Choirul Huda, Djoko Adi S. PENGEMBANGAN MODEL PPL UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL MAHASISWA Choirul Huda, Djoko Adi Susilo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model PPL keguruan mahasiswa dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL. Tujuan akhirnya adalah meningkatkan kompetensi pedagogik dan kopetensi profesional mahasiswa calon guru. Pengembangan model PPL dilakukan melalui perbaikan model penyelenggaraan PPL dan pembimbingannya. Perbaikan model penyelenggaraan PPL dilaksanakan melalui perbaikan kualitas proses pembelajaran di kelas. Mahasiswa tidak hanya praktik mengajar tetapi didahului perancangan model, metode, skenario, dan atau evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas berdasarkan temuan hasil observasi di kelas, guru, dan siswa. Sehingga mahasiswa melakukan kegiatan semi PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Dikatakan semi PTK karena mahasiswa tidak melakukan PTK secara penuh. Hal ini karena mereka masih dalam tahap belajar mendidik di sekolah/praktik mengajar. Oleh karena itu, pembimbingan PPL oleh DPL lebih mengarah pada kegiatan PTK bukan pembelajaran di kelas. Pembimbingan kegiatan belajar di kelas dilakukan oleh guru pamong. Agar selaras dengan tujuan tersebut, maka evaluasi PPL tidak hanya didasarkan pada kemampuan mengajar di kelas tetapi didasarkan kepada berbagai kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Evaluasi PPL didasarkan pada kemampuan mengajar di kelas, proposal kegiatan perbaikan pembelajaran, portofolio, kompetensi personal dan sosial, dan laporan hasil kegiatan semi PTK. Pengembangan model PPL ini dilaksanakan melalui 1) evaluasi pelaksanaan PPL yang sudah ada di lingkungan Universitas Kanjuruhan Malang, 2) perancangan draf model PPL, 3) pembahasan dengan ahli, 4) revisi model PPL, 5) uji coba model PPL, dan 6) evaluasi model PPL. Uji coba model akan dilakukan kepada tiga kelompok mahasiswa PGSD Universitas Kanjuruhan Malang yang sedang PPL. Setiap kelompok terdiri dari 10 mahasiswa. Ketiga kelompok tersebut melaksanakan PPL di tiga sekolah latihan yang berkualitas baik (akreditasi A). Berdasarkan analisis data diperoleh, 53% mahasiswa peserta PPL Setuju, 27% Sangat Setuju, 14,2% Cukup Setuju, dan 5% Tidak Setuju. Menurut peserta PPL, model PPL semi PTK lebih dapat meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesioanl dibanding model PPL yang hanya praktik mengajar. Kata kunci: pengembangan, model PPL, semi PTK mahasiswa dalam rangka pembentukan PENDAHULUAN Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan intrakurikuler yang wajib kompetensi profesional sebagai kegiatan pengejawantahan kompetensi akademik diikuti melalui kegiatan praktik dalam konteks Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. otentik di sekolah di bawah bimbingan kontribusi dan supervisi dosen pembimbing dan kompetensi pedagogik dan profesional Guru Pamong (Tim Univ. Kanjuruhan mahasiswa. Malang, 2007). pembentukan Pembimbingan PPL oleh DPL Berdasarkan penelitian sebelumnya (Choirul ditemukan beberapa mahasiswa dalam PPL H, 2007) ditambah frekuensinya karena lokasi kelemahan sekolah berjauhan letaknya. Karena kesibukannya, banyak menjelaskan, membuat variasi, dan mengunjungi mahasiswa mengelola mahasiswa kelas yaitu melalui kunjungan ke sekolah sulit kemampuan mahasiswa masih dosen melakukan yang tidak saat pembelajaran cukup rendah. Kemampuan mahasiswa sehingga kurang mengetahui kelemahan dalam melakukan studi kasus masih mahasiswa dalam proses pembelajaran. rendah. Hal ini karena minimnya bekal yang mereka terima saat kuliah. Demikian pula ujian PPL oleh DPL di kelas kurang berdampak dalam Mahasiswa non BK hanya mendapatkan pembentukan bekal dan dan profesional mahasiswa. Hal ini Konseling yang hanya 2 sks. Hanya karena DPL hanya menguji sekali pada dengan bekal satu matakuliah tentu saat PPL akan berakhir. Sehingga mahasiswa akan kurang mampu dalam berbagai kelemahan mahasiswa ketika membuat diagnosis permasalahan siswa mengajar tidak dapat diperbaiki lagi di di sekolah. Hasil survey terhadap 20 kelas, karena PPL sudah akan berakhir. mahasiswa yang sedang melaksanakan Ditemukan PPL tahun 2013 menunjukkan bahwa menguji di sekolah, tetapi menguji di 85% lebih mahasiswa merasa kesulitan kampus, dalam melakukan studi kasus. menguji. matakuliah Bimbingan PPL diawali dengan observasi dan orientasi terhadap kegiatan kompetensi beberapa bahkan dosen ada Peran/tugas pembelajaran pedagogik yang guru antara tidak tidak dalam lain (1) administrasi dan pembelajaran di kelas menggunakan berbagai sumber dan yang akan dijadikan laporan kelompok. media Berdasarkan kepada pembelajarannya menarik, efektif, dan mahasiswa peserta PPL tahun 2013 menyenangkan, (2) mengelola kelas, (3) diperoleh bahwa mereka merasa laporan mendorong siswa untuk memecahkan kelompok masalah wawancara kurang memberikan Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 pembelajaran, sendiri, supaya mengungkapkan Choirul Huda, Djoko Adi S. pemikirannya secara lisan dan tertulis, digunakan dan untuk proses dan hasil belajar siswa menciptakan lingkungan sekolah yang (Direktorat Ketenagaan Dikti, lebih baik untuk belajar (Suhardjo dan 2006). Umi S, dalam Tim LP3L, 2007). Karena mahasiswa PPL belum melibatkan Seorang guru siswa dituntut mampu memiliki untuk pengalaman nyata dalam maka proses memecahkan masalah yang dihadapi di melaksanakan dalam kelas. Hal ini berarti mereka pembimbingannya haruslah intensif. Di dituntut dan isi lain, DPL PPL biasanya sibuk Tindakan dengan berbagai kegiatan di kampus. Kelas (PTK) dengan baik. Apalagi Apalagi lokasi sekolah-sekolah yang model dilaksanakan dibimbing berjauhan dan cukup jauh menekankan dari mampu melaksanakan merancang Penelitian PPG yang Pemerintah sangat kemampuan guru dalam PTK. PTK merupakan suatu bentuk PTK, mengukur kampus. Untuk dikembangkan model memungkinkan DPL itu perlu PPL yang membimbing kajian yang bersifat reflektif untuk secara optimal, mahasiswa memperoleh memperbaiki kondisi nyata di dalam bimbingan kelas (Ghony, 2008:8). PTK merupakan mahasiswa bisa prosedur penelitian di pembelajaran dengan dirancang untuk kelas yang menanggulangi masalah nyata yang dialami guru di 1) Peningkatan kinerja belajar mutu 3) Peningkatan dan meningkatkan kompetensi pedagogik proses profesional mahasiswa; 2) merancang model pembimbingan PPL oleh DPL yang efektif dan efisien. kualitas KAJIAN PUSTAKA belajar, Kompetensi Guru sumber belajar lainnya. Berdasarkan UU 4) Peningkatan kualitas prosedur alat baik, Tujuan penelitian ini adalah 1) penggunaan media, alat bantu dan melaksanakan mahasiswa meningkat. dan pembelajaran di kelas. dan baik, mengembangkan model PPL yang dapat siswa di sekolah. 2) Peningkatan dengan kompetensi pedagogik dan profesional kelas itu. Hal ini sesuai dengan luaran PTK antara lain yaitu: PPL evaluasi yang nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, “kompetensi Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 adalah seperangkat Choirul Huda, Djoko Adi S. pengetahuan, keterampilan, dan pembelajaran secara luas dan mendalam perilaku yang harus dimiliki, dihayati, yang dan dikuasai oleh guru atau dosen peserta dalam tugas kompetensi yang guru Standar Nasional melaksanakan keprofesionalan”. Kompetensi merupakan perpaduan kemampuan personal, antara keilmuan, memungkinkan didik membimbing memenuhi standar ditetapkan dalam Pendidikan. Kompetensi ini berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. teknologi, sosial, dan spiritual yang Kompetensi ini sangat penting, sebab secara kaffah membentuk kompetensi langsung berhubungan dengan kinerja standar profesi guru (Mulyasa, 2007). yang Kompetensi guru mencakup kompetensi keprofesionalan seorang guru dapat pedagogik, dilihat dari kompetensi ini. profesional, kepribadian, ditampilkan. dan sosial. Beberapa Dalam Standar Nasional Tingkat kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi ini Pendidikan dikemukakan bahwa antara kompetensi paedagogik adalah pelajaran sesuai dengan bidang studi kemampuan mengelola pembelajaran yang diajarkan; b) mengaplikasikan peserta berbagai didik, pelaksanaan proses dan pengembangan perancangan pembelajaran, hasil mengaktualisasikan yang didik berbagai dimilikinya. pedagogik evaluasi belajar, peserta dan dan untuk potensi Kompetensi diantaranya meliputi dan pemanfaatan a) penguasaan metodologi dan pembelajaran; c) memanfaatkan berbagai sumber belajar; materi strategi merancang d) dan media dan melaksanakan evaluasi pembelajaran; e) menyusun program pembelajaran (Tim Univ. Kanjuruhan Malang, 2008). perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, lain Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya teknologi pembelajaran, evaluasi hasil kepribadian belajar (Tim Univ. Kanjuruhan Malang, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa. 2008). berakhlak mulia, menjadi teladan bagi Dalam Standar yang mencakup mantap, stabil, Nasional peserta didik dan masyarakat, secara Pendidikan dikemukakan bahwa objektif mengevaluasi kinerja sendiri, kompetensi profesional adalah dan kemampuan penguasaan materi mandiri dan berkelanjutan. mengembangkan Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 diri secara Choirul Huda, Djoko Adi S. Dalam Pendidikan Standar Nasional dikemukakan dan memahami situasi dan kondisi bahwa sekolah untuk laporan kelompok. kompetensi sosial adalah kemampuan b. Menyusun rencana pembelajaran. guru sebagai bagian dari masyarakat c. Melaksanakan latihan praktik untuk berkomunikasi dan bergaul secara mengajar (terbimbing minimal 4 kali, efektif dengan peserta didik, sesama mandiri minimal 6 kali). pendidik, dan masyarakat sekitar. d. Ujian PPL. Guru harus mampu berkomunikasi dan e. Melaksanakan studi kasus mulai dari bergaul secara efektif dengan peserta identifikasi didik, prognosis, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan wali peserta didik, serta masyarakat luas (Tim Univ. Kanjuruhan Malang, 2008). masalah, dan PPL di Universitas intrakurikuler merupakan yang wajib kegiatan diikuti mahasiswa dalam rangka pembentukan kompetensi serta f. Menyusun laporan PPL yang meliputi laporan tentang pengelolaan pelaksanaan praktik dan layanan pembelajaran, bimbingan siswa. Kanjuruhan Malang PPL treatment melaporkan hasilnya; sekolah, Model diagnosis, profesional sebagai Penilaian PPL diorientasikan pada aspek profesional, personal, dan sosial. a. Aspek Profesional kemampuan meliputi merencanakan dan pengejawantahan kompetensi akademik melaksanakan pembelajaran, layanan melalui kegiatan praktik dalam konteks bimbingan siswa, dan pengelolaan otentik di sekolah di bawah bimbingan sekolah. dan supervisi dosen pembimbing dan b. Aspek Personal Guru Pamong. PPL dirancang untuk kedisiplinan, melatih para calon guru menguasai kepemimpinan. terdiri dari partisipasi, dan kemampuan keguruan yang utuh dan c. Aspek Sosial meliputi pergaulan dan terintegrasi, sehingga mereka siap secara kerjasama yang baik dengan kepala mandiri mengemban tugas sebagai guru. sekolah, PPL dilaksanakan secara guru, karyawan, teman praktikan, dan siswa. bertahap, yaitu: a. Observasi dan orientasi lapangan selama 1-2 minggu untuk mengenal Beberapa Kelemahan Model PPL Saat Ini Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. Berdasarkan hasil penelitian memberikan kontribusi dalam tentang PPL di Univeristas Kanjuruhan pembentukan kompetensi pedagogik Malang sebelumnya (Choirul H., 2007 dan profesional. dan 2008) ditemukan kelemahan: b. Mahasiswa kesulitan melaksanakan a. Kompetensi profesional mahasiswa peserta PPL belum memuaskan, terutama keterampilan dalam studi kasus, karena minimnya bekal yang mereka dapatkan saat kuliah. c. Pembimbingan PPL oleh DPL menjelaskan, membuat variasi dan kurang efektif karena frekuensinya pengelolaan Keterampilan sangat kurang akibat kesibukan DPL mengelola kelas mahasiswa masih dan jauhnya lokasi sekolah latihan, rendah. Hal ini kemungkinan karena pembimbingan mereka belum memiliki pengalaman mahasiswa sedang mengajar di kelas. mengajar kelas. secara sebelumnya. riil di kelas Keterampilan menjelaskan mahasiswa masih tidak pada saat d. Ujian PPL oleh DPL di akhir PPL kurang signifikan dalam meningkatkan kompetensi rendah terutama dalam meberikan mahasiswa karena hanya dilakukan contoh nyata dan variatif. Umumnya sekali contoh mahasiswa dan DPL. Ditemukan yang diberikan masih dan kurangnya interaksi monoton dan kurang kontekstual. beberapa DPL tidak melakukan ujian b. Kemampuan melakukan studi kasus PPL di sekolah tapi di kampus, mahasiswa masih rendah. Hal ini bahkan ada yang tidak menguji PPL. karena minimnya bekal keilmuan Berdasarkan beberapa mereka. Mahasiswa hanya menerima kelemahan sistem PPL selama ini matakuliah tersebut, perlu dirancang model PPL Bimbingan Konseling sebesar 2 sks. untuk mengatasi berbagai kelemahan Berdasarkan angket yang wawancara disebarkan dan kepada tersebut agar PPL bisa berjalan dengan baik dan kompetensi mahasiswa mahasiswa yang telah melaksanakan meningkat. Perancangan model PPL PPL tahun 2013, ditemukan beberapa tersebut hal yang perlu segera ditangani sebagai pertimbangan sebagai berikut. berikut. a. Pentingnya kemampuan guru dalam a. Laporan pengelolaan kelompok sekolah didasarkan pada tentang melaksanakan kurang dalam pelaksanaan PPG dan PLPG, Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 PTK beberapa sebagaimana Choirul Huda, Djoko Adi S. sehingga mahasiswa calon guru perlu belajar, diberikan lainnya. pengalaman nyata melaksanakan PTK. Oleh karena itu, ketika PPL kesempatan mahasiswa untuk diberi melaksanakan dan sumber belajar 4) Peningkatan kualitas prosedur dan alat digunakan evaluasi untuk yang mengukur PTK. Karena baru pertama kali proses dan hasil belajar siswa. melaksanakan PTK dan masih belum 5) Peningkatan kualitas penerapan pernah mengajar di kurikulum dan pengembangan yang kompetensi siswa di sekolah dilaksanakan saat PPL tidak harus (Direktorat Ketenagaan Dikti, PTK secara penuh, tapi cukup semi 2006). lapangan, secara maka riil PTK PTK. Tujuan PTK lebih mengarah pada pemberian sehingga pengalaman, target capaian dan b. Perlunya bimbingan yang intensif dari DPL. Karena mahasiswa masih dalam taraf praktik dan belajar, maka siklusnya disederhanakan. DPL Upaya intensif. Agar pembimbingan PPL untuk kemampuan meningkatkan guru menyelesaikan pembelajaran di kelas harus membimbing secara dalam bisa intensif ditengah kesibukan masalah DPL, maka pembimbingan PPL lebih dapat ditekankan dalam rangka dilakukan melalui PTK. Hal ini penyusunan rencana kegiatan PTK karena PTK merupakan prosedur mahasiswa dan pnyusunan laporan penelitian di kelas yang dirancang PTK. Oleh karena itu DPL bisa untuk menanggulangi masalah nyata membimbing di kampus, tidak harus yang dialami guru berkaitan dengan di sekolah. Hal ini agar tidak terlalu siswa di kelas itu. Hal ini sesuai mengganggu aktivitas dosen. dengan luaran PTK yaitu: 1) Peningkatan kinerja c. Evaluasi PPL diupayakan berbasis belajar siswa di sekolah. 2) Peningkatan mutu kemampuan mahasiswa tidak hanya proses pembelajaran di kelas. 3) Peningkatan kinerja dan otentik. DPL menilai sekali di sekolah, tapi berdasarkan pada kualitas penggunaan media, alat bantu kemampuan mahasiswa menemukan permasalahan di kelas, merancang kegiatan merancang model Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 perbaikan, dan media Choirul Huda, Djoko Adi S. pembelajaran, laporan kegiatan yang disertai sekenario pembelajaran dan rekaman pembelajaran di kelas (bisa Instrumen Penelitian berupa film). d. Evaluasi dalam Untuk kemampuan proses mahasiswa pembelajaran model PPL digunakan mengetahui yang angket. kelayakan dikembangkan Angket berisi dilakukan oleh guru pamong karena berbagai pertanyaan untuk menggali mereka memahami berbagai informasi tentang kelayakan mahasiswa model PPL. Angket ini menggunakan bimbingannya dibanding DPL. Guru skor skala 1-4. Selain angket dilakukan pamong hari observasi dan wawancara kepada guru berinteraksi dan membimbing secara pamong dan mahasiswa peserta PPL teknis mahasiswa. untuk menggali lebih jauh tentang data yang lebih kemampuan hampir setiap penelitian. Angket berisi empat pilihan, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kurang setuju (KS) dan tidak setuju yaitu (TS). Untuk pertanyaan positif, jawaban PPL ”SS” memiliki bobot 4, ”S” memiliki berdasarkan model PPL yang sudah ada. bobot 3, ”KS” memiliki bobot 2, ”TS” Pegembangan yang dilakukan meliputi memiliki bobot 1. Untuk pertanyaan model negatif bobotnya adalah sebaliknya. penelitian pengembangan, mengembangkan pelaksanaan model dan model pembimbingan PPL. Penelitian dilakukan di Universitas Kanjuruhan Malang dan 3 Teknik Analisis Data Dalam penelitian data cara a) Sekolah Dasar, yaitu SDN Tlogowaru, dianalisis SDN Sukun 1, dan SDN Sukun 3. Mengkuantitatifkan hasil angket; b) Ketiga SD tersebut dipilih karena Tabulasi data; c) Menghitung presentase merupakan sekolah unggulan di Kota tiap-tiap Malang dengan akreditasi A. Menafsirkan persentase dari tiap-tiap Kelayakan model PPL yang dengan ini sub variabel; dan d) sub variabel secara kualitatif. dikembangkan diperoleh dari para DPL, guru pamong, dan 30 mahasiswa yang melaksanakan uji coba model. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. prosedur berikut ini. beberapa 1. Melakukan studi pustaka dan analisis terhadap pelaksanaan kelemahan atau kendala pembelajaran yang ada. c. Mahasiswa merancang rencana PPL di lingkungan Universitas tindakan Kanjuruhan Malang. pembelajaran dibimbing DPL. 2. Merancang draf model PPL yang baru. perbaikan d. Mahasiswa melaksanakan kegiatan semi PTK dibawah 3. Menyusun instrumen penelitian bimbingan guru pamong dan berupa angket kelayakan model DPL di kampus. Sehingga DPL PPL berdasarkan indikator yang tidak perlu sering ke sekolah. telah ditetapkan. e. Kemampuan dalam merancang 4. Berdiskusi dengan beberapa dosen yang kompeten dalam PPL di lingkungan Universitas Kanjuruhan Malang untuk memperoleh masukan. 5. Revisi model dan melaksanakan pembelajaran dinilai oleh guru pamong. f. Mahasiswa membuat laporan portofolio tentang berbagai hal yang telah dilakukan selama berdasarkan masukan para ahli. PPL (gambaran kondisi kelas, siswa 6. Penggalian data penelitian kepada yang rencana tindakan yang dipilih meliputi: seluruh responden yang telah model mengujicoba. pembelajaran, 7. Tabulasi dan analisis data diajar, pembelajaran, metode media yang digunakan, dan model evaluasi. penelitian. Disertai bukti-bukti berupa RPP, skenario, foto media, dan foto saat pembelajaran. Jika mungkin Rancangan Penelitian Rencana model PPL yang dikembangkan adalah sebagai berikut. a. PPL dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 10 – 20 orang. b. Observasi awal terhadap proses pembelajaran di kelas, guru, dan siswa untuk film saat PPL. Laporan dalam bentuk CD untuk beberapa mahasiswa yang se Prodi agar efisien). g. DPL tidak menguji PPL di kelas tetapi menilai dari proposal dan laporan PTK. mengetahui Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. Model pembimbingan PPL yang direncanakan adalah d. Mahasiswa sebagai melaporkan implementasi/kegiatan berikut: yang sedang dilaksakan kepada dosen a. Setelah mahasiswa observasi di secara garis besar: keberhasilan kelas (untuk mengetahui nilai dan hambatannya (dibuat format siswa, laporannya agar seragam dan ketuntasan wawancara belajar, dengan guru mudah memantau pamong, siswa, dan mengamati keberhasilannya). guru memberikan masukan dan saran mengajar), mahasiswa menyusun rencana pembelajaran untuk perbaikan jika perlu. yang akan dilaksanakan meliputi model, metode, evaluasi media, pembelajaran e. Setelah kelompok) sesuai kegiatan perbaikan pembelajaran (individu dalam (semi PTK). atau rangka menyusun rencana kegiatan PPL tersebut. c. Mahasiswa mulai melaksanakan rencana kegiatan PPL dengan selalu konsultasi ke DPL di kampus. DPL masukan dan memberikan saran mahasiswa membuat laporan PPL hasil b. DPL membimbing mahasiswa kampus selesai, dan materi yang akan diajarkan. di Dosen HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji coba model PPL semi PTK di 3 sekolah dasar oleh mahasiswa Kanjuruhan tanggapan PGSD Malang Universitas tahun mahasiswa 2014, terhadap rangkaian kegiatan PPL model semi PTK sesuai dengan Grafik 1. selama implementasi program PPL. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. Tanggapan Mahasiswa terhadap Model PPL semi PTK Tidak Setuju Cukup Setuju Observasi RPP Observasi PBM Observasi thd Model… Latihan Mengajar Awal PPL scr Team Teaching PTK Meningkatkan… PPL Meningkatkan PTK PTK secara Team PTK & Menemukan… PTK & Menyusun Solusi PTK & Merancang… PTK & Merancang… PTK lebih baik dari… PTK lebih Berat dari… PPL Memberi… DPL Membimbing di… Laporan sesuai kegiatan Laporan PTK… Format Laporan Sesuai Laporan Berbentuk CD 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Setuju Sangat Setuju Grafik 1. Hasil angket terhadap Model PPL semi PTK Secara total, maka disajikan seperti model semi PTK adalah 53,8% dan pada Grafik 2. Dari Grafik 2 tampak yang Sangat Setuju adalah 27%. Bisa bahwa dikatakan bahwa 80,8% mereka Setuju persentase mahasiswa yang Setuju dengan rangkaian kegiatan PPL dengan model PPL semi PTK. 53.8 60 40 27 14.2 20 5 0 Tidak Setuju Cukup Setuju Setuju Sangat Setuju Grafik 2 Tanggapan mahasiswa terhadap model PPL semi PTK Secara rinci hasil tanggapan mahasiswa kelas peserta PPL terhadap model PPL semi administrasi sekolah. PTK adalah sebagai berikut. 1. Pada awal PPL peserta (88%) bukan terhadap 2. Pada awal PPL, sebelum melakukan Setuju melakukan observasi terhadap RPP PTK mahasiswa masih perlu latihan mengajar (96%). (96%), PBM oleh guru di kelas 3. Pada awal PPL latihan mengajar (96%), dan model evaluasi guru di dengan cara Team Teaching 32% Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. mahasiswa Setuju, Cukup bukan hanya latihan mengajar. Setuju, dan 12% Tidak Setuju. Pada langkah ini mereka sering Sehingga dapat dikatakan mereka berdiskusi dengan guru pamong lebih dan mengali dari siswa secara senang 56% mengajar secara mandiri. langsung. 4. Pandangan peserta PPL terhadap d. Model semi PTK dapat model PPL semi PTK dibanding meningkatkan model PPL yang hanya latihan merancang solusi permasalahan mengajar: PBM, 76% mahasiswa Setuju dan a. Model semi PTK meningkatkan kemampuan dapat 12% Sangat Setuju. Hal ini karena kemampuan mereka wajib merancang solusi mengajar, sebanyak 76% mahasiswa menyatakan Setuju setelah menemukan permasalahan. Ketika merncang dan 8% Sangat Setuju. Alasan solusi mereka, dengan PTK bukan hanya dibimbing DPL dan berdiskusi latihan dengan guru pamong. Selain itu mengajar merancang tetapi kegiatan juga juga Terhadap berbagai literatur sebagai dasar pernyataan ini ada 8% yang Tidak Setuju. harus membaca pemilihan solusi. e. Model b. Model PPL semi PTK dapat mereka mereka perbaikan pembelajaran. meningkatkan permasalahan, semi meningkatkan PTK dapat kemampuan kemampuan merancang media 64% Setuju dan mahasiswa dalam melaksanakan 24% Sangat Setuju. Alasannya, PTK, mahasiswa ketika dan permasalahan PBM, mereka juga 76% menyatakan Setuju 16% Sangat Setuju. c. Model semi meningkatkan merancang solusi harus memikirkan media yang PTK dapat kemampuan sesuai agar dapat memudahkan siswa memahami materi menemukan permasalahan PBM pelajaran. Selain itu, pemilihan di kelas, 68% mahasiswa Setuju media dan 20% Sangat Setuju. Hal ini dengan DPL ketika menyusun karena tugas awal PPL adalah proposal PTK dan diskusi dengan menemukan permasalahan PBM guru pamong. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 juga dikonsultasikan Choirul Huda, Djoko Adi S. f. Model semi PTK meningkatkan mahasiswa dalam evaluasi dapat Setuju 12% mahasiswa kemampuan menyatakan Setuju dan 44% Sangat merancang Setuju. Tanggapan yang Kurang pembelajaran, mahasiswa mengajar, dan 76% Setuju sebesar 20% dan 24% Tidak 12% Setuju. Hal ini menarik untuk Sangat Setuju. Hal ini karena disimak. Persentase yang Setuju dan dalam penyusunan proposal PTK Tidak Setuju cukup seimbang. Yang mereka mendapat bimbingan dari merasa berat karena membandingkan DPL dan juga sudah berdsikusi dengan mahasiswa lain yang hanya dengan guru pamong. Mereka praktik mengajar. Yang mersa tidak juga berat karena sesuai dengan skripsi mempertimbangkan hasil observasi pada saat awal PPL. g. Model semi PTK lebih bermanfaat dibanding PPL model praktik mengajar menyatakan Setuju yang sedang dikerjakan dan sangat menunjang. 6. Model pembimbingan PPL oleh DPL saja 44% dilakukan hanya di kampus, 56% dan 36% mahasiswa Setuju, 20% Tidak Sangat Setuju, 16% Cukup Setuju Setuju, dan 24% Cukup Setuju. Yang dan 4% Tidak Setuju. Meskipun menyatakan Tidak Setuju karena ditotal 80% Setuju, tetapi ada masih ingin dibimbing pada saat yang Tidak Setuju. Hal ini karena pelaksanaan mereka membandingkan dengan hanya saat menyusun proposal dan PPL merancang mahasiswa periode sebelumnya dan rekan-rekannya yang PPL-nya menggunakan model mengajar saja. h. Model PPL memberikan melaksanakan pembelajaran solusi bukan permasalahan PBM. 7. Pandangan peserta PPL terhadap model dan format Laporan PPL: semi PTK a. Kesesuaian model Laporan dengan pengalaman kegiatan PPL semi PTK, 96% PTK 96% mahasiswa menyatakan Setuju. mahasiswa menyatakan Setuju. b. Kesesuaian Format Laporan PPL Tidak ada mahasiswa yang Tidak 68% Setuju. Setuju, 24% Cukup Setuju, dan 5. Model PPL semi PTK lebih berat dibanding PPL yang hanya praktik 8% mahasiswa Tidak banyaknya Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 menyatakan Setuju. mahasiswa Cukup yang Choirul Huda, Djoko Adi S. kurang setuju karena agak bisa dikatakan 80,8% Setuju. Model berbeda dengan format laporan PPL ini lebih dapat meningkatkan skripsi model PTK di FKIP. kompetensi pedagogik dan profesional Sehingga mereka harus membuat dibanding penyesuaian. Selain itu, model ini memberikan c. Laporan PPL berbentuk CD 72% Sangat Setuju dan 12% Setuju. tambahan hanya praktik mengajar. keterampilan dalam melaksanakan PTK. 16% Cukup Setuju dan tidak ada Model PPL terdiri dari berbagai yang Tidak Setuju. Hal ini karena kegiatan yang mengarah pada PTK. mereka Secara garis besar kegiatan PPL ini merasa lebih efisien dibanding dengan model cetak. terdiri dari: Jika ada revisi juga sangat mudah 1. Observasi awal terhadap RPP, PBM, dan murah. model evaluasi pembelajaran, dan d. Pembuatan Laporan PPL semi PTK membantu mahasiswa dalam menyusun skripsi, siswa. 2. Pada awal PPL, sebelum melakukan 84% PTK dilakukan latihan mengajar mahasiswa menyatakan Setuju, 8% Cukup Setuju, dan 8% Tidak dibanwah bimbingan guru pamong. 3. Mahasiswa merumuskan Setuju. Mereka yang tidak setuju karena format skripsi dan laporan permasalahan PBM di kelas. 4. Mahasiswa menyusun rencana PPL agak berebeda dan skripsinya perbaikan berupa proposal dibimbing sudah dilakukan. Hal ini karena di oleh DPL di kampus dan berdiskusi PGSD, skripsi diprogramkan pada dengan guru pamong. semester 7/8 dan PPL pada 5. Mahasiswa melaksanakan PTK. Guru semester 8. Sehingga banyak yang pamong sudah selesai menyusun skripsi. mahasiswa dalam mengajar. 6. KESIMPULAN Pengembangan model PPL dengan melakukan kegiatan semi PTK bukan hanya praktik mengajar ternyata mendapat respon yang baik dari mahasiswa. Sebanyak 53,8% Setuju dan 27% Sangat Setuju. Jika dijumlah, maka menilai Mahasiswa kemampuan menyusun Laporan kegiatan semi PTK untuk dinilai oleh DPL. 7. Kompetensi Sosial dan Pribadi dinilai oleh guru pamong. 8. Mahasiswa tidak membuat laporan Studi Kasus. Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014 Choirul Huda, Djoko Adi S. http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2 007/10/25/daur-hidupperangkat-lunaksoftware-lifecycle/ diakses pada tanggal 25 Mei 2010. DAFTAR RUJUKAN Anonim, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), Sinar Grafika , Jakarta. __________, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, Jakarta. Choirul Huda, 2007, Identifikasi Penguasaan Keterampilan Dasar Pembelajaran Mahasiswa Program Studi D2 PGSD Universitas Kanjuruhan Malang Tahun 2007, hasil penelitian mandiri. __________, 2008, Profil Kompetensi Profesional Mahasiswa FKIP Universitas Kanjuruhan Malang Peserta PPL Tahun 2008, LPPM Unikama. Ghony, H.M. Djunaedi, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Malang, UIN-Malang Press. Hasibuan, J.J. & Moedjono, 2006, Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Remaja Rosdakarya., Bandung. ____________, 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Remaja Rosdakarya, Bandung. Tim LP3L Universitas Kanjuruhan Malang, 2007, Buku Pedoman PPL Mahasiswa Universitas Kanjruhan Malang, Univ. Kanjuruhan Malang, Malang. Direktorat Ketenagaan Dikti, 2006, Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), Jakarta. --------------, 2007, Keterampilan Dasar Pembelajaran, Univ. Kanjuruhan Malang, Malang. Dyah, 2007, Daur Hidup Perangkat Lunak (Software Life Cycle). Seminar Nasional Penelitian, Universitas Kanjuruhan Malang 2014