PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN

advertisement
Choirul Huda, Djoko Adi S.
PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA
Choirul Huda, Djoko Adi Susilo
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan
mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL. Tujuan akhirnya
adalah meningkatkan kompetensi pedagogik dan kopetensi profesional mahasiswa
calon guru. Pengembangan model PPL dilakukan melalui perbaikan model
penyelenggaraan PPL dan pembimbingannya.
Perbaikan model penyelenggaraan PPL dilaksanakan melalui perbaikan kualitas
proses pembelajaran di kelas. Mahasiswa tidak hanya praktik mengajar tetapi
didahului perancangan model, metode, skenario, dan atau evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas berdasarkan temuan hasil observasi di
kelas, guru, dan siswa. Sehingga mahasiswa melakukan kegiatan semi PTK
(Penelitian Tindakan Kelas). Dikatakan semi PTK karena mahasiswa tidak melakukan
PTK secara penuh. Hal ini karena mereka masih dalam tahap belajar mendidik di
sekolah/praktik mengajar. Oleh karena itu, pembimbingan PPL oleh DPL lebih
mengarah pada kegiatan PTK bukan pembelajaran di kelas. Pembimbingan kegiatan
belajar di kelas dilakukan oleh guru pamong.
Agar selaras dengan tujuan tersebut, maka evaluasi PPL tidak hanya didasarkan
pada kemampuan mengajar di kelas tetapi didasarkan kepada berbagai kemampuan
mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Evaluasi PPL didasarkan pada kemampuan
mengajar di kelas, proposal kegiatan perbaikan pembelajaran, portofolio, kompetensi
personal dan sosial, dan laporan hasil kegiatan semi PTK.
Pengembangan model PPL ini dilaksanakan melalui 1) evaluasi pelaksanaan
PPL yang sudah ada di lingkungan Universitas Kanjuruhan Malang, 2) perancangan
draf model PPL, 3) pembahasan dengan ahli, 4) revisi model PPL, 5) uji coba model
PPL, dan 6) evaluasi model PPL. Uji coba model akan dilakukan kepada tiga
kelompok mahasiswa PGSD Universitas Kanjuruhan Malang yang sedang PPL. Setiap
kelompok terdiri dari 10 mahasiswa. Ketiga kelompok tersebut melaksanakan PPL di
tiga sekolah latihan yang berkualitas baik (akreditasi A).
Berdasarkan analisis data diperoleh, 53% mahasiswa peserta PPL Setuju, 27%
Sangat Setuju, 14,2% Cukup Setuju, dan 5% Tidak Setuju. Menurut peserta PPL,
model PPL semi PTK lebih dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan
profesioanl dibanding model PPL yang hanya praktik mengajar.
Kata kunci: pengembangan, model PPL, semi PTK
mahasiswa dalam rangka pembentukan
PENDAHULUAN
Program Pengalaman Lapangan
(PPL)
merupakan
intrakurikuler
yang
wajib
kompetensi
profesional
sebagai
kegiatan
pengejawantahan kompetensi akademik
diikuti
melalui kegiatan praktik dalam konteks
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
otentik di sekolah di bawah bimbingan
kontribusi
dan supervisi dosen pembimbing dan
kompetensi pedagogik dan profesional
Guru Pamong (Tim Univ. Kanjuruhan
mahasiswa.
Malang, 2007).
pembentukan
Pembimbingan PPL oleh DPL
Berdasarkan
penelitian
sebelumnya
(Choirul
ditemukan
beberapa
mahasiswa
dalam
PPL
H,
2007)
ditambah frekuensinya karena lokasi
kelemahan
sekolah berjauhan letaknya. Karena
kesibukannya,
banyak
menjelaskan, membuat variasi, dan
mengunjungi
mahasiswa
mengelola
mahasiswa
kelas
yaitu
melalui kunjungan ke sekolah sulit
kemampuan
mahasiswa
masih
dosen
melakukan
yang
tidak
saat
pembelajaran
cukup rendah. Kemampuan mahasiswa
sehingga kurang mengetahui kelemahan
dalam melakukan studi kasus masih
mahasiswa dalam proses pembelajaran.
rendah. Hal ini karena minimnya bekal
yang
mereka
terima
saat
kuliah.
Demikian pula ujian PPL oleh
DPL di kelas kurang berdampak dalam
Mahasiswa non BK hanya mendapatkan
pembentukan
bekal
dan
dan profesional mahasiswa. Hal ini
Konseling yang hanya 2 sks. Hanya
karena DPL hanya menguji sekali pada
dengan bekal satu matakuliah tentu
saat PPL akan berakhir. Sehingga
mahasiswa akan kurang mampu dalam
berbagai kelemahan mahasiswa ketika
membuat diagnosis permasalahan siswa
mengajar tidak dapat diperbaiki lagi di
di sekolah. Hasil survey terhadap 20
kelas, karena PPL sudah akan berakhir.
mahasiswa yang sedang melaksanakan
Ditemukan
PPL tahun 2013 menunjukkan bahwa
menguji di sekolah, tetapi menguji di
85% lebih mahasiswa merasa kesulitan
kampus,
dalam melakukan studi kasus.
menguji.
matakuliah
Bimbingan
PPL diawali dengan observasi
dan
orientasi
terhadap
kegiatan
kompetensi
beberapa
bahkan
dosen
ada
Peran/tugas
pembelajaran
pedagogik
yang
guru
antara
tidak
tidak
dalam
lain
(1)
administrasi dan pembelajaran di kelas
menggunakan berbagai sumber dan
yang akan dijadikan laporan kelompok.
media
Berdasarkan
kepada
pembelajarannya menarik, efektif, dan
mahasiswa peserta PPL tahun 2013
menyenangkan, (2) mengelola kelas, (3)
diperoleh bahwa mereka merasa laporan
mendorong siswa untuk memecahkan
kelompok
masalah
wawancara
kurang
memberikan
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
pembelajaran,
sendiri,
supaya
mengungkapkan
Choirul Huda, Djoko Adi S.
pemikirannya secara lisan dan tertulis,
digunakan
dan
untuk
proses dan hasil belajar siswa
menciptakan lingkungan sekolah yang
(Direktorat Ketenagaan Dikti,
lebih baik untuk belajar (Suhardjo dan
2006).
Umi S, dalam Tim LP3L, 2007).
Karena mahasiswa PPL belum
melibatkan
Seorang
guru
siswa
dituntut
mampu
memiliki
untuk
pengalaman
nyata
dalam
maka
proses
memecahkan masalah yang dihadapi di
melaksanakan
dalam kelas. Hal ini berarti mereka
pembimbingannya haruslah intensif. Di
dituntut
dan
isi lain, DPL PPL biasanya sibuk
Tindakan
dengan berbagai kegiatan di kampus.
Kelas (PTK) dengan baik. Apalagi
Apalagi lokasi sekolah-sekolah yang
model
dilaksanakan
dibimbing berjauhan dan cukup jauh
menekankan
dari
mampu
melaksanakan
merancang
Penelitian
PPG
yang
Pemerintah
sangat
kemampuan guru dalam PTK.
PTK merupakan suatu bentuk
PTK,
mengukur
kampus.
Untuk
dikembangkan
model
memungkinkan
DPL
itu
perlu
PPL
yang
membimbing
kajian yang bersifat reflektif untuk
secara optimal, mahasiswa memperoleh
memperbaiki kondisi nyata di dalam
bimbingan
kelas (Ghony, 2008:8). PTK merupakan
mahasiswa
bisa
prosedur penelitian di
pembelajaran
dengan
dirancang
untuk
kelas
yang
menanggulangi
masalah nyata yang dialami guru di
1) Peningkatan
kinerja
belajar
mutu
3) Peningkatan
dan
meningkatkan kompetensi pedagogik
proses
profesional
mahasiswa;
2)
merancang model pembimbingan PPL
oleh DPL yang efektif dan efisien.
kualitas
KAJIAN PUSTAKA
belajar,
Kompetensi Guru
sumber
belajar
lainnya.
Berdasarkan UU
4) Peningkatan kualitas prosedur
alat
baik,
Tujuan penelitian ini adalah 1)
penggunaan media, alat bantu
dan
melaksanakan
mahasiswa meningkat.
dan
pembelajaran di kelas.
dan
baik,
mengembangkan model PPL yang dapat
siswa di sekolah.
2) Peningkatan
dengan
kompetensi pedagogik dan profesional
kelas itu. Hal ini sesuai dengan luaran
PTK antara lain yaitu:
PPL
evaluasi
yang
nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
“kompetensi
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
adalah
seperangkat
Choirul Huda, Djoko Adi S.
pengetahuan,
keterampilan,
dan
pembelajaran secara luas dan mendalam
perilaku yang harus dimiliki, dihayati,
yang
dan dikuasai oleh guru atau dosen
peserta
dalam
tugas
kompetensi
yang
guru
Standar
Nasional
melaksanakan
keprofesionalan”.
Kompetensi
merupakan
perpaduan
kemampuan
personal,
antara
keilmuan,
memungkinkan
didik
membimbing
memenuhi
standar
ditetapkan
dalam
Pendidikan.
Kompetensi ini berhubungan dengan
penyelesaian
tugas-tugas
keguruan.
teknologi, sosial, dan spiritual yang
Kompetensi ini sangat penting, sebab
secara kaffah membentuk kompetensi
langsung berhubungan dengan kinerja
standar profesi guru (Mulyasa, 2007).
yang
Kompetensi guru mencakup kompetensi
keprofesionalan seorang guru dapat
pedagogik,
dilihat dari kompetensi ini.
profesional,
kepribadian,
ditampilkan.
dan sosial.
Beberapa
Dalam
Standar
Nasional
Tingkat
kemampuan
yang
berhubungan dengan kompetensi ini
Pendidikan
dikemukakan
bahwa
antara
kompetensi
paedagogik
adalah
pelajaran sesuai dengan bidang studi
kemampuan mengelola pembelajaran
yang diajarkan; b) mengaplikasikan
peserta
berbagai
didik,
pelaksanaan
proses
dan
pengembangan
perancangan
pembelajaran,
hasil
mengaktualisasikan
yang
didik
berbagai
dimilikinya.
pedagogik
evaluasi
belajar,
peserta
dan
dan
untuk
potensi
Kompetensi
diantaranya
meliputi
dan
pemanfaatan
a)
penguasaan
metodologi
dan
pembelajaran;
c)
memanfaatkan
berbagai
sumber
belajar;
materi
strategi
merancang
d)
dan
media
dan
melaksanakan
evaluasi pembelajaran; e) menyusun
program
pembelajaran
(Tim
Univ.
Kanjuruhan Malang, 2008).
perancangan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran,
lain
Kompetensi
kepribadian
sekurang-kurangnya
teknologi pembelajaran, evaluasi hasil
kepribadian
belajar (Tim Univ. Kanjuruhan Malang,
dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa.
2008).
berakhlak mulia, menjadi teladan bagi
Dalam
Standar
yang
mencakup
mantap,
stabil,
Nasional
peserta didik dan masyarakat, secara
Pendidikan
dikemukakan
bahwa
objektif mengevaluasi kinerja sendiri,
kompetensi
profesional
adalah
dan
kemampuan
penguasaan
materi
mandiri dan berkelanjutan.
mengembangkan
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
diri
secara
Choirul Huda, Djoko Adi S.
Dalam
Pendidikan
Standar
Nasional
dikemukakan
dan memahami situasi dan kondisi
bahwa
sekolah untuk laporan kelompok.
kompetensi sosial adalah kemampuan
b. Menyusun rencana pembelajaran.
guru sebagai bagian dari masyarakat
c. Melaksanakan
latihan
praktik
untuk berkomunikasi dan bergaul secara
mengajar (terbimbing minimal 4 kali,
efektif dengan peserta didik, sesama
mandiri minimal 6 kali).
pendidik, dan masyarakat sekitar.
d. Ujian PPL.
Guru harus mampu berkomunikasi dan
e. Melaksanakan studi kasus mulai dari
bergaul secara efektif dengan peserta
identifikasi
didik,
prognosis,
sesama
pendidik,
tenaga
kependidikan, orang tua dan wali
peserta didik, serta masyarakat luas
(Tim Univ. Kanjuruhan Malang, 2008).
masalah,
dan
PPL
di
Universitas
intrakurikuler
merupakan
yang
wajib
kegiatan
diikuti
mahasiswa dalam rangka pembentukan
kompetensi
serta
f. Menyusun
laporan
PPL
yang
meliputi laporan tentang pengelolaan
pelaksanaan
praktik
dan
layanan
pembelajaran,
bimbingan siswa.
Kanjuruhan Malang
PPL
treatment
melaporkan hasilnya;
sekolah,
Model
diagnosis,
profesional
sebagai
Penilaian PPL diorientasikan pada
aspek profesional, personal, dan sosial.
a. Aspek
Profesional
kemampuan
meliputi
merencanakan
dan
pengejawantahan kompetensi akademik
melaksanakan pembelajaran, layanan
melalui kegiatan praktik dalam konteks
bimbingan siswa, dan pengelolaan
otentik di sekolah di bawah bimbingan
sekolah.
dan supervisi dosen pembimbing dan
b. Aspek
Personal
Guru Pamong. PPL dirancang untuk
kedisiplinan,
melatih para calon guru menguasai
kepemimpinan.
terdiri
dari
partisipasi,
dan
kemampuan keguruan yang utuh dan
c. Aspek Sosial meliputi pergaulan dan
terintegrasi, sehingga mereka siap secara
kerjasama yang baik dengan kepala
mandiri mengemban tugas sebagai guru.
sekolah,
PPL
dilaksanakan
secara
guru,
karyawan,
teman
praktikan, dan siswa.
bertahap, yaitu:
a. Observasi dan orientasi lapangan
selama 1-2 minggu untuk mengenal
Beberapa Kelemahan Model PPL
Saat Ini
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
Berdasarkan
hasil
penelitian
memberikan
kontribusi
dalam
tentang PPL di Univeristas Kanjuruhan
pembentukan kompetensi pedagogik
Malang sebelumnya (Choirul H., 2007
dan profesional.
dan 2008) ditemukan kelemahan:
b. Mahasiswa kesulitan melaksanakan
a. Kompetensi profesional mahasiswa
peserta PPL belum
memuaskan,
terutama
keterampilan
dalam
studi kasus, karena minimnya bekal
yang mereka dapatkan saat kuliah.
c. Pembimbingan
PPL
oleh
DPL
menjelaskan, membuat variasi dan
kurang efektif karena frekuensinya
pengelolaan
Keterampilan
sangat kurang akibat kesibukan DPL
mengelola kelas mahasiswa masih
dan jauhnya lokasi sekolah latihan,
rendah. Hal ini kemungkinan karena
pembimbingan
mereka belum memiliki pengalaman
mahasiswa sedang mengajar di kelas.
mengajar
kelas.
secara
sebelumnya.
riil
di
kelas
Keterampilan
menjelaskan
mahasiswa
masih
tidak
pada
saat
d. Ujian PPL oleh DPL di akhir PPL
kurang
signifikan
dalam
meningkatkan
kompetensi
rendah terutama dalam meberikan
mahasiswa karena hanya dilakukan
contoh nyata dan variatif. Umumnya
sekali
contoh
mahasiswa dan DPL. Ditemukan
yang
diberikan
masih
dan
kurangnya
interaksi
monoton dan kurang kontekstual.
beberapa DPL tidak melakukan ujian
b. Kemampuan melakukan studi kasus
PPL di sekolah tapi di kampus,
mahasiswa masih rendah. Hal ini
bahkan ada yang tidak menguji PPL.
karena minimnya bekal keilmuan
Berdasarkan
beberapa
mereka. Mahasiswa hanya menerima
kelemahan sistem PPL selama ini
matakuliah
tersebut, perlu dirancang model PPL
Bimbingan
Konseling
sebesar 2 sks.
untuk mengatasi berbagai kelemahan
Berdasarkan
angket
yang
wawancara
disebarkan
dan
kepada
tersebut agar PPL bisa berjalan dengan
baik
dan
kompetensi
mahasiswa
mahasiswa yang telah melaksanakan
meningkat. Perancangan model PPL
PPL tahun 2013, ditemukan beberapa
tersebut
hal yang perlu segera ditangani sebagai
pertimbangan sebagai berikut.
berikut.
a. Pentingnya kemampuan guru dalam
a. Laporan
pengelolaan
kelompok
sekolah
didasarkan
pada
tentang
melaksanakan
kurang
dalam pelaksanaan PPG dan PLPG,
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
PTK
beberapa
sebagaimana
Choirul Huda, Djoko Adi S.
sehingga mahasiswa calon guru perlu
belajar,
diberikan
lainnya.
pengalaman
nyata
melaksanakan PTK. Oleh karena itu,
ketika
PPL
kesempatan
mahasiswa
untuk
diberi
melaksanakan
dan
sumber
belajar
4) Peningkatan kualitas prosedur
dan
alat
digunakan
evaluasi
untuk
yang
mengukur
PTK. Karena baru pertama kali
proses dan hasil belajar siswa.
melaksanakan PTK dan masih belum
5) Peningkatan kualitas penerapan
pernah
mengajar
di
kurikulum dan pengembangan
yang
kompetensi siswa di sekolah
dilaksanakan saat PPL tidak harus
(Direktorat Ketenagaan Dikti,
PTK secara penuh, tapi cukup semi
2006).
lapangan,
secara
maka
riil
PTK
PTK. Tujuan PTK lebih mengarah
pada
pemberian
sehingga
pengalaman,
target
capaian
dan
b. Perlunya bimbingan yang intensif
dari DPL. Karena mahasiswa masih
dalam taraf praktik dan belajar, maka
siklusnya disederhanakan.
DPL
Upaya
intensif. Agar pembimbingan PPL
untuk
kemampuan
meningkatkan
guru
menyelesaikan
pembelajaran
di
kelas
harus
membimbing
secara
dalam
bisa intensif ditengah kesibukan
masalah
DPL, maka pembimbingan PPL lebih
dapat
ditekankan
dalam
rangka
dilakukan melalui PTK. Hal ini
penyusunan rencana kegiatan PTK
karena
PTK merupakan prosedur
mahasiswa dan pnyusunan laporan
penelitian di kelas yang dirancang
PTK. Oleh karena itu DPL bisa
untuk menanggulangi masalah nyata
membimbing di kampus, tidak harus
yang dialami guru berkaitan dengan
di sekolah. Hal ini agar tidak terlalu
siswa di kelas itu. Hal ini sesuai
mengganggu aktivitas dosen.
dengan luaran PTK yaitu:
1) Peningkatan
kinerja
c. Evaluasi PPL diupayakan berbasis
belajar
siswa di sekolah.
2) Peningkatan
mutu
kemampuan mahasiswa tidak hanya
proses
pembelajaran di kelas.
3) Peningkatan
kinerja dan otentik. DPL menilai
sekali di sekolah, tapi berdasarkan
pada
kualitas
penggunaan media, alat bantu
kemampuan
mahasiswa
menemukan permasalahan di kelas,
merancang
kegiatan
merancang
model
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
perbaikan,
dan
media
Choirul Huda, Djoko Adi S.
pembelajaran, laporan kegiatan yang
disertai sekenario pembelajaran dan
rekaman pembelajaran di kelas (bisa
Instrumen Penelitian
berupa film).
d. Evaluasi
dalam
Untuk
kemampuan
proses
mahasiswa
pembelajaran
model
PPL
digunakan
mengetahui
yang
angket.
kelayakan
dikembangkan
Angket
berisi
dilakukan oleh guru pamong karena
berbagai pertanyaan untuk menggali
mereka
memahami
berbagai informasi tentang kelayakan
mahasiswa
model PPL. Angket ini menggunakan
bimbingannya dibanding DPL. Guru
skor skala 1-4. Selain angket dilakukan
pamong
hari
observasi dan wawancara kepada guru
berinteraksi dan membimbing secara
pamong dan mahasiswa peserta PPL
teknis mahasiswa.
untuk menggali lebih jauh tentang data
yang
lebih
kemampuan
hampir
setiap
penelitian. Angket berisi empat pilihan,
yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
merupakan
kurang setuju (KS) dan tidak setuju
yaitu
(TS). Untuk pertanyaan positif, jawaban
PPL
”SS” memiliki bobot 4, ”S” memiliki
berdasarkan model PPL yang sudah ada.
bobot 3, ”KS” memiliki bobot 2, ”TS”
Pegembangan yang dilakukan meliputi
memiliki bobot 1. Untuk pertanyaan
model
negatif bobotnya adalah sebaliknya.
penelitian
pengembangan,
mengembangkan
pelaksanaan
model
dan
model
pembimbingan PPL.
Penelitian
dilakukan
di
Universitas Kanjuruhan Malang dan 3
Teknik Analisis Data
Dalam
penelitian
data
cara
a)
Sekolah Dasar, yaitu SDN Tlogowaru,
dianalisis
SDN Sukun 1, dan SDN Sukun 3.
Mengkuantitatifkan hasil angket; b)
Ketiga SD tersebut dipilih karena
Tabulasi data; c) Menghitung presentase
merupakan sekolah unggulan di Kota
tiap-tiap
Malang dengan akreditasi A.
Menafsirkan persentase dari tiap-tiap
Kelayakan model PPL yang
dengan
ini
sub
variabel;
dan
d)
sub variabel secara kualitatif.
dikembangkan diperoleh dari para DPL,
guru pamong, dan 30 mahasiswa yang
melaksanakan uji coba model.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
prosedur berikut ini.
beberapa
1. Melakukan studi pustaka dan
analisis
terhadap
pelaksanaan
kelemahan
atau
kendala pembelajaran yang ada.
c. Mahasiswa merancang rencana
PPL di lingkungan Universitas
tindakan
Kanjuruhan Malang.
pembelajaran dibimbing DPL.
2. Merancang draf model PPL yang
baru.
perbaikan
d. Mahasiswa
melaksanakan
kegiatan semi PTK dibawah
3. Menyusun instrumen penelitian
bimbingan guru pamong dan
berupa angket kelayakan model
DPL di kampus. Sehingga DPL
PPL berdasarkan indikator yang
tidak perlu sering ke sekolah.
telah ditetapkan.
e. Kemampuan dalam merancang
4. Berdiskusi dengan beberapa dosen
yang kompeten dalam PPL di
lingkungan
Universitas
Kanjuruhan
Malang
untuk
memperoleh masukan.
5.
Revisi
model
dan melaksanakan pembelajaran
dinilai oleh guru pamong.
f. Mahasiswa
membuat
laporan
portofolio tentang berbagai hal
yang telah dilakukan selama
berdasarkan
masukan para ahli.
PPL (gambaran kondisi kelas,
siswa
6. Penggalian data penelitian kepada
yang
rencana
tindakan yang dipilih meliputi:
seluruh responden yang telah
model
mengujicoba.
pembelajaran,
7. Tabulasi dan analisis data
diajar,
pembelajaran,
metode
media
yang
digunakan, dan model evaluasi.
penelitian.
Disertai bukti-bukti berupa RPP,
skenario, foto media, dan foto
saat pembelajaran. Jika mungkin
Rancangan Penelitian
Rencana
model
PPL
yang
dikembangkan adalah sebagai berikut.
a. PPL
dilakukan
secara
berkelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 10 – 20 orang.
b. Observasi awal terhadap proses
pembelajaran di kelas, guru, dan
siswa
untuk
film saat PPL. Laporan dalam
bentuk
CD
untuk
beberapa
mahasiswa yang se Prodi agar
efisien).
g. DPL tidak menguji PPL di kelas
tetapi menilai dari proposal dan
laporan PTK.
mengetahui
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
Model pembimbingan PPL yang
direncanakan
adalah
d. Mahasiswa
sebagai
melaporkan
implementasi/kegiatan
berikut:
yang
sedang dilaksakan kepada dosen
a. Setelah mahasiswa observasi di
secara garis besar: keberhasilan
kelas (untuk mengetahui nilai
dan hambatannya (dibuat format
siswa,
laporannya agar seragam dan
ketuntasan
wawancara
belajar,
dengan
guru
mudah
memantau
pamong, siswa, dan mengamati
keberhasilannya).
guru
memberikan masukan dan saran
mengajar),
mahasiswa
menyusun rencana pembelajaran
untuk perbaikan jika perlu.
yang akan dilaksanakan meliputi
model,
metode,
evaluasi
media,
pembelajaran
e. Setelah
kelompok)
sesuai
kegiatan perbaikan pembelajaran
(individu
dalam
(semi PTK).
atau
rangka
menyusun rencana kegiatan PPL
tersebut.
c. Mahasiswa mulai melaksanakan
rencana kegiatan PPL dengan
selalu konsultasi ke DPL di
kampus.
DPL
masukan
dan
memberikan
saran
mahasiswa
membuat laporan PPL hasil
b. DPL membimbing mahasiswa
kampus
selesai,
dan
materi yang akan diajarkan.
di
Dosen
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
uji
coba
model PPL semi PTK di 3 sekolah dasar
oleh
mahasiswa
Kanjuruhan
tanggapan
PGSD
Malang
Universitas
tahun
mahasiswa
2014,
terhadap
rangkaian kegiatan PPL model semi
PTK sesuai dengan Grafik 1.
selama
implementasi program PPL.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
Tanggapan Mahasiswa terhadap Model PPL semi PTK
Tidak Setuju
Cukup Setuju
Observasi RPP
Observasi PBM
Observasi thd Model…
Latihan Mengajar Awal
PPL scr Team Teaching
PTK Meningkatkan…
PPL Meningkatkan PTK
PTK secara Team
PTK & Menemukan…
PTK & Menyusun Solusi
PTK & Merancang…
PTK & Merancang…
PTK lebih baik dari…
PTK lebih Berat dari…
PPL Memberi…
DPL Membimbing di…
Laporan sesuai kegiatan
Laporan PTK…
Format Laporan Sesuai
Laporan Berbentuk CD
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Setuju
Sangat Setuju
Grafik 1. Hasil angket terhadap Model PPL semi PTK
Secara total, maka disajikan seperti
model semi PTK adalah 53,8% dan
pada Grafik 2. Dari Grafik 2 tampak
yang Sangat Setuju adalah 27%. Bisa
bahwa
dikatakan bahwa 80,8% mereka Setuju
persentase
mahasiswa
yang
Setuju dengan rangkaian kegiatan PPL
dengan model PPL semi PTK.
53.8
60
40
27
14.2
20
5
0
Tidak
Setuju
Cukup
Setuju
Setuju
Sangat
Setuju
Grafik 2 Tanggapan mahasiswa terhadap model PPL semi PTK
Secara rinci hasil tanggapan mahasiswa
kelas
peserta PPL terhadap model PPL semi
administrasi sekolah.
PTK adalah sebagai berikut.
1. Pada
awal
PPL
peserta
(88%)
bukan
terhadap
2. Pada awal PPL, sebelum melakukan
Setuju
melakukan observasi terhadap RPP
PTK mahasiswa masih perlu latihan
mengajar (96%).
(96%), PBM oleh guru di kelas
3. Pada awal PPL latihan mengajar
(96%), dan model evaluasi guru di
dengan cara Team Teaching 32%
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
mahasiswa
Setuju,
Cukup
bukan hanya latihan mengajar.
Setuju, dan 12% Tidak Setuju.
Pada langkah ini mereka sering
Sehingga dapat dikatakan mereka
berdiskusi dengan guru pamong
lebih
dan mengali dari siswa secara
senang
56%
mengajar
secara
mandiri.
langsung.
4. Pandangan peserta PPL terhadap
d. Model
semi
PTK
dapat
model PPL semi PTK dibanding
meningkatkan
model PPL yang hanya latihan
merancang solusi permasalahan
mengajar:
PBM, 76% mahasiswa Setuju dan
a. Model
semi
PTK
meningkatkan
kemampuan
dapat
12% Sangat Setuju. Hal ini karena
kemampuan
mereka wajib merancang solusi
mengajar,
sebanyak
76%
mahasiswa
menyatakan
Setuju
setelah
menemukan
permasalahan. Ketika merncang
dan 8% Sangat Setuju. Alasan
solusi
mereka, dengan PTK bukan hanya
dibimbing DPL dan berdiskusi
latihan
dengan guru pamong. Selain itu
mengajar
merancang
tetapi
kegiatan
juga
juga
Terhadap
berbagai literatur sebagai dasar
pernyataan ini ada 8% yang Tidak
Setuju.
harus
membaca
pemilihan solusi.
e. Model
b. Model PPL semi PTK dapat
mereka
mereka
perbaikan
pembelajaran.
meningkatkan
permasalahan,
semi
meningkatkan
PTK
dapat
kemampuan
kemampuan
merancang media 64% Setuju dan
mahasiswa dalam melaksanakan
24% Sangat Setuju. Alasannya,
PTK,
mahasiswa
ketika
dan
permasalahan PBM, mereka juga
76%
menyatakan
Setuju
16%
Sangat Setuju.
c. Model
semi
meningkatkan
merancang
solusi
harus memikirkan media yang
PTK
dapat
kemampuan
sesuai agar dapat memudahkan
siswa
memahami
materi
menemukan permasalahan PBM
pelajaran. Selain itu, pemilihan
di kelas, 68% mahasiswa Setuju
media
dan 20% Sangat Setuju. Hal ini
dengan DPL ketika menyusun
karena tugas awal PPL adalah
proposal PTK dan diskusi dengan
menemukan permasalahan PBM
guru pamong.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
juga
dikonsultasikan
Choirul Huda, Djoko Adi S.
f. Model
semi
PTK
meningkatkan
mahasiswa
dalam
evaluasi
dapat
Setuju
12%
mahasiswa
kemampuan
menyatakan Setuju dan 44% Sangat
merancang
Setuju. Tanggapan yang Kurang
pembelajaran,
mahasiswa
mengajar,
dan
76%
Setuju sebesar 20% dan 24% Tidak
12%
Setuju.
Hal
ini
menarik
untuk
Sangat Setuju. Hal ini karena
disimak. Persentase yang Setuju dan
dalam penyusunan proposal PTK
Tidak Setuju cukup seimbang. Yang
mereka mendapat bimbingan dari
merasa berat karena membandingkan
DPL dan juga sudah berdsikusi
dengan mahasiswa lain yang hanya
dengan guru pamong. Mereka
praktik mengajar. Yang mersa tidak
juga
berat karena sesuai dengan skripsi
mempertimbangkan
hasil
observasi pada saat awal PPL.
g. Model
semi
PTK
lebih
bermanfaat dibanding PPL model
praktik
mengajar
menyatakan
Setuju
yang sedang dikerjakan dan sangat
menunjang.
6. Model pembimbingan PPL oleh DPL
saja
44%
dilakukan hanya di kampus, 56%
dan
36%
mahasiswa
Setuju,
20%
Tidak
Sangat Setuju, 16% Cukup Setuju
Setuju, dan 24% Cukup Setuju. Yang
dan 4% Tidak Setuju. Meskipun
menyatakan Tidak Setuju karena
ditotal 80% Setuju, tetapi ada
masih ingin dibimbing pada saat
yang Tidak Setuju. Hal ini karena
pelaksanaan
mereka membandingkan dengan
hanya saat menyusun proposal dan
PPL
merancang
mahasiswa
periode
sebelumnya dan rekan-rekannya
yang
PPL-nya
menggunakan
model mengajar saja.
h. Model
PPL
memberikan
melaksanakan
pembelajaran
solusi
bukan
permasalahan
PBM.
7. Pandangan peserta PPL terhadap
model dan format Laporan PPL:
semi
PTK
a. Kesesuaian model Laporan dengan
pengalaman
kegiatan PPL semi PTK, 96%
PTK
96%
mahasiswa menyatakan Setuju.
mahasiswa menyatakan Setuju.
b. Kesesuaian Format Laporan PPL
Tidak ada mahasiswa yang Tidak
68%
Setuju.
Setuju, 24% Cukup Setuju, dan
5. Model PPL semi PTK lebih berat
dibanding PPL yang hanya praktik
8%
mahasiswa
Tidak
banyaknya
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
menyatakan
Setuju.
mahasiswa
Cukup
yang
Choirul Huda, Djoko Adi S.
kurang
setuju
karena
agak
bisa dikatakan 80,8% Setuju. Model
berbeda dengan format laporan
PPL ini lebih dapat meningkatkan
skripsi model PTK di FKIP.
kompetensi pedagogik dan profesional
Sehingga mereka harus membuat
dibanding
penyesuaian.
Selain itu, model ini memberikan
c. Laporan PPL berbentuk CD 72%
Sangat Setuju dan 12% Setuju.
tambahan
hanya
praktik
mengajar.
keterampilan
dalam
melaksanakan PTK.
16% Cukup Setuju dan tidak ada
Model PPL terdiri dari berbagai
yang Tidak Setuju. Hal ini karena
kegiatan yang mengarah pada PTK.
mereka
Secara garis besar kegiatan PPL ini
merasa
lebih
efisien
dibanding dengan model cetak.
terdiri dari:
Jika ada revisi juga sangat mudah
1. Observasi awal terhadap RPP, PBM,
dan murah.
model evaluasi pembelajaran, dan
d. Pembuatan Laporan PPL semi
PTK membantu mahasiswa dalam
menyusun
skripsi,
siswa.
2. Pada awal PPL, sebelum melakukan
84%
PTK dilakukan latihan mengajar
mahasiswa menyatakan Setuju,
8% Cukup Setuju, dan 8% Tidak
dibanwah bimbingan guru pamong.
3. Mahasiswa merumuskan
Setuju. Mereka yang tidak setuju
karena format skripsi dan laporan
permasalahan PBM di kelas.
4.
Mahasiswa
menyusun
rencana
PPL agak berebeda dan skripsinya
perbaikan berupa proposal dibimbing
sudah dilakukan. Hal ini karena di
oleh DPL di kampus dan berdiskusi
PGSD, skripsi diprogramkan pada
dengan guru pamong.
semester
7/8
dan
PPL pada
5. Mahasiswa melaksanakan PTK. Guru
semester 8. Sehingga banyak yang
pamong
sudah selesai menyusun skripsi.
mahasiswa dalam mengajar.
6.
KESIMPULAN
Pengembangan
model
PPL
dengan melakukan kegiatan semi PTK
bukan hanya praktik mengajar ternyata
mendapat
respon
yang
baik
dari
mahasiswa. Sebanyak 53,8% Setuju dan
27% Sangat Setuju. Jika dijumlah, maka
menilai
Mahasiswa
kemampuan
menyusun
Laporan
kegiatan semi PTK untuk dinilai oleh
DPL.
7. Kompetensi Sosial dan Pribadi
dinilai oleh guru pamong.
8. Mahasiswa tidak membuat laporan
Studi Kasus.
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Choirul Huda, Djoko Adi S.
http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2
007/10/25/daur-hidupperangkat-lunaksoftware-lifecycle/ diakses pada tanggal 25
Mei 2010.
DAFTAR RUJUKAN
Anonim, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), Sinar
Grafika , Jakarta.
__________, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun
2005 tentang guru dan dosen,
Jakarta.
Choirul Huda, 2007, Identifikasi
Penguasaan
Keterampilan
Dasar Pembelajaran Mahasiswa
Program Studi D2 PGSD
Universitas Kanjuruhan Malang
Tahun 2007, hasil penelitian
mandiri.
__________, 2008, Profil Kompetensi
Profesional Mahasiswa FKIP
Universitas Kanjuruhan Malang
Peserta PPL Tahun 2008, LPPM
Unikama.
Ghony,
H.M.
Djunaedi,
2008,
Penelitian Tindakan Kelas,
Malang, UIN-Malang Press.
Hasibuan, J.J. & Moedjono, 2006,
Proses
Belajar
Mengajar,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat
Satuan
Pendidikan,
Remaja
Rosdakarya., Bandung.
____________,
2007,
Standar
Kompetensi dan Sertifikasi
Guru, Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Tim
LP3L Universitas Kanjuruhan
Malang, 2007, Buku Pedoman
PPL Mahasiswa Universitas
Kanjruhan Malang, Univ.
Kanjuruhan Malang, Malang.
Direktorat Ketenagaan Dikti, 2006, Pedoman
Penyusunan Usulan dan Laporan
Penelitian
Tindakan
Kelas
(Classroom Action Research), Jakarta. --------------, 2007, Keterampilan Dasar
Pembelajaran,
Univ.
Kanjuruhan
Malang,
Malang.
Dyah, 2007, Daur Hidup Perangkat
Lunak (Software Life Cycle).
Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014
Download