MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika Dosen: Novriana Sumarti,Ph.D. Dr. Rinovia G. Simanjuntak Prof. Dr. M. Wono Setya Budi 1 Fungsi Transenden Bagian I: Pengenalan Pemrograman dengan Matlab 1. 2. 3. 4. 5. Help / doc Script Membuat variabel Operasi antar variabel Plotting 2 Fungsi Transenden Workspace Command Window Directory sekarang Command History 3 Matlab dapat digunakan sebagai kalkulator grafik yang super-powerful, dan juga sebagai bahasa pemrograman. Command (perintah) dieksekusi baris demi baris. help / doc Dipakai untuk mempelajari MATLAB secara mandiri Contoh: Mengetahui fungsi sin dan cara penulisan yang benar. >> help sin >> doc sin 4 Script Adalah kumpulan command yang akan dieksekusi secara berurutan. Ditulis pada MATLAB editor dan disimpan sebagai file dengan extension .m Membuat file dari Command Window: >> edit cobapertama.m Atau klik ”New script” pada menu kiri atas. 5 Fungsi Transenden Menulis komen dimulai dengan % Tuliskan keterangan seinformatif mungkin untuk kemudahan pemahaman pada waktu yang akan datang. Semua variabel dibuat dan dimodifikasi dalam suatu 6 script dan tetap ada dalam workspace. Pembuatan variabel MATLAB menyokong beberapa tipe, yang paling sering dipakai adalah bilangan 64-bit double dan karakter 16-bit char. Bentuk variabel dapat berupa vektor atau matriks dari doubles atau chars. Tipe lain contohnya adalah complex, symbolic, integer 16-bit dan 8-bit, Penamaan variabel: - Karakter pertama harus huruf - Case Sensitive (var1 berbeda dengan Var1) Contoh: >> var1 = 3.14 >> myString = ‘halo dunia’ 7 Jangan menggunakan nama yang sudah built-in: - i dan j digunakan untuk bilangan kompleks - pi memiliki nilai 3.1415926… - ans menyimpan nilai hasil perhitungan sebelumnya - Inf dan –Inf adalah positif dan negatf tak hingga. - NaN menyatakan “bukan suatu bilangan”. Apabila output tidak akan ditampilkan, akhiri perintah dengan titik koma ;. Contoh : >> nilaiAkhir = 12/5 ; 8 Array Array adalah bagian penting dari MATLAB. Ada 2 tipe array: 1. Matriks dari bilangan (double atau complex) 2. cell dari suatu obyek (struktur data lebih canggih). Vektor baris : nilai di dalam kurung dipisahkan oleh koma atau spasi, >> row = [1 2 5.4 -6.6] >> row = [1, 2, 5.4, -6.6] 9 Vektor kolom : nilai dalam kurung dipisahkan oleh titik koma >> column = [4; 2; 7; 4] Untuk membedakan antara vektor baris dan kolom, gunakan command size >> size (row) >> size(column) Panjang vektor dihitung menggunakan command length >> length(row) >> length(column) 10 Matriks 11 Inisialisasi vektor >> o = ones(1,10) Vektor baris dengan 10 elemen berisi nilai 1. >> z = zeros(23,1) Vektor kolom dengan 23 elemen berisi nilai 0. >> r = rand(1,45) Vektor baris dengan 45 elemen berisi nilai acak uniform [0,1]. >> n = nan(1,69) Vektor baris dengan 69 elemen tidak berisi bilangan, biasanya untuk membuat variabel belum diberi nilai awal. Bentuk umum: var = zeros(M,N) M = jumlah baris N = jumlah kolom 12 >> a = linspace(0,10,5) Vektor baris dengan 5 nilai liniear mulai dari 0 sampai 10. >> b = 0:2:10 Vektor baris berisi nilai 0, 2, 4, …, 10. >> c = 1:5 Vektor baris berisi nilai 1, 2, 3, 4, 5. 13 Peng-index-an vektor MATLAB mulai index dari 1, bukan 0. a = [ 2 4 5 6 2] a(1) = 2, a(2) = 4, … , a(4)=2 Kemudahan untuk mendefinisikan sub-vector: >> b = a(2:3) Berarti mendefinisikan vector baru b = [4 5 ] >> c = s(1 : end-1) Berarti mendefinisikan vector baru c = [2 4 5 6] 14 Peng-index-an matriks Matriks dapat diberi indeks dengan 2 cara: Menggunakan subscript dan indeks linier Mendefinisikan submatriks: >> A = rand(5) >> A(1:3,1:2) >> A([1 5 3], [1 4]) 15 Memilih baris atau kolom dari suatu matriks: 16 Mendapatkan nilai minimum dan maksimum dari suatu vector atau matriks, dan indeksnya >> vec = [ 5 3 1 9 7 ] >> [minVal, minInd] = min (vec); >> ind = find(vec == 9) >> ind = find( vec >2 & vec < 6) Mengubah bentuk antara subscript dan index gunakan: Ind2sub sub2ind 17