BAB V KESIMPULAN India merupan negara demokrasi

advertisement
BAB V
KESIMPULAN
India merupan negara demokrasi yang cukup berkembang jika dilihat dari
beberapa aspek terutama mengani kesejahteraan masyarakatnya. India banyak
melakukan perubahan demi menjadi negara yang demokratis, dengan berusaha
merepresentasi kepentingan beberapa kelompok masyarakatnya termasuk
kelompok Dalit. Secara representasi kepentingan dan aktifitas sosial dan politik
kelompok Dalit berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Secara historis
dan filosofis kelompok Dalit berada pada posisi yang cukup lemah dibanding
dengan beberapa kelompok di India. Namun hal tersebut yang membuat
kelompok Dalit merasa tertantang dalam memperjuangkan hak sosial dan politik
daik secara mayarakat India maupun sebagai mayarakat dunia.
Diskriminasi yang diterima kelompok Dalit salah satunya adalah
diskriminasi perempuan dalam posisi politik. Mayawati sebagai perempuan dan
juga dalit memperjuangkan hal tersebut dengan sangat gigih. Mayawati cukup
memiliki peranan yang sangat penting dimana Mayawati sendiri merupakan salah
satu contoh perempuan dalit yang cukup sukses dalam memperjuangkan hak
perempuan dalit dalam pemerintahan dimana dia menjadi dewan perwakilan dari
salah satu partai BSP (Bahujan Samaj Party). Hal yang dapat diambil dari peran
dan perjuangan Mayawati adalah tindakan-tindakan yang dilakukannya dari
pembentukan koalisi, kampanye, dan memobilisasi pergerakan perempuan Dalit
tidak mudah. Mengapa demikian, hal yang diperjuangkan Mayawati dan
78
perempuan Dalit tidak semata-mata mengenai kuota namun perjuangan Mayawati
dan perempuan dalit di India adalah bagaimana perempuan tidak lagi dipandang
dalam bentuk partiarki, melainkan dalam bentuk kesetaraan yang pasti baik dalam
pemerintahan
maupun
tatanan
sosial.
Perempuan
dalit
tidak
hanya
memperjuangkan keperempuanannya dalam sistem politik India, tetapi mereka
juga harus berjuang melawan sistem kasta yang berlapis-lapis. Namun
politik perwakilan melalui kuota tidak menyebabkan partisipasi politik yang
efektif bagi mayoritas perempuan dalit. Kembali kepada kendala utama adalah
diskriminasi para perempuan yang berasal dari hirarki kasta yang telah tertanam
secara historis.
Walaupun hak parempuan untuk ikut serta dalam ranah politik telah
dijamin dalam beberapa konvensi internasional, menerjemahkan hak yang abstrak
menjadi suatu hal yang nyata memerlukan upaya yang sungguh-sungguh di
lapangan. Seperti perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh mayawati.
Bagaimana peran
Mayawati
dalam
memperjuangkan hak politik serta
meningkatkan reprenstasi perempuan dalit dalam pemerintahan India memang
cukup menarik. Partai politik adalah kunci partisipasi perempuan dalam politik,
karena partailah yang merekrut dan memilih calon untuk pemilihan dan
menentukan agenda kebijakan suatu negara. Meski demikian, dalam partai politik
perempuan cenderung lebih terwakili di tingkat bawah atau dalam jabatan
pendukung namun kurang terwakili dalam jabatan yang memiliki kekuasaan.
Tanpa adanya akses ke jaringan yang berpengaruh, dan dengan sumber daya yang
terbatas. Terkadang bahkan kurangnya dukungan masyarakat dan keluarga, dapat
79
dipahami bahwa partisipasi perempuan dalam partai politik masih jauh lebih
rendah dibanding laki-laki.
Dengan adanya contoh atau role model bagi kaum perempuan seperti yang
dilakukan Mayawati hal ini diharapkan dapat mempengaruhi partisipasi
perempuan lain dalam proses politik, mendorong perempuan lain untuk
mengangkat isu-isu dan mengekspresikan keprihatinan mereka. Dalam hal ini,
reservasi politik memungkinkan para pemilih untuk belajar tentang kemajuan
politisi perempuan. Faktanya pembuat kebijakan adalah seorang perempuan dapat
mempengaruhi partisipasi perempuan lain dalam proses politik, mendorong
perempuan lain untuk mengangkat isu-isu dan mengekspresikan keprihatinan
mereka. Perempuan-perempuan dan perempuan Dalit khususnya yang berhasil
memenangkan pemilu baik yang berasal dari kuota pasti maupun kuota SC/ST
dapat memperjuangkan hak mereka dengan gigih.
80
Download