PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA PONDOK KARYA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh: RIZA FARAZIAH NIM 1111018300018 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 ABSTRAK RIZA FARAZIAH (1111018300018), “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, November 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa dan penggunaan metode pembelajaran outdoor learning di MI/SD pada pembelajaran IPS, serta mengetahui pengaruh dari penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2015/2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah 64 siswa yang diperoleh dengan teknik purposive sampling pada siswa kelas III. Instrumen pengumpul data yaitu berupa angket motivasi belajar siswa dan observasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa metode pembelajaran outdoor learning berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Skor rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode konvensional sebesar 44.63 sedangkan skor rata-rata motivasi belajar siswa dengan metode outdoor learning sebesar 57.34. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh bahwa nilai t-test lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 sehingga terdapat pengaruh penggunaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPS. Kata Kunci : Motivasi Belajar Siswa, Metode Pembelajaran Outdoor Learning i ABSTRACT “The Effects of outdoor learning method to Student Social science education learning Motivation”. Thesis for Islamic Elementary School Teacher Education, Faculty of Tarbiya and Teaching science, Syarif Hidayatullah State IslamicUniversity Jakarta, November 2015. The purpose of this research is to find out the study motivation of the students and the use of outdoor learning method at MI/Elementary school on Social Science subject, as well as to find out the effect of using outdoor learning method to the study motivation of the students on Social Science subject. This research was done at MI Nurul Huda Pondok Karya South Tangerang Academic Year 2015/2016. The method used in this research is quasi experiment. The subjects of this research are 64 students of third class who were chosen using purposive sampling technic. The data collecting instrument used here is questionaire of study motivation of the students and learning activities observation. The result of this research reveals that outdoor learning method has effect on study motivation of the students on Social Science subject. The average score of study motivation of the students on Social Science using conventional method is 44.63 while the average score when using outdoor learning method is 57.34. Based on the calculation of the t-test, the t-test score is smaller than significancy level 0,05, that is 0,000. From this result we find out that there is an effect of using outdoor learning method to the study motivation of the third class students on Social Science subject. Keywords: study motivation, outdoor learning method ii KATA PENGANTAR Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tagerang Selatan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, maka penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini. Karena penulis yakin tanpa bantuan, arahan dan bimbingan tersebut sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaannya kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M. Ag selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak memotivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Asep Ediana Latip, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberi bimbingan, ilmu, dan arahan yang amat bermanfaat kepada penulis dalam menyusun skripsi ini, semoga Allah membalas segala kebaikan Bapak dengan pahala yang berlimpah. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu selalu dalam iii rahmat dan lindungan Allah SWT. sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. 5. M. Hasymi, S. Pd. I selaku kepala sekolah MI Nurul Huda, Pondok Karya. Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 6. Seluruh Guru dan Staf Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok Karya. Tangerang Selatan yang telah menerima penulis dengan baik. 7. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang tercinta, Bapak Tamsuri dan Ibu Hj. Muliawati. Dengan tetesan kasih sayang dan kesabarannya telah membesarkan dan membimbing penulis serta tidak henti-hentinya memberikan do’a yang tulus kepada penulis dan dukungannya baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini. Hanya bakti dan doa setulus hati yang dapat penulis haturkan. 8. Keluargaku tersayang: Ka Maya, Ka Didi, Ka Erna, Nurhafizah, Sheva, Fariz, Altaf dan Melisnia terima kasih untuk kasih sayang dan perhatian serta doa kalian semua. Serta terima kasih telah memberikan semangat dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Muhammad Reza serta keluarga yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatiannya serta kesabaran untuk selalu menemani dan memberikan semangat serta motivasinya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Para siswa dan siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok Karya. Tangerang Selatan yang telah bersikap kooperatif dan bersedia belajar bersama-sama selama penulis mengadakan penelitian. 11. Keluarga besar Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) UIN Jakarta yang telah banyak memberikan pengalaman berharga kepada penulis selama masa perkuliahan berlangsung. 12. Keluarga besar Ekstrakulikuler Saman SMP Islam AL-Azhar 3 Bintaro yang telah memberikan motivasi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. iv 13. Teman-temanku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi teman seperjuangan prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2011 yang telah memberikan semangat dan pengaruh positif dalam menyusun skripsi ini. 14. Sahabat-sahabat terbaikku: Fitri Ratnasari, Reza Fahdarani, Nita Anjarsari, Mia Adesti, Melita Andriani, Sri Yulianingsih, Febrian Retnaning Putri, Nursyifa Ulfa, Puti Asmarani, Dimas Prayogie, Aisyah Kamalia, Fachrum Nisa, Herman Bachtiar, Mahdi Rizki, Sarah, dan Puput yang selalu memberikan motivasi serta bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini terimakasih telah menjadi sahabat terbaik penulis dan telah menjadi tempat berbagi suka dan duka penulis selama menyelesaikan skripsi ini. 15. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan informasi yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik yag diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karna terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya bagi khasana ilmu pengetahuan. Aamiin... Jakarta, Desember 2015 Riza Faraziah v DAFTAR ISI ABSTRAK ...................................................................................................... i ABSTRACT........ ............................................................................................. ii KATA PENGANTAR .................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL........................................................................................... ix BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8 C. Pembatasan Masalah ................................................................... 8 D. Perumusan Masalah ................................................................... 9 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 9 BAB II : KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................... 10 A. DESKRIPSI TEORITIK ............................................................. 10 1. Pembelajaran IPS ................................................................... 10 a. Pengertian Pembelajaran IPS .......................................... 10 b. Karakteristik Pembelajaran IPS ...................................... 11 c. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................ 13 2. Motivasi Belajar ..................................................................... 14 a. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 14 b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .... 17 c. Indikator Motivasi Belajar .............................................. 19 d. Fungsi Motivasi Belajar .................................................. 20 e. Peran Motivasi dalam Belajar ......................................... 21 f. Alat Ukur Motivasi ......................................................... 22 3. Metode Pembelajaran Outdoor Learning............................... 23 a. Pengertian Metode Pembelajaran .................................... 23 b. Macam-Macam Metode Pembelajaran. .......................... 24 vi c. Pengertian Metode Outdoor Learning ............................ 26 d. Langkah-Langkah Metode Outdoor Learning ................ 27 e. Manfaat Metode Outdoor Learning ................................ 29 f. Kekurangan Metode Outdoor Learning .......................... 31 B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN.......................................... 31 C. KERANGKA BERPIKIR .................................................................... 32 D. HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................. 34 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 35 A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35 B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 36 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 37 D. Variabel Penelitian ...................................................................... 38 E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 38 F. Instrumen Penelitian ................................................................... 41 G. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 43 H. Analisis Data ............................................................................... 45 I. Hipotesis Statistik ....................................................................... 47 BAB IV : PEMBAHASAN ............................................................................ 48 A. Deskripsi Data............................................................................. 48 B. Analisis Data ............................................................................... 60 1. Pengajuan Persyaratan Analisis ............................................ 60 a. Uji Normalitas ................................................................. 60 b. Uji Homogenitas ............................................................. 61 2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 61 C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 62 BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 67 A. Kesimpulan ................................................................................. 67 vii B. Saran ........................................................................................... 68 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 71 viii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Perencanaan Penelitian............................................................... 35 Tabel 3.2 Desain Penelitian........................................................................ 36 Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket......................................................................... 41 Tabel 4.1 Skor Rata-Rata Motivasi Belajar................................................ 49 Tabel 4.2 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 1.................................... 50 Tabel 4.3 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 2.................................... 51 Tabel 4.4 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 3.................................... 51 Tabel 4.5 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 4.................................... 52 Tabel 4.6 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 5.................................... 52 Tabel 4.7 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 6.................................... 53 Tabel 4.8 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 7.................................... 54 Tabel 4.9 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 8.................................... 54 Tabel 4.10 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 9.................................... 55 Tabel 4.11 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 10.................................. 55 Tabel 4.12 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 11.................................. 56 Tabel 4.13 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 12.................................. 57 Tabel 4.14 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 13.................................. 57 Tabel 4.15 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 14.................................. 58 Tabel 4.16 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 15.................................. 59 Tabel 4.17 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 16.................................. 59 Tabel 4.18 Uji Normalitas.............................................................................60 Tabel 4.19 Uji Homogenitas......................................................................... 61 Tabel 4.20 Uji Hipotesis............................................................................... 62 ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang harus dipenuhi demi tercapainya tujuan hidup. Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia. Kesadaran pentingnya pendidikan yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memberikan harapan kepada masyarakat ditengah kegamangan terhadap lembaga pendidikan pada umumnya serta keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Tanggung jawab pendidikan dalam mewujudkan manusia yang berkualitas terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, profesional, dan produktif dalam bidangnya masingmasing merupakan suatu hal yang tidaklah mudah dan gampang.1 Salah satu komponen yang paling mutlak dalam proses pendidikan adalah seorang guru. Berhasil atau tidaknya materi yang disampaikan di dalam kelas, tergantung seorang guru tersebut merancangnya. Seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam merencanakan proses pembelajaran yang akan dilaksanan, agar kompetensi dasar dan indikator pembelajaran dapat tersampaikan seluruhnya. 1 Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif & Kreatif dalam Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif), (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012) h. 3 1 2 Dewasa ini, masih banyak guru yang masih menyampaikan materi pelajaran hanya dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Padahal metode pembelajaran tersebut mempunyai kelemahan yang bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Kelemahan dari metode ceramah adalah guru yang berorientasi pada Teacher Center sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya kelemahan dari metode tanya jawab salah satunya yaitu kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama apabila terdapat jawaban-jawaban yang kebetulan yang menarik perhatiannya, tetapi bukan sasaran yang dituju.2 Selain itu juga kelemahan dari metode pemberian tugas adalah apabila diberikan tugas di luar kelas, sulit untuk mengontrol siswa bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya. Proses pembelajaran masih dominan terpusat pada guru, salah satu indikatornya yaitu pembelajaran masih dominan dengan metode ceramah dan siswa lebih banyak pasif, sebagai pendengar. Okezone.com memberitakan bahwa dalam menyampaikan penjelasan, guru di Indonesia terlalu panjang lebar. Selain itu, durasi pembelajaran selama 80 menit membuat guru kurang cermat dalam merancang pembelajaran. Tanpa sadar itu sudah menjadi budaya guru-guru di Indonesia. Kalau kita ingin mengubah hal tersebut maka perlu dilakukan analisa alasan terjadinya permasalahan tersebut.3 Sejalan dengan pernyataan di atas, dari hasil pengalaman Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) masih banyak siswa yang merasa jenuh, lelah, tidak konsentrasi, malas dan mengantuk dalam mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.4 Apabila ada beberapa siswa yang sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, kewajiban 2 Abu Ahmadi, et. al., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka setia, 2005), hal. 3 (http://Kampus.okezone.com//read/harusnya-waktudiskusi-murid-lebih-panjang) 4 Hasil Observasi Kelas pada masa Praktek Profesi Keguruan Terpadu 56-57 3 guru adalah membuat suasana kelas agar tidak jenuh dan menyenangkan. Guru juga dituntut untuk dapat mengkomunikasikan materi pelajaran kepada siswa dengan baik agar materi dapat dipahami sepenuhnya oleh siswa. Proses pembelajaran yang membuat siswa merasa bosan berakibat pada rendahnya motivasi belajar siswa. Selain itu proses pembelajaran tersebut kurang mendorong siswa untuk ikut serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini guru perlu menerapkan pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga diperoleh hasil belajar yang optimal. Dimasa-masa awal sekolah dasar, para siswa lebih merasa antusias dan bersemangat mempelajari hal-hal baru di sekolah. Namun terkadang di kelas 3, motivasi intrinsik mereka untuk belajar dan menguasai materi pelajaran sekolah menurun. Penurunan ini mengkin merupakan akibat dari beberapa faktor. Ketika siswa bertambah dewasa, mereka semakin ingat betapa pentingnya nilai baik (motivator ekstrinsik) untuk kenaikan kelas yang membuat mereka memfokuskan usahanya untuk memperoleh ratarata nilai yang tinggi. Siswa mungkin semakin tak sabar dengan aktivitas yang terlalu terstruktur, repetitif, dan membosankan yang sering mereka jumpai di sekolah.5 Ada beberapa mata pelajaran yang membuat siswa tidak termotivasi dalam belajar, karena biasanya sebagian besar guru mrnyampaikannya hanya dengan metode belajar konvensional. Salah satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPS adalah salah satu mata pelajaran yang penguasaannya menuntut siswa menghafal materi yang telah disampaikan, sehingga terkadang siswa merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. 5 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang (Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) hal. 60 4 Akibatnya, siswa menampakkan sikap sikap acuh dan malas. Perilaku siswa yang demikian tentu saja menunjukkan motivasi mereka terhadap pembelajaran IPS masih rendah. Motivasi yang masih rendah tersebut mungkin juga dipungki oleh faktor gaya mengajar atau metode mengajar yang diterapkan oleh guru. Nu’man Sumantri, yang dikutip oleh Syarifuddin Nurdin menyatakan bahwa “pelajaran IPS yang diberikan di sekolah-sekolah sangat menjemukan dan membosankan”.6 Hal ini disebabkan penyajiannya bersifat monoton, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu kewajiban guru dalam mengajar adalah menarik minat siswa agar pelajaran yang diberikan bisa dikuasai oleh siswa dengan baik. Lingkungan adalah salah satu sumber dan media belajar yang cocok dalam mengatasi kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Sebagai guru kita dapat memilih sendiri berbagai benda yang terdapat di lingkungan sekolah untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Melalui lingkungan guru dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan secara nyata dan konseptual. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu, kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab 6 Syarifuddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 7 5 lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.7 Metode pembelajaran outdoor learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar dan juga dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran di kelas, karena melalui metode ini materi pembelajaran yang disampaikan didapatkan secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas sehingga siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatannya. Dengan begitu banyak jam yang dihabiskan di ruang kelas, lingkungan memiliki efek kumulatif baik pada siswa maupun guru. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.8 Hernowo menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali ke pemikiran bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Kegiatan belajar mengajar akan menarik dan disukai oleh para siswa jika guru dapat mengemas materi pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjadikan pembelajaran itu menarik adalah dengan melakukan pembelajaran di luar kelas (outdoor).9 Selain itu guru juga harus bisa membangkitkan motivasi belajar siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran 7 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 2013) hal 3 8 9 Ibid, hal 3 Hernowo, Menjadi Guru, (Bandung: Penerbit MLC, 2005), hal 19 6 yang menyenangkan seperti outdoor learning tersebut. Karena bagimanapun tugas seorang guru adalah mengajarkan siswa dan membuat suasana pembelajaran menjadi senyaman mungkin agar tidak merasa jenuh, lelah, tidak konsentrasi, malas dan mengantuk saat belajar. Motivasi yang baik sangat berpengaruh bagi kegiatan pembelajaran, siswa dapat memahami pelajaran secara maksimal apabila terdapat motivasi yang kuat di dalam dirinya untuk belajar. Sebaliknya, jika seorang siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka apa yang disampaikan atau diajarkan oleh guru tidak akan tersampaikan dengan maksimal. Disinilah tugas guru yang memiliki peran paling penting dalam mempengaruhi bahkan merubah motivasi belajar siswa. Semua siswa termotivasi dalam suatu cara tertentu. Seorang siswa mungkin tertarik pada pelajaran di kelas dan mencari tugas yang menantang, berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas, serta mendapatkan nilai tinggi dalam projek-projek yang ditugaskan. Siswa lainnya mungkin lebih tertarik dengan sisi sosial sekolah, sering berinteraksi dengan teman sekolah dan mengikutik kegiatan ekstrakulikuler.10 Metode pembelajaran Outdoor Learning memberikan alternatif cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, dan indera penciuman pada siswa agar siswa lebih termotivasi belajar dengan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Kegiatan pembelajaran yang monoton dan membosakan terkadang cepat membuat siswa merasa bosan di dalam kelas, misalnya dalam pelajaran IPS yang hanya dilakukan dalam kelas, mengharuskan siswanya untuk duduk rapi, mendengarkan penjelasan materi dari guru dan hanya 10 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang (Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) hal. 58 7 menjadikan buku dan ruang kelas sebagai satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Padahal di luar kelas sana dapat dijadikan tempat belajar yang lebih menyenangkan dan lebih memberi keluasan bagi siswa dalam memperoleh pengalaman dalam pembelajaran dibandingkan hanya duduk di ruang kelas. Dampak negatif yang siswa alami tersebut dapat diminimalisasi atau dikurangi dan kemungkinan besar dapat diatasi dengan memperbaiki cara pengajaran atau merubah pendekatan pembelajaran, merawat dan melengkapi fasilitas belajar, serta membangun citra positif bahwa mata pelajaran IPS itu menyenangkan sama dengan mata pelajaran lainnya, yakni meyakinkan bahwa pelajaran IPS itu tidak membosankan. Cara untuk mengajar IPS di luar kelas adalah mengajak para siswa untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah. Kemudian, mereka diajak untuk mengamati lingkungan alam dan lingkungan buatan. Guru meminta siswa untuk mencatat apapun yang mereka temui di sekitar sekolah yang termasuk kategori jenis lingkungan alam dan lingkungan buatan.11 Dalam pra penelitian yang penulis lakukan, penulis mengobservasi bahwa metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS di sekolah yang penulis teliti yaitu MI Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan masih didominasi dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini menyebabkan penggunaan metode ceramah yang dominan menjadikan pembelajaran kurang menarik. Pembelajaran terkesan membosankan dan siswa kurang termotivasi dalam belajar IPS. Hal tersebut tampak dari sikap siswa kelas III MI Nurul Huda Pondok Karya yang kurang memperhatikan pelajaran, bercerita dengan teman sebangku, mengantuk, bahkan ada siswa yang menggambar atau mengerjakan tugas mata 11 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta: DIVA Press: 2012), hal. 71 8 pelajaran lain. Kondisi pembelajaran yang demikian tentu sangat tidak kondusif. Berdasarkan hal tersebut, penulis sangat tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut: 1. Metode guru yang kurang kreatif dalam menyampaikan pelajaran 2. Suasana kelas yang membosankan 3. Rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di kelas 4. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPS C. Pembatasan Masalah Agar dapat lebih mengarah secara mendalam, maka dalam penelitian ini perlu membatasi masalah pada: 1. Pembelajaran luar kelas (outdoor learning) yang dimaksud dalam penelitian ini sebatas menggunakan dan memanfaatkan fasilitas sekolah yang ada kemudian digunakan sebagai sarana/sumber untuk meningkatkan proses belajar mengajar; 2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini terbatas pada motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas III semester 2 di MI Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang Selatan; dan 3. Materi pelajaran yang dibahas dalam penelitian ini hanya tentang Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan. 9 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah “Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain: a. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil diharapkan bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan pertimbangan untuk mengambil langkah-langkah guna meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. b. Bagi guru dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPS sehingga metode outdoor learning itu dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. c. Bagi siswa dapat membantu dan menumbuhkan motivasi dalam belajar pada mata pelajaran IPS. d. Bagi peneliti dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam mengangkat suatu fenomena yang ada di sekolah. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. DESKRIPSI TEORITIK 1. Pembelajaran IPS a. Pengertian Pembelajaran IPS Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan tinggi yang identik dengan istilah Social Studies dalam kurikulum persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS lebih dikenal social studies di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakan dari para ahli atau pakar kita di Indonesia.12 Ada yang menjelaskan bahwa IPS adalah perpaduan dari pilihan konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, goeografi, ekonomi, antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai pembelajaran pada tingkat persekolahan dan ada juga yang menjelaskan bahwa IPS adalah Pembelajaran Ilmu Sosial (Sosial Sciences) yang disederhanakan untuk pembelajaran pada tingkat persekolahan.13 Sedangkan Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu Sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorgaisasikan 12 Supriyadi, dkk. Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI PRESS,2006), hal 3 13 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006) h.3 10 11 dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah.14 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pembelajaran IPS dapat terumuskan dalam beberapa ide pokok, yaitu: 1) Ilmu pengetahuan yang merupakan perpaduan dari ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya 2) Diorganisasikan secara selektif 3) Prinsip pertimbangan ilmiah, psikologis dan praktis, dan 4) Untuk tujuan pendidikan di sekolah. b. Karakteristik Pembelajaran IPS Karakteristik pendidikan IPS SD/MI dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya, antara lain sebagai berikut: 1) Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan sejumlah aktivitas sosialnya 2) Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasi dan disedarhanakan untuk kepentingan pendidikan 3) Materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan pendekatan secara terpadu/fusi 4) Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing displin ilmu sosial 5) Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta aktivitas sosial yang terjadi disekitar siswa15 14 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006) 15 Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: Upi Press, 2008), h 3 h.7 12 Sedangkan menurut A. Kosasih Djahiri dalam Supriya dkk mengemukakan karakteristik mata pelajaran IPS adalah sebagai berikut: 1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta yang sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu) 2) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif 3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan analitis 4) Program pembelajaran disusun dengan meningkatkan/ menggabungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan lainnya 5) IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah terjadinya proses interaksi secara mantap dan aktif pada diri siswa agar siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah permasalahan kehidupan nyata pada masyarakatnya 6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat manusiawi 7) Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata, juga nilai dan keterampilannya 8) Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui program maupun pembelajarannya dalam arti memerlihatkan minat siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan kehidupannya 9) Dalam mengembangkan program pembelajaran senantiasa melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.16 16 h. 8 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006) 13 c. Tujuan Pembelajaran IPS Menurut Hasan dan Nana Supriatna dkk, tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan ada tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat. Sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.17 Selain bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, pendidikan IPS juga mempunyai tujuan yang lebih spesifik. Tujuan ini dirumuskan oleh Pennsylvania Council for the Social Studies (Clark, 1073: 8), yaitu: Fokus utama dari program IPS adalah membentuk individuindividu yang memahami kehidupan sosialnya-dunia manusia, aktivitas dan interaksinya – yang ditujukan untuk menghasilkan anggota masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa tanggung jawab untuk melestarikan, melanjutkan dan memperluas nilai-nilai dan ide-ide masyarakat bagi generasi masa depan. Untuk melengkapi tujuan tersebut, program IPS harus memfokuskan pada pemberian pengalaman yang akan membantu setiap individu siswa.18 17 Nana Supriatna, dkk. Pendidikan IPS SD. (Bandung: UPI PRESS, 2007) h. 5 18 Ibid, h. 6 14 Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. 2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan disubjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.19 Dalam kamus besar bahasa Indonesia, motivasi diartikan sebagai “dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 19 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada) 2012, cet ke-21, h.73 15 Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu keinginan karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatan”.20 Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize), mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan menjaga mereka agar terus bergerak. Kita sering melihat motivasi siswa tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan kognitif, emosional, dan perilaku di berbagai aktivitas sekolah.21 Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi, belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (Reinforced practice) yang dilandasi tujan untuk mencapai tujuan tertentu. Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dan luar diri siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung dalam kegiatan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tidak akan mungkin melakukak aktivitas belajar.22 Pada dasarnya motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk 20 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1988), h. 389 21 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang (Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) h. 58 22 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23 16 belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.23 Motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi timbul jika didorong oleh kebutuhan seseorang seperti kebutuhan seseorang yang ingin kaya maka ia akan berusaha mencari kekayaan sebanyak-banyaknya. Begitu pula dalam belajar, jika seorang siswa memiliki tingkat kebutuhan prestasi belajar yang tinggi, maka siswa tersebut berusaha keras untuk mencapai targetnya meskipun dalam mendapatkan target tersebut banyak terjadi halangan dan tantangan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai.24 Motivasi belajar siswa juga dapat timbul karena ada usaha yang dilakukan guru dengan berbagai macam cara untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakan peserta didiknya untuk terlibat secara aktif delam proses pembelajaran Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan dan dorongan untuk belajar inilah yang disebut motivasi. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2) memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak 23 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012) Cet ke-3 hal. 26 24 Sadirman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet ke-21, hal.75 17 pada ke dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan baik untuk belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa yang dipelajari dan tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari) kegiatan belajarmengajar sulit untuk berhasil.25 Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi kegiatan-kagiatannya atau sebuah dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri seorang siswa yang mampu memberikan semangat dalam belajar sehingga siswa mampu berhasil mencapai prestasi yang sangat baik. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:26 1) Cita-cita/aspirasi siswa Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu dalam hidupnya. Cita-cita atau aspirasi itu senantiasa diperjuangkan meskipun rintangan yang akan dihadapi sangat banyak. Oleh karena itu, cita-cita sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar seseorang. 2) Kemampuan siswa Kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia tidaklah sama, begitu pula dengan siswa. Kemampuan siswa berkaitan erat dengan motivasi belajar siswa, seperti siswa yang memiliki motivasi belajar rendah pada pelajaran tertentu disebabkan karena 25 Sadirman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012), cet ke-21, hal.40 26 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), cet ke-2, h. 97 18 siswa yang bersangkutan memiliki kemampuan belajar yang rendah. 3) Kondisi siswa Kondisi siswa dibedakan atas kondisi fisik dan kondisi psikologisnya. Jika kondisi fisik siswa dalam keadaan lelah maka umumnya motivasi belajar akan menurun, begitu pula sebaliknya jika kondisi siswa dalam keadaan sehat maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Ditinjau dari kondisi psikologisnya, jika siswa dalam kondisi stress maka umumnya siswa sulit untuk berkonsentrasi sehingga siswa merasa terpaksa dan tidak memiliki motivasi belajar. 4) Kondisi lingkungan siswa Lingkungan belajar siswa digolongkan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan tempat dimana siswa tersebut belajar, jika kondisi tempat belajarnya rapi dan nyaman maka pada umumnya siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Lingkungan sosial merupakan tempat dimana siswa berinteraksi dengan orang lain, misalnya suswa tersebut bergaul dalam lingkungan yang kurang memperhatikan pendidikan/belajar maka siswa tersebut secara tidak langsung akan terpengaruh dalam kondisi tersebut. 5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran Ada beberapa unsur dinamis yag dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, diantaranya: a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar b) Bahan belajar dan upaya penyediaannya c) Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya d) Suasana belajar dan upaya pengembangannya e) Kondisi subjek peneguhannya belajar dan upaya penyapan dan 19 6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa Upaya guru dalam mengajarkan siswa sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Misalnya, guru yag mengajar di kelas dengan penuh semangat dan ceria maka siswa akan termotivasi dalam mengikuti belajar di kelas. Maka dari itu, seorang guru dituntut untuk mampu kreatif dalam menciptakan susasana belajar yang baik. c. Indikator Motivasi Belajar Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku. Menurut Hamzah indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.27 Sedangkan Sardiman menyebutkan bahwa motivasi memiliki ciriciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama. Tidak pernah berhenti sebelum selesai) 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) 3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah 4) Lebih senang bekerja mandiri 27 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23 20 5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin 6) Dapat mempertahankan pendapatnya 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang sangat kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.28 Dengan demikian dapat dikatakan hakikat motivasi belajar adalah dorongan baik dari luar maupun dari dalam diri seorang siswa untuk mengadakan suatu perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator yang mendukungnya. Berdasarkan dua pendapat diatas, penulis memilih indikator motivasi yang menurut pertimbangan penulis cocok dan dapat diterapkan pada sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah indikator yang dipaparkan oleh Hamzah B. Uno. d. Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut: 29 1) Mendorong manusia untuk berbuat: Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan: Yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 28 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), h.83-84 29 Ibid, h.85 21 3) Menyeleksi perbuatan: Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan tersebut. Sedangkan menurut Nanang Harfiah dan Cucu Suhana, fungsi dari motivasi belajar yaitu:30 1) Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik, 2) Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, 3) Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan 4) Motivasi sebagai alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna e. Peran Motivasi dalam Belajar Hamzah B. Uno dalam bukunya Teori Motivasi dan pengukurannya (Analisis dalam Bidang Pendidikan) mengatakan mengenai peran motivasi dalam belajar, yaitu: 1) Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan-bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Dengan demikian motivasi dapat menentukan hal-hal apa dilingkungan anak yang dapat memperbuat perbuatan belajar. 30 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012) Cet ke-3, h.26 22 2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak. 3) Motivasi menentukan ketekunan belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya, jika seseorang kurang atau tidak tahan lama dalam belajar. Dia sudah tergoda untuk mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar.31 f. Alat Ukur Motivasi Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi seseorang yaitu sebagai berikut: 1) Tes tindakan (performance test), yaitu alat untuk memperoleh informasi tentang loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran, durasi dan frekuensi kegiatan. 2) Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan dan loyalitas. 3) Mengarang bebas untuk memahami informasi tentang visi dan aspirasinya. 4) Tes prestasi untuk memahami informasi tentang prestasi belajarnya, dan 31 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan), (Jakata: Bumi Aksara, 208) Cet ke: 3 h. 27-29 23 5) Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya.32 Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan tes tindakan, kuesioner dan skala. 3. Metode Pembelajaran Outdoor Learning a. Pengertian Metode Pembelajaran Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang dan ada yang lambat. Faktor intelegensi mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai. Terhadap perbedaaan daya serap anak didik sebagaimana tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah salah satu jawabannya. Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pembelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikan, agar pembelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa 32 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012) Cet ke-3, h. 29 24 dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan.33 Di dalam kenyataannya, cara atau metode mengajar yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilah, dan sikap (kognitif, psikomotor, afektif). Khusus metode mengajar di sekolah, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, siswa, situasi dan guru itu sendiri.34 Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu langkah untuk membuat pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan adalah harus dapat menguasai teknik-teknik penyajian pembelajaran itu sendiri atau biasanya disebut dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. b. Macam-Macam Metode Pembelajaran 1) Metode Ceramah Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pengajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas. Kelebihan dari metode ini adalah organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu mengadakan pengelompokan murid, namun kelemahan dari metode ini adalah guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap bahan-bahan yang diberikan, dan anak didik cenderung menjadi pasif dan kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan. 33 Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet ke-II, h.52 34 Ibid h.52 25 2) Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ialah suatu metode di dalam pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya sedangkan murid-murid menjawab tentang bahan materi yang ingin diperolehnya. Kelebihan dari metode ini adalah suasana kelas akan menjadi hidup karena anak didik aktif berpikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara, sedangkan kelemahan metode ini adalah apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk menyelesaikannya dan kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian anak didik. 3) Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas sering disebut metode pekerjaan rumah yaitu metode di mana murid diberi tugas di luar jam pelajaran. Kelebihan dari metode ini adalah membiasakan anak giat belajar dan untuk mengisi waktu luang yang konstruktif. Sedangkan, kelemahan dalam metode ini adalah seringkali tugas dirumah dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu tentang pekerjaan tersebut dan seringkali anak-anak tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan temannya.35 Sebenarnya masih banyak macam-macam metode pembelajaran konvensional lainnya, namun penulis membatasi kajian dalam tiga macam metode outdoor learning diatas untuk dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode pembelajaran outdoor learning yang akan penilis teliti. 35 Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet ke-II, hal.53-61 26 c. Pengertian Metode Outdoor Learning Proses pengajaran di sekolah formal, tengah mengalami kejenuhan. Rutinitas proses belajar yang cenderung kaku dan baku, tidak lagi mengutamakan ide kreatifitas setiap peserta didik karena semuanya harus berpola linier di dalam kelas (Pedagogy Indoor Learning). Metode yang diterapkan adalah sepersis mungkin apa yang tertulis dalam buku kalau bisa hafal hingga koma dan titik, apabila tidak sama dalam buku dianggap salah. Begitulah rupa sistem pendidikan yang telah kita jalani saat ini. Sistem pendidikan di atas terus mendapatkan kritikan, dengan asumsi setiap manusia telah memiliki bakat dan pengetahuan, mestinya inilah yang harus diasah dalam dunia pendidikan. Lambat laun pendidikan ala Pedagogi mengalami proses kejenuhan belajar, sehingga memunculkan pendekatan baru yang kita kenal dengan belajar di luar ruangan (Outdoor Learning), yang lebih memajukan unsur bermain sambil belajar (Andragogy). Proses belajar cenderung fleksibel, lebih mengutamakan kreatifitas dan inisiatif berdasarkan daya nalar peserta didik dengan menggunakan alam sebagai media.36 Tidak banyak yang menyadari bahwa lingkungan di dalam sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya akan sumber belajar bagi para siswa, yang menawarkan peluang belajar secara formal maupun informal. Selain itu, berbagai aktivitas sehati-hari yang terjadi di sekolah bisa menjadi sumber balajar yang sangat baik bagi para siswa. Para siswa dapat dengan mudah beraktivitas sambil belajar di lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan guru.37 36 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 2013) h. 18 37 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta: DIVA Press: 2012), h. 84 27 Menurut Amin menyatakan outdoor learning, process (OLP) adalah pembelajaran sains dengan melakukan petualangan di lingkungan sekitar dengan secara teliti yang hasilnya dicatat ke dalam Lembar Kerja Pengamatan (LKP).38 Sedangkan menurut Husamah, pendidikan luar kelas diartikan sebagai pendidikan yang berlangsung di luar kelas yang melibatkan pengalaman yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti tantangan petualangan yang menjadi dasar dari aktivitas luar kelas seperti hiking, mendaki gunung, camping, dan lain-lain.39 Jadi, outdoor learning adalah suatu kegiatan di luar kelas atau luar sekolah yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan, bisa dilakukan di manapun dengan menekankan pada proses belajar berdasarkan fakta nyata, yang materi pembelajarannya dapat secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran secara langsung dengan harapan siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatannya. d. Langkah-langkah Metode Outdoor Learning Kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outdoor learning) tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pengajaran harus tetap memiliki konsep dan langkah-langkah kegiatan yang jelas, sehingga bisa menjadi acuan utama bagi seorang guru yang mengajar siswa di luar kelas. Kegiatan metode ini bukan sekedar main-main untuk menyegarkan pikiran dan mengobati kejenuhan, melainkan guna 38 Amin, C. Memupuk Tradisi Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Metode Outdoor Learning Process (OLP). Makalah Seleksi Simposium Tahunan Penelitian Pendidikan, 2008. 39 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 2013) hal 19-20 28 mencerdaskan para siswa dan membuat mereka memahami mata pelajaran dengan baik.40 Menurut Widayanti, adapun langkah-langkah pembelajaran outdoor learning atau pembelajaran luar kelas antara lain adalah sebagai berikut41: 1) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas 2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya 3) Guru memberi salam 4) Guru memberi motivasi 5) Guru memberikan paduan belajar kepada masing-masing kelompok 6) Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok 7) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan dan di beri waktu 8) Guru membimbing siswa selama pengamatan di lapangan 9) Selesai pengamatan siswa di suruh berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya 10) Guru memandu diskusi dan siswa diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing kelompok dan kelompok lain diberi waktu untuk menanggapi Dari langkah-langkah di atas terlihat jelas bahwa pembelajaran di luar kelas dapat membuat siswa lebih dapat mengenal alam sekitar sebagai media untuk belajar siswa. Proses belajar dalam metode outdoor learning secara garis besar dapat disimpulkan bahwa metode yang membawa siswa ke luar kelas/ ruangan untuk belajar lebih lanjut dengan menggunakan media alam sebagai sumber belajar. 40 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta: DIVA Press: 2012), h. 95 41 Widayanti, Ninik. 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode Outdoor Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin pelangipendidikan. Vol.6 No. 1 Tahun 2003. http://pakguruonline.pendidikan.net.(Diakses tanggal 12 januari 2012) 29 e. Manfaat Metode Outdoor Learning Metode pembelajaran outdoor learning bisa diterapkan pada anak-anak usia sekolah dan orang dewasa sekaligus. Berikut manfaat model pembelajaran outdoor learning menurut para ahli. 1) Menurut Suyadi,menyebutkan bahwa manfaat pembelajaran luar kelas antara lain: a) Pikiran lebih jernih; b) Pembelajaran akan terasa menyenangkan; c) Pembelajaran lebih variatif; d) Belajar lebih rekreatif; e) Belajar lebih rill; f) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas; g) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas; h) Wahana belajar lebih luas; i) Kerja otak lebih rileks.42 2) Menurut Sudjana dan Rival menjelaskan, banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses belajar, antara lain: a) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak memosankan siswa duduk berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi. b) Hakekat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami. c) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih factual sehingga kebenarannya akurat. d) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif sebab 42 dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti Suyadi, Pengelolaan Kelas (Online), 2009 (http://suarakomunitas.net/profil/mentari, diakses 1 Februari 2011) 30 mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain. e) Sumber berlajar lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain. f) Siswa dapat kehidupan memahami yang ada dan menghayati dilingkungannya, aspek-aspek sehingga dapat membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan membentuk sekitarnya, serta dapat memupuk cinta lingkungan.43 3) Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan, proses pembelajaran secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata pada siswa, artinya pengalaman itu akan terhindar dari kesalahan persepsidari pembahasan materi pelajaran tertentu.44 Metode pembelajaran outdoor learning memberikan alternatif cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, indera penciuman pada siswa dan memberikan pengalaman lebih berkesan, karena siswa mengalami sendiri tentang materi pelajaran. Selain itu, kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outdoor learning) sangat berpengaruh terhadap kesuksesan belajar dan kecerdasan para siswa. Kegiatan belajar mengajar di luar kelas bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa bosan karena terlalu lama berada di ruang kelas, melainkan jauh lebih penting dari itu, yaitu 43 Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) hal. 25-26 44 Direktorat Tenaga Kependidikan, Proses Pembelajaran di Kelas, Laboratorium, dan di Lapangan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional, 2008) 31 untuk menyeimbangkan antara pengetahuan kognitif mereka dengan pengetahuan motorik mereka. f. Kekurangan Metode Outdoor Learning Menurut Sudjana dan Rival, beberapa kelemahan dan kekurangan yang sering terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran outdoor learning berkisar pada teknis pengaturan waktu dan kegiatan pembelajaran antara lain: 1) Kegiatan belajar kurang dipersiapkan sebelumnya yang menyebutkan ada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main. 2) Ada kesan guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan memerlukan waktu yang cukup lama sehingga menghabiskan waktu untuk belajar di luar kelas. 3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di dalam kelas.45 Banyak hal yang perlu dipikirkan oleh guru. Salah satunya adalah belajar di luar kelas yang akan menjadi daya tarik tersendiri sehingga banyak orang yang datang untuk menyaksikan. Pusat perhatian siswa akan langsumg tertuju kemana-mana karena posisi belajar mereka di tempat terbuka. Oleh karena itu, sebagai guru yang cerdas, diperlukan kiat-kiat tertentu untuk mengatasi kelemahan model pembelajaran outdoor learning. B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN 1. Fitroh Robiah: “Penerapan Metode Outdoor dengan tipe observasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di MTS Al Falah III Jakarta Selatan” menyimpulkan bahwa 45 hal 31 Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010) 32 Pembelajaran Outdoor tipe observasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Ahmad Fauzi: “Pengaruh pembelajaran Outdoor terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam siswa kelas VIII di SMP Nusantara Plus Tangerang Selatan” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar PAI siswa yang diberi pembelajaran outdoor dengan siswa yang diberi pembelajaran konvensional. Sehingga dari sini dapat dipahami bahwa pembelajaran Outdoor sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam. 3. Lia Lusiana: “Pengaruh metode mengajar di luar kelas (Outdoor Study) terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X di SMA PGRI 56 Ciputat” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode mengajar di luar kelas (outdoor study) terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian hipotesis dengan mengunakan uji-t diperoleh nilai thitung ttabel yaitu 1,95 1,67 dengan taraf signifikan 5%. Penulis menggunakan penelitan-penelitian di atas sebagai pembanding yang relevan dalam melakukan penelitian ini. Dalam penelitian yang relevan di atas para peneliti melakukan penelitian pada siswa tingkat SMP/MTS dan SMA/MA, sedangkan penulis melakukan penelitian pada siswa tingkat SD/MI. Selain itu, dalam penelitian yang relevan di atas para peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode outdoor learning, sedangkan yang penulis lakukan adalah mencari motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode outdoor learning. C. KERANGKA BERPIKIR Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk melakukan perubahan yang lebih baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari 33 yang belum mengerti menjadi mengerti dan dari yang belum bisa menjadi bisa. Kelemahan dari suatu proses pembelajaran dalah satunya dikarenakan penggunaan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, tidak menyenangkan, monoton dan tidak menarik. Sehingga motivasi siswa dalam belajar rendah. Jika motivasi belajar siswa rendah, maka akan berpengaruh pada motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Lingkungan adalah salah satu sumber dan media belajar yang cocok dalam mengatasi kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Sebagai guru kita dapat memilih sendiri berbagai benda yang terdapat di lingkungan sekolah untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Melalui lingkungan guru dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan secara nyata dan konseptual. Metode pembelajaran Outdoor Learning merupakan salah satu metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar dan juga dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran di kelas, karena melalui metode ini materi pembelajaran yang disampaikan didapatkan secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas sehingga siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatannya. Dengan begitu banyak jam yang dihabiskan di ruang kelas, lingkungan memiliki efek kumulatif baik pada siswa maupun guru. Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat diasumsikan jika guru menerapkan metode pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Outdoor Learning maka dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar IPS siswa. Penjelasan kerangka berpikir diatas penulis tuangkan melalui bagan sebagai berikut: 34 Identifikasi Masalah: Proses Belajar Mengajar: Mitigasi Masalah: Pembelajaran IPS 1. Metode guru yang kurang kreatif dalam menyampaikan pelajaran 2. Suasana kelas yang membosankan 3. Rendahnya perhatian siswa dalam belajar IPS Motivasi Belajar IPS Rendah Pemilihan Metode Pembelajaran Metode Outdoor Learning Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS Gambar 2.1 D. HIPOTESIS PENELITIAN Yang menjadi pengajuan hipotesis pada penelitian ini adalah: Ho : Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran Outdoor Learning terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Ha : Terdapat pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran Outdoor Learning terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian ini berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda yang terletak di Jalan Masjid Al-Abror No. 06 RT 006/01 Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Pondok Karya. Tangerang Selatan 15225. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Sebagaimana tabel perencanaannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Perencanaan Penelitian No Kegiatan Waktu 1 Pengajuan judul skripsi Januari 2 Penyusunan proposal skripsi Januari 3 Seminar proposal skripsi Februari 4 Perbaikan proposal skripsi Ferbruari 5 Pengesahan proposal skripsi Februari 6 Penyusunan skripsi 7 Penelitian di Sekolah Agustus-September 8 Penyelesaian skripsi Oktober Maret-Juli 35 36 B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuasi eksperimen. Metode eksperimen semu (kuasi eksperimen) pada dasarnya sama dengan eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel. Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu variabel yang dipandang paling dominan. Alasan penggunaan metode penelitian kuasi eksperimen adalah karena dalam penelitian ini peneliti tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang telah diambil dikelompokan menjadi dua, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran outdoor learning pada mata pelajaran IPS, sedangkan kelompok kontrol diberikan strategi pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS. Kedua kelompok akan diberikan beberapa pertanyaan dalam lembaran angket yang sama jika materi pokok bahasan telah selesai dipelajari. Dari hasil angket tersebut dapat diketahui apakah terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam dua kelompok tersebut peneliti juga akan memberikan tes atau soal yang sebanding pada masing-masing kelompok untuk menilai sejauh mana pemahaman antara kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Desain penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini: Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelas Angket Perlakuan Motivasi Eksperimen √ ? Kontrol √ ? 37 Keterangan: : Treatment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu menggunakan metode mengajar di luar kelas (outdoor learning) K : Treatment (perlakuan) pada kelas kontrol yaitu menggunakan metode mengajar konvensional di dalam kelas dengan diskusi dan ceramah Motivasi: Perbedaan motivasi kelas kontrol dan kelas eksperimen pada masing-masing materi, diketahui dari hasil angket yang diisi semua kelas. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.46 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas III MI Nurul Huda yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari kelas III-1 berjumlah 32 siswa dan III-2 yang berjumlah 32 siswa. 2. Sampel Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiono “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.47 Penelitian ini mengambil sampel atau subjek penelitian dari populasi terjangkau dengan teknik purposive sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan menentukan kelas kontrol dan kelas eksperimen secara setara berdasarkan tingkat kecerdasannya. 46 Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2010), Cet, 14, h. 173 47 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 118 38 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.48 Ada dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel metode pembelajaran outdoor learning sebagai variabel bebas yang dilambangkan dengan (X) dan variabel motivasi belajar siswa sebagai variabel terikat yang dilambangkan dengan (Y). E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari: 1. Angket Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.49 Responden dalam hal ini adalah siswasiswi kelas III MI Nurul Huda yang berjumlah 64 responden mengenai masalah yang akan diteliti. Dengan teknik tersebut penulis mempersiapkan pertanyaan sejumlah 18 item. Kemudian disebarkan kepada 64 responden untuk memperoleh jawaban yang diperlukan secara langsung. Angket merupakan data utama yang digunakan peneliti untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa MI/SD dalam Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran Outdoor Learning. 48 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 60 49 Ibid, h. 199 39 Angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau tertutup artinya jawaban sudah disediakan. Angket yang digunakan sebagai instrumen untuk dapat mengukur motivasi seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan skala motivasi (skala Linkert) yaitu terdiri dari pernyataan yang akan dipilih oleh responden, untuk mengetahui apakah didukung atau ditolak melalui nilai tertentu. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian tentang pendapat ini telah ditetapkan secara spesifik peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dalam penelitian ini pernyataan sikap responden dibuat dalam bentuk pernyataan yang berupa Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap jawaban tersebut memiliki skor tersendiri sesuai dengan positif atau negatifnya item itu. Sebuah item postitif skor tiap pilihannya adalah STS = 1, TS = 2, SS = 3, dan S = 4. 2. Tes Menurut Zainal Arifin, “tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek prilaku peserta didik”.50 Dalam penelitian ini, tes merupakan data penunjang dalam penelitian, untuk menilai sejauh mana pemahaman siswa yang tidak diberi perlakuan dalam pembelajaran (menggunakan metode pembelajaran konvensional) dan 50 3, h. 118 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet ke- 40 yang diberikan perlakuan dalam pembelajaran (menggunakan metode outdoor learning). 3. Observasi Menurut Sugiono, Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik karena observasi tidak terbatas hanya pada orang, melainkan juga objek-objek alam yang lain.51 Observasi ini dijadikan sebagai data pendukung untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa dalam Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode outdoor learning. Data dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati objek penelitian secara langsung di MI Nurul Huda Pondok Karya. Observasi yang dilakukan adalah observasi non-partisipatif yaitu di mana pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung, dia hanya berperan mengamati kegiatan. Dalam penelitian ini, yang menjadi observer adalah guru kelas yang kelasnya diberi perlakuan (kelas eksperimen). Pedoman observasi ini disusun dalam bentuk skala. Untuk tiap butir kegiatan atau perilaku yang diamati telah dipersiapkan rentang skala, skala yang digunakan berbentuk skor (4, 3, 2 dan 1) dimana ketentuannya adalah: 4: dilakukan dengan sangat baik 3: dilakukan dengan baik 2: dilakukan dengan cukup baik 1: dilakukan dengan kurang baik 51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 203 41 F. Instrumen Penelitian Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket yang diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang motivasi belajar IPS siswa dengan metode outdoor learning dan konvensional. Berikut adalah kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Variabel Indikator Motivasi 1. Adanya hasrat belajar 1 Prediktor Nomor Merasa tertarik dengan 1 dan keinginan materi-materi pelajaran untuk IPS yang diajarkan. melakukan 2 kegiatan Menyukai materi 2 pelajaran IPS yang diajarkan (Lingkungan alam dan Buatan). 3 Bersemangat dalam 3 mengikuti pelajaran IPS yang diajarkan. 2. Adanya 1. Mendengarkan dengan dorongan dan baik, ketika guru sedang kebutuhan menjelaskan materi untuk pelajaran IPS. melakukan kegiatan 2. Melaksanakan semua 4 5 kegiatan pembelajaran yang diberikan dengan baik. 3. Memahami semua penjelasan guru baik dari awal sampai akhir dalam 6 42 Variabel Indikator Prediktor Nomor proses pembelajaran IPS yang berlangsung. 4. Memfokuskan pusat 7 perhatian terhadap pelajaran IPS yang sedang berlangsung. 5. Pembelajaran luar kelas 8 membuat siswa lebih aktif dalam belajar 3. Adanya 1. Ingin mendapatkan harapan dan prestasi dari apa yang cita-cita dipelajari. 2. Ada keinginan untuk 9 10 belajar mempelajari pengetahuan yang baru dalam pelajaran IPS. 4. Adanya penghargaan dan 1. Berusaha mengerjakan 11 soal-soal yang diajarkan. 2. Belajar dengan sungguh- penghormatan sungguh saat proses atas diri pembelajaran 12 berlangsung. 3. Bekerjasama dalam 13 kelompok dengan baik. 4. Berusaha menyampaikan 14 pendapat saat berdiskusi dengan kelompok 5. Adanya lingkungan 1. Pembelajaran luar kelas dapat memanfaatkan 15 43 Variabel Indikator yang baik Prediktor Nomor lingkungan sekitar sekolah secara optimal 2. Pembelajaran di luar kelas 16 sangat sesuai di terapkan pada pembelajaran materi lingkungan alam dan lingkungan buatan 6. Adanya 1. Pembelajaran luar kelas kegiatan yang membuat kegiatan diskusi menarik semakin menarik 2. Pembelajaran di luar kelas 17 18 membuat siswa lebih mudah memahami perbedaan antara materi lingkungan alam dan lingkungan buatan G. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Instrumen Validitas adalah suatu tes yang menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur.52 Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data maka terlebih dahulu instrumen tersebut harus dinyatakan valid, sehingga data hasil penelitian dapat dicapai. 52 Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h.193 44 Penelitian ini menggunakan uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus product moment atau angka korelasi (r. xy), yaitu: rxy = Keterangan: rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment N : Jumlah responden Ʃ xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y Ʃ x : Jumlah seluruh skor x Ʃ y : Jumlah seluruh skor y53 Hasil perhitungan setiap butir tersebut dikonsultasikan dengan ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung rtabel) maka butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r” hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk menjaring data. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah proporsi dari varians yang merupakan varians yang sebenarnya. Menurut Borg dan Gall mendefinisikan reliabilitas adalah tingkat konsistensi atau stabilitas sarana pengukuran sejalan dengan waktu.54 Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha Crombach, yaitu: 53 Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial, (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004), cet ke-1 hal 178 54 Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 188-189 45 [ ][ ∑ ] R = Reliabilitas instrumen = Jumlah varians skor tiap-tiap butir angket = Jumlah varians skor total H. Analisis Data Sarlito (dalam Bungin dan Widjajati, 1992: 229) menyebutkan dua langkah dalam analisis data, yaitu: (1) pencatatan hasil penelitian; dan (2) prosedur pengolahan dan interpretasi data55. Sementara itu, Suhasimi Arikunto menyebutkan secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi 3 langkah yaitu: (1) persiapan; (2) tabulasi; dan (3) penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.56 Dalam penelitian ini menganalisis data dengan menggunakan uji-t namun sebelum uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dilakukannya analisis data. 1. Pengujian Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari yang berdistibusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas tersebut peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS 22 pada Analyze - Nonparametric Test – Legacy Dialog – Sample K-S. 55 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Cet ke-2 hal. 163 56 Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,2010), Cet, 14 hal. 278 46 Adapun kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal, tetapi jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok sampel mempunyai populasi yang sama (homogen) atau tidak. Menghitung homogenitas menggunakan bantuan program SPSS 22 pada Analyze – Compare Means – One Way ANOVA. Adapun kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) > 0,05, maka data tersebut homogen, tetapi jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) < 0,05, maka data tersebut tidak homogen. 2. Pengujian Hipotesis Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang disebut pengujian hipotesis atau pengetesan hipotesis.57 Pengujian hipotesis merupakan langkah penting dalam suatu penelitian atau eksperimen. Suatu penelitian atau eksperimen diawali dengan mengungkapkan latar belakang masalah yang dihadapi, mengapa masalah itu perlu dikaji melalui penelitian atau eksperimen. Langkah berikutnya adalah merumuskan dan menentukan pembatasan 57 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008) h. 119 47 masalah tersebut dengan terlebih dahulu mengidentifikasi parameterparameter dari masalah tersebut. Melalui suatu analisis sederhana menentukan parameter-parameter yang akan dikaji lebih lanjut dan parameter-parameter mana yang akan diasumsikan kondisi-kondisinya sehingga tidak perlu dikaji.58 Untuk menguji hipotesis ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 22 pada Independent Sampel T-Test yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok/perlakuan itu. Adapun kriteria pengujiannya adalah jika nilai t-test lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima, tetapi jika nilai signifikansi t-test lebih besar 0,05 dari taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak. I. Hipotesis Statistik Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah: : : diterima jika rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih kecil sama dengan rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol diterima jika rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol Keterangan: = rata rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen = rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol. 58 Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2007), h. 71 BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh penggunaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPS di MI Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning, sedangkan kelas kontrol merupakan kelas yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Kelas yang berfungsi sebagai kelas eksperimen adalah kelas III-1 dan kelas yang berfungsi sebagai kelas kontrol adalah kelas III-2. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Adapun materi yang diberikan adalah lingkungan alam dan lingkungan buatan. Dari hasil penelitian terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode outdoor learning lebih meningkat dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS, siswa dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama diberi angket berupa skala motivasi untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar siswa dalam dua kelas yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan outdoor learning untuk dicari perbandingannya. Butir pernyataan pada angket yang digunakan adalah angket yang telah memenuhi standar validitas dan reabilitas yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian. 48 49 Validitas instrumen meliputi validitas isi dan validitas butir. Validitas isi dilakukan dengan merancang indikator pencapaian yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa, kemudian mengkonsultasikannya dengan dosen pembimbing. Validitas butir dilakukan dengan uji validitas sebanyak 18 pernyataan. Hasil uji validitas butir terdapat 2 pernyataan yang tidak memenuhi syarat validitas dan 16 pernyataan yang memenuhi syarat validitas. Setelah angket terkumpul, penulis memberikan skor jawaban dari pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket tersebut. Berikut adalah perhitungan rata-rata motivasi belajar IPS siswa dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol: Tabel 4.1 Skor Rata-Rata Motivasi Belajar Eksperimen Kontrol Valid 32 32 Missing 0 0 Mean 57.34 44.63 Std. Error of Mean .610 .527 Median 56.50 44.00 54a 44 11.910 8.887 Range 14 13 Minimum 50 36 Maximum 64 49 1835 1428 N Mode Variance Sum Dari hasil di atas dapat terlihat rata-rata (mean) kelas eksperimen lebih besar yaitu sebesar 57.34 dibanding dengan kelas kontrol yaitu 50 44.63. Hal ini dapat membuktikan bahwa pengaruh motivasi belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan metode outdoor learning lebih tinggi dibanding dengan menggunakan metode konvensional dengan ceramah dan tanya jawab di dalam kelas. Setelah itu, data yang didapat dari setiap item pernyataan dimasukkan ke dalam tabel yang di dalamnya terdapat presentase dengan teknik analisis data sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.1 No 1 Indikator Prediktor Adanya Menyukai materi hasrat dan pelajaran IPS keinginan yang diajarkan untuk Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 92 71.88% 124 96.88% melakukan kegiatan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal menyukai materi IPS yang diajarkan oleh guru pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 96.88% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.88% 51 Tabel 4.3 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.2 No 2 Indikator Prediktor Adanya Bersemangat hasrat dan dalam mengikuti keinginan pelajaran IPS untuk yang diajarkan. Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 92 71.88% 120 93.75% melakukan kegiatan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS yang diajarkan. pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 93.75% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.88% Tabel 4.4 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.3 No 3 Indikator Prediktor Adanya Mendengarkan dorongan dengan baik, dan ketika guru kebutuhan sedang untuk menjelaskan melakukan materi pelajaran kegiatan IPS. Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 90 70.31% 120 93.75% 52 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal mendengarkan dengan baik, ketika guru sedang menjelaskan materi pelajaran IPS pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 93.75% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 70.31% Tabel 4.5 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.4 No 4 Indikator Prediktor Adanya Melaksanakan dorongan semua kegiatan dan pembelajaran yang kebutuhan diberikan dengan untuk baik. Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 91 71.09% 112 87.50% melakukan kegiatan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal melaksanakan semua kegiatan pembelajaran yang diberikan dengan baik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 87.50% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.09% Tabel 4.6 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.5 No 5 Indikator Adanya Prediktor Memahami semua Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 86 67.19% 113 88.28% 53 dorongan penjelasan guru dan baik dari awal kebutuhan sampai akhir untuk dalam proses melakukan pembelajaran IPS kegiatan yang berlangsung. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal memahami semua penjelasan guru baik dari awal sampai akhir dalam proses pembelajaran IPS yang berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 88.28% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 67.19% Tabel 4.7 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.6 No 6 Indikator Prediktor Adanya Memfokuskan dorongan pusat perhatian dan terhadap kebutuhan pelajaran IPS untuk yang sedang melakukan berlangsung. Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 94 73.44% 113 88.28% kegiatan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal Memfokuskan pusat perhatian terhadap pelajaran IPS yang sedang berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata 54 presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 88.28% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 73.44% Tabel 4.8 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.7 No 7 Indikator Prediktor Adanya Pembelajaran dorongan luar kelas dan membuat siswa kebutuhan lebih aktif untuk dalam belajar. Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 62 48.44% 108 84.38% melakukan kegiatan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal pembelajaran luar kelas membuat siswa lebih aktif dalam belajar pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 84.38% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 48.44% Tabel 4.9 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.8 No 8 Indikator Prediktor Adanya Ingin mendapatkan harapan prestasi dari apa dan cita- yang dipelajari. cita Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 95 74.22% 123 96.09% 55 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal ingin mendapatkan prestasi dari apa yang dipelajari pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 96.09% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 74.22% Tabel 4.10 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.9 No 9 Indikator Prediktor Adanya Ada keinginan harapan untuk belajar dan cita- mempelajari cita pengetahuan yang Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 91 71.09% 109 85.16% baru dalam pelajaran IPS Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal ada keinginan untuk belajar mempelajari pengetahuan yang baru dalam pelajaran IPS pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.16% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.09% Tabel 4.11 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.10 No 10 Indikator Prediktor Adanya Berusaha penghargaan mengerjakan Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 99 77.34% 115 89.84% 56 dan soal-soal penghormatan yang atas diri diajarkan Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal berusaha mengerjakan soal-soal yang diajarkan pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 89.84% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 77.34% Tabel 4.12 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.11 No 11 Indikator Prediktor Adanya Belajar dengan penghargaan sungguh- dan sungguh saat penghormata proses n atas diri pembelajaran Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 86 67.19% 112 87.50% berlangsung Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal belajar dengan sungguh-sungguh saat proses pembelajaran berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 87.50% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 67.19% 57 Tabel 4.13 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.12 No 12 Indikator Prediktor Adanya Bekerjasama penghargaan dalam dan kelompok penghormatan dengan baik Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 94 73.44% 114 89.06% atas diri Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal bekerjasama dalam kelompok dengan baik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 89.06% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 73.44% Tabel 4.14 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.13 No 13 Indikator Prediktor Adanya Pembelajaran lingkungan luar kelas dapat yang baik memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah secara optimal Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 85 66.41% 110 85.94% 58 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal Pembelajaran luar kelas dapat memanfaatkan lingkungan sekitar sekolah secara optimal pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.94% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 66.41% Tabel 4.15 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.14 No 14 Indikator Prediktor Adanya Pembelajaran di lingkungan luar kelas sangat yang baik sesuai di terapkan Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 92 71.88% 115 89.84% pada pembelajaran materi lingkungan alam dan lingkungan buatan. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal Pembelajaran di luar kelas sangat sesuai di terapkan pada pembelajaran materi lingkungan alam dan lingkungan buatan pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 89.84% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.88% 59 Tabel 4.16 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.16 No Indikator Prediktor 15 Adanya Pembelajaran luar kegiatan kelas membuat yang kegiatan diskusi menarik semakin menarik Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 85 66.41% 110 85.94% Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal Pembelajaran luar kelas membuat kegiatan diskusi semakin menarik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.94% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 66.41% Tabel 4.17 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.16 No Indikator Prediktor 16 Adanya Pembelajaran di kegiatan luar kelas membuat yang siswa lebih mudah menarik memahami perbedaan antara materi lingkungan alam dan lingkungan buatan Kontrol Eksperimen Skor % Skor % 94 73.44% 117 91.41% 60 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa dalam hal pembelajaran di luar kelas membuat siswa lebih mudah memahami perbedaan antara materi lingkungan alam dan lingkungan buatan pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 91.41% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 73.44% B. Analisis Data 1. Pengajuan Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Dalam penelitian ini, pengujian normalitas tersebut peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS 22 pada Analyze - Nonparametric Test – Legacy Dialog – Sample K-S. Hasil dari perhitungan uji normalitas yang penulis lakukan menggunakan program SPSS 22 adalah sebagai berikut: Tabel 4.18 Uji Normalitas N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Test Statistic Asymp. Sig. (2tailed) Eksperimen 32 Kontrol 32 57.34 44.63 3.451 2.981 .151 .114 .151 -.105 .151 .114 -.104 .114 .060c .200c,d 61 Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) kelas eksperimen > 0,05 yaitu 0,06 dan nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) kelas kontrol > 0,05 yaitu 0,20 maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Menghitung homogenitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22 pada Analyze – Compare Means – One Way ANOVA. Hasil dari perhitungan uji homogenitas yang penulis lakukan menggunakan program SPSS 22 adalah sebagai berikut: Tabel 4.19 Uji Homogenitas Levene Statistic 1.584 df1 df2 8 Sig. 19 .195 Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) > 0,05 yaitu 0,195 maka dapat disimpulkan data tersebut homogen. c. Pengujian Hipotesis Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis, maka pengujian yang akan dilakukan selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang dalam pengujiannya dilakukan menggunakan program spss 22 pada Independent Sampel T-Test. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang penulis lakukan menggunakan program spss 22 adalah sebagai berikut: 62 Tabel 4.20 Uji Hipotesis Levene's Test for Equality of Variances Equal varian ces assum ed Equal varian ces not assum ed t-test for Equality of Means Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the Difference Low Upp er er F Si g. t df Sig. (2taile d) 1.4 13 .23 9 15.7 77 62 .000 12.719 .806 11.1 07 14.3 30 15.7 77 60.7 17 .000 12.719 .806 11.1 07 14.3 31 Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai t-test lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPS. C. Interpretasi Hasil Penelitian Dalam pembelajaran outdoor learning, penulis menggunakan langkah-langkah pembelajaran outdoor learning sesuai dengan yang dipaparkan oleh Widayanti, adapun langkah-langkah pembelajaran 63 outdoor learning atau pembelajaran luar kelas antara lain adalah sebagai berikut59: 1) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas 2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya 3) Guru memberi salam 4) Guru memberi motivasi 5) Guru memberikan paduan belajar kepada masing-masing kelompok 6) Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok 7) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan pengamatan dan di beri waktu 8) Guru membimbing siswa selama pengamatan di lapangan 9) Selesai pengamatan siswa di suruh berkumpul kembali untuk mendiskusikan hasil pengamatannya 10) Guru memandu diskusi dan siswa diberi kesempatan mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing kelompok dan kelompok lain diberi waktu untuk menanggapi. Kemudian, dari langkah-langkah pembelajaran yang penulis lakukan dalam penelitian tersebut, selanjutnya penulis memberikan angket untuk mengetahui hasil motivasi belajar siswa yang mana berdasarkan hasil analisis data penelitian yang penulis lakukan tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang diajarkan menggunakan metode outdoor learning lebih berpengaruh dari pada rata-rata motivasi belajar siswa yang tidak diajarkan menggunakan penerapan outdoor learning pada pembelajaran IPS. Perbedaan rata-rata motivasi belajar ini terlihat dari skor rata-rata motivasi belajar IPS siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan penerapan metode outdoor learning lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata motivasi belajar 59 Widayanti, Ninik. 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode Outdoor Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin pelangipendidikan. Vol.6 No. 1 Tahun 2003. http://pakguruonline.pendidikan.net.(Diakses tanggal 12 januari 2012) 64 IPS siswa di kelas kontrol yang menggunakan penerapan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Dimana skor rata-rata kelas eksperimen (X) yaitu sebesar 57.34, sementara skor rata-rata kelas kontrol (Y) yaitu sebesar 44,63. Berdasarkan hasil angket tentang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang diisi oleh siswa diperoleh penemuan bahwa sebagian besar siswa menyatakan metode outdoor learning membuat siswa memiliki hasrat dan keinginan berhasil, memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan, menginginkan penghargaan dalam belajar, melakukan kegiatan yang menarik dalam belajar dan memiliki lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.60 Sesuai dengan yang telah penulis paparkan dalam deskripsi data sebelumnya. Dengan demikian, capaian motivasi belajar tersebut seiring dengan indikator motivasi belajar yang dikembangkan oleh Hamzah B. Uno. Ini membuktikan salah satu fungsi metode outdoor learning adalah bisa memompa motivasi siswa dan cocok diterapkan dalam pelajaran IPS, namun tetap harus sesuai dengan kondisi dan keadaan saat pembelajaran berlangsung. Jika dalam pembelajaran setiap siswa mempunyai motivasi yang kuat untuk belajar, maka siswa akan menunjukan kesenangan atau ketertarikannya dalam mengikuti pelajaran, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat, harapan ingin berhasil dalam mencapai pembelajaran, tekun menghadapi tugas, memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan selalu berusaha belajar dengan baik dari awal hingga akhir. 60 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23 65 Berdasarkan hasil penelitian tersebut siswa juga mendapatkan manfaat dari metode pembelajaran outdoor learning sesuai dengan yang di jelaskan oleh Suyadi, menyebutkan bahwa manfaat pembelajaran luar kelas antara lain: 1) Pikiran lebih jernih; 2) Pembelajaran akan terasa menyenangkan; 3) Pembelajaran lebih variatif; 4) Belajar lebih rekreatif; 5) Belajar lebih rill; 6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas; 7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas; 8) Wahana belajar lebih luas; 9) Kerja otak lebih rileks.61 Berdasarkan hal di atas, maka telah dibuktikan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan metode outdoor learning dapat membangkitkan motivasi belajar pada diri siswa serta menjadikan pembelajaran IPS menjadi menarik dan menyenangkan. Terbukti dengan adanya perasaan senang dan selalu berusaha untuk berkonsentrasi saat melakukan pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan metode outdoor learning. Namun, dalam penelitian ini juga ditemukan keterbatasanketerbatasan, diantaranya yaitu: 1. Penulis merasa sulit mengatur waktu dalam memberikan arahan kepada seluruh siswa saat harus pindah ke luar kelas (outdoor). Dibutuhkan waktu yang cukup agar seluruh siswa memahami aturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan, sehingga pada saat 61 2013) h.25 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya, 66 pembelajaran di luar kelas waktunya melebihi dari waktu yang telah ditentukan. 2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III, yang cenderung masih senang bermain dan lebih sulit untuk diatur dibandingkan dengan siswa kelas tinggi, maka dalam hal ini sangat dibutuhkan suara yang keras dan jelas agar siswa mengerti tentang aturan yang harus mereka lakukan saat pembelajaran di luar kelas berlangsung. 3. Penelitian ini dilakukan hanya pada kelas III. Hasil yang berbeda mungkin didapatkan apabila penelitian ini dilakukan pada kelas yang berbeda atau jumlah kelas yang lebih banyak. 4. Penelitian ini dilakukan hanya pada dua kali pertemuan, karna keterbatasan waktu. Hasil yang berbeda mungkin didapatkan jika penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari indikator pencapaian motivasi belajar yang di paparkan oleh Hamzah B. Uno yaitu sebagian besar siswa menyatakan metode outdoor learning membuat siswa memiliki hasrat dan keinginan berhasil, memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar, memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan, menginginkan penghargaan dalam belajar, melakukan kegiatan yang menarik dalam belajar dan memiliki lingkungan belajar yang kondusif. Selain itu juga dapat dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar IPS siswa di kelas eksperimen (x) yang belajar dengan penerapan metode outdoor learning yaitu 57.34 dibandingkan dengan rata-rata motivasi belajar IPS siswa di kelas kontrol (y) yang belajar dengan penerapan metode konvensional yaitu 44.63 dan perhitungan nilai t-test lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran IPS. . Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode outdoor learning dapat membangkitkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) pada kelas III, khususnya kelas III-1 Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang Selatan. 67 68 B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan saran-saran kepada guru maupun calon guru IPS, yaitu sebagai berikut: 1. Metode outdoor learning dapat digunakan dalam pembelajaran IPS untuk mengatasi kejenuhan siswa pada suasana belajar di dalam kelas, sehingga sswa dapat merasakan suasana yang berbeda dan dapat belajar langsung melalui lingkungan yag ada di sekitar sekolah. 2. Guru yang hendak menerapkan metode outdoor learning dalam pembelajaran IPS diharapkan dapat merencanakan dengan matang sebelum pelaksanaan pembelajaran, seperti kondisi lingkungan, alokasi waktu, dan kegiatan yang akan dilaksanakan 3. Pengelola sekolah dapat menyarankan pada guru mata pelajaran lainnya untuk menggunakan metode outdoor learning dalam pembelajaran di sekolah. 4. Dengan adanya berbagai keterbatasan pada penelitian ini, disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning ini dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dengan materi yang berbeda disetiap jenjang pendidikan. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia. 2005 Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta: DIVA Press. 2012 Amin, C. Memupuk Tradisi Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Metode Outdoor Learning Process (OLP). Makalah Seleksi Simposium Tahunan Penelitian Pendidikan. 2008 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2002 Direktorat Tenaga Kependidikan, Proses Pembelajaran di Kelas, Laboratorium, dan di Lapangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008 Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008 Hernowo, Menjadi Guru. Bandung: Penerbit MLC. 2005 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2008 Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta:Prestasi Pustakaraya. 2013 Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif & Kreatif dalam Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif). Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 2012 69 Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008 Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD. Bandung: Upi Press. 2008 Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama. 2012 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2009 Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: UPI PRESS. 2006 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2012 Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2010 Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial. Jawa Timur: Bayu Media Publishing. 2004 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2013 Supriyadi, dkk. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS. 2006 Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010 Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung: PT Refika Aditam. 2007 Widayanti, Ninik, 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode Outdoor Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin pelangipendidikan. Vol.6 No. 1 Tahun 2003. http://pakguruonline.pendidikan.net. (Diakses tanggal 12 januari 2012) Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011 70 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : 3 (Tiga) / I (Satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi : - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah C. Indikator Pembelajaran 1.1.1. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah 1.1.2. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah 1.1.3. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar Rumah 1.1.4. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar sekolah D. Tujuan Pembelajaran - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar rumah - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar sekolah E. Metode Pembelajaran - Outdoor Learning F. Materi Pokok/Pembelajaran - Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah (Terlampir) G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran - Lingkungan sekolah - Buku IPS kelas III - Gambar lingkungan alam - Gambar lingkungan buatan H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilaikarakter yang diharapkan Kegiatan Mempersiapkan Mempersiapkan awal siswa untuk belajar diri untuk belajar Mempersiapkan Salah seorang untuk berdoa siswa memimpin Kedisiplinan Ketaqwaan berdoa sebelum memulai pelajaran Apersepsi Mengabsen Tunjuk tangan saat kehadiran siswa di absen oleh guru Melakukan ice Mengikuti ice breaking breaking Menanyakan kepada Menjawab siswa: pertanyaan guru - Siapa yang di dengan tunjuk sekitar tangan. lingkungan rumahnya kedisiplinan Kebersamaan Keberanian mempunyai kebun, sawah atau waduk? - Apasaja yang bisa kita lihat dilingkungan sekolah ini? - Pernahkah kamu ke daerah puncak? Pemandangan apa saja yang bisa dilihat dari lingkungan tersebut? Membacakan tata Mencatat tata tertib Menghargai orang tertib yang harus yang harus dipatuhi lain, disiplin dipatuhi saat saat pembelajaran pembelajaran di luar di luar kelas kelas Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengarkan Menghargai orang mempelajari penjelasan yang lain. lingkungan alam dan disampaikan guru lingkungan buatan. mengenai tujuan mempelajari tentang lingkungan alam dan lingkungan buatan. Menjelaskan topik Mendengarkan Menghargai orang atau cakupan materi penjelasan yang lain tentang lingkungan disampaikan guru alam dan buatan 2. Kegiatan Inti Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter yang diharapkan Eksplorasi Membagi siswa Berkumpul sesuai Disiplin, dalam beberapa dengan Menghargai orang kelompok dan kelompoknya lain menjelaskan masing-masing dan langkah-langkah mendengarkan pembelajaran kepada penjelasan guru siswa Mengarahkan Melakukan Keaktifan, masing-masing pengamatan ketelitian, kelompok untuk bersama kelompok kerjasama berpencar dan masing-masing dan berdiskusi bersama mencatat hasil untuk melakukan pengamatan pengamatan tentang lingkungan alam dan buatan dan memberi waktu Elaborasi Mengarahkan Mengikuti perintah Keaktifan, masing-masing dari guru. kreatif, kerjasama siswa dalam tiap kelompok untuk membuat laporan dan kreatif dari hasil pengamatan yang telah dilakukan Konfirmasi Mengarahkan Mempresentasikan Menghargai orang masing-masing hasil diskusi di lain, keberanian kelompok untuk depan teman-teman dan ketelitian. mempresentasikan dan siswa lainnya hasil diskusi memerhatikan hasil mengenai hal-hal presentasi teman yang mereka ketahui kelompok lainnya. dari pengamatan lingkungan alam dan buatan didepan. Memberikan Mendengarkan dan Menghargai orang penjelasan arahan memperhatikan lain dan koreksi kepada arahan dan koreksi siswa. yang diberikan guru Memberi Mengajukan Keaktifan dan kesempatan kepada pertanyaan tentang keberanian siswa untuk hal-hal yang mengajukan berkenaan dengan pertanyaan tentang materi yang telah hal-hal yang dijelaskan berkenaan dengan materi yang telah dijelaskan Memberikan Lebih merasa motivasi kepada termotivasi siswa yang kurang dipembelajaran atau belum berikutnya berpartisipasi aktif 3. Kegiatan Akhir Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter yang diharapkan Evaluasi Bersama siswa Bersama guru memberikan memberikan kesimpulan tentang kesimpulan tentang materi pembelajaran materi hari ini pembelajaran hari Keaktifan ini Memberikan soal Mengerjakan soal kepada siswa yang diberikan oleh sebagai latihan guru Disiplin, teliti pengembangan Refleksi Memberikan refleksi Mengungkapkan yaitu menyampaikan kesulitan-kesulitan kesan tentang yang dihadapi Keaktifan kesulitan dalam memahami lingkungan alam dan lingkungan buatan. Memberikan umpan Mendengarkan Menghargai orang balik terhadap guru lain Bersama-sama siswa Bersama-sama Ketaqwaan berdoa untuk guru berdoa mengakhiri kegiatan pembelajaran. pembelajaran hari ini pembelajaran I. Evaluasi/Penilaian Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurutmu benar! 1. Salah satu contoh lingkungan alam adalah .... a. Waduk b. Pelabuhan c. Sungai d. Terminal 2. Salah satu contoh lingkungan buatan adalah .... a. Hutan b. Gunung c. Sawah d. Laut 3. Manfaat waduk sebagai .... a. Sarana irigasi b. Sarana memancing c. Sarana olah raga arung jeram d. Sarana latihan angkatan laut 4. Laut dapat digunakan untuk .... a. Landasan udara b. Membuat rumah c. Tempat istirahat d. Sarana transportasi 5. Di pantai bayak pohon .... a. Pinus b. Cemara c. Kelapa d. Jati 6. Berikut adalah macam-macam gunung api, kecuali .... a. Gunung api aktif b. Gunung api semeru c. Gunung api istirahat d. Gunung api mati 7. Lingkungan alam yang berfugsi sebagai paru-paru dunia karena memproduksi oksigen yang bermanfaat bagi perlindungan manusia adalah .... a. Hutan b. Laut c. Sungai d. Pantai 8. Berikut adalah contoh lingkungan alam perairan, kecuali .... a. Laut b. Sungai c. Pantai d. Danau 9. Berikut adalah lingkungan alam daratan, kecuali ... a. Gunung b. Pantai c. Sungai d. Hutan 10. Tanah yang di olah dan diairi untuk bercocok tanam padi atau palawija disebut dengan ... a. Hutan b. Taman c. Sawah d. Gunung Kunci Jawaban: 1. A 2. C 3. A 4. D 5. C 6. B 7. A 8. C 9. C 10. C Tangerang, 02 September 2015 Mengetahui Guru IPS Riza Faraziah NIM. 1111018300018 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : 3 (Tiga) / I (Satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi : - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar : 1.1. Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah C. Indikator Pembelajaran 1.1.1. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah 1.1.2. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah 1.1.3. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar Rumah 1.1.4. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar sekolah D. Tujuan Pembelajaran - Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan alam di sekitar rumah - Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan alam di sekitar sekolah - Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan buatan di sekitar rumah - Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan buatan di sekitar sekolah E. Metode Pembelajaran - Ceramah - Tanya jawab F. Materi Pokok/Pembelajaran - Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah (Terlampir) G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran - Buku IPS kelas III - Papan tulis - Spidol H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilaikarakter yang diharapkan Kegiatan Mempersiapkan Mempersiapkan awal siswa untuk belajar diri untuk belajar Mempersiapkan Salah seorang untuk berdoa siswa memimpin Kedisiplinan Ketaqwaan berdoa sebelum memulai pelajaran Apersepsi Mengabsen Tunjuk tangan saat kehadiran siswa di absen oleh guru Melakukan ice Mengikuti ice breaking breaking Menanyakan kepada Menjawab siswa: pertanyaan guru - Siapa yang di dengan tunjuk sekitar tangan. lingkungan rumahnya kedisiplinan Kebersamaan Keberanian mempunyai kebun, sawah atau waduk? - Apasaja yang bisa kita lihat dilingkungan sekolah ini? - Pernahkah kamu ke daerah puncak? Pemandangan apa saja yang bisa dilihat dari lingkungan tersebut? Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengarkan Menghargai orang mempelajari penjelasan yang lain. lingkungan alam dan disampaikan guru lingkungan buatan. mengenai tujuan mempelajari tentang lingkungan alam dan lingkungan buatan. Menjelaskan topik Mendengarkan Menghargai orang atau cakupan materi penjelasan yang lain tentang lingkungan disampaikan guru alam dan buatan 2. Kegiatan Inti Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter yang diharapkan Eksplorasi Menjelaskan kepada Mendengarkan Disiplin, siswa contoh-contoh penjelasan guru Menghargai orang lingkungan alam di lain sekitar rumah dah sekolah Menjelaskan kepada Mendengarkan Disiplin, siswa contoh-contoh penjelasan guru Menghargai orang lingkungan buatan di lain sekitar rumah dah sekolah Elaborasi Masing masing Mengikuti perintah siswa di minta untuk dari guru. Keaktifan, kreatif menyebukan berbagai macam contoh lingkungan alam di sekitar rumah dan sekolah dan menulisnya di buku tulis Masing masing Mengikuti perintah siswa di minta untuk dari guru. menyebukan berbagai macam contoh lingkungan buatan di sekitar rumah dan sekolah dan menulisnya di Keaktifan, kreatif, buku tulis Konfirmasi Mengarahkan Mempresentasikan Menghargai orang beberapa siswa hasil tugas di depan lain, keberanian untuk teman-teman dan mempresentasikan siswa lainnya hasil dari tugas yang memerhatikan hasil diberikan guru di presentasi depan kelas temannya. Memberikan Mendengarkan dan Menghargai orang penjelasan arahan memperhatikan lain dan koreksi kepada arahan dan koreksi siswa. yang diberikan dan ketelitian. guru Memberi Mengajukan Keaktifan dan kesempatan kepada pertanyaan tentang keberanian siswa untuk hal-hal yang mengajukan berkenaan dengan pertanyaan tentang materi yang telah hal-hal yang dijelaskan berkenaan dengan materi yang telah dijelaskan Memberikan Lebih merasa motivasi kepada termotivasi siswa yang kurang dipembelajaran atau belum berikutnya berpartisipasi aktif 3. Kegiatan Akhir Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter yang diharapkan Evaluasi Bersama siswa Bersama guru memberikan memberikan kesimpulan tentang kesimpulan tentang materi pembelajaran materi hari ini pembelajaran hari Keaktifan ini Memberikan soal Mengerjakan soal kepada siswa yang diberikan oleh sebagai latihan guru Disiplin, teliti pengembangan Refleksi Memberikan refleksi Mengungkapkan yaitu menyampaikan kesulitan-kesulitan kesan tentang yang dihadapi Keaktifan kesulitan dalam memahami lingkungan alam dan lingkungan buatan. Memberikan umpan Mendengarkan Menghargai orang balik terhadap guru lain Bersama-sama siswa Bersama-sama Ketaqwaan berdoa untuk guru berdoa mengakhiri kegiatan pembelajaran. pembelajaran hari ini pembelajaran I. Evaluasi/Penilaian Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurutmu benar! 1. Salah satu contoh lingkungan alam adalah .... a. Waduk b. Pelabuhan c. Sungai d. Terminal 2. Salah satu contoh lingkungan buatan adalah .... a. Hutan b. Gunung c. Sawah d. Laut 3. Manfaat waduk sebagai .... a. Sarana irigasi b. Sarana memancing c. Sarana olah raga arung jeram d. Sarana latihan angkatan laut 4. Laut dapat digunakan untuk .... a. Landasan udara b. Membuat rumah c. Tempat istirahat d. Sarana transportasi 5. Di pantai bayak pohon .... a. Pinus b. Cemara c. Kelapa d. Jati 6. Berikut adalah macam-macam gunung api, kecuali .... a. Gunung api aktif b. Gunung api semeru c. Gunung api istirahat d. Gunung api mati 7. Lingkungan alam yang berfugsi sebagai paru-paru dunia karena memproduksi oksigen yang bermanfaat bagi perlindungan manusia adalah .... a. Hutan b. Laut c. Sungai d. Pantai 8. Berikut adalah contoh lingkungan alam perairan, kecuali .... a. Laut b. Sungai c. Pantai d. Danau 9. Berikut adalah lingkungan alam daratan, kecuali ... a. Gunung b. Pantai c. Sungai d. Hutan 10. Tanah yang di olah dan diairi untuk bercocok tanam padi atau palawija disebut dengan ... a. Hutan b. Taman c. Sawah d. Gunung Kunci Jawaban: 1. A 2. C 3. A 4. D 5. C 6. B 7. A 8. C 9. C 10. C Tangerang, 02 September 2015 Mengetahui Guru IPS Khotimah Peneliti Riza Faraziah NIM. 1111018300018 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : 3 (Tiga) / I (Satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi : - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar : 1.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah C. Indikator Pembelajaran 1.1.1. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan alam 1.1.2. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan alam 1.1.3. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan buatan 1.1.4. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan D. Tujuan Pembelajaran - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menyebutkan caracara merawat/memelihara lingkungan alam - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menjelaskan pentingnya merawat/memlihara lingkungan alam - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menjelaskan pentingnya merawat/memlihara lingkungan buatan - Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menyebutkan caracara merawat/memelihara lingkungan buatan E. Metode Pembelajaran - Outdoor Learning F. Materi Pokok/Pembelajaran - Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran - Lingkungan sekolah - Buku IPS kelas III - Gambar lingkungan alam - Gambar lingkungan buatan H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilaikarakter yang diharapkan Kegiatan Mempersiapkan Mempersiapkan awal siswa untuk belajar diri untuk belajar Mempersiapkan Salah seorang untuk berdoa siswa memimpin Kedisiplinan Ketaqwaan berdoa sebelum memulai pelajaran Apersepsi Mengabsen Tunjuk tangan saat kehadiran siswa di absen oleh guru Melakukan ice Mengikuti ice breaking breaking Menanyakan kepada Menjawab siswa: pertanyaan guru - Siapa yang selalu dengan tunjuk mejaga tangan. lingkungan? - Siapa yang pernah membuang sampah kedisiplinan Kebersamaan Keberanian sembarangan di sekitar rumah dan sekolah? - Apakah penyebabnya jika membuang sampah sembarangan? Membacakan tata Mencatat tata tertib Menghargai orang tertib yang harus yang harus dipatuhi lain, disiplin dipatuhi saat saat pembelajaran pembelajaran di luar di luar kelas kelas Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengarkan Menghargai orang mempelajari penjelasan yang lain. memelihara disampaikan guru lingkungan alam dan mengenai tujuan lingkungan buatan. mempelajari memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Menjelaskan topik Mendengarkan Menghargai orang atau cakupan materi penjelasan yang lain tentang memelihara disampaikan guru lingkungan alam dan buatan 2. Kegiatan Inti Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter yang diharapkan Eksplorasi Membagi siswa Berkumpul sesuai Disiplin, dalam beberapa dengan Menghargai orang kelompok dan kelompoknya lain menjelaskan masing-masing dan langkah-langkah mendengarkan pembelajaran kepada penjelasan guru siswa Mengarahkan Membuang sampah Keaktifan, masing-masing yang ada di ketelitian, kelompok untuk lingkungan sekitar kerjasama melihat di sekitar sekolah dan sekolah apakah melakukan banyak sampah yang pengamatan berserakan dan bersama kelompok membersihkannya masing-masing dan kemudian berpencar mencatat hasil dan berdiskusi pengamatan bersama untuk melakukan pengamatan tentang memelihara lingkungan alam dan buatan dan memberi waktu Elaborasi Mengarahkan Mengikuti perintah Keaktifan, masing-masing dari guru. kreatif, kerjasama siswa dalam tiap dan kreatif kelompok untuk membuat laporan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan Konfirmasi Mengarahkan Mempresentasikan Menghargai orang masing-masing hasil diskusi di lain, keberanian kelompok untuk depan teman-teman dan ketelitian. mempresentasikan dan siswa lainnya hasil diskusi memerhatikan hasil mengenai hal-hal presentasi teman yang mereka ketahui kelompok lainnya. dari pengamatan memelihara lingkungan alam dan buatan didepan. Memberikan Mendengarkan dan Menghargai orang penjelasan arahan memperhatikan lain dan koreksi kepada arahan dan koreksi siswa. yang diberikan guru Memberi Mengajukan Keaktifan dan kesempatan kepada pertanyaan tentang keberanian siswa untuk hal-hal yang mengajukan berkenaan dengan pertanyaan tentang materi yang telah hal-hal yang dijelaskan berkenaan dengan materi yang telah dijelaskan Memberikan Lebih merasa motivasi kepada termotivasi siswa yang kurang dipembelajaran atau belum berikutnya berpartisipasi aktif 3. Kegiatan Akhir Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter yang diharapkan Evaluasi Bersama siswa Bersama guru memberikan memberikan kesimpulan tentang kesimpulan tentang materi pembelajaran materi hari ini pembelajaran hari Keaktifan ini Memberikan soal Mengerjakan soal kepada siswa yang diberikan oleh sebagai latihan guru Disiplin, teliti pengembangan Refleksi Memberikan refleksi Mengungkapkan yaitu menyampaikan kesulitan-kesulitan kesan tentang yang dihadapi Keaktifan kesulitan dalam memahami materi tentang memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Memberikan umpan Mendengarkan Menghargai orang balik terhadap guru lain pembelajaran hari ini Bersama-sama siswa Bersama-sama berdoa untuk guru berdoa mengakhiri kegiatan pembelajaran. Ketaqwaan pembelajaran I. Evaluasi/Penilaian Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurutmu benar! Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan 1. Sungai yang tersumbat sampah dapat mengakibatkan .... a. Longsor b. Kebakaran c. Banjir d. Kekeringan 2. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar merupakan .... semua warga a. Kebiasaan b. Kewajiban c. Kebudayaan d. Tujuan 3. Penanaman kembali lahan yang gundul dinamakan .... a. Erosi b. Reboisasi c. Abrasi d. Reklamasi 4. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan laut dan pantai, kecuali .... a. Melarang pembuangan berbagai limbah ke laut b. Budi daya bakau di sekitar pantai c. Mengadakan penghijauan atau reboisasi d. Melarang menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan 5. Membuang sampah pada tempatnya merupakan kepedulian terhadap .... a. Lingkungan b. Masyarakat c. Negara d. Keluarga 6. Berikut ini yang bukan contoh memelihara kebersihan lingkungan rumah adalah .... a. Membuang sampah pada tempatnya b. Melaksanakan tugas sekolah c. Mengepel lantai d. Menyapu halaman 7. Cara menjaga udara agar tetap bersih adalah .... a. Melarang kendaraan bermotor yang gasnya berlebihan b. Membangun bendungan c. Melarang pembuangan limbah d. Melaksanakan tebang pilih 8. Manfaat taman kota adalah sebagai .... a. Peneduh jalan b. Tempat mengamen c. Tempat berjualan d. Tempat mengemis 9. Cara menjaga lingkungan rumah adalah .... a. Membuang sampah di depan rumah b. Tidak mencoret-coret pagar rumah c. Menggambar di tembok rumah d. Menyumbat saluran air di belakang rumah 10. Berikut yang bukan upaya menjaga kebersihan adalah .... a. Menyapu setiap hari b. Membersihkan rumput liar c. Memotong pohon sesukanya d. Membuat taman kecil Selamat Mengerjakan KUNCI JAWABAN: 1. C 2. B 3. B 4. C 5. A 6. B 7. A 8. A 9. B 10. C Tangerang, 08 September 2015 Mengetahui Peneliti Riza Faraziah NIM. 1111018300018 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : 3 (Tiga) / I (Satu) Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit A. Standar Kompetensi : - Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah B. Kompetensi Dasar : 1.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah C. Indikator Pembelajaran 1.1.1. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan alam 1.1.2. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan alam 1.1.3. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan buatan 1.1.4. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan D. Tujuan Pembelajaran - Dengan metode Konvensional, siswa mampu menjelaskan pentingnya merawat/memlihara lingkungan alam - Dengan metode Konvensional, siswa mampu menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan alam - Dengan metode Konvensional, siswa mampu menjelaskan pentingnya merawat/memlihara lingkungan buatan - Dengan metode Konvensional, siswa mampu menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan E. Metode Pembelajaran - Ceramah - Tanya jawab F. Materi Pokok/Pembelajaran - Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran - Buku IPS kelas III - Papan tulis - Spidol H. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilaikarakter yang diharapkan Kegiatan Mempersiapkan Mempersiapkan awal siswa untuk belajar diri untuk belajar Mempersiapkan Salah seorang untuk berdoa siswa memimpin Kedisiplinan Ketaqwaan berdoa sebelum memulai pelajaran Apersepsi Mengabsen Tunjuk tangan saat kehadiran siswa di absen oleh guru Melakukan ice Mengikuti ice breaking breaking Menanyakan kepada Menjawab siswa: pertanyaan guru - Siapa yang selalu dengan tunjuk mejaga tangan. lingkungan? - Siapa yang pernah membuang sampah kedisiplinan Kebersamaan Keberanian sembarangan di sekitar rumah dan sekolah? - Apakah penyebabnya jika membuang sampah sembarangan? Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengarkan Menghargai orang mempelajari penjelasan yang lain. memelihara disampaikan guru lingkungan alam dan mengenai tujuan lingkungan buatan. mempelajari memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Menjelaskan topik Mendengarkan Menghargai orang atau cakupan materi penjelasan yang lain tentang memelihara disampaikan guru lingkungan alam dan buatan 2. Kegiatan Inti Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai karakter yang diharapkan Eksplorasi Menjelaskan kepada Mendengarkan Disiplin, siswa pentingnya penjelasan guru Menghargai orang merawat/memelihara lingkungan alam di lain sekitar rumah dan sekolah serta cara merawatnya Menjelaskan kepada Mendengarkan Disiplin, siswa pentingnya penjelasan guru Menghargai orang merawat/memelihara lain lingkungan buatan di sekitar rumah dan sekolah serta cara merawatnya Elaborasi Masing masing Mengikuti perintah siswa di minta untuk dari guru. Keaktifan, kreatif menyebukan pentingnya merawat/memelihara lingkungan alam di sekitar rumah dan sekolah serta cara merawatnya kemudian menuliskannya di buku tulis Masing masing Mengikuti perintah siswa di minta untuk dari guru. menyebukan pentingnya merawat/memelihara lingkungan buatan di sekitar rumah dan sekolah serta cara Keaktifan, kreatif merawatnya kemudian menuliskannya di buku tulis Konfirmasi Mengarahkan Mempresentasikan Menghargai orang beberapa siswa hasil tugas di depan lain, keberanian untuk teman-teman dan mempresentasikan siswa lainnya hasil dari tugas yang memerhatikan hasil diberikan guru di presentasi depan kelas temannya. Memberikan Mendengarkan dan Menghargai orang penjelasan arahan memperhatikan lain dan koreksi kepada arahan dan koreksi siswa. yang diberikan dan ketelitian. guru Memberi Mengajukan Keaktifan dan kesempatan kepada pertanyaan tentang keberanian siswa untuk hal-hal yang mengajukan berkenaan dengan pertanyaan tentang materi yang telah hal-hal yang dijelaskan berkenaan dengan materi yang telah dijelaskan Memberikan Lebih merasa motivasi kepada termotivasi siswa yang kurang dipembelajaran atau belum berikutnya berpartisipasi aktif 3. Kegiatan Akhir Tahapan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Nilai Karakter yang diharapkan Evaluasi Bersama siswa Bersama guru memberikan memberikan kesimpulan tentang kesimpulan tentang materi pembelajaran materi hari ini pembelajaran hari Keaktifan ini Memberikan soal Mengerjakan soal kepada siswa yang diberikan oleh sebagai latihan guru Disiplin, teliti pengembangan Refleksi Memberikan refleksi Mengungkapkan yaitu menyampaikan kesulitan-kesulitan kesan tentang yang dihadapi Keaktifan kesulitan dalam memahami materi tentang memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan. Memberikan umpan Mendengarkan Menghargai orang balik terhadap guru lain Bersama-sama siswa Bersama-sama Ketaqwaan berdoa untuk guru berdoa mengakhiri kegiatan pembelajaran. pembelajaran hari ini pembelajaran I. Evaluasi/Penilaian Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban yang menurutmu benar! Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan 1. Sungai yang tersumbat sampah dapat mengakibatkan .... a. Longsor b. Kebakaran c. Banjir d. Kekeringan 2. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar merupakan .... semua warga a. Kebiasaan b. Kewajiban c. Kebudayaan d. Tujuan 3. Penanaman kembali lahan yang gundul dinamakan .... a. Erosi b. Reboisasi c. Abrasi d. Reklamasi 4. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan laut dan pantai, kecuali .... a. Melarang pembuangan berbagai limbah ke laut b. Budi daya bakau di sekitar pantai c. Mengadakan penghijauan atau reboisasi d. Melarang menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan 5. Membuang sampah pada tempatnya merupakan kepedulian terhadap .... a. Lingkungan b. Masyarakat c. Negara d. Keluarga 6. Berikut ini yang bukan contoh memelihara kebersihan lingkungan rumah adalah .... a. Membuang sampah pada tempatnya b. Melaksanakan tugas sekolah c. Mengepel lantai d. Menyapu halaman 7. Cara menjaga udara agar tetap bersih adalah .... a. Melarang kendaraan bermotor yang gasnya berlebihan b. Membangun bendungan c. Melarang pembuangan limbah d. Melaksanakan tebang pilih 8. Manfaat taman kota adalah sebagai .... a. Peneduh jalan b. Tempat mengamen c. Tempat berjualan d. Tempat mengemis 9. Cara menjaga lingkungan rumah adalah .... a. Membuang sampah di depan rumah b. Tidak mencoret-coret pagar rumah c. Menggambar di tembok rumah d. Menyumbat saluran air di belakang rumah 10. Berikut yang bukan upaya menjaga kebersihan adalah .... a. Menyapu setiap hari b. Membersihkan rumput liar c. Memotong pohon sesukanya d. Membuat taman kecil Selamat Mengerjakan KUNCI JAWABAN: 1. C 2. B 3. B 4. C 5. A 6. B 7. A 8. A 9. B 10. C Tangerang, 08 September 2015 Mengetahui Guru IPS Khotimah Peneliti Riza Faraziah NIM. 1111018300018 ISILAH PERNYATAAN DIBAWAH INI DENGAN JUJUR, BERILAH TANDA (√) DI KOLOM YANG SESUAI DENGAN JAWABANMU! NO 1 PERNYATAAN Saya suka dengan materi IPS yang diajarkan oleh guru 2 Saya sangat semangat dalam belajar IPS 3 Saya selalu mendengarkan guru dengan baik saat belajar IPS 4 Saya belajar IPS dengan baik dan tertib 5 Saya mengerti penjelasan dari guru dalam pelajaran IPS hingga selesai 6 Saya selalu fokus terhadap mata pelajaran IPS yang sedang diajarkan oleh guru 7 Saya merasa lebih aktif jika belajar di luar kelas 8 Saya ingin mendapatkan prestasi yang baik setelah belajar IPS 9 Saya ingin mendapatkan pengetahuan yang baru dari belajar IPS 10 Saya selalu berusaha mengerjakan soalsoal yang diberikan oleh guru 11 Saya selalu belajar dengan sungguhsungguh saat pembelajaran berlangsung 12 Saya bekerjasama dengan baik bersama kelompok saat belajar 13 Saya senang belajar di luar kelas, karena dapat memanfaatkan lingkungan secara baik 14 Saya rasa belajar di luar kelas cocok Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju dengan materi lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam pelajaran IPS 15 Saya rasa belajar di luar kelas membuat diskusi kelompok semakin menarik 16 Saya rasa belajar di luar kelas membuat saya lebih mudah memahami perbedaan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan UJI VALIDITAS Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 y 1 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 65 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 63 4 4 4 3 3 3 0 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 61 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 71 7 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 65 8 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 69 9 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 63 10 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 68 11 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 63 12 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 65 13 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 65 14 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 65 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 68 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 71 17 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 66 18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 70 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 20 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 63 21 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 68 22 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 64 23 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 65 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 25 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 68 26 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 65 27 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 62 28 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 63 29 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 64 30 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 64 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 32 4 4 4 4 3 3 3 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 64 33 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 68 34 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 67 35 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 2 2 4 62 36 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 65 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 38 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 67 39 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 69 40 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 70 41 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 4 59 42 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 67 43 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 66 44 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 51 45 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 64 46 4 3 3 3 3 1 4 2 3 0 4 1 3 4 4 4 4 2 52 47 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 65 48 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 62 49 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 2 3 4 2 58 50 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 51 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 61 52 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69 53 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 63 54 4 3 4 3 3 4 3 1 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 63 55 4 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 1 2 59 56 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 67 57 4 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 65 58 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 66 59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 60 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 64 61 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 62 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 71 63 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 69 64 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 69 Jlm Dat a 64 r (tab el) Kor elasi (it) 0.24 23 0.08 0.45 0.48 0.46 0.52 0.48 0.38 0.41 0.48 0.42 0.44 0.39 0.38 0.55 0.44 0.41 796 5071 2547 6678 7653 8356 1299 7369 7755 9432 0736 5551 5874 2419 9931 488 2762 5245 TID Krit AK eria VAL asi 0.62 TID VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL ID ID ID ID ID ID ID ID ID ID ID ID ID Vari 0.20 AK VAL VAL VAL VAL VAL ID ID ID ID 0.53 0.37 0.53 0.39 ID 0.03 0.15 0.15 0.17 0.24 0754 4762 4762 3611 1815 0.56 25 0.23 1.23 0.11 0.43 0.17 0.34 0.27 0.29 7103 4127 1111 5516 3611 3006 3562 1419 9435 6984 9435 2609 UJI RELIABILITAS Jumlah Varian Butir 6.266121 Varian Total 19.40848 Jumlah butir 18 Alpha Cronbach 0.716977 OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU Nama Guru yang diamati : Riza Faraziah Sekolah : MI Nurul Huda Pondok Karya Kelas/Semester : III-1 (Kelas Eksperimen)/Satu Tanggal Pengamatan : 02-September-2015 Petunjuk: Berikut ini disajikan poin-poin berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berilah tanggapan sesuai dengan apa yang Anda amati, dengan member tanda cek (√) pada kolom pilihan. Ketentuan (√) adalah sebagai berikut: 4 : dilakukan dengan sangat baik 3 : dilakukan dengan baik 2 : cukup dilakukan dengan baik 1 : kurang baik dilakukan Skor N0 Komponen (Uraian) A Kegiatan Pendahuluan 1 Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses 4 √ pembelajaran 2 Guru menyiapkan siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Guru mengabsen kehadiran siswa 4 Guru melakukan kegiatan apersepsi (mengajikan yang √ √ 3 pertanyaan-pertanyaan 3 mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan √ 2 1 dipelajari) 5 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau √ kompetensi dasar yang akan dicapai 6 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan √ uraian kegiatan sesuai silabus B Kegiatan Inti Eksplorasi 1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang √ akan dilakukan 2 Guru memilih dan menggunakan media dan sumber belajar dengan tepat 3 √ Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu √ pada karakteristik materi dan siswa) 4 Guru menggunakan beragam pendekatan √ pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. 5 Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, √ dan sumber belajar lainnya 6 Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan √ Elaborasi 1 Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan √ baru, baik secara lisan maupun tertulis 2 Guru memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak √ tanpa rasa takut 3 Guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran √ kooperatif dan kolaboratif 4 Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk √ meningkatkan prestasi belajar 5 Guru memfasilitasi siswa membuat laporan √ eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok 6 Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil √ kerja individual maupun kelompok 7 Guru memfasilitasi siswa melakukan presentasi hasil √ kerja kelompoknya 8 Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang √ menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa Konfirmasi 1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap keberhasilan siswa 2 √ Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi & √ elaborasi siswa melalui berbagai sumber 3 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang √ telah dilakukan 4 Guru memberikan motivasi kepada siswa yang √ kurang atau belum berpartisipasi aktif B Kegiatan Penutup 1 Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran √ 2 Memberikan latihan pengembangan untuk √ mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi dam konfirmasi 3 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten √ dan terprogram 4 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 5 Mempersiapkan siswa untuk berdoa dan mengakhiri pembelajaran hari ini √ √ CATATAN: .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................................................... Tangerang, 02 September 2015 Pengamat, (Khotimah) OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU Nama Guru yang diamati : Riza Faraziah Sekolah : MI Nurul Huda Pondok Karya Kelas/Semester : III-2 (Kelas Kontrol)/Satu Tanggal Pengamatan : 02-September-2015 Petunjuk: Berikut ini disajikan poin-poin berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berilah tanggapan sesuai dengan apa yang Anda amati, dengan member tanda cek (√) pada kolom pilihan. Ketentuan (√) adalah sebagai berikut: 4 : dilakukan dengan sangat baik 3 : dilakukan dengan baik 2 : cukup dilakukan dengan baik 1 : kurang baik dilakukan Skor N0 Komponen (Uraian) A Kegiatan Pendahuluan 1 Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses 4 √ pembelajaran 2 Guru menyiapkan siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran Guru mengabsen kehadiran siswa 4 Guru melakukan kegiatan apersepsi (mengajikan yang √ √ 3 pertanyaan-pertanyaan 3 mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan √ 2 1 dipelajari) 5 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau √ kompetensi dasar yang akan dicapai 6 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan √ uraian kegiatan sesuai silabus B Kegiatan Inti Eksplorasi 1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang √ akan dilakukan 2 Guru memilih dan menggunakan media dan sumber belajar dengan tepat 3 √ Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu √ pada karakteristik materi dan siswa) 4 Guru menggunakan beragam pendekatan √ pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain. 5 Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, √ dan sumber belajar lainnya 6 Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan √ Elaborasi 1 Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan √ baru, baik secara lisan maupun tertulis 2 Guru memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak √ tanpa rasa takut 3 Guru memfasilitasi siswa dalam pembelajaran √ kooperatif dan kolaboratif 4 Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk √ meningkatkan prestasi belajar 5 Guru memfasilitasi siswa membuat laporan √ eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok 6 Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil √ kerja individual maupun kelompok 7 Guru memfasilitasi siswa melakukan presentasi hasil √ kerja kelompoknya 8 Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang √ menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa Konfirmasi 1 Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan terhadap keberhasilan siswa 2 √ Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi & √ elaborasi siswa melalui berbagai sumber 3 Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang √ telah dilakukan 4 Guru memberikan motivasi kepada siswa yang √ kurang atau belum berpartisipasi aktif B Kegiatan Penutup 1 Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran √ 2 Memberikan latihan pengembangan untuk √ mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi dam konfirmasi 3 Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten √ dan terprogram 4 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 5 Mempersiapkan siswa untuk berdoa dan mengakhiri pembelajaran hari ini √ √ CATATAN: .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ................................................................................................................................... Tangerang, 02 September 2015 Pengamat, (Khotimah) OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA Kelas/Semester : III-1 (Kelas Eksperimen) / Satu Nama Sekolah : MI Nurul Huda Pondok Karya Tanggal Pengamatan : 02 September 2015 Skor N0 Komponen (Uraian) A Kegiatan Pendahuluan 1 Siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran √ 2 Siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran √ 3 Siswa mengangkat tangan ketika diabsen √ 4 Siswa menjawab 4 pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru 5 3 √ Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan √ dicapai 6 Siswa mendengarkan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan yg dijelaskan oleh guru B √ Kegiatan Inti Eksplorasi 1 Siswa berkumpul dalam beberapa kelompok dan mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang √ akan dilakukan 2 Siswa memanfaatkan media dan sumber belajar dengan tepat 3 Siswa aktif bekerja sama dengan kelompok dalam √ √ 2 1 kegiatan pembelajaran 4 Siswa memanfaatkan beragam media pembelajaran dan sumber belajar yg diberikan guru 5 Siswa aktif bertanya terhadap sesuatu hal yang belum dia mengerti atau ketahui 6 √ √ Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan √ pembelajaran Elaborasi √ 1 Siswa menyelesaikan tugas diskusi 2 Siswa mencoba dan berusaha dalam berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak √ tanpa rasa takut 3 Siswa bekerja sama secara kooperatif dan kolaboratif 4 Siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar √ √ 5 Siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan √ 6 Siswa menyajikan hasil kerja kelompok √ 7 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan rasa bangga dan rasa percaya 8 √ Siswa yang lain mendengarkan dan menghargai hasil √ dari kelompok yang sedang presentasi Konfirmasi 1 Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang √ belum dipahami 2 Siswa mendengarkan konfirmasi guru terhadap hasil eksplorasi & elaborasinya 3 Siswa melakukan refleksi untuk pengalaman belajar yang telah dilakukan memperoleh √ √ B Kegiatan Penutup 1 Siswa bersama guru membuat √ rangkuman/kesimpulan pelajaran 2 Siswa mendengarkan umpan balik dari guru terhadap proses dan hasil pembelajaran 3 Siswa bersama-sama berdoa dan mengakhiri pembelajaran hari ini √ √ CATATAN: Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang belum fokus terhadap langkah-langkah pembelajaran outdoor learning. Tangerang, 02 September 2015 Pengamat, (RIZA FARAZIAH) NIM. 1111018300018 OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA Kelas/Semester : III-2 (Kelas Kontrol) / Satu Nama Sekolah : MI Nurul Huda Pondok Karya Tanggal Pengamatan : 02 September 2015 Skor N0 Komponen (Uraian) A Kegiatan Pendahuluan 1 Siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran √ 2 Siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran √ 3 Siswa mengangkat tangan ketika diabsen 4 Siswa menjawab 4 pertanyaan-pertanyaan 2 √ yang √ diberikan oleh guru 5 3 Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan √ dicapai 6 Siswa mendengarkan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan yg dijelaskan oleh guru B √ Kegiatan Inti Eksplorasi 1 Siswa berkumpul dalam beberapa kelompok dan mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang √ akan dilakukan 2 Siswa memanfaatkan media dan sumber belajar dengan tepat 3 Siswa aktif bekerja sama dengan kelompok dalam √ √ 1 kegiatan pembelajaran 4 Siswa memanfaatkan beragam media pembelajaran √ dan sumber belajar yg diberikan guru 5 Siswa aktif bertanya terhadap sesuatu hal yang belum dia mengerti atau ketahui 6 √ Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan √ pembelajaran Elaborasi √ 1 Siswa menyelesaikan tugas diskusi 2 Siswa mencoba dan berusaha dalam berpikir, √ menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut 3 Siswa bekerja sama secara kooperatif dan kolaboratif 4 Siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar √ √ 5 Siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan √ 6 Siswa menyajikan hasil kerja kelompok √ 7 Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dengan rasa bangga dan rasa percaya 8 Siswa yang lain mendengarkan dan menghargai hasil dari kelompok yang sedang presentasi √ √ Konfirmasi 1 Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang belum dipahami 2 Siswa mendengarkan konfirmasi guru terhadap hasil eksplorasi & elaborasinya 3 Siswa melakukan refleksi untuk pengalaman belajar yang telah dilakukan memperoleh √ √ √ B Kegiatan Penutup 1 Siswa bersama guru membuat √ rangkuman/kesimpulan pelajaran 2 Siswa mendengarkan umpan balik dari guru terhadap √ proses dan hasil pembelajaran 3 Siswa bersama-sama pembelajaran hari ini berdoa dan mengakhiri √ CATATAN: Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang belum aktif berdiskusi kepada teman-teman sekelompoknya. Masih banyak yang mengerjakan secara individual. Tangerang, 02 September 2015 Pengamat, (RIZA FARAZIAH) NIM. 1111018300018 SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN Kelas Kontrol No Nama Siswa Skor No Nama Siswa Skor 1 Siswa 1 44 25 Siswa 25 47 2 Siswa 2 44 26 Siswa 26 49 3 Siswa 3 42 27 Siswa 27 48 4 Siswa 4 43 28 Siswa 28 42 5 Siswa 5 48 29 Siswa 29 46 6 Siswa 6 45 30 Siswa 30 49 7 Siswa 7 46 31 Siswa 31 48 8 Siswa 8 44 32 Siswa 32 49 9 Siswa 9 36 10 Siswa 10 43 11 Siswa 11 44 12 Siswa 12 44 13 Siswa 13 47 14 Siswa 14 44 15 Siswa 15 46 16 Siswa 16 42 17 Siswa 17 40 18 Siswa 18 47 19 Siswa 19 42 20 Siswa 20 47 21 Siswa 21 45 22 Siswa 22 43 23 Siswa 23 40 24 Siswa 24 44 Kelas Eksperimen No Nama Siswa Skor No Nama Siswa Skor 1 Siswa 1 54 28 Siswa 28 54 2 Siswa 2 64 29 Siswa 29 56 3 Siswa 3 55 30 Siswa 30 56 4 Siswa 4 50 31 Siswa 31 63 5 Siswa 5 63 32 Siswa 32 55 6 Siswa 6 62 7 Siswa 7 55 8 Siswa 8 60 9 Siswa 9 54 10 Siswa 10 59 11 Siswa 11 55 12 Siswa 12 57 13 Siswa 13 54 14 Siswa 14 57 15 Siswa 15 58 16 Siswa 16 61 17 Siswa 17 53 18 Siswa 18 61 19 Siswa 19 61 20 Siswa 20 55 21 Siswa 21 59 22 Siswa 22 58 23 Siswa 23 56 24 Siswa 24 62 25 Siswa 25 58 26 Siswa 26 56 27 Siswa 27 54 DAFTAR NILAI KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN II KELAS KONTROL NO NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI SISWA NAMA SISWA NILAI SISWA 1 Adam Syahid Ramadhan 80 Aisyahsiyya Dwi Larisa 100 2 Anastasya Virginia Aurora 60 Alfian Rasyid Widodo 80 3 Azalia Naelatul Khusna 100 Arwinsah Daliyah 70 4 Daffa Firansyah 90 Bagus Alam Taqwa 80 5 Dhiny Indrasary 70 Baskoro Adi Pratama 100 6 Dimas Ali Fatih 80 Burhanudin Abdullah 70 7 Fikri Maulana 80 Dani Rhamadan Suhendar 70 8 Gea Frisilvia 60 Diaz Qurata Ayun 100 9 Habibullah Ar Rasyyid 70 Hazizah Maharani 80 10 Handika Raharman 90 Ihsan Herdiansyah 100 11 Ilham Satria Pratama 80 Kevin Maulana Rafael 70 12 Irzal Mahdi 60 Lutfiana Sifara 80 13 Izzatur Rahman Alhaddi 60 Maulana Azhari Asad 80 14 Joesephira Aditiya Herman 80 Muhammad Azriel Rasya 80 15 Kheyzia Istiqa Mahanisa 60 Muhammad Lintang H. 100 16 Lintang Kirana Zauhair 80 Muhammad Najib Kailani 100 17 Maria Febrianti 60 Muhammad Rasya 80 18 Muhamad Fikri 70 Muhammad Rizki 80 19 Muhamad Rifaldo 90 Nabila Dwi Setia Maharani 80 20 Nabil Putra Pratama 80 Najla Azzahra 80 21 Naila Rizky Pratiwi 60 Novi Alifia Azahra 80 22 Nurhabibbah Dwi 60 Puja Azira MP 80 23 Pasha Faturrahchman 60 Putri Annatasya 80 24 Rafina Putri Martanti 80 Raihana Cut Darmastuti 90 25 Raisya Bella Zahra 100 Rio Raihanuddin 80 26 Raja Perdiani 70 Shafira Zahra 90 27 Reva Labibah 80 Siti Aisyah 80 28 Septia Nissa Ramadhani 90 Syafira Anggraini 80 29 Syadinna Alea Damayanti 100 Syahara Herwira 100 30 Tasya Putri Kusuma 60 Syaqila Dwi Ariyanti 80 31 Vhenesa Salsabila 60 Syifa Azida Anjani 80 32 Yulia Andini 90 Thalula Fawaziyah Aisyah 100 DAFTAR NILAI KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN I KELAS KONTROL NO NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN NILAI SISWA NAMA SISWA NILAI SISWA 1 Adam Syahid Ramadhan 70 Aisyahsiyya Dwi Larisa 100 2 Anastasya Virginia Aurora 60 Alfian Rasyid Widodo 90 3 Azalia Naelatul Khusna 90 Arwinsah Daliyah 80 4 Daffa Firansyah 80 Bagus Alam Taqwa 80 5 Dhiny Indrasary 70 Baskoro Adi Pratama 90 6 Dimas Ali Fatih 90 Burhanudin Abdullah 80 7 Fikri Maulana 80 Dani Rhamadan Suhendar 90 8 Gea Frisilvia 70 Diaz Qurata Ayun 80 9 Habibullah Ar Rasyyid 80 Hazizah Maharani 80 10 Handika Raharman 70 Ihsan Herdiansyah 90 11 Ilham Satria Pratama 80 Kevin Maulana Rafael 70 12 Irzal Mahdi 70 Lutfiana Sifara 70 13 Izzatur Rahman Alhaddi 70 Maulana Azhari Asad 100 14 Joesephira Aditiya Herman 80 Muhammad Azriel Rasya 70 15 Kheyzia Istiqa Mahanisa 60 Muhammad Lintang H. 100 16 Lintang Kirana Zauhair 80 Muhammad Najib Kailani 70 17 Maria Febrianti 60 Muhammad Rasya 90 18 Muhamad Fikri 90 Muhammad Rizki 80 19 Muhamad Rifaldo 80 Nabila Dwi Setia Maharani 70 20 Nabil Putra Pratama 90 Najla Azzahra 100 21 Naila Rizky Pratiwi 60 Novi Alifia Azahra 80 22 Nurhabibbah Dwi 70 Puja Azira MP 90 23 Pasha Faturrahchman 80 Putri Annatasya 70 24 Rafina Putri Martanti 70 Raihana Cut Darmastuti 100 25 Raisya Bella Zahra 80 Rio Raihanuddin 80 26 Raja Perdiani 90 Shafira Zahra 70 27 Reva Labibah 90 Siti Aisyah 80 28 Septia Nissa Ramadhani 80 Syafira Anggraini 80 29 Syadinna Alea Damayanti 80 Syahara Herwira 80 30 Tasya Putri Kusuma 70 Syaqila Dwi Ariyanti 70 31 Vhenesa Salsabila 60 Syifa Azida Anjani 80 32 Yulia Andini 90 Thalula Fawaziyah Aisyah 80 BIODATA PENULIS Riza Faraziah, lahir di Tangerang pada tanggal 21 Oktober 1993. Merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Tamsuri dan Ibu Hj. Muliawati. Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Islam Darunnajah Ulujami pada tahun 2005, kemudian melanjutkan ke jenjang Madrasah Tsanawiyah Negeri 13 Jakarta dari tahun 20052008 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 86 Jakarta dari tahun 2008-2011. Dan kemudian menyelesaikan Pendidikan Sarjana S1 pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015. Pengalaman Organisasi penulis dimulai saat menjadi pengurus OSIS MTS Negeri 13 Jakarta pada tahun 2006-2007, selanjutnya menjadi pengurus Majelis Perwakilan Kelas (MPK) SMA Negeri 86 Jakarta pada tahun 2009-2010 dan menjadi Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) SMA Negeri 86 Jakarta selain itu menjadi pengurus Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengalaman kerja penulis diawali dengan menjadi guru privat di ELFASH Bimbel dan menjadi pelatih Ekstrakulikuler Tari Ratoe Jaroeh (Saman) di SMP Islam Al-Azhar 3 Bintaro. Banyak pengalaman yang baik dan buruk yang telah penulis alami semoga menjadi pelajaran atau pengalaman yang berharga dan dapat diambil hikmahnya demi masa depan.