Pihak-Pihak yang Berelasi Kepemimpinan dan Supervisi Audit STAR BPKP V – MAKSI UNAIR 2015 1 Pihak-Pihak yang Berelasi • • • • • • • • • Cakupan dan ISA Acuan Prosedur dan Pertanyaan Audit Faktor Risiko Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Kewajiban Auditor dalam Tahap Menanggapi Risiko Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Kewajiban Auditor dalam Tahap Pelaporan Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi 2 Cakupan dan ISA Acuan • ISA yang menjadi acuan adalah ISA 550 • Beberapa istilah yang digunakan, adalah: Arm’s length transaction, transaksi antara pihak-pihak yg bebas tidak saling terkait satu dg lainnya (independen). Transaksi ini sesuai dengan syarat & kondisi yg terbaik untuk masing-masing pihak. 3 Cakupan dan ISA Acuan • ISA yang menjadi acuan adalah ISA 550 • Beberapa istilah yang digunakan, adalah: Related Party, adalah: a. Seseorang/entitas yang mengendalikan atau sangat berpengaruh secara langsung atau tdk langsung melalui satu atau lebih perantara terhadap entitas pelapor; b. Entitas yg dikendalikan/dipengaruhi secara langsung atau tdk langsung melalui satu atau lebih perantara oleh entitas pelapor; c. Entitas lain bersama entitas pelapor berada di bawah pengendalian bersama melalui: 1) Pemilikan di bawah kendali bersama; 2) Pemilik terdiri atas keluarga/kerabat; atau 3) Anggota manajemen kunci yg sama. 4 1. Prosedur dan Pertanyaan Audit No. Tahap Menilai Risiko 1. Identifikasi siapa pihak2 yg berelasi, apakah ada perubahan siapa pihak2 yg berelasi sejak audit yg lalu. Tahap Menanggapi Risiko Tahap Pelaporan Apakah situasi yg berisiko memberi petunjuk keterlibatan pihak2 berelasi. Apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh? 2. Pahami sifat, luas, dan Dapatkan bukti tujuab transaksi serta mendukung/menyangg hubungan antara pihak2 ah asersi manajemen. yg berelasi. Apakah terjadi sa;ah saji yg material krn adanya transaksi hubungan pihak berelasi 5 1. Prosedur dan Pertanyaan Audit No. Tahap Menilai Risiko Tahap Menanggapi Risiko Tahap Pelaporan 3. Lihat potensi terjadi kecurangan, mis krn adanya tekanan/pressure pihak2 yg berelasi Lihat pentingnya transaksi hubungan pihak berelasi dlm konteks seluruh bisnis jika keluar jalur bisnis normalnya Apakah pengungkapan dalam laporan keuangan benar dan cukup 4. Senantiasa waspada thd kemungkinan adanya transaksi/hubungan antara pihak2 yg berelasi selama audit Perhatikan cara pengukuran/ penilaian dan pengakuan transaksi hubungan pihak berelasi Dapatkan representasi/pernyataa n manajamen 5. Lihat kemungkinan ada atau terjadinya risiko signifikan Lihat kemungkinan Laporkan temuan audit kecurangan utk tentang pihak2 yg merancang prosedur audit berelasi. yg tepat 6 ISA 550.9 menegaskan tujuan auditor mengaudit pihak-pihak yang berelasi, yaitu untuk memahami hubungan antara pihak-pihak yang berelasi dan transaksi hubungan pihak yang berelasi yang cukup untuk: a. Mengenal faktor risiko kecurangan yg timbul dari hubungan dan transaksi hubungan pihak berelasi sesuai identifikasi dan penilaian risiko salah saji material. b. Menyimpulkan, apakah laporan keuangan dipengaruhi oleh hubungan dan transaksi hubungan pihak berelasi: i. Menyajikan secara layak (dalam hal pelaporan keuangan “penyajian yang layak”) ii. Tidak menyesatkan (“kepatuhan”) Dalam hal kerangka pelaporan keuangan yg berlaku menetapkan ketentuan tentang pihak yg berelasi, tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yg cukup dan tepat tentang apakah hubungan dan transaksi hubungan pihak yg berelasi sudah diidentifikasi, dipertanggungjawabkan, dan diungkapkan dengan tepat dalam laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. 2. Faktor Risiko Transaksi yg rumit Pihak-pihak yg berelasi beroperasi melalui jaringan dan struktur yang sangat ekstensif dan rumit Hubungan dan transaksi tidak diungkap Hubungan pihak berelasi sering disembunyikan, krn berpeluang digunakan manajemen/pemilik untuk kolusi dan manipulasi; Sistem informasi mungkin tidak berfungsi, untuk mengidentifikasi dan melaporkan transaksi hubungan pihak berelasi dan saldonya; Manajemen mungkin tidak mengetahui adanya pihak2 yang berelasi dan hubungan istimewa yang diatur pemilik. 8 2. Faktor Risiko Di luar jalur bisnis normal Sangat boleh jadi transaksi hubungan pihak berelasi tidak dilakukan denga syarat dan kondisi yg ada di pasar bebas, mis: transaksi ditetapkan di bawah atau di atas nilai wajar. 9 2. Faktor Risiko Manajemen bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan mengungkap pihak-pihak yg berelasi dan akuntansi atas transaksi hubungan pihak berelasi.; Auditor harus salalu waspada terhadap informasi pihak-pihak yang berelasi ketika mereviu catatan atau dokumen selama audit berlangsung; Auditor perlu bertanya dan mewawancarai manajemen; mereviu akun-akun dengan pihak-pihak tertentu; dan prosedur lain di luar catatan pembukuan dan pengungkapan dalam laporan keuangan; Pihak-pihak berelasi yg tidak independen, maka banyak kerangka pelaoran keuangan yg menetapkan persyaratan akuntansi dan pengungkapan yg spesifik untuk hubungan pihak berelasi, transaksi, dan saldo-saldonya. 10 2. Faktor Risiko “Persyaratan akuntansi dan pengungkapan mengenai transaksi hubungan pihak berelasi” Dalam hal kerangka pelaporan keuangan yg berlaku menetapkan persyaratan tertentu untuk akuntansi dan pengungkapan pihakpihak yang berelasi, auditor bertanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi, menilai, dan menanggapi risiko salah saji material karena entitas tidak membukukan dan mengungkapkan pihak-pihak yang berelasi, transaksi, atau saldo-saldonya sesuai dengan persyaratan dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. 11 2. Faktor Risiko “Persyaratan akuntansi dan pengungkapan mengenai transaksi hubungan pihak berelasi” Dalam hal kerangka pelaporan keuangan yg berlaku menetapkan persyaratan yg sangat minim tentang pihak-pihak yang berelasi, auditor tetap harus memperoleh pemahaman yang cukup tentang hubungan dan transaksi pihak-pihak berelasi agar dapat menyimpulkan apakah laporan keuangan: 1. Menyajikan secara layak 2. Tidak menyesatkan. Dalam hal diperolehnya informasi yg mengarah kepada adanya hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi, auditor harus memastikan kebenaran informasi tersebut. 12 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko menyajikan terjemahan kutipan dari ISA 550 mengenai kewajiban auditor berkenaan dengan pihak-pihak yang berelasi dan transaki di antara pihak-pihak yang berelasi dalam tahap penilaian resiko (risk asssesments) 13 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko ISA Terjemahan 550.11 Sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko dan kegiatan terkait yang diwajibkan oleh ISA 315 dan ISA 240 dilakukan auditor selama auditnya, auditor wajib melaksanakan prosedur audit dan kegiatan seperti disebutkan dalam alinea 12-17 untuk memperoleh informasi yang relevan dalam mengidentifikasi risiko salah saji material terkait dengan hubungan pihak-pihak yang berelasi dan transaksi-transaksinya 550.12 Diskusi tim audit yang diwajibkan oleh ISA 315 dan ISA 240 meliputi pertimbangan mengenai kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji material karena kecurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi karena hubungan pihak-pihak yang berelasi dan transaksi-transaksinya 14 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko ISA Terjemahan 550.13 Auditor wajib menanyakan kepada manajemen mengenai : a) Identitas pihak-pihak yang berelasi, termasuk perubahan dari periode yang lalu; b) Sifat hubungan antara entitas dan pihak-pihak yang berelasi ini; dan c) Apakah entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dalam periode berjalan dan, jika demikian, jenis dan tujuan transaksi 550.14 Auditor wajib menanyakan pada manajemen dan (pegawai) lain dalam entitas, dan melaksanakan prosedur penilaian risiko lain yang dipandang tepat, untuk memperoleh pemahaman mengenai pengendalian yang dibangun manajemen untuk : a) Mengidentifikasi, mencatat dan melaporkan, dan mengungkapkan hubungan pihak-pihak yang berelasi dan transaksi-transaksinya sesuai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku; b) Mengotorisasi dan menyetujui transaksi signifikan dan pengaturan dengan pihak-pihak yang berelasi, dan c) Mengotorisasi dan menyetujui transaksi signifikan diluar jalur bisnis yang normal. 15 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko ISA Terjemahan 550.15 Selama audit, auditor wajib senantiasa waspada, ketika menginspeksi catatan atau dokumen, mengenai pengaturan atau informasi lain yang mengindikasikan adanya hubungan atau transaksi pihak-pihak yang berelasi yang sebelumnya tidak diidentifikasi atau diungkapkan manajemen kepada auditor. Khususnya, auditor wajib menginspeksi hal-hal berikut untuk menemukan indikasi adanya hubungan atau transaksi pihak-pihak yang berelasi yang sebelumnya tidak diidentifikasi atau diungkapkan manajemen kepada auditor. a) Konfirmasi bank dan pengacara/penasihat hukum yang diperoleh sebagai bagian dari prosedur audit. b) Risalah rapat umum/khusus pemegang saham dan TCWG (those charged with governance). c) Catatan atau dokumen lain yang menurut auditor perlu (diinspeksi) dalam situasi entitas itu. 550.16 Jika auditor mengidentifikasi transaksi-transaksi signifikan diluar jalur bisnis yang normal, ketika melaksanakan prosedur audit yang diwajibkan oleh alinea 15 atau melalui prosedur audit lain, auditor wajib menanyakan tentang ; a) Sifat transaksi-transaksi ini;dan b) Apakah transaksi-transaksi ini melibatkan pihak-pihak yang berelasi 16 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko ISA Terjemahan 550.17 Auditor wajib membagi informasi yang relevan yang diperolehnya mengenai pihak-pihak yang berelasi entitas itu dengan anggota tim audit lainnya. 550.18 Dalam memenuhi kewajiban ISA 315 untuk mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji material, auditor wajib mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji material terkait dengan hubungan atau transaski pihakpihak yang berelasi dan menentukan apakah masing-masing risiko tersebut adalah risiko signifikan. Dalam menentukan hal ini, auditor wajib memperlakukan transaksi pihak-pihak yang berelasi signifikan yang diidentifikasinya diluar jalur bisnis yang normal, menyebabkan risiko signifikan. 17 3. Kewajiban Auditor dalam Tahap Penilaian Risiko ISA 550.19 Terjemahan Jika auditor mengidentifikasi faktor kecurangan (termasuk situasi yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi yang mempunyai pengaruh dominan) ketika melaksanakan prosedur penilaian risiko dan kegiatan terkait mengenai pihak-ihak yang berelasi, auditor wajib mempertimbangkan informasi tersebut ketika mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material karena kecurangan sesuai dengan ISA 240. 18 4. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material yang berkenaan dengan hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi, auditor perlu mempertimbangkan beberapa hal yang disebutkan dalam kutipan ISA 19 4. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Ketahui sifat dan dampak hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi Tanyakan: 1. Identitas pihak-pihak yang berelasi, termasuk perubahan sejak tahun lalu. 2. Sifat hubungan antara entitas dan pihak-pihak yang berelasi. 3. Jenis dan tujuan setiap transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi. 4. Pengendalian, jika ada, yang dibangun manajemen untuk: a. Mengidentifikasi, mencatat dan melaporkan (account for) dan mengungkapkan hubungan dan transaskis pihak-pihak berelasi sesuai dengan kerangka pelaporan yang berlaku; b. Mengotorisasi dan menyetujui transaksi signifikan dan pengaturan dengan pihak-pihak yang berelasi; dan c. Mengotorisasi dan menyetujui transaksi signifikan diluar jalur bisnis yang normal. 20 4. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Lihat kemungkinan adanya kecurangan 1. 2. a. b. c. d. 1. 2. Diskusikan diantara angggota tim audit, kerentanan laporan keuangan terhadap salah saji material karena kesalahan atau kecurangan yang berasal dari hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi. Perhatikan dominasi satu atau beberapa orang terhadap manajemen, tanpa diimbangi pengendalian. Indikator pengaruh yang mendominasi, antara lain; Pihak-pihak yang berelasi memveto keputusan bisnis yang signifikan, yang dibuat manajemen atau TCWG (those charged with governance); Transaksi yang signifikan diminta persetujuan final dari pihak-pihak yang berelasi Tidak ada/hanya sedikit perdebatan/tukar pendapat diantara manajemen dan TCWG mengenai proposal bisnis yang “disponsori” pihak-pihak yang berelasi; Transaksi yang melibatkan pihak-pihak yang berelasi (atau keluarga dekat dan keluarga dekat pihak-pihak yang berelasi) jarang/tidak pernah direviu secara independen atau memerlukan persetujuan terlebih dahulu. Pengaruh yang mendominasi sering terlihat dalam kasus dimana pihak-pihak yang berelasi sangat berperan dalam berdirinya entitas dan melanjutkan peran tersebut sebagai pengelola entitas. Jika faktor resiko kecurangan ditemukan, buatlah penilaian risiko salah saji material. Jika risiko salah saji material bisa terjadi, kembangkanlah tanggapan audit yang tepat. 21 4. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Waspada selama menginspeksi catatan dan dokumen Selama audit, auditor harus senantiasa waspada terhadap informasi yang belum diungkapkan tentang adanya hubungan atau transaksi pihakpihak yang berelasi. Inspeksi dokumen berikut. a) Konfirmasi bank dan pengacara/penasihat hukum yang diperoleh sebagai bagian dari prosedur audit. b) Risalah rapat umum/khusus pemegang saham dan TCWG (those charged with governance). c) Catatan atau dokumen lain yang menurut auditor perlu (diinspeksi). Identifikasi risiko yang signifikan Transaksi pihak-pihak yang berelasi yang signifikan diluar jalur bisnis yang normal akan dapat 22 menimbulkan risiko signifikan. 5. Kewajiban Auditor dalam Tahap Menanggapi Risiko a. Auditor merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit mengenai salah saji material yang dinilai terkait dengan hubungan atau transaksi pihak yang berelasi; b. Jika terindikasi hubungan atau transaksi pihak yang berelasi yang tidak disampaikan manajemen: 1) Mengomunikasikan dengan anggota tim audit yang lain 2) Dalam hal kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan tentang pihak yang berelasi: Minta manajemen mengidentifikasi transaksi pihak berelasi untuk evaluasi lanjutan Tanya mengapa pengendalian entitas gagal mengidentifikasi tersebut 3) Laksanakan prosedur audit substantif yang tepat berkenaan transaksi pihak berelasi yang baru teridentifikasi. 4) Pertimbangkan bila ada transaksi lain yang belum disampaikan. 5) Jika ada kesengajaan manajemen indikasi risiko salah saji material 23 karena kecurangan evaluasi implikasi thdp audit 5. Kewajiban Auditor dalam Tahap Menanggapi Risiko 3. Untuk transaksi yang signifikan, auditor wajib: Menginspeksi kontrak atau perjanjian yang mendasari transaksi pihak yang berelasi Memperoleh bukti audit bahwa transaksi telah diotorisasi dengan benar 4. Jika manajemen membuat asersi dalam LK bahwa transaksi pihak berelasi dibuat dengan syarat yang setara dengan transaksi bebas Auditor wajib memperoleh bukti audit yang cukup tentang asersi tersebut 24 6. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Dugaan Adanya Kecurangan: Pastikan dugaan itu benar; Segera komunikasikan dengan anggota tim audit lainnya; Minta manajemen mengidentifikasi transaksi pihak berelasi; Pastikan apakah pengendalian lemah atau kesengajaan; Pastikan kemungkinan ada transaksi lain ; Laksanakan prosedur audit tambahan yang diperlukan 25 6. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Transaksi Pihak Berelasi yg Signifikan diluar Jalur Bisnis Normal: Inspeksi kontrak/perjanjian transaksi pihak berelasi Evaluasi apakah terjadi fraud Pastikan transaksi pihak berelasi telah diotorisasi dg benar 26 6. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Asersi Manajemen: Peroleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang asersi tersebut Apakah konfirmasi eksternal memberikan bukti yang andal? Apakah piutang transaksi pihak berelasi dapat ditagih? 27 7. Kewajiban Auditor dalam Tahap Pelaporan ISA 550.25 Dalam merumuskan pendapat atas laporan keuangan, auditor wajib mengevaluasi : hubungan dan transaksi pihak berelasi yang diidentifikasi sudah dicatat, dilaporkan, dan diungkapkan dengan tepat; dampak adanya hubungan dan transaksi dengan pihak berelasi ISA 550.26 Dalam kerangka pelaporan keuangan yang berlaku menetapkan ketentuan mengenai pihak berelasi, auditor wajib memperoleh representasi tertulis dari pihak manajemen, TCWG, bahwa : mereka sudah mengungkapkan kepada auditor, identitas pihak-pihak yan berelasi, dan semua hubungan, transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi; mereka sudah mencatat, melaporkan, dan mengungkapkan hubungan dan transaksi pihak-pihak yang berelasi sesuai ketentuan 28 7. Kewajiban Auditor dalam Tahap Pelaporan ISA 550.27 Kecuali jika semua TCWG terlibat dalam mengelola entitas, auditor wajib mengkomunikasikan hal-hal yang timbul selama audit berkenaan dengan pihak-pihak yang berelasi ISA 550.28 Auditor wajib memasukkan dalam dokumentasi auditnya, nama-nama dari pihak-pihak yang berelasi yang diidentifikasi dan sifat hubungan pihak-pihak yang berelasi tersebut 29 8. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Dokumen dan laporan dokumentasikan nama-nama dari pihak-pihak yang berelasi dan sifat hubungannya; komunikasikan kepada TCWG hal-hal signifikan yang timbul selama audit berkenaan dengan pihak-pihak yang berelasi Representasi manajemen Peroleh representasi tertulis dari manajemen dan TCWG bahwa: semua pihak berelasi dan transaksinya sudah diungkapkan; hubungan dan transaksi pihak berelasi sudah dicatat, dilaporkan, dan diungkapkan dalam laporan keuangan dengan benar 30 8. Pertimbangan Mengenai Transaksi Pihak Berelasi Tentukan apakah laporan auditor harus dimodifikasi Modifikasi laporan auditor jika: tidak mungkin mendapatkan bukti audit yang cukup dan tepat mengenai pihak berelasi dan transaksi pihak berelasi, atau pengungkapan manajemen dalam laporan keuangan (seperti diharuskan dalam pelaporan keuangan yang berlaku) tidak cukup 31 32