477 penerapan metode inkuiri untuk meningkatkan motivasi dan

advertisement
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN
HASIL BELAJAR ALAT UKUR SISWA KELAS X PROGRAM STUDI MEKANIK
OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) peningkatan motivasi belajar alat ukur
pada siswa kelas X melalui metode inkuiri; (2) peningkatan hasil belajar alat ukur pada siswa kelas
X melalui metode inkuiri Program Studi Keahlian Mekanik Otomotif SMK Tamansiswa Jetis
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Jenis penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian tindakan kelas (classroom action
research). Pada penelitian ini, siswa kelas X SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta berjumlah 30
siswa pada tiap kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi dan angket. Angket di
sini digunakan untuk mengukur minat siswa terhadap pembelajaran alat ukur. Tes menggunakan
soal untuk mengetahui nilai rata-rata pembelajaran alat ukur. Teknik analisis data menggunakan tes
dan observasi yang dilakukan tiap siklus, mulai dari siklus I, II, dan III, dengan melakukan analisis
untuk menentukan rata-rata nilai tes, peningkatan (Gain).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) motivasi belajar dengan metode inkuiri
menggunakan alat ukur di tiap siklus menunjukkan peningkatan yang signifikan; (2) hasil belajar
dengan metode inkuiri menggunakan alat ukur di tiap siklus menunjukkan peningkatan yang cukup
signifikan; (3) adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar alat ukur siswa kelas X SMK
Tamansiswa Jetis Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kata Kunci: Metode, Motivasi, Hasil
THE APPLICATION OF AN INKUIRI METHOD AND MOTIVATION TO
IMPROVE STUDENT LEARNING RESULT OF A MEASURING INSTRUMENT
MECHANICAL STUDY CLASS IN THE AUTOMOTIVE X VOCATIONAL
SUBJECTS TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA YEAR 2014/2015
Alfian Mintarta*
[email protected]
Pairun Roniwijaya**
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research are to find motivation; 1) improving student learning a
measuring instrument in a class x through a method of inkuiri; 2) improving student learning
outcomes a measuring instrument in a class x inkuiri study program through a method of
vocational skills mechanical automotive Tamansiswa Jetis Yogyakarta years lessons 2014 and
2015 .
A kind of this research included in the category of research the act of class (classroom
action research). In this research, class x vocational students Tamansiswa Jetis Yogyakarta were
30 students in each class. Data collection techniques using tests, observation and poll. Poll here
Jurnal Taman Vokasi 3 Nomor 32 Tahun 2015
477
used to measure the interest of students learning to a measuring instrument. Tests using about
learning to know the value of intermediate a measuring instrument. The technique of analysis of
data using tests and observation that be done every cycle, 1 start from the cycle, 2 and 3, by doing
the analysis to determine the average test scores, increasing (gain).
Research result indicates that; (1) the learned in the method inkuiri using measuring
instrument for each cycle shows increasing significantly; (2) the learned in the method inkuiri
using measuring instrument for each cycle shows increasing significantly; (3) the increase in the
motivation and learning measuring instrument graders X SMK Tamansiswa Jetis are the lessons
2014 - 2015.
Keywords: Method, Motivation, Result
*Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
**Dosen Pendidikan Teknik Mesin UST Yogyakarta
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
dan kewirausahaan baik untuk memenuhi
Pada saat sekarang ini, persaingan di
tuntutan
dalam
dunia
kerja
semakin
ketat.Hal
tersebut disebabkan karena tingginya angka
dunia
kerja
maupun
untuk
mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan
kejuruannya.
kendali kerja serta terbatasnya lapangan
SMK
merupakan
yang
pekerjaan. Oleh sebab itu, untuk menyikapi
concern
hal tersebut, mutlak dibutuhkan sumber
keterampilan siswanya. Dengan dimilikinya
daya manusia yang berkualitas tinggi.
suatu kompetensi tertentu, lulusan SMK
Peningkatan kualitas sumber daya manusia
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
(SDM) merupakan prasyarat mutlak untuk
dunia kerja yang lebih memilih angkatan
bersaing.
kerja
Salah
dalam
lembaga
satu
wahana
untuk
kualitas
sumber
daya
demikian, hal yang paling mendasar dari
manusia tersebut adalah pendidikan. Salah
penyelenggaraan pendidikan SMK yaitu
satu upaya untuk membangun SDM, yaitu
keterampilan siswanya pada bidangnya
dengan
masing-masing.
meningkatkan
menyelenggarakan
pendidikan
berkemampuan
mengembangkan
khusus.
Pembelajaran
Dengan
SMK
kejuruan atau sekolah menengah kejuruan
terdapat kompetensi praktik dan teori.
(SMK).
Keduanya harus didalami siswa secara
Penyelenggaraan
menengah
kejuruan
pendidikan
bertujuan
meningkatkan
kecerdasan,
kepribadian,
akhlak
untuk
seimbang agar tercapai hasil pembelajaran
pengetahuan,
yang maksimal, untuk mencapai proses
serta
pembelajaran yang maksimal diperlukan
keterampilan untuk hidup mandiri dan siap
suatu metode yang efektif. Guru dituntut
bekerja sesuai dengan bidangnya serta
untuk bisa
menguasai kompetensi program keahlian
keaktifan siswa agar pembelajaran tidak
478
mulia,
membangun motivasi dan
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
terpusat kepada guru. Hal itu dikarenakan
permasalahan di atas perlu dilakukan suatu
selama ini masih banyak guru yang kurang
pemecahan masalah untuk meningkatkan
kreatifitas dalam menyampaikan materi
motivasi dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran, misalnya dengan mengguna-
pembelajaran alat ukur.Oleh karena itu,
kan metode ceramah. Metode ini kurang
dilakukan
bisa
di
memfokuskan pada pembelajaran tersebut.
samping dalam segi hasil, komunikasi dan
Dalam hal ini penulis ingin meneliti dengan
keaktifan
diasah.
judul “Penerapan Metode Inkuiri Untuk
sangat
Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
meningkatkan
Alat Ukur siswa kelas X Program Studi
pemahaman siswa. Hal ini terjadi pada
Keahlian Mekanik Otomotif di SMK
siswa kelas X Program Studi Keahlian
Tamansiswa Jetis Yogyakarta”.
memaksimalkan
siswa
Komunikasi
juga
dan
diperlukan
pembelajaran
kurang
keaktifan
untuk
suatu
penelitian
yang
Mekanik Otomotif di SMK Tamansiswa
Jetis Yogyakarta. Kegiatan pembelajaran
B.
yang dilakukan di kelas X Program Studi
Keahlian Mekanik Otomotif di SMK
Tamansiswa
Jetis
Yogyakarta
tampak
Motivasi dan Hasil Belajar Mata
Diklat Pelajaran Alat Ukur
1.
Motivasi Belajar
Menurut
Suprihanto
dkk,
(2003)
kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat
mengemukakan bahwa motivasi merupakan
dari kurangnya antusiasme siswa dalam
kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan
mengikuti kegiatan pembelajaran.
individu untuk melakukan suatu kegiatan
Hasil observasi menemukan bahwa
mencapai tujuan.
Misalnya,
kebutuhan
pada
seseorang
akan
makanan
menuntut
pembelajaran alat ukur. Kelas ini memiliki
seseorang
terdorong
pemahaman yang kurang maksimal pada
Motivasi terbentuk oleh tenaga tenaga yang
materi alat ukur yang berdampak pada
bersumber dari dalam dan dari luar
prestasi nilai yang menurun. Menurut guru
individu. Motivasi juga bisa dikatakan
pengampu, masih terdapat siswa yang
sebagai rencana atau keinginan untuk
dinyatakan tidak lulus dalam pembelajaran
menuju
ini. Kurangnya antusiasme siswa dalam
kegagalan hidup.
permasalahan
mengikuti
ini
kegiatan
tampak
dan
bekerja.
menghindari
dan
Morgan (dalam Soemanto, 1987)
rendahnya nilai di antaranya disebabkan
mengemukakan bahwa motivasi berkaitan
oleh
yang
dengan tiga hal yang sekaligus merupakan
menyeluruh selama kegiatan pembelajaran
aspek aspek dari motivasi. Ketiga hal
khususnya
tersebut adalah: keadaan yang mendorong
kurangnya
alat
pembelajaran
kesuksesan
untuk
pemahaman
ukur.
Berdasarkan
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
479
tingkah laku (motivating states), tingkah
bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian
laku yang didorong oleh keadaan tersebut
tujuan pendidikan itu sangat bergantung
(motivated behavior), dan tujuan dari pada
pada proses belajar yang dialami siswa,
tingkah laku tersebut (goal or ends of such
baik ketika ia berada di sekolah maupun di
behavior).
lingkungan rumah atau keluarga sendiri.
Dari uraian tersebut diatas dapat di
3.
Faktor yang Memengaruhi Hasil
tafsirkan bahwa motivasi belajar keselu-
Belajar
ruhan daya penggerak baik dari dalam diri
a) Faktor Jasmaniah (fisiologis) baik
maupun dari luar dengan menciptakan
yang bersifat bawaan maupun yang
serangkaian usaha
menyediakan
diperoleh dari lingkungan sekitar,
kondisi-kondisi tertentu yang menjamin
yang termasuk faktor ini misalnya
kelangsungan dan memberikan arah pada
penglihatan, pendengaran, struktur
kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki
tubuh dan sebagainya.
untuk
oleh subjek itu dapat tercapai.
b) Faktor intelektif yang meliputi
faktor potensial yaitu kecerdasan
2.
dan bakat serta faktor kecakapan
Hasil Belajar
Winkel
(1996:
162)
mengatakan
nyata yaitu prestasi yang telah
bahwa “hasil belajar adalah suatu bukti
keberhasilan
belajar
atau
dimiliki.
kemampuan
c) Faktor non intelektif, yaitu unsur-
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan
unsur kepribadian tertentu seperti
belajarnya
yang
sikap, kebiasaan, minat, kebutuh-
dicapainya”. Berdasarkan pendapat diatas
an, motivasi, emosi, penyesuaian
dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
diri.
sesuai dengan bobot
belajar adalah proses belajar yang telah
dicapai melalui pengukuran dan penilaian
terhadap
penguasaan
pengetahuan
dan
C.
METODE INKUIRI
Metode inkuiri adalah suatu cara
keterampilan yang diperoleh siswa melalui
menyampaikan
belajar mengajar yang dinyatakan dalam
penelaahan sesuatu yang bersifat mencari
simbol, angka, huruf, atau kode.
secara kritis, analisis, dan argumentatif
Dari uraian di atas dapat ditafsirkan
pelajaran
dengan
(ilmiah) dengan menggunakan langkah-
bahwa belajar merupakan kegiatan yang
langkah
berproses dan merupakan unsur yang sangat
(Usman,
fundamental dalam setiap penyelenggaraan
memberikan perhatian dalam mendorong
jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti
diri siswa mengembangkan masalah.
480
tertentu
menuju
1993:124).
kesimpulan
Metode
inkuiri
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
1.
Langkah-langkah
dalam
proses
inkuiri adalah (Sagala, 2003: 97):
a) Menyadarkan peserta didik bahwa
mereka memiliki keingintahuan
terhadap sesuatu.
b) Perumusan masalah yang harus
dipecahkan peserta didik.
c) Menetapkan jawaban sementara
atau hipotesis.
d) Mencari informasi, data, fakta
yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan atau hipotesis.
e) Menarik kesimpulan jawaban atau
generalisasi.
f) Mengaplikasikan kesimpulan atau
generalisasi dari situasi baru.
2.
Langkah-langkah mengakhiri inkuiri
Apabila inkuiri selesai dilakukan,
proses pembelajaran perlu diakhiri
dengan
memberikan
tugas-tugas
tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan
inkuiri
dan
proses
pencapaian tujuan pembelajaran
Dari
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa metode inkuiri
dimaksudkan
untuk
memperjelas
pemahaman siswa tentang materi
yang
disampaikan
dan
untuk
membangun pengalaman bagi siswa
tentang suatu proses, cara kerja,
tahapan-tahapan yang harus dilalui
dalam suatu siklus.
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
481
D.
KERANGKA PIKIR
Kondisi awal
1. Guru tidak memberikan pengalaman langsung.
2. Guru menggunakan metode lama dalam
pembelajaran.
3. Guru belum mengajarkan siswa untuk berfikir
kritis.
4. Siswa kurang antusias dalam pembelajaran.
5. Hasil belajar siswa masih di bawah KKM yang
ditetapkan sekolah yaitu 75
Kondisi Awal
Pelaksanaan Tindakan
Rencana penelitian dilaksanakan menggunakan
pendekatan inkuiri dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Observasi menemukan masalah.
2. Merumuskan masalah.
3. Mengajukan hipotesis.
4. Merencanakan pemecahan masalah (melalui
eksperimen/cara lain)
5. Melakukan pengamatan dan pengmpulan data.
6. Analisis data.
7. Penarikan kesimpulan dan penemuan.
Tindakan
Kondisi Akhir
1. Keterampilan guru menggunakan metode inkuiri
pembelajaran alat ukur meningkat
2. Motivasi siswa dalam pembelajaran alat ukur
meningkat
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran alat ukur
meningkat
Kondisi Akhir
Metode inkuiri merupakan salah
satu
metode
pembelajaran
pembelajaran dan hasil belajar pada
yang
materi alat ukur dengan maksimal.
menitikberatkan pemikiran yang kritis
dan mampu menganalisis. Hal ini
akan sangat merangsang pemikiran
HIPOTESIS TINDAKAN
Metode
Inkuiri
dapat
diterapkan
yang kritis terhadap siswa. Selain itu,
dalam pembelajaran alat ukur. Dengan
tujuan dari pembelajaran ini adalah
demikian,
agar
dalam
tindakan kelas sebagai berikut: metode
cenderung
Inkuiri dapat meningkatkan motivasi dan
ceramah.
hasil belajar alat ukur pada siswa kelas X
siswa
tidak
bosan
pembelajaran
yang
menggunakan
metode
Melalui metode ini diharapkan siswa
akan
482
E.
mudah
mencapai
dapat
dirumuskan
hipotesis
SMK Tamansiswa Jetis Yogyakarta.
proses
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
F.
JENIS PENELITIAN
I.
Jenis penelitian ini termasuk dalam
kategori
Subjek pada penelitian ini adalah
berhubungan dengan kegiatan pendidikan,
siswa kelas X TKR SMK Tamansiswa Jetis
penelitian
tindakan
meneliti
pembelajaran
di
merupakan
metode
tindakan
PENELITIAN
yang
untuk
penelitian
SUBJEK DAN OBJEK
banyak
digunakan
Yogyakarta Pada Tahun Ajaran 2014/2015
upaya
perbaikan
yang berjumlah 30 peserta didik dan objek
kelas.
Penelitian
inkuiri
ini
untuk
penelitian ini adalah mata pelajaranalat
ukur.
meningkatkan motivasi dan hasil belajar
alat ukur siswa kelas X SMK Tamansiswa
Jetis
Yogyakarta
Tahun
J.
Pelajaran
2014/2015.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik
digunakan
dalam
G.
pengumpulan
untuk
data
yang
mengumpulkan
penelitian
ini
adalah
data
dengan
menggunakan teknik angket dan tes.
TEMPAT DAN WAKTU
PENELITIAN
1.
Angket
Penelitian tindakan kelas ini akan
Angket
dilaksanakan di SMK Tamansiswa Jetis
mengukur
Yogyakarta.
Jetis
pelajaran menggunakan alat alat ukur.
Yogyakarta ini merupakan sekolah yang
Angket berupa skala sikap dengan
terletak di Jalan Pakuningratan No.34 A
skala likert (summated rating scale).
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
Uji
pada
mengetahui sejauh mana ketepatan
SMK
Semester
Tamansiswa
Ganjil
Tahun
Ajaran
2014/2015.
dan
digunakan
motivasi
validitas
kecermatan
untuk
belajar
dilakukan
suatu
mata
untuk
instrumen
pengukuran dalam melakukan fungsi
PROSEDUR PENELITIAN
ukurnya sehingga data yang diperoleh
Penelitian ini termasuk penelitian
bisa relevan/sesuai dengan tujuan
tindakan kelas maka penelitian mengikuti
diadakannya pengukuran tersebut. Uji
prosedur yang telah ditentukan dalam
reliabilitas dilakukan untuk mengeta-
penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
hui seberapa besar konsistensi sasaran
dilaksanakan
yang diukur dan sejauh mana hasil
H.
secara
siklus/putaran.
Penelitian ini dilaksanakan melalui empat
pengukuran
dengan
alat
tahap tiap siklusnya yaitu: perencanaan,
dapat dipercaya. Prosedur penyu-
tindakan, observasi, dan refleksi (Suharsimi
sunan angket adalah: menetapkan
Arikunto, 2010:137).
teori,
menyusun kisi-kisi
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
tersebut
angket,
483
menyusun
dan
siswa dengan menggunakan skala
melakukan uji coba angket setiap
Likert yaitu sangat baik (SB), baik
variabelnya. Data motivasi diperoleh
(B), cukup baik (CB), tidak baik
dari tes yang dilakukan sebelum
(TD), dan sangat tidak baik (STB).
dilakukan
butir
angket,
pembelajaran
dengan
metode inkuiri.
2.
K.
Instrument penelitian merupakan alat
Tes
Menurut Suharsimi A, (2010: 266)
yang digunakan untuk mengumpulkan data
tes adalah serentetan pertanyaan atau
penelitian. Penelitian ini menggunakan dua
latihan atau alat lain yang digunakan
instrument yaitu:
untuk
mengukur
keterampilan,
1. Angket untuk mengumpulkan data
pengetahuan, intelegensi, kemampuan
motivasi
atau bakat yang dimiliki oleh individu
pernyataan yang digunakan untuk
atau kelompok. Alasan digunakan tes
mengukur motivasi belajar adalah 20
objektif adalah objektifitas penilaian
item yang terdiri dari 12
terjamin karena jawaban yang benar
favorable dan 8 item unfavorable.
sudah pasti, pemberian skor mudah
2. Tes
belajar
untuk
siswa,
jumlah
mengumpulkan
item
data
dan cepat serta mencakup materi yang
tentang hasil belajar mata pelajaran
luas. Tes yang digunakan diambil dari
menggunakan alat-alat ukur siswa.
modul menggunakan alat alat ukur
Jumlah pertanyaan yang digunakan
sehingga tidak perlu diuji terlebih
untuk tes objektif dengan model
dahulu (Katman, 2011: 62-64) data
pilihan ganda 4 option, jumlah soal
hasil
yang
20 item. Cara penilaiannya adalah
dilakukan
jawaban benar diberi skor dikali 5 dan
diperoleh
dilakukan
3.
INSTRUMEN PENELITIAN
dari
sebelum
tes
pembelajaran dengan metode inkuiri.
jawaban salah diberi skor 0 untuk
Observasi
setiap item soal.
Obeservasi adalah pengambilan
data tentang kegiatan penelitian yang
sedang berlangsung. Observasi yang
484
L.
TEKNIK ANALISIS DATA
1. Terhadap data hasil tes prestasi
diambil berupa pengamatan langsung
belajar
terhadap
selama
dengan menentukan rata-rata nilai tes,
pembelajaran berlangsung. Penilaian
peningkatan (gain) dari pre-tes dan
observasi ini dilakukan oleh 4 orang
pos-tes pada siklus I, II, dan III serta
pengamat terhadap situasi aktivitas
jumlah (persentase) siswa yang tuntas
aktivitas
siswa
siswa,
dilakukan
analisis
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
belajar pada siklus I, II, dan III.
adanya peningkatan hasil belajar siswa ke
Kemudian
arah yang lebih baik. Indikator keberhasilan
membandingkan
hasil
yang diperoleh pada siklus I, II, dan
penelitian ini sebagai berikut:
III.
1. Ketuntasan belajar siswa dalam satu
2. Terhadap
data
pelaksanaan
hasil
observasi
pembelajaran
kelas
siklus
telah
memenuhi
kriteria
ketuntasan minimal 75% dari jumlah
belajar dilakukan analisis kualitatif,
total
yaitu memfokuskan hal-hal pokok
mencapai ketuntasan belajar individu.
dan penting yang berkaitan dengan
Ketuntasan belajar individu yang
pelaksanaan
ditetapkan
pembelajaran
siklus
siswa
dalam
untuk
kelas
pokok
telah
bahasan
belajar. Hasil observasi dideskripsi-
menggunakan alat alat ukur yakni jika
kan dalam paparan data secara naratif.
nilai siswa minimal 75.
Analisis kualitatif ini memperoleh
2. Motivasi
belajar
siswa
terhadap
data penelitian yang berupa indikator-
menggunakan alat alat ukur mencapai
indikator perilaku guru dan siswa
kategori tinggi.
dalam
proses
pembelajaran
konstruktivistik model siklus belajar
yang
dapat
menyumbang
besar
N.
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
prestasi belajar siswa. Terhadap data
1. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
hasil angket respon siswa tentang
Model Siklus Belajar Pada Siklus I
pelaksanaan
dan Siklus II, dan Siklus III.
pembelajaran
inkuiri
model siklus dan penting berkaitan
dengan
pelaksanaan
siklus
belajar.
memperoleh
pembelajaran
Analisis
informasi
Penerapan pembelajaran inkuiri
model
siklus
belajar
dalam
ini
pembelajaran menggunakan alat-alat
tentang
ukur pertama kali diterapkan di kelas
tanggapan dan kendala kendala yang
X
SMK
Tamansiswa
dihadapi siswa selama pelaksanaan
Yogyakarta.
pembelajaran siklus belajar.
selama ini guru hanya menggunakan
Proses
Jetis
pembelajaran
metode ceramah sebagai metode satu
INDIKATOR KEBERHASILAN
satunya cara membelajarkan siswa.
Penelitian
kelas
Hal ini menyebabkan motivasi belajar
dimaksudkan untuk meningkatkan hasil
menjadi rendah yang berpengaruh
belajar siswa. Maka dari itu keberhasilan
pada rendahnya hasil belajar. Selama
penelitian tindakan ini ditandai dengan
proses pembelajaran inkuiri model
M.
tindakan
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
485
siklus belajar siklus I dan Siklus II
untuk membantu guru melakukan
dilakukan pengambilan data pelaksa-
inkuiri. Hal ini bertujuan agar
naan
cara
melalui perwakilan setiap siswa
observasi. Pelaksanaan pembelajaran
pemahaman tentang gejala yang
inkuiri model siklus belajar pada
diamati saat demonstrasi dapat
siklus I dan siklus II adalah sebagai
tersebar merata ke siswa lain.
berikut:
Kemudian setelah pada siklus II
a. Tahap Eksplorasi
diadakan analisis dan refleksi,
pembelajaran
dengan
Pada siklus I kegiatan inkuiri
pelaksanaan
kegiatan
dilaksanakan oleh guru beserta
eksplorasi
pada
perwakilan dari beberapa siswa
mengalami
peningkatan
untuk maju ke depan membantu
bagus. Jika pada siklus I guru tidak
guru
demonstrasi,
memberikan arahan pada siswa
sedangkan siswa yang lain duduk
tentang cara penyusunan laporan
sambil mengamati guru, ternyata
yang tepat, maka pada siklus II
hal ini kurang efektif, sebab ada
guru
beberapa siswa yang duduk di
pertanyaan arahan untuk membim-
belakang
memperhatikan
bing siswa agar dapat merumuskan
guru karena tidak dapat mengamati
hipotesis saat siswa secara tepat,
dengan
yang
pada siklus I materi dibagikan saat
dilakukan guru. Selain itu pada
siswa akan praktik, sedangkan
kegiatan praktik siklus I masih
pada siklus II terdapat perubahan
banyak siswa yang kurang tepat
yaitu
dalam
sebelum pelaksanaan praktik. Agar
melakukan
tidak
jelas
kegiatan
menulis
bingung
pada
hipotesis
langkah
dan
kerja
siswa
memberikan
meteri
dapat
siklus
II
sangat
pertenyaan
diberikan
membaca
sehari
materi
praktik. Setelah dilakukan analisis
terlebih dahulu, sehingga siswa
dan refleksi pelaksanaan kegiatan
tidak bingung lagi pada pangkah
eksplorasi
kerja melaksanakan praktik.
pada
siklus
II
mengalami perubahan, yaitu saat
486
maka
kegiatan
demonstrasi
dilakukan
duduk
b. Tahap Invensi
siswa
Pada siklus I kegiatan dilakukan
acak
secara lisan, yaitu siswa membaca-
mengisi bangku depan yang masih
kan hasil praktik di depan kelas.
kosong. Kemudian guru meminta
Akibatnya
perwakilan dari tiap tiap siswa
mengalami
secara
siswa
yang
kesulitan
lain
untuk
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
menyimak laporan hasil praktik
presentasi dan tanya jawab masih
danri siswa lain. Pada siklus II hal
didominasi oleh siswa tertentu.
ini diatasi dengan pemberian tugas
Pada siklus II dan III guru
oleh
meminta agar
guru.
Untuk
menyajikan
siswa
membagi
laporan hasil praktik kelompok di
tugas presentasi secara merata di
lembar kertas manila, kemudian
dalam setiap siswa. Selain itu, guru
ditempel di dinding atau papan
juga menunjuk siswa yang belum
tulis saat presentasi, agar dapat
pernah sama sekali berpendapat/
dibaca secara jelas oleh seluruh
bertanya
siswa.
Selanjutnya
dilakukan
pendapat dan pertanyaan, dengan
analisis
dan
terhadap
tujuan untuk melatih keberanian
siklus II, sehingga pada siklus III
dan keterampilan siswa dalam
siswa menjadi lebih aktif dalam
berpendapat/bertanya.
kegiatan
refleksi
praktik
maupun
presentasi. Pada siklus I pemilihan
siswa
yang
akan
untuk
mengajukan
c. Tahap Aplikasi
Pada siklus I, banyak siswa
presentasi
yang bingung dan tidak paham
dilakukan secara sukarela bagi
maksud dari permasalahan atau
siswa mana saja yang merasa siap
soal yang diberikan oleh guru. Hal
dan mau maju. Akibatnya banyak
ini dikarenakan ilustrasi soal baik
sisawa yang belum menyiapkan
berupa gambar maupun deskripsi
laporan dan enggan untuk tampil
masih kurang lengkap. Pada siklus
presentasi.
Pada
II soal yang diberikan oleh guru
pemilihan
siswa
siklus
yang
II
akan
disertai
dengan
gambar
yang
presentasi tidak lagi dilakukan
lengkap. Jika ada siswa yang
secara
masih
sukarela,
tetapi
guru
belum
paham
dengan
mengundi siswa yang mendapat
maksud soal, guru memberikan
giliran presentasi dan setiap siswa
penjelasan dan ilustrasi sampai
diwajibkan untuk selalu sia jika
siswa paham. Pada siklus III,
ditunjuk, begitu juga dengan siklus
gambar
III. Pada siklus I kegiatan diskusi
diperbanyak
berjalan kurang efektif karena
penjelasan seperlunya, sehingga
banyak siswa yang masih pasif.
siswa
Pembagian tugas presentasi masih
kebingungan
belum merata, sehingga kegiatan
soal.
lebih
diperjelas
dan
tidak
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
lagi
juga
dan
diberi
mengalami
terhadap
maksud
487
2. Pembahasan
Berdasarkan
penelitian
yang
1. Penerapan
pembelajaran
model
belajar
siklus
Inkuiri
ini
dapat
dilaksanakan dengan menggunakan
membuat siswa bersemangat, aktif,
metode inkuiri diperoleh bahwa hasil
dan mampu berfikir lebih kritis dalam
belajar alat ukur siswa kelas X
mengikuti pembelajaran di kelas.
mengalami peningkatan dari pre-test
2. Motivasi dan hasil belajar mata
ke post-test siklus I, pre-test ke post-
pelajaran menggunakan alat-alat ukur
test siklus II dan pre-test ke post-test
kelas X SMK Tamansiswa Jetis
siklus III. Rata-rata pada siklus I
Yogyakarta
sebesar 68,85, siklus II sebesar 76,35
Inkuiri
dan siklus III sebesar 79,59. Dengan
mengalami peningkatan yang cukup
demikian
signifikan.
bahwa
hasil
belajar
dengan
model
pembelajaran
siklus
belajar
meningkat dari pre-test ke post-test
siklus I, pre-test ke post-test siklus II
dan pre-test ke post-test siklus III.
Demikian pula dengan motivasi
P.
SARAN
Berdasarkan
kesimpulan
hasil
di
atas,
maka
peneliti
belajar alat ukur siswa kelas X
mempunyai beberapa saran yang perlu
mengalami peningkatan dari pre-test
dipertimbangkan, yaitu
ke post siklus I, pre-test ke post-test
1. Pembelajaran menggunakan metode
siklus II dan pre-test ke post-test
pembelajaran
siklus III. Rata-rata pada siklus I
dillaksanakan dengan menggunakan
sebesar 2,2, siklus II sebesar 2,84 dan
tahapan-tahapannya dapat mening-
siklus III
Dengan
katkan motivasi siswa dalam belajar
demikian bahwa motivasi belajar
dan hasil belajar, maka guru dapat
meningkat dari pre-test ke post-test
mencoba metode tersebut.
sebesar
3,11.
siklus I, pre-test ke post-test siklus II
dan pre-test ke post-test siklus III.
2. Metode
KESIMPULAN
inkuiri
yang
pembelajaran
diterapkan,
berkelanjutan
O.
penelitian dan
inkuiri
dilaksanakan
untuk
telah
secara
mengetahui
belajar siswa secara individual.
Berdasarkan hasil penelitian yang
3. Kepada peneliti lain, agar menjadikan
dilakukan di kelas X di SMK Tamansiswa
hasil penelitian ini sebagai bahan
Jetis
data,
referensi untuk melakukan penelitian
pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai
lebih lanjut mengenai pelaksanaan
berikut:
pembelajaran Inkuiri model siklus
488
Yogyakarta
dari
analisis
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
belajar,
sehingga
diperoleh
hasil
penelitian yang lebih maksimal lagi
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13
FKIP UNS.
Tim Mahasiswa Program Studi Matematika
DAFTAR PUSTAKA
FKIP UNRAM. 2011. Belajar dan
Prinsip Belajar. Diunduh melalui
Anita, Sri W, 2001. Metode Belajar
Mengajar. Bandung: Alfabeta
Makalah pada tanggal 6 Juli 2014
Anonim.(1995). New Step 1 Training
Manual. Jakarta: PT Toyota–Astra
Motor.
pukul 16.00 WIB.
Usman,
Moh,
Uzer.
1993.
Belajar
Mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian
Suatu
http://www.academia.edu/3981066/
Pendekatan
Praktik,
RinekaCipta, Jakarta
Karya.
Winkel, W S. 1996. Psikologi Pengajaran.
Jakarta: Tarsito
Hamalik, Oemar. 2001. Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa,
E.
2006.Kurikulum
Kompetensi.
Berbasis
Bandung:
Remaja
Rosda Karya.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sagala, Syaiful. 2003. Metode Belajar
Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
Soemanto,
Wasty,
Pendidikan.
1987.Psikologi
Jakarja:
PT
Bina
Aksara.
Sugiyanto.
2009.
Model-Model
Pembelajaran Inovatif. Surakarta:
Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi
489
Download