efektifitas aspek yuridis dalam pengelolaan perbatasan saat ini

advertisement
PENGELOLAAN PERBATASAN
NEGARA
TOPIK ;
ESENSI KEBIJAKAN ASIMETRIS
DI KAWASAN PERBATASAN NEGARA
.
KELEMBAGAAN
PENGELOLAAN PERBATASAN
(Perpres. 12/2010)
“BNPP dibantu oleh Sekretariat
Tetap BNPP dengan tugas
membantu Kepala BNPP serta
memberikan dukungan teknis,
koordinatif dan administratif
kepada BNPP.”
BNPP tediri dari 18 K/L
serta 12 Gubernur
Kawasan Perbatasan
Intervensi lintas sektor
Settap
BNPP
BNPP
Fungsi BNPP :
Menetapkan kebijakan
program, menetapkan
rencana kebutuhan
anggaran, mengoordinasikan
pelaksanaan, dan
melaksanakan evaluasi dan
pengawasan
TUGAS
BADAN NASIONAL PENGELOLA
1.
PERBATASAN
MENETAPKAN
4.
MELAKSAN
AKAN
EVALUASI
DAN
PENGAWAS
AN
PELAKSANAAN TEKNIS
PEMBANGUNAN
KAWASAN PERBATASAN
DILAKUKAN OLEH
INSTANSI SESUAI TUGAS
DAN UNGSINYA
(PASAL 2)
KEBIJAKAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
PERBATASAN
TUGAS BNPP
(Ps. 15 UU
43/2008)
3.
MENGOORDINAS
IKAN
PELAKSANAAN
2.
MENETAPK
AN
RENCANA
KEBUTUHA
N
ANGGARAN
PARADIGMA
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
Melihat prespektif lebih luas
terhadap negara tetangga dan
dunia internasional dan tetap
memberdayakan potensi
dalam negeri.
PERUBAHAN
PARADIGMA
OUTWARD LOOKING
INWARD LOOKING
Menjadikan masyarakat
mampu berdiri sama tinggi
atau lebih maju dalam
beraktivitas dengan negara
tetangga dan internasional
PERUBAHAN
PARADIGMA
HALAMAN BELAKANG
HALAMAN DEPAN
Menjamin keutuhan wilayah,
kedaultan negara,
perlindungan bangsa,
sekaligus bermanfaat bagi
kesejahteraan masyarakat dan
menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
PERUBAHAN
PARADIGMA
KEAMANAN
KEAMANAN, KESEJAHTERAAN,
LINGKUNGAN
wawanBNPP@2013
UNDANG-UNDANG NOM0R 23 TAHUN 2014
TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH
Pasal 361 Ayat (2) : Kewenangan Pemerintah Pusat di kawasan perbatasan
meliputi seluruh kewenangan tentang pengelolaan dan pemanfaatan
kawasan perbatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai wilayah negara.
Pasal 361 Ayat (3) : Pemerintah Pusat mempunyai kewenangan untuk :
a. penetapan rencana detail tata ruang;
b . pengendalian dan izin pemanfaatan ruang; dan
c. pembangunan sarana dan prasarana kawasan.
Pasal 361 Ayat (7) : Pemerintah Pusat wajib membangun kawasan
perbatasan agar tidak tertinggal dengan kemajuan kawasan perbatasan di
negara tetangga
KONDISI FAKTUAL
KAWASAN PERBATASAN NEGARA

BEBERAPA SEGMEN BATAS NEGARA WILAYAH DARAT DAN LAUT MASIH BELUM
TUNTAS/BERMASALAH (SEGMEN BERMASALAH BERUPA: OUTSTANDING BOUNDER
PROBLEMS (OBP), UNRESOLVED, UNSURVEYED DAN SEJUMLAH BATAS MARITIM).

KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG BELUM SEPENUHNYA AMAN/TERTIB, SEHINGGA
SERING TERJADI KASUS-KASUS PELANGGARAN BATAS NEGARA DAN LINTAS BATAS
NEGARA YANG BERPOTENSI MERUGIKAN NEGARA (PERDAGANGAN ILLEGAL, PENCURIAN
IKAN, PEMBALAKAN LIAR, PERDAGANGAN MANUSIA).

KONDISI KAWASAN PERBATASAN YANG MASIH TERISOLIR DAN TERTINGGAL KARENA
TERBATASNYA INFRASTRUKTUR /SARANA PRASARANA.

KONDISI SOSIAL EKONOMI WARGA MASYARAKAT PERBATASAN YANG MASIH RENDAH
PADAHAL POTENSI SUMBERDAYA CUKUP BESAR.

KESENJANGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DENGAN NEGARA TETANGGA KHUSUSNYA
RI – MALAYSIA DAN SINGAPORE YANG DAPAT MENIMBULKAN KECEMBURUAN SOSIAL
DAN BERPOTENSI DEGRADASI JIWA KEBANGSAAN.

POTENSI SUMBER DAYA DI KAWASAN PERBATASAN BELUM DAPAT DIDAYAGUNAKAN
SECARA MAKSIMAL UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT KAWASAN PERBATASAN, (BAHKAN MASIH TERDAPAT KETERGANTUNGAN
PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MASYARAKAT DARI NEGARA TETANGGA /MALAYSIA)
MUNCUL KERESAHAN DAN KETIDAKPUASAN MASYARAKAT PERBATASAN KARENA NEGARA
TIDAK HADIR (ISU EKSODUS DAN KEWARGANEGARAAN, SEPERTI KASUS LONG APARI,
LUMBIS OGONG, SEBATIK, DSB)
DESENTRALISASI ASIMETRIS LINGKUP PERBATASAN NEGARA
NAWA CITA PRESIDEN RI
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN
MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM
KERANGKA NEGARA KESATUAN
A. PELETAKAN DASAR-DASAR DIMULAINYA
DESENTRALISASI ASIMETRIS
1. Pengembangan Kawasan Perbatasan
2. Pengembangan Daerah Tertinggal.
3. Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan.
4. Penguatan Tata Kelola dan Peningkatan
Kualitas Pemerintahan Daerah.
5. Penataan DOB Untuk Kesejahteraan
Rakyat.
B. PEMERATAAN
PEMBANGUNAN
ANTAR
WILAYAH TERUTAMA KAWASAN TIMUR
INDONESIA
C. PENGURANGAN
KETIMPANGAN
ANTAR
KELOMPOK EKONOMI MASYARAKAT
Political Asymmetry
(Fokus
Keberpihakan)
Menemukenali dan menetapkan Pola Dasar (Poldas) hubungan, proses dan
format pemerintahan yang efektif dan efisien (Pusat-Daerah) dalam
pengelolaan Kws.Perbatasan Negara, secara terpadu dan professional
Desetralisasi
Asimetris
Mengatur hubungan berkaitan Kewenangan, Keuangan, Kontrol dan
Kelembagaan (terkait bagi Daerah penerima Desentralisasi Asismetris
memiliki struktur kelembagaan bersifat khusus (Size of government atau
Kemampuan fungsi pemerintah Kws.Perbatasan/ Governability);
Administrative
Asymmetry (Fokus
Pelayanan)
Perbatasan perlu perlakuan khusus mengingat perannya sebagai batas
dengan negara tetangga. Daerah perbatasan memegang fungsi penting
karena kompleksitas masalah yang dihadapi. Daerah perbatasan harus
sebagai halaman depan dan bukan halaman belakang NKRI
UU No.43
Th.2008 :
Wil.Negara
Wilayah
Bts.Negara dan
Kws.Perbatasan,
Kewenangan,
Organisasi,
Kelembagaan, dan
peran masyarakat
UU No.23 Th.2014:
Pemerintah Daerah
Psl. 361
Kewajiban Pusat
membangun
kawasan
perbatasan, dan
perlakukan khusus
Kecamatan
perbatasan negara
Butuh Kebijakan
Asimetris/Inovasi/Terobosan Mekanisme
Perencanaan, Penganggaran, Targeting,
Pengendalian dan Percepatan
Pembangunan Kws.Perbatasan
ARAH KEBIJAKAN
PENGELOLAAN PERBATASAN
1. PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS WILAYAH NEGARA (DARAT, LAUT,
UDARA) SERTA PEMELIHARAAN TANDA BATAS.
2. PENINGKATAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN SERTA PENEGAKAN
HUKUM.
3. PEMANTAPAN PELAYANAN LINTAS BATAS NEGARA (CIQS)/POS LINTAS
BATAS NEGARA (PLBN).
4. PENATAAN RUANG KAWASAN PERBATASAN (RENCANA DETIL TATA
RUANG/RDTR).
5. PENINGKATAN PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI DAN
PEMUKIMAN DIKAWASAN PERBATASAN.
6. PENINGKATAN KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DAN EKONOMI
KERAKYATAN YANG BERDAYA SAING.
7. PENINGKATAN PELAYANAN PENDIDIKAN-KESEHATAN DAN
KEBUTUHAN SOSIAL DASAR KAWASAN PERBATASAN.
8. PENINGKATAN SISTEM TATA KELOLA PEMERINTAHAN DAN SARANA
PRASARANA PELAYANAN PEMERINTAHAN.
ISU PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA (URUSAN BATAS WILAYAH
NEGARA DAN URUSAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN)
ISU PENGELOLAAN
BATAS WILAYAH NEGARA
(Penyelesaian Batas Darat, Laut,
Udara dan Pemanfaatannya; Sarpras Hankam dan Gakum; Diplomasi
Perundingan dan Operasi Pengamanan)
ISU PENGELOLAAN LINTAS BATAS (Criminal
border;
illegal trafficking; terorist; Sarpras PLBN dan CIQS ; dan Diplomasi
lintas batas)
ISU PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
(Infrastruktur Dasar Pembuka Keterisolasian; Infrastruktur
Pendukung Perekonomian Rakyat, Infrastruktur Pelayanan Sosial
Dasar; Infrastruktur PLBN, Tata Ruang; dan Potensi kawasan
darat dan laut; PKSN dan Kec.Lokpri)
ISU KELEMBAGAAN
(Koordinasi, sinkronisasi dan integrasi
(KIS) Pusat, Sektoral dan Daerah; SDM Stakeholder; Keputusan
Politik Pro Perbatasan dan Kerjasama Bilateral/Trilateral;
Keterkaitan antara Dokumen Perencanaan).
SASARAN DAN TARGET LOKASI
PENGELOLAAN PERBATASAN
2015 - 2019
10 PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL (PKSN) SBG
KONSENTRASI PENGEMBANGAN (DITAMBAH 16 PKSN
DALAM TAHAPAN PERSIAPAN PENGEMBANGAN).
187 KECAMATAN SBG LOKASI PRIORITAS (LOKPRI)
DI 41 KABUPATEN/KOTA PD 13 PROVINSI.
PEMBANGUNAN 7 (TUJUH) POS LINTAS BATAS
NEGARA (PLBN) TERPADU DAN SARANA PRASARANA
PENUNJANG DI KAWASAN PERBATASAN
DOKUMEN PERENCANAAN
PENGELOLAAN PERBATASAN NEGARA
RPJPN 2005 – 2025 (UU No. 17 Tahun 2007)
RPJMN 2015-2019 (Per Pres No. 2 Tahun 2015)
1
GRAND DESIGN/
DESAIN BESAR
PENGELOLAAN
BATAS WILAYAH
NEGARA DAN
KAWASAN
PERBATASAN
TAHUN 2011-2025
(JANGKA PANJANG)
Per BNPP No.1/2011
MENGGAMBARKAN BAGAIMANA
VISI & MISI PENGELOLAAN
PERBATASAN SESUAI RPJPN
2005 – 2025 YANG AKAN
DIWUJUDKAN DALAM JANGKA
PANJANG TAHUN 2011 – 2025
RENCANA INDUK
2
PENGELOLAAN
BATAS WILAYAH
NEGARA DAN
KAWASAN
PERBATASAN
TAHUN 2015-2019
(JANGKA MENENGAH)
Per BNPP No.1/2015
MENGGAMBARKAN APA YANG
AKAN DILAKSANAKAN UTK
JANGKA LIMA TAHUNAN DALAM
MENGELOLA BATAS WILAYAH
NEGARA
DAN
KAWASAN
PERBATASAN (2015 – 2019)
3
RENCANA AKSI
PENGELOLAAN BATAS
WILAYAH NEGARA DAN
KAWASAN
PERBATASAN TAHUN
2011
TAHUN 2012, dst.
(TAHUNAN)
MENGGAMBARKAN APA YANG
AKAN DILAKSANAKAN SETIAP
TAHUNNYA
DALAM
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH
NEGARA
DAN
KAWASAN
PERBATASAN
PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAN
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
DAN KAWASAN PERBATASAN
NAWA CITA KETIGA
PRESIDEN
UU NO.23 TAHUN 2014
(Pasal 361 Ayat (7))
Membangun Indonesia dari
pinggiran dengan memperkuat
daerah-daerah dan desa dalam
kerangka Negara Kesatuan.
Pemerintah Pusat wajib
membangun kawasan perbatasan
agar tidak tertinggal dengan
kemajuan kawasan perbatasan di
negara tetangga
DIPERLUKAN REGULASI/KEBIJAKAN YANG SECARA
SPESIFIK MENGATUR KEWENANGAN TUGAS DAN
PENDANAAN UNTUK PEMBANGUNAN KAWASAN
PERBATASAN NEGARA
MATRIKS HASIL EVALUASI RENCANA INDUK
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA DAN KAWASAN PERBATASAN
TAHUN 2015 - 2019
SASARAN PROGRAM
CAPAIAN TARGET
(OUTCOME) / SASARAN
PER AGUSTUS 2016
NO
PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
KEGIATAN (OUTPUT) /
(SEMENTARA)
INDIKATOR
PENGELOLAAN BATAS WILAYAH NEGARA
I
Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat
A
Aspek Penetapan dan Penegasan Batas
A.1
Peningkatan
1. Meningkatnya efektifitas diplomasi dan kejelasan batas wilayah negara dengan 3 negara tetangga di
Perundingan/Diplomasi
kawasan perbatasan darat
Batas Negara Wilayah Darat
A.2
Peningkatan Investigasi,
Refixation, dan Maintenance
(IRM)
2.
Jumlah perundingan
batas wilayah negara RI- Kaltara, Kaltim,Kalbar
Malaysia
Jumlah perundingan
batas wilayah negara RIPapua
PNG
Jumlah perundingan
batas wilayah negara RINTT
RDTL
Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan
1.
Jumlah Border Sign Post
Kaltara, Kaltim dan
200 Unit
RI-Malaysia
Kalbar
Jumlah Border Sign Post
NTT
25 Unit
RI-RDTL
Jumlah Border Sign Post
Papua
200 Unit
RI-PNG
Jumlah Pilar Batas RINTT
550 Unit
RDTL
Jumlah Pilar Batas RIPapua
770 Unit
PNG
Terjaganya keberadaan pilar batas negara wilayah darat
Panjang (km) patok pilar
batas yang terpelihara
Kaltara, Kaltim dan
dan diperbaiki oleh kedua
Kalbar
negara
20 Perundingan
12 Perundingan
5 Perundingan
5 Perundingan
5 Perundingan
2 Perundingan
250 km
22 Unit
11 Unit
23 Unit
137 Unit
198 Unit
75 km
NO
A.3
A.4
PROGRAM / KEGIATAN
Pembangunan/Peningkatan
Jalur Inspeksi Perbatasan
(JIP)
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
LOKASI
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
2. Terwujudnya tanda batas negara di perbatasan
Jumlah Border Sign Post
Kaltara, Kaltim dan
RI-Malaysia
Kalbar
Jumlah Border Sign Post
Papua
RI-PNG
1.
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA))
300 Unit
127 Unit
300 Unit
23 Unit
Terwujudnya akses jalan ke garis batas negara dan menurunnya aktifitas ilegal di perbatasan
Panjang (km) jalur
Kaltara, Kaltim dan
inspeksi perbatasan
Kalbar
yang terbangun
Pembangunan/Peningkatan 1. Terjaganya kedaulatan negara di perbatasan
Sarana Prasarana Serta
Jumlah peningkatan/
Operasional Perbatasan
pembangunan Pos
Kaltara,
Pamtas (sarpras
Kaltim,Kalbar,NTT
pendukung patroli yang
dan Papua
diberikan)
Kaltara,
Jumlah alat komunikasi
Kaltim,Kalbar,NTT
Pos Pamtas
dan Papua
Jumlah kendaraan roda
Kaltara,
4 operasional Pos
Kaltim,Kalbar,NTT
Pamtas dan roda 2
dan Papua
B.3b Tidak ada pelanggaran dan aktifitas ilegal
Porsentase tidak ada
Kalbar, Kaltara,
pelanggaran dan
Kaltim, NTT, Papua
aktifitas ilegal
500 km
111 km
100 Unit
17 Unit
100 Unit
5 Unit
100 Unit
15 Unit
100%
45%
NO
II
A
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara
Aspek Penetapan dan Penegasan Batas
PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA))
Program Optimalisasi Diplomasi Terkait Dengan Pengelolaan Hukum Dan Perjanjian Internasional
A.5 Optimalisasi Diplomasi
1. Meningkatnya Kualitas Hukum Dan Perjanjian Internasional Yang Aman Dari
Terkait Dengan
Aspek Politis, Yuridis, Teknis, Dan Keamanan ditetapkan oleh kementerian
Pengelolaan Hukum Dan
teknis yang terkait
Perjanjian Internasional
Jumlah perundingan
dalam rangka upaya
penyelesaian
Batas Laut RI60 kali
33 kali
penetapan batas
Negara Tetangga
wilayah nasional di
laut
Program Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan
A.6
Peningkatan Investigasi
dan pemeliharaan Titik
Referensi (TR)/Titik
Dasar (TD)
A.7 Penegakan Hukum dan
Kedaulatan Wilayah
Udara Nasional
1. Teridentifikasinya kondisi TR di lokasi Titik Dasar
Jumlah pilar Titik
Sabuk Selatan
Referensi (TR)/Titik
(Merauke 50 pilarTR/TD
50 pilarTR/TD
Dasar (TD)
Simeulue)
2. Terpeliharanya keberadaan Titik Referensi (TR) di lokasi Titik Dasar (TD)
Jumlah pilar Titik
Sabuk Utara dari
Referensi (TR)/Titik
Pulau Rondo
50 pilarTR/TD
50 pilariTR/TD
Dasar (TD)
sampai Jayapura
1. Terlaksananya Perubahan UU No. 1/2009 dan pengambilalihan pengendalian
lintas udara (FIR)
Jumlah Regulasi
FIR sector ABC di
Perubahan UU
atas Kep.Natuna,
No.1/2009 dan FGD Singapura dan
pengambilalihan FIR
Malaysia
Jumlah dermaga
terbangun
Dermaga Hankam
di Sei Pancang,
Sungai Torasi,
Merauke, P.
Batek, P. Rondo,
P. Tokong Hiu, P.
Dana, P. Mangkai
- 15 FGD
- 1 Draft Regulasi
Perubahan UU
no.1/2009
Rancangan Inpres FIR
8 Paket
1 Paket (Sei Pancang)
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
NO
PROGRAM / KEGIATAN
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
PENGELOLAAN LINTAS BATAS NEGARA
A
Aspek Sarana-Prasarana Lintas Batas Darat dan Laut
A.8
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
Program Penguatan Pemerintahan Umum
Kegiatan pengembangan 1. Terfasilitasinya penataan wilayah administrasi, penegasan batas daerah, toponimi,
dan Penataan Wilayah
dan pengembangan/pengelolaan/penyediaan sarpras perbatasan antar negara
Administrasi dan
Jumlah provinsi yang
Perbatasan
melaksanakan
kerjasama
perbatasan antar
2 Provinsi (Kaltara dan
6 Provinsi
negara (JIM,
NTT)
SOSEKMALINDO,
JBC RI-RDTL, JBC
RI-PNG)
Jumlah Pos Lintas
Batas Negara (PLBN)
Yang Terbangun
Terlaksananya
dukungan
manajemen
pengelolaan PLBN
yang terbangun.
Jumlah kesepakatan
kerjasama lintas
batas yang terlaksana
dan terukur
7 PLBN
2 PLBN
7 PLBN
1 Rancangan Perka
Pengelolaan PLBN
Terpadu
30 dokumen
4 Dokumen
NO
PROGRAM / KEGIATAN
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN
Aspek Infrastruktur Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
Program Pengelolaan Energi Baru, Terbarukan dan Konsevasi Energi
A.9 Kegiatan Pembinaan,
1. Terwujudnya Pembangunan Pembangkit Listrik dari EBT
Pengawasan dan Pengusahaan
Aneka Energi Baru Terbarukan
Pembangunan Pembangkit
Listrik dari EBT (PLTS)
A.10
300 unit
170 Titik PLTS
Program Pengelolaan Ketenagalistrikan
Kegiatan Penyusunan Kebijakan
2. Terbangunnya Sistem Distribusi dan tersedianya sambungan Listrik untuk Rumah Tangga tidak Mampu
dan Program serta Evaluasi
(QW)
Pelaksanaan Kebijakan
187 Lokasi Prioritas
Ketenagalistrikan
Pembangunan PLTD
Kecamatan di Kawasan
500 unit
0
Perbatasan
Pembangunan Pembangkit
Listrik PLTD di PLBN
A.11
187 Lokasi Priroitas
Kecamatan di Kawasan
Perbatasan
Program Penyediaan Infrastruktur &
Penyediaan Infrastruktur &
3.
Layanan Telekomunikasi &
Penyiaran
16 PLBN
16 unit
7 PLBN
Layanan Telekomunikasi & Penyiaran
Tersedianya pengembangan infrastruktur dan layanan telekomunikasi, informatika dan penyiaran di
wilayah non komersil
Jumlah Penyediaan Akses
187 Lokpri
800 unit
0 Unit
Internet
Jumlah BTS yang dibangun
di Daerah Blank Spot
Layanan Telekomunikasi di
Kawasan Perbatasan
Jumlah infrastruktur
penyiaran di daerah
perbatasan
187 Lokpri
500 unit
3 Unit
60 Lokasi Prioritas
60 unit
2 Unit
NO
A.12
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
Program Pengembangan Infrastruktur dan Layanan Telekomunikasi dan Penyiaran
Pengembangan Infrastruktur
1 Meningkatnya jangkauan siaran dan kualitas siaran penyiaran publik
dan Layanan Telekomunikasi
Jumlah lokasi
dan Penyiaran
pembangunan/perbaikan
tower serta sarana dan
30 Kabupaten
30 unit
prasarana pendukung LPP
TVRI di kawasan
perbatasan
Jumlah lokasi fasilitas
(pemancar, genset, dll) LPP
RRI yang direhabilitasi di
wilayah perbatasan
A.13
A.14
A.15
25 Kecamatan
25 unit
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
3 Unit
5 Unit
Program Penyelenggaraan Jalan, Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Non Status
Penyelenggaraan Jalan,
1 Terlaksananya Pemeliharaan, Peningkatan dan Pembangunan Jalan/Jembatan Non Status
Pelaksanaan Preservasi dan
Jumlah Panjang Jalan Non
Peningkatan Kapasitas Jalan
Status yang
187 Lokasi Kecamatan
4.318 km
213 km
Non Status
dibangun/ditingkatkan
Prioritas
pada kawasan perbatasan
Jumlah Panjang
Jembatan Non Status
187 Lokasi Kecamatan
yang
445 m
127 m
Prioritas
dibangun/ditingkatkan di
Kawasan Perbatasan
Program Pembangunan dan Pengelolaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Pembangunan dan Pengelolaan
Terwujudnya Kinerja Pelayanan LLAJ (Simpul & Konektifitas)
Prasarana dan Fasilitas Lalu
Jumlah Lokasi
2 Kabupaten di
Lintas Angkutan Jalan
Pembangunan/Rehabilitas
2 unit
Belum Terdata
Kawasan Perbatasan
i/Peningkatan Terminal
Program Pengelolaan dan Penyelenggaraan Transportasi Laut, Kegiatan Pengelolaan dan Penyelenggaraan di Bidang Lalu Lintas dan
Angkutan Laut
Pengelolaan dan
Meningkatnya Ketersediaan dan Kehandalan armada pelayaran nasional
Penyelenggaraan Transportasi
Jumlah Kapal Perintis
Laut, Kegiatan Pengelolaan dan
20 Kabupaten di
Penumpang dan Barang
90 unit
1 Unit ( Rute Sebatik-Tawau)
Penyelenggaraan di Bidang
Kawasan Perbatasan
yang dibangun/disediakan
Lalu Lintas dan Angkutan Laut
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi ASDP dan Pengelolaan Prasarana Lalu Lintas ASDP Laut
A.16
Pembangunan Sarana dan
Prasarana Transportasi ASDP
dan Pengelolaan Prasarana
Lalu Lintas ASDP
Terwujudnya Konektifitas LLASDP (Aksesibilitas, Sarana dan Prasarana)
Jumlah
15 Kabupaten di
Pembangunan/Rehabilitas
Kawasan Perbatasan
i Pelabuhan/Dermaga
122 unit
3 Unit
NO
A.17
B
B.1
PROGRAM / KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME)
/ SASARAN KEGIATAN (OUTPUT)
/ INDIKATOR
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
Program Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Bandar Udara
Pembangunan, Rehabilitasi dan
Meningkatnya Aksesibilitas dan Kapasitas Jaringan Transportasi Udara
Pemeliharaan Prasarana Bandar
Udara
Jumlah Bandar Udara yang
28 Kabupaten di
dikembangkan di Kawasan
kawasan
39 bandara
Perbatasan
perbatasanPerbatasan
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
2 Bandara (Kab. Anambas dan
Kab.Miangas)
Aspek Penataan Ruang Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
Penataan Regulasi Penataan
Meningkatnya kualitas pengaturan penataan ruang kawasan perbatasan
Ruang Kawasan Perbatasan
Jumlah regulasi yang
10 Rancangan Rencana
disusun dan ditetapkan
Detail Tata Ruang
13 Provinsi Kawasan
dalam rangka
13 rekomendasi
Kecamatan Lokpri dan 5
Perbatasan
pemanfaatan ruang
Rancangan Rencana Detail
kawasan perbatasan
PKSN
Jumlah regulasi yang
disusun dan ditetapkan
dalam rangka
pengendalian
pemanfaatan ruang
kawasan perbatasan
13 Provinsi Kawasan
Perbatasan
13 rekomendasi
10 Rancangan Rencana
Detail Tata Ruang
Kecamatan Lokpri dan 5
Rancangan Rencana Detail
PKSN
SASARAN PROGRAM
(OUTCOME) / SASARAN
LOKASI
KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
C Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Darat
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Kementerian Koperasi Dan UKM
C.1 Sarana prasarana LLP KUKM
Terbangunnya sarana LLP KUKM
Gedung/bangunan LLP
81 lokpri darat
KUKM
Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
C.2 Peningkatan akses usaha mikro
Meningkatnya kapasitas pembiayaan usaha mikro
pada pembiayaan dan layanan
Koperasi pemula yang
keuangan lainnya
mendapatkan bimbingan
81 lokpri darat
dan penguatan permodalan
NO
PROGRAM / KEGIATAN
C.3 Penguatan kapasitas koperasi dan
sentra usaha mikro dalam rangka
mendukung pengembangan produk
unggulan melalui pemanfaatan
sumber daya lokal
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
81 Paket
Belum Terdata
162 koperasi
Belum Terdata
Meningkatnya pengembangan, produktivitas dan keberlanjutan pengusahaan produk unggulan daerah
berbasis koperasi/sentra usaha mikro (Quick Wins )
Koperasi produksi/sentra
usaha mikro yang
diperkuat sistem bisnis dan
kapasitas produksinya
(skema manajemen/sistem
bisnis, penguatan
kapasitas, pendampingan
dan pendataan)
81 lokpri darat
81 koperasi
Belum Terdata
C.4 Penataan usaha
C.4 Meningkatnya akses pemasaran usaha informal, termasuk gerakan ekonomi kuliner rakyat kreatif dan penataan
sentra-sentra kuliner di kota-kota pesisir (Program Lanjutan)
informal/pedagang kaki lima di
perkotaan dan daerah tujuan
- Pedagang skala mikro
wisata
informal/pedagang kaki
lima yang difasilitasi
penataan lokasi dan
sarana usaha,
pemasaran serta
Belum Terdata
promosi di perkotaan
81 lokpri darat
405 umi
dan daerah wisata
(bantuan, skema
manajemen,
pendampingan dan
pendataan) (Program
Lanjutan)
- Usaha mikro/koperasi
produsen yang
difasilitasi promosi dan
pemasaran produknya
pada event lokal dan
kepariwisataan
(fasilitasi event
/pameran dan
pendataan) (Program
Lanjutan)
81 lokpri darat
405 umi
Belum Terdata
NO
D
D.1
D.2
D.3
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /
LOKASI
INDIKATOR
Aspek Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Laut
Pengembangan
Meningkatnya Pelabuhan Perikanan
Pembangunan dan
yang Dibangun dan Dikembangkan
Pengelolaan Pelabuhan
Jumlah pengembangan dan
Perikanan Pendukung
5 Lokasi PKSN Kawasan
pembangunan pelabuhan perikanan
PKSN
Perbatasan Laut
daerah prioritas/PKSN
PROGRAM /
KEGIATAN
Pembinaan dan
Pengembangan Kapal
Perikanan, Alat
Penangkapan Ikan dan
Pengawasan Kapal
Perikanan di Kawasan
Perbatasan
Pengelolaan Sistem
Prasarana dan Sarana
Pembudidayaan Ikan di
kawasan perbatasan
D.4
Peningkatan daya saing
usaha produk kelautan
dan perikanan berbasis
SDA, SDM, dan IPTEK
di kawasan perbatasan
D.5
Operasional dan
Pemeliharaan Kapal
Pengawas
D.6
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
5 unit
Belum Terdata
Meningkatnya Armada Perikanan Tangkap Nasional yang Modern dan Berdaya Saing
Jumlah sarpras pendukung
penangkapan kapal/perahu
penangkap ikan ≥ 30 GT
75 LOKPRI
75 unit
Belum Terdata
Tata kelola Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Budidaya di bidang Prasarana dan Sarana yang berdaya saing dan
berkelanjutan
Jumlah Sarpras Budidaya Perikanan
20 LOKPRI
100 unit
5 Unit
Jumlah Sarpras Budidaya Rumput
30 LOKPRI
180 unit
10 Unit
Laut
Meningkatnya Mutu Produk Olahan Hasil Perikanan di Sentra Perikanan Terpadu
Jumlah Sarpras Pengolahan dan
5 LOKPRI
75 unit
Belum Terdata
Pemasaran Hasil Perikanan
Jumlah Sarpras Peningkatan Mutu
Hasil Perikanan (Cold Storage
5 LOKPRI
5 unit
Belum Terdata
Kapasitas 50 Ton)
D.5 Pengawasan WPP-NRI dari Kegiatan IUU Fishing dan Kegiatan yang Merusak SDKP yang efektif
5 LOKPRI (Laut Cina
- Jumlah Kapal Pengawas
selatan, Laut
Sumberdaya Kelautan dan
Sulawesi, Samudra
10 unit
Belum Terdata
Perikanan
Pasifik, Laut
Arafuru, Ilwaki)
Pengelolaan Sumber D.6 Berkembangnya ekonomi di Pulau-pulau Kecil Terluar
Daya Laut, Pesisir,
- Jumlah sarana dan prasarana
dan Pulau-Pulau
pendukung ekonomi yang
Kecil
memadai pada PPKT berpenduduk
29 LOKPRI
29 unit
Belum Terdata
yang termasuk dalam lokpri
kawasan perbatasan laut
- Jumlah PPKT yang termasuk
dalam lokpri kawasan perbatasan
50 LOKPRI
50 lokpri
Belum Terdata
laut yang ditingkatkan
Rehabilitasi Ekosistemnya
NO
E
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
Aspek Pelayanan Sosial Dasar Kawasan Perbatasan Darat dan Laut
PROGRAM / KEGIATAN
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Di Kawasan Perbatasan
E.1 Bantuan Operasional
Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Untuk Puskesmas
Kesehatan (BOK)
Jumlah Puskesmas yang
187 LOKPRI
220
12
mendapatkan BOK
Pembinaan Upaya
Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas bagi masyarakat
Kesehatan Dasar
Jumlah Puskesmas prioritas
nasional di kawasan
perbatasan dengan negara
tetangga yang memenuhi
100 LOKPRI
41
15
standar pelayanan kesehatan
primer
Jumlah provinsi yang
membina pelayanan
kesehatan daerah
13 Prov
13
terpencil/sangat terpencil,
perbatasan dan pulau-pulau
3 Provinsi dan 12
kecil terluar
Kabupaten
Jumlah kabupaten/kota yang
membina pelayanan
41 Kab
41
kesehatan daerah perbatasan
dan pulau-pulau kecil terluar
Pembinaan Upaya
Tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh
Kesehatan Rujukan
masyarakat
Jumlah RS Pratama di DTPK
50 LOKPRI
50
5
Peningkatan Pelayanan Pendidikan Di Kawasan Perbatasan
Program Pendidikan Islam
E.2 Peningkatan Akses,
Meningkatnya Akses, Kualitas, Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan, dan
Mutu, Kesejahteraan
Tersalurkannya Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam
dan Subsidi
Pengembangan Pend.
Pendidikan Keagamaan
Keagamaan Terpadu di Wil.
50 LOKPRI
50
Belum Terdata
Islam
Perbatasan
Program Pendidikan Dasar
Penjaminan Kepastian
Tersedianya Layanan Pendidikan SD
Layanan Pendidikan
Jumlah Ruang Kelas SD yang
187 LOKPRI
1,500
Belum Terdata
SD
dibangun
Jumlah Sekolah SD yang
5
5 LOKPRI
Belum Terdata
dibangun
Jumlah ruang kelas SD yang
187 LOKPRI
1,500
Belum Terdata
direhabilitasi
NO
PROGRAM / KEGIATAN
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) /
SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) /
INDIKATOR
LOKASI
TARGET 2015 - 2019
CAPAIAN TARGET
PER AGUSTUS 2016
(SEMENTARA)
PENGUATAN KELEMBAGAAN
Program Pengembangan Kebijakan Asimetris untuk Pembangunan Kawasan Perbatasan Negara
A.1 Pengembangan Kebijakan
Tersedianya Kebijakan Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan Kecamatan Lokasi Prioritas Kawasan Perbatasan
Pembangunan Infrastruktur
Negara
Pemerintahan Kecamatan Lokasi
Jumlah dokumen Rancang
Prioritas Kawasan Perbatasan Negara
Bangun Pilot Project
Pengembangan Infrastruktur
Lokpri
8
Belum Terdata
Pemerintahan Kecamatan
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah dokumen Kajian
Pengembangan dan
Penanganan Masalah
Pengelolaan Infrastruktur
Lokpri
8
8 Dokumen
Pemerintahan Kecamatan
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah Aplikasi dan Data
Base Infrastruktur
Pemerintahan Kecamatan
Regional
4
4
Lokasi Prioritas Kawasan
Perbatasan Negara
Jumlah Kecamatan Lokasi
Prioritas yang dilakukan
penataan Administrasi
Lokpri
164
Belum Terdata
Kependudukan di Kawasan
Perbatasan Negara
Penataan Daerah Otonom di Kawasan
Terbentuknya Daerah Persiapan Otonom Baru di Kawasan Perbatasan Negara
Perbatasan Negara
Jumlah Daerah Persiapan
Kabupaten/Kota Kawasan
Otonomi Baru di Kawasan
28
28
Perbatasan Negara
Perbatasan Negara
Program Regulasi Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan Negara
A.2 Penyusunan Peraturan Perundangan
Tersedianya Peraturan Perundangan tentang Penguatan Kelembagaan Pengelolaan dan Pengembangan Kawasan
tentang Penguatan Kelembagaan
Perbatasan Negara
Pengelolaan dan Pengembangan
Jumlah dokumen Peraturan
Kawasan Perbatasan Negara
Perundangan tentang
Penguatan Kelembagaan
Terpusat
6
2 Dokumen
Pengelolaan dan
Pengembangan Kawasan
Perbatasan Negara
GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN RENAKSI TA. 2015
NO
KEMENTERIAN/LEMBAGA
01
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
02
PERTAHANAN
PU & PERA
PERHUBUNGAN
KOMINFO
ESDM (KELISTRIKAN)
DIKBUD
KESEHATAN
DESA, PDT & TRANS
DALAM NEGERI
BNPP
PERTANIAN
KOPERASI & UMKM
PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN
KELAUTAN DAN PERIKANAN
PARIWISATA
KETENAGAKERJAAN
SOSIAL
AGAMA
HUKUM & HAM
PP & PA
PEMUDA & OLAHRAGA
LH & KEHUTANAN
BIG
POLRI
BAKAMLA
KEUANGAN
AGRARIA DAN TATA RUANG
JUMLAH
AWAL
(PERKABAN
NO 11 TH 2015)
03
820,506,896,550
4,526,177,536,000
3,418,837,184,558
100,000,000,000
1,260,331,497,000
810,682,795,000
457,812,968,750
531,150,000,000
322,023,443,001
52,222,684,000
260,381,407,000
18,000,000,000
10,075,133,500
160,033,470,000
251,086,374,000
22,882,638,000
16,950,852,000
52,896,363,000
659,227,972,000
7,197,188,000
709,193,000
1,720,000,000
142,314,820,000
6,979,561,000
5,619,024,000
48,726,825,000
13,964,545,825,359
JML PAKET
ANGGARAN
PERUBAHAN
REALISASI
ANGGARAN
31 DES 2015
PROSEN
(%)
04
871
369
539
15
80
144
126
125
45
30
380
139
38
41
80
5
32
628
326
4
20
4037
05
807,519,231,550
3,501,301,051,000
1,611,096,500,637
8,533,333,334
361,250,000,000
810,682,795,000
457,812,968,750
275,345,067,256
56,433,858,000
52,222,684,000
188,108,527,000
26,153,810,000
2,412,624,000
160,033,469,997
334,069,069,000
6,750,000,000
17,125,436,000
53,376,363,000
659,227,972,000
7,197,188,000
709,193,000
1,720,000,000
142,314,820,000
6,539,000,000
5,619,024,000
43,289,345,000
9,596,843,330,524
06
694,848,594,850
3,426,373,208,509
1,439,998,052,269
4,319,371,134
92,371,625,000
712,470,171,750
410,959,670,000
179,380,783,931
56,433,858,000
50,672,684,272
178,063,883,204
26,153,810,000
1,994,016,300
73,095,231,242
314,666,778,229
4,945,000,000
15,910,146,500
53,376,363,000
571,488,566,838
6,539,000,000
3,371,414,400
36,372,189,300
8,353,804,418,728
07
86.05%
97.86%
89.38%
50.62%
25.57%
87.89%
89.77%
65.15%
100.00%
97.03%
94.66%
100.00%
82.65%
45.67%
94.19%
73.26%
92.90%
100.00%
86.69%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
100.00%
60.00%
84.02%
0.00%
0.00%
87.05%
PENANGGUNG
JAWAB
(ASDEP)
08
Bts Ngr Wil Drt
Infra Fisik + Kesra
Infra Fisik
Infra Fisik
Infra Fisik
Infra EkoKesra
Infra EkoKesra
Potensi Darat
Infra Pem
Biro PKH
Potensi Darat
Potensi Darat
Potensi Darat
Potensi Laut + Kesra
Potensi Laut
Potensi Laut
Potensi Laut
Infra Pem
Infra EkoKesra
Tasbara
Bts Ngr Wil Laut Udr
Tasbara
Tata Ruang
Bts Ngr Wil Drt
Bts Ngr Wil Laut Udr
Bts Ngr Wil Laut Udr
Tasbara
Tata Ruang
10
REVIU
PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENGELOLAAN PERBATASAN
TAHUN 2015
ANGGARAN YANG TELAH DIALOKASIKAN
OLEH 27 KEMENTERIAN/LPNK
SEBESAR Rp. 13,964 TRILYUN LEBIH,
MELIPUTI 4.037 PAKET KEGIATAN
(SUMBER DANA APBN : REGULER,TP, DAK)
TERJADI PERUBAHAN ALOKASI ANGGARAN
MENJADI Rp. 9,691 TRILYUN LEBIH,
REALISASI RP. 8,100 TRILYUN LEBIH (83,59%)
HASIL MONEV DIKETAHUI SEKITAR 14,6 % (Rp.1,18 T)
YANG TERKAIT DENGAN LOKPRI DAN PKSN
3. Realisasi Pelaksanaan Rencana Aksi Pengelolaan Perbatasan Negara TA.2016 (Data Sementara 10 Agustus 2016)
RENAKSI TA. 2016 (PER 10 AGUSTUS 2016)
NO
KEMENTERIAN/LEMBAGA
02
1
PERTAHANAN
2
KET.
ANGGARAN
ANGGARAN AWAL
REALISASI
PERUBAHAN
03
04
PROSENTASE
05
06
07
457,334,498,000
457,334,498,000
-
-
PU & PERA
3,065,057,200,680
4,506,588,670,180
1,058,173,875,124
23.48
3
PERHUBUNGAN
2,258,060,948,000
2,258,060,948,000
330,580,122,787
14.64
4
KOMINFO
99,695,091,000
99,695,091,000
9,102,161,808
9.13
5
ESDM (KELISTRIKAN)
297,772,160,000
297,772,160,000
31,444,740,096
10.56
6
DIKBUD
173,185,334,920
173,185,334,920
14,973,830,000
8.65
7
KESEHATAN
716,697,733,886
715,697,733,886
87,197,834,000
12.18
8
DESA, PDT & TRANS
397,000,000,000
397,000,000,000
-
-
Belum Melaporkan
Belum Melaporkan
9
DALAM NEGERI
36,236,240,000
36,236,240,000
7,881,382,200
21.75
10
BNPP
34,150,000,000
29,800,000,000
2,944,650,000
9.88
11
PERTANIAN
447,215,045,000
447,215,045,000
-
-
Belum Melaporkan
12
KOPERASI & UMKM
11,625,000,000
11,625,000,000
-
-
Belum Melaporkan
13
PERINDUSTRIAN
32,482,052,200
32,482,052,200
-
-
Belum Melaporkan
14
PERDAGANGAN
127,964,859,471
268,716,868,942
14,839,225,132
5.52
15
KELAUTAN DAN PERIKANAN
328,149,914,000
342,349,631,000
6,158,965,574
1.80
16
PARIWISATA
17
KETENAGAKERJAAN
18
3,119,160,000
6,708,970,000
200,665,000
2.99
20,666,636,000
20,666,626,000
10,155,004,050
49.14
SOSIAL
-
-
-
-
19
AGAMA
67,788,486,000
67,788,486,000
6,390,540,000
9.43
20
HUKUM & HAM
-
-
-
-
Belum Melaporkan
21
PP & PA
-
-
-
-
Tidak Terdapat Alokasi
22
PEMUDA & OLAHRAGA
-
-
-
-
Belum Melaporkan
23
LH & KEHUTANAN
182,730,220,000
182,730,220,000
-
-
Belum Melaporkan
24
BIG
8,496,158,000
8,496,158,000
-
-
Belum Melaporkan
25
POLRI
183,949,537,900
183,949,537,900
45,987,384,475
25.00
26
BAKAMLA
247,182,916,000
247,182,916,000
74,154,874,800
30.00
27
KEUANGAN
-
-
-
-
Tidak Terdapat Alokasi
28
AGRARIA DAN TATA RUANG
4,710,801,000
4,710,801,000
-
-
Belum Melaporkan
Belum Melaporkan
3. Hasil Musrenbangnas RKP 2017 terkait Pengelolaan Perbatasan Negara
Kementerian/LPNK telah melakukan upaya pembangunan kawasan
perbatasan negara, mayoritas kegiatan yang akan dilaksanakan berfokus
di 41 Kab/Kota Perbatasan namun locus 150 Kec.Lokpri sebagai target
pembangunan TA.2017 masih belum optimal (relative cakupan 30
Kec.Lokpri dari target 150 Kec.Lokpri)
Perlu dikendalikan agar akhir tahun
2019 pembangunan fisik di 187
Kec.Lokpri dan 10 PKSN dapat
terwujud dan dirasakan langsung
oleh masyarakat perbatasan;
REKOMENDASI PENGUATAN KEBIJAKAN ASISMETRIS DALAM PENGELOLAAN
PERBATASAN NEGARA
• Nomenklatur pembangunan perbatasan negara adalah pembangunan di
lokasi 187 Kec.Lokpri, 10 PKSN dan 7 PLBN, dan diluar lokasi tsb.bukan
pembangunan perbatasan negara; Hal ini penting sebagai acuan nasional
bagi KL;
• Perlu ditingkatkan prosentasi alokasi anggaran pembangunan perbatasan
negara termasuk kebutuhan DAK;
• Butuh eksistensi Badan Perbatasan Daerah Prov/Kab/Kota yang telah
dibentuk atas amanat UU No. 43 Th.2008 agar terlaksana percepatan
pembangunan perbatasan negara;
• Dibutuhkan sistem dan mekanisme perencanaan, penganggaran dan
pengendalian terpadu pembangunan perbatasan negara dalam Satu Pintu
Manajemen yaitu melalui Sekretariat Tetap BNPP (amanat UU No.43 Th.2008
dan Perpres No.12 Th.2010);
• 23 Kabupaten Perbatasan Negara (106 Kec.Lokpri dan 5 PKSN) masuk daerah
beririsan dengan Daerah Tertinggal (Datin)/Perpres No.131 Th.2015, kiranya
dapat dijadikan Pilot Project untuk akseleratif kebijakan asimetris nasional
perbatasan negara bagi KL dan Pemda terkait melalui dukungan Bappenas
dan Kementerian Keuangan;
BADAN NASIONAL PENGELOLA
PERBATASAN
REPUBLIK INDONESIA
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH
Download