DAMPAK AKUISISI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Rina Masithoh Haryadi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda ABSTRACT This study aims to examine the impact of mergers and acquisition to the performance of the company’s financial. The performance of the company’s financial measured by economic value added (EVA). The research was conducted at one of the company automotive which performs acquisition on 2012. The study findings suggest that Net Operating Profit After Tax (NOPAT) has decreased. However Weighted Average Cost of Capital (WACC) and total asset has increased. The Economic Value Added of company before acquisition is lower than after acquisition. That happens because of the first, the cost of capital has increased but Net Operating After Tax has decreased. Second, the differences work culture and third, the acquirer does not have experience in automotive. Keywords: Acquisitions, Financial Performance, EVA. akuisisi dan konsolidasi. Merger adalah PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan dan berlangsungnya globalisasi nama perusahaan yang masih bertahan terhadap yang lain dibubarkan. Konsolidasi adalah perusahaan agar dapat mempertahankan penggabungan perusahaan dimana kedua eksistensinya. Salah satu usaha untuk perusahaan yang bergabung dibubarkan menjadi perusahaan yang besar dan kuat dan semua asset dan utang kedua dikatakan perusahaan memberikan era penggabungan perusahaan dan hanya satu pengaruh adalah dengan ekspansi. tersebut ditransfer pada Ekspansi internal terjadi pada saat divisi- perusahaan yang baru dan dengan nama divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh yang baru. Akuisisi adalah penggabungan secara normal melalui capital budgeting. dua perusahaan yang mana perusahaan Sedangkan dapat akuisitor membeli sebagian besar saham dilakukan dalam bentuk penggabungan perusahaan yang diakuisisi, sehingga usaha yang dapat berupa merger atau pengendalian akuisisi. yang ekspansi Fatimah, eksternal Siti (2013;1) menyatakan bahwa penggabungan usaha manajemen diakuisisi perusahaan berpindah kepada perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan dikenal juga dengan istilah merger, Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 masing-masing tetap beroperasi sebagai suatu badan hukum yang berdiri sendiri Alasan Namun akuisisi mengapa demikian harus selalu keberhasilan dipantau oleh perusahaan perusahaan dengan melihat perbedaan melakukan penggabungan usaha adalah laporan keuangan yang dihasilkan dari sinergi dihasilkan melalui kombinasi sebelum dan sesudah melakukan akuisisi. aktivitas secara simultan dari kekuatan Pengukuran rasio keuangan bukan atau lebih elemen-elemen perusahaan menjadi satu-satunya indikator prestasi yang atas bergabung sedemikian rupa kinerja keuangan perusahaan. sehingga gabungan aktivitas tersebut Terdapat pendekatan lain yang dapat menghasilkan efek yang lebih besar digunakan dibandingkan keuangan perusahaan. Pendekatan lain dengan penjumlahan dalam aktivitas-aktivitas perusahaan jika mereka tersebut bekerja sendiri Economic Value Added (EVA). (Brigham & Houston, 2004:468). Selain itu, penggabungan dapat memberikan perusahaan, antara keuntungan lain bagi dikenal mengukur dengan kinerja metode Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan peningkatan kinerja perusahaan yang diukur dengan kemampuan dalam pemasaran, riset, skill nilai EVA (earning value added) setelah manajerial, perusahaan melakukan akuisisi transfer tekhnologi, efisiensi berupa produksi (Hariyani, et al, 2011:14). Alasan lainnya penurunan dan para pelaku biaya usaha TINJAUAN PUSTAKA Akuisisi Moin (2003) menyatakan bahwa melakukan penggabungan usaha untuk akuisisi tercapainya suatu tujuan efisiensi dimana kepemilikan efisiensi yang diharapkan akan dapat saham atau aset suatu perusahaan oleh terciptanya upaya penekanan pada faktor- perusaahaan lain, dan dalam peristiwa faktor produksi sehingga hasil produksi baik perusahaan pengambilalih atau yang dapat bersaing dipasaran dan dapat diambil alih tetap eksis sebagai badan menarik minat konsumen (Zulmawan, hukum yang terpisah. Akuisisi berbeda 2013:7). dengan merger karena akuisisi tidak Salah satu kasus akuisisi yang terjadi adalah akuisisi yang dilakukan terhadap PT. Internasional Indomobil Tbk. oleh adalah atau pengambilalihan pengendalian atas menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Sukses Beberapa motif yang mendorong perusahaan sebuah perusahaan melakukan akuisisi Singapura yaitu Gallant Venture Ltd. yaitu motif ekonomi, motif sinergi, motif pencapaian tujuan secara keseluruhan. divertifikasi dan motif non ekonomi. Sedangkan bagi pihak luar manajemen Pada dasarnya dalam melakukan akuisisi perusahaan mengharapkan kinerja merupakan alat untuk mengukur suatu prestasi yang dicapai oleh terbentuknya sinergi antara perusahaan organisasi dalam suatu periode tertentu pengakuisisi dan perusahaan terakuisisi. yang merupakan pencerminan tingkat Sinergi yang diharapkan berupa sinergi hasil pelaksanaan aktivitas kegiatannya, operasi sinergi namun demikian penilaian kinerja suatu manajerial, sinergi teknologi dan sinergi organisasi baik yang dilakukan pihak pemasaran. manajemen sinergi finansial, Keberhasilan suatu akuisisi sangat perusahaan sebagai dasar penetapan kebijaksanaan bergantung pada ketepatan analisis dan dimasa yang akan datang. penelitian yang menyeluruh terhadap Pengertian faktor-faktor penyelaras atau diperlukan kinerja keuangan menurut Muchlis (2000 : 44) bahwa kompatibilitas antara organisasi yang “Kinerja akan akan keuangan yang tergambar dalam laporan diantara keuangan perusahaan yaitu neraca rugi- bergabung. Akuisisi berlangsung sukses perusahaan yang apabila akan bergabung keuangan laba dan adalah prestasi kinerja keuangan usaha perusahaan memiliki market link (hubungan pasar) menggambarkan dan (operation income). Profitability suatu technological link (hubungan teknologi). perusahaan Gie (1992) dalam Payamta dan Setiawan (2004) menyatakan dapat menghubungkan diukur dengan keuntungan yang bahwa diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan merger dan akuisisi dapat memberikan dengan kekayaan asset yang digunakan manfaat untuk menghasilkan keuntungan.” komlementaris, pooling kekuatan, mengurangi persaingan dan menyelamatkan perusahaan dari Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja keuangan adalah prestasi kebangkrutan. yang dapat dicapai oleh perusahaan Kinerja Keuangan Perusahaan dibidang keuangan dalam suatu periode Pada prinsipnya kinerja dapat dilihat dari siapa yang melakukan tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan. Disisi lain kinerja penelitian itu sendiri. Bagi manajemen, keuangan melihat kontribusi yang dapat diberikan struktur keuangan suatu perusahaan dan oleh sejauh suatu bagian tertentu bagi menggambarkan mana asset yang kekuatan tersedia, perusahaan sanggup meraih keuntungan. Helga dan Salamun (2006) menyatakan Hal ini berkaitan erat dengan kemampuan bahwa aktivitas merger dan akuisisi yang manajemen dalam mengelola sumber dilakukan perusahaan tidak berpengaruh daya yang dimiliki perusahaan secara terhadap efektif dan efisien. ekonomi perusahaan. Artinya bahwa Konsep Economic Value Added (EVA) secara kumulatif peristiwa merger dan Tandelilin (2010: 325), EVA pengambilan akuisisi tidak menciptakan peningkatan (Earning Value Added) dalah ukuran kemakmuran keberhasilan perusahaan pengakuisisi. manajemen perusahaan keputusan bagi pemegang sahan dalam meningkatkan nilai tambah (value Aktivitas merger dan akuisisi yang added) Asumsinya dilakukan perusahaan cenderung akan adalah bahwa jika kinerja manajemen menurunkan tingkat kinerja perusahaan baik atau efektif (dilihat dari besarnya dan tidak memberikan nilai tambah bagi nilai tambah yang diberikan), maka akan perusahaan (Usada dan Yasha, 2009) tercermin pada peningkatan harga saham karena current ratio, dan return on perusahaan. investment secara statistic mengalami bagi perusahaan. EVA (Earning Value Added) penurunan dan debt to equity ratio berangkat dari konsep biaya modal, yakni mengalami resiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi. melakukan METODE PENELITIAN investasinya. Salah satu keunggulan adalah EVA dapat dipergunakan secara mandiri tanpa peningkatan setelah Data Penelitian ini menganalisis secara memerlukan data pembanding seperti empiris standar industri atau data perusahaan lain perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. sebagai konsep penilaian. Penelitian Selain EVA (earning value added) , Indomobil Sukses Internasional Tbk. dan kinerja difokuskan keuangan perusahaan yang tentang ini kinerja dilakukan pada kinerja keuangan pada PT. keuangan melakukan akuisisi juga dapat diukur perusahaan sesudah dan sebelum akuisisi dengan menggunakan rasio keuangan yang dinilai dengan metode economic (likuiditas, profitabilitas dan solvabilitas), value added (EVA). Data yang digunakan tingkat kemakmuran pemegang saham dalam penelitian ini adalah : yang diukur dengan abnormal return saham. 1. Laporan keuangan perusahaan tahun 2012 dan tahun 2013 yang telah diaudit diperoleh dari laporan yang dilakukan oleh perusahaan. keuangan yang disusun peruahaan dan (Hanafi, 2004:277) diunggah di website Bursa Efek Dimana, 2. Tingkat suku bunga SBI bulanan T = tingkat pajak Januari sampai dengan Desember 2012 Ki = biaya utang setelah pajak dan Januari sampai dengan Desember Kd = biaya utang sebelum pajak 2013 diambil dengan cara download 2. Menentukan Biaya Modal dari website Bank Indonesia Biaya modal atau Cost of Equity 3. Harga penutupan saham bulanan IHSG adalah biaya yang timbul karena tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 pemenuhan kebutuhan modal dari diperoleh dari website Bursa Efek menerbitkan saham biasa. Biaya 4. Harga penutupan saham bulanan PT. modal sendiri merupakan return Indomobil Sukses Internasional Tbk. yang diproyeksikan menurut risiko (IMAS) tahun 2012 sampai dengan yang dirasakan oleh para investor. tahun 2013 diperoleh dari website Dalam menghitung biaya modal Bursa Efek dapat mengunakan Capital Teknik Analisa Asset pendekatan Pricing Model Teknik analisa yang digunakan (CAPM), pendekatan deviden atau dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan price earning. Pedekatan menggunakan EVA (Earning Value CAPM Added). EVA (Earning Value Added) melihat biaya modal sendiri dengan secara identifikasikan memperhitungkan tingkat bunga dan setelah resiko. Dalam menggunakan metode sederhana sebagai laba di operasi pajak dikurangi dengan biaya modal dari seluruh modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Adapun yaitu pendekatan yang CAPM diawali dengan menghitung tingkat keuntungan saham. (Hanafi, 2004:192-236) langkah-langkah untuk menentukan nilai Dimana: EVA adalah: Rit = Tingkat keuntungan saham 1. Menentukan biaya hutang bulan t Biaya hutang atau cost of debt adalah tingkat rata-rata keseluruhan bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan terhadap modal pinjaman Pt = Harga saham penutupan pada akhir bulan t Pt-1 = Harga saham penutupan pada akhir bulan t-1 Setelah menghitung tingkat keuntungan Dimana, saham maka selanjutnya dihitung tingkat Ki = Biaya Utang Setelah Pajak keuntungan pasar. (Hanafi , 2004:192- D 236) Ke = Biaya Modal Keterangan: E = Proporsi Modal Rmt = Tingkat keuntungan pasar bulan t Menghitung NOPAT It = IHSG pada akhir bulan t NOPAT (Net Operating Profit After Tax) It-1 = IHSG pada akhir bulan t-1 merupakan laba bersih operasi setelah = Proporsi Utang pajak atau besarnya laba operasi setelah Setelah diketahui tingkat keuntungan saham dan tingkat keuntungan pasar maka langkah menghitung beta selanjutnya saham. adalah pajak ini tidak memberi dampak pada profitabilitas ataupun resiko dari bisnis yang sekarang. (Hanafi , 2004:281) (Husnan, 3. Menghitung EVA 2003:105) Nilai Dimana: EVA diperoleh dari Net Operating Profit After Tax (NOPAT) Rm = xi, dimana i = 1,2,...,n Rt = yi, dimana i = 1,2,...,n dikurangi dengan Cost of Capital. Cost of Capital hasil perkalian dari Langkah selanjutnya setelah beta saham WACC dengan Total Aset. (Iramani & diketahui adalah menghitung biaya modal Febrian, 2005), sendiri (Hanafi , 2004:281) Keterangan: Dimana: NOPAT = Ke = Biaya modal Sendiri Laba bersih operasi setelah pajak Rf = Tingkat bunga bebas resiko (SBI) WACC = Biaya modal rata-rata Rm = Tingkat keuntungan pasar tertimbang Β Average Cost of Capital) = Beta perusahaan, suatu ukuran (Weighted resiko sistematis TA Menghitung WACC Dari hasil perhitungan EVA diketahui Biaya modal rata-rata tertimbang atau apakah manajemen perusahaan dapat Weighted Capital memberikan nilai tambah atau tidak. tingkat Adapun hasil dari perhitungan EVA (WACC) Average Cost of menggambarkan = Total modal (Total Asset) pengembalian investasi minimum untuk tersebut bisa dikategorikan menjadi tiga: mendapatkan required rate of return Jika EVA > 0 atau positif (tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor) (Hanafi, 2004:275-276) Berarti laba operasi lebih besar daripada biaya perusahaan modal, menandakan sebuah manajemen dalam meningkatkan nilai pemegang saham. berhasil menciptakan nilai Nilai EVA merupakan nilai selisih tambah untuk pemegang saham dan antara Net Operating Profit After Tax meningkatkan nilai asetnya. (NOPAT) dengan tingkat biaya modal Jika nilai EVA = 0 atau impas rata-rata tertimbang (WACC) yang telah Berarti laba operasi telah habis dikalikan dengan keseluruhan aset (total untuk menutup biaya modal perusahaan, asset). Untuk mendapatkan nilai EVA karena semua tersebut, laba digunakan untuk maka membayar kewajiban kepada penyandang perhitungan dana baik komponen kreditur pemegang saham. maupun Perusahaan berhasil menciptakan nilai tidak tambah diperlukan terhadap pembentuk beberapa komponen- EVA, yang meliputi: Net Operating Profit After Tax (NOPAT), Cost of Debt, Cost Of Equity, bagi pemegang saham. serta Weighted Average Cost of Capital Jika EVA < 0 atau negatif (WACC). Berarti laba operasi lebih rendah daripada biaya modal, hal ini 1. Menghitung Cost of Dept Cost of Dept merupakan tingkat menandakan perusahan tidak berhasil rata-rata menciptakan bahkan harus dibayarkan oleh perusahaan sebesar terhadap nilai menurunkan nilai tambah asetnya keseluruhan modal bunga pinjaman yang EVA negatif tersebut. dilakukan ANALISIS DAN PEMBAHASAN Menghitugn cost of dept dengan cara Analisis Kuantitatif biaya bunga dibagi dengan jumlah Pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metode EVA, merupakan sebuah metode pengukuran kinerja suatu perusahaan yang bertujuan untuk mengukur true economic profit perusahaan tersebut. Hasil perhitungan dapat digunakan sebagai indikator bagi para investor untuk menilai keberhasilan utang jangka oleh yang perusahaan. panjang kemudian dikalikan dengan tingkat pajak yang ditanggung oleh perusahaan. Tabel 1 Perhitungan Cost of Dept Tahun 2012 Biaya Bunga Rp Tahun 2013 327.250.971.716 Rp Jumlah Utang Jangka Panjang Rp 3.905.731.976.049 517.425.968.697 Rp 4.937.597.808.912 Kd 8,38% 10,48% Tax 25% 25% Ki 6,28% 7,86% Sumber: Data diolah, 2015 2. Menghitung Cost of Equity Menghitung Menghitung biaya modal sendiri menggunkan langkah keuntungan pendekatan CAPM pengembalian perhitungannya adalah dari sebagai berikut bulannya. a. Perhitungan tingkat keuntungan atau tingkat saham persentase harga saham Presentase tersebut tahunnya. Tabel 2 Perhitungan tingkat keuntungan saham Tahun 2012 Tahun 2013 Pt Pt-1 Rit Pt Pt-1 Rit 5.100,770 5.199,810 -0,0190 Januari 7.320,750 6.247,040 0,1719 Februari 7.027,920 7.320,750 -0,0400 5.348,380 5.100,770 0,0485 Maret 7.369,550 7.027,920 0,0486 5.447,420 5.348,380 0,0185 April 8.662,890 7.369,550 0,1755 5.249,330 5.447,420 -0,0364 Mei 7.948,280 8.662,890 -0,0825 5.199,810 5.249,330 -0,0094 Juni 6.933,080 7.948,280 -0,1277 5.249,330 5.199,810 0,0095 Juli 6.041,680 6.933,080 -0,1286 5.298,850 5.249,330 0,0094 Agustus 5.645,510 6.041,680 -0,0656 4.829,810 5.298,850 -0,0885 September 5.645,510 5.645,510 0,0000 Oktober 5.576,690 5.051,240 5.645,510 -0,1053 5.078,770 4.829,810 0,1546 5.576,690 -0,0893 Nopember 5.199,810 5.051,240 0,0294 4.904,500 5.078,770 -0,0343 Desember 4.879,610 4.904,500 -0,0051 5.199,810 5.199,810 0,0000 Jumlah -0,1242 Jumlah -0,0414 Ri -0,0104 Ri -0,0034 Sumber: Data diolah, 2015 tiap kemudian dihitung rata-rata tiap saham Bulan selisih tingkat b. Perhitungan tingkat keuntungan pasar Menghitung tingkat keuntungan IHSG tiap bulannya. Presentase tersebut tingkat pasar kemudian persentase dari selisih harga saham tahunnya. atau pengembalian dihitung rata-rata tiap Tabel 3 Perhitungan tingkat keuntungan pasar Tahun 2012 Tahun 2013 Bulan It It-1 Rmt It It-1 Rmt Januari 3941,690 3821,990 0,0313 4453,700 4316,690 0,0317 Februari 3985,210 3941,690 0,0110 4795,790 4453,700 0,0768 Maret 4121,550 3985,210 0,0342 4940,990 4795,790 0,0303 April 4180,730 4121,550 0,0144 5034,070 4940,990 0,0188 Mei 3832,820 4180,730 -0,0832 5068,630 5034,070 0,0069 Juni 3955,580 3832,820 0,0320 4818,900 5068,630 -0,0493 Juli 4142,340 3955,580 0,0472 4610,380 4818,900 -0,0433 Agustus 4060,330 4142,340 -0,0198 4195,090 4610,380 -0,0901 September 4262,560 4060,330 Oktober 4350,290 4262,560 0,0498 4316,180 4195,090 0,0289 0,0206 4510,630 4316,180 0,0451 Nopember 4276,140 4350,290 Desember 4316,690 4276,140 -0,0170 4256,440 4510,630 -0,0564 0,0095 4274,180 4256,440 0,0042 Jumlah 0,1300 Jumlah 0,0036 Rm 0,0108 Rm 0,0003 Sumber: Data diolah, 2015 c. Perhitungan beta saham Beta merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Dalam menghitung beta dari Tabel 4 - Perhitungan Beta d. Menghitung biaya modal sendiri Tahun 2012 Σ Xi 0,1300 Σ Yi -0,1242 Σ (Xi.Yi) 0,0045 2 Σ Xi 0,0163 n 2 Beta (β) 1,5886 Sumber: Data diolah, 2015 Tahun 2013 0,0036 -0,0414 0,0124 0,0267 2 0,4669 (cost of equity) Sebelum menghitung cost of equity atau biaya modal sendiri perlu dihitung rata-rata suku bunga bank Indonesia (Rf) dalam setahun. Setelah beta, rata-rata suku bunga bank Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 Indonesia (Rf) dan tingkat maka dapat dihitung cost of equity. pengembalian pasar (Rm) diketahui Tabel 5 Suku Bunga Bank Indonesia Tahun 2012 Tahun 2013 Januari 6,00% 5,75% Februari 5,75% 5,75% Maret 5,75% 5,75% April 5,75% 5,75% Mei 5,75% 5,75% Juni 5,75% 6,00% Juli 5,75% 6,00% Agustus 5,75% 7,00% September 5,75% 7,25% Oktober 5,75% 7,25% November 5,75% 7,50% Desember 5,75% 7,50% Jumlah 69,25% 77,25% Rata-Rata 5,77% 6,44% Sumber: Bank Indonesia Tabel 6 Perhitungan Cost of Equity Tahun 2012 Rf 5,77% Rm 1,08% Beta (β) 1,59 Ke -1,68% Sumber: Data diolah, 2015 Tahun 2013 6,44% 0,03% 0,47 3,45% 3. Menghitung biaya modal rata-rata tertimbang / WACC Weighted Average Cost of Capital mendapatkan required rate of return atau WACC menggambarkan tingkat (tingkat pengembalian yang diharapkan pengembalian investasi minimum untuk oleh investor). Tabel 7 Perhitungan WACC Tahun 2012 Tahun 2013 Total Utang Total Modal D E Ki Ke WACC Rp 11.869.218.951.856 Rp 5.708.445.072.505 67,52% 32,48% 6,28% 2,48% 5,05% Sumber: Data diolah, 2015 Rp 15.655.152.396.933 Rp 6.659.870.110.697 70,16% 29,84% 7,86% 3,46% 6,55% 4. Menghitung NOPAT Perhitungan (Net Operating Profit before interest and tax (EBIT) dengan After Taxes) NOPAT dilakukan dengan besaran pajak yang ditanggung oleh mengurangi laba kotor atau earning perusahaan. Tabel 8 Perhitungan NOPAT Tax EBIT NOPAT Tahun 2012 Rp 1.049.245.060.391 25% Rp 786.933.795.293 Tahun 2013 Rp 25% Rp 713.250.209.795 951.000.279.726 Sumber: Data diolah, 2015 5. Menghitung EVA Setelah tahap-tahap perhitungan total aset yang telah dikalikan dengan sebelumnya sudah dilaksanakan maka WACC. Besaran Nilai EVA dinyatakan EVA dalam dapat dihitung. Nilai EVA satuan rupiah diperoleh dari NOPAT dikurangi dengan Tahun NOPAT Tabel 9 Perhitungan EVA WACC Total Asset 2012 Rp786.933.795.293 5,05% Rp17.577.664.024.361 Rp(100.684.845.174) 2013 Rp713.250.209.795 6,55% Rp22.315.022.507.630 Rp(747.307.055.922) EVA Sumber: Data diolah, 2015 Rp.73.683.585.498 PEMBAHASAN Hasil analisis terhadap kinerja atau 9,36%. Penurunan NOPAT menunjukkan bahwa keuangan dengan metode economic value dalam operasinya added (EVA) PT. Indomonbil Sukses mampu Internasional Tbk. menujukan bahwa net akuisisi. perusahaan meningkatkan laba tidak setelah operating profit after tax (NOPAT) yang Weighted Average Cost of Capital diperoleh perusahan pada tahun 2012 atau WACC pada tahun 2012 sebesar adalah sebesar Rp 789.993.795.293 dan 5,05% dan pada tahun 2013 sebesar pada sebesar 6,55% atau meningkat sebesar 1,50%. yang Peningkatan WACC menunjukan bahwa diperoleh menagalami penurunan sebesar tingkat pengembalian investasi minimum tahun Rp713.250.209.795. 2013 NOPAT Jurnal Ekonomi Manajemen Vol. 10 No. 1, Januari 2016 untuk mendapatkan required rate of capital return pengembalian minimum atas modal yang (tingkat diharapkan pengembalian oleh investor) yang semakin Pada tahun memiliki bahwa tingkat dimiliki oleh perusahaan semakin besar. meningkat sehingga dapat mengakibatkan Capital Cost menigkat. berarti EVA perusahaan pada tahun 2012 atau sebelum akuisisi adalah sebesar 2012 perusahaan aset sebesar total Rp.(100.684.845.174) dengan kata lain perusahaan gagal memberikan nilai Rp..17.577.664.024.361 dan pada tahun tambah ekonomi kepada para pemegang 2013 sebesar saham . Pada tahun 2013 atau setelah yang akuisisi EVA perusahaan adalah sebesar total aset perusahaan Rp..22.315.022.507.630. dimiliki oleh Aset perusahaan peningkatan mengalami sebesar Rp (747.307.055.922). Perusahaan Rp kembali gagal memberikan nilai tambah 26,95%. ekonomi kepada para pemegang saham. Peningkatan aset tersebut merupakan Perusahaan mengalami penurunan EVA dampak dari akuisisi yang dialami oleh sebesar Rp.646.622.210.749. Penurunan PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. EVA 4.737.358.483.269 atau Dari data diatas maka nilai cost of disebabkan diperoleh oleh laba perusahaan yang mengalami capital (biaya modal) pada tahun 2012 penurunan disaat yang bersamaan total adalah 5,05% dari total aset sebesar Rp aset dan tingkat pengembalian yang 17.577.664.024.361 diharapkan yaitu Rp.887.618.640.467 sebesar sedangkan pada oleh peningkatan. investor Penurunan mengalami EVA juga tahun 2013 adalah 6,55% dari total aset mengindikasikan bahwa kinerja keungan sebesar Rp 22.315.022.507.630 yaitu Rp perusahaan setelah akuisisi mengalami 1.460.557.265.717. Cost of capital yang penurunan. ditanggung oleh perusahaan meningkat sebesar Rp 572.938.625.250 atau EVA perusahaan sesudah akuisisi lebih rendah 64,55%. Peningkatan cost of capital dikarenakan: merupakan 1. diterima konsekuensi oleh dari perusahaan yang Total dari asset sebelum yang akuisisi dimiliki oleh yang perusahaan meningkat namun laba disebabkan oleh peningkatan aset dan bersih yang diperoleh mengalami tingkat pengembalian yang diharapkan penurunan oleh investor. Cost of capital merupakan tingkat pengembalian minimum atas modal yang dimiliki. Peningkatan cost of perusahaan dengan tidak kata lain mampu memanfaatkan 2. 3. peningkatan asset akuisisi mengalami untuk meningkatkan laba. penurunan.Sedangkan total asset dan Adanya culture shock (gegar budaya) Weighted yang disebabkan oleh perbedaan mengalami kenaikan. Dengan demikian budaya perusahaan perusahaan belum memanfaatkan asset pengakuisisi yang tidak memiliki yang dimiliki untuk memaksimalkan pengalaman atau track record dalam profit. karena kenaikan asset membawa industri otomotif. konsekuensi bahwa biaya modal atau cost kerja Perusahaan dan masih memerlukan waktu untuk melakukan penyesuaian – penyesuaian untuk membentuk sinergi antara perngakuisisi dan Average Cost of Capital of capital juga mengalami peningkatan. Saran Untuk penelitian selanjutnya perusahaan diperlukan waktu pengamatan yang lebih perusahaan lama dalam menilai dampak merger dan terakuisisi. akusisi yang dilakukan oleh perusahaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kinerja Kesimpulan merger dan akuisisi juga dapat dilihat Berdasarkan penilaian kinerja perusahaan yang melakukan dengan tingkat pengukuran yang lain keuangan perusahaan susudah akuisisi semisal lebih rendah dari sebelum akuisisi. Hasil return saham dan pengukuran tingkat perhitungan menunjukkan bahwa kinerja kemakmuran pemegang saham yang lain. keuangan perusahaan diukur dengan metode economic value added (EVA) pada tahun 2013( sesudah akuisisi) lebih rendah dari tahun 2012 (sebelum akuisisi) sehingga dapat diartikan bahwa akuisisi yang dilakukan perusahaan belum memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. EVA (Earning Value Added) yang dihasilkan perusahaan sesudah akuisisi lebih rendah dari sebelum akuisisi disebabkan oleh Net operating Profit After Tax (NOPAT) perusahaan sesudah rasio keuangan perusahaan, DAFTAR PUSTAKA Brigham, dan Houston. 2004. Dasardasar Manajemen Keuangan, Edisi 10 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Fatimah, Siti. 2013. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi (Pada Perusahaan Publik Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009). Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tamjung Pinang Husnan, Suad. 2003. Dasar-Dasar Teori Portofolio. Edisi kedua. AMP YKPN, Yogyakarta Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. BPFE, Yogyakarta Hariyani, I., Serfianto, R., dan S, C. Y. 2011. Merger, Konsolidasi, dan Pemisahan Perusahaan. Jakarta: Visimedia. Helga, Leo dan Salamun, Suryono . 2006. Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Return Saham Pengakuisisi di Bursa Efek Jakarta Tahun 2000-2002. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol 1 Mei 2006. Institute Perbanas Jakarta Iramani dan Febrian, Erie. 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma dalam Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 1 Mei 2005. Meta, Annisa CW. 2009. Analisis Manajemen Laba dan KInerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Skripsi. Institute Perbanas Jakarta. Moin, Abdul. 2003. Merger, Akuisisi dan Divestasi. Jilid 1. Yogyakarta, Ekonisia. Muchlis. 2000. Analisis Laporan Keuangan. Gramedia, Yogyakarta Payamta dan Setiawan, Doddy. 2004. Analisis Merger dan Akuisisi Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. JUrnal Riset Akutansi Indonesia Vol 7 (3) halaman 265-282. Putra, I Nyoman Wijana Asmara. 2004. Merger dan Akuisisi : Menambah Manfaat Atau Masalah. Vol. 9. No. 1 Halaman 86-92. Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta. Zulmawan, W. 2013. Panduan Praktis Merger atau Akuisisi Perusahaan. Jakarta: Permata Aksara. www.bi.go.id www.duniainvestasi.com www.idx.co.id www.indomobil.com