pengaruh penggunaan metode pembelajaran

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
OUTDOOR LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS III DALAM PEMBELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH
NURUL HUDA PONDOK KARYA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
RIZA FARAZIAH
NIM 1111018300018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
ABSTRAK
RIZA FARAZIAH (1111018300018), “Pengaruh Penggunaan Metode
Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)”. Skripsi Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, November 2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi belajar siswa
dan penggunaan metode pembelajaran outdoor learning di MI/SD pada
pembelajaran IPS, serta mengetahui pengaruh dari penggunaan metode
pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penelitian ini dilakukan di MI Nurul
Huda Pondok Karya Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2015/2016. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Subjek
penelitian ini adalah 64 siswa yang diperoleh dengan teknik purposive sampling
pada siswa kelas III. Instrumen pengumpul data yaitu berupa angket motivasi
belajar siswa dan observasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian
mengungkapkan bahwa metode pembelajaran outdoor learning berpengaruh
terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Skor rata-rata motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan metode konvensional sebesar 44.63
sedangkan skor rata-rata motivasi belajar siswa dengan metode outdoor learning
sebesar 57.34. Berdasarkan perhitungan t-test diperoleh bahwa nilai t-test lebih
kecil dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 sehingga terdapat pengaruh
penggunaan metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III
dalam pembelajaran IPS.
Kata Kunci : Motivasi Belajar Siswa, Metode Pembelajaran Outdoor Learning
i
ABSTRACT
“The Effects of outdoor learning method to Student Social science
education learning Motivation”. Thesis for Islamic Elementary School Teacher
Education, Faculty of Tarbiya and Teaching science, Syarif Hidayatullah State
IslamicUniversity Jakarta, November 2015.
The purpose of this research is to find out the study motivation of the
students and the use of outdoor learning method at MI/Elementary school on
Social Science subject, as well as to find out the effect of using outdoor learning
method to the study motivation of the students on Social Science subject. This
research was done at MI Nurul Huda Pondok Karya South Tangerang Academic
Year 2015/2016. The method used in this research is quasi experiment. The
subjects of this research are 64 students of third class who were chosen using
purposive sampling technic. The data collecting instrument used here is
questionaire of study motivation of the students and learning activities
observation. The result of this research reveals that outdoor learning method has
effect on study motivation of the students on Social Science subject. The average
score of study motivation of the students on Social Science using conventional
method is 44.63 while the average score when using outdoor learning method is
57.34. Based on the calculation of the t-test, the t-test score is smaller than
significancy level 0,05, that is 0,000. From this result we find out that there is an
effect of using outdoor learning method to the study motivation of the third class
students on Social Science subject.
Keywords: study motivation, outdoor learning method
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga
penulis diberi kesempatan dan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Outdoor Learning terhadap
Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran IPS di Madrasah
Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tagerang Selatan”. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita yakni Nabi besar
kita Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya.
Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya, maka penulis ingin menyampaikan rasa terima
kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran
penulisan skripsi ini. Karena penulis yakin tanpa bantuan, arahan dan bimbingan
tersebut sulit rasanya bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaannya
kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M. A selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M. Ag selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak
memotivasi dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Asep Ediana Latip, M. Pd selaku dosen pembimbing yang telah memberi
bimbingan, ilmu, dan arahan yang amat bermanfaat kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini, semoga Allah membalas segala kebaikan Bapak
dengan pahala yang berlimpah.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan ilmunya kepada penulis, semoga Bapak dan Ibu selalu dalam
iii
rahmat dan lindungan Allah SWT. sehingga ilmu yang telah diajarkan
dapat bermanfaat dikemudian hari.
5. M. Hasymi, S. Pd. I selaku kepala sekolah MI Nurul Huda, Pondok Karya.
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melakukan penelitian.
6. Seluruh Guru dan Staf Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok Karya.
Tangerang Selatan yang telah menerima penulis dengan baik.
7. Ungkapan terima kasih dan penghargaan yang sangat spesial dengan
rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang tercinta,
Bapak Tamsuri dan Ibu Hj. Muliawati. Dengan tetesan kasih sayang dan
kesabarannya telah membesarkan dan membimbing penulis serta tidak
henti-hentinya memberikan do’a yang tulus kepada penulis dan
dukungannya baik moril maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini.
Hanya bakti dan doa setulus hati yang dapat penulis haturkan.
8. Keluargaku tersayang: Ka Maya, Ka Didi, Ka Erna, Nurhafizah, Sheva,
Fariz, Altaf dan Melisnia terima kasih untuk kasih sayang dan perhatian
serta doa kalian semua. Serta terima kasih telah memberikan semangat dan
bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Muhammad Reza serta keluarga yang selalu memberikan kasih sayang dan
perhatiannya serta kesabaran untuk selalu menemani dan memberikan
semangat serta motivasinya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini.
10. Para siswa dan siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda, Pondok
Karya. Tangerang Selatan yang telah bersikap kooperatif dan bersedia
belajar bersama-sama selama penulis mengadakan penelitian.
11. Keluarga besar Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) UIN Jakarta yang telah
banyak memberikan pengalaman berharga kepada penulis selama masa
perkuliahan berlangsung.
12. Keluarga besar Ekstrakulikuler Saman SMP Islam AL-Azhar 3 Bintaro
yang telah memberikan motivasi serta semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
iv
13. Teman-temanku tercinta, mahasiswa dan mahasiswi teman seperjuangan
prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah angkatan 2011 yang telah
memberikan semangat dan pengaruh positif dalam menyusun skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat terbaikku: Fitri Ratnasari, Reza Fahdarani, Nita Anjarsari,
Mia Adesti, Melita Andriani, Sri Yulianingsih, Febrian Retnaning Putri,
Nursyifa Ulfa, Puti Asmarani, Dimas Prayogie, Aisyah Kamalia, Fachrum
Nisa, Herman Bachtiar, Mahdi Rizki, Sarah, dan Puput yang selalu
memberikan
motivasi
serta
bantuannya
kepada
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi ini terimakasih telah menjadi sahabat terbaik
penulis dan telah menjadi tempat berbagi suka dan duka penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan
informasi yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Semoga Allah SWT dapat menerima sebagai amal kebaikan atas jasa baik
yag diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karna
terbatasnya kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya bagi khasana ilmu pengetahuan. Aamiin...
Jakarta, Desember 2015
Riza Faraziah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT........ ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 8
C. Pembatasan Masalah ................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ................................................................... 9
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 9
BAB II : KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ................... 10
A. DESKRIPSI TEORITIK ............................................................. 10
1. Pembelajaran IPS ................................................................... 10
a. Pengertian Pembelajaran IPS .......................................... 10
b. Karakteristik Pembelajaran IPS ...................................... 11
c. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................ 13
2. Motivasi Belajar ..................................................................... 14
a. Pengertian Motivasi Belajar ............................................ 14
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .... 17
c. Indikator Motivasi Belajar .............................................. 19
d. Fungsi Motivasi Belajar .................................................. 20
e. Peran Motivasi dalam Belajar ......................................... 21
f. Alat Ukur Motivasi ......................................................... 22
3. Metode Pembelajaran Outdoor Learning............................... 23
a. Pengertian Metode Pembelajaran .................................... 23
b. Macam-Macam Metode Pembelajaran. .......................... 24
vi
c. Pengertian Metode Outdoor Learning ............................ 26
d. Langkah-Langkah Metode Outdoor Learning ................ 27
e. Manfaat Metode Outdoor Learning ................................ 29
f. Kekurangan Metode Outdoor Learning .......................... 31
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN.......................................... 31
C. KERANGKA BERPIKIR .................................................................... 32
D. HIPOTESIS PENELITIAN ................................................................. 34
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 35
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 35
B. Metode dan Desain Penelitian .................................................... 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 37
D. Variabel Penelitian ...................................................................... 38
E. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 38
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 41
G. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 43
H. Analisis Data ............................................................................... 45
I. Hipotesis Statistik ....................................................................... 47
BAB IV : PEMBAHASAN ............................................................................ 48
A. Deskripsi Data............................................................................. 48
B. Analisis Data ............................................................................... 60
1. Pengajuan Persyaratan Analisis ............................................ 60
a. Uji Normalitas ................................................................. 60
b. Uji Homogenitas ............................................................. 61
2. Pengujian Hipotesis ....................................................................... 61
C. Interpretasi Hasil Penelitian ........................................................ 62
BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 67
A. Kesimpulan ................................................................................. 67
vii
B. Saran ........................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................... 71
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Perencanaan Penelitian............................................................... 35
Tabel 3.2
Desain Penelitian........................................................................ 36
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket......................................................................... 41
Tabel 4.1
Skor Rata-Rata Motivasi Belajar................................................ 49
Tabel 4.2
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 1.................................... 50
Tabel 4.3
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 2.................................... 51
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 3.................................... 51
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 4.................................... 52
Tabel 4.6
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 5.................................... 52
Tabel 4.7
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 6.................................... 53
Tabel 4.8
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 7.................................... 54
Tabel 4.9
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 8.................................... 54
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 9.................................... 55
Tabel 4.11 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 10.................................. 55
Tabel 4.12 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 11.................................. 56
Tabel 4.13 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 12.................................. 57
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 13.................................. 57
Tabel 4.15 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 14.................................. 58
Tabel 4.16 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 15.................................. 59
Tabel 4.17 Hasil Jawaban Pernyataan Angket No. 16.................................. 59
Tabel 4.18 Uji Normalitas.............................................................................60
Tabel 4.19 Uji Homogenitas......................................................................... 61
Tabel 4.20 Uji Hipotesis............................................................................... 62
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia mutlak yang
harus dipenuhi demi tercapainya tujuan hidup. Tanpa pendidikan mustahil
suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan aspirasi (citacita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia. Kesadaran pentingnya pendidikan
yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di
masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh
lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan
dunia pendidikan.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah memberikan harapan
kepada masyarakat ditengah kegamangan terhadap lembaga pendidikan
pada umumnya serta keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan
yang layak. Tanggung jawab pendidikan dalam mewujudkan manusia
yang berkualitas terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi
subjek yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh,
kreatif, mandiri, profesional, dan produktif dalam bidangnya masingmasing merupakan suatu hal yang tidaklah mudah dan gampang.1
Salah satu komponen yang paling mutlak dalam proses pendidikan
adalah seorang guru. Berhasil atau tidaknya materi yang disampaikan di
dalam kelas, tergantung seorang guru tersebut merancangnya. Seorang
guru harus kreatif dan inovatif dalam merencanakan proses pembelajaran
yang akan dilaksanan, agar kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
dapat tersampaikan seluruhnya.
1
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif & Kreatif dalam
Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif), (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012) h. 3
1
2
Dewasa ini, masih banyak guru yang masih menyampaikan materi
pelajaran hanya dengan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian
tugas. Padahal metode pembelajaran tersebut mempunyai kelemahan yang
bisa mempengaruhi proses pembelajaran. Kelemahan dari metode ceramah
adalah guru yang berorientasi pada Teacher Center sehingga siswa
menjadi pasif dalam pembelajaran. Sedangkan menurut Abu Ahmadi dan
Joko Tri Prasetya kelemahan dari metode tanya jawab salah satunya yaitu
kemungkinan akan terjadi penyimpangan perhatian siswa, terutama
apabila terdapat jawaban-jawaban
yang kebetulan
yang menarik
perhatiannya, tetapi bukan sasaran yang dituju.2 Selain itu juga kelemahan
dari metode pemberian tugas adalah apabila diberikan tugas di luar kelas,
sulit untuk mengontrol siswa bekerja secara mandiri dan menyuruh orang
lain untuk menyelesaikannya.
Proses pembelajaran masih dominan terpusat pada guru, salah satu
indikatornya yaitu pembelajaran masih dominan dengan metode ceramah
dan siswa lebih banyak pasif, sebagai pendengar. Okezone.com
memberitakan bahwa dalam menyampaikan penjelasan, guru di Indonesia
terlalu panjang lebar. Selain itu, durasi pembelajaran selama 80 menit
membuat guru kurang cermat dalam merancang pembelajaran. Tanpa
sadar itu sudah menjadi budaya guru-guru di Indonesia. Kalau kita ingin
mengubah hal tersebut maka perlu dilakukan analisa alasan terjadinya
permasalahan tersebut.3
Sejalan dengan pernyataan di atas, dari hasil pengalaman Praktik
Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) masih banyak siswa yang merasa
jenuh, lelah, tidak konsentrasi, malas dan mengantuk dalam mendengarkan
penjelasan yang disampaikan oleh guru di dalam kelas.4 Apabila ada
beberapa siswa yang sulit untuk berkonsentrasi dalam belajar, kewajiban
2
Abu Ahmadi, et. al., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka setia, 2005), hal.
3
(http://Kampus.okezone.com//read/harusnya-waktudiskusi-murid-lebih-panjang)
4
Hasil Observasi Kelas pada masa Praktek Profesi Keguruan Terpadu
56-57
3
guru adalah membuat suasana kelas agar tidak jenuh dan menyenangkan.
Guru juga dituntut untuk dapat mengkomunikasikan materi pelajaran
kepada siswa dengan baik agar materi dapat dipahami sepenuhnya oleh
siswa.
Proses pembelajaran yang membuat siswa merasa bosan berakibat
pada rendahnya motivasi belajar siswa. Selain itu proses pembelajaran
tersebut kurang mendorong siswa untuk ikut serta berpartisipasi aktif
dalam kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini guru perlu menerapkan
pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
diperoleh hasil belajar yang optimal.
Dimasa-masa awal sekolah dasar, para siswa lebih merasa antusias
dan bersemangat mempelajari hal-hal baru di sekolah. Namun terkadang
di kelas 3, motivasi intrinsik mereka untuk belajar dan menguasai materi
pelajaran sekolah menurun. Penurunan ini mengkin merupakan akibat dari
beberapa faktor. Ketika siswa bertambah dewasa, mereka semakin ingat
betapa pentingnya nilai baik (motivator ekstrinsik) untuk kenaikan kelas
yang membuat mereka memfokuskan usahanya untuk memperoleh ratarata nilai yang tinggi. Siswa mungkin semakin tak sabar dengan aktivitas
yang terlalu terstruktur, repetitif, dan membosankan yang sering mereka
jumpai di sekolah.5
Ada beberapa mata pelajaran yang membuat siswa tidak
termotivasi dalam belajar, karena biasanya sebagian besar guru
mrnyampaikannya hanya dengan metode belajar konvensional. Salah
satunya adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang penguasaannya
menuntut siswa menghafal materi yang telah disampaikan, sehingga
terkadang siswa merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.
5
Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan Berkembang
(Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) hal. 60
4
Akibatnya, siswa menampakkan sikap sikap acuh dan malas. Perilaku
siswa yang demikian tentu saja menunjukkan motivasi mereka terhadap
pembelajaran IPS masih rendah. Motivasi yang masih rendah tersebut
mungkin juga dipungki oleh faktor gaya mengajar atau metode mengajar
yang diterapkan oleh guru.
Nu’man Sumantri, yang dikutip oleh Syarifuddin Nurdin
menyatakan bahwa “pelajaran IPS yang diberikan di sekolah-sekolah
sangat menjemukan dan membosankan”.6 Hal ini disebabkan penyajiannya
bersifat monoton, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Salah satu kewajiban guru dalam mengajar adalah menarik
minat siswa agar pelajaran yang diberikan bisa dikuasai oleh siswa dengan
baik.
Lingkungan adalah salah satu sumber dan media belajar yang
cocok dalam mengatasi kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Sebagai
guru kita dapat memilih sendiri berbagai benda yang terdapat di
lingkungan sekolah untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa
di sekolah. Melalui lingkungan guru dapat mengajak siswa belajar
langsung di lapangan secara nyata dan konseptual.
Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya
wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas oleh
empat dinding kelas. Selain itu, kebenarannya lebih akurat, sebab anak
dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi
panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab
6
Syarifuddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu
Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hal. 7
5
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak
pilihan.7
Metode pembelajaran outdoor learning merupakan salah satu
metode pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga
pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar
mengajar dan juga dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima
pembelajaran di kelas, karena melalui metode ini materi pembelajaran
yang disampaikan didapatkan secara langsung dialami melalui kegiatan
pembelajaran di luar kelas sehingga siswa dapat lebih membangun makna
atau kesan dalam memori atau ingatannya. Dengan begitu banyak jam
yang dihabiskan di ruang kelas, lingkungan memiliki efek kumulatif baik
pada siswa maupun guru.
Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih dari
lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir
semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian
diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para guru untuk dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.8
Hernowo menyatakan bahwa dewasa ini ada kecenderungan untuk
kembali ke pemikiran bahwa anak didik akan belajar lebih baik jika
lingkungan diciptakan alamiah. Kegiatan belajar mengajar akan menarik
dan disukai oleh para siswa jika guru dapat mengemas materi
pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara untuk menjadikan
pembelajaran itu menarik adalah dengan melakukan pembelajaran di luar
kelas (outdoor).9
Selain itu guru juga harus bisa membangkitkan motivasi belajar
siswa, salah satunya adalah dengan menggunakan metode pembelajaran
7
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya,
2013) hal 3
8
9
Ibid, hal 3
Hernowo, Menjadi Guru, (Bandung: Penerbit MLC, 2005), hal 19
6
yang
menyenangkan
seperti
outdoor
learning
tersebut.
Karena
bagimanapun tugas seorang guru adalah mengajarkan siswa dan membuat
suasana pembelajaran menjadi senyaman mungkin agar tidak merasa
jenuh, lelah, tidak konsentrasi, malas dan mengantuk saat belajar.
Motivasi
yang
baik
sangat
berpengaruh
bagi
kegiatan
pembelajaran, siswa dapat memahami pelajaran secara maksimal apabila
terdapat motivasi yang kuat di dalam dirinya untuk belajar. Sebaliknya,
jika seorang siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka apa yang
disampaikan atau diajarkan oleh guru tidak akan tersampaikan dengan
maksimal. Disinilah tugas guru yang memiliki peran paling penting dalam
mempengaruhi bahkan merubah motivasi belajar siswa.
Semua siswa termotivasi dalam suatu cara tertentu. Seorang siswa
mungkin tertarik pada pelajaran di kelas dan mencari tugas yang
menantang, berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelas, serta
mendapatkan nilai tinggi dalam projek-projek yang ditugaskan. Siswa
lainnya mungkin lebih tertarik dengan sisi sosial sekolah, sering
berinteraksi
dengan
teman
sekolah
dan
mengikutik
kegiatan
ekstrakulikuler.10
Metode pembelajaran Outdoor Learning memberikan alternatif
cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan
lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, dan
indera penciuman pada siswa agar siswa lebih termotivasi belajar dengan
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya.
Kegiatan pembelajaran yang monoton dan membosakan terkadang
cepat membuat siswa merasa bosan di dalam kelas, misalnya dalam
pelajaran IPS yang hanya dilakukan dalam kelas, mengharuskan siswanya
untuk duduk rapi, mendengarkan penjelasan materi dari guru dan hanya
10
Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang (Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) hal. 58
7
menjadikan buku dan ruang kelas sebagai satu-satunya sumber belajar
bagi siswa. Padahal di luar kelas sana dapat dijadikan tempat belajar yang
lebih menyenangkan dan lebih memberi keluasan bagi siswa dalam
memperoleh pengalaman dalam pembelajaran dibandingkan hanya duduk
di ruang kelas.
Dampak negatif yang siswa alami tersebut dapat diminimalisasi
atau dikurangi dan kemungkinan besar dapat diatasi dengan memperbaiki
cara pengajaran atau merubah pendekatan pembelajaran, merawat dan
melengkapi fasilitas belajar, serta membangun citra positif bahwa mata
pelajaran IPS itu menyenangkan sama dengan mata pelajaran lainnya,
yakni meyakinkan bahwa pelajaran IPS itu tidak membosankan.
Cara untuk mengajar IPS di luar kelas adalah mengajak para siswa
untuk berjalan-jalan di sekitar sekolah. Kemudian, mereka diajak untuk
mengamati lingkungan alam dan lingkungan buatan. Guru meminta siswa
untuk mencatat apapun yang mereka temui di sekitar sekolah yang
termasuk kategori jenis lingkungan alam dan lingkungan buatan.11
Dalam pra penelitian yang penulis lakukan, penulis mengobservasi
bahwa metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPS di
sekolah yang penulis teliti yaitu MI Nurul Huda Pondok Karya Tangerang
Selatan masih didominasi dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Hal ini
menyebabkan penggunaan metode ceramah yang dominan menjadikan
pembelajaran kurang menarik. Pembelajaran terkesan membosankan dan
siswa kurang termotivasi dalam belajar IPS. Hal tersebut tampak dari
sikap siswa kelas III MI Nurul Huda Pondok Karya yang kurang
memperhatikan pelajaran, bercerita dengan teman sebangku, mengantuk,
bahkan ada siswa yang menggambar atau mengerjakan tugas mata
11
Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta:
DIVA Press: 2012), hal. 71
8
pelajaran lain. Kondisi pembelajaran yang demikian tentu sangat tidak
kondusif.
Berdasarkan hal tersebut, penulis sangat tertarik untuk meneliti
bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning
terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas,
maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:
1. Metode guru yang kurang kreatif dalam menyampaikan pelajaran
2. Suasana kelas yang membosankan
3. Rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS di
kelas
4. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam belajar IPS
C. Pembatasan Masalah
Agar dapat lebih mengarah secara mendalam, maka dalam penelitian
ini perlu membatasi masalah pada:
1. Pembelajaran luar kelas (outdoor learning) yang dimaksud dalam
penelitian ini sebatas menggunakan dan memanfaatkan fasilitas
sekolah yang ada kemudian digunakan sebagai sarana/sumber untuk
meningkatkan proses belajar mengajar;
2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini terbatas pada
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) kelas III semester 2 di MI Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang
Selatan; dan
3. Materi pelajaran yang dibahas dalam penelitian ini hanya tentang
Lingkungan Alam dan Lingkungan Buatan.
9
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah
maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah “Apakah terdapat
pengaruh penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap
motivasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial”?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
penggunaan metode pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain:
a. Bagi sekolah yang menjadi fokus penelitian, hasil diharapkan
bermanfaat sebagai bahan dokumentasi historis dan bahan
pertimbangan
untuk
mengambil
langkah-langkah
guna
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
b. Bagi guru dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran IPS sehingga metode outdoor
learning itu dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS.
c. Bagi siswa dapat membantu dan menumbuhkan motivasi dalam
belajar pada mata pelajaran IPS.
d. Bagi peneliti dapat meningkatkan kemampuan peneliti dalam
mengangkat suatu fenomena yang ada di sekolah.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. DESKRIPSI TEORITIK
1. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan nama mata
pelajaran di tingkat sekolah atau nama program studi di perguruan
tinggi yang identik dengan istilah Social Studies dalam kurikulum
persekolahan di negara lain, khususnya di negara-negara Barat seperti
Australia dan Amerika Serikat. Nama IPS lebih dikenal social studies
di negara lain itu merupakan istilah hasil kesepakan dari para ahli atau
pakar kita di Indonesia.12
Ada yang menjelaskan bahwa IPS adalah perpaduan dari pilihan
konsep ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, goeografi, ekonomi,
antropologi, budaya dan sebagainya yang diperuntukkan sebagai
pembelajaran pada tingkat persekolahan dan ada juga yang
menjelaskan bahwa IPS adalah Pembelajaran Ilmu Sosial (Sosial
Sciences) yang disederhanakan untuk pembelajaran pada tingkat
persekolahan.13
Sedangkan Nu’man Sumantri mengartikan pendidikan IPS adalah
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu Sosial, ideologi negara dan disiplin
ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorgaisasikan
12
Supriyadi, dkk. Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI PRESS,2006), hal 3
13
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006)
h.3
10
11
dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan
pada pendidikan dasar dan menengah.14
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian
pembelajaran IPS dapat terumuskan dalam beberapa ide pokok, yaitu:
1) Ilmu pengetahuan yang merupakan perpaduan dari ilmu sosial dan
ilmu-ilmu lainnya
2) Diorganisasikan secara selektif
3) Prinsip pertimbangan ilmiah, psikologis dan praktis, dan
4) Untuk tujuan pendidikan di sekolah.
b. Karakteristik Pembelajaran IPS
Karakteristik pendidikan IPS SD/MI dilihat dari materi dan strategi
penyampaiannya, antara lain sebagai berikut:
1) Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan
sejumlah aktivitas sosialnya
2) Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang
kemudian diorganisasi dan disedarhanakan untuk kepentingan
pendidikan
3) Materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan
pendekatan secara terpadu/fusi
4) Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat sekolah dasar
tidak menunjukkan label dari masing-masing displin ilmu sosial
5) Materi disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema
sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena serta
aktivitas sosial yang terjadi disekitar siswa15
14
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006)
15
Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD, (Bandung: Upi Press, 2008), h 3
h.7
12
Sedangkan menurut A. Kosasih Djahiri dalam Supriya dkk
mengemukakan karakteristik mata pelajaran IPS adalah sebagai
berikut:
1) IPS berusaha mempertautkan teori ilmu dengan fakta yang
sebaliknya (menelaah fakta dari segi ilmu)
2) Penelaahan dan pembahasan IPS tidak hanya dari satu bidang
disiplin ilmu saja, melainkan bersifat komprehensif
3) Mengutamakan peran aktif siswa melalui proses belajar inquiri
agar siswa mampu mengembangkan berpikir kritis, rasional dan
analitis
4) Program
pembelajaran
disusun
dengan
meningkatkan/
menggabungkan bahan-bahan dari berbagai disiplin ilmu sosial dan
lainnya
5) IPS dihadapkan secara konsep dan kehidupan sosial yang sangat
labil (mudah berubah), sehingga titik berat pembelajaran adalah
terjadinya proses interaksi secara mantap dan aktif pada diri siswa
agar siswa memiliki kebiasaan dan kemahiran untuk menelaah
permasalahan kehidupan nyata pada masyarakatnya
6) IPS mengutamakan hal-hal, arti dan penghayatan hubungan antar
manusia yang bersifat manusiawi
7) Pembelajaran tidak hanya mengutamakan pengetahuan semata,
juga nilai dan keterampilannya
8) Berusaha untuk memuaskan setiap siswa yang berbeda melalui
program maupun pembelajarannya dalam arti memerlihatkan minat
siswa dan masalah-masalah kemasyarakatan yang dekat dengan
kehidupannya
9) Dalam
mengembangkan
program
pembelajaran
senantiasa
melaksanakan prinsip-prinsip, karakteristik (sifat dasar) dan
pendekatan-pendekatan yang menjadi ciri IPS itu sendiri.16
16
h. 8
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: UPI PRESS, 2006)
13
c. Tujuan Pembelajaran IPS
Menurut Hasan dan Nana Supriatna dkk, tujuan Ilmu
Pengetahuan Sosial dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu
pengembangan
kemampuan
intelektual
siswa,
pengembangan
kemampuan dan ada tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan
bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan
pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual
yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu
pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi
pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat.
Sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan
pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun
ilmu.17
Selain bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik,
pendidikan IPS juga mempunyai tujuan yang lebih spesifik. Tujuan ini
dirumuskan oleh Pennsylvania Council for the Social Studies (Clark,
1073: 8), yaitu:
Fokus utama dari program IPS adalah membentuk individuindividu yang memahami kehidupan sosialnya-dunia manusia,
aktivitas dan interaksinya – yang ditujukan untuk menghasilkan
anggota masyarakat yang bebas, yang mempunyai rasa
tanggung
jawab
untuk
melestarikan,
melanjutkan
dan
memperluas nilai-nilai dan ide-ide masyarakat bagi generasi
masa depan. Untuk melengkapi tujuan tersebut, program IPS
harus memfokuskan pada pemberian pengalaman yang akan
membantu setiap individu siswa.18
17
Nana Supriatna, dkk. Pendidikan IPS SD. (Bandung: UPI PRESS, 2007) h. 5
18
Ibid, h. 6
14
Dari pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan mata
pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan
dalam kehidupan sosial
3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan
4) Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal,
nasional dan global.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan disubjek untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat
diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari
kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat
tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan/mendesak.19
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, motivasi diartikan
sebagai “dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
19
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada) 2012, cet ke-21, h.73
15
Usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
tertentu tergerak melakukan sesuatu keinginan karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan
perbuatan”.20
Motivasi adalah sesuatu yang menghidupkan (energize),
mengarahkan dan mempertahankan perilaku; motivasi membuat siswa
bergerak, menempatkan mereka dalam suatu arah tertentu, dan
menjaga mereka agar terus bergerak. Kita sering melihat motivasi
siswa tercermin dalam investasi pribadi dan dalam keterlibatan
kognitif, emosional, dan perilaku di berbagai aktivitas sekolah.21
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi, belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif
permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau
penguatan (Reinforced practice) yang dilandasi tujan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Hakikat dari motivasi belajar adalah dorongan dari dalam dan
luar diri siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung dalam kegiatan belajar, motivasi tentu sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar,
tidak akan mungkin melakukak aktivitas belajar.22
Pada dasarnya motivasi belajar merupakan kekuatan (power
motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun
kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk
20
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), h. 389
21
Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang (Jakarta: Penerbit Erlangga 2008) h. 58
22
Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23
16
belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam
rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.23
Motivasi merupakan dorongan mental yang menggerakan dan
mengarahkan prilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Motivasi
timbul jika didorong oleh kebutuhan seseorang seperti kebutuhan
seseorang yang ingin kaya maka ia akan berusaha mencari kekayaan
sebanyak-banyaknya. Begitu pula dalam belajar, jika seorang siswa
memiliki tingkat kebutuhan prestasi belajar yang tinggi, maka siswa
tersebut berusaha keras untuk mencapai targetnya meskipun dalam
mendapatkan target tersebut banyak terjadi halangan dan tantangan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang
dikehendaki tercapai.24 Motivasi belajar siswa juga dapat timbul
karena ada usaha yang dilakukan guru dengan berbagai macam cara
untuk mendorong, mengaktifkan, menggerakan peserta didiknya untuk
terlibat secara aktif delam proses pembelajaran
Seseorang akan berhasil dalam belajar, kalau pada dirinya
sendiri ada keinginan untuk belajar. Inilah prinsip dan hukum pertama
dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keinginan dan dorongan
untuk belajar inilah yang disebut motivasi. Motivasi dalam hal ini
meliputi dua hal: (1) mengetahui apa yang akan dipelajari; dan (2)
memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari. Dengan berpijak
23
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2012) Cet ke-3 hal. 26
24
Sadirman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), cet ke-21, hal.75
17
pada ke dua unsur motivasi inilah sebagai dasar permulaan baik untuk
belajar. Sebab tanpa motivasi (tidak mengerti apa yang dipelajari dan
tidak memahami mengapa hal itu perlu dipelajari) kegiatan belajarmengajar sulit untuk berhasil.25
Jadi
motivasi
belajar
adalah
kondisi
psikologis
yang
mendorong siswa untuk belajar dengan senang dan belajar secara
sungguh-sungguh, yang pada gilirannya akan terbentuk cara belajar
siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat menyeleksi
kegiatan-kagiatannya atau sebuah dorongan yang berasal dari dalam
dan luar diri seorang siswa yang mampu memberikan semangat dalam
belajar sehingga siswa mampu berhasil mencapai prestasi yang sangat
baik.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar.
Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:26
1) Cita-cita/aspirasi siswa
Setiap manusia senantiasa mempunyai cita-cita atau aspirasi
tertentu dalam hidupnya. Cita-cita atau aspirasi itu senantiasa
diperjuangkan meskipun rintangan yang akan dihadapi sangat
banyak. Oleh karena itu, cita-cita sangat mempengaruhi terhadap
motivasi belajar seseorang.
2) Kemampuan siswa
Kemampuan yang dimiliki oleh setiap manusia tidaklah sama,
begitu pula dengan siswa. Kemampuan siswa berkaitan erat
dengan motivasi belajar siswa, seperti siswa yang memiliki
motivasi belajar rendah pada pelajaran tertentu disebabkan karena
25
Sadirman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), cet ke-21, hal.40
26
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002),
cet ke-2, h. 97
18
siswa yang bersangkutan memiliki kemampuan belajar yang
rendah.
3) Kondisi siswa
Kondisi siswa dibedakan atas kondisi fisik dan kondisi
psikologisnya. Jika kondisi fisik siswa dalam keadaan lelah maka
umumnya motivasi belajar akan menurun, begitu pula sebaliknya
jika kondisi siswa dalam keadaan sehat maka motivasi belajar
siswa akan tinggi. Ditinjau dari kondisi psikologisnya, jika siswa
dalam kondisi stress maka umumnya siswa sulit untuk
berkonsentrasi sehingga siswa merasa terpaksa dan tidak
memiliki motivasi belajar.
4) Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan belajar siswa digolongkan menjadi lingkungan fisik
dan
lingkungan sosial. Lingkungan fisik merupakan tempat
dimana siswa tersebut belajar, jika kondisi tempat belajarnya rapi
dan nyaman maka pada umumnya siswa memiliki motivasi yang
tinggi dalam belajar. Lingkungan sosial merupakan tempat
dimana siswa berinteraksi dengan orang lain, misalnya suswa
tersebut bergaul dalam lingkungan yang kurang memperhatikan
pendidikan/belajar maka siswa tersebut secara tidak langsung
akan terpengaruh dalam kondisi tersebut.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Ada beberapa unsur dinamis yag dapat mempengaruhi motivasi
belajar siswa, diantaranya:
a) Motivasi dan upaya memotivasi siswa untuk belajar
b) Bahan belajar dan upaya penyediaannya
c) Alat bantu belajar dan upaya penyediaannya
d) Suasana belajar dan upaya pengembangannya
e) Kondisi
subjek
peneguhannya
belajar
dan
upaya
penyapan
dan
19
6) Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru dalam mengajarkan siswa sangat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Misalnya, guru yag mengajar di kelas
dengan penuh semangat dan ceria maka siswa akan termotivasi
dalam mengikuti belajar di kelas. Maka dari itu, seorang guru
dituntut untuk mampu kreatif dalam menciptakan susasana belajar
yang baik.
c. Indikator Motivasi Belajar
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku. Menurut Hamzah indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6) Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif,
sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.27
Sedangkan Sardiman menyebutkan bahwa motivasi memiliki ciriciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
waktu yang lama. Tidak pernah berhenti sebelum selesai)
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah
4) Lebih senang bekerja mandiri
27
Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23
20
5) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6) Dapat mempertahankan pendapatnya
7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya
8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang sangat kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan
sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.28
Dengan demikian dapat dikatakan hakikat motivasi belajar adalah
dorongan baik dari luar maupun dari dalam diri seorang siswa untuk
mengadakan suatu perubahan tingkah laku dengan beberapa indikator
yang mendukungnya.
Berdasarkan dua pendapat diatas, penulis memilih indikator
motivasi yang menurut pertimbangan penulis cocok dan dapat
diterapkan pada sampel yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah indikator yang dipaparkan oleh Hamzah B. Uno.
d. Fungsi Motivasi Belajar
Menurut Sardiman fungsi motivasi belajar ada tiga yakni
sebagai berikut: 29
1) Mendorong manusia untuk berbuat: Sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan: Yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
28
Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2012), h.83-84
29
Ibid, h.85
21
3) Menyeleksi perbuatan: Yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat dengan tujuan
tersebut.
Sedangkan menurut Nanang Harfiah dan Cucu Suhana, fungsi dari
motivasi belajar yaitu:30
1) Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar
peserta didik,
2) Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar
peserta didik,
3) Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap
pencapaian tujuan pembelajaran, dan
4) Motivasi sebagai alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih
bermakna
e. Peran Motivasi dalam Belajar
Hamzah B. Uno dalam bukunya Teori Motivasi dan
pengukurannya (Analisis dalam Bidang Pendidikan) mengatakan
mengenai peran motivasi dalam belajar, yaitu:
1) Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila
seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat
bantuan-bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Dengan demikian
motivasi dapat menentukan hal-hal apa dilingkungan anak yang
dapat memperbuat perbuatan belajar.
30
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2012) Cet ke-3, h.26
22
2) Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar
Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat
kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk
belajar sesuatu jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat
diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
3) Motivasi menentukan ketekunan belajar
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,
akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan
harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal ini tampak bahwa
motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
Sebaliknya, jika seseorang kurang atau tidak tahan lama dalam
belajar. Dia sudah tergoda untuk mengerjakan hal lain dan bukan
belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan
dan ketekunan belajar.31
f. Alat Ukur Motivasi
Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengetahui motivasi seseorang yaitu sebagai berikut:
1) Tes tindakan (performance test), yaitu alat untuk memperoleh
informasi tentang loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran,
durasi dan frekuensi kegiatan.
2) Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan dan
loyalitas.
3) Mengarang bebas untuk memahami informasi tentang visi dan
aspirasinya.
4) Tes
prestasi
untuk
memahami
informasi
tentang prestasi
belajarnya, dan
31
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Analisis di Bidang Pendidikan),
(Jakata: Bumi Aksara, 208) Cet ke: 3 h. 27-29
23
5) Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya.32
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan alat ukur motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan tes
tindakan, kuesioner dan skala.
3. Metode Pembelajaran Outdoor Learning
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik
mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Daya serap
anak didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam, ada
yang cepat, ada yang sedang dan ada yang lambat. Faktor intelegensi
mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang
diberikan oleh guru. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap
bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang
bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.
Terhadap perbedaaan daya serap anak didik sebagaimana
tersebut di atas, memerlukan strategi pengajaran yang tepat. Metodelah
salah satu jawabannya. Karena itu dalam kegiatan belajar mengajar
guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara
efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara
mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk
mengajar atau menyajikan bahan pembelajaran kepada siswa di dalam
kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikan, agar
pembelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa
32
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2012) Cet ke-3, h. 29
24
dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula
pencapaian tujuan.33
Di dalam kenyataannya, cara atau metode mengajar yang
digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang
ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan,
keterampilah, dan sikap (kognitif, psikomotor, afektif). Khusus metode
mengajar di sekolah, efektivitas suatu metode dipengaruhi oleh faktor
tujuan, siswa, situasi dan guru itu sendiri.34
Jadi dapat disimpulkan bahwa salah satu langkah untuk
membuat pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan
adalah harus dapat menguasai teknik-teknik penyajian pembelajaran
itu sendiri atau biasanya disebut dengan metode mengajar. Dengan
demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat
untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Macam-Macam Metode Pembelajaran
1) Metode Ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah suatu metode di
dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan
pengertian-pengertian
materi
pengajaran
kepada
anak
didik
dilaksanakan dengan lisan oleh guru di dalam kelas. Kelebihan dari
metode ini adalah organisasi kelas lebih sederhana tidak perlu
mengadakan pengelompokan murid, namun kelemahan dari metode ini
adalah guru sulit untuk mengetahui pemahaman anak didik terhadap
bahan-bahan yang diberikan, dan anak didik cenderung menjadi pasif
dan kemungkinan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan.
33
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet ke-II, h.52
34
Ibid h.52
25
2) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ialah suatu metode di dalam
pendidikan dan pengajaran di mana guru bertanya sedangkan
murid-murid menjawab tentang bahan materi
yang ingin
diperolehnya. Kelebihan dari metode ini adalah suasana kelas akan
menjadi hidup karena anak didik aktif berpikir dan menyampaikan
pikiran melalui berbicara, sedangkan kelemahan metode ini adalah
apabila terjadi perbedaan pendapat akan banyak waktu untuk
menyelesaikannya dan kemungkinan akan terjadi penyimpangan
perhatian anak didik.
3) Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas sering disebut metode pekerjaan
rumah yaitu metode di mana murid diberi tugas di luar jam
pelajaran. Kelebihan dari metode ini adalah membiasakan anak
giat belajar dan untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
Sedangkan, kelemahan dalam metode ini adalah seringkali tugas
dirumah dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu
menahu tentang pekerjaan tersebut dan seringkali anak-anak tidak
mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan
temannya.35
Sebenarnya
masih
banyak
macam-macam
metode
pembelajaran konvensional lainnya, namun penulis membatasi kajian
dalam tiga macam metode outdoor learning diatas untuk dibandingkan
dengan pembelajaran dengan metode pembelajaran outdoor learning
yang akan penilis teliti.
35
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas Tarbiyah
Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), cet ke-II, hal.53-61
26
c. Pengertian Metode Outdoor Learning
Proses pengajaran di sekolah formal, tengah mengalami
kejenuhan. Rutinitas proses belajar yang cenderung kaku dan baku,
tidak lagi mengutamakan ide kreatifitas setiap peserta didik karena
semuanya harus berpola linier di dalam kelas (Pedagogy Indoor
Learning). Metode yang diterapkan adalah sepersis mungkin apa yang
tertulis dalam buku kalau bisa hafal hingga koma dan titik, apabila
tidak sama dalam buku dianggap salah. Begitulah rupa sistem
pendidikan yang telah kita jalani saat ini.
Sistem pendidikan di atas terus mendapatkan kritikan, dengan
asumsi setiap manusia telah memiliki bakat dan pengetahuan, mestinya
inilah yang harus diasah dalam dunia pendidikan. Lambat laun
pendidikan ala Pedagogi mengalami proses kejenuhan belajar,
sehingga memunculkan pendekatan baru yang kita kenal dengan
belajar di luar ruangan (Outdoor Learning), yang lebih memajukan
unsur bermain sambil belajar (Andragogy). Proses belajar cenderung
fleksibel, lebih mengutamakan kreatifitas dan inisiatif berdasarkan
daya nalar peserta didik dengan menggunakan alam sebagai media.36
Tidak banyak yang menyadari bahwa lingkungan di dalam
sekolah sebenarnya merupakan tempat yang kaya akan sumber belajar
bagi para siswa, yang menawarkan peluang belajar secara formal
maupun informal. Selain itu, berbagai aktivitas sehati-hari yang terjadi
di sekolah bisa menjadi sumber balajar yang sangat baik bagi para
siswa. Para siswa dapat dengan mudah beraktivitas sambil belajar di
lingkungan sekolah dengan arahan dan pantauan guru.37
36
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya,
2013) h. 18
37
Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta:
DIVA Press: 2012), h. 84
27
Menurut Amin menyatakan outdoor learning, process (OLP)
adalah pembelajaran sains dengan melakukan petualangan di
lingkungan sekitar dengan secara teliti yang hasilnya dicatat ke dalam
Lembar Kerja Pengamatan (LKP).38
Sedangkan menurut Husamah, pendidikan luar kelas diartikan
sebagai pendidikan yang berlangsung di luar kelas yang melibatkan
pengalaman yang membutuhkan partisipasi siswa untuk mengikuti
tantangan petualangan yang menjadi dasar dari aktivitas luar kelas
seperti hiking, mendaki gunung, camping, dan lain-lain.39
Jadi, outdoor learning adalah suatu kegiatan di luar kelas atau
luar sekolah yang membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan
menyenangkan, bisa dilakukan di manapun dengan menekankan pada
proses belajar berdasarkan fakta nyata, yang materi pembelajarannya
dapat secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran secara
langsung dengan harapan siswa dapat lebih membangun makna atau
kesan dalam memori atau ingatannya.
d. Langkah-langkah Metode Outdoor Learning
Kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outdoor learning)
tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Pengajaran harus tetap
memiliki konsep dan langkah-langkah kegiatan yang jelas, sehingga
bisa menjadi acuan utama bagi seorang guru yang mengajar siswa di
luar kelas. Kegiatan metode ini bukan sekedar main-main untuk
menyegarkan pikiran dan mengobati kejenuhan, melainkan guna
38
Amin, C. Memupuk Tradisi Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Metode
Outdoor Learning Process (OLP). Makalah Seleksi Simposium Tahunan Penelitian Pendidikan,
2008.
39
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya,
2013) hal 19-20
28
mencerdaskan para siswa dan membuat mereka memahami mata
pelajaran dengan baik.40
Menurut Widayanti, adapun langkah-langkah pembelajaran
outdoor learning atau pembelajaran luar kelas antara lain adalah
sebagai berikut41:
1) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas
2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya
3) Guru memberi salam
4) Guru memberi motivasi
5) Guru memberikan paduan belajar kepada masing-masing kelompok
6) Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok
7) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan
pengamatan dan di beri waktu
8) Guru membimbing siswa selama pengamatan di lapangan
9) Selesai pengamatan siswa di suruh berkumpul kembali untuk
mendiskusikan hasil pengamatannya
10) Guru
memandu
diskusi
dan
siswa
diberi
kesempatan
mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing kelompok dan
kelompok lain diberi waktu untuk menanggapi
Dari langkah-langkah di atas terlihat jelas bahwa pembelajaran
di luar kelas dapat membuat siswa lebih dapat mengenal alam sekitar
sebagai media untuk belajar siswa. Proses belajar dalam metode
outdoor learning secara garis besar dapat disimpulkan bahwa metode
yang membawa siswa ke luar kelas/ ruangan untuk belajar lebih lanjut
dengan menggunakan media alam sebagai sumber belajar.
40
Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study), (Jogjakarta:
DIVA Press: 2012), h. 95
41
Widayanti, Ninik. 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode Outdoor
Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin pelangipendidikan. Vol.6 No. 1
Tahun 2003. http://pakguruonline.pendidikan.net.(Diakses tanggal 12 januari 2012)
29
e. Manfaat Metode Outdoor Learning
Metode pembelajaran outdoor learning bisa diterapkan pada
anak-anak usia sekolah dan orang dewasa sekaligus. Berikut manfaat
model pembelajaran outdoor learning menurut para ahli.
1) Menurut Suyadi,menyebutkan bahwa manfaat pembelajaran luar
kelas antara lain:
a) Pikiran lebih jernih;
b) Pembelajaran akan terasa menyenangkan;
c) Pembelajaran lebih variatif;
d) Belajar lebih rekreatif;
e) Belajar lebih rill;
f) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas;
g) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas;
h) Wahana belajar lebih luas;
i) Kerja otak lebih rileks.42
2) Menurut Sudjana dan Rival menjelaskan, banyak keuntungan yang
diperoleh dari kegiatan mempelajari lingkungan dalam proses
belajar, antara lain:
a) Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak memosankan siswa
duduk berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih
tinggi.
b) Hakekat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan
dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat
alami.
c) Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih
factual sehingga kebenarannya akurat.
d) Kegiatan belajar siswa lebih komprehensif dan lebih aktif
sebab
42
dapat
dilakukan
dengan
berbagai
cara
seperti
Suyadi, Pengelolaan Kelas (Online), 2009 (http://suarakomunitas.net/profil/mentari,
diakses 1 Februari 2011)
30
mengamati, bertanya atau wawancara, membuktikan atau
mendemonstrasikan, menguji fakta, dan lain-lain.
e) Sumber berlajar lebih kaya sebab lingkungan yang dipelajari
bisa beraneka ragam seperti lingkungan sosial, lingkungan
alam, lingkungan buatan, dan lain-lain.
f) Siswa
dapat
kehidupan
memahami
yang
ada
dan
menghayati
dilingkungannya,
aspek-aspek
sehingga
dapat
membentuk pribadi yang tidak asing dengan kehidupan
membentuk
sekitarnya,
serta
dapat
memupuk
cinta
lingkungan.43
3) Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan, proses pembelajaran
secara langsung dapat memberikan pengalaman nyata pada siswa,
artinya pengalaman itu akan terhindar dari kesalahan persepsidari
pembahasan materi pelajaran tertentu.44
Metode pembelajaran outdoor learning memberikan alternatif
cara pembelajaran dengan membangun makna atau dengan melibatkan
lebih banyak indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan,
indera penciuman pada siswa dan memberikan pengalaman lebih
berkesan, karena siswa mengalami sendiri tentang materi pelajaran.
Selain itu, kegiatan belajar mengajar di luar kelas (outdoor
learning) sangat berpengaruh terhadap kesuksesan belajar dan
kecerdasan para siswa. Kegiatan belajar mengajar di luar kelas bukan
hanya sekedar untuk menghilangkan rasa bosan karena terlalu lama
berada di ruang kelas, melainkan jauh lebih penting dari itu, yaitu
43
Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010)
hal. 25-26
44
Direktorat Tenaga Kependidikan, Proses Pembelajaran di Kelas, Laboratorium, dan di
Lapangan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
31
untuk menyeimbangkan antara pengetahuan kognitif mereka dengan
pengetahuan motorik mereka.
f. Kekurangan Metode Outdoor Learning
Menurut Sudjana dan Rival, beberapa kelemahan dan
kekurangan
yang
sering
terjadi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran outdoor learning berkisar pada teknis pengaturan waktu
dan kegiatan pembelajaran antara lain:
1) Kegiatan
belajar
kurang
dipersiapkan
sebelumnya
yang
menyebutkan ada waktu siswa dibawa ke tujuan tidak melakukan
kegiatan belajar yang diharapkan sehingga ada kesan main-main.
2) Ada kesan guru dan siswa bahwa kegiatan mempelajari lingkungan
memerlukan waktu yang cukup lama sehingga menghabiskan
waktu untuk belajar di luar kelas.
3) Sempitnya pandangan guru bahwa kegiatan belajar hanya terjadi di
dalam kelas.45
Banyak hal yang perlu dipikirkan oleh guru. Salah satunya
adalah belajar di luar kelas yang akan menjadi daya tarik tersendiri
sehingga banyak orang yang datang untuk menyaksikan. Pusat
perhatian siswa akan langsumg tertuju kemana-mana karena posisi
belajar mereka di tempat terbuka. Oleh karena itu, sebagai guru yang
cerdas, diperlukan kiat-kiat tertentu untuk mengatasi kelemahan
model pembelajaran outdoor learning.
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
1. Fitroh Robiah: “Penerapan Metode Outdoor dengan tipe observasi
dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
VIII di MTS Al Falah III Jakarta Selatan” menyimpulkan bahwa
45
hal 31
Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010)
32
Pembelajaran Outdoor tipe observasi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Ahmad Fauzi: “Pengaruh pembelajaran Outdoor terhadap hasil belajar
pendidikan agama Islam siswa kelas VIII di SMP Nusantara Plus
Tangerang Selatan” menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan dari hasil belajar PAI siswa yang diberi pembelajaran
outdoor dengan siswa yang diberi pembelajaran konvensional.
Sehingga dari sini dapat dipahami bahwa pembelajaran Outdoor sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan
agama Islam.
3. Lia Lusiana: “Pengaruh metode mengajar di luar kelas (Outdoor
Study) terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas X di SMA PGRI 56
Ciputat” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode
mengajar di luar kelas (outdoor study) terhadap hasil belajar ekonomi
siswa. Hal ini ditunjukan dari hasil pengujian hipotesis dengan
mengunakan uji-t diperoleh nilai thitung
ttabel yaitu 1,95
1,67 dengan
taraf signifikan 5%.
Penulis menggunakan penelitan-penelitian di atas sebagai pembanding
yang relevan dalam melakukan penelitian ini. Dalam penelitian yang
relevan di atas para peneliti melakukan penelitian pada siswa tingkat
SMP/MTS dan SMA/MA, sedangkan penulis melakukan penelitian pada
siswa tingkat SD/MI. Selain itu, dalam penelitian yang relevan di atas para
peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode outdoor learning, sedangkan yang penulis lakukan
adalah mencari motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan metode outdoor learning.
C. KERANGKA BERPIKIR
Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh manusia untuk
melakukan perubahan yang lebih baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari
33
yang belum mengerti menjadi mengerti dan dari yang belum bisa menjadi
bisa.
Kelemahan dari suatu proses pembelajaran dalah satunya dikarenakan
penggunaan
metode
pembelajaran
yang
kurang
bervariasi,
tidak
menyenangkan, monoton dan tidak menarik. Sehingga motivasi siswa dalam
belajar rendah. Jika motivasi belajar siswa rendah, maka akan berpengaruh
pada motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Lingkungan adalah salah satu sumber dan media belajar yang cocok
dalam mengatasi kejenuhan siswa belajar di dalam kelas. Sebagai guru kita
dapat memilih sendiri berbagai benda yang terdapat di lingkungan sekolah
untuk dijadikan media dan sumber belajar bagi siswa di sekolah. Melalui
lingkungan guru dapat mengajak siswa belajar langsung di lapangan secara
nyata dan konseptual.
Metode pembelajaran Outdoor Learning merupakan salah satu metode
pembelajaran yang memanfaatkan sumber lingkungan sehingga pembelajaran
dapat menarik dan menyenangkan dalam proses belajar mengajar dan juga
dapat mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pembelajaran di kelas,
karena melalui metode ini materi pembelajaran yang disampaikan didapatkan
secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas sehingga
siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau
ingatannya. Dengan begitu banyak jam yang dihabiskan di ruang kelas,
lingkungan memiliki efek kumulatif baik pada siswa maupun guru.
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, dapat diasumsikan jika guru
menerapkan metode pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
pembelajaran Outdoor Learning maka dapat berpengaruh terhadap motivasi
belajar IPS siswa.
Penjelasan kerangka berpikir diatas penulis tuangkan melalui bagan
sebagai berikut:
34
Identifikasi Masalah:
Proses Belajar
Mengajar:
Mitigasi
Masalah:
Pembelajaran IPS
1. Metode guru yang
kurang kreatif dalam
menyampaikan
pelajaran
2. Suasana kelas yang
membosankan
3. Rendahnya perhatian
siswa dalam belajar
IPS
Motivasi Belajar
IPS Rendah
Pemilihan
Metode
Pembelajaran
Metode Outdoor
Learning
Meningkatkan
motivasi belajar
siswa dalam
pembelajaran IPS
Gambar 2.1
D. HIPOTESIS PENELITIAN
Yang menjadi pengajuan hipotesis pada penelitian ini adalah:
Ho
: Tidak terdapat pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran
Outdoor Learning terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS.
Ha
: Terdapat pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran
Outdoor Learning terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda yang terletak di Jalan Masjid Al-Abror No. 06 RT 006/01
Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Pondok Karya. Tangerang Selatan
15225.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran
2015/2016. Sebagaimana tabel perencanaannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Perencanaan Penelitian
No
Kegiatan
Waktu
1
Pengajuan judul skripsi
Januari
2
Penyusunan proposal skripsi
Januari
3
Seminar proposal skripsi
Februari
4
Perbaikan proposal skripsi
Ferbruari
5
Pengesahan proposal skripsi
Februari
6
Penyusunan skripsi
7
Penelitian di Sekolah
Agustus-September
8
Penyelesaian skripsi
Oktober
Maret-Juli
35
36
B. Metode dan Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode kuasi eksperimen.
Metode eksperimen semu (kuasi eksperimen) pada dasarnya sama dengan
eksperimen murni, bedanya adalah dalam pengontrolan variabel.
Pengontrolannya hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu
variabel yang dipandang paling dominan.
Alasan penggunaan metode penelitian kuasi eksperimen adalah
karena dalam penelitian ini peneliti tidak mungkin untuk mengontrol
semua variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel-variabel
tersebut. Dalam penelitian ini, sampel yang telah diambil dikelompokan
menjadi dua, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode
pembelajaran outdoor learning pada mata pelajaran IPS, sedangkan
kelompok kontrol diberikan strategi pembelajaran konvensional pada mata
pelajaran IPS. Kedua kelompok akan diberikan beberapa pertanyaan dalam
lembaran angket yang sama jika materi pokok bahasan telah selesai
dipelajari. Dari hasil angket tersebut dapat diketahui apakah terdapat
perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam dua
kelompok tersebut peneliti juga akan memberikan tes atau soal yang
sebanding pada masing-masing kelompok untuk menilai sejauh mana
pemahaman antara kedua kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Desain penelitian dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Kelas
Angket
Perlakuan
Motivasi
Eksperimen
√
?
Kontrol
√
?
37
Keterangan:
: Treatment (perlakuan) pada kelas eksperimen yaitu
menggunakan metode mengajar di luar kelas (outdoor learning)
K
: Treatment (perlakuan) pada kelas kontrol yaitu
menggunakan metode mengajar konvensional di dalam kelas
dengan diskusi dan ceramah
Motivasi: Perbedaan motivasi kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
masing-masing materi, diketahui dari hasil angket yang diisi
semua kelas.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada
dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian
populasi.46 Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas
III MI Nurul Huda yang berjumlah 60 orang yang terdiri dari kelas III-1
berjumlah 32 siswa dan III-2 yang berjumlah 32 siswa.
2. Sampel
Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiono “sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”.47 Penelitian ini mengambil sampel atau subjek penelitian dari
populasi
terjangkau
dengan
teknik
purposive
sampling,
karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan menentukan
kelas kontrol dan kelas eksperimen secara setara berdasarkan tingkat
kecerdasannya.
46
Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2010), Cet, 14, h. 173
47
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 118
38
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.48
Ada dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu
variabel metode pembelajaran outdoor learning sebagai variabel bebas
yang dilambangkan dengan (X) dan variabel motivasi belajar siswa
sebagai variabel terikat yang dilambangkan dengan (Y).
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari:
1. Angket
Angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.49 Responden dalam hal ini adalah siswasiswi kelas III MI Nurul Huda yang berjumlah 64 responden mengenai
masalah
yang akan diteliti. Dengan teknik tersebut penulis
mempersiapkan pertanyaan sejumlah 18 item. Kemudian disebarkan
kepada 64 responden untuk memperoleh jawaban yang diperlukan
secara langsung. Angket merupakan data utama yang digunakan
peneliti untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa
MI/SD dalam Pembelajaran IPS dengan menggunakan metode
pembelajaran Outdoor Learning.
48
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 60
49
Ibid, h. 199
39
Angket yang digunakan adalah angket berstruktur atau tertutup
artinya jawaban sudah disediakan. Angket yang digunakan sebagai
instrumen untuk dapat mengukur motivasi seseorang setelah
mempelajari sesuatu. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan
skala motivasi (skala Linkert) yaitu terdiri dari pernyataan yang akan
dipilih oleh responden, untuk mengetahui apakah didukung atau
ditolak melalui nilai tertentu. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang
kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian tentang pendapat ini telah
ditetapkan secara spesifik peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian.
Dalam penelitian ini pernyataan sikap responden dibuat dalam
bentuk pernyataan yang berupa Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak
Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Setiap jawaban tersebut
memiliki skor tersendiri sesuai dengan positif atau negatifnya item itu.
Sebuah item postitif skor tiap pilihannya adalah STS = 1, TS = 2, SS =
3, dan S = 4.
2. Tes
Menurut Zainal Arifin, “tes merupakan suatu teknik atau cara yang
digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang di
dalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian
tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk
mengukur aspek prilaku peserta didik”.50 Dalam penelitian ini, tes
merupakan data penunjang dalam penelitian, untuk menilai sejauh
mana pemahaman siswa yang tidak diberi perlakuan dalam
pembelajaran (menggunakan metode pembelajaran konvensional) dan
50
3, h. 118
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet ke-
40
yang diberikan perlakuan dalam pembelajaran (menggunakan metode
outdoor learning).
3. Observasi
Menurut Sugiono, Observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik karena observasi tidak terbatas hanya
pada orang, melainkan juga objek-objek alam yang lain.51 Observasi
ini dijadikan sebagai data pendukung untuk memperoleh data
mengenai motivasi belajar siswa dalam Pembelajaran IPS dengan
menggunakan metode outdoor learning. Data dalam penelitian ini
diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM dan lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati objek
penelitian secara langsung di MI Nurul Huda Pondok Karya. Observasi
yang dilakukan adalah observasi
non-partisipatif yaitu di mana
pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang berlangsung, dia hanya
berperan mengamati kegiatan. Dalam penelitian ini, yang menjadi
observer adalah guru kelas yang kelasnya diberi perlakuan (kelas
eksperimen). Pedoman observasi ini disusun dalam bentuk skala.
Untuk tiap butir kegiatan atau perilaku yang diamati telah dipersiapkan
rentang skala, skala yang digunakan berbentuk skor (4, 3, 2 dan 1)
dimana ketentuannya adalah:
4: dilakukan dengan sangat baik
3: dilakukan dengan baik
2: dilakukan dengan cukup baik
1: dilakukan dengan kurang baik
51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), Cet, 16, h. 203
41
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket yang
diberikan kepada siswa untuk memperoleh informasi tentang motivasi
belajar IPS siswa dengan metode outdoor learning dan konvensional.
Berikut adalah kisi-kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket
Variabel
Indikator
Motivasi
1. Adanya hasrat
belajar
1
Prediktor
Nomor
Merasa tertarik dengan
1
dan keinginan
materi-materi pelajaran
untuk
IPS yang diajarkan.
melakukan
2
kegiatan
Menyukai materi
2
pelajaran IPS yang
diajarkan (Lingkungan
alam dan Buatan).
3
Bersemangat dalam
3
mengikuti pelajaran IPS
yang diajarkan.
2. Adanya
1. Mendengarkan dengan
dorongan dan
baik, ketika guru sedang
kebutuhan
menjelaskan materi
untuk
pelajaran IPS.
melakukan
kegiatan
2. Melaksanakan semua
4
5
kegiatan pembelajaran
yang diberikan dengan
baik.
3. Memahami semua
penjelasan guru baik dari
awal sampai akhir dalam
6
42
Variabel
Indikator
Prediktor
Nomor
proses pembelajaran IPS
yang berlangsung.
4. Memfokuskan pusat
7
perhatian terhadap
pelajaran IPS yang sedang
berlangsung.
5. Pembelajaran luar kelas
8
membuat siswa lebih aktif
dalam belajar
3. Adanya
1. Ingin mendapatkan
harapan dan
prestasi dari apa yang
cita-cita
dipelajari.
2. Ada keinginan untuk
9
10
belajar mempelajari
pengetahuan yang baru
dalam pelajaran IPS.
4. Adanya
penghargaan
dan
1. Berusaha mengerjakan
11
soal-soal yang diajarkan.
2. Belajar dengan sungguh-
penghormatan
sungguh saat proses
atas diri
pembelajaran
12
berlangsung.
3. Bekerjasama dalam
13
kelompok dengan baik.
4. Berusaha menyampaikan
14
pendapat saat berdiskusi
dengan kelompok
5. Adanya
lingkungan
1. Pembelajaran luar kelas
dapat memanfaatkan
15
43
Variabel
Indikator
yang baik
Prediktor
Nomor
lingkungan sekitar
sekolah secara optimal
2. Pembelajaran di luar kelas
16
sangat sesuai di terapkan
pada pembelajaran materi
lingkungan alam dan
lingkungan buatan
6. Adanya
1. Pembelajaran luar kelas
kegiatan yang
membuat kegiatan diskusi
menarik
semakin menarik
2. Pembelajaran di luar kelas
17
18
membuat siswa lebih
mudah memahami
perbedaan antara materi
lingkungan alam dan
lingkungan buatan
G. Uji Coba Instrumen
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu tes yang menggambarkan sejauh mana tes
tersebut mengukur apa yang ingin diukur.52 Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Sebelum instrumen digunakan untuk mengumpulkan data maka
terlebih dahulu instrumen tersebut harus dinyatakan valid, sehingga
data hasil penelitian dapat dicapai.
52
Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), h.193
44
Penelitian ini menggunakan uji validitas instrumen dengan
menggunakan rumus product moment atau angka korelasi (r. xy),
yaitu:
rxy =
Keterangan:
rxy : Angka indeks korelasi “r” product moment
N
: Jumlah responden
Ʃ xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
Ʃ x : Jumlah seluruh skor x
Ʃ y : Jumlah seluruh skor y53
Hasil perhitungan setiap butir tersebut dikonsultasikan dengan
ketentuan jika “r” hitung lebih besar dari “r” tabel (rhitung
rtabel) maka
butir tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk menjaring
data yang dibutuhkan. Sebaliknya, jika “r” tabel lebih besar dari “r”
hitung maka variabel tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan
untuk menjaring data.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah proporsi dari varians yang merupakan varians
yang sebenarnya. Menurut Borg dan Gall mendefinisikan reliabilitas
adalah tingkat konsistensi atau stabilitas sarana pengukuran sejalan
dengan waktu.54 Uji ini dilakukan dengan menggunakan rumus alpha
Crombach, yaitu:
53
Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial, (Jawa Timur: Bayu Media Publishing, 2004), cet
ke-1 hal 178
54
Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), h. 188-189
45
[
][
∑
]
R = Reliabilitas instrumen
= Jumlah varians skor tiap-tiap butir angket
= Jumlah varians skor total
H. Analisis Data
Sarlito (dalam Bungin dan Widjajati, 1992: 229) menyebutkan dua
langkah dalam analisis data, yaitu: (1) pencatatan hasil penelitian; dan (2)
prosedur pengolahan dan interpretasi data55. Sementara itu, Suhasimi
Arikunto menyebutkan secara garis besar pekerjaan analisis data meliputi
3 langkah yaitu: (1) persiapan; (2) tabulasi; dan (3) penerapan data sesuai
dengan pendekatan penelitian.56
Dalam penelitian ini menganalisis data dengan menggunakan uji-t
namun sebelum uji-t terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas sebagai syarat dilakukannya analisis data.
1. Pengujian Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada
dua kelompok sampel yang diteliti berasal dari yang berdistibusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas tersebut
peneliti menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS
22 pada Analyze - Nonparametric Test – Legacy Dialog – Sample K-S.
55
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif,
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 2009), Cet ke-2 hal. 163
56
Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2010), Cet, 14 hal. 278
46
Adapun kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi
(Asym Sig 2 Tailed) > 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal,
tetapi jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) < 0,05 maka data
tersebut tidak berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok sampel mempunyai populasi yang sama (homogen) atau
tidak. Menghitung homogenitas menggunakan bantuan program SPSS
22 pada Analyze – Compare Means – One Way ANOVA. Adapun
kriteria pengujiannya adalah jika nilai signifikansi (Asym Sig 2 Tailed)
> 0,05, maka data tersebut homogen, tetapi jika nilai signifikansi
(Asym Sig 2 Tailed) < 0,05, maka data tersebut tidak homogen.
2. Pengujian Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata
hupo dan thesis. Hupo artinya sementara, atau kurang kebenarannya
atau masih lemah kebenarannya. Sedangkan thesis artinya pernyataan
atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan sementara yang masih
lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga istilah
hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya.
Untuk menguji kebenaran sebuah hipotesis digunakan pengujian yang
disebut pengujian hipotesis atau pengetesan hipotesis.57
Pengujian hipotesis merupakan langkah penting dalam suatu
penelitian atau eksperimen. Suatu penelitian atau eksperimen diawali
dengan mengungkapkan latar belakang masalah yang dihadapi,
mengapa masalah itu perlu dikaji melalui penelitian atau eksperimen.
Langkah berikutnya adalah merumuskan dan menentukan pembatasan
57
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2008) h. 119
47
masalah tersebut dengan terlebih dahulu mengidentifikasi parameterparameter dari masalah tersebut. Melalui suatu analisis sederhana
menentukan parameter-parameter yang akan dikaji lebih lanjut dan
parameter-parameter mana yang akan diasumsikan kondisi-kondisinya
sehingga tidak perlu dikaji.58
Untuk menguji hipotesis ini, peneliti menggunakan bantuan
program SPSS 22 pada Independent Sampel T-Test yang bertujuan
untuk
mengetahui
apakah
terdapat
perbedaan
kesamaan
dua
kondisi/perlakuan atau dua kelompok/perlakuan itu. Adapun kriteria
pengujiannya adalah jika nilai t-test lebih kecil dari taraf signifikansi
0,05 maka hipotesis diterima, tetapi jika nilai signifikansi t-test lebih
besar 0,05 dari taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak.
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah:
:
:
diterima jika rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen
lebih kecil sama dengan rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol
diterima jika rata-rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen
lebih besar dari rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol
Keterangan:
= rata rata motivasi belajar siswa kelompok eksperimen
= rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol.
58
Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2007), h. 71
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan untuk mencari pengaruh penggunaan
metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam
pembelajaran IPS di MI Nurul Huda Pondok Karya, Tangerang Selatan.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Kelas eksperimen merupakan kelas
yang melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan metode outdoor learning, sedangkan
kelas kontrol merupakan kelas yang melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Kelas
yang berfungsi sebagai kelas eksperimen adalah kelas III-1 dan kelas yang
berfungsi sebagai kelas kontrol adalah kelas III-2.
Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan. Adapun
materi yang diberikan adalah lingkungan alam dan lingkungan buatan.
Dari hasil penelitian terlihat bahwa pembelajaran menggunakan metode
outdoor learning lebih meningkat dibandingkan dengan menggunakan
metode konvensional.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode
outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS,
siswa dalam kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama diberi angket
berupa skala motivasi untuk mengetahui seberapa besar motivasi belajar
siswa dalam dua kelas yang diberi perlakuan dan tidak diberi perlakuan
outdoor learning untuk dicari perbandingannya. Butir pernyataan pada
angket yang digunakan adalah angket yang telah memenuhi standar
validitas dan reabilitas yang akan dijadikan sebagai instrumen penelitian.
48
49
Validitas instrumen meliputi validitas isi dan validitas butir.
Validitas isi dilakukan dengan merancang indikator pencapaian yang
berkaitan dengan motivasi belajar siswa, kemudian mengkonsultasikannya
dengan dosen pembimbing. Validitas butir dilakukan dengan uji validitas
sebanyak 18 pernyataan. Hasil uji validitas butir terdapat 2 pernyataan
yang tidak memenuhi syarat validitas dan 16 pernyataan yang memenuhi
syarat validitas.
Setelah angket terkumpul, penulis memberikan skor jawaban dari
pernyataan-pernyataan yang ada dalam angket tersebut. Berikut adalah
perhitungan rata-rata motivasi belajar IPS siswa dalam kelas eksperimen
dan kelas kontrol:
Tabel 4.1
Skor Rata-Rata Motivasi Belajar
Eksperimen
Kontrol
Valid
32
32
Missing
0
0
Mean
57.34
44.63
Std. Error of Mean
.610
.527
Median
56.50
44.00
54a
44
11.910
8.887
Range
14
13
Minimum
50
36
Maximum
64
49
1835
1428
N
Mode
Variance
Sum
Dari hasil di atas dapat terlihat rata-rata (mean) kelas eksperimen
lebih besar yaitu sebesar 57.34 dibanding dengan kelas kontrol yaitu
50
44.63. Hal ini dapat membuktikan bahwa pengaruh motivasi belajar siswa
kelas eksperimen dengan menggunakan metode outdoor learning lebih
tinggi dibanding dengan menggunakan metode konvensional dengan
ceramah dan tanya jawab di dalam kelas.
Setelah itu, data yang didapat dari setiap item pernyataan
dimasukkan ke dalam tabel yang di dalamnya terdapat presentase dengan
teknik analisis data sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan
dari masalah yang diteliti. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel
berikut:
Tabel 4.2
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.1
No
1
Indikator
Prediktor
Adanya
Menyukai materi
hasrat dan
pelajaran IPS
keinginan
yang diajarkan
untuk
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
92
71.88%
124
96.88%
melakukan
kegiatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal menyukai materi IPS yang diajarkan oleh guru pada kelas
kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih
besar yaitu 96.88% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu
71.88%
51
Tabel 4.3
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.2
No
2
Indikator
Prediktor
Adanya
Bersemangat
hasrat dan
dalam mengikuti
keinginan
pelajaran IPS
untuk
yang diajarkan.
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
92
71.88%
120
93.75%
melakukan
kegiatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS yang diajarkan.
pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas
eksperimen lebih besar yaitu 93.75% dibanding rata-rata presentasi pada
kelas kontrol yaitu 71.88%
Tabel 4.4
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.3
No
3
Indikator
Prediktor
Adanya
Mendengarkan
dorongan
dengan baik,
dan
ketika guru
kebutuhan
sedang
untuk
menjelaskan
melakukan materi pelajaran
kegiatan
IPS.
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
90
70.31%
120
93.75%
52
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal mendengarkan dengan baik, ketika guru sedang menjelaskan
materi pelajaran IPS pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata
presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 93.75% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 70.31%
Tabel 4.5
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.4
No
4
Indikator
Prediktor
Adanya
Melaksanakan
dorongan
semua kegiatan
dan
pembelajaran yang
kebutuhan
diberikan dengan
untuk
baik.
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
91
71.09%
112
87.50%
melakukan
kegiatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal melaksanakan semua kegiatan pembelajaran yang diberikan
dengan baik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada
kelas eksperimen lebih besar yaitu 87.50% dibanding rata-rata presentasi
pada kelas kontrol yaitu 71.09%
Tabel 4.6
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.5
No
5
Indikator
Adanya
Prediktor
Memahami semua
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
86
67.19%
113
88.28%
53
dorongan
penjelasan guru
dan
baik dari awal
kebutuhan
sampai akhir
untuk
dalam proses
melakukan pembelajaran IPS
kegiatan
yang berlangsung.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal memahami semua penjelasan guru baik dari awal sampai akhir
dalam proses pembelajaran IPS yang berlangsung pada kelas kontrol dan
eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu
88.28% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu 67.19%
Tabel 4.7
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.6
No
6
Indikator
Prediktor
Adanya
Memfokuskan
dorongan
pusat perhatian
dan
terhadap
kebutuhan
pelajaran IPS
untuk
yang sedang
melakukan
berlangsung.
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
94
73.44%
113
88.28%
kegiatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal Memfokuskan pusat perhatian terhadap pelajaran IPS yang
sedang berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata
54
presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 88.28% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 73.44%
Tabel 4.8
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.7
No
7
Indikator
Prediktor
Adanya
Pembelajaran
dorongan
luar kelas
dan
membuat siswa
kebutuhan
lebih aktif
untuk
dalam belajar.
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
62
48.44%
108
84.38%
melakukan
kegiatan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal pembelajaran luar kelas membuat siswa lebih aktif dalam belajar
pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas
eksperimen lebih besar yaitu 84.38% dibanding rata-rata presentasi pada
kelas kontrol yaitu 48.44%
Tabel 4.9
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.8
No
8
Indikator
Prediktor
Adanya
Ingin mendapatkan
harapan
prestasi dari apa
dan cita-
yang dipelajari.
cita
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
95
74.22%
123
96.09%
55
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal ingin mendapatkan prestasi dari apa yang dipelajari pada kelas
kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih
besar yaitu 96.09% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu
74.22%
Tabel 4.10
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.9
No
9
Indikator
Prediktor
Adanya
Ada keinginan
harapan
untuk belajar
dan cita-
mempelajari
cita
pengetahuan yang
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
91
71.09%
109
85.16%
baru dalam
pelajaran IPS
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal ada keinginan untuk belajar mempelajari pengetahuan yang baru
dalam pelajaran IPS pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata
presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.16% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 71.09%
Tabel 4.11
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.10
No
10
Indikator
Prediktor
Adanya
Berusaha
penghargaan
mengerjakan
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
99
77.34%
115
89.84%
56
dan
soal-soal
penghormatan
yang
atas diri
diajarkan
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal berusaha mengerjakan soal-soal yang diajarkan pada kelas
kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih
besar yaitu 89.84% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu
77.34%
Tabel 4.12
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.11
No
11
Indikator
Prediktor
Adanya
Belajar dengan
penghargaan
sungguh-
dan
sungguh saat
penghormata
proses
n atas diri
pembelajaran
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
86
67.19%
112
87.50%
berlangsung
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal belajar dengan sungguh-sungguh saat proses pembelajaran
berlangsung pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada
kelas eksperimen lebih besar yaitu 87.50% dibanding rata-rata presentasi
pada kelas kontrol yaitu 67.19%
57
Tabel 4.13
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.12
No
12
Indikator
Prediktor
Adanya
Bekerjasama
penghargaan
dalam
dan
kelompok
penghormatan
dengan baik
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
94
73.44%
114
89.06%
atas diri
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal bekerjasama dalam kelompok dengan baik pada kelas kontrol
dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih besar
yaitu 89.06% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu
73.44%
Tabel 4.14
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.13
No
13
Indikator
Prediktor
Adanya
Pembelajaran
lingkungan
luar kelas dapat
yang baik
memanfaatkan
lingkungan
sekitar sekolah
secara optimal
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
85
66.41%
110
85.94%
58
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal Pembelajaran luar kelas dapat memanfaatkan lingkungan sekitar
sekolah secara optimal pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata
presentase pada kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.94% dibanding ratarata presentasi pada kelas kontrol yaitu 66.41%
Tabel 4.15
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.14
No
14
Indikator
Prediktor
Adanya
Pembelajaran di
lingkungan
luar kelas sangat
yang baik
sesuai di terapkan
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
92
71.88%
115
89.84%
pada
pembelajaran
materi lingkungan
alam dan
lingkungan
buatan.
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal Pembelajaran di luar kelas sangat sesuai di terapkan pada
pembelajaran materi lingkungan alam dan lingkungan buatan pada kelas
kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas eksperimen lebih
besar yaitu 89.84% dibanding rata-rata presentasi pada kelas kontrol yaitu
71.88%
59
Tabel 4.16
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.16
No
Indikator
Prediktor
15
Adanya
Pembelajaran luar
kegiatan
kelas membuat
yang
kegiatan diskusi
menarik
semakin menarik
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
85
66.41%
110
85.94%
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal Pembelajaran luar kelas membuat kegiatan diskusi semakin
menarik pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada
kelas eksperimen lebih besar yaitu 85.94% dibanding rata-rata presentasi
pada kelas kontrol yaitu 66.41%
Tabel 4.17
Hasil Jawaban Pernyataan Angket No.16
No
Indikator
Prediktor
16
Adanya
Pembelajaran di
kegiatan
luar kelas membuat
yang
siswa lebih mudah
menarik
memahami
perbedaan antara
materi lingkungan
alam dan
lingkungan buatan
Kontrol
Eksperimen
Skor
%
Skor
%
94
73.44%
117
91.41%
60
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat presentase motivasi siswa
dalam hal pembelajaran di luar kelas membuat siswa lebih mudah
memahami perbedaan antara materi lingkungan alam dan lingkungan
buatan pada kelas kontrol dan eksperimen. Rata-rata presentase pada kelas
eksperimen lebih besar yaitu 91.41% dibanding rata-rata presentasi pada
kelas kontrol yaitu 73.44%
B. Analisis Data
1. Pengajuan Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Dalam penelitian ini, pengujian normalitas tersebut peneliti
menggunakan bantuan program aplikasi komputer yaitu SPSS 22
pada Analyze - Nonparametric Test – Legacy Dialog – Sample K-S.
Hasil dari perhitungan uji normalitas yang penulis lakukan
menggunakan program SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.18
Uji Normalitas
N
Normal
Parametersa,b
Most Extreme
Differences
Mean
Std.
Deviation
Absolute
Positive
Negative
Test Statistic
Asymp. Sig. (2tailed)
Eksperimen
32
Kontrol
32
57.34
44.63
3.451
2.981
.151
.114
.151
-.105
.151
.114
-.104
.114
.060c
.200c,d
61
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai signifikansi
(Asym Sig 2 Tailed) kelas eksperimen > 0,05 yaitu 0,06 dan nilai
signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) kelas kontrol > 0,05 yaitu 0,20
maka dapat disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Menghitung homogenitas dilakukan dengan menggunakan
bantuan program SPSS 22 pada Analyze – Compare Means – One
Way ANOVA.
Hasil dari perhitungan uji homogenitas yang penulis lakukan
menggunakan program SPSS 22 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.19
Uji Homogenitas
Levene
Statistic
1.584
df1
df2
8
Sig.
19
.195
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai
signifikansi (Asym Sig 2 Tailed) > 0,05 yaitu 0,195 maka dapat
disimpulkan data tersebut homogen.
c. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis, maka pengujian
yang akan dilakukan selanjutnya adalah pengujian hipotesis yang
dalam pengujiannya dilakukan menggunakan program spss 22 pada
Independent Sampel T-Test.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang penulis lakukan
menggunakan program spss 22 adalah sebagai berikut:
62
Tabel 4.20
Uji Hipotesis
Levene's
Test for
Equality of
Variances
Equal
varian
ces
assum
ed
Equal
varian
ces not
assum
ed
t-test for Equality of Means
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Low
Upp
er
er
F
Si
g.
t
df
Sig.
(2taile
d)
1.4
13
.23
9
15.7
77
62
.000
12.719
.806
11.1
07
14.3
30
15.7
77
60.7
17
.000
12.719
.806
11.1
07
14.3
31
Dari hasil perhitungan di atas terlihat bahwa nilai t-test lebih kecil
dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 maka dapat di tarik kesimpulan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan
metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam
pembelajaran IPS.
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Dalam pembelajaran outdoor learning, penulis menggunakan
langkah-langkah pembelajaran outdoor learning sesuai dengan yang
dipaparkan oleh Widayanti, adapun langkah-langkah pembelajaran
63
outdoor learning atau pembelajaran luar kelas antara lain adalah sebagai
berikut59:
1) Guru mengajak siswa ke lokasi di luar kelas
2) Guru mengajak siswa untuk berkumpul menurut kelompoknya
3) Guru memberi salam
4) Guru memberi motivasi
5) Guru memberikan paduan belajar kepada masing-masing kelompok
6) Guru memberikan penjelasan cara kerja kelompok
7) Masing-masing kelompok berpencar pada lokasi untuk melakukan
pengamatan dan di beri waktu
8) Guru membimbing siswa selama pengamatan di lapangan
9) Selesai pengamatan siswa di suruh berkumpul kembali untuk
mendiskusikan hasil pengamatannya
10) Guru
memandu
diskusi
dan
siswa
diberi
kesempatan
mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing kelompok dan
kelompok lain diberi waktu untuk menanggapi.
Kemudian, dari langkah-langkah pembelajaran yang penulis
lakukan dalam penelitian tersebut, selanjutnya penulis memberikan angket
untuk mengetahui hasil motivasi belajar siswa yang mana berdasarkan
hasil analisis data penelitian yang penulis lakukan tersebut, menunjukkan
bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS yang
diajarkan menggunakan metode outdoor learning lebih berpengaruh dari
pada rata-rata motivasi belajar siswa yang tidak diajarkan menggunakan
penerapan outdoor learning pada pembelajaran IPS. Perbedaan rata-rata
motivasi belajar ini terlihat dari skor rata-rata motivasi belajar IPS siswa di
kelas eksperimen dengan menggunakan penerapan metode outdoor
learning lebih tinggi dibandingkan dengan skor rata-rata motivasi belajar
59
Widayanti, Ninik. 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode Outdoor
Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin pelangipendidikan. Vol.6 No. 1
Tahun 2003. http://pakguruonline.pendidikan.net.(Diakses tanggal 12 januari 2012)
64
IPS siswa di kelas kontrol yang menggunakan penerapan metode
konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Dimana skor rata-rata kelas
eksperimen (X) yaitu sebesar 57.34, sementara skor rata-rata kelas kontrol
(Y) yaitu sebesar 44,63.
Berdasarkan hasil angket tentang motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS yang diisi oleh siswa diperoleh penemuan bahwa
sebagian besar siswa menyatakan metode outdoor learning membuat
siswa memiliki hasrat dan keinginan berhasil, memiliki dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, memiliki harapan dan cita-cita untuk masa
depan, menginginkan penghargaan dalam belajar, melakukan kegiatan
yang menarik dalam belajar dan memiliki lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan
baik.60 Sesuai dengan yang telah penulis paparkan dalam deskripsi data
sebelumnya. Dengan demikian, capaian motivasi belajar tersebut seiring
dengan indikator motivasi belajar yang dikembangkan oleh Hamzah B.
Uno.
Ini membuktikan salah satu fungsi metode outdoor learning adalah
bisa memompa motivasi siswa dan cocok diterapkan dalam pelajaran IPS,
namun tetap harus sesuai dengan kondisi dan keadaan saat pembelajaran
berlangsung. Jika dalam pembelajaran setiap siswa mempunyai motivasi
yang kuat untuk belajar, maka siswa akan menunjukan kesenangan atau
ketertarikannya dalam mengikuti pelajaran, mempunyai perhatian dan rasa
ingin tahu yang kuat, harapan ingin berhasil dalam mencapai
pembelajaran, tekun menghadapi tugas, memberikan waktu yang cukup
untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan selalu berusaha belajar
dengan baik dari awal hingga akhir.
60
Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal 23
65
Berdasarkan hasil penelitian tersebut siswa juga mendapatkan
manfaat dari metode pembelajaran outdoor learning sesuai dengan yang di
jelaskan oleh Suyadi, menyebutkan bahwa manfaat pembelajaran luar
kelas antara lain:
1) Pikiran lebih jernih;
2) Pembelajaran akan terasa menyenangkan;
3) Pembelajaran lebih variatif;
4) Belajar lebih rekreatif;
5) Belajar lebih rill;
6) Anak lebih mengenal pada dunia nyata dan luas;
7) Tertanam image bahwa dunia sebagai kelas;
8) Wahana belajar lebih luas;
9) Kerja otak lebih rileks.61
Berdasarkan
hal
di
atas,
maka
telah
dibuktikan
bahwa
pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan metode outdoor
learning dapat membangkitkan motivasi belajar pada diri siswa serta
menjadikan pembelajaran IPS menjadi menarik dan menyenangkan.
Terbukti dengan adanya perasaan senang dan selalu berusaha untuk
berkonsentrasi saat melakukan pembelajaran IPS dengan menggunakan
penerapan metode outdoor learning.
Namun, dalam penelitian ini juga ditemukan keterbatasanketerbatasan, diantaranya yaitu:
1. Penulis merasa sulit mengatur waktu dalam memberikan arahan
kepada seluruh siswa saat harus pindah ke luar kelas (outdoor).
Dibutuhkan waktu yang cukup agar seluruh siswa memahami aturan
dan tata tertib yang harus dilaksanakan, sehingga pada saat
61
2013) h.25
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning, (Jakarta:Prestasi Pustakaraya,
66
pembelajaran di luar kelas waktunya melebihi dari waktu yang telah
ditentukan.
2. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III, yang cenderung masih
senang bermain dan lebih sulit untuk diatur dibandingkan dengan
siswa kelas tinggi, maka dalam hal ini sangat dibutuhkan suara yang
keras dan jelas agar siswa mengerti tentang aturan yang harus mereka
lakukan saat pembelajaran di luar kelas berlangsung.
3. Penelitian ini dilakukan hanya pada kelas III. Hasil yang berbeda
mungkin didapatkan apabila penelitian ini dilakukan pada kelas yang
berbeda atau jumlah kelas yang lebih banyak.
4. Penelitian ini dilakukan hanya pada dua kali pertemuan, karna
keterbatasan waktu. Hasil yang berbeda mungkin didapatkan jika
penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisis data penelitian yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari indikator pencapaian motivasi
belajar yang di paparkan oleh Hamzah B. Uno yaitu sebagian besar siswa
menyatakan metode outdoor learning membuat siswa memiliki hasrat dan
keinginan berhasil, memiliki dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
memiliki harapan dan cita-cita untuk masa depan, menginginkan
penghargaan dalam belajar, melakukan kegiatan yang menarik dalam
belajar dan memiliki lingkungan belajar yang kondusif.
Selain itu juga dapat dilihat dari rata-rata skor motivasi belajar IPS
siswa di kelas eksperimen (x) yang belajar dengan penerapan metode
outdoor learning yaitu 57.34 dibandingkan dengan rata-rata motivasi
belajar IPS siswa di kelas kontrol (y) yang belajar dengan penerapan
metode konvensional yaitu 44.63 dan perhitungan nilai t-test lebih kecil
dari taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,000 maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh penggunaan
metode outdoor learning terhadap motivasi belajar siswa kelas III dalam
pembelajaran IPS. .
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan
metode outdoor learning dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) pada kelas III,
khususnya kelas III-1 Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya,
Tangerang Selatan.
67
68
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat diberikan saran-saran kepada
guru maupun calon guru IPS, yaitu sebagai berikut:
1. Metode outdoor learning dapat digunakan dalam pembelajaran IPS
untuk mengatasi kejenuhan siswa pada suasana belajar di dalam kelas,
sehingga sswa dapat merasakan suasana yang berbeda dan dapat
belajar langsung melalui lingkungan yag ada di sekitar sekolah.
2. Guru yang hendak menerapkan metode outdoor learning dalam
pembelajaran IPS diharapkan dapat merencanakan dengan matang
sebelum pelaksanaan pembelajaran, seperti kondisi lingkungan, alokasi
waktu, dan kegiatan yang akan dilaksanakan
3. Pengelola sekolah dapat menyarankan pada guru mata pelajaran
lainnya untuk menggunakan metode outdoor learning dalam
pembelajaran di sekolah.
4. Dengan adanya berbagai keterbatasan pada penelitian ini, disarankan
adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah pembelajaran
dengan menggunakan metode outdoor learning ini dapat diterapkan
dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran
dengan materi yang berbeda disetiap jenjang pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar untuk Fakultas
Tarbiyah Komponen MKDK. Bandung: Pustaka Setia. 2005
Adelia Vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study). Jogjakarta:
DIVA Press. 2012
Amin, C. Memupuk Tradisi Ilmiah Siswa Sekolah Dasar Menggunakan Metode
Outdoor Learning Process (OLP). Makalah Seleksi Simposium Tahunan
Penelitian Pendidikan. 2008
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
2002
Direktorat Tenaga Kependidikan, Proses Pembelajaran di Kelas, Laboratorium,
dan di Lapangan. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008
Hamzah B, Uno, Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di Bidang Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara. 2008
Hernowo, Menjadi Guru. Bandung: Penerbit MLC. 2005
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistika. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. 2008
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning. Jakarta:Prestasi
Pustakaraya. 2013
Imam Wahyudi, Pengembangan Pendidikan (Strategi Inovatif & Kreatif dalam
Mengelola Pendidikan Secara Komprehensif). Jakarta: PT. Prestasi
Pustakaraya. 2012
69
Jeanne Ellis Ormorod, Psikilogi Pendidikan-Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2008
Nana Supriatna, dkk, Pendidikan IPS di SD. Bandung: Upi Press. 2008
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:
PT. Refika Aditama. 2012
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Erlangga. 2009
Sapriya, dkk. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: UPI PRESS.
2006
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 2012
Sudjana, N & Rivai, A. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2010
Sugiyanto, Analisis Statistika Sosial. Jawa Timur: Bayu Media Publishing. 2004
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta. 2013
Supriyadi, dkk. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS. 2006
Susharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta. 2010
Tedjo N Reksoatmodjo, STATISTIKA-untuk Psikologi dan Pendidikan. Bandung:
PT Refika Aditam. 2007
Widayanti, Ninik, 2001. Efektifitas Pembelajaran Geografi Melalui Metode
Outdoor Study dalam Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Buletin
pelangipendidikan.
Vol.6
No.
1
Tahun
2003.
http://pakguruonline.pendidikan.net. (Diakses tanggal 12 januari 2012)
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2011
70
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: 3 (Tiga) / I (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
-
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
:
1.1. Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolah
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah
1.1.2. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah
1.1.3. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar
Rumah
1.1.4. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar
sekolah
D. Tujuan Pembelajaran
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi
contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi
contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi
contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar rumah
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu mengidentifikasi
contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar sekolah
E. Metode Pembelajaran
-
Outdoor Learning
F. Materi Pokok/Pembelajaran
-
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
(Terlampir)
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
-
Lingkungan sekolah
-
Buku IPS kelas III
-
Gambar lingkungan alam
-
Gambar lingkungan buatan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilaikarakter
yang diharapkan
Kegiatan
Mempersiapkan
Mempersiapkan
awal
siswa untuk belajar
diri untuk belajar
Mempersiapkan
Salah seorang
untuk berdoa
siswa memimpin
Kedisiplinan
Ketaqwaan
berdoa sebelum
memulai pelajaran
Apersepsi
Mengabsen
Tunjuk tangan saat
kehadiran siswa
di absen oleh guru
Melakukan ice
Mengikuti ice
breaking
breaking
Menanyakan kepada
Menjawab
siswa:
pertanyaan guru
-
Siapa yang di
dengan tunjuk
sekitar
tangan.
lingkungan
rumahnya
kedisiplinan
Kebersamaan
Keberanian
mempunyai
kebun, sawah
atau waduk?
-
Apasaja yang
bisa kita lihat
dilingkungan
sekolah ini?
-
Pernahkah kamu
ke daerah
puncak?
Pemandangan
apa saja yang
bisa dilihat dari
lingkungan
tersebut?
Membacakan tata
Mencatat tata tertib
Menghargai orang
tertib yang harus
yang harus dipatuhi lain, disiplin
dipatuhi saat
saat pembelajaran
pembelajaran di luar
di luar kelas
kelas
Tujuan
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
Menghargai orang
mempelajari
penjelasan yang
lain.
lingkungan alam dan
disampaikan guru
lingkungan buatan.
mengenai tujuan
mempelajari
tentang lingkungan
alam dan
lingkungan buatan.
Menjelaskan topik
Mendengarkan
Menghargai orang
atau cakupan materi
penjelasan yang
lain
tentang lingkungan
disampaikan guru
alam dan buatan
2. Kegiatan Inti
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai karakter
yang diharapkan
Eksplorasi
Membagi siswa
Berkumpul sesuai
Disiplin,
dalam beberapa
dengan
Menghargai orang
kelompok dan
kelompoknya
lain
menjelaskan
masing-masing dan
langkah-langkah
mendengarkan
pembelajaran kepada penjelasan guru
siswa
Mengarahkan
Melakukan
Keaktifan,
masing-masing
pengamatan
ketelitian,
kelompok untuk
bersama kelompok
kerjasama
berpencar dan
masing-masing dan
berdiskusi bersama
mencatat hasil
untuk melakukan
pengamatan
pengamatan tentang
lingkungan alam dan
buatan dan memberi
waktu
Elaborasi
Mengarahkan
Mengikuti perintah
Keaktifan,
masing-masing
dari guru.
kreatif, kerjasama
siswa dalam tiap
kelompok untuk
membuat laporan
dan kreatif
dari hasil
pengamatan yang
telah dilakukan
Konfirmasi
Mengarahkan
Mempresentasikan
Menghargai orang
masing-masing
hasil diskusi di
lain, keberanian
kelompok untuk
depan teman-teman
dan ketelitian.
mempresentasikan
dan siswa lainnya
hasil diskusi
memerhatikan hasil
mengenai hal-hal
presentasi teman
yang mereka ketahui
kelompok lainnya.
dari pengamatan
lingkungan alam dan
buatan didepan.
Memberikan
Mendengarkan dan
Menghargai orang
penjelasan arahan
memperhatikan
lain
dan koreksi kepada
arahan dan koreksi
siswa.
yang diberikan
guru
Memberi
Mengajukan
Keaktifan dan
kesempatan kepada
pertanyaan tentang
keberanian
siswa untuk
hal-hal yang
mengajukan
berkenaan dengan
pertanyaan tentang
materi yang telah
hal-hal yang
dijelaskan
berkenaan dengan
materi yang telah
dijelaskan
Memberikan
Lebih merasa
motivasi kepada
termotivasi
siswa yang kurang
dipembelajaran
atau belum
berikutnya
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Akhir
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai Karakter
yang diharapkan
Evaluasi
Bersama siswa
Bersama guru
memberikan
memberikan
kesimpulan tentang
kesimpulan tentang
materi pembelajaran
materi
hari ini
pembelajaran hari
Keaktifan
ini
Memberikan soal
Mengerjakan soal
kepada siswa
yang diberikan oleh
sebagai latihan
guru
Disiplin, teliti
pengembangan
Refleksi
Memberikan refleksi
Mengungkapkan
yaitu menyampaikan
kesulitan-kesulitan
kesan tentang
yang dihadapi
Keaktifan
kesulitan dalam
memahami
lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
Memberikan umpan
Mendengarkan
Menghargai orang
balik terhadap
guru
lain
Bersama-sama siswa
Bersama-sama
Ketaqwaan
berdoa untuk
guru berdoa
mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
pembelajaran hari ini
pembelajaran
I. Evaluasi/Penilaian
Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang menurutmu benar!
1. Salah satu contoh lingkungan alam adalah ....
a. Waduk
b. Pelabuhan
c. Sungai
d. Terminal
2. Salah satu contoh lingkungan buatan adalah ....
a. Hutan
b. Gunung
c. Sawah
d. Laut
3. Manfaat waduk sebagai ....
a. Sarana irigasi
b. Sarana memancing
c. Sarana olah raga arung jeram
d. Sarana latihan angkatan laut
4. Laut dapat digunakan untuk ....
a. Landasan udara
b. Membuat rumah
c. Tempat istirahat
d. Sarana transportasi
5. Di pantai bayak pohon ....
a. Pinus
b. Cemara
c. Kelapa
d. Jati
6. Berikut adalah macam-macam gunung api, kecuali ....
a. Gunung api aktif
b. Gunung api semeru
c. Gunung api istirahat
d. Gunung api mati
7. Lingkungan alam yang berfugsi sebagai paru-paru dunia karena
memproduksi oksigen yang bermanfaat bagi perlindungan manusia adalah
....
a. Hutan
b. Laut
c. Sungai
d. Pantai
8. Berikut adalah contoh lingkungan alam perairan, kecuali ....
a. Laut
b. Sungai
c. Pantai
d. Danau
9. Berikut adalah lingkungan alam daratan, kecuali ...
a. Gunung
b. Pantai
c. Sungai
d. Hutan
10. Tanah yang di olah dan diairi untuk bercocok tanam padi atau palawija
disebut dengan ...
a. Hutan
b. Taman
c. Sawah
d. Gunung
Kunci Jawaban:
1. A
2. C
3. A
4. D
5. C
6. B
7. A
8. C
9. C
10. C
Tangerang, 02 September 2015
Mengetahui
Guru IPS
Riza Faraziah
NIM. 1111018300018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: 3 (Tiga) / I (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
-
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
:
1.1. Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan
sekolah
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar rumah
1.1.2. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan alam di sekitar sekolah
1.1.3. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar
Rumah
1.1.4. Mengidentifikasi contoh-contoh lingkungan buatan di sekitar
sekolah
D. Tujuan Pembelajaran
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan alam di sekitar rumah
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan alam di sekitar sekolah
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan buatan di sekitar rumah
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu mengidentifikasi contohcontoh lingkungan buatan di sekitar sekolah
E. Metode Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
F. Materi Pokok/Pembelajaran
-
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
(Terlampir)
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
-
Buku IPS kelas III
-
Papan tulis
-
Spidol
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilaikarakter
yang diharapkan
Kegiatan
Mempersiapkan
Mempersiapkan
awal
siswa untuk belajar
diri untuk belajar
Mempersiapkan
Salah seorang
untuk berdoa
siswa memimpin
Kedisiplinan
Ketaqwaan
berdoa sebelum
memulai pelajaran
Apersepsi
Mengabsen
Tunjuk tangan saat
kehadiran siswa
di absen oleh guru
Melakukan ice
Mengikuti ice
breaking
breaking
Menanyakan kepada
Menjawab
siswa:
pertanyaan guru
-
Siapa yang di
dengan tunjuk
sekitar
tangan.
lingkungan
rumahnya
kedisiplinan
Kebersamaan
Keberanian
mempunyai
kebun, sawah
atau waduk?
-
Apasaja yang
bisa kita lihat
dilingkungan
sekolah ini?
-
Pernahkah kamu
ke daerah
puncak?
Pemandangan
apa saja yang
bisa dilihat dari
lingkungan
tersebut?
Tujuan
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
Menghargai orang
mempelajari
penjelasan yang
lain.
lingkungan alam dan
disampaikan guru
lingkungan buatan.
mengenai tujuan
mempelajari
tentang lingkungan
alam dan
lingkungan buatan.
Menjelaskan topik
Mendengarkan
Menghargai orang
atau cakupan materi
penjelasan yang
lain
tentang lingkungan
disampaikan guru
alam dan buatan
2. Kegiatan Inti
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai karakter
yang diharapkan
Eksplorasi
Menjelaskan kepada
Mendengarkan
Disiplin,
siswa contoh-contoh
penjelasan guru
Menghargai orang
lingkungan alam di
lain
sekitar rumah dah
sekolah
Menjelaskan kepada
Mendengarkan
Disiplin,
siswa contoh-contoh
penjelasan guru
Menghargai orang
lingkungan buatan di
lain
sekitar rumah dah
sekolah
Elaborasi
Masing masing
Mengikuti perintah
siswa di minta untuk
dari guru.
Keaktifan, kreatif
menyebukan
berbagai macam
contoh lingkungan
alam di sekitar
rumah dan sekolah
dan menulisnya di
buku tulis
Masing masing
Mengikuti perintah
siswa di minta untuk
dari guru.
menyebukan
berbagai macam
contoh lingkungan
buatan di sekitar
rumah dan sekolah
dan menulisnya di
Keaktifan, kreatif,
buku tulis
Konfirmasi
Mengarahkan
Mempresentasikan
Menghargai orang
beberapa siswa
hasil tugas di depan lain, keberanian
untuk
teman-teman dan
mempresentasikan
siswa lainnya
hasil dari tugas yang
memerhatikan hasil
diberikan guru di
presentasi
depan kelas
temannya.
Memberikan
Mendengarkan dan
Menghargai orang
penjelasan arahan
memperhatikan
lain
dan koreksi kepada
arahan dan koreksi
siswa.
yang diberikan
dan ketelitian.
guru
Memberi
Mengajukan
Keaktifan dan
kesempatan kepada
pertanyaan tentang
keberanian
siswa untuk
hal-hal yang
mengajukan
berkenaan dengan
pertanyaan tentang
materi yang telah
hal-hal yang
dijelaskan
berkenaan dengan
materi yang telah
dijelaskan
Memberikan
Lebih merasa
motivasi kepada
termotivasi
siswa yang kurang
dipembelajaran
atau belum
berikutnya
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Akhir
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai Karakter
yang diharapkan
Evaluasi
Bersama siswa
Bersama guru
memberikan
memberikan
kesimpulan tentang
kesimpulan tentang
materi pembelajaran
materi
hari ini
pembelajaran hari
Keaktifan
ini
Memberikan soal
Mengerjakan soal
kepada siswa
yang diberikan oleh
sebagai latihan
guru
Disiplin, teliti
pengembangan
Refleksi
Memberikan refleksi
Mengungkapkan
yaitu menyampaikan
kesulitan-kesulitan
kesan tentang
yang dihadapi
Keaktifan
kesulitan dalam
memahami
lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
Memberikan umpan
Mendengarkan
Menghargai orang
balik terhadap
guru
lain
Bersama-sama siswa
Bersama-sama
Ketaqwaan
berdoa untuk
guru berdoa
mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
pembelajaran hari ini
pembelajaran
I. Evaluasi/Penilaian
Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang menurutmu benar!
1. Salah satu contoh lingkungan alam adalah ....
a. Waduk
b. Pelabuhan
c. Sungai
d. Terminal
2. Salah satu contoh lingkungan buatan adalah ....
a. Hutan
b. Gunung
c. Sawah
d. Laut
3. Manfaat waduk sebagai ....
a. Sarana irigasi
b. Sarana memancing
c. Sarana olah raga arung jeram
d. Sarana latihan angkatan laut
4. Laut dapat digunakan untuk ....
a. Landasan udara
b. Membuat rumah
c. Tempat istirahat
d. Sarana transportasi
5. Di pantai bayak pohon ....
a. Pinus
b. Cemara
c. Kelapa
d. Jati
6. Berikut adalah macam-macam gunung api, kecuali ....
a. Gunung api aktif
b. Gunung api semeru
c. Gunung api istirahat
d. Gunung api mati
7. Lingkungan alam yang berfugsi sebagai paru-paru dunia karena
memproduksi oksigen yang bermanfaat bagi perlindungan manusia adalah
....
a. Hutan
b. Laut
c. Sungai
d. Pantai
8. Berikut adalah contoh lingkungan alam perairan, kecuali ....
a. Laut
b. Sungai
c. Pantai
d. Danau
9. Berikut adalah lingkungan alam daratan, kecuali ...
a. Gunung
b. Pantai
c. Sungai
d. Hutan
10. Tanah yang di olah dan diairi untuk bercocok tanam padi atau palawija
disebut dengan ...
a. Hutan
b. Taman
c. Sawah
d. Gunung
Kunci Jawaban:
1. A
2. C
3. A
4. D
5. C
6. B
7. A
8. C
9. C
10. C
Tangerang, 02 September 2015
Mengetahui
Guru IPS
Khotimah
Peneliti
Riza Faraziah
NIM. 1111018300018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: 3 (Tiga) / I (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
-
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
:
1.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan alam
1.1.2. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan alam
1.1.3. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan buatan
1.1.4. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan
D. Tujuan Pembelajaran
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menyebutkan caracara merawat/memelihara lingkungan alam
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menjelaskan
pentingnya merawat/memlihara lingkungan alam
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menjelaskan
pentingnya merawat/memlihara lingkungan buatan
-
Dengan metode Outdoor Learning, siswa mampu menyebutkan caracara merawat/memelihara lingkungan buatan
E. Metode Pembelajaran
-
Outdoor Learning
F. Materi Pokok/Pembelajaran
-
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
-
Lingkungan sekolah
-
Buku IPS kelas III
-
Gambar lingkungan alam
-
Gambar lingkungan buatan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilaikarakter
yang diharapkan
Kegiatan
Mempersiapkan
Mempersiapkan
awal
siswa untuk belajar
diri untuk belajar
Mempersiapkan
Salah seorang
untuk berdoa
siswa memimpin
Kedisiplinan
Ketaqwaan
berdoa sebelum
memulai pelajaran
Apersepsi
Mengabsen
Tunjuk tangan saat
kehadiran siswa
di absen oleh guru
Melakukan ice
Mengikuti ice
breaking
breaking
Menanyakan kepada
Menjawab
siswa:
pertanyaan guru
-
Siapa yang selalu
dengan tunjuk
mejaga
tangan.
lingkungan?
-
Siapa yang
pernah
membuang
sampah
kedisiplinan
Kebersamaan
Keberanian
sembarangan di
sekitar rumah dan
sekolah?
-
Apakah
penyebabnya jika
membuang
sampah
sembarangan?
Membacakan tata
Mencatat tata tertib
Menghargai orang
tertib yang harus
yang harus dipatuhi lain, disiplin
dipatuhi saat
saat pembelajaran
pembelajaran di luar
di luar kelas
kelas
Tujuan
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
Menghargai orang
mempelajari
penjelasan yang
lain.
memelihara
disampaikan guru
lingkungan alam dan
mengenai tujuan
lingkungan buatan.
mempelajari
memelihara
lingkungan alam
dan lingkungan
buatan.
Menjelaskan topik
Mendengarkan
Menghargai orang
atau cakupan materi
penjelasan yang
lain
tentang memelihara
disampaikan guru
lingkungan alam dan
buatan
2. Kegiatan Inti
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai karakter
yang diharapkan
Eksplorasi
Membagi siswa
Berkumpul sesuai
Disiplin,
dalam beberapa
dengan
Menghargai orang
kelompok dan
kelompoknya
lain
menjelaskan
masing-masing dan
langkah-langkah
mendengarkan
pembelajaran kepada penjelasan guru
siswa
Mengarahkan
Membuang sampah
Keaktifan,
masing-masing
yang ada di
ketelitian,
kelompok untuk
lingkungan sekitar
kerjasama
melihat di sekitar
sekolah dan
sekolah apakah
melakukan
banyak sampah yang
pengamatan
berserakan dan
bersama kelompok
membersihkannya
masing-masing dan
kemudian berpencar
mencatat hasil
dan berdiskusi
pengamatan
bersama untuk
melakukan
pengamatan tentang
memelihara
lingkungan alam dan
buatan dan memberi
waktu
Elaborasi
Mengarahkan
Mengikuti perintah
Keaktifan,
masing-masing
dari guru.
kreatif, kerjasama
siswa dalam tiap
dan kreatif
kelompok untuk
membuat laporan
dari hasil
pengamatan yang
telah dilakukan
Konfirmasi
Mengarahkan
Mempresentasikan
Menghargai orang
masing-masing
hasil diskusi di
lain, keberanian
kelompok untuk
depan teman-teman
dan ketelitian.
mempresentasikan
dan siswa lainnya
hasil diskusi
memerhatikan hasil
mengenai hal-hal
presentasi teman
yang mereka ketahui
kelompok lainnya.
dari pengamatan
memelihara
lingkungan alam dan
buatan didepan.
Memberikan
Mendengarkan dan
Menghargai orang
penjelasan arahan
memperhatikan
lain
dan koreksi kepada
arahan dan koreksi
siswa.
yang diberikan
guru
Memberi
Mengajukan
Keaktifan dan
kesempatan kepada
pertanyaan tentang
keberanian
siswa untuk
hal-hal yang
mengajukan
berkenaan dengan
pertanyaan tentang
materi yang telah
hal-hal yang
dijelaskan
berkenaan dengan
materi yang telah
dijelaskan
Memberikan
Lebih merasa
motivasi kepada
termotivasi
siswa yang kurang
dipembelajaran
atau belum
berikutnya
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Akhir
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai Karakter
yang diharapkan
Evaluasi
Bersama siswa
Bersama guru
memberikan
memberikan
kesimpulan tentang
kesimpulan tentang
materi pembelajaran
materi
hari ini
pembelajaran hari
Keaktifan
ini
Memberikan soal
Mengerjakan soal
kepada siswa
yang diberikan oleh
sebagai latihan
guru
Disiplin, teliti
pengembangan
Refleksi
Memberikan refleksi
Mengungkapkan
yaitu menyampaikan
kesulitan-kesulitan
kesan tentang
yang dihadapi
Keaktifan
kesulitan dalam
memahami materi
tentang memelihara
lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
Memberikan umpan
Mendengarkan
Menghargai orang
balik terhadap
guru
lain
pembelajaran hari ini
Bersama-sama siswa
Bersama-sama
berdoa untuk
guru berdoa
mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
Ketaqwaan
pembelajaran
I. Evaluasi/Penilaian
Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang menurutmu benar! Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan 
1. Sungai yang tersumbat sampah dapat mengakibatkan ....
a. Longsor
b. Kebakaran
c. Banjir
d. Kekeringan
2. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar merupakan .... semua warga
a. Kebiasaan
b. Kewajiban
c. Kebudayaan
d. Tujuan
3. Penanaman kembali lahan yang gundul dinamakan ....
a. Erosi
b. Reboisasi
c. Abrasi
d. Reklamasi
4. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan laut
dan pantai, kecuali ....
a. Melarang pembuangan berbagai limbah ke laut
b. Budi daya bakau di sekitar pantai
c. Mengadakan penghijauan atau reboisasi
d. Melarang menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan
5. Membuang sampah pada tempatnya merupakan kepedulian terhadap ....
a. Lingkungan
b. Masyarakat
c. Negara
d. Keluarga
6. Berikut ini yang bukan contoh memelihara kebersihan lingkungan rumah
adalah ....
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Melaksanakan tugas sekolah
c. Mengepel lantai
d. Menyapu halaman
7. Cara menjaga udara agar tetap bersih adalah ....
a. Melarang kendaraan bermotor yang gasnya berlebihan
b. Membangun bendungan
c. Melarang pembuangan limbah
d. Melaksanakan tebang pilih
8. Manfaat taman kota adalah sebagai ....
a. Peneduh jalan
b. Tempat mengamen
c. Tempat berjualan
d. Tempat mengemis
9. Cara menjaga lingkungan rumah adalah ....
a. Membuang sampah di depan rumah
b. Tidak mencoret-coret pagar rumah
c. Menggambar di tembok rumah
d. Menyumbat saluran air di belakang rumah
10. Berikut yang bukan upaya menjaga kebersihan adalah ....
a. Menyapu setiap hari
b. Membersihkan rumput liar
c. Memotong pohon sesukanya
d. Membuat taman kecil
 Selamat Mengerjakan 
KUNCI JAWABAN:
1. C
2. B
3. B
4. C
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. C
Tangerang, 08 September 2015
Mengetahui
Peneliti
Riza Faraziah
NIM. 1111018300018
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester
: 3 (Tiga) / I (Satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 Menit
A. Standar Kompetensi :
-
Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah
dan sekolah
B. Kompetensi Dasar
:
1.1. Memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah
C. Indikator Pembelajaran
1.1.1. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan alam
1.1.2. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan alam
1.1.3. Menjelaskan pentingnya merawat/memelihara lingkungan buatan
1.1.4. Menyebutkan cara-cara merawat/memelihara lingkungan buatan
D. Tujuan Pembelajaran
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu menjelaskan pentingnya
merawat/memlihara lingkungan alam
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu menyebutkan cara-cara
merawat/memelihara lingkungan alam
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu menjelaskan pentingnya
merawat/memlihara lingkungan buatan
-
Dengan metode Konvensional, siswa mampu menyebutkan cara-cara
merawat/memelihara lingkungan buatan
E. Metode Pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya jawab
F. Materi Pokok/Pembelajaran
-
Lingkungan Alam dan Buatan di Sekitar Rumah dan Sekolah
G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
-
Buku IPS kelas III
-
Papan tulis
-
Spidol
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilaikarakter
yang diharapkan
Kegiatan
Mempersiapkan
Mempersiapkan
awal
siswa untuk belajar
diri untuk belajar
Mempersiapkan
Salah seorang
untuk berdoa
siswa memimpin
Kedisiplinan
Ketaqwaan
berdoa sebelum
memulai pelajaran
Apersepsi
Mengabsen
Tunjuk tangan saat
kehadiran siswa
di absen oleh guru
Melakukan ice
Mengikuti ice
breaking
breaking
Menanyakan kepada
Menjawab
siswa:
pertanyaan guru
-
Siapa yang selalu
dengan tunjuk
mejaga
tangan.
lingkungan?
-
Siapa yang
pernah
membuang
sampah
kedisiplinan
Kebersamaan
Keberanian
sembarangan di
sekitar rumah dan
sekolah?
-
Apakah
penyebabnya jika
membuang
sampah
sembarangan?
Tujuan
Menjelaskan tujuan
Mendengarkan
Menghargai orang
mempelajari
penjelasan yang
lain.
memelihara
disampaikan guru
lingkungan alam dan
mengenai tujuan
lingkungan buatan.
mempelajari
memelihara
lingkungan alam
dan lingkungan
buatan.
Menjelaskan topik
Mendengarkan
Menghargai orang
atau cakupan materi
penjelasan yang
lain
tentang memelihara
disampaikan guru
lingkungan alam dan
buatan
2. Kegiatan Inti
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai karakter
yang diharapkan
Eksplorasi
Menjelaskan kepada
Mendengarkan
Disiplin,
siswa pentingnya
penjelasan guru
Menghargai orang
merawat/memelihara
lingkungan alam di
lain
sekitar rumah dan
sekolah serta cara
merawatnya
Menjelaskan kepada
Mendengarkan
Disiplin,
siswa pentingnya
penjelasan guru
Menghargai orang
merawat/memelihara
lain
lingkungan buatan di
sekitar rumah dan
sekolah serta cara
merawatnya
Elaborasi
Masing masing
Mengikuti perintah
siswa di minta untuk
dari guru.
Keaktifan, kreatif
menyebukan
pentingnya
merawat/memelihara
lingkungan alam di
sekitar rumah dan
sekolah serta cara
merawatnya
kemudian
menuliskannya di
buku tulis
Masing masing
Mengikuti perintah
siswa di minta untuk
dari guru.
menyebukan
pentingnya
merawat/memelihara
lingkungan buatan di
sekitar rumah dan
sekolah serta cara
Keaktifan, kreatif
merawatnya
kemudian
menuliskannya di
buku tulis
Konfirmasi
Mengarahkan
Mempresentasikan
Menghargai orang
beberapa siswa
hasil tugas di depan lain, keberanian
untuk
teman-teman dan
mempresentasikan
siswa lainnya
hasil dari tugas yang
memerhatikan hasil
diberikan guru di
presentasi
depan kelas
temannya.
Memberikan
Mendengarkan dan
Menghargai orang
penjelasan arahan
memperhatikan
lain
dan koreksi kepada
arahan dan koreksi
siswa.
yang diberikan
dan ketelitian.
guru
Memberi
Mengajukan
Keaktifan dan
kesempatan kepada
pertanyaan tentang
keberanian
siswa untuk
hal-hal yang
mengajukan
berkenaan dengan
pertanyaan tentang
materi yang telah
hal-hal yang
dijelaskan
berkenaan dengan
materi yang telah
dijelaskan
Memberikan
Lebih merasa
motivasi kepada
termotivasi
siswa yang kurang
dipembelajaran
atau belum
berikutnya
berpartisipasi aktif
3. Kegiatan Akhir
Tahapan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Nilai Karakter
yang diharapkan
Evaluasi
Bersama siswa
Bersama guru
memberikan
memberikan
kesimpulan tentang
kesimpulan tentang
materi pembelajaran
materi
hari ini
pembelajaran hari
Keaktifan
ini
Memberikan soal
Mengerjakan soal
kepada siswa
yang diberikan oleh
sebagai latihan
guru
Disiplin, teliti
pengembangan
Refleksi
Memberikan refleksi
Mengungkapkan
yaitu menyampaikan
kesulitan-kesulitan
kesan tentang
yang dihadapi
Keaktifan
kesulitan dalam
memahami materi
tentang memelihara
lingkungan alam dan
lingkungan buatan.
Memberikan umpan
Mendengarkan
Menghargai orang
balik terhadap
guru
lain
Bersama-sama siswa
Bersama-sama
Ketaqwaan
berdoa untuk
guru berdoa
mengakhiri kegiatan
pembelajaran.
pembelajaran hari ini
pembelajaran
I. Evaluasi/Penilaian
Pilihlah jawaban yang paling tepat, berilah tanda silang (X) pada jawaban
yang menurutmu benar! Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan 
1. Sungai yang tersumbat sampah dapat mengakibatkan ....
a. Longsor
b. Kebakaran
c. Banjir
d. Kekeringan
2. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar merupakan .... semua warga
a. Kebiasaan
b. Kewajiban
c. Kebudayaan
d. Tujuan
3. Penanaman kembali lahan yang gundul dinamakan ....
a. Erosi
b. Reboisasi
c. Abrasi
d. Reklamasi
4. Berikut adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk melestarikan laut
dan pantai, kecuali ....
a. Melarang pembuangan berbagai limbah ke laut
b. Budi daya bakau di sekitar pantai
c. Mengadakan penghijauan atau reboisasi
d. Melarang menggunakan bahan peledak dalam menangkap ikan
5. Membuang sampah pada tempatnya merupakan kepedulian terhadap ....
a. Lingkungan
b. Masyarakat
c. Negara
d. Keluarga
6. Berikut ini yang bukan contoh memelihara kebersihan lingkungan rumah
adalah ....
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Melaksanakan tugas sekolah
c. Mengepel lantai
d. Menyapu halaman
7. Cara menjaga udara agar tetap bersih adalah ....
a. Melarang kendaraan bermotor yang gasnya berlebihan
b. Membangun bendungan
c. Melarang pembuangan limbah
d. Melaksanakan tebang pilih
8. Manfaat taman kota adalah sebagai ....
a. Peneduh jalan
b. Tempat mengamen
c. Tempat berjualan
d. Tempat mengemis
9. Cara menjaga lingkungan rumah adalah ....
a. Membuang sampah di depan rumah
b. Tidak mencoret-coret pagar rumah
c. Menggambar di tembok rumah
d. Menyumbat saluran air di belakang rumah
10. Berikut yang bukan upaya menjaga kebersihan adalah ....
a. Menyapu setiap hari
b. Membersihkan rumput liar
c. Memotong pohon sesukanya
d. Membuat taman kecil
 Selamat Mengerjakan 
KUNCI JAWABAN:
1. C
2. B
3. B
4. C
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. C
Tangerang, 08 September 2015
Mengetahui
Guru IPS
Khotimah
Peneliti
Riza Faraziah
NIM. 1111018300018
ISILAH PERNYATAAN DIBAWAH INI DENGAN JUJUR, BERILAH
TANDA (√) DI KOLOM YANG SESUAI DENGAN JAWABANMU!
NO
1
PERNYATAAN
Saya suka dengan materi IPS yang
diajarkan oleh guru
2
Saya sangat semangat dalam belajar IPS
3
Saya selalu mendengarkan guru dengan
baik saat belajar IPS
4
Saya belajar IPS dengan baik dan tertib
5
Saya mengerti penjelasan dari guru dalam
pelajaran IPS hingga selesai
6
Saya selalu fokus terhadap mata pelajaran
IPS yang sedang diajarkan oleh guru
7
Saya merasa lebih aktif jika belajar di luar
kelas
8
Saya ingin mendapatkan prestasi yang baik
setelah belajar IPS
9
Saya ingin mendapatkan pengetahuan yang
baru dari belajar IPS
10
Saya selalu berusaha mengerjakan soalsoal yang diberikan oleh guru
11
Saya selalu belajar dengan sungguhsungguh saat pembelajaran berlangsung
12
Saya bekerjasama dengan baik bersama
kelompok saat belajar
13
Saya senang belajar di luar kelas, karena
dapat memanfaatkan lingkungan secara
baik
14
Saya rasa belajar di luar kelas cocok
Sangat
Setuju
Setuju
Tidak
Setuju
Sangat
Tidak
Setuju
dengan
materi
lingkungan
alam
dan
lingkungan buatan dalam pelajaran IPS
15
Saya rasa belajar di luar kelas membuat
diskusi kelompok semakin menarik
16
Saya rasa belajar di luar kelas membuat
saya lebih mudah memahami perbedaan
antara lingkungan alam dan lingkungan
buatan
UJI VALIDITAS
Nomor Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
y
1
4
4
3
4
3
4
4
2
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
65
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
3
63
4
4
4
3
3
3
0
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
4
61
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
71
7
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
65
8
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
69
9
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
2
4
3
4
3
4
63
10
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
68
11
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
63
12
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
65
13
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
65
14
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
65
15
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
4
4
4
4
68
16
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
71
17
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
66
18
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
70
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
20
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
3
63
21
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
68
22
4
4
4
4
4
2
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
2
64
23
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
4
4
3
2
4
65
24
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
25
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
68
26
4
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
65
27
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
62
28
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
63
29
4
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
64
30
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
64
31
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
32
4
4
4
4
3
3
3
1
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
64
33
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
68
34
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
67
35
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
1
2
2
4
62
36
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
65
37
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
38
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
67
39
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
69
40
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
70
41
4
4
3
3
3
4
3
2
4
3
3
4
3
3
2
3
4
4
59
42
4
4
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
67
43
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
66
44
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
51
45
4
4
4
4
3
3
4
2
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
64
46
4
3
3
3
3
1
4
2
3
0
4
1
3
4
4
4
4
2
52
47
4
4
4
4
3
3
4
2
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
65
48
4
3
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
62
49
4
3
4
3
4
3
4
2
3
4
3
4
3
3
2
3
4
2
58
50
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
69
51
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
1
1
1
4
61
52
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
69
53
4
4
4
4
3
3
4
1
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
63
54
4
3
4
3
3
4
3
1
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
63
55
4
3
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
3
2
1
2
59
56
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
67
57
4
3
4
4
3
4
4
2
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
65
58
4
4
4
3
4
3
4
2
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
66
59
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
72
60
4
4
4
3
4
4
3
2
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
64
61
3
4
3
4
3
4
3
2
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
62
62
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
71
63
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
69
64
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
69
Jlm
Dat
a
64
r
(tab
el)
Kor
elasi
(it)
0.24
23
0.08
0.45
0.48
0.46
0.52
0.48
0.38
0.41
0.48
0.42
0.44
0.39
0.38
0.55
0.44
0.41
796
5071 2547 6678 7653 8356 1299 7369 7755 9432 0736 5551 5874 2419 9931
488
2762 5245
TID
Krit
AK
eria
VAL
asi
0.62
TID
VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL VAL
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
ID
Vari
0.20
AK
VAL
VAL VAL VAL VAL
ID
ID
ID
ID
0.53
0.37
0.53
0.39
ID
0.03
0.15
0.15
0.17
0.24
0754 4762 4762 3611 1815
0.56
25
0.23
1.23
0.11
0.43
0.17
0.34
0.27
0.29
7103 4127 1111 5516 3611 3006 3562 1419 9435 6984 9435 2609
UJI RELIABILITAS
Jumlah Varian Butir
6.266121
Varian Total
19.40848
Jumlah butir
18
Alpha Cronbach
0.716977
OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU
Nama Guru yang diamati
: Riza Faraziah
Sekolah
: MI Nurul Huda Pondok Karya
Kelas/Semester
: III-1 (Kelas Eksperimen)/Satu
Tanggal Pengamatan
: 02-September-2015
Petunjuk:
Berikut ini disajikan poin-poin berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berilah
tanggapan sesuai dengan apa yang Anda amati, dengan member tanda cek (√) pada
kolom pilihan.
Ketentuan (√) adalah sebagai berikut:
4 : dilakukan dengan sangat baik
3 : dilakukan dengan baik
2 : cukup dilakukan dengan baik
1 : kurang baik dilakukan
Skor
N0
Komponen (Uraian)
A
Kegiatan Pendahuluan
1
Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses
4
√
pembelajaran
2
Guru menyiapkan siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran
Guru mengabsen kehadiran siswa
4
Guru melakukan kegiatan apersepsi (mengajikan
yang
√
√
3
pertanyaan-pertanyaan
3
mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
√
2
1
dipelajari)
5
Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran
atau
√
kompetensi dasar yang akan dicapai
6
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
√
uraian kegiatan sesuai silabus
B
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
√
akan dilakukan
2
Guru memilih dan menggunakan media dan sumber
belajar dengan tepat
3
√
Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu
√
pada karakteristik materi dan siswa)
4
Guru
menggunakan
beragam
pendekatan
√
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain.
5
Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
√
dan sumber belajar lainnya
6
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
√
Elaborasi
1
Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan
√
baru, baik secara lisan maupun tertulis
2
Guru
memberikan
kesempatan
untuk
berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
√
tanpa rasa takut
3
Guru memfasilitasi siswa
dalam pembelajaran
√
kooperatif dan kolaboratif
4
Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
√
meningkatkan prestasi belajar
5
Guru
memfasilitasi
siswa
membuat
laporan
√
eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok
6
Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil
√
kerja individual maupun kelompok
7
Guru memfasilitasi siswa melakukan presentasi hasil
√
kerja kelompoknya
8
Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
√
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
siswa
Konfirmasi
1
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
terhadap keberhasilan siswa
2
√
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi &
√
elaborasi siswa melalui berbagai sumber
3
Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh
pengalaman
belajar
yang
√
telah
dilakukan
4
Guru
memberikan motivasi kepada siswa yang
√
kurang atau belum berpartisipasi aktif
B
Kegiatan Penutup
1
Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran
√
2
Memberikan
latihan
pengembangan
untuk
√
mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi dam
konfirmasi
3
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
√
dan terprogram
4
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
5
Mempersiapkan siswa untuk berdoa dan mengakhiri
pembelajaran hari ini
√
√
CATATAN:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Tangerang, 02 September 2015
Pengamat,
(Khotimah)
OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU
Nama Guru yang diamati
: Riza Faraziah
Sekolah
: MI Nurul Huda Pondok Karya
Kelas/Semester
: III-2 (Kelas Kontrol)/Satu
Tanggal Pengamatan
: 02-September-2015
Petunjuk:
Berikut ini disajikan poin-poin berkenaan dengan pelaksanaan pembelajaran. Berilah
tanggapan sesuai dengan apa yang Anda amati, dengan member tanda cek (√) pada
kolom pilihan.
Ketentuan (√) adalah sebagai berikut:
4 : dilakukan dengan sangat baik
3 : dilakukan dengan baik
2 : cukup dilakukan dengan baik
1 : kurang baik dilakukan
Skor
N0
Komponen (Uraian)
A
Kegiatan Pendahuluan
1
Guru menyiapkan siswa untuk mengikuti proses
4
√
pembelajaran
2
Guru menyiapkan siswa untuk berdoa sebelum
memulai pelajaran
Guru mengabsen kehadiran siswa
4
Guru melakukan kegiatan apersepsi (mengajikan
yang
√
√
3
pertanyaan-pertanyaan
3
mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
√
2
1
dipelajari)
5
Guru
menjelaskan
tujuan
pembelajaran
atau
√
kompetensi dasar yang akan dicapai
6
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
√
uraian kegiatan sesuai silabus
B
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok dan
menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
√
akan dilakukan
2
Guru memilih dan menggunakan media dan sumber
belajar dengan tepat
3
√
Guru menggunakan metode dengan tepat (mengacu
√
pada karakteristik materi dan siswa)
4
Guru
menggunakan
beragam
pendekatan
√
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain.
5
Guru menfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa
serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan,
√
dan sumber belajar lainnya
6
Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran; dan
√
Elaborasi
1
Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan
√
baru, baik secara lisan maupun tertulis
2
Guru
memberikan
kesempatan
untuk
berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
√
tanpa rasa takut
3
Guru memfasilitasi siswa
dalam pembelajaran
√
kooperatif dan kolaboratif
4
Memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
√
meningkatkan prestasi belajar
5
Guru
memfasilitasi
siswa
membuat
laporan
√
eksplorasi yang dilakukan, baik secara lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok
6
Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil
√
kerja individual maupun kelompok
7
Guru memfasilitasi siswa melakukan presentasi hasil
√
kerja kelompoknya
8
Guru memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
√
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri
siswa
Konfirmasi
1
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan
terhadap keberhasilan siswa
2
√
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi &
√
elaborasi siswa melalui berbagai sumber
3
Guru memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh
pengalaman
belajar
yang
√
telah
dilakukan
4
Guru
memberikan motivasi kepada siswa yang
√
kurang atau belum berpartisipasi aktif
B
Kegiatan Penutup
1
Guru bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran
√
2
Memberikan
latihan
pengembangan
untuk
√
mengaplikasikan hasil eksplorasi, elaborasi dam
konfirmasi
3
Guru melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
√
dan terprogram
4
Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
5
Mempersiapkan siswa untuk berdoa dan mengakhiri
pembelajaran hari ini
√
√
CATATAN:
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Tangerang, 02 September 2015
Pengamat,
(Khotimah)
OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA
Kelas/Semester
: III-1 (Kelas Eksperimen) / Satu
Nama Sekolah
: MI Nurul Huda Pondok Karya
Tanggal Pengamatan
: 02 September 2015
Skor
N0
Komponen (Uraian)
A
Kegiatan Pendahuluan
1
Siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2
Siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
√
3
Siswa mengangkat tangan ketika diabsen
√
4
Siswa
menjawab
4
pertanyaan-pertanyaan
yang
diberikan oleh guru
5
3
√
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
√
dicapai
6
Siswa mendengarkan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan yg dijelaskan oleh guru
B
√
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1
Siswa berkumpul dalam beberapa kelompok dan
mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang
√
akan dilakukan
2
Siswa memanfaatkan media dan sumber belajar
dengan tepat
3
Siswa aktif bekerja sama dengan kelompok dalam
√
√
2
1
kegiatan pembelajaran
4
Siswa memanfaatkan beragam media pembelajaran
dan sumber belajar yg diberikan guru
5
Siswa aktif bertanya terhadap sesuatu hal yang belum
dia mengerti atau ketahui
6
√
√
Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan
√
pembelajaran
Elaborasi
√
1
Siswa menyelesaikan tugas diskusi
2
Siswa mencoba dan berusaha dalam berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
√
tanpa rasa takut
3
Siswa bekerja sama secara kooperatif dan kolaboratif
4
Siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
√
√
5
Siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
√
6
Siswa menyajikan hasil kerja kelompok
√
7
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
dengan rasa bangga dan rasa percaya
8
√
Siswa yang lain mendengarkan dan menghargai hasil
√
dari kelompok yang sedang presentasi
Konfirmasi
1
Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang
√
belum dipahami
2
Siswa mendengarkan konfirmasi guru terhadap hasil
eksplorasi & elaborasinya
3
Siswa
melakukan
refleksi
untuk
pengalaman belajar yang telah dilakukan
memperoleh
√
√
B
Kegiatan Penutup
1
Siswa
bersama
guru
membuat
√
rangkuman/kesimpulan pelajaran
2
Siswa mendengarkan umpan balik dari guru terhadap
proses dan hasil pembelajaran
3
Siswa
bersama-sama
berdoa
dan
mengakhiri
pembelajaran hari ini
√
√
CATATAN:
Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang belum fokus
terhadap langkah-langkah pembelajaran outdoor learning.
Tangerang, 02 September 2015
Pengamat,
(RIZA FARAZIAH)
NIM. 1111018300018
OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SISWA
Kelas/Semester
: III-2 (Kelas Kontrol) / Satu
Nama Sekolah
: MI Nurul Huda Pondok Karya
Tanggal Pengamatan
: 02 September 2015
Skor
N0
Komponen (Uraian)
A
Kegiatan Pendahuluan
1
Siswa siap untuk mengikuti proses pembelajaran
√
2
Siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran
√
3
Siswa mengangkat tangan ketika diabsen
4
Siswa
menjawab
4
pertanyaan-pertanyaan
2
√
yang
√
diberikan oleh guru
5
3
Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
√
dicapai
6
Siswa mendengarkan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan yg dijelaskan oleh guru
B
√
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1
Siswa berkumpul dalam beberapa kelompok dan
mendengarkan langkah-langkah pembelajaran yang
√
akan dilakukan
2
Siswa memanfaatkan media dan sumber belajar
dengan tepat
3
Siswa aktif bekerja sama dengan kelompok dalam
√
√
1
kegiatan pembelajaran
4
Siswa memanfaatkan beragam media pembelajaran
√
dan sumber belajar yg diberikan guru
5
Siswa aktif bertanya terhadap sesuatu hal yang belum
dia mengerti atau ketahui
6
√
Siswa berperan secara aktif dalam setiap kegiatan
√
pembelajaran
Elaborasi
√
1
Siswa menyelesaikan tugas diskusi
2
Siswa mencoba dan berusaha dalam berpikir,
√
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak
tanpa rasa takut
3
Siswa bekerja sama secara kooperatif dan kolaboratif
4
Siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan
prestasi belajar
√
√
5
Siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan
√
6
Siswa menyajikan hasil kerja kelompok
√
7
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
dengan rasa bangga dan rasa percaya
8
Siswa yang lain mendengarkan dan menghargai hasil
dari kelompok yang sedang presentasi
√
√
Konfirmasi
1
Siswa bertanya kepada guru mengenai hal-hal yang
belum dipahami
2
Siswa mendengarkan konfirmasi guru terhadap hasil
eksplorasi & elaborasinya
3
Siswa
melakukan
refleksi
untuk
pengalaman belajar yang telah dilakukan
memperoleh
√
√
√
B
Kegiatan Penutup
1
Siswa
bersama
guru
membuat
√
rangkuman/kesimpulan pelajaran
2
Siswa mendengarkan umpan balik dari guru terhadap
√
proses dan hasil pembelajaran
3
Siswa
bersama-sama
pembelajaran hari ini
berdoa
dan
mengakhiri
√
CATATAN:
Saat proses pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang belum aktif
berdiskusi kepada teman-teman sekelompoknya. Masih banyak yang mengerjakan
secara individual.
Tangerang, 02 September 2015
Pengamat,
(RIZA FARAZIAH)
NIM. 1111018300018
SKOR MOTIVASI BELAJAR KELAS KONTROL DAN KELAS
EKSPERIMEN
Kelas Kontrol
No
Nama Siswa
Skor
No
Nama Siswa
Skor
1
Siswa 1
44
25
Siswa 25
47
2
Siswa 2
44
26
Siswa 26
49
3
Siswa 3
42
27
Siswa 27
48
4
Siswa 4
43
28
Siswa 28
42
5
Siswa 5
48
29
Siswa 29
46
6
Siswa 6
45
30
Siswa 30
49
7
Siswa 7
46
31
Siswa 31
48
8
Siswa 8
44
32
Siswa 32
49
9
Siswa 9
36
10
Siswa 10
43
11
Siswa 11
44
12
Siswa 12
44
13
Siswa 13
47
14
Siswa 14
44
15
Siswa 15
46
16
Siswa 16
42
17
Siswa 17
40
18
Siswa 18
47
19
Siswa 19
42
20
Siswa 20
47
21
Siswa 21
45
22
Siswa 22
43
23
Siswa 23
40
24
Siswa 24
44
Kelas Eksperimen
No
Nama Siswa
Skor
No
Nama Siswa
Skor
1
Siswa 1
54
28
Siswa 28
54
2
Siswa 2
64
29
Siswa 29
56
3
Siswa 3
55
30
Siswa 30
56
4
Siswa 4
50
31
Siswa 31
63
5
Siswa 5
63
32
Siswa 32
55
6
Siswa 6
62
7
Siswa 7
55
8
Siswa 8
60
9
Siswa 9
54
10
Siswa 10
59
11
Siswa 11
55
12
Siswa 12
57
13
Siswa 13
54
14
Siswa 14
57
15
Siswa 15
58
16
Siswa 16
61
17
Siswa 17
53
18
Siswa 18
61
19
Siswa 19
61
20
Siswa 20
55
21
Siswa 21
59
22
Siswa 22
58
23
Siswa 23
56
24
Siswa 24
62
25
Siswa 25
58
26
Siswa 26
56
27
Siswa 27
54
DAFTAR NILAI KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN II
KELAS KONTROL
NO
NAMA SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NILAI
SISWA
NAMA SISWA
NILAI
SISWA
1
Adam Syahid Ramadhan
80
Aisyahsiyya Dwi Larisa
100
2
Anastasya Virginia Aurora
60
Alfian Rasyid Widodo
80
3
Azalia Naelatul Khusna
100
Arwinsah Daliyah
70
4
Daffa Firansyah
90
Bagus Alam Taqwa
80
5
Dhiny Indrasary
70
Baskoro Adi Pratama
100
6
Dimas Ali Fatih
80
Burhanudin Abdullah
70
7
Fikri Maulana
80
Dani Rhamadan Suhendar
70
8
Gea Frisilvia
60
Diaz Qurata Ayun
100
9
Habibullah Ar Rasyyid
70
Hazizah Maharani
80
10
Handika Raharman
90
Ihsan Herdiansyah
100
11
Ilham Satria Pratama
80
Kevin Maulana Rafael
70
12
Irzal Mahdi
60
Lutfiana Sifara
80
13
Izzatur Rahman Alhaddi
60
Maulana Azhari Asad
80
14
Joesephira Aditiya Herman
80
Muhammad Azriel Rasya
80
15
Kheyzia Istiqa Mahanisa
60
Muhammad Lintang H.
100
16
Lintang Kirana Zauhair
80
Muhammad Najib Kailani
100
17
Maria Febrianti
60
Muhammad Rasya
80
18
Muhamad Fikri
70
Muhammad Rizki
80
19
Muhamad Rifaldo
90
Nabila Dwi Setia Maharani
80
20
Nabil Putra Pratama
80
Najla Azzahra
80
21
Naila Rizky Pratiwi
60
Novi Alifia Azahra
80
22
Nurhabibbah Dwi
60
Puja Azira MP
80
23
Pasha Faturrahchman
60
Putri Annatasya
80
24
Rafina Putri Martanti
80
Raihana Cut Darmastuti
90
25
Raisya Bella Zahra
100
Rio Raihanuddin
80
26
Raja Perdiani
70
Shafira Zahra
90
27
Reva Labibah
80
Siti Aisyah
80
28
Septia Nissa Ramadhani
90
Syafira Anggraini
80
29
Syadinna Alea Damayanti
100
Syahara Herwira
100
30
Tasya Putri Kusuma
60
Syaqila Dwi Ariyanti
80
31
Vhenesa Salsabila
60
Syifa Azida Anjani
80
32
Yulia Andini
90
Thalula Fawaziyah Aisyah
100
DAFTAR NILAI KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN I
KELAS KONTROL
NO
NAMA SISWA
KELAS EKSPERIMEN
NILAI
SISWA
NAMA SISWA
NILAI
SISWA
1
Adam Syahid Ramadhan
70
Aisyahsiyya Dwi Larisa
100
2
Anastasya Virginia Aurora
60
Alfian Rasyid Widodo
90
3
Azalia Naelatul Khusna
90
Arwinsah Daliyah
80
4
Daffa Firansyah
80
Bagus Alam Taqwa
80
5
Dhiny Indrasary
70
Baskoro Adi Pratama
90
6
Dimas Ali Fatih
90
Burhanudin Abdullah
80
7
Fikri Maulana
80
Dani Rhamadan Suhendar
90
8
Gea Frisilvia
70
Diaz Qurata Ayun
80
9
Habibullah Ar Rasyyid
80
Hazizah Maharani
80
10
Handika Raharman
70
Ihsan Herdiansyah
90
11
Ilham Satria Pratama
80
Kevin Maulana Rafael
70
12
Irzal Mahdi
70
Lutfiana Sifara
70
13
Izzatur Rahman Alhaddi
70
Maulana Azhari Asad
100
14
Joesephira Aditiya Herman
80
Muhammad Azriel Rasya
70
15
Kheyzia Istiqa Mahanisa
60
Muhammad Lintang H.
100
16
Lintang Kirana Zauhair
80
Muhammad Najib Kailani
70
17
Maria Febrianti
60
Muhammad Rasya
90
18
Muhamad Fikri
90
Muhammad Rizki
80
19
Muhamad Rifaldo
80
Nabila Dwi Setia Maharani
70
20
Nabil Putra Pratama
90
Najla Azzahra
100
21
Naila Rizky Pratiwi
60
Novi Alifia Azahra
80
22
Nurhabibbah Dwi
70
Puja Azira MP
90
23
Pasha Faturrahchman
80
Putri Annatasya
70
24
Rafina Putri Martanti
70
Raihana Cut Darmastuti
100
25
Raisya Bella Zahra
80
Rio Raihanuddin
80
26
Raja Perdiani
90
Shafira Zahra
70
27
Reva Labibah
90
Siti Aisyah
80
28
Septia Nissa Ramadhani
80
Syafira Anggraini
80
29
Syadinna Alea Damayanti
80
Syahara Herwira
80
30
Tasya Putri Kusuma
70
Syaqila Dwi Ariyanti
70
31
Vhenesa Salsabila
60
Syifa Azida Anjani
80
32
Yulia Andini
90
Thalula Fawaziyah Aisyah
80
BIODATA PENULIS
Riza Faraziah, lahir di Tangerang pada
tanggal 21 Oktober 1993. Merupakan anak ketiga
dari empat bersaudara dari pasangan Bapak
Tamsuri dan Ibu Hj. Muliawati.
Menyelesaikan pendidikan di Sekolah
Dasar Islam Darunnajah Ulujami pada tahun
2005, kemudian melanjutkan ke jenjang Madrasah
Tsanawiyah Negeri 13 Jakarta dari tahun 20052008 dan Sekolah Menengah Atas Negeri 86
Jakarta dari tahun 2008-2011. Dan kemudian
menyelesaikan Pendidikan Sarjana S1 pada Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015.
Pengalaman Organisasi penulis dimulai saat menjadi pengurus OSIS MTS
Negeri 13 Jakarta pada tahun 2006-2007, selanjutnya menjadi pengurus Majelis
Perwakilan Kelas (MPK) SMA Negeri 86 Jakarta pada tahun 2009-2010 dan
menjadi Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) SMA Negeri 86 Jakarta selain
itu menjadi pengurus Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Pengalaman kerja penulis diawali dengan menjadi guru privat di ELFASH
Bimbel dan menjadi pelatih Ekstrakulikuler Tari Ratoe Jaroeh (Saman) di SMP
Islam Al-Azhar 3 Bintaro.
Banyak pengalaman yang baik dan buruk yang telah penulis alami semoga
menjadi pelajaran atau pengalaman yang berharga dan dapat diambil hikmahnya
demi masa depan.
Download