PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA

advertisement
Jurnal Edumath , Volume 3 No. 2, (2017) Hlm. 171-180
ISSN Cetak : 2356-2064
ISSN Online : 2356-2056
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DISERTAI MEDIA
POWER POINT PADA MATERI POKOK STATISTIK
Suminto1)
1)Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu
Email: [email protected]
Abstract : The objectives of the study were to find out the mean differences of the
students' learning outcomes of the experimental class and the control class, and to
find out which of the higher mathematics learning outcomes of the students in the
experimental class and control class. The research population of the students of class
VIII odd semester of SMP N 1 Kalirejo in the academic year 2015-2016. The sample
of this research is taken by cluster random sampling technique. Learning results
obtained through tests with 5 items about the essay. Data analysis was done by
normality test, homogeneity test. The samples are normally distributed and
homogeneous, followed by t-test. From the result of data analysis, it is obtained the
average of learning result of math student of experimental class 77,52 and control
class 70,64. Conclusion There is difference of mean of result of learning of student
mathematics in experiment class and control class. And the average result of the
students' learning of math experiment class is bigger than the average of mathematics
learning result of the control class student.
Keywords: Learning, inquiry with media pawer point
Abstrak Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan untuk mengetahui mana yang lebih
tinggi hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Populasi penelitian siswa kelas VIII semester ganjil SMP N 1 Kalirejo tahun
pelajaran 2015-2016. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster random
Sampling. Hasil belajar diperoleh melalui tes dengan 5 butir soal esai. Analisis
data dilakukan uji normalitas, uji homogenitas. Sampel berdistribusi normal dan
homogen maka dilanjutkan dengan Uji-t. Dari hasil analisis data diperoleh ratarata hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen 77,52 dan kelas kontrol
70,64. Kesimpulan ada perbedaan rata-rata hasil belajar matematika siswa pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dan rata-rata hasil belajar matematika siswa
kelas eksperimen lebih besar daripada rata-rata hasil belajar matematika siswa
kelas kontrol.
Kata kunci: Pembelajaran, inkuiri disertai media pawer point
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath
171
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
1.
menghasilkan perubahan tingkah laku
PENDAHULUAN
Pergeseran
proses
paradigma
pembelajaran,
dalam
yaitu
dari
orientasi pembelajaran yang berpusat
pada guru (teacher centered) menjadi
pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student centered). dengan
berubahnya paradigma baru tentang
pendidikan bahwa untuk memenuhi
tuntutan globalisasi saat ini, maka
yang sebelumnya pengajaran harus
diubah menjadi pembelajaran. Lebih
lanjut jika dikaitkan dengan definisi
belajar bahwa belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku siswa
dikarenakan adanya interaksi dengan
lingkungan
sekitarnya,
maka
pengajaran tidak sesuai lagi diterapkan
mengingat pengajaran hanya berupa
interaksi satu arah dari guru ke siswa,
sehingga tidak ada aktivitas yang
dilakukan siswa.
Lain
siswa. Menurut Trianto (2010:17)
“Pembelajaran pada hakikatnya adalah
usaha dari seseorang guru untuk
menciptakan suasana belajar bagi
siswanya untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Pembelajaran merupakan
interaksi dua arah dari seseorang guru
dan peserta didik, dimana antara
keduanya
terjadi
komunikasi
(transfer) yang intens dan terarah
menuju pada suatu target yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan
Dimyati dan Mudjiono (2006 : 157)
mengemukakan bahwa “Pembelajaran
adalah proses yang diselenggarakan
oleh
guru
untuk
membelajarkan
siswanya dalam belajar bagaimana
belajar memperoleh dan memproses
pengetahuan ketrampilan dan sikap.
Pengetahuan yang dimiliki siswa
akan bermakna bila dalam belajar
halnya
pembelajaran,
dengan
pembelajaran
didasari oleh keingintahuan, atau
terlibat
dalam
merupakan interaksi dua arah yang
pertanyaan-pertanyaan,
terjadi antara guru dan siswa, sehingga
informasi,
dan
terjadi
penyelidikann
untuk
prose
belajar
yeng
mengajukan
mencari
melakukan
membangun
172
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
kecakapan-kecakapan
intelektual
terhadap pelajaran matematika. Model
terkait dengan proses-proses berpikir
pembelajaran
reflektif. Didasari hal tersebut maka
model pembelajaran yang berupaya
model pembelajaran inkuiri dapat
menanamkan
dijadikan
dalam
ilmiah pada diri siswa, sehingga dalam
mengembangkan
proses pembelajaran ini siswa lebih
sebagai
merancang
solusi
dan
pembelajaran matematika.
Alasan
inkuiri
model
mengapa
pembelajaran
dalam
pembelajaran
matematika adalah, siswa dilibatkan
secara
aktif
dalam
melakukan
penyelidikan, dan difokuskan untuk
memahami
matematika
konsep-konsep
dan
meningkatkan
keterampilan proses berpikir ilmiah
siswa.
Sehingga
diyakini
bahwa
pemahaman konsep merupakan hasil
dari proses berpikir ilmiah tersebut.
Dengan demikian diharapkan
siswa
akan lebih baik dalam mendapatkan
pemahaman mengenai matematika,
serta siswa akan merasa lebih tertarik
terhadap matematika.
berpikir
belajar
sendiri,
mengembangkan kreativitas dalam
memecahkan masalah. Siswa benarbenar ditempatkan sebagai subjek
yang belajar, peranan guru dalam
pembelajaran
dengan
pendekatan
inkuiri adalah sebagai pembimbing
dan fasilitator. Tugas guru adalah
memilih
masalah
disampaikan
kepada
yang
perlu
kelas
untuk
dipecahkan. Namun dimungkinkan
juga bahwa masalah yang akan
dipecahkan dipilih oleh siswa. Tugas
guru selanjutnya adalah menyediakan
sumber belajar bagi siswa dalam
rangka memecahkan masalah, dan
peran guru masih sangat diperlukan
dalam
upaya
membimbing
serta
mengawasi terhadap kegiatan siswa
Pembelajaran
pendekatan
merupakan
dasar-dasar
banyak
rasional
menerapkan
inkuiri
dengan
inkuiri
yang
dalam pemecahan masalah.
Dengan
demikian
dalam
mensyaratkan keterlibatan aktif siswa
mendesain perencanaan pembelajaran
diharapkan
matematika,
prestasi
dapat
belajar
dan
meningkatkan
sikap
anak
guru
bukanlah
mempersiapkan sejumlah materi yang
172
Suminto...
harus dihafal oleh siswa, akan tetapi
pelajaran itu sendiri.
merancang
pembelajaran
yang
aktivitas
memungkinkan siswa agar
dapat
diarahkan
yang
2) Seluruh
dilakukan
untuk
siswa
mencari
dan
menemukan sendiri materi yang harus
menemukan sendiri dari sesuatu yang
dipahaminya. Melalui proses mental
dipertanyakan, sehingga diharapkan
itulah,
diharapkan
peserta
didik
dapat menumbuhkan sikap percaya
utuh
baik
diri. Guru bukan sebagai satu- satunya
intelektual, mental, emosi, maupun
sumber belajar, akan tetapi sebagai
pribadinya. Oleh karena itu dalam
fasilitator dan motivator belajar siswa.
Pembelajaran
3) Tujuan dari penerapan maodel
berkembang
secara
adalah
memfasilitasi
(inquiry)
kegiatan
agar
memperoleh
proses
penemuan
peserta
pengetahuan
didik
pembelajaran
inkuiri
mengembangkan
yakni
kemampuan
dan
intelektual sebagai bagian dari proses
keterampilan melalui penemuannya
mental, akibatnya dalam pembelajaran
sendiri
inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar
(bukan
hasil
mengingat
sejumlah fakta).
menguasai
Menurut Sanjaya (2008;196)
pelajaran,
bagaimana
bahwa ada beberapa hal yang menjadi
menggunakan
ciri
dimilikinya.
utama
Model
pembelajaran
inkuiri. 1) Model inkuiri menekankan
kepada
aktifitas
maksimal
menemukan,
pembelajaran
siswa
untuk
mencari
artinya
secara
dan
model
inkuiri menempatkan
akan
mereka
potensi
Selanjutnya
(2008:202)
inkuiri
langkah-langkah
Orientasi
dapat
yang
Sanjaya
menyatakan
pembelajaran
tetapi
sebagai
terhadap
bahwa
mengikuti
berikut:
masalah,
siswa sebagai subjek belajar, bukan
Merumuskan masalah, mengajukan
mengaktifkan siswa hanya untuk
hipotesis,
mendengar, mencatat, dan menerima
menyimpulkan
ilmu pengetahuan dari guru
secara
verbal, namun siswa berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi
Selain
pembelajaran
menguji
hipotesis.
diperlukan
model
inkuiri
dalam
173
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
pembelajaran matematika, media juga
oleh guru matematika. Dan dalam
memiliki andil yang besar dalam
proses pelaksanaan pembelajaran guru
menentukan
pun
keefektifan
telah
mengunakan
beberapa
pembelajaran. Hal ini senada dengan
model
pembelajaran,
diantaranya
pendapat (Rusman, 2011:123-124),
adalah model inkuiri.
Guru dalam
bahwa dengan menggunkan media
melaksanakan pembelajaran dengan
pembelajaran perolehan bahan ajar
model pembelajaran inkuiri sudah
yang
cukup
terserap
dapat
ditingkatkan
obtimal,
dimana
guru
sampai 86%” . Sedangkan Wijaya dan
menekankan kepada aktivitas siswa
Surya (2009) mengemukakan bahwa
secara maksimal untuk mencari dan
‘untuk
evektivitas
menemukan, dengan
diharapkan
siswa sebagai subjek belajar. Dalam
informasi
proses pembelajaran, siswa tidak
dan komunikasi seperti komputer,
hanya berperan sebagai penerima
alat peraga atau media lainnya’.
pelajaran, tetapi mereka berperan
PowerPoint adalah salah satu media
untuk menemukan sendiri inti dari
pembelajaran yang sangat baik untuk
materi pelajaran itu sendiri. Seluruh
menyampaikan informasi secara tepat
aktivitas
dan menarik, beberapa hal yang
diarahkan
menjadikan media ini menarik untuk
menemukan jawaban sendiri dari
digunakan dalam pembelajaran..
sesuatu yang dipertanyakan. Guru
meningkatkan
pembelajaran,
sekolah
menggunakan
teknologi
Berdasarkan hasil observasi di
SMP Negeri 1 Kalirejo, melalui
wawancara
pelajaran
dengan
matematika
guru
kelas
mata
IX,
diperoleh informasi bahwa sekolah
tersebut telah memiliki fasilitas seperti
Laptop dan LCD namun belum
digunakan secara obtimal kususnya
yang
menempatkan
dilakukan
untuk
mencari
siswa
dan
bukan sebagai sumber belajar, akan
tetapi sebagai fasilitator dan motivator
belajar siswa. Namun demikian pada
saat
proses
mengeluhkan
pembelajaran,
bahwa
mengimplementasikan
guru
dalam
memerlukan
waktu yang panjang sehingga guru
sering sulit menyelesaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan. Hal ini
174
Suminto...
diduga penyebab rendahnya hasil
pembelajaran
belajar siswa.
pembelajaran matematika. Untuk itu
Dari data yang diperoleh padasaat
observasi
menujukkan bahwa 52%
dalam
kegiatan
satu usaha yang dapat dilakukan oleh
guru adalah dengan memanfaatkan
siswa kelas IX yang mendapat nilai
media pembelajaran
ulangan
materi
bantu untuk dapat mencakup aspek
pokok statistik dikatagorikan belum
visual, auditif dan motorik siswa. Hal
tuntas atau belum mencapai Kreteria
ini bertujuan agar memudahkan para
Ketuntasan Minimal (KKM).
siswa
matematika
pada
Memahami permasalah tersebut
maka diperlukan media pembelajaran
yang dapat mengatasi waktu yang
panjang dalam mengimplementasikan
model
pembelajaran
yang
pada
giliranya dapat mendorong siswa
untuk dapat belajar dari berbagai
sumber
secara
mandiri
atau
berkelompok dalam menggali ilmu
dalam
sebagai alat
memahami
dan
menanamkan konsep dalam proses
belajar matematika. Semakin banyak
indera peserta didik
yang terlibat
dalam proses belajar, maka akan
semakin mudah pula peserta didik
dalam memahami dan menanamkan
konsep
matematika,
sehingga
belajar akan lebih bermakna.
Menurut
Bobbi de Porter &
pengetahuan dan mengembangkannya
Mike Hernaki, (2002 : 31). Bahwa;
secara penuh dalam suasana belajar
media
yang demokratis dan terbuka dalam
digunakan sebaiknya bersifat SAL
mengembangkan
dan
(Student Active Learning) sehingga
untuk
dalam proses pembelajaran siswa
pengetahuan
keterampilan,
juga
pengajaran
aktif
yang
menyelesaikan tugas yang diberikan
terlibat
dalam
oleh guru siswa dapat bekerja sama.
pembelajaran. Apalagi
akan
proses
mengingat
sifat materi pelajaran matematika
Salah
satu
upaya
untuk
mengatasi masalah tersebut maka
diperlukan
media
pembelajaran
dalam mengimplementasikan model
yang
bersifat
pendekatannya
algoritmik,
deduktif
yang
secara logis dan
maka
akan
sangat
bermanfaat jika menggunakan multi
175
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
media
dalam
pelaksanaan
pembelajarannya.
guru
berperan
hanya
sebagai
fasilitator, mativator, pembimbing,
Media
pembelajaran
dan
pengarah
sehingga
proses
khususnya program power point yang
belajar lebih ditentukan oleh aktifitas
saat ini sangat popular digunakan
siswa
dalam dunia pendidikan. Program
pengetahuan dan berperan aktif baik
power point digunakan dalam proses
fisik maupun intelektual dengan
pembelajaran
lingkungan belajaarnya.
yang dapat
mengingat
sifatnya
mengakses berbagai
macam data dan
merangsang
fasilitas untuk
siswa
belajar.
Keunggulan Program power point
yakni dapat dilihat dari animasi dan
dalam
menggali
ilmu
Dalam penelitian ini model yang
digunakan adalah model pembelajaran
inkuiri disertai media pawer point
2.
METODE PENELITIAN
efek dalam suatu program sehingga
Variabel dalam penelitian ini
memudahkan dan mendorong siswa
adalah hasil belajar matematika siswa,
terlibat aktif dan mandiri
yaitu hasil belajar matematika pada
untuk
pokok Statistik dengan menggunakan
belajar.
Pembelajaran
matematika
pada
model model inkuiri disertai media
materi pokok statistik dengan model
pawer
pembelajaran inkuiri yang disertai
penelitian ini adalah siswa kelas VIII
media
point
semester genap SMP N 1 Kalirejo
dalam bentuk instruksi
tahun pelajaran 2015/ 2016. Penentuan
Program
didesain
pembelajaran
berisi
power
serangkaian
point.
sampel
Populasi
penelitian
dalam
dengan
contoh dan instruksi yang harus
menggunakan teknik Cluster Random
dikerjakan oleh siswa secara manual.
Sampling. Hasil belajar ini berupa
Dalam program tersebut juga telah
nilai pada pokok Statistik yang
dilengkapi
diperoleh melalui tes setelah proses
untuk
instrument evaluasi
mengukur
berapa
jauh
pemahaman siswa dalam menguasai
konsep yang akan diajarkan. Dan
pembelajaran.
Jenis
instrumen
yang
digunakan dalam penelitian ini berupa
176
Suminto...
soal
tes
yang
bertujuan
untuk
Berdasarkan
hasil
memperoleh data primer hasil belajar
normalitas
siswa setelah pembelajaran berakhir
diperoleh χ2hitung = 7,5
pada kelas eksperimen dan kelas
dengan taraf nyata 5% = 11,070. Dari
kontrol.
Instrumen
yang
kriteria uji χ2hitung < χ2tabel maka terima
digunakan
sama
kelas
H0 dan tolak H1 yang menunjukkan
eksperimen
dan
tes
untuk
kelas
kontrol.
bahwa
data
analisis
data
pada
pada
sampel
1
dan χ2tabel
materi
pokok
Instrumen sebelum digunakan untuk
Statistik
berdistribusi
memperoleh data hasil belajar terlebih
Demikian
pula
dahulu
menggunakan
diperoleh χ2hitung = 6,7 dan χ2tabel
validitas isi dan validitas tes tiap butir
dengan taraf nyata 5% diperoleh χ2tabel
soal
Uji-t,
= 11,070. Karena χ2hitung = lebih kecil
selanjutnya Uji reliabilitas, uji tingkat
dari χ2tabel maka Ho diterima. Hal ini
kesukaran
menunjukkan
divalidasi
dengan
menggunakan
soal,
uji
beda,
uji
pada
normal.
sampel
bahwa
sampel
2,
2
Normalitas data, homogenitas data,
berdistribusi normal. Setelah kedua
uji hipotesis. Uji Hipotesis Penelitian
sampel
dengan uji t dua pihak, digunakan
berdistribusi
normal,
untuk menguji ada tidaknya perbedaan
dilakukan
uji
hasil
Berdasarkan
perhitungan
belajar
siswa
pada
model
berasal
dari
populasi
selanjutnya
homogenitas.
didapat
pembelajaran inkuiri disertai media
Fhitung= 1,12 dan Ftabel dengan taraf
pawer point dan pembelajaran inkuri
nyata 5% = 1,86 sehingga Fhitung <
tanpa media pawer point. Selanjutnya
Ftabel, hal ini menyebabkan terima H0
uji t satu pihak
dan tolak H1 yang menunjukkan
dilakukan untuk
mengetahui apakah rata – rata hasil
varians
belajar siswa pada kelas ekspermen
Dikarenakan dua asumsi terpenuhi
lebih baik dari kelas kontrol. Dengan
yaitu data berdistribusi normal dan
taraf signifikasi 5%
homogen,
kedua
sampel
pengujian
homogen.
hipotesis
dilanjutkan dengan menggunakan uji t
3. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
dua pihak diperoleh bahwa thitung =
2,27 dan ttabel = 2,002 dengan taraf
177
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
signifikan 5 %. Berdasarkan kriteria
tanpa
uji thitung > ttabel maka tolak H0 dan
70,64. Hal ini menunjukkan bahwa
terima H1 yang berarti ada perbedaan
rata–rata hasil belajar matematika
rata–rata hasil belajar matematika
siswa yang diperoleh melalui model
siswa yang diperoleh melalui model
pembelajaran inkuiri disertai media
pembelajaran inkuiri disertai media
pawer point lebih besar daripada rata–
pawer point dengan rata-rata hasil
rata hasil belajar matematika siswa
belajar
yang
matematika
siswa
yang
media pawer point
diperoleh
diperoleh melalui model pembelajaran
pembelajaran
inkuiri tanpa media pawer point.
pawer point.
melalui
inkuiri tanpa
sebesar
model
media
Berdasarkan uraian di atas
Kemudian dari analisis data uji t
satu pihak didapat bahwa thitung = 2,27
menunjukkan
dan ttabel = 1,672 dengan tarf signifikan
model pembelajaran inkuiri disertai
5%,. Berdasarkan kriteria uji ternyata
media
thitung > ttabel maka tolak H0 dan terima
positif
H1 yang berarti rata–rata hasil belajar
matematika siswa. Dengan demikian,
matematika siswa yang diperoleh
pembelajaran matematika pada materi
melalui model pembelajaran inkuiri
pokok Statistik yang pembelajarannya
disertai media pawer point lebih tinggi
mengunakan
daripada
inkuiri disertai media pawer point
rata–rata
hasil
belajar
bahwa
pawer
point
terhadap
penerapan
berpengaruh
hasil
model
belajar
pembelajaran
matematika siswa yang diperoleh
lebih baik
melalui model pembelajaran inkuiri
pembelajaran matematika pada materi
tanpa
pokok Statistik yang pembelajarannya
media pawer point. Dari
perolehan
rata-rata
hasil
belajar
dibandingkan dengan
mengunakan
model
pembelajaran
matematika siswa yang diperoleh
inkuiri tanpa disertai media pawer
melalui model pembelajaran inkuiri
point.
disertai media pawer point sebesar
pembelajaran
77,52 dan rata-rata hasil belajar
pembelajaran inkuiri disertai media
matematika siswa yang diperoleh
pawer
melalui model pembelajaran inkuiri
permasalahan-permasalahan menjadi
Hal ini karna proses
point,
denga
model
memberikan
178
Suminto...
lebih menarik bagi siswa yang sedang
menumbuhkan sikap percaya diri
melakukan kegiatan belajar, siswa
pada siswa. Menurut Joko Susilo
juga termativasi dan memperoleh
(2009:60) bahwa “Keterlibatan siswa
kepercayaan
diri
secara
kemampuannya
dalam
matematika
melalui
pengalaman
yang
akan
langsung
dalam
kegiatan
belajar
belajar mengajar menyebabkan siswa
pengalaman-
memperoleh pengalaman sehingga
akrab
dengan
dapat
diharapkan
mewujudkan
lingkungan belajarnya. Siswa diberi
keaktifan
siswa.”
Sedangkan
kesempatan untuk menghubungkan
keaktifan siswa merupakan salah satu
pengalaman- pengalaman belajarnya
faktor keberhasilan dalam belajar.
yang sudah ia miliki dengan informasi
baru
yang
belajarnya.
ia
peroleh
Dengan menggunakan
keterampilan masing-masing siswa
dapat menyelidiki atau mengamati
benda-benda di sekitarnya, kemudian
mengorganisirnya
untuk
informasi
matematika
Statistik
mengumpulkan
terjadi interaksi antara
siswa dalam satu kelompok bahkan
dengan kelompok lain untuk saling
memecahkan
membawa
suasana
masalah
belajar
yang
menyenangkan, penuh demokratis,
dan menciptakan keaktifan siswa
dalam menyelesaikan masalah. Dan
siswa berani untuk mengungkapkan
pendapatnya
sehingga
materi
menggunakan
pembelajaran
pokok
model
inkuiri tanpa media
pawer point ,
siswa mengalami
kesulitan pemahaman konsep dalam
Penyebab kesulitan ini adalah siswa
kurang memahami prinsip, konsep,
apa yang ditanyakan dan siswa sering
kurang teliti.
Dari uraian di atas menunjukan
tukar menukar pengalaman, informasi
dalam
pada
mempelajari materi pokok Statistik.
memecahkan suatu masalah.
Dalam
Sedangkan dalam pembelajaran
dalam
bahwa penerapan model pembelajaran
inkuiri disertai media pawer point
pada
materi
pokok
Statistik
memberikan hasil belajar yang lebih
tinggi
jika
dibandingkan
dengan
penerapan model pembelajaran inkuiri
dapat
179
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Disertai Media Power Point Pada Materi
Pokok Statistik...
tanpa disertai media pawer point pada
5.
materi pokok Statistik.
De Porter, Bobbi and Hernarcki,
Mike,
(2002),
Quantum
Learning (Edisi Terjemahan
Oleh Alwiyah Abdurrahman),
Bandung : CV. Kaifa
4.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data
DAFTAR PUSTAKA
dan uji hipotesis serta pembahasan
dalam penelitian ini, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
Dimyati dan Mudjiono. (2006).
Belajar dan Pembelajaran.
Rineka Cipta : Jakarta
Ada perbedaan rata-rata hasil belajar
matematika pada materi poko Statistik
JokoSusilo. (2009). Suksesdengan
Gaya Belajar. Yogyakarta.
yang pembelajaranya menggunakan
model pembelajaran inkuiri disertai
media pawer point dengan dengan
rata-rata hasil belajar matematika pada
materi Statistik yang pembelajaranya
mengunakan
model
pembelajaran
inkuiri tanpa disertai media pawer
point
Rusman.
(2011).
Model-Model
Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.
Trianto. (2010). Mendesain Model
Pembelajaran
InovatifProgresif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Wina
Rata-rata hasil belajar matematika
siswa yang diperoleh menggunakan
model pembelajaran inkuiri disertai
Sanjaya. (2010). Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
media pawer point pada materi poko
Statistik lebih tinggi daripada rata-rata
hasil belajar matematika siswa yang
diperoleh
pembelajaran
menggunakan
model
inkuiri tanpa disertai
media pawer point pada materi pokok
Statistik
180
Download