BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal mendasar dalam perkembangan dunia karena pendidikan sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia. Merosotnya kualitas pendidikan di era milenium ini merupakan hal yang sungguh disayangkan dan patut dipertanyakan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, salah satunya adalah dengan pembaharuan kurikulum. Kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum baru yang menekankan agar pembelajaran berpusat pada siswa bukan lagi pada guru. Guru diharapkan bisa menjadi fasilitator dan mediator yang baik bagi siswa. Dalam proses pembelajaran telah diterapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang. Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan kepada aktivitas siswa dalam kelompok-kelompok kecil. Kelompok ini terdiri atas kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini, beberapa individu saling bergantung untuk mencapai suatu penghargaan bersama. Siswa bekerja dalam suatu keadaan yang membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Fisika sebagai salah satu bagian dari pelajaran IPA juga mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan Iptek. Oleh karena itu fisika hendaknya dapat dipahami dan diminati oleh para siswa, bukannya ditakuti dan dijauhi. Salah satu materi pokok dalam pelajaran fisika adalah mempelajari getaran dan gelombang. Pada materi pokok ini akan dicoba model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk membagi gagasan dalam kelompok serta siswa dapat menumbuhkembangkan keterampilan-keterampilan siswa seperti mengambil giliran dan berbagi tugas, mendorong berpartisipasi, mendengarkan dengan aktif dan bertanya. Kondisi-kondisi rill yang dihadapi penulis saat melakukan PPL di SMPK Giovanni Kupang adalah: adanya sebagian siswa yang sulit sekali untuk mengajukan pertanyaan dalam kerja kelompok (eksperimen atau diskusi), hanya ada beberapa siswa yang aktif di tiap kelompoknya, sementara yang lainnya sebagai pelengkap saja. Siswa yang tergolong pandai cenderung tidak mau membantu temannya dengan sukarela untuk menjelaskan apa yang diketahuinya pada siswa yang belum mengerti, siswa yang belum mengerti tidak mau bertanya pada temannya yang mengerti. Ketika diberikan pertanyaan ada sebagian siswa yang cenderung diam atau tidak berusaha untuk menjawab, dengan kata lain tidak ada inisiatif siswa untuk memecahkan masalah. Sedangkan kondisi yang diharapkan sesuai dengan prinsip dasar pembelajaran (Budimansyah dalam Sugian Nur, 2004) adalah: siswa aktif mengajukan pertanyaan, ketika diberi pertanyaan siswa aktif untuk memberikan jawaban, siswa yang tidak mengerti mau bertanya pada siswa yang sudah mengerti, dan siswa pandai mau membantu memberikan penjelasan dengan sukarela pada siswa yang belum mengerti. Bertolak dari uraian di atas, penulis merasa tertarik dan akan melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI POKOK GETARAN DAN GELOMBANG SISWA KELAS VIII C SEMESTER GANJIL SMPK GIOVANNI KUPANG TAHUN AJARAN 2009/2010.” B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: “apakah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa?” Secara terperinci dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 2. Bagaimana keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 3. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 4. Bagaimana ketuntasan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? 5. Bagaimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah “untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa”. Secara spesifik tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Mendeskripsikan keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran koopertif tipe jigsaw. 3. Mendeskripsikan ketuntasan indikator hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 4. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 5. Mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam hal-hal sebagai berikut: 1. Sebagai acuan bagi para guru fisika maupun calon guru fisika dalam meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 2. Membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Sebagai bahan referensi bagi para peneliti selanjutnya. E. Ruang Lingkup 1. Penelitian ini dibatasi hanya pada pokok bahasan Getaran dan Gelombang. 2. Ruang lingkup penelitian ini pada SMPK Giovanni Kupang siswa kelas VIII C tahun ajaran 2009/2010. F. Asumsi Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dalam proses pembelajaran, siswa sungguh-sungguh mengikuti kegiatan pembelajaran. 2. Peneliti berlaku obyektif dalam memberikan penelitian. 3. Pengamat bersikap obyektif dalam mengamati dan memberikan penilaian terhadap peneliti. 4. Siswa sebagai subyek penelitian dalam menyelesaikan tes hasil belajar bekerja dengan sungguh-sungguh dan hasil yang diperoleh merupakan hasilnya sendiri. 5. Siswa sebagai subyek penelitian dalam mengisi angket respon siswa, mengisi dengan sungguh-sungguh sesuai dengan pengalamannya. G. Penjelasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan penelitian ini maka perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut: 1. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw Model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing anggota kelompok asal bertemu dalam kelompok ahli untuk membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok. Setelah pembahasan selesai kemudian kembali ke kelompok semula (asal) dan menjelaskan kepada teman-teman dalam kelompoknya. 3. Keterampilan kooperatif atau keterampilan sosial adalah keterampilan khusus siswa yang berfungsi untuk melancarkan peranan hubungan kerja dan peranan tugas agar anggota kelompok dapat bekerja sama secara produktif. 4. Pembelajaran dikatakan efektif apabila guru mampu mengelola kegiatan pembelajaran dengan baik, keterampilan kooperatif siswa baik pada saat pembelajaran, indikator hasil belajar siswa tuntas, respon siswa positif terhadap pembelajaran. 5. Angket respon siswa adalah lembaran yang berisi blanko isian yang harus diisi siswa berkaitan dengan tanggapannya terhadap komponen pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. 6. Lembar observasi adalah lembaran berisi blanko dalam bentuk tabel yang harus diisi oleh pengamat sesuai dengan kriteria aspek yang diamati.