layout plan a a` b b`

advertisement
B
A
A’
B’
LAYOUT PLAN
SKALA 1:250
N
L
H
M
J
C
N
I
B
A
D
G
M
LEGENDA
F
E
N
N
N
K
N
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
: G. PENGELOLA
: G. GALERI DAN MUSEUM
: G. STUDIO REKAMAN
: KAFETARIA
: HALL SERBAGUNA
: AMPHITEATER
: PLAZA
: MAIN ENTRANCE
: MAIN EXIT
: DROP OFF
: SECONDARY EXIT
: THE SUNAN HOTEL
: LAHAN MILIK LOKANANTA
; PEMUKIMAN PENDUDUK
SITE PLAN
SKALA 1:400
Tingkatan jenis konservasi berdasarkan Burra Charter:
(a) preservasi, (b) restorasi, (c) replikasi, (d) rekonstruksi, (e) revitalisasi dan/atau penggunaan untuk fungsi baru suatu aset masa lalu, (f) rehabilitasi.
TEMA
Revitalisasi ialah kegiatan pemugaran yang bersasaran untuk mendapatkan nilai tambah yang optimal secara ekonomi, sosial, dan budaya dalam
pemanfaatan bangunan dan lingkungan cagar budaya dan dapat sebagai bagian dari revitalisasi kawasan kota lama untuk mencegah hilangnya asetaset kota yang bernilai sejarah karena kawasan tersebut mengalami penurunan produktivitas. (Ref. UNESCO.PP. 36/2005, Ditjen PU-Ditjen Tata
Perkotaan dan Tata Pedesaan)
KONEKSI
Sedangkan menurut National Register of Historic Places, National Park Service US Departement of Interior, Studio Lokananta ini termasuk dalam
kategori objek konservasi karena berusia 50 tahun lebih dan memiliki nilai bagi perkembangan sosial dan budaya bagi masyarakat.
OLD
Parkir2
Inner Connectivity
Perumahan dinas
pegawai Lokananta
NEW
UNCONNECTED
Outer Connectivity
Lahan keseluruhan 21.300 m²
Kebutuhan luasan 8859 m²
Pemilahan jenis pohon - pohon di lahan eksisting
yang berpotensi sebagai peneduh, filter visual, serta
estetika
Karena jika dilihat dari fasadnya,
selubung merupakan unsur terkuat
dalam bangunan utama sementara
unsur lainnya kurang memiliki ciri
khas visual
Eksisting
Lahan undeveloped milik
Lokananta
Selubung dipertahankan
Area revitalisasi - sesuai
fungsi utama Lokananta
Unsur baru
Unsur baru yang dihadirkan
mengambil tipologi bangunan
sekitar yang dominan geometri
sederhana, namun dengan teknologi
material dan struktur modern
Beringin
Waru
Trembesi
Mangga
Angsana
Akasia
Beringin
Waru
Trembesi
Keres
Mangga
Angsana
Akasia
dibutuhkan sesuatu yang
menghubungkan kedua massa
secara fisik
Keseragaman atap
Memberikan akses
dan barrier
GALERI
Memberi barrier alami berupa
material softscape dan
hardscape tanpa menutupi
visualnya
Penambahan galeri
GEDUNG REKAMAN
Arah pengembangan dengan
prinsip foreground dan
background berdasarkan sisi
depan lahan (jalan raya)
Beberapa pohon di lahan dipertahankan agar tidak
merusak lingkungan yang sudah ada
diselipkan massa galeri dan
museum karena memiliki fungsi
edukasi untuk masyarakat agar
mengenal Lokananta
GEDUNG UTAMA
GALERI
Kontras
ketiga massa saling terhubung serta
galeri menjadi ruang pengantar
menuju ruang dalam area Lokananta
JANUARI
CONNECTED
Parkir
Gedung
Rekaman
y
x
y
x
Galeri
Museum
perbedaan orientasi untuk
menciptakan kontras lama vs
baru dengan sekitar
APRIL
Pengelola
Produksi
Gedung
Serbaguna
Kafetaria
Plaza
Amphiteater
Parkir
GEDUNG REKAMAN
GEDUNG PENGELOLA
JUNI
ANALISA PEMBAYANGAN
PADA POSISI MATAHARI
SELATAN - TENGAH - UTARA
MENUNJUKKAN AREA YANG
PALING BANYAK TERKENA
PEMBAYANGAN. MENJADI
POTENSI PEMANFAATAN
RUANG LUAR SEPERTI PLAZA
DAN AMPHITEATER
C
C’
2
1
C
DENAH PENGELOLA - GALERI - STUDIO LT. 1
SKALA 1:200
C’
2
1
DENAH PENGELOLA - GALERI - STUDIO LT. 2
SKALA 1:200
A
B’
B
RUANG
MUSISI
STUDIO
REKAMAN
MUSEUM
RUANG
PEGAWAI
GALERI
R. PASCA
CETAK
GUDANG
SUVENIR
A’
+10.60
+8.15
KEY PLAN
+6.60
10.20
19.47
4.39
18.85
3.01
5.63
18.15
6.12
5.30
+5.70
+4.26
+3.30
+0.15
±0.00
POTONGAN A-A’
SKALA 1:200
MUSEUM
HALL
PLAZA
AMPHITEATER
GALERI
+10.04
+8.15
+7.88
+5.70
+4.26
+0.15
±0.00
-1.50
27.65
11.10
4.67
7.63
15.35
10.40
19.71
9.72
7.51
12.92
2.05
POTONGAN B-B’
SKALA 1:200
Download