Analisis Implementasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) di PT. Newmont Nusa Tenggara Sidang Tugas Akhir Bazuni R. Husni 2509.100.078 Latar Belakang Kontribusi Sektor Pertambangan dalam Produk Domestik Bruto Indonesia 2009 2010 2011 10,6% 11,1% 11,7% (Sumber: Indonesian Commercial Newsletter, 2011) Faktor Sosial dan Lingkungan BAB I (Ketentuan Umum) Pasal 1 ayat 3 dan BAB V (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) Pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Corporate Social Responsibility (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR) Kehadiran buku Cannibals With Forks : The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998) karya John Elkington. CSR merupakan mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan interaksinya dengan stakeholders yang melebihi tanggung jawab organisasi di bidang hukum (Darwin, 2004). Corporate Social Responsibility (CSR) Memperkuat brand positioning Meningkatkan penjualan dan market share Manfaat CSR Perlunya sebuah standar dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan Beragamnya kegiatan CSR yang dilakukan masingmasing perusahaan Meningkatkan citra dan daya tarik perusahaan Menurunkan biaya operasi ? ? (Sumber: Kotler & Lee, 2005) ? ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility Tanggl 1 November 2010 Pedoman standar tanggung jawab sosial yang dirancang untuk digunakan oleh setiap perusahaan/organisasi. Digunakan para pemimpin bisnis untuk meningkatkan kesinambungan bisnis yang meliputi ekonomi, sosial, dan lingkungan. Keuntungan mengadopsi ISO 26000 : 1. Dapat mengidentifikasi strategi inovasi. 2. Dapat mengurangi resiko jangka panjang. 3. Dapat meningkatkan daya saing perusahaan. ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility (Sumber: Kritkausky, 2011) ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility Stakeholders (Sumber: Kritkausky, 2011) ELEMEN UTAMA ISO 26000 Tujuh Subjek Inti/Core Subjects Reporting Keterkaitan TBL, CSR, dan ISO 26000 People • Human Rights • Community Involvement and Development Planet Profit Environment Procedure • Organizational Governance • Labor Practices • Fair Operating Practices • Consumer Issues Objek Penelitian Berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi NTB. Produk utama berupa konsentrat tembaga yang mengandung sebagian emas dan perak. Mengklaim telah menerapkan standarisasi ISO 26000 dalam praktek CSR perusahaan mulai awal tahun 2011. Objek Penelitian Perubahan Nama Departemen dari Departemen Eksternal menjadi Departemen Social Responsibility and Goverment Relations (Februari 2013) Penyatuan Divisi Comrel dan Divisi Comdev pada satu Divisi Social Responsibility 2010 2008 2007 Penghargaan Pemberdayaan Sosial dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat 2003 PADMA AWARD dari Departemen Energi & Sumber Daya Mineral PADMA dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) atas kinerja di bidang pengembangan masyarakat, terutama dalam program peningkatan pertanian dengan penerapan System of Rice Intensification (SRI) Penghargaan Madya kepada Dunia Usaha atas partisipasi dan dukungan terhadap Pembangunan Perumahan dari Kementerian Negara Perumahan Rakyat Objek Penelitian Presiden Direktur Martiono Hadianto General Manager SR & Govrels Rachmat Makkasau Manager SR Planning and Development Wagimin Sastra Hadi Manager Social Responsibility Syarafuddin Jarot Manager Government Relations Lalu M. Mahfi Perumusan Masalah Community involvement and development: Capaian beberapa indikator 5 bidang pengembangan masyarakat periode 20092013 yang belum mencapai target 100% pada tahun 2013 (PT. NNT, 2013). Human Rights: • Aksi demo masyarakat menuntut pekerjaan. • Sistem perekrutan karyawan yang tidak transparan. • Upah pekerja yang tidak sesuai UMR pada UKM yang didirikan perusahaan. 8 4 4 4 1 Ingin mengetahui bagaimana implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. NNT 7 5 3 3 4 4 0 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des 47 kasus Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian • Menganalisis implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. Newmont Nusa Tenggara. • Mengetahui kinerja pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara. • Memberikan ide rekomendasi perbaikan implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR di PT. Newmont Nusa Tenggara. Manfaat Penelitian • Bagi perusahaan, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelaksanaan CSR perusahaan berdasarkan standarisasi ISO 26000. • Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui dan memahami tentang pengaruh ISO 260000 dalam pelaksanaan CSR perusahaan. • Bagi penelitian selanjutnya, dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan acuan atau literatur untuk penelitian-penelitian berikutnya. Ruang Lingkup Penelitian Batasan Penelitian • Periode pengambilan data dalam penelitian ini dibatasi hanya 1 bulan. • Pengambilan data difokuskan di Departemen Social Responsibility and Government Relations (SR&GR) PT. NNT sebagai departemen yang melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan. • Variabel yang diamati dalam penelitian ini hanya subjek inti/core subjects yang bersifat eksternal perusahaan yang dilakukan oleh Departemen SR&GR berdasarkan ISO 26000, yaitu human rights dan community involvement and development. • Stakeholders yang diamati dalam penelitian ini adalah pihak perusahaan, masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah. Asumsi Penelitian • Tidak ada perubahan kebijakan perusahaan terhadap program CSR yang dilakukan selama penelitian berlangsung. • Seluruh responden berada dalam keadaan normal dan bersikap netral dalam proses pengisian kuesioner. Metode Analisis Data Statistik desrkiptif: untuk memperlihatkan frekuensi jawaban dari keseluruhan responden. Metode Analisis Data Root causes analysis: untuk menentukan penyebab dari permasalahan sehingga dapat dirumuskan alternatif perbaikan. Analytical hierarchy process: untuk menemukan alternatif prioritas berdasarkan tujuan dan kriteria yang ditetapkan. Metodologi Penelitian Tahap Identifikasi Awal Identifikasi dan Perumusan Masalah Tahap Pembuatan Kuesioner Perumusan Tujuan Penelitian Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Studi Lapangan Studi Literatur Kesimpulan dan Saran studi lapangan diperlukan untuk mengetahui kondisi eksisting perusahaan secara langsung dan mengamati implementasi ISO 26000 dalam pelaksanaan program CSR perusahaan. studi literatur (pustaka) dilakukan agar penelitian yang dilakukan memiliki suatu dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan penelitian Metodologi Penelitian Tahap Identifikasi Awal Tahap Pembuatan Kuesioner Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran Identifikasi 7 Subjek Inti ISO 26000 bertujuan untuk mengetahui variabel dan indikator apa saja yang nantinya akan menjadi bahan penilaian di dalam kuesioner berdasarkan subjek inti human rights dan community involvement and development. Penentuan Voice of Stakeholders (VoS) Terdapat 4 (empat) stakeholders yang akan diamati dalam penelitian ini, yaitu perusahaan, masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah. Pembuatan Kuesioner Metodologi Penelitian Tahap Identifikasi Awal Tahap Pembuatan Kuesioner Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Kesimpulan dan Saran Observasi dan Identifikasi Standarisasi ISO 26000 dalam Pelaksanaan CSR di PT. NNT pedoman mengenai standarisasi penerapan ISO 26000 bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR yang meliputi tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk mengimplementasikan ISO 26000 dalam pelaksanaan CSR perusahaan. Observasi dan Evaluasi identifikasi terhadap implementasi ISO 26000 Implementasi ISO 26000 yang telah diterapkan oleh PT. Newmont Nusa Tenggara dalam pelaksanaan CSR perusahaan. dalam Pelaksanaan CSR di PT. NNT Analisis Gap Capaian Implementasi ISO 26000 antara Masing-Masing Stakeholders dalam Pelaksanaan CSR di PT. NNT Interpretasi dan Analisis Data Penyusunan dan Pemilihan Ide Peningkatan Implementasi ISO 26000 analisis gap terhadap capaian dan kinerja implementasi ISO 26000 berdasarkan empat sudut pandang stakeholders, yaitu perusahaan, masyarakat, LSM, dan pemerintah daerah. menyusun ide peningkatan implementasi ISO 26000 yang lebih baik untuk perusahaan dengan menggunakan metode root causes anlysis (RCA). pemilihan ide peningkatan implementasi ISO 26000 dilakukan dengan menggunakan metode analytical hierarchy process (AHP) yang dinilai oleh pihak expert di perusahaan Subjek Inti dan IsuIsu yang Diamati Subjek Inti Kode Isu HR 1 Kepatuhan uji ketuntasan (due diligence) Publikasi terhadap uji ketuntasan (due diligence) Penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus HR 3 HAM HR 2 Subjek Inti Kode Isu CID 1 Pelibatan masyarakat Sosialisasi program tanggung jawab sosial CID 2 perusahaan Community Penciptaan lapangan kerja dan pengembangan Involvement CID 3 keterampilan and Development CID 4 Pengembangan terhadap akses teknologi Pelestarian dan promosi terhadap kekayaan dan CID 5 kearifan budaya lokal CID 6 Penggunaan jasa tenaga kerja lokal HR 4 Perlakuan kepada kelompok-kelompok rentan Human Rights HR 5 Perlindungan dan perhatian terhadap dampak HAM dalam situasi berisiko HR 6 Keterlibatan dalam kasus pelanggaran HAM HR 7 Kesempatan dan perlakuan yang sama kepada stakeholders HR 8 Penghormatan terhadap hak-hak sipil dan politik HR 9 Penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya Penilaian Pihak Internal (Karyawan) Seratus persen (100%) responden karyawan memahami konsep ISO 26000 dan menyatakan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah implementasi ISO 26000 Departemen SR & GR Total karyawan = 65 orang Manager = 3 orang Total responden kuesioner = 68 orang Penilaian Pihak Internal (Karyawan) 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju Penilaian Pihak Eksternal (Masyarakat) Petani Nelayan Pengusaha Lokal Total responden untuk 3 kecamatan = 90 orang, masingmasing 30 orang untuk setiap kecamatan. Pegawai Ibu Hamil Penilaian Pihak Eksternal (Masyarakat) Maksud ISO 26000 6,67% Mengerti Tidak mengerti 93,33% 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju Perbedaan Sebelum dan Sesudah Implementasi ISO 26000 Ada Tidak ada 44,44% 55,56% 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju Penilaian Pihak Eksternal (LSM) Yayasan Pembangunan Ekonomi Sumbawa Barat (YPESB) Pertanian dan Usaha Ekonomi Masyarakat Yayasan Nusa Tenggara Pratama (YNTP) Pendidikan Yayasan Lakmus Kesehatan Penilaian Pihak Eksternal (LSM) Maksud ISO 26000 Mengerti 1 Tidak mengerti 2 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju Penilaian Pihak Eksternal (PemDa) Kepala Bidang Pertambangan Umum Kepala Seksi Bina Usaha Pertambangan Kepala Seksi Pengawasan Seluruh responden Pemerintah Daerah memahami konsep ISO 26000 dan menyatakan ada perbedaan antara sebelum dan sesudah implementasi ISO 26000 Penilaian Pihak Eksternal (PemDa) 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju 0 = tidak tahu 1 = sangat tidak setuju 2 = tidak setuju 3 = kurang setuju 4 = setuju 5 = sangat setuju Analisis Pemenuhan Subjek Inti Pihak Internal dan Eksternal Pencapaian Subjek Inti Human Rights 100 90 88,22 85,89 80 70 70,36 67,22 60 50 Pencapaian (%) 40 30 20 10 Pencapaian Subjek Inti Community Involvement and Development 0 Karyawan Masyarakat Perusahaan LSM Pemerintah Daerah 100 90 80 89,13 80,33 85,5 65,57 70 60 50 Pencapaian (%) 40 30 20 10 0 Karyawan Masyarakat Perusahaan LSM Pemerintah Daerah Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan Rentang Nilai Tanda Keterangan Persentase Rating Pencapaian X Tidak Baik 1 < 20% √ Kurang Baik 2 21-40% √ Cukup Baik 3 41-60% √ Baik 4 √ Sangat Baik 5 Isu-Isu Isu-Isu Target yang Ditentukan 61-80% HR 1 4 81-100% HR 2 4 HR 3 5 HR 4 5 HR 5 4 HR 6 5 HR 7 4 HR 8 4 HR 9 5 Target yang Ditentukan Human Rights Community Involvement and Development CID 1 5 CID 2 5 CID 3 4 CID 4 3 CID 5 4 CID 6 4 Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan Isu- Target yang Isu Diharapkan HR 1 Perusahaan Masyarakat LSM Pemda 61-80% 92,00% 20,20% 86,60% 66,60% HR 2 61-80% 87,00% 24,20% 86,60% 66,60% HR 3 81-100% 83,80% 59,20% 80,00% 66,60% HR 4 61-80% 87,00% 84,20% 86,60% 66,60% HR 5 61-80% 89,20% 84,40% 86,60% 80,00% HR 6 81-100% 91,20% 84,00% 86,60% 80,00% HR 7 61-80% 86,80% 83,40% 86,60% 73,40% HR 8 61-80% 89,40% 82,20% 93,40% 73,40% HR 9 81-100% 87,60% 83,20% 80,00% 60,00% Isu subjek inti human rights yang tidak memenuhi target : • Kepatuhan uji ketuntasan • Sosialisasi uji ketuntasan • Penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus HAM • Penghormatan terhadap hakhak ekonomi, sosial, dan budaya Perbandingan Pencapaian dengan Target Perusahaan Isu- Target yang Isu Diharapkan CID 1 Perusahaan Masyarakat LSM Pemda 81-100% 86,20% 86,60% 86,60% 66,60% CID 2 81-100% 90,60% 90,00% 86,60% 66,60% CID 3 61-80% 90,80% 90,00% 86,60% 73,40% CID 4 41-60% 90,80% 58,20% 86,60% 60,00% CID 5 61-80% 86,20% 76,80% 86,60% 53,40% CID 6 61-80% 90,20% 80,40% 80,00% 73,40% Isu subjek inti community involvement and development yang tidak memenuhi target : • Pelibatan masyarakat • Sosialisasi program tanggung jawab sosial • Pelestarian kekayaan dan kearifan budaya lokal Perumusan Alternatif Perbaikan Root Causes Analysis (RCA) Subjek Inti Human Rights Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah Rendahnya pengetahuan masyarakat Kepatuhan dan Sosialisasi Uji Ketuntasan Kurangnya sosialisasi yang dilakukan perusahaan Hak tenaga kerja yang tidak terpenuhi Tidak adanya media penyampaian informasi uji ketuntasan perusahaan Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah Solusi yang tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat Penyelesaian Keluhan-Keluhan Terhadap Kasus HAM Kurangnya sinkronisasi antara Divisi Comrel dan Divisi Comdev Tidak adanya manajemen pengelolaan konflik yang baku untuk menampung aspirasi masyarakat Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah Upah Pekerja yang Tidak Sesuai UMR Tidak adanya ukuran-ukuran dari indikator keberhasilan dalam Renstra untuk Penghormatan Terhadap Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya program budaya Sistem perekrutan karyawan yang tidak transparan Capaian program Comdev terkait dengan bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat yang belum mencapai target sesuai Renstra 2009-2013 Perumusan Alternatif Perbaikan Root Causes Analysis (RCA) Subjek Inti Community Involvement and Development Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah Partisipasi masyarakat masih rendah Belum tersedianya mekanisme komplain bagi masyarakat untuk menyampaikan Pelibatan Masyarakat dan Sosialisasi Program Tanggung Jawab Sosial aspirasi Belum adanya sistem yang mencegah kekeliruan dalam pelaksanaan program (safeguard mechanism) Pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial PT. NNT belum dilakukan secara terbuka kepada masyarakat Isu Subjek Inti yang Masih Kurang Akar Penyebab Masalah Sektor pendidikan masih dikembangkan dalam kerangka pendidikan formal saja Pelestarian Kekayaan dan Kearifan Budaya Lokal Pendidikan di sekolah belum menyentuh banyak pada kebudayaan Hal-hal yang mencakup pengetahuan lokal, pelestarian nilai dan budaya lokal, pengembangan seni dan budaya serta pengembangan sosial budaya dan agama secara luas belum dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah Perumusan Alternatif Perbaikan Rumusan Alternatif Perbaikan : • Pembuatan sistem rekruitmen karyawan “satu pintu” (Alternatif 1). • Pembuatan Rancangan Kegiatan dan Indikator Capaian Secara Rinci Terhadap Kegiatan Budaya dalam Program Tanggung Jawab Sosial (Alternatif 2). • Pembuatan Mekanisme Pengelolaan Konflik yang Baku (Alternatif 3). • Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi yang Didirikan PT. NNT (Alternatif 4). • Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard Mechanism dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial (Alternatif 5). • Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus yang Tidak Tergabung dalam Kelembagaan Formal (Alternatif 6). Pengolahan AHP Struktur Hirarki AHP Perbaikan Isu Subjek Inti ISO 26000 Pemilihan Perbaikan Terhadap Isu Subjek Inti ISO 26000 yang Masih Kurang Community Involvement and Development Human Rights Kepatuhan Uji Ketuntasan Sosialisasi Uji Ketuntasan Alternatif 1 Penyelesaian Keluhan-Keluhan Terhadap Kasus HAM Alternatif 2 Penghormatan Terhadap Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Alternatif 3 Alternatif 4 Pelibatan Masyarakat Alternatif 5 Sosialisasi Program Tanggung Jawab Sosial Alternatif 6 Pelestarian Kekayaan dan Kearifan Budaya Pengolahan AHP Prioritas Kriteria 0,9 0,833 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 Bobot 0,3 0,2 0,167 Inconsistency = 0,00 0,1 0 Human Rights Community Involvement and Development Prioritas Sub Kriteria Human Rights Prioritas Sub Kriteria Community Involvement and Development 0,7 0,6 0,637 0,6 0,5 0,5 0,4 0,483 0,343 0,3 0,4 0,2 0,258 0,3 0,2 0,105 0,1 Bobot 0,1 0 0,121 0,052 Bobot 0 Pelibatan masyarakat Inconsistency = 0,04 Sosialisasi program Pelestarian dan tanggung jawab promosi terhadap sosial perusahaan kekayaan dan kearifan budaya lokal Inconsistency = 0,09 Pengolahan AHP Prioritas Alternatif Sub Kriteria Penghormatan Terhadap Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya 0,4 0,377 0,352 0,35 0,3 0,25 0,2 Bobot 0,15 0,1 0,095 0,061 0,059 Inconsistency = 0,01 0,057 0,05 0 Prioritas Alternatif Sub Kriteria Pelibatan Masyarakat Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif 1 2 3 4 5 6 0,45 0,381 0,4 0,381 0,35 0,3 0,25 0,2 Bobot 0,15 0,1 0,058 0,055 0,065 0,061 0,05 Inconsistency = 0,00 0 Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif Alternatif 1 2 3 4 5 6 Rekomendasi Ide Perbaikan 1. Penyesuaian UMR bagi Pekerja Usaha-Usaha Ekonomi yang Didirikan PT. NNT. 2. Penciptaan Mekanisme Komplain dan Safeguard Mechanism dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial. 3. Penyediaan Akses Informasi kepada Masyarakat Khusus yang Tidak Tergabung dalam Kelembagaan Formal. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar masyarakat belum mengetahui dan memahami tentang konsep ISO 26000 yang diimplementasikan PT. NNT dalam pelaksanaan CSR perusahaan. 2. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat gap antara penilaian masing-masing pihak terhadap pencapaian pemenuhan isu subjek inti human rights dan community involvement and development, dimana untuk subjek inti human rights mendapat penilaian terendah dari masyarakat, sedangkan subjek inti community involvement and development mendapat penilaian terendah dari Pemerintah Daerah. 3. Berdasarkan metode rating pencapaian, didapatkan hasil bahwa isu subjek inti yang tidak memenuhi target yang ditetapkan oleh perusahaan adalah isu kepatuhan uji ketuntasan, sosialisasi uji ketuntasan, penyelesaian keluhan-keluhan terhadap kasus HAM, dan penghormatan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya untuk subjek inti human rights. Sementara isu yang tidak memenuhi target untuk subjek inti community involvement and development adalah isu pelibatan masyarakat, sosialisasi tanggung jawab sosial, dan pelestarian kekayaan dan kearifan budaya lokal. 4. Berdasarkan hasil pengolahan AHP, isu subjek inti human rights yang menjadi prioritas isu yang harus diperbaiki adalah isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya. Sedangkan untuk subjek inti community involvement and development prioritas isu yang harus diperbaiki adalah isu pelibatan masyarakat. 5. Prioritas solusi yang harus dilakukan terhadap isu penghormatan terhadap hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya serta isu pelibatan masyarakat adalah penyesuaian UMR bagi pekerja usahausaha ekonomi yang didirikan oleh PT. NNT, penciptaan mekanisme komplain dan safeguard mechanism dalam pelaksanaan program tanggung jawab sosial, dan penyediaan akses informasi kepada masyarakat khusus yang tidak tergabung dalam kelembagaan formal. Daftar Pustaka Asy’ari, H. 2009. Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial pada PT. Newmont Nusa Tenggara. Universitas Diponegoro. BPS KSB. 2011. Sumbawa Barat Dalam Angka [Katalog], Sumbawa Barat. Daniri, M. A. 2008. CSR based on ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility [Online]. Available at: http://www.madani-ri.com [Accessed 5 Maret 2013]. Elkington, J. 1997. Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business, London, Thompson. Gunawan, Alex. 2008. Membuat Program CSR Berbasis Pemberdayaan Partisipatif. Hardiansyah, H. A. M. CSR dan Modal Sosial untuk Membangun Sinergi Kemitraan bagi Upaya Pengentasan Kemiskinan, Makalah disampaikan pada Seminar & TalkShow CSR 2007 ”Kalimantan 2015: Menuju Pembangunan Berkelanjutan, Tantangan, dan Harapan”, Jum’at 10 Agustus 2007. Heal, G. & Garret, P. 2004. Corporate Social Responsibility, An Economic and Financial Framework, Columbia Business School. Indonesia Center of Sustainable Development. 2013. Laporan Evaluasi Program Comdev PT. Newmont Nusa Tenggara, Jakarta. Indonesian Commercial Newsletter. 2011. Peran Sektor Pertambangan Naik, Sedangkan Industri Manufaktur Menururn [Online]. Available at: http://www.datacon.co.id/Logam2011ProfilIndustri.html [Accessed 10 Januari 2013]. Indrawan, D. C. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan. Universitas Diponegoro. Jacobs, R. 1999. Educational Research: Sampling a Population. Januarti, I & Apriyanti, D. 2005. Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan terhadap Kinerja Keuangan. Jurnal MAKSI, Vol. 5 No. 2, pg 227-243. Daftar Pustaka Kotler, P. & Lee, N. 2005. Doing the Most Good for Your Company and Your Cause, New York, Thomas Dunne Books. Kritkausky, R. dkk. 2011. Handbook for Imlementers of ISO 26000, Middlebury Vermont, Ecologia. Mustafa, H. 2000. Teknik Sampling. Universitas Parahyangan. PT. Newmont Nusa Tenggara. 2013. Rencana Strategis PT. Newmont Nusa Tenggara Periode 20092013 di Kecamatan Maluk, Jereweh, dan Sekongkang, Mataram. ----------------------------------------. 2013. Laporan Pencapaian Program Comdev PT. NNT Tahun 2012, Divisi Comdev PT. NNT, Batu Hijau, Sumbawa Barat. Raharjo, J. 2000. Penerapan Multi-Criteria Decision Making dalam Pengambilan Keputusan Sistem Perawatan. Universitas Kristen Petra. Rahmi, E. 2011. Standarisasi Lingkungan (ISO 26000) Sebagai Harmonisasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dan Instrumen Hukum di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 4 No. 5. Rooney, J. J dan Vanden Heuvel, N. L. 2004. Root Cause Analysis For Beginners, Quality Progress. Rothbard, David. 2012. Sustainable Development: The Latest U.N. Scare [Web Blog]. Available at: http://papundits.wordpress.com/2012/06/28/sustainable-Development-the-latest-u-n-scare/ [Accessed 15 Januari 2013]. Saaty, T. L. 1990. Multicriteria Decision Making - The Analytical Hierarchy Process, Pittsburgh, RWS Publications. Savitz, Andrew & Jossey-Bass, Karl Weber. 2006. The Triple Bottom Line, San Fransisco, USA. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas [Online]. Available at: www.legalitas.org/incl-php/buka.php [Accessed 10 Januari 2013]. YPESB. 2012. Laporan CPI ALOVA, Sumbawa Barat. Sekian & Terima Kasih