Jurnal Edumath , Volume 3 No. 2, (2017) Hlm. 171-180 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA POWER POINT PADA MATERI POKOK STATISTIK Suminto1) 1)Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: [email protected] Abstract : The objectives of the study were to find out the mean differences of the students' learning outcomes of the experimental class and the control class, and to find out which of the higher mathematics learning outcomes of the students in the experimental class and control class. The research population of the students of class VIII odd semester of SMP N 1 Kalirejo in the academic year 2015-2016. The sample of this research is taken by cluster random sampling technique. Learning results obtained through tests with 5 items about the essay. Data analysis was done by normality test, homogeneity test. The samples are normally distributed and homogeneous, followed by t-test. From the result of data analysis, it is obtained the average of learning result of math student of experimental class 77,52 and control class 70,64. Conclusion There is difference of mean of result of learning of student mathematics in experiment class and control class. And the average result of the students' learning of math experiment class is bigger than the average of mathematics learning result of the control class student. Keywords: Learning, inquiry with media pawer point Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan untuk mengetahui mana yang lebih tinggi hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Populasi penelitian siswa kelas VIII semester ganjil SMP N 1 Kalirejo tahun pelajaran 2015-2016. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random Sampling. Hasil belajar diperoleh melalui tes dengan 5 butir soal esai. Analisis data dilakukan uji normalitas, uji homogenitas. Sampel berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan Uji-t. Dari hasil analisis data diperoleh ratarata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen 77,52 dan kelas kontrol 70,64. Kesimpulan ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa kelas kontrol. Kata kunci: Pembelajaran, inkuiri disertai media pawer point Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional. Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath 171 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... 1. menghasilkan perubahan tingkah laku PENDAHULUAN Pergeseran proses paradigma pembelajaran, dalam yaitu dari orientasi pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). dengan berubahnya paradigma baru tentang pendidikan bahwa untuk memenuhi tuntutan globalisasi saat ini, maka yang sebelumnya pengajaran harus diubah menjadi pembelajaran. Lebih lanjut jika dikaitkan dengan definisi belajar bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungan sekitarnya, maka pengajaran tidak sesuai lagi diterapkan mengingat pengajaran hanya berupa interaksi satu arah dari guru ke siswa, sehingga tidak ada aktivitas yang dilakukan siswa. Lain siswa. Menurut Trianto (2010:17) “Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha dari seseorang guru untuk menciptakan suasana belajar bagi siswanya untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seseorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2006 : 157) mengemukakan bahwa “Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan siswanya dalam belajar bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan ketrampilan dan sikap. Pengetahuan yang dimiliki siswa akan bermakna bila dalam belajar halnya pembelajaran, dengan pembelajaran didasari oleh keingintahuan, atau terlibat dalam merupakan interaksi dua arah yang pertanyaan-pertanyaan, terjadi antara guru dan siswa, sehingga informasi, dan terjadi penyelidikann untuk prose belajar yeng mengajukan mencari melakukan membangun 172 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... kecakapan-kecakapan intelektual terhadap pelajaran matematika. Model terkait dengan proses-proses berpikir pembelajaran reflektif. Didasari hal tersebut maka model pembelajaran yang berupaya model pembelajaran inkuiri dapat menanamkan dijadikan dalam ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam mengembangkan proses pembelajaran ini siswa lebih sebagai merancang solusi dan pembelajaran matematika. Alasan inkuiri model mengapa pembelajaran dalam pembelajaran matematika adalah, siswa dilibatkan secara aktif dalam melakukan penyelidikan, dan difokuskan untuk memahami matematika konsep-konsep dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah siswa. Sehingga diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah tersebut. Dengan demikian diharapkan siswa akan lebih baik dalam mendapatkan pemahaman mengenai matematika, serta siswa akan merasa lebih tertarik terhadap matematika. berpikir belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Siswa benarbenar ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah disampaikan kepada yang perlu kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam rangka memecahkan masalah, dan peran guru masih sangat diperlukan dalam upaya membimbing serta mengawasi terhadap kegiatan siswa Pembelajaran pendekatan merupakan dasar-dasar banyak rasional menerapkan inkuiri dengan inkuiri yang dalam pemecahan masalah. Dengan demikian dalam mensyaratkan keterlibatan aktif siswa mendesain perencanaan pembelajaran diharapkan matematika, prestasi dapat belajar dan meningkatkan sikap anak guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang 172 Suminto... harus dihafal oleh siswa, akan tetapi pelajaran itu sendiri. merancang pembelajaran yang aktivitas memungkinkan siswa agar dapat diarahkan yang 2) Seluruh dilakukan untuk siswa mencari dan menemukan sendiri materi yang harus menemukan sendiri dari sesuatu yang dipahaminya. Melalui proses mental dipertanyakan, sehingga diharapkan itulah, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan sikap percaya utuh baik diri. Guru bukan sebagai satu- satunya intelektual, mental, emosi, maupun sumber belajar, akan tetapi sebagai pribadinya. Oleh karena itu dalam fasilitator dan motivator belajar siswa. Pembelajaran 3) Tujuan dari penerapan maodel berkembang secara adalah memfasilitasi (inquiry) kegiatan agar memperoleh proses penemuan peserta pengetahuan didik pembelajaran inkuiri mengembangkan yakni kemampuan dan intelektual sebagai bagian dari proses keterampilan melalui penemuannya mental, akibatnya dalam pembelajaran sendiri inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar (bukan hasil mengingat sejumlah fakta). menguasai Menurut Sanjaya (2008;196) pelajaran, bagaimana bahwa ada beberapa hal yang menjadi menggunakan ciri dimilikinya. utama Model pembelajaran inkuiri. 1) Model inkuiri menekankan kepada aktifitas maksimal menemukan, pembelajaran siswa untuk mencari artinya secara dan model inkuiri menempatkan akan mereka potensi Selanjutnya (2008:202) inkuiri langkah-langkah Orientasi dapat yang Sanjaya menyatakan pembelajaran tetapi sebagai terhadap bahwa mengikuti berikut: masalah, siswa sebagai subjek belajar, bukan Merumuskan masalah, mengajukan mengaktifkan siswa hanya untuk hipotesis, mendengar, mencatat, dan menerima menyimpulkan ilmu pengetahuan dari guru secara verbal, namun siswa berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi Selain pembelajaran menguji hipotesis. diperlukan model inkuiri dalam 173 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... pembelajaran matematika, media juga oleh guru matematika. Dan dalam memiliki andil yang besar dalam proses pelaksanaan pembelajaran guru menentukan pun keefektifan telah mengunakan beberapa pembelajaran. Hal ini senada dengan model pembelajaran, diantaranya pendapat (Rusman, 2011:123-124), adalah model inkuiri. Guru dalam bahwa dengan menggunkan media melaksanakan pembelajaran dengan pembelajaran perolehan bahan ajar model pembelajaran inkuiri sudah yang cukup terserap dapat ditingkatkan obtimal, dimana guru sampai 86%” . Sedangkan Wijaya dan menekankan kepada aktivitas siswa Surya (2009) mengemukakan bahwa secara maksimal untuk mencari dan ‘untuk evektivitas menemukan, dengan diharapkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam informasi proses pembelajaran, siswa tidak dan komunikasi seperti komputer, hanya berperan sebagai penerima alat peraga atau media lainnya’. pelajaran, tetapi mereka berperan PowerPoint adalah salah satu media untuk menemukan sendiri inti dari pembelajaran yang sangat baik untuk materi pelajaran itu sendiri. Seluruh menyampaikan informasi secara tepat aktivitas dan menarik, beberapa hal yang diarahkan menjadikan media ini menarik untuk menemukan jawaban sendiri dari digunakan dalam pembelajaran.. sesuatu yang dipertanyakan. Guru meningkatkan pembelajaran, sekolah menggunakan teknologi Berdasarkan hasil observasi di SMP Negeri 1 Kalirejo, melalui wawancara pelajaran dengan matematika guru kelas mata IX, diperoleh informasi bahwa sekolah tersebut telah memiliki fasilitas seperti Laptop dan LCD namun belum digunakan secara obtimal kususnya yang menempatkan dilakukan untuk mencari siswa dan bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Namun demikian pada saat proses mengeluhkan pembelajaran, bahwa mengimplementasikan guru dalam memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sering sulit menyelesaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. Hal ini 174 Suminto... diduga penyebab rendahnya hasil pembelajaran belajar siswa. pembelajaran matematika. Untuk itu Dari data yang diperoleh padasaat observasi menujukkan bahwa 52% dalam kegiatan satu usaha yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memanfaatkan siswa kelas IX yang mendapat nilai media pembelajaran ulangan materi bantu untuk dapat mencakup aspek pokok statistik dikatagorikan belum visual, auditif dan motorik siswa. Hal tuntas atau belum mencapai Kreteria ini bertujuan agar memudahkan para Ketuntasan Minimal (KKM). siswa matematika pada Memahami permasalah tersebut maka diperlukan media pembelajaran yang dapat mengatasi waktu yang panjang dalam mengimplementasikan model pembelajaran yang pada giliranya dapat mendorong siswa untuk dapat belajar dari berbagai sumber secara mandiri atau berkelompok dalam menggali ilmu dalam sebagai alat memahami dan menanamkan konsep dalam proses belajar matematika. Semakin banyak indera peserta didik yang terlibat dalam proses belajar, maka akan semakin mudah pula peserta didik dalam memahami dan menanamkan konsep matematika, sehingga belajar akan lebih bermakna. Menurut Bobbi de Porter & pengetahuan dan mengembangkannya Mike Hernaki, (2002 : 31). Bahwa; secara penuh dalam suasana belajar media yang demokratis dan terbuka dalam digunakan sebaiknya bersifat SAL mengembangkan dan (Student Active Learning) sehingga untuk dalam proses pembelajaran siswa pengetahuan keterampilan, juga pengajaran aktif yang menyelesaikan tugas yang diberikan terlibat dalam oleh guru siswa dapat bekerja sama. pembelajaran. Apalagi akan proses mengingat sifat materi pelajaran matematika Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan media pembelajaran dalam mengimplementasikan model yang bersifat pendekatannya algoritmik, deduktif yang secara logis dan maka akan sangat bermanfaat jika menggunakan multi 175 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... media dalam pelaksanaan pembelajarannya. guru berperan hanya sebagai fasilitator, mativator, pembimbing, Media pembelajaran dan pengarah sehingga proses khususnya program power point yang belajar lebih ditentukan oleh aktifitas saat ini sangat popular digunakan siswa dalam dunia pendidikan. Program pengetahuan dan berperan aktif baik power point digunakan dalam proses fisik maupun intelektual dengan pembelajaran lingkungan belajaarnya. yang dapat mengingat sifatnya mengakses berbagai macam data dan merangsang fasilitas untuk siswa belajar. Keunggulan Program power point yakni dapat dilihat dari animasi dan dalam menggali ilmu Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model pembelajaran inkuiri disertai media pawer point 2. METODE PENELITIAN efek dalam suatu program sehingga Variabel dalam penelitian ini memudahkan dan mendorong siswa adalah hasil belajar matematika siswa, terlibat aktif dan mandiri yaitu hasil belajar matematika pada untuk pokok Statistik dengan menggunakan belajar. Pembelajaran matematika pada model model inkuiri disertai media materi pokok statistik dengan model pawer pembelajaran inkuiri yang disertai penelitian ini adalah siswa kelas VIII media point semester genap SMP N 1 Kalirejo dalam bentuk instruksi tahun pelajaran 2015/ 2016. Penentuan Program didesain pembelajaran berisi power serangkaian point. sampel Populasi penelitian dalam dengan contoh dan instruksi yang harus menggunakan teknik Cluster Random dikerjakan oleh siswa secara manual. Sampling. Hasil belajar ini berupa Dalam program tersebut juga telah nilai pada pokok Statistik yang dilengkapi diperoleh melalui tes setelah proses untuk instrument evaluasi mengukur berapa jauh pemahaman siswa dalam menguasai konsep yang akan diajarkan. Dan pembelajaran. Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa 176 Suminto... soal tes yang bertujuan untuk Berdasarkan hasil memperoleh data primer hasil belajar normalitas siswa setelah pembelajaran berakhir diperoleh χ2hitung = 7,5 pada kelas eksperimen dan kelas dengan taraf nyata 5% = 11,070. Dari kontrol. Instrumen yang kriteria uji χ2hitung < χ2tabel maka terima digunakan sama kelas H0 dan tolak H1 yang menunjukkan eksperimen dan tes untuk kelas kontrol. bahwa data analisis data pada pada sampel 1 dan χ2tabel materi pokok Instrumen sebelum digunakan untuk Statistik berdistribusi memperoleh data hasil belajar terlebih Demikian pula dahulu menggunakan diperoleh χ2hitung = 6,7 dan χ2tabel validitas isi dan validitas tes tiap butir dengan taraf nyata 5% diperoleh χ2tabel soal Uji-t, = 11,070. Karena χ2hitung = lebih kecil selanjutnya Uji reliabilitas, uji tingkat dari χ2tabel maka Ho diterima. Hal ini kesukaran menunjukkan divalidasi dengan menggunakan soal, uji beda, uji pada normal. sampel bahwa sampel 2, 2 Normalitas data, homogenitas data, berdistribusi normal. Setelah kedua uji hipotesis. Uji Hipotesis Penelitian sampel dengan uji t dua pihak, digunakan berdistribusi normal, untuk menguji ada tidaknya perbedaan dilakukan uji hasil Berdasarkan perhitungan belajar siswa pada model berasal dari populasi selanjutnya homogenitas. didapat pembelajaran inkuiri disertai media Fhitung= 1,12 dan Ftabel dengan taraf pawer point dan pembelajaran inkuri nyata 5% = 1,86 sehingga Fhitung < tanpa media pawer point. Selanjutnya Ftabel, hal ini menyebabkan terima H0 uji t satu pihak dan tolak H1 yang menunjukkan dilakukan untuk mengetahui apakah rata – rata hasil varians belajar siswa pada kelas ekspermen Dikarenakan dua asumsi terpenuhi lebih baik dari kelas kontrol. Dengan yaitu data berdistribusi normal dan taraf signifikasi 5% homogen, kedua sampel pengujian homogen. hipotesis dilanjutkan dengan menggunakan uji t 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dua pihak diperoleh bahwa thitung = 2,27 dan ttabel = 2,002 dengan taraf 177 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... signifikan 5 %. Berdasarkan kriteria tanpa uji thitung > ttabel maka tolak H0 dan 70,64. Hal ini menunjukkan bahwa terima H1 yang berarti ada perbedaan rata–rata hasil belajar matematika rata–rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh melalui model siswa yang diperoleh melalui model pembelajaran inkuiri disertai media pembelajaran inkuiri disertai media pawer point lebih besar daripada rata– pawer point dengan rata-rata hasil rata hasil belajar matematika siswa belajar yang matematika siswa yang media pawer point diperoleh diperoleh melalui model pembelajaran pembelajaran inkuiri tanpa media pawer point. pawer point. melalui inkuiri tanpa sebesar model media Berdasarkan uraian di atas Kemudian dari analisis data uji t satu pihak didapat bahwa thitung = 2,27 menunjukkan dan ttabel = 1,672 dengan tarf signifikan model pembelajaran inkuiri disertai 5%,. Berdasarkan kriteria uji ternyata media thitung > ttabel maka tolak H0 dan terima positif H1 yang berarti rata–rata hasil belajar matematika siswa. Dengan demikian, matematika siswa yang diperoleh pembelajaran matematika pada materi melalui model pembelajaran inkuiri pokok Statistik yang pembelajarannya disertai media pawer point lebih tinggi mengunakan daripada inkuiri disertai media pawer point rata–rata hasil belajar bahwa pawer point terhadap penerapan berpengaruh hasil model belajar pembelajaran matematika siswa yang diperoleh lebih baik melalui model pembelajaran inkuiri pembelajaran matematika pada materi tanpa pokok Statistik yang pembelajarannya media pawer point. Dari perolehan rata-rata hasil belajar dibandingkan dengan mengunakan model pembelajaran matematika siswa yang diperoleh inkuiri tanpa disertai media pawer melalui model pembelajaran inkuiri point. disertai media pawer point sebesar pembelajaran 77,52 dan rata-rata hasil belajar pembelajaran inkuiri disertai media matematika siswa yang diperoleh pawer melalui model pembelajaran inkuiri permasalahan-permasalahan menjadi Hal ini karna proses point, denga model memberikan 178 Suminto... lebih menarik bagi siswa yang sedang menumbuhkan sikap percaya diri melakukan kegiatan belajar, siswa pada siswa. Menurut Joko Susilo juga termativasi dan memperoleh (2009:60) bahwa “Keterlibatan siswa kepercayaan diri secara kemampuannya dalam matematika melalui pengalaman yang akan langsung dalam kegiatan belajar belajar mengajar menyebabkan siswa pengalaman- memperoleh pengalaman sehingga akrab dengan dapat diharapkan mewujudkan lingkungan belajarnya. Siswa diberi keaktifan siswa.” Sedangkan kesempatan untuk menghubungkan keaktifan siswa merupakan salah satu pengalaman- pengalaman belajarnya faktor keberhasilan dalam belajar. yang sudah ia miliki dengan informasi baru yang belajarnya. ia peroleh Dengan menggunakan keterampilan masing-masing siswa dapat menyelidiki atau mengamati benda-benda di sekitarnya, kemudian mengorganisirnya untuk informasi matematika Statistik mengumpulkan terjadi interaksi antara siswa dalam satu kelompok bahkan dengan kelompok lain untuk saling memecahkan membawa suasana masalah belajar yang menyenangkan, penuh demokratis, dan menciptakan keaktifan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dan siswa berani untuk mengungkapkan pendapatnya sehingga materi menggunakan pembelajaran pokok model inkuiri tanpa media pawer point , siswa mengalami kesulitan pemahaman konsep dalam Penyebab kesulitan ini adalah siswa kurang memahami prinsip, konsep, apa yang ditanyakan dan siswa sering kurang teliti. Dari uraian di atas menunjukan tukar menukar pengalaman, informasi dalam pada mempelajari materi pokok Statistik. memecahkan suatu masalah. Dalam Sedangkan dalam pembelajaran dalam bahwa penerapan model pembelajaran inkuiri disertai media pawer point pada materi pokok Statistik memberikan hasil belajar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri dapat 179 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi Pokok Statistik... tanpa disertai media pawer point pada 5. materi pokok Statistik. De Porter, Bobbi and Hernarcki, Mike, (2002), Quantum Learning (Edisi Terjemahan Oleh Alwiyah Abdurrahman), Bandung : CV. Kaifa 4. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data DAFTAR PUSTAKA dan uji hipotesis serta pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta : Jakarta Ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika pada materi poko Statistik JokoSusilo. (2009). Suksesdengan Gaya Belajar. Yogyakarta. yang pembelajaranya menggunakan model pembelajaran inkuiri disertai media pawer point dengan dengan rata-rata hasil belajar matematika pada materi Statistik yang pembelajaranya mengunakan model pembelajaran inkuiri tanpa disertai media pawer point Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran InovatifProgresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group Wina Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh menggunakan model pembelajaran inkuiri disertai Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. media pawer point pada materi poko Statistik lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diperoleh pembelajaran menggunakan model inkuiri tanpa disertai media pawer point pada materi pokok Statistik 180