SIARAN PERS DEPARTEMEN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I. Ridwan Rais No. 5 Jakarta 10110 Telp/Fax. 021-23528400/23528456 www.depdag.go.id Mendag Resmikan Pasar Lelang Komoditas Agro ke-20 di Daerah Istimewa Yogyakarta Yogyakarta, 16 Februari 2009 – Departemen Perdagangan hari ini secara resmi membuka Penyelenggara Pasar Lelang Komoditas Agro yang ke-20 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Peresmian yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu ini, diselenggarakan di Gedung Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY dan dihadiri oleh Gubernur DIY, para walikota/bupati, dinas-dinas terkait, pelaku usaha serta pimpinan BPD se-Indonesia. Pada peresmian pasar lelang tersebut Mendag dan Gubernur DIY menyaksikan penandatanganan Sistem Resi Gudang dan Pasar Lelang oleh Dirut Bank DKI, Winny E. Hassan, selaku Ketua Asbanda (Asosiasi Bank Pembangunan Daerah) dan Kepala Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) Depdag, Deddy Saleh. Pasar lelang di Yogyakarta ini merupakan pasar lelang perdana di D.I Yogyakarta, berada di bawah pembinaan, pengaturan dan pengawasan Bappebti. Dengan diresmikannya pasar lelang di Yogyakarta, jumlah penyelenggara pasar lelang meningkat menjadi 20 lokasi yang tersebar di 18 provinsi seluruh Indonesia. “Pengembangan Pasar Lelang bertujuan untuk mempersingkat mata rantai perdagangan dengan mempertemukan penjual dan pembeli secara langsung. Ini akan meningkatkan posisi tawar para petani dalam upaya meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, pasar lelang akan menciptakan harga yang transparan dan dapat dijadikan acuan, mendorong dan meningkatkan mutu produksi sehingga akan meningkatkan daya saing, serta mewujudkan kepastian dan perluasan pemasaran,” kata Mendag. Selama tahun 2008 lalu, kegiatan pelaksanaan pasar lelang di 17 provinsi (19 lokasi) sebanyak 110 kali transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,63 triliun. Berdasarkan nilai transaksi daerah penyelenggara, 5 (lima) besar transaksi tertinggi adalah, Provinsi Jawa Tengah di urutan teratas, dengan transaksi sebesar Rp 448 miliar, diikuti oleh Jawa Timur (Rp 436 miliar), Bali (Rp 259 miliar), Jawa Barat (Rp 103 miliar), dan Sulawesi Selatan (Rp 79 miliar). Walaupun masih cukup baik, jumlah tersebut menurun sebanyak 32 kali frekuensi lelang (22,5%) atau nilai transaksi sebesar Rp 90,7 miliar (5,27%) dibandingkan tahun 2007. Hal ini disebabkan anggaran penyelenggaraan pasar lelang oleh Dinas Perindag Provinsi yang selama ini dibiayai oleh APBN dan APBD mengalami penurunan. Jumlah komoditas yang ditransaksikan di pasar lelang juga mengalami penurunan. Penurunan disebabkan karena komoditas yang ditawarkan mulai terseleksi sesuai dengan kebutuhan pihak pembeli. Sepanjang tahun 2008, jumlah komoditas sebanyak 115 jenis, menurun dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 130 jenis. Adapun lima teratas komoditas yang banyak ditransaksikan adalah sapi, beras, rumput laut, kopi, dan kopra. Untuk bulan Januari 2009, nilai transaksi pasar lelang telah mencapai Rp 125,6 miliar, dengan jumlah penjual sebanyak 155 orang dan pembeli 30 orang. Komoditaskomoditas yang ditransaksikan antara lain beras, cabe, coklat, damar, gabah, garam, gula pasir, jagung, kentang, kubis/kol, kopra, minyak goreng sawit, rumput laut, sapi dan tomat. Di tahun 2009 ini, Bappebti akan merencanakan revitalisasi/swastanisasi pasar lelang di 5 provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan. Tujuannya agar penyelenggaraan pasar lelang ke depan dilakukan secara profesional, efisien, efektif dan transparan, sehingga manfaatnya semakin banyak dan jangkuanya semakin luas. -- selesai -Informasi lebih lanjut, hubungi: Kepala Pusat Humas Telp/Fax: 021-23528400/23528456 Email: [email protected]