plagiat merupakan tindakan tidak terpuji

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN
REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI SALIB SUCI
NGABANG, KALIMANTAN BARAT
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Agama Katolik
Oleh:
Valeria Elisa Eka Putri
NIM: 121124010
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Judul skripsi ini adalah “DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE
TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG
KOTA, PAROKI SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT”.
Skripsi ini ditulis dengan melihat fakta bahwa teknologi komunikasi semakin
berkembang. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi juga mempengaruhi
media handphone yang semakin canggih dan mudah didapatkan oleh tiap orang
bahkan remaja. Perkembangan teknologi ini dapat menimbulkan dampak positif
dan negatif. Dampak positif seperti mempermudah pekerjaan, komunikasi,
memperoleh informasi terbaru dengan mudah dan masih banyak lagi, sedangkan
dampak negatif yang ditimbulkan ialah perubahaan cara pandang dan perilaku
dalam hidup berkomunikasi baik dengan sesama mau pun dengan Tuhan. Saat ini
media handphone sangat membantu remaja untuk mudah berkomunikasi dengan
orang tua, teman dan sesama dalam jarak yang dekat mau pun sangat jauh,
informasi yang terbaru juga mudah, tetapi yang menjadi permasalahan ialah jika
informasi yang didapatkan bersifat negaitf sehingga meyebabkan remaja
terjerumus dalam hal yang negatif.
Melihat persoalan yang terjadi tersebut, penulis mencoba melakukan
penelitian untuk memperoleh data-data yang diharapkan. Penulis akhirnya
melakukan observasri dan wawancara kepada pastor paroki, pendamping dan
kaum remaja untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dari penelitian yang
tersebut diketahui bahwa pandangan pendamping mengenai sikap remaja dalam
penggunaan handphone belum sepenuhnya bijaksana karena remaja lebih terpaku
pada handphone dan menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri serta kurang
mau berpartisipasi dengan kehidupan masyarakat dan Gereja. Selain itu pula
penelitian ini memperoleh data bahwa handphone belum sepenuhnya digunakan
dalam pembinaan hidup beriman. Gereja menyarankan bahwa media teknologi
seharusnya digunakan demi perkembangan iman umat tetapi saat ini handphone
belum digunakan secara maksimal dalam hidup beriman remaja.
Untuk menindaklanjuti penelitian yang telah dilaksanakan di wilayah
Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, penulis mengusulkan program
rekoleksi untuk para remaja, agar lebih memahami cara penggunaan handphone
dengan bijaksana serta mampu memanfaatkan media handphone sebagai sarana
hidup beriman. Melalui program yang ditawarkan ini diharapkan remaja semakin
sadar bahwa media handphone memberikan manfaat bukan saja dalam kehidupan
sehari-hari melainkan juga dalam kehidupan menggereja demi perkembangan
hidup beriman.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
This undergraduate thesis is entitled "THE IMPACT OF THE USE OF
HANDPHONE ON THE FAITH OF THE YOUTH IN THE LOCAL FAITH
TERITORY CALLED THE REGION OF NGABANG CITY THE HOLY
CROSS PARISH IN WEST BORNEO". This undergraduate thesis is written in
such a way of realizing the fact that communication technology is growing. As
part of modern communication technology, handphone is increasingly
sophisticated and easily be obtained by every person even the youth. It can impact
people, both in a positive and a negative way. The positive impacts such as, it
helps us to be at ease at work, smoothens our communication, easily provides us
the latest information and many more good things, while the negative impacts
might be connected with a sense of how our good attitudes have changed
decreasingly towards others and God. Mobile phone is very helpful for the youth
to easily communicate with their parents, friends and neighbors in a short or in a
long distance. It can also help to follow the latest information with no exception of
the negative effects which will cause problems.
Seeing problems that occur, the author tried to do a research to obtain the
expected data. The author ended up conducting some observations and interviews
with the parish priest, the mentors of the youth and the youth themselves to obtain
the required data. From the research, it had been revealed that the view of the
mentors about the attitude of the youth in the use of mobile phone was not entirely
wise because teens were more fixated on mobile phones and become selfish and
less willing to participate in the society and the Church. In addition, this study
obtained data that the mobile phone had not been fully used for faith formation.
The Church encourages us to use the media of technology to develop the faithful’s
faith. However, it is realized that nowadays, mobile phones have not been used
effectively by the youth for the sake of faith.
To follow up the research that has been done in the local faith territory
called the region of Ngabang City in Holy Cross Parish Ngabang, the author
proposes a recollection program for the youth which will help them to better
understand how to use the hand phone wisely and utilize it as a means that helps
them to live out their faith. Through this program, the youth will hopefully be
more aware of the benefit of the mobile phone not only in a worldly life businesses
but also in the life of the church, especially in connection to the development of
faith.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................
iv
HALAMAN MOTTO.......................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................
vii
ABSTRAK.......................................................................................
viii
ABSTRACT.....................................................................................
ix
KATA PENGANTAR.......................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN...................................................................
xviii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah....................................................
1
B. Rumusan Masalah............................................................
4
C. Tujuan Penulisan.................................................................
4
D. Manfaat Penelitian............................................................
5
E. Metode Penulisan.............................................................
6
F. Presentasi/Sistematika Penulisan.......................................
6
BAB II. DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP
HIDUP BERIMAN REMAJA..............................................
A. Hidup di Era Digital........................................................
8
1. Karakteristik Hidup di Era Digital.................................
9
9
a. Informasi yang Berlimpah......................................
10
b. Relasi yang Langsung Namun Bercorak Sepintas dan
Dangkal..................................................................
c. Corak Pengetahuan yang Didapat Cepat Namun Tidak
Mendalam ..............................................................
d. Bahasa Baru untuk Berkomunikasi..........................
11
e. Manusia yang Cenderung Semakin Tidak Manusiawi
14
2. Handphone di Era Digital..............................................
xiii
12
13
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Sejarah Perkembangan Handphone...........................
15
b. Aplikasi dalam Handphone......................................
16
c. Penggunaan Handphone di Era Digital.........................
19
3. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Handphone di Era
Digital....................................................................
a. Dampak Positif........................................................
21
21
b. Dampak Negatif.......................................................
22
B. Hidup Beriman Remaja di Era Digital...............................
24
1. Hidup Beriman di Era Digital.......................................
24
2. Handphone Dalam Hidup Beriman Remaja....................
27
3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital.......................
30
C. Pembinaan Iman Remaja di Era Digital............................
33
1. Tahap Perkembangan Iman Remaja...............................
33
2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja..............................
36
3. Tujuan Pembinaan Iman Remaja....................................
38
a. Remaja Mampu Menemukan Identitas Diri..............
38
b. Sadar Mengakui dan Mengungkapkan Iman Kekatolikan
............................................................
c. Mencapai Kepenuhan Hidup.....................................
39
d. Pendewasaan Iman..................................................
40
e. Memahami dan Mengetahui Tindakan Etis dan Ajaran
Moral Katolik.............................................................
f. Terlibat
Aktif
Di
Lingkungan
Gereja
dan
Masyarakat...............................................................
g. Bijak Dalam Penggunaan Media Digital....................
40
4. Materi Pembinaan Iman Remaja....................................
BAB III. DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP
HIDUP BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG
KOTA,
PAROKI
SALIB
SUCI
NGABANG,
KALIMANTAN BARAT
A. Gambaran Umum Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat..............................................................................
1. Sejarah Singkat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat............................................................................
2. Situasi Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat.............................................................................
a. Jumlah, Pembagian Wilayah dan Lingkungan.........
xiv
39
40
41
41
45
45
45
50
50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Kekhasan dan Kehidupan Umat Paroki Salib Suci
Ngabang, Kalimantan Barat......................................
3. Kegiatan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat.............................................................................
B. Metodologi Penelitian.......................................................
52
53
55
1. Rumusan Permasalahan.................................................
55
2. Tujuan Penelitian..........................................................
55
3. Manfaat Penelitian .........................................................
56
4. Penelitian Yang Relevan..................................................
57
5. Jenis Penelitian............................................................
58
6. Tempat dan Waktu Penelitian........................................
59
7. Sampel Penelitian.........................................................
59
8. Variabel Penelitian........................................................
60
9. Instrumen Penelitian....................................................
65
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian Dampak Penggunaan
Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah
Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat...............................................................................
1. Hasil Penelitian.............................................................
67
a. Hasil Penelitian Wawancara Pastor Paroki, Pastor
Pendamping dan Pendamping..................................
b. Hasil Penelitian Wawancara Kaum Remaja...............
68
2. Pembahasan Hasil Penelitian.........................................
67
71
74
a. Penggunaan Handphone.............................................
75
b. Hidup Beriman Remaja...............................................
81
c. Usulan atau Harapan Untuk Mengatasi Dampak
Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman
Remaja......................................................................
D. Kesimpulan Hasil Penelitian............................................
86
BAB IV. USULAN PROGRAM “BERSELANCAR MELALUI
HANDPHONE”..............................................................
A. Latar Belakang................................................................
91
87
91
B. Sekilas Mengenai Rekoleksi ............................................
93
C. Metode Appreciative Inquiry.............................................
94
D. Tujuan Program..............................................................
96
E. Usulan Kegiatan Rekoleksi..............................................
96
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Tema Umum................................................................
96
2. Tujuan Rekoleksi..........................................................
97
3. Peserta..........................................................................
97
4. Tempat Dan Waktu.......................................................
97
5. Bentuk Rekoleksi..........................................................
97
6. Sumber Bahan...............................................................
98
7. Metode Rekoleksi...........................................................
98
8. Sarana............................................................................
98
9. Susunan Acara Rekoleksi................................................
98
F. Satuan Perisapan Program.................................................
100
1. Satuan Pendampingan Pembukaan.....................................
100
2. Satuan Pendampingan Sesi I...........................................
104
3. Satuan Pendampingan Sesi II.............................................
108
4. Satuan Pendampingan Sesi III..........................................
111
5. Satuan Pendampingan Sesi IV...........................................
115
BAB V. PENUTUP..........................................................................
119
A. Kesimpulan......................................................................
119
B. Saran .............................................................................
121
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Remaja
60
Tabel 2. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Pastor/Pendamping
62
Tabel 3. Penggunaan Handphone
68
Tabel 4. Hidup Beriman Remaja
69
Tabel 5. Usulan atau Harapan Pastor dan Pendamping untuk
Mengatasi Dampak Penggunaan Handphone
terhadap Hidup Beriman Remaja
Tabel 6. Penggunaan Handphone
70
Tabel 7. Hidup Beriman Remaja
72
Tabel 8. Usulan atau Harapan Remaja untuk Mengatasi
Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup
Beriman Remaja
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN
xvi
71
74
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Transkip Hasil Wawancara
(1)
2. Penjelasan Alur Video
(15)
3. Foto-foto Kegiatan Selama Penelitian
(16)
4. Surat Penelitian
(17)
5. Surat Keputusan Uskup Agung Pontianak
(18)
6. Susunan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang,
Kalimantan Barat
7. Surat Selesai Penelitian
(19)
xvii
(20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan dalam Kitab Suci ini mdengikuti Alkitab
Deuterukanonika © LAI 1976. (Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru dalam terjemahan baru, yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab
Indonesia,
ditambah
dengan
Kitab-kitab
Deuterukanonika
yang
diselenggarakan oleh Lembaga Biblika Indonesia. Terjemahan diterima dan
diakui oleh Konferensi Wali Gereja Indonesia). Jakarta: LAI, 2001, hal.8.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
CT
: Catechesi Tradendae (Penyelenggaraan Katekese), Anjuran
Apostolik Sri Paus Yohanes Paulus II kepada para Uskup, Klerus
dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober
1979.
EN
: Evangili Nuntiandi (Mewartakaan Injil), Anjuran Apostolik Sri
Paus Paulus VI kepada para uskup, imam-iman dan umat beriman
seluruh gereja katolik tentang pewartaan injil dalam dunia modern,
8 Desember 1975.
IM
: Inter Mirifica (Upaya-upaya Komunikasi Sosial), dekrit Konsisli
Vatikan II tentang upaya-upaya komunikasi sosial, 4 Desember
1963.
KV II
: Konsili Vatikan II
C. Singkatan Lainnya
AI
: Apreciative Inquiry
Bapakat : Bapak-Bapak Katolik
BBM
: Balckberry Messenger
CDMA
: Code Division Multiple access
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DPP
: Dewan Pastoral Paroki
EKM
: Ekaristi Kaum Muda
FB
: Facebook
GSM
: Global System for Mobile Communications
HVS
:Hourvrij Schrijfpapier
KAS
: Keuskupan Agung Semarang
KTM
: Kelompok Tritunggal Maha Kudus
KKMK
: Komunitas Karyawan Muda Katolik
KWI
: Konferensi Waligereja Inonesia
LCD
: Liquid Crystal Display
MKS
: Minggu Komunikasi Sosial
OMK
: Orang Muda Katolik
PNS
: Pegawai Negeri Sipil
PKKI
:Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan Seindonesia
PPA
: Putra Puteri Altar
SMS
: Short Message Service
SD
: Sekolah Dasar
SMP
: Sekolah Menengah Pertama
TNI
: Tentara Nasional Indonesia
TOMK
: Temu Orang Muda Katolik
WA
: Whats App
WKRI
: Wanita Katolik Republik Indonesia
1G
: First Generation
2G
: Second Generation
3G
: Third Generation
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4G
: Fourth Generation
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbicara mengenai perkembangan teknologi, tidak dapat dihindari bahwa
pada saat ini kita hidup pada era digital di mana kita menjalani dan menghayati
hidup dalam konteks budaya digital. Kita mengalami dan menyadari
perkembangan komunikasi digital serta pengaruhnya dalam hidup kita sehari-hari
(Komisi Kateketik, 2015:9). Hidup di era digital ini memudahkan setiap orang
untuk berkomunikasi dan memperoleh berbagai macam inforamsi terbaru.
Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat dan sudah tidak dapat
terbendung lagi. Setiap detik selalu bermunculan perubahan-perubahan terbaru.
Perkembangan teknologi ini melahirkan generasi yang disebut sebagai Generasi
Net (Komisi Kateketik, 2015:23). Generasi Net adalah mereka yang lahir dan
telah hidup dalam kekuatan akses dan ketersediaan berbagai macam teknologi
terbaru. Bagi mereka yang hidup dan menghayati perkembangan teknologi
perubahan ini menjadi hal yang sangat disyukuri karena hal ini dapat
mempermudah pekerjaan dan kegiatan mereka. Tetapi bagi mereka yang baru
mengenal perkembangan teknologi hidup pada zaman digital ini menjadi sesuatu
yang baru dan mereka harus menyesuaikan diri kembali.
Kemajuan teknologi ini dapat mengubah cara pandang dan perilaku
mereka dalam hidup berkomuikasi. Hal ini menyebabkan mereka mengandalkan
teknologi
dalam
berbagai
sendi
kehidupan
misalnya
berkomunikasi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
bersosialisasi, belajar dan bermain. Dengan kemajuan yang terjadi ini masyarakat
sangat berminat dengan hal-hal yang cepat dan instan. Situasi yang terjadi ini
dapat dijadikan sebagai dampak positif dari kemajuan teknologi sekaligus dampak
negatif.
Dengan adanya kemajuan teknologi ini menjadi salah satu hal yang
menjadi perhatian Gereja. Gereja tidak dapat menutup mata dengan perubahan
zaman yang semakin pesat ini. Telah banyak tanggapan yang diberikan Gereja
mengenai keadaan di era digital ini misalnya adalah dokumen-dokumen yang
dikeluarkan oleh Gereja Inter Mirifica (IM) Konsili Vatikan II, Ensiklik Paus
Paulus VI tahun 1975 tentang Evangili Nuntandi (EN), serta setiap tahun Bapa
Suci memberikan Surat Gembala dalam rangka Hari Komunikasi Sosial Sedunia
dan masih banyak lagi tanggapan yang diberikan Gereja.
Dari pesan-pesan yang telah diberikan oleh Paus itu nampak dengan jelas
bahwa Gereja juga menyikapi perkembangan media digital ini. Mengingat
pengaruhnya yang begitu luas dan signifikan Paus selaku pemimpin Gereja
menyatakan sikap pastoralnya bahwa media sebagai anugerah Allah. Dengan
adanya media timbul banyak peluang bagi Gereja untuk melaksanakan pewartaan
dan evangilisasi. Gereja juga semakin menyadari bahwa perubahan teknologi ini
lebih berdampak banyak kepada mereka yang lahir dalam zaman serba ada ini
misalnya anak-anak, remaja dan kaum muda yang sangat rentan akan kemajuan
teknologi ini. Oleh karena itu Gereja sangat memperhatikan dan memanfaatkan
teknologi ini sebagai sarana pewartaan dan evangilisasi, karena jika tidak
dimanfaatkan maka dengan adanya perubahan budaya ini dapat berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kepada hidup beriman anggota Gereja tanpa terkecuali anak-anak, remaja dan
kaum muda.
Kemajuan teknologi ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia bahkan
sampai di desa-desa. Tanpa terkecuali juga di daerah Ngabang, Kalimantan Barat
telah mengalami kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini semakin
menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi, saat ini baik orang dewasa
sampai dengan anak kecil telah memiliki alat teknologinya sendiri misalnya
handphone. Handphone adalah salah satu alat teknologi yang saat ini mudah
didapatkan. Melalui handphone kita dapat berkomunikasi dengan mudah dan
dapat memperoleh informasi dengan cepat. Informasi yang tersedia ini bisa jadi
informasi yang positif maupun negatif, bayangkan jika yang mendapat informasi
negatif ialah mereka yang masih kecil dan remaja sehingga dapat mempengaruhi
hidup beriman mereka.
Remaja di wilayah Ngabang Kota hampir rata-rata telah memiliki
handphone sebagai sarana berkomunikasi dan menjalin relasi. Bagi remaja
khususnya di wilayah Ngabang Kota, handphone merupakan salah satu barang
yang harus dimiliki agar mereka bisa selalu update akan informasi yang ada.
Kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota sudah mulai dipengaruhi oleh
kemjuan-kemajuan teknologi. Dengan kemajuan teknologi ini membawa dampak
positif dan negatif kepada kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota, dampakdampak tersebut secara tidak langsung sudah terlihat, dampak positif memberikan
banyak manfaat bagi remaja, tetapi dampak negatif dapat menjerumuskan mereka
dalam hal yang tidak baik, prestasi yang menurun, kecanduan game, dan banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
remaja yang masih duduk di bangku SMP-SMA terpaksa nikah muda dikarenakan
terjerumus dalam pergaulan bebas yang disebabkan oleh pengaruh teknologi dan
kurangnya perhatian dari orangtua akan penggunaan teknologi. Dengan demikian
melihat situasi yang terjadi ini penulis mengambil inisiatif judul yaitu “DAMPAK
PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP BERIMAN REMAJA DI
WILAYAH
NGABANG
KOTA,
PAROKI
SALIB
SUCI
NGABANG,
KALIMANTAN BARAT”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan pendamping dan remaja tentang sikap remaja di
wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone?
2. Sejauh man
a handphone sudah digunakan dalam pembinaan hidup beriman
remaja di wilayah Ngabang Kota?
3. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di wilayah
Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone?
2. Mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup beriman
remaja di wilayah Ngabang Kota?
3. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penulisan
1.
Bagi remaja:
Dengan adanya penulisan ini, para remaja mengetahui bahwa handphone
yang mereka miliki bukan hanya sebatas teknologi komunikasi saja tetapi
juga mampu menjadi sarana pembinaan hidup beriman mereka. Selain itu
pula melalui penulisan ini para remaja semakin mampu untuk
memanfaatkan dengan sebaik-baiknya handphone yang mereka miliki
sesuai dengan saran yang dianjurkan oleh Gereja demi perkembangan
iman mereka.
2.
Bagi pendamping remaja:
Dengan adanya penulisan ini pendamping mampu untuk memanfaatkan
media teknologi terutama handphone sebagai sarana pembinaan iman bagi
para remaja serta mengetahui berbagai metode yang digunakan untuk
pembinaan iman remaja.
3.
Bagi pastor paroki:
Dengan adanya penulisan ini pastor paroki semakain menyadari bahwa
pembinaan iman remaja semakin perlu ditingkatkan. Terutama dengan
memanf aatkan media teknologi handphone sebagai sarana pembinaan
hidup beriman remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Metode Penulisan
Metode penulisan ini adalah deskriptif analitis yaitu memaparkan,
menguraikan serta menganalisis permasalahan yang ada, sehingga ditemukan
jalan pemecahan yang tepat. Dalam penulisan ini penulis memaparkan
penggunaan handphone terhadap hidup beriman remaja di Wilayah Ngabang
Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Data yang dibutuhkan,
diperoleh dengan menggunakan wawancara terhadap Pastor paroki, Pastor
Pendamping, Pendamping dan kaum remaja mengenai penggunaan
handphone terhadap hidup beriman remaja. Dari pernyataan tersebut penulis
mengambil metode penelitian dengan menggunakan penelitian kualitatif.
Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
(Sugiyono, 2013:14)
F. Presentasi/Sistematika Penulisan
Bab I. Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang serta penegasan
judul,
rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penulisan,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
Bab II. Dalam bab ini ada 3 bagian, bagian pertama memuat penjelasan
mengenai Hidup Di Era Digital : 1. Karakteristik hidup di era digital
2. Handphone di era digital 3. Dampak positif dan negatif handphone
di era digital.
Bagian kedua berisi penjelasan mengenai Hidup
Beriman Remaja di Era Digital yang meliputi: 1. Hidup Beriman di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Era Digital 2. Handphone dalam Hidup Beriman Remaja 3. Tantangan
Hidup Beriman di Era Digital. Bagian ketiga membahas Pembinaan
Iman Remaja di Era Digital yang meliputi : 1. Tahap Perkembangan
Iman Remaja 2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja, dan 3. Tujuan
Pembinaan Iman Remaja.
Bab III. Dalam bab ini pada bagian pertama berisi gambaran umum mengenai
situasi paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat yang meliputi
sejarah paroki, situasi paroki dan kegiatan pastoral apa saja yang
diadakan oleh paroki. Pada bagian kedua akan berisi mengenai
metodologi penelitian yang meliputi rumusan masalah, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, penelitian yang relevan, jenis penulisan,
tempat dan waktu penelitian, sampel penelitian dan variabel
penelitian. Pada bagian ketiga berisi hasil dan pembahasan peneiltian,
yang meliputi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Pada
bagian keempat akan berisi mengenai kesimpulan hasil penelitian.
Bab IV. Bab ini membahas program yang dilaksanakan untuk membantu
pendamping, untuk memanfaatkan handphone sebagai sarana dalam
hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci
Ngabang, Kalimantan Barat.
Bab V. Bab ini memuat kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP
BERIMAN REMAJA
Pada era digital ini tidak dapat dimungkiri lagi bahwa kehidupan manusia
tidak dapat dipisahkan dari kemajuan teknologi termasuk pula handphone. Dapat
dikatakan bahwa penggunaan teknologi termasuk handphone hampir menyentuh
seluruh kehidupan manusia. Penggunaan handphone dalam kehidupan sehari-hari
telah mempengaruhi kehidupan pribadi, sosial, keluarga bahkan hidup beriman.
Penggunaan handphone yang mempengaruhi seluruh segi kehidupan ini,
Menimbulkan banyak manfaat yang dapat digunakan oleh manusia. Kendati
demikian penggunaan handphone ini pula menimbulkan dampak yang kurang
baik bagi kehidupan umat manusia.
Dalam bab II ini penulis akan mengulas dampak penggunaan handphone
terhadap hidup beriman remaja. Bab II ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
bagian pertama memuat penjelasan mengenai hidup di era digital yang meliputi
karekteristik era digital, penggunaan handphone di era digital, dan dampak positif
dan negatif penggunaan handphone di era digital. Bagian kedua membahas hidup
beriman remaja di era digital yang meliputi hidup beriman di era digital,
handphone dalam hidup beriman remaja dan tantangan hidup beriman di era
digital. Bagian ketiga membahas pembinaan iman remaja di era digital yang
meliputi tahap perkembangan iman remaja, pengertian pembinaan iman remaja,
tujuan pembinaan iman remaja dan materi pembinaan iman remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
A.
Hidup Di Era Digital
Kemajuan teknologi membawa banyak perubahan dalam kehidupan
manusia
misalnya
perubahan
karakteristik
budaya,
perilaku
dan
cara
berkomunikasi (Komisi Kateketik, 2015:10). Kemajuan teknologi digital saat ini
telah membawa manusia dalam sebuah dunia yang baru, sebuah dunia yang tak
bisa lagi dilepaskan dari perangkat elektronik. Kita berada dalam gelombang era
digital. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia ini pada
akhirnya membawa konsekuensi tersendiri karena akan menimbulkan dampak
yang positif maupun negatif.
1.
Karakteristik Hidup Di Era Digital
Saat ini zaman telah berubah semakin maju dan telah berada di era digital.
Era digital adalah dimana manusia menjalani dan menghayati hidup dalam
konteks budaya digital, dalam arti bahwa setiap kegiatan sehari-hari yang kita
lakukan tidak terlepas dari peran teknologi. Perkembangan teknologi ini
menghadirkan perubahan pada karakter budaya dan perilaku komunikasi manusia,
sadar atau pun tidak setiap orang yang hidup dalam era digital ini pastilah
mengalami perubahan karakter dan sikap dalam menghayati dan menjalankan
hidup sehari-hari.
Budaya baru di era digital ini menimbulkan suatu perubahan yang
signifikan, dapat dilihat dan dirasakan secara langsung. Karakteristik hidup era
digital ditandai oleh informasi yang berlimpah,
relasi yang langsung namun
bercorak sepintas dan dangkal, corak pengetahuan yang didapat cepat namun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mendalam, bahasa baru untuk berkomunikasi, dan manusia yang cenderung
semakin tidak manusiawi (Komisi Kateketik, 2015:10)
a.
Informasi yang Berlimpah
Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi, maka semakin banyak
perubahan yang kita rasakan. Salah satunya dapat dirasakan dalam dunia
komunikasi. Saat ini dunia komunikasi digital lewat internet membuka gudang
informasi yang tadinya tidak terjangkau oleh banyak orang (Komisi Kateketik,
2015:10). Setiap orang dapat mengakses berbagai macam informasi-informasi
mengenai berbagai hal yang ingin mereka ketahui. Informasi ini dapat diperoleh
dengan sangat cepat, dan sarana untuk memperoleh informasi ini pun berbagai
macam, misalnya internet, televisi, radio, media cetak, dan lain-lain.
Informasi yang diterima dari berbagai sumber tersebut dapat diperoleh
dengan mudah. Informasi dapat berisi apa saja yang diinginkan oleh pencari
informasi tersebut. Internet adalah salah satu sumber untuk mencari banyak
informasi. Internet mengusung ide yaitu akses kemudahan (Pando, 2014:37).
Informasi saat ini dapat berisi berita-berita terkini misalnya politik, kemanusiaan,
pengetahuan, bahkan kehidupan beriman.
Informasi selain mudah didapat juga jumlahnya berlimpah. Dalam satu
situs kita bisa memperoleh banyak informasi yang ada. Saat ini internet tidak
dapat kita hitung lagi jumlah website yang menyajikan berbagai macam informasi
terkini. Begitu pula televisi, saat ini telah banyak stasiun televisi yang dapat kita
saksikan dan menyajikan banyak informasi. Begitu pula radio sudah semakin
beragam frekunsi yang dapat kita dengarkan. Sama halnya pula dengan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
cetak dan lain-lain. Melalui informasi yang berlimpah ini kita menjadi orang yang
update akan situasi yang terjadi saat ini, semakin menambah pengetahuan, tetapi
di sisi lain pula kita juga dapat terpengaruh dengan informasi hoax (berita
bohong) mengenai situasi yang terjadi.
b.
Relasi yang Langsung namun Bercorak Sepintas dan Dangkal
Perkembangan teknologi yang canggih telah memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi kita untuk saling menyapa saudara atau pun teman baru di dunia
maya. Saat ini internet telah membuka kemungkinan yang amat luas untuk
menjalin relasi dengan orang-orang yang barangkali belum pernah dijumpai
secara fisik (Komisi Kateketik, 2015:11). Komunikasi dapat dilakukan melalui email, facebook, twitter, bbm, whatsapp, instagram, path dan masih banyak lagi
media sosial yang ada. Relasi ini dapat terjalin dengan saling sapa melalui
tanggapan dan komentar yang disertakan saat teman atau pun kenalan kita
mengunggah aktifitasnya di media sosial.
Dengan demikian kemajuan teknologi saat ini membuat kita merasa
nyaman dan mudah untuk menjalin relasi dengan banyak orang tanpa harus
berkontak secara fisik. Tetapi perlu diwaspadai bahwa dengan kemudahan yang
didapat ini bisa menimbulkan relasi dengan dunia nyata menjadi terhambat
bahkan terputus.
Relasi langsung yang dimaksud di sini bahwa untuk menjalin komunikasi
tidak perlu bertemu secara langsung, tetapi hanya dengan video- call saat ini orang
mampu berelasi dengan efektif. Dengan demikian seseorang tak perlu menempuh
jarak jauh hanya untuk mengunjungi keluarga atau kerabat (Pando, 2014:37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Selain untuk membangun relasi dengan keluarga, saat ini juga dunia maya mampu
untuk membangun relasi dengan orang-orang baru yang belum pernah ditemui,
hal inilah yang disebut sepintas. Sama halnya dengan relasi yang dangkal bahwa
seseorang belum benar-benar tahu dan secara mendalam mengenal pribadi orang
tersebut.
c.
Corak Pengetahuan yang Didapat Cepat namun Tidak Mendalam
Pengetahuan yang didapat saat ini diperoleh secara cepat dan hal ini
menimbulkan konsekuensi yang harus diterima. Penampilan atau permukaan
menggantikan kedalaman, kecepatan menggantikan refleksi yang mendalam
(Komisi Kateketik, 2015: 11), yang artinya bahwa saat ini kita menjadi generasi
yang hanya melihat dari sampul luarnya saja tanpa melihat apakah isi yang
disampaikan sangat mendalam dan membicarakan nilai-nilai yang baik demi
perkembangan. Adanya kemajuan teknologi juga menjadikan kita generasi yang
tidak mementingkan proses untuk memperoleh pengetahuan tersebut, tapi lebih
menginginkan kecepatan untuk memperolehnya.
Generasi yang sejak kecil sudah disuguhi dengan internet akan mengalami
proses perkembangan dan pembentukan pengetahuan secara cepat memlaui aduiovisual tanpa melewati proses penalaran (Komisi Kateketik, 2015:11). Google dan
Yahoo menjadi alat untuk menjawab segala sesuatu yang menjadi persoalan bagi
pelajar sehingga mereka kurang menyediakan waktu untuk lebih dalam
memperoleh pengetahuan dan menemukan jawaban dengan proses belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d.
Bahasa Baru untuk Berkomunikasi
Dalam masa ini bahasa yang paling menyentuh emosi oleh sebagian orang
adalah bahasa audio-visual. Audio-visual menggunakan gambar dengan musik
yang menyentuh, sehingga penyampaian unsur-unsur emosional menjadi kaya
(Komisi Kateketik, 2015:12). Bahasa memiliki fungsi sebagai ekspresi diri yang
mengandung pengertian bahwa bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan,
sikap, gagasan, emosi atau tekanan-tekanan pembicara. Bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri dapat menjadi media untuk menyatakan keberadaan
(eksistensi) diri, membebaskan diri dari tekanan emosi.
Selain itu, bahasa juga memiliki fungsi sebagai informasi yang dapat di
sampaikan kepada keluarga maupun anggota-anggota masyarakat. Seperti berita,
pengumuman, petunjuk pernyataan lisan ataupun tulisan melalui media massa,
baik media cetak (koran, majalah, dan lain-lain) ataupun elektronik (televisi,
radio, website atau blog, dan lain-lain). Melalui bahasa juga, seseorang dapat
belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan etika dalam masyarakat.
Jika seseorang mudah beradaptasi dengan masyarakat, maka dengan mudah juga
dia akan membaurkan diri dalam kehidupan masyarakat. Bahasa juga dapat
berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Jika fungsi ini
berjalan dengan baik, semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik juga.
Seperti menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang yang komunikatif dan
persuasif. Oleh karena itu, dengan bahasa seseorang bisa mengembangkan
kepribadian dan nilai-nilai sosial kepada tingkat yang lebih berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
e.
Manusia yang Cenderung Semakin Tidak Manusiawi
Komunikasi yang berlangsung dalam era digital ini tidak mengalami
perjumpaan fisik secara langsung dan akhirnya menimbulkan pertanyaan serta
tantangan: apakah orang yang kita jumpai di dunia virtual ini sungguh tulus untuk
menjalin relasi dengan kita (Komisi Kateketik, 2015:12). Selain itu pula dengan
kemudahan yang ada perlu ditanyakan apakah mereka memiliki komitmen dan
kesetian akan etiket baik.
Kemajuan jaman telah banyak merubah sikap dan sifat manusia menjadi
tidak manusiawi misalnya saat ini yang sering terjadi adalah banyaknya penipuan
melalui media sosial bahkan sampai dengan kasus kriminal yaitu, penculikan,
pemerkosaan dan akhirnya pembunuhan. Sebenarnya kemajuan teknologi ini bisa
sangat membantu dan banyak dampak positifnya, tetapi perlu diperhatikan pula
bahwa dampak negatif tidak dapat dimungkiri.
Hidup di era digital sebenarnya susah-susah gampang. Meskipun budaya
yang baru menimbulkan banyak perubahan besar, tetapi jika setiap orang mampu
untuk menggunakan dan memanfaatkan era digital sebaik mungkin teknologi ini
mampu membawa perubahan besar yang lebih baik.
2.
Handphone Di Era Digital
Handphone adalah salah satu alat teknologi yang perubahannya terlihat
cepat dan signifikan. Handphone juga saat ini banyak memberikan manfaat bagi
pengguna yang memilikinya sehingga saat ini handphone menjadi alat
komunikasi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan sehari-hari. Kemajuan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
handphone ini pun tidak terlepas dari sejarah perkembangan alat ini. Aplikasi
dalam handphone juga memberi manfaat bagi penggunaannya dalam era digital
ini. Hal-hal tersebut membawa konsekuensi tersendiri bagaimana cara
penggunaanya dalam era digital ini.
a. Sejarah Perkembangan Handphone
Telepon genggam atau yang sering dikenal dengan istilah handphone
adalah media komunikasi yang memiliki kemampuan sama seperti fixed line dan
dapat dengan mudah dibawa kemana saja (portable), juga tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon kabel (nirkabel,wireless). Saat ini
Indonesia memiliki dua jaringan telepon yaitu GSM dan CDMA dan dengan
semakin berkembangnya jaman saat ini handphone telah semakin berkembang
dan menggunakan 3G, yaitu handphone telah memasuki layanan internet dengan
wireless.
Dikatakan bahwa penemu dari sistem telepon genggam ini ialah Martin
Cooper yaitu seorang karyawan yang bekerja di pabrik Motorola pada tanggal 3
April 1937. Menurut Ferry Hermasyah di dalam blognya perkembangan
handphone dapat dibagi menjadi lima bagian yaitu: generasi awal, generasi
pertama (1G), generasi kedua (2G), generasi ketiga (3G) dan generasi ke empat
(4G)
(http://teknologi-mu.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-handphone-dan-
perkembangannya.html. )
Dalam perkembangan telepon seluler telah banyak perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam sistem telekomunikasi tersebut. Dari saat pertama
pengeluaran, handphone hanya dapat digunakan dari satu arah dan kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
berkembang menjadi dua arah dan akhirnya perkembangan semakin canggih. Saat
ini handphone telah masuk dalam generasi 4G yang memudahkan pengguna
mengakses segala hal melalui handphone.
Dengan demikian dari awal pertama keluar dan akhirnya sampai pada
generasi ke 4 ini telah banyak perubahan yang dialami oleh pengguna handphone
tersebut. Pengguna handphone bukan hanya dari kalangan orang dewasa saja,
tetapi saat ini anak kecil pun sudah menggunakan handphone dengan lancar.
Media komunikasi tersebut saat ini bukan hanya sebagai sarana untuk
berkomunikasi tetapi sebagai alat untuk melakukan banyak hal misalnya yang
menyangkut tentang soal pekerjaan, pendidikan, bisnis dan masih banyak yang
lainnya. Semakin berkembangnya jaman, semakin canggih pula teknologi yang
dihasilkan manusia. Dalam sebuah handphone kecil yang digenggam dengan
tangan, maka seseorang tersebut dapat mengetahui segala hal yang ingin
diketahuinya. Dengan demikian para pencipta semakin mengembangkan sistem
handphone menjadi lebih canggih lagi dengan menawarkan berbagai macam
aplikasi terbaru dan berbagai macam media sosial yang ada dan semuanya dapat
digunakan melalui handphone yang kita miliki.
b. Aplikasi dalam Handphone
Dalam era digital ini melalui handphone telah tersedia berbagai macam
aplikasi, misalnya saja, android. Android adalah sistem operasi yang dirancang
untuk telepon pintar, komputer atau tablet. Android sendiri memiliki beberapa
jenis yaitu cupcake, donut, eclair, froyo, gingerbread, honeycomb, ice cream,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
sandwich, jellybean, kitkat. Tujuan android ini diciptakan ialah untuk
keseragaman lingkungan pengembangan aplikasi di mobile phone, untuk
konsistensi akses hardwear, dan untuk ekosistem mobile phone yang bertenaga,
kaya fitur, aman dan terjangkau (Zamorny, 2016 : 2). WhatsApp: adalah salah satu
aplikasi messenger yang saat ini banyak digemari dan digunakan oleh pengguna
ponsel pintar. Aplikasi ini seperti SMS yang digunakan untuk mengirim pesan,
tetapi lebih dari itu, whatsapp ini dapat digunakan untuk mengirim video, lagu,
bahkan dapat saling mengirin pesan suara (Hilmi & Java, 2015 ; 36). BBM: BBM
merupakan singkatan dari Blackberry messenger yang saat itu hanya dapat
digunakan melalui sistem operasi blackberry namun saat ini sistem ini sudah
dapat digunakan melalui android atau i-phone.
BBM sendiri berguna untuk saling menerima dan mengirim pesan, video,
gambar, atau file-file yang dapat dikirim melalui BBM, dan saat ini juga BBM
sudah bisa untuk melakukan panggilan. BBM disini juga dapat berfungsi untuk
mengetahui apa yang dilakukan atau pun dirasakan oleh orang-orang yang ada di
kontak BBM dengan melihat status yang mereka tuliskan di BBM tersebut. (Hilmi
& Java, 2015 ; 30). Game: adalah salah satu aplikasi yang juga sangat diperlukan
oleh pengguna handphone. Game sangat digemari karena dapat membantu
seseorang untuk sejenak refreshing dari pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya.
Berbagai macam game dapat dengan mudah diinstal melalui layanan play store
yang ada di dalam handphone yang kita miliki.
Sebenarnya masih banyak lagi aplikasi yang sering digunakan oleh
pengguna handphone ini. Semakin bertambahnya tahun semakin pula bertambah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
aplikasi-aplikasi terbaru yang banyak memberikan keasikan tersendiri bagi para
penggunanya. Semua aplikasi-aplikasi yang terdapat di dalam handphone ini
sangat baik dan banyak manfaat yang dapat diperoleh jika saja pengguna dengan
bijak untuk menggunakannya, terutama bagi pelajar yang sudah diperbolehkan
untuk memiliki handphone atau ponsel pintar dari orang tua mereka. Dengan
demikian diharapkan orang tua mampu untuk memperhatikan penggunaan
handphone oleh pelajar.
Saat ini segala aplikasi yang telah banyak diperbaharui oleh para pakar
teknologi ini bukan menjadi hal yang asing lagi untuk banyak orang. Penggunaan
berbagai aplikasi yang ada ini disadari bahwa memang benar bahwa karakteristik
era digital telah membawa pengaruh dalam kebudayaan. Dengan berbagai macam
aplikasi yang ada misalnya whatsaap, bbm, facebook kita dapat membagikan
informasi dan memperoleh informasi dengan cepat. Selain itu pula melalui
aplikasi-aplikasi tersebut relasi terhadap orang lain pun menjadi mudah. Selain
untuk berkomunikasi dengan sahabat, kita pula dapat berkenalan dan menjalin
relasi dengan orang yang belum pernah kita kenal dan temui sebelumnya, tetapi
relasi ini hanya bersifat sepintas dan dangkal. Melalui aplikasi google dan yahoo
pula kita mampu memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru dengan cepat tetapi
akibatnya pengetahuan yang kita dapat ini tidak mendalam karena tidak melewati
proses yang panjang. Dengan aplikasi youtube kita pun mendapat hiburan dari
video-video yang mampu mengajak kita untuk berbenah diri dan mengembangkan
kualitas hidup dan menjadi kreatif, karena saat ini setiap orang lebih merasa
tersentuh dengan bahasa audio-visual. Perlu diperhatikan dengan aplikasi-aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang ada dalam handphone ini bahwa mampu menjadikan manusia cenderung
kurang manusiawi, karena manusia sudah mulai sibuk dengan diri sendiri dan
akhirnya kurang perduli dengan orang lain.
c. Penggunaan Handphone di Era Digital
Handphone adalah salah satu alat yang menjadi pegangan untuk
memperluas komunikasi dan menjalin relasi dengan siapa pun. Penggunaan
handphone di era digital ini sendiri sebagai alat untuk saling berkomunikasi dan
saling bertukar informasi. Informasi diperlukan agar setiap orang mampu untuk
update terhadap masalah-masalah yang terjadi saat ini. Penggunaan dari
handphone ini pun dapat dimanfaatkan untuk memperoleh pengetahuan baru dan
bagi para pe-bisnis penggunaan handphone juga sebagai sarana untuk
melancarkan bisnis yang sedang mereka dijalani.
Handphone sangat bermanfaat bagi kita yang menggunakannya. Manfaat
yang diterima setiap orang berbeda-beda, tergantung dari tujuan mereka
menggunakan handphone tersebut. Misalnya bagi pengusaha, handphone menjadi
satu alat yang dapat memperlancar relasi mereka dengan rekan bisnisnya,
sehingga kerjasama mereka dapat lancar. Bagi orangtua handphone dapat
mempermudah orangtua untuk berkomunikasi dengan anaknya jika jarak menjadi
penghalang. Bagi kaum muda handphone menjadi salah satu alat yang sangat
bermanfaat untuk melihat kabar terbaru dan untuk saling berkomunikasi di media
sosial. Penggunaan handphone saat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
untuk mengembangkan hidup beriman, dengan cara mencari berbagai sumber
untuk pendalaman iman secara pribadi atau pun kelompok.
Banyak manfaat yang kita terima melalui keberadaan handphone ini. Akan
tetapi di sisi lain, telah dikatakan bahwa kemajuan media ini otomatis telah
menjadi kebudayaan yang kita jalani saat ini. Kemajuan teknologi, termasuk
handphone dapat memicu banyak kerugian, terutama bagi remaja yang secara
langsung cepat terkena oleh dampak kebudayaan global ini (Sudarminta, 1989,
24).
Penggunaan handphone yang sejatinya untuk berkomunikasi dan bertukar
informasi ini bisa sangat bermanfaat bagi kita, jika kita mampu untuk
menggunakannya dengan bijak. Aplikasi yang berfungsi untuk berkomunikasi
yang ada dalam handphone seperti BBM, whatsapp, line, facebook ini dapat
dijadikan sarana perkembangan diri tertuama perkembangan iman, jika saja yang
menggunakannya melakukan hal tersebut. Seperti penulis yang memiliki akun
whatsapp dan tergabung dalam suatu grup selalu mendapatkan informasi terbaru
mengenai kegiatan-kegiatan pengembangan diri dan juga mendapatkan kesegaran
rohani dari renungan harian yang dikirimkan di dalam grup whatsapp tersebut.
Handphone yang dimiliki sebagai media komunikasi ini mampu mengajak seluruh
masyarakat untuk menularkan segi-segi positif dari penggunaan media handphone
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3.
Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Handphone di Era Digital
Handphone dari tahun ke tahun berkembang dengan sangat cepat. Dari
pengalaman, berbagai jenis handphone telah banyak keluar dan sudah banyak
juga dikonsumsi oleh berbagai lapisan masyarakat termasuk kalangan anak-anak,
remaja dan kaum muda yang menjadi generasi net. Jika dilihat, dulu bentuk dan
ukuran handphone sangatlah besar tetapi semakin majunya era globalisasi maka
bentuk dan ukuran handphone semakin tipis sehingga semakin mudah untuk
dibawa kemana pun dan kapan pun.
a.
Dampak Positif
Dengan adanya aplikasi-aplikasi terbaru setiap orang dipermudah dalam
hal menambah wawasan dan juga update akan situasi yang terjadi masa kini.
Handphone juga bermanfaat sebagai penyedia informasi bagi setiap orang yang
membutuhkan informasi secara cepat. Informasi yang didapat pun sangat
berlimpah. Dengan adanya handphone di era digital ini setiap orang dimudahkan
untuk saling berkomunikasi dan menjalin relasi dengan setiap orang. Melalui
handphone kita tidak perlu lagi khawatir dengan jarak. Dengan menggunakan
telepon dan video-call kita sudah dapat mengetahui kabar dari keluarga, sanaksaudara dan sahabat yang jaraknya sangat jauh dari kita. Melalui handphone
jangkauan bukanlah penghalang.
Di era digital ini pula, handphone menjadi sarana untuk bisnis dan
menambah penghasilan. Melalui handphone setiap orang yang menjalankan bisnis
dapat dengan mudah membagikan informasi mengenai bisnis yang dijalankannya.
Selain untuk kegiatan material, handphone juga membantu kita untuk lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
terbuka akan penggunaan media teknologi sebagai sarana perkembangan iman.
Handphone dapat dimanfaatkan untuk hidup beriman misalnya untuk sarana
mencari doa-doa tertentu melalui aplikasi yang dapat di instal melalui play store,
misalnya aplikasi eKatolik. Dalam aplikasi ini tersedia alkitab elektronik,
kumpulan-kumpulan doa, renungan harian, jadwal misa, riwayat orang kudus,
ibadat harian dan doa rosario. Dengan penggunaan yang tepat maka handphone
sungguh dapat membantu dan memberikan banyak manfaat demi perkembangn
hidup.
b.
Dampak Negatif
Menurut (Lita 2014: 20), bisa dilihat saat ini alat komunikasi mampu
membuat orang yang menggunakannya tidak perduli dengan keadaan sekitar,
contoh saja jika seseorang sedang menunggu, entah menunggu giliran saat berobat
atau menunggu antiran tiket nonton. Seringkali kita liat orang-orang tidak lagi
berkomunikasi satu dengan yang lain karena mereka sedang asyik dengan
kegiatan dan kesibukannya sendiri. Padahal dulu saat handphone belum
berkembang seperti sekarang ini, orang-orang lebih senang untuk berinteraksi
dengan yang lain, karena sebuah komunikasi yang nyata sangat penting dan
menyenangkan sambil menunggu. Dengan demikian komunikasi dengan interaksi
langsung saat ini telah menjadi hal yang asing bagi kalangan masyarakat terutama
para
pelajar.
Dengan
demikian
handphone
menyebabkan
penggunanya
mengasingkan diri dari dunia luar.
Dampak negatif dari penggunaan handphone ini pula dapat dilihat dari
banyaknya informasi yang sangat mudah didapat melalui handphone. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
memang perlu, tetapi dengan berlimpahnya informasi, maka akan ada oknum
tertentu yang menyebarkan provokasi atau pun keresahan dari informasi yang
disebarkan. Selain itu pula ada informasi yang disebut hoax. Dengan demikian
butuh sikap kritis dalam hal ini. Saat ini pula dampak negatif dari handphone
mampu membuat anak-anak atau para kaum muda yang hidup di jaman abad ke
21 ini menjadi anak-anak yang malas untuk menulis (Lita 2014: 20) . Karena jika
ada hal yang bisa dengan mudah didapatkan kenapa harus melewati jalan yang
berliku-liku. Dengan browsing dari internet dengan mudah para pelajar benyak
menemukan bahan untuk mengerjakan pekerjaan sekolah. Tetapi terkadang
kemudahan ini membuat pelajar berpikir untuk copy-paste bahan-bahan tersebut,
sehingga pekerjaan secara otomatis telah selesai dengan beberapa klik saja.
Handphone juga menjadikan kita tidak terlalu peduli dengan keadaan
sekitar, relasi dengan orang lain juga dengan Allah sendiri menjadi dangkal.
Adanya handphone ini menjadikan manusia kurang setia, kurang mendalam saat
menjalin relasi dengan sesama terlebih Allah. Selain itu pula dalam kehidupan
menggereja handphone menjadi penyebab umat yang sedang bersembayang
menjadi terganggu jika ada umat lain di sebelahnnya tidak konsentrasi saat
mengikuti ibadahnya dengan memainkan handphone saat ibadah berlangsung.
Penggunaan handphone yang kurang tepat juga dapat menimbulkan kasus-kasus
kriminal seperti penipuan yang akhirnya berujung penculikan, pemerkosaan
bahkan pembunuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
B.
Hidup Beriman Remaja di Era Digital
Kemajuan teknologi telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi orang-orang
yang menggunakannya, segala segi kehidupan mereka tidak dapat dilepaskan dari
kemajuan teknologi termasuk juga hidup beriman mereka. Hidup beriman di era
digital merupakan suatu tantangan tersendiri bagi umat beriman dan juga
termasuk kaum remaja, dimana teknologi digital mampu membawa dampak
terhadap hidup beriman khususnya hidup beriman para remaja. Handphone dalam
hidup beriman remaja juga merupakan salah satu alat teknologi yang ikut
mempengaruhi hidup beriman remaja. Dengan hidup di era digital ini kita pun
menemukan tantangan-tantangan yang patut di perhatikan demi perkembangan
hidup beriman, terutama hidup beriman remaja.
1.
Hidup Beriman Di Era Digital
Iman adalah sapaan yang datang dari Allah kepada manusia dan
selanjutnya manusia menanggapi sapaan Allah tersebut dengan kepercayaan dan
pengharapan penuh, itulah iman. Tetapi iman saja tidaklah cukup untuk
mendapatkan pengharapan yang telah Allah janjikan. Iman haruslah disertai
dengan perbuatan kasih. “Iman tanpa perbuatan adalah mati” (bdk, Yak 2:26).
Iman yang telah dimiliki haruslah terus hidup dan bertumbuh melalui perbuatan
kasih. Iman tidak hanya sekali jadi, tetapi iman perlu dipupuk dan terus-menerus
dikembangkan melalui proses. Sejalan dengan perkembangan jaman, iman pula
harus perlu diintegrasikan dengan kemajuan jaman. Adanya kemajuan jaman dan
teknologi ini, juga mempengaruhi perkembangan iman dewasa ini. Paus Yohanes
XXIII dan Paus Fransiskus mengatakan bahwa media merupakan anugerah Allah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gereja telah menyadari bahwa perkembangan teknologi merupakah salah satu
sarana bagi Gereja untuk mewartakan injil dan mengembangkan hidup beriman
umat. Saat ini Gereja menyadari Gereja perlu untuk turut serta dalam kemajuan
teknologi ini demi perkembanagn iman dewasa ini.
Dari dulu sampai saat ini untuk membantu membina iman umat
digunakanlah katekese dan pewartaan sebagai sarana. Telah lama Gereja
mengajak kita umat beriman untuk memanfaatkan media sebagai sarana
pewartaan melalui seruan-seruan dari dokumen Gereja. Salah satunya adalah Inter
Mirifica (IM). Inter Mirifica adalah salah satu dekrit yang diupayakan Gereja
untuk menanggapi kemajuan zaman dan terdapat dalam Konsili Vatikan II (KV
II).
Yesus Kristus mengatakan bahwa bagi kita yang beriman pada-Nya
hukum yang terutama adalah „Kasih. Yesus berkata: ‟"Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (bdk. Mat 22:37-39). Pada zaman digital
ini pun ajaran yang disampaikan Yesus tetap sama, yaitu hendaklah kita selalu
berbuat kasih serta perkembangan teknologi dan komunikasi lebih mendekatkan
dan membuat semakin terubung. Paus Frnsikus mengatakan pada hari Komunikasi
sosia sedunia ke-48 bahwa terkadang globalisasi membuat pemisahan dan
kesenjangan antara kaum kaya raya dan kaum miskin. (Paus Fransiskus,
mirifica.net). Tetapi media saat ini dapat membantu untuk lebih dekat satu sama
lain dan menciptakan kekeluargaan yang memanusiakan dan mengilhami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
solidaritas. Kemudian Paus Fransiskus juga berpesan kepada kita Pada Hari
Komunikasi Sosial Dunia ke-50 “Kasih, pada hakikatnya, adalah komunikasi;
kasih mengarah kepada keterbukaan dan kesediaan untuk berbagi”. Pada era
digital ini telah disadari bahwa kemajuan teknologi membawa dampak
“pengasingan diri dari dunia luar” sehingga mengakibatkan komunikasi terputus
dengan lingkungan sekitar, maka sebagai putra dan putri Allah, kita dipanggil
untuk berkomunikasi dengan semua orang, tanpa kecuali (Paus Fransiskus,
mirifica.net). Dengan demikian berarti Paus Fransiskus mengingatkan kepada kita
umat beriman bahwa komunikasi berarti kita perlu terbuka dan berbagi kepada
setiap orang, tidak memandang suku, ras, dan agama.
Dengan hidup di era digital ini komunikasi tidak lagi dihadapi dengan
masalah jarak. Dengan kemudahan yang ada kembali Paus Fransiskus mengatakan
bahwa komunikasi dapat mempertemukan, menciptakan perjumpaan dan
penyertaan melalui kata-kata dan kata-kata dapat mempertemukan pribadi-pribadi,
antar anggota keluarga, kelompok-kelompok sosial dan bangsa-bangsa. Hal ini
bisa ter jadi di dunia nyata maupun dunia digital. Di era digital ini kerahiman
perlu dipupuk terus demi meyembuhkan relasi yang terluka dan memulihkan
perdamaian dan kerukunan dalam keluarga dan komunitas.
Paus Benediktus XVI juga menyerukan bahwa dalam era digital ini demi
perkembangan hidup beriman, kita memerlukan keheningan. Keheningan
diperlukan untuk dapat mendengar dan memahami diri sendiri. Melalui
keheningan kita dapat menemukan makna dan kita mampu untuk mengerti apa
yang sesungguhnya kita impikan dan inginkan. Memang salah satu karakteristik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dalm era digital adalah relasi kita terhadap orang lain tidak mendalam begitu pun
saat ini relasi kita dengan Allah menjadi dangkal dan tidak mendalam. Dengan
demikian Benediktus XVI mengatakan dengan keheningan memungkinkan relasi
antar manusia dengan Allah dapat terjalin lebih dalam, karena dengan bersikap
diam kita mampu untuk lebih mendengarkan suara Allah dan pendapat sesama.
Dengan demikian sudah jelas bahwa hidup beriman manusia terus berubah sesuai
dengan perubahan zaman. Saat ini dimana dunia telah ada dalam era digital hidup
beriman juga perlu diintegrasikan dengan perubahan zaman tersebut. Mulai dari
Yohanes Paulus II dan Paus Fransiskus mengingatkan kita bahwa hidup beriman
di Era Digital ini harus terus dipupuk demi terwujudnya kedamaian.
2.
Handphone dalam Hidup Beriman Remaja
Dengan melihat kemajuan teknologi yang semakin hari semakin maju
timbul berbagai perubahan yang terjadi. Di kalangan remaja media komunikasi
termasuk handphone sangat berpengaruh, dan mereka merupakan penerima
pertama yang paling langsung dari media (Komisi Kateketik, 2015:45). Gereja
telah menyadari bahwa dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi ini akan
membawa dampak pula bagi hidup beriman umat, terutama pada hidup beriman
remaja di era digital ini. Dikatakan oleh Fowler bahwa dalam masa remaja, tahap
perkembangan iman mereka masih dalam tahap konvensional, yang berarti bahwa
para remaja mencari sosok jati diri mereka yang sesungguhnya dengan bercermin
pada lingkungan sekitar mereka. Selain itu pula mereka menjunjung tinggi rasa
untuk diakui oleh orang di sekitar mereka, maka hal ini menjadi suatu yang sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penting untuk dijadikan perhatian oleh orang tua, masyarakat serta Gereja. Fakta
terjadi di berbagai tempat bahwa media-media komunikasi cenderung membawa
pengaruh buruk serta menarik para remaja dalam perangkap erotisme dan
kekerasan, atau dijerumuskan pada tingkah laku yang bingung, cemas dan kacau
(MKS 4). Hal ini mengakibatkan remaja menjadi individual dan hanya fokus di
depan komputer serta alat komunikasi lainnya (Komisi Kateketik, 2015:45).
Dikatakan bahwa menjadi orang kristiani yang utuh berarti bersikap positif
terhadap ciptaan Allah melalui pribadi Sang Putra, yaitu Yesus Kristus, yang
meliputi sesama manusia dan ciptaan lain dan siap diutus untuk melanjutkan
karya Allah maupun melestarikannya dan kemudian sikap ini akan melahirkan
cinta kepada manusia lain dan alam ciptaan sebagai sesama ciptaan Tuhan
(Suhardiyanto, 2012: 387). Jika dilihat bahwa saat ini media komunikasi
membawa pengaruh yang kurang baik terhadap diri remaja, maka untuk
menyiapkan remaja yang benar-benar kristiani adalah tantangan berat yang
dihadapi orang tua serta Gereja. Dengan demikian pada era digital ini untuk
membina iman remaja diperlukan penginjilan dalam sebuah kegiatan untuk
membantu remaja.
Penginjilan adalah segala usaha untuk mewartakan dan mewujudkan nilainilai Kerajaan Allah sebagaimana diajarkan oleh Yesus melalui kata dan
perbuatan-Nya (Iswarahadi, 2003:27). Selain itu pula Gereja mengharapkan para
gembala untuk membantu para umat agar mereka mampu menemukan
keselamatan dan memperoleh kesempurnaannya sendiri “Adapun para Gembala
bertugas memberikan pengajaran dan bimbingan kepada Umat beriman, supaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan bantuan upaya-upaya itu mereka mengejar keselamatan dan kesempurnaan
sendiri dan segenap keluarga masing-masing” (IM, art 3).
Dengan melihat harapan Gereja tersebut, saat ini para Gembala telah ikut
ambil bagian dalam media komunikasi demi membantu umatnya dengan cara
menggunakan berbagai alat media komunikasi tersebut sebagai suatu pewartaan
demi Kerajaan Allah. Dengan demikianlah saat ini Paus Frasiskus telah memiliki
akun instagram untuk mengajak umat Allah untuk bersama-sama mengenal Yesus
lebih dalam lewat sesama dan mengajak umat Allah untuk mampu membina hati
serta menemukan keselamatan sendiri dan keluarga melalui media komunikasi ini.
Di era digital ini handphone ini sangatlah bermanfaat jika digunakan
sebagai sarana pewartaan injil dan memberikan kesaksian tentang Kerajaan Allah.
Terutama dalam hal ini para kaum awam diharapkan membantu Gereja dan
Gembala untuk menunaikan tugasnya mewartakan injil melalui media komunikasi
yang ada saat ini. Dengan demikian sudah jelaslah bahwa Gereja melalui
ajarannya mengenai media komunikasi ini sangat mendukung para anggota Gereja
untuk
menggunakan
dan
memanfaatkan
media
komunikasi
ini
demi
perkembangan iman mereka sendiri, pengolahan hati melalui media komunikasi
serta demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini.
Dalam era digital ini remaja adalah yang paling pertama menerima
dampak dari perkembangan teknologi. Penggunaan handphone berpengaruh
terhadap kehidupan dalam keluarga, sekolah, masyarakat bahkan dalam hidup
beriman mereka. Kehidupan remaja tidak dapat dilepas dari kemajuan teknologi
dan membuat mereka menjadi manusia yang ketagihan dengan teknologi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
ada. Telah dikatkan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone adalah
menjadikan manusia tidak manusiawi, relasi yang dangkal, dan lain-lain. Pada
saat ini kehidupan beriman remaja menjadi tidak mendalam. Mereka tidak perduli
dengan keadaan sekitar terhadap sesama, terlebih relasi mereka dengan Allah.
Dengan demikian diperlukanlah pembinaan iman bagi para remaja untuk
menghadapi tantangan dari era digital ini.
3. Tantangan Hidup Beriman di Era Digital
Gereja pun tidak dapat menutup mata dengan adanya fenomena era digital
(Komisi Kateketik, 2015: 39). Dengan munculnya kemajuan teknologi ini banyak
perubahan yang timbul dan memengaruhi cara berpikir dan bersikap manusia.
Dengan adanya kemajuan ini pula Gereja melihat bahwa kemajuan teknologi ini
memberikan tantangan bagi perilaku dan cara pandang yang pasti juga
mempengaruhi hidup beriman. Literasi, sikap kritis, dissconect dan keheningan
merupakan hal menonjol yang ditimbulkan oleh kemajuan teknologi ini.
Tantangan-tantangan yang muncul tersebut harus ditanggapi serius oleh pemakai
teknologi tersebut.
Literasi adalah kemampuan untuk memahami dan menganalisis pencitraan
media. Telah disadari bahwa media sosial saat ini melemahkan nilai-nilai hidup
keluarga, mempropagandakan nilai-nilai dan model-model tingkah laku yang
merendahkan, dengan menyiarkan pornografi, kekerasan, serta menanamkan
relativisme di bidang moral dan sikap skeptis terhadap agama (Komisi Kateketik,
2015:44). Pengguna, pemakai dan penikmat dari media sangat perlu memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
dan menganalisis banyak informasi yang tersedia. Selanjutnya diperlukan sikap
kritis akan infromasi-informasi yang ada. Terutama remaja yang menjadi
penerima pertama dan paling langsung dari meria (Komisi Kateketik, 2015:45).
Informasi dan gambar yang dihasilkan oleh media di satu sisi sangat memberikan
manfaat untuk memperkaya dan mendukung perkembangan kedewasaan anak
tetapi di sisi lain dengan rendah hati diakui pula mampu membawa dampak buruk
pada anak-anak, remaja dan kaum muda. Dalam dunia maya pula bisa terjadi
tindak kejahatan seperti penipuan, cyber bullying yang akhirnya berujung pada
pembunuhan dan sebagainya.
Discconnect merupakan kegiatan yang perlu juga dilakukan. Disconnect
ialah pemutusan hubungan dengan teknologi. Nicholas Hoult mengatakan bawa
disconnect diperlukan agar kita mampu untuk fokus pada dunia nyata di sekitar
kita dan orang benar-benar hadir di depan kita. Di sini berarti bahwa dengan kita
mampu mengambil sikap ‘disconnect’ tersebut, maka kita akan mampu menyadari
orang-orang di sekitar kita misalnya keluarga, orang tua, saudara, anak, sahabat,
rekan mengalami kasih melalui sapaan kita. Memang teknologi tidak dapat
dipisahkan sepenuhnya dari hidup kita, tetapi itu semua tergantung kita apakah
mampu mempergunakannya dengan bijaksana atau sebaliknya membelenggu dan
membius kita (Komisi Kateketik, 2015:22). Internet banyak menyediakan
informasi yang sangat melimpah. Gambar, video, animasi, produk auditif adalah
salah satu kelimpahan tersebut. Selain itu internet mampu mengajak membangun
relasi meskipun tidak bertatap muka tetapi relasi ini bersifat interaktif. Tetapi
kembali Paus Benedictus XVI mengingatkan bahwa, penggunakan internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
dibutuhkan keheningan. Keheningan merupakan elemen yang tak terpisahkan dari
komunikasi. Tanpa keheningan, kata-kata yang kaya akan pesan tak dapat lahir.
Dalam diam dan keheningan, kita dapat mendengarkan dengan lebih baik dan
lebih mampu memahami diri sendiri, gagasan-gagasan dapat lahir dan mencapai
kedalaman makna (Pesan Paus Benedictus XVI dalam Hari Komunikasi Sedunia
yang ke-46). Dengan banyaknya pesan yang disampaikan dalam komunikasi
tersebut, melalui keheningan maka kita akan mampu membedakan pesan yang
benar-benar penting.
Telah diketahui bahwa corak era digital adalah konvergen, interaktif,
saling terkait, serta virtual dan global-mondial (Komisi Kateketik, 2015:41).
Begitu pula PKKI X telah menyinggung bahwa era digital telah menyebabkan
segi kedalaman, komitmen, keterlibatan dan kesetiaan orang dalam menanggapi
segala sesuatu telah banyak berubah.
Salah satu karakteristik dari era digital ialah, semakin berkurangnya rasa
manusiawi. Dengan adanya komunikasi tidak langsung mengakibatkan sikap
manusia menjadi kurang tulus dan tidak perhatian. Dengan berkembangnya
teknologi dan mengakibatkan budaya ikut berubah, maka pola pikir manusia pun
ikut dipengaruhi. Timbullah niat-niat jahat yang mengakibatkan keresahan sosial,
misalnya akun-akun palsu atau profil palsu untuk kepentingan penipuan atau
tindak kriminal (Komisi Kateketik 2015: 29).
Dengan kemajuan teknologi di era digital ini, dunia virtual semakin
berkembang pula. Melalui internet banyak hal yang bisa kita peroleh misalnya
informasi yang berlimpah. Mesin pencari seperti google dan yahoo mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
memberikan segala informasi yang kita inginkan. Saat ini informasi dapat
diperoleh dari berbagai sumber dan tanpa filter. Dengan demikian hal-hal yang
berbau erotisme dan kekerasan juga dapat diakses dengan mudah. Hal ini mejadi
suatu keresahan yang dialami oleh orang tua tehadap anaknya. Saat ini kalangan
anak-anak, remaja serta kaum muda menjadi sasaran utama pengaruh dari
informasi tanpa filter tersebut. Mereka merupakan kelompok yang paling utama
terkena arus infomasi dan media (Komisi Katektik, 2015: 45).
C. Pembinaan Iman Remaja di Era Digital
Pada saat ini memang kemajuan zaman menjadi suatu kemudahan yang
dirasakan oleh berbagai kalangan termasuk para remaja. Telah disadari bahwa
kemajuan zaman pasti membawa konsekunsi tersendiri. Semakin berkembangnya
zaman semakin pula hidup dipermudah dengan berbagai macam teknologi yang
ada. Dengan munculnya kemajuan zaman ini, Gereja perlu memperhatikan pula
kehidupan beriman umat, terutama hidup beriman remaja, dikarenakan remaja
adalah kelompok penerima pertama dan paling langsung dari media (Komisi
Kateketik, 2015:45).
1. Tahap Perkembangan Iman Remaja
Masa remaja sering disebut sebagai masa-penghubung atau masaperalihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa (Kartini 2007, 148).
Dalam masa remaja inilah mulai timbul akan pengenalan diri sendiri, dimana
remaja mencari nilai-nilai seperti, kebaikan, keluhuran, kebijaksanaan, keindahan
dan sebagainya. Selain itu pula dalam masa remaja ini perkembangan fisik juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dapat terlihat. Kematangan fungsi rohani, jasmani dan fungsi seksual juga
mengalami perubahan. (Kartini 2007, 148).
Dalam masa perubahan ini pada umumnya mereka mengalami suatu
bentuk krisis yang ditandai dengan kehilangan keseimbangan jasmani dan rohani,
dan juga fungsi motoriknya juga ikut terganggu sehingga menyebankan
pertumbuhan ini tanpak kaku, dan juga tingkah laku mereka menjadi kasar, tidak
sopan, dan muka menjadi „buruk/jelek, wagu (Kartini 2007, 149). Masa remaja
atau pubertas merupakan masa rekonstruksi, berarti dalam masa ini tumbulah
kepercayaan diri, kesanggupan untuk menilai kembali tingkah laku yang tidak
bermanfaat dan digantikan dengan kegiatan yang lebih bermanfaat.
Dalam masa puber ini remaja merasa bahwa sesutau yang berhubungan
dengan kekuasaan orang dewasa menjadi suatu yang mengganggu dan mereka
ingin membuangnya karena pada masa ini mereka telah menemukan nilai baru
yang lebih unggul. Pada masa ini remaja masih mencari jati diri dan masih
mencari-cari nilai baru yang mereka anggap benar. Fowler menyebutkan pada saat
ini remaja memasuki tahap iman yang sintesis-konvensional, yang berarti bahwa
pada masa ini remaja menjadi bingung untuk menjadi seperti apa, karena dari
pengamatannya ia dihadapkan pada berbagai macam pribadi yang dijadikan
sebagai gambaran diri. Hal ini memusingkan remaja dan menimbulkan pertanyaan
siapa dirinya, dan bayangan manakah sebenarnya diriku, maka di sinilah fungsi
kepercayaan untuk mensintesiskan atau mengintegrasikan bermacam-macam
bayangan diri dan menjadikannya satu untuk dapat berfungsi dengan baik
(Fowler, 1995:135).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Fowler juga mengatakan bahwa saat ini remaja masuk dalam chum
relationship, mereka sangat akrab dan percaya dengan kelompok yang menerima
keberadaannya dan pada masa ini remaja mengalami masa jatuh cinta (Heryatno,
2008: 78). Pada masa ini remaja selalu merasa bahwa penilaian akan keberadaan
dari suatu keluarga, kelompok, tokoh dan komunitas menjadi hal yang sangat
penting dan ini membuat para remaja merasa cemas jika tidak diterima, dan dalam
masa remaja ini Tuhan yang dirundukan adalah yang dekat, mengerti menerima
dan meneguhkan jati diri. Gambaran Allah bagi remaja bukan lagi sebagai
seorang Hakim-Raja yang tegas namun adil, tidak juga sebagai yang lain yang
jauh dan anonim tanpa wajah dan Pribadi tetapi bahwa Allah dirasakan dan
dipandang sebagai seorang sahabat yang selalu mendukung dan menuntun dan
menjadikan-Nya sebagai sahabat karib (Fowler, 1995:153).
Dengan demikian sudah jelas bahwa pada tahap ini remaja masih dalam
masa pubertas yaitu pengenalan diri seutuhnya, dimana remaja berusaha untuk
mengenali diri mereka dengan pengamatan di luar diri untuk mengambil satu
bayangan siapa mereka sebenarnya. Selain itu juga pada masa ini remaja sangat
menjunjung tinggi pengakuan dari kelompok yang mereka inginkan, keluarga,
organisasi atau pun komunitas lain, karena sebuah pengakuan merupakan hal yang
membuat mereka cemas. Pada masa ini remaja menganggap Allah bukan sebagai
yang berkuasa, melainkan sebagai seorang sahabat yang selalu mengerti,
mendukung dan memahami mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Pengertian Pembinaan Iman Remaja
Dalam usia remaja mereka senang hidup dan beraktivitas dalam kelompok.
Kelompok yang dimaksud disini ialah teman-teman sebayanya. Mereka lebih
mengutamakan teman-teman kelompoknya dari pada keluarganya. Sudah jelas
bahwa dalam masa remaja mereka memiliki emosi yang masih labil. Mereka akan
mudah marah jika permintaan dan keinginannya tidak dapat dituruti. Secara
kognitif remaja mampu menciptakan sintesis atau menghubungkan satu gagasan
dengan gagasan lain, dalam arti mereka sudah mampu untuk berpendapat dan
bertindak (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44). Pembinaan iman remaja adalah
kegiatan untuk membimbing dan membina remaja pertemuan-pertemuan dengan
teman sebaya dan dibimbing oleh pendamping yang memiliki pengetahuan
tentang hidup remaja (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:21).
Pembinaan remaja juga menjadi prioritas utama Gereja. Maka dalam era
digital ini diharapakan mereka mampu untuk mengakui dan mengungkapkan iman
secara pribadi dan melibatkan diri dalam tugas-tugas Gereja. Dengan demikian
Formatio sangat penting dilaksanakan. Formatio iman ialah segala hal yang
berhubungan dengan pelayanan iman seperti liturgi, pewartaan, pelayanan, dan
paguyuban (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44).
Dalam hal ini formatio harus memperhatikan bahwa yang mengikuti
kegiatan ialah anak-anak remaja dan sebayanya. Pendamping yang membina
remaja harus mampu menjadi teman mereka. Pendamping tampil sebagai teman
dan sahabat, bukan sebagai guru yang memerintah. Perlunya juga simbol untuk
dapat menjadi daya tarik dan perekat di antara mereka. Dengan demikian menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
jelas bahwa pendampingan iman remaja ialah sebuah pendampingan melalui
dinamika kelompok (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:44). Pembinaan iman
remaja di era digital ini memerlukan kemampuan untuk mengintegrasikan dengan
budaya baru saat ini. Dalam pembinaan ini diperlukan pembina yang memiliki
hati terhadap anak-anak, kreatif dan inovatif, karena di dalam pembinaan ini akan
ada gerak bersama, permainan, refleksi dan akhirnya peneguhan.
Pendamping perlu memiliki wawasan terhadap masalah-masalah remaja
sehingga mereka mampu menjadi teman untuk bertukar pengalaman. Pembinaan
iman remaja ini juga mengajak para remaja untuk bertekun dalam sakramen
ekaristi dan sakramen pengampunan dosa, serta mereka dipersiapkan untuk
menerima sakramen penguatan. Sakramen penguatan ini diharapkan memberikan
kebanggaan akan kekatolikan dan memberi daya semangat untuk terlibat dalam
Gereja bersama teman-teman sebayanya (Dewan Karya Pastoral KAS, 2014:45).
Selain itu mereka juga di ajak untuk mengenal hidup biarawan/biarawati, terlibat
dalam kegiatan sosial masyarakat sehingga mereka mampu aktif tidak hanya
dalam lingkup Gereja tetapi juga mampu untuk terlibat dalam masyarakat serta
mampu untuk bijaksana dalam menggunakan teknologi yang ada.
Gereja telah menyadari bahwa kemajuan teknologi mampu membawa
dampak yang kurang baik, maka Gereja telah banyak menyerukan bagaimana
mengatasi masalah ini. Hal ini membutuhkan banyak kerjasama dari berbagai
pihak. Paus menyebutkan ada beberapa pihak yang yang harus bertanggungjawab
baik terhadap media komunikasi maupun terhadap akibat yang ditimbulkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pihak-pihak itu ialah para pekerja di bidang komunikasi sosial, orang tua, guru,
masyarakat, dan Gereja (Komisi Kateketik, 2015:46).
Paus Yohanes Paulus II menegaskan bahwa tanggungjawab yang dimiliki
oleh industri media komunikasi ialah bahwa mereka memiliki tanggungjawab
moral yang serius terhadap keluarga-keluarga yang sebagai penonton dari siaransiaran yang mereka berikan. Dari siaran-siaran itu mereka harus memajukan nilainilai moral dan spiritual yang sehat serta menjauhi hal yang dapat merugikan
keluarga (Komisi Kateketik, 2015:47). Dari pihak orang tua mereka memiliki
tanggungjawab untuk mendampingi anak-anaknya dalam penggunaan media
komunikasi. Orang tua adalah orang pertama yang harus membimbing dan
mengajar anak-anak tentang medi komunikasi. Jika mereka mengatur penggunaan
media dalam keluarga yang meliputi rencana dan jadwal penggunaan media dan
tegas membatasi waktu bagi anak-anak, kehidupan keluarga akan sangat
diperkaya.
3. Tujuan Pembinaan Iman Remaja
a. Remaja Mampu Menemukan Identitas Diri
Dengan kemajuan teknologi yang ada membawa dampak yang sangat
bersar bagi remaja. Dampak postif dan negatif pun tidak dapat dihindari. Hal
ini juga dapat menyebabkan remaja kehilangan identitasnya yang sejatinya
memang pada masa remaja mereka sedang mencari identitas diri. Tetapi
dengan pembinaan yang tepat, para remaja akan mampu menemukan identitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
diri mereka, terutama mereka mampu menemukan identitas kekatolikan
mereka.
b. Sadar Mengakui dan Mengungkapkan Iman Kekatolikan
Pembinaan iman remaja sebenarnya bertujuan agar para remaja
dengan sadar dapat mengakui dan mengungkapkan iman kekatolikan mereka
dimana pun dan kapan pun. Di dalam pembinaan iman remaja sendiri
memiliki materi-materi yang harus diberikan demi tujuan utama dapat
tercapai yaitu mereka dengan bangga mengakui dan mengungkapkan iman
mereka. Di dalam pembinaan remaja ada empat aspek yang ditekankan di
dalamnya yaitu mengenai pengetahuan iman, tradisi katolik, moral katolik
dalam era digital dan menjemaat dan memasyarakat (Dewan Karya Pastoral
KAS, 2014:94).
c. Mencapai Kepenuhan Hidup
Menurut Yohanes Paulus II pembinaan bagi umat beriman juga
termasuk anak-anak dan remaja perlu diberikan secara organis dan sistematis
agar mereka mampu mencapai kepenuhan hidup Kristen (CT. 18). Dalam era
digital ini pembinaan diperlukan agar para remaja mampu mencapai
kepenuhan hidup Kristiani mereka. Untuk mencapai kepenuhan hidup, bukan
hanya sekali jadi, tetapi diperlukan proses yang panjang serta pembinaan
yang dilakukan secara berkala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
d. Pendewasaa Iman
Dengan pembinaan yang dilaksanakan terus-menerus, menyebabkan
remaja sungguh diyakinkan untuk memutuskan mau menyerahkan diri kepada
Yesus Kristus. Lambat laun iman mereka diperdalam. Melalui pembinaan ini
para remaja diharapkan mampu untuk meraih kesatuan dengan Yesus Kristus
dan pada akhirnya mereka mampu membela diri kepada siapa saja meminta
pertanggungjawaban atas iman mereka kepada Yesus Kristus.
e. Memahami dan Mengetahui Tindakan Etis dan Ajaran Moral Katolik
Pembinaan iman remaja diberikan agar mereka memahami dan
mampu bersikap mengenai tindakan etis dan ajaran moral Katolik dalam
hidup di era digital ini, secara khusus menyangkut hati nurani dan
tanggungjawab pribadi berkaitan dengan panggilan hidupnya. Telah jelas
dikatakan bahwa para remaja menjunjung tinggi loyalitas dan persahabatan
sehingga kedua hal tersebut menjadi faktor yang penting dalam berhubungan
dengan orang lain terutama pembentukan pertimbangan moral, relasi
persahabatan yang mesra (chum relationship) sangat mempengaruhi mereka
dalam memandang nilai-nilai moralitas (Dewan Karya Pastoral KAS,
2014:92).
f. Terlibat aktif di Lingkungan Gereja dan Masyarakat
Tujuan lain dari pendampingan ialah agar mereka terlibat aktif di
lingkungan Gereja dan masyarakat, serta teman-teman kelompok sebaya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bersifat membangun minat dan kepedulian sosial. Dalam hal ini para remaja
telah mampu menyadari identitas diri mereka, mereka pun mulai mampu
untuk melakukan relasi terhadap orang lain dan sudah mampu menerima
berbagai tradisi diluar mereka. Aktif dalam kegiatan di Gereja maupun di
lingkungan dapat membantu mereka diterima dan diakui oleh tokoh Gereja
dan masyarakat. Hal ini memenuhi keinginan mereka untuk di akui oleh
orang-orang dewasa.
g. Bijak dalam Penggunaan Media Digital
Tujuan lain lagi bahwa remaja perlu penyadaran penggunaan media
digital dalam lingkungan keluarga mau pun di lingkungan masyarakat.
Pembinaan ini juga penting agar mereka menyadari bahwa nilai-nilai keluarga
sangat berharga dalam hidup di era digital. Kehidupan keluarga tidak dapat
digantikan oleh kemajuan teknologi yang ada. Relasi antar anggota keluarga
sangat perlu dibutuhkan bagi perkembangan piskologi maupun perkembangan
hidup beriman mereka, serta kehidupan keluarga pun berpengaruh kepada
kehidupan bermasyarakat remaja. Bijak dalam penggunaan juga mengarah
kepada kemampuan. Dengan pembinaan ini pun, remaja mampu untuk
menemukan dan menunjukkan kemampuan yang mereka miliki.
4. Materi Pembinaan Iman Remaja
Di tengah arus media komunikasi ini pembinaan remaja perlu di
tingkatkan lagi. Pembinaan hidup beriman remaja merupakan bagian dari tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
panggilan yang makin penting (Ir. Sunaru S. Hariadi, 1997). Sebelum melakukan
pembinaan remaja, perlulah dipahami kondisi remaja baik secara fisik maupun
psikis. Telah jelas bahwa saat ini para remaja masih dalam proses pencarian jati
diri, maka pembinaan remaja perlu metode yang tepat dan cocok dengan kondisi
serta kebutuhan mereka. Bagi remaja pembinaan yang cocok ialah untuk
pengembangan jati diri dan kreativitas mereka. Dalam pembinaan ini,
pengembangan rasa ketergolongan menjadi perlu, karena pada dasarnya manusia
dilahirkan sebagai makhluk sosial. Mereka dibesarkan dan dipelihara oleh orang
tua, saudara dan warga gereja. Dengan hal ini menciptakan rasa untuk ikut dalam
kelompok besar atau kecil (Seri Pembinaan Remaja, 1997:3).
Di era digital ini sudah jelas bahwa media komunikasi dapat menjadi
sarana bagi remaja untuk terus mengembangkan diri. Media komunikasi ini selain
dapat menjadi sarana komunikasi untuk menjalin relasi, juga dapat menjadi sarana
demi memperkembangkan hidup beriman remaja. Handphone mampu menjadi
sarana untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Yesus bagi anggota Gereja
termasuk remaja untuk menyebarluaskan dan menerapkan kasih dalam kehidupan
mereka sehari-hari.
Menurut PKKI X media komunikasi sosial termasuk handphone dapat
menjadi sarana bagi pendamping atau pun orang tua untuk mengajak remaja lebih
dekat dengan Tuhan dan demi perkembangan iman mereka. Melalui aplikasiaplikasi yang ada di dalam handphone tersebut, orangtua atau pun pendamping
mengirimkan pesan, sharing, atau pun renungan kepada mereka. Pewartaan
melalui media komunikasi menjadi senjata yang ampuh bagi para remaja saat ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
demi perkembangan iman mereka. PKKI X juga telah menyinggung bahwa
penggunaan media komunikasi mampu menjadi sarana pewartaan bagi
perkembangan hidup beriman remaja.
Setelah mengetahui situasi yang terjadi, untuk mencapai tujuan dari
pembinaan iman remaja diperlukan proses yang berkesinambungan. Pembinaan
iman remaja bukanlah sekali jadi, tetapi pembinaan iman perlu dilaksanakan
terus-menerus sampai dewasa bahkan sampai lansia. Dalam pembinaan iman
remaja ini diperlukan materi-materi yang harapannya dapat membantu untuk
membina iman remaja masa kini. Melihat situasi perkembangan teknologi yang
telah berkembang pesat, maka pembinaan iman remaja harus semakin
diperhatikan. Dengan demikian Dewan Pastoral KAS (Keuskupan Agung
Semarang) memberikan beberapa materi yang dapat digunakan pendamping untuk
melaksanakan pembinaan iman remaja yang sesuai dengan tujuan dari pembinaan
iman remaja saat ini, misalnya: Keluarga Dalam Budaya Digital, Hidup Remaja
dalam Lautan Informasi, Tidak Narsis Tidak Eksis, No Gadget No Gengsi, dan
masih banyak lagi materi yang berhubungan dengan tujuan-tujuan dari pembinaan
iman remaja ini.
Untuk mencapai tujuan melalui materi yang diberikan, maka diperlukan
metode-metode yang cocok agar tujuan tercapai. Untuk memanfaatkan internet
ada 4 model cara belajar melalui media internet, pertama learn from information
(belajar mendalami informasi dari internet secara mandiri) remaja yang mencari
segala infromasi yang menyangkut pengetahuan dan pendewasaan imannya
melalui internet dalam handphone yang dimilikinya. Kedua learn from interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(belajar mendalami informai secara interaktif dari bahan yang ada di internet) bisa
saja remaja mencari pengetahuan pokok-pokok iman melalui internet dan
kemudian berinteraksi dengan mengirim pertanyaan atau mengisi sebuah bilik
tanya jawab untuk mendapatkan jawabannya atau dengan cara lain. Ketiga learn
from collaboration (belajar mendalami informasi secara interaktif dari bahan,
secara bersama dengan orang lain, melalui online) melalui jejaring sosial, remaja
mengadakan pertemuan secara online untuk saling meneguhkan dan memperkaya
pengalaman dan pengetahuan iman atau ada juga seorang moderator untuk
memperlancar pengolahan proses komunikasi. Keempat learn from colocation
(mendalami informasi secara bersama dengan tatap muka langsung mengenai
belajar melalui internet) melalui pertemuan langsung remaja saling mendalami
informasi untuk saling bertukar pengalaman iman yang didampingi untuk
menjawab berbagai pertanyaan yang muncul. (Komisi Kateketik, 2015:67-68).
Saat ini metode yang sering dilakukan oleh pendamping ialah learn from
colocatio. Pertemuan langsung dirasa cukup ampuh untuk membina kaum remaja.
Pertemuan secara langsung ini selain untuk mengajak remaja terlibat dengan
pembinaan, juga mengajak mereka untuk aktif bersosialisasi secara langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP HIDUP
BERIMAN REMAJA DI WILAYAH NGABANG KOTA, PAROKI
SALIB SUCI NGABANG, KALIMANTAN BARAT
Pada bab III ini, penulis menguraikan dampak penggunaan handphone
terhadap hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci
Ngabang, Kalimantan Barat. Bab ini dibagi menjadi lima bagian. Bagian pertama
memaparkan gambaran umum paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat yang
meliputi sejarah singkat paroki, situasi umat, dan kegiatan pastoral di paroki Salib
Suci Ngabang Kalimantan Barat. Bagian kedua memaparkan metodologi
penelitian yang meliputi rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, penelitian yang relevan, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian,
sampel penelitian, variabel penelitian, dan instrumen penelitian. Bagian ketiga
memaparkan laporan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bagian
keempat berisi kesimpulan hasil penelitian.
A. Gambaran Umum Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat
1. Sejarah Singkat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat
Salib Suci merupakan nama pelindung paroki Ngabang. Gereja merayakan
Pesta “Salib Suci” sebagai “the trumph of the cross” (Kemenangan Salib).
Perayaan ini berasal dari tradisi yang sudah tua, yakni penemuan tiga salib-salah
satunya diyakini salib Yesus di bukit Kalvari pada tahun 326. Penemuan ini
bermula dari keinginan Santa Helena (Ibu dari kaisar Constantius) untuk
menemukan salib Yesus. Terdorong oleh keinginannya yang kuat, dia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
mengadakan perziarahan ke Yerusalem dan mengorganisir penggalian di bukit
Kalvari.
Para penggali menemukan tiga salib, tetapi mereka tidak bisa menentukan
yang mana salib Yesus dan yang mana salib kedua penjahat yang disalibkan
bersama-Nya. Akhirnya mereka mendapat ide untuk membawa seorang wanita
yang sakit dan satu mayat yang siap di kuburkan. Selanjutnya dua salib pertama
tidak memiliki kekuatan apa-apa, tetapi pada saat salib ketiga di tempatkan di atas
wanita yang sedang sakit, seketika langsung sembuh, begitu pula saat salib
tersebut ditempatkan di atas mayat, dan ia memiliki hidup kembali. Kedua
kejadian luar biasa ini langsung tersebar dan orang-orang datang menghormati
salib Yesus. Dengan demikian kesucian dari salib tersebut membawa inspirasi
bagi paroki Ngabang untuk mengambil nama pelindung’Salib Suci”.
Menurut sejarah gereja Kalimantan pada tahun 1908, pimpinan gereja
Katolik di Kalimantan Barat meminta kepada pemerintah Hindia Belanda untuk
memasuki daerah Mempawah dan Landak guna membuka karya misi. Tetapi
permintaan itu ditolak, alasannya tidak ada daftar nama orang yang beragama
katolik pada dua wilayah tersebut. Satu tahun kemudianpada tahun 1909,
pemerintah Hindia Belanda memberi izin, selanjutnya karya misi di wilayah
Landak dimulai.
Sekitar tahun 1930 Pastor Amandus Van Beers OFMCap, mulai berkarya
dengan membuka pos misi di rumah/poliklinik seorang mantri yang beragama
Katolik bernama Ringkat di daerah Belantian (Kec.Ngabang). Di samping
poliklinik tersebut dibangun sekolah rakyat (SR). Namun usaha misi ini kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
berhasil, karena seorang kepala Benua yang bernama Bengkarot melarang usaha
misi di daerahnya. Kemudian karya misi tersebut dipindahkan ke daerah
Bengkayang tahun 1943.
Pastor Cansianus Reinders, OFMCap bertugas di paroki Bengkayang.
Selain di paroki Bengkayang ia juga mengunjungi daerah Landak yakni kampung
Bandung dan Pagung. Sebelum perang dunia II, pastor Cansianus Reinders,
OFMCap berusaha supaya beberapa murid dari SR Sekendal (Dait) daerah
serimbu sekolah di Nyarumkop. Pada tahun 1937 SR pertama dibuka di Sekendal
dan gurunya bernama Antonius Dawar di bawah pimpinan Pastor Casianus
Reinders. Sekitar tahun 1950, pastor Agustinus Hendriks OFMCap membuka SD
di Kampung Nyari, namun pada tahun 1956 ditutup karena masyarakat tidak dapat
membayar gaji guru-guru.
Pada tahun
1950-1963 ada beberapa keluarga di wilayah Landak
bersekolah di Nyarumkop, Bengkayang dan Pahauman. Hasil dari sekolah
tersebut mereka menjadi guru Katolik di Sekendal, Sebadok dan Paku Raya.
Dampak dari Kunjungan guru-guru tersebut adalah semakin banyak orang-orang
kampung yang berpendidikan dan demikian juga dengan agama semakin
berkembang.
Pada tahun 1960an di kampung Muun dan Sehe dibangun Sekolah Dasar
Perum dengan Guru di Serimbu dan beberapa tokoh agama Katolik meminta pada
pihak Keuskupan Agung Pontianak seorang Pastor untuk daerah serimbu. Pada
Tahun 1965 meletusnya PKI. Pemerintah menekan masyarakat untuk memeluk
salah satu agama tertentu. Untuk itu kebanyakan orang suku dayak memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
agama Katolik di daerah Serimbu, Kecuali daerah Sempatung, Tayan Bentiang
beragama Kristen Protestan.
Dengan meningkatnya minat masyarakat untuk masuk agama Katolik,
maka tahuan 1968 Pastor Maturus OFMCap diundang masyarakat untuk secara
resmi menyatakan, bahwa orang-orang di kampung tersebut sudah menjadi
Katolik. Tanggal 8 Januari 1969 Pastor Maturus mulai memisahkan buku
Permandian (LB) dan buku perkawinan (LM) dari paroki induk Pahauman.
Tahun 1969 paroki Ngabang-Serimbu memisahkan diri dari paroki
Pahauman yang saat itu disebut stasi Ngabang. Pada Tahun 1969 stasi Ngabang
meliputi seluruh kecamatan Air Besar, Kuala Behe dan Ngabang, kecuali Jelimpo,
Sangku dan wilayah Ladangan Pal 20. Sebagai tempat aktivitas Pastor, seorang
umat Katolik Tionghoa bernama Liu Namsin (Pak Namsin) meminjamkan sebuah
rumah di tengah pasar Ngabang untuk Pastor tinggal sekaligus tempat ibadat hari
minggu.
Pada tahun 1977 dengan bantuan seorang mantan camat Pahauman
bernama Gusti Mahmud, Pastor Maturus membeli sebidang tanah di belakang
Kantor PD (Persatuan Dayak) bekas kuburan Tionghoa. Pada tahun 1975 di
bangun pastoran dan gedung serba guna/gereja dan sebuah asrama pelajar untuk
anak pedalaman yang bersekolah di SD dan SMP di Ngabang. Antara tahun 1968
dan 1970 Pastor Maturus memberikan bantuan kepada beberapa anak pedalaman
untuk melanjutkan sekolah SMP, SKKP dan SPG ke Nyarumkop, Pusat Damai,
pedalaman (Mengkatang, Nahaya, Kurnia, Baru Baru, Sebadok) dengan guru-guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang diangkat oleh Pastor Paroki. Dampak dari kegiatan kreatif/sosial di bidang
pendidikan ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk masuk agama Katolik.
Sejak berdirinya Paroki Ngabang-Serimbu di bawah pimpinan Pastor
Paroki P.Yakob Wili, OFMCap tahun 1979 meliputi dua kecamatan, yakni
kecamatan Ngabang yang terdiri (173 kampung) dan kecamatan Air Besar
Serimbu (90 kampung). Wilayah Jelimpo pada awalnya masuk dalam pelayanan
Paroki Batang Tarang (17 kampung pada tahun 1980 masuk ke stasi Ngabang.
Empat tahun setelah wilayah Ngabang resmi berdiri sendiri, pastoran yang
masih sangat darurat ditempati selama lima tahun sampai tahun 1977 baru
didirikan pastoran baru. Pada tahun yang sama juga gedung gereja dibangun.
Susteran belum ada, kecuali sebidang tanah yang sudah dipersiapkan untuk
susteran dan asrama. Tanggal 15 Juli 1978 Ngabang resmi menjadi Paroki sendiri.
Stasi Ladangan Pal 20 yang terdiri dari 11 kampung yang merupakan
wilayah paroki Pahauman tahun 1982 masuk ke stasi paroki Ngabang. Melihat
perkembangan umat di Ngabang dan kampung-kampung sekitarnya cukup pesat,
mulailah terpikir untuk membangun gedung gereja baru yang lebih layak.
Walaupun pada tahun 1997 terjadi kerusuhan antar etnis antara Madura dan
Dayak, tidak menyurutkan semangat umat dan Pastor Yakob Wili OFMCap untuk
mempunyai gedung gereja baru. Dengan kerja keras umat paroki Ngabang, para
donatur serta pastor, tepat pada tahun 1998 gedung Gereja “Salib Suci” Ngabang
diresmikan dan diberkati oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Heironimus
Bumbun, OFMCap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Seiring berjalannya waktu, jumlah umat Paroki Ngabang semakin
bertambah, hal ini tentu saja membuat pelayanan pastoral semakin padat dan
meningkat, maka pada tahun 2003 Paroki Ngabang Serimbung di mekarkan
menjadi 2 (dua) Paroki yaitu: Paroki Ngabang dan Paroki Serimbu. Serimbu
menjadi Paroki baru dengan nama pelindung paroki “St. Yohanes Maria
Vianney”. Paroki Serimbu dilayani oleh para imam Projo. Sedangkan Paroki
Ngabang sendiri nama pelindungnya tetap “Salib Suci” dan dilayani oleh imam
Kapusin sampai sekarang (Sekapur Sirih salib Suci Ngabang, 2012).
2. Situasi Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat
a. Jumlah, Pembagian Wilayah dan Lingkungan
Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat terbagi menjadi 13 wilayah
dengan
143 stasi. Wilayah Muun terdiri dari stasi Muun, Panit, Sejowet,
Berangan Pale, Sebaro, Pangkalan Pansi, Sehe Lusur, S Embuluh, Manggam Bati,
Ayut, Sengkeruh, Rasan, Toho Raba, Bengawan Ampar. Wilayah Plasma 2 terdiri
dari stasi Plasma 2, Sungai Keli, Setonggang, Plasma3 (Kelepuk), Plasma 4
(Beram), Plasma 5 (Jamai), Plasma 6, Jamai Km 16. Wilayah Kersik Belantian
terdiri dari stasi Kersik, Tanjung Petai, Tengkook, Pagung Belantian, Sansa,
Tainam, Sei Lojeng, Sebadok, Entawe, Berinang, Temahar, Sei Taras,
Sengkorom, Sekais, Segau. Wilayah Jelimpo terdiri dari stasi Jelimpo, Kase,
Meroboh, Semayang, Tamang, Asam Merah, Tabik, Pinyit, Bingkai, Seraung,
Munggu Lumut, Mandor Kiru, Angan Tembawang, Angan Landak, Angan
Limau, Angan Rampan, Angan Pelanjau, Angan Tutu, Angan Bangka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Wilayah Sangku terdiri dari stasi Sangku, Ranto Lanu, Laman Tongon,
Senajuk, Tembawang Sangku, Sei Asam, Pesak, Pawis, Adong, Mengkatang, Kari
Rantau Lanu. Wilayah Ladangan Pal 20 terdiri dari stasi Pal 20, Pampang,
Merempayang, Sairi Bangsal, Bagan Sairi, Manur Sapari, Reo Majau, Keniatan,
Tareng Pulai. Wilayah Tebedak terdiri dari stasi Tebedak, Entikit, Sendaun,
Semabak, Serondok, Temiang Sawi, Tubang Raeng, Kare Semosok, Ngedang.
Wilayah Kuala Behe terdiri dari stasi Kuala Behe, Sengangkam, Entobo, Opo,
Permiit, Ensiit, Langsat, Muara Bangkup, Kurnia, Jawat, Simpang Merada,
Leban, Nyayum dan Engkoje, Entibi, Paku Raya, Engkalong, Padang Dait.
Wilayah Nahaya Terdiri dari stasi Nahaya, Jelau Belangiran, Pak Mayam, Sebua
Nahaya, Kota Baru, Tareng Nahaya, Damar, Pagung Nahaya.
Wilayah Sengkuang terdiri dari stasi Sengkuang, Bayur, Raba, Palo, Taba,
Perumahan SDK/ PT.Wira, Tebuan Hilir, Tebuan Bangan, Labur, Papung, Nguap.
Wilayah Emplasment terdiri dari stasi Emplasmen, PMS Ngabang, Seluang
Danau (Plasma 8), Plasma 1, Plasma 7 (Semata), Afdeling 1, Afdeling 2, Afdeling
3, Afdeling 4. Wilayah Engkadu terdiri dari stasi Engkadu, Tanjung Monte, Tapis
Tembawang, Sangke Bawah, Sangke Atas, Ambarang, Sebua Monte, Emperiuk,
Peromponh, Mua, Baloh, Ugan Hilir, Nyiin, Rangkat Pinggan. Wilayah Ngabang
Kota sendiri terdiri dari beberapa lingkungan yaitu Lingkungan Santo Petrus,
Lingkungan Santo Ignatius, Lingkungan Santo Petrus, Lingkungan Santo
Mikhael, Lingkungan Santa Klara, Lingkungan Santa Theresia, Lingkungan Santo
Padre Pio, Lingkungan Bunda Maria, Lingkungan Santo Yohanes Maria Vianney,
Lingkungan Santo Yosef, Lingkungan Santa Angela, Lingkungan Santo Thomas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Aquinas, Lingkungan Santo Yohanes, Lingkungan Santo Fransiskus, Lingkungan
Santa Maria, Lingkungan Santo Kornelius, Lingkungan Santa Katarina,
Lingkungan Santa Bernadeta.
b. Kekhasan dan Kehidupan Umat Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat
Kekhasan umat di paroki Salib Suci Ngabang ini memiliki rasa
persaudaraan paguyuban yang erat. Terlihat pada aktivitas keseharian mereka,
terlebih pada saat kegiatan di paroki yang membutuhkan banyak tenanga. Dari
anak-anak sampai dengan orang dewasa bergotong royong dalam bekerja.
Sebagian besar umat paroki juga aktif dalam kehidupan menggereja. Melalui
kegiatan menggereja umat dapat mengembangkan kehidupan rohaninya.
Di setiap stasi maupun lingkungan selalu diadakan doa bersama minimal
satu kali seminggu. Dalam doa lingkungan tersebut, baik orang dewasa, remaja
atau pun anak-anak diberi bagian dalam tugas, misalnya menjadi lektor, menjadi
dirigen, ataupun pemimpin. Orang dewasa selalu mengusahakan agar anak-anak,
remaja dan OMK mengikuti kegiatan di Gereja maupun di lingkungan.
Kehidupan umat di Paroki Salib Suci Ngabang tergolong damai dan
tentram, meskipun memang ada beberapa keluarga yang mengalami permasalahan
dalam kehidupan rumah tangganya sehingga akhirnya mengakibatkan perceraian.
Di lain sisi kehidupan bermasyarakat dengan saudara yang berbeda keyakinan
tergolong aman dan damai, tidak ada saling diskriminasi dan pertentangan. Umat
di Paroki Salib Suci Ngabang bermacam ragam, mulai dari golongan kecil sampai
atas. Mata pencaharian umat pun tergolong bermacam ragam, mulai dari tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bawah sampai atas, misalnya saja buruh, pedagang kecil-kecilan, petani, PNS,
TNI, Polisi, Pengusana dan lain-lain. Meskipun mata pencaharian bermacam
ragam, tetapi persaudaraan antar umat terpelihara dengan erat.
Wilayah Ngabang Kota berada di paroki, dan paroki Salib Suci Ngabang
sudah menjadi ibu kota kecamatan, dengan demikian umat yang berada di wilayah
Ngabang Kota sudah lebih banyak mengenal teknologi. Kehidupan umat seharihari juga tidak terlepas dari teknologi yang ada. Handphone sudah menjadi salah
satu alat komunikasi yang harus dimiliki oleh tiap orang mulai dari orang tua
hingga anak-anak. Saat ini handphone bagi kalangan remaja merupakan hal yang
sangat penting, dengan menggunakan handphone mereka dapat memperoleh
berbagai informasi, saling berkomunikasi dan hiburan.
Era digital yang telah masuk di wilayah ngabang kota perlahan-lahan
membawa perubahan kepada kehidupan remaja. Kemajuan teknologi membawa
pengaruh bagi kehidupan remaja di wilayah Ngabang Kota. Tanpa mereka sadari
pengaruh positif dan negatif sudah mereka alami. Dari situasi yang terjadi akhirakhir ini banyak remaja yang akhirnya dipengaruhi dampak negatif karena mereka
belum bijak dalam menggunakan handphone, misalnya sikap yang acuh tak acuh
dengan lingkungan sekitar, individualis, pergaulan bebas dan masih banyak lagi.
3. Kegiatan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat
Selama ini kegiatan pastoral yang ada di paroki Salib Suci Ngabang
berada di bahwa pengawasan DPP (Dewan Pastoral Paroki). DPP memiliki tugastugas ynag berhubungan dengan hidup dan karya paroki (Sumarno, 2003:35).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Macam-macam tugas pelayanan di Paroki Salib Suci Ngabang ialah bidang
Liturgi, Kerasulan Awam, Katekese, Kewanitaan, Sosial, Seni Budaya, Pemuda
dan Olahraga, Seksi Pemakaman.
Paroki Salib Suci Ngabang memiliki beberapa paguyuban yang mengajak
umat untuk hidup dalam kasih persaudaraan, misalnya KTM (Kelompok
Tritunggal Maha Kudus), St. Monika (perkumpulan janda), KKMK (Komunitas
Karyawan Muda Katolik, OMK (orang Muda Katolik, WKRI (Wanita Katolik
Republik Indonesia), PPA (Putra Putri Altar), St. Veronika, dan Bapakat (Bapakbapak Katolik. Paguyuban tersebut selalu melaksanakan pertemuan rutin yang
bertujuan membangun persaudaraan dalam iman, harapan dan kasih.
Kegiatan pastoral lain ialah Liturgia yang bertugas dalam mempersiapkan
ibadat-ibadat dan misa tahunan di Gereja, bidang ini pula bekerjasama dengan
setiap ketua lingkungan untuk selalu mengadakan doa lingkungan. Bidang
kerasulan awam juga ditandai dengan pembagian kelompok-kelompok doa yang
bertugas melaksanakan pelayanan di stasi-stasi. Kegiatan pelayanan ini
dilaksanakan pada masa Prapaska dan masa Adven, tetapi untuk setiap minggu
biasa juga ada beberapa kelompok yang mendapatkan tugas tersebut. Bidang
katekese di sini juga bertugas pada saat ada kegiatan pembaptisan, Krisma, dan
lain-lain. Bidang katekese ini sebagai pintu masuk umat untuk mengalami dan
menjawab panggilan dan perturusan Kristus sendiri.
Bidang Kewanitaan sebagai salah satu paguyuban yang ada di paroki
sering mengadakan pertemuan, misalnya arisan, ibadat, misa, bazar dll. Bidang
sosial bergerak dalam kegiatan-kegiatan sosial yang mengajak seluruh umat untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
terlibat aktif dalam sosial kemasyarakatan. Bidang seni budaya, pemuda dan
olahraga disini membawahi OMK (Orang Muda Katolik), KKMK (Komunitas
Karyawan Muda Katolik) dan kegiatan-kegiatan seni serta olah raga yang selalu
rutin diadakan di Gereja. Seksi Pemakaman di sini melayani keluarga-keluarga
yang sedang berduka.
B. Metodologi Penelitian
1. Rumusan Permasalahan
a. Bagaimana pandangan pendamping dan remaja tentang sikap remaja di
wilayah Ngabang terhadap penggunaan handphone?
b. Sejauh mana handphone sudah digunakan dalam pembinaan hidup
beriman remaja di wilayah Ngabang Kota?
c. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone dalam pembinaan hidup beriman remaja?
2. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pandangan pendamping tentang sikap remaja di
wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan handphone?
b. Mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam hidup
beriman remaja di wilayah Ngabang Kota?
c. Menemukan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif
penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Manfaat Penelitian
Bagi remaja:
Dengan adanya penelitian ini, para remaja diharapkan mengetahui
bahwa handphone yang mereka miliki bukan hanya sebatas teknologi
komunikasi saja tetapi juga mampu menjadi sarana pembinaan hidup beriman
mereka. Selain itu pula melalui penelitian ini para remaja semakin mampu
untuk memanfaatkan sebaik-baiknya handphone yang mereka miliki sesuai
dengan saran yang dianjurkan oleh Gereja demi perkembangan iman mereka.
Bagi pendamping remaja:
Dengan adanya penelitian ini diaharapkan pembina semakain mampu
untuk memanfaatkan media teknologi terutama handphone sebagai sarana
pembinaan iman bagi para remaja serta mengetahui berbagai metode yang
digunakan untuk pembinaan dalam rangka pembinaan iman remaja.
Bagi pastor paroki:
Dengan adanya penelitian ini diharapkan pastor paroki semakin
menyadari bahwa pembinaan iman remaja semakin perlu ditingkatkan.
Terutama dengan memanfaatkan media teknologi, terutama handphone
sebagai sarana pembinaan hidup beriman remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
4. Penelitian yang Relevan
Semakin berkembang zaman perkembangan teknologi semakin maju dan
berdampak besar terhadap hidup manusia dari segi negatif maupun positif
terutama anak-anak dan remaja. Hampir seluruh remaja kecanduan dengan
handphone yang memiliki berbagai fitur untuk mengakses media sosial melalui
handphone. Remaja selalu ingin tahu hal-hal yang baru dan unik remaja
merupakan usia yang paling rawan terhadap pengaruh luar. Jika remaja salah
dalam menanggapi info yang mereka dapat dari media teknologi, akan
berpengaruh pada perilaku dan pola pikir mereka.
Setelah dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaaan Ponsel
Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja” yang dilakukan oleh Ina Astari
Utaminingsih dari Institut Pertanian Bogor menghasilkan bahwa tingkat
penggunaan ponsel pada remaja cenderung sangat tinggi. Dengan demikian ponsel
sebagai media komunikasi dan hiburan dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari.
Selain itu pula waktu pemakaian ponsel pada remaja tidak menentu. Penggunaan
ponsel pada remaja digunakan untuk berkomunikasi terlebih komunikasi terhadap
taman
sebaya
dan
pacar.
Remaja
yang
menggunakan
ponsel
juga
memperhitungkan pengeluaran penggunaan ponsel tersebut sehingga tidak terlalu
memberatkan orang tua.
Berdasarkan data yang ditemukan, interaksi remaja dengan lingkungan
teman dan pacar lebih baik dalam hal kuantitas, yang berarti lebih sering bertemu
tatap muka, sedangkan interaksi antara remaja dengan lingkungan keluarga lebih
baik dalam hal kualitas, yaitu topik pembicaraan yang dibicarakan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
keluarga mulai dari pembicaraan ringan dan pemting. Hal ini menyimpulkan
bahwa penggunaan ponsel tidak mempengaruhi interaksi remaja secara tatap
muka. Hal tersebut berlawanan dengan teori yang dikemukakan oleh Budyatna
(2005), yaitu dengan penggunaan ponsel maka dapat mempengaruhi suatu proses
yang bersifat transaksional dalam interaksi tatap muka.
5. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif. Menurut J,
Moelang penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku,
presepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penelitian kualitatif sendiri dimanfaatkan untuk meneliti perilaku dan
motivasi, untuk memahami isu-isu rumit , untuk evaluasi dll. (Moleong, 2012: 7).
Oleh sebab itu penulis menggunakan penelitian kualitatif untuk mengetahui dan
dapat memahami setiap fenomena yang sampai sekarang belum banyak diketahui.
Dalam hal ini penulis memilih menggunakan teknik pengumpulan data
dengan observasi, wawancara, dokumen, rekaman, dan foto. Observasi adalah
teknik pengumpulan data untuk mengetahui perilaku manusia, proses kerja.
Peneliti menggunakan obervasi berperan serta, berarti peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian (Sugiyono, 2012:145). Wawancara merupakan percakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak pewawancara
dan
terwawancara.
Disini
pewawancara
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2012:186).
Dokumen adalah bahan tertulis atau film. Dokumen sudah lama digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data dan dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,
bahkan meramalkan sedangkan rekaman (record) adalah setiap pertanyaan yang
tertulis yang disusun oleh seorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu
peristiwa atau menyajikan akunting (Moleong, 2012:217).
6. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2016 s.d. 12 Januari
2017 di Paroki Salib Suci Ngabang.
7. Sampel Penelitian
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling purposive.
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan (Sugiyono, 2012: 85).
Dalam penelitian ini sampel penelitian tentang penggunaan handphone terhadap
hidup beriman remaja, diambil sampel sumber data dari remaja yang aktif
menggunakan
handphone
pendampingan iman reamaja.
serta
pendamping
remaja
dalam
kegiatan
Responden dari penelitian ini adalah remaja,
dengan rentang usia dari 12-17 tahun, dari 18 lingkungan yang dijadikan 4 rayon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
lingkungan, yang berarti jumlah perwakilan remaja dari tiap rayon adalah 6 orang
sehingga jumlah totalnya adalah 24 orang, kemudian pendamping 2 orang dan
pastor paroki 1 orang.
8. Variabel Penelitian
a. Dalam penelitian in ada dua variabel yang diteliti, yaitu penggunaan
handphone dan hidup beriman remaja.
Tabel 1. Kisi-kisi untuk Remaja
Variabel
Aspek yang Diungkap
Indikator
Penggunaan a. Tujuan penggunaan  Menjelaskan
Handphone
handphone
Jml
No
Item
Item
3
1,2,3
1
4
1
5
tentang tujuan
penggunaan
handphone
b. Manfaat
 Menyebutkan
penggunaan
manfaat-manfaat
handphone
penggunaan
handphone
c. Dampak positif
penggunaan
 Menyebutkan
dampak positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
handphone
penggunaan
handphone
d. Dampak negatif
Hidup
beriman
 Menyebutkan
sikap dalam
dampak negatif
menggunakan
sikap penggunaan
handphone
handphone
a. Ciri-ciri hidup
beriman
remaja
1
 Menjelaskan ciri- 1
6, 7
8
ciri hidup
beriman
b. Kegiatan
 Menjelaskan
menggereja
kegiatan
membantu hidup
menggereja
beriman
membantu hidup
2
9,10
3
11,12,13
beriman
c. Penggunaan
 Menjelaskan
handphone dalam
penggunaan
pembinaan hidup
handphone
beriman remaja
dalam pembinaan
hidup beriman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
remaja
d. Manfaat
 Menyebutkan
penggunaan
manfaat
handphone dalam
pengunaan
hidup beriman
handphone
remaja
dalam hidup
1
14
1
15
beriman remaja
e. Harapan
-
Harapan
pendamping dan
pendamping dan
pastor paroki
pastor paroki
untuk mengatasi
untuk mengatasi
dampak
dampak
penggunaan
penggunaan
handphone dalam
handphone dalam
hidup beriman
hidup beriman
remaja
remaja
Tabel 2. Kisi-kisi Pertanyaan untuk Pastor/Pendamping
Variabel
Aspek yang Diungkap
Indikator
Jml
No
Item
Item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Penggunaan a. Tujuan penggunaan  Menjelaskan
Handphone
handphone
3
1,2,3
1
4
1
5
1
6
1
7
tujuan
penggunaan
handphone
b. Manfaat
 Menyebutkan
penggunaan
manfaat-manfaat
handphone
penggunaan
handphone
c. Dampak positif
 Menyebutkan
penggunaan
dampak positif
handphone
penggunaan
handphone
d. Dampak negatif
 Menyebutkan
sikap dalam
dampak negatif
menggunakan
sikap penggunaan
handphone
handphone
e. Tantangan bagi
-
Menjelaskan
remaja dalam hidup
tantangan dalam
beriman
hidup beriman
remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Hidup
a. Kegiatan
 Menjelaskan
beriman
menggereja
kegiatan
remaja
membantu hidup
menggereja
beriman
membantu hidup
1
8
2
9, 10
1
11
1
12
beriman
b. Penggunaan
 Menjelaskan
handphone dalam
penggunaan
pembinaan hidup
handphone dalam
beriman remaja
pembinaan hidup
beriman remaja
c. Manfaat
 Menyebutkan
penggunaan
manfaat
handphone dalam
pengunaan
hidup beriman
handphone dalam
remaja
hidup beriman
remaja
d. Harapan
 Harapan
pendamping dan
pendamping dan
pastor paroki
pastor paroki
untuk mengatasi
untuk mengatasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dampak
dampak
penggunaan
penggunaan
handphone dalam
handphone dalam
hidup beriman
hidup beriman
remaja
remaja
9. Instrumen Penelitian
Pertanyaan Wawancara Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup
Beriman Remaja (Remaja) :
1. Sejak kapan anda menggunakan handphone?
2. Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
3. Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
4. Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
5. Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
6. Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
7. Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
8. Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
9. Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
10. Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
11. Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
12. Seberapa sering membuka situs rohani dalam handphone anda?
13. Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman yang
anda ikuti?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
14. Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
15. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
Pertanyaan Wawancara Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup
Beriman Remaja (Pendamping/Pastor Paroki) :
1. Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ?
2. Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan
handphone?
3. Bagaimana pandangan Bapal/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam
penggunaan handphone saat ini?
4. Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam
penggunaan handphone?
5. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
6. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
7. Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup
beriman remaja saat ini?
8. Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti?
9. Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam
hidup beriman?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
10. Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
remaja?
11. Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
remaja?
12. Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman remaja?
C. Hasil dan Pembahasan Penelitian Dampak Penggunaan Handphone
Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah Ngabang Kota, Paroki
Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat
1.
Hasil Penelitian
Penulis menjabarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang
Dampak Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja Di Wilayah
Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat. Pembahasan
mengenai penelitian ini menimba inspirasi dari Prof. Dr. Sugiyono dengan
pengumpulan data dan analisis data kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui
obeservasi dan wawancara kepada pastor paroki, pastor moderator, pembina dan
kaum remaja. Penelitian tersebut dilaksanakan mulai 20 Desember 2016 sampai
dengan 12 Januari 2017. Penulis telah melakukan observasi dengan mengikuti
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para remaja dan pendamping. Kegiatan
yang telah diikuti misalnya pertemuan/diskusi untuk membahas rencana kegiatan
turney, latihan koor, turney dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
a. Hasil Penelitian Wawancara Pastor Paroki, Pastor Pendamping dan
Pendamping
Tabel 3. Penggunaan Handphone
No
1.
Kategori
Aplikasi
yang
Data Kualitatif
sering BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS
remaja gunakan dalam
handphone
2.
Tujuan
remaja Sarana komunikasi untuk jarak yang jauh atau pun
menggunakan handphone?
dekat.
mempermudah akses informasi; menjalin interaksi
sosial dan sarana hiburan (game, selfie dsb)
3.
Sikap
remaja
dalam Positif : menggunakan handphone sebagai Sarana
penggunaan handphone
komunikasi, menyampaikan pesan dan menerima
pesan tanpa berbicara langsung.
Negatif: tidak menggunakan handphone dengan
bijak.
Sikap ketergantungan, sehingga sikap acuh atau
cuek dengan realitas konkret di sekitar.
Tidak tepat guna, menjadi tujuan yang lain atau
kurang baik.
4.
Manfaat yang didapatkan Menyampaikan dan menerima pesan dengan mudah
remaja dalam penggunaan dan tidak perlu waktu yang lama.
handphone
Mengakses informasi lancar, efektif dan efisien;
menambah relasi, rekreasi, dan sarana menggali
ilmu serta mengembangkan kreativitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk
berkomunikasi
5.
Dampak positif penggunaan Dapat berkomunikasi dengan cepat.
handphone
Mempermudah akses informasi, menambah relasi,
rekreasi,
sarana
menggali
ilmu
dan
mengembangkan kreativitas.
6.
Dampak negatif penggunaan Boros dengan uang, tidak bijak menggunakan
handphone?
waktu, mencelakakan
Sibuk dengan dengan diri sendiri (individualistis),
malas
untuk
bergerak/beraktivitas,
lupa
waktu/kurang disiplin, candu game
Tabel 4.
Hidup Beriman Remaja
7.
Tantangan
dalam
beriman remaja
hidup Pengaruh global, kemajuan teknologi, pengaruh
lingkungan
Pergaulan
bebas,
narkoba,
paham
radikal
kelompok tertentu.
Kehidupan iman dan kenyataan hidup tidak
seimbang sehingga mudah rapuh dan goyah, serta
iman mereka kurang mengakar.
8.
Kegiatan menggereja yang Misa Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi
remaja ikuti
(tourne), Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu
Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar,
koor, bakti sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
9.
Kegiatan
membantu
menggereja Kegiatan menggereja yang positif semakin
remaja
dalam membantu dalam hidup beriman remaja.
hidup beriman
10.
Handphone digunakan dalam Sejauh dapat berkomunikasi dengan benar dan
pembinaan hidup
beriman digunakan untuk pembinaan.
remaja
Sebagai sarana berkoordinasi/ berbagi informasi
terkait kegiatan menggereja; postingan kata-kata
ayat Alkitab atau renungan
11.
Manfaat handphone dalam Bila digunakan dengan baik dapat sangat
hidup beriman remaja
bermanfaat bagi hidup beriman.
Tabel 5.
Usulan atau Harapan Pastor dan Pendamping untuk Mengatasi
Dampak Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman
Remaja
12.
cara
mengatasi
negatif
dampak Penyadaran lewat seminar atau konferensi dalam
penggunaan kesempatan
handphone terhadap hidup komunikasi,
beriman remaja
rekoleksi/retret
dampak
serta
tentang
etika
manfaat
media
komunikasi.
Diberikan pencerahan serta perlu dipantau oleh
orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Hasil Penelitian Wawancara Kaum Remaja
Tabel 6. Penggunaan Handphone
No
1.
2.
Kategori
Waktu menggunakan handphone
Data Kualitatif
Menggunakan handphone sejak SD - SMP
Aplikasi yang sering digunakan Google, facebook, instagram, BBM, line,
remaja dalam handphone
messenger, youtube, joox music, game
Path,
whatsapp,
hello
talks,
alkitab
elektronik, dictionary, camly dan musically.
Webtoon, B612, photo grid, retrica, game :
pou, subway surf, dan my talking angela.
3.
Tujuan
remaja
menggunakan Mempermudah
handphone
berkomunikasi
dengan
keluarga dan teman-teman,
Mengetahui perkembangan informasi dari
luar
Sarana hiburan
4.
Manfaat yang didapatakan dalam Mendapatkan pengetahuan : update trend,
penggunaan handphone
pendidikan, rohani.
Mudah berkomunikasi
5.
Dampak positif dari penggunaan Mudah
handphone
berkomunikasi,
menambah
wawasan, berbagi pengalaman dan dapat
mempermudah
saat
mengerjakan
tugas
sekolah.
Menjadi lebih komunikatif tidak kuper
(kurang pergaulan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Alat komunikasi secara tidak langsung dari
jarak dekat atau pun jauh melalui chat,
telepon atau video call.
6.
Dampak negatif dari penggunaan Lupa waktu (lupa belajar) dan menjadi tidak
handphone
aktif dalam pergaulan sosial secara nyata.
Kesehatan: merusak mata, menyebabkan
radiasi pada otak dan telinga serta memicu
kanker otak, dan menjadi boros.
Mempengaruhi sikap, memudahkan akses
situs-situs ponografi mengakibatkan cyber
crime dan pem-bully-an via internet,
7.
Sikap menggunakan handphone
Sudah bijak dalam penggunaan handphone.
Belum
bijak
dalam
menggunakan
handphone.
Tabel 7. Hidup Beriman Remaja
No
8.
Kategori
Data Kualitatif
Tantangan dalam hidup beriman Kemajuan teknologi
anda
Pengaruh lingkungan yang kurang baik :
pergaulan, media sosial.
Rasa emosional yang terkadang belum dapat
dikontrol sehingga sulit untuk dekat dengan
orang tua.
Rasa malas untuk berdoa dan mengikuti misa
di gereja.
9.
Kegiatan menggereja yang diikuti PPA (Putra/i Altar), OMK (Orang Muda
remaja
Katolik), Misa hari minggu, Turney ke stasi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
stasi, KTM (Kelompok Tritunggal Maha
Kudus)
10.
Kegiatan menggereja membantu Sangat membantu dalam hidup beriman.
remaja dalam hidup beriman
11.
Aplikasi rohani dalam handphone
Ya,
mengintal
aplikasi
rohani
berupa
eKatolik, alkitab elektronik
Tidak, dulu pernah ada dalam handphone.
12.
Frekuensi
penggunaan
rohani dalam handphone
situs Sering membuka situs rohani, minimal 1 kali
dalam sehari.
Kadang-kadang membuka situs rohani ini
disaat, mengalami masalah dan juga pada saat
mengerjakan tugas pendidikan agama katolik.
Jarang membuka situs rohani tersebut. Tetapi
jika mendapatkan tugas pendidikan agama
baru membuka situs-situs tersebut
13.
Handphone
digunakan
hidup beriman remaja
dalam Digunakan sebagai sarana dalam hidup
beriman: mengakses situs rohani sehingga
mendapatkan
ilmu
agama,
tumbuh
berkembang dalam iman dan juga dapat
membagikan
informasi
tentang
hidup
beriman.
14.
Manfaar handphone dalam hidup Handphone sangat bermanfaat bagi hidup
beriman remaja
beriman.
Handphone cukup bermanfaat dalam hidup
beriman.
Handphone belum bermanfaat dalam hidup
beriman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 8.
Usulan atau Harapan Remaja untuk Mengatasi Dampak
Penggunaan Handphone terhadap Hidup Beriman Remaja
15.
Cara mengatasi dampak negatif Mengurangi durasi pemakaian handphone,
penggunaan handphone terhadap menggunakannya untuk lebih ke hal yang
hidup beriman remaja
positif
Aktif mengikuti kegiatan rohani di gereja,
seperti organisasi yang ada dalam gereja,
serta terlibat dalam kegiatan menggereja
seperti ret-reat, rekoleksi dan lain-lain.
Memberikan kesadaran bagi orang tua agar
mengawasi
anak-anaknya
menggunakan handphone.
2. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah
dilakukan di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan
Barat. Tujuan dari peneilitian ini sendiri adalah untuk mengetahui pandangan
pendamping tentang sikap remaja di wilayah Ngabang Kota terhadap penggunaan
handphone, untuk mengetahui sejauh mana handphone sudah digunakan dalam
hidup beriman remaja di wilayah Ngabang Kota dan untuk menemukan upaya apa
yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan handphone
dalam hidup beriman remaja tersebut.
dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
a. Penggunaan Handphone
Pada hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa responden remaja
mengungkapkan mereka menggunakan handphone sejak SMP (Sekolah
Menengah Pertama) bahkan sejak SD (Sekolah Dasar). Hal ini membuktikan teori
bahwa saat ini mereka yang lahir pada era digital tidak dapat berjauhan dengan
teknologi yang ada dan setiap kegiatan sehari-hari yang dilakukan tidak terlepas
dari peran teknologi handphone menjadi salah satu teknologi. Kemudian Pastor
Paroki dan Pendamping mengatakan bahwa saat ini aplikasi yang sering
digunakan oleh remaja dalam handphone mereka misalnya BBM, Facebook,
WhatsApp, Instagram, Line dan SMS. Kemudian
remaja menggungkapkan
beragam aplikasi yang sering mereka gunakan. Dari hasil penelitian aplikasi yang
sering digunakan oleh semua responden adalah BBM, Line, Whatsaap, Facebook,
Instagram, Messenger, Youtube. seperti yang dikatakan oleh salah satu responden:
“Saya sering menggunakan aplikasi seperti Google, Facebook, Instagram, BBM,
Line, Messenger, Youtube, Dan Joox Music. (R22)”
Kemudian responden lain mengatakan bahwa ia sering menggunakan
aplikasi Clash of Clans, WhatsApp dan aplikasi sosial media lainnya. ada pula
yang mengatakan bahwa aplikasi yang sering mereka gunakan adalah BBM, Line,
Instagram, Facebook, Path, WhatsApp, Hello Talks, Alkitab Elektronikm
Dictionary, Camly dan Musically. Melihat dari hasil penelitian diatas, handphone
lebih banyak digunakan oleh remaja sebagai sarana berkomunikasi, mencari
hiburan, terlihat dari pernyataan yang disampaikan oleh para remaja. Gagasan ini
sejalan dengan apa yang dikatakan oleh pastor moderator dan pendamping yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
menyatakan
bahwa
remaja
saat
ini
menggunakan
handphone
untuk
berkomunikasi, menambah wawasan serta menghidur diri dengan berbagai game
yang ada.
Pernyataan pastor paroki dan pendamping mengenai tujuan remaja
menggunakan handphone di atas ialah sebagai sarana komunikasi untuk jarak jauh
maupun dekat. Kemudian pastor moderator yang berkarya dalam bidang
kepemudaan mengatakan bahwa: “Tujuan remaja menggunakan handphone
adalah untuk mempermudah akses informasi serta menjalin interaksi sosial dan
sebagai sarana hiburan misalnya game dan selfie.”
Hasil penelitian pada tabel 4 mengenai tujuan remaja menggunakan
handphone mengungkapkan bahwa tujuan mereka menggunakan handphone
adalah untuk mempermudah berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat, selain
itu agar mereka selalu mengetahui perkembangan informasi dari luar, seperti yang
dikatakan salah satu responden: “Yang pasti tujuan saya menggunakan handphone
adalah untuk memperoleh berbagai informasi, baik berupa pengetahuan maupun
mengeksplor bakat dan kemampuan (R23).”
Kemudian remaja yang lain mengatakan bahwa tujuan mereka
menggunakan
handphone
adalah
untuk
memperoleh
informasi
seperti
pengetahuan dan juga mengeksplor bakat serta kemampuan mereka, selain itu
untuk mempermudah komunikasi serta untuk menikmati hiburan seperti games.
Dalam hasil penelitian di atas mengenai sikap remaja dalam penggunaan
handphone pastor paroki mengungkapkan bahwa terkadang remaja menggunakan
handphone secara positif maupun negatif. Positif di sini ditandai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
penggunaan handphone sebagai sarana komunikasi, menambah wawasan serta
menyampaikan dan menerima pesan dengan cepat tanpa perlu bertatap muka.
Sedangkan negatif dilihat dari cara menggunakan handphone dengan tidak bijak.
Hal ini kembali menyatakan bahwa handophone dapat memberikan pengaruh
positif dan negatif dalam sikap remaja. Kemudian pastor moderator menyatakan
bahwa: “Sikap remaja saat ini terhadap handphone memiliki keinginan untuk
terus memegang handphone serta ada sikap ketergantungan dan akibatnya adalah
sikap acuh atau cuek dengan realitas konkret di sekitar mereka”. Pendamping juga
menyatakan bahwa sikap remaja yang terlihat ialah mereka menggunakan
handphone tidak tepat guna, sehingga tujuan sebenarnya penggunaan handphone
untuk memudahkan komunikasi menjadi tujuan yang kurang baik.
Hasil penelitian mengenai manfaat yang remaja dapatkan dalam tabel di
atas menurut pastor paroki adalah semakin mudah untuk berkomunikasi tanpa
perlu memperhitungankan waktu yang lama. Diungkapkan lagi oleh pastor
moderator yaitu: “Beberapa manfaat penggunaan handphone ialah untuk
mengakses informasi sehingga lancar, efektif dan efisien, menambah teman,
menjadi sarana rekreasi (buang suntuk/bosan), sarana menggali ilmu dan
mengembangkan kreativitas”.
Pendamping juga menyatakan bahwa manfaat remaja menggunakan
handphone ialah mereka lebih terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk
berkomunikasi. Sedangkan dalam tabel 4 terdapat pernyataan remaja mengenai
manfaat yang mereka dapatkan dalam penggunaan handphone. kemudian dapat
dilihat pula dalam tabel 4, remaja menyatakan bahwa dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
handphone mereka mendapatkan pengetahuan yang luas mengenai kehidupan dan
rohani, dan bisa mengikuti trend, serta mengetahui informasi mengenai
pendidikan terbaru selain itu pula mudah
untuk
berkomunikasi
juga
mempermudah dalam mengerjakan tugas sekolah, yang kemudian dinyatakan
salah satu remaja: “Manfaat dalam menggunakan handphone ialah, komunikasi
dengan orang-orang yang dekat atau pun jauh menjadi lebih mudah, efektifitas
waktu dalam arti tidak harus bertemu secara langsung untuk berkomunikasi,
banyak mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, sehingga membantu
saya dalam banyak hal” (R10).
Kemudian responden lain menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan
handphone ialah sebagai sarana mendapatkan hiburan. Remaja lain menyatakan
manfaat dari penggunaaan handphone adalah membuat semuanya menjadi lebih
mudah. Kemudian responden lain juga
menyatakan bahwa manfaat dari
penggunaan handphone mempermudah mendapatkan informasi, memudahkan
komunikasi serta memperluas jaringan persahabatan. Dengan manfaat-manfaat
yang dirasakan oleh para responden kembali mengingatkan karakteristik hidup di
era digital, yaitu kita mampu memperoleh informasi yang berlimpah, relasi
semakin
bertambah
namun
hanya
sebatas
dalam
genggaman,
banyak
mendapatakan berbagai macam informasi dengan cepat tetapi tidak melalui poses
yang mampu memperdalam pengetahuan yang ada.
Selanjutnya hasil penelitian mengenai dampak positif yang diterima
remaja melalui penggunaan handphone menurut pastor paroki adalah dapat
berkomunikasi dengan cepat. Begitu pula dengan pendamping yang menyatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
bahwa dampak positif yang remaja terima yaitu wawasan mereka semakin
bertambah luas serta relasi semakin bertambah. Kemudian dinyatakan lagi oleh
pastor moderator: “Dampak positif yang remaja terima adalah mempermudah
akses informasi dan lebih efektif serta efisien dalam berkomunikasi, selanjutnya
untuk menambah teman (relasi), selain itu pula untuk sarana rekreasi, menggali
ilmu dan mengembangkan kreativitas”.
Dalam tabel 4 dapat dilihat bahwa remaja memberikan pernyataan
menganai dampak positif dari penggunaan handphone. Beberapa responden
menyatakan bahwa dampak positif yang mereka rasakan ialah memudahkan
berkomunikasi, wawasan mereka semakin bertambah dan juga mereka dapat
berbagai pengalaman dan juga mempermudah mereka dalam mengerjakan tugas
sekolah. Seperti yang dinyatakan oleh salah satu responden: “Dampak positif
penggunaan handphone menjadikan diri lebih komunikatif dalam arti tidak kuper
(kurang pergaulan), mempermudah untuk menerima dan berbagi informasi”
(R17).
Selanjutnya responden lain menyatakan dampak positif dari penggunaan
handpnone adalah sebagai sarana komunikasi jarak jauh maupun dekat melalui
chat, telepon atau pun video call. Dampak postitif lainnya bahwa menggunakan
handphone memberikan informasi yang luas mengenai pelajaran, politik dan hal
lainnya.
Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa pastor paroki, pastor moderator dan
pendamping menyatakan dampak negatif yang diterima remaja dari penggunaan
handphone. Pastor paroki menyatakan bahwa remaja menjadi boros dengan uang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
tidak bijak dalam mengatur waktu dan dapat mencelakakan. Pendamping juga
menyatakan bahwa remaja menjadi kurang berkomunikasi dan kurang relasi
dengan orang-orang yang ada di sekitar mereka (mengasingkan diri) dan mereka
lebih mementingkan dunia maya, selanjutnya dipertegas oleh pernyataan pastor
paroki : “Dampak negatif yang dapat diterima oleh remaja ialah para remaja
menjadi sibuk dengan diri sendiri (individualis), kecendrungan malah untuk
bergerak atau beraktivitas fisik seperti kerja dan olahraga, lupa waktu sehingga
kurang disiplin, interaksi sosial secara langsung berkurang dan akhirnya menjadi
kecanduan game”.
Pada tabel 4 remaja menjelaskan dampak negatif dari penggunaan
handphone. Beberapa responden mengatakan bahwa dampak negatif dari
penggunaan handphone ialah membuat mereka lupa waktu, lupa untuk belajar dan
menjadikan mereka tidak aktif dalam pergaulan sosial. Kemudian responden
lainnya menyatakan bahwa dampak negatif dari penggunaan handphone adalah
dapat merusak penglihatan mata, menyebabkan radiasi pada otak dan telinga serta
memicu kanker otak, selain itu pula membuat kita menjadi boros. ada pula yang
menyatakan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan handphone
adalah dapat mempengaruhi sikap dan perilaku remaja mejadi buruk dikarenakan
mengakses situs-situs pornografi serta akhirnya menyebabkan cyber crime, dan
bullying via internet. Seperti yang dikatakan oleh salah satu responden: “Dampak
negatif penggunaan handphone ialah rawan terhadap tidak kejahatan dalam dunia
maya, pemborosan, mempengaruhi sikap dan perilaku, menciptakan lingkungan
yang tidak sehat” (R19). Data penelitian tersebut membuktikan bahwa handphone
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
memang dapat memberikan dampak negatif serta positif. Dampak positif yang
mereka terima dapat membantu mereka dalam kegiatan sehari-hari yang mereka
alami. Tetapi dampak negatif juga dapat menghambat mereka, terlebih dapat
mempengaruhi relasi mereka terhadap lingkungan sosial dan juga dapat membuat
kesehatan mereka menjadi terganggu.
Pada tabel 4 dapat dilihat sejauh mana remaja mampu menggunakan
handphone secara bijak. Ada yang mengatakan, selama ini mereka sudah bijak
dalam menggunakan handphone, karena handphone digunakan untuk mencari
informasi yang berhubungan dengan tugas sekolah serta menggunakan handpone
dengan tidak berlebihan. kemudian ada yang menyatakan bahwa mereka masih
belum bijak dalam menggunakan handphone karena terkadang lupa waktu serta
lupa tempat dan terkadang mereka membuka situs-situs yang tidak baik.
b.
Hidup Beriman Remaja
Pada tabel 2 dapat dilihat pastor paroki, pastor moderator, dan pendamping
memberikan pernyataan mengenai tantangan dalam hidup beriman remaja saat ini.
Pastor moderator menyatakan bahwa tantangan yang mereka hadapi ialah
tawaran-tawaran dari dunia teknologi yaitu internet, pergaulan bebas, narkoba,
dan paham radikal kelompok tertentu. Kemudian pendamping menyatakan bahwa
tantangan yang dihadapi oleh remaja adalah mereka tidak menyeimbangkan antara
kehidupan beriman dan kenyataan hidup, sehingga mudah rapuh dan goyah, serta
iman mereka kurang mengakar. Dipertegas oleh pastor paroki: “Saat ini tantangan
hidup beriman yang dihadapi oleh remaja misalnya adalah pengaruh global,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kemajuan teknologi, dan pengaruh lingkungan dimana mereka tinggal dan
berinteraksi”. Remaja mengungkapkan tantangan yang mereka hadapi dalam
hidup beriman yang terdapat di dalam tabel 5. Beberapa responden mengatakan
bahwa tantangan yang dialami dalam hidup beriman adalah kemajuan tekologi,
kemudian responden lain mengatakan bahwa tantangan yang meraka hadapi
adalah pengaruh lingkungan yang kurang baik, misalnya pergaulan, media sosial
sehingga dapat menggoyahkan kehidupan beriman. Selanjutnya responden lainnya
menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi ialah rasa emosiaonal dalam diri
yang belum dapat dikontrol sehingga sulit untuk dekat dengan orang tua dan
menerima pembinaan iman dari orang tua. Ada pula responden yang menyatakan
bahwa tantangan yang mereka hadapi adalah rasa malas untuk berdoa dan
mengikuti misa dan kegiatan di Gereja. Kemudian dinyatakan oleh salah satu
responden: “Tantangan yang saya hadapi dalam hidup beriman, apalagai zaman
sekarang ialah kemajuan teknologi yang membuat kita terkadang lupa akan waktu
dan tidak bisa membagi waktu untuk memperhatikan dan mengembangkan iman”
(R1).
Media komunikasi termasuk handphone sangat berpengaruh di dalam
kehidupan , dan remaja merupakan penerima pertama yang paling langsung dari
media (Komisi Kateketik, 2015:45). Pernyataan ini mengungkapkan bahwa
seluruh sendi kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari media komunikasi
termasuk kehidupan beriman, dan di sini remaja menjadi salah satu penerima
langsung dampak tersebut, karena remaja lahir dan bekembang dalam era tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dalam era digital ini tidak dapat dihindari bahwa tantangan-tatangan dari
luar diri dapat mengganggu hidup beriman, termasuk kemajuan-kemajuan
teknologi yang ada. Terlebih tantangan tersebut dapat menganggu hidup beriman
remaja, dan jika tidak diatasi, akan merusak hidup beriman remaja. Dalam tabel 2
dapat dilihat data hasil penelitian mengenai kegiatan menggereja yang diikuti oleh
remaja. Pastor paroki, pastor moderator dan pendamping mengatakan bahwa
kegiatan yang sering diikuti oleh remaja misalnya beribadah, misa setiap minggu,
pertemuan kelompok, OMK, latihan tari dan lagu.. Pembina mengatakan bahwa
kegiatan yang sering diikuti remaja adalh OMK, PPA (Putra/i Altar), Kerasulan
(tourne). Seperti yang dinyatakan oleh Pastor moderator: “Kegiatan yang sering
remaja ikuti adalah Misa hari minggu dan hari raya, kerasulan ke stasi (tourne),
Ekaristi Kaum Muda (EKM), Temu Oang Muda Katolik (TOMK), Rekoleksi atau
retret, Misdinar, Koor, dan Bakti Sosial”.
Pada tabel 5 remaja juga menyatakan kegiatan apa saja yang telah mereka
ikuti. Semua responden mengatakan bahwa kegiatan yang mereka ikuti selama ini
misalnya PPA (Putra/i Altar), OMK (Orang Muda Katolik), Misa Hari Minggu,
Tourne ke stasi-stasi, KTM (Kelompok Tritunggal Maha Kudus) seperti yang
diungkapan oleh salah satu responden: “Kegiatan menggereja yang saya ikuti
selama ini misalnya adalah OMK (Orang Muda Katolik), Tourne/merasul ke stasistasi, KTM (Kelompok Tritunggl Maha Kudus), dan berpartisipasi dalam
perlombaan” (R12).
Dalam tabel 2 terdapat pernyataan pastor paroki, pastor moderator dan
pendamping yang mengatakan bahwa kegiatan menggereja tersebut semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
membantu remaja dalam hidup beriman remaja. Dalam tabel 5 semua remaja yang
menjadi responden mengatakan bahwa kegiatan menggereja tentu saja membantu
mereka dalam hidup beriman mereka. Kemudian dipertegas oleh pembina yang
menyatakan bahwa: “Ya, menurut saya pribadi bahwa kegiatan menggereja
tersebut sangat membantu remaja dalam hidup beriman mereka.”
Pada tabel 5 terdapat pertanyaan mengenai aplikasi rohani apa saja yang
digunakan oleh remaja saat ini. Jawabaan yang diberikan oleh para remaja pun
berbeda-beda. Beberapa responden mengatakan bahwa mereka menggunakan
aplikasi rohani seperti eKatolik. Kemudian responden lainnya menjawab bahwa
aplikasi rohani yang mereka instal adalah Alkitab Ekeltronik. Selanjutnya
beberapa responden lainnya mengatakan bahwa untuk saat ini mereka tidak
menginstal aplikasi tersebut.
Dalam tabel 5 terdapat pernyataan remaja mengenai frekuensi waktu
dalam membuka situs-situs rohani melalui handphone yang mereka miliki. Ada
responden yang mengatakan bahwa mereka lumayan sering membuka situs rohani
dari handphone mereka, seperti yang diungkapkan salah satu responden: “Saya
lumayan sering membuka situs rohani dalam handphone saya, minimal 1 kali
dalam sehari mereka membuka situs tersebut “ (R10). Kemudian responden
lainnya mengatakan bahwa mereka terkadang membuka situs rohani tersebut
tetapi hanya saat mengerjakan tugas Pendidikan Agama Katolik saja. selanjutnya
responden yang lain mengatakan bahwa mereka jarang membuka situs rohani.
Pada tabel 2 dapat dilihat pator paroki, pastor moderator dan pendamping
yang mengatakan bagaimana remaja menggunakan handphone dalam hidup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
beriman mereka. Pastor paroki mengatakan bahwa handphone digunakan dalam
pembinaan hidup beriman sejauh mereka berkomunikasi dengan benar dan
digunakan untuk pembinaan. Peendamping mengatakan bahwa handphone
digunakan sebagai sarana berkomunikasi dalam organisasi atau kegiatan yang
mereka ikuti, sehingga mereka lebih mudah berinteraksi dan saling berbagi.
Kemudian dipertegas dengan jawaban pastor moderator: “Sejauh ini handphone
digunakan sebagai sarana berkoordinasi atau berbagi informasi terkait kegiatan
menggereja serta melalui handphone mereka memposting kata-kata atau ayat
Kitab Suci dan dibagikan di grup komunitas masing-masing”.
Dalam tabel 5 pun dapat dilihat sejauh mana remaja menggunakan
handphone dalam hidup beriman. Beberapa responden menyatakan bahwa
handphone belum digunakan dalam hidup beriman. Tetapi Beberapa responden
mengatakan bahwa sejauh ini handphone digunakan sebagai sarana dalam hidup
beriman.
Seperti yang dinyatakan oleh salah satu responden: “Sejauh ini
handphone digunakan sebagai sarana hidup beriman, misalnya dengan mengakses
situs rohani, membuka aplikasi rohani yang terdapat dalam handphone sehingga
mendapatkan ilmu agama, serta dapat membagikan informasi tentang hidup
beriman kepada sahabat-sahabat saya” (R8). Dari data yang telah diperoleh di
atas, dapat dilihat bahwa untuk saat ini, handphone telah digunakan dalam hidup
beriman remaja. Handphone digunakan sebagai sarana seperti: berbagi hal-hal
rohani, berkoordinasi, dan lain-lain. Dalam hal ini terlihat bahwa handphone telah
digunakan sebagai sarana bagi hidup beriman remaja, tetapi belum maksimal. Saat
ini, Paus Fransiskus memberikan contoh bagi kita kaum Kristiani untuk selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana penginjilan dan katekese.
Dalam akun instagramnya Paus selalu memposting hal-hal yang berbau rohani
dan ajaran-ajaran mengenai kasih.
Pada tabel 2 terdapat pernyataan dari pastor paroki bahwa handphone
dapat memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja sejauh digunakan dengan
baik. Ditegaskan lagi oleh pastor moderator: “Handphone dapat memberikan
manfaat jika dihunakan secara wajar dan semestinya, sehingga juga memberikan
manfaat bagi hidup beriman remaja”.
Kemudian pendamping juga mengatakan bahwa handphone dapat
membantu mereka dalam media komunikasi yang dilaksanakan dalam hidup
beriman mereka misalnya kegiatan menggereja. Pada tabel 5, responden
mengatakan bahwa sejauh ini handphone sangat bermanfaat bagi hidup beriman
mereka. Responden lainnya mengatakan bahwa sejauh ini handphone cukup
memberikan manfaat bagi hidup beriman mereka, dan ada pula yang mengatakan
bahwa sejauh ini handphone belum sepenuhnya bermanfaat dalam hidup beriman
mereka, karena handphone belum dimanfaatkan dalam hidup beriman.
c. Usulan
atau
Harapan
Untuk
Mengatasi
Dampak
Penggunaan
Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja
Pada tabel 3 pastor paroki menyatakan bahwa yang perlu diupayakan ialah
memberikan pemahaman tentang apa itu tujuan penggunaan handphone,
selanjutnya diperikan pemahaman agar tidak menyalahgunakan handphone dalam
keseharian mereka. Kemudian pendamping pun mengatakan bahwa upaya yang
perlu dilakukan ialah dengan memberikan pencerahan kepada mereka serta perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pengawasan dari orang tua. Selanjutnya usulan kembali dipertegas oleh pastor
moderator yang menyatakan: “Upaya yang perlu dilakukan ialah penyadaran
lewat seminar atau konferensi dalam kesempatan rekoleksi atau ret-ret tentang
etika komunikasi, dampak serta manfaat media komunikasi”.
Pada tabel 6 pun remaja mengatakan upaya-upaya yang perlu dilakukan.
Sebanyak 17 responden mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan ialah dari
diri sendiri mengurangi durasi pemakaian handphone, menggunakan handphone
untuk lebih pada hal yang positif. Beberapa responden mengatakan upaya yang
perlu dilakukan ialah mengikuti kegiatan rohani di Gereja, seperti organisasi yang
ada dalam kegiatan menggereja serta mengikuti rekoleksi, retret dan lain-lain.
Selanjutnya responden lainnya mengatakan bahwa upaya yang perlu dilakukan
ialah memberikan kesadaran bagi orang tua untuk mengawasi anak-anaknya
dalam menggunakan handphone.
D. Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai “Dampak
Penggunaan Handphone Terhadap Hidup Beriman Remaja di Wilayah Ngabang
Kota, Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat”, penulis mengambil
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut terdiri dari pandangan pendamping
mengenai sikap remaja terhadap penggunaan handphone, selanjutnya sejauh mana
handphone digunakan dalam hidup beriman remaja dan upaya yang perlu
diperhatikan demi mengatasi dampak negatif penggunaan handphone dalam hidup
beriman remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Telah diteliti bahwa ada kesamaan pandangan antara pendamping dan
remaja, bahwa saat ini remaja belum mampu menggunakan handphone secara
bijak. Hal ini dapat dibuktikan dari pernyataan oleh pendamping dan remaja,
bahwa para remaja belum mampu mengatur waktu dalam menggunakan
handphone tersebut, sehingga tanggungjawab mereka sebagai pelajar menjadi
terganggu. Kehidupan sosial mereka secara nyata juga terganggu, karena mereka
lebih senang akan kegiatan di depan layar dibandingkan untuk berinteraksi dengan
masyarakat sekitar. Para remaja juga lebih memanfaatkan handphone sebagai
sarana untuk memenuhi keinginan diri dalam arti mencari hiburan, informasi serta
mengekspresikan diri. Pendamping menyapaikan bahwa dengan penggunaan
handphone secara berlebihan dapat memberikan dampak negatif bagi remaja,
misalnya boros, lupa waktu, dan lain-lain.
Dari wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Pastor Paroki,
Pastor moderator serta Pendamping dikatakan bahwa saat ini penggunaan
handphone berpengaruh besar bagi seluruh segi kehidupan remaja, tidak hanya
dalam kehidupan mereka sehari-hari tetapi juga di dalam kehidupan beriman
mereka. Penggunaan handphone yang tidak terkontrol mampu menjerumuskan
remaja ke dalam hal-hal yang negatif. Jika remaja tidak bijak dalam penggunaan
handphone, mereka dapat melakukan hal-hal yang negatif seperti : mengakses
situs-situs pornografi, melakukan bullying, cyber crime, bahkan mereka menjadi
individualis dan tidak mau bersosialisasi dengan dunia luar. Hal-hal negatif yang
di dapat dari penggunaan handphone tersebut mampu merusak hidup beriman
remaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Kemudian remaja menyatakan bahwa mereka menggunakan handphone
dari usia yang terbilang cukup dini mulai dari SD dan SMP. Penggunaan
handphone memang membantu mereka untuk berkomunikasi juga menambah
relasi. Bukan hanya remaja saja yang merasakan dampak tersebut, tetapi semua
kalangan yang menggunakan handphone. Tetapi setelah ditelaah kembali melalui
wawancara kepada Pastor paroki, Pastor moderator dan pendamping remaja
bahwa saat ini pandangan mereka mengenai sikap remaja dalam penggunaan
handphone akhir-akir ini belum bijak dan tanpa remaja sadari mereka dapat
pengaruh positif dan negatif.
Positif yang dimaksud ialah melalui handphone kaum muda mampu
menjalin komunikasi lebih baik, mereka menjadi update akan dunia luar,
wawasan menjadi luas, dapat dengan mudah berkoneksi dengan orang lain. Tetapi
di sisi lain hal yang negatif ialah mereka menjadi individualis yang berarti mereka
mengasingkan diri dengan dunia nyata, tidak perduli dengan lingkungan sekitar,
acuh tak acuh, menjadi boros. Penggunaan handphone jika tidak disikapi dengan
baik, akan membawa pengaruh buruk bagi para remaja.
Penggunaan handphone dalam hidup beriman remaja saat ini sebagai
sarana berbagi. Handphone bukan lagi benda asing bagi kaum remaja, maka saat
ini remaja menggunakan handphone sebagai sarana berbagi informasi,
membagikan ayat-ayat kitab suci, membagikan renuangan harian dalam grup
media sosial yang mereka miliki. Melalui kegiatan ini remaja telah memulai
menggunakan handpone sebagai sarana mengembangkan iman. Pendamping pun
memberikan dukungan dengan menjadi penggerak di dalam grup media sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
yang mereka gunakan tersebut. Namun, dari data yang telah dikumpulkan bahwa
handphone belum digunkan semaksimal mungkin dalam hidup beriman remaja.
Dari berbagai dampak positif yang banyak diterima oleh para remaja
dengan menggunakan handphone sebagai sarana hidup beriman, pendamping dan
remaja perlu juga memperhatikan dampak negatif yang lebih besar dapat
berpengaruh bagi hidup beriman remaja. Dampak negatif yang dapat dirasakan
adalah kerugian kesehatan, remaja menjadi boros, terjerumus ke hal-hal yang
negatif, mampu membuat orang yang menggunakannya tidak perduli dengan
keadaan sekitar (Lita 2014: 20) dan masih banyak dampak negatif yang dirasakan
oleh pengguna handphone terutama remaja.
Dengan
demikian
diperlukanlah
upaya-upaya
yang
memberikan
pandangan baru bagi remaja, hal ini dimaksudkan untuk membantu para remaja
agar lebih memanfaatkan handphone sebaik mungkin sehingga mereka bijaksana
dalam penggunaaan handphone. Upaya yang telah dimunculkan oleh pastor
moderator sebagai pengawas dalam seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh
kaum muda ialah mengadakan kegiatan seperti retret atau pun rekoleksi yang
membahas etika dalam berkomunikasi, serta pemahaman mengenai dampak serta
manfaat media komunikasi. Hal ini bertujuan memberikan pandangan bagi kaum
remaja agar menggunakan handphone secara bijak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
USULAN PROGRAM “BERSELANCAR MELALUI HANDPHONE”
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian, penulis mengajukan usulan
program berupa rekoleksi untuk pembinaan iman remaja serta meningkatkan
pemahaman remaja mengenai dampak positif dari handphone bagi hidup beriman
mereka.
A. Latar Belakang
Kemajuan teknologi saat ini menjadi salah satu pemicu perkembangan
handphone. Saat ini handphone bukan hanya sekedar untuk menerima dan
menyampaikan pesan, atau menerima dan menelpon seseorang, tetapi juga
menjadi alat untuk berbagi informasi, update bertia terbaru, dan masih banyak
manfaat dari penggunaan handphone. Handphone yang semakin berkembang ini
telah banyak dimiliki dan digunakan oleh setiap orang termasuk kalangan remaja.
Kalangan remaja menjadi salah satu konsumen yang paling menjadi sasaran
kemajuan zaman dikarenakan mereka
merupakan generasi yang lahir dalam
situasi dan kondisi kekuatan akses dan akomodasi informasi yang luar biasa atau
mereka lahir di dalam zaman yang serba ada dan serba cepat.
Kemudahan dalam bidang teknologi ini banyak membawa dampak bagi
konseumen yang menggunakannya. Saat ini setiap informasi yang ada dari
seluruh dunia dapat kita terima melalui handphone yang ada di dalam genggaman
kita. Selain itu pula melalui handphone kita mampu berkomunikasi dengan orang
dari belahan dunia yang lain. Banyak kemudahan dan manfaat yang kita terima,
tetapi disisi lain handphone mampu membuat setiap orang terjerumus ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
hal yang negatif, tanpa terkecuali kaum remaja. Dengan berkembangnya zaman
yang semakin pesat, para remaja menjadi tidak terkontrol dalam menggunakan
handphone, sehingga dampaknya dapat mempengaruhi kehidupan remaja,
termasuk kehidupan beriman.
Banyak buku-buku, majalah dan artikel yang membahas dampak negatif
dari penggunaan handphone ini, tanpa terkecuali Gereja juga memberikan
masukan melalui surat-surat gembala yang ditujukan oleh umat pada saat hari
komunikasi sedunia. Memang dampak negatif tidak dapat dihindari dari kemajuan
zaman ini, meskipun demikian banyak juga yang memberikan masukan atau saran
melalui buku, artikel sebagai langkah pencegahan bagi kita untuk mengatasi
dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengaruh perkembangan zaman. Orang tua
dapat menjadi salah satu pencegah untuk mengurangi dampak negatif bagi remaja.
Dari penelitian yang telah dilaksanakan di Wilayah Ngabang Kota, Paroki
Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat telah diperoleh data bahwa saat ini para
remaja tidak asing lagi dengan teknologi handphone. Mereka menggunakan
handphone sejak SMP bahkan sejak SD. Dari penelitian yang telah dilaksanakan
di wilayah Ngabang Kota Paroki Salib Suci Ngabang, Kalimantan Barat bahwa
menurut Pastor Paroki, Pastor Pendamping dan Pendamping, remaja saat ini lebih
memanfaatkan handphone sebagai sarana untuk berkomunikasi, mencari hiburan
dan update informasi terbaru.
Selain itu pula data yang diperoleh manyatakan bahwa remaja saat ini
belum mampu bersikap bijak dalam menggunakan handphone. Setelah memegang
handphone mereka menjadi terfokus pada dunia maya dan dunia mereka sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sehingga terkadang lupa akan tugas yang ada dan kurang berpatrisipasi pada
kehidupan sosial masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan ungkapan dari remaja
sendiri dan para pendamping. Dengan kenyataan yang terjadi dilapangan dalam
pembinaan hidup beriman handphone kurang lebih telah digunakan sebagai
sarana utuk berbagi informasi mengenai iman katolik misalnya ayat-ayat Kitab
Suci, Renungan Harian dan informasi yang lain, tetapi hal ini belum dilakukan
semaksimal mungkin.
Gereja telah menggaungkan cara-cara bagi kita untuk mengatasi dampak
negatif dari kemajuan jaman termasuk handphone. Dengan demikian lah hal ini
memberikan inspirasi bagi penulis untuk memberikan usulan program melalui
rekoleksi yang diharapkan perlahan-lahan mampu memperbaiki keadaan yang
ada. Penulis juga belum melihat bahwa paroki Salib Suci Ngabang mengadakan
rekoleksi yang berhubungan dengan kemajuan zaman dan cara memanfaatkan
kemajuan teknologi demi perkembangan hidup beriman remaja oleh sebab itu
penulis memberikan usulan program dengan kegiatan rekoleksi.
B. Sekilas Mengenai Rekoleksi
Rekoleksi/retret adalah suatu latihan rohani yang bertujuan membantu
orang untuk memperteguh iman Kristiani mereka (Kila, 1996:5). Setiap pribadi
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda-beda dalam beriman kepada
Yesus. Tergantung dari usaha tiap pribadi tersebut untuk menemukan melalui
Kitab Suci, tradisi Gereja, dan ajaran Gereja. Pengalaman tersebut juga tergantung
dari kepekaan orang tersebut merasakan pengalaman bersama Yesus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Melalui rekoleksi/retret segala pengetahuan dan pengalaman yang diiliki
oleh tiap pribadi tersebut diolah untuk mengenal Kristus lebih dekat, sehingga
pada akhirnya diharapkan sungguh mengasihi dan menyerahkan diri kepada-Nya.
Rekoleksi/retret diartikan sebagai kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan,
maka dengan demikian dalam rekoleksi/retret Tuhan memanggil dan berinteraksi
secara langsung dengan peserta. Pembimbing berfungsi sebagai fasilitator yang
mendampingi dan mempermudah peserta untuk berefleksi. Rekoleksi yang berarti
“re” adalah kembali dan “collection” adalah mengumpulkan, maka rekoleksi
adalah mengumpulkan kembali. Peserta rekoleksi mengumpulkan kembali
pengalaman hidup yang telah dilalui (Mangunhardjana, 1985:18). Dalam konteks
ini peserta mengumpulkan kembali pengalaman selama menggunakan handphone
apakah digunakan secara bijak dan memanfaatkan handphone sebagai media
hidup beriman agar memiliki pengetahuan lebih tentang Yesus.
C. Metode Appreciative Inquiry
Appreciative Inquiry (AI) ditemukan oleh
David Cooperrider seorang
mahasiswa doktoral dan mentornya Suresh Srivasta pada tahun 1980-an
(Banawirtma, 2014:1). Mereka menemukan bahwa pendekatan tradisional yang
menonjolkan kelemahan yang ditemukan membuat orang-orang menjadi loyo dan
kehilangan semangat dan akirnya saling mempermasalahkan. Mendapatkan
ispirasi dari tulisan A. Schweizer (1969) tentang hormat terhadap kehidupan,
Cooperrider dan Srivastva memfokuskan pada apa saja yang menghidupkan, yang
memberdayakan dan mendinamiskan sistem, serta yang meningkatkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
mengoptimalkan kinerja klinik (Banawiratma, 2014:2). Mereka memfokuskan
pada momen-monen keberhasilan, pengalaman puncak, cerita mengenai
pembaharuan, pengharapan, keberanian dan perubahan positif. Dengan perubahan
metode yang mereka gunakan hasil menjadi luar biasa, relasi semakin bertambah
baik, kerja sama berkembang dan kinerja dapat dinilai selalu tinggi.
Appreciative Inquiri, adalah “to apprecite” yang berarti menghargai dan
“to inquire” yang berarti menyelidiki, meneliti, dan berusaha menemukan. AI
merupakan usaha untuk menemukan dan menghargai hal-hal positif yang ada
pada kelompok atau organisasi (Banawiratma, 2014:4). Appreciative Inquiri
memiliki empat tahap 4D, yaitu : (1) Discovery, (2) Dream, (3) Design, dan (4)
Destiny.
Discovery adalah tahap dimana peserta diminta untuk mengidentifikasikan
dan mengapresiasikan hal-hal terbaik yang ditemukan melalui sharing, dialog.
Dream berpangkal pada hal positif yang telah ditemukan, kemudian dalam tahap
ini membayangkan keadaan baru yang sesuai dengan harapan terdalam. Design
ialah membuat sebuah strategi untuk mencapai hal yang telah dibayangkan.
Destiny ialah menciptakan apa yang seharusnya, memberdayakan, belajar,
menyesuailan, berimprovisasi dan membangun kapasitas melalui inovasi dan aksi
kolektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
D. Tujuan Program
Program yang diusulkan oleh penulis memiliki tujuan, sebagai berikut:
1) Untuk menambah wawasan remaja mengenai dampak yang dapat ditimbulkan
dari penggunaan handphone
2) Mengajak remaja menyadari manfaat penggunaan handphone sebagai sarana
pengembangan hidup beriman
E. Usulan Kegiatan Rekoleksi
1. Tema umum
Berdasarkan dari hasil penelitian, kegiatan rekoleksi ini bertemakan
“Berselancar Melalui Handphone”. Tema ini dipilih untuk membantu remaja
dalam menggunakan handphone sebaik mungkin, sehingga handphone bukan
hanya digunakan untuk kepentingan hal-hal duniawi, tetapi juga digunakan untuk
pembinaan hidup beriman
mereka. Selain itu juga untuk mengajak remaja
menemukan lebih banyak hal-hal yang positif melalui handphone yang dapat
digunakan demi kehidupan mereka dan bersama.
Dalam proses rekoleksi ada beberapa sub tema di antaranya: Pengantar
yang berisi tentang tujuan rekoleksi, discovery yang mengajak peserta untuk
menemukan kembali pengalaman dalam pengunaan handphone sebagai sarana
hidup beriman, dream yang mengajak peserta untuk membuat sebuah mimpi atau
cita-cita berdasarkan pengalaman yang pada akhirnya dapat digunakan dalam
hidup beriman secara pribadi maupun kelompok, design yang mengajak peserta
untuk membuat sebuah strategi demi mewujudkan mimpi yang dicita-citakan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
terakhir ialah destiny yang mengajak peserta untuk membuat sebuah keputusan
yang mampu mewujudkan strategi yang telah dirumuskan bersama.
2. Tujuan Rekoleksi
Peserta semakin menambah wawasan mengenai dampak yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan handphone serta menyadari manfaat penggunaan
handphone sebagai sarana pengembangan hidup beriman, sehingga pada zaman
globalisasi ini remaja mampu bijaksana dalam menggunakan handphone demi
perkembangan diri dan terutama perkembangan hidup beriman.
3. Peserta
Peserta rekoleksi adalah para remaja dari umur 12-17 tahun di wilayah
Ngabang Kota, Paroki Salib Suci Ngabang.
4. Tempat dan waktu
Rekoleksi dilaksanakan pada 24-25 Juni 2017 bertempat di gedung serba
guna Paroki Salib Suci Ngabang.
5. Bentuk Rekoleksi
Rekoleksi akan dilaksanakan dengan ibadat pembuka, dinamika kelompok,
refleksi, sahring pengalaman, dialog, menonton video, penyampaian materi,
penyusunan niat dan diakhiri dengan misa penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
6. Sumber Bahan
Sumber bahan yang digunakan dalam rekoleksi ini dari berbagai sumber,
antara lain menggunakan buku Hidup di Era Digital, Kitab Suci, klip video.
7. Metode Rekoleksi
Metode yang digunakan dalam refleksi ini ialah Aprreciative Iquiry serta di
dalamnya akan ditayangkan video, gambar, ceramah/informasi, refleksi, sharing
dan dialog.
8. Sarana
Sarana pendukung untuk memperlancar jalannya rekoleksi adalah mic,
laptop, speaker, LCD, viewer, lembar kerja.
9. Susunan acara rekoleksi
JADWAL ACARA REKOLEKSI
“BERSELANCAR MELALUI HANDPHONE”
TG
L
24
Juni
201
7
WAKTU
16.30-17.30
ACARA
1.
2.
3.
4.
PETUGAS
SESI I : PEMBUKAAN
Presensi
Fasilitator
Perkenalan
Pengantar
Rekoleksi
Game
SESI II: DISCOVERY
CATATAN
Presensi diedarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
17.30-18.30
18.30-19.00
19.00-20.30
1. Klip
mengenai
kemajuan teknologi
2. Inventarisasi
pengalaman peserta
melalui
lembar
kerja. (menemukan Fasilitator
hal-hal yang terbaik
dalam era digital)
3. Sharing kelompok
4. Pleno, rangkuman
dan
tanggapan
pendamping
Makan Malam
SESI III : DREAM
1. Game
Fasilitator
2. Melihat
kembali
hasil
kerja
(rangkuman)
kelompok sesi II
3. Melihat
klip
tentang Dream
4. Kerja
pribadi
(dengan
lembar
kerja II)
5. Sharing kelompok
6. Pleno, rangkuman
dan
tanggapan
pendamping
Lembar kerja
Flap
untuk
kerja
kelompok
Sharing kelompok :
inventarisasi hasil dan
merumuskan apa yang
mereka dapat dalam
bentuk poster,puisi, dll.
Membuat sebuah mimpi
yang diinginkan melalui
kemjaun teknologi demi
hidup beriman.
Refleksi :mimpi Yesus
mengenai
kehidupan
iman umatnya.
Sesi IV: DESIGN
25
Juni
201
7
09.00-10.30
1. Game
2. Nonton klip
3. Refleksi
Pribadi
dengan lembar kerja
III
4. Sharing kelompok
Pleno, rangkuman dan
tanggapan
pendamping
SESI V: DESTINY
Memanfaatkan
peluang-peluang untuk
mencapai impian
Bagaimana mencapai
impian
Penekanan pada Kitab
Suci dan ASG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
10.30-11.30
1. Game
Fasilitator
2. Pemaparan kembali
alur rekoleksi
3. Belajar dari Paus
Fransikus
4. Refleksi Pribadi
(Lembar Kerja 4)
5. Sharing Kelompok
6. pleno, tanggapan
dan rangkuman
11.30-12.30
12.30.13.00
Ibadat Penutup
Makan
Siang+Sayonara
Apa
yang
perlu
diupayakan
agar
handphone
semakin
digunakan dalam hidup
beriman
Panitia
Panitia
F. Satuan Persiapan Program
1. SATUAN PENDAMPINGAN PEMBUKAAN
1) Identitas
a. Judul Pertemuan
: Perkenalan dan Pengantar
b. Tujuan Pertemuan
: Membantu peserta untuk saling menyapa antar
peserta dan dengan pendamping serta mengajak
peserta untuk memahami tujuan dari rekoleksi
sehingga proses rekoleksi dapat berjalan dengan
lancar.
c. Peserta
: Remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib
Suci Ngabang
d. Tempat
: Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang
e. Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 Juni 2017
f. Waktu
: 16.30-17.30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
2) Pemikiran Dasar
Kehidupan remaja tidak dapat terlepas dari alat teknologi yang
bernama „handphone‟. Alat ini menjadi salah satu hal yang harus dimiliki
oleh remaja. Melalui handphone, remaja dapat berhubungan dengan dunia
luar bahkan mereka dapat terhubung dengan bagian dunia lain, asalkan
mereka memiliki jaringan internet di dalam handphone mereka.
Saat ini banyak artikel yang mengatakan bahwa handphone menjadi
salah satu penyebab banyaknya tindak kejahatan yang dilakukan oleh kaum
remaja. Banyak cyber bullying yang dilakukan remaja kepada teman
sebayanya melalui media sosial dalam handphone mereka bahkan sampai
tejadi tindak kriminal yang diakibatkan oleh penggunaan handphone secara
tidak benar.
Dengan situasi yang terjadi pada tahap pengantar ini peserta diajak
untuk memahami terlebih dahulu apakah itu rekoleksi dan selanjutnya tujuan
diadakannya rekoleksi, serta metode yang akan digunakan dalam proses
rekoleksi ini. Hal ini bertujuan agar peserta memahami dan menyadari
sungguh bahwa kegiatan rekoleksi ini menjadi hal yang sangat penting bagi
hidup beriman mereka.
3) Materi
a. Perkenalan
b. Penjelasan tujuan rekoleksi
4) Metode
a. Informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
b. Tanya jawab
5) Sarana
a. Mic
b. Wireless
c. Laptop
d. LCD
e. Viewer
6) Proses pendampingan
a. Pembuka
“Selamat sore teman-teman muda yang terkasih, marilah sebelum kita
memulai kegiatan kita pada sore hari ini, bersama-sama kita berdoa
untuk memohon berkat Tuhan agar segala proses rekoleksi hari ini
dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan kehendak-Nya”.

Lagu pembuka : “Bapa Engkau Sungguh Baik”

Doa pembukaan
“Tuhan yang maha rahim, kami bersyukur atas segala rahmat
kasihMu, kami boleh Engkau kumpulkan di tempat ini dengan
penuh suka cita. Bapa yang maha Agung, pada kesempatan kali
ini kiranya lindungilah dan sertailah anak-anakMu terkhusus
hari ini, kami akan bersama-sama menemukan hal-hal yang
terbaik dalam hidup kami melalui kegiatan rekoleksi sore
hingga besok siang. Semoga kami mampu memurnikan budi
kami, hati kami sehingga kami sebagai generasi Gereja-Mu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
mampu mengembangkan lebih dalam lagi hidup beriman kami,
agar kami tidak mudah tergiur akan tawaran-tawaran dunia ini.
Bapa yang maharahim, selalu bimbing dan curahkan Roh Kudus
Mu di dalam hati kami, agar kami selalu berada di jalan Mu.
Semua ini kami serahkan dalam tanganMu kini dan sepanjang
Masa, Amin”.
b. Uraian materi

Perkenalan
Pendamping memperkenalkan diri kepada peserta, selanjutnya
mengajak peserta untuk saling memperkenalkan diri kepada
pendamping maupun kepada peserta lain.

Penjelasan Tujuan Rekoleksi
Pendamping memberikan penjelasan kepada peserta
pengertian dari rekoleksi, serta maksud dilaksanakan rekoleksi.
Penjelasan dapat dilakukan sebagai berikut:
Rekoleksi berasal dari kata “re” yaitu kembali dan
“collection” mengumpulkan. Dengan demikian rekoleksi adalah
mengumpulkan kembali pengalaman hidup di masa lalu untuk
bersama-sama direnungkan melalui refleksi sehingga dapat
dijadikan pembelajaran di masa depan. Dalam rekoleksi ini kita
bersama-sama menemukan pengalaman hidup kita yang telah
lalu terutama dalam menggunakan handphone. Apakah selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
ini kita sudah bijak dalam menggunakan handphone sebagai
sarana hidup beriman kita?
Dalam rekoleksi ini kita diajak untuk mengatahui dan
memanfaatkan handphone terlebih dalam hidup beriman kita
melalui gagasan dasar dan modul katekese “Hidup Beriman di
Era Digital: dari Komisi Kateketik KWI”. Dari ulasan yang
diberikan KWI ini diharapkan kita semakin mampu mengetahui
dan semakin bijak dalam menggunakan handphone tersebut.
2. SATUAN PENDAMPINGAN SESI I
1) Identitas
a.
Judul Pertemuan
: Discovery
b.
Tujuan Pertemuan :Peserta bersama pendamping menemukan kembali
pengalaman dalam pengunaan handphone sebagai
sarana hidup beriman.
c.
Peserta
: Remaja di Wilayah Ngabang Kota
d.
Tempat
: Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang
e.
Hari/tanggal
: Sabtu, 24 Juni 2017
f.
Waktu
: 17.30-18.30
2) Pemikiran dasar
Perkembangan budaya digital akhir-akhir ini tidak terbendung.
Perkembangnnya begitu pesat dan setiap detik selalu ada hal yang baru.
Hubungan antar manusia di dunia ini seolah tidak ada lagi memiliki batas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
yaitu tempat dan waktu. Kita bisa mengalami sendiri informasi mengalir
begitu cepat dan mudah kita dapatkan. Arus perkembangan media digital
bukan hal yang asing lagi bagi kaum remaja. Hal ini menimbulkan dampak
negatif dan positif. Dampak positif mungkin mampu dimanfaatkan baik bagi
setiap pemakai dan menjadi suatu keunggulan bagi teknologi, namun
dampak negatif menjadi hal yang perlu diperhatikan bagi orang tua terutama
yang memiliki anak remaja. Dampak negatif ini mampu menjadi hal yang
buruk bagi perkembangan remaja terutama perkembangan iman
Paus Yohanes Paulus II mengingatkan kita bahwa internet adalah
kemampuan untuk menyediakan infromasi dalam sekejap. Tetapi saat ini
orang-orang hanya mementingkan kecepatan dan tidak memperdulian nilai
yang terkandung di dalamnya. Paus Fransiskus juga menyampaikan pesan
dalam hari komunikasi sedunia ke-49 “Letakkan Smartphone dan Mulailah
Berbaur”, pesan Paus ini menyiratkan
bahwa saat ini kita memiliki
tantangan yang besar bahwa harus belajar kembali bagaimana caranya untuk
berbicara satu sama lain. Media komunikasi ini merupakan bagian penting
dari kehidupan generasi muda dan bisa menjadi bantuan sekaligus hambatan
untuk berkomunikasi. Dengan adanya smartphone ini menjadi manusia
malas untuk bertegur sapa dan bertemu secara langsung dengan alsan tidak
memeiliki waktu luang sehingga persaudaraan menjadi renggang maka paus
berpesan untuk meletakkan ponsel dan mulai berbicara dengan yang lain.
Maka dengan demikian sesi ini mengajak peserta untuk menemukan
pengalaman yang mereka alami mengenai kemajuan teknologi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
menemukan apakah kemajuan teknologi tersebut telah digunakan secara
bijak dan benar serta sebagai sarana hidup beriman remaja.
3) Materi
a. Video “Si Otang dan Teknologi”
b. Pengalaman Peserta
4) Metode
a. Menonton video
b. Sharing pengalaman
c. Informasi
d. Tanya jawab
5) Sarana
a. Mic
b. Viewer
c. LCD
d. Laptop
e. Wireless
6) Proses pendampingan
a. Pengantar
“Teman-teman yang terkasih setelah kita saling berkenalan dan telah
mengetahui maksud diadakannya rekoleksi ini sekarang kita akan
bersama-sama melanjutkan rekoleksi ini dengan sesi yang dinamakan
discovery yang artinya kita bersama-sama mengapresiasi yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
dalam diri kita apa yang menghidupkan dan menggerakan dari
pengalaman kita selama ini”.

Pendamping memutarkan video “Si Otong dan Teknologi”

Setelah menyaksikan video, pendamping memberikan pertanyaan
a) Video menggambarkan situasi seperti apa?
b) Menurut anda video tersebut lebih menunjukkan dampak
negatif atau positif?
c) Inspirasi apa yang di dapat melalui video tersebut?
d) Tuliskan pengalaman yang positif serta menghidupkan
selama anda menggunakan handphone selama ini?
e) Selama ini apakah anda sudah menggunakan handphone
dalam hidup beriman anda?
b. Uraian materi

Pendamping mengajak peserta untuk berkumpul dalam kelompok
selanjutnya
mempersilahkan
peserta
untuk
mensharingkan
pengalaman yang telah ditemukan

Pendamping mengajak peserta untuk pleno hasil sharing dalam
kelompok kecil

Pendamping memberikan apresiasi dari jawaban tiap kelompok dan
memberikan penegasan sebagai berikut:
“Kemajuan jaman saat ini telah banyak memberikan kontribusi bagi
tiap orang yang menggunakannya. Banyak dampak positif dan
negatif yang kita rasakan selama ini, hanya saja pada kesempatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
kita lebih memfokuskan diri pada dampak positif yang kita terima.
Hal-hal positif itu mampu memberikan kita daya untuk lebih
memperbaiki diri dalam memanfaatkan teknologi handphone
tersebut, maka melalui sharing tadi kita telah bersama menemukan
bahwa handphone belum menjadi satu sarana dalam hidup beriman
kita, maka selanjutnya kita bersama-sama membangun mimpi demi
terwujudnya penggunaan handphone dalam hidup beriman kita
bersama,
(penegasan
menyesuaikan jawaban peserta dalam
sharing)”.
3. SATUAN PENDAMPINGAN SESI II
1) Identitas
a. Judul pertemuan
: Dream
b. Tujuan Pertemuan : Peserta bersama pendamping membayangkan dan
membuat mimpi atau cita-cita berdasarkan
pengalaman menggunakan handphone dan
selanjutnya handphone dapat digunakan dalam
hidup beriman secara pribadi maupun kelompok.
c. Peserta
: Remaja di Wilayah Ngabang Kota Paroki Slaib
Suci Ngabang
d. Tempat
: Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang
e. Hari/Tanggal
: Sabtu, 24 Juni 2017
f. Waktu
: 19.00- 20.30 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2) Pemikiran Dasar
Mimpi dan cita-cita adalah suatu hal yang perlu dimiliki tiap orang
demi terciptanya suatu perubahan yang baik. Sama halnya dengan Gereja
yang memimpikan bahwa dalam kemajuan zaman ini bukan menjadi
penghalang bagi anggotanya untuk terus mengalami perubahan hidup
kearah yang benar dan mengharapkan tiap anggotanya semakin dekat dan
semakin mengenal Yesus yang diimani. Kemajuan zaman saat ini
diharapkan Gereja lebih sebagai peluang bagi umatnya untuk lebih
mengenal dan mendekatkan diri dari Yesus dan sesama.
Kemajuan teknologi saat ini telah menyuguhkan berbagai alat yang
dapat digunakan dalam hidup beriman, salah satunya adalah handphone.
Handphone telah banyak menyajikan berbagai macam aplikasi berbau
rohani yang dapat diinstal sebagai sarana mengembangkan hidup beriman.
Mungkin saja tiap orang sudah ada yang
menginstal aplikasi-aplikasi
tersebut, tetapi belum ada yang mengoptimalkan dalam penggunaannya.
Bukan hanya itu saja diinternet pun kita bisa mengunjungi website yang
berbau
rohani
seperti
www.katolisitas.org,
www.sesawi.net,
www.sarapanpagi.org dan masih banyak lagi website yang memberikan
informasi seputar iman katolik. Dengan demikian melalui materi ini
diharapakan peserta mampu membuat sebuah mimpi atau cita-cita yang
menjadi penggerak bagi diri sendiri atau pun kelompok agar memanfaatkan
handphone dalam hidup beriman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3) Materi
a. Video “ Disconnecet”
b. Pengalaman peserta
4) Metode
a. Melihat video
b. Sharing pengalaman
c. Informasi
d. Tanya jawab
5) Sarana
a. Mic
b. Laptop
c. Viewer
d. LCD
e. Wireless
f. Kitab Suci
6) Proses pendampingan
a. Pengantar
Pendamping mengingatkan kembali sesi sebelumnya mengenai
discovery. Bahwa peserta telah menemukan hal-hal yang positif dan
yang menjadi penggerak untuk membuat suatu mimpi.
b. Uraian materi
 Pendamping mengajak peserta untuk melihat video “Disconnect”
 Pendamping memberikan pertanyaan mengenai isi video:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
a) Video menggambarkan situasi seperti apa?
b) Menurut anda inspirasi apa yang dapat diambil dari video
tersebut?
c) Temukan perikop dalam Kitab Suci mengenai Yesus
memipikan kebahagiaan bagi umatNya?
d) Melalui video tersebut buatlah sebuah mimpi yang anda
harapkan mampu membawa perubahan bagi diri sendiri,
sesama mau pun kelompok?
 Setelah peserta selali menjawab pertanyaan secara pribadi,
peendamping mengarahkan peserta untuk masuk dalam kelompok
kecil untuk berdiskusi dan membuat sebuah mimipi kelompok demi
perubahan hidup dan perubahan cara penggunaan handphone agar
dapat dimanfaatkan dalam hidup beriman.
 Peserta diajak pleno dan menyampaikan hasil diskusi, setelah
peserta
selesai
menyampaikan
hasil
diskusi,
pendamping
memberikan penegasan yang menyesuaikan jawaban pleno dari
tiap kelompok.
 Pendamping memberikan penegasan dan peneguhan menimba
inspirasi dari perikop Mat 5:1-12
4. SATUAN PENDAMPINGAN SESI III
1) Identitas
a. Judul pertemua
: Design
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
b. Tujuan pertemuan : Peserta bersama pendamping merumuskan sebuah
strategi yang mampu mewujudkan mimpi yang
telah di buat oleh peserta.
c. Peserta
: Remaja di wilayah Ngabang Kota, Paroki Salib
Suci Ngabang
d. Tenpat
: Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang
e. Hari/tanggal
: Minggu 25 Juni 2017
f. Waktu
: 09.00- 10.30
2) Pemikiran dasar
Dalam hidupnya Yesus selalu memikirkan dan membuat stategi
yang cocok dalam pelayanannya. Salah satu strategi yang dibuatNya adalah
mengumpulkan
para
Rasul
menjadi
muridnya
dan
bersama-sama
mengajarkan banyak hal kepada orang-orang. Stategi-strategi yang dibuat
Yesus bukanlah strategi yang sulit dan susah, melainkan strategi sederhana
yang akhirnya mampu mengajak semua orang menjadi terbuka akan Allah
yang penuh belas kasih. Dengan demikian pada kemajuan teknologi
sekarang ini pastilah para remaja khususnya penerus Gereja yang hidup
dalam zaman yang semakin maju memiliki kemampuan yang lebih maju
dari pada murid-murid Yesus pada zamanNya.
Pada saat ini melalui bantuan teknologi yang serba ada, remaja
menjadi lebih kreatif dan lebih memiliki pengetahuan yang luas. Dengan
demikian pendamping membantu peserta untuk menemukan sebuah strategi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
yang cocok untuk mewujudkan mimpi yang telah dirumuskan bersama
dalam kelompok kecil, sehinga melalui strategi ini, bukan hanya menjadi
kekayaan pribadi saja, melaikan akhirnya menjadi kekayaan bersama demi
perkembangan hidup beriman anggota Gereja.
3) Materi
a. Video “Kekayaan Iman Katolik”
b. Pengalaman peserta
c. Kitab Suci
4) Metode
a. Melihat video
b. Sharing pengalaman
c. Informasi
d. Tanya jawab
5) Sarana
a. Mic
b. Wireless
c. LCD
d. Viewer
e. Laptop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
6) Proses pendampingan
a. Pengantar
Pendamping mengingatkan kembali peserta mengenai mimpi yang telah
dirumuskan bersama dalam kelompok kecil. Selanjutnya peserta diajak
untuk menyaksikan video tantang kekayaan iman katolik dan setelah itu
peserta di ajak untuk kembali masuk dalam keleompok kecil untuk
bersama-sama membuat stategi untuk mewujudkan mimpi yang telah
dirumuskan.
b. Uraian Materi
 Pendamping megajak peserta untuk menonton video mengenai
“Kekayaan Iman Katolik”
 Pendamping memberikan inspirasi melalui perikop Panggilan dan
Pilihan Allah (2 Ptr 1:5-11)
 Setelah video ditayangkan, pendamping memberikan pertanyaan
seputar video yang telah ditonton bersama
a. Video tersebut menceritakan apa?
b. Apa yang anda pelajari dari video tersebut?
c. Setelah melihat video tersebut, strategi apa yang mampu
untuk mewujudkan mimpi yang telah anda buat?
 Setelah peserta menjawab pertanyaan secara pribadi, selanjutnya
peserta diminta untuk masuk dalam kelompok kecil guna sharing
dan berdialog untuk membuat strategi apa yang dapat membuat
mimpi yang telah dirumuskan dapat tecapai dan terwujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
5. SATUAN PENDAMPINGAN SESI IV
1) Identitas
a. Judul pertemuan
: Destiny
b. Tujuan pertemuan
: Peserta bersama pendamping menemukan dan
menentukan tujuan akhir dari sebuah strategi
yang telah dibuat.
c. Peserta
: Remaja di Wilayah Ngabang Kota, Paroki Slaib
Suci Ngabang
d. Tempat
: Gedung Serba Guna Paroki Salib Suci Ngabang
e. Hari/tanggal
: Minggu, 25 Juni 2017
f. Waktu
: 10.30 – 11.030
2) Pemikiran dasar
Setelah bersama-sama menemukan strategi yang dirasa cocok untuk
mewujudkan sebuah mimpi demi perkembangan iman yang lebih mendalam
melalui media teknologi, kemudian peserta rekoleksi bersama-sama
menetukan tujuan akhir. Apakah strategi yang telah dibuat dapat
diwujudkan bersama-sama demi perkembangan hidup beriman remaja saat
ini. Hidup remaja saat ini otomatis telah dipengaruhi oleh kemajuankemajuan teknologi tanpa tekecuali hidup beriman remaja. Dengan
demikian melalui discovery, dream, dan design remaja di ajak untuk
menemukan, merumuskan dan membuat sebuah rencana yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
memanfaatkan sisi poitif dari handphone demi berkembangnya hidup
beriman secara pribadi maupun kelompok.
Pada sesi ini peserta diajak untuk menentukan tujuan akhir dari
sebuah strategi yang telah dibuat dan peserta diajak untuk kembali
memfokuskan tujuannya sehingga mimpi dan strategi yang telah dibuat
bersama-sama dapat pula diwujudkan dan tidak berakhir dengan sia-sia.
Pada akhir materi juga peserta diajak untuk membuat sebuah kreativitas
yang menunjukkan sebuah tujuan akhir dari strategi yang sudah dibuat.
3) Materi
Pengalaman peserta
4) Metode
a. Diskusi
b. Sharing pengalaman
c. Informasi
d. Tanya jawab
5) Sarana
a.
Mic
b.
Wireless
c.
Lcd
d.
Viewer
e.
Laptop
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
f.
Kertas Flap
g.
Spidol
h.
Alat mewarnai
i.
Gunting
j. Kertas HVS
6) Proses pendampingan
a. Pengantar
Pendamping kembali mengingatkan dinamika yang telah dilalui, mulai
dari proses discovery, dream, dan design. Pendamping mengingatkan
kembali peserta mengani hal-hal pokok yang telah ditemukan bersamasama, kemudia pendamping menjelaskan maksud dari sesi terakhir ini,
bahwa melalui sesi ini peserta bersama-sama menentukan tujuan akhir
yang akan dilaksanakan bersama-sama melalui temuan dan pembuatan
strategi yang telah dilakukan.
b. Uraian Materi
 Pendamping mengajak peserta untuk berkumpul dalam kelompok
kecil
 Setelah itu pendamping memberikan inspirasi dari pengalaman hidup
pendamping mengenai sebuah pencapaian yang besar dalam hidup
pendamping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
 Selajutnya pendamping meminta setiap peserta membuat sebuah
komitmen dalam diri demi perkembangan hidup beriman secara
pribadi
melalui
pemanfaatkan
media
handphone.
Selanjutnya
komitmen tersebut disharingkan dalam kelompok kecil, dan
selanjutnya dalam kelompok kecil terbeut, pendamping meminta
peserta membuat komitmen kelompok.
 Setelah komitmen dibuat, pendamping meminta peserta membuat
sebuah kreasi untuk menunjukkan sebuah tujuan akhir dari strategi
yang telah dibuat dan komitmen yang telah dibuat (kreasi dapat dibuat
dalam bentuk puisi, drama, lagu, mading, alat peraga).
 Setelah itu pendamping meminta peserta membuat lingkaran besar,
dan tiap kelompok memperesentasikan hasil kreasi yang telah dibuat
 Kemudian
pendamping
memberikan
mengikuti alur dinamika peserta rekoleksi)
peneguhan.
(peneguhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemajuan teknologi semakin tak dapat dihindari. Perkembangan begitu
pesat dan membawa dampak-dampak yang dapat diterima bagi orang-orang
termasuk juga kalangan remaja. Gereja tidak menutup mata akan fenomena yang
telah terjadi ini. Banyak upaya dari Gereja untuk mengajak anggotanya agar tidak
terpengaruh dampak negatif yang ditimbulkan dari kemajuan teknologi ini.
Memang dari tayangan-tayangan televisi saat ini yang sering dimuculkan ialah
dampak negatif yang dirasakan, yaitu banyak remaja yang terjerumus dalam
dampak negatif tersebut. Kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan remaja dalam
hal ini. Orang tua pun mengambil peran yang sangat penting dalam hal ini.
Orang tua memiliki tanggungjawab untuk membimbing dan membina
anak
mereka
melalui
pengawasan.
Pihak
Gereja
pun
juga
memiliki
tanggungjawab untuk mengajak remaja selalu aktif dalam pembinaan hidup
beriman mereka melalui kegiatan-kegiatan menggereja. Sebagi orang beriman
yang hidup di era digital ini, bukan hal asing lagi bahwa teknologi sudah
merambah dalam kehidupan kita. Dengan demikian perlulah dimanfaatkan
kemajuan teknologi tersebut untuk membantu remaja membina hidup beriman
mereka, karena sudah jelas bahwa penggunaan handphone memberikan dampak
terhadap hidup beriman remaja.
Menghadapai tantangan dari media yang semakin hari-semakin kompleks
ini
Paus
Fransiskus
menyebutkan
bahwa
ada
beberapa
pihak
yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bertanggungjawab atas media yaitu: industri media Komunikasi, orang tua,
pemerintah dan Gereja. Pihak-pihakyang telah disebutkan ini memiliki peran
masing-masing agar generasi muda tidak terjerumus dalam dampak negatif yang
ditimbulkan dari penggunaan media handphone. Melalui fenomena yang terjadi
ini hendaknya setiap pihak tersebut dapat saling bekerjasama dari industri media
komunikasi diikuti oleh orang tua yang menjadi pendidik utama bagi anakanaknya, yaitu mendidik hidup dan juga hidup beriman mereka, selanjutnya
memberikan arahan dan menunjukkan media yang sesuai dengan umur anak-anak,
dan pada akhirnya, pemerintah pun membuat sebuah disiplin bagi website-website
yang tidak layak dikonsumsi bagi khalayak umum, dan pada akhirnya Gereja
dianggil untuk memberikan dukungan demi perkembangan tata dunia komunikasi
dan mengarahkan demi tercapainya tujuan yang sejalan dengan harapan Yesus
serta demi terwujudnya moral dan rohani yang baik.
Dari situasi yang dialami penulis dalam penelitian, saat ini media
handphone berpengaruh besar terhadap sikap remaja dalam penggunaannya.
Pendamping memandang bahwa sikap remaja dalam menggunakan handphone
masih belum bijaksana, sehingga remaja lebih terpaku akan handphone dan
menjadi pribadi yang mementingkan diri sendiri, serta kurang mau berpartisipasi
dengan dunia luar seperti ikut berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat
termasuk kegiatan menggereja. Bukan hanya pendamping yang memliki
pandangan tersebut, tetapi remaja juga menyadari bahwa pengaruh negatif
penggunaan handphone memang mereka alami sehingga mereka kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
bertanggungjawab dengan tugas sekolah serta kurang ingin berbaur dengan
masyarakat luas.
Di lain sisi juga handphone belum digunakan semaksimal mungkin dalam
pembinaan hidup beriman mereka. Remaja lebih memahami bahwa pembinaan
hidup beriman dapat dilakukan melalui kegiatan Gereja serta membaca Kitab Suci
dan juga dalam pelajaran agama di sekolah. Dengan demikian berarti handphone
sepenuhnya belum memberikan kontribusi bagi hidup beriman remaja.
Handphone masih menjadi hal asing bagi hidup beriman. Meskipun ada beberapa
orang yang sudah mulai menggunakannya sebagai sarana hidup beriman. Dengan
demikian dari pihak Gereja dan pendamping perlu memikirkan secara serius dan
efektif untuk mengajak kaum remaja dan anak muda untuk lebih peduli pada
hidup beriman mereka dengan memanfaatkan teknologi-teknologi modern yang
ada saat ini.
Mengatasi masalah tersebut saat ini Paus Fransiskus memiliki akun
Instagram yang menyajikan berbagai postingan yang sangat bermanfaat bagi
hidup beriman setiap orang yang melihat akun instagramnya. Paus memberikan
Inspirasi bahwa kita mampu membina hidup beriman kita dan sesama melalui
kemajuan zaman saat ini. Dengan demikian harapannya dapat mempengaruhi
remaja untuk ikut ambil bagian dalam penyelengaraan Allah bagi hidup sesama.
B. Saran
Dari hasil yang ditemukan di lapangan dan dari konsep teoritis dari ahliahli mendorong penulis menyarankan beberapa hal:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
1. Perlunya membuat penelitian lebih lanjut mengenai tema ini dengan
menggunakan metode kuisoner sehingga dapat melengkapi penelitian
sebelumnya.
2. Paroki Salib Suci Ngabang lebih memperhatikan pembinaan hidup beriman
remaja. Perlunya dibuat kegiatan yang menarik minat remaja, seperti
rekoleksi, retret, seminar yang bertemakan penggunaan handphone dalam
hidup beriman. Dengan demikian remaja semakin memanfaatkan handphone
dalam hidup beriman secara bersama maupun pribadi.
3. Pendamping Iman Remaja hendaknya selalu belajar dan menimba inspirasi
dari berbagai pihak guna menambah wawasa serta metode-metode yang fresh
dan menarik bagi remaja.
4. Remaja hendaknya selalu berinisiatif untuk menggunakan segala macam alat
serta aplikasi-aplikasi keluaran terbaru yang berguna bagi hidup beriman
secara pribadi dan sesama.
5. Dalam penelitian lain juga perlu ditingkatkan seputar hidup beriman remaja
dalam era digital ini. Hal ini perlu digarisbawahi bahwa saat ini kemajuan
teknologi mampu menjadi penggerak Gereja tetapi juga disadari bahwa
kemajuan teknologi dapat mengahancurkan Gereja. Hal ini perlu diperhatikan
secara serius oleh Gereja, terutama untuk membina anak-anak, remaja dan
kaum muda yang sejatinya adalah tunas Gereja, agar tidak tidak terjerumus
lebih dalam pada dampak kegatif kemajuan teknologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Akhirnya dengan rendah hati dan hati yang tulus, penulis menyadari
bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari siapa saja, diperlukan demi penyempurnaan karya
tulis ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
DAFTAR PUSTAKA
Banawiratma, J.B. (2014). Pemberdayaan Diri Jemaat dan Teologi Praktis.
Yogyakarta: PT Kanisius.
Darminta, J. (2006). Pendidikan Iman Nilai Bagi Generasi Muda. Yogyakarta:
Kanisius.
Dewan Karya Pastoral KAS. (2014). Formatio Iman Berjenjang. Yogyakarta:
Kanisius.
D.G. J Singgih dan D.G. Singgih. Cet.3 (1980). Psikologi Remaja. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Djali, H. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Askara.
Ferry Hermasyah. “Sejarah Handphone dan Perkembangnnya. Dalam
(http://teknologi-mu.blogspot.co.id/2012/09/sejarah-handphone-danperkembangannya.html. ). Diakses pada 27 Juni 2016.
Fransiskus. “Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-48.
http://www.mirifica.net/2014/01/31/pesan-sri-paus-fransiskus-harikomunikasi-sosial-sedunia-ke-48/t. Diakses pada 20 Juni 2017.
__________ “Pesan Paus Fransiskus Untuk Hari Komunikasi Sedunia ke-48.
http://www.mirifica.net/2016/03/29/komunikasi-dan-kerahimanperjumpaan-yang-memerdekakan/. Diakses pada 20 Juni 2017.
HeryatnoWono Wulung, F.X (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik Di
Sekolah. Yogyakarta: Prodi IPPAK.
Iswarahadi, Y.I. (2003). Beriman dengan Bermedia: Antologi Komunikasi.
Yogyakarta: Kanisius.
_______________ (2013). Media dan Pewartaan Iman: Usaha Mencari Model.
Yogyakarta: Kanisius.
_______________ (2009). Media Di Era Digital : Pengaruh Media Terhadap
Kehidupan Beragama. Yogyakarta: Pusat Pastoral
Yogyakarta.
Kartono Kartini. (2007). Psikologi anak (Psikologi Perkembangan). Bandung:
CV. Mandar Maju.
Komisi Kateketik KWI. (2015). Hidup di Era Digital : Gagasan Dasar dan
Model Katekese. Yogyakarta : PT Kanisius.
Konsili Vatikan II. (2013). Dokumen Konsili Vatikan II (R. Hardawiryana,
penerjemah) Jakarta: Obor (Dokumen asli diterbitkan tahun 1966).
____________________________ (2012). Iman Katolik. Yogyakarta: Kanisius.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Melkyor Pando, B. (2014). Hiruk Pikik Jaringan Sosial Terhubung : Refleksi
Filsafat Teknologi atas Jaringan Sosial Terhubung. Yogyakarta :Kanisius.
Mardi Prasetyo, F. (2000). Unsur-unsur Hakiki dalam Pembinaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Plus Minus Teknologi Gadget, (Oktober 2014). PRABA, h 20
Pustaka Filsafat dan Teologi. (1989). Zaman Teknologi Menantang Pewartaan
Iman. Yogyakarta: Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Sugiyono (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta.
________ (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
________(2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suhardiyanto. (2012). Pewartaan Di Zaman Global. Yogyakarta: Kanisius.
Supratiknya, A. (1995). Tahap-tahap Perkembangan Kepercayaan menurut
James W. Fowler : Sebuah Gagasan Baru dalam Psikologi Agama.
Yogyakarta: Kanisius.
Widyapranawa S.H. (2008). Pendidikan Kepribadian Diri Sendiri. Yogyakarta:
Taman Pustaka Kristen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1: Traskip Hasil Wawancara
Responden 1
Nama
: Jordanus Herman Ahie, OFM.Cap
Hari/tanggal : Selasa, 10 Januari 2017
Status
: Pastor Paroki
Q
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ?
R
Q
: BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS
: Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan
handphone?
R
: Tujuannya sebagai sarana komunikasi untuk jarak yang jauh atau pun
dekat.
: Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam
penggunaan handphone saat ini?
Q
R
: Positif : menggunakan handohone sebagai Sarana komunikasi,
menyampaikan pesan dan menerima pesan tanpa berbicara langsung.
Negatif tidak menggunakan handpone dengan bijak.
Q
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam
penggunaan handphone?
R
: Manfaatnya untuk menyampaikan dan menerima pesan dengan mudah
dan tidak perlu waktu yang lama.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
Q
R
Q
: Dapat berkomunikasi dengan cepat
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
R
: Boros dengan uang, waktu terganggu, tidak bijak menggunakan waktu,
mencelakakan
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup
beriman remaja saat ini?
Q
R
: Pengaruh global, kemajuan teknologi, pengaruh lingkungan
(1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti?
R
: Beribadah, misa setiap minggu, pertemuan kelompok, OMK, latihan tari
dan lagu
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam
hidup beriman?
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
: Kegiatan menggereja yang positif semakin membantu dalam hidup
beriman remaja.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
remaja?
: Sejauh dapat berkomunikasi dengan benar dan digunakan untuk
pembinaan.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
remaja?
: Sejauh digunakan dengan baik dapat sangat bermanfaat bagi hidup
beriman.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman remaja?
: Diberikan pemahaman tentang tujuan penggunaan handphone, dan cara
penggunaan handphone dengan baik.
Responden 2
Nama
: Dedy Fabemayono, OFM.Cap
Hari/tanggal : Minggu, 25 Desember 2016
Status
: Pastor Pendamping Kaum Muda
Q
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ?
R
: Sejauh ini yang saya perhatikan bahwa anak-anak remaja sering
menggunakan aplikasi seperti BBM, FB, WA, Instagram dan Line
: Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan
handphone?
Q
R
: Bukan hanya remaja saja, tetapi tujuan setiap orang yang menggunakan
(2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
R
Q
R
Q
R
Q
handphone ialah sebagai sarana untuk mempermudah akses informasi;
menjalin interaksi sosial; hiburan seperti game, selfie dan sebagainya.
: Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam
penggunaan handphone saat ini?
: Sejauh saya amati, remaja yang sudah mengenal handphone sering kali
memiliki keinginan untuk terus memegang handphone dan juga ada sikap
ketergantungan, yang berakibat pada sikap acuh atau cuek dengan realitas
konkret disekitar mereka.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam
penggunaan handphone?
: Menurut saya beberapa manfaat penggunaan handphone misalnya akses
informasi lancar, efektif dan efisien; menambah teman; rekreasi (buang
suntuk/bosan); sarana menggali ilmu dan mengembangkan kreativitas.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
: Menurut saya dampak positif penggunaan handphone sama dengan
manfaat dari penggunaan handphone.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
R
: Dampak negatif yang sering saya temui adalah remaja lebih sibuk dengan
dengan diri sendiri (individualistis); kecenderungan malas untuk
bergerak/beraktivitas fisik (kerja, olah raga); lupa waktu/kurang disiplin;
interaksi sosial secara langsung kurang; candu game.
Q
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup
beriman remaja saat ini?
R
: Menurut saya pribadi tantangan hidup beriman remaja untuk zaman
sekarang ialah tawaran di dunia teknologi misalnya internet, selain itu
pula pergaulan bebas, narkoba, paham radikal kelompok tertentu.
Q
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti?
R
: Sejauh yang saya amati kegiatan yang sering diikuti remaja ialah Misa
Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi (tourne), Ekaristi Kaum Muda
(EKM), Temu Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar, koor,
bakti sosial.
(3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
R
Q
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam
hidup beriman?
: Menurut saya semua kegiatan menggereja yang remaja ikuti sangat
membantu mereka dalam hidup berimannya.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
remaja?
R
: Sejauh yang saya amati dan perhatikan handphone digunakan untuk
koordinasi/berbagi informasi terkait kegiatan menggereja selain itu juga
untuk mem-posting kata-kata ayat Alkitab atau renungan.
Q
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
remaja?
R
: Penggunaan handphone secara wajar dan semestinya dapat juga
memberikan manfaat bagi hidup beriman remaja.
Q
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman remaja?
R
: Menurut saya upaya mengatasi dampak negatif penggunaan handphone
ialah penyadaran lewat seminar atau konferensi misalnya dalam
kesempatan rekoleksi/retret tentang etika komunikasi, dampak serta
manfaat media komunikasi.
Responden 3
Nama
: Sinta Panjaitan
Hari/tanggal : Rabu, 4 Januari 2017
Status
: Pendamping Kaum Muda
Q
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor aplikasi apa saja yang sering remaja gunakan ?
R
Q
: BBM, FB, WA, Instagram, Line, SMS
: Sejauh Bapak/Ibu/Pastor melihat apakah tujuan remaja menggunakan
handphone?
R
: Tujuan remaja menggunakan handphone ialah sarana komunikasi untuk
jarak yang jauh atau pun dekat.
(4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
R
Q
: Bagaimana pandangan Bapak/Ibu/Pastor mengenai sikap remaja dalam
penggunaan handphone saat ini?
: Tidak tepat guna, menjadi tujuan yang lain atau kurang baik.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor manfaat apa yang remaja dapatkan dalam
penggunaan handphone?
R
Q
: Terbuka akan dunia luar dan memudahkan untuk berkomunikasi
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak positif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
R
Q
: Wawasan semakin bertambah luas serta relasi bertambah
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apakah dampak negatif yang diterima remaja
dari penggunaan handphone?
R
: Sibuk dengan dengan diri sendiri (individualistis), malas untuk bergerak/
beraktivitas, lupa waktu/kurang disiplin, candu game.
: Menurut Bapak/Ibu/Pastor apa yang menjadi tantangan dalam hidup
beriman remaja saat ini?
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
: Kehidupan iman dan kenyataan hidup tidak seimbang sehingga mudah
rapuh dan goyah, serta iman mereka kurang mengakar.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang remaja ikuti?
: Misa Minggu dan Hari Raya, kerasulan ke Stasi (tourne), Ekaristi Kaum
Muda (EKM), Temu Orang Muda Katolik, rekoleksi/retret, misdinar,
koor, bakti sosial
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu remaja dalam
hidup beriman?
: Kegiatan menggereja yang positif semakin membantu dalam hidup
beriman remaja.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
remaja?
: Sebagai sarana berkoordinasi/ berbagi informasi terkait kegiatan
menggereja; postingan kata-kata ayat Alkitab atau renungan.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
remaja?
: Sejauh digunakan dengan baik dapat sangat bermanfaat bagi hidup
(5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
beriman.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman remaja?
R
: Diberikan pencerahan serta perlu dipantau oleh orang tua.
Responden 1
Nama
: Adrianus Juan Sebastio
Hari/tanggal : Kamis, 22 Desember 2016
Status
: Remaja
Q
: Sejak kapan anda menggunakan handphone?
R
Q
: Saya sudah menggunakan handphone mulai kelas 6 SD.
: Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
R
: Aplikasi yang sering saya gunakan misalnya google, facebook, instagram,
dan BBM.
: Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
Q
: Menurut saya, tujuannya adalah untuk memudahkan berkomunikasi dan
mendapatkan informasi.
: Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
: Manfaat yang saya dapatkan ialah memperoleh informasi dan membantu
saya mengerjakan tugas-tugas sekolah.
: Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
: Dampak positif yang saya peroleh kurang lebih sama seperti manfaat
yang saya terima yaitu membantu dalam mengerjakan tugas sekolah.
: Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
: Menurut saya dampak negatif dari penggunaan handphone adalah
membuat kita terkadang lupa waktu, lupa belajar, dan tanggung jawab
lainnya.
: Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
Jelaskan!
(6)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
Q
R
Q
: Ya sudah bijak, karena saya menggunakan handphone
mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan sesama.
: Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
untuk
: Tantangan yang saya hadapi dalam hidup beriman saat ini ialah kemajuan
teknologi yang membuat kita terkadang lupa akan waktu dan tidak bisa
membagi waktu untuk mengembangkan iman.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
R
Q
: Kegiatan Gereja yang saya ikuti hanya satu yaitu misdinar.
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
R
Q
: Ya, kegiatan tersebut sangat membantu saya dalam mengembangkan
hidup beriman.
: Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Ya, salah satunya adalah Alkitab elektronik.
: Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda?
R
: Selama ini, saya tidak sering membuka situs rohani dalam handphone
saya.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
yang anda ikuti?
Q
R
Q
R
Q
R
: Sejauh ini, saya tidak terlalu tertarik menggunakan handphone dalam
pembinaan hidup beriman karena saya lebih suka mengikuti kegiatan
nyata seperti retret, misdinar, dll.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
: Karena saya kurang tertarik menggunakan handphone dalam hidup
beriman jadi manfaatnya tidak saya rasakan.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
: Yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone dengan cara lebih mendekatkan diri dengan organisasiorganisasi kerohanian serta terlbat aktif dalam kegiatan menggereja.
(7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Responden 10
Nama
: Yuliyanti Seva
Hari/tanggal : Jumat, 23 Desember 2016
Status
: Remaja
Q
: Sejak kapan anda menggunakan handphone?
R
Q
: Saya menggunakan handphone sejak saya duduk di kelas 5 SD.
: Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
R
: BBM, Line, Instagram, Facebook, Path, WhatsApp, Hello Talks, Alkitab
Elektronik, dan Dictionary.
: Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
Q
: Mempermudah komunikasi dan memperbanyak akses informasi,
sehingga, bisa mendapatkan banyak informasi atau pengetahuan selain itu
juga sebagai hiburan.
: Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
: Komunikasi dengan orang-orang baik yang dekat maupun jarak
jauhmenjadi lebih mudah, efektifitas waktu karena tidak harus bertemu
namun dapat berkomunikasi, banyak mendapat informasi dengan mudah
dan memabntu saya dalam hal lainnya.
: Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
: Mempermudah proses komunikasi, bisa mendaptkan banyak informasi
dan bisa berbagi informasi pula serta sebagai media pembelajaran.
: Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
: Menjadi ketergantungan artinya kita seperti tidak bisa lepas dari
handphone, sering menghabiskan waktu pada handphone.
: Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
Jelaskan!
: Belum sepenunya, karena terkadang lupa waktu dan terus berlarut-larut
dalam dunia maya. Namun saya sudah cukup bijak dalam memilah-milah
informasi yang saya dapatkan.
: Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
(8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
Q
: Perkembangan zaman serta IPTEK dan rasa malas.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
R
: Saya rutin mengikuti doa selama dalam Komunitas Tritunggal Maha
Kudus dan mengikuti tournei seperti pelayanan ke desea terpencil.
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
Q
R
Q
: Ya, pastinya.
: Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Iya, seperti Alkitab elektronik.
: Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda?
R
: Saya berlangganan dengan sebuah situs yaitu santapan rohani, our bread
ministris yang selalu mengirimkan renungan di email saya setiap pagi,
sehingga saya sering mengunjungi situs tersebut.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
yang anda ikuti?
Q
R
Q
: Handphone sangat berpengaruh bagi saya dalam hidup beriman, sehingga
saya merasa banyak mendapatkan ilmu agama dan tetap bertumbuh
dalam iman.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
R
Q
: Iya
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
R
: Kesadaran pribadi dan teguhkan iman, perbanyak doa dan cobalah
menggunakan handphone lebih bijak. Hal negatif akan coba menghampiri
kita, akan tetapi semua tergantung dalam diri kita.
Responden 15
Nama
: Filien Bella
Hari/tanggal : Sabtu, 24 Desember 2016
Status
: Remaja
(9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
: Sejak kapan anda menggunakan handphone?
R
Q
: Sejak SD
: Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
R
Q
: Instagram dan BBM
: Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
R
: Berkomunikasi dengan sanak keluarga jauh maupun dekat dan kerabat,
mencari tugas sekolah.
: Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
Q
R
Q
R
Q
R
Q
R
: Memudahkan saya dalam mengerjakan tugas dari sekolah, memberikan
saya wawasan lebih luas.
: Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
: Mempermudah komunikasi, menambah pengetahuan tentang teknologi
dan lain, dan memperluas jaringan persahabatan.
: Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
: Efek radiasi misalnya membuat mata rusak, selain itu boros dengan
keadaan uang seperti membeli kouta tiap harinya, mengganggu
perkembangan ramaja atau anak. Dari kata lain kita lebih kecanduan
handphone, karena memunculkan rasa malas untuk belajar.
: Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
Jelaskan!
Q
: Ya, karena sebagai manusia yang haus akan informasi saya lebih senang
membaca informasi yang disajikan oleh media sosial atau situs-situs
tertentu.
: Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
R
Q
: Tidak ada.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
R
Q
: Pelayanan
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
(10)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
Q
: Ya
: Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Tidak, tetapi dulu sempat ada.
: Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Seringkali pada saat tidur malam.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
yang anda ikuti?
R
: Tidak terlalu mendasar, karena pembinaan iman yang kuat datang dari
ajaran orangtua dan guru.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
Q
R
Q
R
: Ya, karena saya selalu menyimak media sosial atau pun situs-situs
kerohanian.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
: Mengurangi tindakan atau dampak negatif tersebut dan memanfaatkan
dampak positifnya.
Responden 19
Nama
: Adventus Harun
Hari/tanggal : Senin, 26 Desember 2016
Status
: Remaja
Q
: Sejak kapan anda menggunakan handphone?
R
Q
: Sejak SD kelas 4 atau 5
: Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
R
Q
: BBM, Instagram, Facebook, WA, Game, Line, Alkitab
: Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
R
: Komunikasi antar manusia, untuk mencari informasi dan sebagai hiburan.
(11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Q
: Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
R
: Mempermudah
komunikasi,
menambah
pengetahuan
tentang
perkembangan teknologi dan memperluas jaringan persahabatan.
: Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
Q
R
Q
R
Q
R
: Mempermudah menyelesaikan pekerjaan, berkomunikasi lebih mudah
dan memperluas jaringan persahabatan.
: Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
: Rawan terhadap tidak kejahatan, pemborosan, mempengaruhi sikap dan
prilaku remaja, dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.
: Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
Jelaskan!
Q
: Tidak bijak, karena ketika menggunakan handphone tidak sesuai,
contohnya berkendara sambil bermain handphone dan saat di sekolah
saya membawa handphone.
: Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
R
Q
: Bersikap jujur dalam pekerjaan dan media informasi serta teknologi.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
R
Q
: Mengikuti pelayanan di Gereja.
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
R
Q
: Ya, kegiatan menggereja sangat membantu dalam hidup beriman, karena
kita lebih memprioritaskan agama dari yang lain, dan kita lebih
mendekatkan diri pada Tuhan.
: Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Ya, saya menginstal satu aplikasi rohani yaitu Alkitab di handphone saya.
: Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda?
R
: Saya membuka situs rohani todak terlalu sering, biasanya ketika ada
tugas pelajaran agama selain itu membuka situs rohani ketika saya ingin
mencari tahu/mendalami pengetahuan agama.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
yang anda ikuti?
Q
(12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
Q
R
Q
R
: Saat bermain handphone saya biasanya membuka aplikasi alkitab dan
situs-situs rohani untuk membina iman saya.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
: Mudah mencari informasi tentang keagamaan dan menjadi mudah
berkomunikasi saat ada kegiatan menggereja.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
: Tidak membawa handphone saat ibadah, mengurangi pemakaian
handphone, menggunakan handphone jika penting dan menggunakan
handphone dalam hal positif.
Responden 23
Nama
: Ozi Christiandi
Hari/tanggal : Rabu, 28 Desember 2016
Status
: Remaja
Q
: Sejak kapan anda menggunakan handphone?
R
Q
: Sejak duduk di bangku SMP kelas 8
: Aplikasi apa saja yang sering anda gunakan?
R
Q
: Instagram dan facebook
: Apakah tujuan anda menggunakan handphone?
R
: Untuk memperoleh berbagai informasi, baik berupa pengetahuan maupun
mengekspor bakat dan kemampuan
: Manfaat apa yang anda dapatkan dalam penggunaan handphone?
Q
R
Q
: Menambah wawasan misalnya lebih mengenal kehidupan sosoial, budaya
dan lainnya, kemudian mengeksplor bakat serta memberikan kesenangan
pribadi.
: Menurut anda apakah dampak positif dari penggunaan handphone?
R
Q
: Wawasan semakin luas
: Menurut anda apakah dampak negatif dari penggunaan handphone?
(13)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
R
Q
: Dapat berpengaruh buruk karena banyak situs yang tidak terpuji yang
dapat dijelajahi dari handphone.
: Menurut anda apakah anda menggunakan handphone secara bijak?
Jelaskan!
R
: Pastinya, karena saya menggunakan handphone jika saya perlu.
Q
: Tantangan apa yang anda hadapi dalam hidup beriman anda?
R
Q
: Sikap emosional dan diri.
: Selama ini kegiatan menggereja apa saja yang anda ikuti?
R
Q
: Retret, OMK, dan ibadah lingkungan
: Apakah kegiatan menggereja tersebut semakin membantu anda dalam
hidup beriman?
R
Q
: Pastinya, saya merasakan suka cita Tuhan itu hadir dalam hidup saya.
: Apakah anda menginstal aplikasi rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Ya seperti E-Katolik
: Seberapa seringkah anda membuka situs rohani dalam handphone anda?
R
Q
: Setiap malam jika ada waktu senggang.
: Sejauh mana handphone digunakan dalam pembinaan hidup beriman
yang anda ikuti?
R
: Sejauh saya menggunakan untuk bermanfaat bagi kehidupan beriman
saya.
: Sejauh ini apakah handphone memberikan manfaat bagi hidup beriman
anda?
Q
R
Q
: Sangat bermanfaat.
: Apa yang perlu diupayakan untuk mengatasi dampak negatif penggunaan
handphone terhadap hidup beriman anda?
R
: Tetaplah membina hidup beriman dan lebih dekat dengan Tuhan.
(14)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 : Penjelasan Alur Video
1. Si otong dan Teknologi
Video ini menceritakan si otong tokoh utama yang memiliki handphone
dan menggunakan berbagai macam aplikasi tetapi aplikasi yang sejatinya
membantu seperti microsoft office, kalkulator di unistal, jadi si otong
hanya meninggalkan aplikasi seperti game dan media sosial. Si otong dan
orang-orang menggunakan handphone tanpa memperdulikan waktu, mulai
pagi hingga pagi, malam dan kembali pagi lagi. Selanjutnya di situasi lain
otong sanggat menggemari bermain PS hingga lupa waktu dan akirnya
tugas dan tanggungjawabnya terabaikan. Kemuidan diakhir video terdapat
pesan-pesan bagi pengguna handphone.
2. Disconnect To Connect
Video ini mengisahkan orang-orang zaman sekarang yang memiliki
handphone yang canggih dan mereka selalu menggunkan handphone
tersebut tanpa memperhatikan dunia sekitar mereka, sehingga orang-orang
disekitar mereka terabaikan, istri, suami, anak, teman bahkan Tuhan.
Tetapi diakhir video ditampilkan kilas balik dari sikap yang sebelumnya
disconnet menjadi connect terhadap lingkungan sekitar, dan situasi ini
lebih menyenangkan dari situasi sebelumnya.
3. Kekayaan Iman Katolik
Video kekayaan iman katolik berisi mengenai penjelasan-penjelasan
mengenai Iman Katolik dimulai dengan sejarah munculnya katolik,
selanjutnya penjelasan mengenai ciri khas Katolik yaitu Satu, Kudus,
Katolik, dan Apostolik. Kemudian penjelasan mengenai Sakramensakramen katolik yaitu sakramen baptis, sakramen ekaristi, sakramen
krisma, sakramen tobat, sakramen perminyakan, sakramen imamat,
sakramen perkawinan. Selanjutnya video menjelaskan mengenai Litugi
dan Hierarki. Selanjutnya penjelasan mengenai Dogma atau ajaran Iman
katolik yaitu Tritunggal Mahakudus, video juga menjelaskan tentang doadoa dan orang-orang Kudus.
(15)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 : Foto-foto kegiatan selama penelitian
(16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 : Surat Penelitian
(17)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 : Surat Keputusan Uskup Agung Pontianak
(18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6: Susunan Pengurus Dewan Pastoral Paroki Salib Suci Ngabang,
Kalimantan Barat
(19)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7: Surat selesai penelitian
(20)
Download