BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini industri musik Indonesia sedang berada dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Ribuan bahkan jutaan bakat muncul untuk bersaing menjadi si nomor satu di hati masyarakat. Dari pedagang asongan sampai seorang presiden pun memiliki peluang yang sama untuk menciptakan karya di Indonesia. Gilang Ramadhan (musisi senior) mengatakan bahwa pada saat ini, perkembangan musik Indonesia menurut dia meningkat ada plus minusnya juga, dan dilihat dari saat ini banyak anak kecil sampai orang dewasa yang bermain musik. dan musik akan berkembang lebih baik lagi sehingga musik Industri menjadi lebih ceria. Salah satu faktor utama kesuksesan para pemilik bakat ini adalah adanya insting tajam dari rumah – rumah produksi. Mereka pun berlomba – lomba mencari bakat baru untuk bisa terus bersaing di kancah musik Indonesia dan juga dapat memberikan timbal balik berupa keuntungan melalui bakat – bakat yang mereka kenalkan ke masyarakat. Rumah – rumah musik memiliki tugas sebagai perekam musik, publikasi, promosi hingga kepemilikan hak cipta. Terikatnya kontrak para musisi dan rumah produksi menjadikan rumah produksi memiliki kekuasaan penuh atas diri para musisi ini. Namun seiring perkembangan zaman, dimana banyak bermunculan major label yang besar sebut saja sony music, musika studio, aquarius dll sehingga rumah – rumah produksi yang memiliki andil besar dalam membangun musik Indonesia pada masa lalu mulai tenggelam karena kalah bersaing. Masalah demi masalah harus dilalui oleh rumah produksi ini terutama dalam hal finansial karena sudah jarang musisi yang tertarik untuk merekamkan karyanya di rumah produksi yang sudah cukup usang termakan usia. Sebut saja studio rekaman pertama di Indonesia yang merupakan cikal bakal dan saksi sejarah perjalanan dunia musik tanah air, Lokananta. Lokananta adalah ujung pena sejarah 1 2 perkembangan musik Indonesia. Nama - nama seniman besar lahir melalui studio musik ini. Namun nasibnya kini Nampak terlupakan. Bangunan studio musik ini sudah ditetapkan menjadi situs cagar budaya yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani 387, Surakarta, pegawai RRI mempelopori berdirinya studi musik ini pada 29 oktober 1956. Musisi besar yang lahir dari tempat ini seperti Raden Maladi pencipta lagi Di Bawah Sinar Bulan Purnama yang juga merupakan penggagas nama Lokananta. Mantan Menteri Penerangan pada pemerintahan Soekarno itu juga mengambil arti dari dunia pewayangan yang berarti gamelan milik khayangan bersuara merdu. Nama – nama seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet dan sam saimun lahir dari tempat yang sudah berumur 59 tahun ini. Perusahaan rekaman musik pertama di Indonesia ini memiliki tugas penting sejak berdiri yaitu produksi dan duplikasi piringan hitam dan kemudian cassette audio. Perhatian pemerintah untuk perusahaan ini dinilai sangat kurang karena tidak bisa meningkatkan nilai jual dari tempat ini. Dan juga tempat yang suasana yang sudah tidak cukup mendukung untuk perusahaan ini untuk bisa bertahan dibandingkan rumah produksi yang lain yang jauh lebih besar. Beberapa orang yang ketika ditanyakan tentang Lokananta pun tidak ada yang mengetahui arti nama tersebut. 1.2 Lingkup Proyek Tugas Akhir Identitas visual rumah musik Lokananta dibuat untuk meningkatkan nilai jual, memodernisasi dan mengingat kembali perjalanan musik Indonesia dimulai dari titik nol melewati masa kejayaan dan masa sekarang dimana para musisi mulai lupa untuk mengapresiasi jasa dan perjuangan yang dilakukan oleh rumah musik Lokananta. Desain komunikasi visual diterapkan sebagai sarana pendukung dalam pengingat sejarah dan cerita rumah musik Lokananta. Dan sebagai ilmu yang bergerak di bidang komunikasi, sekiranya dapat memberikan pandangan yang berbeda kepada masyarakat. Sehingga menjadikan sebagai karya yang layak untuk di konsumsi publik.