pentingnya pengelolaan kelas dalam pembelajaran

advertisement
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
PENTINGNYA PENGELOLAAN KELAS DALAM
PEMBELAJARAN
HUSNI EL HILALI
Abstrak
Kemampuan mengelola kelas menjadi salah satu ciri guru yang
profesional. Pengelolaan kelas diperlukan karena dari waktu ke
waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu berubah. Karena
itu kemampuan kelas selalu diarahkan untuk mewujudkan
suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
kemampuan
agar
terlaksana
kegiatan
pembelajaran
sebagaimana yang diharapkan.
Kata Kunci : pengelolaan kelas, pembelajaran, efektif
A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan hal yang
penting bagi suatu negara untuk menjadi negara maju, kuat, makmur
dan sejahtera. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
tidak bisa terpisah dengan masalah pendidikan bangsa. Menurut
Mulyasa (2006:3) ”Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang harus
diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat
berkontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang berkualitas, (3) guru
dan tenaga kependidikan yang yang professional.
Guru yang professional salah satu cirinya adalah guru yang
mampu mengelola kelas dengan baik. Di kelas, segala aspek
pendidikan pengajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala
kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat
individualnya; kurikulum dengan segala komponennya; dan materi
serta sumber pelajaran dengan segala pokok bahasanya bertemu
dan berpadu serta berinteraksi di kelas. Bahkan
hasil
dari
pendidikan dan pengajaran sangat ditentukan oleh apa yang
terjadi di kelas. Oleh sebab itu sudah
selayaknyalah kelas
dikelola dengan professional.
Pengelolaan kelas diperlukan karena dari hari ke hari bahkan
dari waktu ke waktu tingkah laku dan perbuatan siswa selalu
berubah. Hari ini siswa dapat belajar dengan baik dan tenang, tetapi
besok belum tentu. Kemarin terjadi persaingan yang sehat dalam
kelompok, sebaliknya dimasa mendatang boleh jadi persaingan itu
129
Husni El Hilali, Pentingnya Pengelolaan …
kurang sehat. Kelas selalu dinamis dalam bentuk perilaku,
perbuatan, sikap, mental, dan emosional siswa.
B. Pengertian Pengelolaan Kelas
Ahmad (2004) menyatakan “Pengelolaan kelas adalah segala
usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar
yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk
belajar dengan baik sesuai kemampuan”.
Pengelolaan kelas
merupakan usaha sadar, untuk mengatur kegiatan proses belajar
mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada
persiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga,
pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar
mengajar dan pengaturan, waktu, sehingga proses belajar mengajar
berjalan dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
Made Pidarta (2007) “Pengelolaan kelas adalah proses seleksi
dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi
kelas”. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara
sistem atau organisasi kelas, sehingga anak didik dapat
memanfaatkan kemampuannya, bakat, dan energinya pada tugastugas individual. Sudirman (dalam Djamarah 2006:172)”
Pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan
potensi kelas”. Kelas mempunyai peranan dan fungsi tertentu dalam
menunjang keberhasilan proses interaksiedukatif, agar memberikan
dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk belajar, kelas
harus dikelola sebaik-baiknya oleh guru.
“Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan guru untuk menciptakan
iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi
gangguan dalam pembelajaran” (Mulyasa 2006:91). Sedangkan
menurut Sudirman (dalam Djamarah 2006:177) ”Pengelolaan kelas
adalah upaya mendayagunakan potensi kelas”. Ditambahkan lagi
oleh Nawawi (dalam Djamarah 2006:177) ”Manajemen atau
pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam
mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan
yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegitankegiatan yang kreatif dan terarah ”. Arikunto (1992) juga
berpendapat “ bahwa pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau
yang membantu dengan maksud agardicapai kondisi optimal
sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang seperti
diharapkan”. Pengelolaan dapat dilihat dari dua segi, yaitu
pengelolaan yang menyangkut siswa dan pengelolaan fisik
(ruangan, perabot, alat pelajaran).
130
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
Berdasar pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pengelolaan kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur
kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis yang mengarah
pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar,
mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan
dengan baik dan tujuan kurikuler dapat tercapai.
C. Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Ahmad (2004) bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah
sebagai berikut:
1) Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan
belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan
siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
2) Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar.
3) Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
4) Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
5) Tujuan pengelolaan kelas menurut Sudirman (dalam Djamarah
2006:170) pada hakikatnya terkandung dalam tujuan pendidikan.
Tujuan pengelolaan kelas adalah penyediaan fasilitas bagi
macam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan
itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja. Terciptanya
suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin,
perkembangan intelektual, emosional, dan sikap serta apresiasi
pada siswa. Sedangkan Arikunto (dalam Djamarah 2006:178)
berpendapat bahwa tujuan pengelolaan kelas adalah agar setiap
anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
D. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
“Secara umum faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas
dibagi menjadi dua golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern
siswa.” (Djamarah 2006:184). Faktor intern siswa berhubungan
dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian siswa
denga ciri-ciri khasnya masing-masing menyebabkan siswa berbeda
dari siswa lainnya sacara individual. Perbedaan sacara individual ini
dilihat dari segi aspek yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan
psikologis.
131
Husni El Hilali, Pentingnya Pengelolaan …
Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana
lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa,
jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di kelas akan
mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas,
misalnya dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah
terjadi konflik. Sebaliknya semakin sedikit jumlah siswa di kelas
cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah (2006:185) menyebutkan “Dalam rangka memperkecil
masalah gangguan dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan
prinsip-prinsip pengelolaan kelas sebagai berikut.
1). Hangat dan Antusias
Hangat dan Antusias diperlukan dalam proses belajar
mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu
menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya
akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2). Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahanbahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk
belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah
laku yang menyimpang.
3). Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola
interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi
munculnya
gangguan,
meningkatkan
perhatian
siswa.
Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan
kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4). Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi
mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan siswa serta menciptakan iklim belajarmengajar yang
efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya
gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak
mengerjakan tugas dan sebagainya.
5). Penekanan pada Hal-Hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus
menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari
pemusatan perhatian pada hal-hal yang negative. Penekanan
pada hal-hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif daripada mengomeli
tingkah laku yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan
132
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
dengan pemberian penguatan yang positif dan kesadaran guru
untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya
proses belajar mengajar.
6). Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat
mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya
menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung
jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak
didiknya ikut berdisiplin dalam segala hal.
F.
Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
1). Pendekatan Kekuasaan
Ciri yang utama pada pendekatan ini adalah ketaatan pada
aturn yang melekat pada pemilik kekuasaan. Guru mengontrol
siswa dengan ancaman, sanksi, hukuman dan bentuk disiplin
yang ketat dan kaku.
2). Pendekatan Kebebasan
Pengelolaan kelas bukan membiarkan anak belajar dengan
bebas tanpa batas tetapi memberikan suasana dan kondisi
belajar yang memungkinkan anak merasa merdeka, bebas,
nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan
belajar.
3). Pendekatan Keseimbangan Peran
Pendekatan ini dilakukan dengan member seperangkat
aturan yang disepakati guru dan murid. Isi aturan berkaitan
dengan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan
guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di
kelas dan aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan murid
selama belajar.
4). Pendekatan Pengajaran
Pendekatan ini menghendaki lahirnya peran guru untuk
mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang
kurang menguntungkan proses pembelajaran. Peranan guru
adalah merencanakan dan mengimplementasikan pengajaran
yang baik.
5). Pendekatan Suasana Emosi dan Sosial
Goleman (1995) dalam hasil penelitiannya menyebutkan
bahwa belajar tanpa keterlibatan emosional dan kegiatan saraf,
kurang dari yang dibutuhkan untuk merekatkan pelajaran dalam
133
Husni El Hilali, Pentingnya Pengelolaan …
ingatan. Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan
proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan
hubungan social yang positif dalam kelas. Suasana hati yang
saling mencintai antar guru dan murid-murid penting dalam
menciptakan hubungan social pembelajaran.
6). Pendekatan Kerja Kelompok
Dalam pendekatan ini, peran guru adalah mendorong
perkembangan dan kerja sama kelompok. Pengelolaan kelas
dengan proses kelompok memerlukan kemampuan guru untuk
menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompok
menjadi kelompok yang produktif, dan selain itu guru harus pula
dapat menjaga kondisi itu agar tetap baik. Untuk menjaga
kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan
semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi
masalah-masalah pengelolaan.
7). Pendekatan Elektis atau Pluralistik
Pendekatan elektis (electic approach) ini menekankan pada
potensialitas, kreatifitas, dabn inisiatif wali atau guru kelas
dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan
situasi yang dihadapinya. Penggunaan pendekatan itu dalam
suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan dalam
situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga
pendekatan tersebut. Pendekatan elektis disebut juga
pendekatan pluralistik, yaitu pengelolaan kelas yang berusaha
menggunakan berbagai macam pendekatan yang memiliki
potensi untuk dapat menciptakan dan mempertahankan suatu
kondisi memungkinkan proses belajar mengajar berjalan efektif
dan efisien. Guru memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan tersebut sesuai dengan kemampuan dan selama
maksud dan penggunaannnya untuk pengelolaan kelas disini
adalah suatu set (rumpun) kegiatan guru untuk menciptakan
dan
mempertahankan
kondisi kelas yang
memberi
kemungkinan proses belajar mengajar berjalan secara efektif
dan efisien.
G.
134
Komponen-Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
Komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas ini pada
umumnya dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang
berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal (bersifat preventif) dan keterampilan yang
berhubungan dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal
(Djamarah 2006:186).
Edu-Bio; Vol. 3, Tahun 2012
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan
pemeliharaan kondisi belajar yang optimal terdiri dari keterampilan
sikap tanggap, membagi perhatian, pemusatan perhatian
kelompok. Keterampilan suka tanggap ini dapat dilakukan dengan
cara memandang secara seksama, gerakan mendekat, memberi
pertanyaan, dan memberi reaksi terhadap gangguan dan
ketakacuhan. Keterampilan memberi perhatian adalah dengan
cara visual dan verbal. Tetapi memberi tanda, penghentian
jawaban, pengarahan dan petunjuk yang jelas, penghentian
penguatan, kelancaran dan percepatan, merupakan sub bagian
dari ketrampilan pemusatan perhatian kelompok.
Masalah modifikasi tingkah laku, pendekatan pemecahan
masalahkelompok, dan menemukan serta memecahkan tingkah
laku yang menimbulkan masalah, adalah tiga buah strategi yang
termasuk ke dalam ruang lingkup ketrampilan yang berhubungan
dengan pengembangan kondisi belajar yang optimal.
H. Penutup
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan
pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu
perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya
secara optimal. Di dalam kelas guru melaksanakan dua kegiatan
pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas.
Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua
komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi
diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang
telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.
Keberhasilan guru mengajar di kelas tidak cukup bila hanya
berbekal pada pengetahuan tentang kurikulum, metode mengajar,
media pengajaran, dan wawasan tentang materi yang akan
disampaikan kepada anak didik. Di samping itu guru harus
menguasai kiat manajemen kelas. Guru hendaknya dapat
menciptakan
dan
mempertahankan
kondisi
kelas
yang
menguntungkan bagi anak didik supaya tumbuh iklim pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas,
fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan
untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi
kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
135
Husni El Hilali, Pentingnya Pengelolaan …
DAFTAR BACAAN
Ahmad, Rohani. 2004. pengelolaan pengajaran. Jakarta. Rhineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta,
Jakarta.
E. Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung,
Remaja Rosda Karya
Faturrahman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar
Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep
Islami. PT Refika Aditama, Bandung.
http://meilanikasim.wordpress.com/2010/04/12/makalah-manajemenkelas/
http://one.indoskripsi.com/node/10486
http://sekolah-dasar.blogspot.com/2009/02/pendekatan-dalampengelolaan kelas.html
http://gurukreatif.wordpress.com/2008/03/26/6-indikator-pengelolaankelas-yang-berhasil/
Rachman, Maman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
Sardiman. 2004. Strategi Belajar Mengajar. RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
Suharsimi, Arikunto. 1992. Pengelolaan Kelas dan Siswa (Sebuah
Pendekatan Evaluatif). Jakarta, Rajawali
Sutikno, Sobry. 2005. Pembelajaran Efektif, Apa dan Bagaimana
Mengupayakannya, NTP Press. Mataram.
136
Download