PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Valeria Elisa Eka Putri NIM: 121124010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Judul skripsi ini adalah “DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT”. Skripsi ini ditulis dengan melihat fakta bahwa teknologi komunikasi semakin berkembang. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi juga mempengaruhi media handphone yang semakin canggih dan mudah didapatkan oleh tiap orang bahkan remaja. Perkembangan teknologi ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif seperti mempermudah pekerjaan, komunikasi, memperoleh informasi terbaru dengan mudah dan masih banyak lagi, sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan ialah perubahaan cara pandang dan perilaku dalam hidup berkomunikasi baik dengan sesama mau pun dengan Tuhan. Saat ini media handphone sangat membantu remaja untuk mudah berkomunikasi dengan orang tua, teman dan sesama dalam jarak yang dekat mau pun sangat jauh, informasi yang terbaru juga mudah, tetapi yang menjadi permasalahan ialah jika informasi yang didapatkan bersifat negaitf sehingga meyebabkan remaja terjerumus dalam hal yang negatif. Melihat persoalan yang terjadi tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian untuk memperoleh data-data yang diharapkan. Penulis akhirnya melakukan observasri dan wawancara kepada pastor paroki, pendamping dan kaum remaja untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dari penelitian yang tersebut diketahui bahwa pandangan pendamping mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone belum sepenuhnya bijaksana karena remaja lebih terpaku pada handphone dan menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri serta kurang mau berpartisipasi dengan kehidupan masyarakat dan Gereja. Selain itu pula penelitian ini memperoleh data bahwa handphone belum sepenuhnya digunakan dalam pembinaan hidup beriman. Gereja menyarankan bahwa media teknologi seharusnya digunakan demi perkembangan iman umat tetapi saat ini handphone belum digunakan secara maksimal dalam hidup beriman remaja. Untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilaksanakan di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, penulis mengusulkan program rekoleksi untuk para remaja, agar lebih memahami cara penggunaan handphone dengan bijaksana serta mampu memanfaatkan media handphone sebagai sarana hidup beriman. Melalui program yang ditawarkan ini diharapkan remaja semakin sadar bahwa media handphone memberikan manfaat bukan saja dalam kehidupan sehari-hari melainkan juga dalam kehidupan menggereja demi perkembangan hidup beriman. viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT This undergraduate thesis is entitled "THE IMPACT OF THE USE OF HANDPHONE ON THE FAITH OF THE YOUTH IN THE LOCAL FAITH TERITORY CALLED THE REGION OF NGABANG CITY THE HOLY CROSS PARISH IN WEST BORNEO". This undergraduate thesis is written in such a way of realizing the fact that communication technology is growing. As part of modern communication technology, handphone is increasingly sophisticated and easily be obtained by every person even the youth. It can impact people, both in a positive and a negative way. The positive impacts such as, it helps us to be at ease at work, smoothens our communication, easily provides us the latest information and many more good things, while the negative impacts might be connected with a sense of how our good attitudes have changed decreasingly towards others and God. Mobile phone is very helpful for the youth to easily communicate with their parents, friends and neighbors in a short or in a long distance. It can also help to follow the latest information with no exception of the negative effects which will cause problems. Seeing problems that occur, the author tried to do a research to obtain the expected data. The author ended up conducting some observations and interviews with the parish priest, the mentors of the youth and the youth themselves to obtain the required data. From the research, it had been revealed that the view of the mentors about the attitude of the youth in the use of mobile phone was not entirely wise because teens were more fixated on mobile phones and become selfish and less willing to participate in the society and the Church. In addition, this study obtained data that the mobile phone had not been fully used for faith formation. The Church encourages us to use the media of technology to develop the faithful’s faith. However, it is realized that nowadays, mobile phones have not been used effectively by the youth for the sake of faith. To follow up the research that has been done in the local faith territory called the region of Ngabang City in Holy Cross Parish Ngabang, the author proposes a recollection program for the youth which will help them to better understand how to use the hand phone wisely and utilize it as a means that helps them to live out their faith. Through this program, the youth will hopefully be more aware of the benefit of the mobile phone not only in a worldly life businesses but also in the life of the church, especially in connection to the development of faith. ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN........................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................... iv HALAMAN MOTTO....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.............................................. vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vii ABSTRAK....................................................................................... viii ABSTRACT..................................................................................... ix KATA PENGANTAR....................................................................... x DAFTAR ISI.................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN................................................................... xviii BAB I. PENDAHULUAN................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah.................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................ 4 C. Tujuan Penulisan................................................................. 4 D. Manfaat Penelitian............................................................ 5 E. Metode Penulisan............................................................. 6 F. Presentasi/Sistematika Penulisan....................................... 6 BAB II. DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA.............................................. A. Hidup di Era Digital........................................................ 8 1. Karakteristik Hidup di Era Digital................................. 9 9 a. Informasi yang Berlimpah...................................... 10 b. Relasi yang Langsung Namun Bercorak Sepintas dan Dangkal.................................................................. c. Corak Pengetahuan yang Didapat Cepat Namun Tidak Mendalam .............................................................. d. Bahasa Baru untuk Berkomunikasi.......................... 11 e. Manusia yang Cenderung Semakin Tidak Manusiawi 14 2. Handphone di Era Digital.............................................. xiii 12 13 14 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Sejarah Perkembangan Handphone........................... 15 b. Aplikasi dalam Handphone...................................... 16 c. Penggunaan Handphone di Era Digital......................... 19 3. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Handphone di Era Digital.................................................................... a. Dampak Positif........................................................ 21 21 b. Dampak Negatif....................................................... 22 B. Hidup Beriman Remaja di Era Digital............................... 24 1. Hidup Beriman di Era Digital....................................... 24 2. Handphone Dalam Hidup Beriman Remaja.................... 27 3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital....................... 30 C. Pembinaan Iman Remaja di Era Digital............................ 33 1. Tahap Perkembangan Iman Remaja............................... 33 2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja.............................. 36 3. Tujuan Pembinaan Iman Remaja.................................... 38 a. Remaja Mampu Menemukan Identitas Diri.............. 38 b. Sadar Mengakui dan Mengungkapkan Iman Kekatolikan ............................................................ c. Mencapai Kepenuhan Hidup..................................... 39 d. Pendewasaan Iman.................................................. 40 e. Memahami dan Mengetahui Tindakan Etis dan Ajaran Moral Katolik............................................................. f. Terlibat Aktif Di Lingkungan Gereja dan Masyarakat............................................................... g. Bijak Dalam Penggunaan Media Digital.................... 40 4. Materi Pembinaan Iman Remaja.................................... BAB III. DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT A. Gambaran Umum Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat.............................................................................. 1. Sejarah Singkat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat............................................................................ 2. Situasi Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat............................................................................. a. Jumlah, Pembagian Wilayah dan Lingkungan......... xiv 39 40 41 41 45 45 45 50 50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Kekhasan dan Kehidupan Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat...................................... 3. Kegiatan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat............................................................................. B. Metodologi Penelitian....................................................... 52 53 55 1. Rumusan Permasalahan................................................. 55 2. Tujuan Penelitian.......................................................... 55 3. Manfaat Penelitian ......................................................... 56 4. Penelitian Yang Relevan.................................................. 57 5. Jenis Penelitian............................................................ 58 6. Tempat dan Waktu Penelitian........................................ 59 7. Sampel Penelitian......................................................... 59 8. Variabel Penelitian........................................................ 60 9. Instrumen Penelitian.................................................... 65 C. Hasil dan Pembahasan Penelitian Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat............................................................................... 1. Hasil Penelitian............................................................. 67 a. Hasil Penelitian Wawancara Pastor Paroki, Pastor Pendamping dan Pendamping.................................. b. Hasil Penelitian Wawancara Kaum Remaja............... 68 2. Pembahasan Hasil Penelitian......................................... 67 71 74 a. Penggunaan Handphone............................................. 75 b. Hidup Beriman Remaja............................................... 81 c. Usulan atau Harapan Untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja...................................................................... D. Kesimpulan Hasil Penelitian............................................ 86 BAB IV. USULAN PROGRAM “BERSELANCAR MELALUI HANDPHONE”.............................................................. A. Latar Belakang................................................................ 91 87 91 B. Sekilas Mengenai Rekoleksi ............................................ 93 C. Metode Appreciative Inquiry............................................. 94 D. Tujuan Program.............................................................. 96 E. Usulan Kegiatan Rekoleksi.............................................. 96 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Tema Umum................................................................ 96 2. Tujuan Rekoleksi.......................................................... 97 3. Peserta.......................................................................... 97 4. Tempat Dan Waktu....................................................... 97 5. Bentuk Rekoleksi.......................................................... 97 6. Sumber Bahan............................................................... 98 7. Metode Rekoleksi........................................................... 98 8. Sarana............................................................................ 98 9. Susunan Acara Rekoleksi................................................ 98 F. Satuan Perisapan Program................................................. 100 1. Satuan Pendampingan Pembukaan..................................... 100 2. Satuan Pendampingan Sesi I........................................... 104 3. Satuan Pendampingan Sesi II............................................. 108 4. Satuan Pendampingan Sesi III.......................................... 111 5. Satuan Pendampingan Sesi IV........................................... 115 BAB V. PENUTUP.......................................................................... 119 A. Kesimpulan...................................................................... 119 B. Saran ............................................................................. 121 DAFTAR TABEL Tabel 1. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Remaja 60 Tabel 2. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Pastor/Pendamping 62 Tabel 3. Penggunaan Handphone 68 Tabel 4. Hidup Beriman Remaja 69 Tabel 5. Usulan atau Harapan Pastor dan Pendamping untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja Tabel 6. Penggunaan Handphone 70 Tabel 7. Hidup Beriman Remaja 72 Tabel 8. Usulan atau Harapan Remaja untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja DAFTAR PUSTAKA............................................................................ LAMPIRAN xvi 71 74 124 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Transkip Hasil Wawancara (1) 2. Penjelasan Alur Video (15) 3. Foto-foto Kegiatan Selama Penelitian (16) 4. Surat Penelitian (17) 5. Surat Keputusan Uskup Agung Pontianak (18) 6. Susunan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat 7. Surat Selesai Penelitian (19) xvii (20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR SINGKATAN A. Singkatan Kitab Suci Seluruh singkatan dalam Kitab Suci ini mdengikuti Alkitab Deuterukanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deuterukanonika yang diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan diakui oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2001, hal.8. B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja CT : Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Anjuran Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Klerus dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. EN : Evangili Nuntiandi (Mewartakaan Injil), Anjuran Apostolik Sri Paus Paulus VI kepada para uskup, imam-iman dan umat beriman seluruh gereja katolik tentang pewartaan injil dalam dunia modern, 8 Desember 1975. IM : Inter Mirifica (Upaya-upaya Komunikasi Sosial), dekrit Konsisli Vatikan II tentang upaya-upaya komunikasi sosial, 4 Desember 1963. KV II : Konsili Vatikan II C. Singkatan Lainnya AI : Apreciative Inquiry Bapakat : Bapak-Bapak Katolik BBM : Balckberry Messenger CDMA : Code Division Multiple access xviii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DPP : Dewan Pastoral Paroki EKM : Ekaristi Kaum Muda FB : Facebook GSM : Global System for Mobile Communications HVS :Hourvrij Schrijfpapier KAS : Keuskupan Agung Semarang KTM : Kelompok Tritunggal Maha Kudus KKMK : Komunitas Karyawan Muda Katolik KWI : Konferensi Waligereja Inonesia LCD : Liquid Crystal Display MKS : Minggu Komunikasi Sosial OMK : Orang Muda Katolik PNS : Pegawai Negeri Sipil PKKI :Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan Seindonesia PPA : Putra Puteri Altar SMS : Short Message Service SD : Sekolah Dasar SMP : Sekolah Menengah Pertama TNI : Tentara Nasional Indonesia TOMK : Temu Orang Muda Katolik WA : Whats App WKRI : Wanita Katolik Republik Indonesia 1G : First Generation 2G : Second Generation 3G : Third Generation xix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4G : Fourth Generation xx PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai perkembangan teknologi, tidak dapat dihindari bahwa pada saat ini kita hidup pada era digital di mana kita menjalani dan menghayati hidup dalam konteks budaya digital. Kita mengalami dan menyadari perkembangan komunikasi digital serta pengaruhnya dalam hidup kita sehari-hari (Komisi Kateketik, 2015:9). Hidup di era digital ini memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai macam inforamsi terbaru. Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dan sudah tidak dapat terbendung lagi. Setiap detik selalu bermunculan perubahan-perubahan terbaru. Perkembangan teknologi ini melahirkan generasi yang disebut sebagai Generasi Net (Komisi Kateketik, 2015:23). Generasi Net adalah mereka yang lahir dan telah hidup dalam kekuatan akses dan ketersediaan berbagai macam teknologi terbaru. Bagi mereka yang hidup dan menghayati perkembangan teknologi perubahan ini menjadi hal yang sangat disyukuri karena hal ini dapat mempermudah pekerjaan dan kegiatan mereka. Tetapi bagi mereka yang baru mengenal perkembangan teknologi hidup pada zaman digital ini menjadi sesuatu yang baru dan mereka harus menyesuaikan diri kembali. Kemajuan teknologi ini dapat mengubah cara pandang dan perilaku mereka dalam hidup berkomuikasi. Hal ini menyebabkan mereka mengandalkan teknologi dalam berbagai sendi kehidupan misalnya berkomunikasi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 bersosialisasi, belajar dan bermain. Dengan kemajuan yang terjadi ini masyarakat sangat berminat dengan hal-hal yang cepat dan instan. Situasi yang terjadi ini dapat dijadikan sebagai dampak positif dari kemajuan teknologi sekaligus dampak negatif. Dengan adanya kemajuan teknologi ini menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian Gereja. Gereja tidak dapat menutup mata dengan perubahan zaman yang semakin pesat ini. Telah banyak tanggapan yang diberikan Gereja mengenai keadaan di era digital ini misalnya adalah dokumen-dokumen yang dikeluarkan oleh Gereja Inter Mirifica (IM) Konsili Vatikan II, Ensiklik Paus Paulus VI tahun 1975 tentang Evangili Nuntandi (EN), serta setiap tahun Bapa Suci memberikan Surat Gembala dalam rangka Hari Komunikasi Sosial Sedunia dan masih banyak lagi tanggapan yang diberikan Gereja. Dari pesan-pesan yang telah diberikan oleh Paus itu nampak dengan jelas bahwa Gereja juga menyikapi perkembangan media digital ini. Mengingat pengaruhnya yang begitu luas dan signifikan Paus selaku pemimpin Gereja menyatakan sikap pastoralnya bahwa media sebagai anugerah Allah. Dengan adanya media timbul banyak peluang bagi Gereja untuk melaksanakan pewartaan dan evangilisasi. Gereja juga semakin menyadari bahwa perubahan teknologi ini lebih berdampak banyak kepada mereka yang lahir dalam zaman serba ada ini misalnya anak-anak, remaja dan kaum muda yang sangat rentan akan kemajuan teknologi ini. Oleh karena itu Gereja sangat memperhatikan dan memanfaatkan teknologi ini sebagai sarana pewartaan dan evangilisasi, karena jika tidak dimanfaatkan maka dengan adanya perubahan budaya ini dapat berpengaruh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 kepada hidup beriman anggota Gereja tanpa terkecuali anak-anak, remaja dan kaum muda. Kemajuan teknologi ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia bahkan sampai di desa-desa. Tanpa terkecuali juga di daerah Ngabang, Kalimantan Barat telah mengalami kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini semakin menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi, saat ini baik orang dewasa sampai dengan anak kecil telah memiliki alat teknologinya sendiri misalnya handphone. Handphone adalah salah satu alat teknologi yang saat ini mudah didapatkan. Melalui handphone kita dapat berkomunikasi dengan mudah dan dapat memperoleh informasi dengan cepat. Informasi yang tersedia ini bisa jadi informasi yang positif maupun negatif, bayangkan jika yang mendapat informasi negatif ialah mereka yang masih kecil dan remaja sehingga dapat mempengaruhi hidup beriman mereka. Remaja di wilayah Ngabang Kota hampir rata-rata telah memiliki handphone sebagai sarana berkomunikasi dan menjalin relasi. Bagi remaja khususnya di wilayah Ngabang Kota, handphone merupakan salah satu barang yang harus dimiliki agar mereka bisa selalu update akan informasi yang ada. Kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota sudah mulai dipengaruhi oleh kemjuan-kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi ini membawa dampak positif dan negatif kepada kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota, dampakdampak tersebut secara tidak langsung sudah terlihat, dampak positif memberikan banyak manfaat bagi remaja, tetapi dampak negatif dapat menjerumuskan mereka dalam hal yang tidak baik, prestasi yang menurun, kecanduan game, dan banyak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 remaja yang masih duduk di bangku SMP-SMA terpaksa nikah muda dikarenakan terjerumus dalam pergaulan bebas yang disebabkan oleh pengaruh teknologi dan kurangnya perhatian dari orangtua akan penggunaan teknologi. Dengan demikian melihat situasi yang terjadi ini penulis mengambil inisiatif judul yaitu “DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pandangan pendamping dan remaja tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone? 2. Sejauh man a handphone sudah digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? 3. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone? 2. Mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? 3. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 D. Manfaat Penulisan 1. Bagi remaja: Dengan adanya penulisan ini, para remaja mengetahui bahwa handphone yang mereka miliki bukan hanya sebatas teknologi komunikasi saja tetapi juga mampu menjadi sarana pembinaan hidup beriman mereka. Selain itu pula melalui penulisan ini para remaja semakin mampu untuk memanfaatkan dengan sebaik-baiknya handphone yang mereka miliki sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh Gereja demi perkembangan iman mereka. 2. Bagi pendamping remaja: Dengan adanya penulisan ini pendamping mampu untuk memanfaatkan media teknologi terutama handphone sebagai sarana pembinaan iman bagi para remaja serta mengetahui berbagai metode yang digunakan untuk pembinaan iman remaja. 3. Bagi pastor paroki: Dengan adanya penulisan ini pastor paroki semakain menyadari bahwa pembinaan iman remaja semakin perlu ditingkatkan. Terutama dengan memanf aatkan media teknologi handphone sebagai sarana pembinaan hidup beriman remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 E. Metode Penulisan Metode penulisan ini adalah deskriptif analitis yaitu memaparkan, menguraikan serta menganalisis permasalahan yang ada, sehingga ditemukan jalan pemecahan yang tepat. Dalam penulisan ini penulis memaparkan penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Data yang dibutuhkan, diperoleh dengan menggunakan wawancara terhadap Pastor paroki, Pastor Pendamping, Pendamping dan kaum remaja mengenai penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja. Dari pernyataan tersebut penulis mengambil metode penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu (Sugiyono, 2013:14) F. Presentasi/Sistematika Penulisan Bab I. Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang serta penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penulisan, manfaat penulisan dan sistematika penulisan. Bab II. Dalam bab ini ada 3 bagian, bagian pertama memuat penjelasan mengenai Hidup Di Era Digital : 1. Karakteristik hidup di era digital 2. Handphone di era digital 3. Dampak positif dan negatif handphone di era digital. Bagian kedua berisi penjelasan mengenai Hidup Beriman Remaja di Era Digital yang meliputi: 1. Hidup Beriman di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 Era Digital 2. Handphone dalam Hidup Beriman Remaja 3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital. Bagian ketiga membahas Pembinaan Iman Remaja di Era Digital yang meliputi : 1. Tahap Perkembangan Iman Remaja 2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja, dan 3. Tujuan Pembinaan Iman Remaja. Bab III. Dalam bab ini pada bagian pertama berisi gambaran umum mengenai situasi paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat yang meliputi sejarah paroki, situasi paroki dan kegiatan pastoral apa saja yang diadakan oleh paroki. Pada bagian kedua akan berisi mengenai metodologi penelitian yang meliputi rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, penelitian yang relevan, jenis penulisan, tempat dan waktu penelitian, sampel penelitian dan variabel penelitian. Pada bagian ketiga berisi hasil dan pembahasan peneiltian, yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Pada bagian keempat akan berisi mengenai kesimpulan hasil penelitian. Bab IV. Bab ini membahas program yang dilaksanakan untuk membantu pendamping, untuk memanfaatkan handphone sebagai sarana dalam hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Bab V. Bab ini memuat kesimpulan dan saran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA Pada era digital ini tidak dapat dimungkiri lagi bahwa kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi termasuk pula handphone. Dapat dikatakan bahwa penggunaan teknologi termasuk handphone hampir menyentuh seluruh kehidupan manusia. Penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari telah mempengaruhi kehidupan pribadi, sosial, keluarga bahkan hidup beriman. Penggunaan handphone yang mempengaruhi seluruh segi kehidupan ini, Menimbulkan banyak manfaat yang dapat digunakan oleh manusia. Kendati demikian penggunaan handphone ini pula menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kehidupan umat manusia. Dalam bab II ini penulis akan mengulas dampak penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja. Bab II ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: bagian pertama memuat penjelasan mengenai hidup di era digital yang meliputi karekteristik era digital, penggunaan handphone di era digital, dan dampak positif dan negatif penggunaan handphone di era digital. Bagian kedua membahas hidup beriman remaja di era digital yang meliputi hidup beriman di era digital, handphone dalam hidup beriman remaja dan tantangan hidup beriman di era digital. Bagian ketiga membahas pembinaan iman remaja di era digital yang meliputi tahap perkembangan iman remaja, pengertian pembinaan iman remaja, tujuan pembinaan iman remaja dan materi pembinaan iman remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 A. Hidup Di Era Digital Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia misalnya perubahan karakteristik budaya, perilaku dan cara berkomunikasi (Komisi Kateketik, 2015:10). Kemajuan teknologi digital saat ini telah membawa manusia dalam sebuah dunia yang baru, sebuah dunia yang tak bisa lagi dilepaskan dari perangkat elektronik. Kita berada dalam gelombang era digital. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia ini pada akhirnya membawa konsekuensi tersendiri karena akan menimbulkan dampak yang positif maupun negatif. 1. Karakteristik Hidup Di Era Digital Saat ini zaman telah berubah semakin maju dan telah berada di era digital. Era digital adalah dimana manusia menjalani dan menghayati hidup dalam konteks budaya digital, dalam arti bahwa setiap kegiatan sehari-hari yang kita lakukan tidak terlepas dari peran teknologi. Perkembangan teknologi ini menghadirkan perubahan pada karakter budaya dan perilaku komunikasi manusia, sadar atau pun tidak setiap orang yang hidup dalam era digital ini pastilah mengalami perubahan karakter dan sikap dalam menghayati dan menjalankan hidup sehari-hari. Budaya baru di era digital ini menimbulkan suatu perubahan yang signifikan, dapat dilihat dan dirasakan secara langsung. Karakteristik hidup era digital ditandai oleh informasi yang berlimpah, relasi yang langsung namun bercorak sepintas dan dangkal, corak pengetahuan yang didapat cepat namun tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 mendalam, bahasa baru untuk berkomunikasi, dan manusia yang cenderung semakin tidak manusiawi (Komisi Kateketik, 2015:10) a. Informasi yang Berlimpah Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi, maka semakin banyak perubahan yang kita rasakan. Salah satunya dapat dirasakan dalam dunia komunikasi. Saat ini dunia komunikasi digital lewat internet membuka gudang informasi yang tadinya tidak terjangkau oleh banyak orang (Komisi Kateketik, 2015:10). Setiap orang dapat mengakses berbagai macam informasi-informasi mengenai berbagai hal yang ingin mereka ketahui. Informasi ini dapat diperoleh dengan sangat cepat, dan sarana untuk memperoleh informasi ini pun berbagai macam, misalnya internet, televisi, radio, media cetak, dan lain-lain. Informasi yang diterima dari berbagai sumber tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Informasi dapat berisi apa saja yang diinginkan oleh pencari informasi tersebut. Internet adalah salah satu sumber untuk mencari banyak informasi. Internet mengusung ide yaitu akses kemudahan (Pando, 2014:37). Informasi saat ini dapat berisi berita-berita terkini misalnya politik, kemanusiaan, pengetahuan, bahkan kehidupan beriman. Informasi selain mudah didapat juga jumlahnya berlimpah. Dalam satu situs kita bisa memperoleh banyak informasi yang ada. Saat ini internet tidak dapat kita hitung lagi jumlah website yang menyajikan berbagai macam informasi terkini. Begitu pula televisi, saat ini telah banyak stasiun televisi yang dapat kita saksikan dan menyajikan banyak informasi. Begitu pula radio sudah semakin beragam frekunsi yang dapat kita dengarkan. Sama halnya pula dengan media PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 cetak dan lain-lain. Melalui informasi yang berlimpah ini kita menjadi orang yang update akan situasi yang terjadi saat ini, semakin menambah pengetahuan, tetapi di sisi lain pula kita juga dapat terpengaruh dengan informasi hoax (berita bohong) mengenai situasi yang terjadi. b. Relasi yang Langsung namun Bercorak Sepintas dan Dangkal Perkembangan teknologi yang canggih telah memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi kita untuk saling menyapa saudara atau pun teman baru di dunia maya. Saat ini internet telah membuka kemungkinan yang amat luas untuk menjalin relasi dengan orang-orang yang barangkali belum pernah dijumpai secara fisik (Komisi Kateketik, 2015:11). Komunikasi dapat dilakukan melalui email, facebook, twitter, bbm, whatsapp, instagram, path dan masih banyak lagi media sosial yang ada. Relasi ini dapat terjalin dengan saling sapa melalui tanggapan dan komentar yang disertakan saat teman atau pun kenalan kita mengunggah aktifitasnya di media sosial. Dengan demikian kemajuan teknologi saat ini membuat kita merasa nyaman dan mudah untuk menjalin relasi dengan banyak orang tanpa harus berkontak secara fisik. Tetapi perlu diwaspadai bahwa dengan kemudahan yang didapat ini bisa menimbulkan relasi dengan dunia nyata menjadi terhambat bahkan terputus. Relasi langsung yang dimaksud di sini bahwa untuk menjalin komunikasi tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi hanya dengan video- call saat ini orang mampu berelasi dengan efektif. Dengan demikian seseorang tak perlu menempuh jarak jauh hanya untuk mengunjungi keluarga atau kerabat (Pando, 2014:37). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 Selain untuk membangun relasi dengan keluarga, saat ini juga dunia maya mampu untuk membangun relasi dengan orang-orang baru yang belum pernah ditemui, hal inilah yang disebut sepintas. Sama halnya dengan relasi yang dangkal bahwa seseorang belum benar-benar tahu dan secara mendalam mengenal pribadi orang tersebut. c. Corak Pengetahuan yang Didapat Cepat namun Tidak Mendalam Pengetahuan yang didapat saat ini diperoleh secara cepat dan hal ini menimbulkan konsekuensi yang harus diterima. Penampilan atau permukaan menggantikan kedalaman, kecepatan menggantikan refleksi yang mendalam (Komisi Kateketik, 2015: 11), yang artinya bahwa saat ini kita menjadi generasi yang hanya melihat dari sampul luarnya saja tanpa melihat apakah isi yang disampaikan sangat mendalam dan membicarakan nilai-nilai yang baik demi perkembangan. Adanya kemajuan teknologi juga menjadikan kita generasi yang tidak mementingkan proses untuk memperoleh pengetahuan tersebut, tapi lebih menginginkan kecepatan untuk memperolehnya. Generasi yang sejak kecil sudah disuguhi dengan internet akan mengalami proses perkembangan dan pembentukan pengetahuan secara cepat memlaui aduiovisual tanpa melewati proses penalaran (Komisi Kateketik, 2015:11). Google dan Yahoo menjadi alat untuk menjawab segala sesuatu yang menjadi persoalan bagi pelajar sehingga mereka kurang menyediakan waktu untuk lebih dalam memperoleh pengetahuan dan menemukan jawaban dengan proses belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 d. Bahasa Baru untuk Berkomunikasi Dalam masa ini bahasa yang paling menyentuh emosi oleh sebagian orang adalah bahasa audio-visual. Audio-visual menggunakan gambar dengan musik yang menyentuh, sehingga penyampaian unsur-unsur emosional menjadi kaya (Komisi Kateketik, 2015:12). Bahasa memiliki fungsi sebagai ekspresi diri yang mengandung pengertian bahwa bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan pembicara. Bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri dapat menjadi media untuk menyatakan keberadaan (eksistensi) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi. Selain itu, bahasa juga memiliki fungsi sebagai informasi yang dapat di sampaikan kepada keluarga maupun anggota-anggota masyarakat. Seperti berita, pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa, baik media cetak (koran, majalah, dan lain-lain) ataupun elektronik (televisi, radio, website atau blog, dan lain-lain). Melalui bahasa juga, seseorang dapat belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan etika dalam masyarakat. Jika seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat, maka dengan mudah juga dia akan membaurkan diri dalam kehidupan masyarakat. Bahasa juga dapat berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Jika fungsi ini berjalan dengan baik, semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik juga. Seperti menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang yang komunikatif dan persuasif. Oleh karena itu, dengan bahasa seseorang bisa mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 e. Manusia yang Cenderung Semakin Tidak Manusiawi Komunikasi yang berlangsung dalam era digital ini tidak mengalami perjumpaan fisik secara langsung dan akhirnya menimbulkan pertanyaan serta tantangan: apakah orang yang kita jumpai di dunia virtual ini sungguh tulus untuk menjalin relasi dengan kita (Komisi Kateketik, 2015:12). Selain itu pula dengan kemudahan yang ada perlu ditanyakan apakah mereka memiliki komitmen dan kesetian akan etiket baik. Kemajuan jaman telah banyak merubah sikap dan sifat manusia menjadi tidak manusiawi misalnya saat ini yang sering terjadi adalah banyaknya penipuan melalui media sosial bahkan sampai dengan kasus kriminal yaitu, penculikan, pemerkosaan dan akhirnya pembunuhan. Sebenarnya kemajuan teknologi ini bisa sangat membantu dan banyak dampak positifnya, tetapi perlu diperhatikan pula bahwa dampak negatif tidak dapat dimungkiri. Hidup di era digital sebenarnya susah-susah gampang. Meskipun budaya yang baru menimbulkan banyak perubahan besar, tetapi jika setiap orang mampu untuk menggunakan dan memanfaatkan era digital sebaik mungkin teknologi ini mampu membawa perubahan besar yang lebih baik. 2. Handphone Di Era Digital Handphone adalah salah satu alat teknologi yang perubahannya terlihat cepat dan signifikan. Handphone juga saat ini banyak memberikan manfaat bagi pengguna yang memilikinya sehingga saat ini handphone menjadi alat komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Kemajuan dari PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 handphone ini pun tidak terlepas dari sejarah perkembangan alat ini. Aplikasi dalam handphone juga memberi manfaat bagi penggunaannya dalam era digital ini. Hal-hal tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagaimana cara penggunaanya dalam era digital ini. a. Sejarah Perkembangan Handphone Telepon genggam atau yang sering dikenal dengan istilah handphone adalah media komunikasi yang memiliki kemampuan sama seperti fixed line dan dapat dengan mudah dibawa kemana saja (portable), juga tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon kabel (nirkabel,wireless). Saat ini Indonesia memiliki dua jaringan telepon yaitu GSM dan CDMA dan dengan semakin berkembangnya jaman saat ini handphone telah semakin berkembang dan menggunakan 3G, yaitu handphone telah memasuki layanan internet dengan wireless. Dikatakan bahwa penemu dari sistem telepon genggam ini ialah Martin Cooper yaitu seorang karyawan yang bekerja di pabrik Motorola pada tanggal 3 April 1937. Menurut Ferry Hermasyah di dalam blognya perkembangan handphone dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu: generasi awal, generasi pertama (1G), generasi kedua (2G), generasi ketiga (3G) dan generasi ke empat (4G) (http://teknologi-mu.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-handphone-dan- perkembangannya.html. ) Dalam perkembangan telepon seluler telah banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dalam sistem telekomunikasi tersebut. Dari saat pertama pengeluaran, handphone hanya dapat digunakan dari satu arah dan kemudian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 berkembang menjadi dua arah dan akhirnya perkembangan semakin canggih. Saat ini handphone telah masuk dalam generasi 4G yang memudahkan pengguna mengakses segala hal melalui handphone. Dengan demikian dari awal pertama keluar dan akhirnya sampai pada generasi ke 4 ini telah banyak perubahan yang dialami oleh pengguna handphone tersebut. Pengguna handphone bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja, tetapi saat ini anak kecil pun sudah menggunakan handphone dengan lancar. Media komunikasi tersebut saat ini bukan hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi tetapi sebagai alat untuk melakukan banyak hal misalnya yang menyangkut tentang soal pekerjaan, pendidikan, bisnis dan masih banyak yang lainnya. Semakin berkembangnya jaman, semakin canggih pula teknologi yang dihasilkan manusia. Dalam sebuah handphone kecil yang digenggam dengan tangan, maka seseorang tersebut dapat mengetahui segala hal yang ingin diketahuinya. Dengan demikian para pencipta semakin mengembangkan sistem handphone menjadi lebih canggih lagi dengan menawarkan berbagai macam aplikasi terbaru dan berbagai macam media sosial yang ada dan semuanya dapat digunakan melalui handphone yang kita miliki. b. Aplikasi dalam Handphone Dalam era digital ini melalui handphone telah tersedia berbagai macam aplikasi, misalnya saja, android. Android adalah sistem operasi yang dirancang untuk telepon pintar, komputer atau tablet. Android sendiri memiliki beberapa jenis yaitu cupcake, donut, eclair, froyo, gingerbread, honeycomb, ice cream, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 sandwich, jellybean, kitkat. Tujuan android ini diciptakan ialah untuk keseragaman lingkungan pengembangan aplikasi di mobile phone, untuk konsistensi akses hardwear, dan untuk ekosistem mobile phone yang bertenaga, kaya fitur, aman dan terjangkau (Zamorny, 2016 : 2). WhatsApp: adalah salah satu aplikasi messenger yang saat ini banyak digemari dan digunakan oleh pengguna ponsel pintar. Aplikasi ini seperti SMS yang digunakan untuk mengirim pesan, tetapi lebih dari itu, whatsapp ini dapat digunakan untuk mengirim video, lagu, bahkan dapat saling mengirin pesan suara (Hilmi & Java, 2015 ; 36). BBM: BBM merupakan singkatan dari Blackberry messenger yang saat itu hanya dapat digunakan melalui sistem operasi blackberry namun saat ini sistem ini sudah dapat digunakan melalui android atau i-phone. BBM sendiri berguna untuk saling menerima dan mengirim pesan, video, gambar, atau file-file yang dapat dikirim melalui BBM, dan saat ini juga BBM sudah bisa untuk melakukan panggilan. BBM disini juga dapat berfungsi untuk mengetahui apa yang dilakukan atau pun dirasakan oleh orang-orang yang ada di kontak BBM dengan melihat status yang mereka tuliskan di BBM tersebut. (Hilmi & Java, 2015 ; 30). Game: adalah salah satu aplikasi yang juga sangat diperlukan oleh pengguna handphone. Game sangat digemari karena dapat membantu seseorang untuk sejenak refreshing dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya. Berbagai macam game dapat dengan mudah diinstal melalui layanan play store yang ada di dalam handphone yang kita miliki. Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi yang sering digunakan oleh pengguna handphone ini. Semakin bertambahnya tahun semakin pula bertambah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 aplikasi-aplikasi terbaru yang banyak memberikan keasikan tersendiri bagi para penggunanya. Semua aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam handphone ini sangat baik dan banyak manfaat yang dapat diperoleh jika saja pengguna dengan bijak untuk menggunakannya, terutama bagi pelajar yang sudah diperbolehkan untuk memiliki handphone atau ponsel pintar dari orang tua mereka. Dengan demikian diharapkan orang tua mampu untuk memperhatikan penggunaan handphone oleh pelajar. Saat ini segala aplikasi yang telah banyak diperbaharui oleh para pakar teknologi ini bukan menjadi hal yang asing lagi untuk banyak orang. Penggunaan berbagai aplikasi yang ada ini disadari bahwa memang benar bahwa karakteristik era digital telah membawa pengaruh dalam kebudayaan. Dengan berbagai macam aplikasi yang ada misalnya whatsaap, bbm, facebook kita dapat membagikan informasi dan memperoleh informasi dengan cepat. Selain itu pula melalui aplikasi-aplikasi tersebut relasi terhadap orang lain pun menjadi mudah. Selain untuk berkomunikasi dengan sahabat, kita pula dapat berkenalan dan menjalin relasi dengan orang yang belum pernah kita kenal dan temui sebelumnya, tetapi relasi ini hanya bersifat sepintas dan dangkal. Melalui aplikasi google dan yahoo pula kita mampu memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dengan cepat tetapi akibatnya pengetahuan yang kita dapat ini tidak mendalam karena tidak melewati proses yang panjang. Dengan aplikasi youtube kita pun mendapat hiburan dari video-video yang mampu mengajak kita untuk berbenah diri dan mengembangkan kualitas hidup dan menjadi kreatif, karena saat ini setiap orang lebih merasa tersentuh dengan bahasa audio-visual. Perlu diperhatikan dengan aplikasi-aplikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 yang ada dalam handphone ini bahwa mampu menjadikan manusia cenderung kurang manusiawi, karena manusia sudah mulai sibuk dengan diri sendiri dan akhirnya kurang perduli dengan orang lain. c. Penggunaan Handphone di Era Digital Handphone adalah salah satu alat yang menjadi pegangan untuk memperluas komunikasi dan menjalin relasi dengan siapa pun. Penggunaan handphone di era digital ini sendiri sebagai alat untuk saling berkomunikasi dan saling bertukar informasi. Informasi diperlukan agar setiap orang mampu untuk update terhadap masalah-masalah yang terjadi saat ini. Penggunaan dari handphone ini pun dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan baru dan bagi para pe-bisnis penggunaan handphone juga sebagai sarana untuk melancarkan bisnis yang sedang mereka dijalani. Handphone sangat bermanfaat bagi kita yang menggunakannya. Manfaat yang diterima setiap orang berbeda-beda, tergantung dari tujuan mereka menggunakan handphone tersebut. Misalnya bagi pengusaha, handphone menjadi satu alat yang dapat memperlancar relasi mereka dengan rekan bisnisnya, sehingga kerjasama mereka dapat lancar. Bagi orangtua handphone dapat mempermudah orangtua untuk berkomunikasi dengan anaknya jika jarak menjadi penghalang. Bagi kaum muda handphone menjadi salah satu alat yang sangat bermanfaat untuk melihat kabar terbaru dan untuk saling berkomunikasi di media sosial. Penggunaan handphone saat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 untuk mengembangkan hidup beriman, dengan cara mencari berbagai sumber untuk pendalaman iman secara pribadi atau pun kelompok. Banyak manfaat yang kita terima melalui keberadaan handphone ini. Akan tetapi di sisi lain, telah dikatakan bahwa kemajuan media ini otomatis telah menjadi kebudayaan yang kita jalani saat ini. Kemajuan teknologi, termasuk handphone dapat memicu banyak kerugian, terutama bagi remaja yang secara langsung cepat terkena oleh dampak kebudayaan global ini (Sudarminta, 1989, 24). Penggunaan handphone yang sejatinya untuk berkomunikasi dan bertukar informasi ini bisa sangat bermanfaat bagi kita, jika kita mampu untuk menggunakannya dengan bijak. Aplikasi yang berfungsi untuk berkomunikasi yang ada dalam handphone seperti BBM, whatsapp, line, facebook ini dapat dijadikan sarana perkembangan diri tertuama perkembangan iman, jika saja yang menggunakannya melakukan hal tersebut. Seperti penulis yang memiliki akun whatsapp dan tergabung dalam suatu grup selalu mendapatkan informasi terbaru mengenai kegiatan-kegiatan pengembangan diri dan juga mendapatkan kesegaran rohani dari renungan harian yang dikirimkan di dalam grup whatsapp tersebut. Handphone yang dimiliki sebagai media komunikasi ini mampu mengajak seluruh masyarakat untuk menularkan segi-segi positif dari penggunaan media handphone ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 3. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Handphone di Era Digital Handphone dari tahun ke tahun berkembang dengan sangat cepat. Dari pengalaman, berbagai jenis handphone telah banyak keluar dan sudah banyak juga dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk kalangan anak-anak, remaja dan kaum muda yang menjadi generasi net. Jika dilihat, dulu bentuk dan ukuran handphone sangatlah besar tetapi semakin majunya era globalisasi maka bentuk dan ukuran handphone semakin tipis sehingga semakin mudah untuk dibawa kemana pun dan kapan pun. a. Dampak Positif Dengan adanya aplikasi-aplikasi terbaru setiap orang dipermudah dalam hal menambah wawasan dan juga update akan situasi yang terjadi masa kini. Handphone juga bermanfaat sebagai penyedia informasi bagi setiap orang yang membutuhkan informasi secara cepat. Informasi yang didapat pun sangat berlimpah. Dengan adanya handphone di era digital ini setiap orang dimudahkan untuk saling berkomunikasi dan menjalin relasi dengan setiap orang. Melalui handphone kita tidak perlu lagi khawatir dengan jarak. Dengan menggunakan telepon dan video-call kita sudah dapat mengetahui kabar dari keluarga, sanaksaudara dan sahabat yang jaraknya sangat jauh dari kita. Melalui handphone jangkauan bukanlah penghalang. Di era digital ini pula, handphone menjadi sarana untuk bisnis dan menambah penghasilan. Melalui handphone setiap orang yang menjalankan bisnis dapat dengan mudah membagikan informasi mengenai bisnis yang dijalankannya. Selain untuk kegiatan material, handphone juga membantu kita untuk lebih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 terbuka akan penggunaan media teknologi sebagai sarana perkembangan iman. Handphone dapat dimanfaatkan untuk hidup beriman misalnya untuk sarana mencari doa-doa tertentu melalui aplikasi yang dapat di instal melalui play store, misalnya aplikasi eKatolik. Dalam aplikasi ini tersedia alkitab elektronik, kumpulan-kumpulan doa, renungan harian, jadwal misa, riwayat orang kudus, ibadat harian dan doa rosario. Dengan penggunaan yang tepat maka handphone sungguh dapat membantu dan memberikan banyak manfaat demi perkembangn hidup. b. Dampak Negatif Menurut (Lita 2014: 20), bisa dilihat saat ini alat komunikasi mampu membuat orang yang menggunakannya tidak perduli dengan keadaan sekitar, contoh saja jika seseorang sedang menunggu, entah menunggu giliran saat berobat atau menunggu antiran tiket nonton. Seringkali kita liat orang-orang tidak lagi berkomunikasi satu dengan yang lain karena mereka sedang asyik dengan kegiatan dan kesibukannya sendiri. Padahal dulu saat handphone belum berkembang seperti sekarang ini, orang-orang lebih senang untuk berinteraksi dengan yang lain, karena sebuah komunikasi yang nyata sangat penting dan menyenangkan sambil menunggu. Dengan demikian komunikasi dengan interaksi langsung saat ini telah menjadi hal yang asing bagi kalangan masyarakat terutama para pelajar. Dengan demikian handphone menyebabkan penggunanya mengasingkan diri dari dunia luar. Dampak negatif dari penggunaan handphone ini pula dapat dilihat dari banyaknya informasi yang sangat mudah didapat melalui handphone. Informasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 memang perlu, tetapi dengan berlimpahnya informasi, maka akan ada oknum tertentu yang menyebarkan provokasi atau pun keresahan dari informasi yang disebarkan. Selain itu pula ada informasi yang disebut hoax. Dengan demikian butuh sikap kritis dalam hal ini. Saat ini pula dampak negatif dari handphone mampu membuat anak-anak atau para kaum muda yang hidup di jaman abad ke 21 ini menjadi anak-anak yang malas untuk menulis (Lita 2014: 20) . Karena jika ada hal yang bisa dengan mudah didapatkan kenapa harus melewati jalan yang berliku-liku. Dengan browsing dari internet dengan mudah para pelajar benyak menemukan bahan untuk mengerjakan pekerjaan sekolah. Tetapi terkadang kemudahan ini membuat pelajar berpikir untuk copy-paste bahan-bahan tersebut, sehingga pekerjaan secara otomatis telah selesai dengan beberapa klik saja. Handphone juga menjadikan kita tidak terlalu peduli dengan keadaan sekitar, relasi dengan orang lain juga dengan Allah sendiri menjadi dangkal. Adanya handphone ini menjadikan manusia kurang setia, kurang mendalam saat menjalin relasi dengan sesama terlebih Allah. Selain itu pula dalam kehidupan menggereja handphone menjadi penyebab umat yang sedang bersembayang menjadi terganggu jika ada umat lain di sebelahnnya tidak konsentrasi saat mengikuti ibadahnya dengan memainkan handphone saat ibadah berlangsung. Penggunaan handphone yang kurang tepat juga dapat menimbulkan kasus-kasus kriminal seperti penipuan yang akhirnya berujung penculikan, pemerkosaan bahkan pembunuhan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 B. Hidup Beriman Remaja di Era Digital Kemajuan teknologi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi orang-orang yang menggunakannya, segala segi kehidupan mereka tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi termasuk juga hidup beriman mereka. Hidup beriman di era digital merupakan suatu tantangan tersendiri bagi umat beriman dan juga termasuk kaum remaja, dimana teknologi digital mampu membawa dampak terhadap hidup beriman khususnya hidup beriman para remaja. Handphone dalam hidup beriman remaja juga merupakan salah satu alat teknologi yang ikut mempengaruhi hidup beriman remaja. Dengan hidup di era digital ini kita pun menemukan tantangan-tantangan yang patut di perhatikan demi perkembangan hidup beriman, terutama hidup beriman remaja. 1. Hidup Beriman Di Era Digital Iman adalah sapaan yang datang dari Allah kepada manusia dan selanjutnya manusia menanggapi sapaan Allah tersebut dengan kepercayaan dan pengharapan penuh, itulah iman. Tetapi iman saja tidaklah cukup untuk mendapatkan pengharapan yang telah Allah janjikan. Iman haruslah disertai dengan perbuatan kasih. “Iman tanpa perbuatan adalah mati” (bdk, Yak 2:26). Iman yang telah dimiliki haruslah terus hidup dan bertumbuh melalui perbuatan kasih. Iman tidak hanya sekali jadi, tetapi iman perlu dipupuk dan terus-menerus dikembangkan melalui proses. Sejalan dengan perkembangan jaman, iman pula harus perlu diintegrasikan dengan kemajuan jaman. Adanya kemajuan jaman dan teknologi ini, juga mempengaruhi perkembangan iman dewasa ini. Paus Yohanes XXIII dan Paus Fransiskus mengatakan bahwa media merupakan anugerah Allah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 Gereja telah menyadari bahwa perkembangan teknologi merupakah salah satu sarana bagi Gereja untuk mewartakan injil dan mengembangkan hidup beriman umat. Saat ini Gereja menyadari Gereja perlu untuk turut serta dalam kemajuan teknologi ini demi perkembanagn iman dewasa ini. Dari dulu sampai saat ini untuk membantu membina iman umat digunakanlah katekese dan pewartaan sebagai sarana. Telah lama Gereja mengajak kita umat beriman untuk memanfaatkan media sebagai sarana pewartaan melalui seruan-seruan dari dokumen Gereja. Salah satunya adalah Inter Mirifica (IM). Inter Mirifica adalah salah satu dekrit yang diupayakan Gereja untuk menanggapi kemajuan zaman dan terdapat dalam Konsili Vatikan II (KV II). Yesus Kristus mengatakan bahwa bagi kita yang beriman pada-Nya hukum yang terutama adalah „Kasih. Yesus berkata: ‟"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (bdk. Mat 22:37-39). Pada zaman digital ini pun ajaran yang disampaikan Yesus tetap sama, yaitu hendaklah kita selalu berbuat kasih serta perkembangan teknologi dan komunikasi lebih mendekatkan dan membuat semakin terubung. Paus Frnsikus mengatakan pada hari Komunikasi sosia sedunia ke-48 bahwa terkadang globalisasi membuat pemisahan dan kesenjangan antara kaum kaya raya dan kaum miskin. (Paus Fransiskus, mirifica.net). Tetapi media saat ini dapat membantu untuk lebih dekat satu sama lain dan menciptakan kekeluargaan yang memanusiakan dan mengilhami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 solidaritas. Kemudian Paus Fransiskus juga berpesan kepada kita Pada Hari Komunikasi Sosial Dunia ke-50 “Kasih, pada hakikatnya, adalah komunikasi; kasih mengarah kepada keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi”. Pada era digital ini telah disadari bahwa kemajuan teknologi membawa dampak “pengasingan diri dari dunia luar” sehingga mengakibatkan komunikasi terputus dengan lingkungan sekitar, maka sebagai putra dan putri Allah, kita dipanggil untuk berkomunikasi dengan semua orang, tanpa kecuali (Paus Fransiskus, mirifica.net). Dengan demikian berarti Paus Fransiskus mengingatkan kepada kita umat beriman bahwa komunikasi berarti kita perlu terbuka dan berbagi kepada setiap orang, tidak memandang suku, ras, dan agama. Dengan hidup di era digital ini komunikasi tidak lagi dihadapi dengan masalah jarak. Dengan kemudahan yang ada kembali Paus Fransiskus mengatakan bahwa komunikasi dapat mempertemukan, menciptakan perjumpaan dan penyertaan melalui kata-kata dan kata-kata dapat mempertemukan pribadi-pribadi, antar anggota keluarga, kelompok-kelompok sosial dan bangsa-bangsa. Hal ini bisa ter jadi di dunia nyata maupun dunia digital. Di era digital ini kerahiman perlu dipupuk terus demi meyembuhkan relasi yang terluka dan memulihkan perdamaian dan kerukunan dalam keluarga dan komunitas. Paus Benediktus XVI juga menyerukan bahwa dalam era digital ini demi perkembangan hidup beriman, kita memerlukan keheningan. Keheningan diperlukan untuk dapat mendengar dan memahami diri sendiri. Melalui keheningan kita dapat menemukan makna dan kita mampu untuk mengerti apa yang sesungguhnya kita impikan dan inginkan. Memang salah satu karakteristik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 dalm era digital adalah relasi kita terhadap orang lain tidak mendalam begitu pun saat ini relasi kita dengan Allah menjadi dangkal dan tidak mendalam. Dengan demikian Benediktus XVI mengatakan dengan keheningan memungkinkan relasi antar manusia dengan Allah dapat terjalin lebih dalam, karena dengan bersikap diam kita mampu untuk lebih mendengarkan suara Allah dan pendapat sesama. Dengan demikian sudah jelas bahwa hidup beriman manusia terus berubah sesuai dengan perubahan zaman. Saat ini dimana dunia telah ada dalam era digital hidup beriman juga perlu diintegrasikan dengan perubahan zaman tersebut. Mulai dari Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa hidup beriman di Era Digital ini harus terus dipupuk demi terwujudnya kedamaian. 2. Handphone dalam Hidup Beriman Remaja Dengan melihat kemajuan teknologi yang semakin hari semakin maju timbul berbagai perubahan yang terjadi. Di kalangan remaja media komunikasi termasuk handphone sangat berpengaruh, dan mereka merupakan penerima pertama yang paling langsung dari media (Komisi Kateketik, 2015:45). Gereja telah menyadari bahwa dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi ini akan membawa dampak pula bagi hidup beriman umat, terutama pada hidup beriman remaja di era digital ini. Dikatakan oleh Fowler bahwa dalam masa remaja, tahap perkembangan iman mereka masih dalam tahap konvensional, yang berarti bahwa para remaja mencari sosok jati diri mereka yang sesungguhnya dengan bercermin pada lingkungan sekitar mereka. Selain itu pula mereka menjunjung tinggi rasa untuk diakui oleh orang di sekitar mereka, maka hal ini menjadi suatu yang sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 penting untuk dijadikan perhatian oleh orang tua, masyarakat serta Gereja. Fakta terjadi di berbagai tempat bahwa media-media komunikasi cenderung membawa pengaruh buruk serta menarik para remaja dalam perangkap erotisme dan kekerasan, atau dijerumuskan pada tingkah laku yang bingung, cemas dan kacau (MKS 4). Hal ini mengakibatkan remaja menjadi individual dan hanya fokus di depan komputer serta alat komunikasi lainnya (Komisi Kateketik, 2015:45). Dikatakan bahwa menjadi orang kristiani yang utuh berarti bersikap positif terhadap ciptaan Allah melalui pribadi Sang Putra, yaitu Yesus Kristus, yang meliputi sesama manusia dan ciptaan lain dan siap diutus untuk melanjutkan karya Allah maupun melestarikannya dan kemudian sikap ini akan melahirkan cinta kepada manusia lain dan alam ciptaan sebagai sesama ciptaan Tuhan (Suhardiyanto, 2012: 387). Jika dilihat bahwa saat ini media komunikasi membawa pengaruh yang kurang baik terhadap diri remaja, maka untuk menyiapkan remaja yang benar-benar kristiani adalah tantangan berat yang dihadapi orang tua serta Gereja. Dengan demikian pada era digital ini untuk membina iman remaja diperlukan penginjilan dalam sebuah kegiatan untuk membantu remaja. Penginjilan adalah segala usaha untuk mewartakan dan mewujudkan nilainilai Kerajaan Allah sebagaimana diajarkan oleh Yesus melalui kata dan perbuatan-Nya (Iswarahadi, 2003:27). Selain itu pula Gereja mengharapkan para gembala untuk membantu para umat agar mereka mampu menemukan keselamatan dan memperoleh kesempurnaannya sendiri “Adapun para Gembala bertugas memberikan pengajaran dan bimbingan kepada Umat beriman, supaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 dengan bantuan upaya-upaya itu mereka mengejar keselamatan dan kesempurnaan sendiri dan segenap keluarga masing-masing” (IM, art 3). Dengan melihat harapan Gereja tersebut, saat ini para Gembala telah ikut ambil bagian dalam media komunikasi demi membantu umatnya dengan cara menggunakan berbagai alat media komunikasi tersebut sebagai suatu pewartaan demi Kerajaan Allah. Dengan demikianlah saat ini Paus Frasiskus telah memiliki akun instagram untuk mengajak umat Allah untuk bersama-sama mengenal Yesus lebih dalam lewat sesama dan mengajak umat Allah untuk mampu membina hati serta menemukan keselamatan sendiri dan keluarga melalui media komunikasi ini. Di era digital ini handphone ini sangatlah bermanfaat jika digunakan sebagai sarana pewartaan injil dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah. Terutama dalam hal ini para kaum awam diharapkan membantu Gereja dan Gembala untuk menunaikan tugasnya mewartakan injil melalui media komunikasi yang ada saat ini. Dengan demikian sudah jelaslah bahwa Gereja melalui ajarannya mengenai media komunikasi ini sangat mendukung para anggota Gereja untuk menggunakan dan memanfaatkan media komunikasi ini demi perkembangan iman mereka sendiri, pengolahan hati melalui media komunikasi serta demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini. Dalam era digital ini remaja adalah yang paling pertama menerima dampak dari perkembangan teknologi. Penggunaan handphone berpengaruh terhadap kehidupan dalam keluarga, sekolah, masyarakat bahkan dalam hidup beriman mereka. Kehidupan remaja tidak dapat dilepas dari kemajuan teknologi dan membuat mereka menjadi manusia yang ketagihan dengan teknologi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 ada. Telah dikatkan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone adalah menjadikan manusia tidak manusiawi, relasi yang dangkal, dan lain-lain. Pada saat ini kehidupan beriman remaja menjadi tidak mendalam. Mereka tidak perduli dengan keadaan sekitar terhadap sesama, terlebih relasi mereka dengan Allah. Dengan demikian diperlukanlah pembinaan iman bagi para remaja untuk menghadapi tantangan dari era digital ini. 3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital Gereja pun tidak dapat menutup mata dengan adanya fenomena era digital (Komisi Kateketik, 2015: 39). Dengan munculnya kemajuan teknologi ini banyak perubahan yang timbul dan memengaruhi cara berpikir dan bersikap manusia. Dengan adanya kemajuan ini pula Gereja melihat bahwa kemajuan teknologi ini memberikan tantangan bagi perilaku dan cara pandang yang pasti juga mempengaruhi hidup beriman. Literasi, sikap kritis, dissconect dan keheningan merupakan hal menonjol yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ini. Tantangan-tantangan yang muncul tersebut harus ditanggapi serius oleh pemakai teknologi tersebut. Literasi adalah kemampuan untuk memahami dan menganalisis pencitraan media. Telah disadari bahwa media sosial saat ini melemahkan nilai-nilai hidup keluarga, mempropagandakan nilai-nilai dan model-model tingkah laku yang merendahkan, dengan menyiarkan pornografi, kekerasan, serta menanamkan relativisme di bidang moral dan sikap skeptis terhadap agama (Komisi Kateketik, 2015:44). Pengguna, pemakai dan penikmat dari media sangat perlu memahami PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 dan menganalisis banyak informasi yang tersedia. Selanjutnya diperlukan sikap kritis akan infromasi-informasi yang ada. Terutama remaja yang menjadi penerima pertama dan paling langsung dari meria (Komisi Kateketik, 2015:45). Informasi dan gambar yang dihasilkan oleh media di satu sisi sangat memberikan manfaat untuk memperkaya dan mendukung perkembangan kedewasaan anak tetapi di sisi lain dengan rendah hati diakui pula mampu membawa dampak buruk pada anak-anak, remaja dan kaum muda. Dalam dunia maya pula bisa terjadi tindak kejahatan seperti penipuan, cyber bullying yang akhirnya berujung pada pembunuhan dan sebagainya. Discconnect merupakan kegiatan yang perlu juga dilakukan. Disconnect ialah pemutusan hubungan dengan teknologi. Nicholas Hoult mengatakan bawa disconnect diperlukan agar kita mampu untuk fokus pada dunia nyata di sekitar kita dan orang benar-benar hadir di depan kita. Di sini berarti bahwa dengan kita mampu mengambil sikap ‘disconnect’ tersebut, maka kita akan mampu menyadari orang-orang di sekitar kita misalnya keluarga, orang tua, saudara, anak, sahabat, rekan mengalami kasih melalui sapaan kita. Memang teknologi tidak dapat dipisahkan sepenuhnya dari hidup kita, tetapi itu semua tergantung kita apakah mampu mempergunakannya dengan bijaksana atau sebaliknya membelenggu dan membius kita (Komisi Kateketik, 2015:22). Internet banyak menyediakan informasi yang sangat melimpah. Gambar, video, animasi, produk auditif adalah salah satu kelimpahan tersebut. Selain itu internet mampu mengajak membangun relasi meskipun tidak bertatap muka tetapi relasi ini bersifat interaktif. Tetapi kembali Paus Benedictus XVI mengingatkan bahwa, penggunakan internet PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 dibutuhkan keheningan. Keheningan merupakan elemen yang tak terpisahkan dari komunikasi. Tanpa keheningan, kata-kata yang kaya akan pesan tak dapat lahir. Dalam diam dan keheningan, kita dapat mendengarkan dengan lebih baik dan lebih mampu memahami diri sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai kedalaman makna (Pesan Paus Benedictus XVI dalam Hari Komunikasi Sedunia yang ke-46). Dengan banyaknya pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut, melalui keheningan maka kita akan mampu membedakan pesan yang benar-benar penting. Telah diketahui bahwa corak era digital adalah konvergen, interaktif, saling terkait, serta virtual dan global-mondial (Komisi Kateketik, 2015:41). Begitu pula PKKI X telah menyinggung bahwa era digital telah menyebabkan segi kedalaman, komitmen, keterlibatan dan kesetiaan orang dalam menanggapi segala sesuatu telah banyak berubah. Salah satu karakteristik dari era digital ialah, semakin berkurangnya rasa manusiawi. Dengan adanya komunikasi tidak langsung mengakibatkan sikap manusia menjadi kurang tulus dan tidak perhatian. Dengan berkembangnya teknologi dan mengakibatkan budaya ikut berubah, maka pola pikir manusia pun ikut dipengaruhi. Timbullah niat-niat jahat yang mengakibatkan keresahan sosial, misalnya akun-akun palsu atau profil palsu untuk kepentingan penipuan atau tindak kriminal (Komisi Kateketik 2015: 29). Dengan kemajuan teknologi di era digital ini, dunia virtual semakin berkembang pula. Melalui internet banyak hal yang bisa kita peroleh misalnya informasi yang berlimpah. Mesin pencari seperti google dan yahoo mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 memberikan segala informasi yang kita inginkan. Saat ini informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber dan tanpa filter. Dengan demikian hal-hal yang berbau erotisme dan kekerasan juga dapat diakses dengan mudah. Hal ini mejadi suatu keresahan yang dialami oleh orang tua tehadap anaknya. Saat ini kalangan anak-anak, remaja serta kaum muda menjadi sasaran utama pengaruh dari informasi tanpa filter tersebut. Mereka merupakan kelompok yang paling utama terkena arus infomasi dan media (Komisi Katektik, 2015: 45). C. Pembinaan Iman Remaja di Era Digital Pada saat ini memang kemajuan zaman menjadi suatu kemudahan yang dirasakan oleh berbagai kalangan termasuk para remaja. Telah disadari bahwa kemajuan zaman pasti membawa konsekunsi tersendiri. Semakin berkembangnya zaman semakin pula hidup dipermudah dengan berbagai macam teknologi yang ada. Dengan munculnya kemajuan zaman ini, Gereja perlu memperhatikan pula kehidupan beriman umat, terutama hidup beriman remaja, dikarenakan remaja adalah kelompok penerima pertama dan paling langsung dari media (Komisi Kateketik, 2015:45). 1. Tahap Perkembangan Iman Remaja Masa remaja sering disebut sebagai masa-penghubung atau masaperalihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa (Kartini 2007, 148). Dalam masa remaja inilah mulai timbul akan pengenalan diri sendiri, dimana remaja mencari nilai-nilai seperti, kebaikan, keluhuran, kebijaksanaan, keindahan dan sebagainya. Selain itu pula dalam masa remaja ini perkembangan fisik juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 dapat terlihat. Kematangan fungsi rohani, jasmani dan fungsi seksual juga mengalami perubahan. (Kartini 2007, 148). Dalam masa perubahan ini pada umumnya mereka mengalami suatu bentuk krisis yang ditandai dengan kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani, dan juga fungsi motoriknya juga ikut terganggu sehingga menyebankan pertumbuhan ini tanpak kaku, dan juga tingkah laku mereka menjadi kasar, tidak sopan, dan muka menjadi „buruk/jelek, wagu (Kartini 2007, 149). Masa remaja atau pubertas merupakan masa rekonstruksi, berarti dalam masa ini tumbulah kepercayaan diri, kesanggupan untuk menilai kembali tingkah laku yang tidak bermanfaat dan digantikan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Dalam masa puber ini remaja merasa bahwa sesutau yang berhubungan dengan kekuasaan orang dewasa menjadi suatu yang mengganggu dan mereka ingin membuangnya karena pada masa ini mereka telah menemukan nilai baru yang lebih unggul. Pada masa ini remaja masih mencari jati diri dan masih mencari-cari nilai baru yang mereka anggap benar. Fowler menyebutkan pada saat ini remaja memasuki tahap iman yang sintesis-konvensional, yang berarti bahwa pada masa ini remaja menjadi bingung untuk menjadi seperti apa, karena dari pengamatannya ia dihadapkan pada berbagai macam pribadi yang dijadikan sebagai gambaran diri. Hal ini memusingkan remaja dan menimbulkan pertanyaan siapa dirinya, dan bayangan manakah sebenarnya diriku, maka di sinilah fungsi kepercayaan untuk mensintesiskan atau mengintegrasikan bermacam-macam bayangan diri dan menjadikannya satu untuk dapat berfungsi dengan baik (Fowler, 1995:135). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 Fowler juga mengatakan bahwa saat ini remaja masuk dalam chum relationship, mereka sangat akrab dan percaya dengan kelompok yang menerima keberadaannya dan pada masa ini remaja mengalami masa jatuh cinta (Heryatno, 2008: 78). Pada masa ini remaja selalu merasa bahwa penilaian akan keberadaan dari suatu keluarga, kelompok, tokoh dan komunitas menjadi hal yang sangat penting dan ini membuat para remaja merasa cemas jika tidak diterima, dan dalam masa remaja ini Tuhan yang dirundukan adalah yang dekat, mengerti menerima dan meneguhkan jati diri. Gambaran Allah bagi remaja bukan lagi sebagai seorang Hakim-Raja yang tegas namun adil, tidak juga sebagai yang lain yang jauh dan anonim tanpa wajah dan Pribadi tetapi bahwa Allah dirasakan dan dipandang sebagai seorang sahabat yang selalu mendukung dan menuntun dan menjadikan-Nya sebagai sahabat karib (Fowler, 1995:153). Dengan demikian sudah jelas bahwa pada tahap ini remaja masih dalam masa pubertas yaitu pengenalan diri seutuhnya, dimana remaja berusaha untuk mengenali diri mereka dengan pengamatan di luar diri untuk mengambil satu bayangan siapa mereka sebenarnya. Selain itu juga pada masa ini remaja sangat menjunjung tinggi pengakuan dari kelompok yang mereka inginkan, keluarga, organisasi atau pun komunitas lain, karena sebuah pengakuan merupakan hal yang membuat mereka cemas. Pada masa ini remaja menganggap Allah bukan sebagai yang berkuasa, melainkan sebagai seorang sahabat yang selalu mengerti, mendukung dan memahami mereka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja Dalam usia remaja mereka senang hidup dan beraktivitas dalam kelompok. Kelompok yang dimaksud disini ialah teman-teman sebayanya. Mereka lebih mengutamakan teman-teman kelompoknya dari pada keluarganya. Sudah jelas bahwa dalam masa remaja mereka memiliki emosi yang masih labil. Mereka akan mudah marah jika permintaan dan keinginannya tidak dapat dituruti. Secara kognitif remaja mampu menciptakan sintesis atau menghubungkan satu gagasan dengan gagasan lain, dalam arti mereka sudah mampu untuk berpendapat dan bertindak (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44). Pembinaan iman remaja adalah kegiatan untuk membimbing dan membina remaja pertemuan-pertemuan dengan teman sebaya dan dibimbing oleh pendamping yang memiliki pengetahuan tentang hidup remaja (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:21). Pembinaan remaja juga menjadi prioritas utama Gereja. Maka dalam era digital ini diharapakan mereka mampu untuk mengakui dan mengungkapkan iman secara pribadi dan melibatkan diri dalam tugas-tugas Gereja. Dengan demikian Formatio sangat penting dilaksanakan. Formatio iman ialah segala hal yang berhubungan dengan pelayanan iman seperti liturgi, pewartaan, pelayanan, dan paguyuban (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44). Dalam hal ini formatio harus memperhatikan bahwa yang mengikuti kegiatan ialah anak-anak remaja dan sebayanya. Pendamping yang membina remaja harus mampu menjadi teman mereka. Pendamping tampil sebagai teman dan sahabat, bukan sebagai guru yang memerintah. Perlunya juga simbol untuk dapat menjadi daya tarik dan perekat di antara mereka. Dengan demikian menjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 jelas bahwa pendampingan iman remaja ialah sebuah pendampingan melalui dinamika kelompok (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44). Pembinaan iman remaja di era digital ini memerlukan kemampuan untuk mengintegrasikan dengan budaya baru saat ini. Dalam pembinaan ini diperlukan pembina yang memiliki hati terhadap anak-anak, kreatif dan inovatif, karena di dalam pembinaan ini akan ada gerak bersama, permainan, refleksi dan akhirnya peneguhan. Pendamping perlu memiliki wawasan terhadap masalah-masalah remaja sehingga mereka mampu menjadi teman untuk bertukar pengalaman. Pembinaan iman remaja ini juga mengajak para remaja untuk bertekun dalam sakramen ekaristi dan sakramen pengampunan dosa, serta mereka dipersiapkan untuk menerima sakramen penguatan. Sakramen penguatan ini diharapkan memberikan kebanggaan akan kekatolikan dan memberi daya semangat untuk terlibat dalam Gereja bersama teman-teman sebayanya (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:45). Selain itu mereka juga di ajak untuk mengenal hidup biarawan/biarawati, terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat sehingga mereka mampu aktif tidak hanya dalam lingkup Gereja tetapi juga mampu untuk terlibat dalam masyarakat serta mampu untuk bijaksana dalam menggunakan teknologi yang ada. Gereja telah menyadari bahwa kemajuan teknologi mampu membawa dampak yang kurang baik, maka Gereja telah banyak menyerukan bagaimana mengatasi masalah ini. Hal ini membutuhkan banyak kerjasama dari berbagai pihak. Paus menyebutkan ada beberapa pihak yang yang harus bertanggungjawab baik terhadap media komunikasi maupun terhadap akibat yang ditimbulkannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 Pihak-pihak itu ialah para pekerja di bidang komunikasi sosial, orang tua, guru, masyarakat, dan Gereja (Komisi Kateketik, 2015:46). Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa tanggungjawab yang dimiliki oleh industri media komunikasi ialah bahwa mereka memiliki tanggungjawab moral yang serius terhadap keluarga-keluarga yang sebagai penonton dari siaransiaran yang mereka berikan. Dari siaran-siaran itu mereka harus memajukan nilainilai moral dan spiritual yang sehat serta menjauhi hal yang dapat merugikan keluarga (Komisi Kateketik, 2015:47). Dari pihak orang tua mereka memiliki tanggungjawab untuk mendampingi anak-anaknya dalam penggunaan media komunikasi. Orang tua adalah orang pertama yang harus membimbing dan mengajar anak-anak tentang medi komunikasi. Jika mereka mengatur penggunaan media dalam keluarga yang meliputi rencana dan jadwal penggunaan media dan tegas membatasi waktu bagi anak-anak, kehidupan keluarga akan sangat diperkaya. 3. Tujuan Pembinaan Iman Remaja a. Remaja Mampu Menemukan Identitas Diri Dengan kemajuan teknologi yang ada membawa dampak yang sangat bersar bagi remaja. Dampak postif dan negatif pun tidak dapat dihindari. Hal ini juga dapat menyebabkan remaja kehilangan identitasnya yang sejatinya memang pada masa remaja mereka sedang mencari identitas diri. Tetapi dengan pembinaan yang tepat, para remaja akan mampu menemukan identitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 diri mereka, terutama mereka mampu menemukan identitas kekatolikan mereka. b. Sadar Mengakui dan Mengungkapkan Iman Kekatolikan Pembinaan iman remaja sebenarnya bertujuan agar para remaja dengan sadar dapat mengakui dan mengungkapkan iman kekatolikan mereka dimana pun dan kapan pun. Di dalam pembinaan iman remaja sendiri memiliki materi-materi yang harus diberikan demi tujuan utama dapat tercapai yaitu mereka dengan bangga mengakui dan mengungkapkan iman mereka. Di dalam pembinaan remaja ada empat aspek yang ditekankan di dalamnya yaitu mengenai pengetahuan iman, tradisi katolik, moral katolik dalam era digital dan menjemaat dan memasyarakat (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:94). c. Mencapai Kepenuhan Hidup Menurut Yohanes Paulus II pembinaan bagi umat beriman juga termasuk anak-anak dan remaja perlu diberikan secara organis dan sistematis agar mereka mampu mencapai kepenuhan hidup Kristen (CT. 18). Dalam era digital ini pembinaan diperlukan agar para remaja mampu mencapai kepenuhan hidup Kristiani mereka. Untuk mencapai kepenuhan hidup, bukan hanya sekali jadi, tetapi diperlukan proses yang panjang serta pembinaan yang dilakukan secara berkala. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 d. Pendewasaa Iman Dengan pembinaan yang dilaksanakan terus-menerus, menyebabkan remaja sungguh diyakinkan untuk memutuskan mau menyerahkan diri kepada Yesus Kristus. Lambat laun iman mereka diperdalam. Melalui pembinaan ini para remaja diharapkan mampu untuk meraih kesatuan dengan Yesus Kristus dan pada akhirnya mereka mampu membela diri kepada siapa saja meminta pertanggungjawaban atas iman mereka kepada Yesus Kristus. e. Memahami dan Mengetahui Tindakan Etis dan Ajaran Moral Katolik Pembinaan iman remaja diberikan agar mereka memahami dan mampu bersikap mengenai tindakan etis dan ajaran moral Katolik dalam hidup di era digital ini, secara khusus menyangkut hati nurani dan tanggungjawab pribadi berkaitan dengan panggilan hidupnya. Telah jelas dikatakan bahwa para remaja menjunjung tinggi loyalitas dan persahabatan sehingga kedua hal tersebut menjadi faktor yang penting dalam berhubungan dengan orang lain terutama pembentukan pertimbangan moral, relasi persahabatan yang mesra (chum relationship) sangat mempengaruhi mereka dalam memandang nilai-nilai moralitas (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:92). f. Terlibat aktif di Lingkungan Gereja dan Masyarakat Tujuan lain dari pendampingan ialah agar mereka terlibat aktif di lingkungan Gereja dan masyarakat, serta teman-teman kelompok sebaya yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 bersifat membangun minat dan kepedulian sosial. Dalam hal ini para remaja telah mampu menyadari identitas diri mereka, mereka pun mulai mampu untuk melakukan relasi terhadap orang lain dan sudah mampu menerima berbagai tradisi diluar mereka. Aktif dalam kegiatan di Gereja maupun di lingkungan dapat membantu mereka diterima dan diakui oleh tokoh Gereja dan masyarakat. Hal ini memenuhi keinginan mereka untuk di akui oleh orang-orang dewasa. g. Bijak dalam Penggunaan Media Digital Tujuan lain lagi bahwa remaja perlu penyadaran penggunaan media digital dalam lingkungan keluarga mau pun di lingkungan masyarakat. Pembinaan ini juga penting agar mereka menyadari bahwa nilai-nilai keluarga sangat berharga dalam hidup di era digital. Kehidupan keluarga tidak dapat digantikan oleh kemajuan teknologi yang ada. Relasi antar anggota keluarga sangat perlu dibutuhkan bagi perkembangan piskologi maupun perkembangan hidup beriman mereka, serta kehidupan keluarga pun berpengaruh kepada kehidupan bermasyarakat remaja. Bijak dalam penggunaan juga mengarah kepada kemampuan. Dengan pembinaan ini pun, remaja mampu untuk menemukan dan menunjukkan kemampuan yang mereka miliki. 4. Materi Pembinaan Iman Remaja Di tengah arus media komunikasi ini pembinaan remaja perlu di tingkatkan lagi. Pembinaan hidup beriman remaja merupakan bagian dari tugas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 panggilan yang makin penting (Ir. Sunaru S. Hariadi, 1997). Sebelum melakukan pembinaan remaja, perlulah dipahami kondisi remaja baik secara fisik maupun psikis. Telah jelas bahwa saat ini para remaja masih dalam proses pencarian jati diri, maka pembinaan remaja perlu metode yang tepat dan cocok dengan kondisi serta kebutuhan mereka. Bagi remaja pembinaan yang cocok ialah untuk pengembangan jati diri dan kreativitas mereka. Dalam pembinaan ini, pengembangan rasa ketergolongan menjadi perlu, karena pada dasarnya manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial. Mereka dibesarkan dan dipelihara oleh orang tua, saudara dan warga gereja. Dengan hal ini menciptakan rasa untuk ikut dalam kelompok besar atau kecil (Seri Pembinaan Remaja, 1997:3). Di era digital ini sudah jelas bahwa media komunikasi dapat menjadi sarana bagi remaja untuk terus mengembangkan diri. Media komunikasi ini selain dapat menjadi sarana komunikasi untuk menjalin relasi, juga dapat menjadi sarana demi memperkembangkan hidup beriman remaja. Handphone mampu menjadi sarana untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Yesus bagi anggota Gereja termasuk remaja untuk menyebarluaskan dan menerapkan kasih dalam kehidupan mereka sehari-hari. Menurut PKKI X media komunikasi sosial termasuk handphone dapat menjadi sarana bagi pendamping atau pun orang tua untuk mengajak remaja lebih dekat dengan Tuhan dan demi perkembangan iman mereka. Melalui aplikasiaplikasi yang ada di dalam handphone tersebut, orangtua atau pun pendamping mengirimkan pesan, sharing, atau pun renungan kepada mereka. Pewartaan melalui media komunikasi menjadi senjata yang ampuh bagi para remaja saat ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 demi perkembangan iman mereka. PKKI X juga telah menyinggung bahwa penggunaan media komunikasi mampu menjadi sarana pewartaan bagi perkembangan hidup beriman remaja. Setelah mengetahui situasi yang terjadi, untuk mencapai tujuan dari pembinaan iman remaja diperlukan proses yang berkesinambungan. Pembinaan iman remaja bukanlah sekali jadi, tetapi pembinaan iman perlu dilaksanakan terus-menerus sampai dewasa bahkan sampai lansia. Dalam pembinaan iman remaja ini diperlukan materi-materi yang harapannya dapat membantu untuk membina iman remaja masa kini. Melihat situasi perkembangan teknologi yang telah berkembang pesat, maka pembinaan iman remaja harus semakin diperhatikan. Dengan demikian Dewan Pastoral KAS (Keuskupan Agung Semarang) memberikan beberapa materi yang dapat digunakan pendamping untuk melaksanakan pembinaan iman remaja yang sesuai dengan tujuan dari pembinaan iman remaja saat ini, misalnya: Keluarga Dalam Budaya Digital, Hidup Remaja dalam Lautan Informasi, Tidak Narsis Tidak Eksis, No Gadget No Gengsi, dan masih banyak lagi materi yang berhubungan dengan tujuan-tujuan dari pembinaan iman remaja ini. Untuk mencapai tujuan melalui materi yang diberikan, maka diperlukan metode-metode yang cocok agar tujuan tercapai. Untuk memanfaatkan internet ada 4 model cara belajar melalui media internet, pertama learn from information (belajar mendalami informasi dari internet secara mandiri) remaja yang mencari segala infromasi yang menyangkut pengetahuan dan pendewasaan imannya melalui internet dalam handphone yang dimilikinya. Kedua learn from interaction PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 (belajar mendalami informai secara interaktif dari bahan yang ada di internet) bisa saja remaja mencari pengetahuan pokok-pokok iman melalui internet dan kemudian berinteraksi dengan mengirim pertanyaan atau mengisi sebuah bilik tanya jawab untuk mendapatkan jawabannya atau dengan cara lain. Ketiga learn from collaboration (belajar mendalami informasi secara interaktif dari bahan, secara bersama dengan orang lain, melalui online) melalui jejaring sosial, remaja mengadakan pertemuan secara online untuk saling meneguhkan dan memperkaya pengalaman dan pengetahuan iman atau ada juga seorang moderator untuk memperlancar pengolahan proses komunikasi. Keempat learn from colocation (mendalami informasi secara bersama dengan tatap muka langsung mengenai belajar melalui internet) melalui pertemuan langsung remaja saling mendalami informasi untuk saling bertukar pengalaman iman yang didampingi untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul. (Komisi Kateketik, 2015:67-68). Saat ini metode yang sering dilakukan oleh pendamping ialah learn from colocatio. Pertemuan langsung dirasa cukup ampuh untuk membina kaum remaja. Pertemuan secara langsung ini selain untuk mengajak remaja terlibat dengan pembinaan, juga mengajak mereka untuk aktif bersosialisasi secara langsung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT Pada bab III ini, penulis menguraikan dampak penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Bab ini dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama memaparkan gambaran umum paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat yang meliputi sejarah singkat paroki, situasi umat, dan kegiatan pastoral di paroki Salib Suci Ngabang Kalimantan Barat. Bagian kedua memaparkan metodologi penelitian yang meliputi rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penelitian yang relevan, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, sampel penelitian, variabel penelitian, dan instrumen penelitian. Bagian ketiga memaparkan laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bagian keempat berisi kesimpulan hasil penelitian. A. Gambaran Umum Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat 1. Sejarah Singkat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat Salib Suci merupakan nama pelindung paroki Ngabang. Gereja merayakan Pesta “Salib Suci” sebagai “the trumph of the cross” (Kemenangan Salib). Perayaan ini berasal dari tradisi yang sudah tua, yakni penemuan tiga salib-salah satunya diyakini salib Yesus di bukit Kalvari pada tahun 326. Penemuan ini bermula dari keinginan Santa Helena (Ibu dari kaisar Constantius) untuk menemukan salib Yesus. Terdorong oleh keinginannya yang kuat, dia PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 mengadakan perziarahan ke Yerusalem dan mengorganisir penggalian di bukit Kalvari. Para penggali menemukan tiga salib, tetapi mereka tidak bisa menentukan yang mana salib Yesus dan yang mana salib kedua penjahat yang disalibkan bersama-Nya. Akhirnya mereka mendapat ide untuk membawa seorang wanita yang sakit dan satu mayat yang siap di kuburkan. Selanjutnya dua salib pertama tidak memiliki kekuatan apa-apa, tetapi pada saat salib ketiga di tempatkan di atas wanita yang sedang sakit, seketika langsung sembuh, begitu pula saat salib tersebut ditempatkan di atas mayat, dan ia memiliki hidup kembali. Kedua kejadian luar biasa ini langsung tersebar dan orang-orang datang menghormati salib Yesus. Dengan demikian kesucian dari salib tersebut membawa inspirasi bagi paroki Ngabang untuk mengambil nama pelindung’Salib Suci”. Menurut sejarah gereja Kalimantan pada tahun 1908, pimpinan gereja Katolik di Kalimantan Barat meminta kepada pemerintah Hindia Belanda untuk memasuki daerah Mempawah dan Landak guna membuka karya misi. Tetapi permintaan itu ditolak, alasannya tidak ada daftar nama orang yang beragama katolik pada dua wilayah tersebut. Satu tahun kemudianpada tahun 1909, pemerintah Hindia Belanda memberi izin, selanjutnya karya misi di wilayah Landak dimulai. Sekitar tahun 1930 Pastor Amandus Van Beers OFMCap, mulai berkarya dengan membuka pos misi di rumah/poliklinik seorang mantri yang beragama Katolik bernama Ringkat di daerah Belantian (Kec.Ngabang). Di samping poliklinik tersebut dibangun sekolah rakyat (SR). Namun usaha misi ini kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 berhasil, karena seorang kepala Benua yang bernama Bengkarot melarang usaha misi di daerahnya. Kemudian karya misi tersebut dipindahkan ke daerah Bengkayang tahun 1943. Pastor Cansianus Reinders, OFMCap bertugas di paroki Bengkayang. Selain di paroki Bengkayang ia juga mengunjungi daerah Landak yakni kampung Bandung dan Pagung. Sebelum perang dunia II, pastor Cansianus Reinders, OFMCap berusaha supaya beberapa murid dari SR Sekendal (Dait) daerah serimbu sekolah di Nyarumkop. Pada tahun 1937 SR pertama dibuka di Sekendal dan gurunya bernama Antonius Dawar di bawah pimpinan Pastor Casianus Reinders. Sekitar tahun 1950, pastor Agustinus Hendriks OFMCap membuka SD di Kampung Nyari, namun pada tahun 1956 ditutup karena masyarakat tidak dapat membayar gaji guru-guru. Pada tahun 1950-1963 ada beberapa keluarga di wilayah Landak bersekolah di Nyarumkop, Bengkayang dan Pahauman. Hasil dari sekolah tersebut mereka menjadi guru Katolik di Sekendal, Sebadok dan Paku Raya. Dampak dari Kunjungan guru-guru tersebut adalah semakin banyak orang-orang kampung yang berpendidikan dan demikian juga dengan agama semakin berkembang. Pada tahun 1960an di kampung Muun dan Sehe dibangun Sekolah Dasar Perum dengan Guru di Serimbu dan beberapa tokoh agama Katolik meminta pada pihak Keuskupan Agung Pontianak seorang Pastor untuk daerah serimbu. Pada Tahun 1965 meletusnya PKI. Pemerintah menekan masyarakat untuk memeluk salah satu agama tertentu. Untuk itu kebanyakan orang suku dayak memilih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 agama Katolik di daerah Serimbu, Kecuali daerah Sempatung, Tayan Bentiang beragama Kristen Protestan. Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk masuk agama Katolik, maka tahuan 1968 Pastor Maturus OFMCap diundang masyarakat untuk secara resmi menyatakan, bahwa orang-orang di kampung tersebut sudah menjadi Katolik. Tanggal 8 Januari 1969 Pastor Maturus mulai memisahkan buku Permandian (LB) dan buku perkawinan (LM) dari paroki induk Pahauman. Tahun 1969 paroki Ngabang-Serimbu memisahkan diri dari paroki Pahauman yang saat itu disebut stasi Ngabang. Pada Tahun 1969 stasi Ngabang meliputi seluruh kecamatan Air Besar, Kuala Behe dan Ngabang, kecuali Jelimpo, Sangku dan wilayah Ladangan Pal 20. Sebagai tempat aktivitas Pastor, seorang umat Katolik Tionghoa bernama Liu Namsin (Pak Namsin) meminjamkan sebuah rumah di tengah pasar Ngabang untuk Pastor tinggal sekaligus tempat ibadat hari minggu. Pada tahun 1977 dengan bantuan seorang mantan camat Pahauman bernama Gusti Mahmud, Pastor Maturus membeli sebidang tanah di belakang Kantor PD (Persatuan Dayak) bekas kuburan Tionghoa. Pada tahun 1975 di bangun pastoran dan gedung serba guna/gereja dan sebuah asrama pelajar untuk anak pedalaman yang bersekolah di SD dan SMP di Ngabang. Antara tahun 1968 dan 1970 Pastor Maturus memberikan bantuan kepada beberapa anak pedalaman untuk melanjutkan sekolah SMP, SKKP dan SPG ke Nyarumkop, Pusat Damai, pedalaman (Mengkatang, Nahaya, Kurnia, Baru Baru, Sebadok) dengan guru-guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 yang diangkat oleh Pastor Paroki. Dampak dari kegiatan kreatif/sosial di bidang pendidikan ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk masuk agama Katolik. Sejak berdirinya Paroki Ngabang-Serimbu di bawah pimpinan Pastor Paroki P.Yakob Wili, OFMCap tahun 1979 meliputi dua kecamatan, yakni kecamatan Ngabang yang terdiri (173 kampung) dan kecamatan Air Besar Serimbu (90 kampung). Wilayah Jelimpo pada awalnya masuk dalam pelayanan Paroki Batang Tarang (17 kampung pada tahun 1980 masuk ke stasi Ngabang. Empat tahun setelah wilayah Ngabang resmi berdiri sendiri, pastoran yang masih sangat darurat ditempati selama lima tahun sampai tahun 1977 baru didirikan pastoran baru. Pada tahun yang sama juga gedung gereja dibangun. Susteran belum ada, kecuali sebidang tanah yang sudah dipersiapkan untuk susteran dan asrama. Tanggal 15 Juli 1978 Ngabang resmi menjadi Paroki sendiri. Stasi Ladangan Pal 20 yang terdiri dari 11 kampung yang merupakan wilayah paroki Pahauman tahun 1982 masuk ke stasi paroki Ngabang. Melihat perkembangan umat di Ngabang dan kampung-kampung sekitarnya cukup pesat, mulailah terpikir untuk membangun gedung gereja baru yang lebih layak. Walaupun pada tahun 1997 terjadi kerusuhan antar etnis antara Madura dan Dayak, tidak menyurutkan semangat umat dan Pastor Yakob Wili OFMCap untuk mempunyai gedung gereja baru. Dengan kerja keras umat paroki Ngabang, para donatur serta pastor, tepat pada tahun 1998 gedung Gereja “Salib Suci” Ngabang diresmikan dan diberkati oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Heironimus Bumbun, OFMCap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 Seiring berjalannya waktu, jumlah umat Paroki Ngabang semakin bertambah, hal ini tentu saja membuat pelayanan pastoral semakin padat dan meningkat, maka pada tahun 2003 Paroki Ngabang Serimbung di mekarkan menjadi 2 (dua) Paroki yaitu: Paroki Ngabang dan Paroki Serimbu. Serimbu menjadi Paroki baru dengan nama pelindung paroki “St. Yohanes Maria Vianney”. Paroki Serimbu dilayani oleh para imam Projo. Sedangkan Paroki Ngabang sendiri nama pelindungnya tetap “Salib Suci” dan dilayani oleh imam Kapusin sampai sekarang (Sekapur Sirih salib Suci Ngabang, 2012). 2. Situasi Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat a. Jumlah, Pembagian Wilayah dan Lingkungan Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat terbagi menjadi 13 wilayah dengan 143 stasi. Wilayah Muun terdiri dari stasi Muun, Panit, Sejowet, Berangan Pale, Sebaro, Pangkalan Pansi, Sehe Lusur, S Embuluh, Manggam Bati, Ayut, Sengkeruh, Rasan, Toho Raba, Bengawan Ampar. Wilayah Plasma 2 terdiri dari stasi Plasma 2, Sungai Keli, Setonggang, Plasma3 (Kelepuk), Plasma 4 (Beram), Plasma 5 (Jamai), Plasma 6, Jamai Km 16. Wilayah Kersik Belantian terdiri dari stasi Kersik, Tanjung Petai, Tengkook, Pagung Belantian, Sansa, Tainam, Sei Lojeng, Sebadok, Entawe, Berinang, Temahar, Sei Taras, Sengkorom, Sekais, Segau. Wilayah Jelimpo terdiri dari stasi Jelimpo, Kase, Meroboh, Semayang, Tamang, Asam Merah, Tabik, Pinyit, Bingkai, Seraung, Munggu Lumut, Mandor Kiru, Angan Tembawang, Angan Landak, Angan Limau, Angan Rampan, Angan Pelanjau, Angan Tutu, Angan Bangka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Wilayah Sangku terdiri dari stasi Sangku, Ranto Lanu, Laman Tongon, Senajuk, Tembawang Sangku, Sei Asam, Pesak, Pawis, Adong, Mengkatang, Kari Rantau Lanu. Wilayah Ladangan Pal 20 terdiri dari stasi Pal 20, Pampang, Merempayang, Sairi Bangsal, Bagan Sairi, Manur Sapari, Reo Majau, Keniatan, Tareng Pulai. Wilayah Tebedak terdiri dari stasi Tebedak, Entikit, Sendaun, Semabak, Serondok, Temiang Sawi, Tubang Raeng, Kare Semosok, Ngedang. Wilayah Kuala Behe terdiri dari stasi Kuala Behe, Sengangkam, Entobo, Opo, Permiit, Ensiit, Langsat, Muara Bangkup, Kurnia, Jawat, Simpang Merada, Leban, Nyayum dan Engkoje, Entibi, Paku Raya, Engkalong, Padang Dait. Wilayah Nahaya Terdiri dari stasi Nahaya, Jelau Belangiran, Pak Mayam, Sebua Nahaya, Kota Baru, Tareng Nahaya, Damar, Pagung Nahaya. Wilayah Sengkuang terdiri dari stasi Sengkuang, Bayur, Raba, Palo, Taba, Perumahan SDK/ PT.Wira, Tebuan Hilir, Tebuan Bangan, Labur, Papung, Nguap. Wilayah Emplasment terdiri dari stasi Emplasmen, PMS Ngabang, Seluang Danau (Plasma 8), Plasma 1, Plasma 7 (Semata), Afdeling 1, Afdeling 2, Afdeling 3, Afdeling 4. Wilayah Engkadu terdiri dari stasi Engkadu, Tanjung Monte, Tapis Tembawang, Sangke Bawah, Sangke Atas, Ambarang, Sebua Monte, Emperiuk, Peromponh, Mua, Baloh, Ugan Hilir, Nyiin, Rangkat Pinggan. Wilayah Ngabang Kota sendiri terdiri dari beberapa lingkungan yaitu Lingkungan Santo Petrus, Lingkungan Santo Ignatius, Lingkungan Santo Petrus, Lingkungan Santo Mikhael, Lingkungan Santa Klara, Lingkungan Santa Theresia, Lingkungan Santo Padre Pio, Lingkungan Bunda Maria, Lingkungan Santo Yohanes Maria Vianney, Lingkungan Santo Yosef, Lingkungan Santa Angela, Lingkungan Santo Thomas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 Aquinas, Lingkungan Santo Yohanes, Lingkungan Santo Fransiskus, Lingkungan Santa Maria, Lingkungan Santo Kornelius, Lingkungan Santa Katarina, Lingkungan Santa Bernadeta. b. Kekhasan dan Kehidupan Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat Kekhasan umat di paroki Salib Suci Ngabang ini memiliki rasa persaudaraan paguyuban yang erat. Terlihat pada aktivitas keseharian mereka, terlebih pada saat kegiatan di paroki yang membutuhkan banyak tenanga. Dari anak-anak sampai dengan orang dewasa bergotong royong dalam bekerja. Sebagian besar umat paroki juga aktif dalam kehidupan menggereja. Melalui kegiatan menggereja umat dapat mengembangkan kehidupan rohaninya. Di setiap stasi maupun lingkungan selalu diadakan doa bersama minimal satu kali seminggu. Dalam doa lingkungan tersebut, baik orang dewasa, remaja atau pun anak-anak diberi bagian dalam tugas, misalnya menjadi lektor, menjadi dirigen, ataupun pemimpin. Orang dewasa selalu mengusahakan agar anak-anak, remaja dan OMK mengikuti kegiatan di Gereja maupun di lingkungan. Kehidupan umat di Paroki Salib Suci Ngabang tergolong damai dan tentram, meskipun memang ada beberapa keluarga yang mengalami permasalahan dalam kehidupan rumah tangganya sehingga akhirnya mengakibatkan perceraian. Di lain sisi kehidupan bermasyarakat dengan saudara yang berbeda keyakinan tergolong aman dan damai, tidak ada saling diskriminasi dan pertentangan. Umat di Paroki Salib Suci Ngabang bermacam ragam, mulai dari golongan kecil sampai atas. Mata pencaharian umat pun tergolong bermacam ragam, mulai dari tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 bawah sampai atas, misalnya saja buruh, pedagang kecil-kecilan, petani, PNS, TNI, Polisi, Pengusana dan lain-lain. Meskipun mata pencaharian bermacam ragam, tetapi persaudaraan antar umat terpelihara dengan erat. Wilayah Ngabang Kota berada di paroki, dan paroki Salib Suci Ngabang sudah menjadi ibu kota kecamatan, dengan demikian umat yang berada di wilayah Ngabang Kota sudah lebih banyak mengenal teknologi. Kehidupan umat seharihari juga tidak terlepas dari teknologi yang ada. Handphone sudah menjadi salah satu alat komunikasi yang harus dimiliki oleh tiap orang mulai dari orang tua hingga anak-anak. Saat ini handphone bagi kalangan remaja merupakan hal yang sangat penting, dengan menggunakan handphone mereka dapat memperoleh berbagai informasi, saling berkomunikasi dan hiburan. Era digital yang telah masuk di wilayah ngabang kota perlahan-lahan membawa perubahan kepada kehidupan remaja. Kemajuan teknologi membawa pengaruh bagi kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota. Tanpa mereka sadari pengaruh positif dan negatif sudah mereka alami. Dari situasi yang terjadi akhirakhir ini banyak remaja yang akhirnya dipengaruhi dampak negatif karena mereka belum bijak dalam menggunakan handphone, misalnya sikap yang acuh tak acuh dengan lingkungan sekitar, individualis, pergaulan bebas dan masih banyak lagi. 3. Kegiatan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat Selama ini kegiatan pastoral yang ada di paroki Salib Suci Ngabang berada di bahwa pengawasan DPP (Dewan Pastoral Paroki). DPP memiliki tugastugas ynag berhubungan dengan hidup dan karya paroki (Sumarno, 2003:35). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Macam-macam tugas pelayanan di Paroki Salib Suci Ngabang ialah bidang Liturgi, Kerasulan Awam, Katekese, Kewanitaan, Sosial, Seni Budaya, Pemuda dan Olahraga, Seksi Pemakaman. Paroki Salib Suci Ngabang memiliki beberapa paguyuban yang mengajak umat untuk hidup dalam kasih persaudaraan, misalnya KTM (Kelompok Tritunggal Maha Kudus), St. Monika (perkumpulan janda), KKMK (Komunitas Karyawan Muda Katolik, OMK (orang Muda Katolik, WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia), PPA (Putra Putri Altar), St. Veronika, dan Bapakat (Bapakbapak Katolik. Paguyuban tersebut selalu melaksanakan pertemuan rutin yang bertujuan membangun persaudaraan dalam iman, harapan dan kasih. Kegiatan pastoral lain ialah Liturgia yang bertugas dalam mempersiapkan ibadat-ibadat dan misa tahunan di Gereja, bidang ini pula bekerjasama dengan setiap ketua lingkungan untuk selalu mengadakan doa lingkungan. Bidang kerasulan awam juga ditandai dengan pembagian kelompok-kelompok doa yang bertugas melaksanakan pelayanan di stasi-stasi. Kegiatan pelayanan ini dilaksanakan pada masa Prapaska dan masa Adven, tetapi untuk setiap minggu biasa juga ada beberapa kelompok yang mendapatkan tugas tersebut. Bidang katekese di sini juga bertugas pada saat ada kegiatan pembaptisan, Krisma, dan lain-lain. Bidang katekese ini sebagai pintu masuk umat untuk mengalami dan menjawab panggilan dan perturusan Kristus sendiri. Bidang Kewanitaan sebagai salah satu paguyuban yang ada di paroki sering mengadakan pertemuan, misalnya arisan, ibadat, misa, bazar dll. Bidang sosial bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mengajak seluruh umat untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 terlibat aktif dalam sosial kemasyarakatan. Bidang seni budaya, pemuda dan olahraga disini membawahi OMK (Orang Muda Katolik), KKMK (Komunitas Karyawan Muda Katolik) dan kegiatan-kegiatan seni serta olah raga yang selalu rutin diadakan di Gereja. Seksi Pemakaman di sini melayani keluarga-keluarga yang sedang berduka. B. Metodologi Penelitian 1. Rumusan Permasalahan a. Bagaimana pandangan pendamping dan remaja tentang sikap remaja di wilayah Ngabang terhadap penggunaan handphone? b. Sejauh mana handphone sudah digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? c. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja? 2. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone? b. Mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota? c. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56 3. Manfaat Penelitian Bagi remaja: Dengan adanya penelitian ini, para remaja diharapkan mengetahui bahwa handphone yang mereka miliki bukan hanya sebatas teknologi komunikasi saja tetapi juga mampu menjadi sarana pembinaan hidup beriman mereka. Selain itu pula melalui penelitian ini para remaja semakin mampu untuk memanfaatkan sebaik-baiknya handphone yang mereka miliki sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh Gereja demi perkembangan iman mereka. Bagi pendamping remaja: Dengan adanya penelitian ini diaharapkan pembina semakain mampu untuk memanfaatkan media teknologi terutama handphone sebagai sarana pembinaan iman bagi para remaja serta mengetahui berbagai metode yang digunakan untuk pembinaan dalam rangka pembinaan iman remaja. Bagi pastor paroki: Dengan adanya penelitian ini diharapkan pastor paroki semakin menyadari bahwa pembinaan iman remaja semakin perlu ditingkatkan. Terutama dengan memanfaatkan media teknologi, terutama handphone sebagai sarana pembinaan hidup beriman remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 4. Penelitian yang Relevan Semakin berkembang zaman perkembangan teknologi semakin maju dan berdampak besar terhadap hidup manusia dari segi negatif maupun positif terutama anak-anak dan remaja. Hampir seluruh remaja kecanduan dengan handphone yang memiliki berbagai fitur untuk mengakses media sosial melalui handphone. Remaja selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan unik remaja merupakan usia yang paling rawan terhadap pengaruh luar. Jika remaja salah dalam menanggapi info yang mereka dapat dari media teknologi, akan berpengaruh pada perilaku dan pola pikir mereka. Setelah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja” yang dilakukan oleh Ina Astari Utaminingsih dari Institut Pertanian Bogor menghasilkan bahwa tingkat penggunaan ponsel pada remaja cenderung sangat tinggi. Dengan demikian ponsel sebagai media komunikasi dan hiburan dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari. Selain itu pula waktu pemakaian ponsel pada remaja tidak menentu. Penggunaan ponsel pada remaja digunakan untuk berkomunikasi terlebih komunikasi terhadap taman sebaya dan pacar. Remaja yang menggunakan ponsel juga memperhitungkan pengeluaran penggunaan ponsel tersebut sehingga tidak terlalu memberatkan orang tua. Berdasarkan data yang ditemukan, interaksi remaja dengan lingkungan teman dan pacar lebih baik dalam hal kuantitas, yang berarti lebih sering bertemu tatap muka, sedangkan interaksi antara remaja dengan lingkungan keluarga lebih baik dalam hal kualitas, yaitu topik pembicaraan yang dibicarakan dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 keluarga mulai dari pembicaraan ringan dan pemting. Hal ini menyimpulkan bahwa penggunaan ponsel tidak mempengaruhi interaksi remaja secara tatap muka. Hal tersebut berlawanan dengan teori yang dikemukakan oleh Budyatna (2005), yaitu dengan penggunaan ponsel maka dapat mempengaruhi suatu proses yang bersifat transaksional dalam interaksi tatap muka. 5. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Menurut J, Moelang penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, presepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif sendiri dimanfaatkan untuk meneliti perilaku dan motivasi, untuk memahami isu-isu rumit , untuk evaluasi dll. (Moleong, 2012: 7). Oleh sebab itu penulis menggunakan penelitian kualitatif untuk mengetahui dan dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui. Dalam hal ini penulis memilih menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumen, rekaman, dan foto. Observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mengetahui perilaku manusia, proses kerja. Peneliti menggunakan obervasi berperan serta, berarti peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2012:145). Wawancara merupakan percakapan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak pewawancara dan terwawancara. Disini pewawancara mengajukan pertanyaan dan terwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012:186). Dokumen adalah bahan tertulis atau film. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data dan dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan sedangkan rekaman (record) adalah setiap pertanyaan yang tertulis yang disusun oleh seorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting (Moleong, 2012:217). 6. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2016 s.d. 12 Januari 2017 di Paroki Salib Suci Ngabang. 7. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive. Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan (Sugiyono, 2012: 85). Dalam penelitian ini sampel penelitian tentang penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja, diambil sampel sumber data dari remaja yang aktif menggunakan handphone pendampingan iman reamaja. serta pendamping remaja dalam kegiatan Responden dari penelitian ini adalah remaja, dengan rentang usia dari 12-17 tahun, dari 18 lingkungan yang dijadikan 4 rayon PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 lingkungan, yang berarti jumlah perwakilan remaja dari tiap rayon adalah 6 orang sehingga jumlah totalnya adalah 24 orang, kemudian pendamping 2 orang dan pastor paroki 1 orang. 8. Variabel Penelitian a. Dalam penelitian in ada dua variabel yang diteliti, yaitu penggunaan handphone dan hidup beriman remaja. Tabel 1. Kisi-kisi untuk Remaja Variabel Aspek yang Diungkap Indikator Penggunaan a. Tujuan penggunaan Menjelaskan Handphone handphone Jml No Item Item 3 1,2,3 1 4 1 5 tentang tujuan penggunaan handphone b. Manfaat Menyebutkan penggunaan manfaat-manfaat handphone penggunaan handphone c. Dampak positif penggunaan Menyebutkan dampak positif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 handphone penggunaan handphone d. Dampak negatif Hidup beriman Menyebutkan sikap dalam dampak negatif menggunakan sikap penggunaan handphone handphone a. Ciri-ciri hidup beriman remaja 1 Menjelaskan ciri- 1 6, 7 8 ciri hidup beriman b. Kegiatan Menjelaskan menggereja kegiatan membantu hidup menggereja beriman membantu hidup 2 9,10 3 11,12,13 beriman c. Penggunaan Menjelaskan handphone dalam penggunaan pembinaan hidup handphone beriman remaja dalam pembinaan hidup beriman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 remaja d. Manfaat Menyebutkan penggunaan manfaat handphone dalam pengunaan hidup beriman handphone remaja dalam hidup 1 14 1 15 beriman remaja e. Harapan - Harapan pendamping dan pendamping dan pastor paroki pastor paroki untuk mengatasi untuk mengatasi dampak dampak penggunaan penggunaan handphone dalam handphone dalam hidup beriman hidup beriman remaja remaja Tabel 2. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Pastor/Pendamping Variabel Aspek yang Diungkap Indikator Jml No Item Item PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 Penggunaan a. Tujuan penggunaan Menjelaskan Handphone handphone 3 1,2,3 1 4 1 5 1 6 1 7 tujuan penggunaan handphone b. Manfaat Menyebutkan penggunaan manfaat-manfaat handphone penggunaan handphone c. Dampak positif Menyebutkan penggunaan dampak positif handphone penggunaan handphone d. Dampak negatif Menyebutkan sikap dalam dampak negatif menggunakan sikap penggunaan handphone handphone e. Tantangan bagi - Menjelaskan remaja dalam hidup tantangan dalam beriman hidup beriman remaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 Hidup a. Kegiatan Menjelaskan beriman menggereja kegiatan remaja membantu hidup menggereja beriman membantu hidup 1 8 2 9, 10 1 11 1 12 beriman b. Penggunaan Menjelaskan handphone dalam penggunaan pembinaan hidup handphone dalam beriman remaja pembinaan hidup beriman remaja c. Manfaat Menyebutkan penggunaan manfaat handphone dalam pengunaan hidup beriman handphone dalam remaja hidup beriman remaja d. Harapan Harapan pendamping dan pendamping dan pastor paroki pastor paroki untuk mengatasi untuk mengatasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 dampak dampak penggunaan penggunaan handphone dalam handphone dalam hidup beriman hidup beriman remaja remaja 9. Instrumen Penelitian Pertanyaan Wawancara Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja (Remaja) : 1. Sejak kapan anda menggunakan handphone? 2. Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? 3. Apakah tujuan anda menggunakan handphone? 4. Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? 5. Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? 6. Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? 7. Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? 8. Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? 9. Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? 10. Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? 11. Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? 12. Seberapa sering membuka situs rohani dalam handphone anda? 13. Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 14. Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? 15. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? Pertanyaan Wawancara Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja (Pendamping/Pastor Paroki) : 1. Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ? 2. Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan handphone? 3. Bagaimana pandangan Bapal/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone saat ini? 4. Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam penggunaan handphone? 5. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? 6. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? 7. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini? 8. Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti? 9. Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam hidup beriman? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 10. Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja? 11. Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja? 12. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja? C. Hasil dan Pembahasan Penelitian Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat 1. Hasil Penelitian Penulis menjabarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Pembahasan mengenai penelitian ini menimba inspirasi dari Prof. Dr. Sugiyono dengan pengumpulan data dan analisis data kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui obeservasi dan wawancara kepada pastor paroki, pastor moderator, pembina dan kaum remaja. Penelitian tersebut dilaksanakan mulai 20 Desember 2016 sampai dengan 12 Januari 2017. Penulis telah melakukan observasi dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para remaja dan pendamping. Kegiatan yang telah diikuti misalnya pertemuan/diskusi untuk membahas rencana kegiatan turney, latihan koor, turney dan lain-lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 a. Hasil Penelitian Wawancara Pastor Paroki, Pastor Pendamping dan Pendamping Tabel 3. Penggunaan Handphone No 1. Kategori Aplikasi yang Data Kualitatif sering BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS remaja gunakan dalam handphone 2. Tujuan remaja Sarana komunikasi untuk jarak yang jauh atau pun menggunakan handphone? dekat. mempermudah akses informasi; menjalin interaksi sosial dan sarana hiburan (game, selfie dsb) 3. Sikap remaja dalam Positif : menggunakan handphone sebagai Sarana penggunaan handphone komunikasi, menyampaikan pesan dan menerima pesan tanpa berbicara langsung. Negatif: tidak menggunakan handphone dengan bijak. Sikap ketergantungan, sehingga sikap acuh atau cuek dengan realitas konkret di sekitar. Tidak tepat guna, menjadi tujuan yang lain atau kurang baik. 4. Manfaat yang didapatkan Menyampaikan dan menerima pesan dengan mudah remaja dalam penggunaan dan tidak perlu waktu yang lama. handphone Mengakses informasi lancar, efektif dan efisien; menambah relasi, rekreasi, dan sarana menggali ilmu serta mengembangkan kreativitas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 Terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk berkomunikasi 5. Dampak positif penggunaan Dapat berkomunikasi dengan cepat. handphone Mempermudah akses informasi, menambah relasi, rekreasi, sarana menggali ilmu dan mengembangkan kreativitas. 6. Dampak negatif penggunaan Boros dengan uang, tidak bijak menggunakan handphone? waktu, mencelakakan Sibuk dengan dengan diri sendiri (individualistis), malas untuk bergerak/beraktivitas, lupa waktu/kurang disiplin, candu game Tabel 4. Hidup Beriman Remaja 7. Tantangan dalam beriman remaja hidup Pengaruh global, kemajuan teknologi, pengaruh lingkungan Pergaulan bebas, narkoba, paham radikal kelompok tertentu. Kehidupan iman dan kenyataan hidup tidak seimbang sehingga mudah rapuh dan goyah, serta iman mereka kurang mengakar. 8. Kegiatan menggereja yang Misa Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi remaja ikuti (tourne), Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar, koor, bakti sosial PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 9. Kegiatan membantu menggereja Kegiatan menggereja yang positif semakin remaja dalam membantu dalam hidup beriman remaja. hidup beriman 10. Handphone digunakan dalam Sejauh dapat berkomunikasi dengan benar dan pembinaan hidup beriman digunakan untuk pembinaan. remaja Sebagai sarana berkoordinasi/ berbagi informasi terkait kegiatan menggereja; postingan kata-kata ayat Alkitab atau renungan 11. Manfaat handphone dalam Bila digunakan dengan baik dapat sangat hidup beriman remaja bermanfaat bagi hidup beriman. Tabel 5. Usulan atau Harapan Pastor dan Pendamping untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja 12. cara mengatasi negatif dampak Penyadaran lewat seminar atau konferensi dalam penggunaan kesempatan handphone terhadap hidup komunikasi, beriman remaja rekoleksi/retret dampak serta tentang etika manfaat media komunikasi. Diberikan pencerahan serta perlu dipantau oleh orang tua. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 b. Hasil Penelitian Wawancara Kaum Remaja Tabel 6. Penggunaan Handphone No 1. 2. Kategori Waktu menggunakan handphone Data Kualitatif Menggunakan handphone sejak SD - SMP Aplikasi yang sering digunakan Google, facebook, instagram, BBM, line, remaja dalam handphone messenger, youtube, joox music, game Path, whatsapp, hello talks, alkitab elektronik, dictionary, camly dan musically. Webtoon, B612, photo grid, retrica, game : pou, subway surf, dan my talking angela. 3. Tujuan remaja menggunakan Mempermudah handphone berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman, Mengetahui perkembangan informasi dari luar Sarana hiburan 4. Manfaat yang didapatakan dalam Mendapatkan pengetahuan : update trend, penggunaan handphone pendidikan, rohani. Mudah berkomunikasi 5. Dampak positif dari penggunaan Mudah handphone berkomunikasi, menambah wawasan, berbagi pengalaman dan dapat mempermudah saat mengerjakan tugas sekolah. Menjadi lebih komunikatif tidak kuper (kurang pergaulan). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 Alat komunikasi secara tidak langsung dari jarak dekat atau pun jauh melalui chat, telepon atau video call. 6. Dampak negatif dari penggunaan Lupa waktu (lupa belajar) dan menjadi tidak handphone aktif dalam pergaulan sosial secara nyata. Kesehatan: merusak mata, menyebabkan radiasi pada otak dan telinga serta memicu kanker otak, dan menjadi boros. Mempengaruhi sikap, memudahkan akses situs-situs ponografi mengakibatkan cyber crime dan pem-bully-an via internet, 7. Sikap menggunakan handphone Sudah bijak dalam penggunaan handphone. Belum bijak dalam menggunakan handphone. Tabel 7. Hidup Beriman Remaja No 8. Kategori Data Kualitatif Tantangan dalam hidup beriman Kemajuan teknologi anda Pengaruh lingkungan yang kurang baik : pergaulan, media sosial. Rasa emosional yang terkadang belum dapat dikontrol sehingga sulit untuk dekat dengan orang tua. Rasa malas untuk berdoa dan mengikuti misa di gereja. 9. Kegiatan menggereja yang diikuti PPA (Putra/i Altar), OMK (Orang Muda remaja Katolik), Misa hari minggu, Turney ke stasi- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73 stasi, KTM (Kelompok Tritunggal Maha Kudus) 10. Kegiatan menggereja membantu Sangat membantu dalam hidup beriman. remaja dalam hidup beriman 11. Aplikasi rohani dalam handphone Ya, mengintal aplikasi rohani berupa eKatolik, alkitab elektronik Tidak, dulu pernah ada dalam handphone. 12. Frekuensi penggunaan rohani dalam handphone situs Sering membuka situs rohani, minimal 1 kali dalam sehari. Kadang-kadang membuka situs rohani ini disaat, mengalami masalah dan juga pada saat mengerjakan tugas pendidikan agama katolik. Jarang membuka situs rohani tersebut. Tetapi jika mendapatkan tugas pendidikan agama baru membuka situs-situs tersebut 13. Handphone digunakan hidup beriman remaja dalam Digunakan sebagai sarana dalam hidup beriman: mengakses situs rohani sehingga mendapatkan ilmu agama, tumbuh berkembang dalam iman dan juga dapat membagikan informasi tentang hidup beriman. 14. Manfaar handphone dalam hidup Handphone sangat bermanfaat bagi hidup beriman remaja beriman. Handphone cukup bermanfaat dalam hidup beriman. Handphone belum bermanfaat dalam hidup beriman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 8. Usulan atau Harapan Remaja untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja 15. Cara mengatasi dampak negatif Mengurangi durasi pemakaian handphone, penggunaan handphone terhadap menggunakannya untuk lebih ke hal yang hidup beriman remaja positif Aktif mengikuti kegiatan rohani di gereja, seperti organisasi yang ada dalam gereja, serta terlibat dalam kegiatan menggereja seperti ret-reat, rekoleksi dan lain-lain. Memberikan kesadaran bagi orang tua agar mengawasi anak-anaknya menggunakan handphone. 2. Pembahasan Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Tujuan dari peneilitian ini sendiri adalah untuk mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone, untuk mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota dan untuk menemukan upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja tersebut. dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 a. Penggunaan Handphone Pada hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa responden remaja mengungkapkan mereka menggunakan handphone sejak SMP (Sekolah Menengah Pertama) bahkan sejak SD (Sekolah Dasar). Hal ini membuktikan teori bahwa saat ini mereka yang lahir pada era digital tidak dapat berjauhan dengan teknologi yang ada dan setiap kegiatan sehari-hari yang dilakukan tidak terlepas dari peran teknologi handphone menjadi salah satu teknologi. Kemudian Pastor Paroki dan Pendamping mengatakan bahwa saat ini aplikasi yang sering digunakan oleh remaja dalam handphone mereka misalnya BBM, Facebook, WhatsApp, Instagram, Line dan SMS. Kemudian remaja menggungkapkan beragam aplikasi yang sering mereka gunakan. Dari hasil penelitian aplikasi yang sering digunakan oleh semua responden adalah BBM, Line, Whatsaap, Facebook, Instagram, Messenger, Youtube. seperti yang dikatakan oleh salah satu responden: “Saya sering menggunakan aplikasi seperti Google, Facebook, Instagram, BBM, Line, Messenger, Youtube, Dan Joox Music. (R22)” Kemudian responden lain mengatakan bahwa ia sering menggunakan aplikasi Clash of Clans, WhatsApp dan aplikasi sosial media lainnya. ada pula yang mengatakan bahwa aplikasi yang sering mereka gunakan adalah BBM, Line, Instagram, Facebook, Path, WhatsApp, Hello Talks, Alkitab Elektronikm Dictionary, Camly dan Musically. Melihat dari hasil penelitian diatas, handphone lebih banyak digunakan oleh remaja sebagai sarana berkomunikasi, mencari hiburan, terlihat dari pernyataan yang disampaikan oleh para remaja. Gagasan ini sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pastor moderator dan pendamping yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76 menyatakan bahwa remaja saat ini menggunakan handphone untuk berkomunikasi, menambah wawasan serta menghidur diri dengan berbagai game yang ada. Pernyataan pastor paroki dan pendamping mengenai tujuan remaja menggunakan handphone di atas ialah sebagai sarana komunikasi untuk jarak jauh maupun dekat. Kemudian pastor moderator yang berkarya dalam bidang kepemudaan mengatakan bahwa: “Tujuan remaja menggunakan handphone adalah untuk mempermudah akses informasi serta menjalin interaksi sosial dan sebagai sarana hiburan misalnya game dan selfie.” Hasil penelitian pada tabel 4 mengenai tujuan remaja menggunakan handphone mengungkapkan bahwa tujuan mereka menggunakan handphone adalah untuk mempermudah berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat, selain itu agar mereka selalu mengetahui perkembangan informasi dari luar, seperti yang dikatakan salah satu responden: “Yang pasti tujuan saya menggunakan handphone adalah untuk memperoleh berbagai informasi, baik berupa pengetahuan maupun mengeksplor bakat dan kemampuan (R23).” Kemudian remaja yang lain mengatakan bahwa tujuan mereka menggunakan handphone adalah untuk memperoleh informasi seperti pengetahuan dan juga mengeksplor bakat serta kemampuan mereka, selain itu untuk mempermudah komunikasi serta untuk menikmati hiburan seperti games. Dalam hasil penelitian di atas mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone pastor paroki mengungkapkan bahwa terkadang remaja menggunakan handphone secara positif maupun negatif. Positif di sini ditandai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 penggunaan handphone sebagai sarana komunikasi, menambah wawasan serta menyampaikan dan menerima pesan dengan cepat tanpa perlu bertatap muka. Sedangkan negatif dilihat dari cara menggunakan handphone dengan tidak bijak. Hal ini kembali menyatakan bahwa handophone dapat memberikan pengaruh positif dan negatif dalam sikap remaja. Kemudian pastor moderator menyatakan bahwa: “Sikap remaja saat ini terhadap handphone memiliki keinginan untuk terus memegang handphone serta ada sikap ketergantungan dan akibatnya adalah sikap acuh atau cuek dengan realitas konkret di sekitar mereka”. Pendamping juga menyatakan bahwa sikap remaja yang terlihat ialah mereka menggunakan handphone tidak tepat guna, sehingga tujuan sebenarnya penggunaan handphone untuk memudahkan komunikasi menjadi tujuan yang kurang baik. Hasil penelitian mengenai manfaat yang remaja dapatkan dalam tabel di atas menurut pastor paroki adalah semakin mudah untuk berkomunikasi tanpa perlu memperhitungankan waktu yang lama. Diungkapkan lagi oleh pastor moderator yaitu: “Beberapa manfaat penggunaan handphone ialah untuk mengakses informasi sehingga lancar, efektif dan efisien, menambah teman, menjadi sarana rekreasi (buang suntuk/bosan), sarana menggali ilmu dan mengembangkan kreativitas”. Pendamping juga menyatakan bahwa manfaat remaja menggunakan handphone ialah mereka lebih terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk berkomunikasi. Sedangkan dalam tabel 4 terdapat pernyataan remaja mengenai manfaat yang mereka dapatkan dalam penggunaan handphone. kemudian dapat dilihat pula dalam tabel 4, remaja menyatakan bahwa dengan menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 handphone mereka mendapatkan pengetahuan yang luas mengenai kehidupan dan rohani, dan bisa mengikuti trend, serta mengetahui informasi mengenai pendidikan terbaru selain itu pula mudah untuk berkomunikasi juga mempermudah dalam mengerjakan tugas sekolah, yang kemudian dinyatakan salah satu remaja: “Manfaat dalam menggunakan handphone ialah, komunikasi dengan orang-orang yang dekat atau pun jauh menjadi lebih mudah, efektifitas waktu dalam arti tidak harus bertemu secara langsung untuk berkomunikasi, banyak mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, sehingga membantu saya dalam banyak hal” (R10). Kemudian responden lain menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan handphone ialah sebagai sarana mendapatkan hiburan. Remaja lain menyatakan manfaat dari penggunaaan handphone adalah membuat semuanya menjadi lebih mudah. Kemudian responden lain juga menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan handphone mempermudah mendapatkan informasi, memudahkan komunikasi serta memperluas jaringan persahabatan. Dengan manfaat-manfaat yang dirasakan oleh para responden kembali mengingatkan karakteristik hidup di era digital, yaitu kita mampu memperoleh informasi yang berlimpah, relasi semakin bertambah namun hanya sebatas dalam genggaman, banyak mendapatakan berbagai macam informasi dengan cepat tetapi tidak melalui poses yang mampu memperdalam pengetahuan yang ada. Selanjutnya hasil penelitian mengenai dampak positif yang diterima remaja melalui penggunaan handphone menurut pastor paroki adalah dapat berkomunikasi dengan cepat. Begitu pula dengan pendamping yang menyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 bahwa dampak positif yang remaja terima yaitu wawasan mereka semakin bertambah luas serta relasi semakin bertambah. Kemudian dinyatakan lagi oleh pastor moderator: “Dampak positif yang remaja terima adalah mempermudah akses informasi dan lebih efektif serta efisien dalam berkomunikasi, selanjutnya untuk menambah teman (relasi), selain itu pula untuk sarana rekreasi, menggali ilmu dan mengembangkan kreativitas”. Dalam tabel 4 dapat dilihat bahwa remaja memberikan pernyataan menganai dampak positif dari penggunaan handphone. Beberapa responden menyatakan bahwa dampak positif yang mereka rasakan ialah memudahkan berkomunikasi, wawasan mereka semakin bertambah dan juga mereka dapat berbagai pengalaman dan juga mempermudah mereka dalam mengerjakan tugas sekolah. Seperti yang dinyatakan oleh salah satu responden: “Dampak positif penggunaan handphone menjadikan diri lebih komunikatif dalam arti tidak kuper (kurang pergaulan), mempermudah untuk menerima dan berbagi informasi” (R17). Selanjutnya responden lain menyatakan dampak positif dari penggunaan handpnone adalah sebagai sarana komunikasi jarak jauh maupun dekat melalui chat, telepon atau pun video call. Dampak postitif lainnya bahwa menggunakan handphone memberikan informasi yang luas mengenai pelajaran, politik dan hal lainnya. Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa pastor paroki, pastor moderator dan pendamping menyatakan dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan handphone. Pastor paroki menyatakan bahwa remaja menjadi boros dengan uang, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80 tidak bijak dalam mengatur waktu dan dapat mencelakakan. Pendamping juga menyatakan bahwa remaja menjadi kurang berkomunikasi dan kurang relasi dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka (mengasingkan diri) dan mereka lebih mementingkan dunia maya, selanjutnya dipertegas oleh pernyataan pastor paroki : “Dampak negatif yang dapat diterima oleh remaja ialah para remaja menjadi sibuk dengan diri sendiri (individualis), kecendrungan malah untuk bergerak atau beraktivitas fisik seperti kerja dan olahraga, lupa waktu sehingga kurang disiplin, interaksi sosial secara langsung berkurang dan akhirnya menjadi kecanduan game”. Pada tabel 4 remaja menjelaskan dampak negatif dari penggunaan handphone. Beberapa responden mengatakan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone ialah membuat mereka lupa waktu, lupa untuk belajar dan menjadikan mereka tidak aktif dalam pergaulan sosial. Kemudian responden lainnya menyatakan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone adalah dapat merusak penglihatan mata, menyebabkan radiasi pada otak dan telinga serta memicu kanker otak, selain itu pula membuat kita menjadi boros. ada pula yang menyatakan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan handphone adalah dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja mejadi buruk dikarenakan mengakses situs-situs pornografi serta akhirnya menyebabkan cyber crime, dan bullying via internet. Seperti yang dikatakan oleh salah satu responden: “Dampak negatif penggunaan handphone ialah rawan terhadap tidak kejahatan dalam dunia maya, pemborosan, mempengaruhi sikap dan perilaku, menciptakan lingkungan yang tidak sehat” (R19). Data penelitian tersebut membuktikan bahwa handphone PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 memang dapat memberikan dampak negatif serta positif. Dampak positif yang mereka terima dapat membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari yang mereka alami. Tetapi dampak negatif juga dapat menghambat mereka, terlebih dapat mempengaruhi relasi mereka terhadap lingkungan sosial dan juga dapat membuat kesehatan mereka menjadi terganggu. Pada tabel 4 dapat dilihat sejauh mana remaja mampu menggunakan handphone secara bijak. Ada yang mengatakan, selama ini mereka sudah bijak dalam menggunakan handphone, karena handphone digunakan untuk mencari informasi yang berhubungan dengan tugas sekolah serta menggunakan handpone dengan tidak berlebihan. kemudian ada yang menyatakan bahwa mereka masih belum bijak dalam menggunakan handphone karena terkadang lupa waktu serta lupa tempat dan terkadang mereka membuka situs-situs yang tidak baik. b. Hidup Beriman Remaja Pada tabel 2 dapat dilihat pastor paroki, pastor moderator, dan pendamping memberikan pernyataan mengenai tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini. Pastor moderator menyatakan bahwa tantangan yang mereka hadapi ialah tawaran-tawaran dari dunia teknologi yaitu internet, pergaulan bebas, narkoba, dan paham radikal kelompok tertentu. Kemudian pendamping menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh remaja adalah mereka tidak menyeimbangkan antara kehidupan beriman dan kenyataan hidup, sehingga mudah rapuh dan goyah, serta iman mereka kurang mengakar. Dipertegas oleh pastor paroki: “Saat ini tantangan hidup beriman yang dihadapi oleh remaja misalnya adalah pengaruh global, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82 kemajuan teknologi, dan pengaruh lingkungan dimana mereka tinggal dan berinteraksi”. Remaja mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi dalam hidup beriman yang terdapat di dalam tabel 5. Beberapa responden mengatakan bahwa tantangan yang dialami dalam hidup beriman adalah kemajuan tekologi, kemudian responden lain mengatakan bahwa tantangan yang meraka hadapi adalah pengaruh lingkungan yang kurang baik, misalnya pergaulan, media sosial sehingga dapat menggoyahkan kehidupan beriman. Selanjutnya responden lainnya menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi ialah rasa emosiaonal dalam diri yang belum dapat dikontrol sehingga sulit untuk dekat dengan orang tua dan menerima pembinaan iman dari orang tua. Ada pula responden yang menyatakan bahwa tantangan yang mereka hadapi adalah rasa malas untuk berdoa dan mengikuti misa dan kegiatan di Gereja. Kemudian dinyatakan oleh salah satu responden: “Tantangan yang saya hadapi dalam hidup beriman, apalagai zaman sekarang ialah kemajuan teknologi yang membuat kita terkadang lupa akan waktu dan tidak bisa membagi waktu untuk memperhatikan dan mengembangkan iman” (R1). Media komunikasi termasuk handphone sangat berpengaruh di dalam kehidupan , dan remaja merupakan penerima pertama yang paling langsung dari media (Komisi Kateketik, 2015:45). Pernyataan ini mengungkapkan bahwa seluruh sendi kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari media komunikasi termasuk kehidupan beriman, dan di sini remaja menjadi salah satu penerima langsung dampak tersebut, karena remaja lahir dan bekembang dalam era tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 Dalam era digital ini tidak dapat dihindari bahwa tantangan-tatangan dari luar diri dapat mengganggu hidup beriman, termasuk kemajuan-kemajuan teknologi yang ada. Terlebih tantangan tersebut dapat menganggu hidup beriman remaja, dan jika tidak diatasi, akan merusak hidup beriman remaja. Dalam tabel 2 dapat dilihat data hasil penelitian mengenai kegiatan menggereja yang diikuti oleh remaja. Pastor paroki, pastor moderator dan pendamping mengatakan bahwa kegiatan yang sering diikuti oleh remaja misalnya beribadah, misa setiap minggu, pertemuan kelompok, OMK, latihan tari dan lagu.. Pembina mengatakan bahwa kegiatan yang sering diikuti remaja adalh OMK, PPA (Putra/i Altar), Kerasulan (tourne). Seperti yang dinyatakan oleh Pastor moderator: “Kegiatan yang sering remaja ikuti adalah Misa hari minggu dan hari raya, kerasulan ke stasi (tourne), Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu Oang Muda Katolik (TOMK), Rekoleksi atau retret, Misdinar, Koor, dan Bakti Sosial”. Pada tabel 5 remaja juga menyatakan kegiatan apa saja yang telah mereka ikuti. Semua responden mengatakan bahwa kegiatan yang mereka ikuti selama ini misalnya PPA (Putra/i Altar), OMK (Orang Muda Katolik), Misa Hari Minggu, Tourne ke stasi-stasi, KTM (Kelompok Tritunggal Maha Kudus) seperti yang diungkapan oleh salah satu responden: “Kegiatan menggereja yang saya ikuti selama ini misalnya adalah OMK (Orang Muda Katolik), Tourne/merasul ke stasistasi, KTM (Kelompok Tritunggl Maha Kudus), dan berpartisipasi dalam perlombaan” (R12). Dalam tabel 2 terdapat pernyataan pastor paroki, pastor moderator dan pendamping yang mengatakan bahwa kegiatan menggereja tersebut semakin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 membantu remaja dalam hidup beriman remaja. Dalam tabel 5 semua remaja yang menjadi responden mengatakan bahwa kegiatan menggereja tentu saja membantu mereka dalam hidup beriman mereka. Kemudian dipertegas oleh pembina yang menyatakan bahwa: “Ya, menurut saya pribadi bahwa kegiatan menggereja tersebut sangat membantu remaja dalam hidup beriman mereka.” Pada tabel 5 terdapat pertanyaan mengenai aplikasi rohani apa saja yang digunakan oleh remaja saat ini. Jawabaan yang diberikan oleh para remaja pun berbeda-beda. Beberapa responden mengatakan bahwa mereka menggunakan aplikasi rohani seperti eKatolik. Kemudian responden lainnya menjawab bahwa aplikasi rohani yang mereka instal adalah Alkitab Ekeltronik. Selanjutnya beberapa responden lainnya mengatakan bahwa untuk saat ini mereka tidak menginstal aplikasi tersebut. Dalam tabel 5 terdapat pernyataan remaja mengenai frekuensi waktu dalam membuka situs-situs rohani melalui handphone yang mereka miliki. Ada responden yang mengatakan bahwa mereka lumayan sering membuka situs rohani dari handphone mereka, seperti yang diungkapkan salah satu responden: “Saya lumayan sering membuka situs rohani dalam handphone saya, minimal 1 kali dalam sehari mereka membuka situs tersebut “ (R10). Kemudian responden lainnya mengatakan bahwa mereka terkadang membuka situs rohani tersebut tetapi hanya saat mengerjakan tugas Pendidikan Agama Katolik saja. selanjutnya responden yang lain mengatakan bahwa mereka jarang membuka situs rohani. Pada tabel 2 dapat dilihat pator paroki, pastor moderator dan pendamping yang mengatakan bagaimana remaja menggunakan handphone dalam hidup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85 beriman mereka. Pastor paroki mengatakan bahwa handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman sejauh mereka berkomunikasi dengan benar dan digunakan untuk pembinaan. Peendamping mengatakan bahwa handphone digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam organisasi atau kegiatan yang mereka ikuti, sehingga mereka lebih mudah berinteraksi dan saling berbagi. Kemudian dipertegas dengan jawaban pastor moderator: “Sejauh ini handphone digunakan sebagai sarana berkoordinasi atau berbagi informasi terkait kegiatan menggereja serta melalui handphone mereka memposting kata-kata atau ayat Kitab Suci dan dibagikan di grup komunitas masing-masing”. Dalam tabel 5 pun dapat dilihat sejauh mana remaja menggunakan handphone dalam hidup beriman. Beberapa responden menyatakan bahwa handphone belum digunakan dalam hidup beriman. Tetapi Beberapa responden mengatakan bahwa sejauh ini handphone digunakan sebagai sarana dalam hidup beriman. Seperti yang dinyatakan oleh salah satu responden: “Sejauh ini handphone digunakan sebagai sarana hidup beriman, misalnya dengan mengakses situs rohani, membuka aplikasi rohani yang terdapat dalam handphone sehingga mendapatkan ilmu agama, serta dapat membagikan informasi tentang hidup beriman kepada sahabat-sahabat saya” (R8). Dari data yang telah diperoleh di atas, dapat dilihat bahwa untuk saat ini, handphone telah digunakan dalam hidup beriman remaja. Handphone digunakan sebagai sarana seperti: berbagi hal-hal rohani, berkoordinasi, dan lain-lain. Dalam hal ini terlihat bahwa handphone telah digunakan sebagai sarana bagi hidup beriman remaja, tetapi belum maksimal. Saat ini, Paus Fransiskus memberikan contoh bagi kita kaum Kristiani untuk selalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86 memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana penginjilan dan katekese. Dalam akun instagramnya Paus selalu memposting hal-hal yang berbau rohani dan ajaran-ajaran mengenai kasih. Pada tabel 2 terdapat pernyataan dari pastor paroki bahwa handphone dapat memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja sejauh digunakan dengan baik. Ditegaskan lagi oleh pastor moderator: “Handphone dapat memberikan manfaat jika dihunakan secara wajar dan semestinya, sehingga juga memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja”. Kemudian pendamping juga mengatakan bahwa handphone dapat membantu mereka dalam media komunikasi yang dilaksanakan dalam hidup beriman mereka misalnya kegiatan menggereja. Pada tabel 5, responden mengatakan bahwa sejauh ini handphone sangat bermanfaat bagi hidup beriman mereka. Responden lainnya mengatakan bahwa sejauh ini handphone cukup memberikan manfaat bagi hidup beriman mereka, dan ada pula yang mengatakan bahwa sejauh ini handphone belum sepenuhnya bermanfaat dalam hidup beriman mereka, karena handphone belum dimanfaatkan dalam hidup beriman. c. Usulan atau Harapan Untuk Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Pada tabel 3 pastor paroki menyatakan bahwa yang perlu diupayakan ialah memberikan pemahaman tentang apa itu tujuan penggunaan handphone, selanjutnya diperikan pemahaman agar tidak menyalahgunakan handphone dalam keseharian mereka. Kemudian pendamping pun mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan ialah dengan memberikan pencerahan kepada mereka serta perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 pengawasan dari orang tua. Selanjutnya usulan kembali dipertegas oleh pastor moderator yang menyatakan: “Upaya yang perlu dilakukan ialah penyadaran lewat seminar atau konferensi dalam kesempatan rekoleksi atau ret-ret tentang etika komunikasi, dampak serta manfaat media komunikasi”. Pada tabel 6 pun remaja mengatakan upaya-upaya yang perlu dilakukan. Sebanyak 17 responden mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan ialah dari diri sendiri mengurangi durasi pemakaian handphone, menggunakan handphone untuk lebih pada hal yang positif. Beberapa responden mengatakan upaya yang perlu dilakukan ialah mengikuti kegiatan rohani di Gereja, seperti organisasi yang ada dalam kegiatan menggereja serta mengikuti rekoleksi, retret dan lain-lain. Selanjutnya responden lainnya mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan ialah memberikan kesadaran bagi orang tua untuk mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan handphone. D. Kesimpulan Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat”, penulis mengambil beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut terdiri dari pandangan pendamping mengenai sikap remaja terhadap penggunaan handphone, selanjutnya sejauh mana handphone digunakan dalam hidup beriman remaja dan upaya yang perlu diperhatikan demi mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88 Telah diteliti bahwa ada kesamaan pandangan antara pendamping dan remaja, bahwa saat ini remaja belum mampu menggunakan handphone secara bijak. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan oleh pendamping dan remaja, bahwa para remaja belum mampu mengatur waktu dalam menggunakan handphone tersebut, sehingga tanggungjawab mereka sebagai pelajar menjadi terganggu. Kehidupan sosial mereka secara nyata juga terganggu, karena mereka lebih senang akan kegiatan di depan layar dibandingkan untuk berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Para remaja juga lebih memanfaatkan handphone sebagai sarana untuk memenuhi keinginan diri dalam arti mencari hiburan, informasi serta mengekspresikan diri. Pendamping menyapaikan bahwa dengan penggunaan handphone secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi remaja, misalnya boros, lupa waktu, dan lain-lain. Dari wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Pastor Paroki, Pastor moderator serta Pendamping dikatakan bahwa saat ini penggunaan handphone berpengaruh besar bagi seluruh segi kehidupan remaja, tidak hanya dalam kehidupan mereka sehari-hari tetapi juga di dalam kehidupan beriman mereka. Penggunaan handphone yang tidak terkontrol mampu menjerumuskan remaja ke dalam hal-hal yang negatif. Jika remaja tidak bijak dalam penggunaan handphone, mereka dapat melakukan hal-hal yang negatif seperti : mengakses situs-situs pornografi, melakukan bullying, cyber crime, bahkan mereka menjadi individualis dan tidak mau bersosialisasi dengan dunia luar. Hal-hal negatif yang di dapat dari penggunaan handphone tersebut mampu merusak hidup beriman remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89 Kemudian remaja menyatakan bahwa mereka menggunakan handphone dari usia yang terbilang cukup dini mulai dari SD dan SMP. Penggunaan handphone memang membantu mereka untuk berkomunikasi juga menambah relasi. Bukan hanya remaja saja yang merasakan dampak tersebut, tetapi semua kalangan yang menggunakan handphone. Tetapi setelah ditelaah kembali melalui wawancara kepada Pastor paroki, Pastor moderator dan pendamping remaja bahwa saat ini pandangan mereka mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone akhir-akir ini belum bijak dan tanpa remaja sadari mereka dapat pengaruh positif dan negatif. Positif yang dimaksud ialah melalui handphone kaum muda mampu menjalin komunikasi lebih baik, mereka menjadi update akan dunia luar, wawasan menjadi luas, dapat dengan mudah berkoneksi dengan orang lain. Tetapi di sisi lain hal yang negatif ialah mereka menjadi individualis yang berarti mereka mengasingkan diri dengan dunia nyata, tidak perduli dengan lingkungan sekitar, acuh tak acuh, menjadi boros. Penggunaan handphone jika tidak disikapi dengan baik, akan membawa pengaruh buruk bagi para remaja. Penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja saat ini sebagai sarana berbagi. Handphone bukan lagi benda asing bagi kaum remaja, maka saat ini remaja menggunakan handphone sebagai sarana berbagi informasi, membagikan ayat-ayat kitab suci, membagikan renuangan harian dalam grup media sosial yang mereka miliki. Melalui kegiatan ini remaja telah memulai menggunakan handpone sebagai sarana mengembangkan iman. Pendamping pun memberikan dukungan dengan menjadi penggerak di dalam grup media sosial PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90 yang mereka gunakan tersebut. Namun, dari data yang telah dikumpulkan bahwa handphone belum digunkan semaksimal mungkin dalam hidup beriman remaja. Dari berbagai dampak positif yang banyak diterima oleh para remaja dengan menggunakan handphone sebagai sarana hidup beriman, pendamping dan remaja perlu juga memperhatikan dampak negatif yang lebih besar dapat berpengaruh bagi hidup beriman remaja. Dampak negatif yang dapat dirasakan adalah kerugian kesehatan, remaja menjadi boros, terjerumus ke hal-hal yang negatif, mampu membuat orang yang menggunakannya tidak perduli dengan keadaan sekitar (Lita 2014: 20) dan masih banyak dampak negatif yang dirasakan oleh pengguna handphone terutama remaja. Dengan demikian diperlukanlah upaya-upaya yang memberikan pandangan baru bagi remaja, hal ini dimaksudkan untuk membantu para remaja agar lebih memanfaatkan handphone sebaik mungkin sehingga mereka bijaksana dalam penggunaaan handphone. Upaya yang telah dimunculkan oleh pastor moderator sebagai pengawas dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh kaum muda ialah mengadakan kegiatan seperti retret atau pun rekoleksi yang membahas etika dalam berkomunikasi, serta pemahaman mengenai dampak serta manfaat media komunikasi. Hal ini bertujuan memberikan pandangan bagi kaum remaja agar menggunakan handphone secara bijak. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV USULAN PROGRAM “BERSELANCAR MELALUI HANDPHONE” Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, penulis mengajukan usulan program berupa rekoleksi untuk pembinaan iman remaja serta meningkatkan pemahaman remaja mengenai dampak positif dari handphone bagi hidup beriman mereka. A. Latar Belakang Kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu pemicu perkembangan handphone. Saat ini handphone bukan hanya sekedar untuk menerima dan menyampaikan pesan, atau menerima dan menelpon seseorang, tetapi juga menjadi alat untuk berbagi informasi, update bertia terbaru, dan masih banyak manfaat dari penggunaan handphone. Handphone yang semakin berkembang ini telah banyak dimiliki dan digunakan oleh setiap orang termasuk kalangan remaja. Kalangan remaja menjadi salah satu konsumen yang paling menjadi sasaran kemajuan zaman dikarenakan mereka merupakan generasi yang lahir dalam situasi dan kondisi kekuatan akses dan akomodasi informasi yang luar biasa atau mereka lahir di dalam zaman yang serba ada dan serba cepat. Kemudahan dalam bidang teknologi ini banyak membawa dampak bagi konseumen yang menggunakannya. Saat ini setiap informasi yang ada dari seluruh dunia dapat kita terima melalui handphone yang ada di dalam genggaman kita. Selain itu pula melalui handphone kita mampu berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia yang lain. Banyak kemudahan dan manfaat yang kita terima, tetapi disisi lain handphone mampu membuat setiap orang terjerumus ke dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92 hal yang negatif, tanpa terkecuali kaum remaja. Dengan berkembangnya zaman yang semakin pesat, para remaja menjadi tidak terkontrol dalam menggunakan handphone, sehingga dampaknya dapat mempengaruhi kehidupan remaja, termasuk kehidupan beriman. Banyak buku-buku, majalah dan artikel yang membahas dampak negatif dari penggunaan handphone ini, tanpa terkecuali Gereja juga memberikan masukan melalui surat-surat gembala yang ditujukan oleh umat pada saat hari komunikasi sedunia. Memang dampak negatif tidak dapat dihindari dari kemajuan zaman ini, meskipun demikian banyak juga yang memberikan masukan atau saran melalui buku, artikel sebagai langkah pencegahan bagi kita untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengaruh perkembangan zaman. Orang tua dapat menjadi salah satu pencegah untuk mengurangi dampak negatif bagi remaja. Dari penelitian yang telah dilaksanakan di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat telah diperoleh data bahwa saat ini para remaja tidak asing lagi dengan teknologi handphone. Mereka menggunakan handphone sejak SMP bahkan sejak SD. Dari penelitian yang telah dilaksanakan di wilayah Ngabang Kota Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat bahwa menurut Pastor Paroki, Pastor Pendamping dan Pendamping, remaja saat ini lebih memanfaatkan handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi, mencari hiburan dan update informasi terbaru. Selain itu pula data yang diperoleh manyatakan bahwa remaja saat ini belum mampu bersikap bijak dalam menggunakan handphone. Setelah memegang handphone mereka menjadi terfokus pada dunia maya dan dunia mereka sendiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 sehingga terkadang lupa akan tugas yang ada dan kurang berpatrisipasi pada kehidupan sosial masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ungkapan dari remaja sendiri dan para pendamping. Dengan kenyataan yang terjadi dilapangan dalam pembinaan hidup beriman handphone kurang lebih telah digunakan sebagai sarana utuk berbagi informasi mengenai iman katolik misalnya ayat-ayat Kitab Suci, Renungan Harian dan informasi yang lain, tetapi hal ini belum dilakukan semaksimal mungkin. Gereja telah menggaungkan cara-cara bagi kita untuk mengatasi dampak negatif dari kemajuan jaman termasuk handphone. Dengan demikian lah hal ini memberikan inspirasi bagi penulis untuk memberikan usulan program melalui rekoleksi yang diharapkan perlahan-lahan mampu memperbaiki keadaan yang ada. Penulis juga belum melihat bahwa paroki Salib Suci Ngabang mengadakan rekoleksi yang berhubungan dengan kemajuan zaman dan cara memanfaatkan kemajuan teknologi demi perkembangan hidup beriman remaja oleh sebab itu penulis memberikan usulan program dengan kegiatan rekoleksi. B. Sekilas Mengenai Rekoleksi Rekoleksi/retret adalah suatu latihan rohani yang bertujuan membantu orang untuk memperteguh iman Kristiani mereka (Kila, 1996:5). Setiap pribadi memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda dalam beriman kepada Yesus. Tergantung dari usaha tiap pribadi tersebut untuk menemukan melalui Kitab Suci, tradisi Gereja, dan ajaran Gereja. Pengalaman tersebut juga tergantung dari kepekaan orang tersebut merasakan pengalaman bersama Yesus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Melalui rekoleksi/retret segala pengetahuan dan pengalaman yang diiliki oleh tiap pribadi tersebut diolah untuk mengenal Kristus lebih dekat, sehingga pada akhirnya diharapkan sungguh mengasihi dan menyerahkan diri kepada-Nya. Rekoleksi/retret diartikan sebagai kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan, maka dengan demikian dalam rekoleksi/retret Tuhan memanggil dan berinteraksi secara langsung dengan peserta. Pembimbing berfungsi sebagai fasilitator yang mendampingi dan mempermudah peserta untuk berefleksi. Rekoleksi yang berarti “re” adalah kembali dan “collection” adalah mengumpulkan, maka rekoleksi adalah mengumpulkan kembali. Peserta rekoleksi mengumpulkan kembali pengalaman hidup yang telah dilalui (Mangunhardjana, 1985:18). Dalam konteks ini peserta mengumpulkan kembali pengalaman selama menggunakan handphone apakah digunakan secara bijak dan memanfaatkan handphone sebagai media hidup beriman agar memiliki pengetahuan lebih tentang Yesus. C. Metode Appreciative Inquiry Appreciative Inquiry (AI) ditemukan oleh David Cooperrider seorang mahasiswa doktoral dan mentornya Suresh Srivasta pada tahun 1980-an (Banawirtma, 2014:1). Mereka menemukan bahwa pendekatan tradisional yang menonjolkan kelemahan yang ditemukan membuat orang-orang menjadi loyo dan kehilangan semangat dan akirnya saling mempermasalahkan. Mendapatkan ispirasi dari tulisan A. Schweizer (1969) tentang hormat terhadap kehidupan, Cooperrider dan Srivastva memfokuskan pada apa saja yang menghidupkan, yang memberdayakan dan mendinamiskan sistem, serta yang meningkatkan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 mengoptimalkan kinerja klinik (Banawiratma, 2014:2). Mereka memfokuskan pada momen-monen keberhasilan, pengalaman puncak, cerita mengenai pembaharuan, pengharapan, keberanian dan perubahan positif. Dengan perubahan metode yang mereka gunakan hasil menjadi luar biasa, relasi semakin bertambah baik, kerja sama berkembang dan kinerja dapat dinilai selalu tinggi. Appreciative Inquiri, adalah “to apprecite” yang berarti menghargai dan “to inquire” yang berarti menyelidiki, meneliti, dan berusaha menemukan. AI merupakan usaha untuk menemukan dan menghargai hal-hal positif yang ada pada kelompok atau organisasi (Banawiratma, 2014:4). Appreciative Inquiri memiliki empat tahap 4D, yaitu : (1) Discovery, (2) Dream, (3) Design, dan (4) Destiny. Discovery adalah tahap dimana peserta diminta untuk mengidentifikasikan dan mengapresiasikan hal-hal terbaik yang ditemukan melalui sharing, dialog. Dream berpangkal pada hal positif yang telah ditemukan, kemudian dalam tahap ini membayangkan keadaan baru yang sesuai dengan harapan terdalam. Design ialah membuat sebuah strategi untuk mencapai hal yang telah dibayangkan. Destiny ialah menciptakan apa yang seharusnya, memberdayakan, belajar, menyesuailan, berimprovisasi dan membangun kapasitas melalui inovasi dan aksi kolektif. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96 D. Tujuan Program Program yang diusulkan oleh penulis memiliki tujuan, sebagai berikut: 1) Untuk menambah wawasan remaja mengenai dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan handphone 2) Mengajak remaja menyadari manfaat penggunaan handphone sebagai sarana pengembangan hidup beriman E. Usulan Kegiatan Rekoleksi 1. Tema umum Berdasarkan dari hasil penelitian, kegiatan rekoleksi ini bertemakan “Berselancar Melalui Handphone”. Tema ini dipilih untuk membantu remaja dalam menggunakan handphone sebaik mungkin, sehingga handphone bukan hanya digunakan untuk kepentingan hal-hal duniawi, tetapi juga digunakan untuk pembinaan hidup beriman mereka. Selain itu juga untuk mengajak remaja menemukan lebih banyak hal-hal yang positif melalui handphone yang dapat digunakan demi kehidupan mereka dan bersama. Dalam proses rekoleksi ada beberapa sub tema di antaranya: Pengantar yang berisi tentang tujuan rekoleksi, discovery yang mengajak peserta untuk menemukan kembali pengalaman dalam pengunaan handphone sebagai sarana hidup beriman, dream yang mengajak peserta untuk membuat sebuah mimpi atau cita-cita berdasarkan pengalaman yang pada akhirnya dapat digunakan dalam hidup beriman secara pribadi maupun kelompok, design yang mengajak peserta untuk membuat sebuah strategi demi mewujudkan mimpi yang dicita-citakan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 terakhir ialah destiny yang mengajak peserta untuk membuat sebuah keputusan yang mampu mewujudkan strategi yang telah dirumuskan bersama. 2. Tujuan Rekoleksi Peserta semakin menambah wawasan mengenai dampak yang dapat ditimbulkan dari penggunaan handphone serta menyadari manfaat penggunaan handphone sebagai sarana pengembangan hidup beriman, sehingga pada zaman globalisasi ini remaja mampu bijaksana dalam menggunakan handphone demi perkembangan diri dan terutama perkembangan hidup beriman. 3. Peserta Peserta rekoleksi adalah para remaja dari umur 12-17 tahun di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang. 4. Tempat dan waktu Rekoleksi dilaksanakan pada 24-25 Juni 2017 bertempat di gedung serba guna Paroki Salib Suci Ngabang. 5. Bentuk Rekoleksi Rekoleksi akan dilaksanakan dengan ibadat pembuka, dinamika kelompok, refleksi, sahring pengalaman, dialog, menonton video, penyampaian materi, penyusunan niat dan diakhiri dengan misa penutup. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 6. Sumber Bahan Sumber bahan yang digunakan dalam rekoleksi ini dari berbagai sumber, antara lain menggunakan buku Hidup di Era Digital, Kitab Suci, klip video. 7. Metode Rekoleksi Metode yang digunakan dalam refleksi ini ialah Aprreciative Iquiry serta di dalamnya akan ditayangkan video, gambar, ceramah/informasi, refleksi, sharing dan dialog. 8. Sarana Sarana pendukung untuk memperlancar jalannya rekoleksi adalah mic, laptop, speaker, LCD, viewer, lembar kerja. 9. Susunan acara rekoleksi JADWAL ACARA REKOLEKSI “BERSELANCAR MELALUI HANDPHONE” TG L 24 Juni 201 7 WAKTU 16.30-17.30 ACARA 1. 2. 3. 4. PETUGAS SESI I : PEMBUKAAN Presensi Fasilitator Perkenalan Pengantar Rekoleksi Game SESI II: DISCOVERY CATATAN Presensi diedarkan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99 17.30-18.30 18.30-19.00 19.00-20.30 1. Klip mengenai kemajuan teknologi 2. Inventarisasi pengalaman peserta melalui lembar kerja. (menemukan Fasilitator hal-hal yang terbaik dalam era digital) 3. Sharing kelompok 4. Pleno, rangkuman dan tanggapan pendamping Makan Malam SESI III : DREAM 1. Game Fasilitator 2. Melihat kembali hasil kerja (rangkuman) kelompok sesi II 3. Melihat klip tentang Dream 4. Kerja pribadi (dengan lembar kerja II) 5. Sharing kelompok 6. Pleno, rangkuman dan tanggapan pendamping Lembar kerja Flap untuk kerja kelompok Sharing kelompok : inventarisasi hasil dan merumuskan apa yang mereka dapat dalam bentuk poster,puisi, dll. Membuat sebuah mimpi yang diinginkan melalui kemjaun teknologi demi hidup beriman. Refleksi :mimpi Yesus mengenai kehidupan iman umatnya. Sesi IV: DESIGN 25 Juni 201 7 09.00-10.30 1. Game 2. Nonton klip 3. Refleksi Pribadi dengan lembar kerja III 4. Sharing kelompok Pleno, rangkuman dan tanggapan pendamping SESI V: DESTINY Memanfaatkan peluang-peluang untuk mencapai impian Bagaimana mencapai impian Penekanan pada Kitab Suci dan ASG PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100 10.30-11.30 1. Game Fasilitator 2. Pemaparan kembali alur rekoleksi 3. Belajar dari Paus Fransikus 4. Refleksi Pribadi (Lembar Kerja 4) 5. Sharing Kelompok 6. pleno, tanggapan dan rangkuman 11.30-12.30 12.30.13.00 Ibadat Penutup Makan Siang+Sayonara Apa yang perlu diupayakan agar handphone semakin digunakan dalam hidup beriman Panitia Panitia F. Satuan Persiapan Program 1. SATUAN PENDAMPINGAN PEMBUKAAN 1) Identitas a. Judul Pertemuan : Perkenalan dan Pengantar b. Tujuan Pertemuan : Membantu peserta untuk saling menyapa antar peserta dan dengan pendamping serta mengajak peserta untuk memahami tujuan dari rekoleksi sehingga proses rekoleksi dapat berjalan dengan lancar. c. Peserta : Remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang d. Tempat : Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang e. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Juni 2017 f. Waktu : 16.30-17.30 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101 2) Pemikiran Dasar Kehidupan remaja tidak dapat terlepas dari alat teknologi yang bernama „handphone‟. Alat ini menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh remaja. Melalui handphone, remaja dapat berhubungan dengan dunia luar bahkan mereka dapat terhubung dengan bagian dunia lain, asalkan mereka memiliki jaringan internet di dalam handphone mereka. Saat ini banyak artikel yang mengatakan bahwa handphone menjadi salah satu penyebab banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan oleh kaum remaja. Banyak cyber bullying yang dilakukan remaja kepada teman sebayanya melalui media sosial dalam handphone mereka bahkan sampai tejadi tindak kriminal yang diakibatkan oleh penggunaan handphone secara tidak benar. Dengan situasi yang terjadi pada tahap pengantar ini peserta diajak untuk memahami terlebih dahulu apakah itu rekoleksi dan selanjutnya tujuan diadakannya rekoleksi, serta metode yang akan digunakan dalam proses rekoleksi ini. Hal ini bertujuan agar peserta memahami dan menyadari sungguh bahwa kegiatan rekoleksi ini menjadi hal yang sangat penting bagi hidup beriman mereka. 3) Materi a. Perkenalan b. Penjelasan tujuan rekoleksi 4) Metode a. Informasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102 b. Tanya jawab 5) Sarana a. Mic b. Wireless c. Laptop d. LCD e. Viewer 6) Proses pendampingan a. Pembuka “Selamat sore teman-teman muda yang terkasih, marilah sebelum kita memulai kegiatan kita pada sore hari ini, bersama-sama kita berdoa untuk memohon berkat Tuhan agar segala proses rekoleksi hari ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kehendak-Nya”. Lagu pembuka : “Bapa Engkau Sungguh Baik” Doa pembukaan “Tuhan yang maha rahim, kami bersyukur atas segala rahmat kasihMu, kami boleh Engkau kumpulkan di tempat ini dengan penuh suka cita. Bapa yang maha Agung, pada kesempatan kali ini kiranya lindungilah dan sertailah anak-anakMu terkhusus hari ini, kami akan bersama-sama menemukan hal-hal yang terbaik dalam hidup kami melalui kegiatan rekoleksi sore hingga besok siang. Semoga kami mampu memurnikan budi kami, hati kami sehingga kami sebagai generasi Gereja-Mu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 mampu mengembangkan lebih dalam lagi hidup beriman kami, agar kami tidak mudah tergiur akan tawaran-tawaran dunia ini. Bapa yang maharahim, selalu bimbing dan curahkan Roh Kudus Mu di dalam hati kami, agar kami selalu berada di jalan Mu. Semua ini kami serahkan dalam tanganMu kini dan sepanjang Masa, Amin”. b. Uraian materi Perkenalan Pendamping memperkenalkan diri kepada peserta, selanjutnya mengajak peserta untuk saling memperkenalkan diri kepada pendamping maupun kepada peserta lain. Penjelasan Tujuan Rekoleksi Pendamping memberikan penjelasan kepada peserta pengertian dari rekoleksi, serta maksud dilaksanakan rekoleksi. Penjelasan dapat dilakukan sebagai berikut: Rekoleksi berasal dari kata “re” yaitu kembali dan “collection” mengumpulkan. Dengan demikian rekoleksi adalah mengumpulkan kembali pengalaman hidup di masa lalu untuk bersama-sama direnungkan melalui refleksi sehingga dapat dijadikan pembelajaran di masa depan. Dalam rekoleksi ini kita bersama-sama menemukan pengalaman hidup kita yang telah lalu terutama dalam menggunakan handphone. Apakah selama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 ini kita sudah bijak dalam menggunakan handphone sebagai sarana hidup beriman kita? Dalam rekoleksi ini kita diajak untuk mengatahui dan memanfaatkan handphone terlebih dalam hidup beriman kita melalui gagasan dasar dan modul katekese “Hidup Beriman di Era Digital: dari Komisi Kateketik KWI”. Dari ulasan yang diberikan KWI ini diharapkan kita semakin mampu mengetahui dan semakin bijak dalam menggunakan handphone tersebut. 2. SATUAN PENDAMPINGAN SESI I 1) Identitas a. Judul Pertemuan : Discovery b. Tujuan Pertemuan :Peserta bersama pendamping menemukan kembali pengalaman dalam pengunaan handphone sebagai sarana hidup beriman. c. Peserta : Remaja di Wilayah Ngabang Kota d. Tempat : Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang e. Hari/tanggal : Sabtu, 24 Juni 2017 f. Waktu : 17.30-18.30 2) Pemikiran dasar Perkembangan budaya digital akhir-akhir ini tidak terbendung. Perkembangnnya begitu pesat dan setiap detik selalu ada hal yang baru. Hubungan antar manusia di dunia ini seolah tidak ada lagi memiliki batas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105 yaitu tempat dan waktu. Kita bisa mengalami sendiri informasi mengalir begitu cepat dan mudah kita dapatkan. Arus perkembangan media digital bukan hal yang asing lagi bagi kaum remaja. Hal ini menimbulkan dampak negatif dan positif. Dampak positif mungkin mampu dimanfaatkan baik bagi setiap pemakai dan menjadi suatu keunggulan bagi teknologi, namun dampak negatif menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi orang tua terutama yang memiliki anak remaja. Dampak negatif ini mampu menjadi hal yang buruk bagi perkembangan remaja terutama perkembangan iman Paus Yohanes Paulus II mengingatkan kita bahwa internet adalah kemampuan untuk menyediakan infromasi dalam sekejap. Tetapi saat ini orang-orang hanya mementingkan kecepatan dan tidak memperdulian nilai yang terkandung di dalamnya. Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan dalam hari komunikasi sedunia ke-49 “Letakkan Smartphone dan Mulailah Berbaur”, pesan Paus ini menyiratkan bahwa saat ini kita memiliki tantangan yang besar bahwa harus belajar kembali bagaimana caranya untuk berbicara satu sama lain. Media komunikasi ini merupakan bagian penting dari kehidupan generasi muda dan bisa menjadi bantuan sekaligus hambatan untuk berkomunikasi. Dengan adanya smartphone ini menjadi manusia malas untuk bertegur sapa dan bertemu secara langsung dengan alsan tidak memeiliki waktu luang sehingga persaudaraan menjadi renggang maka paus berpesan untuk meletakkan ponsel dan mulai berbicara dengan yang lain. Maka dengan demikian sesi ini mengajak peserta untuk menemukan pengalaman yang mereka alami mengenai kemajuan teknologi dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 menemukan apakah kemajuan teknologi tersebut telah digunakan secara bijak dan benar serta sebagai sarana hidup beriman remaja. 3) Materi a. Video “Si Otang dan Teknologi” b. Pengalaman Peserta 4) Metode a. Menonton video b. Sharing pengalaman c. Informasi d. Tanya jawab 5) Sarana a. Mic b. Viewer c. LCD d. Laptop e. Wireless 6) Proses pendampingan a. Pengantar “Teman-teman yang terkasih setelah kita saling berkenalan dan telah mengetahui maksud diadakannya rekoleksi ini sekarang kita akan bersama-sama melanjutkan rekoleksi ini dengan sesi yang dinamakan discovery yang artinya kita bersama-sama mengapresiasi yang ada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107 dalam diri kita apa yang menghidupkan dan menggerakan dari pengalaman kita selama ini”. Pendamping memutarkan video “Si Otong dan Teknologi” Setelah menyaksikan video, pendamping memberikan pertanyaan a) Video menggambarkan situasi seperti apa? b) Menurut anda video tersebut lebih menunjukkan dampak negatif atau positif? c) Inspirasi apa yang di dapat melalui video tersebut? d) Tuliskan pengalaman yang positif serta menghidupkan selama anda menggunakan handphone selama ini? e) Selama ini apakah anda sudah menggunakan handphone dalam hidup beriman anda? b. Uraian materi Pendamping mengajak peserta untuk berkumpul dalam kelompok selanjutnya mempersilahkan peserta untuk mensharingkan pengalaman yang telah ditemukan Pendamping mengajak peserta untuk pleno hasil sharing dalam kelompok kecil Pendamping memberikan apresiasi dari jawaban tiap kelompok dan memberikan penegasan sebagai berikut: “Kemajuan jaman saat ini telah banyak memberikan kontribusi bagi tiap orang yang menggunakannya. Banyak dampak positif dan negatif yang kita rasakan selama ini, hanya saja pada kesempatan ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108 kita lebih memfokuskan diri pada dampak positif yang kita terima. Hal-hal positif itu mampu memberikan kita daya untuk lebih memperbaiki diri dalam memanfaatkan teknologi handphone tersebut, maka melalui sharing tadi kita telah bersama menemukan bahwa handphone belum menjadi satu sarana dalam hidup beriman kita, maka selanjutnya kita bersama-sama membangun mimpi demi terwujudnya penggunaan handphone dalam hidup beriman kita bersama, (penegasan menyesuaikan jawaban peserta dalam sharing)”. 3. SATUAN PENDAMPINGAN SESI II 1) Identitas a. Judul pertemuan : Dream b. Tujuan Pertemuan : Peserta bersama pendamping membayangkan dan membuat mimpi atau cita-cita berdasarkan pengalaman menggunakan handphone dan selanjutnya handphone dapat digunakan dalam hidup beriman secara pribadi maupun kelompok. c. Peserta : Remaja di Wilayah Ngabang Kota Paroki Slaib Suci Ngabang d. Tempat : Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang e. Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Juni 2017 f. Waktu : 19.00- 20.30 WIB PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 2) Pemikiran Dasar Mimpi dan cita-cita adalah suatu hal yang perlu dimiliki tiap orang demi terciptanya suatu perubahan yang baik. Sama halnya dengan Gereja yang memimpikan bahwa dalam kemajuan zaman ini bukan menjadi penghalang bagi anggotanya untuk terus mengalami perubahan hidup kearah yang benar dan mengharapkan tiap anggotanya semakin dekat dan semakin mengenal Yesus yang diimani. Kemajuan zaman saat ini diharapkan Gereja lebih sebagai peluang bagi umatnya untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri dari Yesus dan sesama. Kemajuan teknologi saat ini telah menyuguhkan berbagai alat yang dapat digunakan dalam hidup beriman, salah satunya adalah handphone. Handphone telah banyak menyajikan berbagai macam aplikasi berbau rohani yang dapat diinstal sebagai sarana mengembangkan hidup beriman. Mungkin saja tiap orang sudah ada yang menginstal aplikasi-aplikasi tersebut, tetapi belum ada yang mengoptimalkan dalam penggunaannya. Bukan hanya itu saja diinternet pun kita bisa mengunjungi website yang berbau rohani seperti www.katolisitas.org, www.sesawi.net, www.sarapanpagi.org dan masih banyak lagi website yang memberikan informasi seputar iman katolik. Dengan demikian melalui materi ini diharapakan peserta mampu membuat sebuah mimpi atau cita-cita yang menjadi penggerak bagi diri sendiri atau pun kelompok agar memanfaatkan handphone dalam hidup beriman. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 3) Materi a. Video “ Disconnecet” b. Pengalaman peserta 4) Metode a. Melihat video b. Sharing pengalaman c. Informasi d. Tanya jawab 5) Sarana a. Mic b. Laptop c. Viewer d. LCD e. Wireless f. Kitab Suci 6) Proses pendampingan a. Pengantar Pendamping mengingatkan kembali sesi sebelumnya mengenai discovery. Bahwa peserta telah menemukan hal-hal yang positif dan yang menjadi penggerak untuk membuat suatu mimpi. b. Uraian materi Pendamping mengajak peserta untuk melihat video “Disconnect” Pendamping memberikan pertanyaan mengenai isi video: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 a) Video menggambarkan situasi seperti apa? b) Menurut anda inspirasi apa yang dapat diambil dari video tersebut? c) Temukan perikop dalam Kitab Suci mengenai Yesus memipikan kebahagiaan bagi umatNya? d) Melalui video tersebut buatlah sebuah mimpi yang anda harapkan mampu membawa perubahan bagi diri sendiri, sesama mau pun kelompok? Setelah peserta selali menjawab pertanyaan secara pribadi, peendamping mengarahkan peserta untuk masuk dalam kelompok kecil untuk berdiskusi dan membuat sebuah mimipi kelompok demi perubahan hidup dan perubahan cara penggunaan handphone agar dapat dimanfaatkan dalam hidup beriman. Peserta diajak pleno dan menyampaikan hasil diskusi, setelah peserta selesai menyampaikan hasil diskusi, pendamping memberikan penegasan yang menyesuaikan jawaban pleno dari tiap kelompok. Pendamping memberikan penegasan dan peneguhan menimba inspirasi dari perikop Mat 5:1-12 4. SATUAN PENDAMPINGAN SESI III 1) Identitas a. Judul pertemua : Design PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 b. Tujuan pertemuan : Peserta bersama pendamping merumuskan sebuah strategi yang mampu mewujudkan mimpi yang telah di buat oleh peserta. c. Peserta : Remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang d. Tenpat : Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang e. Hari/tanggal : Minggu 25 Juni 2017 f. Waktu : 09.00- 10.30 2) Pemikiran dasar Dalam hidupnya Yesus selalu memikirkan dan membuat stategi yang cocok dalam pelayanannya. Salah satu strategi yang dibuatNya adalah mengumpulkan para Rasul menjadi muridnya dan bersama-sama mengajarkan banyak hal kepada orang-orang. Stategi-strategi yang dibuat Yesus bukanlah strategi yang sulit dan susah, melainkan strategi sederhana yang akhirnya mampu mengajak semua orang menjadi terbuka akan Allah yang penuh belas kasih. Dengan demikian pada kemajuan teknologi sekarang ini pastilah para remaja khususnya penerus Gereja yang hidup dalam zaman yang semakin maju memiliki kemampuan yang lebih maju dari pada murid-murid Yesus pada zamanNya. Pada saat ini melalui bantuan teknologi yang serba ada, remaja menjadi lebih kreatif dan lebih memiliki pengetahuan yang luas. Dengan demikian pendamping membantu peserta untuk menemukan sebuah strategi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113 yang cocok untuk mewujudkan mimpi yang telah dirumuskan bersama dalam kelompok kecil, sehinga melalui strategi ini, bukan hanya menjadi kekayaan pribadi saja, melaikan akhirnya menjadi kekayaan bersama demi perkembangan hidup beriman anggota Gereja. 3) Materi a. Video “Kekayaan Iman Katolik” b. Pengalaman peserta c. Kitab Suci 4) Metode a. Melihat video b. Sharing pengalaman c. Informasi d. Tanya jawab 5) Sarana a. Mic b. Wireless c. LCD d. Viewer e. Laptop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114 6) Proses pendampingan a. Pengantar Pendamping mengingatkan kembali peserta mengenai mimpi yang telah dirumuskan bersama dalam kelompok kecil. Selanjutnya peserta diajak untuk menyaksikan video tantang kekayaan iman katolik dan setelah itu peserta di ajak untuk kembali masuk dalam keleompok kecil untuk bersama-sama membuat stategi untuk mewujudkan mimpi yang telah dirumuskan. b. Uraian Materi Pendamping megajak peserta untuk menonton video mengenai “Kekayaan Iman Katolik” Pendamping memberikan inspirasi melalui perikop Panggilan dan Pilihan Allah (2 Ptr 1:5-11) Setelah video ditayangkan, pendamping memberikan pertanyaan seputar video yang telah ditonton bersama a. Video tersebut menceritakan apa? b. Apa yang anda pelajari dari video tersebut? c. Setelah melihat video tersebut, strategi apa yang mampu untuk mewujudkan mimpi yang telah anda buat? Setelah peserta menjawab pertanyaan secara pribadi, selanjutnya peserta diminta untuk masuk dalam kelompok kecil guna sharing dan berdialog untuk membuat strategi apa yang dapat membuat mimpi yang telah dirumuskan dapat tecapai dan terwujud. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 5. SATUAN PENDAMPINGAN SESI IV 1) Identitas a. Judul pertemuan : Destiny b. Tujuan pertemuan : Peserta bersama pendamping menemukan dan menentukan tujuan akhir dari sebuah strategi yang telah dibuat. c. Peserta : Remaja di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Slaib Suci Ngabang d. Tempat : Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang e. Hari/tanggal : Minggu, 25 Juni 2017 f. Waktu : 10.30 – 11.030 2) Pemikiran dasar Setelah bersama-sama menemukan strategi yang dirasa cocok untuk mewujudkan sebuah mimpi demi perkembangan iman yang lebih mendalam melalui media teknologi, kemudian peserta rekoleksi bersama-sama menetukan tujuan akhir. Apakah strategi yang telah dibuat dapat diwujudkan bersama-sama demi perkembangan hidup beriman remaja saat ini. Hidup remaja saat ini otomatis telah dipengaruhi oleh kemajuankemajuan teknologi tanpa tekecuali hidup beriman remaja. Dengan demikian melalui discovery, dream, dan design remaja di ajak untuk menemukan, merumuskan dan membuat sebuah rencana yang mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 memanfaatkan sisi poitif dari handphone demi berkembangnya hidup beriman secara pribadi maupun kelompok. Pada sesi ini peserta diajak untuk menentukan tujuan akhir dari sebuah strategi yang telah dibuat dan peserta diajak untuk kembali memfokuskan tujuannya sehingga mimpi dan strategi yang telah dibuat bersama-sama dapat pula diwujudkan dan tidak berakhir dengan sia-sia. Pada akhir materi juga peserta diajak untuk membuat sebuah kreativitas yang menunjukkan sebuah tujuan akhir dari strategi yang sudah dibuat. 3) Materi Pengalaman peserta 4) Metode a. Diskusi b. Sharing pengalaman c. Informasi d. Tanya jawab 5) Sarana a. Mic b. Wireless c. Lcd d. Viewer e. Laptop PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117 f. Kertas Flap g. Spidol h. Alat mewarnai i. Gunting j. Kertas HVS 6) Proses pendampingan a. Pengantar Pendamping kembali mengingatkan dinamika yang telah dilalui, mulai dari proses discovery, dream, dan design. Pendamping mengingatkan kembali peserta mengani hal-hal pokok yang telah ditemukan bersamasama, kemudia pendamping menjelaskan maksud dari sesi terakhir ini, bahwa melalui sesi ini peserta bersama-sama menentukan tujuan akhir yang akan dilaksanakan bersama-sama melalui temuan dan pembuatan strategi yang telah dilakukan. b. Uraian Materi Pendamping mengajak peserta untuk berkumpul dalam kelompok kecil Setelah itu pendamping memberikan inspirasi dari pengalaman hidup pendamping mengenai sebuah pencapaian yang besar dalam hidup pendamping. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Selajutnya pendamping meminta setiap peserta membuat sebuah komitmen dalam diri demi perkembangan hidup beriman secara pribadi melalui pemanfaatkan media handphone. Selanjutnya komitmen tersebut disharingkan dalam kelompok kecil, dan selanjutnya dalam kelompok kecil terbeut, pendamping meminta peserta membuat komitmen kelompok. Setelah komitmen dibuat, pendamping meminta peserta membuat sebuah kreasi untuk menunjukkan sebuah tujuan akhir dari strategi yang telah dibuat dan komitmen yang telah dibuat (kreasi dapat dibuat dalam bentuk puisi, drama, lagu, mading, alat peraga). Setelah itu pendamping meminta peserta membuat lingkaran besar, dan tiap kelompok memperesentasikan hasil kreasi yang telah dibuat Kemudian pendamping memberikan mengikuti alur dinamika peserta rekoleksi) peneguhan. (peneguhan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kemajuan teknologi semakin tak dapat dihindari. Perkembangan begitu pesat dan membawa dampak-dampak yang dapat diterima bagi orang-orang termasuk juga kalangan remaja. Gereja tidak menutup mata akan fenomena yang telah terjadi ini. Banyak upaya dari Gereja untuk mengajak anggotanya agar tidak terpengaruh dampak negatif yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi ini. Memang dari tayangan-tayangan televisi saat ini yang sering dimuculkan ialah dampak negatif yang dirasakan, yaitu banyak remaja yang terjerumus dalam dampak negatif tersebut. Kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan remaja dalam hal ini. Orang tua pun mengambil peran yang sangat penting dalam hal ini. Orang tua memiliki tanggungjawab untuk membimbing dan membina anak mereka melalui pengawasan. Pihak Gereja pun juga memiliki tanggungjawab untuk mengajak remaja selalu aktif dalam pembinaan hidup beriman mereka melalui kegiatan-kegiatan menggereja. Sebagi orang beriman yang hidup di era digital ini, bukan hal asing lagi bahwa teknologi sudah merambah dalam kehidupan kita. Dengan demikian perlulah dimanfaatkan kemajuan teknologi tersebut untuk membantu remaja membina hidup beriman mereka, karena sudah jelas bahwa penggunaan handphone memberikan dampak terhadap hidup beriman remaja. Menghadapai tantangan dari media yang semakin hari-semakin kompleks ini Paus Fransiskus menyebutkan bahwa ada beberapa pihak yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 bertanggungjawab atas media yaitu: industri media Komunikasi, orang tua, pemerintah dan Gereja. Pihak-pihakyang telah disebutkan ini memiliki peran masing-masing agar generasi muda tidak terjerumus dalam dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan media handphone. Melalui fenomena yang terjadi ini hendaknya setiap pihak tersebut dapat saling bekerjasama dari industri media komunikasi diikuti oleh orang tua yang menjadi pendidik utama bagi anakanaknya, yaitu mendidik hidup dan juga hidup beriman mereka, selanjutnya memberikan arahan dan menunjukkan media yang sesuai dengan umur anak-anak, dan pada akhirnya, pemerintah pun membuat sebuah disiplin bagi website-website yang tidak layak dikonsumsi bagi khalayak umum, dan pada akhirnya Gereja dianggil untuk memberikan dukungan demi perkembangan tata dunia komunikasi dan mengarahkan demi tercapainya tujuan yang sejalan dengan harapan Yesus serta demi terwujudnya moral dan rohani yang baik. Dari situasi yang dialami penulis dalam penelitian, saat ini media handphone berpengaruh besar terhadap sikap remaja dalam penggunaannya. Pendamping memandang bahwa sikap remaja dalam menggunakan handphone masih belum bijaksana, sehingga remaja lebih terpaku akan handphone dan menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri, serta kurang mau berpartisipasi dengan dunia luar seperti ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat termasuk kegiatan menggereja. Bukan hanya pendamping yang memliki pandangan tersebut, tetapi remaja juga menyadari bahwa pengaruh negatif penggunaan handphone memang mereka alami sehingga mereka kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121 bertanggungjawab dengan tugas sekolah serta kurang ingin berbaur dengan masyarakat luas. Di lain sisi juga handphone belum digunakan semaksimal mungkin dalam pembinaan hidup beriman mereka. Remaja lebih memahami bahwa pembinaan hidup beriman dapat dilakukan melalui kegiatan Gereja serta membaca Kitab Suci dan juga dalam pelajaran agama di sekolah. Dengan demikian berarti handphone sepenuhnya belum memberikan kontribusi bagi hidup beriman remaja. Handphone masih menjadi hal asing bagi hidup beriman. Meskipun ada beberapa orang yang sudah mulai menggunakannya sebagai sarana hidup beriman. Dengan demikian dari pihak Gereja dan pendamping perlu memikirkan secara serius dan efektif untuk mengajak kaum remaja dan anak muda untuk lebih peduli pada hidup beriman mereka dengan memanfaatkan teknologi-teknologi modern yang ada saat ini. Mengatasi masalah tersebut saat ini Paus Fransiskus memiliki akun Instagram yang menyajikan berbagai postingan yang sangat bermanfaat bagi hidup beriman setiap orang yang melihat akun instagramnya. Paus memberikan Inspirasi bahwa kita mampu membina hidup beriman kita dan sesama melalui kemajuan zaman saat ini. Dengan demikian harapannya dapat mempengaruhi remaja untuk ikut ambil bagian dalam penyelengaraan Allah bagi hidup sesama. B. Saran Dari hasil yang ditemukan di lapangan dan dari konsep teoritis dari ahliahli mendorong penulis menyarankan beberapa hal: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 1. Perlunya membuat penelitian lebih lanjut mengenai tema ini dengan menggunakan metode kuisoner sehingga dapat melengkapi penelitian sebelumnya. 2. Paroki Salib Suci Ngabang lebih memperhatikan pembinaan hidup beriman remaja. Perlunya dibuat kegiatan yang menarik minat remaja, seperti rekoleksi, retret, seminar yang bertemakan penggunaan handphone dalam hidup beriman. Dengan demikian remaja semakin memanfaatkan handphone dalam hidup beriman secara bersama maupun pribadi. 3. Pendamping Iman Remaja hendaknya selalu belajar dan menimba inspirasi dari berbagai pihak guna menambah wawasa serta metode-metode yang fresh dan menarik bagi remaja. 4. Remaja hendaknya selalu berinisiatif untuk menggunakan segala macam alat serta aplikasi-aplikasi keluaran terbaru yang berguna bagi hidup beriman secara pribadi dan sesama. 5. Dalam penelitian lain juga perlu ditingkatkan seputar hidup beriman remaja dalam era digital ini. Hal ini perlu digarisbawahi bahwa saat ini kemajuan teknologi mampu menjadi penggerak Gereja tetapi juga disadari bahwa kemajuan teknologi dapat mengahancurkan Gereja. Hal ini perlu diperhatikan secara serius oleh Gereja, terutama untuk membina anak-anak, remaja dan kaum muda yang sejatinya adalah tunas Gereja, agar tidak tidak terjerumus lebih dalam pada dampak kegatif kemajuan teknologi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123 Akhirnya dengan rendah hati dan hati yang tulus, penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari siapa saja, diperlukan demi penyempurnaan karya tulis ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124 DAFTAR PUSTAKA Banawiratma, J.B. (2014). Pemberdayaan Diri Jemaat dan Teologi Praktis. Yogyakarta: PT Kanisius. Darminta, J. (2006). Pendidikan Iman Nilai Bagi Generasi Muda. Yogyakarta: Kanisius. Dewan Karya Pastoral KAS. (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta: Kanisius. D.G. J Singgih dan D.G. Singgih. Cet.3 (1980). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Djali, H. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Askara. Ferry Hermasyah. “Sejarah Handphone dan Perkembangnnya. Dalam (http://teknologi-mu.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-handphone-danperkembangannya.html. ). Diakses pada 27 Juni 2016. Fransiskus. “Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-48. http://www.mirifica.net/2014/01/31/pesan-sri-paus-fransiskus-harikomunikasi-sosial-sedunia-ke-48/t. Diakses pada 20 Juni 2017. __________ “Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-48. http://www.mirifica.net/2016/03/29/komunikasi-dan-kerahimanperjumpaan-yang-memerdekakan/. Diakses pada 20 Juni 2017. HeryatnoWono Wulung, F.X (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik Di Sekolah. Yogyakarta: Prodi IPPAK. Iswarahadi, Y.I. (2003). Beriman dengan Bermedia: Antologi Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius. _______________ (2013). Media dan Pewartaan Iman: Usaha Mencari Model. Yogyakarta: Kanisius. _______________ (2009). Media Di Era Digital : Pengaruh Media Terhadap Kehidupan Beragama. Yogyakarta: Pusat Pastoral Yogyakarta. Kartono Kartini. (2007). Psikologi anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV. Mandar Maju. Komisi Kateketik KWI. (2015). Hidup di Era Digital : Gagasan Dasar dan Model Katekese. Yogyakarta : PT Kanisius. Konsili Vatikan II. (2013). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana, penerjemah) Jakarta: Obor (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966). ____________________________ (2012). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius. Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Melkyor Pando, B. (2014). Hiruk Pikik Jaringan Sosial Terhubung : Refleksi Filsafat Teknologi atas Jaringan Sosial Terhubung. Yogyakarta :Kanisius. Mardi Prasetyo, F. (2000). Unsur-unsur Hakiki dalam Pembinaan. Yogyakarta: Kanisius. Plus Minus Teknologi Gadget, (Oktober 2014). PRABA, h 20 Pustaka Filsafat dan Teologi. (1989). Zaman Teknologi Menantang Pewartaan Iman. Yogyakarta: Kanisius. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 Sugiyono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. ________ (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. ________(2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Suhardiyanto. (2012). Pewartaan Di Zaman Global. Yogyakarta: Kanisius. Supratiknya, A. (1995). Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut James W. Fowler : Sebuah Gagasan Baru dalam Psikologi Agama. Yogyakarta: Kanisius. Widyapranawa S.H. (2008). Pendidikan Kepribadian Diri Sendiri. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 1: Traskip Hasil Wawancara Responden 1 Nama : Jordanus Herman Ahie, OFM.Cap Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2017 Status : Pastor Paroki Q : Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ? R Q : BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS : Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan handphone? R : Tujuannya sebagai sarana komunikasi untuk jarak yang jauh atau pun dekat. : Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone saat ini? Q R : Positif : menggunakan handohone sebagai Sarana komunikasi, menyampaikan pesan dan menerima pesan tanpa berbicara langsung. Negatif tidak menggunakan handpone dengan bijak. Q : Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam penggunaan handphone? R : Manfaatnya untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan mudah dan tidak perlu waktu yang lama. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? Q R Q : Dapat berkomunikasi dengan cepat : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? R : Boros dengan uang, waktu terganggu, tidak bijak menggunakan waktu, mencelakakan : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini? Q R : Pengaruh global, kemajuan teknologi, pengaruh lingkungan (1) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti? R : Beribadah, misa setiap minggu, pertemuan kelompok, OMK, latihan tari dan lagu : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam hidup beriman? Q R Q R Q R Q R : Kegiatan menggereja yang positif semakin membantu dalam hidup beriman remaja. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja? : Sejauh dapat berkomunikasi dengan benar dan digunakan untuk pembinaan. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja? : Sejauh digunakan dengan baik dapat sangat bermanfaat bagi hidup beriman. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja? : Diberikan pemahaman tentang tujuan penggunaan handphone, dan cara penggunaan handphone dengan baik. Responden 2 Nama : Dedy Fabemayono, OFM.Cap Hari/tanggal : Minggu, 25 Desember 2016 Status : Pastor Pendamping Kaum Muda Q : Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ? R : Sejauh ini yang saya perhatikan bahwa anak-anak remaja sering menggunakan aplikasi seperti BBM, FB, WA, Instagram dan Line : Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan handphone? Q R : Bukan hanya remaja saja, tetapi tujuan setiap orang yang menggunakan (2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q R Q R Q R Q handphone ialah sebagai sarana untuk mempermudah akses informasi; menjalin interaksi sosial; hiburan seperti game, selfie dan sebagainya. : Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone saat ini? : Sejauh saya amati, remaja yang sudah mengenal handphone sering kali memiliki keinginan untuk terus memegang handphone dan juga ada sikap ketergantungan, yang berakibat pada sikap acuh atau cuek dengan realitas konkret disekitar mereka. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam penggunaan handphone? : Menurut saya beberapa manfaat penggunaan handphone misalnya akses informasi lancar, efektif dan efisien; menambah teman; rekreasi (buang suntuk/bosan); sarana menggali ilmu dan mengembangkan kreativitas. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? : Menurut saya dampak positif penggunaan handphone sama dengan manfaat dari penggunaan handphone. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? R : Dampak negatif yang sering saya temui adalah remaja lebih sibuk dengan dengan diri sendiri (individualistis); kecenderungan malas untuk bergerak/beraktivitas fisik (kerja, olah raga); lupa waktu/kurang disiplin; interaksi sosial secara langsung kurang; candu game. Q : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini? R : Menurut saya pribadi tantangan hidup beriman remaja untuk zaman sekarang ialah tawaran di dunia teknologi misalnya internet, selain itu pula pergaulan bebas, narkoba, paham radikal kelompok tertentu. Q : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti? R : Sejauh yang saya amati kegiatan yang sering diikuti remaja ialah Misa Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi (tourne), Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar, koor, bakti sosial. (3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q R Q : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam hidup beriman? : Menurut saya semua kegiatan menggereja yang remaja ikuti sangat membantu mereka dalam hidup berimannya. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja? R : Sejauh yang saya amati dan perhatikan handphone digunakan untuk koordinasi/berbagi informasi terkait kegiatan menggereja selain itu juga untuk mem-posting kata-kata ayat Alkitab atau renungan. Q : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja? R : Penggunaan handphone secara wajar dan semestinya dapat juga memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja. Q : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja? R : Menurut saya upaya mengatasi dampak negatif penggunaan handphone ialah penyadaran lewat seminar atau konferensi misalnya dalam kesempatan rekoleksi/retret tentang etika komunikasi, dampak serta manfaat media komunikasi. Responden 3 Nama : Sinta Panjaitan Hari/tanggal : Rabu, 4 Januari 2017 Status : Pendamping Kaum Muda Q : Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ? R Q : BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS : Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan handphone? R : Tujuan remaja menggunakan handphone ialah sarana komunikasi untuk jarak yang jauh atau pun dekat. (4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q R Q : Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam penggunaan handphone saat ini? : Tidak tepat guna, menjadi tujuan yang lain atau kurang baik. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam penggunaan handphone? R Q : Terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk berkomunikasi : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? R Q : Wawasan semakin bertambah luas serta relasi bertambah : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan handphone? R : Sibuk dengan dengan diri sendiri (individualistis), malas untuk bergerak/ beraktivitas, lupa waktu/kurang disiplin, candu game. : Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini? Q R Q R Q R Q R Q R : Kehidupan iman dan kenyataan hidup tidak seimbang sehingga mudah rapuh dan goyah, serta iman mereka kurang mengakar. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti? : Misa Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi (tourne), Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar, koor, bakti sosial : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam hidup beriman? : Kegiatan menggereja yang positif semakin membantu dalam hidup beriman remaja. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman remaja? : Sebagai sarana berkoordinasi/ berbagi informasi terkait kegiatan menggereja; postingan kata-kata ayat Alkitab atau renungan. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja? : Sejauh digunakan dengan baik dapat sangat bermanfaat bagi hidup (5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q beriman. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja? R : Diberikan pencerahan serta perlu dipantau oleh orang tua. Responden 1 Nama : Adrianus Juan Sebastio Hari/tanggal : Kamis, 22 Desember 2016 Status : Remaja Q : Sejak kapan anda menggunakan handphone? R Q : Saya sudah menggunakan handphone mulai kelas 6 SD. : Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? R : Aplikasi yang sering saya gunakan misalnya google, facebook, instagram, dan BBM. : Apakah tujuan anda menggunakan handphone? Q R Q R Q R Q R Q : Menurut saya, tujuannya adalah untuk memudahkan berkomunikasi dan mendapatkan informasi. : Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? : Manfaat yang saya dapatkan ialah memperoleh informasi dan membantu saya mengerjakan tugas-tugas sekolah. : Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? : Dampak positif yang saya peroleh kurang lebih sama seperti manfaat yang saya terima yaitu membantu dalam mengerjakan tugas sekolah. : Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? : Menurut saya dampak negatif dari penggunaan handphone adalah membuat kita terkadang lupa waktu, lupa belajar, dan tanggung jawab lainnya. : Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? Jelaskan! (6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R Q R Q : Ya sudah bijak, karena saya menggunakan handphone mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan sesama. : Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? untuk : Tantangan yang saya hadapi dalam hidup beriman saat ini ialah kemajuan teknologi yang membuat kita terkadang lupa akan waktu dan tidak bisa membagi waktu untuk mengembangkan iman. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? R Q : Kegiatan Gereja yang saya ikuti hanya satu yaitu misdinar. : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? R Q : Ya, kegiatan tersebut sangat membantu saya dalam mengembangkan hidup beriman. : Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? R Q : Ya, salah satunya adalah Alkitab elektronik. : Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda? R : Selama ini, saya tidak sering membuka situs rohani dalam handphone saya. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? Q R Q R Q R : Sejauh ini, saya tidak terlalu tertarik menggunakan handphone dalam pembinaan hidup beriman karena saya lebih suka mengikuti kegiatan nyata seperti retret, misdinar, dll. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? : Karena saya kurang tertarik menggunakan handphone dalam hidup beriman jadi manfaatnya tidak saya rasakan. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? : Yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dengan cara lebih mendekatkan diri dengan organisasiorganisasi kerohanian serta terlbat aktif dalam kegiatan menggereja. (7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Responden 10 Nama : Yuliyanti Seva Hari/tanggal : Jumat, 23 Desember 2016 Status : Remaja Q : Sejak kapan anda menggunakan handphone? R Q : Saya menggunakan handphone sejak saya duduk di kelas 5 SD. : Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? R : BBM, Line, Instagram, Facebook, Path, WhatsApp, Hello Talks, Alkitab Elektronik, dan Dictionary. : Apakah tujuan anda menggunakan handphone? Q R Q R Q R Q R Q R Q : Mempermudah komunikasi dan memperbanyak akses informasi, sehingga, bisa mendapatkan banyak informasi atau pengetahuan selain itu juga sebagai hiburan. : Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? : Komunikasi dengan orang-orang baik yang dekat maupun jarak jauhmenjadi lebih mudah, efektifitas waktu karena tidak harus bertemu namun dapat berkomunikasi, banyak mendapat informasi dengan mudah dan memabntu saya dalam hal lainnya. : Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? : Mempermudah proses komunikasi, bisa mendaptkan banyak informasi dan bisa berbagi informasi pula serta sebagai media pembelajaran. : Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? : Menjadi ketergantungan artinya kita seperti tidak bisa lepas dari handphone, sering menghabiskan waktu pada handphone. : Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? Jelaskan! : Belum sepenunya, karena terkadang lupa waktu dan terus berlarut-larut dalam dunia maya. Namun saya sudah cukup bijak dalam memilah-milah informasi yang saya dapatkan. : Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? (8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R Q : Perkembangan zaman serta IPTEK dan rasa malas. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? R : Saya rutin mengikuti doa selama dalam Komunitas Tritunggal Maha Kudus dan mengikuti tournei seperti pelayanan ke desea terpencil. : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? Q R Q : Ya, pastinya. : Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? R Q : Iya, seperti Alkitab elektronik. : Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda? R : Saya berlangganan dengan sebuah situs yaitu santapan rohani, our bread ministris yang selalu mengirimkan renungan di email saya setiap pagi, sehingga saya sering mengunjungi situs tersebut. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? Q R Q : Handphone sangat berpengaruh bagi saya dalam hidup beriman, sehingga saya merasa banyak mendapatkan ilmu agama dan tetap bertumbuh dalam iman. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? R Q : Iya : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? R : Kesadaran pribadi dan teguhkan iman, perbanyak doa dan cobalah menggunakan handphone lebih bijak. Hal negatif akan coba menghampiri kita, akan tetapi semua tergantung dalam diri kita. Responden 15 Nama : Filien Bella Hari/tanggal : Sabtu, 24 Desember 2016 Status : Remaja (9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q : Sejak kapan anda menggunakan handphone? R Q : Sejak SD : Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? R Q : Instagram dan BBM : Apakah tujuan anda menggunakan handphone? R : Berkomunikasi dengan sanak keluarga jauh maupun dekat dan kerabat, mencari tugas sekolah. : Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? Q R Q R Q R Q R : Memudahkan saya dalam mengerjakan tugas dari sekolah, memberikan saya wawasan lebih luas. : Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? : Mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan tentang teknologi dan lain, dan memperluas jaringan persahabatan. : Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? : Efek radiasi misalnya membuat mata rusak, selain itu boros dengan keadaan uang seperti membeli kouta tiap harinya, mengganggu perkembangan ramaja atau anak. Dari kata lain kita lebih kecanduan handphone, karena memunculkan rasa malas untuk belajar. : Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? Jelaskan! Q : Ya, karena sebagai manusia yang haus akan informasi saya lebih senang membaca informasi yang disajikan oleh media sosial atau situs-situs tertentu. : Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? R Q : Tidak ada. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? R Q : Pelayanan : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? (10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R Q : Ya : Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? R Q : Tidak, tetapi dulu sempat ada. : Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda? R Q : Seringkali pada saat tidur malam. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? R : Tidak terlalu mendasar, karena pembinaan iman yang kuat datang dari ajaran orangtua dan guru. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? Q R Q R : Ya, karena saya selalu menyimak media sosial atau pun situs-situs kerohanian. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? : Mengurangi tindakan atau dampak negatif tersebut dan memanfaatkan dampak positifnya. Responden 19 Nama : Adventus Harun Hari/tanggal : Senin, 26 Desember 2016 Status : Remaja Q : Sejak kapan anda menggunakan handphone? R Q : Sejak SD kelas 4 atau 5 : Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? R Q : BBM, Instagram, Facebook, WA, Game, Line, Alkitab : Apakah tujuan anda menggunakan handphone? R : Komunikasi antar manusia, untuk mencari informasi dan sebagai hiburan. (11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Q : Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? R : Mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan memperluas jaringan persahabatan. : Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? Q R Q R Q R : Mempermudah menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi lebih mudah dan memperluas jaringan persahabatan. : Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? : Rawan terhadap tidak kejahatan, pemborosan, mempengaruhi sikap dan prilaku remaja, dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat. : Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? Jelaskan! Q : Tidak bijak, karena ketika menggunakan handphone tidak sesuai, contohnya berkendara sambil bermain handphone dan saat di sekolah saya membawa handphone. : Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? R Q : Bersikap jujur dalam pekerjaan dan media informasi serta teknologi. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? R Q : Mengikuti pelayanan di Gereja. : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? R Q : Ya, kegiatan menggereja sangat membantu dalam hidup beriman, karena kita lebih memprioritaskan agama dari yang lain, dan kita lebih mendekatkan diri pada Tuhan. : Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? R Q : Ya, saya menginstal satu aplikasi rohani yaitu Alkitab di handphone saya. : Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda? R : Saya membuka situs rohani todak terlalu sering, biasanya ketika ada tugas pelajaran agama selain itu membuka situs rohani ketika saya ingin mencari tahu/mendalami pengetahuan agama. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? Q (12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R Q R Q R : Saat bermain handphone saya biasanya membuka aplikasi alkitab dan situs-situs rohani untuk membina iman saya. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? : Mudah mencari informasi tentang keagamaan dan menjadi mudah berkomunikasi saat ada kegiatan menggereja. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? : Tidak membawa handphone saat ibadah, mengurangi pemakaian handphone, menggunakan handphone jika penting dan menggunakan handphone dalam hal positif. Responden 23 Nama : Ozi Christiandi Hari/tanggal : Rabu, 28 Desember 2016 Status : Remaja Q : Sejak kapan anda menggunakan handphone? R Q : Sejak duduk di bangku SMP kelas 8 : Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan? R Q : Instagram dan facebook : Apakah tujuan anda menggunakan handphone? R : Untuk memperoleh berbagai informasi, baik berupa pengetahuan maupun mengekspor bakat dan kemampuan : Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone? Q R Q : Menambah wawasan misalnya lebih mengenal kehidupan sosoial, budaya dan lainnya, kemudian mengeksplor bakat serta memberikan kesenangan pribadi. : Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone? R Q : Wawasan semakin luas : Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone? (13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI R Q : Dapat berpengaruh buruk karena banyak situs yang tidak terpuji yang dapat dijelajahi dari handphone. : Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak? Jelaskan! R : Pastinya, karena saya menggunakan handphone jika saya perlu. Q : Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda? R Q : Sikap emosional dan diri. : Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti? R Q : Retret, OMK, dan ibadah lingkungan : Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam hidup beriman? R Q : Pastinya, saya merasakan suka cita Tuhan itu hadir dalam hidup saya. : Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda? R Q : Ya seperti E-Katolik : Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda? R Q : Setiap malam jika ada waktu senggang. : Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang anda ikuti? R : Sejauh saya menggunakan untuk bermanfaat bagi kehidupan beriman saya. : Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman anda? Q R Q : Sangat bermanfaat. : Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone terhadap hidup beriman anda? R : Tetaplah membina hidup beriman dan lebih dekat dengan Tuhan. (14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 2 : Penjelasan Alur Video 1. Si otong dan Teknologi Video ini menceritakan si otong tokoh utama yang memiliki handphone dan menggunakan berbagai macam aplikasi tetapi aplikasi yang sejatinya membantu seperti microsoft office, kalkulator di unistal, jadi si otong hanya meninggalkan aplikasi seperti game dan media sosial. Si otong dan orang-orang menggunakan handphone tanpa memperdulikan waktu, mulai pagi hingga pagi, malam dan kembali pagi lagi. Selanjutnya di situasi lain otong sanggat menggemari bermain PS hingga lupa waktu dan akirnya tugas dan tanggungjawabnya terabaikan. Kemuidan diakhir video terdapat pesan-pesan bagi pengguna handphone. 2. Disconnect To Connect Video ini mengisahkan orang-orang zaman sekarang yang memiliki handphone yang canggih dan mereka selalu menggunkan handphone tersebut tanpa memperhatikan dunia sekitar mereka, sehingga orang-orang disekitar mereka terabaikan, istri, suami, anak, teman bahkan Tuhan. Tetapi diakhir video ditampilkan kilas balik dari sikap yang sebelumnya disconnet menjadi connect terhadap lingkungan sekitar, dan situasi ini lebih menyenangkan dari situasi sebelumnya. 3. Kekayaan Iman Katolik Video kekayaan iman katolik berisi mengenai penjelasan-penjelasan mengenai Iman Katolik dimulai dengan sejarah munculnya katolik, selanjutnya penjelasan mengenai ciri khas Katolik yaitu Satu, Kudus, Katolik, dan Apostolik. Kemudian penjelasan mengenai Sakramensakramen katolik yaitu sakramen baptis, sakramen ekaristi, sakramen krisma, sakramen tobat, sakramen perminyakan, sakramen imamat, sakramen perkawinan. Selanjutnya video menjelaskan mengenai Litugi dan Hierarki. Selanjutnya penjelasan mengenai Dogma atau ajaran Iman katolik yaitu Tritunggal Mahakudus, video juga menjelaskan tentang doadoa dan orang-orang Kudus. (15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 3 : Foto-foto kegiatan selama penelitian (16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 4 : Surat Penelitian (17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 5 : Surat Keputusan Uskup Agung Pontianak (18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 6: Susunan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat (19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Lampiran 7: Surat selesai penelitian (20)