Petunjuk Praktis

advertisement
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1. Geografis, Administrasi, dan Kondisi Fisik
2.1.1 Geografis
Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu kabupaten dalam Provinsi Sumatera Selatan
yang secara geografis terletak pada posisi 1020 07’ 00” – 1030 40’ 10” Bujur Timur dan 20 20’
00” – 30 38’ 00” Lintang Selatan. Luas wilayah Kabupaten Musi Rawas adalah 1.236.582,66 Ha.
Berada di bagian barat Provinsi Sumatera Selatan, tempat pertemuan hulu Sungai Musi dengan
aliran Sungai Rawas.
Kabupaten Musi Rawas banyak terdapat sungai-sungai besar yang dapat dilayari, sebagian
besar sungai-sungai tersebut bermata air dari bukit barisan. Adapun sungai-sungai yang terdapat di
Kabupaten Musi Rawas terdiri dari Sungai Rawas, Sungai Lakitan, Sungai Kelingi, Sungai Rupit
dan Sungai Musi. Kabupaten Musi Rawas yang sebagian besar merupakan kawasan hutan dengan
beberapa jenis tumbuhan seperti jenis tanaman kayu merawan, sungkai, merbau, kolim, rotan dan
jenis tumbuhan kayu lainnya. Sedangkan jenis satwa seperti harimau, gajah, monyet, rusa dan
kijang, ayam hutan dan jenis satwa liar lainnya, merupakan jenis satwa yang sebagian besar masih
berada pada kawasan hutan di wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten/Kota
No
Nama DAS
Luas (Ha)
1
Musi
51.71
2
Rawas
67.23
3
Lakitan
70.08
4
Kelingi
49.53
5
Semangus
60.12
Sumber: Data Dasar DAS Musi Rawas Tahun 2000
2.1.2 Administrasi
Secara administratif wilayah Kabupaten Musi Rawas memiliki 21 (dua puluh satu ) kecamatan, dengan
luas wilayah mencapai +1.236.582,66 Ha dari luas keseluruhan wilayah Kabupaten Musi Rawas .
Daerah yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Musi Rawas mempunyai batas wilayah sebagai
berikut :

Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Provinsi Jambi di bagian utara

Sebelah Timur
: Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Musi Banyuasin

Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Kabupaten Lahat dan Kabupaten Empat Lawang

Sebelah Barat
Berbatasan dengan Kota Lubuklinggau dan Provinsi Bengkulu
Pada awal Tahun 2007 di Kabupaten Musi Rawas terjadi pemekaran wilayah kecamatan, pada
awalnya kecamatan yang ada 17 kecamatan yang di mekarkan menjadi 21 kecamatan.
Kecamatan hasil pemekaran tersebut antara lain : Kecamatan Sumber Harta hasil pemekaran dari
Kecamatan Batu Kuning Lakitan (BKL) Ulu, kemudian Kecamatan BKL Ulu berubah nama menjadi
Suku Tengah Lakitan (STL) Ulu. Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut hasil pemekaran
Kecamatan Muara Beliti, Kecamatan Suka Karya hasil pemekaran dari Kecamatan Jayaloka dan
Kecamatan Tuah Negeri merupakan daerah pemekaran dari Kecamatan Muara Kelingi.
Pada Bulan Mei tahun 2009, terjadi pemekaran wilayah administrasi desa dan kelurahan di
Kabupaten Musi Rawas, dari 261 desa/kelurahan dimekarkan menjadi 277 desa/kelurahan.
Pemekaran desa / kelurahan terjadi di:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kecamatan Nibung, Desa Jadi Mulya mekar menjadi Desa Jadi Mulya dan Desa Jadi Mulya I.
Kecamatan Rupit, Desa Batu Gajah mekar menjadi Desa Batu Gajah dan Batu Gajah Baru.
Desa Noman mekar menjadi Desa Noman dan Desa Noman Baru, Desa Lubuk Rumbai
mekar menjadi Desa Lubuk Rumbai dan Lubuk Rumbai Baru. Sedangkan Desa Bingin mekar
menjadi Desa Bingin dan Bingin Jaya.
Kecamatan Selangit, Desa Lubuk Ngin mekar menjadi Desa Lubuk Ngin dan Lubuk Ngin
Baru.
Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut, yaitu Desa Rantau Bingin mekar menjadi Desa
Rantau Bingin dan Simpang Gegas Temuan (Sigastu).
Kecamatan Muara Beliti ada 2 (dua) desa yaitu Desa Ketuan Jaya menjadi Desa Ketuan Jaya
dan Air Lesing. Desa Pedang menjadi Desa Pedang dan Satan Indah Jaya.
Kecamatan Muara Kelingi, Desa Lubuk Tua mekar menjadi Desa Lubuk Tua dan Lubuk Muda
Kecamatan STL Ulu, Desa Sukaraya mekar menjadi Desa Sukaraya dan Sukaraya Baru
Kecamatan Megang Sakti, ada 2 desa yakni Desa Muara Megang mekar menjadi Desa
Muara Megang dan Muara megang I. Desa Megang Sakti III mekar menjadi Desa Megang
Sakti III dan Mulyo Sari.
Tabel 2.2: Nama, Luas Wilayah Per-Kecamatan Dan Jumlah Kelurahan di Kabupaten Musi Rawas
No
Nama Kecamatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Rawas Ulu
Ulu Rawas
Rupit
Karang Jaya
Suku Tengah Lakitan Ulu
Selangit
Sumber Harta
Tugu Mulyo
Purwodadi
Muara Beliti
Tiang Pumpung Kepungut
Jaya Loka
Suka Karya
Muara Kelingi
Bulang Tengah Suku Ulu
Tuah Negeri
Muara Lakitan
Megang Sakti
Rawas Ilir
Karang Dapo
Nibung
Jumlah
Jumlah Desa
16 Desa
6 Desa
16 Desa
14 Desa
13 Desa
12 Desa
8 Desa
16 Desa
9 Desa
11 Desa
9 Desa
11 Desa
7 Desa
20 Desa
18 Desa
11 Desa
20 Desa
20 Desa
12 Desa
9 Desa
10 Desa
267 Desa
Jumlah
Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 kelurahan
2 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
1 Kelurahan
15 Kelurahan
Luas Wilayah
Administrasi
(Ha)
(%) thd total
498.169
62.77
1452.879
7.536
409.757
78.832
140.803
650.391
596.924
48.92
71.733
726.548
10.378
163.181
677.091
646.619
63.238
23.110
175.630
13.063
32.642
35.892
160.467
92.26
121.531
10.885
645.820
1.626
751.540
3.521
263.451
97.98
196.353
190
39.977
122.023
1.088.134
26.63
548.77
32.78
602.926
37.96
1.2365.8266
43.31
Terbangun
(Ha)
(%) thd total
498.169
4.03
1452.879
11.75
409.757
3.31
140.803
11.39
596.924
4.83
71.733
5.8
10.378
0.84
677.091
0.55
63.238
0.51
175.630
1.42
32.642
2.64
160.467
1.3
121.531
0.98
645.820
5.22
751.540
6.08
263.451
2.13
196.353
15.88
39.977
3.23
1.088.134
8.8
548.77
4.44
602.926
4.84
1.2365.8266
100
Sumber:Bagian Tata Pemerintahan dan BPS Kab. Musi Rawas 2011
Kecamatan dengan wilayah terluas adalah Kecamatan Muara Lakitan dengan luas ± 196.353,66
Km2 atau seluas 16,28% dari luas kabupaten. Terluas kedua adalah Kecamatan Karang Jaya
dengan luas seluas 13,71% dari luas kabupaten sedangkan Kecamatan Ulu Rawas ± 11,25% dari luas
kabupaten merupakan wilayah kecamatan terluas ketiga
Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Musi Rawas
Sumber: RTRW Kabupaten Musi Rawas
Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten Musi Rawas dan Cakupan Wilayah Kajian
Sumber : : RTRW Kabupaten Musi Rawas w 2008-2028
2.1.3 Kondisi Fisik
Kabupaten Musi Rawas mempunyai iklim tropis dan basah dengan curah hujan yang
bervariasi di mana setiap tahun jarang ditemukan bulan kering. Wilayah ini berada di
ketinggian 129 meter dpl, terdiri dari 66,5% dataran rendah yang subur dengan struktur 62,75%
tanah liat.
Keadaan alam wilayah Kabupaten Musi Rawas terdiri atas hutan potensial, sawah,
ladang, kebun karet, cadas dan kebun lainnya. Di sebelah barat terdapat dataran rendah
yang sempit dan berbatasan dengan bukit barisan, dataran ini semakin ke timur
semakin luas. Penyebaran jenis tanah di Kabupaten Musi Rawas terdiri dari :
1.
Aluvial dengan ciri warna coklat kekuning-kuningan terbentuk oleh endapan liat dan
pasir dijumpai di Kecamatan Tugumulyo dan Muara Kelingi. Tanah jenis ini seluas ±
8,05% dari luas kabupaten dan sangat cocok untuk tanaman padi dan palawijja.
2.
Litosol seluas ± 7,17% dari luas kabupaten baik dimanfaatkan untuk tanaman keras,
rumput- rumputan dan usaha ternak.
3.
Asosiasi Latisol hanya seluas ± 0,77 % dari luas kabupaten, terdapat di kecamatan STL
Ulu dan Rupit.
4.
Regosol luasnya sama seperti asosiasi latisol, di mana ± 55,89 % berada di
Kecamatan Muara Beliti dan ± 13,34 % di Kecamatan Rawas Ulu, yang diidentifikasi
sangat cocok untuk budidaya tanaman padi sawah, palawija dan tanaman keras lainnya.
5.
Podsolik seluas ± 37,72% dari luas kabupaten, merupakan jenis tanah terluas di
Kabupaten Musi Rawas. Sebagian besar terdapat di Kecamatan Rupit, Rawas ulu,
Muara Lakitan dan Kecamatan Jayaloka, baik untuk tanaman padi sawah, padi ladang
dan tanaman karet.
6.
Asosiasi Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Muara Lakitan dan Rawas Ilir, dengan
luas ± 29,59 % dari luas wilayah kabupaten.
7.
Komplek Podsolik hanya terdapat di Kecamatan Rawas Ulu.
Komplek
Podsolik
Asosiasi
Podsolik
29,59 %
Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tahun
Tahun
Nama
Kecamatan
n-5
n-….
n-1
n-5
n-….
Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
n-1
n-5
n-….
n-1
Kepadatan pddk
Tahun
n -…
n-1
Kec. A
Kec. B
Dst
Sumber:……
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Nama
Kecamatan
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
Tahun
n+….
Tahun
n+….
N
Kec. A
Kec. B
Dst
Sumber:…..
n+4
n
n+4
Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
n
n+….
n+4
Kepadatan Pddk
Tahun
n-….
n-1
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten/Kota …. Tahun 20…. – 20….
No
A
a.1
a.1.1
a.1.2
a.1.3
a.1.4
a.2
a.2.1
a.2.2
a.2.3
a.3
a.3.1
a.3.2
a.3.3
a.3.4
a.3.5
B
Realisasi Anggaran
Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3)
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pajak daerah
Retribusi daerah
Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan
Lain-lain pendapatan daerah yang sah
Dana Perimbangan (Transfer)
Dana bagi hasil
Dana alokasi umum
Dana alokasi khusus
Lain-lain Pendapatan yang Sah
Hibah
Dana darurat
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus
Bantuan keuangan dari provinsi/pemerintah daerah
lainnya
Belanja (b1 + b.2)
Tahun
n-4
n-3
n-2
n-1
N
Rata2 pertumbuhan
b.1
b.1.1
b.1.2
b.1.3
b.1.4
b.1.5
b.1.6
b.1.7
b.1.8
b.2
b.2.1
b.2.2
b.2.3
Belanja Tidak Langsung
Belanja pegawai
Bunga
Subsidi
Hibah
Bantuan sosial
Belanja bagi hasil
Bantuan keuangan
Belanja tidak terduga
Belanja Langsung
Belanja pegawai
Belanja barang dan jasa
Belanja modal
C
Pembiayaan
Surplus/Defisit Anggaran
Sumber
: Realisasi APBD tahun … - …, diolah
Keterangan
:n = tahun penyusunan buku putih sanitasi
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten/Kota….. Tahun 20… - 20….
No
SKPD
1
1.a
1.b
PU-CK
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Tahun
n-4
n-3
n-2
n-1
N
Rata2
pertumbuhan
2
2.a
2.b
3
3.a
3.b
4
4.a
4.b
5
5.a
5.b
6
6.a
6.b
n
n.a
n.b
KLH
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Kimtaru
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Dinkes
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Bappeda
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
Bapermas
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
SKPD lainnya (sebutkan)
Investasi
operasional/pemeliharaan (OM)
8
Belanja Sanitasi (1+2+3+…n)
9
Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na)
10
Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb)
11
Belanja Langsung
12
Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung(8/11)
13
Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi
(9/8)
14
Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8)
Sumber
: Realisasi APBD tahun … - …., diolah
Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait
dengan sanitasi
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten/Kota ….Tahun 20… - 20…
No
Deskripsi
1
Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota
2
Jumlah Penduduk
Tahun
n-4
n-3
n-2
n-1
Rata-rata
n
Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2)
Sumber : APBD dan BPS, diolah
Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 20… - 20…
No
1
Deskripsi
PDRB harga konstan (struktur perekonomian)
Tahun
2006
2007
2008
2009
N
(Rp.)
2
Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.)
3
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber :
Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten Musi Rawas
Sumber : RTRW Kabupaten Musi Rawas
Peta 2.4: Rencana pola ruang Kabupaten Musi Rawas
Sumber : RTRW Kabupaten Musi Rawas
Tabel 2.9: Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten/Kota ( Di Data Setiap Kecamatan yang
ada)
No
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
Agama
Kecamatan
SD
SLTP/SMP
SMA
SMK
MI
MTs
MA
1
Rawas Ulu
24
5
1
-
2
3
3
2
Ulu Rawas
10
2
1
-
1
-
-
3
Rupit
23
4
3
-
3
4
1
4
Karang Jaya
18
3
1
-
1
2
1
5
Suku Tengah Lakitan Ulu
24
6
1
-
2
1
-
6
Selangit
16
3
1
-
-
1
1
7
Sumber Harta
16
3
1
-
1
2
-
8
Tugu Mulyo
32
8
3
3
2
4
1
9
Purwodadi
13
2
1
-
1
1
-
10
Muara Beliti
20
4
2
1
-
-
-
11
Tiang Pumpung Kepungut 11
1
1
-
-
-
-
12
Jaya Loka
16
2
1
-
-
2
-
13
Suka Karya
11
3
2
-
1
1
1
14
Muara Kelingi
33
7
2
1
2
3
2
15
Bulang Tengah Suku Ulu
26
6
2
-
1
2
-
16
Tuah Negeri
21
4
2
1
1
3
1
17
Muara Lakitan
33
7
1
-
2
1
-
18
Megang Sakti
33
8
2
-
3
4
1
19
Rawas Ilir
21
5
1
-
4
3
-
20
Karang Dapo
11
3
1
-
8
2
-
21
Nibung
16
4
1
-
2
-
1
428
90
31
6
37
39
13
Jumlah
Sumber : Musi Rawas dalam Angka Tahun 2011.
Tabel 2.10: Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Nama Kecamatan
Jumlah keluarga miskin (KK)
Kec. A
Kec. B
Kec. C
Dst
Sumber:…..
Tabel 2.11: Jumlah rumah per kecamatan
Nama Kecamatan
Kec. A
Kec. B
Kec. C
Dst
Sumber:…..
Jumlah Rumah
Gambar 2.1: Struktur organisasi pemerintah daerah Kabupaten/Kota
Catatan :
Di diskusikan dengan anggota pokja
Download