1 BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Dalam

advertisement
BAB 1
Pendahuluan
1.1.
Latar Belakang
Dalam sebuah institusi, baik yang memiliki skala kecil maupun besar,
orang-orang yang terlibat di dalamnya dipastikan tidak dapat terlepas dari
kegiatan komunikasi. Bekerja di dalam sebuah perusahaan mustahil bagi kita
untuk bekerja sendiri ataupun bekerja tanpa berkomunikasi dengan orang
lain. Komunikasi saja tidaklah cukup, tetapi kita harus mengetahui apakah
pesan yang diterima sesuai dengan apa yang disampaikan. Salah menafsirkan
makna dari suatu pesan dapat menimbulkan sebuah konflik yang mungkin
berakibat fatal. Contoh nyatanya ketika kita mengangguk yang dimaksud
adalah pernyataan bahwa kita setuju tetapi belum tentu orang yang menerima
pesan memiliki kesamaan penafsiran.
“Communication it is a process that makes common to or several
what was the monopoly of one or some one”(Dr. Wiryanto, MA, 2008).
Komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau
lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang. Mengutip dari
Harold D. Lasswell mengatakan bahwa cara yang terbaik untuk
menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut:
“Who Says What In which Channel To Whom With What Effect?” (siapa
mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa dengan efek bagaimana?)
(Dr. Wiryanto, MA, 2008).
Dari beberapa definisi tersebut dapat dipahami bahwa komunikasi
adalah sebuah proses interaksi yang dilakukan oleh manusia untuk
menyampaikan pesan kepada orang lain berupa komunikasi verbal maupun
komunikasi nonverbal. Komunikasi menjadi sarana utama dan juga menjadi
kebutuhan dasar manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Komunikasi tidak
hanya penting dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar, tetapi
komunikasi juga dibutuhkan ketika kita berada dalam lingkungan
kerja.Komunikasi yang dibutuhkan dalam lingkup kerja haruslah komunikasi
yang lebih mendalam. Komunikasi mendalam ini terbentuk dengan adanya
komunikasi interpersonal yang baik antar rekan kerja dan seluruh bagian
1
2
perusahaan.
Ketika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita tidak hanya sekedar
mengerjakan pekerjaan tetapi kita tetap membutuhkan interaksi yang dimulai
dengan komunikasi agar diri dan keahlian kita semakin berkembang, baik
komunikasi dengan sesama rekan kerja ataupun berkomunikasi dengan
atasan. Dari komunikasi tersebut kita dapat menyalurkan aspirasi, memberi
tanggapan, memberi bantahan, mendapat masukan, mendapat saran baru,
memberi saran, dan lain-lain. Komunikasi inilah yang menjadi salah satu
faktor yang membantu berkembangnya sebuah perusahaan. Oleh sebab itu,
komunikasi menjadi hal yang sangat penting, tidak hanya komunikasi saja
tetapi lebih spesifiknya adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan antar
karyawan.
Selain komunikasi interpersonal, teori akomodasi dianggap penting
berkaitan dengan perkembangan sebuah perusahaan dalam mencapai visinya.
Teori akomodasi ini menunjukkan adanya toleransi komunikasi antar pribadi
dalam sebuah perusahaan khususnya dalam tim. Dari kedua hal penting
tersebut terjadi saling berkaitan dimana komunikasi interpersonal dan teori
komunikasi tidak hanya penting tapi saling melengkapi. Tanpa adanya
komunikasi interpersonal tidak dapat muncul dan menghasilkan goal yang
diinginkan perusahaan. Begitu pula tanpa adanya penerapan teori akomodasi
mustahil sebuah komunikasi dapat berjalan selaras tanpa adanya perdebatan.
Komunikasi interpersonal ini penting karena dalam sebuah perusahan besar
seperti PT Traveloka Indonesia, menyatukan banyak karyawan tidaklah
mudah. Dibutuhkan sebuah manajemen yang membantu menyatukan
komunikasi, agar setiap karyawan memiliki satu tujuan yang sama sesuai visi
dari PT Traveloka Indonesia.
“Interpesonal communicationis the communication that takes place
between people who are in some way connected” (DeVito, 2013). Dimana
menurut beliau komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi
antara orang-orang yang karena beberapa cara menjadi “terhubung” seperti
misalnya hubungan ayah dan anak, majikan dan karyawan, guru dan
mahasiswa
dan
sebagainya.
Mengacu
pada
pengertian
komunikasi
interpersonal dapat kita ketahui bahwa hampir semua yang kita lakukan
dengan orang lain merupakan tindakan komunikasi interpersonal. Ini
3
menunjukkan bahwa secara tidak langsung keberhasilan dan jalinan
hubungan yang baik dengan partner tergantung pada efektifias komunikasi
interpersonal.
Berdasarkan pentingnya komunikasi interpersonal maka peneliti akan
meneliti bagaimana cara yang dilakukan PT Traveloka Indonesia atau yang
biasa lebih dikenal dengan traveloka.com untuk mengarahkan seluruh
karyawan agar lebih fokus dan merasa memiliki peran penting dalam PT
Traveloka Indonesia. PT Traveloka Indonesia dipilih peneliti karena memiliki
trade record yang bagus dilihat dari perkembangan perusahaannya yang
cukup cepat dan memiliki banyak keunggulan. PT Traveloka Indonesia
merupakan salah satu situs pembelian tiket penerbangan domestik dan
internasional yang berdiri sejak 2012. PT Traveloka Indonesia ini memiliki
kelebihan yaitu memberikan harga yang jujur dimana seluruh biaya yang
dibayarkan sudah termasuk pajak tanpa perlu adanya biaya lain-lain. PT
Traveloka Indonesia berkembang tidak hanya menjadi situs penjualan tiket
pesawat murah dan praktis tetapi mulai merambah pada penjualan booking
hotel murah.
No
Nama Perusahaan
Peringkat di Indonesia
1.
Traveloka.com
124
2.
Tiket.com
166
3.
Pegipegi.com
489
4.
Nusatrip.com
588
5.
Utiket.com
1671
Tabel 1.1. Tabel Peringkat Perusahaan Online Ticketing
Berdasarkan hasil penelitian yang diunduh pada 14 Maret 2015 pukul
15.00 WIB, PT Traveloka Indonesia berada pada urutan ke 124 peringkat
website di Indonesia mengalahkan situs yang serupa yaitu tiket.com yang
hanya berada pada urutan ke 166 di Indonesia. Tidak hanya itu, PT Traveloka
Indonesia juga berhasil mengalahkan Utiket.com yang berada jauh dibawah
4
yaitu peringkat 1671 di Indonesia (Alexa Internet, 2015).
Gambar 1.1. Peringkat Traveloka.com bedasarkan www.alexa.com
Gambar 1.2. Peringkat Tiket.com bedasarkan www.alexa.com
Gambar 1.3. Peringkat pegipegi.com bedasarkan www.alexa.com
5
Gambar 1.4. Peringkat nusatrip.com bedasarkan www.alexa.com
Gambar 1.5. Peringkat utiket.com bedasarkan www.alexa.com
Alexa.com merupakan sebuah situs analisis perusahaan yang berdiri
pada tahun 1996 dan menyediakan analisa pengukuran suatu situs yang sudah
tersertifikasi. Data yang didapatkan oleh Alexa.com berdasarkan dari jumlah
orang yang mengakses situs sebuah perusahaan tersebut.
Selain dari Alexa.com, berikut merupakan data yang didapatkan dari
Google Play Store yang diunduh pada 20 Maret 2015 pukul 22.00
menggunakan aplikasi Google Play Store mengenai data pengguna aplikasi
traveloka.com, tiket.com, dan utiket.com di android yang telah mengunduh
aplikasi tersebut (Google, 2015) .
6
Gambar 1.6. Pengguna aplikasi traveloka.com di Google Play Store
Gambar 1.7. Pengguna aplikasi Tiket.com di Google Play Store
Gambar 1.8. Pengguna aplikasi Utiket.com di Google Play Store
7
Google Play Store merupakan layanan konten digital yang dimiliki
oleh google yang berfungsi sebagai media untuk para konsumen atau
pengguna untuk mengunduh berbagai aplikasi yang telah tersedia.
Dari data tersebut terlihat bahwa PT Traveloka Indonesia dapat
dengan cepat berkembang tidak hanya pemesanan melalui website, tetapi juga
dari sisi mobile apps. Tidak hanya itu, perkembangan karyawan PT
Traveloka Indonesia juga sangat signifikan berawal dari 10-20 orang hingga
mencapai 300 orang lebih dalam waktu yang cukup singkat yaitu kurang
lebih 3 tahun yang difungsikan untuk mendukung perkembangan PT
Traveloka Indonesia. Perkembangan karyawan yang meningkat drastis
tersebut menjadikan peran komunikasi interpersonal menjadi semakin penting
karena perusahaan harus mampu menyatukan seluruh masukan, pendapat,
dan komunikasi menjadi satu walapun para karyawan terdiri dari latar
belakang yang beragam. Selain itu perlu adanya penerapan mengenai teori
akomodasi yang menunjukkan pentingnya saling kompromi antar karyawan.
Peneliti merasa perlu adanya penelitian mengenai bagaimana sebuah
perusahan dapat mengarahkan para karyawannya agar memiliki satu tujuan
yang sama yaitu mencapai visi dari perusahaan PT Traveloka Indonesia yaitu
to be the number one, most preferred customers online travel service
solution. Diharapakan setelah penelitian ini dilakukan, hasilnya dapat
digunakan dan menjadi referensi untuk perusahaan lain agar dapat mengikuti
penerapan yang dilakukan oleh PT Traveloka Indonesia dalam membangun
komunikasi interpersonal antar karyawan dalam perusahaan. Berikut nama
yang akan menjadi judul dalam penelitian ini adalah Penerapan Teori
Akomodasi antar Karyawan Divisi Komunikasi untuk Mewujudkan Visi
PT Traveloka Indonesia.
1.2.
Fokus Penelitian
Penelitian difokuskan pada bagaimana PT Traveloka Indonesia
mampu untuk mengaplikasikan teori akomodasi didalam perusahaan dan
mampu menciptakan sebuah kondisi agar para karyawan divisi komunikasi
dalam departemen visual desain dapat saling menggunakan komunikasi
8
interpersonal dengan baik walaupun mereka berasal dari latar belakang yang
berbeda tetapi mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu mencapai visi
dari perusahaan.
1.3.
Pertanyaan Penelitian
a.
Bagaimana aplikasi teori akomodasi yang diterapkan PT Traveloka
Indonesia untuk menyatukan karyawan yang beragam?
1.4.
Tujuan Penelitian
Berikut merupakan tujuan dari penelitian yang akan diketahui adalah:
a.
Dengan adanya penelitian ini diharapakan dapat mengetahui
perkembangan teori akomodasi yang diterapkan PT Traveloka
Indonesia untuk menyatukan karyawan yang beragam di PT Traveloka
Indonesia
khususnya
divisi
komunikasi
yang
berada
dalam
departemen marketing visual desain.
b.
Penelitian ini ditujukan agar menjadi pembelajaran bagaimana cara
mengkondisikan karyawan untuk dapat berkomunikasi secara baik di
dalam sebuah perusahaan.
1.5.
Metodologi Penelitian
Penelitian yang valid adalah penelitian yang harus memiliki manfaat
yang jelas bagi kehidupan manusia, baik secara praktis pragmatis, maupun
manfaat secara teoritis dan normatif. Berikut manfaat yang ingin dicapai
dalam penelitian skripsi ini adalah:
a.
Manfaat Akademis
Manfaatnya untuk memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu
komunikasi dalam bidang akademis baik untuk masa sekarang
maupun di masa yang akan datang, khususnya dalam pembatasan
seputar teori akomodasi dan komunikasi interpersonal dalam
perusahaan.
9
b.
Manfaat Praktis
Sebagai bentuk penerapan agar semakin mampu menjalin hubungan
dan komuniaksi yang lebih baik antar karyawan dalam PT Traveloka
Indonesia.
c.
Manfaat Umum
Diharapkan sebagai sumber informasi bagi masyarakat agar dapat
lebih memahami teori akomodasi serta pentingnya penggunaan
komunikasi interpersonal antar pribadi.
1.6.
Sistematika Penulisan
Penelitian ini terdiri dari 5 bab utama yaitu:
BAB I:
PENDAHULUAN
Bab
ini
berisikan
Latar
Belakang,
Fokus
Penelitian,
Pernyataan Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian serta
Sistematika penelitian yang akan digunakan dalam penelitian
ini.
BAB II:
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian sistematis mengenai hasil penelitian
yang sudah ada / terdahulu yang akan dikaji kembali dalam
skripsi ini. Pembahasan terdiri dari Penelitian sebelumnya
(State of The Art), Landasan Konseptual dan Kerangka
Pemikiran.
BAB III:
METODE PENELITIAN
Bab
Metodologi
Penelitian
ini
membahas
mengenai
pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian
kualitatif, Tipe Penelitian, Teknik Pengumpulan data dan
Metode Pengumpulan Data.
10
BAB IV:
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas mengenai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, dimana penelitian ini mencakup Gambaran Hasil
penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan.
BAB V:
SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan bab terakhir dari rangkaian penelitian yang
berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini menjelaskan
bagaimana kita mengambil inti dari objek yang kita teliti
sedangkan saran merupakan pendapat kita untuk dapat
memperbaiki hasil penelitian agar menjadi lebih baik lagi.
Download