pembuatan dan pengembangan perangkat lunak voip

advertisement
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
ERANCANGAN SISTEM HP CLIENT UNTUK APLIKASI
REMOTE CONTROL PC BERBASIS BLUETOOTH
Iyus Irwanto 1, Muchammad Husni 2, Royyana Muslim I 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1 , Dosen Pembimbing 2
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Email : [email protected]
Abstrak
Perangkat handphone yang dilengkapi dengan teknologi bluetooth merupakan salah satu perangkat mobile
yang saat ini umum digunakan oleh masyarakat luas. Teknologi bluetooth memungkinkan penggunanya agar bisa
bertukar data dari satu perangkat ke perangkat yang lain tanpa bantuan operator tetapi dengan jangkauan terbatas.
Pemanfaatan teknologi Bluetooth saat ini sudah cukup banyak, seperti media transfer file, pengembangan aplikasi
GPS, pengembangan aplikasi perangkat mobile dan sebagainya.
Salah satu pemanfaatan lain teknologi bluetooth adalah pengembangan aplikasi remote control PC melalui
perangkat handphone, dimana sistem ini mampu memberikan penanganan terhadap pengontrolan beberapa aplikasi
pada sistem operasi Windows dengan memanfaatkan konektifitas bluetooth. Ketika user menginginkan untuk melakukan
kontrol terhadap suatu aplikasi pada PC, user bisa langsung melakukannya melalui perangkat hanphone. Dengan
adanya aplikasi ini, user akan dapat dengan mudah mengontrol aplikasi tanpa harus selalu berada di dekat PC untuk
menekan tombol-tombol pada keyboard. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika user sedang melakukan presentasi dan
menginginkan untuk membuka dan melakukan kontrol terhadap lebih dari satu aplikasi.
Kata Kunci : Bluetooth, Remote control, control aplikasi
1. PENDAHULUAN
menggunakan teknologi nirkabel layanan tanpa bayar
bluetooth kapan saja dan dimana saja.
Perkembangan teknologi yang terdapat pada
perangkat handphone saat ini sangat pesat. Handphone
tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi suara
saja, tetapi juga sebagai lat yang memudahkan
penggunanya dalam kehidupan sehari-hari. Fasilitas
pengaksesan internet, e-mail, game, dan sebagainya
yang dapat dilakukan langsung dari handphone,
merupakan beberapa contoh fasilitas yang ditawarkan
bagi para pengguna handphone. Bukan hanya itu saja,
bahkan saat ini perangkat handphone sudah dapat
digunakan untuk mengoperasikan alat-alat tertentu.
Berdasarkan hal–hal tersebut di atas,
memunculkan gagasan bagi penulis untuk membuat
sebuah aplikasi remote control dengan memanfaatkan
teknologi bluetooth. Di dalam aplikasi ini, user dapat
membuka dan mengontrol aplikasi pada PC dengan
mudah melalui perangkat handphone dengan
memanfaatkan konektifitas bluetooth. Selain itu user
juga dapat melakukan pencarian file pada PC melalui
handphone dan bisa membuka file tersebut langsung
dari handphone.
Pada umumnya saat ini sudah banyak
masyarakat yang mempunyai handphone dengan
dukungan konektifitas bluetooth. Teknologi bluetooth
memungkinkan kita agar bisa bertukar data atau
informasi dari satu perangkat ke perangkat yang lain
tanpa memerlukan bantuan dari bantuan operator, tetapi
dengan jangkauan koneksi yang terbatas. Bluetooth
merupakan sebuah teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4
GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and
Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan
komunikasi data dan suara secara real-time antara hosthost bluetooth dengan jarak jangkauan yang terbatas.
Pada dasarnya bluetooth diciptakan bukan hanya untuk
menggantikan atau menghilangkan penggunaan kabel di
dalam melakukan pertukaran informasi, tetapi juga
mampu menawarkan fitur yang baik untuk teknologi
mobile wireless dengan biaya yang relatif murah. Sudah
cukup banyak dari berbagai kalangan mulai dari
kalangan anak muda hingga para eksekutif telah
Iyus Irwanto - 5107.100.522
2. TUJUAN PEMBUATAN TUGAS AKHIR
Tujuan dari tugas akhir ini adalah membangun
sebuah aplikasi remote control berbasis bluetooth yang
memiliki kemampuan untuk membuka dan mengontrol
aplikasi PC melalui handphone dengan memanfaatkan
koneksi bluetooth. Aplikasi ini juga mendukung
mekanisme pencarian file dalam filesystem dan langsung
dapat membuka file tersebut pada PC melalui perangkat
handphone. Sehingga, aplikasi ini akan dapat
mempermudah user untuk mengontrol aplikasi pada saat
melakukan presentasi tanpa harus selalu berada di dekat
PC untuk menekan tombol-tombol pada keyboard.
3. J2SE (Java 2 Standard Edition)
Java adalah sebuah teknologi yang
diperkenalkan oleh Sun Microsystems pada pertengahan
tahun 1990. Menurut definisi dari Sun Microsystems,
Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk
membuat dan menjalankan perangkat lunak pada
komputer stand-alone ataupun pada lingkungan
1
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
jaringan. Kita lebih menyukai menyebut Java sebagai
sebuah teknologi dibanding hanya sebuah bahasa
pemrograman, karena Java lebih lengkap dibanding
sebuah bahasa pemrograman konvensional. Teknologi
Java memiliki tiga komponen penting, yaitu: [01]
•
Programming-language specification
•
Application-programming interface
•
Virtual-machine specification
Sun membagi arsitektur
membagi tiga bagian, yaitu:
platform
pemrograman jaringan (network programming), dan
termasuk sebagai paket-paket dasar bahasa Java.
Java
a. Java 2 Enterprise Edition (J2EE), digunakan
untuk aplikasi berbasis web, aplikasi sistem
tersebar dengan beraneka ragam klien dengan
kompleksitas yang tinggi. Merupakan super set
dari Standar Java.
b. Java 2 Standard Edition (J2SE), ini adalah yang
biasa dikenal sebagai bahasa Java.
c. Java 2 Micro Edition (J2ME), merupakan sub
set dari J2SE dan salah satu aplikasinya yang
banyak dipakai adalah untuk wireless device
atau mobile device.
Gambar 1 Platform J2SE
(Sumber: http://www.java--eb.net/cis3270fall06/lecture/j2se5arch.gif)
4. J2ME (Java 2 Micro Edition)
Java 2 Micro Edition (J2ME) digunakan untuk
menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi
Java pada perangkat semacam telepon genggam, PDA
(Personal Digital Assistant), Palm, dan pocket PC.
Adanya J2ME memungkinkan para developer membuat
aplikasi wireless yang multiplatform dan dapat
diimplementasikan pada berbagai merek telepon
genggam yang mendukung aplikasi Java.
Gambar 1 Platform Java
(Sumber:
http://java.sun.com/javame/img/javame_components.gif)
Gambar 2 Platform J2ME
(Sumber:
http://java.sun.com/javame/img/wireless_platform.jpg)
Java Platform Standard Edition atau yang biasa
disebut Java SE, adalah sebuah platform yang lazim
digunakan untuk pemrograman Java. Java SE umumnya
digunakan sebagai platform yang bekerja pada aplikasi
portable. Dalam prakteknya, Java SE tersusun atas
mesin virtual (JVM) yang digunakan untuk
mengoperasikan program Java, selain itu juga ia
tersusun atas serangkaian Library (paket) yang
dibutuhkan untuk pengaksesan File System, Jaringan,
Antarmuka grafis, dsb. J2SE juga dilengkapi dengan
standar API untuk merancang aplikasi desktop dan
applets dengan bahasa dasar yang mendukung grafis,
M/K, keamanan, konektivitas basis data dan jaringan.
[02]
J2SE menyediakan lingkungan pengembangan
yang kaya fitur, stabil, aman, dan cross-platform. Edisi
ini mendukung konektivitas basis data, rancangan user
interface, masukkan/ keluaran (input/ output), dan
Spesifikasi CLDC adalah sebagai berikut :
1. Mengimplementasikan subset dari
J2SE.
2. JVM yang digunakan dikenal dengan
nama
K-Virtual Machine (KVM)
3. Digunakan pada perangkat handheld
dengan ukuran memori terbatas (160 512 Kbytes)
4. Prosesor : 16 Bit atau 32 Bit
CLDC diperlukan untuk pengembangan aplikasi
wireless dengan MIDP. Implementasi CLDC digunakan
untuk program Java pada perangkat keras dengan
ukuran memori yang terbatas, 160 sampai dengan 512
kilobyte. [03]
Iyus Irwanto - 5107.100.522
2
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
5. Java Dekstop API
Pada versi 6 Java Platform Standard Edition,
Java telah melakukan perbaikan untuk meminimalisasi
perbedaan antara performa dan integrasi dari aplikasi
native dan aplikasi Java.
Dengan memanfaatkan Java Dekstop API
(java.awt.Desktop API), aplikasi berbasis Java
dimungkinkan untuk berinteraksi dengan aplikasi
default yang diasosiasikan dengan tipe file tertentu pada
host platform (Windows, Linux, dan sebagainya.).
Sebagai contoh, jika menginginkan untuk membuka file
dengan ekstensi *.doc, maka aplikasi default yang ada
pada host platform Windows adalah Microsft Word atau
Open Office pada Linux.
Fungsionalitas baru ini disediakan oleh kelas
java.awt.Desktop. API sendiri diadopsi dari
proyek JDesktop Integration Components (JDIC) yang
mempunyai tujuan pokok untuk menciptakan
lingkungan aplikasi yang berbasis Java sebagai aplikasi
fisrt-class pada lingkup aplikasi desktop.
Secara khusus, Java Dekstop API pada Java SE
versi
6
(java.awt.Desktop
API)
ini
memungkinkan aplikasi yang berbasis Java melakukan
even-even sebagai berikut :
• Membuka browser default pada host system
(Windows, Linux, dan sebagainya.) dengan
Uniform Resource Identifier (URI) tertentu
(http://www.xxx.xxx)
• Membuka e-mail client default (Microsoft
OutLook) pada host system (Windows).
• Membuka aplikasi default untuk melakukan
open, edit, atau print terhadap file yang
mempunyai asosiasi dengan aplikasi tersebut.
Dekstop API (API java.awt.Desktop)
memanfaatkan asosiasi file yang ada dalam sitem
operasi pada host untuk membuka aplikasi yang
terasosiasi dengan tipe file tertentu. Sebagai contoh, jika
eksktensi file OpenDocument Text (*.odt) terasosiasi
dengan aplikasi OpenOffice, maka aplikasi Java dapat
membuka aplikasi OpenOffice untuk keperluan open,
edit, atau bahkan bisa juga untuk melakukan mencetak
(print) file dengan asosiasi tersebut. Tergantung pada
sistem operasinya, aplikasi yang berbeda mungkin
terasosiasi dengan setiap aksi yang berbeda juga. [04]
6. Java FileConnection API
Dalam
sebuah
aplikasi
sering
kali
membutuhkan pengaksesan terhadap filesystem, baik itu
untuk menulis, menghapus, atau sekedar membaca file.
Pada Java SE disediakan kelas java.io.File untuk
mengakses filesystem. java.io.File merupakan
kelas utama yang fokus bekerja dengan file dan direktori.
File dan direktori direpresentasikan oleh objek File.
Objek bertipe kelas ini melambangkan suatu file. Lebih
tepatnya, objek bertipe File melambangkan nama file,
Iyus Irwanto - 5107.100.522
bukan file itu sendiri. Nama yang ditunjuk belum tentu
ada. Direktori juga dianggap Java sebagai File,
sehingga File juga melambangkan nama direktori
sekaligus nama file.
Objek File memiliki konstruktor new
File(String) yang akan membuat objek File dari
namanya. Nama tersebut bisa nama sederhana, nama
path relatif, atau nama path absolut (ada dua jenis nama
path, yaitu nama path absolut dan nama path relatif.
Nama path absolut memiliki informasi lengkap dari akar
direktorinya, misalnya
"C:\workspace\balikfile\data.dat".
Sedangkan nama path relatif adalah nama file yang
dihitung mulai dari direktori aktifnya.). Misalnya new
File("data.dat") membuat objek File dari file
bernama data.dat di direktori aktif.
Konstruktor lain memiliki konstruktor new
File(File,String), dimana parameter pertama
adalah direktori dimana file tersebut berada, dan
parameter kedua adalah nama file-nya.
Objek File memiliki beberapa metode
instansi. Misalnya file adalah variabel bertipe File,
berikut ini adalah beberapa metodenya :
• file.exists() -- mengembalikan nilai
boolean, yang jika true maka file tersebut ada.
Kita bisa menggunakan perintah ini misalnya
untuk mencegah menulis file yang sama ketika
kita membuka objek FileWriter baru.
• file.isDirectory() -- mengembalikan
nilai boolean yang mengembalikan true jika
objek File adalah suatu direktori, dan false jika
File adalah file biasa, atau tidak ada file dengan
nama tersebut.
• file.delete() -- menghapus file jika ada
• file.list() -- jika objek File adalah suatu
direktori, maka fungsi ini mengembalikan array
bertipe String [] yang berisi nama-nama file pada
direktori tersebut. Jika tidak, maka kembaliannya
adalah null.
Semua kelas yang digunakan untuk membaca
dan menulis data dari dan ke dalam file memiliki
konstruktor yang bisa mengambil objek File sebagai
parameternya. Misalnya, jika file adalah variabel
bertipe File, dan kita ingin mengambil karakter dari
file tersebut, maka kita bisa membuat FileReader
untuk melakukannya dengan menggunakan new
FileReader(file). [05]
7. Teknologi Bluetooth
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk
jaringan kawasan pribadi (personal area networks atau
PAN) tanpa kabel. Bluetooth dapat dipakai untuk
melakukan tukar-menukar informasi dari satu perangkat
ke perangkat lain. Bluetooth beroperasi dalam pita
3
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
frekuensi 2,4 Ghz dengan menggunakan sebuah
frequency hopping traceiver yang mampu menyediakan
layanan komunikasi data dan suara secara real-time
antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.
Kelemahan teknologi ini adalah jangkauannya yang
pendek dan kemampuan transmisi data yang rendah.
Nama bluetooth berawal dari proyek prestisius
yang dipromotori oleh Bluetooth Special Interest Group
(SIG), perusahaan-perusahaan raksasa internasional
yang bergerak di bidang telekomunikasi dan komputer,
di antaranya 3Com, Ericsson, Intel, IBM, Agere,
Microsoft, Motorola, Nokia dan Toshiba. [06]
Tabel 1 : Kelas-kelas Bluetooth [07]
Class
Maximum Permitted
Power (mW/dBm)
Range
(approximate)
Class 1
100 mW (20 dBm)
~100 meters
Class 2
2.5 mW (4 dBm)
~10 meters
Class 3
1 mW (0 dBm)
~1 meter
8. PERANCANGAN APLIKASI
Gambar 3 Arsitektur Keseluruhan Sistem
Gambar di atas menjelaskan tentang arsitektur
sistem secara keseluruhan. Sistem akan bekomunikasi
melalui koneksi bluetooth. Sebelum client dan server
dapat melakukan komunikasi, client harus mencari
bluetooth device (server) yang aktif dan membuat
koneksi terlebih dahulu. Kemudian client melakukan
request koneksi ke server dengan menggunakan koneksi
yang telah dibuat tersebut. Jika request koneksi berhasil,
maka list aplikasi yang dapat dikontrol akan di
tampilkan pada perangkat handphone/client.
Aplikasi Java Mobile RC ini terbagi menjadi 2
bagian, yaitu :
1. Java Mobile RC Mobile (Client) Application
Aplikasi pada sisi client ini merupakan aplikasi
mobile yang berperan sebagai aplikasi untuk
mencari server yang aktif. Sehingga, client dapat
melakukan koneksi ke server. Selain itu, aplikasi
ini juga merupakan aplikasi pengontrol aplikasiaplikasi pada server yang telah dispesifikasikan
sebelumnya.
2. Java Mobile RC Server Application
Aplikasi sever ini berperan sebagai aplikasi remote
access agar client dapat mengakses ke server.
Selain itu aplikasi server ini juga berperan sebagai
Iyus Irwanto - 5107.100.522
penerima data yang dikirim dari client melalui
bluetooth dan menterjemahkannya sesuai dengan
spesifikasi kontrol/event yang telah didefinisikan
dan dispesifikasikan sebelumnya.
Agar sistem dapat berjalan dengan baik, kedua
aplikasi yaitu aplikasi server dan aplikasi client harus
berjalan secara bersaman. Sebelum melakukan proses
koneksi dari client, aplikasi server harus dijalankan
telebih dahulu. Tidak semua aplikasi yang ada pada
sistem operasi Windows dapat dikontrol oleh sistem ini.
Dalam sistem ini, hanya aplikasi-aplikasi yang umum
digunakan dalam presentasi saja yang dapat dikontrol
(Microsoft Power Point, Adobe Acrobat Reader, dll).
Sistem ini dirancang dan dibangun sedemikian
rupa, sehingga akan dapat mempermudah user untuk
mengontrol aplikasi tanpa harus selalu berada di dekat
PC untuk menekan tombol-tombol pada keyboard. Hal
ini akan sangat bermanfaat ketika ketika user
melakukan presentasi dan menginginkan untuk
membuka dan melakukan kontrol terhadap lebih dari
satu aplikasi.
8.1 Use Case Diagram Connect to Server
Use case Connect to Server memodelkan
proses yang dilakukan untuk menjalin koneksi dengan
server. Proses penjalinan koneksi dengan server ini
akan menjadi dasar dari semua proses yang ada dalam
sistem mobile application. Hal ini disebabkan karena
untuk dapat melakukan seluruh proses/aktifitas yang
telah digambarkan dalam use case di atas, mobile
application/client membutuhkan remote access pada
server. Dengan demikian server application dapat
melakukan peranannya sebagai penterjemah command
yang dirimkan dari client ke dalam sebuah event.
8.1.1
Activity Diagram Connect to Server
Diagram Aktivitas untuk proses Connect to
Server dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini:
Gambar 4 Diagram Aktivitas Connect to Server
4
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
Ketika aplikasi dijalankan maka hal pertama
yang dilakukan oleh sistem adalah mencari device
bluetooth yang aktif. Karena device bluetooth inilah
yang nantinya bertindak sebagai server yang bertindak
sebagai remote access agar client dapat melakukan
koneksi ke server melalui mobile application. Proses ini
menentukan proses-proses selanjutnya.
Pada gambar 3.4 dijelaskan bahwa aplikasi
akan mencari device bluetooth yang aktif dan
menampilkannya dalam bentuk list. Setelah ditemukan
device bluetooth, maka user dapat memilih server yang
akan digunakan. Selanjutnya akan ada cek kondisi
apakah server tersedia/siap atau tidak, apabila tidak,
maka aplikasi akan menampilkan pesan error dan
kembali ke menu sebelumnya. Jika ternyata server
tersedia/siap, maka koneksi bluetooth antara
client/mobile phone dan server akan terbentuk.
8.1.2
Basic Flow
User membuka layar aplikasi pada mobile
phone untuk melakukan proses penjalinan
koneksi dengan server.
2. Sistem mencari server yang berada dalam
jangkauan sistem. Server yang dimaksud
adalah server yang memiliki koneksi
bluetooth dan sudah dalam kondisi on.
3. Sistem menampilkan server yang ada dalam
jangkauan sistem dalam bentu list pada
mobile device.
4. User memilih salah satu dari server yang
ada.
5. Sistem melakukan proses penjalinan koneksi
dengan server yang sudah dipilih oleh user.
1.
8.1.3
8.1.5
Post-Condition
Koneksi dengan server terjalin dan siap
digunakan untuk proses- proses yang lainnya.
8.2 Use Case Diagram Control Application
Use case Control Application ini memodelkan
proses yang dilakukan oleh user untuk melakukan
aktifitas pengontrolan terhadap aplikasi setelah proses
koneksi client-server dan penerimaan list aplikasi oleh
user berhasil dilakukan.
Gambar 5 Diagram Use Case Control Application
Use
case
Control
Application
ini
menggambarkan ketergantungan antara dua use case di
atas, yaitu sebelum user dapat melakukan pengontrolan
terhadap aplikasi, maka terlebih dahulu client harus
menerima list aplikasi yang dikirimkan dari server.
8.2.1
Activity Diagram Control Application
Diagram aktivitas Control Application dapat
dilihat pada gambar 3.8 berikut ini:
Alternate Flow
1. Bluetooth yang ada pada mobile device tidak
dalam keadaan on.
•
2.
User menyalakan bluetooth yang ada
pada mobile device
Tidak ditemukan server dalam jangkauan
sistem.
•
3.
Proses penjalinan koneksi berakhir
dengan status tidak ada server yang
ditemukan.
Penjalinan koneksi gagal dilakukan.
•
Aplikasi akan menampilkan respon
error dan kembali ke menu sebelumnya.
8.1.4
Pre-Condition
1. Bluetooth yang ada pada mobile device dalam
keadaan on.
2. Aplikasi server dalam keadaan running.
3. Server yang akan digunakan dalam kondisi
bluetooth on serta berada pada radius yang
dapat dijangkau oleh bluetooth yang dimiliki
oleh mobile device.
Iyus Irwanto - 5107.100.522
Gambar 6 Diagram Aktivitas Control Application
Pada gambar 3.8 activity diagram Control
Application di atas dijelaskan tentang proses
pengontrolan aplikasi. Saat user ingin melakukan
kontrol aplikasi, user harus melakukan proses
penjalinan koneksi client-server terlebih dahulu. Jika
penjalinan koneksi berhasil dilakukan, maka secara
otomatis client telah menerima list aplikasi yang akan
dikontrol. Kemudian user memilih command kontrol
yang diinginkan melalui mobile application. Setelah
user memilih command yang diinginkan, command
5
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
tersebut kemudian dikirimkan
dieksekusi menjadi sebuah event.
8.2.2
ke
server
untuk
Basic Flow
User melakukan proses penjalinan koneksi
dari client ke server dan pada saat yang
bersamaan client menerima list aplikasi yang
dikirimkan oleh server.
2. User memilih command kontrol aplikasi
yang diinginkan melalui mobile application.
3. Sistem mengirimkan command ke server
untuk dieksekusi.
4. Server mengeksekusi command menjadi
event.
1.
8.2.3
Alternate Flow
1. Jika proses penjalinan koneksi tidak berhasil
dilakukan.
•
Sistem akan berakhir dengan kondisi
penjalinan koneksi dari client ke server
tidak
bisa
terjalin
yang
akan
mengakibatkan user tidak dapat
melakukan pengontrolan aplikasi.
8.2.4
Pre-Condition
Proses penjalinan koneksi clien ke server
berhasil dilakukan.
8.2.5
Post-Condition
Command kontrol yang dikirimkan client bisa
diterima oleh server dan dapat dieksekusi menjadi
sebuah event.
Gambar 8 Diagram Aktivitas Browse File System
8.3.2
8.3 Use Case Diagram Browse File System
Use case Browse File System memodelkan
proses yang dilakukan user pada saat melakukan
browsing filesystem.
Gambar 7 Diagram Use Case Browse File System
Pada gambar 3.19 terdapat dua buah use case,
yaitu use case Browse File System dan use case Open
File. Kedua use case tersebut dihubungkan dengan
relasi include dari use case Browse File System ke use
case Open File. Hal ini berarti bahwa user
dimungkinkan untuk melakukan proses membuka file
yang dipilih setelah melakukan browse filesystem.
Basic Flow
User membuka aplikasi mobile unuk
menjalankan menu File System.
2. Sistem mengirimkan command ke server
untuk mengakses filesystem.
3. Server menerima command yang telah
dikirimkan dari client.
4. Sistem mengakses file system dan
mengambil list file/direktori.
5. Server mengirimkan list file/direktori yang
telah didapatkan ke client.
6. Dari list yang sudah diterima, user memilih
file/direktori yang ingin dibuka.
7. Sistem mengirimkan path file/direktori ke
server.
8. Server menerima command untuk kemudian
mengekseskusinya
untuk
membuka
file/direktori.
1.
8.3.3
Alternate Flow
1. Jika path yang diterima server merupakan
path direktori.
•
8.3.1
Activity Diagram Browse File System
Diagram aktivitas untuk proses Browse File
System ditunjukkan pada gambar 3.20 di bawah ini.
•
2.
Iyus Irwanto - 5107.100.522
Sistem akan mengeksekusinya untuk
membuka folder sesuai path yang
diterima.
Setelah list isi folder didapatkan oleh
list
tersebut
kemudian
server,
dikirimkan kembali ke client.
Jika path yang diterima server adalah path
dari suatu file.
6
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
•
Sistem
mengeksekusinya
untuk
membuka file sesuai path yang telah
diterima.
8.3.4
Pre-Condition
Status koneksi antara client dan server dalam
keadaan terjalin dengan baik.
8.3.5
Post-Condition
File yang dipilih oleh user dapat dibuka di sisi
server.
9. UJI COBA
Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah
semua fungsi pada aplikasi Java Mobile Remote Control
berjalan sesuai dengan yang diinginkan.
9.1 Uji Coba Mobile Application
9.1.1 Uji Coba Koneksi ke Server
Setalah tampilan menu pembuka user akan
melihat menu utama untuk mencari server seperti
ditunjukkan pada gambar 9 berikut ini.
Gambar 9 Tampilan Menu Utama
Dari tampilan Menu Utama gambar 9, user
dapat memulai dengan memilih tombol “Select” untuk
memulai proses pencarian bluetooth device yang akan
berperan sebagai server yang berbasis bluetooth.
Setelah user menekan “Select”, maka akan muncul
tampilan status sistem sedang melakukan pencarian
server (Gambar 4.3). Untuk keluar dari aplikasi user
dapat menekan “Exit”.
Gambar 2 Tampilan Status Pencarian Server
Untuk membatalkan proses pencarian server,
user dapat menekan “Cancel” dan kembali ke Menu
Utama (Gambar 4.2).
Jika ada server terdeteksi, maka sistem akan
memunculkan nama server dalam bentuk list seperti
pada gambar 10 di bawah ini.
Iyus Irwanto - 5107.100.522
Gambar 10 Tampilan Menu Select Server
Dari Menu Select Server (Gambar 10) di atas,
user kemudian dapat melakukan proses koneksi ke
server yang diinginkan. Untuk melakukannya, user
dapat menyorot server yang diinginkan kemudian
menekan “Select” atau “Back” untuk kembali ke menu
sebelumnya (Gambar 9).
Jika penjalinan koneksi ke server berhasil
dilakukan, maka sistem akan menampilkan list Menu
Pilihan seperti ditunjukkan pada gambar 11 di bawah
ini.
Gambar 11 Tampilan Menu Pilihan
Pada Menu Pilihan ini terdapat 7 (tujuh) menu
yang masing-masing memiliki spesifikasi kontrol yang
berbeda-beda. Menu-menu tersebut adalah Control
Mouse, Control Application, System, File System, Open
Media, Switch Appication dan Open URL. Berikut ini
hanya dijelaskan 2 (dua) fitur saja, yaitu Control
Application dan Browse File System yang keduanya
merupakan fitur utama dari aplikasi Java Mobile
Remote Control ini.
9.1.2 Uji Coba Control Application
Menu Pilihan Control Application ini
digunakan untuk melakukan kontrol pada aplikasi pada
sistem operasi Windows. Pada sistem ini tidak semua
aplikasi dalam sistem operasi Windows dapat dikontrol.
Hanya berapa aplikasi yang sering dan umum
digunakan pada saat presentasi yang dapat ditangani
oleh sistem.
Untuk memulai menggunakan menu ini user
dapat menyorot menu Control Application kemudian
menekan “Select”. Kemudian sistem akan menampilkan
aplikasi-aplikasi yang dapat dikontrol oleh user dalam
bentuk list seperti ditunjukkan pada gambar 12 berikut
ini.
7
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
Gambar 12 Tampilan Menu Pilihan Control Application
Untuk mengontrol salah satu aplikasi, user
dapat memilih aplikasi dengan menyorot aplikasi yang
diinginkan kemudian menekan “Select”. Setelah
pemilihan aplikasi dilakukan, maka sistem akan
menampilkan navigasi kontrol dalam bentuk list
(Gambar 13).
Berikut ini adalah antarmuka menu navigasi
kontrol yang muncul setelah user melakukan pemilihan
jenis aplikasi yang ingin dikontrol pada menu Control
Application (Gambar 12).
Selanjutnya sistem akan menampilkan isi file
system pada Windows dalam bentuk list seperti gambar
14 di atas. Seperti halnya pada Windows, Jika user ingin
melakukan browse file yang berada di dalam direktori
tertentu, user dapat memilih direktori yang dinginkan
kemudian menekan “Select”. Begitu juga jika user
menginginkan untuk membuka file, user dapat
menyorot file yang diinginkan untuk dibuka, kemudian
dengan menekan tombol “Select”, maka file yang telah
dipilih tersebut akan terbuka pada server. Untuk
kembali ke idirektori sebelumnya user dapat memilih
list “..” yang terletak pada indeks pertama kemudian
menekan “Select”.
9. 2 Uji Coba pada Server Application
Server application harus dijalankan pertama
kali sebelum mobile/client application. Karena posisi
server nanti adalah sebagai penyedia service yang dicari
oleh client, bukan sebaliknya. Saat perrtama kali
dijalankan user akan melihat tampilan seperti pada
gambar 15.
User dapat melakukan beberapa operasi pada
aplikasi server ini. Jika user ingin keluar dari aplikasi
server, user dapat menekan menu “File-Exit”. Untuk
melihat informasi yang berkaitan dengan aplikasi Java
Mocle RC, user dapat menekan “Help-About” atau
“Help-Index” untuk melihat petunjuk penggunaan
aplikasi.
Gambar 13 Tampilan Menu Pilihan Navigasi Kontrol
Jika user ingin mengeksekusi salah satu jenis
kontrol, user dapat memilih salah satu jenis kontrol
yang diinginkan kemudian menekan “Select” atau
“Back” untuk kembali ke menu sebelumnya (Gambar
12).
9.2.3 Uji Coba Browse File System
Dengan menggunakan Menu Pilihan File
System ini user dapat melakukan browse filesystem pada
Windows dan juga dapat membuka file dengan aplikasi
default. Untuk memulainya user dapat memilih menu
File System pada Menu Pilihan kemudian menekan
“Select”.
Gambar 15 Tampilan Antarmuka Server Application 1
Saat pertama kali dijalankan, status yang ada
pada aplikasi server adalah sedang menunggu koneksi
(Waitng for incoming connection…) dari client.
Jika koneksi antara client dan server telah
terjalin dengan baik, maka aplikasi server akan
menampilkan status bahwa client sudah terkoneksi
(Client connected…) dengan server. Kemudian setiap
aktivitas yang dilakukan client akan ditampilkan dalam
bentuk list ke dalam log area. Gambar 4.24 adalah hasil
uji coba tampilan Server Application setelah client dan
server berhasil terkoneksi dengan baik.
Gambar 14 Tampilan Menu Pilihan File System
Iyus Irwanto - 5107.100.522
8
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
Tabel 3 Hasil Uji Coba Proses Kontrol Remote
Gambar 16 Tampilan Antarmuka Server Application 2
9.3 Uji Coba Performa System
Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui
performa sistem untuk setiap proses yang dijalankan
dari jarak yang berbeda-beda dari perangkat server.
Selain itu pengujian ini juga dilakukan untuk
mengetahui kecepatan/response time dan kestabilan
sistem untuk masing-masing jarak yang digunakan.
Pengujian sistem dilakukan di dalam ruangan
kelas yang berukuran 10 x 9 meter. Pengujian dilakukan
sebanyak 5 (lima) kali dengan menggunakan jarak yang
berbeda-beda antara perangkat handphone/client dengan
server. Pengujian dimulai dari jarak 2 meter dan
berlanjut dengan kelipatannya.
Hasil uji coba pada tabel 4.2 di bawah ini adalah
hasil uji coba pada proses penjalinan koneksi yang
dilakukan dari client ke server. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui jangkauan sistem untuk melakukan
penjalinan koneksi pada range jarak tertentu yang
diujikan. Proses penjalinan koneksi ke server terdiri dari
2 (dua) tahap, yaitu Pencarian Server dan Koneksi ke
Server.
Sebagai data pembanding, pada tabel 4.4 di
bawah ini disajikan data response time pada masingmasing fitur di dalam Menu Pilihan jika dijalankan
secara manual, yaitu langsung dari perangkat server
(komputer).
Tabel 4 Hasil Uji Coba Proses Kontrol Manual
Tabel 2 Hasil Uji Coba Proses Koneksi ke Server
Untuk mengetahui performa fitur-fitur yang
terdapat pada sistem, diperlukan pengujian terhadap
fitur-fitur tersebut. Gambar 4.3 adalah tabel hasil uji
coba untuk semua fitur yang terdapat di dalam Menu
Pilihan, yaitu Control Mouse, Control Application,
System, File System, Open Media, Switch Application,
dan Open URL. Seperti halnya pengujian pada proses
penjalinan koneksi ke server, pengujian setiap fitur
dilakukan sebanyak 5 (lima) kali dengan menggunakan
range jarak yang berbeda pada masing-masing fitur.
Iyus Irwanto - 5107.100.522
10. KESIMPULAN
Dari pelaksanaan uji coba yang telah dilakukan
pada bab sebelumnya, didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Sistem sudah cukup memadai sebagai aplikasi
remote control, karena sistem dapat berjalan
cukup stabil pada jarak jangkauan sampai
dengan 10 meter.
2. Proses pengoperasian sistem tidak memerlukan
setting atau konfigurasi tertentu baik di sisi
server application maupun client/mobile
aaplication, sehingga hal ini sangat
memudahkan user dalam penggunaan.
3. Secara keseluruhan proses penjalinan koneksi
dari client ke server memerlukan waktu 17.36
detik, termasuk proses pencarian server
sekaligus koneksi dari client ke server.
9
MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PERIODE SEPTEMBER 2009
4.
5.
Pada proses pengujian semua fitur pada Menu
Pilihan, secara keseluruhan didapatkan ratarata response time sebesar 5.58 detik (Tabel
4.3). Sedangkan pada percobaan secara manual
didapatkan rata-rata response time sebesar 5.14
detik (Tabel 4.2). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa uji coba secara remote
hanya memiliki selisih response time 0.44 detik
atau 7.88 % lebih lama dari percobaan secara
manual.
Rata-rata response time yang dibutuhkan untuk
proses pengontrolan aplikasi (contoh :
Microsoft Power Point) tidak lebih dari 0.4
detik, sehinga sistem masih cukup baik untuk
menangani aktifitas presentasi.
11. SARAN
Berikut merupakan beberapa saran untuk
pengembangan sistem di masa yang akan datang,
berdasar pada hasil perancangan, implementasi, dan uji
coba yang telah dilakukan.
1. Diharapkan aplikasi ini pada sisi client/mobile
apllication dapat dikembangkan lagi sehingga
aplikasi ini tidak hanya dapat berjalan pada
mobile phone, tetapi juga dapat berjalan pada
mobile device yang lain seperti PDA dan
semacamnya.
2. Di masa yang akan datang diharapkan aplikasi
ini dapat mendukung multi platform. Jadi
aplikasi ini selain dapat berjalan pada sistem
operasi Windows, diharapkan aplikasi ini juga
dapat menangani pengontrolan aplikasi-aplikasi
pada sistem operasi lain (Contoh : Linux,
Macintosh)
yang
tentunya
mempunyai
spesifikasi kontrol yang berdeda dengan aplikasiaplikasi yang terdapat pada sistem operasi
Windows.
3. Dari sisi koneksi, sistem ini miungkin dapat
dikembangkan lagi dengan menggunakan
koneksi internet/GPRS. Jadi dengan demikian
jangkauan koneksi akan lebih luas daripada
jangkauan yang dimiliki oleh bluetooth.
4.
ava&catid=6:internet&Itemid=15 >.
[03] Eristiawan G., 2009, Pembuatan Perangkat
Lunak
Pemberi
Lokasi
Pada
Citra
Menggunakan Global Positioning System
(GPS), Tugas Akhir, Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Informasi ITS,
Surabaya.
[04] Sun Developer Network (SDN), 19 Mei 2009,
Using Java Dekstop API in Java SE 6
<URL:http://java.sun.com/developer/technicalA
rticles/J2SE/Desktop/javase6/desktop_api/ >
[05] Belajar Java, 21 Mei 2009, Java Untuk Pemula
<URL:http://java.lyracc.com/belajar/java-untukpemula/nama-file-direktori-dan-kelas-file >
[06] Siyamta Y., 16 Mei 2009, Pengantar Teknologi
Bluetooth. IlmuKomputer.com.
<URL:http://ilmukomputer.org/2008/11/25/pen
gantar-teknologi-bluetooth/>
[07] Bluetooth Range in Relation to Different Power
Classes, 21 Mei 2009
<URL:http://www.palowireless.com/INFOTOO
TH/knowbase/general/10.asp>
Dari sisi fitur, aplikasi ini mungkin dapat
dikembangkan lagi dengan menambahkan fitur
yang mendukung pengeksekusian perintahperintah terminal pada sistem operasi Linux dan
atau perintah-perintah pada command prompt
pada sistem operasi Windows.
12. DAFTAR PUSTAKA
[01] Wijaya A., Yulianti E., Abdurrahman S., 5 Juni
2009, Sistem Operasi
<URL:http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Sistem
Operasi/2008/240/04._Bahasa_Java-1.pdf >
[02] Perpustakaan Institut Teknologi Telkom, 30
Mei 2009, Java
<URL:http://www.ittelkom.ac.id/library/index.p
hp?option=com_content&view=article&id=32:j
Iyus Irwanto - 5107.100.522
10
Download