PERBEDAAN JTIMLAH ANGKA KUMAN DBNGAN PENCUCIAN MENGGTINAKAN AIR, SABUN, DAN JERUK SAMBAL (CITRUS AMBLYCARPA) PADA TANGAN MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK Amelia Ardhanty, Nurul Amaliyah, Yulia Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jurusan Kesehatan Lin gkungan E- mail: [email protected] Abstralc Perbedaan Jumlah Angka Kuman Pada Tangan dengan Peneucian Menggunakan Air, Sabun, dan Jeruk Sambal (Cilrus Amhlycarpa) Pada- Tangan Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontlanalc Penelitian ini bersifat quasi eksperimen. Dilakukan dengan 3 perlakuan, pengambilan sampel s&ara Proporsional Randorn S*npling yaitu mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak Jurusan Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Kesehatan Gigi. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 sampel. Hasil statistik menggunakan uji Anova One Way. P volue < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada perbedaan jumlah angka kuman pada tangan dengan pencucian menggunakan aiq sabun, dan jeruk sambal (citrus amblycarpa) pada tangan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata angka kuman sete,lah mencuci tangan menggunakan air, sabun dan jeruk adalah 151,8 koloni, 64, dan 20,8 koloni, sehingga ada perbedaan jumlah angka kuman pada tangan dengan pencucian menggunakan air, sabun, dan jeruk sambal (cimts arnblycwpa) pada tangan mahasiswa poltekkes kemenkes pontianak. Kata Kunci: Angka kuman, Jeruk Sambal Abstract: The Differences Amount of Germs By Washing wih Water, Soap, and Lime in The llands of Student Poltekkes Kemenkes Pontianak This research is quasi experimental, which conducted with 3 treatments. Sampling in this research is Proporsional Random Sampling to the students of Environmental Health, Nutrition, and Dental Nurse Poltekkes Kemnkes Pontianak. Sampel in this study is 27 sampel. Statistical results by using Anova One Way. P value < 0,05 which means that Ho rejected, so there are differences amount of germs by washing with water, soap, and lime in the hand of student Poltekkes Kemenkes Pontianak. Results from this study is the average number of bacteria after washing hands with water, soap and lime are 1 51 .8 colonies, 64, and 20.8 colonies. So there are differenc,e number of bacteria on the hands by washing with water, soap, and lime (citrus amblycarpa) in the hands of students Poltekkes Kemnkes Pontianak. I(eywords: Number of bacteria, Lime Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun seperti sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan Cuci tangan dianggap merupakan salah satu langkah yang paling penting untuk mengurangi penularau rnihloorgattistne dan dari 150 tahun, juga yang sudah diketahui adalah bahwa kesehatan dan kebersihan tangan yang baik dapat mencegah penularan penyakit bawaan sehari-hari. Tetapi, nyalarlya kebiasaan ini malah jarang diterapkan oleh masyarakat mencegah infeksi selama lebih Indonesia. Padahal bermula dari kebiasaan yang biasa tersebut akan berdampak luar biasa yaitu mengeliminasi kuman-kuman penyakit yang ada di tangan Anda. Awal mula penyakit-penyakit yang menular pun bisa berasal dari interaksi makanan (Food Borne Diseases) (Tietjen, et al., 2404,. tangan Anda. 33 34 Sanilariav, Vahrme I Nomor l, April 2A16, hlm.33 - 4A Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2A14, penyakit bawaan makanan (Food Borne Diseases) menduduki peringkat 9 terbesar di Kota Pontianak dari 68 kasus penyakit, dan yang tertinggi adalah penderita diare tennasuk juga kolera yaitu sebesar 60Yo dari jurnlah penderita FBD keseluruhan @inke s, 2014\. Selain mencuci tangan menggunakan sabun, juga terdapat alternatif lain yaitu menggunakan jeruk sambal sebagai media pengganti sabun. Di beberapa warung makan yang yang berada di kota pontianak ada menggunakan jeruk sambaVlimun untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, memilih jeruk sambal karena harganya yang lebih ekonomis, jeruk sambal juga mudah ditemui di Kota Pontianak. Kandungan jeruk sambaVlimau hampir mirip dengan jeruk nipis, jeruk sambal juga mempunyai minyak Atsiri limonene. Minyak Atsiri adalah sejenis minyak yang mudah sekali menguap pada suhu kamar, tanpa mengalami penguraian terlebih dahulu dan baunya sesuai dengan bau tanaman penghasilnya- Minyak tersebut mudah sekali bersenyawa dengan alkohol, eter, dan lemalg tapi sukar sekali larut dalam air. Minyak atsiri dikenal dengan minyak ctroen olie. Minyak atsiri digunakan sebagai campuran wangi, pencegah timbulnya jamur, bakteri, antiseptik dan antibiotik (Ernawati, 2005) Jeruk sambal/limau juga mengandung asam sitrat. Sifatnya mudah larut dalam air tetapi sedikit larut dalam alkohol atau eter. Asam tersebut digunakan sebagai pencegah timbulnya jamu" dan bakteri, sebagai pengawet dan antiseptik. Selain jeruk sambalilimau lebih murah harganya dan mudah didapat dipasaran, juga sering digunakan untuk penghilang bau amis pada peralatan rumah tangga. Karena sifatnya itu, jeruk sambaVlimau oleh warung makan digunakan untuk mencuci tangan (Rukmana,2A0D. Hasil uji pendahuluan yang telah peneliti laksanakan pada tangal 29 Desember 2014 sanrpai 5 .fanuari 2015 didapati penurunan angka kuman saat tangan dicuci dengan menggunakan air adalalr 23Yo, jumlalr angka kurnan pada perlakuan mencuci tangan menggunakan sabun adalah 73%o, untuk perlakuan mencuci tangan menggunakan jeruk sambal/limau pada konsentrasi lYo,2yo,3yo,4Yo, dalrr 5% didapati hasil penurunan angka kuman berturut-turut adalah 3 6yo,43yo,7 3yo,7 6yo, dan 7 9o/o. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian terhadap "Perbedaan Jumlah Angka Kuman Pada Tangan Dengan Pencucian Menggunakan Air, Sabun, Dan Jeruk Sanrbal (Citrus Amblycarpa) Pada Tangan Mahasisw-a Poltekkes Kemenkes Pontianak" METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat eksperimen semu (quasi eksperimen) yaitu penelitian yang mendekati percobaan strngguhan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The One Group Posttest-Only Design yaitu tidak adanya kelompok kontrol dalam penelitian ini, dan hanya dilakulen set€lah treafinent. Populasi yang di ambil dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak Kampus A yang terdiri dari Jurusan Kesehatan Lingkungan, Gizi, dan Keperawatan gigiyang berjumlah 746 mahasiswa. Sampel dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang ditentukan dengan metode Proporsional Rondom Sanryling. Y&itu teknik pengambilan sampel probabilistik, dimana peneliti dalam memilih sampel bendasarkan susunan kelompok bertingkat-tingkat dengan cara undian, diundi semua jurusan di Kampus A. Tabel 1. Sebaran Jumlah SampeUResponden Penelitian Jumlah Jumlah Jurusan Kesling DMkI KeslingDMkII Kesling DMkIII Kesling DMk IV Kesling DIII Tk I Kesling DIII Tk II Kesling DIII Tk III Gizi DIV Tk I Gizt DIV Tk II Gizi DIII Tk I Gizi DIII Tk II Gizi DIII Tk III Kep. Gigi DIII Tk I Kep. Gigi DIII Tk II Kep. Gigi DIII Tk TII Total Mahasiswa M 43 Sampel 2 2 42 1 53 2 37 72 I 48 2 2 M 2 45 40 2 2 37 50 90 2 2 53 2 48 1 I 746 Sumber: Akademik Banyaknya pengulangan dilakukan dengan rumus (Supranto, 2000) yaitu: Amelia Ardhanty, dkh Perbedaan Jumlah Angka Kuman.. 35 (t- 1)(r- 1)> 1s (3-1)(r-1)>15 Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah Mencuci Tangan Menggunakan Air 2(r- l)> 15 2r-2> 15 2r>15+2 r Zl7l2 Berdasarkan r > 8,5-9 dengan r*a 151,8 koloni. Hasil tersebut memenuhi syarat, jumlah normal Keterangan: r = banyaknya pengulangan t: hasil penelitian perlakuan I yaitu mencuci tangan tnenggunakan air dari sampel I sampai sampel 9 adalah ll8, 138, 190, 167, 1.37,157,97, L23,240 danratamasih bakteri ditangan adalah 500CFU/cm2. banyaknya perlakuan Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah Jumlah perlakuan dalam penelidan ini, yaitu sebanyak 3 perlakuan dan pengulangan untuk tiap perlakuan adalah 9 kali sehingga .iumlah sampel yang di uji sebanyak 27 sampel. Instrumen pengumpulan dala dalam penelitian ini berupa peralatan yang diperlukan dan digunakan sesuai dengan objek yang akan diukur. Alat (1) Oven, (2) Autoclaf, (3) Petridish, (4) Beker glass, (5) Erlemeyer, (6) Batang pengaduk, (7) Hot plate, (8) Inkubator, (9) Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Berdasarkan hasil penelitian dengan perlakuan 2 yaitu mencuci tangan menggunakan sabun dari sampel I normal bakteri ditangan adalah 500CFU/cm2. Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah Mencuci Tangan Menggunakan Jeruk Pisau, (10) Pipet ukur, (11) Tisu, dan (12) Lampu spiritus. .Bahan: (1) PCA (Plate Count Agar), (2) (3) Air jeruk sampai sampel9 adalah 80, 65,27, 707, 54,14, 57, 71, 4l dat ftta-rata 64 koloni. llasil tersebut mernenuhi syarat jumlah Berdasarkan hasil ponelitian dengan perlakuan 3 yaitu mencuci tangan menggunakan sambaUlimau, (4) jeruk sambal konsenhasi 5%. dari sampel I Alkohol dan (5) Kuman pada tangan .llg Pembuatan media PCA: (1) Timbang PCA ke dalam 500 liter aquadest (sesuai yang sampai sampel 9 adalah 24,22, 15, 32,37 ,26, 5, 16, l1 dan rata-rata 20,8 koloni. Hasil tersebut Aquadest (2) Aduk sampai tidak ada (3) Didihkan, (4) Masukkan ke erlenmeyeq (5) Sterilkan/segera tutup, dan (6) Setelah dingin, masukkan ke dalam petridish diperlukan), memenuhi syarat, jumlah normal bakteri ditangan adalah 500CFU/cm' pengendapan, steril. Pembuatan larutan konsentrasi jeruk sambal: (1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. (2) Peras jeruk sambal, kemudian di pipet 5ml dan larutkan dalam 95ml aquadest steril. (3) Sterilkan konsentrasi jeruk sambal Perbedaan Jumlah Angka Kuman pada Tangan dengan Pencucian Menggunakan Air, Sabun, dan Jeruk Sambal Perbedaan angka kuman antar perlakuan dapat lebih jelas dilihat pada tabel berikut: Tabel tutup kembali. IIASIL Pada Seluruh Perlakuan dengan menggunakan autoclaf. Perlaksanaan penelitian: (1) Siapkan petridish yaog berisi PCA. (2) Tempelkan kelima jari tangan setelah dicuci menggunakan air pada permukaan agar selama 4 detik kemudian tutup kembali. (3) Tempelkan kelima jari tangan setelah dicuci menggunakan sabun pada permukaan agar selama 4 detik kemuCian tutup kembali. (4) Tempelkan kelimajari tangan setelah dicuci pada permukaai agar kemudian l. Jumlah Angka Kuman S ., E E= E ='= EE'E Ei:=E' j{Ef,o== tE&E.: d : E U G € . E U= AZ E ;E 8,EES'*!E*3 ! v -a 4c '6ha l l8 t ll8 2 190 3 167 4 137 s 157 6 797 123 I 244 9 Jumlah 1367 Rata-rata 151.8 Sumbei: Data Primer 2015 E ='= =E rEE&=g q! 6 . E =H:EE +!5Pi E@ i; E.1 80 1n 6-) 22 27 t< 107 54 74 32 37 26 57 7L 16 4l 11 5 36 Ssnitarian, Volume I Nomor l, April 2016, hlm.33 - 40 Jumlah angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan jeruk dapat dilihat dalam bentuk diagram batang seperti gambar dibawah ini: Gambar 4. Jumlah Angka Kuman Seluruh Perlakuan Mengguna kan Jeruk Sambal, Mengguna Kan SaDunl -8 s76 18 ,r,€*o - Berdasarkan pengolahan data statistik menggunakan uji Anova One Way untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antaru mencuci tangan menggunakan air, sabun dan jeruk menunjukkan perbedaan yang signifikan, yaitu P value < 0,05 maka Ho ditolak, sehingga ada perbedaan jumlah angka kuman pada tangan dengan pencucian menggunakan air, sabun, dan jeruk sambal (citrus amblycarpa) pada tangan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun 2015. W Mengguna kan Air, l:167 H Berdasarkan analisis perbedaan angka kuman antara perlakuan, kemudian dianalisis persen perbedaan penurunan angka kuman pada tabel di bawah ini: Sumber: Data Primer 201 5 Tabel4. Berdasarkan angka kuman yang diperoleh setelah melakukan perlakuan, kemudian hasil di analisis perbedaan engka kuman setelah mencuci tangan menggunakan ar, sabun dan jeruk pada tabel dibawah ini: Tabel2. Analisis Perbedaan Angka Kuman Perlakuan Jumlah Rata-rata Analisis Perbedaan Persen Penurunan Angka Kuman Pada Setiap Perlakuan Perlakuan Mean Different Air- Sabun 87,8 Persen Air-Jeruk Sabun-Air -87,8 s8% 86% -s8% Sabun-Jeruk 43,2 67,4Vo Air 1367 151,8 Jeruk-Air Sabun 576 Jeruk-Sabun Jeruk 188 64 20,8 131 -13 -86% 1 -43,2 -67,4Yo Sumber DafaPrimer2015 Sumber: Data Primer 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan air adalah sebanyak 1367 danrata-rata 151,8, angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan sabun sebesar 576 dan rata-rata 64, setelah mencuci tangan menggunakan jeruk sebesar 188 dan rata-rata 20,8. Jadi, setelah mencuci tangan Dari hasil analisis di atas dapat dilihat persen penurunan pada air-sabun adalah bahwa sebesar 58olo, air-jemk sebesar 8604, sabun-air - 5802, sabun-jeruk adalah sebesar 67,4yo, jerukair sebesar -86Yo, dan jeruk-sabun sebesar 43,2yo. Dengan demikian penunrnan pada airjeruk adalah yang terbesar yaituS6%. menggunakan jeruk sarnbal, hasil angka kumannya lebih kecil dibandingkan dengan PEMBAI{ASAN setelah mencuci tangan dengan air dan sabun. Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah Berdasarkan hasil analisis di atas, maka dapat di analisis hasil statistik mencuci tangan dengan menggunakan air, sabun, dan jeruk pada tabel di bawah ini: Tabel3. Analisis Hasil Statistik Angka Kuman Perlakuan F l'crit sie Air Sabun 48,11 Jeruk Sumber: Data Primer 2015 0,000 3,403 Mencuci Tangan Menggunakan Air Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi penting dalam kehidupan, air yang digunakan sehari-hari untuk kebutuhan manusia berasal dari sumber air. Sumber air merupakan salah satu komponen utafila yang ada pada suatu sistern penyediaan air bersih, salah satu sumber air yang digunakan dalam penelitian ini adalah air Ledeng&ranlPDAM. Air kran yang digunakan adalah air kran yang ada di Laboraturium Terpadu Poltekkes Kemenkes Pontianak. Pada penelitian ini, pengambilan sarnpel kuman dari tangan dengan metode, diminta cuci Amelia Ardhanty, dkk, PerbedaanJumlahAngka Kuman.- 37 tangan dengan menggunakan air saja dengan 7 langkah cuci tangan, berikut ini adalah langkahlangkah cuci tangan yang benar: telapak tangan ke telapak tangan, telapak tangan kanan menrbasuh bagian punggung tangan kiri, dan sebaliknya" telapak tangan ke telapak tangan, jari-jari saling menyilang untuk menggosok sela jari, mempertemukan kuku-kuku kedua tangan dan saling menggosolg menggosok dengan jadi kanan dengan telapak tangan rnemutar ibu kiri, menggosok telapak tangan kiri dengan gerakan menutar ke depaa ke belakang menggunakan jari-jari kanarL dan sebaliknya, gosok pergelangan tangan. Lamanya pencucian tangan adalah lG15 detik. Dengan 9 kali pengulangan. Setelah diminta cuci tangan, kemudian tangan tersebut tempel pada media PCA yang sudah disiapkan terlebih dahulu dan sudah diberi kode, tempel targan setama 4 detik selanjutnya media diinkubasi pada inkubator selama 2-3 hafi dalam suhu 37oC. Setelah diinkubasi, kemudian menghitung angka kuman, pada perhitungan angka kuman ini tidak dibedakan macam koloni. Tiap koloni bemsal dari 1 bakteri, sehingga setiap koloni dianggap 1 bakteri, dan hasil angka kuman setelah mencuci tangan rnenggunakan air adalah I 18, 138, 190, 167,137,157,97,123,240 dan didapatkan hasil rata-rata jumlah angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan air adalah 151 koloni. Dari hasil yang sudah diperoleh setelah mencuci tangan menggunakan air, hasil tersebut masih rnemenuhi syarat karena dibawah standar, jumlah normal bakteri pada tangan adalah 500CFU/cm2' Hal tersebut dikarenakan air yang digunakan untuk mencuci tangan adalah air bersih dan air mengalir yang berasal dari air kran/ledeng yang bersumber dari PDAM. Air yang bersumber dari PDAM sudah melalui tahapan-tahapan seperti koagulasi, flokulasi, sedimentasi, dan disinfeksi. Pada penelitian ini, jenis sabun yang digunakan adalah sabun cair khusus untuk cuci tangan yang memiliki antiseptik yang baik untuk membunuh kuman dengan merek "X" yang serrrua disamakan. Pengerjaan perlakuan mencuci tangan dengan sabun ini adalah di Laboraturium Poltekkes Kemenkes Pontianah metode yang dilakukan oleh peneliti untuk mengambil sampel kuman pada tangan, ialah dengan melakukan pencucian tangan terlebih dahulu dengan air kemudian ditambah media sabun. Proses pencucian tangan menggunakan metode yang sama jogu dengan perlakuan sebelumnya yaitu mencuci tangan menggunakan air kran. Dengan 7 langkah cuci tangan yailg teratur yang sudah dijelaskan diatas, waktu untuk cuci tangan juga sama yaitu selama 10-15 detik perorang. Dengan 9 kali pengulangan. Setelah diminta cuci tangan, kemudian tangan tersebut tempel pada media PCA yang sudah disiapkan terlebih dahulu dan sudah diberi kode,tempel tangan selama 4 detik selanjutnya rnedia diinkubasi pada inkubator selama 2-3 hari dalam suhu 37oC. Setelah diinkubasi, kemudian sampel tersebut dihitung total kumannya disetiap petridish. pada perhitungan angka kuman ini tidak dibedakan macam koloni. Tiap koloni berasal dari 1 bakteri, sehingga setiap koloni dianggap I bakteri. Hasil perhitungan pada 9 sampel adalah 80, 65, 27 , 107 , 54, 7 4, 57 , 71, 4l dan rata-rata 64 koloni. Dilihat dari rata-ruta koloni ny,a, cuci tangan menggunakan sabun lebih baik dari pada cuci tangan menggunakan air saj4 karena jumlah rata-rata koloni nya lebih kecil dibandingkan perlakuan sebelumnya. Hasil tersebut memenuhi syarat karena jumlah normal bakteri pada tangan adalah 500CFUlcm2. Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare Efek lainnya adalah tangan menjadi harum setelah dicuci dengan Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah menggunakan sabun. Karena di dalam sabun terdapat anti bakteri untuk membunuh kuman Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan bahan lainnya yang dapat mengangkat lemak. Sabun adalah pcmbersih lang digunakan bersama air untuk mencuci dan membersihkan (Wikipedia, 20L4). Hampir pasti setiap hariny4 kita menggunakan sabun untuk kegiatan hygienitas diri kita. Sabun memiliki beberapa jenis sabun yaitu sabun batang sabun cair, sabun busa, sabun gel, danjenis sabun serbuk. Rata-Rata Jumlah Angka Kuman Setelah Mencuci Tangan Menggunakan Jeruk Sambal Jeruk sambal disebut juga jeruk limau (citrus amblycarpa) adalah jeruk yang termasuk bahan bumbu masakan, biasa jeruk sambal 38 Sanituriun, Yolume I Nomor l, April 2A16, hlm.33 - 40 menjadi bagian dari penyedap rasa untuk masakan. Tetapi, selain fungsinya sebagai angka kuman sebesar 188 koloni dan rata-rata bumbu masakan atau peyedap rasa,.ieruk sambal Rata-rata angka kuman yang paling baik adalah dengan rnencuci tangan menggunakan jeruk sambal dengan konsentrasi 5%, Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan jeruk sambal sebagai media cuci tangan merupakan yang paling efektif dibandingkan dengan menggunakan air saja maupun sabun. juga mempunyai fungsi lain yaitu sebagai antiseptik untuk membunuh kuman. Jeruk sambal digunakan sebagai salah satu media cuci tangan dalam penelitian ini, jeruk sambal yang digunakan dibuat berupa larutan konsentrasi 5%. Jeruk sambal di peras kemudian airnya disaring didalam wadah, setelah itu siapkan Aquadest sebanyak 95m1. Pipet air jeruk tersebut air jeruk dan aquadest kemudian di sterilkan didalam autoclaf selama 30 menit. Setelah di sterilisasi, media siap digunakan. Proses pencucian tangan juga menggunakan metode yang sama dengan perlakuan sebelumnya yaitu mencuci tangan menggunakan air kran dan sabun. Dengan 7 langkah cuci tangan -vang teratur yang sudah dijelaskan diatas, waktu untuk cuci tangan juga sama seperti perlakuan sebelumnya yaitu selama 10-15 detik perorang. Dengan 9 kali pengulangan. Setelah diminta cuci tangan, kemudian tangan tersebut tempel pada media PCA yang sudah disiapkan terlebih dahulu dan sudah diberi kode, tempel tangan selama 4 detik selanjutnya kuman siap dibiakkan di inkubator selama 2-3 hari dalam suhu 37"C. Cuci tangan menggunakan jeruk sambal sangat baik karena jeruk sambal mengandung bahan-bahan alami yang dapat membunuh kuman, contohnya adalah minyak atsiri dan asam sitrat yang dapat bertindak sebagai antiseptik atau antibakteri alami yang tidak dapat membahayakan kesehatan Perbedaan Jumlah Angka Kuman Pada Tangan Dengan Pencucian Menggunakan Air, Sabun, Dan Jeruk Sambal sebesar 20,8 koloni. Pencucian tangau apabila hanya menggunakan air saja kurang efektif karena lernak-lemak ataupun kotoran-kotoran di tangan tidak terangkat dengan sempurnq di dalam lemak-lemak dan kotoran itulah terdapat berbagai kuman penyakit hidup, dan juga bau masih tertinggal di tangan. Air Kran/Ledeng tidak sepenuhnya bersih dari kuman, sebelum air-air ini mencapai kran kita, semua air ini akan melalui proses penyaringan 4 tahap, yakni koagulasi, pengendapan, penyaringan dan yang terakhir adalah disinfeksi. Inti dari keempat tahap ini adalah mengeliminasi atau menghancurkan senyawasenyawa bakteri dan parasit berbahaya yang ada di dalamnya. Walaupun begittr, proses ini tidak secara penuh membuat air tersebut menjadi benar-benar bersih. Masih ada kemungkinan akan adanya hal-hal lain yang dapat masih berada di air tersebut. Berikut hal-hal yang dapat ada di dalam air keran kita walaupun sudah melalui keempat tahap penyaringan di atas. Ada kemungkinan bahwa bakteri-bakteri berbahaya yang mungkin membawa penyakit masih berada di air tersebtrt. Bakteri ini dapat saja berasal dari kotoran hewan ataupun manusia (walaupun sudah melalui penyaringan). Bakteri-bakteri yang masih tersisa pada air itu dapat mengkontaminasi tangan yang bersentulran dengan air tersebut dan mengakibatkan tangan menjadi semakin kotor, bakteri-bakteri tersebut dapat bertahan dalam Perbedaan antara ketiga perlakuan yaitu mencuci tangan dengan menggunakan air, mencuci tangan dengan menggunakan sabun, dan mencuci tangan dengan menggunakan jeruk sambal, dengan 9 kali pengulangan di setiap perlakuan, terlihat hasil perbedaan jumlah angka kuman 1,ar-rg signifikan, perbedaan angka kuman pada ketiga perlakuan itu adalah pencucian tangan menggunakan air didapati total jumlah angka kuman adalah sebesar 1367 koloni dengan rata-rata 151,8 koloni, cuci tangan menggunakan sabun sebesar 576 koloni dan rafz-rata sebesar 64 koloni, cuci tangan menggunakan jeruk sambal dengan total jumlah pipa-pipa saluran air bahkan terdapat pada mulut kran, dan akhirnya keluar bersama air tersebut. Hal tersebut dapat mengkontaminasi tangan kita yang bersentuhan dengan air, padahal mencuci tangan dimaksudkan untuk membersihkan tangan dari kotoran. Bahkan, selain bakteri tersebut, terdapat juga timbal, tembaga dan bahan kimia lain seperti kaporit yang dapat membahayakan kesehatan apabila termakan. Sama hal nya dengan mencuci tangan menggunakan sabun, memang sabun dapat membunuh kuman pada tangan kita. Namun, di dalam kandungan sabun terdapat pula bahan- Amelia Ardhanty, dklL Perbedaan Jumlah Angka Kwnan-- 39 bahan kimia yang digunakan khususnya untuk utama yang berfungsi membunuh bakteri yatu sabun anti bakteri, bahan-bahan kimia itu salah satunya adalah triclosan. Triclosan merupakan salah satu antibakteri yang banyak digunakan karena efektif terhadap berbagai bakteri gram adalah minyak atsiri dan asam sitrat. positif dan gram negatif, dapat ditoleransi dengan baik dan jarang menimbulkan reaksi alergi (Reza,ZAID. Namun, triclosan dapat menimbulkan efek buruk bila sering digrrnakan. Salah satu dari efek antibiotik yang dikenal lama di dunia kedokteran adalah bakteri menjadi kebal terhadap dosis antibiotik yang sama Fenomena ini membuat bakteri menjadi bakteri super. Menurut penelitian FDA (Food & Drugs Adruinistration, BPOM Amerika) yang dikutip dari @eza, 2012), triclosan merupakan salah satu dari penyebab terciptanya bakteri super tersebut. Tangan yang dicuci menggunakan bahan kimia triclosan mernang akan membunuh bakteri, namun bakteri yang tetap bertahan pada tangan akan rnenjadi resisten seperti yang sudah dijelaskan diatas, kuman tersebut akan berkembangbiak dan menciptakan kuman baru secara cepat. Annerika Serikat dan Eropa sudah melarang penggunaan secara berulang sabun antiseptik atau anti bakteri, mereka malah menyarankan untuk mencuci tangan menggunakan sabun biasa dan air hangat biarpun tidak mengandung antibakteri, daripada mendapat resiko. Triclosan ditemukan di sekitar 75 persen sabun cair anti-bakteri dan pembasuh badan yang dijual di Amerika Serikat. Disamping itu Triclosan ternyata jugu mempunyai efek buruk terhadap kesehatan jika digunakan dalam jangka paqiang yaitu Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalan berbagai bidang industri. Banyak kegunaan rninyak atsiri, antara lain dalam industri kosmetik (sabun, pasta gigi, shampo, lasion), dalam industri makanan digunakan sebagai bahan penyedap atau penambah cita ras4 dalam insudtri parfum sebagai pewangi dalam produk minyak wangi, obat-obatan (antinyeri,antiinfeksi, pembunuh bakteri), dalam indushi bahan pengawe! bahkan digunakan dalam industri farmasi atau juga sebagai insektisida. Sedangkan Asam sifrat yang terkandung dalam jeruk sambal 8.7%. Asam sitrat digunakan sebagai pencegah timbulnya jamur dan bakteri, sebagai pengawet dan antiseptik. Jadi, jeruk sambal memiliki kandungan bahan alami yang dapat membunuh bakteri dibandingkan dengan sabunanti bakteri yang mengandung bahan kimia yang dalam jangka panjang dapat menimbulkan bahaya kesehatan sehingga leboh disarankan untuk menggunakan bahan-bahan alami seperti jeruk sambal untuk digunakan sebagai media cuci tangan karena selain harga yang lebih ekonomis, jeruk sambal juga gampang untuk ditemui. SIMPULAI{ Berdasarkan penelitian terhadap perbedaan penurunan angka kuman dengan pedakuan mencuci tangan dengan air, sabun, dan jeruk sambal, maka peneliti dapat terciptanya bakteri kebal, kanker, peadarahan otak, kelumpuhan, kemandulan, penurunan fungsi kelamin, masalah jantung, memicu alergi menyimpulkan bahwa: Rata-rata angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan air adalah 151,8 koloni, dan semua sampel memenuhi syarat. Rata-rata angka kuman setelah mencuci bahkan pencemaran hngkungan. tangan menggunakan sabun adalah 64 Setelah dilakukan nya penelitian ini, peneliti menemukan alternatif pengganti air atau sabun anti bakteri untuk mencuci tangan, yaitu menggunakan jeruk sambal. Manfaat dari menggunakan jeruk sambal adalah selain untuk bahan bumbu penyedap rasa dalam masakan, jeruk sarnbal dapat jugo menjadi media pembunuh kuman, karena bahan-bahan yang terkandung didalam jeruk sambal mempunyai fungsi sebagai antiseptik alami yang tidak semua sampel memenuhi syarat. membahayakan kesehatan manusia. Jeruk sudah dimanfaatkan untuk media pembersih lantai rumah sakit dalam menurunkan angka kuman pada lantai. Jeruk sambal mempunyai 2 bahan dan Rata-rata angka kuman setelah mencuci tangan menggunakan jeruk sambal konsentrasi 5Yo adalah 20,8 dan ssmua sampel memenuhi syarat. Menurut hasil uji statistik menggunakan uji Arrova didapati hasil P value 10.05 maka Ho ditolak sehingga ada perbedaan jumlah angka kuman pada tangan dengan pencucian menggunakan air, sabun, dan jeruk sambal (citrus amblycarpa) pada tangan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak tahun 2015. Kepada masyarakat disarankan dapat memanfaatan jeruk sambal sebagai altematif 4O Sanitsrisn, Volume I Nomor 1, April2016, hlm,33 - 40 pengganti sabun cuci tangan untuk menurunkan menggunakan air dan sabun dan dapat pula angka kutnan, selain harganya yang ekonomis, menggunakan jeruk sarnbal agar terhindar dari jeruk sambal juga gampang untuk penyakit bawaan makanan (Food Borne dijumpai. perilaku selalu mencuci tangan sebelum makan dan sesudah makan dengan Selain itu Diseases). DAFTAR PUSTAKA Penyakit Rukmana, R. 2007. Tabulambot Jeruk Nipis. Yoryakarta: Kanisius. Dalarn Tietjen, L., Bossemeyer, D. & Mclntosh, N. Meninimalisasi Baberi Patogen Di 200y'.. Pm&nn Perrcegalun Infeksi Unt* Lsttai Rwnah Sakit Stfitw ,4ziz lv{edan. Fasilitas Pelmy@rcn Keselwtm Dengan Available at: repository.usu.ac.id Sumber Doya Terbaas. Jakalta: Yayasau [Online] 9 Januari 20151. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. tDiak$es Rerq K. 2012. Optimosi Penmtbahan Ekstrak Wikipedia z0ru. Jeruk sambal. [Online] Eterol Daun Kemangi Sebagai Penggmtti at: Available T?iclasan Dalam tr{eng}wnbat id.wikipedia.org/wiki/Jeruk_sarnbal Strylrylocaccw Atreus Dst Eschericia fDiakses 10 Desember20l4). Coli Padq Pro&* Sabm Cuci Tangon Cair. Dinas Kesehatan.?Ol4. Data Tahunan di KotaPontianak Emawati. 2005. Efehivitas Jeruk Nipis