salinan keputusan kepala lembaga ilmu pengetahuan - JDIH-LIPI

advertisement
SALINAN
KEPUTUSAN
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Menimbang
: a. bahwa pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) saat ini
masih bersifat sektoral, perlu adanya upaya pengintegrasian
dalam pola pengembangan dan dukungan kebijakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi secara terpadu dan lintas sektoral;
b. bahwa dalam rangka pengintegrasian pengelolaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tentang Rencana Strategis
Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI 2015-2019;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik;
3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
5. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja
Lembaga Pemerintah Non Departemen;
6. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit
Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non
Departemen;
7. Keputusan Presiden Nomor 162/M Tahun 2014 tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan Dari dan Dalam Jabatan
Struktural Eselon I di Lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia;
8. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 1
Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia;
9. Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor
334/E/2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia Tahun 2015-2019;
Menetapkan
MEMUTUSKAN:
: KEPUTUSAN
KEPALA
LEMBAGA
ILMU
PENGETAHUAN
INDONESIA TENTANG RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI
INFORMASI DAN KOMUNIKASI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA 2015-2019.
KESATU
: Menetapkan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
Komunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
2015-2019, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
Kepala ini.
KEDUA
: Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI
2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
merupakan dokumen perencanaan program dan kegiatan
pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengelolaan, dan
pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
lingkungan LIPI.
KETIGA
: Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi LIPI
2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU
digunakan sebagai pedoman yang harus dilaksanakan dalam
rangka penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
lingkungan LIPI.
KEEMPAT
: Penyusunan Rencana Strategis Teknologi Informasi dan
Komunikasi LIPI 2015-2019 sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU bertujuan untuk:
a. menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi
penyelenggaraan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk
keseluruhan satuan kerja di lingkungan LIPI;
b. menjamin keterikatan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengendalian, dan pengawasan
Teknologi Informasi dan Komunikasi di lingkungan LIPI; dan
c. mengoptimalkan peran serta seluruh komponen terkait dalam
pengimplementasian dan pendayagunaan Teknologi Informasi
dan Komunikasi di lingkungan LIPI.
KELIMA
: Penyelenggaraan pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi termasuk penyediaan infrastruktur jaringan dan
aplikasi yang penggunaannya bersifat lintas sektoral atau antar
satuan kerja di lingkungan LIPI.
KEENAM
: Setiap satuan kerja bertanggung jawab terhadap aplikasi yang
penggunaannya bersifat sektoral atau khas unit organisasi
tertentu.
KETUJUH
: Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh satuan
kerja di lingkungan LIPI harus memperoleh persetujuan dari
Sekretaris Utama LIPI dalam aspek standarisasi dan integrasi
sistem.
KEDELAPAN
: Sekretaris Utama LIPI sebagai
penyelenggaraan pengembangan
Komunikasi di lingkungan LIPI.
penanggung jawab dalam
Teknologi Informasi dan
KESEMBILAN
: Biaya untuk melaksanakan Keputusan Kepala ini dibebankan
pada Anggaran Belanja LIPI yang berkenaan dan dana lain yang
sah.
KESEPULUH
: Keputusan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Oktober 2016
KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:
1. Para Pejabat Eselon I di lingkungan LIPI;
2. Para Kepala Satuan Kerja di lingkungan LIPI.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di era informasi dewasa ini, lalu-lintas informasi sangat padat dan berjalan sangat cepat
dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), informasi kini telah menjadi
komoditi yang sangat berharga dan kemajuan teknologi telah menempatkan informasi sebagai
salah satu sumber daya yang sangat penting dan perlu dikelola secara baik dan benar. Informasi
yang dikelola secara tepat akan sangat membantu organisasi dalam menentukan keputusan yang
tepat pada waktu yang tepat dan dalam tempo yang singkat serta dapat meningkatkan efisiensi
dengan meminimalisir kesalahan yang terjadi, mitigasi resiko, dan dapat mendukung
peningkatan kinerja organisasi secara umum.
Bagi Lembaga Ilmu Pengatahuan Indonesia (LIPI) sebagai institusi pengawal perkembangan
keilmuan di Indonesia, yang memiliki beragam kewenangan dan telah memainkan sejumlah
peran penting dalam mendukung kebijakan pemerintah dalam proses pembangunan bangsa
dengan terus berusaha untuk menghasilkan inovasi-inovasi di bidang Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) guna mendukung upaya penyelesaian berbagai persoalan negara dan
bangsa Indonesia, LIPI dituntut untuk selalu berimprovisasi dan meningkatkan kinerja dan
kemampuan berperan sebagai penyedia informasi ilmiah global dengan mengerahkan seluruh
sumber daya yang dimiliki LIPI dan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang perkembangan
teknologi di bidang penelitian secara global. Sehingga sudah menjadi suatu keniscayaan bahwa
pemanfaatan TIK yang memadai pada suatu lembaga akademis/ilmiah seperti LIPI tidak hanya
berperan sebagai infrastruktur utama untuk mencari informasi, namun lebih daripada itu sebagai
sarana utama lembaga untuk berperan sebagai penyedia informasi di ranah global.
Saat ini LIPI sudah menunjukan eksistensinya di dunia maya dengan selalu berusaha
menyebarluaskan konten-konten infomasi ilmiah melalui website LIPI dengan dukungan
infrastruktur jaringan komunikasi data yang terintegrasi. Namun lebih lanjut selain
pembangungan infrastruktur jaringan komunikasi data, yang lebih penting adalah kemampuan
LIPI untuk menciptakan sistem informasi yang dapat menunjang keberlanjutan dan konsistensi
1
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
peran LIPI sebagai penyedia informasi ilmiah yang
utuh dan lengkap, yang tidak hanya
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
menyajikan informasi hasil penelitian saja namun juga
seluruh informasi terkait proses penelitian
mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pemanfaatan/implementasi hasil penelitian yang
terintegrasi dengan proses bisnis lainnya yang melibatkan seluruh level di lembaga.
Dengan menciptakan sistem informasi tersebut dapat memberikan manfaat kemudahan
dalam ketertelusuran data dan informasi secara utuh dan lengkap mengenai proses penelitian
baik yang akan berjalan, saat ini sedang berjalan dan yang telah selesai. Oleh karena itu TIK pada
dunia penelitian dapat direalisasikan kedalam bentuk Sistem Informasi Penelitian terpusat dan
terintegrasi yang me-record keseluruhan proses / history setiap kegiatan penelitian baik di
lingkungan LIPI maupun secara nasional. Dengan adanya alat bantu pelaksanaan kegiatan
penelitian dalam bentuk Sistem Informasi yang dapat digunakan sebagai database seluruh
kegiatan penelitian baik di lingkungan LIPI maupun secara nasional yang berperan mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan dan monitoring serta pemanfaatan/alih teknologi hasil
penelitian maka dapat memberikan kemudahan akses terhadap data/informasi penelitian dan
interoprability data penelitian sehingga tidak memulai dari awal, mengurangi redudancy dan
duplikasi penelitian, kolaborasi kepakaran SDM dan shared fasilitas sarana dan prasarana
pendukung penelitian.
Untuk dapat merealisasikan pelaksanaan penelitian berbasis TIK, LIPI memerlukan
dukungan dari pemanfaatan sistem informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) secara optimal dan
berkesinambungan. Usaha untuk memanfaatkan SI/TI terlihat dengan telah dibangunnya
berbagai sistem informasi untuk menunjang kegiatan dan aktivitas yang ada di dalam lingkungan
LIPI. Berdasarkan hasil Asesmen Tata Kelola TIK LIPI dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir
sejak tahun 2011 pengembangan sistem informasi dilakukan secara sporadis oleh hampir seluruh
satuan kerja di lingkungan LIPI, hasilnya lebih kurang sebanyak 165 sistem informasi telah
dikembangkan namun pengembangan sistem informasi belum dilandasi oleh suatu pedoman
perencanaan sistem informasi dan belum didukung oleh infrastruktur teknologi yang memadai,
sehingga sistem informasi yang ada menghasilkan pulau-pulau sistem (silo system) yang
menyulitkan pada saat proses integrasi dan dapat menimbulkan permasalahan di masa kini dan
masa yang akan datang.
Oleh karena itu, LIPI membutuhkan suatu pedoman rencana strategis pengembangan SI/TI
yang dapat dijadikan pedoman bagi rencana pengembangan SI/TI di lingkungan LIPI selanjutnya,
2
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
sehingga implementasi dari rencana strategis SI/TI
tersebut dapat memberikan dukungan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi. 2015-2019
Kegiatan Penyusunan IT Master Plan LIPI ini
merupakan sebagai bentuk rencana strategis SI/TI LIPI, yang kemudian akan menjadi landasan
untuk mengoptimalkan proses bisnis melalui pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya TIK
yang terencana dan selaras dengan tugas, fungsi, serta sasaran strategis LIPI.
1.2. Tujuan
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja, tujuan dari pekerjaan ini adalah menyusun IT Master
Plan LIPI sebagai pedoman dalam pengembangan TIK yang terintegrasi di lingkungan LIPI, guna
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LIPI maupun kegiatan pendukungnya.
1.3. Metodologi IT Plan
Dalam melakukan penyusunan dokumen IT Master Plan LIPI ini, digunakan metodologi
“Strategic Planning for Information Systems” oleh John Ward and Joe Peppard. Metodologi ini
menjelaskan secara berurutan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam penyusunan strategi dan
perencanaan TI, dimulai dari kegiatan Asesmen Tata Kelola TIK LIPI, kemudian dilakukan
perumusan IT Plan. Setelah kedua kegiatan tersebut, dilakukan gap analysis untuk penyusunan
roadmap dan strategi implementasi. Secara sistematis tahapan pekerjaan dibagi menjadi sebagai
berikut:
1.
Penyusunan dokumen Kajian Kondisi SI/TI LIPI Saat Ini.
2.
Penyusunan dokumen IT Master Plan LIPI.
3.
Penyusunan dokumen Road Map dan Rencana Implementasi SI/TI LIPI.
Dalam masing-masing tahapan di atas, dilakukan analisa terhadap beberapa komponen, yaitu:
1.
Analisa terhadap proses bisnis yang berjalan saat ini.
2.
Analisa terhadap aplikasi yang digunakan.
3.
Analisa terhadap infrastruktur teknologi informasi yang saat ini dimiliki.
4.
Analisa terhadap pola manajemen & organisasi TI.
3
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 1.1. Metodologi IT Master Plan
1.4. Maksud Dokumen
Dokumen ini merupakan bentuk deliverable kedua (tahap Future IS/IT Blueprint),
metodologi IT Master Plan LIPI yang disusun ini berdasarkan analisa hasil asesmen dan
mempertimbangkan kesesuaian dengan teknologi informasi terkini. Selain itu penyusunan Grand
Desain Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) LIPI juga berdasarkan landasan hukum yang
ada di LIPI, serta mengacu pada Rencana strategis LIPI 2015-2019 untuk mengetahui arah
organisasi yang hendak dituju oleh LIPI beberapa tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan agar
strategi TI selaras dengan strategi organisasi. Gambar dibawah ini menjelaskan posisi dokumen
ini terhadap tahapan – tahapan yang dilakukan dalam keseluruhan kegiatan Penyusunan Grand
Desain Sistem SI/TI LIPI dengan berdasarkan metodologi IT Master Plan LIPI yang telah dijelaskan
sebelumnya.
Gambar 1.2. Tahapan-tahapan Penyusunan IT Blueprint
4
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
1.5. Sistematika Dokumen
Dokumen ini secara sistematis disusun dalam beberapa bab, yaitu:
1. Bab 1 Pendahuluan
Berisi mengenai deskripsi umum, tujuan pekerjaan, maksud dari dokumen, metodologi
pekerjaan, dan sistematika dokumen.
2. Bab 2 Kondisi TIK LIPI Saat ini
Berisi tentang kondisi saat ini pengelolaan TIK LIPI berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK
LIPI.
3. Bab 3 Analisis Lingkungan Strategis Organisasi
Berisi tentang analisis lingkungan strategis organisasi yang meliputi, analisis Critical Success
Factor (CSF), analisa Value Chain, analisis kondisi eksisting TIK, dan analisis kesenjangan positioning TIK
serta trend TIK.
4. Bab 4 Formulasi Strategi TIK LIPI
Berisi mengenai rumusan strategi TIK LIPI yang terdiri dari Strategi Sistem Informasi,
Teknologi Informasi, dan Tata Kelola TIK LIPI berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis
organisasi.
5. Bab 5 Sistem Informasi
Berisi tentang rumusan arsitektur dan portofolio Sistem informasi LIPI di masa depan dalam
mendukung arsitektur informasi/ arsitektur aplikasi yang telah dirancang.
6. Bab 6 Teknologi Informasi
Berisi tentang rumusan arsitektur dan portofolio teknologi informasi LIPI di masa depan dalam
mendukung arsitektur informasi/ arsitektur aplikasi yang telah dirancang.
7. Bab 7 Organisasi dan Manajemen Sistem Teknologi Informasi
Berisi tentang rumusan organisasi dan manajemen TI yang ideal bagi LIPI dalam rangka
menjamin terlaksananya dan keberlangsungan pengelolaan sumber daya TI berdasarkan
dengan arsitektur Sistem maupun Teknologi Informasi yang telah dirancang.
5
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
2. KONDISI TIK LIPI SAAT INI
2.1. Pendahuluan
Potret kondisi TIK LIPI saat ini dihasilkan dari rangkaian kegiatan Asesmen Positioning TIK
LIPI yang terbagi dalam beberapa tahap kegiatan sebagai berikut :
Gambar 2.1. Tahapan Asesmen Tata Kelola TIK LIPI
Pada langkah pertama, dilakukan kegiatan pemberian materi Workshop Asesmen
Positioning SI/TI organisasi dan pengantar perencanaan strategis sistem kepada tim counterpart
dan Pimpinan LIPI sebagai wawasan pengetahuan terhadap proses asesmen positioning SI/TI
organisasi dan perencanaan strategis sistem informasi di dalam suatu organisasi.
Pada langkah kedua, dilakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ekspektasi
Stakeholder terhadap peran fungsi TIK dalam organisasi. FGD ini akan dilakukan sebanyak tiga kali
yaitu FGD dengan peserta Eselon 1, FGD dengan peserta Eselon 2, dan FGD dengan peserta
Eselon 3/ Tim Teknis.
Pada langkah ketiga, dilakukan Pengisian Kuesioner, wawancara dan obeservasi kondisi
eksisting SI/TI LIPI. Pengisian kuesioner dilakukan dengan mengirimkan instrumen kuesioner ke
seluruh satuan kerja dilingkungan LIPI untuk dapat diisi sesuai dengan kondisi eksisting sistem
informasi SI/TI yang meliputi kondisi : sistem informasi SI/TI, Infrastruktur SI/TI, dan Manajemen
SI/TI atau Kebijakan/Prosedur SI/TI.
6
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Pada langkah keempat, dilakukan Analisis Kesenjangan
Positioning SI/TI saat ini. Dalam
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
tahap ini dilakukan analisa kesenjangan positioning SI/TI
hasil asesmen dari FGD Pimpinan Eselon
1, Pimpinan Eselon 2 dan Tim Teknis serta dari pengumpulan hasil kuesioner terhadap kondisi
eksisting SI/TI di tiap satuan kerja di lingkungan LIPI. Sehingga hasil dari analisis kesenjangan
positioning SI/TI ini akan didapat kesimpulan akhir dari proses FGD yang telah dilakukan dan
pengumpulan hasil seluruh kuesioner kondisi eksisting SI/TI.
Pada langkah kelima, dilakukan proses penyusunan laporan dan rekomendasi berdasarkan
hasil asesmen. Jenis laporan yang akan dihasilkan terdiri dari dokumen yang berikan naskah dan
kesimpulan rekomendasi hasil Asesmen Positioning TIK LIPI dan presentasi yang berisikan slide
presentasi dan laporan hasil pekerjaan yang akan disampaikan kepada Pimpinan Eselon I LIPI.
2.2. Analisis Asesmen Positioning TIK LIPI
Data yang digunakan untuk analisis hasil asesmen positioning TIK LIPI adalah hasil
pengumpulan data melalui FGD Pimpinan Eselon I dan Eselon II LIPI yang menunjukkan bahwa
Positioning TIK LIPI sebagian besar masih bersifat Supporting (pendukung), baik dari aspek
strategis, fokus penggunaan TIK, tujuan investasi pengelolaan TIK maupun dalam pengembangan
dan pengelolaan SDM TIK, sedangkan dari sisi kepemimpinan unit TIK sudah mengarah ke
Factory.
2.2.1. Kondisi Saat ini
Fokus penggunaan TIK LIPI lebih banyak dimanfaatkan untuk media komunikasi, khususnya
dalam melakukan transfer data, pengiriman laporan, pencarian informasi serta untuk
mempromosikan LIPI. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan TIK hanya sebatas
meningkatkan layanan internal, baik administratif maupun kegiatan penelitian.
Sebagian besar investasi TIK LIPI hanya ditujukan untuk memperkuat komunikasi, sehingga
investasi TIK nya lebih banyak difokuskan pada peningkatan jaringan, bandwidth dan server.
Investasi TIK bersifat otonom di masing-masing satker dan setiap satker mempunyai kebijakan
yang berbeda. Disamping itu penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi, masih sebatas
biaya tanpa memberikan nilai tambah bagi LIPI. Investasi LIPI baru sebatas pada pengadaan
infrastruktur untuk proses pengolahan data.
7
No
1
2
3
4
5
6
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN
Tabel 2.1. Tabel Kesimpulan Kondisi TIK
LIPIKOMUNIKASI
FGD G8 dan Eselon II
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Indikator
FGD2015-2019
G8
FGD Eselon II
Result
Aspek Strategis (AS)
Fokus Penggunaan TIK (FP)
Tujuan Investasi TIK (TI)
Pengelolaan TIK (PT)
Kepemimpinan di Unit TI (KU)
Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP)
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ke lima aspek yang terdiri dari Aspek Strategis (AS), Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP), saat ini berada di posisi kuadran Support. Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
Unit TI berada pada posisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ke empat aspek yang terdiri dari aspek Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan
Pengelolaan SDM TIK, saat ini berada di posisi Support. Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
Unit TI berada di posisi Factory.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi TIK LIPI saat ini
berada di posisi Support.
2.2.2. Ekspektasi SI/TI LIPI
Pada tabel dibawah ini merupakan hasil analisis FGD Pimpinan Eselon I dan Eselon II LIPI
yang menggambarkan ekspektasi dan harapan terhadap pemanfaatan TIK LIPI di masa yang akan
datang :
Tabel 2.2. Tabel Kesimpulan Ekspektasi TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
No
1
2
3
4
5
6
Indikator
Aspek Strategis (AS)
Fokus Penggunaan TIK (FP)
Tujuan Investasi TIK (TI)
Pengelolaan TIK (PT)
Kepemimpinan di Unit TI (KU)
Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP)
FGD G8
Factory
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
FGD Eselon II
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Result
Factory
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Hasil FGD Pimpinan Eselon I LIPI sepakat bahwa ekspektasi kedepan terhadap ke lima aspek
yang terdiri dari aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT),
8
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Kepemimpinan di Unit TI (KU) dan Pengembangan dan
Pengelolaan SDM TIK (PP) berada di posisi
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Strategic. Dan aspek strategis ekspektasi ke depan berada
di posisi Factory.
Adapun hasil FGD Pimpinan Eselon II LIPI sepakat bahwa ekspektasi ke depan terhadap ke
lima aspek yang terdiri dari aspek Strategis (AS), Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK
(TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK, berada di posisi
Strategic.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi ekspektasi TIK LIPI
kedepan berada di posisi Strategic.
2.2.3. Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan
Gambar 2.2. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac. Farlan diatas, posisi TIK LIPI saat
ini berada pada kuadran Support, dengan ekspektasi ke depan posisi TIK LIPI berada pada
kuadran Strategic. Sehingga jalur yang ditempuh LIPI dalam menentukan posisi TIK kedepan
adalah bergerak dari posisi saat ini di kuadran Support menuju kuadran Factory dan selanjutnya
bergerak ke kuadran Strategic. Dimana pemanfaatan TIK LIPI saat ini dominan hanya digunakan
sebagai sarana pendukung seperti jaringan komunikasi, pelaporan dan pertukaran data akan
didorong fungsi dan pemanfaatan TIK LIPI agar dapat menjadi kebutuhan dasar untuk mendukung
proses bisnis/kerja pada seluruh level organisasi LIPI. Langkah selanjutnya apabila TIK sudah
menjadi kebutuhan dasar untuk melaksanakan seluruh proses kerja didalam organisasi LIPI maka
9
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
fungsi TIK bagi organisasi LIPI harus dimaksimalkanLEMBAGA
agar dapat
memberikan keunggulan yang
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
kompetitif dan memberikan nilai tambah bagi LIPI. 2015-2019
2.3. Pemetaan Kondisi TIK LIPI Saat ini
Kondisi TIK LIPI saat ini dipetakan berdasarkan kelompok Sistem Informasi, Infrastruktur TI,
dan Tata kelola TIK LIPI dan pemetaannya berdasarkan hasil analisis hasil FGD, observasi,
wawancara dan penyebaran kuesioner asesmen tata kelola TIK LIPI kepada Pengelola TIK Satuan
Kerja.
2.3.1. Portofolio Sistem Informasi LIPI
Sistem informasi (SI) telah menjadi kebutuhan yang tak terhindarkan dalam rangka
efektifitas dan efisiensi termasuk di lingkungan LIPI. SI di LIPI terbagi menjadi 3 jenis: (1) SI yang
disediakan Tim Gabungan Jaringan (TGJ), (2) SI yang disediakan pihak ke-3 (instansi lain, seperti:
Kemenkeu, LKPP), dan (3) SI yang dikembangkan sendiri oleh satuan kerja untuk kebutuhan
spesifik di satuan kerja. Pada bagian ini menyajikan informasi mengenai kondisi eksisting Sistem
Informasi yang telah dikembangkan dan dimplementasikan di lingkungan LIPI berdasarkan
kuesioner yang disampaikan kepada pengelola satuan kerja di seluruh satuan kerja LIPI,
didapatkan 165 buah sistem informasi dengan perincian sebagai berikut:
1) SI yang disediakan TGJ: 20 buah
Sistem informasi ini tersedia di portal INTRA LIPI. Pengguna SI ini adalah seluruh
satuan kerja. Fungsionalitas SI yang disediakan TGJ mencakup fungsi-fungsi umum yang
seluruh satuan kerja berurusan dengan fungsi tersebut. Sebagai contoh, modul TNDE
merupakan modul tata naskah dinas elektronik yang berfungsi sebagai manajemen naskah
dinas (surat masuk, surat keluar, dll). Semua proses komunikasi dengan naskah dinas telah
diakomodir oleh modul ini. Semua satuan kerja telah memanfaatkan modul ini. Begitu juga
dengan aneka modul dan SI lainnya yang ada di portal INTRA LIPI maupun di luar portal.
2) SI yang disediakan pihak ke-3 (instansi lain)
Selain sistem informasi yang disediakan oleh LIPI, sebagai instansi pemerintah, LIPI juga
wajib menggunakan aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh kementerian/lembaga lainnya
sebagai bentuk kontrol birokrasi yang dilakukan lintas instansi. Contoh aplikasi yang
disediakan oleh instansi lain adalah SIMAK BMN, SAPK yang dikelola oleh BKN, SAS yang
dikelola oleh Kemenkeu, e-formasi yang dikelola oleh Menpan, dan sebagainya. Penggunaan
10
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
aplikasi-aplikasi ini bersifat mandatory dan sertaLEMBAGA
dikelola dan
diawasi oleh instansi penyedia
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
layanan sistem informasi yang bersangkutan. 2015-2019
3) SI yang dikembangkan satuan kerja
Sistem informasi ini spesifik pada kebutuhan satuan kerja yang bersangkutan. Fungsi SI
yang dikembangkan adalah untuk membantu proses administratif yang spesifik di satuan
kerja tersebut. Namun, ada juga yang berfungsi sebagai SI yang dapat dimanfaatkan oleh
publik di luar satuan kerja tersebut.
Berikut ini adalah hasil pengelompokkan sistem informasi yang ada di satuan kerja
yang berhasil dihimpun melalui focus group discussion dan kuesioner yang disampaikan
kepada para pengelola satuan kerja (sivitas yang bertugas menangani SI/TI satuan kerja)
terkait.
a. Jumlah total sistem informasi di LIPI: 165 buah;
b. Jumlah sistem informasi yang disediakan TGJ: 20 buah;
c. Jumlah sistem informasi yang disediakan pihak ke-3: 14 buah;
d. Jumlah sistem informasi yang (spesifik) dibuat di untuk satuan kerja masing-masing: 121
buah.
Dari
semua
data
sistem
informasi
yang berhasil dikumpulkan,
dilakukan
pengelompokkan berdasarkan pada portfolio matrix. Sistem informasi yang terdata
kemudian diklasifikasikan ke dalam 4 kategori sebagai berikut:
a. Support
b. Key operational
c. High potential
d. Strategic
Hasil dari pengelompokkan berdasarkan portfolio matrix adalah sebagai berikut:
11
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 2.3. Pengelompokan berdasarkan portfolio matrix
Seperti terlihat pada grafik di atas, sebagian besar (46%) sistem informasi yang ada di
LIPI masih pada level Support. Sistem informasi yang berada di level Strategic hanya
sebanyak 12% dari keseluruhan sistem informasi yang ada.
Berikut ditampilan tabel summary duplikasi sistem informasi di lingkungan satuan
kerja LIPI :
Tabel 2.3. Summary Duplikasi Sistem Informasi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
Kategori SI
Website Profile
Absensi
Perpustakaan
Jurnal
Pelayanan Publik Eksternal
Pelayanan Publik Internal
SI Khusus satker
Administrasi
TOTAL
Jumlah Satker
18
13
16
9
16
14
14
23
123
*Untuk detail pengembangan SI di setiap satuan kerja terlampir dilampiran.
Dari tabel diatas disimpulkan bahwa masih banyaknya sistem informasi yang sejenis yang
dikembangkan oleh masing-masing satuan kerja di lingkungan LIPI seperti sistem informasi
Absensi, Perpustakaan, Jurnal dan Administrasi Penunjang. Idealnya sistem informasi
tersebut dapat dibuat secara kesatuan / terintegrasi sehingga tidak perlu adanya duplikasi
sistem informasi seperti keadaan saat ini. Adapun beberapa hal yang menyebabkan
terjadinya duplikasi sistem informasi di lingkungan LIPI adalah sebagai berikut :
12
a.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Belum adanya perencanaan strategis SI/TI LIPI
yang selaras dengan Rencana Strategis LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
sehingga pemanfaatan TIK di LIPI belum maksimal
dalam mendukung pencapian sasaran
strategis LIPI;
b. Belum adanya kebijakan/peraturan/prosedur mengenai tata kelola TIK LIPI secara
korporat/terpusat yang menjadi standar acuan yang mengatur pola koordinasi
pengembangan dan integrasi SI/TI di lingkungan LIPI;
c. Belum jelasnya unit yang bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh pengembangan
SI/TI di lingkungan LIPI;
d. Adanya kebutuhan aplikasi yang mendesak pada Satuan Kerja namun tidak dapat
disediakan oleh Pusat;
e. Lamanya waktu integrasi sistem dikarenakan sistem lainnya yang belum siap terintegrasi
sedangkan kebutuhan aplikasi di tingkat satker sudah mendesak;
2.3.2. Portofolio Teknologi Informasi LIPI
Jaringan komputer terintegrasi (intranet) LIPI merupakan tulang punggung Infrastruktur TI
di lingkungan LIPI dan menjadi pondasi untuk mendukung keberhasilan implementasi seluruh
layanan TIK di lingkungan LIPI serta sebagai sarana untuk pengukuhan eksistensi LIPI menjadi
penyedia informasi ilmiah di ranah global. Saat ini penyediaan dan pengelolaan infrastruktur
jaringan terintegrasi bagi seluruh sivitas pada 48 (empat puluh delapan) satuan kerja di
lingkungan LIPI yang tersebar pada 28 (dua puluh delapan) lokasi kampus LIPI menjadi tugas dan
tanggung jawab Tim Gabungan Jaringan (TGJ) LIPI yang dikoordinasikan oleh Biro Umum LIPI.
Kondisi infrastruktur TI LIPI saat ini digunakan sebagai dasar (baseline) dalam perancangan
arsitektur infrastruktur TI kedepan. Dalam bagian ini menggambarkan kondisi infrastruktur TI LIPI
saat ini berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI. Secara konseptual infrastruktur TI LIPI
menggambarkan bagaimana pola integrasi seluruh elemen perangkat jaringan yang membentuk
kesatuan infrastruktur TI LIPI yang menjamin keberlangsungan dan keberhasilan seluruh
mekanisme transaksi/komunikasi data dan informasi pada seluruh sistem informasi yang ada di
lingkungan LIPI. Secara umum penerapan TIK LIPI tergantung pada infrastruktur TI LIPI yang
didukung oleh elemen-elemen berikut ini :
1.
Layanan Pusat Data;
2.
Koneksi Jaringan Komunikasi Data;
Dengan prinsip dasar implementasi infrastruktur TI LIPI saat ini sebagai berikut :
13
2.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Pusat data LIPI menerapkan sistem cloud computing/komputasi
awan;
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Koneksi internet keluar terpusat melalui pusat data
cloud LIPI;
3.
Seluruh sistem koneksi, interkoneksi dan layanan sistem informasi dipusatkan di pusat data
1.
cloud LIPI;
4.
Koneksi intranet antar Kampus mengadopsi Metronet dan VPN yang disediakan oleh
penyedia jasa jaringan (ISP) dengan sistem sewa koneksi dengan peralatan;
5.
Perangkat keras pendukung seminimal dan dengan spesifikasi seoptimal mungkin, namun
tetap dapat menjamin kehandalan jaringan sesuai karakteristik lembaga.
1)
Layanan Pusat Data LIPI
Pusat Data merupakan suatu fasilitas yang menempatkan sumber daya teknologi
informasi
(Information
Technology
Resources) organisasi yang kritis, dalam suatu
lingkungan yang terkendali dan dikelola secara terpusat. Pusat Data dapat memberikan
kemampuan dan dukungan pada organisasi untuk beroperasi sepanjang waktu dan sesuai
kebutuhan. Sumber daya TI yang dapat dicakup dalam Pusat Data mencakup mainframe,
web server, application server, file server, print server, messaging server, proxy server,
perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, storage, dan infrastruktur jaringan.
Pusat data utama di lembaga merupakan infrastruktur utama keseluruhan sumber
daya infrastruktur TIK. Untuk itu guna menjamin kehandalan serta keberlangsungan seluruh
sumber daya infrastruktur TIK di lingkungan LIPI, sejak tahun 2014 LIPI telah menerapkan
teknologi pusat data berbasis sistem cloud computing/komputasi awan dengan metode
sewa colocation virtual private data center dan perangkat keras cloud pada penyedia jasa
internet (ISP) yang menjadi satu kesatuan dengan koneksi jaringan komunikasi data LIPI.
14
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
LIPI Private Cloud
2015-2019
Distribution
switch
Production
Network
Core switch
Admin
Network
Administrator
ROR Manager
EXISTING
Add memory
Add memory
EXISTING
EXISTING
FC cable
NEW
1 Gb
connection
EXISTING
NEW
NEW
Gambar 2.4. Topologi Private Cloud LIPI
Berikut adalah spesifikasi virtual private data center LIPI :
1.
Standar Data Center :
a. Standar tingkat data center minimal tier 3 (sertifikat level tier dari uptime Institute);
b. Standar manajemen mutu ISO 9001 untuk lingkup layanan data center;
c. Standar Keamanan Informasi ISO/IEC 27001;
2.
Volume layanan :
a. CPU : 48 vCPU (@2,5 GHz) = 120 GHz
b. Memory : 800 GB vRAM
c. Storage : 28 TB HDD
d. IP Public :
1) Menggunakan IP Publik (2013.160.128.0/24) dan ASN LIPI (45292)
2) Provider akan mengadvertise IP Public dan AS Number LIPI ke minimal 2 upstream
ISP yang berbeda;
e. Resource Networking :
1) Memiliki kemampuan distributed switch (vDS) pada software virtualisasi;
15
2)
3)
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Support for VLANs, VLAN tagging with
distributed switch;
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Supports IPv6 for all major traffic types;
4) Transfer rate data antar VM minimal 1 Gb;
5) Memiliki fitur traffic monitoring.
f.
Resource CPU :
1) Cloud Speed Processor minimal 2,5 (GHz) per 1 vCPU;
2) Menggunakan technology terbaru yaitu Haswell Processor;
3) memiliki kemampuan untuk setiap konfigurasi VM minimal 6 vCPU per VM;
g. Resource Memory (vRAM) :
1) Support DDR3 RAM dan DDR4 RAM;
2) Memiliki kemampuan untuk setiap konfigurasi VM dengan kapasitas;
3) minimal 128 GB per VM;
h. Resource Storage (vHDD):
1) memiliki kemampuan untuk menggunakan external storage kemampuan tinggi;
2) Tipe vHDD adalah SAS.
i.
Memiliki fitur Resource Pooling, Penggabungan resource (storage, memory,
bandwidth, processing, dll).
j.
Sistem Backup Cloud LIPI:
1) Kapasitas backup layanan cloud sesuai spesifikasi sistem cloud production;
2) Kemampuan melakukan full backup layanan cloud LIPI secara periodik minimal
setiap 1 (satu) minggu sekali;
3) Kemampuan menyimpan file backup minimal dalam waktu 2 minggu.
k. Software Virtualisasi yang digunakan masuk ke dalam Leader Quadrant dari 2015
Gartner Magic Quadrant untuk x86 Server Virtualization Infrastructure
l.
Hardware Virtualisasi yang digunakan Provider:
1) Memiliki bukti Partnership dengan Principal Hardware terkait dengan solusi untuk
Private Cloud Computing (terlampir pada Dokumen Penawaran)
2) Menggunakan validated design untuk server, storage, dan network
m. Memiliki fitur Secure Multi Tenant, guna menjamin keamanan data LIPI.
n. Memiliki fitur Resource Pooling, penggabungan resource (storage, memory,
bandwidth, processing, dll)
o. Memiliki fitur Central Management Cloud, yaitu console management system cloud
16
disisi client berbasis web guna
keseluruhan sistem layanan cloud.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
melakukan
control, konfigurasi dan monitoring
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Sesuai dengan spesifikasi teknis sistem virtual private data center LIPI diatas mampu
memberikan pelayanan yang terdiri dari :
1. Firewall untuk gerbang akses dari dan ke jaringan :
Peranti ini sangat penting sebagai penjaga utama keanaman jaringan secara
keseluruhan, baik dari luar maupun dari dalam jaringan lembaga. Oleh karena itu
diperlukan dua buah firewall, untuk gerbang akses antara pusat data dan jaringan
eksternal lembaha, serta untuk gerbang akses antara pusat data dan jaringan internal
lembaga. Selain itu firewall sangat penting untuk melakukan pengaturan lebar pita serta
akses dari seluruh Kampus dan pemakai yang tergabung dalam jaringan.
2. Proxy untuk koneksi dan akses internet bersama :
Ini merupakan layanan paling primitif yang umumnya tersedia dalam suatu jaringan.
Layanan ini diperlukan untuk meningkatkan aksesibilitas dan menghemat lebar pita
koneksi ke internet. Karena proxy berfungsi untuk melakukan penyimpanan sementara
(caching) seluruh akses yang dilewatkan. Selain itu proxy bisa difungsikan sebagai alat
kontrol atas konten dari akses internet pemakai. Dewasa ini hal ini sangat penting
dengan maraknya aneka konten yang tidak sesuai dengan fungsi dan tugas lembaga,
maupun konten-konten yang berpotensi menghabiskan lebar pita jaringan secara masif
seperti iklan online, video dan gambar.
3. DNS untuk translasi nama domain :
Layanan DNS diperlukan sebagai sumber otentifikasi nama domain dari lembaga serta
seluruh sub-domainnya. Dilain pihak layanan ini diperlukan seperti proxy tetapi untuk
proses tranlasi nama domain diluar jaringan lembaga. Sehingga akan meningkatkan
koneksi serta menghemat lebar pita saat koneksi internet berbasis domain dilakukan
oleh pemakai.
4. Web untuk sistem informasi :
Layanan web merupakan infrastruktur utama yang diperlukan untuk mendukung
realisasi sistem informasi, baik internal maupun publik. Terlebih dewasa ini hampir
seluruh aplikasi yang dijalankan bisa dipastikan berbasis web.
17
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
5. Surat-e untuk komunikasi berbasis surat elektronik
:
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Layanan ini merupakan layanan dasar kedua
setelah layanan koneksi internet bersama.
selain berfungsi sebagai penerima dan pengirim surat-e dari seluruh pemakai atau
server surat-e di dalam lembaga, layanan ini sangat diperlukan untuk melakukan kontrol
dan pengaturan lalu-lintas surat-e. Terlebih akhir-akhir ini marak dengan virus, spam
serta aneka penyalahgunaan jaringan melalui surat-e. Apabila pengaturan lalu-lintas
surat-e tidak dilakukan dengan cermat, bisa dipastikan kapasitas lebar pita yang tersedia
akan habis terpakai untuk lalu-lintas surat-e.
Selain beberapa layanan dasar diatas yang harus tersedia, ada beberapa layanan
tambahan yang bisa disediakan seiring dengan implementasi jaringan untuk meningkatkan
mutu dan tingkat pemakaian jaringan :
1. FTP untuk penyimpanan aneka perangkat lunak :
FTP bisa disediakan sebagai solusi untuk meningkatkan kenyamanan dan menghemat
lebar pita dengan menyediakan aneka perangkat lunak yang diperlukan pemakai di
pusat data. Sehingga setiap pemakai tidak perlu mengakses langsung ke sumber asal
melalui internet untuk melakukan instalasi ataupun pengunduhan. Meski layanan FTP
bisa dibatasi hanya untuk akses internal lembaga, secara umum sebaiknya dihindari
penyimpanan perangkat lunak berlisensi atau yang tidak berstatus jelas untuk
mencegah aneka permasalah di kemudian hari.
2. VoIP untuk komunikasi suara melalui jaringan :
Layanan ini merupakan layanan lanjut setelah seluruh sistem dan konfigurasi jaringan
sudah berjalan dengan normal dan stabil. Layanan ini sangat relevan untuk jaringan
lembaga yang berbasis VPN seperti telah disinggung sebelumnya. Bahkan dengan kata
lain, layanan ini menjadi kunci alasan utama implementasi VPN di lembaga. Dengan
layanan ini biaya komunikasi berbasis telepon antar Kampus yang terpisah bisa ditekan
sampai batas minimum.
3. SMS untuk komunikasi tulis berbasis pesan singkat :
Layanan ini berfungsi sebagai gerbang layanan SMS dan bisa dibuka untuk kalangan
terbatas (Pimpinan lembaga, pengelola jaringan, dsb). Meski tidak memiliki efek
18
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
penghematan, namun bila diintegrasikanLEMBAGA
dengan sistem
informasi yang ada bisa
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
memudahkan memberikan nilai tambah bagi
pemakai.
4. Layanan khusus terkait dengan jaringan :
Ada bebebrapa layanan khusus terkait dengan jaringan yang sebaiknya diadakan bila
memungkinkan. Contoh : image server untuk menyimpan aneka data konfigurasi terkait
dengan seluruh perangkat jaringan, terminal pengelola untuk akses langsung pengelola
ke dalam jaringan dari jaringan eksternal. Layanan-layanan ini diperlukan sebagai
antisipasi keadaan darurat saat terjadi kegagalan sistem akibat masalah di perangkat
keras.
Seluruh server dan divais layanan pada sistem virtual private data center LIPI berada di
daerah DMZ (DeMilitarized zone) antara firewall internal dan eksternal. DMZ atau biasa
disebut juga perimeter network adalah wilayah jaringan yang berada di antara jaringan
internal dan jaringan eksternal. DMZ yang dibangun dari firewall tersebut memuat aturanaturan komunikasi data dan informasi yang masuk dan keluar dalam suatu jaringan. Aturanaturan yang minimal harus dijalankan pada DMZ meliputi adanya pembatasan akses untuk
permintaan (request) yang datang dari internal dan eksternal, dan adanya pembatasan atau
aturan yang mengijinkan bahwa permintaan akses hanya diijinkan dari DMZ ke jaringan
internal saja. Tujuan utamanya adalah untuk keamanan jaringan secara keseluruhan.
Gambar 2.5. Topologi DMZ LIPI
19
2)
Koneksi Jaringan Komunikasi Data LIPI
Seperti dijelaskan sebelumnya saat ini
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
seluruh
sivitas LIPI pada 48 (empat puluh
2015-2019
delapan) Satuan Kerja yang tersebar pada 28 (dua puluh delapan) lokasi kampus LIPI telah
mendapatkan fasilitas koneksi jaringan LIPI. Secara konseptual arsitektur jaringan
komunikasi data LIPI saat ini terbagi menjadi 3 (tiga) layer yaitu :
1. Lapisan Inti (Core Layer), Lapisan Inti bertanggung jawab untuk meneruskan lalu lintas
data (forwarding) secara cepat dan handal.
2. Lapisan Distribusi (Distribution layer), Lapisan distribusi disebut juga layer workgroup
yang menerapkan titik komunikasi antara lapisan akses dan lapisan inti.
3. Lapisan Akses (Access layer), Lapisan ini disebut layer desktop. Fungsi utamanya adalah
menjadi sarana bagi suatu titik yang ingin berhubungan dengan jaringan luar.
Gambar 2.6.
Arsitektur
Gambar
2.6 Jaringan LIPI
Jika berdasarkan jenis koneksi, jaringan komunikasi data LIPI saat ini terbagi menjadi 3 (tiga)
jenis yaitu :
1. Koneksi Internet,
Koneksi internet dari dan ke dalam pusat data cloud LIPI terdiri dari koneksi internasional
dan koneksi domestik yang disewa dari penyedia jasa internet (ISP) terhubung secara
langsung menggunakan koneksi antara Autonomous System (AS) LIPI dan AS Penyedia Jasa
dengan menggunakan teknologi routing protocols Border Gateway Protocol (BGP).
20
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 2.7. AS Number LIPI
Sejak tahun 2008 LIPI telah memiliki AS Number 45292 yang teregistrasi pada APNIC
(www.apnic.net) sebagai Regional Internet Registry administering IP addresses for the Asia Pacific.
Dengan memiliki AS Number, LIPI dapat menerapkan teknologi routing BGP antar ISP, dan LIPI telah
dianggap sebagai ISP dengan AS Number 45292 yang terkoneksi secara global melalui ISP di Indonesia
sebagai gateway internasional. Berikut adalah skema routing BGP LIPI untuk IP versi 4 dan IP versi 6 :
Gambar 2.8. Routing BGP LIPI IP versi 4
21
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 2.9. Routing BGP LIPI IP versi 6
Berikut adalah spesifikasi teknis koneksi internet LIPI :
A.
Internet International
1. Bandwidth yang diberikan Provider adalah sbb :
a. Bandwidth Data Center (Cloud): 327.680 Kbps, menggunakan media Fiber
Optic
b. Bandwidth Cibinong : 204.800 Kbps, menggunakan media Fiber Optic
2. Perangkat Customer-Premise Equipment (CPE), yaitu Router BGP (FWE LIPI)
dan Switch DMZ Eksternal, dengan spesifikasi sbb :
a. Router native untuk kebutuhan routing BGP AS NUMBER LIPI (45292) dengan
ISP;
b. Router yang handal dan mampu menangani minimal 1 juta routing prefix;
c. Terminasi/conversion di sisi user berupa minimal 6 port RJ45 / Giga bit
Ethernet terpisah untuk koneksi internasional dan domestik LIPI dengan
penyedia jasa;
d. LIPI mendapat akses secara penuh untuk melakukan manage router yang
disediakan oleh penyedia untuk kebutuhan konfigurasi routing, filter BGP
dan firewall;
22
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
e. Provider menyediakan space LEMBAGA
colocation ILMU
untukPENGETAHUAN
perangkat router
backup
INDONESIA
yang disediakan oleh LIPI untuk2015-2019
ditempatkan pada Data Center Provider;
f.
Menyediakan
perangkat
switch
managable
48
Port
GB
untuk
menghubungkan perangkat Virtual Private Data Center dengan dengan
Router FWE LIPI.
g. Peralatan yang harus sudah dimiliki :
1) Router Native yang berfungsi sebagai Router BGP (FWE LIPI)
2) Switch DMZ Eksternal
h. Adapun merk dan tipe peralatan yang disediakan Provider adalah sbb :
3) Router BGP (FEW LIPI) : Mikrobit dinara 16 Gb (RoS lv 6)
4) Switch DMZ Eksternal : TP –LINK TL-SG2452
3. Rasio Bandwidth internet simetris 1:1
4. Koneksi internasional : international only (dedicated)
5. Koneksi internasional :
a. BGP full route
b. Provider mengadvertise IP Publik dan AS Number LIPI ke minimal 2
upstream ISP yang berbeda.
6. Routing BGP memiliki BGP community yang memungkinkan LIPI untuk
menentukan advertising routing BGP
7. Provider memiliki backbone internet sendiri yang terhubung langsung ke
gateway internasional.
8. Provider memiliki internasional peering dengan provider di luar negeri.
9. Provider memiliki kapasitas terpasang saat ini sebesar 4 kali kapasitas yang akan
diberikan ke LIPI.
10. Jumlah link internasional Telkom berjumlah 4, yaitu : AAG (Asia America
Gateway), TIS (Thailand Indonesia Singapore Cable System), BSCS (Batam
Singapore Cable System), DMCS (Dumai Melaka Cable System). Selanjutnya hal
23
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
ini dijelaskan pada Bab 4.
11. Total bandwidth international yang dimiliiki Telkom adalah 216 Gb .
12. Provider menyediakan Symmetric connection bersifat symmetries, dan Ratio
nilai link pembagi 1:1.
13. Trace route and ping test to:
c. BBC : ≤ 250 ms
d. CNN ≤ 250 ms
e. Bloomberg ≤ 250 ms
f.
Science Direct ≤ 250 ms
g. JST .go.jp ≤ 250 ms
h. IEEE ≤ 250 ms
14. Service Level Agreement (SLA) :
a. Availability dari internet access ≥ 99,5%
b. Rata rata Round trip Delay ≤ 300 ms
c. Packet Loss ≤ 3 %
d. Respon time maksimum ≤ 30 menit
e. Rata-rata waktu recovery ≤624(luar jabotabek)
f.
Response time maksimum di level/tier 1 ≤ 20 menit
g. Resolution time maksimum link domestic ≤ 2 jam
h. Resolution time maksimum link international ≤ 4 jam
15. Spesifikasi Monitoring Tool dan NMS :
a. Fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web
dengan user id dan password khusus untuk LIPI.
b. Manajemen Kerusakan :
1) Monitor keseluruhan elemen jaringan
2) Monitor terjadinya kerusakan
24
3) Merinci detail kerusakan
c. Manajemen Konfigurasi :
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
1) Konfigurasi elemen jaringan
2) Memetakan jaringan kedalam system
d. Manajemen Performansi :
1) Mengukur perfomansi jaringan
2) Pelaporan performansi jaringan
e. Provider menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara
online
16. Kompatibilitas : Provider menjaminkan kompatibilitas terhadap jaringan
tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming
Application Protocol, dan Video Conferencing.
17. IP Address dan IPv6 : Provider menyediakan IP Publik minimal 16 IP Address dan
IP versi 6.
B.
Internet Domestik
1. Bandwidth Internet Domestik yang disediakan Provider adalah :
a. Data Center (Cloud) : 409.600 Kbps, menggunakan lastmile FO.
b. Cibinong : 10.240 Kbps, menggunakan lastmile FO.
2. Spesifikasi Internet Domestik yang disediakan Provider :
a. Rasio bandwidth : internet simetris 1:1
b. BGP full route
c. Routing BGP : memiliki BGP community yang memungkinkan LIPI untuk
menentukan advertising routing BGP
d. International peering : Telkom internasional peering dengan provider di luar
negeri yang dibuktikan dengan kontrak dengan upstream Provider, dalam
hal ini dimiliki oleh Telkom.
e. kapasitas terpasang : Provider Memiliki kapasitas terpasang (total
25
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
bandwidth domestik) saat ini sebesar
lebih dari 4 kali kapasitas yang akan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
diberikan ke LIPI, yaitu 21Gbps2015-2019
(penjelasan lengkap pada Bab 4).
f.
Provider, dalam hal ini Telkom adalah NAP.
g. Total bandwidth yang dimiliki Provider adalah 21 Gbps untuk total
bandwidth domestic, dan 216 Gbps untuk total bandwidth internasional.
h. Symmetric connection : Simetris
i.
Nilai pembagi link : Ratio 1:1
3. Service Level Agreement (SLA) yang disediakan Provider:
a. Availability dari internet access ≥ 99,5%
b. Rata rata Round trip Delay ≤ 300 ms
c. Packet Loss ≤ 3 %
d. Respon time maksimum ≤ 30 menit
e. Rata-rata waktu recovery ≤624(luar jabotabek)
f.
Response time maksimum di level/tier 1 ≤ 20 menit
g. Resolution time maksimum link domestic ≤ 2 jam
h. Resolution time maksimum link international ≤ 4 jam
4. Spesifikasi Monitoring Tool dan NMS yang disediakan Provider:
a. Fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara online berbasis web
dengan user id dan password khusus untuk LIPI.
b. Manajemen Kerusakan :
1) Monitor keseluruhan elemen jaringan
2) Monitor terjadinya kerusakan
3) Merinci detail kerusakan
c. Manajemen Konfigurasi :
1) Konfigurasi elemen jaringan
2) Memetakan jaringan kedalam system
26
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
d. Manajemen Performansi :
1) Mengukur perfomansi jaringan
2) Pelaporan performansi jaringan
e. Provider menyediakan fasilitas bandwidth monitoring tool (MRTG) secara
online
5. Kompatibilitas : Provider menjaminkan kompatibilitas terhadap jaringan
tunneling (VPN/MPLS), VOIP, Instant messaging/chat, Web Streaming
Application Protocol, dan Video Conferencing.
2. Koneksi WAN (Wide Area Network);
Koneksi WAN LIPI saat ini telah menghubungkan seluruh Satuan Kerja di lingkungan LIPI
yang tersebar pada 28 lokasi kampus LIPI sesuai dengan gambar topologi jaringan LIPI
sebagai berikut :
Gambar 2.10. Topologi Jaringan LIPI
27
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Seluruh koneksi WAN LIPI menggunakan leased
line Metronet, VPN dan VSAT point to
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
point untuk komunikasi antara pusat data 2015-2019
cloud LIPI dengan seluruh kampus LIPI dan
distribusi koneksi internet dari pusat data cloud ke seluruh kampus LIPI. Berikut adalah
spesifikasi teknis koneksi WAN LIPI :
A.
Koneksi Metronet
1. Kompatibilitas : kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP,
Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video
Conferencing.
2. Penyedian Perangkat Customer-Premise - Equipment (CPE) pada Data Center yaitu
:
a. Router FWI LIPI
b. Switch DMZ Internal LIPI
c. Adapun spesifikasi CPE tersebut yang disediakan Provider sbb :
1) Menyediakan router native untuk kebutuhan routing WAN seluruh
lokasi kantor LIPI yang terdiri dari Koneksi Metronet (24 koneksi) dan IP
VPN (3 koneksi);
2) Router yang handal dan dapat compatible dengan metode static routing
maupun dynamic routing OSPF dan BGP.
3) Terminasi/conversion di sisi user berupa 28 (sejumlah koneksi
WAN/Metronet dan IP VPN LIPI) port RJ45 / Giga bit Ethernet terpisah
untuk koneksi internasional dan domestik LIPI dengan penyedia jasa;
4) LIPI mendapat akses secara penuh untuk melakukan manage router yang
disediakan oleh Provider untuk kebutuhan konfigurasi routing, filter dan
firewall LIPI;
5) Provider menyediakan perangkat switch managable minimal 48 Port
Gigabyte untuk menghubungkan perangkat Virtual Private Data Center
dengan dengan Router FWI LIPI.
3. Kapasitas bandwidth koneksi metronet :
28
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
KOMUNIKASI
Tabel 2.4. Koneksi DAN
WAN LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Bandwidth
Lastmile
Layanan
NO
Koneksi WAN LIPI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Koneksi Data ISP - LIPI Jakarta
Koneksi Data ISP - LIPI Bandung
Koneksi Data ISP - LIPI Serpong
Koneksi Data ISP - LIPI Cibinong
Koneksi Data ISP - LIPI Ancol
Koneksi Data ISP - LIPI Kebun Raya
Koneksi Data ISP - LIPI Subang
Koneksi Data ISP - LIPI Dauan Subang
Koneksi Data ISP - LIPI Kusnoto
Koneksi Data ISP - LIPI Gondangdia
Koneksi Data ISP - LIPI Raden Saleh
Koneksi Data ISP - LIPI Ranggamalela
Koneksi Data ISP - Herbarium
Koneksi Data ISP - KR Cibodas
Koneksi Data ISP - KR Purwodadi
Koneksi Data ISP - KR Tabanan Bali
Koneksi Data ISP - Yogyakarta
Koneksi Data ISP - Kr. Sambung
Koneksi Data ISP - Jampang Kulon
Koneksi Data ISP - Mataram
Koneksi Data ISP - Lampung Tjg Bintang
Koneksi Data ISP - Lampung Liwa
Koneksi Data ISP - Ambon
Koneksi Data ISP - Bitung (Tandu Rusa)
Koneksi Data ISP - Bitung (Kolombo)
Koneksi Data ISP - Biak
Koneksi Data ISP - Tual
B.
76,800
66,560
51,200
76,800
10,240
10,240
10,240
2,048
2,048
4,096
4,096
4,096
2,048
7,168
10,240
10,240
7,168
7,168
6,144
7,168
7,168
3,072
8,192
5,120
5,120
3,072
3,072
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
Kbps
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
FO
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Metro
Koneksi VPN
1. Kompatibilitas : kompatibilitas terhadap jaringan tunneling (VPN/MPLS), VOIP,
Instant messaging/chat, Web Streaming Application Protocol, dan Video
Conferencing.
2. Penyedian Perangkat Customer-Premise - Equipment (CPE):
a. Pemeliharaan CPE menjadi tanggung jawab Provider termasuk penyediaan
perangkat pengganti apabila perangkat mengalami kerusakan.
b. Menghubungkan Local Area Network (LAN) dengan link yang akan
dipasang oleh penyedia jasa.
c. Provider menyediakan Perangkat tambahan pada site LIPI berupa :
29
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
1) Wallmount Rack
2) UPS
3) Router
3. Kapasitas bandwidth koneksi metronet :
Tabel 2.5. Koneksi Data VPN
NO
Koneksi VPN LIPI
1
Koneksi Data ISP – Pulau Pari (Kep.
Seribu)
Bandwidth
1,024
Kbps
Lastmile
VSAT
Layanan
VPN
3. Koneksi LAN (Local Area Network);
Penyediaan koneksi jaringan komunikasi data LIPI terpadu yang menjadi tanggung jawab
TGJ LIPI/Biro Umum LIPI selaku pengelola pusat adalah sampai dengan titik koneksi
utama atau lapisan akses (access layer) Satuan Kerja. Secara umum koneksi fisik dari titik
koneksi utama kampus-kampus besar LIPI seperti Kampus LIPI Jakarta, Cibinong,
Bandung dan Serpong sampai dengan lapisan akses Satuan Kerja di lingkungan kampuskampus besar tersebut sudah menggunakan jaringan Fiber Optic dengan topologi Star
dan secara logical dibagi menjadi segmen-segmen sesuai dengan satuan kerja sebagai
sebuah VLAN. Setiap satuan kerja mendapatkan segmen dengan nomor IP tersendiri.
Konsekuensi dari sistem ini :
1. Pemakai antar segmen tidak bisa saling mengganggu;
2. Bisa dilakukan manajemen lebar pita jaringan untuk setiap segmen sehingga
mengurangi kemungkinan pemakaian jaringan oleh hanya sebagian pemakai;
3. Peningkatan keamanan jaringan. Terutama terkait dengan virus, bila diketahui ada
virus yang menyerang dari satu segmen, maka Pengelola Pusat akan melakukan
blokade akses ke jaringan dari segmen tersebut. Untuk itu Pengelola Pusat akan
menginformasikan ke Pengelola Satker agar segera diatasi. Hal ini perlu untuk
mencegah gangguan jaringan secara keseluruhan akibat masalah yang ditimbulkan di
suatu segmen.
2.3.3. Portofolio Tata Kelola TIK LIPI
Pada bagian ini menjelaskan mengenai kondisi organisasi dan manajemen SI/TI LIPI.
Pelaksanaan SI/TI tidak bisa berjalan optimal tanpa didukung adanya tata kelola SI/TI yang baik.
30
Tata kelola SI/TI yang
sistem informasi yang
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
baik dapat menjamin ketersediaan
layanan SI/TI yang berkelanjutan,
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
mudah di kelola dan terlebih
lagi yang menampung dan mendukung
seluruh kepentingan direksi dan unit bisnis.
Untuk mendapatkan gambaran atas tata kelola teknologi informasi LIPI, dilakukan
wawancara dengan personil teknologi informasi dan studi dokumen yang terkait dengan fungsi
dan proses TI yang dilakukan saat ini. Kondisi tata kelola TIK saat ini dipetakan berdasarkan 2
(dua) kategori yaitu Organisasi TIK LIPI dan Manajemen Tata Kelola TIK LIPI.
1) Organisasi TIK LIPI
Pada sub bab Organisasi TIK, dijelaskan mengenai struktur organisasi TIK LIPI saat ini.
Fungsi-fungsi yang telah dimiliki dan bagaimana fungsi tersebut dapat menjawab kebutuhan
bisnis LIPI. Sejak tahun 2005, Pengelola TIK LIPI sampai dengan saat ini adalah Tim Gabungan
Jaringan (TGJ) LIPI yang dibentuk secara ad-hoc berdasarkan Surat Keputusan Kepala LIPI
dan secara struktural/administratif TGJ LIPI dikoordinasikan oleh Biro Umum LIPI yang
secara hirarki dibawah Kepala Subbagian Pengelolaan dan Pemeliharaan Jaringan TI Biro
Umum. Lebih lanjut anggota/personil TGJ merupakan perwakilan dari setiap kampuskampus LIPI yang terkoneksi jaringan komunikasi data terpadu LIPI. Ditinjau dari fakta ini,
seharusnya, struktur yang ada belum cukup memberikan keleluasaan wewenang bagi
Subbagian TI untuk menjalankan fungsi-fungsi yang telah diamanahkan LIPI. Dengan posisi
yang berada dibawah salah satu Biro, yaitu Biro Umum LIPI, semakin menyulitkan
pelaksanaan tugas dan fungsi dukungan TI kepada organisasi dapat lebih netral dan tidak
mudah terintervensi. Secara struktur, organisasi TI di LIPI belum cukup memadai, dan perlu
ditingkatkan optimasi proses-proses yang ada untuk dapat mengelola layanan TI lebih baik
lagi sebagai supporting unit maupun enabler bagi bisnis.
Salah satu upaya untuk meninjau organisasi TI adalah dengan menganalisa struktur
organisasi di internal Subbagian TI. Gambaran struktur Subbagian TI dapat dilihat sebagai
31
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
berikut.
Gambar 2.11. Struktur Organisasi TIK LIPI
2) Manajemen TIK LIPI
Berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI, kebijakan dan regulasi terkait manajemen
pengelolaan TIK LIPI adalah terkait pengelolaan dan pemeliharaan jaringan LIPI terpadu dan
pengelolaan konten website LIPI serta informasi publik. Kebijakan dan regulasi yang sudah
ada tersebut belum cukup mewakili kebutuhan ruang lingkup tata kelola TIK secara
menyeluruh sehingga fokus penggunaan dan pemanfaatan TIK LIPI belum maksimal
dikarenakan TIK belum selaras dan mendukung rencana strategis LIPI secara berkelanjutan.
32
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
3. ANALISIS LINGKUNGAN
STRATEGIS ORGANISASI
3.1. Pendahuluan
Dalam tahap pertama penyusunan IT Master Plan LIPI, disini kita akan melakukan
beberapa analisis terhadap lingkungan strategis organisasi LIPI yang meliputi, analisa Critical
Success Factor (CSF), analisa Value Chain, analisa kondisi eksisting TIK, dan analisis kesenjangan
positioning TIK serta trend TIK.
33
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Information Needs
Policy Needs
Analisa CSF
STRATEGI
TIK
Analisa Value Chain
Analisa Kondisi
Eksisting TIK
Analisa Kesenjangan
Positioning TIK
(currnet vs future)
SWOT TIK
Analisa SWOT
Strength (S), Weakness (W)
Analisa Trend TIK
Oppurtinity (O), Threat (T)
Gambar 3.1. Analisis Lingkungan Strategis Organisasi
3.2. Analisis Critical Success Factor (CSF)
Critical Success Factor (CSF) merupakan beberapa aktifitas kunci yang harus dilakukan
secara benar dalam mencapai sasaran strategi organisasi. Sedangkan Information Needs
merupakan informasi yang diperlukan agar CSF tercapai dan Policy Needs merupakan aspekaspek lain yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya CSF. Berdasarkan rencana strategi LIPI,
maka dapat ditentukan CSF dan Information Needs & Policy Needs nya, sebagai berikut :
Tabel 3.1. Analisis Critical Success Factor (CSF)
No Sasaran Strategis
LIPI
Critical Success Factor
Information Needs
34
Policy Needs
1
Meningkatnya
kontribusi
LIPI
terhadap
daya
saing bangsa
Memastikan
topik
penelitian yang dipilih
relevan (secara subtansi
dan
waktu)
untuk
menyelesaikan
permasalahan
nasional
yang dihadapi
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Informasi
permasalahan Panduan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
nasional
terkini khususnya menentukan topik
2015-2019
permasalahan yang masih
terjadi berulang
Informasi
summary
penelitian sejenis yang
sudah pernah dilakukan
Informasi
prioritas
penyelesaian
permasalahan
Informasi
mengenai
program
nasional
(Bapenas)
Informasi terkait dengan
peraturan
pemerintah
terkait dengan peran LIPI
Meningkatkan kerja sama Informasi mengenai profile
antar instansi terkait dan stakeholder LIPI
stakeholder
Informasi
mengenai
segmen dari stakeholder
LIPI
Memastikan metodelogi
yang digunakan harus
relevan dengan topik
penelitian sejenis
Memastikan originalitas
penelitian yang akan
dilakukan
penelitian
Kebijakan
dalam
menjawab masalah
nasional
-
-
-
SOP kerja sama
dengan LIPI
Kebijakan terkait
publikasi dari hasil
penelitian
dan
kepakaran
Informasi mengenai LIPI Kebijakan terkait
dan juga bidang kepakaran etika peneliti
serta kompetensinya
Informasi mengenai produk dan jasa LIPI
Informasi mengenai hasil kerjasama
yang
telah
dilaksanakan
Informasi objek analisis dan pendekatan teoritis dalam
pemilihan
suatu
metodelogi
Informasi hasil pengecekan Kebijakan
originalitas penelitian
originalitas
penelitian
Informasi
mengenai Kebijakan memiliki
database penelitian
database penelitian
secara terpusat
Memastikan
Informasi
mengenai kompetensi/kepakaran
kebutuhan kepakaran di
peneliti sesuai dengan LIPI
penelitian yang dilakukan Informasi
mengenai penelitian yang dilakukan
Melakukan
diseminasi Informasi terkait hasil-hasil hasil penelitiannya
penelitian LIPI
35
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Informasi mengenai status LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
hasil
penelitian LIPI yang di
2015-2019
Memastikan
hasil
penelitian yang diseminasi
dimanfaatkan
oleh diseminasikan
masyarakat yang dituju
Memastikan publikasi dari
setiap peneliti harus open
access pada e-jurnal
Memastikan
hasil
penelitian
peneliti
terdaftar di online
Memastikan
publikasi
terindeks global
Melakukan
identifikasi
kebutuhan
masyarakat
setempat
Informasi terkait
publikasi penelitian
hasil Kebijakan terkait
dengan tata kelola
e-jurnal
Informasi terkait hasil
publikasi penelitian LIPI yang
terdaftar
secara
online
Informasi publikasi yang terindeks global
Informasi
mengenai Kebijakan
kebutuhan
penerapan pengelolaan
teknologi
pada
suatu STP/TP
daerah
Informasi monitoring dan
evaluasi
pelaksanaan
STP/TP
Memastikan aktivitas yg
dilakukan di STP/TP sesuai
dengan kebutuhan dan
melibatkan
masyarakat
untuk menjawab asalahan
strategis
Memastikan
Informasi
pemetaan Kebijakan
pengelompokkan
sumber daya BMN yang mengenai jasa yang
pengguna jasa / clustering ada ditiap-tiap satker
harus di deliver
oleh
LIPI
/
Kebijakan promosi
Memastikan peningkatan Informasi
jasa2
yang sumber daya
tersedia di LIPI
2
Meningkatnya
kontribusi
LIPI
terhadap
daya
saing industri
Identifikasi jasa LIPI yang dapat di deliver kepada
masyarakat
Mamastikan tersedianya layanan LIPI yang terpadu
-
Memastikan proses alih
teknologi, ada yg melalui
inkubasi dan ada yang
langsung di lisensi kan
Memastikan proses kerja
sama untuk menghasilkan
lisensi
Memastikan identifikasi
teknologi apa yang dapat
di support LIPI kepada
industri
Mengidentifikasi
kebutuhan industri yang
sesuai
atau
dapat
memanfaatkan
hasil
-
Kebijakan terkait
alih teknologi
-
-
36
-
Informasi
mengenai teknologi yang nanti dapat
di support LIPI
Informasi
mengenai kebutuhan industri terkait
penerapan teknologi hasil
penelitian
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
penelitian LIPI
Mengidentifikasi
hasilhasil penelitian LIPI yang
sesuai/siap
digunakan
oleh industri
Mengelompokan
hasilhasil penelitian LIPI sesuai
dengan segmen industri
Melakukan
selektsi
terhadap
hasil-hasil
penelitian LIPI yang akan
dipromosikan/dibranding/
didorong
untuk
diterapkan pada insdustri
Melakukan
branding/promosi
hasil
penelitian LIPI yang telah
diprioritaskan
Memastikan
penelitian
yang telah di promosikan
dapat diuji cobakan oleh
industri
Melakukan
evaluasi
terhadap uji coba hasil
penelitian
LIPI
oleh
industri
Menindaklanjuti
hasil
evaluasi uji coba hasil
penelitian
LIPI
oleh
industri
Menjalin
kerja
dengan industri
3
Meningkatnya
kebijakan
berbasis
hasil
penelitian
sama
Melakukan inventarisasi
seluruh penelitian LIPI
yang dapat menghasilkan
policy
papper/rekomendasi
kebijakan/keputusan yang
sudah melalui proses
seleksi usulan
37
informasi penelitian LIPI yang siap / sesuai dengan
kebutuhan industri
Informasi
mengenai clustering hasil penelitian
LIPI yang sesuai dengan
segmen industri
Informasi mengenai hasil penelitian
LIPI
yang
diprioritaskan
untuk
diterapkan/dimanfaatkan
pada industri
informasi mengenai hasil branding/promosi
penelitian LIPI
Informasi mengenai status pemanfaatan
hasil
penelitian LIPI oleh industri
informasi mengenai hasil evaluasi pemanfaatan hasil
penelitian LIPI oleh industri
Informasi eksekutif bagi pimpinan
LIPI
untuk
menentukan tindak lanjut
hasil-hasil penelitian yang
telah di terapkan kepada
industri
informasi mengenai hasil penelitian
LIPI
yang
berhasil diterapkan dan
menjadi kerja sama dengan
industri
Informasi
mengenai penelitian terkait policy
papper/rekomendasi
kebijakan
4
5
Meningkatnya
nilai
tambah
sumber daya dan
perlindungan
lingkungan
Meningkatnya
jejaring dan kerja
sama
ilmiah
nasional
dan
internasional
yang berkualitas
dan
saling
menguntungkan
Mendorong
agar
penelitian tidak berhenti
sampai hasil namun harus
dapat menjadi rujukan
ilmiah oleh stakeholder
LIPI
Memastikan
hasil
penelitian termanfaatkan
dan menjadi rujukan
Memastikan identifikasi
stakeholder yang akan
menerima rujukan dari
LIPI
Melakukan evaluasi dari
policy papper yang telah
diterapkan atau menjadi
rujukan
Menentukan
strategi
target untuk penerapan
implementasi dari model /
jenis produk yang bernilai
tambah
yang
dapat
dimanfaartkan
Menentukan penjabaran
dari
masing-masing
teknologi/konsep/model
yang bernilai tambah
Memastikan identifikasi
total kerjasama dan kerja
sama
yang
telah
terlaksana
Mendorong MOU yang
sudah ada agar terlaksana
dalam bentuk perjanjian
kerjasama
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Kebijakan terkait
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
policy papper
2015-2019
informasi hasil penelitian LIPI yang dapat dijadikan
sebagai policy pappe
informasi stakeholder yang akan menerima rujukan
dari LIPI
Informasi
mengenai penerapan policy papper
LIPI
-
-
-
-
Informasi
mengenai SOP batas waktu
kerjasama dan MOU LIPI
MOU
Informasi mengenai status Kebijakan terkait
MOU LIPI
evaluasi
pelaksanaan
perjanjian
kerja
sama
-
Mengidentifikasi
organisasi
nasional/internasional
yang strategis bagi LIPI
dan
LIPI
dapat
berkontribusi disana
Memastikan kompetensi SDM yang berkontribusi
pada organisasi tersebut
6
-
Informasi
mengenai indikator Webometric
Meningkatnya
Memastikan
adanya rujukan
ilmiah alokasi anggaran untuk
dan
informasi LIPI berkontribusi
38
7
8
iptek
yang
diakses
masyarakat
Meningkatnya
pengembangan
kompetensi SDM
penelitian
Indonesia
Memastikan
adanya
kegiatan pemasyarakatan
iptek yang dilakukan LIPI
Memastikan
bahwa
peneliti
terdaftar
di
google scholar
Memastikan
bahwa
peneliti terindeks global
Mempublikasikan
hasil
penelitiannya di e-journal
Terwujudnya tata Memastikan pelaksanaan
kelola
evaluasi
kelembagaan
pemerintahan
dilakukan secara berkala
yang baik
Memastikan
seluruh
proses bisnis LIPI berbasis
teknologi informasi yang
terintegrasi
Memastikan
terlaksananya
keterbukaan
informasi
publik
Memastikan
proses
pengadaan barang dan
jasa
100%
dilakukan
secara elektronik
Memastikan peningkatan
manajemen kearsipan
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
informasi
mengenai LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
kegiatan
pemasyarakatan
2015-2019
IPTEK LIPI
Informasi
siapa
peneliti
yang
terdaftar / belum
-
saja Menerbitkan
sudah LIPI
-
-
-
Informasi
struktur
organisasi, peta jabatan
dan analisa beban kerja,
evaluasi jabatan
Informasi hasil asesmen IT
Masterplan TIK LIPI
Kebijakan
pedoman
kerja
-
Informasi kebutuhan data Kebijakan KIP
dan
status
pelayanan
informasi
Informasi rencana RUP dan proses
pengadaan
pelaksanaan
secara
elektronik
Informasi
tersedianya sistem
pengelolaan
kearsiapan
secara
elektronik
Memastikan
adanya Informasi mengenai semua evaluasi peraturan di peraturan LIPI
lingkungan LIPI
Memastikan
perbaikan Informasi terkait struktur berkelanjutan
sistem organisasi, analisis jabatan,
perencanaan ASN LIPI
analisis beban kerja dan
peta jabatan
Memastikan penguatan Informasi
terkait sistem rekrutmen dan perencanaan
kebutuhan
seleksi calon pegawai LIPI pegawai
Melaksanakan
promosi Informasi mengenai analisis jabatan secara terbuka
dan standar kompetensi
jabatan struktural
Memastikan assessmen Informasi
mengenai kompetensi sebagai acuan standar kompetensi dan
pengembangan pegawai analisis jabatan
LIPI
Memastikan penguatan Informasi terkait training sistem
dan
kualitas need
analysis
(TNA)
pendidikan dan pelatihan pegawai
untuk mendukung kinerja
39
SK
beban
pegawai
Menerapkan
sistem
penilaian kinerja individu
pegawai
Menegakkan
aturan
disiplin/kode etik pegawai
Memastikan
pengembangan
sistem
pengkaderan/manajemen
talenta ASN LIPI
Menyusun
dan
menetapkan pola karir
pegawai
Memastikan
terlaksananya SPIP
Menyusun perencanaan
secara komprehensif
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Informasi perjanjian kinerja Regulasi mengenai
organisasi dan individu
penilaian prestasi
kerja
Kebijakan terkait
kode etik pegawai
Informasi
mengenai ketersediaan
pegawai
berdasarkan kompetensi
dan riwayat jabatan
Informasi mengenai analisis jabatan dan jenjang karir
pegawai
Informasi mengenai analisa resiko bisnis proses
Informasi mengenai RPJP, Kebijakan
RPJM dan Renstra
mengenai seluruh
proses
perencanaan
Memastikan pelaksanaan Informasi mengenai Renja kegiatan sesuai dengan LIPI
perencanaan
Memastikan
Informasi
mengenai penganggaran
sesuai proposal usulan anggaran
dengan perencanaan
Memastikan penggunaan Informasi
realisasi anggaran dan aset sesuai anggaran
dengan peraturan
Memastikan
pelaporan Informasi mengenai kinerja keuangan dan kinerja individu yang mendukung
dapat
dipertanggung organisasi
jawabkan
Informasi terkait dengan proses
pelaksanaan
keuangan dan aset yang
terpadu
Memastikan tersedianya Informasi
mengenai Regulasi mengenai
sistem pelayanan terpadu katalog service
pembangunan dan
implementasi
pelayanan terpadu
berbasis ISO 20000
Informasi
mengenai perjanjian kualitas layanan
yang
diberikan
ke
pengguna layanan / SLA
Memastikan
adanya Informasi
mengenai survei
kepuasaan indikator
kepuasan
pengguna layanan
pengguna layanan
Informasi
mengenai stakeholder
pengguna
layanan LIPI
40
Memastikan
implementasi
nilai-nilai
LIPI PASTI dan ANEKA
untuk seluruh civitas LIPI
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Regulasi mengenai
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
penerapan
nilai2015-2019
nilai LIPI
3.3. Analisis Value Chain LIPI
Setelah melakukan analisis Critical Success Factors, selanjutnya akan dilakukan analisis
Value Chain. Analisis Value Chain dilakukan untuk mengidentifikasi nilai tambah yang dapat
diberikan terhadap suatu proses dengan memanfaatkan TIK. Pada gambar di bawah ini adalah
value chain dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Di dalam gambar tersebut
menggambarkan proses-proses yang berjalan pada lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, baik proses-proses utama maupun proses pendukung.
6.0 Manajemen Layanan Publik
7.0 Manajemen Kesekretariatan (Tata Usaha dan Rumah Tangga)
8.0 Manajemen Pengendalian Internal
1.0
Perencanaan
Penelitian
2.0
Seminar
Research
Design
3.0
Pelaksanaan
Penelitian
4.0
Diseminasi Hasil
Penelitian
5.0
Pemanfaatan
Hasil Penelitian
9.0 Manajemen SDM & Organisasi
10.0 Manajemen Aset
11.0 Manajemen Keuangan
12.0 Manajemen Perencanaan Program & Anggaran
Gambar 3.2. Value Chain LIPI
Proses bisnis utama dalam analisa value chain LIPI adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Hasil Penelitian;
5. Pemanfaatan Hasil Peneitian.
Dan adapun proses pendukung dalam analisa value chain LIPI adalah sebagai berikut :
41
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
6. Manajemen Layanan Publik;
7. Manajemen Kesekretariatan;
8. Manajemen Pengendalian Internal;
9. Manajemen SDM & Organisasi;
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Keuangan;
12. Manajemen Perencanaan Program dan Anggaran.
1.
Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Perencanaan
Penelitian:
1.0
Perencanaan
Penelitian
Pencarian topik
penelitian
Penyusunan
proposal
penelitian
Feasibility study
Penyempurnaan
proposal
Gambar 3.3. Detil Proses Pada Perencanaan Penelitian
Ada empat proses dalam Perencanaan Penelitian, yaitu :
a. Pencarian topik penelitian
1) Kondisi saat ini pencarian topik penelitian sudah menggunakan fasilitas internet dan
berlangganan jurnal (springer dan science direct) namun masih dilakukan secara
parsial oleh masing-masing peneliti.
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mencari topik penelitian dalam kolaborasi
penelitian dengan topik yang hampir sama sehingga dapat menghindari redudancy
dan duplikasi
b. Penyusunan proposal penelitian
3) Kondisi saat ini IT sudah digunakan sebagai sarana penyusunan proposal contoh
ProgramKu pada aplikasi Intra LIPI
c. Feasibility studi
42
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
4) Kondisi saat ini kelayakan proposal dinilai
dari hasil tim penilai PME
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
5) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam
melakukan feasibility study
d. Penyempurnaan proposal
6) Kondisi saat ini revisi penyempurnaan proposal masih dilakukan secara manual
7) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam penyempurnaan proposal
2.
Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Seminar Research Design.
2.0
Seminar Research
Design
Perencanaan
Seminar
Pelaksanaan
Seminar
Penyempurnaan
Rencana Penelitian
Gambar 3.4. Detil Proses Pada Seminar Research Design
Dalam proses Seminar Research Design terdiri dari tiga tahapan sbb :
a. Perencanaan Seminar
1) Kondisi saat ini perencanaan seminar masih dilakukan secara manual
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam perencanaan karena bisa mencari
database pakar yang akan diundang
b. Pelaksanaan Seminar
1) Kondisi saat ini pelaksanaan seminar masih dilakukan secara manual
2) Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam pelaksanaan dengan e-seminar
c. Penyempurnaan Rencana Penelitian
3.
•
Kondisi saat ini penyempurnaan rencana penelitian masih dilakukan secara manual
•
Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam melakukan feasibility study
Berikut ini adalah proses yang terjadi dalam Pelaksanaan Penelitian.
43
3.0
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Pelaksanaan
Penelitian
Studi Literatur
Studi Literatur
Menyempurnakan
Metode Penelitian
Penyiapan Sarana
dan Prasarana
Penelitian
Mengurus
Persiapan
Penelitian
Melakukan
Percobaan
Data Gathering
Karakteristik &
Analisis
Analisis
Penyusunan
Laporan Teknis
Penelitian
Penyusunan
Laporan Teknis
Penelitian
Penelitian
Non Laboratorium
Penelitian Laboratorium
Gambar 3.5. Detil Proses Pada Pelaksanaan Penelitian
Pada proses pelaksanaan penelitian terbagi menjadi dua bagian besar yaitu :
a. Pelaksanaan penelitian Laboratorium, yang terdiri dari :
1) Studi literatur
• Kondisi saat ini e-library yang ada saat ini belum maksimal mengakomodir dalam
studi literature;
44
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan
library.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
untuk
searching dan dapat menggunakan eLEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
2) Penyiapan sarana dana prasarana penelitian
• Kondisi saat ini penyiapan sarana dan prasarana penelitian sudah diakomodir oleh
e-proc
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mencari produsen penjual sarana
prasarana
3) Melakukan percobaan
• Kondisi saat ini dibeberapa unit kerja sudah memanfaatkan IT dalam melakukan
percobaan
4) Karakteristik dan analisis
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam karakterisasi dan analisis namun
perlu dibuatkan regulasi / SOP terkait dengan dokumentasi hasil analisis data
tersebut
5) Penyusunan laporan teknis penelitian
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam penyusunan laporan teknis
penelitian
b. Pelaksanaan penelitian Non Laboratorium, yang terdiri dari :
1) Studi literatur
• IT dapat dimanfaatkan untuk searching dan dapat menggunakan e-library
2) Menyempurnakan metode penelitian
• IT dimanfaatkan dalam penyempurnaan metode penelitian
3) Mengurus persiapan penelitian
4) Data gathering
• Kondisi saat ini sudah ada beberapa satker dalam memanfaatkan IT untuk data
gathering
5) Analisis
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam analisis namun perlu dibuatkan
regulasi / SOP terkait dengan dokumentasi hasil analisis data tersebut
6) Penyusunan laporan teknis penelitian
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam penyusunan laporan teknis
penelitian
45
3.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Berikut ini adalah proses yang terjadi pada Diseminasi
hasil penelitian.
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
4.0
Diseminasi Hasil
Penelitian
Menyusun Rencana
Diseminasi
Menyusun Rencana
Event
Menyusun Desain
Materi Diseminasi
Pelaksanaan
disemanasi
(seminar, FGD,
workshop)
Pengadaan Sarana
dan Prasarana Expo
Menentukan Jenis
Media Massa
Melaksanakan Expo
Diseminasi melalui
media massa
FGD/Workshop/Seminar
Expo
Monitoring hasil
diseminasi
Media Massa
Gambar 3.6. Detil Proses Pada Diseminasi Hasil Penelitian
Pada proses diseminasi hasil penelitian terbagi menjadi tiga metode yaitu :
a. Diseminasi hasil penelitian pada FGD/Workshop/Seminar, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana diseminasi
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam menyusun rencana diseminasi
2) Pelaksanaan diseminasi (Seminar, FGD, Workshop)
• Kondisi saat ini e-conference menggunakan skype/vicon cisco
b. Diseminasi hasil penelitian pada Expo, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana event
• Kondisi saat ini untuk dapat menyusun rencana event dapat dibuat melalui aplikasi
Agenda Intra
46
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan untuk
e-scheduling
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Expo 2015-2019
• Kondisi saat ini pengadaan sarana dan prasarana Expo dapat dilakukan melalui
LPSE
• Namun IT dapat juga IT dimanfaatkan untuk e-scheduling
3) Melaksanakan Expo
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam hal publikasi iklan expo
c. Diseminasi hasil penelitian pada Media Massa, yang terdiri dari :
1) Menyusun desain materi diseminasi
• Kondisi saat ini sudah memanfaatkan IT dalam melakukan desain materi
diseminasi (website)
2) Menentukan jenis media massa
• Kondisi saat ini belum memiliki sistem IT dalam menentukan jenis media massa
3) Diseminasi melalui media massa
• Kondisi saat ini sudah melalui social networking seperti facebook dan twitter
4) Monitoring hasil diseminasi
• Kondisi saat ini memanfaatkan IT dalam melakukan monitoring hasil diseminasi
(Google Schoolar)
47
4.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Berikut ini adalah proses pada Pemanfaatan penelitian.
5.0
Pemanfaatan
Hasil Penelitian
Menyusun
Pendaftaran HKI
Menyusun Rencana
Kerjasama
Menyusun
Perjanjian
Kerjasama
Melakukan Diklat
Penelitian
Ujicoba
Komersialisasi
Monitoring Hasil
Penelitian
Menyusun
Kerjasama
Komersialisasi
Non Komersil
Komersil
Gambar 3.7. Detil Proses Pada Pemanfaatan Hasil Penelitian
Pada proses pemanfaatan hasil penelitian terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Pemanfaatan hasil penelitian Non Komersil, yang terdiri dari :
1) Menyusun rencana kerjasama
• Kondisi saat ini sudah ada portal kerjasama BKHH LIPI
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun kerjasama (software
kerjasama)
2) Melakukan diklat penelitian
• Kondisi saat ini dalam diklat penelitian sudah memanfaatkan video e-learning
untuk memperkenalkan hasil diseminasi penelitian
48
3) Monitoring hasil penelitian
• Kondisi saat ini dalam monitoring
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
hasil
penelitian sudah memanfaatkan IT dalam
melakukan monitoring hasil diseminasi (Google Schoolar)
b. Pemnafaatan hasil penelitian Komersil, yang terdiri dari :
1) Menyusun pendaftaran HKI
• Kondisi saat ini menyusun pendaftaran HKI masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam mengurus pendaftaran HKI
2) Menyusun perjanjian kerjasama
• Kondisi saat ini menyusun perjanjian kerjasama masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun perjanjian kerjasama
3) Ujicoba komersialisasi
• Kondisi saat ini ujicoba komersialisasi masih dilakukan secara manual
• Namun IT dapat juga dimafaatkan dalam ujicoba komersialisasi
4) Menyusun kerjasama komersialisasi
• Kondisi saat ini menyusun kerjasama komersialisasi masih dilakukan secara
manual
• Namun IT dapat juga dimanfaatkan dalam menyusun kerjasama komersialisasi
6. Pada proses Manajemen Layanan Publik, kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem
manajemen layanan public dan saat ini LIPI juga sudah memiliki portal kerja sama namun
masi perlu dikembangkan agar dapat berfungsi lebih maksimal sebagai CRM LIPI. Serta saat
ini sudah memilik KIP Online namun masih perlu dikembangkan dan dilakukan upgrade
sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain. . Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat digunakan untuk manajemen layanan public
b. IT dapat digunakan untuk pengelolaan kemitraan
c. IT dapat digunakan untuk pengelolaan KIP
d. IT dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan pengaduan
7. Pada proses Manajemen Kesekretariatan (Tata Usaha & Rumah Tangga), kondisi saat ini
sudah LIPI sudah memiliki sistem perencanaan (e-Pelaporan) pada Intra LIPI, namun masih
perlu dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
49
a.
b.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
IT dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
IT dapat dimanfaatkan untuk penentuan prioritas
perencanaan
c. IT dapat digunakan untuk membantu pengukuran kinerja
d. IT dapat digunakan sebagai alat bantu dalam monitoring dan evaluasi (pengawasan
internal)
e. IT dapat digunakan untuk penyusunan laporan kinerja
f. IT dapat dimanfaatkan untuk menyusun program dan kegiatan
g. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan anggaran
h. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pelaksanaan/revisi anggaran
i.
IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses monev anggaran
8. Pada proses Manajemen Pengendalian Internal, kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem
audit dan pengawasan internal dan saat ini hampir seluruh satker di LIPI sudah menerapkan
SMM namun masih secara manual. Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat digunakan untuk membantu proses audit internal
b. IT dapat dimanfaatkan dalam proses pengawasan internal
c. IT dapat digunakan untuk penerapan Quality Management System
d. IT dapat dimanfaatkan untuk manajemen resiko
9. Pada proses Manajemen SDM & Organisasi, kondisi saat ini LIPI sudah memiliki Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) LIPI yang sudah cukup lengkap, namun perlu
dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan implementasi konsep Human Capital
Management (HCM) dan dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan dalam recruitment pegawai
b. IT dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pengembangan SDM
c. IT dapat dimanfaatkan dalam penilaian SKP
d. IT dimanfaatkan untuk membantu penegakan displin pegwai melaui monitoring kehadiran
pegawai
e. IT dimanfaatkan dalam melakukan evaluasi jabatan dan organisasi
f. IT dimanfaatkan sebagai alat bantu asesmen kompetensi dan analisis jabatan
g. IT dimanfaatkan sebagai alat bantu melaksanakan promosi jabatan secara terbuka
50
h.
i.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
IT dimanfaatkan sebagai alat bantu menetukan
pola karir pegawai
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
IT dapat dimanfaatkan untuk pelatihan dan diklat
kompetensi pegawai
10. Pada proses Manajemen Aset, kondisi saat ini pengelolaan aset/BMN di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-aplikasi dari Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasiaplikasi tersebut belum dapat mengkomidir kebutuhan pengelolaan BMN sehingga sebagian
besar proses masih dilakukan secara manual yang mengakibatkan terdapat banyak
permasalahan dalam proses pengelolaan aset lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem
mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan.
Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk perencanaan kebutuhan Aset
b. IT dapat dimanfaatkan dalam proses pengadaan e-procurement
c. IT dapat dimanfaatkan untuk proses pemeliharaan asset
d. IT dapat dimanfaatkan untuk pengedalian asset
e. IT dapat dimanfaatkan untuk penatausahaan asset
f. IT dapat dimanfaatkan untuk pemanfaatan dan penilaian asset
g. IT dapat membantu untuk proses pemindahtanganan asset
h. IT dapat membantu untuk proses penghapusan aset
11. Pada proses Manajemen Keuangan, kondisi saat ini pengelolaan keuangan di LIPI sudah
menggunakan aplikasi-aplikasi dari Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasiaplikasi tersebut belum dapat mengakomidir kebutuhan transaksi pengelolaan keuangan
sehingga sebagian besar proses masih dilakukan secara manual yang mengakibatkan
terdapat banyak kesalahan dalam proses pertanggung jawaban dan pembukuan lebih lanjut
dikarenakan belum adanya sistem mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen
pertanggung jawaban keuangan. Namun IT dapat juga dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk automasi proses pertanggung jawaban keuangan
b. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses perbendaharaan keuangan
c. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses automasi payroll dan tunjangan pegawai
d. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pembukuan (general ledger)
e. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses perhitungan pajak
f. IT dimanfaatkan dalam pengelolaan PNBP
51
g.
h.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
IT dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan barang
persediaan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
IT dapat dimanfaatkan untuk automasi dokumen
pejalanan dinas
12. Pada proses Manajemen Perencanaan Program & Anggaran, kondisi saat ini LIPI sudah
memiliki sistem perencanaan (e-Pelaporan) pada Intra LIPI, namun masih perlu
dikembangkan agar dapat terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Namun IT dapat juga
dimanfaatkan sbb :
a. IT dapat dimanfaatkan untuk proses perencanaan
b. IT dapat dimanfaatkan untuk penentuan prioritas perencanaan
c. IT dapat digunakan untuk membantu pengukuran kinerja
d. IT dapat digunakan sebagai alat bantu dalam monitoring dan evaluasi (pengawasan
internal)
e. IT dapat digunakan untuk penyusunan laporan kinerja
f. IT dapat dimanfaatkan untuk menyusun program dan kegiatan
g. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan anggaran
h. IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses penelaahan anggaran
i.
IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pelaksanaan/revisi anggaran
j.
IT dapat dimanfaatkan untuk membantu proses monev anggaran
Kategori
Kondisi Eksisting
1
2
3
Sistem informasi yang ada di LIPI masih pada level support sebanyak 46%,level
strategic 12%, Level High potensial 19% dan Key Operational 23%.
Duplikasi sistem informasi
LIPI Belum memiliki peta kepemilikan data
52
4
Aplikasi
5
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Data dan informasi belum terintegrasi atau belum ada rancangan integrasi data
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
antar satker dan antar kedeputian 2015-2019
Tingkat validasi informasi masih rendah
3.4. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kondisi Eksisting
TIK
Setelah sebelumnya kita melakukan analisa Value Chain, sekarang kita akan lanjutkan
dengan analisa kondisi eksisting TIK di seluruh satuan kerja di lingkungan LIPI, berikut adalah
hasil analisa kondisi eksisting TIK LIPI yang telah dikelompokkan menjadi empat kategori besar
yaitu sbb :
4
Tabel 3.2. Analisis Kondisi Eksisting
Sistem single sign on yang sudah diterapkan di LIPI belum maksimal dan
menyeluruh
Sebagian besar pengembangan Aplikasi di lingkungan LIPI dilakukan secara
mandiri/swakelola
Kesulitan dalam pemeliharaan infrastruktur, serta beberapa satker masih
mengalami kekurangan infrastruktur TIK
Belum maksimalnya penggunaan layanan TIK yang sudah ada seperti email
korporat LIPI, dan domain lipi.go.id
Permasalahan terkait pemeliharaan data di satuan kerja. Satker merasa kesulitan
dalam melakukan pemeliharaan infrastruktur server secara mandiri
Kapasitas backup sistem cloud masih belum memadai
5
Belum memiliki backup realtime mirroring sistem cloud
6
Belum memiliki DRC
7
Belum memiliki infrastruktur IPS dan IDS
8
Belum memiliki infrastruktur pendukung ITSM
1
2
Seluruh satuan kerja di lingkungan LIPI sudah terkoneksi jaringan internet dan
WAN LIPI
Koneksi WAN menggunakan metro-e sebanyak 89% dan IP VPN 11%
3
Memiliki AS Number sendiri
4
Menggunakan layanan IP Transit
5
Bandwidth Internet Internasional sebesar 300 Mbps dan Domestik 400 Mbps
6
Menggunakan Virtual Data Center LIPI
7
Menggunakan Teknologi Virtualisasi
8
Memiliki infrastruktur fisik klaster HPC
9
Memiliki perangkat Video Conference
6
1
1
2
3
Infrastruktur
10 LIPI memiliki 3 data center Jakarta, Cibinong dan Bandung
1
Regulasi
2
3
Satker masih belum memiliki SOP yang baku dalam pengelolaan TIK, serta tidak
adanya dokumentasi dari kegiatan pengelolaan TIK
Sebanyak 4 satuan unit kerja telah memiliki aturan baku TIK tertulis (8% dari
seluruh satuan unit kerja di LIPI)
LIPI belum memiliki rencana pengembangan TIK
53
4
5
6
7
8
9
1
1
2
Manajemen
3
4
5
6
7
8
Weakness
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LIPI belum memiliki kebijakan tata kelola TIK
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Awarness Pimpinan LIPI terkait penerapan
TIK sudah sangat tinggi namun belum
2015-2019
adanya kebijakan yang mengikat komitmen Pimpinan LIPI terkait penerapan dan
pengambangan TIK di LIPI (Kebijakan IT Steering Committee)
LIPI belum menerapkan konsep Chief Information Officer (CIO) yang berperan
dalam mengkoordinasikan pengelolaan dan pengembangan TIK di lingkungan LIPI
LIPI belum menerapkan standar/best practice pengelolaan layanan teknologi
informasi
LIPI belum menerapkan standar/best practice keamanan informasi
LIPI belum memiliki kebijakan terkait siklus pengembangan sistem dan
manajemen proyek pengambangan sistem
Kebijakan pengelolaan anggaran pengadaan sewa koneksi internet, WAN dan
cloud terpusat
Terbatasnya jumlah SDM TIK baik di pusat maupun satuan kerja
Tersedianya SDM TIK tetapi tidak difungsikan sesuai dengan bidangnya, maupun
sebaliknya. SDM yang menangani TIK tidak memiliki background pendidikan TIK
SDM yang tersedia masih membutuhkan peningkatan kompetensi agar mampu
mengelola TIK di satker sesuai kebutuhan dan trend
Keterbatasan anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan dan pengelolaan TIK
Struktur organisasi pengelola TIK LIPI berada pada posisi Eselon IV (Sub bagian
pengelolaan dan pemeliharaan jaringan Teknologi Informasi)
Permasalahan terkait tidak adanya struktur organisasi yang menangani TIK secara
resmi di satuan kerja
Belum jelasnya unit pembina SDM TIK
Permasalahan terkait komunikasi antara satuan kerja dengan pengelola TGJ pusat
yang antara lain disebabkan kendala lokasi yang berjauhan
Strength
3.5. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kesenjangan
Positioning TIK
Menurut M.J Earl, kematangan organisasi TI turut menentukan pendekatan yang
digunakan dalam penyusunan IT Master Plan. Adapun pendekatan yang dimaksud dapat dilihat
dalam berbagai aspek yaitu
1. Aspek Strategis dari TIK
2. Aspek Fokus Penggunaan TIK
3. Aspek Pendekatan Organisasi dan Manajemen
4. Aspek Arah Kebijakan Investasi TIK
5. Aspek Kepemimpinan di Unit TI
6. Aspek Pengembangan dan Pengelolaan SDM
54
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Dalam analisa ini, dilakukan Focus Group DiscussionLEMBAGA
(FGD) terhadap
piminan LIPI eselon I / G8
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
dan eselon II terkait kesenjangan positioning TIK LIPI
saat ini dan ekspektasi TIK LIPI ke Depan.
Berikut tabel dibawah ini yang menerangkan secara lengkap mengenai analisis kondisi Internal
Oranisasi berdasarkan kesenjangan positioning TIK :
Tabel 3.3. Analisis Kondisi Internal Organisasi Berdasarkan Kesenjangan Positioning TIK
G8 /Eselon I
Eselon II
Positioning TIK
No
A
1
2
3
4
5
Kondisi Saat Ini
Ekspetasi ke Depan
Aspek Strategis
Support
Factory
Belum strategis, hanya sebatas mendukung
administrasi dan komunikasi (jaringan komputer dan
komunikasi data) dan pencarian informasi
Belum pernah memiliki IT Master Plan
Inisiatif pemanfaatan TIK sebagian besar dilakukan
secara bottom up
Awareness terhadap pemanfaatan TIK masih rendah
Pemanfaatan TIK baru sebatas pengolahan data,
belum sampai ke tahap mendukung pengambilan
keputusan
B
Fokus Penggunaan TIK
Support
1
Sebatas administrasi, media komunikasi, repository
data
Penggunaan TIK belum memperhatikan nilai tambah
bagi LIPI
2
3
4
Level of urgency dari TIK tinggi, baik untuk
administrasi, proses bisnis, layanan publik hingga
substansi penelitian
Visi TIK dan ITMP disusun untuk jangka waktu
menengah
Inisiatif pemanfaatan TIK juga dilakukan secara
top down
Awareness terhadap pemanfaatan TIK tinggi
Pemanfaatan TIK sudah dapat mendukung dalam
pengambilan keputusan
Strategic
Alat untuk pengambilan keputusan
TIK digunakan sebagai alat promosi dalam
meningkatkan citra LIPI sebagai lembaga penelitian
Penggunaan TI harus dapat memberikan benefit
bagi LIPI sehingga LIPI dapat fokus pada substansi
penelitian – ESIA
Penggunaan TI difokuskan untuk meningkatkan
layanan publik berbasis TI
Support
Strategic
Penggunaan TIK belum secara penuh dimanfaatkan
dalam kegiatan kerja sehari-hari
Belum dimanfaatkan secara maksimal social media
sebagai sarana komunikasi dan kolaborasi
TIK menjadi enabler dalam meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses bisnis organisasi
Mampu memberikan nilai tambah bagi organisasi
dalam meningkatkan layanan publik
Dimanfaatkan dalam melaksanakan day to day
activity (budaya kerja berbasis TIK)
Memanfaatkan social media untuk komunikasi
dan kolaborasi
C
Tujuan Investasi
Support
Strategic
1
Membangun
infrastruktur
(jaringan)
untuk
meningkatkan komunikasi data
TIK belum dianggap sebagai aset, sehingga
pengeluaran masih dianggap biaya (bukan investasi)
Untuk memenuhi kebutuhan operasional saja,
sehingga biaya investasi masih diperlakukan sebagai
biaya (cost), belum investasi (investment) yang
Untuk
mengembangkan
organisasi
dan
meningkatkan kinerja LIPI
Untuk menghasilkan informasi dan knowledge
dalam pengambilan keputusan
Untuk meningkatkan koordinasi antar satker yang
terpisah secara geografis dan untuk meningkatkan
kualitas layanan publik dan diseminasi IPTEK
5
6
7
2
3
Sebatas administrasi, pendukung
memberikan nilai tambah bagi satker
Meningkatkan layanan internal TIK
dan
tidak
55
4
5
6
D
1
2
3
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
memiliki return
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Support
Strategic
2015-2019
Penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi
Investasi TIK harus diarahkan kepada peningkatan
efektifitas dan efisiensi proses bisnis dalam
meningkatkan kualitas layanan public
Baru sebatas pada pengadaan infrastruktur maupun Diarahkan untuk memberikan nilai tambah bagi
SI untuk melakukan pengolahan data dan otomatisasi LIPI sehingga mampu mengukur benefit atas
proses manual
investasi yang dilakukan
Mendukung kegiatan penelitian dan pencapaian
kinerja satker
Pengelolaan TIK LIPI
Support
Strategic
Pengelolaan TIK baru sebatas pengelolaan jarkomdat
(centralized)
Belum ada kebijakan terpusat terkait pengelolaan TIK
Pengelolaan TIK masih dilakukan oleh masing-masing
satker secara otonom (information islands)
Hybrid:
dimana
kebijakannya
terpusat,
pengembangan dan operasional di satker
Adanya kebijakan terpusat terkait pengelolaan TIK
Terintegrasinya informasi dari masing-masing
satker
Support
Strategic
4
5
Belum melakukan tata kelola TIK secara sistematis
Masih terjadi pengelolaan TIK secara reaktif
(insidental)
Pengelolaan TIK secara hybrid
Terdapat kebijakan maupun standar sebagai
rujukan pengelolaan TIK di satker
E
Kepemimpinan di Unit TI
Support
Strategic
1
Unit kerja yang menaungi TIK baru setingkat eselon
IV dan lebih bersifat teknis operasional
Tusi belum fokus pada pengelolaan TIK
2
3
Memiliki kompetensi teknikal TI
Latar belakang dan pengalaman di bidang TIK
Mampu berpikir dinamis dalam mengembangkan
TIK
Memiliki kemampuan untuk menyelaraskan TIK
dengan kebutuhan organisasi
Memiliki semangat dalam mengembangkan SDM
TIK
Memiliki kemampuan manajerial
Support
Strategic
5
Unit kerja yang menaungi TIK baru setingkat eselon
IV dan lebih bersifat teknis operasional
Tusi belum fokus pada pengelolaan TIK
6
Memiliki kompetensi teknikal TI
Unit kerja TIK dipimpin oleh seorang leader yang
mampu membangun motivasi bawahan
Unit kerja TIK dipimpin oleh seseorang yang
memahami TIK, mampu dan mau menggunakan
TIK secara optimal
Memiliki komitmen dan integritas tinggi dalam
mengoptimalkan pemanfaatan TIK
Memiliki kompetensi managerial
F
Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK
Support
1
Belum ada perencanaan pengembangan SDM TIK
2
Belum ada pola karir yang jelas untuk SDM TIK yang
belum memiliki jabfung
SDM dengan kompetensi TIK tidak ditempatkan
sesuai kompetensinya
Belum ada pembina jabatan fungsional prakom
4
3
4
5
6
7
Strategic
Memiliki rencana pengembangan SDM TIK ke
depan
Pengelolaan SDM TIK dilakukan secara terpusat
Adanya penempatan SDM TIK sesuai dengan
kompetensinya
Adanya pembina jabatan fungsional prakom
Support
Strategic
Belum ada perencanaan pengembangan SDM TIK
Belum ada pola karir yang jelas untuk SDM TIK yang
belum memiliki jabfung sehingga terjadi alih peran
Belum dilakukan analisis beban kerja terhadap
Menempatkan SDM TIK sebagai aset
Memberikan ruang untuk kreatifitas
56
Menyusun rencana pengembangan SDM TIK yang
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN
KOMUNIKASI
jelas sesuai
prinsip Human Capital Management
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
(HCM)
2015-2019
Menyusun pola karir dan sistem insentif yang
menarik bagi SDM TIK
kebutuhan TIK di satker
8
Dari hasil pengumpulan data melalui FGD G8 dan Eselon II menunjukkan bahwa Positioning
TIK LIPI sebagian besar masih bersifat supporting (pendukung), baik dari aspek strategis, fokus
penggunaan TIK, tujuan investasi pengelolaan TIK maupun dalam pengembangan dan
pengelolaan SDM TIK, sedangkan dari sisi kepemimpinan unit TIK sudah mengarah ke Factory.
Fokus penggunaan TIK LIPI lebih banyak dimanfaatkan untuk media komunikasi, khususnya
dalam melakukan transfer data, pengiriman laporan, pencarian informasi serta untuk
mempromosikan LIPI. Secara umum dapat dikatakan bahwa penggunaan TIK hanya sebatas
meningkatkan layanan internal, baik administratif maupun kegiatan penelitian.
Sebagian besar investasi TIK LIPI hanya ditujukan untuk memperkuat komunikasi, sehingga
investasi TIK nya lebih banyak difokuskan pada peningkatan jaringan, bandwidth dan server.
Investasi TIK bersifat otonom di masing-masing satker dan setiap satker mempunyai kebijakan
yang berbeda. Disamping itu penerapan TIK belum diperlakukan sebagai investasi, masih sebatas
biaya tanpa memberikan nilai tambah bagi LIPI. Investasi LIPI baru sebatas pada pengadaan
infrastruktur untuk proses pengolahan data.
Tabel 3.4. Tabel Kesimpulan Positioning TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
1
2
3
4
5
6
Indikator
FGD G8
FGD Eselon II
Result
Aspek Strategis (AS)
Fokus Penggunaan TIK (FD)
Tujuan Investasi TIK (TI)
Pengelolaan TIK (PT)
Kepemimpinan di Unit TI (KU)
Pengembangan
dan
Pengelolaan SDM TIK (PP)
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Support
Support
Support
Support
Factory
Support
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ke lima aspek yang terdiri dari aspek strategis (AS), Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Pengembangan dan Pengelolaan
SDM TIK (PP), saat ini berada di posisi kuadran Support. Dan satu aspek yaitu kepemimpinan di
Unit TI berada diposisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ke empat aspek yang terdiri dari aspek Fokus
Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI), Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan
57
Pengelolaan SDM TIK, saat ini berada di posisi
Unit TI berada di posisi Factory.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Support.
Dan satu aspek yaitu Kepemimpinan di
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi TIK LIPI saat ini
berada di posisi Support.
Tabel 3.5. Tabel Kesimpulan Ekspektasi TIK LIPI FGD G8 dan Eselon II
No
Indikator
FGD G8
FGD Eselon II
Result
1
2
3
4
5
6
Aspek Strategis (AS)
Fokus Penggunaan TIK (FD)
Tujuan Investasi TIK (TI)
Pengelolaan TIK (PT)
Kepemimpinan di Unit TI (KU)
Pengembangan
dan
Pengelolaan SDM TIK (PP)
Factory
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Factory
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Strategic
Hasil FGD G8 sepakat bahwa ekspektasi kedepan terhadap ke lima aspek yang terdiri dari
aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi (TI), Pengelolaan TIK (PT), Kepemimpinan di
Unit TI (KU) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK (PP) berada di posisi Strategic. Dan
aspek strategis ekspektasi ke depan berada di posisi Factory.
Adapun hasil FGD Eselon II sepakat bahwa ekspektasi ke depan terhadap ke lima aspek
yang terdiri dari aspek Strategis (AS), Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI),
Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK, berada di posisi Strategic.
Sehingga kesimpulannya berdasarkan hasil FGD G8 dan Eselon II kondisi ekspektasi TIK LIPI
kedepan berada di posisi Strategic.
Berdasarkan McFarlan IS/IT Strategic grid untuk mengetahui peran strategis SI/TI terhadap
bisnis organisasi. Tabel Strategic grid dibawah ini dapat digunakan memetakan peran strategis
SI/TI saat ini dan peran strategis yang diharapkan dalam rencana strategis organisasi di masa
depan.
58
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 3.8. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (1)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (1), terlihat ada empat
parameter yang terdiri dari aspek Fokus Penggunaan TIK (FP), Tujuan Investasi TIK (TI),
Pengelolaan TIK (PT) dan Pengembangan dan Pengelolaan SDM TIK (PP) yang saat ini kondisinya
berada di posisi kuadran Support. Dan ekspektasi ke depan, ke-empat parameter tersebut
berada di posisi kuadran Strategic.
Gambar 3.9. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (2)
59
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD
parameter yaitu aspek strategis yang saat ini
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
ke Tabel
Mac. Farlan (2), terlihat hanya ada satu
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
kondisinya
berada di posisi kuadran Support. Dan
ekspektasi ke depan, aspek strategis tersebut berada di posisi kuadran Factory.
Gambar 3.10. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (3)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (3), terlihat hanya ada satu
parameter yaitu aspek Kepemimpinan di Unit TI yang saat ini kondisinya berada di posisi kuadran
factory. Dan ekspektasi ke depan, aspek Kepemimpinan di Unit TI berada diposisi kuadran
Strategic.
60
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Gambar 3.11. Grafik Pemetaan Hasil FGD ke Tabel Mac. Farlan (4)
Berdasarkan tabel Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac. Farlan (4), didapatkan hasil
kondisi saat ini posisi TIK LIPI berada di posisi kuadran Support, dengan ekspektasi ke depan,
posisi TIK LIPI berada di posisi Strategic. Dan berdasarkan Pemetaan Hasil Akhir FGD ke Tabel Mac.
Farlan (2) dan (3), didapatkan hasil bahwa, aspek strategis bergerak dari kuadran Support ke
factory dan aspek kepemimpinan di unit TIK bergerak dari kuadran factory ke Strategic. Sehingga
jalur yang ditempuh LIPI dalam menentukan posisi TIK kedepan adalah bergerak dari posisi saat
ini di kuadran Support ke kuadran factory dan selanjutnya bergerak ke kuadran Strategic.
3.6. Analisis Trend TIK LIPI
Analisa trend TIK dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan TIK saat
ini dan manfaat yang dapat diperoleh untuk LIPI. Berikut adalah hasil dari analisa trend TIK LIPI :
Tabel 3.6. Tabel Analisa Trend TIK LIPI
61
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Trend TIK
Cloud Computing
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Dampak Terhadap LIPI
Dampak Terhadap TIK LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Efisiensi biaya / anggaran 2015-2019
Biaya investasi infrastruktur IT lebih
efisien / murah
Memudahkan
pemeliharaan
infrastruktur TIK
Big Data
Sarana
pendukung
dalam Sarana pendukung pengelola TIK LIPI
mengambil keputusan
dalam mengambil keputusan
Disaster
Recovery Proses bisnis tidak terganggu Jaminan ketersediaan data
Center
jika terjadi bencana
Single Sign On
Kemudahan pengguna sistem
Tidak adanya duplikasi account
Manajemen
authetikasi terpusat
Database
yang sentralisasi
terdistribusi
Pengembangan
Meningkatkan
fleksibilitas
Sistem
Berbasis
pengembangan dan pemeliharaan
Object
sistem TIK
No SQL Database
Meningkatkan
kapasitas
dan
fleksibilitas pengambangan sistem
TIK
Data warewhouse
Data Mining
Open
Harvester Systems
SCRUM
Meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi pengembangan sistem
Prince 2 Project Management
Access
Point Efisiensi biaya / anggaran
Kemudahan
dalam
Integrated
monitoring/maintenance perangkat
access point
Video Conference
Efisiensi biaya dan waktu dan kemudahan berkomunikasi
Mobile Apps
Memudahkan akses layanan dan informasi
Sosial
Media Jangkauan
promosi
dan Analytics
sosialisasi LIPI lebih luas
Teknologi Virtualisasi Efisiensi biaya / anggaran
Meningkatkan
fleksibilitas
pengembangan dan pemeliharaan
infrastruktur TIK
SEO
LIPI menjadi lebih dikenal masyarakat umum
Web Scale IT
Efisiensi biaya / anggaran Meningkatkan
skalabilitas,
62
21
22
23
24
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
pengembangan TIK
kontinuitas pengembangan TIK LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Keamanan Informasi LIPI 2015-2019
Memudahkan dalam pengelolaan
IPS dan IDS
keamanan informasi LIPI
-
Programming Fraud
Data Tampering
Penetrasi
ke teknologi
sistem
informasi
3.7. Analisis SWOT TIK LIPI
Dari hasil analisis lingkungan strategis organisasi LIPI, maka dapat ditentukan strategi SI/TI
yang dapat memberikan kontribusi terhadap organisasi. Penentuan strategi ini diawali dengan
melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi serta melihat peluang dan
ancaman yang ada dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi. Setelah itu berdasarkan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada maka disusunlah strategi untuk
mengatasinya. Dengan analisa SWOT organisasi, dimana kegunaannya memastikan bahwa
strategi organisasi yang ada di renstra LIPI masih valid atau tidak. Setelah itu melakukan analisa
value chain, analisa kondisi eksisting TIK, analisa hasil asesmen positioning TIK, analisa Trend TIK
untuk SWOT nya, sehingga nantinya akan merumuskan formulasi strategi TIK yang akan menjadi
pedoman pelaksanaan aktifitas SI/TI pada lingkungan LIPI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Berikut di bawah ini adalah analisis untuk kekuatan, kelemahan, peluang maupun ancaman
(Analisis SWOT) yang ada di LIPI, Berikut di bawah ini analisis SWOT,
Tabel 3.7. Analisis SWOT
Kelemahan (W)
Kekuatan (S)
Peluang
(O)
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O4,
O5
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5
/
O15,
O14
Dengan skema koneksi jaringan
koneksi internet dan WAN terintegrasi
yang sudah menjangkau seluruh
satuan kerja LIPI dapat dimanfaatkan
untuk menerapkan sistem authentikasi
sentralisasi terdistribusi.
Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi
untuk
mengimplementasikan
teknologi
komunikasi video teleconference/VOIP
dan sistem wireless terintegrasi.
63
W18,19,2
0,21,25,2
6,27,28,2
9,30,31,3
2,33,34,3
5,36, 43,
44, 45, 46,
47 / O22,
23, 24
Menyusun Kebijakan Rencana Strategis
TIK
sesuai standard/compliance
Enterprise Architecture yang selaras
dan mendukung rencana strategis LIPI
secara berkelanjutan
Mendorong awarness pemanfaatan TIK
di tingkat top level management LIPI
dengan menyusun kebijakan IT
Steering Committee agar inisiatif
pemanfaatan TIK dilaksanakan secara
top down sehingga dapat menjadi
bagian dari strategi LIPI yang mampu
mengeleminasi/meningkatkan
S6 / O3
S6
/
O4,
O5,
O19
S8, S7 /
O1,
O2,
O18
S 6, S7
/ O7
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O21
S1, S2,
S3,
S4,S4,S
5 / O5
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
efektifitas dan efesiensi proses bisnis
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
dalam mencapi sasaran strategis LIPI,
2015-2019
dan
dapat
mendukung
proses
pengambilan keputusan strategis.
Memanfaatkan data center yang telah
Menyusun kebijakan penetapan Chief
dimiliki oleh LIPI sebagai DRC
Information Officer (CIO) LIPI yang
berfungsi
Mengkoordinasikan
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pematauan
investasi
Teknologi
Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang strategis di
tingkat LIPI
Virtual data center dan teknologi
Menyusun kebijakan tata kelola TIK
virtualisasi dapat digunakan untuk
LIPI yang bersifat hybrid
membangun sistem informasi bersifat
single sign on yang stabil
Memanfaatkan infrastruktur klaster W7, W22 Menyusun dan menerapkan kebijakan
HPC untuk analisis Big Data dan / O22
pengelolaan layanan TIK LIPI yang
Analisis Media Sosial guna menunjang
sesuai standar ITSM / ISO 20000
pengambilan keputusan (Misal : Grand
design Research, trend research issues)
/ Menyusun dan menerapkan kebijakan
Memanfaatkan teknologi virtualisasi W23
O24
dan
cloud
computing
untuk
keamanan informasi yang sesuai
mempercepat proses pengembangan
standar ISO/IEC 27001
sistem informasi dan meningkatkan
efesiensi biaya investasi infrastruktur
Mengimpementasikan teknologi IPS W12, 37,
dan
IDS
untuk
meningkatkan 38, 39, 40,
41
keamanan jaringan koneksi WAN dan
sistem informasi LIPI
Implementasi Sistem Virus Protection W10,11,5 Meningkatkan kemampuan teknis dan
Software, Sistem Antispyware, dan 4,55,56,5 manajerial SDM TIK LIPI sesuai dengan
7,58,59,6
Sistem Spam Management
0,61/OALL trend TIK
Jaringan komputer telah menjangkau
Menunjuk Unit Pembina Teknis SDM
seluruh satuan unit kerja, hal tersebut
TIK di lingkungan LIPI
dapat
dimanfaatkan
untuk
menerapkan database yang sentrasilasi
terdistribusi untuk menjamin data
yang akurat dan slalu tersedia.
Menerapkan secure, adaptive, and
Menyusun Rencana Pengembangan
shared
infrastructure
dalam
SDM TIK LIPI
meningkatkan efekBfitas dan efisiensi
pemanfaatan infrastruktur TIK di LIPI
W1,2,3,4
Menyusun
Kebijakan
Rancangan
/ O9, 10,
Integrasi Data
11,
Menyusun
Kebijakan
Standard
22,23,24,
Pengembangan SI
25
Mengembangkan Service Bus Integrasi
Data LIPI
W62-79 / Meng-upgrade aplikasi Intra LIPI yang
O-ALL
saat ini sudah ada sesuai dengan
perkembangan
teknologi
dan
pertumbuhan organisasi LIPI yang
dapat digunakan sebagai sistem
informasi internal/back office LIPI yang
mampu
meningkatkan
efisiensi
prosedur kerja administrasi, penelitian,
64
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
kerja sama dan layanan publik di
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
lingkungan LIPI. Intra LIPI baru
2015-2019
dikembangkan dengan mengadopsi
teknologi
pengembangan
sistem
berbasis
objek,
autentikasi
terpusat/SSO, data warehouse dan
memenuhi standar best practice ITSM
dan IT Security. Modul-modul intra LIPI
baru terdiri dari :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Penelitian;
5. Alih Teknologi Penelitian.
6. Manajemen Perencanaan dan
Program;
7. Manajemen Organisasi dan SDM;
8. Manajemen Keuangan;
9. Manajemen Kesekretariatan;
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Layanan Internal;
12. Manajemen Layanan Publik;
13. Manajemen Kemitraan dan Kerja
Sama;
14.
Manajemen
Pengawasan/Pengendalian Internal;
15. Manajemen Dasboard Eksekutif;
16. Manajemen Desicion Support
System;
W62 / O- Membangun Layanan Sistem Informasi
All
Perencanaan Penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam pencarian
topik penelitian, penyusunan proposal
penelitian, Feasibility study dan
penyempurnaan proposal
W63 / O- Membangun Layanan Sistem Informasi
all
Seminar research design yang dapat
menjadi alat bantu dalam perencanaan
e-seminar, pelaksanaan e-seminar, dan
feasibility studi
W64 / O- Membangun Layanan Sistem Informasi
all
Pelaksanaan penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam studi
literatur, data gathering, uji coba
penelitian,
analisis
data,
dokumentasi/penyimpanan
data
mentah penelitian dan dokumentasi
proses/laporan penelitian
W66 / O- Membangun Layanan Sistem Informasi
all
Diseminasi penelitian yang dapat
menjadi alat bantu dalam menyusun
rencana diseminasi, Menentukan jenis
media massa, pelaksanaan diseminasi
(e-conference, e-Expo), monitoring
diseminasi dan Social media analytics.
W62-66 / Membangun Layanan Sistem Informasi
O-all
Pemanfaatan Penelitian yang dapat
65
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
menjadi alat bantu dalam menyusun
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
rencana kerjasama, Melakukan diklat
2015-2019
hasil
penelitian,
monitoring
pemanfaatan
hasil
penelitian,
menyusun pendaftaran HKI, menyusun
perjanjian kerjasama, Uji Coba
Komersialisasi,
dan menyusun
perjanjian komersialisasi
W68/OMengembangkan
modul
aplikasi
ALL
manajemen perencanaan dan program
pada Intra LIPI baru yang berguna
sebagai alat bantu untuk perencanaan
dan pengukuran kinerja program dan
kegiatan LIPI
W67/OMengembangkan aplikasi SIMPEG LIPI
ALL
yang saat ini sudah ada agar sesuai
dengan konsep Human Capital
Management dan dapat terintegrasi
dengan sistem-sistem lain
W69/OMengembangkan
modul
aplikasi
ALL
manajemen keuangan pada Intra LIPI
baru yang terintegrasi dengan aplikasiaplikasi dari Kemenkeu sehingga dapat
berguna
sebagai
alat
untuk
mengotomasi dan menjadi standard
pengelolaan keuangan di lingkungan
LIPI
W70/OMengembangkan
modul
aplikasi
ALL
manajemen Aset/BMN pada Intra LIPI
baru yang terintegrasi dengan aplikasiaplikasi dari Kemenkeu sehingga dapat
berguna
sebagai
alat
untuk
pengelolaan
dan
penatausahaan
Aset/BMN LIPI
W71/OMengembangkan
modul
aplikasi
ALL
manajemen kesekretariatan pada Intra
LIPI baru yang berfungsi sebagai media
untuk persuratan elektronik, agenda
kegiatan koporat dan individu, serta
manajemen dokumen/arsip
W77/OMembangun
modul
aplikasi
ALL
manajemen layanan internal pada
Intra LIPI baru yang dapat digunakan
untuk mengelola pelayanan internal
administrasi dan penggunaan fasilitas
layanan yang ada di lingkungan LIPI
Mengembangkan
modul
aplikasi
manajemen layanan publik pada Intra
LIPI baru yang mencakup manajemen
pelayanan
publik,
manajemen
pengaduan layanan, manajemen KIP,
dan manajemen IKM yang dapat
digunakan untuk mengelola pelayanan
publik LIPI yang terintegrasi
W78/OMengembangkan modul aplikasi portal
ALL
kerja sama yang saat ini sudah ada
yang tidak hanya berfungsi sebagai
66
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
database kerja sama yang berguna
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
untuk CRM (Customer relationship
2015-2019
management ) LIPI
W75/OMembangun
modul
aplikasi
ALL
pengawasan internal pada intra LIPI
baru yang dapat digunakan sebagai
alat bantu untuk inspektorat
W80/OMembangun modul aplikasi sistem
ALL
informasi eksekutif
W81/OMembangun modul aplikasi sistem
ALL
informasi penunjang pengambilan
keputusan
W82 / O- Melakukan penambahan kapasitas
ALL
sistem backup
W83 / O- Membangun sistem backup reltime
ALL
mirroring
W84 / O- Mengaktifkan DC Cibinong sebagai DRC
ALL
LIPI
W85 / O- Mengadakan infrastruktur pendukung
ALL
IT Security
W86 / O- Mengadakan infrastruktur pendukung
ALL
ITSM
Threat
(T)
S1-10 /
T1-3
Seluruh Infrastruktur dan Aplikasi yang
ada saat ini dikembangkan dan dikelola
secara mandiri sehingga dapat
memperkecil resiko terkait keamanan
jaringan dan sistem informasi.
Melakukan testing keamanan unutk
seluruh produk sistem informasi dan
teknologi informasi secara berkala
sesuai
dengan
perkembangan
teknologi
67
W1,2,3,4,
5 / T1-3
Mempercepat implementasi Sistem
Autentikasi terpusat / Single Sign On
LIPI
W9-11
T1-3
/
Melakukan Pelatihan IT Sekuriti untuk
SDM TIK LIPI
W19-23 /
T1-3
Mempercepat
penyusunan
dan
implementasi kebijakan tata kelola TIK
LIPI yang diantaranya mengatur
mengenai keamanan informasi
Mempercepat
penyusunan
dan
implementasi ISO 27001
Menyusun
standar
keamanan
teknologi informasi dalam proses
pengembangan sistem informasi LIPI
Melakukan testing keamanan unutk
seluruh produk sistem informasi dan
teknologi informasi secara berkala
sesuai
dengan
perkembangan
teknologi
Memprioritaskan
penambahan
kapasitas sistem backup
Memprioritaskan implemetansi sistem
backup reltime mirroring
Memprioritaskan
Pengadaan
infrastruktur pendukung IT Security
Memprioritaskan
Pengadaan
infrastruktur pendukung ITSM
Dari hasil analisa SWOT maka didapatkan
sub selanjutnya.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Formulasi LEMBAGA
Strategi TIK,
yang akan dijelaskan pada subILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
68
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
4. FORMULASI STRATEGI TIK LIPI
4.1. Pendahuluan
Dalam tahap selanjutnya dalam penyusunan IT Master Plan LIPI, setelah kita mendapatkan
strategi TIK, kita akan melakukan pengelompokkan strategi TIK menjadi 3 bagian meliputi,
strategi sistem informasi, strategi teknologi informasi dan strategi tata kelola TI. Setelah itu
dalam setiap strategi kita akan melakukan Gap analisis untuk menentukan manakah strategi /
sub proses strategi yang akan di pertahankan (utilize), di perbaharui (update), di gantikan
(replace), dan di buatkan baru (create). Kemudian kita akan menentukan prioritas dari strategi
yang dipiih melalui tabel portfolio matriks Mc. Farlan, manakah strategi yang berada di posisi
strategic, high potential, key operational dan support. Penentuan prioritas strategi ini berguna
untuk menentukan tahap akhir yaitu menetukan roadmap waktu dalam implementasi semua
strategi yang kita miliki. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat gambar 4.1 dibawah ini.
Strategi
Sistem
Informasi
GAP
Utilize
STRATEGI
TIK
Strategi
Teknologi
Informasi
Portfolio
Matriks
Update
Roadmap
Stategi
Tata Kelola
TI
Gambar 4.1. Formulasi Strategi TIK
69
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
4.2. Strategi Sistem Informasi LIPI
Strategi Sistem Informasi merupakan salah satu strategi yang dihasilkan dari strategi TIK
yang berasal dari SWOT TIK yang meliputi didalamnya analisa value chain, analisa kondisi
eksisting TIK, analisa kesenjanan positioning TIK dan analisa trend TIK. Strategi sistem informasi
TIK selain berasal dari SWOT TIK dapat juga berasal dari asumsi strategis organisasi. Strategi
sistem informasi ini memberikan gambaran mengenai arsitektur sistem informasi LIPI di masa
depan dan untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :
Replace
Tabel 4.1. Strategi Sistem Informasi LIPI
Create
No
Strategi TIK
Sumber Strategi TIK
Asumsi Strategis
1
Mengembangkan Service Bus
Integrasi Data LIPI
SWOT TIK
-
2
Meng-upgrade aplikasi Intra LIPI
yang saat ini sudah ada sesuai
dengan
perkembangan
teknologi dan pertumbuhan
organisasi LIPI yang dapat
digunakan
sebagai
sistem
informasi internal/back office
LIPI yang mampu meningkatkan
efisiensi prosedur kerja dalam
rangka
menyukseskan
pelaksanaan program reformasi
birokrasi LIPI. Intra LIPI baru
dikembangkan
dengan
mengadopsi
teknologi
pengembangan sistem berbasis
objek, autentikasi terpusat/SSO,
data warehouse dan memenuhi
standar best practice ITSM dan
IT Security. Modul-modul intra
LIPI baru terdiri dari :
1. Perencanaan Penelitian;
2. Seminar Research Design;
3. Pelaksanaan Penelitian;
4. Diseminasi Penelitian;
5. Alih Teknologi Penelitian.
6. Manajemen Perencanaan dan
Program;
7. Manajemen Organisasi dan
SDM;
8. Manajemen Keuangan;
9. Manajemen Kesekretariatan;
SWOT TIK
-
70
3
4
5
6
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
10. Manajemen Aset;
11. Manajemen Layanan
Internal;
12. Manajemen Layanan Publik;
13. Manajemen Kemitraan dan
Kerja Sama;
14. Manajemen
Pengawasan/Pengendalian
Internal;
15. Manajemen Dasboard
Eksekutif;
16. Manajemen Desicion
Support System;
Membangun Layanan Sistem
Informasi
Perencanaan
Penelitian yang dapat menjadi
alat bantu dalam pencarian
topik penelitian, penyusunan
proposal penelitian, Feasibility
study dan penyempurnaan
proposal
SWOT TIK
Informasi permasalahan nasional
terkini khususnya permasalahan
yang masih terjadi berulang
Informasi
summary
penelitian
sejenis yang sudah pernah dilakukan
Informasi prioritas penyelesaian
permasalahan
Informasi terkait dengan peraturan
pemerintah terkait dengan peran
LIPI
Informasi
mengenai
program
nasional (Bapenas)
Membangun Layanan Sistem SWOT TIK
Informasi Seminar research
design yang dapat menjadi alat Informasi objek analisis dan
bantu dalam perencanaan e- pendekatan teoritis dalam pemilihan
seminar,
pelaksanaan
e- suatu metodelogi
seminar, dan feasibility studi
Informasi
hasil
pengecekan
originalitas penelitian
Informasi
mengenai
database
penelitian
Membangun Layanan Sistem SWOT TIK
Informasi Seminar research
design yang dapat menjadi alat Informasi objek analisis dan
bantu dalam perencanaan e- pendekatan teoritis dalam pemilihan
seminar,
pelaksanaan
e- suatu metodelogi
seminar, dan feasibility studi
Informasi
hasil
pengecekan
originalitas penelitian
Informasi
mengenai
database
penelitian
Membangun Layanan Sistem SWOT TIK
Informasi
Pelaksanaan
penelitian yang dapat menjadi
alat bantu dalam studi literatur,
data gathering, uji coba
penelitian,
analisis
data,
71
Penerapan
e-Office
yang
diimplementasikan
dan terintegrasi dalam
Sistem Informasi Intra
LIPI
akan
sangat
bermanfaat bagi
LIPI
dalam
meningkatkan
kinerja LIPI
7
8
9
10
11
dokumentasi/penyimpanan data
mentah
penelitian
dan
dokumentasi
proses/laporan
penelitian
Membangun Layanan Sistem
Informasi Diseminasi penelitian
yang dapat menjadi alat bantu
dalam
menyusun
rencana
diseminasi, Menentukan jenis
media massa, pelaksanaan
diseminasi (e-conference, eExpo), monitoring diseminasi
dan Social media analytics.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
SWOT TIK
Informasi
terkait
hasil-hasil
penelitian LIPI
Informasi mengenai kebutuhan
industri terkait penerapan teknologi
hasil penelitian
informasi penelitian LIPI yang siap /
sesuai dengan kebutuhan industri
Informasi mengenai clustering hasil
penelitian LIPI yang sesuai dengan
segmen industri
Informasi mengenai hasil penelitian
LIPI yang diprioritaskan untuk
diterapkan/dimanfaatkan
pada
industri
Membangun Layanan Sistem SWOT TIK
Informasi
Pemanfaatan
Penelitian yang dapat menjadi
mengenai
hasil
alat bantu dalam menyusun informasi
branding/promosi
penelitian
LIPI
rencana kerjasama, Melakukan
diklat
hasil
penelitian,
Informasi
mengenai
status
monitoring pemanfaatan hasil
pemanfaatan hasil penelitian LIPI
penelitian,
menyusun
oleh industri
pendaftaran HKI, menyusun
informasi mengenai hasil evaluasi
perjanjian kerjasama, Uji Coba
pemanfaatan hasil penelitian LIPI
Komersialisasi, dan menyusun
oleh industri
perjanjian komersialisasi
Informasi eksekutif bagi pimpinan
LIPI untuk menentukan tindak lanjut
hasil-hasil penelitian yang telah di
terapkan kepada industri
Mengembangkan
Jurnal Informasi terkait hasil publikasi
Elektronik Corporate LIPI
penelitian
Informasi terkait hasil publikasi
penelitian LIPI yang terdaftar secara
online
Informasi publikasi yang terindeks
global
Mengembangkan Aplikasi Social informasi
mengenai
kegiatan
Media
Analityc
terkait pemasyarakatan IPTEK LIPI
pemasyarakatan IPTEK
Mengembangkan modul aplikasi SWOT TIK
manajemen perencanaan dan Informasi mengenai RPJP, RPJM dan
program pada Intra LIPI baru Renstra
yang berguna sebagai alat bantu Informasi mengenai Renja LIPI
untuk
perencanaan
dan
Informasi mengenai proposal usulan
72
-
Penerapan
e-Office
yang
diimplementasikan
dan terintegrasi dalam
Sistem Informasi Intra
pengukuran kinerja
dan kegiatan LIPI
program
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
anggaran
LIPI akan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
sangat
bermanfaat
Informasi realisasi
anggaran
2015-2019
Informasi mengenai kinerja individu
yang mendukung organisasi
Informasi terkait dengan proses
pelaksanaan keuangan dan aset
yang terpadu
SWOT TIK
Informasi terkait struktur organisasi,
analisis jabatan, analisis beban kerja
dan peta jabatan
Informasi
terkait
perencanaan
kebutuhan pegawai
Informasi mengenai analisis dan
standar
kompetensi
jabatan
struktural
Informasi
mengenai
standar
kompetensi dan analisis jabatan
Informasi terkait training need
analysis (TNA) pegawai
Informasi
perjanjian
kinerja
organisasi dan individu
Informasi mengenai ketersediaan
pegawai berdasarkan kompetensi
dan riwayat jabatan
Informasi mengenai analisis jabatan
dan jenjang karir pegawai
SWOT TIK
12
Mengembangkan
aplikasi
SIMPEG LIPI yang saat ini sudah
ada agar sesuai dengan konsep
Human Capital Management
dan dapat terintegrasi dengan
sistem-sistem lain
13
Mengembangkan modul aplikasi
manajemen keuangan pada
Intra LIPI baru yang terintegrasi
dengan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu
sehingga
dapat
berguna sebagai alat untuk
mengotomasi dan menjadi
standard pengelolaan keuangan
di lingkungan LIPI
Mengembangkan modul aplikasi SWOT TIK
manajemen Aset/BMN pada
Intra LIPI baru yang terintegrasi
dengan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu
sehingga
dapat
berguna sebagai alat untuk
pengelolaan dan penatausahaan
Aset/BMN LIPI
Mengembangkan modul aplikasi SWOT TIK
manajemen
kesekretariatan
pada Intra LIPI baru yang
berfungsi sebagai media untuk
persuratan elektronik, agenda
kegiatan koporat dan individu,
serta
manajemen
14
15
73
bagi
LIPI
dalam
meningkatkan
kinerja LIPI
16
17
dokumen/arsip
Membangun modul aplikasi
manajemen layanan internal
pada Intra LIPI baru yang dapat
digunakan untuk mengelola
pelayanan internal administrasi
dan
penggunaan
fasilitas
layanan yang ada di lingkungan
LIPI
Mengembangkan modul aplikasi
manajemen layanan publik pada
Intra LIPI baru yang mencakup
manajemen pelayanan publik,
manajemen pengaduan layanan,
manajemen
KIP,
dan
manajemen IKM yang dapat
digunakan untuk mengelola
pelayanan publik LIPI yang
terintegrasi
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
SWOT TIK
SWOT TIK
Informasi pemetaan sumber daya
BMN yang ada ditiap-tiap satker
Informasi mengenai katalog service
Informasi mengenai perjanjian
kualitas layanan yang diberikan ke
pengguna layanan / SLA
Informasi
mengenai
indikator
kepuasan pengguna layanan
Informasi mengenai
pengguna layanan LIPI
18
19
20
Mengembangkan modul aplikasi
portal kerja sama yang saat ini
sudah ada yang tidak hanya
berfungsi sebagai database kerja
sama yang berguna untuk CRM
(Customer
relationship
management ) LIPI
stakeholder
Informasi
mengenai
profile
stakeholder LIPI
Informasi mengenai segmen dari
stakeholder LIPI
Informasi mengenai LIPI dan juga
bidang
kepakaran
serta
kompetensinya
Informasi mengenai produk dan jasa
LIPI
Informasi mengenai hasil kerjasama
yang telah dilaksanakan
Informasi mengenai kerjasama dan
MOU LIPI
Informasi mengenai status MOU LIPI
Informasi
mengenai
semua
peraturan LIPI
Mengembangkan modul aplikasi SWOT TIK
pengelolaan regulasi/peraturan
pada intra LIPI
Informasi
peraturan
perundangundangan yang
terkait tugas dan fungsi LIPI yang
sudah dikelompokkan berdasarkan
tema
Membangun modul aplikasi SWOT TIK
pengawasan internal pada intra
74
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Informasi mengenai analisa resiko
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
bisnis proses 2015-2019
LIPI baru yang dapat digunakan
sebagai alat bantu untuk
inspektorat
Informasi hasil audit
21
22
23
24
25
26
27
Membangun modul aplikasi
sistem informasi eksekutif
Membangun modul aplikasi
sistem informasi penunjang
pengambilan keputusan
Mengembangkan
Sistem
Informasi Pengelolaan TP/STP
SWOT TIK
SWOT TIK
Informasi mengenai kebutuhan
penerapan teknologi pada suatu
daerah
Melakukan testing keamanan SWOT TIK
unutk seluruh produk sistem
informasi
dan
teknologi
informasi secara berkala sesuai
dengan
perkembangan
teknologi
Mempercepat
implementasi SWOT TIK
Sistem Autentikasi terpusat /
Single Sign On LIPI
Melakukan testing keamanan SWOT TIK
unutk seluruh produk sistem
informasi
dan
teknologi
informasi secara berkala sesuai
dengan
perkembangan
teknologi
Mengembangkan SI Pengelolaan Informasi mengenai potensi kebun
Kebun Raya
raya daerah
Informasi mengenai jenis koleksi
yang sudah ada
-
-
-
4.3. Strategi Teknologi Informasi LIPI
Pada strategi teknologi informasi akan mendefinisikan kebutuhan infrastruktur TI, tren
teknologi dan standar teknologi yang dapat diterapkan di LIPI kedepannya dan untuk lebih
lengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2. Strategi Teknologi Informasi LIPI
No
Strategi TIK
Sumber Strategi TIK
Asumsi Strategis
1
Dengan skema koneksi jaringan
koneksi internet dan WAN
terintegrasi
yang
sudah
menjangkau seluruh satuan
kerja LIPI dapat dimanfaatkan
SWOT TIK
-
75
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
untuk
menerapkan
sistem
authentikasi
sentralisasi
terdistribusi
2
Memanfaatkan
infrastruktur
jaringan koneksi WAN LIPI yang
sudah
terintegrasi
untuk
mengimplementasikan teknologi
komunikasi
video
teleconference/VOIP dan sistem
wireless terintegrasi
Memanfaatkan data center yang
telah dimiliki oleh LIPI sebagai
DRC
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
Virtual
data
center
dan
teknologi virtualisasi dapat
digunakan untuk membangun
sistem informasi bersifat single
sign on yang stabil
Memanfaatkan
infrastruktur
klaster HPC untuk analisis Big
Data dan Analisis Media Sosial
guna menunjang pengambilan
keputusan (Misal : Grand design
Research, trend research issues)
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
6
Memanfaatkan
teknologi
virtualisasi dan cloud computing
untuk mempercepat proses
pengembangan sistem informasi
dan meningkatkan efesiensi
biaya investasi infrastruktur
SWOT TIK
-
7
Mengimpementasikan teknologi
IPS dan IDS untuk meningkatkan
keamanan jaringan koneksi
WAN dan sistem informasi LIPI
SWOT TIK
-
8
Jaringan
komputer
telah
menjangkau seluruh satuan unit
kerja, hal tersebut dapat
dimanfaatkan
untuk
menerapkan database yang
sentrasilasi terdistribusi untuk
menjamin data yang akurat dan
slalu tersedia
SWOT TIK
-
3
4
5
76
9
10
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
SWOT TIK
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Melakukan
penambahan
kapasitas sistem backup
Membangun sistem backup
reltime mirroring
SWOT TIK
-
11
Mengaktifkan DC
sebagai DRC LIPI
Cibinong
SWOT TIK
-
12
Mengadakan
infrastruktur
pendukung IT Security
Mengadakan
infrastruktur
pendukung ITSM
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
13
4.4. Strategi Tata Kelola TIK LIPI
Pada strategi tata kelola TIK ini akan didefinisikan kebutuhan kebijakan dan prosedur yang
dapat diterapkan di LIPI kedepannya dan untuk lebih selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3
sebagai berikut :
Tabel 4.3. Strategi Tata Kelola TIK LIPI
No
Strategi TIK
Sumber Strategi TIK
Asumsi Strategis
1
Menyusun Kebijakan Rencana
Strategis
TIK
sesuai
standard/compliance Enterprise
Architecture yang selaras dan
mendukung rencana strategis
LIPI secara berkelanjutan
SWOT TIK
-
2
Mendorong
awarness
pemanfaatan TIK di tingkat top
level management LIPI dengan
menyusun kebijakan IT Steering
Committee
agar
inisiatif
pemanfaatan TIK dilaksanakan
secara top down sehingga dapat
menjadi bagian dari strategi LIPI
yang
mampu
mengeleminasi/meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses
bisnis dalam mencapi sasaran
strategis LIPI, dan dapat
mendukung proses pengambilan
keputusan strategis
SWOT TIK
-
77
3
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
SWOT TIK
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Menyusun kebijakan penetapan
Chief Information Officer (CIO)
LIPI
yang
berfungsi
Mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pematauan investasi Teknologi
Informasi dan
4
Komunikasi (TIK) yang strategis
di tingkat LIPI
Menyusun kebijakan tata kelola
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
TIK LIPI yang bersifat hybrid
5
Menyusun
dan
menerapkan
kebijakan pengelolaan layanan
TIK LIPI yang sesuai standar ITSM
/ ISO 20000
6
Menyusun
dan
menerapkan
kebijakan keamanan informasi
yang sesuai standar ISO/IEC
27001
7
Meningkatkan
kemampuan
teknis dan manajerial SDM TIK
LIPI sesuai dengan trend TIK
8
Menunjuk Unit Pembina Teknis
SDM TIK di lingkungan LIPI
9
Menyusun
Rencana
Pengembangan SDM TIK LIPI
10
Menyusun Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
11
Menyusun Kebijakan Standard
Pengembangan SI
12
Menyusun Kebijakan Pedoman
Penelitian dilaksanakan secara
elektronik
13
Melakukan Pelatihan IT Sekuriti
78
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
untuk SDM TIK LIPI
14
Mempercepat penyusunan dan
implementasi
kebijakan
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
SWOT TIK
-
tata
kelola TIK LIPI yang diantaranya
mengatur mengenai keamanan
informasi
15
Mempercepat penyusunan dan
implementasi ISO 27001
16
Menyusun standar keamanan
teknologi
informasi
dalam
proses pengembangan sistem
informasi LIPI
79
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
4.5. Enterprise Architecture LIPI
Enterprise Architecture (EA) adalah proses menerjemahkan visi dan strategi suatu bisnis ke
perubahan yang lebih efektif dengan cara membuat, mengkomunikasikan, dan meningkatkan
kebutuhan kunci, prinsip dan model yang mendeskripsikan keadaan organisasi pada masa depan
dan memastikan organisasi untuk berevolusi menjadi lebih baik. Pada gambar dibawah ini adalah
Enterprise Architecture (EA) yang ada di dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Gambar 4.2. Enterprise Architecture LIPI
Enterprise Architecture (EA) LIPI terdiri dari 3 lapisan besar antara lain:
1. Arsitektur Sistem Informasi, yang terdiri sbb :
a. Dashboard Eksekutif
b. Perencanaan Penelitian
c. Seminar Research Design
80
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
d. Pelaksanaan Penelitian
e. Diseminasi Hasil Penelitian
f. Alih Teknologi Penelitian
g. Layanan Kolaborasi dan Integrasi Data
h. Manajemen Layanan
i. Layanan Manajemen Sistem Informasi
j. Manajemen Keuangan dan Aset
k. Manajemen Ketatausahaan & Kesekretariatan
l. Manajemen Organisasi & SDM
m. Manajemen Perancangan Program
n. Manajemen Pengawasan Internal
2. Arsitektur Infrastruktur Teknologi Informasi, yang terdiri sbb :
a. Security
b. Storage
c. Server
d. Network
e. Disaster Recovery Center
f. Data Center
g. Multimedia
h. Big Data
3. Arsitektur Kebijakan & Standar Pengelolaan TIK, yang terdiri sbb :
a. Standar Pengelolaan TIK
b. Kebijakan Pengelolaan Organisasi TIK
c. Kewenangan Unit TIK
81
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
5. SISTEM INFORMASI
5.1. Pendahuluan
Bab Sistem Informasi ini pada intinya adalah memberikan gambaran mengenai arsitektur
sistem informasi LIPI di masa depan. Arsitektur tersebut disarikan dari strategi penyelarasan
bisnis dan TI yang pada ujungnya menghasilkan perkiraan target solusi TI. Arsitektur sistem
informasi selain bersumber pada strategi organisasi dan strategi TI organisasi, serta dirumuskan
berdasarkan pada prinsip-prinsip pengembangan dan pengelolaan sistem informasi sesuai best
practice. Dengan demikian diharapkan arsitektur sistem informasi yang ada dapat dikelola dan
diterapkan dengan mudah dari sisi teknologi dan di sisi lain dapat mengakomodasi kebutuhan
organisasi. Arsitektur Sistem Informasi yang sudah didefinisikan tentu berdampak kepada
seluruh aspek baik bagi domain bisnis maupun TI itu sendiri. Implikasi tersebut meliputi proses
bisnis baik operasional maupun strategik organisasi, dampak terhadap peningkatan kapabilitas
dan maturitas organisasi TI, serta infrastruktur TI yang akan diterapkan.
5.2. Prinsip-prinsip Berdasarkan Arahan Strategis
Sebagian prinsip-prinsip sistem informasi telah disesuaikan dengan kebutuhan dan
kepentingan LIPI dan arahan strategis yang telah dijabarkan sebelumnya, sehingga menghasilkan
prinsip-prinsip pemanfaatan data berikut ini:
1.
Data adalah milik LIPI
Prinsip ini diusulkan untuk mendukung pernyataan bahwa data bukan lagi milik masingmasing satuan Kerja / kedeputian namun sepenuhnya menjadi milik LIPI.
2.
Mendukung aspek kepentingan LIPI
secara menyeluruh dalam bentuk kolaborasi dan
integrasi antar Satuan Kerja / Kedeputian. Prinsip ini melengkapi salah satu prinsip sistem
informasi yang hanya mendukung aspek kolaborasi dengan penambahan dukungan aspek
integrasi antar satuan kerja / kedeputian.
82
5.3. Prinsip-prinsip Umum
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Sistem Informasi
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Dalam menentukan arsitektur sistem informasi yang ideal, dibutuhkan suatu guiding
principle yang harus dipenuhi untuk menjamin arsitektur yang sudah dirancang dapat
diimplementasikan. Beberapa prinsip yang harus dipenuhi ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 5.1. Prinsip-prinsip Umum Sistem Informasi
No.
Prinsip
Penjelasan
1
Anytime/Anywhere Access
Aplikasi seharusnya dapat diakses kapan saja dimana saja oleh seluruh
pegawai dan stakeholder sesuai hak akses
2
Reengineering First
Sebisa mungkin prosedur atau aturan bisnis yang akan didukung oleh
sistem informasi sudah jelas dan disepakati oleh seluruh elemen yang
terlibat dalam penggunaan aplikasi.
Di satu sisi arsitektur sistem informasi yang akan diterapkan harus
tanggap (adaptif) terhadap kebutuhan bisnis yang dinamis
3
Minimize Platform Configurations
Platform teknologi yang digunakan seharusnya terstandarisasi
sehingga memudahkan perbaikan, updating, dan pemeliharaan
4
Integration
Modul aplikasi yang ada seharusnya dapat saling berinteraksi sesuai
kebutuhan bisnis.
5
Reduce Integration Complexity
Proses Integrasi dan pemeliharaannya seharusnya dilakukan melalui
pola-pola yang standar sesuai dengan best practice dan
mempertimbangkan kapabilitas organisasi TI.
6
Reuse before buying, Buy before
Building
Pemanfaatan lebih lanjut dari aset aplikasi yang telah ada sebelum
dilakukan pengembangan aplikasi baru. Apabila reuse tidak memenuhi
kebutuhan bisnis maka sebaiknya dilakukan pembelian produk jadi
daripada membangun aplikasi dari awal.
5.4. Business IS Strategy
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan sistem
informasi LIPI.
Tabel 5.2. Analisis Kesenjangan Sistem Informasi
No.
1.
Proses Bisnis
Perencanaan
Penelitian
Sub Proses
Kondisi Saat Ini
Solusi Teknis
Usulan
Teknologi
Pencarian Topik
Penelitian
Pencarian
ide
sudah
menggunakan
fasilitas
internet dan berlangganan
jurnal (springer dan science
direct)
namun
masih
dilakukan secara parsial oleh
masing-masing peneliti
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
dalam
mencari
topik
penelitian
dan
kolaborasi
penelitian
dengan topik yang
hampir sama sehingga
dapat
menghindari
redudancy
dan
Sistem
Informasi
Perencanaan
Penelitian
83
Big Data
Penyusunan
Proposal
Penelitian
Feasibility study
Penyempurnaan
Proposal
2.
Seminar
Research Design
Perencanaan
seminar
3.
Pelaksanaan
seminar
4.
Penyempurnaan
rencana
penelitian
5.
Pelaksanaan
Penelitian
Laboratorium
6.
Studi Literatur
Penyiapan
sarana
prasarana
penelitian
Melakukan
percobaan
dan
Karakteristik dan
analisis
Penyusunan
laporan
teknis
penelitian
7.
Pelaksanaan
Penelitian nonlaboratorium
Studi literatur
Menyempurnaka
n
Metode
Penelitian
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
duplikasi penelitian
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Saat ini IT digunakan
sebagai Sistem yang dapat
2015-2019
sarana penyusunan proposal dimanfaatkan
guna
contoh ProgramKu Intra LIPI
menyusun
proposal
penelitian
Saat ini kelayakan proposal Sistem yang dapat
dinilai dari hasil tim penilai dimanfaatkan
dalam
PME
melakukan feasibility
study
Saat
ini
revisi Sistem yang dapat
penyempurnaan
proposal dimanfaatkan
dalam
masih
dilakukan
secara penyempurnaan
manual
proposal
Saat ini masih dilakukan Sistem yang
dapat Sistem
secara manual
dimanfaatkan
dalam Informasi
perencanaan
karena Research
bisa mencari database Design
pakar
yang
akan
diundang
e-seminar
Saat ini masih dilakukan Sistem yang dapat
secara manual
dimanfaatkan
dalam
pelaksanaan degan eseminar
Saat ini masih dilakukan Sistem yang dapat
secara manual
dimanfaatkan
dalam
melakukan feasibility
study
e-library yang ada saat ini Sistem yang dapat Sistem
belum
maksimal dimanfaatkan
dalam Informasi
mengakomodir dalam studi searching dan dapat Pelaksanaan
literatur
menggunakan e-library
Penelitian
Saat ini sudah diakomodir Sistem yang dapat e-library
oleh e-proc
dimanfaatkan
dalam Big Data
mencari
produsen e-proc
penjual sarpras
Saat ini dibeberapa unit kerja Sistem yang dapat
sudah memanfaatkan IT manfaatkan
dalam
dalam melakukan percobaan
melakukan percobaan
Saat ini sudah memanfaatkan Sistem yang dapat
IT dalam karakterisasi dan dimanfaatkan
dalam
analisis
namun
perlu karakterisasi
dan
dibuatkan regulasi / SOP analisis
terkait dengan dokumentasi
hasil analisis data tersebut
Saat ini sudah memanfaatkan Sistem yang dapat
IT dalam penyusunan laporan dimanfaatkan
dalam
teknis penelitian
penyusunan
laporan
teknis penelitian
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
untuk
searching dan dapat
menggunakan e-library
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
dalam
penyempurnaan
metode
84
Mengurus
persiapan
penelitian
Data Gathering
Analisis
Penyusunan
laporan teknis
8.
9.
10.
11.
Diseminasi Hasil
Penelitian,
FGD/Workshop/
Seminar
Diseminasi Hasil
Penelitian, Expo
Diseminasi Hasil
Penelitian,
Media Massa
Pemanfaatan
Hasil Penelitian,
Non Komersil
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
-
Sudah ada beberapa satker
dalam memanfaatkan IT
untuk data gathering
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam analisis namun
perlu dibuatkan regulasi /
SOP
terkait
dengan
dokumentasi hasil analisis
data tersebut
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam penyusunan laporan
teknis penelitian
Menyusun
rencana
diseminasi
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam menyusun rencana
diseminasi
Pelaksanaan
disemanasi
(seminar, FGD,
workshop)
Menyusun
rencana event
e-conference menggunakan
skype/vicon cisco
Pengadaan
sarana
dan
prasarana expo
Melaksanakan
expo
Saat ini untuk pengadaan
sarana dapat diakomodir
oleh sistem SPSE
Saat ini publikasi expo via
iklan expo
Menyusun
desain
materi
diseminasi
Saat ini sudah memanfaatkan
IT dalam melakukan desain
materi diseminasi (website)
Menentukan
jenis
media
massa
Saat ini belum memiliki
sistem IT dalam menentukan
jenis media massa
Diseminasi
melalui
media
massa
Monitoring hasil
diseminasi
Saat ini diseminasi melalui
media social Facebook dan
Twitter
Saat ini sudah memanfaatkan
IT
dalam
melakukan
monitoring hasil diseminasi
(Google Schoolar)
Saat ini sudah ada portal
kerjasama bkhh LIPI
Menyusun
rencana
kerjasama
Melakukan diklat
hasil penelitian
Monitoring
Saat ini rencana event dapat
dilihat pada Agenda Intra
Saat ini diklat hasil penelitian
sudah memanfaatkan video
e-learning
-
85
Sistem yang
dimanfaatkan
data gathering
Sistem yang
dimanfaatkan
analisis
dapat
dalam
dapat
dalam
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
dalam
penyusunan
laporan
teknis penelitian
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
untuk
menyusun
rencana
diseminasi
Sistem yang dapat
dimanfaatkan untuk econference
Sistem yang
dapat
dimanfaatkan untuk escheduling
Sistem yang
dapat
dimanfaatklan untuk eprocurement
Sistem yang
dapat
dimanfaatkan
dalam
melaksanakan expo
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
dalam
melakukan
desain
materi diseminasi
Sistem yang
dapat
membantu
menentukan
jenis
media massa
Sistem yang dapat
membantu
dalam
Social media analytics
Sistem yang dapat
dimanfaatkan
dalam
menyusun kerjasama
(software kerjasama)
Sistem yang dapat
dimanfaatkan sebagai
E-Learning
Sistem yang dapat
Sistem
Informasi
Diseminasi
Hasil
Penelitian
e-conference
Social Media
Google
Schoolar
Sistem
Informasi
Pemanfaatan
Hasil
Penelitian
pemanfaatan
hasil penelitian
12.
Pemanfaatan
Hasil Penelitian,
Komersil
Menyusun
pendaftaran HKI
Menyusun
perjanjian
kerjasama
Uji
Coba
Komersialisasi
Menyusun
perjanjian
komersialisasi
13.
14.
Manajemen
SDM
Organisasi
&
Manajemen
Perencanaan
Program
dan
Anggaran
-
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
dimanfaatkan
dalam
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
monitoring
2015-2019
pemanfaatan
hasil
penelitian
Saat ini masih diakukan Sistem yang dapat
secara manual
dimanfaatkan
dalam
mengurus pendaftaran
HKI
Saat ini masih diakukan Sistem yang
dapat
secara manual
digunakan
dalam
menyusun perjanjian
kerjasama
Saat ini masih diakukan Sistem yang dapat
secara manual
dimanfaatkan dalam uji
coba komersialisasi
Saat ini masih diakukan Sistem yang
dapat
secara manual
digunakan
dalam
menyususn perjanjian
komersialisasi
Saat ini LIPI sudah memiliki Sistem yang dapat Sistem
Sistem Informasi Manajemen dimanfaatkan dalam :
Informasi
Kepegawaian (SIMPEG) LIPI 1. Recruitment
SDM
&
yang sudah cukup lengkap,
pegawai
Organisasi
namun perlu dikembangkan 2. Evaluasi
Jabatan
agar
dapat
memenuhi
dan Organisasi
kebutuhan
implementasi 3. Alat
bantu
konsep HCM dan dapat
asesmen
terintegrasi dengan sistemkompetensi
dan
sistem lain.
analisis jabatan
4. Alat
bantu
melaksanakan
promosi
jabatan
secara terbuka
5. Alat
bantu
menentukan pola
karir pegawai
6. Pelatihan
dan
diklat kompetensi
pegawai
Saat ini sudah LIPI sudah Sistem yang dapat Sistem
memiliki sistem perencanaan dimanfaatkan dalam :
Informasi
(e-Pelaporan) pada Intra LIPI, 1.
Proses
Perencanaan
namun
masih
perlu
perencanaan
Program dan
dikembangkan agar dapat 2.
Penetuan prioritas Anggaran
terintegrasi dengan sistemperencanaan
sistem lain
3.
Membantu
pengukuran
kinerja
4.
Alat bantu dalam
monitoring
dan
evaluasi
/
pengawasan
internal
5.
Penyusunan
laporan kinerja
6.
Menyususn
86
15.
Manajemen
Keuangan
-
16.
Manajemen
Aset
-
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
program
dan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
kegiatan
2015-2019
7.
Membantu proses
penyusunan
anggaran
8.
Membantu proses
penelaahan
anggaran
9.
Membantu proses
pelaksanaan
/
revisi anggaran
10. Membantu proses
monev anggaran
Saat
ini
pengelolaan Sistem yang dapat Sistem
keuangan di LIPI sudah dimanfaatkan dalam :
Informasi
menggunakan
aplikasi- 1.
Automasi proses Manajemen
aplikasi dari Kemenkeu,
pertanggung
Keuangan
namun
dalam
jawaban keuangan
pelaksanaannya
aplikasi- 2.
Membantu proses
aplikasi
tersebut
belum
perbendaharaaan
dapat
mengkomidir
keuangan
kebutuhan
transaksi 3.
Membantu proses
pengelolaan
keuangan
automasi payroll
sehingga sebagian besar
dan
tunjangan
proses
masih
dilakukan
pegawai
secara
manual
yang 4.
Membantu proses
mengakibatkan
terdapat
pembukuan
banyak kesalahan dalam
(general ledger)
proses pertanggung jawaban 5.
Membantu proses
dan pembukuan lebih lanjut
perhitungan pajak
dikarenakan belum adanya 6.
Pengelolaan PNBP
sistem mengakibatkan tidak 7.
Pengelolaan baran
adanya
standardisasi
persediaan
dokumen
pertanggung 8.
Automasi
jawaban keuangan
dokumen
perjalanan dinas
Saat
ini
pengelolaan Sistem yang dapat Sistem
aset/BMN di LIPI sudah dimanfaatkan dalam :
Informasi
menggunakan
aplikasi- 1.
Perencanaan
Manajemen
aplikasi dari Kemenkeu,
kebutuhan Aset
Aset
namun
dalam 2.
Proses pengadaan
pelaksanaannya
aplikasie-procurement
aplikasi
tersebut
belum 3.
Proses
dapat
mengkomidir
pemeliharaan aset
kebutuhan pengelolaan BMN 4.
Pengendalian aset
sehingga sebagian besar 5.
Penatausahaan
proses
masih
dilakukan
aset
secara
manual
yang 6.
Pemanfaatan dan
mengakibatkan
terdapat
penilaian aset
banyak permasalahan dalam 7.
Pemindahtangana
proses pengelolaan aset
n aset
lebih lanjut dikarenakan 8.
Penghapusan aset
belum
adanya
sistem
mengakibatkan tidak adanya
standardisasi
dokumen
pertanggung
jawaban
keuangan
87
17.
Manajemen
Kesekretariatan
(tata usaha dan
rumah tangga)
-
20.
Manajemen
Pengendalian
Internal
-
21.
Manajemen
Layanan Publik
-
Mengembangka
n Intra LIPI yang
saat ini sudah
ada
sesuai
dengan
Modul
SI
Manajemen
Perencanaan dan
Anggaran
18.
19.
22
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Saat ini LIPI belum memiliki Sistem yang dapat Sistem
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
sistem
penyebarluasan dimanfaatkan
untuk Informasi
2015-2019
informasi secara masal
penyebarluasan
Manajemen
informasi bagi seluruh Kesekretariat
pegawai
an
(tata
dan
Saat ini LIPI sudah memiliki Sistem yang dapat usaha
sistem layanan manajemen digunakan
untuk rumah
ruang
pertemuan
dan layanan
umum tangga)
kendaraan
dinas
perlu kerumahtanggaan
dikembangkan dan dilakukan (ruang
pertemuan,
upgrade sistem agar dapat kendaraan, dll)
terintegrasi dengan sistem
lain
Saat ini LIPI sudah memiliki Sistem yang dapat
database peraturan (JDIH) dimanfaatkan
untuk
perlu dikembangkan dan membantu manajemen
dilakukan upgrade sistem peraturan.
agar tidak hanya sebagai
database
namu
dapat
berfungsi untuk automasi
proses penerbitan peraturan
(e-regulasi)
Saat ini LIPI belum memiliki Sistem yang dapat Sistem
sistem audit dan pengawasan dimanfaatkan dalam :
Informasi
internal
1. Membantu proses Manajemen
audit internal
Pengendalia
2. Membantu proses n Internal
pengawasan
internal
Saat ini hampir seluruh Sistem yang dapat
satker
di
LIPI
sudah dimanfaatkan dalam :
menerapkan SMM namun 1.
Penerapan Quality
masih secara manual
Management
System
2.
Manajemen
Resiko
Saat ini LIPI belum memiliki Sistem yang dapat Sistem
sistem manajemen layanan digunakan
untuk Informasi
public
manajemen
layanan Manajemen
publik
Layanan
Saat ini LIPI sudah memiliki Sistem yang dapat Publik
portal kerja sama namun digunakan
untuk
masi perlu dikembangkan pengelolaan kemitraan
agar dapat berfungsi lebih
maksimal sebagai CRM LIPI
Saat ini sudah memilik KIP Sistem
yang
dapat
Online namun masih perlu digunakan
untuk
dikembangkan dan dilakukan pengelolaan KIP dan
upgrade sistem agar dapat pengelolaan pengaduan
terintegrasi dengan sistem
lain
Saat ini proses perencanaan
Update
Sistem
program dan kegiatan di LIPI
Informasi
masih
dilakukan
secara
Manajemen
manual dan menggunakan
Perencanaan
aplikasi
renja
KL
dari
dan
88
perkembangan
teknologi
dan
pertumbuhan
organisasi LIPI
yang
dapat
digunakan
sebagai sistem
informasi
internal/back
office LIPI yang
mampu
meningkatkan
efisiensi
dan
efektifitas
seluruh
prosedur kerja
dalam
rangka
menyukseskan
pelaksanaan
program
reformasi
birokrasi LIPI.
Modul
SI
Manajemen
Organisasi dan
SDM
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Bappenas
Anggaran
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Saat ini LIPI belum
memiliki
Create
2015-2019
referensi data perencanaan
RPJMN, RKP, Renstra LIPI,
Renja LIPI yang tersimpan
dalam database terstruktur
yang mudah diakses
Saat ini LIPI belum memiliki
Create
sistem
informasi
untuk
penentuan
prioritas
perencanaan
Saat ini sudah LIPI sudah
Create
memiliki sistem pengukuran
kinerja,
monev
dan
pelaporan pada Intra LIPI,
namun
masih
perlu
dikembangkan agar dapat
terintegrasi dengan sistemsistem lain.
Saat ini proses penyusunan
Create
anggaran
menggunakan
aplikasi desktop RKAKL dari
Kemenkeu dan penyusunan
dokumen KAK/TOR/Proposal
pendukung masih dilakukan
secara manual
Saat ini proses penelaahan
Create
anggaran masih dilakukan
secara manual terhadap
dokumen KAK/TOR/Proposal
pendukung.
Saat ini proses usulan revisi
Create
anggaran masih dilakukan
secara manual.
Saat ini proses monitoring
Create
anggarang
menggunakan
aplikasi SPAN Kemenkeu
sehingga
data
realisasi
anggaran tidak realtime
dikarenakan
menunggu
proses SP2D
Saat ini proses rekrutmen
Update
Sistem
PNS sudah dilakukan secara
Informasi
online,
namun
belum
Manajemen
terintegrasi secara maksimal.
Organisasi
dan SDM
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Update
belum terdapat informasi
struktur organisasi
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum terdapat informasi
analisis jabatan
Saat ini analisis beban kerja
Create
masih
dilakukan
secara
manual
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum
terdapat
fitur
89
Modul
Manajemen
Pengelolaan
Keuangan
SI
Modul
SI
Manajemen Aset
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
perencanaan
kebutuhan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
formasi pegawai
2015-2019
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum
terdapat
fitur
performance management
sehingga SKP masih secara
manual
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum terdapat fitur pola
karir pegawai
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum dapat menyajikan
informasi peta jabatan
Saat ini pada SIMPEG LIPI
Create
belum dapat memberikan
informasi kepakaran
Setiap satuan kerja di LIPI
Replace
memiliki
sistem
presensi/kehadiran pegawai
yang berbeda-beda sehingga
sulit
untuk
mengintegrasikannya
Saat ini LIPI sudah memiliki
Update
Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) LIPI
yang sudah cukup lengkap,
namun perlu dikembangkan
agar
dapat
memenuhi
kebutuhan
implementasi
konsep HCM dan dapat
terintegrasi dengan sistemsistem lain.
Saat
ini
pengelolaan
Create
Sistem
keuangan di LIPI sudah
Informasi
menggunakan
aplikasiManajemen
aplikasi dari Kemenkeu,
Pengelolaan
namun
dalam
Keuangan
pelaksanaannya
aplikasiaplikasi tersebut belum dapat
mengkomidir
kebutuhan
transaksi
pengelolaan
keuangan sehingga sebagian
besar proses masih dilakukan
secara
manual
yang
mengakibatkan
terdapat
banyak kesalahan dalam
proses pertanggung jawaban
dan pembukuan lebih lanjut
dikarenakan belum adanya
sistem mengakibatkan tidak
adanya
standardisasi
dokumen
pertanggung
jawaban keuangan.
Saat
ini
pengelolaan
Create
Sistem
aset/BMN di LIPI sudah
Informasi
menggunakan
aplikasiManajemen
90
Modul
SI
Manajemen
Kesekretariatan
(tata usaha dan
rumah tangga)
Modul
SI
Manajemen
Layanan Internal
Modul
SI
Manajemen
Layanan Publik
Modul
SI
Manajemen Kerja
sama
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
aplikasi dari Kemenkeu,
Aset
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
namun
hanya
sebatas
2015-2019
pencatatan nilai BMN dan
dalam
pelaksanaannya
aplikasi-aplikasi
tersebut
belum dapat mengkomidir
kebutuhan pengelolaan BMN
sehingga sebagian besar
proses
masih
dilakukan
secara
manual
yang
mengakibatkan
terdapat
banyak permasalahan dalam
proses
perencanaan,
pemanfaatan
dan
penghapusan aset.
Saat
ini
LIPI
sudah
Utilize
mengimplementasikan LPSE
yang
sudah
terintegrasi
secara nasional
Saat ini LIPI sudah memiliki
Update
Sistem
sistem persuratan, berkas
Informasi
dijital
dan
manajemen
Manajemen
agenda pada Intra LIPI,
Kesekretariat
namun
masih
perlu
an
(tata
dikembangkan agar dapat
usaha
dan
terintegrasi dengan sistemrumah
sistem lain.
tangga)
Saat ini LIPI sudah memiliki
Update
aplikasi
e-arsip
(sistem
manajemen
dokumen)
namun belum terintegrasi
dengan sistem persuratan
elektronik
Saat ini LIPI sudah memiliki
Update
Sistem
sistem-sistem
pelayanan
Informasi
administrasi
diantaranya
Manajemen
Portal Layanan BU, LSP
Layanan
SIMPEG, Revisi Anggaran dan
Internal
PNBP namun semua aplikasi
tsb saling terpisah dan tidak
terintegrasi
dengan
masksimal
Saat
ini
LIPI
sedang
Update
Sistem
mengembangkan
sitem
Informasi
layanan
science
namun
Manajemen
belum terintegrasi dengan
Layanan
sistem lain seperti Sistem KIP,
Publik
Sistem IKM, SI Pengaduan
Saat ini LIPI sudah memiliki
Update
Sistem
Sistem Informasi Portal Kerja
Informasi
Sama, namun baru sebatas
Manajemen
database kerja sama yang
Kerja sama
masi perlu dikembangkan
agar dapat mengakomodir
seluruh pemrosesan dan
monitoring pelaksanaan kerja
91
Modul
Manajemen
Regulasi
SI
Modul
SI
Pengendalian/Au
dit Internal
Modul
eksekutif
SI
Modul
Pendukung
Pengambilan
Keputusan
SI
Modul SI Service
Bus LIPI
Modul SI Website
LIPI
23
Membangun
Layanan
eResearch LIPI
Modul
Perencanaan
Penelitian
SI
Modul SI Seminar
research design
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
sama di lingkungan LIPI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Saat ini LIPI sudah
memiliki
Update
Sistem
2015-2019
Sistem InformasiJDIH, namun
Informasi
baru
sebatas
database
Manajemen
peraturan/regulasi dan masih
Regulasi
perlu dikembangkan agar
dapat mengakomodir seluruh
pemrosesan dan monitoring
peraturan
perundangundangan
Belum Ada
Create
Sistem
Informasi
Pengendalia
n/
Audit
Internal
Belum Ada
Create
Sistem
Informasi
Eksekutif
Belum Ada
Create
Sistem
Informasi
Pendukung
Pengambil
Keputusan
LIPI belum memiliki aplikasi
Create
Sistem
pertukaran data
Informasi
Service bus /
API LIPI
Saat ini sudah memiliki
Utilize
Website LIPI
modul SI Website LIPI pada
Intra LIPI
Pencarian
ide
sudah
Create
Sistem
menggunakan
fasilitas
Informasi
internet dan berlangganan
Perencanaan
jurnal (springer dan science
Penelitian
direct)
namun
masih
dilakukan secara parsial oleh
masing-masing peneliti
Saati ini proses penyusunan
Update
proposal dapat menggunakan
modul Program-ku pada Intra
LIPI, namun masih belum
terintegrasi dengan sistem
informasi lainnnya
Saat ini proses penilaian studi
Create
kelayakan proposal penelitian
dilakukan secara manual oleh
PME Kedeputian
Saat
ini
revisi
Create
penyempurnaan
proposal
masih
dilakukan
secara
manual
Proses perencanaan seminar
Create
Sistem
masih
dilakukan
secara
Informasi
manual
Seminar
Research
Proses pelaksanaan seminar
Create
Design
belum memanfaatkan IT
92
Modul
Pelaksanaan
penelitian
SI
Modul
SI
Diseminasi hasil
penelitian
(teknologi/konse
p/model/jenis
produk/koleksi)
Modul SI Alih
Teknologi
penelitian
OJS
Corporate
LIPI
24
Mengembangka
n
Jurnal
Elektronik
Korporate LIPI
25
Membangun
Layanan
Pengelolaan
TP/STP
SI
Pengelolaan
TP/STP
26
Mengembangka
SI
Pengelolaan
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Proses
penyempurnaan
Create
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
rencana penelitian masih
2015-2019
dilaksanakan dengan manual
e-library yang ada saat ini
Update
Sistem
belum
maksimal
Informasi
mengakomodir dalam studi
Pelaksanaan
literatur
Penelitian
Saat ini dibeberapa unit kerja
Update
sudah memanfaatkan IT
dalam melakukan percobaan
namun perlu dikembangkan
penyediaan
sarana
dokumentasi seluruh proses
uji coba yang terpusat dalam
repositori data ilmiah
Saat ini dibeberapa unit kerja
Update
sudah memanfaatkan IT
dalam proses data gathering
namun perlu dikembangkan
penyediaan
sarana
dokumentasi seluruh proses
data gathering yang terpusat
dalam repositori data ilmiah
Saat ini dibeberapa unit kerja
Update
sudah memanfaatkan IT
dalam melakukan percobaan
namun perlu dikembangkan
penyediaan
sarana
dokumentasi seluruh proses
analisis yang terpusat dalam
repositori data ilmiah
Saat ini sudah memanfaatkan
Update
modul kegiatan-ku pada intra
LIPI
dalam
penyusunan
laporan teknis penelitian
Belum
memiliki
sistem
Create
diseminasi
penelitian
berbasis IT
Saat
ini
LIPI
sedang
mengembangkan
sistem
IDWOS
Saat ini hampir setiap satuan
kerja
membangun
OJS
sehingga
sulit
untuk
mengintegrasikan
dan
mengelola jurnal elektronik
LIPI secara korporat
Belum Ada
Update
Belum Ada
Create
93
Update
Create
Sistem
Informasi
Pengelolaan
Jurnal
Elektronik
Korporat LIPI
Sistem
Informasi
Layanan
Pengelolaan
TP/STP
Sistem
n SI Pengelolaan
Kebun Raya
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
Informasi
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
Pengelolaan
2015-2019
Kebun Raya
Kebun Raya
Berikut dibawah ini adalah gambar dari strategi sistem informasi LIPI:
Gambar 5.1. Strategi Sistem Informasi
94
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Fungsi-Fungsi utama yang berjalan di dalam LIPI, didukung oleh sistem-sistem yang berada
pada lapisan ini. Di dalam lapisan ini terbagi menjadi lima core sistem diantaranya adalah
perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, research design, diseminasi hasil penelitian, alih
teknologi penelitian. Berikut adalah daftar lengkap dari keempat bagian sistem tersebut.
1.
Sistem Perencanaan Penelitian
Kondisi saat ini proses perencanaan penelitian masih dilakukan secara parsial dan tidak ada
kolaborasi sehingga redundancy dan duplikasi penelitian masih terjadi dan pemanfaatan IT
masih sebatas pada penyusunan proposal. Dan dimana sistem yang akan dibangun dapat
dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Pencarian topik penelitian dan kolaborasi penelitian dengan topik yang hampir sama
sehingga dapat menghindari redundancy dan duplikasi penelitian
b. Menyusun proposal penelitian
c. Feasibility study
d. Penyempurnaan proposal
2.
Sistem Research Design
Kondisi saat ini seminar research design masih dilakukan secara manual. Dan dimana sistem
yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Perencanaan seminar karena dapat mencari database pakar yang akan diundang
b. Pelaksanaan seminar dengan e-seminar
c. Penyempurnaan rencana penelitian dengan melakukan feasibility study
3.
Sistem Pelaksanaan Penelitian
Kondisi saat ini proses pelaksanaan penelitian belum memanfaatkan IT secara maksimal
dikarenakan belum ada sistem informasi dan kebijakan terkait dokumentasi proses sehingga
data mengenai proses penelitian masih tersebar dan tidak terdokumentasi dengan baik. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Studi Literatur, yaitu dalam searching dan dapat menggunakan e-library
b. Penyiapan sarana dan prasarana penelitian, yaitu dalam mencari produsen penjual sarana
dan prasarana penelitian
c. Menyempurnakan metode penelitian (Penelitian Non Lab)
d. Data gathering (Penelitian Non Lab)
95
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
e. Analisis (Penelitian Non Lab)
f. Melakukan percobaan
g. Karakteristik dan analisa
h. Penyusunan laporan teknis penelitian
4.
Sistem Diseminasi Hasil Penelitian
Kondisi saat ini proses diseminasi hasil penelitian masih belum memanfaatkan IT secara
maksimal
5.
Sistem Alih Teknologi Penelitian
Kondisi saat ini proses teknologi / pemanfaatan hasil penelitian sebagian besar masih
dilakukan secara manual terkait kerjasama, kemitraan, dan monitoring pemanfaatan hasil
penelitian
Fungsi pendukung lainnya yaitu Layanan Kolaborasi dan Integrasi Data, yang terdiri dari :
1.
Sistem E-Library
Kondisi saat ini pengelolaan e-library masih dilakukan oleh masing-masing satuan kerja LIPI,
diantaranya :
a. Pusbindiklat : Pustaka Pusbindiklat
b. PDII : Digital Library (LARAS)
c. P20 : Senayan Library Management System (SLIMS)
d. Biologi : Digital Library
e. KR Bogor : Situs Perpustakaan KRB
f. KR Cibodas : Katalog Online Perpusatakaan
g. KR Purwodadi : Perpusatakaan KRP
h. KR Bali : Aplikasi Senayan
i. TTG : Sistem Informasi Perpusatakaan
j. P2E : Pangkalan Data Ekonomi
k. Politik : Pangkalan Data Politik
l. PDII : Sistem Sirkulasi & Data Pengunjung Perpustakaan
m. BIT : Sistem Informasi Perpustakaan
n. P2KK : Sistem Informasi Pangkalan Data P2KK
o. P2SDR : Pangkalan Data
96
p. P2SMTP : Digital Library
Diharapkan kedepannya pengelolaan
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
library2015-2019
dapat dilakukan secara terpusat dan
terintegrasi dimana akses informasi diantara library di satuan kerja dapat diakses dan
terhubung satu sama lainnya dengan membuat sistem e-library terpusat.
2.
Sistem Kolaborasi
Kondisi saat ini terdapat banyak aplikasi sistem informasi yang dikembangkan oleh masingmasing satuan kerja dan tentunya hal ini menjadi masalah dalam hal integrasi data dan
informasi ke depannya, diperlukanlah sistem kolaborasi / sistem API yang dapat
menghubungkan seluruh aplikasi sistem informasi yang digunakan sehingga integrasi data
dan informasi dapat terwujud. Sistem kolaborasi yang dibangun kedepannya harus dapat
mengakomodir kebutuhan seluruh sistem informasi yang ada (multi platform).
3.
Sistem Pengelolaan TP/STP
Science Techno Park (STP) adalah merupakan kawasan yang dikelola secara professional
dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan/perekonomian masyarakat sekitarnya dengan
mempromosikan budaya inovasi dan daya saing dari bisnis berbasis pengetahuan. Saat ini
akan dibangun beberapa kawasan STP yang salah satunya akan terletak di kampus LIPI
Cibinong. Adapun beberapa kegiatan saat ini yang berjalan sbb :
a. Akselerasi Diseminasi Produk sistem Pemantau Cuaca Secara On-Line di Kawasan CSC-BG
LIPI
b. Akselerasi Diseminasi Teknologi Pengolahan Air Bersih Dan Air Minum Hemat Energi dan
Perawatan
c. Alih Teknologi Diversifikasi Hasil Perikanan (Abon Ikan/Lele)
d. Fasilitasi Instalasi dan Pengelolaan Monitoring Radar Pengawas Pantai
e. Fasilitasi Pemanfaatan Mobil listrik LIPI di kawasan CSC-BG LIPI
f. dll
Diharapkan kedepannya pengelolaan TP/STP di seluruh LIPI dapat kelola secara integrasi
melalui sistem informasi pengelolaan TP/STP LIPI.
4.
Sistem e-Learning
Kondisi saat ini e-learning hanya digunakan sebagai bahan ajar diklat online pada satuan
kerja Pusbindiklat (Sistem Informasi Diklat). Diharapkan kedepannya sistem e-learning ini
dapat juga digunakan untuk seluruh satuan kerja dalam memberikan informasi / pengajaran
97
sesuai dengan kepakarannya dengan
kerja LIPI.
5.
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
memperhatikan
akomodasi kebutuhan seluruh satuan
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
Sistem Pengelolaan Jurnal Elektronik Korporat
Kondisi saat ini pengelolaan jurnal masih dilakukan oleh masing-masing satuan kerja LIPI,
diantaranya :
a. Pusbindiklat : e-widyariset
b. Pappiptek : Journal of S&T and R&D Management
c. Oseanografi : Open Journal System
d. KR Bogor : Jurnal KR Bogor
e. Metrologi : e-journal
f. PDII : Jurnal Ilmiah Indonesia
Diharapkan
kedepannya
pengelolaan
jurnal
elektronik
dapat
dilakukan
secara
integrasi/terpusat/korporat dengan membuat sistem pengelolaan jurnal elektronik korporat
yang dapat menakomodasi semua kebutuhan satuan kerja dalam pengelolaan jurnal di
setiap satuan kerja LIPI.
6.
Sistem Pengelolaan Kebun Raya
Kondisi saat ini LIPI memiliki empat kebun raya besar meliputi : KR. Bogor, KR. Cibodas, KR.
Purwodadi dan KR. Bali. Dalam pengelolaannya kebun raya LIPI saat ini memliki berbagai
macam sistem informasi yang digunakan seperti :
a. Sistem Informasi Registrasi Tanaman Koleksi
b. Sistem Informasi Herbarium
c. Sistem Informasi administratif pengelolaan KR
Diharapkan kedepannya pengelolaan kebun raya LIPI dapat dilakukan secara integrasi
dengan membuat sistem pengelolaan kebun raya LIPI, sebagai contoh untuk administrasi
pengelolaan seluruh kebun raya LIPI dapat dimonitor secara realtime melalui dashboard
kebun raya dan pengunjung kebun raya dapat melihat seluruh koleksi flora dan fauna di
seluruh kebun raya LIPI dengan memanfaatkan sistem informasi ini.
Sistem-sistem yang berfungsi mendukung fungsi-fungsi yang bersifat administratif dapat
dilihat sebagai berikut :
1.
Sistem Informasi Perencanaan dan Anggaran
98
Kondisi
namun
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
saat ini sudah LIPI sudah memiliki sistemLEMBAGA
perencanaan
(e-Pelaporan) pada Intra LIPI,
ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
masih perlu dikembangkan agar dapat 2015-2019
terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Proses perencanaan
b. Penentuan prioritas perencanaan
c. Pengukuran kinerja
d. Monitoring & evaluasi (pengawasan internal)
e. Penyusunan laporan kinerja
f. Penyusunan program dan kegiatan
g. Penyusunan anggaran
h. Penelaahan anggaran
i. Pelaksanaan revisi anggaran
j. Monev anggaran
2.
Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Keuangan
Kondisi saat ini pengelolaan keuangan di LIPI sudah menggunakan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-aplikasi tersebut belum dapat
mengakomodir kebutuhan transaksi pengelolaan keuangan sehingga sebagian besar proses
masih dilakukan secara manual, yang mengakibatkan terdapat banyak kesalahan dalam
proses pertanggung jawaban dan pembukuan lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem
mengakibatkan tidak adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan. Dan
dimana sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Automasi proses pertanggung jawaban keuangan
b. Proses perbendaharaan keuangan
c. Proses automasi payroll dan tunjangan pegawai
d. Proses pembukuan (general ledger)
e. Proses perhitungan pajak
f. Pengelolaan PNBP
g. Pengelolaan barang persediaan
h. Automasi dokumen pejalanan dinas
3.
Sistem Informasi Organisasi dan SDM
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) LIPI
yang sudah cukup lengkap, namun perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan
99
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
implementasi konsep HCM dan dapat terintegrasi
dengan sistem-sistem lain. Dan dimana
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan 2015-2019
dalam melakukan :
a. Recruitment pegawai
b. Perencanaan pengembangan SDM
c. Penilaian SKP
d. Penegakan displin pegawai melaui monitoring kehadiran pegawai
e. Evaluasi jabatan dan organisasi
f. Asesmen kompetensi dan analisis jabatan
g. Melaksanakan promosi jabatan secara terbuka
h. Pelatihan dan diklat kompetensi pegawai
4.
Sistem Informasi Manajemen Aset
Kondisi saat ini pengelolaan aset/BMN di LIPI sudah menggunakan aplikasi-aplikasi dari
Kemenkeu, namun dalam pelaksanaannya aplikasi-aplikasi tersebut belum dapat
mengakomodir kebutuhan pengelolaan BMN sehingga sebagian besar proses masih
dilakukan secara manual yang mengakibatkan terdapat banyak permasalahan dalam proses
pengelolaan aset lebih lanjut dikarenakan belum adanya sistem mengakibatkan tidak
adanya standardisasi dokumen pertanggung jawaban keuangan. Dan dimana sistem yang
akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Perencanaan kebutuhan Aset
b. Pengadaan e-procurement
c. Proses pemeliharaan asset
d. Pengedalian asset
e. Penatausahaan asset
f. Pemanfaatan dan penilaian asset
g. Proses pemindahtanganan asset
h. Proses penghapusan asset
5.
Sistem Informasi Manajemen Layanan Publik
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem manajemen layanan publik dan sudah memiliki
portal kerja sama namun masih perlu dikembangkan agar dapat berfungsi lebih maksimal
sebagai CRM LIPI serta saat ini sudah memilik KIP Online namun masih perlu dikembangkan
dan dilakukan upgrade sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain. Dan dimana sistem
yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
100
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
a. Manajemen layanan public
b. Pengelolaan kemitraan
c. Pengelolaan KIP
d. Pengelolaan pengaduan
6.
Sistem Informasi Manajemem Layanan Internal
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki manajemen layanan internal yang dapat diakses di
alamat intra.lipi.go.id , sistem informasi ini di peruntukkan untuk pegawai lipi dalam
mendukung pekerjaannya, adapun layanan internal saat ini meliputi :
a. Layanan TNDE (Tata Naskah Dinas Elektronik)
b. Layanan Forum Diskusi, Blog Sivitas
c. Layanan Agenda Pimpinan
d. Layanan Laporan Pendanaan Program Kegiatan Satuan Kerja
e. Layanan Laporan Capaian Kinerja Satuan Kerja
f. Layanan Berkas Digital
g. Layanan Bantuan Teknis
h. Layanan Administrator
Saat ini sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 dalam tahap pengembangan,
diharapkan nanti seluruh sistem informasi internal LIPI akan terdaftar sebagai salah satu
layanan di dalam portal sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 ini. Sehingga
pengguna nanti akan dimudahkan mengakses seluruh layanan internal sistem informasi LIPI
di dalam sistem informasi manajemen layanan internal versi 2 ini, tanpa perlu harus
menghapal alamat yang diakses.
7.
Sistem Informasi Manajemen Ketatausahaan & Kesekretariatan
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem penyebarluasan informasi secara masal dan belum
memiliki sistem layanan manajemen ruang pertemuan dan kendaraan dinas, perlu
dikembangkan dan dilakukan upgrade sistem agar dapat terintegrasi dengan sistem lain dan
serta belum memiliki database peraturan (JDIH) sehingga perlu dikembangkan dan dilakukan
upgrade sistem agar tidak hanya sebagai database namun dapat berfungsi untuk automasi
proses penerbitan peraturan (e-regulasi). Dan dimana sistem yang akan dibangun dapat
dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Penyebarluasan informasi bagi seluruh pegawai
b. Pelayanan umum kerumahtanggaan (ruang pertemuan, kendaraan, dll)
101
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
c. Manajemen peraturan.
8.
Sistem Informasi Website LIPI
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki website LIPI yang belum lama telah diluncurkan website
LIPI baru hasil redesain pada tanggal 4 Maret 2016, dan saat ini tampilan website lebih eye
catching, simple, dengan fokus berita hasil riset yang lebih ditonjolkan.
9.
Sistem Informasi Pengendalian / Audit Internal
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem audit dan pengawasan internal dan hampir
seluruh satker di LIPI sudah menerapkan SMM namun masih secara manual. Dan dimana
sistem yang akan dibangun dapat dimanfaatkan dalam melakukan :
a. Proses audit internal
b. Proses pengawasan internal
c. Penerapan Quality Management System
d. Manajemen resiko
10. Sistem Informasi Manajemen Kerja Sama
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki sistem informasi manajemen kerja sama yang dikelola
oleh BKHH di alamat kerjasama.bkhh.lipi.go.id, dalam sistem informasi manajemen kerja
sama ini memuat :
a. Data kerja sama LIPI baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri
b. Data implementasi kerja sama LIPI
c. Data kunjungan mitra LIPI
Diharapkan kedepannya sistem informasi manajemen kerja sama ini dapat dikembangkan
lebih lanjut misal pengajuan kerja sama mitra dengan LIPI secara online dll.
11. Sistem Informasi Manajemen Regulasi
Kondisi saat ini LIPI sudah memiliki sistem informasi manajemen regulasi yang dikelola oleh
BKHH di alamat jdih.bkhh.lipi.go.id, dalam sistem informasi manajemen regulasi ini memuat :
a. Undang-undang
b. Peraturan Pemerintah
c. Peraturan Presiden
d. Instruksi Presiden
e. Peraturan Kepala LIPI
102
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
f. Keputusan Kepala LIPI
g. Surat Edaran
h. MoU
Diharapkan kedepannya sistem informasi manajemen regulasi ini dapat terintegrasi dengan
sistem informasi manajemen regulasi seluruh kementerian/lembaga, agar tidak terjadi
tumpang tindih peraturan.
12. Sistem Informasi Executive
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem informasi executive / dashboard pimpinan.
Dimana didalamnya terdapat summary hasil riset penelitian dan administratif (Keuangan,
SDM, Aset, dll). Diharapkan kedepannya dengan terintegrasinya seluruh sistem informasi
yang ada di LIPI akan dengan mudah membangun sistem informasi executive ini yang
tentunya berguna bagi Pimpinan LIPI dalam mengambil keputusan.
13. Sistem Informasi Pendukung Keputusan
Kondisi saat ini LIPI belum memiliki sistem informasi pendukung kuputusan. Dimana
didalamnya terdapat banyaknya data dan informasi yang dapat digali lebih lanjut untuk
mendapatkan informasi yang lebih berguna kedepannya (data mining). Diharapkan
kedepannya dengan terintegrasinya seluruh sistem informasi yang ada di LIPI akan
memudahkan membangun sistem informasi pendukung keputusan ini / business intelligent
dalam mendukung pengambilan keputusan strategis.
5.5. Application Portfolio matrix
McFarlan Strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi Sistem Informasi
berdasarkan kontribusinya terhadap proses bisnis organisasi. Pemetaan dilakukan terhadap
empat kategori aplikasi, yaitu Strategic, High potential, key operation dan Support. Hasilnya
adalah pemetaan proporsi aplikasi terhadap kepentingannya dalam menjalankan proses bisnis
LIPI. Dengan demikian hasil pemetaan tersebut dapat digunakan untuk analisa penentuan strategi
Sistem Informasi dan kemungkinan perkembangan di masa mendatang.
Kategori Strategic berarti pemanfaatan SI yang yang sangat menentukan keberhasilan kerja
kita di masa depan. Kategori Key operational didefinisikan bahwa Sistem Informasi yang
mendukung eksistensi kerja kita saat ini. Kategori Support artinya Sistem Informasi dimanfaatkan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, tapi tidak menambah competitiveness. Sedangkan
103
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
High potential berarti pemanfaatan TI yang mungkin
akan meningkatkan competitiveness di
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
masa depan. Berikut ini adalah gambar portofolio aplikasi
yang ada di LIPI:
Gambar 5.2. Pemetaan Solusi Sistem Informasi ke Matriks Mc Farlan
104
SALINAN
KEPUTUSAN KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
NOMOR 1343/E/2016
TENTANG
RENCANA STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
2015-2019
105
5.6. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi
Tabel 5.3. Peta Jalan Pengembangan Modul SI User Manajemen Terpusat / SSO LIPI
No
Sistem Informasi
Estimasi Biaya
Q1
1
2016
Q2 Q3
Pengembangan Intra LIPI ver. 2.0 yang
terdiri dari modul :
a. Modul Website LIPI
b. Modul SI User Manajemen Terpusat /
SSO LIPI
c. Modul SI Manajemen Kesekretariatan
2
d. Modul SI Organisasi dan SDM
e. Modul SI Manajemen Layanan Publik
f. Modul SI SI Manajemen Pengelolaan
dan Keuangan
g. Modul SI Perencanaan dan Anggaran
h. Modul SI Manajemen Aset
i. Modul SI Manajemen Layanan Internal
j. Modul SI Pengendalian / Audit Internal
k. Modul SI Manajemen Kerja Sama
l. Modul SI Manajemen Regulasi
m. Modul SI Eksekutif
n. SI Pendukung Pengambilan Keputusan
Pengembangan e-Research :
a. Modul SI Perencanaan Penelitian
b. Modul SI Research Design
104
Q4
Q1
2017
Q2 Q3
Q4
Q1
2018
Q2 Q3
Q4
Q1
2019
Q2 Q3
Q4
No
Sistem Informasi
Estimasi Biaya
Q1
2016
Q2 Q3
c. Modul SI Pelaksanaan Penelitian
3
d. Modul SI Diseminasi Penelitian
e. Modul SI Pemanfaatan dan Alih
Teknologi
Sistem Informasi Pendukung (Support
System)
105
Q4
Q1
2017
Q2 Q3
Q4
Q1
2018
Q2 Q3
Q4
Q1
2019
Q2 Q3
Q4
5.6.1. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Intra LIPI
No
1
Nama Modul
Modul SI User Manajemen
Terpusat / SSO LIPI
Aktifitas
2016
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.4. Peta Jalan Pengembangan Modul SI User Manajemen Terpusat / SSO LIPI
No
Nama Modul
Aktifitas
2016
2017
M7 M8 M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4
Tabel 5.5. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Organisasi dan SDM (HRIS)
106
M5
M6
1
No
Modul SI Organisasi dan SDM Product Backlog dan Sprint Planning
(HRIS)
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Nama Modul
Aktifitas
Release
1
Modul SI Manajemen
Pengelolaan dan Keuangan
2016
2017
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5
M6
M7
M8
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Perencanaan dan
Anggaran
M2
M3
M4
2017
M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Tabel 5.6. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Pengelolaan dan Keuangan
107
No
1
Nama Modul
Modul SI Manajemen Aset
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Aktifitas
Release
M1
M2
M3
M4
2017
M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.7. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Perencanaan dan Anggaran
Tabel 5.8. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Modul SI Manajemen Aset
108
Tabel 5.9. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Kesekretariatan
No
Nama Modul
Aktifitas
2016
No
Nama Modul
Aktifitas
2016
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1
Modul SI Manajemen
Kesekretariatan
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
109
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1
No
Modul SI Manajemen Layanan
Publik Nama Modul
Product Backlog dan Sprint Planning
Aktifitas
Sprint Pengembangan
Sistem
2018
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.10. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Layanan Publik
Tabel 5.11. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Layanan Internal
No
Nama Modul
1
Modul SI Manajemen Layanan
Internal
Aktifitas
2017
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
110
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
1
Modul SI Pengendalian / Audit
Internal
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.12. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pengendalian / Audit Internal
Tabel 5.13. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Kerja Sama
No
1
Nama Modul
Modul SI Manajemen Kerja
Sama
Aktifitas
2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
111
Tabel 5.14. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Manajemen Regulasi
No
Nama Modul
1
Modul SI Manajemen Regulasi
Aktifitas
2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.15. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Eksekutif
No
1
Nama Modul
Modul SI Eksekutif
Aktifitas
2018
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
112
Tabel 5.16. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pendukung Pengambilan Keputusan
No
1
Nama Modul
Modul SI Pendukung
Pengambilan Keputusan
Aktifitas
2018
2019
M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6
M7
M8
M9
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
5.6.2. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi e-Research LIPI
Tabel 5.17. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Perencanaan Penelitian
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Perencanaan
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
113
M2
M3
2019
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Tabel 5.18. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Research Design
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Perencanaan
Penelitian
M2
M3
2019
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.19. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pelaksanaan Penelitian
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Pelaksanaan
Penelitian
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
114
M2
M3
2019
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Tabel 5.20. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Diseminasi Penelitian
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Diseminasi
Penelitian
M2
M3
2019
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
Tabel 5.21. Peta Jalan Pengembangan Modul SI Pemanfaatan dan Alih Teknologi
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul SI Pemanfaatan dan Product Backlog dan Sprint Planning
Alih Teknologi
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
115
M2
M3
2019
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
5.6.3. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Pendukung (Support System)
Tabel 5.22. Peta Jalan Pengembangan Sistem Informasi Pendukung (Support System)
No
Nama Modul
Aktifitas
M1
1
Modul Sistem Informasi
Pendukung (Support
System)
Product Backlog dan Sprint Planning
Sprint Pengembangan Sistem
Sprint Review Pengembangan
Sprint Retrospective
Release
116
M2
M3
2017
M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12
117
6. TEKNOLOGI INFORMASI
6.1. Pendahuluan
Suatu organisasi akan sangat sulit beroperasi secara optimal tanpa mendapatkan
dukungan infrastruktur yang bagus. Infrastruktur merupakan lapisan paling dasar yang
memberikan dukungan dan layanan-layanan yang dapat digunakan oleh lapisan-lapisan di
atasnya. Pada bagian ini akan dibahas mengenai prinsip-prinsip yang mendasari dalam
perancangan infrastruktur TI, tren teknologi dan standar teknologi yang dapat diterapkan di LIPI
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi, topologi jaringan, arsitektur infrastruktur TI, dan
portofolio infrastruktur.
6.2. Strategi Infrastruktur TI
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan
infrastruktur teknologi informasi LIPI.
Tabel 6.1. Analisis Kesenjangan Infrastruktur Teknologi Informasi
No.
IT Infrastructure Strategy
1
Dengan skema koneksi jaringan
koneksi
internet
dan
WAN
terintegrasi yang sudah menjangkau
seluruh satuan kerja LIPI dapat
dimanfaatkan untuk menerapkan
sistem
authentikasi
sentralisasi
terdistribusi
Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi
untuk
mengimplementasikan
teknologi
komunikasi
video
teleconference/VOIP
3
Memanfaatkan infrastruktur jaringan
koneksi WAN LIPI yang sudah
terintegrasi
untuk
mengimplementasikan
sistem
wireless terintegrasi
Sistem
Terintegrasi
4
Virtual data center dan teknologi
virtualisasi dapat digunakan untuk
Single Sign On
2
Infrastruktur TI
Kondisi Saat Ini
Tindak
Lanjut
Proxy Server
Saat ini seluruh koneksi
internet di lingkungan satuan
kerja
LIPI
sudah
menggunakan proxy, namun
belum terintegrasi dengan
single sign on
Update
Video Teleconference /
VOIP
Saat ini untuk melaksanakan
video
teleconference
menggunakan VICON (cisco
based) dan Skype dan belum
semua satuan kerja memiliki
fasilitas video conference
yang handal.
Saat ini penggunaan wireless
/ access point masih
beragam
dan
tidak
terintegrasi
dalam
satu
control terpusat sehingga
menyebabkan
kesulitan
dalam hal pemeliharaan
wireless.
Saat
ini
LIPI
belum
menerapkan single sign on
Create
116
Wireless
Replace
Create
membangun
sistem
informasi
bersifat single sign on yang stabil
5
Memanfaatkan data center yang
telah dimiliki oleh LIPI sebagai DRC
DRC (Disaster Recovery
Center)
6
Memanfaatkan teknologi virtualisasi
dan
cloud
computing
untuk
mempercepat
proses
pengembangan sistem informasi dan
meningkatkan
efesiensi
biaya
investasi infrastruktur
Memanfaatkan infrastruktur klaster
HPC untuk analisis Big Data dan
Analisis
Media
Sosial
guna
menunjang pengambilan keputusan
(Misal : Grand design Research,
trend research issues)
Mengimpementasikan teknologi IPS
dan IDS untuk meningkatkan
keamanan jaringan koneksi WAN dan
sistem informasi LIPI
Virtualisassi / VM Ware
Jaringan komputer telah menjangkau
seluruh satuan unit kerja, hal
tersebut dapat dimanfaatkan untuk
menerapkan
database
yang
sentrasilasi
terdistribusi
untuk
menjamin data yang akurat dan slalu
tersedia.
Melakukan penambahan kapasitas
sistem backup VM Cloud
Jaringan
Fiber Optic
11
Membangun Sistem Backup Reltime
Mirroring
Backup Data Realtime
Mirroring
12
Mengaktifkan Data Center Cibinong
sebagai DRC LIPI
Data Center Cibinong
7
8
9
10
untuk mengizinkan pengguna
mengakses seluruh layanan
LIPI dengan sekali login
Saat ini data center yang
dimiliki oleh LIPI masih
belum memiliki DRC, hanya
tersedia backup data untuk
Virtual Machine Server Cloud
Saat ini untuk server layanan
pusat dan beberapa server
satuan
kerjaLIPI
sudah
menggunakan
teknologi
virtualisasi / VM Ware
Create
Utilize
HPC (High Performance
Computing)
Saat ini LIPI sudah memiliki
HPC yang digunakan analisa
big
data
dan
untuk
kepentingan penelitian
Utilize
IDS
(Intrusion
Detection System & IPS
(Intrusion Prevention
System)
Saat ini LIPI belum memiliki
IDS dan IPS yang berguna
membantu mendeteksi dan
mencegah adanya ancaman
keamanan
jaringan
computer, saat ini hanya
menggunakan firewall baik
ditingkat jaringan dan server
Saat ini hampir seluruh
satuan kerja LIPI telah
menggunakan media fiber
optic sebagai komunikasi
jaringan komputer
Create
Saat
ini
LIPI
sudah
menyediakan
layanan
backup server VM untuk
rentang waktu 2 minggu,
namun layanan backup ini
masih belum tersedia untuk
semua server VM Cloud LIPI
dikarenakan
kurangnya
kapasitas penyimpanan data
Saat ini LIPI belum memiliki
backup
data
realtime
mirroring, hal ini diperlukan
tidak hanya backup untuk
data saja namun diperlukan
juga backup untuk hardware
cloud server
Saat ini Data Center Cibinong
belum berfungsi sebagai DRC
LIPI, diperlukan kesiapan dari
segi infrastruktur untuk
membuat
DRC
LIPI
Update
komputer
Kapasitas Backup VM
Cloud
117
Utilize
Create
Create
13
Mengadakan
pendukung IT Security
infrastruktur
Antivirus
14
Mengadakan
pendukung ITSM
infrastruktur
Aplikasi Service Desk
(ITSM)
(perangkat
IT,
listrik,
pendingin AC, dll)
Saat
ini
belum
ada
standarisasi
penggunaan
antivirus untuk pengguna
komputer di seluruh satuan
kerja LIPI
Saat ini LIPI belum memiliki
aplikasi service desk / ITSM
Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar 6.1. IT Infrastruktur Strategy
118
Create
Create
6.3. IT Infrastructure Portfolio matrix
Solusi kebutuhan teknologi informasi dipetakan ke dalam matriks Strategic, High potential,
Key operational, dan Support. Hasil pemetaan tersebut merupakan Future Application Portfolio
yang diusulkan. Pemetaan ini bertujuan untuk membuat prioritas dalam pengembangan
infrastruktur. Pemetaan solusi IT infrastruktur TIK LIPI ke matriks Mc Farlan dapat dilihat pada
gambar 6.2 berikut.
Gambar 6.2. Pemetaan Solusi IT Infrastruktur ke Matriks Mc Farlan
High Performance Computing (HPC) dapat digunakan untuk analisis Big Data dan Analisis
Media Sosial yang dapat menunjang pengambilan keputusan (Misal : Grand design Research,
trend research issues) dan Teleconference yang dapat digunakan untuk kepentingan conference
baik untuk kepentingan para peneiliti dan pimpinan, sehingga High Performance Computing
(HPC) dan Teleconference termasuk ke dalam matriks High potential.
Dan untuk IT Infrastruktur lainnya seperti proxy server, NTP server, SSH Transit server, NMS
server, Database server, Email server, Aplikasi server, Hosting server, Private Cloud, Internet,
WAN, LAN Wireless, DRC, Cloud Storage, Backup Disk, Backup Tape, SSL/HTTPS, Single Sign On,
Firewall, IDS & IPS dan Antivirus termasuk ke dalam matriks
119
Key operational.
6.4. Peta Jalan Implementasi Infrastruktur Teknologi Informasi
Tabel 6.2. Peta Jalan Implementasi Infrastruktur TI LIPI
No
Infrastruktur Teknologi Informasi
Estimasi Biaya
Q1
1
Implementasi Sistem Single Sign On (SSO)
2
Implementasi Intrusion Detection System
3
Implementasi Intrusion Prevention System
4
Pembangunan Disaster Recovery Center
(DRC)
Wireless Integrated System
5
2016
Q2 Q3
120
Q4
Q1
2017
Q2 Q3
Q4
Q1
2018
Q2 Q3
Q4
Q1
2019
Q2 Q3
Q4
7. ORGANISASI DAN MANAJEMEN
TIK LIPI
7.1. Pendahuluan
Berdasarkan hasil asesmen tata kelola TIK LIPI, kondisi saat ini pengelolaan infrastruktur
TIK di LIPI sudah tersentralisasi namun terkait kebijakan dan pengembangan sistem masih
terdesentralisasi sehingga banyak terjadi tumpang tindih dan duplikasi sistem informasi. Maka
dari itu, untuk pengelolaan TIK di LIPI ke depan akan dilaksanakan secara Hybrid atau
dekonsilidasi sentralisasi dimana kebijakan TIK secara terpusat dan pengembangan serta
pengelolaan TIK dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi.
Tabel 7.1. Pengelolaan Kewenangan TIK LIPI
No
Wewenang
Unit TIK Pusat
Unit TIK Eselon 1
1
2
3
Kebijakan
Standar
Operasional Layanan Terpadu
ѵ
ѵ
ѵ
ѵ
ѵ
4
5
Operasional Spesifik
Pemantauan
ѵ
ѵ
ѵ
7.2. IS/IT Management Strategy
Pada tabel berikut akan diuraikan mengenai kesenjangan yang terjadi pada lapisan tata kelola TIK
LIPI.
Tabel 7.2. Analisis Kesenjangan Tata Kelola TIK LIPI
No.
IT Strategic & Policy Strategy
Kebijakan & Standar
Pengelolaan TIK
Kondisi Saat Ini
Tindak
Lanjut
1
Menyusun
Kebijakan
Rencana
Strategis
TIK
sesuai
standard/compliance
Enterprise
Architecture yang selaras dan
mendukung rencana strategis LIPI
secara berkelanjutan
Mendorong awarness pemanfaatan
TIK di tingkat top level management
LIPI dengan menyusun kebijakan IT
Kebijakan
Rencana
Strategis TIK / IT
Master Plan
Saat ini kebijakan rencana
strategis TIK disusun pertahun
Create
Kebijakan IT Steering
Committee
Saat ini belum
kebijakan
IT
Committee
Create
2
121
memiliki
Steering
3
4
5
6
7
8
9
Steering Committee agar inisiatif
pemanfaatan
TIK
dilaksanakan
secara top down sehingga dapat
menjadi bagian dari strategi LIPI
yang
mampu
mengeleminasi/meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses bisnis
dalam mencapi sasaran strategis LIPI,
dan dapat mendukung proses
pengambilan keputusan strategis.
Menyusun kebijakan penetapan
Chief Information Officer (CIO) LIPI
yang berfungsi Mengkoordinasikan
perencanaan, pelaksanaan, dan
pematauan
investasi
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang
strategis di tingkat LIPI;
Menyusun kebijakan tata kelola TIK
LIPI yang bersifat hybrid
Menyusun
dan
menerapkan
kebijakan pengelolaan layanan TIK
LIPI yang sesuai standar ITSM / ISO
20000
Menyusun
dan
menerapkan
kebijakan keamanan informasi yang
sesuai standar ISO/IEC 27001
Meningkatkan kemampuan teknis
dan manajerial SDM TIK LIPI sesuai
dengan trend TIK
Menunjuk Unit Pembina Teknis SDM
TIK di lingkungan LIPI
Menyusun Rencana Pengembangan
SDM TIK LIPI
10
Menyusun Kebijakan
Integrasi Data
11
Menyusun
Kebijakan
Pengembangan SI
12
Menyusun
Penelitian
elektronik
13
Melakukan Pelatihan
untuk SDM TIK LIPI
14
Menyusun
standar
keamanan
teknologi informasi dalam proses
pengembangan sistem informasi LIPI
Rancangan
Kebijakan Penetapan
Chief
Information
Officer (CIO) LIPI
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Penetapan Chief
Information Officer (CIO) LIPI
Create
Kebijakan Tata Kelola
TIK LIPI yang bersifat
hybrid
Kebijakan Pengelolaan
Layanan TIK LIPI / ISO
20000
Saat ini belum memiliki
Kebijakan Tata Kelola TIK LIPI
yang bersifat hybrid
Saat ini belum memiliki
Kebijakan
Pengelolaan
Layanan TIK LIPI / ISO 20000
Create
Kebijakan Keamanan
Informasi / ISO 27001
Saat ini belum memiliki
Kebijakan
Keamanan
Informasi / ISO 27001
Saat ini belum pernah
mengikuti pelatihan teknis
manajerial SDM TIK
Saat ini belum memiliki
Pembina Teknis SDM TIK
Saat ini belum memiliki
Perencanaan Pengembangan
SDM TIK LIPI
Saat ini belum memiliki
Kebijakan
Rancangan
Integrasi Data
Saat ini belum memiliki
Kebijakan
Standard
Pengembangan SI
Saat ini belum memiliki
Kebijakan
Pedoman
Penelitian
dilaksanakan
secara elektronik
Saat ini belum pernah
mengikuti
pelatihan
IT
sekuriti
Saat ini belum memiliki
Standar Keamanan dalam
proses
pengembangan
sistem Informasi LIPI
Create
Pelatihan
teknis
manajerial SDM TIK
LIPI
Pembina Teknis SDM
TIK
Rencana
Pengembangan SDM
TIK LIPI
Kebijakan Rancangan
Integrasi Data
Standard
Kebijakan
Standard
Pengembangan SI
Kebijakan
Pedoman
dilaksanakan
secara
Kebijakan
Pedoman
Penelitian dilaksanakan
secara elektronik
IT
Sekuriti
Pelatihan IT Sekuriti
Standar
Keamanan
dalam
proses
pengembangan sistem
Informasi LIPI
122
Create
Create
Create
Create
Create
Create
Create
Create
Create
7.2.1. Struktur Tata Kelola TIK
Mengingat hasil dari TI tidak dapat ditentukan hanya oleh organisasi pengelola TI saja,
maka tata kelola TI organisasi dalam konteks korporat akan sangat menentukan keberhasilan
TI dalam mencapai obyektif yang ingin dituju. Berikut gambar dibawah ini memperlihatkan
fungsi-fungsi dasar yang dibutuhkan dalam struktur tata kelola TI organisasi yang kemudian
akan dijadikan sebagai kerangka kerja untuk melakukan analisa dan desain struktur tata
kelola TI.
Gambar 7.1. Kerangka Kerja Fungsional Tata Kelola TIK
Pengelolaan TI dalam konteks korporat di LIPI perlu memiiki keseluruhan fungsi dibutuhkan
seperti dinyatakan pada kerangka kerja pengelolaan TI yang telah diterapkan. Untuk itu,
struktur tata kelola TI LIPI harus mengandung fungsi-fungsi sebagaimana yang diuraikan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 7.3. Kategori Fungsi pada Kerangka Kerja
No
Kategori Fungsi
Deskripsi
1
Strategi
Fokus kelompok fungsi ini adalah memastikan keterkaitan
dan keselarasan antara TI dengan strategi bisnis.
Perencanaan dan Strategi TIK LIPI, Perencanaan. Dari
keterkaitan tersebut, kelompok fungsi ini menghasilkan
123
2
Pengembangan / Project
3
Operasional TI
4
Resiko
5
Pendukung
keputusan-keputusan terkait : perencanaan dan strategi TIK
LIPI, perencanaan dan strategi investasi TI beserta anggaran
yang dibutuhkan, kebijakan dan standart TIK LIPI, Arsitektur
TIK LIPI
Fokus kelompok fungsi ini adalah mengelola dan
mengimplementasikan proyek-proyek TI agar sesuai dengan
keputusan dan arahan kelompok strategi. Adapun kelompok
fungsi ini meliputi manajemen program TIK, change
management, application implementation, infrastruktur
implementation
Fokus kelompok ini adalah operasioanal serta pemeliharaan
yang dibutuhkan untuk menyajikan layanan TI. Adapun
kelompok fungsi ini meliputi system security management,
pemeliharaan infrastruktur, pemeliharaan aplikasi, capacity
provisoioning, license management, end user support,
products and product & services delivery.
Fokus kelompok ini adalah menjalankan fungsi manajemen
resiko terhadap seluruh fungsi tata kelola TI. Adapun
kelompok fungsi ini meliputi Quality Audit, Compliance
Audit, Security Audit.
Fokus kelompok fungsi ini adalah pada kepada pengelolaan
sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan /
projek ataupun operasional TI. Dukungan tersebut dapat
berupa dukungan SDM, Finansial, Aset dan sistem
manajemen layanan.
Untuk saat ini LIPI belum memiliki Komite Teknologi Informasi. Komite Teknologi Informasi
diperlukan dalam memastikan keselarasan antara penerapan teknologi informasi dengan
pencapaian tujuan organisasi. Jika kondisi saat ini dipetakan kepada kerangka kerja tata
kelola TI, maka akan diperoleh pemetaan sebagaimana yang diperliatkan pada Tabel 7.4
sebagai berikut
Tabel 7.4. Pemetaan kondisi eksisting dengan kerangka kerja tata kelola TI korporat
No
Kategori Fungsi
Pihak Terkait (Eksisting)
1
Strategi
Belum ada
2
Pengembangan
1. PMO TIK & Resource
Deployment
2. Tim Development &
Implementasi
124
Status Saat Ini
Belum ada Komite Teknologi
Informasi
Belum ada PMO TIK dan belum
terdapat standar bagaimana
sebuah tim proyek dibentuk
untuk menangani proyekproyek TI yang dilaksanakan di
lingkungan LIPI
3
Operasional TI
1.
2.
3.
4.
Operasional TIK Pusat
Operasional TK Eselon I
Service Support
Service Delivery
4
Resiko
Inspektorat
5
Pendukung
1. Sekretariat Utama khususnya
Biro Umum yang membawahi
bagian TI & Aset, BOSDM
membawahi bagian SDM dan
BPK yang membawahi bagian
Keuangan,
BKHH
yang
membawahi bagian kerja
sama dan hukum
2. Seluruh deputi
Untuk infrastruktur jaringan
dan server dikelola oleh
Operasional TIK Pusat
Untuk aplikasi pengelolaannya
dilakukan oleh masing-masing
satuan
kerja.
Pengadaan
teknologi informasi masih
dilakukan oleh masing-masing
satuan kerja tanpa keharusan
untuk berkoordinasi dengan
pihak Operasional TIK Pusat
Fungsi resiko / pengendalian TI
belum berjalan. Inspektorat
sebagai unsur pengawasan di
lingkungan LIPI belum memiliki
unsur audit TI. Sehingga fungsi
pengendalian yang dilakukan
masih terbatas kepada areaarea non-TI
Dukungan bisnis terhadap TI
masih dilakukan oleh masingmasing deputi sehingga dinilai
baik
namun
belum
terkoordinasi di satu Deputi
7.2.2 Kebutuhan Kebijakan dan Prosedur
Dalam rangka untuk memperbaiki kualitas proses tata kelola TI yang diterapkan di LIPI, diperlukan
sejumlah program tata kelola TI. Program tata kelola TI tersebut berupa kebijakan dan prosedur
tata kelola TI. Daftar kebijakan dan prosedur tata kelola TI yang perlu diprioritaskan untuk disusun
dan diterapkan di LIPI diuraikan pada Tabel 7.3.
Tabel 7.3 Daftar Kebutuhan Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola TI
No
Kelompok
Kebijakan / Prosedur
1
Strategi
•
•
•
•
•
2
Pengembangan
•
•
IT Master Plan
Kebijakan IT Steering Committee
Kebijakan Penetapan Chief Information Officer (CIO) LIPI
Kebijakan Tata Kelola TIK LIPI yang bersifat Hybrid
Kebijakan Pedoman Penelitian dilaksanakan secara
elektronik
Kebijakan dan Prosedur Pengembangan SI
Kebijakan dan Prosedur Rancangan Integrasi Data
125
3
Operasional
4
Resiko
•
•
•
•
•
•
•
•
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Data Center
Kebijakan dan Prosedur Pengadaan TI
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
Kebijakan dan Prosedur Disaster Recovery
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Layanan TIK LIPI
Kebijakan dan Prosedur Keamanan Informasi
Gambar 7.1 Kebijakan dan Prosedur TIK
7.2.3 Diagram Fungsi Organisasi TIK
Organisasi TI merupakan satuan kerja dalam perusahaan yang bertanggung-jawab dalam
penyajian layanan TI. Oleh karena itu maka dibutuhkan struktur organisasi yang tepat dan
sumber daya manusia yang kuat pula. Saat ini satuan kerja pengelola TI di LIPI adalah Sub
Bagian Pengelolaan Jaringan Teknologi Informasi dibawah satuan kerja Biro Umum LIPI.
Berikut struktur organisasi TIK LIPI yang tertera pada gambar berikut ini :
126
Gambar 7.2. Struktur Organisasi TIK LIPI
Terkait dengan struktur organisasi di atas, ada beberapa penjelasan penting mengenai
jabatan dan fungsinya dalam organisasi TIK LIPI, sebagai berikut :
1. Komite Pengarah TIK LIPI
Keanggotaan Komite Pengarah TIK terdiri dari Sekretariat Utama LIPI selaku CIO tingkat LIPI,
yang dibantu oleh :
a. Penganggung jawab pemantauan kegiatan TIK (PMO) tingkat LIPI
b. Penanggung jawab fungsi pengembangan arsitektur aplikasi dan infrastruktur yang
berperan sebagai perancang kegiatan continues improvement
c. Penanggung jawab IT PMO dan CoE dikoordinasi oleh Biro Umum yang keanggotaannya
terdiri dari perwakilan eselon I LIPI
Adapun tugas Komite Pengarah TIK sbb :
a. Memberikan arahan terhadap pelaksanaan kegiatan Komite Pengarah TIK
b. Mengajukan usulan kebijakan dan standar TIK LIPI
c. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan TIK LIPI
127
Gambar 7.3. Komite Pengarah TIK LIPI
2. Chief Information Officer (CIO) LIPI
Adapun tugas CIO LIPI sbb :
a. Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan investasi Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) yang strategis di tingkat LIPI
b. Mengkoordinasikan penyusunan dan pemutakhiran IT Master Plan LIPI agar selaras
dengan rencana strategis LIPI
c. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan perumusan kebijakan standard an
prosedur TIK di tingkat LIPI
d. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan pengembangan arsitektur TIK
e. Mengajukan rancangan kebijakan dan standar TIK LIPI kepada Kepala LIPI
f. Menetapkan keputusan terkait dengan penyelenggaraan tata kelola TIK
g. Melakukan pemantauan dan evaluasi operasional layanan TIK LIPI
h. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan kebijakan, standard an prosedur TIK di
lingkungan LIPI
i. Menyatakan kondisi bencana (disaster) terkait dengan kelangsungan layanan TIK di LIPI
3. Project Management Office (PMO)
PMO terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Project Manager
b. Project Admin
128
c. Project Portfolio
Adapun tugas Tim PMO sbb :
a. Melakukan penyelarasan investasi TIK di lingkungan LIPI
b. Menyusun kebutuhan untuk proses pengadaan barang dan jasa terkait integrasi TIK
c. Mengelola ketersediaan sumber daya dalam proses pendampingan hasil pengadaan
barang dan jasa terkait integrasi
d. Memonitor tahapan integrasi TIK LIPI
4. Tim Perencanaan Kebijakan TIK
Tim Perencanaan Kebijakan TIK terdiri dari 3 bagian yaitu :
a. Perencanaan Strategi TIK
b. Kebijakan dan Standarisasi Tata Kelola TIK
c. Bina Kepatuhan TIK
Adapun tugas Tim Perencanaan Kebijakan TIK sbb :
a. Me-review dan menyesuaikan kebijakan dan standar yang telah ditetapkan
b. Menyusun kebijakan dan standar serta prosedur TIK yang dibutuhkan dan
c. Melakukan pemantauan dan review terhadap implementasi kebijakan dan standar serta
prosedur TIK di lingkungan LIPI
5. Tim Arsitektur TIK
Tim Arsitektur TIK terdiri dari 5 bagian yaitu :
a. Arsitektur Proses Bisnis
b. Arsitektur Data / Informasi
c. Arsitektur Aplikasi
d. Arsitektur Keamanan Informasi
e. Arsitekur Infrastruktur TIK
Adapun tugas Tim Perencanaan Kebijakan TIK sbb :
a. Melakukan koordinasi dan terlibat aktif dalam setiap tahapan integrase TIK LIPI
b. Memberikan masukan dalam penyusunan kebijakan dan standar serta prosedur TIK yang
dibutuhkan dan
c. Mewujudkan pembentukan repository data keuangan dan kekayaan negara dalam rangka
kegiatan pertukaran data elektronik antar unit eselon I di lingkungan LIPI
6. Tim Pengembangan & Implementasi
Tim Pengembangan dan Implementasi terdiri dari 6 bagian yaitu :
129
a. Analisa Sistem
b. Perancangan Sistem
c. Pengembangan Sistem
d. Pengendalian Mutu
e. Implementasi Sistem
f. Dokumentasi Sistem
Adapun tugas Tim Pengembangan dan Implementasi adalah melakukan pengembangan dan
Implementasi sistem informasi LIPI
7. Tim Operasional TIK
Tim Operasional TIK terdiri dari 5 bagian yaitu :
a. Layanan TIK
b. Pengelolaan Operasional TIK
c. Pengelolaan Infrastruktur TIK
d. Pengelolaan Aplikasi Umum
e. Penelolaan Aplikasi Khusus
Adapun tugas Tim Operasional TIK adalah berfokus kepada pengelolaan layanan TIK yang
saat ini berjalan.
8. Tim TIK Unit Eselon I
7.3. IS/IT Management Portfolio matrix
Solusi kebutuhan tata kelola TIK LIPI dipetakan ke dalam matriks Strategic, High Potential, Key
Operational, dan Support. Hasil pemetaan tersebut merupakan Future Application Portfolio yan diusulkan.
Pemetaan ini bertujuan untuk membuat prioritas dalam pengembangan infrastruktur. Pemetaan solusi IT
infrastruktur TIK LIPI ke matriks Mc Farlan dapat dilihat pada gambar berikut
Gambar 7.4. Pemetaan Solusi IS/IT Management Strategis ke Matriks Mc Farlan
130
7.4. Peta Jalan Implementasi Organisasi dan Manajemen TIK
Tabel 7.5. Peta Jalan Implementasi Manajemen Tatakelola TIK LIPI
No
Kebijakan / Standard
Estimasi Biaya
Q1
1
2
3
4
Kebijakan dan Prosedur Pengadaan TIK
Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan Data
Center
7
Kebijakan Rancangan Integrasi Data
8
Kebijakan Standar Pengembangan Sistem
Informasi
Kebijakan dan Prosedur Disaster Recovery
Plan
Kebijakan Keamanan Informasi / ISO
27001
Kebijakan
Pedoman
Penelitian
dilaksanakan secara elektronik
10
11
Q4
Q1
2017
Q2 Q3
Q4
Q1
2018
Q2 Q3
Q4
Q1
2019
Q2 Q3
Kebijakan IT Steering Committee
Kebijakan Penetapan Chief information
Officer (CIO) LIPI
Kebijakan Tata Kelola Hybrid TIK LIPI
Kebijakan Pengelolaan Layanan TIK LIPI /
ISO 20000
5
6
9
2016
Q2 Q3
KEPALA
LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA,
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Kerja Sama, Hukum, dan Humas,
ttd.
ISKANDAR ZULKARNAIN
ttd.
Nur Tri Aries Suestiningtyas
131
Q4
Download