Waspada Flu Babi Flu babi? Yang jelas flu ini sejenis dengan penyakit influenza, seperti batuk dan pilek. Seperti namanya, flu ini berasal dari hewan babi. Belakangan ini, berita tentang flu babi ramai menghiasi beberapa media karena dampak flu babi bisa menyebabkan kematian. Serem, ya? Flu babi atau yang disebut dengan swine flue (H1Nl) adalah gangguan penyakit saluran pernapasan atas yang menular dan disebabkan oleh virus influenza tipe A. Ada yang juga berpendapat flu babi ini merupakan gabungan beberapa virus flu, yaitu virus flu babi, flu burung, dan flu manusia. Dari mana datangnya flu babi? Menurut para ilmuwan, flu babi ini bukanlah jenis flu baru. Flu ini sudah ada sejak tahun 1930 dan pertama kali ditemukan di Amerika Serika. Pada tahun 1976 untuk pertama kalinya penyakit ini menyerang manusia. Orang pertama yang terkena penyakit ini adalah tentara Amerika Serikat. Dari penyebarannya, flu babi berasal dari Meksiko. Jumlah penderita di negara ini cukup banyak. Sekitar 60 warga Meksiko meninggal dan ribuan lainnya terjangkit. Belakangan diberitakan penyakit ini sudah sampai ke negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Gara-gara flu babi ini, Pemerintah Meksiko pernah meliburkan karyawan dan pelajar. Pemerintah juga menyarankan warganya untuk memakai masker agar terlindung dari wabah flu babi. Penyebab flu babi adalah virus Orthomyxoviridae. Virus ini hidup di tubuh babi dan menjadi sumber dari penyakit flu babi. Sebenarnya virus H1N1 ini adalah virus yang menyebabkan flu biasa, namun pada kasus flu babi terdapat campuran dari virus yang biasanya ada di manusia dan unggas. Bisa dibayangkan betapa bahayanya flu babi ini kan? Jadi, kalau teman-teman mengetahui ada satu keluarga, teman, atau tetangga di sekitar yang menunjukkan gejala-gejala seperti itu, jangan tinggal diam. Waspadalah, segera bawa penderita ke dokter untuk mendapat kepastian tentang penyakit yang diderita. Cara Penularan Cara penularan flu babi ini hampir sama dengan penularan flu biasa, yaitu: Antarmanusia yang terinfeksi virus flu babi. Penderita akan menyebarkan virus flu babi sehari sebelum gejala flu muncul hingga tujuh hari setelah merasakan sakit. Melalui udara. Misalnya, melalui bersin dan batuk. Penderita flu babi yang menderita batuk atau bersin sebaiknya menggunakan masker hidung dan mulut agar tak menular kepada orang lain. Virus babi terbawa angina dan terhirup oleh manusia. Kontak tangan dengan penderita yang terinfeksi flu babi, lalu tanpa kita sadari tangan kita menyentuh mata, hidung, dan mulut. Gejala Flu Babi Gejala flu babi juga mirip dengan flu pada umumnya, yaitu: Demam, dengan suhu lebih dari 37,7 derajat Celsius. Cepat lelah/letih/lesu. Nafsu makan makin menurun. Batuk, pilek, sakit tenggorokan. Mual disertai muntah. Diare. Ke Dokter Bila Penderita mengeluh sakit pada dada atau sulit bernapas. Pucat atau kebiruan di sekitar bibir. Muntah dan diare terus-menerus. Bisakah Dicegah? Flu babi memang menyeramkan, tetapi kita tidak perlu panik. Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya, seperti: Jaga kebersihan, misalnya dengan mencuci tangan dan kaki sepulang dari bepergian, atau setiap kali akan makan. Hindari memegang mata, hidung, dan mulut, bila tanganmu kotor. Gunakan masker untuk menutup mulut dan hidung bila beberapa teman dekat sakit flu. Gunakan tisu bila bersin dan batuk. Buang tisu ke dalam keranjang sampah yang tertutup sehingga virus yang terbawa tidak menyebar ke mana-mana. Konsumsi makanan sehat (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral) dalam jumlah seimbang. Cukup istirahat. Oleh: Dikara MP Alkarisya Sumber : Kompas / Anak / Minggu, 26 Juli 2009 http://www.binatalentagraha.sch.id/binatalentagraha/?q=id/flu_babi