HUBUNGAN TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI CORPORATE SOCIAL RESPPONSIBILITY, GOOD CORPORATE GOVERNANCE DENGAN EARNING RESPONSE COEFFICIENT, PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Lina Puspitasari, Abdul Wahid Mahsuni dan M. Cholid Mawardi ABSTRACT Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk mengetahui pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Untuk mengetahui hubungan tingkat pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah empiris, yaitu penelitian yang menguji hipotesis dan menekan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan teknik analisis data yaitu regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Terdapat pengaruh pengungkapan Good Corporate Governance pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Terdapat pengaruh pengungkapan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3) Terdapat hubungan tingkat pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dengan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Tingkat Pengungkapan Informasi Corporate Social Respponsibility, Good Corporate Governance dan Earning Response Coefficient. ABSTRACT The purpose of this research is 1) To know the influence of Corporate Social Responsibility disclosure to Earning Response Coefficient at Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange 2) To know the influence of Good Corporate Governance to Earning Response Coefficient at Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. 3) To know the correlation level of Corporate Social Responsibility disclosure, Good Corporate Governance to Earning Response Coefficient at Manufacturing company listed in Bursa Efek Indonesia. The type of research used in this study is empirical, ie research that tests hypotheses and presses on testing theories through measurement of research variables with numbers and perform data analysis with statistical procedures. The population in this study are all Manufacturing Companies listed in Indonesia Stock Exchange with data analysis technique that is multiple linear regression with F test and t test. Based on the results of research and discussion that has been done then can be drawn conclusion as follows: 1) There is influence of disclosure Corporate Social Responsibility on Manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. 2) There is influence of Good Corporate Governance disclosure on Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. 3) There is influence of disclosure of Earning Response Coefficient at Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange 3) There is relationship of disclosure level of Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance with Earning Response Coefficient at Manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange. Keywords: Disclosure Rate of Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance and Earning Response Coefficient. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan suatu sarana atau media informasi penting bagi pemilik modal, stakeholders, dan masyarakat umum.Sehingga diharapkan laporan tersebut harus dipublikasikan dengan sebenarnya. Dengan adanya pengungkapan laporan keuangan dapat memberikan informasi yang mendasar bagi para investor dan calon investor untuk pengambilan keputusan investasi. Adanya informasi yang lengkap akurat dan tepat waktu memungkinkan investor melakukan pengambilan keputusan secara rasional sehingga informasi yang diperoleh sesuai yang diharapkan (Purwaningsih 2011) Dunia bisnis saat ini menuntut perusahaan untuk mampu menyeimbangkan pencapaian kinerja ekonomi (profit),kinerja sosial (people), dan kinerja lingkungan (planet) atau disebut triple buttom-line performamce.Orientasi praktik bisnis yang selama ini pada maksimalisasi laba perlu dikaji ulang. Karena dengan mengejar laba semaksimal mungkin, secara jangka pendek akan menimbulkan keberhasilan, namun untuk jangka panjang hal tersebut bisa menimbulkan masalah bagi perusahaan karena adanya resistensi dari masyarakat dan stakeholder lainnya (Lako,2010:55). Dengan menerapkan (CSR) Corporate Social Responsibility diharapkan perusahaan memperoleh ligitimasi masyarakat yang merupakan faktor strategis bagi perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan kedepan (Hadi,2011:87). Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu aturan yang mengarahkan semua elemen perusahaan untuk berjalan bersama-sama guna mencapai tujuan perusahaan (Hafidzah, 2013). GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan secara menyeluruh. Selain itu, implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat untuk menambah dan memaksimalkan nilai perusahaan (Retno dan Priantinah, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Rustiarrini (2010) dan Permanasari (2010) menyimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh pada nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang menerapkan CSR dan Good Coorporate Governance mengharapkan akan direspon positif oleh para pelaku pasar. Respon pasar terhadap informasi laba akuntansi dapat dilihat dari tingkat (ERC) Earning Response Coefficient. ERC dapat digunakan untuk menghitung nilai saham sebenarnya dengan menggunakan data keuangan perusahaan yang dapat menjadi dasar penilaian para investor untuk menentukan reaksi pasar atas informasi laba dalam return saham perusahaan. Dengan demikian ERC sangat penting bagi para investor untuk mengambil keputusan karna dapat menunjukan baik buruknya kualitas laba tergantung pada abnormal return saham yang dilihat dari naik turunnya harga saham dan harga pasar berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, semakin besar ketidak pastian prospek usaha perusahaan dimasa datang maka ERC akan semakin rendah. Sehingga dengan adanya pengungkapan (CSR) corporate social responsibility dan lingkungan dapat meningkatkam (ERC) earning response coefficient perusahaan. Semakin luas ( semakin banyak ) informasi tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diungkapkan perusahaan, investor tidak lagi hanya memperhatikan informasi laba perusahaan dalam berinvestasi. Daud (2008) meneliti Pengaruh Corporate Sosial Responsibility Disclosure, Timeliness, Dan Debt To Equity Ratio Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empires Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia), diperoleh kesimpulan bahwa secara simultan Corporate Sosial Responsibility Disclosure, Timeliness, Dan Debt To Equity Ratioberpengaruh negative terhadap Earning Response Coefficient.Sedangkan secara parsial Corporate Sosial Responsibility Disclosure berpengaruh positif terhadap Earning Response Coefficient. Utaminingtyas dan Halik (2010) meneliti hubungan antara Corporate Social Responsesibility dan Earning Response Coefficient pada 41 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara CSR dan ERC dan pengungkapan CSR dengan pengungkapan sukarela sebagai variabel moderat berpengaruh terhadap ERC. Pengungkapan sukarela sebagai variabel moderat antara indeks CSR dan ERC tidak berpengaruh signifikan setelah melibatkan ukuran perusahaan dan struktur modal sebagai variabel kontrol. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang dirumuskan adalah: 1)Apakah pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 2)Apakah pengungkapan Good Corporate Governance berpengaruh pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 3)Apakah pengungkapan Earning Response Coeeficient berpengaruh pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? 4)Bagaiman hubungan tingkat pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dengan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ? TINJAUAN PUSTAKA Teori signal menekankan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Menurut Jogiyanto (2000: 392) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (Good News) atau signal buruk (Bad News). Menurut Jama’an (2001) signaling teohry mengemukakan tentang bagimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa saja yang sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Disclosure adalah pengungkapan atau penjelasan, pemberian informasi oleh perusahaan, baik yang positif maupun yang negative, yang mungkin berpengaruh atas suatu keputusan investasi. Evans (2003) membatasi pengertian pengungkapan hanya pada hal-hal yang menyangkut laporan keuangan. Pernyataan manajemen dalam surat kabar atau media masa lain serta informasi diluar lngkup pelaporan keuangan tidak termasuk pengertian pengungkapan Banyak istilah untuk mengartikan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate Social Responsibility/CSR) dan juga beragam definisinya.Corporate Social Responsibility (CSR) adalah pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan nilai-nilai etika, memenuhi kaidah-kaidah dan keputusan hokum dan mengharagai manusia, masyarakat dan lingkungan. Ada berbagai versi tentang definisi Corporate Social Responsibility (CSR) antara lain sebagai berikut : 1) The World Business Council for Subtainable Development (WBCSD): Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis untuk memberikankontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan, melalui kerja sama dengan para karyawan serta perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas setempat maupun masyarakat umum untuk meningkatkan kualitas kehidupan dengan cara yang bermanfaat baik bagi bisnis sendiri maupun untuk pembangunan. 2) International Finance Corporation: komitmen dunia bisnis untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan melalui kerjasama dengan karyawan, keluarga mereka, komunitas local dan masyarakat luas untuk meningkatkan kehidupan mereka melalui cara-cara yang baik bagi bisnis maupun pembangunan. 3)Institute Of Chartered Accountans, England and wales: jaminan bahwa organisasi-organisasi pengelola bisnis mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, searaya memaksimalkan nilai bagi pemegang saham (shareholder) mereka. 3) Canadian Government: kegiatan usaha yang mengintegrasikan kegiatan ekonomi, lingkungan dan socialke dalam nilai, budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi perusahaan yang dilakukan secara transparan dan bertanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan berkembang. 4)European Commission: sebuah konsep dengan mana perusahaan mengintegrasikan perhatian terhadap sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksinya dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) berdasarkan prinsip kesukarelaan. 5)CSR Asia: komitmen perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan berdasarkan prinsip ekonomi, sosial, dan ekonomi seraya menyeimbangkan beragam kepentingan para stakeholder Menurut Daniri (2008) terdapat dua hal yang dapat mendorong perusahaan menerapkan CSR, yaitu bersifat dari luar perusahaan ( external drivers) dan dari dalam perusahaan (internal drivers). Termasuk kategori pendorong dari luar, misalnya adanya regulasi, hukum, dan diwajibkannya Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Pemerintah melalui Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) telah memberlakukan audit proper (program penilaian peningkatan kinerja perusahaan). Pendorong dari dalam perusahaan terutama bersumber dari perilaku manajemen dan pemilik perusahaan (stakeholders), termasuk tingkat kepedulian/tanggung jawab perusahaan untuk membangun masyarakat sekitar (Community Development Responsibility) Corporate Governance adalah rangkaian proses terstruktur yang digunakan untuk mengelola serta mengarahkan atau memimpin bisnis atau usaha usaha korporasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai perusahaan serta komunitas usaha. Terdapat beberapa pemahaman tentang pengertian corporate governance. Menurut Suprayitno., et al. (2009) IICG (The Indonesian Institute for Corporate Governance), pengertian Good Corporate Governance dapat didefinisikan sebagai struktur, sistem, dan proses yang digunakan oleh organisasi perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku. Umumnya dalam mengetahui kualitas laba yang baik dapat diukur dengan menggunakan Earnings Response Coefficient, yang merupakan bentuk pengukuran kandungan informasi dalam laba. Pengertian koefisien respon laba ( earning response coefficient) menurut Cho dan Jung (1991) dalam Murwaningsih (2008) adalah sebagi berikut: Koefisien respon laba didefinisikan sebagai efek setiap dolar unexpected earnings terhadap return saham, dan biasanya diukur dengan slopa koefisien dalam regresi abnormalreturns saham dan unexpectedearning. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka apat digambarkan kerangka konseptuak penelitian sebagai berikut : CSR GCG Perusahaan Manufaktur ERC Gambar 2.2 kerangka konseptual Keterangan : Berdasarkan kerangka konseptual tersebut bahwa terdapat informasi CSR & GCG berhubungan dengan ERC pada perusahaan sektor Manufaktur, dan terdapat tingkat pengungkapan informasi CSR dan GCG dengan ERC pada perusahaan sektor Manufaktur yang terdaftar di BEI METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian empiris, yaitu penelitian yang menguji hipotesis dan menekan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indrianto dan Supomo, 2002:12). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan criteria tertentu dengan tujuan penelitian (Arikunto, 1998) Data yang terkait dalam penelitian ini diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) situs www.bapepam.go.id dan situs wwww .global reporting.org. populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Data sekunder dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dimana peneliti mengunduh data secara langsung melalui web resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id. Untuk menguji pengaruh variabel independen menggunakan alat statistik analisis regresi linear sederhana dan uji t beda . Sebelum melakukan pengujian atas data, antara lain uji normalitas. Selain itu juga akan disajikan statistik deskriptif atas data penelitian dengan menggunakan teknik analisis analisis regresi linier sederhana. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dilakukan analisis data mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda tersebut maka dapat diuraikan sebagai berikut: Persamaan Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan untuk mengetahui koefiensi masing-masing variabel maka dapat disajikan pada tabel berikut: Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Sumber: Output SPSS. Berdasarkan hasil analisis regresi maka dapat dirumuskan suatu persamaan regresi berganda sebagai berikut: Y = -0,010+0,675X1+ 0,188X2 Dari persamaan regresi linier berganda, maka dapat diartikan sebagai berikut : Y= Variabel terikat yang nilainya akan diprediksi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. a = -0,010 merupakan nilai konstanta, yaitu estimasi dari Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, jika variabel bebas yang terdiri dari variabel Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance konstan atau sama dengan nol (0) maka Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan sebesar 0,010. b1= 0,675 merupakan besarnya kontribusi variabel Corporate Social Responsibility yang mempengaruhi Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Koefisien regresi (b1) sebesar 0,675 dengan tanda positif. Jika variabel Corporate Social Responsibility berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan naik sebesar 0,675. b2= 0,188 merupakan besarnya kontribusi variabel Good Corporate Governance yang mempengaruhi Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Koefisien regresi (b2) sebesar 0,188 dengan tanda positif. Jika variabel Good Corporate Governance berubah atau mengalami kenaikan satu satuan maka Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan naik sebesar 0,188. e = 0,142 merupakan nilai residu atau kemungkinan kesalahan dari model persamaan regresi, yang disebabkan karena adanya kemungkinan variabel lainnya yang dapat mempengaruhi variabel Y tetapi tidak dimasukkan kedalam model persamaan. Hasil Uji Hipotesis Analisis Uji F Hasil pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji F dapat disajikan pada tabel berikut: Hasil Uji F Sumber: Output SPSS. Dari hasil uji F (ANOVA) dengan menggunakan Df1 = 2 dan Df2 = 57 diperoleh F tabel sebesar 2,760. Sedangkan F hitungnya diperoleh sebesar 48,244 sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian menunjukkan bahwa variabel independent yaitu variabel Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain hipotesis yang diajukan diterima. Nilai Koefisien Determinasi (R2) Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent adalah besar. Hal tersebut dapat dilihat pada nilai koefisien determinasi (R2) yaitu sebesar 0,629 yang sudah mendekati 1, untuk membuktikan hasil tersebut maka dapat disajikan pada tabel berikut: Nilai Koefisien Determinasi (R2) Sumber: Output SPSS. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dipengaruhi sekitar 62,9% oleh Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance. Sedangkan sisanya sekitar 37,1% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Analisis Uji t Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu variabel Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia digunakan uji t (t – test) dua arah (two side atau 1 – tail test) dengan cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel, dengan derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar 95% ( = 5%) diperoleh ttabel sebesar 2,001. Adapun hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t secara lengkap dapat disajikan pada tabel berikut: Hasil Uji t No. Variabel 1 Corporate Social Responsibility 2 Good Corporate Governance Sumber: Output SPSS. Hasil thitung 7,238 2,256 ttabel 2,001 2,001 Berdasarkan hasil uji t maka dapat diuraikan sebagai berikut: Variabel Corporate Social Responsibility Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel Corporate Social Responsibility (X1) sebesar 7,238 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 dengan nilai ttabel sebesar 2,001, sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel Corporate Social Responsibility terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan. Variabel Good Corporate Governance Dari hasil analisis menunjukkan bahwa nilai t hitung pada variabel Good Corporate Governance (X2) sebesar 2,256 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,028, dengan nilai ttabel sebesar 2,001 sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan variabel Good Corporate Governance terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan asumsi yang digunakan yaitu variabel lain konstan. Penentuan Variabel Bebas Yang Mempunyai Pengaruh Dominan Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dapat diketahui dari hasil perbandingan koefisien regresi masing-masing variabel. Dengan menggunakan standardized Coeficient Beta mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independent (bebas) yang terdiri dari Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance. Tabel standardized Coeficient Beta Variabel Standardized Coeficient Beta Corporate Social Responsibility 0,670 Good Corporate Governance 0,209 Sumber: Output SPSS Berdasarkan hasil koefisien regresi (b) masing-masing variabel Corporate Social Responsibility pengaruh dominan terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut dikarenakan koefisien regresi (Standardized Coefficients Beta) pada variabel tersebut mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan kedua variabel yang lain. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa besaran signifikansi Corporate Social Responsibility sebesar 0,000 < 0.05, artinya bahwa secara parsial variabel Corporate Social Responsibility berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Corporate Social Responsibility dapat meningkatkan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Investor mempertimbangkan informasi CSR yang diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan, sehingga dalam pengambilan keputusan investor tidak semata-mata mendasarkan pada informasi laba saja. Pengungkapan informasi CSR diharapkan memberikan informasi tambahan kepada para investor selain dari yang sudah tercakup dalam laba akuntansi. Dengan demikian, penelitian ini memprediksi bahwa pengaruh tingkat pengungkapan informasi CSR dalam laporan tahunan perusahaan terhadap ERC. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Adisusilo (2011) dan Septikasari dan Narsa (2014) yang diperoleh hasil bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap Earning Response Coefficient. Hasil analisis dapat diketahui bahwa besaran signifikansi Good Corporate Governance sebesar 0,028 < 0.05, artinya bahwa secara parsial variabel Good Corporate Governance berpengaruh secara signifikan terhadap Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Good Corporate Governance dapat meningkatkan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Informasi keuangan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi investor dan calon investor dalam hal pengambilan keputusan. Informasi yang lengkap, akurat serta tepat waktu memungkinkan investor untuk melakukan pengambilan keputusan secara rasional sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Penyediaan informasi yang luas dalam laporan keuangan merupakan keharusan yang disebabkan adanya permintaan berbagai pihak yang berkepentingan dengan informasi tersebut. Suatu informasi yang dianggap informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para investor dalam pengambilan keputusan investasi. Indra Surya (2006:25) menyatakan bahwa good corporate governance terkait dengan pengambilan keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-nilai, sistem. Berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisiensi dan efektif dalam mengelola resiko dan bertanggungjawab dengan memerhatikan kepentingan stakeholder. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Terdapat pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Terdapat pengaruh pengungkapan Good Corporate Governance pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Terdapat pengaruh pengungkapan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4) Terdapat hubungan tingkat pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dengan Earning Response Coefficient pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sampel penelitian relatif sedikit karena banyak perusahaan yang terdaftar di BEI banyak yang tidak mengikuti Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang diselenggarakan oleh IICG. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang akan mengikuti kegiatan ini diwajibkan mengeluarkan sejumlah biaya. Keterbatasan dalam data laporan keuangan perusahaan yang digunakan untuk mendukung penelitian. Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1) Pihak perusahaan diharapkan secara berkala melakukan evaluasi atas kebijakan jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan. Melalui kebijakan tersebut diharapkan seluruh program yang telah ditetapkan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. 2) Diharapkan pihak perusahaan selalu melibatkan peran masyarakat dalam penentuan program-program jawab sosial perusahaan yang akan dilaksanakan. Upaya tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memberikan jaminan bahwa program yang akan dilakukan benar-benar sesuai dengan harapan masyarakat.