rssN 0854-3658 JUBNAL PENELITIAN PE Diterbitkan Oleh Fakultas Perikanan U n iversitas Brawijaya Malang Didukung Oleh lkatan Sarjana Perikanan lndonesia (lspikani) J. Pcnel. Perikalan ISSN 0E5+365E Jurnal Penclitian Perikanen Volume 10, Nomor l, Juni 2007, hlm I - 110 Terekrcditrsi SK DIKTI No. 55 DllffIll00s Jomal Penelithn Perikanan menryakan media komrmikasi dan informasi khusus hasil penelitiat dibidrg perikanar. Modia ini ditulis ole*r pakarperikanan dai pergunrar tinggi, balai penelitiaru mahasiswaperikaurq dan orang-orang yang berkompeten dibidang perikanan. Terbit dua kali setahun pada bulan Juni dan Desernber. Jurnal Penelitirn Perikrnan diterbitkan oleh Ketu. Petryunting Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya Malang. Terbit pertama kali pada tahun 1993 dengan nama Buletin Ilniah Perikanan. Sukoso Wrkil Ketur Penyuntilg Abdul Qoid Penyuntitrg Jurnal Penelidgn Perikanan terbit dibawah binaan Rektor Universitas Brawijaya dan Dekan Fakultas Perikanan sertadid*tugoleh Ikatan Suj ana Perikmat Indonesia (ISPIKAN[); sebuah organisasi profesi di bidang Perikruq dan Konsorsium Kemitraan Balnri JawaTrmur. Jurrral Penelitien Perikanen dapat diperoleh secara Uertargggmm dagan cara mengganti biaya cetak dan ongkos kirim sebesar Rp 75.000,- per tahun untuk 2 (drla) odisi dm sdah tennasuk biaya pengirimm Biala dapat dikirim melalui Tranfer ke rckening BTN No. Rek. lDll3-01-50-flm60..f a.n. Jurtal Penelitian Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya. Sahri Muhamrmd Rtstidja Eddy Supraltno SupaBto Hertati Kartikaningsih Pudji Purqnnti Rakni Nwdiani Asus Msizar Suryanto H. Moch. ArifZainul Fuad Peoclrrh Ahli (R.Yhwer) Marsocdi (Univcrsitas Brawijaya) Ahtmd Mudjani (BBBAI Jepara) Irawen Muripto (STP Jakarta) Socmrm (Universitas Brawijaya) Ycnny Risjeni (Univcnitss Brawijaya) Deniel M. Resyid (ITS Surabaya) Ilarinnti (UPBAP Gondol) Booar Paseribu (Instihrt Pcrtanian Bogor) Ksmiso N.S. (Universitrs Gajah Mada) Surisno Anggoro (Universitas Diponegoro) Karya ilmiah yang dikirim kepada redaksi harus memenuhi ketentuan dalam pedoman bagi penulis Jumal penelitian Perikanan yang todapat di halaman belakangjtrnal ini. Isi krrya ilmirh besertr semua akibat yang mungkin dldmbulkan merupekan tanggung jawab penuh penullsnya. Pchlsue Tlb Usrhr MamickP.ekrwati Sugcng Riyadi Alrmrt Redrksi Fakultac Perikanan Universitas Brawijaya Jl. Vctcran Malang, Jawa Timur Teb. (0341) 553 512 Fax (0341) 557 837 E-Mail : [email protected] r tl J. Penel. Perikanan ISSN 0854-3658 Jurnal Penelitian Perikanan Volume 10, Nomor l, Juni 2007, hlm I - I t 0 Daftar Isi Tengah: I 'l'erpadu 9 Analisis Keterkaitan dan Dampak Pengganda Sektor Perikanan pada Perekonomian Jawa Pendekatan Model lnput Ourput Abdul Kohar Mu&a*iq Agus Suherman Pengembangan Konsep Fr:,s, dan lce-cqrrier \ntuk Mendukung Operasional Perikanan 8 14 Agoes Santoso Model Pengelolaan Kualitas Lingkungan Berbasis Daya Dukwg (Catrying Capacityl Perairanl'eluk bagi Pengembangan Budidaya Karamba Jaring Apung (KJA) lkan Kerapu fcrolz ilepres Ahivelir) Ariadi Noo,l Bambang llidigdo, Dedi Soedharma, Richardus F Koswadji, Hatrisari llardjomidjojo t5 2l Uji Sensitivitas Bio-aktif Almi Halimeda OpuntiqterhadapBakleti yibrio Haneli secara in Vitro (Uji Patogenitas Bakte(i l/ibrio Horveyi\ Arief Praj itno, Marsoedi 22 27 Pengelompokan Site Aliran Sungai ksti Berdasarkan Alga Bentik (Epilithic) di Batu, Jawa R. Riskq D. S, Uni Zakiyoh, Asus Mqizqr S. H Penapisan Inhibitor Topoisomerase I dan Komposisi Kimia dari Keran g l,,lrt Atqctodeo Celcius llaranmoselembun, Linawati Hartjito, Mulyono S. Baskoro Timur 2&3 Striot., Pengaruh Kecepatan Arus dan Jumlah Pelampung terhadap Ketinggian Jadng Gillnet pada 3l Percobaan t 16 37 4l di Flune Timk Dahri lskanddr Penapisan Inhibitor Topoisomemse I dan Komposisi Kimia dari Siput Laut Nerita Dqni S. Royani, Lindwali Hardjito, Joko San oso Antibakteri dan Fitokimia Ekstrak Metanol Xylocarpus Dewi Kqrtika 5., Linqwoti Hqrdjilo, Puneantiningsih Alhicilla 42 Granatum ,16 47 5l S. Aktivitas Enzim Protease dalam Lambung Tiram CrarsoJrrea Diona Arliati Glomerata Uji Patogenitas Bakteri Pektinolitik terhadap Nener Bandeng (Chanos Chanos Forstal/ (Upaya Seleksi 52 54 55 fl) Bahan Probiotik Penekan Penumbuhan Mictocystis Aeruginosa\ Enclang Dewi M., Hari Suprapto, Ni Nyoman Tri P Ni'matuzahroh Biodivenitas Rumput Laut di Pantai Srau Pacitan sebagai Bahan Baku Alginat, Agar dan Herlina Fitrihadayajoti And Tarzan Purnomo Paparan Vibrio Alginolyticus terhadap Histopatologi Usus lkan Kerapu dan Peningkatan Jumlah sena Aktivitas Sel Makrofag Karagenan f ikus (Crcnileptes lltivelis) 61 65 6 7l Mu/tuch Prospek Pengembangan Usaha Kecap lkan Manis "Swangi Sedap" Pada UD Sari Asih di Lamongan Anira RahmaworL Agus Tjahjono, Mimit Primyastanto Brondong, Penapisan dan Fitokimia lnhibitor Topoisomerase I dari Daun Tanaman Pesisir Terong Pungo /.9o/arrur, Niken Dharmayanti, Lin@rati Hardjito, Tati Nurhoyali .Sp,l '12 77 78 82 Penel. Perikanan ISSN 0854-3658 Jurnal Pcnelitian Perikanan 10, Nomor l, Juni 2007, hlm I - ll0 Volume J. Sumber Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Nelayan Skala (Studi Kasus di Kecamatan Watulimo. Trenggalek) Kecil 83 86 Pudji Purwqnti, Sahri Muhammad, Nuhlil Hanani Peranan Teknologi Laser Sebagai Biostimulator untuk Pematangan Telur Kepiting Bakau (Scylla Serrotol Pungky Slamet l(isnu Kusumq, Dyqh Harioni, Akhnad Tauli* Mukti, Maria Agustin Kajian Pengembangan Perikanan Udang di Cilacap 87 9l E) Ririn lrnqwoti ddn Agus Suherman Masyarakat 97 l0l MakrofagCinjal 102 106 AplikasiAdapror Sosial Sebagai litik Masuk Pembangunan Perikanan dan Pemberdayaan Riski Agung Lestariadi, Wahyu Handayani, Edi Susilo Pengaruh Senyawa AktifAlkaloid Ubur- ubw (Bougainvillia Sp7 dalam Pakan terhadap Ikan Kerapu Mzcan ( Epinephelus l'uscoguttqtus) Sri Andqyani, Rustidja, Suleoso,Yennlt Risjani dan M.fujar Air (lpomoea Aqualicq Forskl sebagoi Bioindikalor Logam PB di Kali Rio Puspitasari, Yulieni, dan Fida Rqchmadiarti Kangkung Surabuyu 107-l l0 UJI PATOGENITAS BAKTERI PEKTINOLITIK TERTIA DA P NENER BANDENG (Chanos chanos Forskal) (UPAYA SELEKSI BAHAN PROBIOTIK PENEKAN PERTUMBUHAN M icrocystis aeruginosa) Endang Dewi M'r), Hari Supraptot), Ni Nyoman Tri P.') Ni'matuzahrohr) : Program Studi Budidaya Perairan, FKH, Universilas Airlangga, Surabaya 2 : Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Airlangga, Surabaya 3 : Jurusan Biologi, FMIPA, Univenitas Airlangga,Surabaya Kampus C Universitas Airlangga, Jl Mulyorejo Surabaya Telpon 031-992785 I ABSTRAK penelitian ini bertujuan unruk mengetahui sifar patogenitas bakteri pektinolilik hasil isolasi dari tambak t,amongan polensin)'a dan Gresik terhad'ap nener bandeng. Dengan diketahui sifal Patogenitas, maka dapat ditentukan digunakan scbagai sebagai bahan dalam pengembangan probiotik dan diketahui batas dosis yang dapat qeruginosa' Metode yang digunakao dalant probiotik antagonismi penet an pertumbuha Microcystis penelitian ioi adalah meiode eksperimen dengan 5 perlakuan dan I kontrol. Masing-masing pcrlakuan dan pada air dcngan i<ontroldiulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yangdiberikan adalah perendaman nener bandeng bakteri perendaman tanpa dan l0oscl/ml l0'sel/ml; l0! sel/ml; sel/ml; 10, tit, sel/ml; konsenrrasi biteri yang Pseudomonos dan Flqvobacaterium pektinolitik bakteri bahwa penelitian menunjukkan (kontrol)_ Hasil sampai aiulikan-melatui metode perendaman selama 14 hari tidak bersifat patogen terhadaP nener bandcng dengan konsentrasi l0' sel/ml. Kata Kunci: uji patogenitas, bakteri pektinolitik, probiotik PATHOGENESIS OF PECTINOLITIC BACTERIATOWARD MILK FISH (Chanos chonos Forskal) LARVAE (SELECTION EFFORT Ol' PROBIOTIC TO OBSTRUCT Microcystis aeruginosa GROWTH) ABSTRACT .lhe fish purpose ofthis research was to know the pathogenesis effect ofpectinolltic bactelia toward milk dccreasc to probiotic bactcria of screening was as material (Chanoi chanos Forskal) lawae. This effon Microcyslis aeruginosa population. Method used was experiment with 5 reatments' I control and 4 replicai.c. l0l tions. The trearm;nt was the dipping of milk fish larvae in water with diffcrcnt bacteria concentration. bactcria pcctinolytic showed thal The results l4 days. for cfi:./m l; | 0" cfir/ml cfu/mll l0r cfu/ml: 10. c{!/mll l0? (pseutlomonas and Fl.Nobacterium) isolaled from Lamongan and cresik fish pond wcre not pathogcn t0 milk frsh (Chanos chanos Forskal) until l0' cfu/ml concentrations Keywords: pathogenesis tesl, pectinolytic bacteria, probiotic :f * JL]RNAL PENF,LITIAN PLRIKANAN. IO.NO I.JUNI2OOT ''OL. PENDAHULUAI\i Microcystis aeruginosa merupakan salah satu spesies alga hijau 6iru (Cyanophyceae) yang meng- akibatkan kerugian apabila dalam keadaan bloomr'ng- Dinding selnya yang keras dan tebal, membuat nilai nutrisi sebagai pakan alami rendah karena sukar dicema oleh ikan, bahkan seringkali masih hidup setelah keluar dari saluran pencernaan ikan (lsnansetyo dan Kumiastuti, 1995). Racun microcystin yang dihasilkan menyebabkan peny akit haemocytic enleristis penyebab gangguan pencernaan ikan (penyakit 'kotoran putih'). Kualitas air menjadi turun akibat difusi oksigen dan penetrasi cahaya ke dalam perairan terganggu (Edhy, 1996); Paerl, 1998); Hadie (2002)). Selain itu, geosmin yang dihasilkan mengakibatkan ikan bercitarasa lumpur sehingga. menurunkan nilai ekonomis (Trisyani, 1997). Salah satu alternatif hayati untuk memberantas Mictttcystis aerugizosa di tambak adalah penggunaan probiotik. Penelitian ini merupakan bagian dari rangkaian upaya pengembangan probiotik antagonisme penekan Microcystis aeruginosa. Pengembangan probiotik ini berdasarkan sifat balteri yang memproduksi poly 1,4-crd galacoronidase yang mampu mendegradasi pektin, suatu polisakarida komponen utama penltsun dinding sel Mictrtcystis aeruginosa. Mikoba probion bersifat sangat spesies spesifik. Artiny4 bagi inang tertentu, suatu mikoba dapat bertindak sebagai probiotik penekan mikroba patogen, namun bagi inang yang lain, mikroba tersebutjustru Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang sifat patogenias isolat bakteri pektinolitik 1'ang telah berhasil diisolasi terhadap nener bandeng. Dengan demikian. dapat ditentukan potensinya sebagai bahan pengernbangan probiotik dan diketahui batas dosis yangdapat digunakan sebagai probiotik antagonisme penckan pertumbuhan Microcyslis aeruginosu. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan 5 perlakuan isolat bakteri pektinolitik hasil isolasi dari tambak daerah Lamongan dan Gresik. Berdasarkan hasil identifikasi secara morfologis dan fisiologis, bakteri tersebut tergolong genus Pseulomo- nas dan Flavobacterium (Tabel l\. Uji patogenitas metode perendaman dilakukan pada nener bandeng dalam toples volume 3 liter. Toples diisiair sebayak 2 literdan diisi nener bandeng dengan jumlah 20 ekor tiap toples dan dilengkapi aerasi. Percndaman dilakukan selama l4 hari. Sebagai parameter utama adalah Kelulushidupan (%) dan tingkah laku ikan (cara berenang nafsu makan dan keaktifan) serta adanya tanda-tanda klinis serangan bakteri. Parameter penunjang adalah suhu, DO dan pH air. Semua parameter diamatitiap hari. Rancangan penelitian adalah Rancangan Acak l,engkap. Data diuj i menggunakan ANOVA(Steeldan Tonie. l99l) HASIL DAN PEMBAHASAN bersifal patogen (Isnansetyo, 2005). Hal ini didukung beberapa penelitian yang membuktikan bahwa, peng- Kelulushidupan Nener Bandeng gunaan bakteri isolat lokal untuk suatu tujuan, memberikan hasil lebih efektifdibanding produk komersial Data persentase kelulushidupan nener bandeng pada hari ke l4 setelah perendaman dengan baktcri yang umumnya berasal dari luar negeri (Nganro, el al., 1997. Sutanto dan Suprapto, 2004; Susanto, et a/., 2005). Oleh karena itu, prosedur seleksi pengembangan mikroba probion untuk akuakultur terdiri dari Flavobacterium dan Pseudomonas masing-masing disaj ikan pada Tabel2 dan3. beberapa tahap utama, salah sarunya adalah penguj ian Tingkah laku nener bandeng diamati selarna perendaman dengan kedua bakteri dan disajikan pada Tabel 4 dan 5. patogenitas isolat terhadap inang (lrianto, 2003). Tingkah Laku Nener Bandeng Thbel l. Hrsil Uii Fisiologis dan Morfologis Isolet Pcctinolitik ,lilll, "*- Bentuk Coccoid Baiang Pr9 pendek /\l,.ithnh ,t nl 1OO5) Oksidrse Krtshse + + rK +K O (+) Aerob/ Anaerob Fakulratif O (+) Fakuftatif Oksid.tifl -"-"1":." Motilitas Indol (;enus Pseudomonas Dewi. Uji Palogehitas Bakteri PeklinolitiL tefiadap Nenet Bahdeng ('hanos chanos l orskrlr 51 Tabel2. Hasil Pengamatan Uji Patogenitas Flayobacterium terhadap Nener Bandeng pada Akhir Perlakuan Persentase Kelulushidupan Nener Bandeng Ulangan Pada A Akhir Pengamatan C I) 98 I 97 r00 98 100 96 2 97 90 100 94 99 98 J 96 97 98 I00 97 9't 4 97 9l 95 99 97 100 Total 387 178 391 391 39J J9l Rata-rata 96,75 94,5 97,75 97,75 98,25 07 7< Tabel3. Hasil Pengamatan Uji Patogenitas Pseudomonas terhadap Nener Bardengpada Akhir Perlakuan (hari kc- l4) Persentase Kelulushidupan Nener Bandeng Ulangan Pada Akhir Pengamatan D _{ I 99 99 r00 99 97 94 2 98 92 99 94 98 95 3 90 98 97 97 99 94 4 100 97 92 98 99 t00 Total 387 376 388 38tt 393 383 98.25 o< 7< Rata-rata 96,75 96,5 97 97 Tabel 4. Pergamatan Tingkah Laku Nencr Bandeng Selama Pcrlakua n Flavobacaterium Tingkah Laku Nener Bandeng Selama Perendaman l-hvobocaterium Ulangan I normal normal 2 normal normal J normal normal 4 normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal Tabel 5. Pengamatan Tingkah Laku Nener Bandeng Selama Perlakuan Pseudomonos Tingkah Laku Nener Bandeng Selama Perendaman Pseudomonus Ulangan D I normal normal normal normal normal normal 2 normal normal normal normal normal nornral normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal normal norrnal .l * IO, NO, I. JUNI 2OO7 JUR]|AI. PENEI-ITIAN PERIMNAN, ''OL, KualitasAir Kualitas air media perlakuan selama penelitian relatif masih sesuai untuk kehidupan ikan bandeng. Oksigen terlarut, pH dan suhu air masing-masing berkisar antara 5-6 ppm, '1-B dan 27-29oC. Hasil percobaan diketahui bahwa kedua isolat bakteri pektinolitik yaiu Flcnobacterium dan Pseudomonas tidak patogen terhadap nener bandeng sampai kepadatan I 0esel /ml selama perendaman l4 hari, baik pada perlakuan maupun kontrol. Hal ini dimungkinkan karena nener bandeng memiliki ketahanan lebih tinggi terhadap kedua jenis bakteri dibanding spesies ikan lain yang pernah diteliti. Selain itu, kemungkinan spesies bakteri yang diujikan tidak bersifat pathogen. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan larva bandeng memiliki ketahanan lebih tinggi dibanding jenis ikan lain, baik terhaAap Flavobacteriumma\pun Pseudomonas. lkan Onchorynchus mykiss menga' lami kematian pada perendaman den gan Pseudomonas fluoresceru setelah l5 hari dengan konsentrasi l0'sel/ml. Sedangkan dengan perendaman F/avobacterium psychrophilwn, ikan Onchorync hus rzy,tlss mengalami kematian pada dosis 106 sel/ml setelah perendaman 14 hari. Bakteri Pseudomonas plecoglos s icida bersifat patogen terhadap ikan Plecoglossus altivelrs pada dosis l0n sel/ml, l4 hari setelah perlakuan (Park, 2000). Selain lebih tahan te rhrdap Flovobacterium dan Pseudomonas, larva bandeng juga lebih tahan terhadap Wbrio, dibandingjenis ikan lain. Hasilpenelitian Roza, et al. (1996) mendapatkan bahwa larva bandeng yang direndam tigajenis Wbrioyailu Wbrio alginolyticus, Vibrio hameyi dan V parahaemo/yrraa sampai kepadatan l0esel /ml, tidak mengalami kematian yang berarti. Dapat dikatakan bahwa bakteri l4brio alginolyticus, V harveyi dan V parahae' molyticus ridakbersifat patogen bagi larva bandeng sampai kepadatan lO'qsel /ml. Sedangkan terhadap larva udang wind:i., Wbrio harveyi sudah menyebabkan kematian 100% dalam waktu 24jam dengan perendaman 8,35 x ISsel/ml- Lee.et al. (1996) men- dapatkan LDro Vibrio alginolyticus terhadap Pennaeus monodon setelah 7 hari dengan perlakuan I 06 seUml. Hameed ( I 995) mendapatk an LD ro h brio campbelli terhadap Pennaeus monodon pada dosis l0u seUml setelah perendaman 3 hari. V harveyi bet' sifat patogen terhadap lawa kepiting pada perendaman l0o sel/mijam. Roza, et al. (1996) menyarankan penelitian tentang faktor pakan dan kecukupan gizi (kualitas pakan), terutama pakan alami sebagai laktor utama penyebab kematian ikan bandeng. Karcna penggunaan pakan berkualitas rendah sering nrent'cbabkan terjadinya kasus kematian dengan kepala lebih besar dibanding bagian tubuh lain yang sering dikenal dengan istilah kepala gentong. Selain itu, penyakit yang sering menyerang larva bandeng adalah mata perak. Penyakit ini ditandai dengan bandengtidak mau makan karena mata tidak berfungsi akibat sinar matahari terlalu tinggi. Larva cenderung bergerak berputar tidak beraturan dan akan mati setelah 24 48 ja*. Pengamatan terhadap tingkah laku selama penclitianjuga menunjang bahwa nener bandeng tidak ter- pengaruh oleh perlakuan perendaman bakteri yang diberikan. Selama penelitian, tingkah laku nener bandeng tetap gesit, nafsu makan normal serta tidak menunjukkan gejalaterserang penyakit seperti bercnang lamban, berputar-putar, mengambang ataupun megap-megap. Gejala yang umum terjadi pada bandeng bilaterserang penyakit adalah bergerak berputar tidak beraturan dan biasanya setelah 24- 48jam akan mengalami kematian. Pada akhir penelitian dilakukan pcngamatan terhadap kondisi kulit dan insang nener bandeng. Hasil pengamatan tidak menunjukkan gejala serangan bekteti F I av o b a c t e r i u m rnatuplon P s e utl o nt o n o s. Salah satu gejala terjadinya serangan Pseudomonas pada ikan adalah munculnya luka pada tubuh ikan. lnfeksi Pseudomonas anguilli ditandai dengan munculnya luka kemerahan di sekitar mulut, operkulum dan daerah ventral, sedangkan infeksi Pseudomonas fl uore sc e nt ditandai dengan adanya kerusakan sirip dan ekor, luka-luka berdarah pada kulit, hemoragic pada insang, ginjal, hati dan usus. Infeksi Pserdomonas chlororaphis ditandai dengan adanya haemoragic pada permukaan tubuh dan adanya cairan pada rongga p€rut. Luka terbuka yang terjadi dapat menyebabkan ikan menjadi sangal lemah. Pada kondisiyang parah dimana terjadikerusakan kulit yang luas, dapat mengakibatkan gangguan pada sistcm pengaturan osmotik ikan dan menycbabkan ikan rcntan terhadap infeksi sekunder. Sedangkan F lavobuc- terium merupakan bakteri yang secara umum diketahuisering menjadi penyebab penyakit pada ikan omamental seperti granuloma atau penonjolan mata pada ikan molly (Molliensia sphaenoPs). Ikan yang terinfeksi menjadi kurus dan puca! terjadt nodul-nodul De$)i, Uji Patogenilas Bakteri Peklinolitik terhddop Nener Eond?ng (('hanos chatlos putih pada organ-organ dalam. retina khoroid dan otak (lrianto,2005). Tingkat patogenitas bakteri terhadap inang berbeda-beda, dipengaruhi oleh faktor pertahanan inangdalam melawan Patogen maupun faktor patogenitas yang ada pada patogen (kemampuan mempro- kombinasi beberapa hal berikut: . . salah satu sistem pertahanan tubuh berupa protein (laktoferin dan transferin). Protein tersebut akan liki mengikat zat besi sebagai unsur essensialyang dibutuhkan bakteri sehingga bakteri tidak dapat bertahan hidup (lrianto, 2005). Tidak semua ikan akan mengalami sakit ketika terjadi serangan patogen. Beragam faktor mempe- . ngaruhitiap individu dalam menanggapi suatu patogen potensial. Patogen harus dapat menembus sistem imun ikan untuk dapat menimbulkan penyakit. Daya tahan alami memungkinkan suatu hewan menjadi terbebas dari serangan patogen karena tidak adanyajaringan spesifik atau reseptor seluler bagi kolonissi patogen 59 konsentrasi bakteri perlakuan melalui air yang terbuang. Nilai parameter kualitas air yang norrnal selama penelitian, dimungkinkan sebagai hasil duksitoksin, enzim, mengatasi ketahanan inang serta kecepatan berkembang biak). Bakteri memiliki plasmid sebagai faktor keganasan. Perbedaanjenis plasmid yang dimiliki tiap bakteri menyebabkan perbedaan tingkat keganasan. Sementara itu, inang (ikan) memi- l'brskdl) . Pemberian aeratoryang mcnambah suplai oksigen serta pemberian pakan secara ul lihitunt yang meminimalkan sisa bahan organik dalam perairan. Sifat bakteri Pseutlomonas yang oponunistik dimana pada keadaan normal, baktcri tcrscbrrt ada pada lingkungan perairan atau ttrbuh ikan. tanpa menimbulkan penyakit. Ilaktcri akan menimbulkan penyakit pada saat terjadi strcss atau daya tahan tubuh ikan rnenurun. Sifat bakteri oportunis yang umumnya saprolitik (kiano, 2005), sehingga mampu mendckontposisi sisa pakan dan feses ikan. Didukung adanya aerasi, maka oksigen akan tersedia sehingga proses dekomposisi terjadi secara aerobik 1'ang cenderung tidak menghasilkan asam organik seperti H,S yang bersifat racun. Suhu perairan yang normal, sehingga mendukung atau tidak mampu mendukung syararsyarat oPtimum sistem imun ikan dengan baik. Irianto (2005) menjelaskan bahwa sistcm imun ikan sangat terpengaruh suhu karena ikan bersifat poikikr- terhadap kecukupan nutrien maupun parameter thermal. lingkungan bagi pertumbuhan patogen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri pektinolitik I'lctvobacaterium dan Pseudomonas yang diujikan. tidak bersifat Patogen terhadap ikan bandeng. Dengan demikian, kedua isolat bakteriterse- but dapat direkomendasikan untuk skrening tahap selanjutnya, guna pengembangan probiotik guna menekan Microcyslis aerugrzcrsa. Kandidat bakteri penyusun probiotik harus tidak memiliki efek negatif terhadap keseimbangan ekologi perairan dan tidak bersifat palogen terhadap ikan yang dipelihara. Oleh karena itu. dalam upaya pengembangan kombinasi bakteriprobiotik ini, ujipatogenitas dan dampak terhadap komposisi phyopankton dan zooplankton, kualitas air dan ikan yang dipelihara harus dilakukan dengan ketal. Data kualitas air selama penelitian berada pada kisaran normal. relatif sesuai untuk kehidupan ikan bandeng. walaupun selama penelitian tidak dilakukan penyiponan. Penyiponan tidak dilakukan dengan pert imbangan untuk menghindari berkurangnya KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa baktcri pektinolitik Flavobacateriunr dan l'seudonunus yang diujikan melalui metodc perendaman sclama ld hari, tidak bersifat patogen terhadap nencr bandcng . Dengan demikian, kedua isolat bakteri tersebul dapat direkomendasikan untuk skrening tahap sclanjutnya guna pengembangan probiotik untuk mcnckan Microcystis aerugizo.ra. Kualitas air media pcrlaktran selama penelitian relatif masih scsuai untLrk kchidupan ikan bandeng. Oksigen terlarut' pll dan suhu air masing-masing berkisar antara 5 6 ppm. 7 8 dan 27-290C. Berdasar hasil penelitian. disarankan unluk dilakukan skrening lanjutan terhadap bakteri pektinolitil tersebut sesuai tahapan skrcening vang hartls dipcnrrh i dalam standar pengembangan probiotik I ingkung.an. Selain itu, perlu dilakukan idcntifikasi baktcri sarnpai tahap spesies. sehingga diketahrri silht baktcri lcbih mendetail. il JIIRNAL PENELITIAN PERIKANAI|. YOL. IO,NO. I,JUNI2M7 DAFTARPUSTAKA Hameed,A.S.S. 1995. Suscepribility ofThree Penaeus Spe' cies lo a Yibrio canpbelli-li*e bacterium. l. World Aqua. Soc., 26:3 l5-3 19. Irianto. A. 2003. Probiotik Akuakultur. 125 hlm. Yogakarta: Gadjah Mada Univenity Press. Irianto, A. 2005- Patologi lkan Teleosrei. Yoryakarta: Penerbit Gadjah Mada University Press. lsnansetyo, dan Kumiastuty. 1995. Teknik Kultur Plryto' plankton dan Zooplankton. Pakan Alami untuk Pembenihan Organisme Laut. Yoryakarta: Penerbit Kanisisus. Isnansetyo, A. 2005. Bakeri Antagonb sebagai Probiotik untu* Pengendalian Hayari pada Aquoculture. tre, Jumal Perikanan VU ( I ): Februari 2005. C.S., Gordon, M.S.,8nd Watanabe, w.O.1996. Aquoculture of Milk Fish (Chanos chanos): Srate of The ,1rr. USA: The Oceanic lnstitute Makapu Point. Masithalr, E.D., kksrni, S., dan Juni, T. 2(X)5.lsolasi Baloeri Pektinolitik Asal Tanah Tanbak Sebagai Bahan i Dinding Sel Microclstis aeruginosa Cita Rasa Lumpur lkan Bondeng di Pendegrados Penyebab Tomba* Kabupaten Lamongan. Laporan Penelitian. Prognm Studi budidaya Perairan. Fakultas kedoheran Hewan. Surabaya: Universitas Airlangga. Nganro, N.R., t Nyoman, P.A., Pingkan, A., dan Dea, l.A. 1997. Pengembangan Pa*et Produh Baheri Penghombol Perrlmbuhan Bakteri Palogen Vibrio pado Budidaya Tanbak lJdang. Departemen Biologi. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Park, S.C. 2000. /solation ol Bacteriophages Spec'iJic ro a Fish Pathogen. Pseudomonus plccoglossidu, us Condidate for Diseose Contrcl. Applied and l:nvironmenbl Microbiolog 66:.1 4l G'l 422. Roza, D., T. Aslianti, Zafran, dan I. 'lhufiq. 1996. Uji Pqlogenitas bo*teri l/ibrio yong Dominqn di Pami Benih Skola Rumuh Tangga terhadap I'arvo Bondeng (Chanos chanos Forsskal). lwnal penelitian Perikanan lMonesia. Vol.ll No.i tahun 1996. Tonie,l.H.l99l. Principles and Proce- Steel, R.GD., and dures ofStaistics. A Biometicol Approaci. Intemational Student Edition. McGraw Hill lntemational Book Company.633 pp. Susanto, B., I. Setyadi, D. Syahidah, M. Marzuqi, dan l. Rusdi. 2005. Penggzraan Bokeri Probiotik sebagoi Kontrol Biologi dalam Produksi Massol Benih Rqj u ngan. Jl.;rr.al P enelitian Perikanan lndonesia. I | : l. Sutanto, I., dan Supraplo.2004. Peranan Probiotikdalon Budidaya Udang lntensif. Makalah Seminor The National Symposium on Developmen ond Scienti/ic and Tecnology lnnovotion in Aquqcullure. Semarang 27-29 Januari 2004. 22 hlm. Trisyani, N. 1997 . Hubungan Antarq Kualitos Air'l'omhak Dqn Pertumbuhan Alga Cyanophyceaea terhadap Citarasa Lumpur lkan Bandeng (Chanos chanos Fors*al). Tesis. hogram Pasca Sarjana. Universitas Brawijaya. Malang. 92 hlm.