti Romelah Sulastiyah Subhaki Siti Nurlatifah Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah Skor Ganjil 28 27 28 30 29 21 20 25 20 29 24 26 20 24 28 25 24 27 27 25 23 24 27 25 27 26 21 25 8 8 Skor Genap 22 18 22 23 21 19 18 18 24 24 21 21 21 21 21 18 18 23 20 15 15 16 21 19 22 21 17 20 14 14 Skor Total 50 45 50 53 50 40 38 43 44 53 45 47 41 45 49 43 42 50 47 40 38 40 48 44 49 47 38 45 22 22 KELOMPOK UNGGUL & ASOR ====================== Kelompok Unggul Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 4 10 1 3 5 18 15 25 Rata2 Skor Simpang Baku 4 10 Eka Ruslianigsih Mershal Adhit... Lia Nopianti Mutiah Hilda Ainul F... Sani Rini Anggraeni Siti Romelah Eka Ruslianigsih Mershal Adhit... 53 53 50 50 50 50 49 49 53 53 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1.75 0.46 2 2 1 0 1 1 1 0 1 0 0.63 0.52 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1.88 0.35 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2.75 0.46 5 5 3 3 2 2 3 2 3 2 2.50 0.53 6 6 2 3 7 7 5 3 8 8 3 4 9 9 1 2 10 10 2 1 202 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 5 18 15 25 Rata2 Skor Simpang Baku 4 10 1 3 5 18 15 25 Rata2 Skor Simpang Baku 4 10 1 3 5 18 15 25 Rata2 Skor Simpang Baku 4 10 1 3 5 18 15 25 Rata2 Skor Simpang Baku Lia Nopianti Mutiah Hilda Ainul F... Sani Rini Anggraeni Siti Romelah Eka Ruslianigsih Mershal Adhit... Lia Nopianti Mutiah Hilda Ainul F... Sani Rini Anggraeni Siti Romelah Eka Ruslianigsih Mershal Adhit... Lia Nopianti Mutiah Hilda Ainul F... Sani Rini Anggraeni Siti Romelah Eka Ruslianigsih Mershal Adhit... Lia Nopianti Mutiah Hilda Ainul F... Sani Rini Anggraeni Siti Romelah 50 50 50 50 49 49 2 2 2 3 2 2 2.25 0.46 4 5 3 3 4 3 3.75 0.89 3 3 3 3 4 3 3.25 0.46 1 1 1 1 1 1 1.13 0.35 2 2 2 1 1 1 1.50 0.53 53 53 50 50 50 50 49 49 11 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3.00 0.00 12 12 0 1 0 0 0 1 0 0 0.25 0.46 13 13 4 4 4 4 4 3 4 4 3.88 0.35 14 14 4 4 4 4 4 4 4 4 4.00 0.00 15 15 3 4 4 3 4 4 4 4 3.75 0.46 53 53 50 50 50 50 49 49 16 16 3 4 5 3 3 3 3 4 3.50 0.76 17 17 2 2 2 2 2 2 2 2 2.00 0.00 18 18 2 2 0 2 0 2 1 2 1.38 0.92 19 19 1 2 1 1 2 2 1 2 1.50 0.53 20 20 3 2 3 3 3 3 2 3 2.75 0.46 53 53 50 50 50 50 49 49 21 21 4 3 4 4 3 3 2 2 3.13 0.83 Kelompok Asor Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 6 20 22 7 21 27 29 30 Rata2 Skor Simpang Baku Nur Fitriana Siti Juhaeriyah Siti Surniyati M. Syafiek He... Siti Malinah Subhaki Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah 40 40 40 38 38 38 22 22 1 1 0 1 2 1 1 1 1 1 1.00 0.53 2 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0.13 0.35 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2.00 0.00 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3.00 0.00 5 5 3 2 3 2 3 2 0 0 1.88 1.25 203 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 No Urt 1 2 3 4 5 6 7 8 6 20 22 7 21 27 29 30 Rata2 Skor Simpang Baku 6 20 22 7 21 27 29 30 Rata2 Skor Simpang Baku 6 20 22 7 21 27 29 30 Rata2 Skor Simpang Baku 6 20 22 7 21 27 29 30 Rata2 Skor Simpang Baku Nur Fitriana Siti Juhaeriyah Siti Surniyati M. Syafiek He... Siti Malinah Subhaki Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah Nur Fitriana Siti Juhaeriyah Siti Surniyati M. Syafiek He... Siti Malinah Subhaki Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah Nur Fitriana Siti Juhaeriyah Siti Surniyati M. Syafiek He... Siti Malinah Subhaki Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah Nur Fitriana Siti Juhaeriyah Siti Surniyati M. Syafiek He... Siti Malinah Subhaki Siti Suwi Rahayu Siti Nurhayanah 40 40 40 38 38 38 22 22 6 6 2 0 0 2 0 0 3 3 1.25 1.39 7 7 3 4 3 3 3 0 0 0 2.00 1.69 8 8 2 2 3 2 3 2 0 0 1.75 1.16 9 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1.00 0.00 10 10 2 1 1 2 1 1 1 1 1.25 0.46 40 40 40 38 38 38 22 22 11 11 2 2 2 2 2 2 1 1 1.75 0.46 12 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 13 13 2 4 3 2 3 3 0 0 2.13 1.46 14 14 4 4 4 4 3 4 4 4 3.88 0.35 15 15 4 4 3 4 3 4 2 2 3.25 0.89 40 40 40 38 38 38 22 22 16 16 4 3 3 4 3 3 2 2 3.00 0.76 17 17 1 2 2 2 2 2 0 0 1.38 0.92 18 18 0 2 2 0 2 2 1 1 1.25 0.89 19 19 1 2 2 1 2 2 1 1 1.50 0.53 20 20 2 0 0 0 0 2 0 0 0.50 0.93 40 40 40 38 38 38 22 22 21 21 2 1 1 0 1 2 0 0 0.88 0.83 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 21 Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No 1 No Btr Asli 1 Rata2Un 1.75 Rata2As 1.00 Beda 0.75 SB Un 0.46 SB As 0.53 SB Gab 0.25 t 3.00 DP(%) 37.50 204 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 0.63 1.88 2.75 2.50 2.25 3.75 3.25 1.13 1.50 3.00 0.25 3.88 4.00 3.75 3.50 2.00 1.38 1.50 2.75 3.13 0.13 2.00 3.00 1.88 1.25 2.00 1.75 1.00 1.25 1.75 0.00 2.13 3.88 3.25 3.00 1.38 1.25 1.50 0.50 0.88 0.50 -... -... 0.63 1.00 1.75 1.50 0.13 0.25 1.25 0.25 1.75 0.13 0.50 0.50 0.63 0.13 0.00 2.25 2.25 0.52 0.35 0.46 0.53 0.46 0.89 0.46 0.35 0.53 0.00 0.46 0.35 0.00 0.46 0.76 0.00 0.92 0.53 0.46 0.83 0.35 0.00 0.00 1.25 1.39 1.69 1.16 0.00 0.46 0.46 0.00 1.46 0.35 0.89 0.76 0.92 0.89 0.53 0.93 0.83 0.22 0.13 0.16 0.48 0.52 0.67 0.44 0.13 0.25 0.16 0.16 0.53 0.13 0.35 0.38 0.32 0.45 0.27 0.37 0.42 2.26 -... -... 1.30 1.93 2.59 3.38 1.00 1.00 7.64 1.53 3.30 1.00 1.41 1.32 1.93 0.28 0.00 6.15 5.39 25.00 -6.25 -8.33 20.83 33.33 35.00 37.50 2.50 4.17 31.25 6.25 43.75 3.13 12.50 8.33 31.25 6.25 0.00 56.25 56.25 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 21 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Butir Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 No Butir Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Tkt. Kesukaran(%) 68.75 18.75 96.88 95.83 72.92 58.33 57.50 62.50 21.25 22.92 59.38 3.13 75.00 98.44 87.50 54.17 84.38 65.63 75.00 40.63 50.00 Tafsiran Sedang Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sangat Sukar Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 21 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No Butir Baru 1 2 3 4 No Butir Asli 1 2 3 4 Korelasi 0.459 0.356 -0.148 -0.175 Signifikansi Signifikan - 205 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 0.651 -0.026 0.750 0.805 0.183 0.213 0.809 0.268 0.687 0.078 0.619 0.527 0.675 0.165 0.238 0.647 0.735 Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) 10 15 20 25 30 40 50 P=0,05 0,576 0,482 0,423 0,381 0,349 0,304 0,273 P=0,01 0,708 0,606 0,549 0,496 0,449 0,393 0,354 Bila koefisien = 0,000 df (N-2) 60 70 80 90 100 125 >150 P=0,05 0,250 0,233 0,217 0,205 0,195 0,174 0,159 P=0,01 0,325 0,302 0,283 0,267 0,254 0,228 0,208 berarti tidak dapat dihitung. REKAP ANALISIS BUTIR ===================== Rata2= 43.60 Simpang Baku= 7.28 KorelasiXY= 0.63 Reliabilitas Tes= 0.77 Butir Soal= 21 Jumlah Subyek= 30 Nama berkas: C:\USERS\TOSHIBA\DOCUMENTS\NOE'S PRIVATE (DON'T TOUCH..!!)\ANATES KISI1.AUR No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 No Btr Asli 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 T 3.00 2.26 -... -... 1.30 1.93 2.59 3.38 1.00 1.00 7.64 1.53 3.30 1.00 1.41 1.32 1.93 0.28 0.00 6.15 5.39 DP(%) 37.50 25.00 -6.25 -8.33 20.83 33.33 35.00 37.50 2.50 4.17 31.25 6.25 43.75 3.13 12.50 8.33 31.25 6.25 0.00 56.25 56.25 T. Kesukaran Sedang Sukar Sangat Mudah Sangat Mudah Mudah Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sangat Sukar Mudah Sangat Mudah Sangat Mudah Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Korelasi 0.459 0.356 -0.148 -0.175 0.651 -0.026 0.750 0.805 0.183 0.213 0.809 0.268 0.687 0.078 0.619 0.527 0.675 0.165 0.238 0.647 0.735 Sign. Korelasi Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan Sangat Signifikan 206 Lampiran 30 207 208 209 210 211 212 213 214 Lampiran 31 Lampiran 32 215