MODUL PEMUPUKAN KAKAO OLEH SYUKUR, SP

advertisement
MODUL PEMUPUKAN KAKAO
OLEH
SYUKUR, SP, MP
WIDYAISWARA BPP JAMBI
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Salah satu faktor yang sangat penting supaya tanaman kakao berproduksi dengan baik
ditentukan oleh faktor pupuk. Sangat diharapkan dengan pembahasan tentang pemupukan ini
peserta pelatihan dapat menguasai kompentensi pemupukan kakao. Pentingnya faktor pupuk,
karena kakao baru akan menghasilkan bila dipupuk dengan benar pada umur 2,5-3 tahun
setelah tanam dan membutuhkan biaya yang relativ besar dalam persatuan luasnya.
Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh
tanaman. Penyerapan unsur oleh tanaman semestinya dapat segera diperbaharui sehingga
kandungan unsur hara didalam tanah tetap seimbang.
Kemampuan Lahan dalam penyediaan unsur hara secara terus menerus bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao yang berumur panjang sangatlah terbatas.
Keterbatasan daya dukung lahan dalam penyediaan unsur hara ini harus diimbangi dengan
penambahan unsur hara melalui pemupukan.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh pengelola pertanian adalah menciptakan kondisi
tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman. Untuk menciptakan kondisi ini, para pengelola
pertanian harus memiliki pengetahuan tentang beberapa hal,seperti pengetahuan tentang sifat
fisik dan kimia tanah serta pengetahuan tentang proses pertumbuhan tanaman.
Modul pemupukan ini merupakan rangkaian dari seri modul budidaya kakao, artinya
modul ini dipelajari setelah mempelajari modul terdahulu, yaitu modul-modul persiapan dan
konservasi lahan, bahan tanam, dan perbanyakan tanaman.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
1
2. Deskripsi Singkat
Modul ini berisikan unit-unit kompentensi yang berkaitan dengan pemupukan tanaman
kakao yang harus dimiliki oleh peserta Pelatihan Budidaya Kakao. Pembahasan mencakup
unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman, proses pertumbuhan, jenis pupuk dan cara
memupuk
3. Tujuan Pembelajaran
a. Kompentensi Dasar
1) Peserta mampu memahami tentang unsur-unsur hara dan jenis-jenis pupuk yang
dibutuhkan yang dibutuhkan kakao
2) Peserta diharapkan mampu menerapkan cara pemupukan kakao
b. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu :
1. Menjelaskan arti dan pengertian pemupukan
2. Menjelaskan peranan unsur hara
3. Menjelaskan pemupukan
4. Menjelaskan waktu dan frekuensi pemupukan
5. Menjelaskan aplikasi pemupukan dan persiapan pelaksanaan pemupukan
4. Materi pokok
a. Pengertian pupuk dan pemupukan
b. Manfaat pemupukan
c. Proses pertumbuhan tanaman
d. Sumber unsur hara
e. Unsur hara yang diserap oleh tanaman
f. Jenis-jenis pupuk
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
2
g. Cara pemupukan
B. MATERI POKOK 1
1. Judul : PERTUMBUHAN TANAMAN, UNSUR HARA, DAN JENIS PUPUK
2. Indikator Pembelajaran
a. Peserta mampu menjelaskan arti pemupukan dan manfaat pemupukan
b. Peserta mampu menjelaskan proses dan pase-pase pertumbuhan tanaman
c. Peserta mampu menjelaskan sumber unsure hara untuk tanaman dan unsure hara yang
diserap tanaman
d. Peserta mampu menjelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao
3. Uraian dan contoh
a. Pengertian Pupuk dan Pemupukan
Pupuk didefenisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman
dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal
digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman, dan arang kayu. Pemakaian pupuk
kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman
pada tahun 1839.
Menurut pengertian luas, pemupukan ialah pemberian bahan kepada tanah dengan
maksud memperbaiki atau meningkatkan kesuburan tanah. Bahan itu tidak mencakup air,
yang pemberiannya disebut irigasi. Memang irigasi dapat juga beRPeran pemupukan tertentu,
karena air mengandung ZAt hara terlarut atau tersuspensi.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
3
Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang dimaksudkan
untuk menambah hara tanaman pada tanah (pupuk menurut arti awam; fertilizer). Pemberian
bahan yang dimaksudkan memperbaiki suasana tanah, baik fisika, kimia ataupun biologi,
disebut amandemen (amendment) yang berarti reparation atau restutition. Bahan-bahan ini
mencakup
mulsa
(pengawetan
lengas
tanah),
pembenahan
tanah
(soil
conditioner,memperbaiki struktur tanah), kapur pertanian (menaikkan pH tanah yang terlalu
rendah atau melawan racun Al atau Mn), tepung belerang (menurunkan pH yang terlalu
tinggi) dan gips (menurunkan kegaraman tanah yang terlalu tinggi). Bahan hijauan legume
dan kotoran hewan/kandang diberikan kepada tanah dengan maksud, baik untuk pemupukan
menurut arti khusus maupun untuk amandemen. Dalam istilah Indonesia bahan-bahan itu juga
disebut pupuk, akan tetapi dalam istilah inggris disebut manure untuk membedakannya dari
fertilizer.
b. Manfaat Pemupukan
Praktik pemupukan memberikan konstribusi yang sangat luas dalam meningkatkan
produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukan yang sangat
bermanfaat yaitu meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi
tanaman menjadi relative stabil serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan
penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan. Selain itu, pemupukan bermanfaat
melengkapi persediaan unsur hara didalam tanah sehinggakebutuhan tanaman terpenuhi dan
pada akhirnya tercapai daya hasil (produksi) yang maksimal. Pupuk juga menggantikan unsur
hara yang hilang karena pencucian dan terangkut (dikonversi) melalui produk yang dihasilkan
(Buah) serta memperbaiki kondisi yang tidak menguntungkan atau mempertahankan kondisi
tanah yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan kakao.
c. Proses Pertumbuhan Tanaman
Salah satu proses terpenting yang terjadi dialam adalah proses fotosintesis. Dalam
proses ini karbondioksida (CO2) dan air (H2O) didalam sel klorofil bereaksi dengan bantuan
radiasi matahari untuk memproduksi gula. Gula yang terbentuk dapat digunakan oleh tanaman
untuk memproduksi energi melalui proses respirasi (pernafasan). Selain itu gula juga
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
4
berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat
diubah menjadi pati,lemak,dan protein sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar,
ranting,daun buah dan biji.
Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,proses fotosintesis harus dibuat menjadi
lebih efisien. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbaiki kelembapan tanah(menurunkan
tingkat stress akibat kekeringan),meningkatkan penyerapan energi surya dan CO2,serta
menyediakan nutrisi atau unsur hara yang diperlukan dalam proporsi yang benar dan tepat.
Umumnya tahap pertumbuhan tanaman dibagi menjadi 2 fase, yakni fase vegetatif dan fase
generatif :
1) Fase Vegetatif : Terjadi pada perkembangan akar,daun dan batang baru,terutama saat
awal pertumbuhan atau setelah masa berbunga atau berbuah. Pada fase ini terjadi tiga
proses penting,yakni pembelahan sel, peRPanjangan sel, dan tahap pertama dari
diferensiasi sel.
2) Fase Generatif : atau fase reproduktif terjdi pada pembentukan dan perkembangan kuncupkuncup bunga,bunga,buah dan biji. Dapat juga terjadi pada pembesaran dan pendewasaan
struktur penyimpanan makanan, akar-akar dan batang yang berdaging. Proses penting ynag
berlangsung pada fase generatif meliputi pembuahan sel-sel yang secara relative berjumlah
sedikit; pendewasaan jaringan; penebalan serabut-serabut; pembentukan hormone untuk
perkembangan kuncup bunga,bunga,buah dan biji; perkembangan alat-alat penyimpanan;
dan pembentukan koloid-koloid hidrofilik(koloid yang dapat menahan air.
3) Unsur hara yang terserap atau terikat, unsure hara ini terikat dipermukaan atau diantara
lapisan koloid tanah dan sebagai sumber utama dari unsure hara yang dapat diatur oleh
manusia. Unsur hara yang terikat ini biasanya tidak dapat digunakan oleh tanaman, karena
PH-nya terlalu ektrem atau terjadi ketidak seimbangan jumlah unsur hara. Lewat
pengaturan PH tanah, unsure hara ini dapat diubah menjadi unsure hara yang tersedia bagi
tanaman.
d. Sumber Unsur Hara
Unsur hara yang diserap oleh tanaman berasal dari 3 (tiga) sumber yaitu sebagai berikut :
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
5
(1). Bahan Organik, Sebagian besar unsur hara terkandung didalam bahan organik. Sebagian
dapat digunakan langsung oleh tanaman,sebagian lagi tersimpan untuk jangka waktu
yang lebih lama. Bahan organik harus terdekomposisi (pelapukan)terlebih dahulu
sebelum tersedia bagi tanaman.
(2). Mineral Alami, Setiap jenis batuan mineral yang membentuk tanah mengandung
bermacam-macam unsur hara.Mineral alami ini berubah menjadi unsur hara yang tersedia
bagi tanaman setelah mengalami penghancuran oleh cuaca.
(3). Unsur Hara Yang Terserap Atau Terikat, Unsur hara ini terikat dipermukaan atau
diantara lapisan koloid tanahdan sebagai sumber utama dari unsur hara yang dapat diataur
oleh manusia. Unsur hara yang terikat ini biasanya tidak dapat digunakan oleh tanaman,
karena pH-nya terlalu ekstrem atau terdapat ketidak seimbangan jumlah unsur hara .
Lewat pengaturan pH tanah,unsur hara ini dapat diubah menjdai unsur hara yang tersedia
bagi tanaman.
(4). Unsur Hara yang Diserap Oleh Tanaman
Tanaman terdiri dari 92 unsur, tetapi hanya unsur esensial yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Dari 16 unsur tersebut, unsur C, H, dan O diperoleh
dari udara dan air (dalam bentuk CO2 dan H2O), sedangkan 13 unsur mineral esensial
lainnya diperoleh dari dalam tanah dan secara umum digolongkan sebagai “Hara”.
Unsur hara sangat diperlukan tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan olah
unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak
diimbangi oleh unsur lain akan menyebabkan peratumbuhan tanaman terganggu.
Dari ketiga belas unsur hara yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsur
diantaranya diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut
dengan unsur hara makro yang nilai kritisnya antara 2-30 gr/kg berat kering tanaman.
Unsur makro terdiri dari unsur hara utama : Nitrogen (N), Fosfor(P), Kalium (K), dan
unsur hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) Dan Sulfur (S). Unsur hara utama
diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah. Dalam
hal ini N diserap dalam bentuk ion NH4+, P dalam kation P5+, dan K dalam kation K+.
Sementara unsur hara sekunder hanya diberikan pada beberapa jenis tanaman pada jenis
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
6
tanah tertentu. Dalam hal ini S diserap dalam bentuk anion SO42-, Ca dalam kation Ca2+
dan Mg dalam kation Mg2+.
Unsur hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relatif lebih
kecil atau sering disebut dengan unsur mikro yang kandungan kritisnya 0,3 50 mg/kg
berat kering tanaman. Unsur mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan(Mn),
Boron (B), Molibdenum (Mo), kufrum (Cu) dan Khlor (Cl). 5 (lima) unsur merupakan
logam berat (Fe, Zn, Mn, Cu dan Mo) yang diserap tanaman dalam bentuk kation divalent
atau kelat kecuali Mo yang diserap dalam bentuk anion divalent Molibdat (MoO4).
Sedangkan 2 (dua) unsur hara bukan logam (Cl dan B) diserap tanaman dalam bentik
anion Cl- dan B3+. Beberapa unsur hara mineral memberikan pengaruh yang
menguntunkang (beneficial) pada beberapa jenis tanaman, tetapi tidak bersifat esensial
seperti Natrium (Na), Silikon (Si), Kobalt (Co), Khlor (Cl) dan Aluminium (Al).
e. Jenis-jenis Pupuk
Pupuk yang umum digunakan dalam perkebunan kelapa sawit adalah pupuk anorganik (pupuk
buatan) dan pupuk organik
a. Pupuk anorganik
Sejumlah pupuk anorganik telah dikembangkan untuk menambah hara tanah sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman yang cukup tinggi. Umumnya, pupuk organik
berupa garam mineral, kecuali beberapa pupuk seperti urea. Klasifikasi yang umum
digunakan adalah pupuk tunggal dan pupuk majemuk yang umumnya hanya mencakup 3 hara
makro NPK. Banyak pupuk tunggal yang sebenarnya memeberikan lebih dari satu jenis hara,
misalnya ammonium sulfat (ZA) yang mengandung N dan S.
Kandungan hara dalam pupuk secara tradisional dinyatakan dalam bentuk oksida (P2O5) dan
dalam bentuk unsur (N,P, dan K). Komponen pupuk buatan dan tata niaga pupuk di Indonesia
dikendalikan langsung oleh pemerintah melalui sebuah sistem.
b. Pupuk Organik
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
7
Bahan organik dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur tanah dan memberikan
hara bagi tanaman. Umumnya bahan organik ini merupakan produk limbah sehingga tersedia
secara murah , terutama bila diaplikasikan dekat dengan tempat pembuatannya.
Pemberian bahan organik sebagai pupuk memberikan pengaruh yang sangat kompleks
bagi pertumbuhan tanaman. Pengaruh bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman terutama
karena kemampuannya memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Perbaikan sifat fisik tanah terutama sekali terjadi karena meningkatnya kegiatan
mikroorganisme didalam tanah sehingga struktur tanah menjadi lebih baik (lebih remah),
aerasi tanah dan kapasitas dalam menahan air meningkat, serta adanya bahan organik akan
berfungsi sebagai mulsa yang melindungi permukaan tanah dari erosi dan pencucian hara.
Penambahan bahan organik juga mempengaruhi sifat kimia tanah yang mekanismenya
melalui beberapa hal berikut:
• Peningkatan nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) (Kapasitas Tukar Kation) tanah karena
erapan (soRPtion) hara oleh asam humat
• Persediaan hara dari dekomposisi humus dan mineral-mineral tanah yang terlarut
• Pengikatan hara dalam komleks senyawa organik
• Pengaruh dari pengatur tumbuh yang dihasilkan tanah.Misalnya, bahan organik dapat
mengakumulasi ZAt penghambat tumbuh pada monokultur dan menghasilkan antibiotik yang
merangsang pertumbuhan tanaman karena membunuh sejumlah bakteri sumber penyakit
(pathogen) tanaman.
Pupuk Organik yang diaplikasikan secara teratur pada perkebunan kelapa sawit
merupakan pupuk/limbah dari proses pengolahan kelapa sawit dipabrik dan limbah
perkebunan yangberasal dari sisa-sisa daun kacangan yang sengaja ditanam pada saat
pembukaaan lahan. Berikut tabel 1. sumber unsur hara dan hara utama yang dikandungnya
Tabel 1. sumber unsur hara dan hara utama yang dikandungnya
Sumber hara
- Pupuk tunggal
Urea
Amonium Nitrate (AN)
Suphate of ammonia
Hara
utama
N
N
N
N, S
45
35
21
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
P2O5 K2O MgO CaO
-
-
-
-
B
Cu
S
Cl
-
-
24
-
8
Rock Phosphate (RP)
Triple Super Phosphate
Single Super Phosphate
Muriate of Potash (MOP)
Sulphate of Potash (SOP)
Kiserit
Dolomit
Sulfur
Botale
Copper sulphate
Diammonum Phosphate
Langbeinite
P, Ca
P, Ca
P,Ca, S
K Cl
K,S
Mg, S
Mg, Ca
S
B
Cu
N, P
K,Mg,S
13
-
30
45
18
45
-
60
50
22
27
22
10
45
20
25
30
-
11
-
25
-
11
17
23
97
13
22
35
11
-
- Pupuk majemuk
12-12-17-2
15-15-6-4
15-15-15
NPKMg
NPKMg
NPK
12
15
15
12
15
15
17
5
15
2
4
-
-
-
-
-
-
4. Latihan
a. Jelaskan definisi pupuk dan manfaat pemupukan
b. Jelaskan jenis-jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao
5. Rngkuman
a. Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk tanaman
dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara
b. Pemupukan ialah pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau
meningkatkan kesuburan tanah. Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian
bahan yang dimaksudkan untuk menambah hara tanaman
c. Proses pertumbuhan tanaman dimulai dari fotosintesis , dimana karbondioksida (C02) dan
air (H2O)di dalam sel klorofil bereaksi dengan bantuan radiasi matahari untuk
memproduksi gula. Gula digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energy melalui
proses respirasi (pernapasan). Gula juga berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan
tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati, lemak, dan protein
sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar, ranting, daun, buah dan biji.
d. Fase pertumbuhan tanaman meliputi fase vegetative dan fase generative
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
9
e. Sumber unsure hara adalah bahan organik, mineral alami dan unsure hara yang terserap
atau terikat.
f. Unsur hara yang diserap olah tanaman terdiri dari unsure makro yaitu Nitrogen (N),
Fosfor (P), Kalium (K), dan unsure hara sekunder Calsium (Ca), Magnesium (Mg) dan
Sulfur (S). Unsur hara utama diberikan dalam bentuk pupuk pada seluruh jenis tanaman
dan seluruh jenis tanah.
g. Unsur hara mikro (7 unsur) yang diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil
atau sering disebut dengan unsure mikro terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Fe), Mangan (Mn),
Boron (B), Molibdenum (Mo), Kufrum (Cu), dan Khlor (Cl)
h. Jenis pupuk yang digunakan untuk tanaman kakao adalah pupuk anorganik dan organic.
6. Evaluasi Materi Pokok 1
a. Jelaskan arti pemupukan dan manfaat pemupukan
b. Jelaskan proses dan fase-fase pertumbuhan tanaman
c. Jelaskan sumber unsur hara untuk tanaman dan unsur hara yang diserap tanaman
d. Jelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk tanama kakao
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Pemupukan kakao memberikan implikasi penting dalam budidaya kakao, karena kakao
untuk tumbuh dan beroroduksi dengan baik harus dipupuk. Diharapkan peserta mampu
mengenal unsur hara yang diperlukan jenis pupuk untuk kakao
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
10
C. MATERI POKOK 2
1.
Judul : PERANAN UNSUR HARA MAKRO DAN MIKRO
2.
Indikator Pembelajaran
a. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro
Nitrogen
b. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro
fosfor
c. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara makro
Kalium
d. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro besi
e. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro
Tembaga
f. Peserta dapat menjelaskan peranan, gejala kekurangan, aplikasi unsur hara mikro
magnesium
3. Uraian dan Contoh
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
11
a. Unsur Hara Tanaman
Pada Bab sebelumnya telah disinggung, unsur hara yang diserap oleh tanaman dari
dalam tanah terdiri dari 13 unsur mineral atau sering disebut dengan unsur hara esensial.
Unsur hara ini sangat dibutuhkan oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan
unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia, atau tidak diimabngi
oleh unsur-unsur lain akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kelapa sawit terganggu
Dari ketiga belas unsur yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsur diantaranya
diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut dengan unsur makro,,
yang terdiri dari Nitrogen (N), fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan
Sulfur (S). Tujuh unsur lainnya diperlukan tanaman dalam jumlah relative lebih kecil atau
sering disebut dengan unsur mikro. Unsur ini terdiri dari besi (Fe) Seng (Zn), tembaga (Cu),
Mangan (Mn), boron (B), Molibdenum (Mo), dan khlor (Cl).
Setiap jenis tanaman menunjukkan gejala kekurangan unsur hara yang berbeda-beda.
Pengamatan yang teliti dilapangan serta bekal pengalaman dan ilmu yang mencukupi akan
menghasilkan analisis yang lebih akurat. Menganalisis gejala yang ditunjukkan tanaman
adalah cara yang paling cepat dan efisien untuk mengetahui adanya kekurangan unsur hara.
b. Peranan Unsur Hara Pada Tanaman Kakao
1. Nitrogen
• Penyusun protein, klorofil, dan berperanan terhadap fotosintesis
• Kekurangan N menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat pertumbuhan
tanaman.
• Kelebihan N menyebabkan daun lemah, rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron,
white stripe, dan berkurangnya buah jadi.
• Penyebab defisiensi N : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organik dengan C/N
tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif.
• Upaya : aplikasi N pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
Tabel 2. Sifat Pupuk N dan Jenis Pupuk dengan Kandungan N
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
12
PUPUK NITROGEN
N0
SIFAT
JENIS PUPUK
UREA
ZA
1
Kadar N %
42-46
21
2
Hara lain %
-
24 % S
3
Kelarutan dalam air (g/l)
1,030
750
4
Reasksi
Agak masam
Masam
5
Higroskopis
Tinggi
Kurang
6
Pencuscian/penguapan
Tinggi
Sedang
7
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Sumber : PPKS Medan 2010
2. Fosfor (P)
• Penyusun ADP/ATP, memperkuat
batang, dan merangsang perkembangan akar,
memperbaiki mutu buah
• Kekurangan N sulit dikenali, menyebabkan tan tumbuh kerdil, daun memendek, dan batang
mengecil.
• Indikasi kekurangan P : daun alang-alang berwarna ungu, lcc sulit tumbuh dengan bintil
akar yang sedikit.
• Penyebab defisiensi P : P tanah rendah (p tersedia <15 ppm), top soil tererosi, kurangnya
pupuk P, kemasaman tanah tinggi.
• Upaya : aplikasi P di pinggir piringan/gawangan, kurangi erosi, tingkatkan status P tanah,
perbaiki kemasaman tanah.
Tabel 3. Sifat Pupuk P dan Jenis Pupuk dengan Kandungan P
PUPUK FOSFAT
Jenis Pupuk
No
Sifat
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
GAFSA
MAROCO
RP
RP
CIRP
TSP
SP 36
13
1
P2O5
26,7
33,3
28
18,3
36
2
Hara lain
 CaO (%)
49,8
43,2
35,7
18,3
-
 A12O3+Fe2O3 (%)
0,2
0,18
9,3
-
-
-
-
-
-
5
 S (%)
3
Kelarutan dalam air (g/l)
0,125
-
-
> 99
-
4
Reaksi
Netral-
Netral-basa
Netral-
Masam
Agak
basa
5
basa
masam
Kehalusan
 Meash 30 %
63
29
60
-
-
 Meash 100 %
91
80
99
-
-
Sumber : PPKS Medan 2010
3. Kalium ( K )
• Aktivitas stomata, aktivasi enzim, dan meningkatkan ketahanan thd penyakit serta jumlah ukuran buah.
• Kekurangan K menyebabkan bercak kuning/ transparan, white stripe, daun tua kering dan
mati.
• Kekurangan K berasosiasi dengan munculnya penyakit.
• Kelebihan K merangsang gejala kekurangan b sehingga rasio minyak terhadap buah
menurun.
• Penyebab kekurangan K : K dd tanah rendah, kurangnya pupuk K, kemasaman tanah tinggi
dengan Kapasitas Tukar Kation (KTK) rendah.
• Upaya : aplikasi K yang cukup, aplikasi TKS, perbaiki Kapasitas Tukar Kation (KTK)
tanah, aplikasi pupuk K pada pinggir piringan
Tabel 4. Sifat Pupuk K dan Jenis Pupuk dengan Kandungan K
PUPUK KALIUM
No
1
Sifat
Kadar K2O (%)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
Jenis Pupuk
ZK
MOP
49 – 53
52 – 60
14
2
Hara lain (%)
18 % S
47 % CL
3
Kelarutan dalam air
Larut
Larut
4
Reaksi
Netral
Netral
5
Higroskopisitas
-
-
6
Ketersediaan
Mudah
Mudah
Sumber : PPKS Medan 2010
4. Magnesium (Mg)
• Penyusun klorofil, dan beRPeranan dalam respirasi tanaman maupun pengaktifan enzim
• Kekurangan Mg menyebabkan daun tua berwarna hijau kekuningan pada sisi yang terkena
sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
• Penyebab defisiensi Mg : rendahnya Mg-dd tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidakseimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/ thn), tekstur pasir
dengan top soil tipis
• Upaya : rasio Ca/Mg dan Mg/K tanah agar tidak melebihi 5 dan 1,2, aplikasi TKS, gunakan
dolomit jika kemasaman tinggi, pupuk ditabur pada pinggir piringan.
Tabel 5. Sifat Pupuk Mg dan Jenis Pupuk dengan Kandungan Mg
PUPUK MAGNESIUM
No
Sifat
1
Kadar MgO %
2
Hara lain
Jenis Pupuk
Kieserit
Dolomit
Dolomit lokal
27
18-22
2,9-37,7
22 % S
40 % Cao
0,9-49 Cao
0,04-4,21 Fe2)2
35-45 SIO2
3
Kelarutan dalam air
Agak sukar
Sukar
-
4
Reaksi
Agak asam
Basa
-
5
Kehalusan
-
Bervariasi
Bervariasi
>95 (Mesh 100)
>95 (Mesh 100)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
15
Sumber : PPKS Medan 2010
5. Tembaga (Cu)
• Pembentukan klorofil, dan katalisator proses fisiologis tanaman
• Kekurangan cu menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat yellow. Jaringan
klorosis hijau pucat kekuningan muncul di tengah anak daun muda. Bercak kuning
berkembang di antara jaringan klorosis. Daun pendek, kuning pucat, kemudian mati.
• Penyebab defisiensi Cu : rendahnya Cu-dd tanah gambut atau pasir, tingginya aplikasi mg,
aplikasi N dan P tanpa K yang cukup.
• Upaya : perbaiki rendahnya K tanah, basahi tajuk dengan 200 ppm CuSO4.
6. Boron (B)
• Meristimatik tanaman, sintesa gula dan karbohidrat, metabolisme asam nukleat dan protein.
• Kekurangan B menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh, dan berwarna hijau gelap.
daun baru memendek sehingga bagian atas tanaman terlihat rata.
• Penyebab defisiensi B : rendahnya b tanah, tingginya aplikasi N, K dan Ca.
• Upaya : aplikasi 0,1 - 0,2 kg/phn/thn pada pangkal batang.
7. Besi (Fe)
• Berfungsi sebagai aktifator dalam proses fotosintesis dan respirasi
• Pembentuk beberapa enzim dalam tanaman
• Penyebab Kekurangan Fe didalam tanah disebabkan oleh kadar Ca, P atau Mn yang terlalu
tinggi didalam tanah. Kelebihan Fe juga bisa disebabkan kemasaman (pH tanah) yang
rendah
• Gejala defisiensi pada daun muda berwarna kuning diantara tulang daun, biasanya
dipembibitan atau setahun diawal tanam dilapangan.
• Upaya : menormalkan kondisi Fe dengan menormalkan pH tanah dengan pemberian kaptan
atau kieserite
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
16
• Dalam kondisi normal Fe tidak mudah tercuci dari zona perakaran
• Memperbaiki aerasi tanah agar penyerapan Fe oleh akar tidak terhambat
4.
Latihan
a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan unsur hara makro dan unsure hara mikro
b. Jelaskan apa akibat apabila tanaman kakao kekurangan unsure hara mikro
5.
Rangkuman
a. Unsur hara tanaman
Unsur hara yang diserap oleh tanaman dari dalam tanah terdiri dari 13 unsur mineral
atau sering disebut dengan unsure hara esensial. Unsur hara ini sangat dibutuhkan
oleh tanaman dan fungsinya tidak dapat digantikan dengan unsur lain. Jika jumlahnya
kurang mencukupi, terlalu lamban tersedia, atau tidak diimbangi oleh unsur-unsur
lain akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kakao terganggu.
Dari ketiga belas unsure yang diperoleh dari dalam tanah, enam unsure diantaranya
diperlukan tanaman dalam jumlah lebih besar atau yang sering disebut unsure makro
yang terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium
(Mg), dan Sulfur (S). Tujuh unsure lainnya diperlukan tanaman dalam jumlah relative
lebih kecil atau sering disebut dengan unsure mikro. Unsur ini terdiri dari Besi (Fe),
Seng (Zn), Tembaga (Cu), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum (Mo), dan Klor
(Cl).
-
Unsur nitrogen (N) : Kekurangan menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan
menghambat pertumbuhan tanaman. Kelebihan menyebabkan daun lemah, rentan
terhadap penyakit/hama, kekahatan Boron, white stripe, dan berkurangnya buah jadi.
Penyebab defisiensi : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organic dengan C/N
tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif. Upayaaplikasi N
Urea pada buah kakao, aplikasi N pada kondisi tanah lembab, kendalikan gulma.
-
Peranan unsur fosfor : Kekurangan N sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh
kerdil, daun mengecil. Indikasi kekurangan P daun berwarna ungu. Penyebab
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
17
defisiensi P, tanah rendah (P tersedia < 15 ppm), Top soil tererosi, kurangnya pupuk P,
kemasaman tanah tinggi.
-
Unsur kalium (K) : Kekurangan menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe,
daun tua kering dan mati. Kelebihan K merangsang gejala kekurangan B.
-
Unsur magnesium (Mg) : kekurangan menyebabkan daun tuan berwarna hijau
kekuningan pada sisi yang terkena matahari, kuning kecoklatan lalu kering. Penyebab
defisiensi Mg, rendahnya Mg-dd tanah, kurang aplikasi Mg, ketidak seimbangan Mg
dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/thn), tekstur paisr dengan top soil
tipis.
-
Unsur tembaga (Cu) : Kekurangan menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat
yellow. Jaringan klorosis hijau pucat kekuningan muncul ditengah anak daun muda.
Bercak kuning berkembang di antara jaringan klorosis. Daun mengecil, kuning pucat
-
Unsur boron (B) : kekurangan menyebabkan ujung daun tidak normal, rapuh, dan
berwarna hijau gelap. Penyebab defisiensi, rendahya b tanah, tingginya aplikasi N, K
dan Ca.
-
Unsur besi (Fe) : Gejala defisiensi pada daum muda berwarna kuning diantara tulang
daun, biasanya dipembibitan atau setahun ditanam dilapangan. Upaya menormalkan
Fe dengan menormalkan pH tanah dengan memberikan kaptan dan kieseritet.
6.
Evaluasi Materi Pokok 2
a. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
makro nitrogen
b. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
makro fosfor
c. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
makro kalium
d. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
mikro besi
e. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
mikro tembaga
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
18
f. Jelaskan peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur hara
mikro magnesium
7.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Unsur-unsur hara sangat penting bagi tanaman, dimana kekurangannya dilakukan dengan
jalan melakukan pemupukan kakao, ini memberikan implikasi penting dalam budidaya
kakao, karena kakao untuk tumbuh dan berproduksi dengan baik harus dipupuk,
berdasarkan unsur hara yang masih kurang didalam tanah. Diharapkan peserta mampu
mengenal unsur-unsur hara yang diperlukan.
D. MATERI POKOK 3
1.
Judul : PEMUPUKAN KAKAO
2.
Indikator Pembelajaran :
a. Peserta dapat menjelaskan jenis pupuk yang diberikan
b. Peserta dapat menjelaskan dosis pupuk yang diberikan pada tanaman belum
menghasilkan dan tanaman menghasilkan
c. Peserta dapat menjelaskan metode pemupukan berdasarkan cara pemupukan
3. Uraian dan Contoh
Berdasarkan hasil analisis jaringan tanaman kakao pada beberapa tahap pertumbuhan,
sekitar 200 kg N, 25 kg P, 300 kg Ca per hektar diperlukan untuk membentuk kerangka dan
kanopi kakao sebelum tanaman belum berbuah. Estimasikebutuhan hara untuk membentuk
kerangka dan kanopi kakao disajikan dalam Tabel 6.
Tabel 6. Estimasi kebutuhan unsur hara untuk membentuk kerangka dan kanopi kakao
Kebutuhan Unsur Hara (Kg/Ha)
Stadia
Kisaran
Pertumbuhan
Umur
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
N
P
K
Ca
Mg
Mn
Zn
19
(Bulan)
Pembibitan
5
2,4
0,6
2,4
2,3
1,1
0,04
0,01
TMB
28
28
136
14
151
113
3,9
0,5
TM 1
39
212
23
321
140
71
7,1
0,9
50 – 27
438
48
633
373
129
6,1
1,5
TM
Sumber :Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia
Keterangan :
TBM
: Tanaman belum menghasilkan
TM 1
: Tanaman menghasilkan pada tahun pertama
TM
: Tanaman menghasilakan
Tabel 7. Contoh dosis pupuk tanaman menghasilkan berdasarkan umur tanaman yang
ditetapkak berdasarkan analisis tanah
Umur
Pupuk (Gr/Pohon)
Bulan
Urea
TSP
MOP
Kies
6
200
300
250
75
7
200
250
250
75
8
175
300
250
100
9
175
250
250
100
Sumber : P4TM (1983)
Kehilangan unsure N, P, dan K karena terangkut oleh satu ton biji kakao setara dengan
42 – 50 kg urea, 43 – 48 kg TSP, 34 – 43 kg KCL, dan 20 kg kiserit. Sementara itu N, P dan
K yang terangkut oleh kulit buah (13 ton kulit buah segar) satara dengan 33 – 37 kg urea, 20 –
25 kg TSP, 249 – 310 kg KCL, dan 22 kg kieserit. Berdasarkan perhitungan kehilangan
tersebut, jelas bahwa pengembalian kulit buah ke kebun mempunyai peranan penting dalam
mengurangi pengurasan unsur hara.
a.
Pemupukan Tanaman Belum menghasilkan (TBM)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
20
Dosis pupuk ditentukan berdasar umur tanaman, jenis tanah, kondisi penutup tanah,

kondisi visual tanaman.

Waktu pemupukan ditentukan berdasar jadwal - umur tanaman

Pada umur satu bulan, ZA ditebar dari pangkal batang hingga 75 cm

Setelah itu ZA, RP, MOP, dan kiserit ditaburkan merata hingga batas lebar tajuk

ZA, MOP, kiserit dapat diberikan dalam selang waktu yang berdekatan

RP tidak boleh dicampur dengan ZA. RP dianjurkan diberikan lebih dulu disbanding
pupuk lainnya jika curah hujan >60 mm.jarak pemberian RP dengan ZA minimal 2
minggu.
b.
Pemupukan Tanaman Menghasilkan (TM)

Sasaran pemupukan : 4 T (Tepat jenis, Tepat dosis, Tepat waktu, dan Tepat metode)

Dosis pupuk ditentukan berdasar umur tanaman, hasil analisis daun, jenis tanah,
produksi tanaman, jenis tanah, hasil percobaan, dan kondisi visual tanaman.

Waktu pemupukan ditentukan berdasar sebaran curah hujan.
Tabel 8. Jumlah/Dosis Pupuk yang bisa diberikan pada Tanaman Kakao dengan kondisi
lingkungan yang baik
Umur fase
Satuan
Jenis Pupuk
urea
TSP/ SP-36
KCL
Bibit
Gr/bibit
5
7
4
0 – 1 Thn
Gr/ph/thn
25
33
20
1–2
Gr/ph/thn
45
60
35
2–3
Gr/ph/thn
90
120
70
3–4
Gr/ph/thn
180
240
135
>4
Gr/ph/thn
220
240
170
Sumber : Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia
Kieserit
4
40
40
60
75
120
Tabel 9. Jumlah unsur hara yang terangkut (Kg) oleh panen 1 ton biji kakao kering
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
21
N
P
B:
22,8
4,0
K:
17,0
2,3
T:
39,8
6,3
Amelonado
B:
22,9
3,9
K:
15,4
1,8
T:
38,3
5,7
Trinitario
B:
19,2
4,4
K:
15,0
1,9
T:
34,2
6,3
Sumber :Pusat Penelitian Kopi Kakao Indonesia
Keterangan :
B : Biji
K : Kulit buah
T : Total
* : Data tidak tersedia
Jenis kakao
Amazon
K
8,4
77,2
85,6
8,5
68,4
76,9
10,6
62,0
72,6
Ca
*
*
*
*
*
*
0,9
7,3
8,2
Mg
*
*
*
*
*
*
3,2
3,6
6,4
Tabel 10. Pengaruh cara pemberian kompos belotong terhadap produksi kakao
Perlakuan
Produksi Kakao
(tongkol/pohon/th)
35,0
33,4
Kontrol (tanpa belotong)
Dipupuk 25 kg belotong /Ph/th
dengan cara disebar
Pupuk 25 kg belotong/ph/th
43,3
dengan cara dibenam
Sumber : Pusat penelitian kopi dan kakao Indonesia
% terhadap
Kontrol
100
95
124
c. Pencampuran Pupuk
Dalam aplikasi pemupukan petani biasanya melakukan sekaligus pencampuran antara
satu dengan dua lebih jenis pupuk, hal ini bisa dikatakan benar, bisa juga dikatakan tidak
benar, alasan dikatakan benar, diantaranya untuk penghematan waktu dan tenaga kerja;
langkanya ketersediaan pupuk pada saat waktu tertentu sehingga petani akan segera
melakukan pemupukan dengan ketersediaan pupuk yang ada; dan lain-lain kondisi dilapangan
yang ada. Pencampuran jenis pupuk dikatakan tidak benar apabila, antara satu jenis pupuk
yang satu dengan lainnya salah satunya memiliki sifat higroskopis dan sifat asam dan
kebasaan yang berbeda, namun sampai saat ini efek dari pencampuran pupuk belum diketahui
secara penelitian. Dalam hali ini petunjuk pencampuran pupuk dapat dilihat pada tabel 10 :
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
22
Tabel 11. Pencampuran Pupuk
Jenis Pupuk
Urea
V
K
ZA
K
V
RP
SP 36
V
K
ZK
X
V
Urea
ZA
RP
V
SP 36
V
K
V
X
ZK
V
X
K
V
MOP
V
X
V
V
Kies
Dol
K
V
K
V
Keterangan : V == Pupuk Dapat dicampur
K = Pupuk dapat dicampur segera digunakan
X = Pupuk tidak dapat dicampur
MOP
V
X
Kies
V
V
V
V
V
Dol
K
X
V
K
V
V
V
d. Waktu dan Frekuensi Pemupukan
1). Waktu Pemupukan
Efisiensi pemupukan ditentukan oleh beberapa faktor yang saling terkait. Faktor-faktor
penentu tersebut dapat berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
ketersediaan dan penyerapan unsur. Umumnya, pemupukan dilakukan dua kali setahun, yaitu
pada awal musim hujan (Oktober-Nopember) dan akhir musim hujan (Maret-April).
Sumber : PPKS Medan 2010
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
23
2). Prekuensi Pemupukan

Pemupukan dilakukan 2 - 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah pupuk, dan
umur - kondisi tanaman.

Pemupukan pada tanah pasir dan gambut perlu dilakukan dengan frekuensi yang lebih
banyak.

Frekuensi pemupukan yang tinggi baik bagi tanaman, bila diimbangi dengan tingginya
harga dipasaran
Tabel 12. Dosis pupuk untuk kakao berdasarkan produktifitasnya
Produktivitas
(Kg/Ha/Th)
Dosis Pupuk (Kg/Ha/Th)
Urea
TSP
KCL
1.000
310
260
350
1.200
370
310
420
1.400
440
360
490
1.600
500
420
560
1.800
560
470
630
2.000
620
520
700
e.Metode Aplikasi Pemupukam
Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara pemupukan dan berdasarkan alat
yang digunakan.
1). Cara Pemupukan
• Pemupukan dilakukan dengan sistem tebar dan sistem benam (pocket).
• Pada sistem tebar, pupuk ditebarkan di piringan pada jarak 0,5 – 0,75
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
24
• Pada sistem pocket, pupuk diberikan pada 4 - 6 lubang pada piringan di sekeliling
pohon. Kemudian lubang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal
rendahan, areal perengan, ataupun pada tanah pasiran yang mudah tercuci/tererosi.
• Pada tapak kuda, 75% pupuk diberikan pada areal dekat tebing. Untuk mengurangi
pencucian, pupuk ini sebaiknya diaplikasikan dengan sistem pocket.
2). Berdasar alat yang digunakan, pemupukan dapat dilakukan secara manual,
mekanis, maupun dengan pesawat terbang.
• Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan
• Pemupukan mekanis menggunakan alat (traktor) penebar pupuk untuk areal yang
relatif rata. Cara ini banyak diterapkan karena sulitnya memperoleh tenaga kerja
pemupuk.
• Aerial spraying sesuai untuk aplikasi pupuk pada areal yang sulit terjangkau dan
daerah yang sulit memperoleh tenaga kerja.
f.Persiapan dan Pelaksanaan Pemupukan
Sebelum melakukan aplikasi pupuk ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu
persiapan areal kebun yang akan dipupuk dan persiapan pupuk.
1). Persiapan areal yang akan dipupuk
• Piringan tanaman harus dalam keadaan bersih, lebar 2 meter, dan bebas dari genangan
air
• Pembenahan piringan, pasar pikul, rorak, tapak kuda, tapak timbun, dll.
• Penghancuran pupuk yang menggumpal untuk penebaran pupuk
• Luas areal yang dipremikan maks. 30% areal pemupukan pada hari itu
2). Persiapan pupuk : kebutuhan jenis & dosis pupuk, dan jumlah pohon, tenaga
penebar, pengecer, pengangkut pupuk dan transportasi pupuk ke lapangan
4. Latihan
a. Jelaskan cara memberikan pupuk pada pembibitan kakao
b. Jelaskan prinsif pupuk yang dapat dicampur dan yang tidak dapat dicampur
c. Jelaskan prekuensi dan waktu pemupukan tanaman kakao
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
25
d. Jelaskan persiapan pelaksanan pemupukan
5.
Rangkuman
a. Pemupukan tanaman kakao dilakukan pada 3 (tiga) tahap perkembangan tanaman,
yaitu pada tahap pembibitan dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) yang
mengacu pada dosis baku, tahap tanaman menghasilkan (TM) yang ditentukan
berdasarkan perhitungan faktor-faktor dasar, serta konsep neraca hara (nutrient
balance).
b. Dosis pemupukan untuk TM dan TBM idealnya ditentukan berdasarkan umur
tanaman, jenis tanah, kondisi visual tanaman. Waktu pemupukan ditentukan
berdasarkan jadwal – umur tanaman.
c. Pencampuran pupuk. Pencampuran jenis pupuk dikataakan tidak benar apabila, antara
satu jenis pupuk yang satu dengan yang lainya memiliki sifat higroskopis dan sifat
asam dan kebasaan yang berbeda, namun sampai saat ini efek dari pencampuran
pupuk belum diketahui secara poenelitian
d. Waktu pemupukan. Pemupukan dilakukan pada waktu hujan kecil, namun besar >60
mm/bln. Pemupukan ditunda jika curah hujan < 60 mm/bln. Seluruh pupuk agar
diaplikasikan dalam waktu dua bulan
e. Frekuensi Pemupukan dilakukan 2 – 3 kali tergantung pada kondisi lahan, jumlah
pupuk, dan umur – kondisi tanaman.
f. Metode alpikasi pemupukan. Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara
pemupukan dan berdasarkan alat yang digunakan.
1). Berdasarkan cara pemupukan dilakukan dengan system tebar dan system benam
(pocket). Pada system tebar pupuk ditebarkan dipiringan pada jarak 45 cm hingga
pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 75 cm pada tanaman dewasa.
Pada system pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lobang pada piringan disekeliling
pohon, kemudian lobang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal
perengan.
2). Berdasarkan alat yang digunakan pemupukan dapat dilakukan secara manual dan
mekanis. Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan. Pemupukan
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
26
mekanis mengunakan alat (traktor) untuk menebar pupuk pada tanaman kakao
dewasa.
g. Metode aplikasi pemupukan.
1). Persiapan areal yang dipupuk
- Piringan tanaman kakao harus dalam keadaan bersih, lebar 1,5 meter, dan bebas dari
Genangan air.
-Penghancuran pupuk yang mengumpal
2).Persiapan pupuk : kebutuhan jenis dan dosis pupuk, luas kebun, tenaga penebar,
Pegecer, pengangkut pupuk dan trasfortasi pupuk kelapangan.
6. Evaluasi Materi Pokok 3
a. Jelaskan metode aplikasi yang digunakan dalam melakukan pemupukan tanaman kakao
b. Jelaskan jenis pupuk yang digunakan untuk bibit kakao
c. Jelaskan langkah kerja dalam memupuk
7. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Jenis pupuk dan cara pemupukan sangat penting bagi tanaman, dimana ketidak tepatan
akan membuat inefisiensi dalam penyerapan maupun biaya. Segala sesuatu yang berkaitan
dengan pemupukan ini memberikan implikasi penting dalam budidaya kakao, karena
tanaman kakao untuk tumbuh dan berproduksi harus dipupuk, berdasarkan jenis, dosis,
waktu dan frekuensi pemupukan. Diharapkan peserta mampu memahami ruang lingkup
pemupukan tanaman kakao.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
27
E. PENUTUP
Salah satu faktor yang sangat penting supaya tanaman kakao berproduksi dengan baik
ditentukan oleh faktor benih dan proses pemupukan. Sangat diharapkan dengan pembahasan
tentang unsure hara yang terkandung dalam pupuk ini para petani kebun kakao dan para
penyuluh dapat memahami akan pentingnya faktor pemupukan, karena kakao baru akan
menghasilkan pada umur 2 tahun setelah tanam apabila dilakukan pemupuykan yang sesuai
dengan tahap pertumbuhanya.
Kegiatan berlatih untuk setiap materi pokok dimulai dengan pengantaran, yaitu ceramah
singkat, yang memberikan informasi tentang teori dan langkan-langka kerja jalannya
pelatihan.
Umpan balik dilakukan pada tahap pengantaran singkat dan praktek di lapangan, yaitu
selama proses berlangsung. Hasil umpan balik dijadikan evaluasi untuk melanjutkan pada
proses pembelajaran berikutnya.
Tindak lanjut peserta latihan adalah menyusun suatu rencana tindak lanjut untuk
diterapkan, dimana terjadi pembimbingan selama proses tindak lanjut ini.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
28
KUNCI JAWABAN
Materi Pokok 1
a. Arti pemupukan dan manfaat pemupukan
Pemupukan didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau tajuk
tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsure hara. Pemupukan ialah
pemberian bahan kepada tanah dengan maksud memperbaiki atau meningkatkan
kesuburan tanah. Pemupukan menurut pengertian khusus ialah pemberian bahan yang
dimaksudkan untuk menambah hara tanaman
b. Proses dan fase-fase pertumbuhan tanaman
Proses pertumbuhan tanaman dimulai dari fotosintesis, dimana karbondioksida (Co2)
dan air (H2O) di dalam sel klorofil berekasi dengan bantuan radiasi matahari untuk
memproduksi gula. Gula digunakan oleh tanaman untuk memproduksi energy melalui
proses resfirasi (pernapasan). Gula juga berfungsi untuk membentuk sel atau jaringan
tubuh yang baru (proses asimilasi) atau dapat diubah menjadi pati, lemak, dan protein
sebagai cadangan makanan yang disimpan diakar, ranting, daun, buah dan biji. Fase
pertumbuhan tanaman meliputi fase vegetative dan fase generative.
c. Sumber unsure hara untuk tanaman dan unsure hara yang diserap tanaman
Sumber unsur hara adalah bahan organic, mineral alami, dan unsur hara yang terserap
atau terikat. Unsur hara yang diserap oleh tanaman terdiri dari unsur makro yaitu
Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), dan unsure hara sekunder Calsium (Ca),
Magnesium (Mg) dan Sulfur (S). unsur hara utama diberikan dalam bentuk pupuk
pada seluruh jenis tanaman dan seluruh jenis tanah. Unsur hara mikro (7 unsur) yang
diperlukan tanaman dalam jumlah relative kecil atau sering disebut dengan unsur hara
mikro yang terdiri dari : Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan (Mn), Boron (B), Molibdenum
(Mo), Kufrum (Cu) dab Khlor (Cl).
d. Jenis pupuk yang digunakan tanaman kakao adalah pupuk anorganik dan pupuk
organic
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
29
Materi Pokok 2
a. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure nitrogen
Unsur nitrogen (N)
- Kekurangan N menyebabkan daun berwarna kuning pucat dan menghambat
pertumbuhan tanaman.
- Kelebihan N menyebabkan daun lemah, rentan terhadap penyakit/hama, kekahatan
boron, white stripe, kekuranga buah jadi.
- Penyebab defisiensi N : terhambatnya mineralisasi N, aplikasi bahan organic
dengan C/N tinggi, gulma, akar tidak berkembang, pemupukan N tidak efektif.
- Upaya : Aplikasi N Urea pada kondisi tanah lembab, kendaliak gulma.
b. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur fosfor
Peranan unsure fosfor :
- Kekurangan P sulit dikenali, menyebabkan tanaman tumbuh kerdil, daun dan
batang mengecil.
- Penyebab defisiensi P : P tanah rendah (p tersedia < 15 ppm), top soil tererosi,
kurangnya pupuk P, kemasaman tanah tinggi.
c. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure kalium
Unsur kalium (K) :
- Kekurangan : menyebabkan bercak kuning/tarsparan, white stripe , daun tua kering
dan mati.
- Kelebihan : merangsang kekurangan b sehingga rasio pembetukan buah menurun.
d. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsur besi
Unsure besi (Fe) : gejala defisiensi pada daun muda berwarna kuning diantara tulang
daun. Upaya menormalkan kondisi Fe dengan menormalkan pH tanah dengan
meberikan kaptan dan kieserite.
e. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure tembaga
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
30
Unsur tembaga (Cu) : kekurangan menyebabkan mid crown chlorosis (mcc) atau peat
yellow. Jaringan klorosis hijau pucat kekuningan muncul ditengah anak daun
muda.Bercak kuning berkembang diantara jaringan klorosis daun pendek, kuning
pucat, kemudian mati.
f. Peranan, gejala kekurangan dan upaya mengatasi kekurangan unsure magnesium
Unsur magnesium (Mg) : Kekurangan menyebabkan daun tuan berwarna hijau
kekuningan pada sisi yang terkena sinar matahari, kuning kecoklatan lalu kering.
Penyebab defisiensi Mg : Rentannya Mg-dd tanah, kurangnya aplikasi Mg, ketidak
seimbangan Mg dengan kation lain, curah hujan tinggi (>3.500 mm/thn), tekstur pasir
dengan top soil tipis.
Materi Pokok 3
a. Metode aplikasi yang digunakan dalam melakukan pemupukan tanaman kakao
Metode dan aplikasi pemupukan terbagi atas, cara pemupukan dan berdasarkan alat
yang digunakan
1). Berdasarkan cara pemupukan dilakukan dengan system tebar dan system benam
(pocket). Pada system tebar pupuk ditebarkan dipiringan pada jarak 45 cm hingga
pinggir piringan pada tanaman muda, dan pada jarak 75 cm pada tanaman dewasa.
Pada system pocket, pupuk diberikan pada 4 – 6 lobang pada piringan disekeliling
pohon, kemudian lobang ditutup kembali. Sistem pocket disarankan pada areal
perengan.
2). Berdasarkan alat yang digunakan pemupukan dapat dilakukan secara manual dan
mekanis. Pemupukan manual paling umum dan mudah dilakukan. Pemupukan
mekanis mengunakan alat (traktor) untuk menebar pupuk pada tanaman kakao dewasa
b. Jenis pupuk yang digunakan untuk pembibitan kakao
Jenis pupuk untuk bibit tanaman kakao adalah pupuk majemuk NPK atau N, P, K, Mg
dan B (Urea, TSP, MOP dan kieserite.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
31
c. Langka kerja dalam memupuk
1). Persiapan areal yang dipupuk
- Piringan tanaman kakao harus dalam keadaan bersih, lebar 1,5 meter, dan bebas dari
Genangan air.
-Penghancuran pupuk yang mengumpal
2).Persiapan pupuk : kebutuhan jenis dan dosis pupuk, luas kebun, tenaga penebar,
Pegecer, pengangkut pupuk dan trasfortasi pupuk kelapangan.
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
32
DAFTAR PUSTAKA
Abdoellah, S. dan Pujiyanto, “Beberapa Metode Penentuan Jenis dan Dosis Pupuk untuk
Kakao dan kopi” Prosding Smposium Optimalisasi Kesuburan Tanah, Jember, 14
Januari 1992
Akuba, Rustamprin H., “Dampak pemangkasan daun Kelapa terhadap Produksi dan Iklim
Mikro” Bulletin Balitka, 1994
Anonim, Panduan Pemupukan Kakao, Pusat Penelitian Perkebunan Jember, AP31, 1991
______, Pedoman Teknis Budi Daya Tanaman Kakao, Jember : Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao, 1998
Siregar T HS, Riyadi S. danNuraeni L. Budidaya Tanaman Kakao. Penebar Swadaya, Jakarta
2007
T. Wahyudi dkk, Panduan Lengkap Kakao Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir.
Penebar Swadaya, Jakarta 2009
Zaenudin dkk, Buku Pintar Budidaya Kakao. Pusat Penelitian Kakao Indonesia, Nopember
2010
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
33
BIODATA PENYUSUN
SYUKUR, SP, MP. Lahir 01 April 1972 di Rantau panjang (Kab. Merangin). Pendidikan
SD (1986), SMP (1989), dan SPP-SPMA Daerah Jambi (1992), S1, Sekolah Tinggi
Ilmu Pertanian Graha Karya Muara Bulian (1998), S2, Pasca Sarjana Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo, Program Studi Agronomi (2012). Pelatihan yang diikuti :
Agribisnis Komoditas Tanaman Pangan Kedelei, BLPP Lubuk Ruso (1999); Pelatihan
Pertanian Organik, Jambi (2004); Pelatihan Pamong Saka Taruna Bumi Tingkat
Nasional, Jambi (2008); Magang Budidaya Durian, BBI Hortikulrura Jambi (2008);
Diklat Calon Widyaiswara, Kerja sama LAN dengan Badan Pengembangan SDMP, di
Ciawi (2008); TOT LM3 bagi Widyaiswara, Ciawi (2008); TOMT bagi Instruktur
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Lembang (2009); Latihan
Falsafah Kultur Teknis Kelapa Sawit, PPKS Medan (2010)
Modul Pemupukan Kakao - Syukur
34
Download