Yayasan Spiritia Lembaran Informasi 623 MASALAH HAID Apa Masalah Haid yang Dialami oleh Perempuan dengan HIV? Banyak perempuan yang terinfeksi HIV melaporkan perubahan pada masa haid. Perubahan ini termasuk: y perdarahan yang berlangsung lebih lama daripada biasa, y perdarahan waktu tidak haid, y masa haid yang lebih cepat, y haid yang lebih ringan dengan lebih lama antara masa haid, y haid kadang kala tidak terjadi, atau y haid tidak terjadi. Tambahan, beberapa perempuan dengan HIV mengalami gejala prahaid yang lebih berat. Namun harus ditekankan bahwa masalah haid adalah umum pada semua perempuan, termasuk yang tidak terinfeksi HIV. Apa Penyebab Masalah Haid Terkait HIV? Belum jelas apakah atau bagaimana infeksi HIV berpengaruh pada haid. Sebuah penelitian di AS menunjukkan bahwa perempuan dengan HIV hanya sedikit lebih mungkin mengalami siklus haid yang lebih singkat (kurang dari 18 hari) atau yang sangat panjang (lebih dari 90 hari), dibandingkan perempuan HIVnegatif. Namun perempuan dengan jumlah CD4 di bawah 200 50% lebih mungkin mengalami siklus haid yang tidak teratur, dengan 90 hari atau lebih antara haid. Faktor yang berpengaruh pada haid pada perempuan HIV-negatif tetap sama pada yang terinfeksi HIV, termasuk: kehilangan berat badan, terutama kehilangan lemak; penggunaan narkoba; infeksi berat; stres terus-menerus; dan usia lebih tua. Tingkat trombosit yang rendah dapat menyebabkan perdarahan yang lebih berat. Trombosit adalah sel dalam darah yang membantu bekunya darah. Odha tidak jarang mengalami tingkat trombosit yang di bawah normal. Penggunaan narkoba (terutama heroin) dapat menyebabkan haid tidak terjadi. Penggunaan megestrol (Megace – lihat Lembaran Informasi (LI) 540), yang mengandung hormon progesteron, juga dapat berpengaruh pada haid, terutama meningkatkan perdarahan. Beberapa jamu dapat berpengaruh pada haid. Bila kita memakai jamu dan mengalami masalah haid, sebaiknya kita minta bantuan dari praktisi obat jamu. Sebaliknya, ada jamu yang dapat meringankan gejala haid. Hanya ada sedikit penelitian mengenai pengaruh obat antiretroviral (ARV) pada haid. Ada kesan bahwa beberapa protease inhibitor dapat meningkatkan perdarahan, hingga terjadi anemia. Pastikan dokter tahu bila kita mengalami perubahan pada perdarahan setelah kita mulai penggunaan ARV tertentu. Infeksi vagina atau leher rahim yang tidak diobati dapat menyebabkan perdarahan yang berat atau perdarahan antara haid. Perdarahan antara haid adalah gejala infeksi HPV yang lanjut – lihat LI 507. Infeksi ini dapat menyebabkan kanker leher rahim, jadi sebaiknya gejala ini segera dilaporkan pada dokter. mengurangi risiko mengembangkan penyakit yang berlanjut ke AIDS. ART juga dapat membantu meningkatkan berat badan, terutama lemak, yang dalam giliran dapat membantu mengatur haid. Tingkat hormon testosteron pada beberapa perempuan dengan wasting (lihat LI 518) dapat rendah; tambahan testosteron mungkin dapat membantu. Gejala mati haid dapat diobati dengan menambah hormon estrogen dan/atau progesteron. Mati Haid (Menopause) Hidup dengan Gejala Prahaid Perempuan berusia antara 45-55 tahun dapat masuk masa perimenopause, saat siklus haidnya berubah dan melambat sebelum berhenti total. Perempuan berusia di atas 40 kadang mengalami perdarahan lebih berat karena mereka tidak mengeluarkan telur pada setiap siklus haid. Infeksi HIV, terutama jumlah CD4 yang rendah, berhubungan dengan permulaan mati haid pada usia lebih dini. Perempuan yang tidak haid dapat mengalami rasa sakit pada panggul, payudara bengkak atau ‘hot flashes’ (rasa hangat yang terjadi dan hilang secara tiba-tiba). Gejala fisik dan emosi prahaid umumnya berkembang satu hingga 14 hari sebelum haid. Walaupun hampir semua perempuan mengalami beberapa gejala prahaid, banyak perempuan terinfeksi HIV melaporkan gejala yang lebih sering dan berat. Ada banyak macam pengobatan untuk gejala prahaid, dan kita mungkin harus mencoba beberapa pendekatan atau gabungan sebelum bertemu yang cocok untuk kita. Perubahan apa yang dimakan kurang lebih dua minggu sebelum haid dapat membantu dengan gejala prahaid. Banyak ahli menyarankan mengurangi atau menghentikan penggunaan kafein dan gula (dapat merangsang gejala), garam (dapat meningkatkan perut kembung), dan alkohol (yang dapat memburukkan depresi). Beberapa perempuan menemukan bahwa olahraga secara rutin dapat meringankan gejala prahaid. Penggunaan 50-200mg vitamin B6 dan 200-800 IU vitamin E, asam lemak omega3 serta juga tambahan zat magnesium dapat membantu. Kapsul evening primrose oil dapat membantu mengurangi sakit payudara, perut kembung, lekas marah, dan depresi. Produk kedelai juga dapat membantu menghadapi gejala umum. Memakai asam mefanamat, naproksen atau ibuprofen selama kurang lebih satu minggu sebelum haid dapat meringankan gejala prahaid. Ada juga beberapa obat resep yang dapat membantu dengan gejala fisik dan emosi –bahas dengan dokter. Bagaimana Diagnosis Masalah Haid Sebaiknya kita membahas perubahan apa saja pada masa haid dengan dokter dan dokter kandungan. Perdarahan berat dapat menyebabkan anemia (lihat LI 552). Untuk membantu diagnosis sumber masalah, dokter dapat melakukan beberapa tes, termasuk: y tes hamil jika masa haid lewat, y tes darah untuk mengukur tingkat trombosit dan hemoglobin (Hb), y tes tingkat hormon, y pemeriksaan panggul terhadap kesakitan atau bengkak, y tes Pap (lihat LI 507). Untuk membantu mencari alasan perubahan pada masa haid, kita dapat membuat catatan harian haid selama tiga atau empat bulan. Waktu kita mulai perdarahan dianggap hari pertama siklus haid. Catat berapa lama perdarahan berlangsung, apakah kita harus pakai lebih banyak atau lebih sedikit pembalut daripada biasa, bila ada perdarahan setelah haid, dan jika ada rasa sakit yang luar biasa. Catatan harian haid juga dapat berguna untuk mencatat gejala prahaid, baik fisik (perut kembung, sakit kepala, buang air besar, dll.) maupun emosi (tekanan, depresi, kegelisahan, dll.). Bagaimana Masalah Haid Diobati? Pengobatan untuk gangguan haid akan berbeda, tergantung pada masalah dan penyebabnya. Penggunaan terapi antiretroviral (ART) dapat mengurangi viral load, meningkatkan jumlah CD4, dan Garis Dasar Perempuan terinfeksi HIV dapat mengalami berbagai macam masalah haid yang mungkin tidak berhubungan langsung dengan HIV. Masalah ini sebaiknya diperiksa dengan baik oleh dokter umum atau dokter kandungan. Jika penyebab masalah ditemui, masalah dapat diobati. Walaupun penyebab tidak jelas, ada banyak macam pengobatan yang dapat meringankan gejala. Diperbarui 1 November 2013 berdasarkan FS CATIE Maret 2000 dan beberapa sumber lain Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/ Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org