BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambar Lokasi Penelitian Secara geografis Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah terletak antara 122 0 23 detik – 1240 20 detik Bujur Timur 00 30 detik – 20 20 detik Lintang Selatan. Kecamatan Balantak terletak di wilayah paling timur Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga menjadi salah satu wilayah Sulawesi yang berbatasan langsung dengan Laut Maluku. Pada saat ini secara administratif kewilayahan, Kecamatan Balantak berada di bawah Kabupaten Banggai. Dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lamala. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Bualemo. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Masama. Sebelah Timur adalah Laut. (BPS Kabupaten Banggai 2008) Wilayah Kecamatan Balantak membentang dari Selatan ke Utara, diawali dari Desa Tombos di sebelah Selatan dan berakhir di Desa Pangkalasean di sebelah Utara. Sementara itu di sebelah Barat merupakan wilayah pedalaman dengan topografi perbukitan yang cukup terjal dan di antara celah bukit-bukit tersebut terdapat sedikit tanah datar yang digunakan sebagai perkampungan penduduk. Wilayah kecamatan Balantak bagian barat berakhir di Desa Boloak. Keseluruhan wilayah kecamatan Balantak secara administratif terbagi dalam 28 desa ditambah 2 kelurahan yang terbentang diwilayah seluas 486,50 km2 atau 48.650 Ha dengan pusat pemerintahan di kelurahan Dale-Dale. Dengan jumlah penduduk yang diperoleh dari data agregat kependudukan per kecamatan (dak2) yakni Balantak Selatan dan Balantak Utara masing-masing jumlah penduduknya berkisar 4.888 jiwa dan 4.118 jiwa. Sarana dan prasarana tenaga kesehatan serta fasilitas kesehatan sampai tahun 2011 di Kecamatan Balantak yaitu Puskesmas dibantu oleh tujuh unit Puskesmas Pembantu (Pustu), dan belum ada Apotik di Kecamatan Balantak. Apotik terdekat berada di Kecamatan Luwuk. Sedangkan Toko Obat tercatat sebanyak satu unit di Kecamatan Balantak. Jumlah Tenaga Kesehatan di Kecamatan Balantak pada tahun 2011 yaitu Dokter Umum sebanyak satu orang, sedangkan Dokter Spesialis dan Dokter Gigi tidak ada. Sementara itu, Perawat sebanyak sembilan orang, Bidan sebanyak 13 orang dan Apoteker sebanyak satu orang. 5 Tenaga Kesehatan Bidan sebagai penolong kelahiran yang utama sebagian besar kelahiran di kecamatan Balantak mengandalkan tenaga medis khususnya Bidan. 4.2 Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil penelitian di Desa Pangkalasean diperoleh : Daftar Tabel 1. BATRA I Nomor 1. Tumbuhan Obat Bombong kebet. Penyakit Dapat menyembuhkan penyakit usus buntu. 2. Delupat. 3. Kimbut bolok. Dapat menyembuhkan semua penyakit terutama pada wanita yang baru melahirkan. Mengobati penyakit ambeien dan berak Cara Pengolahan herba segar yang dicuci bersih lalu direbus dan diminum selama merasa sakit. Direbus dengan air secukupnya hingga mendidih kemudian diminum selama penyembuhan. Herba segar kemudian direbus dengan air 4. Kunyit (Curcuma longa Linn. syn. Curcuma domestica Val.). darah. Dapat mengobati penyakit perut kembung. 5. Jambu biji (Psidium guajava). Dapat mengobati penyakit diare. 6. Jarak pagar (Jatropha curcas L.) dengan nama daerah Kaliki. Dapat mengobati penyakit eksem atau penyakit dalam. 7. Sosor bebek (Kalanchoe pinnata syn. Bryophyllum calycinumsyn. Bryophyllum pinnatum) dengan nama daerah Cocor bebek. Untuk menurunkan demam tinggi. 1. Sambiloto (Andrographis paniculata Ness.). Dapat mengobati segala penyakit. secukupnya dan diminum selama merasa sakit. Ditumbuk hingga halus kemudian dioleskan di atas perut yang kembung. Ditumbuk hingga halus atau direbus sampai mendidih dan diminum selama sakit. Untuk penyakit eksem daun di rebus atau direndam dengan air mendidih, ditambahkan sedikit garam, daun Jarak juga dapat dicampur dengan daun sirih lalu tangan atau kaki yang memiliki eksem direndam dalam ramuan tersebut, untuk batang (kulit ari) cara pengolahannya yaitu dengan cara mengupas kulit ari secukupnya kemudian direbus lalu diminum. Diambil daunnya lalu ditumbuk hingga semua daun mengeluarkan air namun tidak sampai halus lalu di tempelkan diatas kepala atau keseluruh badan yang demam. Direbus herba segar de ngan air secukupnya kemudian diminum dan ditambahkan dengan madu secukupnya. Daftar Tabel 2. BATRA II Nomor Tumbuhan Obat Penyakit Cara Pengolahan 1. 2. Bawang putih (Allium sativum). Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle.). 3. Pinang (Areca catechu L.). 4. Sirih (Piper betle L.). 5. Pepaya (Carica papaya L.). 6. Lengkuas Untuk mengobati penyakit demam, dan untuk menurunkan hipertensi Berupa ramuan yang dicampur dengan jahe yang diseduh air mendidih selama 15 menit kemudian diminum, dan untuk hipertensi bawang putih juga bisa dihaluskan dan ditempelkan di kepala atau dikunyah dan ditelan langsung. Dapat mengurangi Daun direbus dan batuk berdahak dan ditambahkan madu hipertensi. Untuk buah kemudian diminum. Jeruk nipis digunakan untuk memperlancar haid. Untuk mengobati Direbus Buah Pinang cacingan. dengan air secukupnya dan diminum selama tiga hari pagi dan malam. Dapat mengobati Untuk penyakit eksem eksem, batuk dan berupa ramuan yang mimisan. dicampurkan dengan tumbuhan Jarak atau racikan tumbuhan obat Sirih tunggal yang direbus lalu bagian yang memiliki eksem direndam pada ramuan tersebut, disisi lain daun ditumbuk hingga halus kemudian langsung ditempelkan ke hidung yang mimisan. Dan untuk akar, direbus lalu ditambahkan madu dan diminum hingga penyakit hilang. Dapat menurunkan Buah Pepaya yang hipertensi dan masih muda, diparut dan mengobati malaria. diperas airnya kemudian diminum air perasannya, dan untuk daun segar cara pengolahannya direbus atau ditumbuk hingga halus kemudian diminum. Dapat menghilangkan Umbi ditumbuk hingga (Alpinia galanga L.). 7. Daun dewa (Gynura divaricata). panu. Dapat mengobati segala macam penyakit dalam (seperti habis melahirkan, kencing manis, muntah darah, bisul dll). halus kemudian ditambahkan sedikit minyak kelapa lalu dioleskan ke bagian kulit yang memiliki panu dan digunakan pada saat akan tidur malam. Direbus herba segar dengan air 3 gelas sampai tersisa setengahnya dan setelah dingin diminum masingmasing ½ gelas.. Daftar Tabel 3. BATRA III Nomor 1. Tumbuhan Obat Bulu babi. Penyakit Dapat mengobati luka dalam (seperti wanita yang baru melahirkan). 2. Kumis kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S ). Untuk mengobati penyakit dalam (seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu dll). 3. Kucing-kucingan (Acalypha indica L.) dengan nama daerah ekor kucing. Untuk mengobati penyakit sakit belakang. Cara Pengolahan Direbus herba segar/kering Buluh babi dan herba segar Sambiloto dengan air kemudian didinginkan selama 15 menit lalu diminum pagi dan malam. Direbus herba kumis kucing segar atau yang telah dikeringkan sesuai kebutuhan lalu diminum air rebusannya. Herba kumis kucing juga dapat diseduh langsung dan diminum seperti teh. Direbus herba segar atau kering secukupnya didinginkan lalu disaring dan air 4. Putri malu (Mimosa pudica L.).). Dapat mengobati penyakit susah tidur (insomnia) dan cacingan saringannya diminum. Dicuci bersih dan direbus herba putri malu segar dengan 3 gelas air sampai terssisa 1 gelas lalu diminum sebelum tidur. Daftar Tabel 4. BATRA IV Nomor 1. Tumbuhan Obat Dondo. Penyakit Dapat menyembuhkan penyakit muntah darah dan pendarahan. 2. Taiko. Dapat menyembuhkan penyakit kulit kecuali bisul. 3. Ketapang (Terminalia catappa L.). Mengobati penyakit jantung dan luka dalam lainnya. 4. Kela-kela. Mengobati penyakit luka dalam. 5. Lolibul. Untuk mengobati penyakit luka dalam. 6. Kela. Dapat menyembuhkan Cara Pengolahan Dicuci bersih dan dicampurkan dengan daun Kaliki/Balacai lalu direbus dan diminum selama merasa sakit. Daun direbus dengan air lalu diminum, namun daun juga dapat ditumbuk dan di goreng dengan minyak kelapa kemudian dijadikan obat gosok. Diambil kulit batang dan direbus hingga didapatkan 1 gelas air rebusan. Daun kela-kela segar/kering direbus dengan air hingga di dapatkan 1 gelas air rebusan dan diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Kulit kayu di rebus dengan air hingga di dapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Direbus daun dengan air keracunan. 7. Panawal. Untuk mengobati penyakit gondok dan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh (diabetes). mendidih lalu diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Batang Panawal direbus dengan air hingga mendidih lalu diminum. Daftar Tabel 5. BATRA V Nomor 1. Tumbuhan Obat Kayu jawa. Penyakit Dapat menyembuhkan penyakit berbagai penyakit dalam. 2. Katumbar. Dapat mengobati berbagai penyakit luar. 3. Kelapa merah. Mengobati penyakit sakit belakang. 4. Baka. Untuk mengobati penyakit lifer. 5. Tentereka. Untuk mengobati penyakit dalam (setelah melahirkan). 6. Tampelapung. Dapat mencegah dan Cara Pengolahan Kulit ari dari batang Kulit jawa di cukur sesuai dengan kebutuhan kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai didapatkan 1 gelas, dan hasil rebusan diminum sampai penyakit tidak terasa lagi. Daun di kunyah langsung atau di tumbuk hingga halus kemudian di tempelkan ditempat yang sakit. Direbus kulit batang dengan air hingga mendidih dan didapatkan 1 gelas air rebusan dan diminum hingga penyakit hilang. Direbus kulit batang dengan air hingga didapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Direbus herba segar/kering dengan air secukupnya hingga didapatkan 1 gelas lalu diminum. Daun Tampelampung menghilangkan bau badan serta memperlancar haid. 7. Daun tiga. 8. Pakalit. 9. Batang gong. 10. Cokelat (Theobroma cacao). 11. Pohon kampanga. 12. Takulo’. 13. Daun sirsak segar/kering (Annona muricata L .). 14. Kelor (Moringa oleifera). dicampur dengan daun Sirih secukupnya ditumbuk hingga halus dan diperas lalu diminum. Untuk mengobati penyakit Direbus daun dan diare dan muntaber. ditambahkan daun sirih secukupnya kemudian hasil rebusan diminum. Untuk mengobati penyakit Biji disangrai kemudian malaria dan lifer. dihaluskan dan ditambahkan air lalu diminum. Untuk mengobati penyakit Pucuk daun diremaspolip. remas langsung atau ditumbuk agak halus dan diperas kemudian air perasan ditempelkan ke hidung. Untuk menurunkan Diambil daun Cokelat tekanan darah tinggi. setengah muda sebanyak 7 lembar kemudian direbus dengan air hingga didapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Untuk mengobati penyakit Kulit batang (kulit ari) tumor, kista dan diperas dan ditambahkan mengurangi nyeri haid. santan kelapa lalu diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Untuk mengobati Penyakit Daun Takulo’ segar lifer. direbus ditambahkan daun Sirih secukupnya direbus dan diminum. Untuk mengobati penyakit Daun Sirsak direbus kanker. dengan air hingga mendidih dan diminum hingga penyakit tidak terasa. Untuk mengobati penyakit Daun kelor segar rabun mata ringan (terkena ditumbuk hingga halus burung-burung kecil atau lalu diperas kemudian di debu di jalan atau iritasi teteskan ke mata ringan pada mata). 4.3 Pembahasan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pangkalasean diketahui bahwa terdapat banyak tumbuhan obat yang tumbuh liar baik disekitar pemukiman maupun yang tumbuh di hutan. Masyarakat yang tinggal di Desa Pangkalasean tersebut masih banyak yang memanfaatkan tumbuhan obat di bandingkan dengan memeriksakan diri ke tenaga medis terdekat dalam mengobati penyakit. Hal tersebut dikarenakan jauhnya jarak antara rumah warga yang masih banyak tinggal di kebun/hutan dengan puskesmas desa sehingga mereka lebih banyak memanfaatkan tumbuhan obat yang mereka yakini dapat menyembuhkan suatu penyakit. Disisi lain sarana pelayanan kesehatan seperti puskesmas tidak berfungsi maksimal sehingga menyebabkan masyarakat memilih mengobati diri sendiri. Oleh karena itu praktek pengobatan oleh Batra masih sering digunakan di Desa Pangkalasean. Terdapat beberapa tumbuhan obat yang langka yang digunakan oleh Batra untuk mengobati pasien. Tumbuhan obat tersebut didapatkan disekitar pantai Desa Pangkalasean dimana tumbuhan obat tersebut dapat mengobati penyakit dalam seperti sesudah melahirkan, diabetes, batuk darah atau pendarahan, kanker dan lain-lain. Disamping itu keberadaan Desa Pangkalasean masih sangatlah jauh dari jangkauan sehingga kehidupan masyarakat dalam bidang kesehatan masih terkenal tradisional. Praktek pengobatan Batranya pun sering kali menggunakan berbagai macam tumbuhan obat baik tunggal maupun campuran tumbuhan obat herbal lainnya. Namun praktek pengobatan yang dilakukan oleh Batra di Desa Pangkalasean selain menggunakan tumbuhan obat juga menggunakan metode lain, seperti pijat (urut), jampi, doa, pertolongan persalinan, atau ritual lainnya. Batra tersebut umumnya menyediakan tumbuhan obat untuk pasiennya atau cukup dengan merekomendasikan tumbuhan obat yang harus digunakan oleh pasiennya. Adapun penelitian tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Batra di Desa Pangkalasean dapat dilihat dalam rincian berikut : Terdiri dari tumbuhan obat Delupang dimana bagian yang digunakan yaitu akar, daun dan bunga yang cara pengolahannya direbus dan dicampur dengan daun sirih secukupnya kemudian hasil rebusan ramuan tersebut diminum sampai penyakit tidak terasa lagi. Tumbuhan Delupang ini dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Akan tetapi dapat mengeringkan kandungan jika sering diminum. Bombong kebet merupakan tumbuhan obat yang berikutnya, dimana bagian yang digunakan yaitu herba segar/kering yang cara pengolahannya direbus kemudian diminum sampai penyakit tidak terasa. Tumbuhan Bombong kebet ini dapat menyembuhkan penyakit usus buntu namun Bombong kebet dapat menghambat kehamilan apabila diminum terus menerus. Daun tiga merupakan tumbuhan obat yang digunakan di desa pangkalasean dimana bagian yang digunakan yaitu daun dari Daun tiga tersebut. Cara pengolahannya direbus daun dan di tambahkan daun sirih secukupnya kemudian hasil rebusan diminum. Daun tiga merupakan tumbuhan yang dapat menyembuhkan penyakit diare dan muntaber. Akar kucing adalah tumbuhan berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun atau akar, dan cara pengolahannya dengan merebus daun atau akar dari Akar kucing sampai didapatkan 1 gelas atau daunnya dapat langsung dihaluskan dan di peras kemudian diminum. Tumbuhan Akar kucing ini dapat mengobati penyakit sakit belakang. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Kucing-Kucingan ini mengandung senyawa Flavonoid yang terdapat di batang dengan efek farmakologi Antiradang, Antibiotik, dan Analgesik sehingga dapat meredakan nyeri. Kayu jawa adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu kulit ari dari batang Kayu jawa. Cara pengolahannya kulit ari dari batang Kulit jawa di cukur sesuai dengan kebutuhan kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai didapatkan 1 gelas, dan hasil rebusan diminum sampai penyakit tidak terasa lagi. Tumbuhan obat Kayu jawa dapat menyembuhkan berbagai penyakit dalam. Tentereka adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu herba segar/kering. Cara pengolahannya yaitu herba segar/kering direbus dengan air secukupnya hingga didapatkan 1 gelas air rebusan kemudian diminum. Tumbuhan Tentereka dapat menyembuhkan penyakit dalam (setelah melahirkan). Pakalit adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan adalah buah (biji). Cara pengolahannya yaitu biji disangrai kemudian dihaluskan dan ditambahkan air lalu diminum. Tumbuhan Pakalit ini dapat menyembuhkan penyakit malaria dan lifer. Lolibul adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean yang hidup di tepi pantai. Bagian yang digunakan yaitu kulit kayu. Dan cara pengolahannya yaitu kulit kayu di rebus dengan air hingga di dapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Tumbuhan Lolibul ini dapat menyembuhkan penyakit luka dalam. Kela-kela tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean yang hidup juga di tepi pantai. Bagian yang digunakan yaitu daun kering/basah secukupnya kemudian direbus dengan air hingga di dapatkan 1 gelas air rebusan dan diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Tumbuhan Kela-kela ini dapat menyembuhkan penyakit luka dalam. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Tapak kuda ini mengandung behenic acid, melissic acid, myristic acid, eugenol, 4-vinil-guaiacol yang dapat mengobati wasir berdarah, pendarahan rahim dan keracunan ikan. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai antiradang dan pada daun kering mengandung zat antialergi bernama antistin. Kelapa merah adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu kulit batang dari pohon kelapa merah yang cara pengolahannnya direbus dengan air hingga mendidih dan didapatkan 1 gelas air rebusan kemudian diminum hingga penyakit hilang. Tumbuhan obat kelapa merah ini dapat menyembuhkan penyakit sakit belakang. Menurut teori kandungan nutrisi air kelapa tua terdiri atas protein, karbohidrat, lemak, air, vitamin C dan vitamin B kompleks, sedangkan air kelapa muda terkandung kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, , sulfur dan klorin sehingga dapat membersihkan saluran pencernaan, penawar racun karena obat, memperbaiki sirkulasi darah di tubuh, menstabilkan tekanan darah dan sebagai antioksidan. Kaliki/Balacai merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu kulit ari dari batang Kaliki/Balacai dengan cara batang (kulit ari) Kaliki/Balacai di cukur hingga didapatkan serat-serat kasar putih secukupnya. Kemudian di bungkus dengan kain putih dan direbus dengan 1 gelas air lalu ditambahkan garam 1 sendok teh diminum hingga penyakit hilang. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit muntaber dan maag. Menurut Igbinosa (2009), hasil penelitian mengenai ekstrak kulit batang jarak pagar menunjukkan bahwa kulit batang jarak pagar mengandung senyawa fitokima yang terdiri dari saponin, steroid, tanin, glikosida, alkaloid, dan flavonoid. Menurut Hodek et al. (2002), flavonoid yang terkandung dalam ekstrak kulit batang jarak memiliki aktivitas biologi seperti antimikroba, anti alergi dan antioksidan. Ketapang adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan adalah kulit batang dari pohon ketapang. Cara pengolahannya dengan diambil kulit batang dan direbus hingga didapatkan 1 gelas air rebusan. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit jantung dan luka dalam lainnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para peneliti Universitas Toronto, Kanada buah biji ketapang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Disamping itu pula daun ketapang mengandung 12 jenis tanin yang dapat dihidrolisis dan kulit jaringan kayu ketapang mengandung tanin sebesar 11%-23%. Katumbar adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan adalah daun. Dan cara pengolahannya daun di kunyah langsung atau di tumbuk hingga halus kemudian di tempelkan ditempat yang sakit. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan berbagai luka luar. Tampelapung adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan adalah daun, dimana cara pengolahannya daun Tampelampung di campur dengan daun Sirih secukupnya ditumbuk hingga halus dan diperas lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat mencegah dan menghilangkan bau badan serta memperlancar haid. Kimbut Bolok merupakan tumbuhan obat berikutnya yang diguanakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu Akar. Adapaun cara pengolahannya akar dari Kimbot Bolok direbus hingga mendidih dan didinginkan kemudian hasil rebusan diminum sampai penyakit hilang. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit berak darah. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Jukut pendul ini mengandung minyak asiri yang dapat mengobati penyakit disentri basiler dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai antipiretik, antiradang, dan diuretik. Batang gong adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu pucuk daun dari tumbuhan Batang gong. Cara pengolahannya yaitu pucuk daun diremas-remas langsung atau ditumbuk agak halus dan diperas kemudian air perasan ditempelkan ke hidung. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit polip hidung. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Tempuyung ini mengandung flavonoid, α-laktuserol, β-laktuserol, manitol, inositol, silika, kalium, dan taraksasterol yang dapat mengatasi penyakit batu saluran kencing dan batu empedu, rematik gout, hipertensi, memar, luka bakar, bisul, radang usus buntu (apendisitis), radang payudara (mastitis), wasir dan disentri. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai diuretik, penghancur batu (litotriptik), menghilangkan bengkak, menghilangkan pnas dan racun, serta antiurolitiasis. Taiko adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan adalah daun. Adapun cara pengolahannya yaitu daun direbus dengan air lalu diminum, namun daun juga dapat ditumbuk dan di goreng dengan minyak kelapa kemudian dijadikan obat gosok. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit kulit kecuali bisul. Menurut teori (Dalimartha, 2009) tumbuhan obat dengan nama simplisia Ketepeng cina ini mengandung rein aloe-amodina, rein aloe-emodina-diantron, rein, aloe emodina, asamkrisofanat (dihidroksimetilanthraquinone), dan tanin yang dapat mengatasi penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur parasit seperti eksem, radang kulit, radang kulit bernanah, kudis, kurap, dan dermatitis kontak. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai antiradang dan obat kulit yang disebabkan parasit. Cokelat adalah tumbuhan berikutnya yang digunakian di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun. Adapun cara pengolahannya diambil daun Cokelat setengah muda sebanyak 7 lembar kemudian direbus dengan air hingga didapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Menurut teori yang dalam dunia pengobatan masih menjadi bahan penelitian dunia saat ini Senyawa flavanol (antioksidan) dalam cokelat diindikasikan dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi. Cocor bebek adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu daun dari Cocor bebek dengan cara pengolahannya daun Cocor bebek ditumbuk hingga mengeluarkan air namun tidak sampai hancur lalu ditempelkan dibagian tertentu atau seluruh badan. Tumbuhan ini dapat menurunkan demam/panas tinggi juga dapat mengobati penyakit bisul dengan cara pengolahannya daun cocor bebek ditumbuk hingga halus dan ditempelkan langsung di bisul. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat cocor bebek dapat mengatasi bisul dan meredakan demam karena mengandung tanin dengan efek farmakologi antipiretik, antiradang, dan antiseptik juga mengurangi pembengkakan karena mengandung asam lemon, asam apel, tanin, vitamin C, quercetin-3-diarabinoside, kaempferol-3-glukoside dan bryophyllin. Pohon kampanga adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu kulit batang (kulit ari). Adapun cara pengolahannya kulit batang (kulit ari) diperas dan ditambahkan santan kelapa lalu diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit tumor, kista dan mengurangi nyeri haid. Takulo’ adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun Takulo’ yang cara pengolahannya daun Takulo’ segar direbus ditambahkan daun Sirih secukupnya direbus dan diminum. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit lifer. Menurut teori (Winarto, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Cincau rambat ini mengandung karbohidrat yang menyerap air, zat lemak (10%) dan alkaloid siklein, kardioplegikum, tenradine, dan dimetil tenradine, polifenol, saponin, flavonoid, cycleine dan candioplegicum sehingga dapat mengobati penyakit hipertensi, demam, gangguan perut, nyeri perut, keracunan makanan udang, radang lambung dan penyakit usus. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai anti demam, anti racun, dan menurunkan tekanan darah (hipertensi). Sirsak adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun sirsak segar/kering, dimana cara pengolahannya daun Sirsak direbus dengan air hingga mendidih dan diminum hingga penyakit tidak terasa. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit kanker. Menurut dr. Sidi Aritjahja, dokter yang juga herbalis di Yogyakarta, khasiat daun Sirsak melawan kanker dikarenakan senyawa aktifnya yaitu acetogenins. Acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat ATP (adenonsina trifosfat) yang memberi energi pada sel kanker. Dampaknya, mitosis atau pembelahan sel kanker terhambat. Sel kanker membelah sangat cepat yakni setiap 2-5 jam, sedangkan sel normal 7-14 hari. Pembelahan cepat memerlukan energi besar dari ATP. Jika pasokan energi berkurang akibat ATP terhambat, maka aktivitas sel kanker melamban dan terjadi apoptosis alias program bunuh diri sel. Acetogenins dalam daun Sirsak mengendalikan mitokondria yang overacting. Bila mitokondria normal, maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali. Sambiloto merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu herba segar. Cara pengolahannya yaitu herba segar diremas langsung atau ditumbuk hingga halus dan diperas lalu diminum. Tumbuhan ini dapat menyembuhkan penyakit malaria tropika namun herba Sambiloto juga dapat menyembuhkan semua penyakit. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat ini mengandung senyawa Andrografolid (zat pahit) yang terdapat di daun dan percabangannya, juga Flavonoid yang banyak ditemukan di akar sehingga dapat mengobati semua penyakit. Dengan efek farmakologi antibakteri, antiradang, analgesik, antipiretik, menghilangkan panas dalam, penawar racun (detoksikasi), mengontrol reaksi imunitas, dan sebagai hepatoprotektor (melindungi sel hati dari zat toksik). Baka adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun segar dari Baka dimana cara pengolahannya daun baka segar direbus dengan air hingga didapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Tumbuhann obat Baka ini dapat menyembuhkan penyakit lifer. Dondo merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu daun Dondo segar. Cara pengolahannya daun Dondo segar dicampurkan dengan daun Kaliki/Balacai lalu direbus dengan air hingga mendidih dan didapatkan 1 gelas air rebusan lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit muntah darah dan pendarahan. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Gandarusa ini umumnya mengandung senyawa justisin, minyak asiri, kalium, kalsium oksalat, tanin, dan alkaloid yang agak beracun sehingga dapat mengatasi memar, keseleo, tulang patah (fraktur), rematik sendi, nyeri pinggang haid tidak teratur, mual sewaktu batuk dan sesak, sakit kuning, diare serta keram otot dan demam. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai diuretik, antirematik, perangsang muntah, melancarkan peredaran darah, membuyarkan sumbatan, dan peluruh keringat (diaforetik). Jambu biji adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu daun Jambu biji. Cara pengolahannya daun Jambu biji direbus dengan air hingga mendidih dan ditambahkan sedikit garam sebanyak 1 sendok teh lalu diminum hingga penyakit hilang. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit diare. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat Jambu biji mengandung Flavonoid, Triterpenoid dan Tanin yang terdapat di daun sehingga dapat mengobati penyakit diare akut dan kronis. Dengan efek farmakologi sebagai antidiare dan antiradang serta antioksidan. Panawal merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapaun bagian yang digunakan yaitu batang dari Panawal. Cara pengolahannya batang Panawal direbus dengan air hingga mendidih lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit gondok dan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh (diabetes). Menurut teori (Winarto, 2007) tumbuhan obat dengan nama simplisia Brotowali mengandung alkaloid dan flavonoid yang dapat menurunkan gula darah. Dengan efek farmakologi sebagai analgesik, anti-inflamasi, tonuikum, antiperiodikum, dan diuretikum serta sebagai antidiabetik. Kela adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun Kela. Adapun cara pengolahannya yaitu daun Kela segar direbus dengan air mendidih lalu diminum hingga penyakit tidak terasa lagi. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan keracunan. Menurut teori tumbuhan obat dengan nama simplisia Ubi jalar ini mengandung senyawa beta karoten yang merupakan antioksidan utama dan vitamin C, vitmin B kompleks, besi serta fosfor yang merupakan penguat imun. Dengan efek farmakologi sebagai antioksidan, antikanker dan antibakteri. Sirih merupakan tumbuhan berikutnya yang digunakan di Desa pangkalasean. Adapaun bagian yang digunakan yaitu daun segar. Cara pengolahannya daun direbus. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit keputihan yang berlebih dan juga dapat mengurangi penyakit mata rabun, dimana cara pengolahannya daun sirih segar direndam air panas lalu setelah beberapa saat daun sirih telah mengerut, mata didekatkan kedalam air rendaman tersebut. Menurut teori (Dalimartha, 2006) tumbuhan obat Sirih mengandung minyak asiri 0,8-1,8% (terdiri atas chavikol, chavibetol (betel phenol), allylpyrocathecol (hydroxychavikol), allylpyrocathecol-mono dan –diacetate, karvakrol, eugenol, eugenol methylether, p-cymene, cineole, caryophyllene, cadinene, estragol) )yang berfungsi untuk mematikan kuman, mengusir jamur, dan juga sebagai antioksidan. Pemanfaatan minyak atsiri ini digunakan untuk pengobatan keputihan, dan antiseptik. Dengan efek farmakologi sebagai antiradang, antiseptik dan antibakteri. Kelor merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu daun Kelor. Adapun cara pengolahannya daun kelor segar ditumbuk hingga halus lalu diperas kemudian di teteskan ke mata. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan rabun mata ringan (terkena burung-burung kecil atau debu di jalan atau iritasi ringan pada mata). Menurut teori (Winarto, 2007) tumbuhan obat Kelor mengandung vitamin A yang dapat mempertajam penglihatan. Dengan efek farmakologi antiinflamasi. Pinang adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu Buah. Cara pengolahannya buah direbus dengan air secukupnya hingga mendidih lalu diminum pagi dan malam selama tiga hari. Adapun tumbuhan obat ini dapat mengobati cacingan. Menurut teori (Dalimartha, 2009) tumbuhan obat Pinang bekerja sebagai obat cacing dengan melumpuhkan Taenia, terutama Taenia Solium karena mengandung Condensed Tannis dan Alkaloid. Dengan efek farmakologi berkhasiat untuk meluruhkan cacing usus (antelmintik). Bawang putih adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu umbi. Cara pengolahannya ditumbuk bawang putih dan ditambahkan dengan irisan kasar tumbuhan obat jahe kemudian diseduh dengan air mendidih selama 15 menit lalu diminum, Bawang putih juga bisa dihaluskan dan ditempelkan di kepala atau dikunyah dan ditelan langsung. Tumbuhan obat ini dapat menurunkan darah tinggi (hipertensi). Menurut penelitian salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawatan. Disamping itu kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol yang dapat mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Dengan efek farmakologi berkhasiat sebagai antibakteri dan antiseptik serta daya anti kolesterol. Jeruk nipis merupakan tumbuhan obat berikutnya yang diguankan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu daun dan buah. Cara pengolahannya daun segar direbus, ditambahkan madu lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan batuk berdahak dan menurunkan darah tinggi (hipertensi). Dan untuk buah Jeruk nipis digunakan untuk memperlancar haid. Cara pengolahannya buah masak jeruk nipis diperas dan di tambahkan air hangat dan gula secukupnya lalu diminum. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene, linalool, flavonoid seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin, naringin dan vitamin (A, B1, dan C ) yang dapat mengobati haid tidak teratur dan hipertensi. Disamping itu Jeruk nipis mengandung asam sitrat berkhasiat sebagai peluruh dahak. Dengan efek farmakologi yang berkhasiat sebagai peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik), peluruh keringat, dan menghilangkan sumbatan vital energi. Kunyit merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan adalah rimpang atau umbi. Cara pengolahannya rimpang atau umbi ditumbuk hingga halus kemudian dioleskan di atas perut yang kembung. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit perut kembung. Menurut teori (Dalimartha, 2009) tumbuhan obat Kunyit dapat mengobati rasa penuh di perut (dispepsia) karena mengandung Curcumin 0,3 -4,8% dan minyak menguap 3-5%. Dengan efek farmakologi antiradang dan analgesik serta peluruh kentut. Pepaya adalah tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. bagian yang digunakan yaitu buah yang masih muda dan daun segar. Adapun cara pengolahannya diparut dan diperas air buah Pepaya yang masih muda. Dan untuk daun segar cara pengolahannya direbus atau ditumbuk hingga halus lalu diminum. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit malaria dan menurunkan darah tinggi (hipertensi). Menurut teori (Dalimartha, 2009) tumbuhan obat Pepaya dapat menurunkan Hipertensi karena mengandung Kalium/Potassium di dalam Pepaya muda juga enzim papain dan alkaloid carpaine pada Daun. Dengan efek farmakologi analgesik dan meluruhkan urine (diuretik). Lengkuas merupakan tumbuhan obat berikutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Adapun bagian yang digunakan yaitu umbi atau rimpang. Cara pengolahannya ditumbuk umbi hingga halus kemudian ditambahkan sedikit minyak kelapa lalu dioleskan ke bagian kulit yang memiliki panu dan digunakan pada saat akan tidur malam. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit panu. Menurut teori (Dalimartha, 2009) tumbuhan obat Lengkuas dapat mengobati panu karena mengandung minyak asiri 1 % (mengandung cineole, methyl cinnamate, eucalyptol, eugenol, pinene, cadinene) pada Rimpang dengan efek farmakologi antiseptik ringan. Daun Dewa adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu herba segar. Cara pengolahannya direbus herba segar dengan air 3 gelas sampai tersisa setengahnya dan setelah dingin diminum masing-masing ½ gelas. Tumbuhan obat ini dapat menyembuhkan penyakit dalam (seperti habis melahirkan, kencing manis, muntah darah). Daun dewa juga dapat menyembuhkan penyakit bisul dimana cara pengolahannya herba daun dewa dicampur dengan Sosor bebek kemudian dicuci bersih lalu ditumbuk hingga halus dan ditempelkan pada bisul. Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan obat Daun dewa mengandung flavonoida yang dapat mengatasi pendarahan sehabis melahirkan dan diabetes melitus. Dengan efek farmakologi sebagai antiradang dan analgesik. Kumis kucing adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu herba kumis kucing segar atau yang telah dikeringkan. Cara pengolahannya herba direbus atau diseduh langsung dan diminum seperti teh. Tumbuhan obat ini dapat mengobati penyakit dalam (seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, kencing batu dll). Menurut teori (2007) tumbuhan obat Kumis kucing mengandung orthosiphonin glikosida dan garam kalium yang terdapat pada daun dan berkhasiat diuretik juga pelarut batu saluran kencing, dan mengandung sinensetin yang berkhasiat sebagai antibakteri. Dengan efek farmakologi antiradang, diuretik, serta menghancurkan batu saluran kencing. Putri malu adalah tumbuhan obat selanjutnya yang digunakan di Desa Pangkalasean. Bagian yang digunakan yaitu herba segar. Cara pengolahannya yaitu herba segar dicuci bersih dan direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas lalu diminum sebelum tidur. Tumbuhan obat ini dapat mengobati penyakit susah tidur (insomnia) dan cacingan (ascariasis). Menurut teori (Dalimartha, 2007) tumbuhan Putri malu digunakan untuk mengobati cacingan karena mengandung senyawa tanin dan mimosin. Disamping itu tumbuhan Putri malu memberikan efek penenang atau antidepressan dengan efek farmakologi antiradang dan berkhasiat sebagai penenang (transquillizer). Oleh karena itu tanaman herbal berpengaruh terhadap kesehatan manusia, meskipun telah ditemukan antibiotik terbaru yang efektif untuk meyembuhkan penyakit. Adapun pengobatan tradisional yakni pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat, dan pengobatannya yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun temurun dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan obat tradisional yakni bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut secara turuntemurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Pengobat tradisional (Batra) adalah seseorang yang diakui dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai orang yang mampu melakukan pengobatan secara tradisional. Jamu/obat tradisional adalah ramuan tradisional yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hasil-hasilnya atau hewan dari hasil-hasilnya, akar-akaran yang secara tradisional dapat dianggap berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit atau untuk memelihara kesehatan. Bentuknya dapat berupa cairan, rajangan, bubuk, tablet, kapsul, parem dan sebagainya.