附录 图片 1 唐代妇女 图片 2 武则天的坟墓 34 致谢 首先,我们要感谢主耶稣基督,感谢他降幅于我们。让我们能 将这篇论文准时写完。我们想要感谢许多人,总是给我们支持与鼓 励让我们在集会上有机会可以发挥我们对此篇论文的一些想法。 我们论文的标题是“论武则天登上皇位其因素”,我们在完成篇 论文的过程中,得到了不少人的帮助。我们想借此机会感谢他们。 感谢 Prof. Dr.Ir Harjanto Prabowo,MM 作为建国大学学长,感谢 建国大学语言与文化学院院长 Drs. Johannes A. A. Rumeser, M.Psi, Psi 给了我们很多帮助与支持给了我们机会,信任,直至本文得以顺 利完成;感谢兼顾大学语言与文化学院,郑益通院长给了我们不少 帮助和支持 ;中文系主任许丽妮老师,在这四年来我们很感谢您对 我们的教育培养,给我们机会,鼓励和信任;感谢马峰老师作为我 们的论文讲座给予我们建议,鼓励和信任;感谢我们的辅导老师戴 雪琳老师,给我们建议、想法、细心指导、开拓研究思路,支持、 不辞辛劳的协助我们。 35 我们也非常感谢父母的养育之恩,同学和朋友们,给了我们非 常大的鼓励,无以回报,没有你们的支持,本文不可能顺利完成。 同时也希望本文对读者能有所帮助。 笔者: 许娟娟、冯清云 2010 年 7 月 雅加达 36 ANALISA FAKTOR KEBERHASILAN WU ZETIAN MENJADI KAISAR WANITA Skripsi Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Strata 1 Jurusan Sastra China Oleh Yulia – 1000848754 Yuli Suryani – 1000861200 Fakultas Bahasa dan Budaya Binus University Jakarta 2010 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, penyertaan dan menyelesaikan karunia penulisan yang diberikan, skripsi yang sehingga berjudul kami Analisis dapat Faktor Pencapaian Kekaisaran Wu Zetian dengan baik dan tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materiil, secara langsung maupun tidak langsung selama penulisan skripsi ini. Untuk itu, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir Harjanto Prabowo, MM, selaku Rektor Binus University yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menuntut ilmu di Binus University. 2. Bapak Drs. Johannes. A. A. Rumeser, M.Psi, Psi selaku Dekan Fakultas Budaya dan Bahasa Binus University yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan skripsi ini. 3. Ibu Andyni Khosasih, SE, BA, selaku Ketua Jurusan Sastra China Binus University yang telah memberikan kesempatan, dukungan, dan kepercayaan kepada kami untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Xuelin, SS, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya serta telah sabar membimbing kami, memberikan saran dan kritik serta ide dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi kami selesai tepat waktu. vi 5. Bapak Ma Feng, BA, M.Lit, selaku dosen bimbingan seminar progress yang telah senantiasa membimbing kami selama proses perkuliahan serta memberikan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Sastra China yang telah membantu kami baik dalam memberikan pengalaman, saran maupun kritik sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Orangtua dan seluruh keluarga yang telah senantiasa mendukung dalam setiap kegiatan penulis jalankan selama kuliah di Binus University. 8. Seluru teman kuliah kami yang telah memberikan dorongan kepada kami untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. 9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak baik yang terlibat secara langsung maupun tidak dalam penulisan skripsi ini sehingga skripsi kami dapat selesai tepat pada waktunya. Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca dan Binus University. Jakarta, 19 Juli 2010 Yulia dan Yuli Suryani vii ABSTRAKSI Wu Zetian adalah satu-satunya kaisar wanita dalam sejarah China kuno. Kami menggunakan metode studi pustaka dalam menganalisa keberhasilannya menjadi kaisar wanita satu-satunya dalam sejarah China kuno. Hasil analisa kami menyimpulkan keberhasilannya mengguncang dunia politik China kuno ini merupakan gabungan yang memiliki kaitan erat dengan faktor lingkungan, zaman dimana ia hidup dan faktor dari dirinya sendiri. Yang termasuk faktor lingkungan adalah pengaruh zaman dan pengaruh keluarga. Dinasti Tang adalah zaman yang sangat terbuka, hal ini disebabkan karena dinasti Tang menerima pengaruh dari suku minoritas dan memiliki ekonomi yang makmur sehingga mereka merasa tidak perlu membelenggu fisik dan mental rakyatnya, para pejabat negara menerapkan kebijakan yang tidak terlalu mengikat dalam segi kehidupan dan pendidikan wanita. Dinasti Tang juga memberi kesempatan bagi wanita untuk memperluas wawasannya, termasuk melakukan kegiatan di luar rumah. Hal ini membentuk wanita dinasti Tang menjadi pribadi yang mandiri dan memiliki pemikiran yang unik. Keberhasilan seseorang, disamping ditunjang dari faktor lingkungan juga ditunjang faktor dari dalam diri. Faktor dari dalam diri ini merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan mental individu. Wu Zetian diusia muda telah mengalami transisi kehidupan yang sulit, setelah ayahnya meninggal, ditinggalkan oleh saudara-saudaranya, kemudian ia masuk istana dengan tujuan mengubah nasib, pada akhirnya setelah Tang Taizong wafat ia di campakan ke kuil Gan Ye. Hal ini menimbulkan tekanan psikologis yang besar, hal tersebut membuatnya menyadari bahwa viii orang yang cerdik harus dapat memilih tempat sandaran yang dapat diandalkan. Namun demikian, Wu Zetian tidak ingin seumur hidup bergantung pada orang untuk bertahan hidup. Wu Zetian yang sejak kecil dibesarkan sebagai pria merasa dirinya tidak berbeda dengan pria, ia merasa apa yang bisa di lakukan oleh pria, wanita juga bisa melakukannya, bahkan lebih baik daripada pria! Kata Kunci : Faktor Sistem, Faktor pribadi, Wu Zetian, Patriarkhal ix RINGKASAN ISI Pada zaman masyarakat yang serba berpihak kepada lelaki, terdapat seorang wanita yang berhasil menjadi legenda karena mampu menembus dominasi pria dan menjadi kaisar wanita pertama dan satusatunya dalam sejarah china kuno, Wu Zetian. Sastrawan ternama China kuno, Libai, menjulukinya sebagai salah satu dari tujuh kaisar tersohor dari dinasti Tang. China kuno menerapkan banyak aturan yang mengikat wanita ,baik dari segi perilaku maupun konsep pemikiran. Bagaimanakah Wu Zetian dapat melepaskan diri dari ikatan tersebut? Apakah penyebabnya sehingga tokoh legenda seperti ini dapat muncul pada jaman dinasti Tang? Hal ini membuat kami ingin meganalisis faktor-faktor yang membuatnya bisa menjadi kaisar wanita sekaligus tokoh legendaris dalam sejarah China kuno. 1. Sejarah Ringkas Kehidupan Wu Zetian Wu Zetian lahir pada 624 SM, ayahnya, Wu Shihuo, ialah seorang petani, yang beralih menjadi pedagang kayu, dan kemudian menjadi pejabat. Tahun 637 SM, pada masa pemerintahan Kaisar Li Shimin, Wu Zetian masuk istana, dan menjadi selir dengan gelar Cairen (orang berbakat), selir tingkat ke lima. Wu Zetian menjadi seorang biarawati saat kematian Kaisar Li Shimin, 649 SM. Tiga tahun kemudian, Kaisar Li Zhi, putra Kaisar Li Shimin, memanggil Wu Zetian kembali ke istana menjadi selirnya. Demi mendapatkan dukungan dari kalangan istana, baik dayang istana maupun para pejabat pemerintahan, Wu Zetian banyak memberi hadiah kepada mereka. 1 Tahun 653 SM Wu Zetian melahirkan seorang putra, Li Hong. Sehingga ia diangkat menjadi Zhaoyi (selir tingkat kedua). Demi mencapai kedudukan yang lebih tinggi, Wu Zetian menyingkirkan semua penghalang yang ada. Tahun 655 SM Wu Zetian melahirkan seorang anak perempuan, dan demi tujuan untuk menyingkirkan Permaisuri Wang, Wu Zetian tega membunuh putrinya sendiri, ia menghalalkan berbagai cara hingga akhirnya ia menjadi Permaisuri. Setelah menjadi Permaisuri, Wu Zetian mulai memperkuat dominasinya pada diri Kaisar Li Zhi. Tahun 683 SM Kaisar Li Zhi dari Dinasti Tang meninggal dunia. Li Xian, putra ketiga Permaisuri Wu naik takhta. Tahun 684 SM, Permaisuri Wu mengangkat putra bungsunya, Li Dan, menjadi kaisar. Ia kemudian dikenal sebagai Kaisar Ruizong dari Tang. Pada tahun 684 SM terjadi usaha pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh Xu Jingye, Tang Zhiqi, Wei Siwen, dan Luo Binwang untuk menggulingkan Wu Zetian. Pemberontakan itu berhasil ditumpas oleh tentara yang dipimpin oleh Jenderal Li Xiaoyi, Zuo Yingyang, Hei Chichan dan Zuo Baotao. Pemberontakan kembali terjadi, kali ini dilakukan oleh Li Yuanjia (Pangeran Han), Li Yuangui (Pangeran Huo), dan Li Lingui (Pangeran Lu). Untuk menumpas habis pemberontakan hingga ke akarnya, Wu Zetian membuat pengumuman resmi bahwa siapa saja yang dapat memberikan informasi tentang para pemberontak akan mendapat hadiah besar dan akan menjadi pejabat. Setelah situasi politik stabil dan tidak ada kekhawatiran akan adanya pemberontakan, Wu Zetian mulai membersihkan pemerintahannya dari para pejabat korup. Wu Zetian Pada tahun 690 SM, Wu Zetian menurunkan Li Dan, Kaisar Ruizong, dari takhta dan secara resmi menduduki takhta dan 2 memberi gelar bagi dirinya sendiri “Kaisar Wanita yang Hebat dan Bijaksana”. Wu Zetian banyak membawa kemakmuran dan kedamaian bagi rakyat selama masa pemerintahannya. Program pertanian diadakan sehingga rakyat dapat menikmati hasil panen yang melimpah. Sistem ujian kerajaan diberlakukan untuk mencari orang-orang berbakat. Penerapan kebijakan dengan negara-negara perbatasan yang merupakan kombinasi dari kekuasaan, konsiliasi, dan ketentraman dijalankan, sehingga situasi disekitar perbatasan menjadi lebih stabil dan aman daripada selama masa pemerintahan Kaisar Li Zhi. Para dayang istana diperintahkan untuk belajar membaca dan menulis. Pada tahun 698 SM, sehari setelah pembicaraan antara Ji Xu, seorang pegawai tinggi, dan Zhang bersaudara, Kaisar Wu Zetian mengirim Xu Boyan untuk memanggil Li Xian, ke ibukota untuk menjadi putra mahkota. Tahun 705 SM Wu Zetian sakit parah. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemberontak untuk memaksa Wu Zetian menyerahkan takhta kepada Li Xian. Tidak beberapa lama kemudian, Wu Zetian diasingkan ke Istana Shangyang, dan ia wafat dalam usianya yang ke 82. 2. Faktor Lingkungan Sosial yang Medukung Wu Zetian Menjadi Kaisar Berdasarkan teori bioekologi Brofrenbrenner terdapat beberapa faktor utama yang mendorong perkembangan individu, yaitu makrosistem dan mikrosistem. Makrosistem adalah perkembangan individu dipengaruhi oleh norma-norma, nilai dan masyarakat. 3 2.1 Faktor Sosial Masyarakat Dinasti Tang yang menerima pengaruh budaya luar menyebabkan system masyarakat yang ada lebih terbuka. Pengaruh asing yang menganut system matrilineal yang kental menyebabkan wanita zaman dinasti Tang menjadi wanita yang tangguh, mandiri. Hal ini mempengaruhi kehidupan dan perkembangan pendidikan wanita di zaman itu. Wanita zaman Dinasti Tang diperbolehkan beraktivitas di luar rumah, seperti berkuda, bertamasya, sehingga banyak muncul wanita seniman, cendikiawan, pahlawan. Dinasti Tang yang terbuka memberi banyak keuntungan bagi Wu zetian. Statusnya yang merupakan selir Kaisar Tang Taizong membuatnya tidak mungkin untuk menjalin kasih dengan Tang Gaozong, karena kebijakan dinasti Tang yang tidak ketat dalam membatasi seseorang, membuat hubungan kasih terlarang ini dapat terwujud. Contoh lainnya, walau terlahir dari kelas yang rendah, Dinasti Tang yang terbuka juga menjadikannya dapat menjadi permaisuri. Keadaan zaman yang terbuka ini membuka peluang bagi Wu Zetian untuk mengembangkan diri, pemikirannya dan mewujudkan ambisi serta impiannya. 2.2 Faktor Keluarga Mikrosistem adalah ruang lingkup yang terdekat di mana seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya dan berinteraksi secara langsung, seperti Ayah dan Ibu. Ayah Wu Zetian merupakan seorang pekerja keras, dari seorang pedagang kayu kemudian berhasil menjadi pejabat kerajaan, kemudian menjadi orang kepercayaan Kaisar Tang Gaozu, bahkan Kaisar Tang Gaozu sangat menghargai semangat pekerja kerasnya sehingga bersedia 4 menjadi perantara dalam perjodohan ayah Wu Zetian dengan ibunya. Hal ini menyebabkan Wu Zetian mengagumi sang ayah dan memiliki karakter yang pekerja keras juga pantang menyerah. Disamping itu sang ayah juga sangat menyayangi Wu Zetian dan sering menceritakan hal-hal kerajaan serta cerita kesatriaan Kaisar Tai Zhong, Wu Zetian mengagumi sosok sang kaisar dan mempunyai impian ingin menjadi seperti Kaisar Tai Zhong. Selain pengaruh dari ayah, sejak kecil Wu Zetian juga mendapatkan pengaruh dari sang Ibu yang terkenal akan kecerdasan dan kebijaksanaannya. Sang ibu yang berasal dari keluarga bangsawan memiliki kegemaran membaca dan belajar sejarah. Sang ibu menularkan kegemarannya membaca dan belajar pada Wu Zetian. Sang ibu tidak memaksa Wu Zetian untuk melakukan pekerjaan wanita. Ia memberi kebebasan pada Wu Zetian untuk melakukan apa yang diinginkannya. Hal ini membuatnya berbeda dengan wanita lainnya yang biasanya hanya dididik untuk menenun dan memasak. Wu Zetian memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan bijak di bandingkan dengan gadis sebayanya. 2.3 Faktor Kehidupan di Dalam Istana Setelah masuk istana, kehidupan istana yang sarat persaingan dan tekanan diantara para wanita istana membuat Wu zetian untuk bekerja keras membuktikan keberadaannya. Hidup di istana berarti harus memilih antara berusaha sekuat mungkin untuk mendapat perhatian kaisar atau hidup tanpa kasih sayang tanpa ada kesempatan bertemu kaisar seumur hidupnya. Didukung oleh kehidupan istana yang keras dan pengaruh dari orang tuanya sehingga membentuk Wu Zetian menjadi pribasi yang cerdas, berambisi dan kuat. 5 3. Faktor Internal Berupa Transisi Hidup dan “Yin Yang Cuowei” yang Membuat Wu Zetian Menjadi Kaisar Di samping faktor-faktor yang disebutkan diatas, kami juga menganalisa faktor pendukung lainnya ditinjau dari perspektif internal Wu Zetian. Faktor internal ini melingkupi “ yin yang cuo wei” dan perubahan kehidupan yang terjadi pada Wu Zetian; setelah ayahnya meninggal, saat Wu zetian di buang ke kuil setelah kematian Kaisar Tang Tai zong. 3.1 “Yin Yang Cuowei ” Menurut tradisi China kuno wanita dan pria memiliki peran utama yang berbeda, peran ini menetapkan kedudukan, watak dan pembawaan pria dan wanita. Pria digambarkan memiliki pembawaan yang kuat, tegas, superior. Sedang wanita berpembawaan lembut, penurut dan berkedudukan dibawah pria. Wanita diharuskan untuk takluk dan hormat pada pria. Pria mengatur hal – hal besar seperti hal kenegaraan, mengambil keputusan penting, wanita bertugas mematuhinya dan melayani pria dengan menjadi ibu dan mendidik anak. Wu Zetian yang dibesarkan sebagai lelaki membuat sisi lakilakinya berkembang dan membentuknya menjadi seperti laki-laki. Ia menjadi pribadi yang kuat dan tangguh dalam usaha menunjukan eksistensi dirinya di istana. Setelah ia menjadi permaisuri, dibawah sifat lembut Kaisar Tang Gaozong, sisi laki-lakinya menjadi semakin berkembang, hingga ia dikatakan mengalami “yin yang cuo wei” . Ketetapan ini sebetulnya bukan merupakan hal yang absolut, karena peraturan ini merupakan alat yang di gunakan oleh masyarakat 6 feodal untuk membatasi wanita. Menurut teori psikologi ANIMUS dan ANIMA, dalam diri wanita juga terdapat kecenderungan untuk menjadi wanita, begitu pula sebaliknya. Sehingga tidak ada pria yang seratus persen kuat maupun wanita yang seratus persen lemah. 3.2 Transisi Hidup Wu Zetian Menilik dari tantangan hidup yang Wu Zetian alami, ia dapat menjadi sosok wanita yang kuat merupakan sesuatu yang wajar. Pribadinya yang kuat seperti pria semakin berkembang setelah ayahnya meninggal. Setelah kematian ayahnya, Wu Zetian mulai merasakan ketidakadilan yang di alami wanita dalam system masyarakat feodal, sehingga terjadi pergolakan dalam diri Wu Zetian. Kedua kakak tirinya bersikap buruk pada Wu Zetian dan ibunya serta melarang dia untuk belajar. Hal ini membuat Wu Zetian menyadari bahwa dunia tidak seindah yang dia pikirkan, sehingga ia memutuskan untuk masuk istana demi merubah nasibnya. Setelah masuk istana, ketidakadilan terhadap wanita semakin menekannya. Wu Zetian yang membawa harapan besar untuk merubah nasibnya, mengalami penolakan dari Kaisar Tang Taizong. Wu Zetian sadar bila Kaisar Taizong mangkat, jerih payah selama 12 tahun begitu pula bakatnya yang besar akan terkubur sia-sia, ia akan dicampakan ke kuil Gan Ye, hal ini Wu Zetian kehilangan arah, ia merasakan bahwa wanita tidak bisa mengendalikan nasibnya. Wu Zetian tidak ingin pasrah begitu saja, ketika ia bertemu dengan putra mahkota, Li Zhi, ia sadar Li Zhi dapat menjadi penolongnya keluar dari kesulitan ini. Setelah 3 tahun di kuil Gan Ye, Lizhi yang telah di angkat menjadi raja, bergelar Tang Gaozong, menjemputnya untuk kembali ke istana. Dengan kecerdikannya Wu zetian berhasil mengenyahkan permaisuri Wang dan 7 selir Shu. Wu Zetian menuduh mereka telah mengutuk, mengguna– guna kaisar dan membunuh putrinya. Setelah berhasil melenyapkan mereka, Wu Zetian kemudian diangkat menjadi permaisuri. Mulanya hubungan Kaisar Tang Gaozong dan Permaisuri Wu berjalan harmonis, tetapi Kaisar Tang Gaozong yang lemah selalu bergantung pada Permaisuri Wu dalam memutuskan masalah negara, lambat laun ketergantungan ini membuat Permaisuri Wu kehilangan rasa hormat pada Kaisar Tang Gaozong. Permaisuri Wu sadar bahwa semua urusan kenegaraan bergantung padanya, mengapa ia harus berdiri di belakang layar terus menerus sementara semua keberhasilan yang ada sebenarnya adalah jerih payahnya? Bila Kaisar Tang Gaozong wafat, seluruhnya akan sirna, tak akan ada yang menghargai jerih payahnya selama ini. Wu Zetian tidak ingin dicampakkan begitu saja sementara orang lain menempati kedudukan yang seharusnya adalah miliknya. Dengan segala cara Permaisuri Wu akhirnya berhasil duduk di singgasana dan memerintah China dengan status kaisar wanita. 4. Simpulan Dalam perjalanan Wu Zetian menjadi kaisar, terdapat banyak faktor pendukung baik yang berasal dari luar diri maupun dari luar dirinya. Dinasti Tang adalah zaman yang sangat terbuka, hal ini disebabkan karena dinasti Tang menerima pengaruh dari suku minoritas dan memiliki ekonomi yang makmur oleh karena itu mereka merasa tidak perlu orang membelenggu fisik dan mental rakyatnya, para pejabat negara menerapkan kebijakan tidak terlalu mengikat dalam segi kehidupan dan pendidikan wanita. Dinasti Tang memberi kesempatan bagi wanita untuk memperluas wawasannya, termasuk melakukan kegiatan di luar rumah. Oleh karena itu meskipun Wu Zetian lahir pada 8 zaman masyarakat China kuno yang menjunjung tinggi pria daripada wanita,dinasti Tang yang terbuka membuat Wu Zetian dapat mewujudkan ambisi dan impiannya. Selain faktor pendukung dari latar belakang jaman, keluarga juga memberikan pengaruh yang besar dalam perjalanannya mencapai posisi kaisar. Wu Zetian yang dibesarkan di bawah bimbingan ayah yang selalu penuh semangat mengubah nasib dan Ibu yang arif bijaksana membentuk Wu Zetian memiliki kepribadian berbeda dari perempuan rata-rata. Karena pengaruh orang tuanya, Wu Zetian sedari kecil gemar mendengar cerita politik dan sejarah kerajaan. Hal ini menjadi landasan yang kokoh dalam perjalanannya menjadi kaisar wanita China. Transisi hidup yang sarat cobaan membentuk pribadinya menjadi sosok yang lebih matang dan membuatnya memiliki cara berpikir yang berbeda dan kebijaksanaan yang melebihi orang lain. Hal ini membuatnya dapat bertahan dan menyelesaikan kesulitan yang kerap muncul dalam hidupnya. Meskipun kecerdasannya merupakan faktor yang mendukungnya dalam mencapai posisi kaisar, tetapi bagaimanakah Wu Zetian dapat memutuskan berbagai hal kenegaraan dan menerobos pemikiran masyarakat China kuno mengenai kedudukan wanita yang selalu berada dibawah pria? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah selain kecerdasan dan latar belakang zaman yang mendukung, karena Wu Zetian sejak kecil dibesarkan sebagai pria, kebiasaan ini terus berlanjut sampai ia masuk istana. Hal ini membuatnya berkarakter kuat seperti pria. Kemudian di bawah pengaruh karakter Kaisar Tang Gaozong yang lembut, Wu Zetian dengan karakternya yang kuat menjadi semakin berkembang. Ia merasa dirinya tidak berbeda dari pria, sehingga ia juga 9 dapat melakukan apa yang pria lakukan bahkan menggunakan cara ekstrim untuk mencapai tujuannya. Analisis menunjukkan bahwa serangkaian faktor-faktor menguntungkan di atas saling terkait erat telah menciptakan peluang bagi Wu Zetian untuk mencetak prestasi yang luar biasa. Wu Zetian dapat menjadi seorang wanita yang sangat sukses pada zaman yang mendiskriminasi wanita dan menerobos pemikiran masyarakat China kuno mengenai kedudukan wanita yang selalu berada di bawah pria. Sejak zaman kuno, banyak orang hidupnya menjadi korban zaman dan keterbatasan diri, hanya Wu Zetian yang mampu membuat segala batasan zaman yang ada dan keterbatasannya menjadi alat yang mengobarkan semangat dan membuatnya meraih kesuksesan. 10