definisi konstitusi - Suwarnatha

advertisement
DEFINISI KONSTITUSI
I Nym Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M.
(suwarnatha.pusku.com; suwarnatha.hol.es)
[email protected]
A. Istilah




dan Pengertian
Istilah konstitusi berasal dari bahasa Perancis constituer yang
berarti membentuk.
Dari bhs Inggris Constitution
Pemakaian
istilah
konstitusi
dimaksudkan
ialah
pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan
aturan suatu negara.
Sedang istilah uu berasal dari bahasa Belanda gronwet. Wet
diterjemahkan dalam bahasa indonesia berarti UUD dan gron
berarti tanah atau dasar.

Jaman Yunani Purba  Politiea dan Nomoi.

Politiea mempunyai kekuasaan membentuk, sedangkan
nomoi tidak memiliki, karena merupakan materi yang harus
dibentuk agar tdk bercerai berai.

Dalam Ilmu politik Constittution merupakan yang lebih luas,
yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis
maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat caracara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyrakat.

Ingat semboyan : Princep legibus solutus est, salus
publica suprema lex”  Rajalah sbg pembuat UU

Di Romawi dipraktekan oleh kekuasaan raja absolut
(paham caesarismus)

Muncul
golongan
menghendaki

yang
kekuasaan
raja
Monachomachen
pembatasan
dicantumkan dlm suatu naskah yg disebut leges
fundamentalis.
1.
E.C.S.Wade dan G.Philips, 1970

naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-
badan pemerintahan suatu negara dan menentukan
pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
2.
Konstitusi adalah sekumpulan asas-asas yang mengatur
kekuasaan pemerintahan, hak-hak dari yang diperintah,
dan hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah
(C.F. Strong, 1960).
 Konstitusi
adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan
dari suatu negara, berupa kumpulan peraturanperaturan yang membentuk dan mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
Persamaan Dan Perbedaan Konstitusi Dengan UUD
Menurut Para Ahli:
1. L.J Van Apeldorn berpendapat konstitusi memuat aturan
tertulis dan tidak tertulis,sedangakn UUD merupakan bagian
tertulis dari konstitusi.
2. Sri sumantri menyamakan arti keduanya sesuai dengan
pratek ketatanegaraan di sebagaian besar negara-negara di
dunia termasuk Indonesia.
3. E.C.S wade mengartikan UUD adalah naskah yg
memberikan rangkadan tugas pokok dari badan-badan
suatau negara dan menentukan pokok-pokok kerja badan
tersebut.
4. Herman Heller membagi konstitusi menjadi tiga :
a. Konstitusi mencerminkan kehidupan politik di dalam
masyarakatsebagai suatu kenyataan(mengandung arti
politik dan sosiologis)
b. Konstitusi adalah suatu kesatuan kaidah yg hidup dalam
masyarakat(mengandung arti hukum atau yuridis)
c. Konstitusi adalah kesepakatan yang ditulis dalam suatu
naskah sebagai undang-undang yang tertinggi yang berlaku
dalam suatu negara.
Dengan memeperhatikan beberapa pendapat diatas maka
konstitusi:
1. Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan
kekuasaan kepada para penguasa .
2. Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan petugasnya
sekaligus dari suatu sistem politik
3. Suatu gambaran dari suatu lembaga-lembaga negara.
4. Suatu gambaran yang menyangkut masalah hak asasi
manusia.
Muatan Konstitusi menurut Sri Soemantri (1987:51),
a. jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan hak
warga negara;
b. susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat
fundamental;
c. adanya pembagian dan pembatasan tugas
ketatanegaraan yang bersifat fundamental.

Karl Loewenstein  melihat kesenjangan
antara keharusan dan kenyataan.
Nilai
Konstitusi
Normatif
(Murni &
konsekuen)
Nominal
(berlaku tdk
Sempurna)
Semantic
(tidak dilakSanakan)
 Hukum
Dasar dibedakan:
Hukum Dasar
(Konstitusi)
Tertulis
Tidak Tertulis
 Biasanya
 Pada
disebut UUD
umumnya lebih kuat/mengikat daripada HD
tidak tertulis.
 Merupakan
bagian dari konstitusi
 Merupakan
sumber dan dasar bagi norma hukum di
bawahnya


a.
b.
c.
d.
Disebut konvensi ketatanegaraan
Sifat Konvensi:
Kebiasaan yg berulangkali dlm praktek
penyelenggaraan negara
Tidak bertentangan dg UUD
Diterima oleh seluruh rakyat
Sebagai pelengkap UUD untuk mengisi
kekosongan hukum
Antara lain:
1.
Tertulis dan tidak tertulis
Tertulisdituangkan dalam sebuah/ beberapa dokumen
atau naskah formal.
Dikatakan tidak tertulis apabila ketentuan-ketentuan yang
mengatur suatu pemerintahan tidak dimuat dalam suatu
dokumen tertentu, melainkan diatur dalam konvensikonvensi atau undang-undang biasa. Contoh di Inggris
2.
Fleksibel & Rigid  Cara merubah dan fleksibelitas

Fleksibel  mudah menyesuaikan dengan perkembangan
jaman dan dapat diubah dengan cara yang sama seperti
undang-undang.

Rigid  sulit menyesuaikan dengan perkembangan jaman
dan cara merubahnya melalui cara khusus seperti
persetujuan rakyat dalam referendum atau keputusan
legislatif dengan suara terbanyak mutlak.
1.
Periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 (berlaku
UUD 1945)
2.
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 berlaku
Konstitusi RIS 1949
3.
Periode 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 berlaku UUDS
1950
4.
Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999 berlaku kembali
UUD 1945
5.
19 Oktober 1999 - sekarang berlaku UUD 1945 yang
telah diamandemen (dilakukan perubahan).
Pada masa Orla:
1)
Presiden merangkap penguasa Eksekutif dan legislatif
2)
Mengeluarkan uu dlm bentuk Penetapan Presiden tanpa
persetujuan DPR
3)
MPRS mengangkat presiden seumur hidup
4)
Hak budget presiden tidak berjalan krn pemerintah tidak
mengajukan ruu APBN
5)
Pimpinanan tinggi negara dan tertinggi negara diangkat
menjadi menteri-menteri
Pada masa Orba :
1) Membentuk lembaga-lembaga yg tersebut dalam UUD 1945
yg ditetapakan dengan undang-undang
2) Menyelenggarakan
mekanisme
kepemimpinan
tahunan.
3) Menggunakan sistem pemerintahan presidensial
lima
Download