Menanti Ketentuan Ilahi Bagi (Zionisme) Yahudi “Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israel dalam kitab itu: ”Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar”. Maka apabila datang saat hukuman (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan kepadamu hamba-hamba Kami yang mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka merajalela di kampung-kampung, dan itulah ketetapan yang pasti terlaksana. Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka kembali dan Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar. Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan mukamuka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. Mudah-mudahan Tuhanmu akan melimpahkan rahmat(Nya) kepadamu: dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu) dan Kami jadikan neraka Jahannam penjara bagi orangorang yang tidak beriman”. (Al Isra’a: 4-8) Para ulama berbeda pendapat mengenai kerusakan yang dilakukan oleh orangorang Yahudi pada masanya, namun mayoritas berpendapat bahwa kerusakan yang mereka lakukan adalah berupa menghalalkan apa-apa yang diharamkan, melanggar perjanjian, pengingkaran terhadap nabi-nabi mereka, hingga mereka membunuh nabi-nabi mereka sebagaimana yang telah mereka lakukan pada nabi Zakaria, Yahya dan mereka juga telah berkonspirasi untuk membunuh Nabi Isa a.s. Allah berfirman: “Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu angkuh; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?”. (Al Baqarah:87) Ulama juga berbeda pendapat mengenai hukuman yang ditimpakan Allah kepada mereka, namun Mayoritas mufassir mengatakan hukuman yang pertama adalah dengan dikalahkannya mereka oleh kerajaan Babylonia hingga negara mereka lenyap, negeri mereka hancur, taurat dipalsukan, kuil-kuil mereka dihancurkan secara total, mereka digiring sebagai tawanan ke Babylonia dan mereka hidup dalam pengasingan yang hina di negeri asing selama tujuh puluh tahun lamanya. Sedangkan hukuman yang kedua adalah dikalahkannya mereka oleh pasukan Romawi, hingga membuat lenyap keberadaan Israel atau orang Yahudi dari Palestina bahkan mencerai beraikan orang-orang Yahudi ke segenap penjuru dunia. Seperti dijelaskan Allah SWT: “Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan …” (Al A’raf: 168). Dan setelah itu mereka tidak pernah memiliki negara lagi (Yusuf Al Qordhowi). Namun setelah berakhirnya (peristiwa) Perang Dunia II atas rekayasa dan muslihat orang-orang Barat - yang notabene banyak dari mereka keturunan Yahudi- berdirilah apa yang dinamakan Zionisme modern di tanah Palestina Adalah Hollocaust peristiwa pada PD II yang diklaim Barat merupakan peristiwa pembantaian –sedikitnya- enam juta Yahudi oleh kelompok Nazi yang terjadi selama Perang tersebut. Guna mendukung argumen tersebut mereka melakukan propaganda yang sangat gencar untuk memberikan stigma pada dunia seolah-olah Yahudi adalah kaum tertindas, tidak tanggung-tanggung di sekolah-sekolah As dan Eropa peristiwa Hollocaust dijadikan salah satu pelajaran wajib. Gencarnya propaganda Zionis soal Hollocaust itu bisa dilihat dari usaha kaum Zionis Yahudi dalam menekan Majelis Umum PBB supaya menetapkan tanggal 27 Januari sebagai hari Hollocaust. Barangkali ada benarnya dugaan presiden Ahmadinejad yang menyatakan bahwa Hollocaust adalah sebuah mitos yang digembar-gemborkan dan merupakan sebuah konspirasi Barat. Menurutnya Barat telah memosisikan mitos hollocaust itu melebihi keyakinan akan ketuhanan dan kenabian. Konspirasi yang dilakukan Barat disamping merupakan upaya untuk melegalkan Penjajahan Yahudi di Palestina pada khususnya dan umat Islam pada umumnya, juga menjadikan Israel sebagai kaki tangan Barat untuk mencaplok dan menguasai kawasan Timur Tengah, hal itu bisa kita lihat dari gencarnya dukungan yang diberikan Barat terhadap Israel baik dari segi Ekonomi, Politik, pendidikan, Teknologi dll. Kendati kedudukan Zionis Yahudi -dengan dukungan Barat- saat ini belum mencapai masa – masa kebesaran dan kejayaannya sebagaimana yang diharapkan Barat, namun ekses dari berbagai konspirasi Zionis Yahudi, ulah jahat, kebencian, kepongahan, sikap liar dan arogansi yang dipertontonkan oleh mereka dengan melakukan pembunuhan, penjarahan, pengusiran dan intimidasi terhadap umat Islam (khususnya di Palestina) telah menimbulkan banyak korban baik berupa jiwa, harta, kebebasan dan lain sebagainya. Dan ini berarti mereka telah kembali melakukan kerusakan, kesombongan, dan penindasan. Maka jika demikian, saat ini mereka sudah berada dalam ketentuan ilahi sebagaimana Firman Allah: “…Dan sekiranya kamu kembali kepada (kedurhakaan), niscaya Kami kembali (mengazabmu) …”(Al Isra: 8). Juga firman Allah: “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmua memberitahukan bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya …” (Al A’raf:167) Namun demikian adalah sebuah kewajiban jama’i bagi umat Islam untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan melawan segala bentuk arogansi dan intimidasi orangorang kafir guna mempertahankan dan menegakkan agama Allah dalam rangka jihad fi sabilillah. Allah SWT, berfirman: “Maka janganlah kamu mengikuti orang – orang kafir, dan berjihadlah terhadap mereka dengan Al Qur’an dengan jihad yang besar”, (QS. Al Furqoaan: 52). Allah berfirman: “Telah diijinkan (berperang) bagi orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar – benar Maha Kuasa untuk menolong mereka itu. (Yaitu) orang – orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata, ‘Tuhan kami hanyalah Allah’. Dan sekiranya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara – biara Nashrani, gereja – gereja, rumah – rumah ibadat orang Yahudi (Sinagog) dan Masjid – masjid yang di dalamnya disebut asma Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang-orang yang menolong agamanya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkas”. Untuk itu, umat Islam sudah semestinya bersama – sama merapatkan barisan dalam mengnghadapi berbagai muslihat dan konspirasi Zionis Yahudi bersama antek – anteknya (orang-orang kafir), dan melakukan perlawanan terhadap kejahatan dan kebiadaban mereka. Persatuan umat di bawah panji – panji Islam adalah senjata utama yang dapat menghentikan kebiadaban Zionis Yahudi dan menumpas prilaku liar orang – orang kafir. Allah berfirman: “Dan berpeganglah kamu sekalian kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai..”(Ali Imran: 103