Jalan Menuju Tuhan

advertisement
http://sumut.kemenag.go.id/
Jalan Menuju Tuhan
Oleh : Drs. I Wayan Wirta
“Bagaimanapun (jalan) manusia mendekati-Ku Aku terima, Oh Arjuna, manusia
mengikuti jalan-Ku pada segala jalan”. (Bhg. IV. II).
Om, Swastyastu,
Pengakuan umat akan keberadaan Tuhan pada umumnya berawal dari adanya
kekuatan “Super Natural Power” , yaitu kekuatan alam yang maha hebat yang melebihi
kemampuan manusia itu sendiri. Sehingga pada akhirnya manusia menyimpulkan bahwa
kekuatan yang dimaksud adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Monotheisme
Sloka di atas menggambarkan bahwa Konsepsi Ketuhanan dalam agama Hindu
adalah honotheisme, yaitu monotheisme yang mengacu pada inti sari hakikat. Artinya
Tuhan yang satu dapat disebutkan dengan banyak nama, diberi gelar banyak, sesuai tugas
dan fungsinya masing-masing dalam mengatur ciptanya. Para arif bijaksana seperti para
maharsi memberikan gelar/nama yang bervariasi, seperti Agni, Yama, Matarisma, dan
lain sebagainya. Dalam Konsepsi Ketuhanan menurut Hindu Tuhan yang satu (esa) itu,
bisa di beri ribuan nama Tuhan (sahasra nama Brahman). Ibarat matahari hanya ada satu
matahari didunia ini, tidak ada matahari dua, ya mataharinya Hindu, mataharinya Budha,
Islam, Kristen, Katolik, Konghucu dan lain sebagainya. Namun sianar yang dimunculkan
oleh matahari itu banyak sekali, beraneka ragam sinar dengan kekuatannya masingmasing.
Agama Hindu dengan kitab sucinya “Catur Veda Samhita” yang secara
keseluruhan diperkirakan diturunkan ke dunia ini melalui Wahyu Ida Sanghyang Widhi
Wasa/Tuhan Yang Maha Esa dari sejak 1500 tahun sebelum Masehi di India.
http://sumut.kemenag.go.id/
Keabadian hukum alam semesta (Rita) dari Vesa mengajarkan konsep
monotheisme, yaitu konsep keesaan Tuhan (Ekam Sat Viprah bahuda vadanti, agnim
Yamam Matarisvanam ahuh), yang artinya Tuhan hanya satu akan tetapi orang arif
bijaksana menyebutkan dengan banyak nama. Konsep tersebut sudah cukup memberikan
gambaran akan keesaan Tuhan dalam agama Hindu. Sesanti lainnya yang menujukkan
keesaan Tuhan membuktikan bahwa agama Hindu bukanlah agama polytheisme (memuja
banyak Tuhan). Agama Hindu adalah monotheisme. Ekam eva adwityam Brahman
(hanya satu Tuhan sama selai tidak ada duanya), Bhineka tunggal ika, tan hana dharma
mangrua (berbeda-beda tetapi tetap satu, tidak ada Tuhan mendua).
Banyak Jalan Menuju Tuhan
Ada perbedaan prinsip dari kedua konsep Ketuhanan baik Henotheisme maupun
Monotheisme yang menurut Marx Muller, bahwa Veda lebih mendekati konsep
honotheisme yaitu percaya denagn adanya Tuhan Yang Maha Esa dalam banyak bentuk.
Demikian juga cara untuk menghayati ataupun cara mencari Tuhan, sesuai sloka tersebut
di atas. Dalam konsep Hindu dengan banyak cara/jalan untuk menuju Tuhan. Ada empat
jalan menuju Tuhan, yaitu Catur marga yoga, yang terdiri dari : Bhakti, Jnana, Karma dan
Raja yoga marga. Jalan manapun yang ditempuh umat manusia meunuju kepada-Nya
adalah benar dan pada akhirnya akan sampai kepada Tuhan. Berarti Hindu mengakui
adanya perbedaan kekmampuan induvidual masing-masing umatnya. Konsep pemikiran
Veda yang demikian sangatlah logis. Jalan yang dimaksud, bukanlah seperti rel kereta
api, tetapi banyak alterlnatif jalan yang bisa ditempuh, dan semuanya akan
menghantarkan umat sampai ketujuan, yaitu menyatu dengan Tuhan (mencapaia moksa).
Berbhineka dalam keesaan, maksudnya beraneka cara menuju Tuhan dengan kemampuan
masing-masing individu umat, namun pada akhirnya semuanya akan sampai kepada
Tuhan. Hindu sangat menghargai kemampuan individual umatnya, dan dijamin akan
sampai kepadaNya.
http://sumut.kemenag.go.id/
Dewa Dan Media Pemujaan
Tuhan sebagai penguasa alam jagat raya ini dengan segala isinya lewat kekuatan
dan kemampuan sesuai dengan tujuan untuk mencipta, memelihara dan mengembalikan
ke asalnya. Ibarat dalam pemerintahan, ada presiden serta menteri-menteri negara.
Demikian juga Tuhan dalam mengatur kompleksitas alam semesta/jagat raya ini, Tuhan
mengeluarkan sinar suci kekuatannya yang kemudian sering dikenal dengan sebutan
“dewa”, yang berasal dari akar kata Samskerta “div” dari kata “divine” berarti sinar. Jadi
dewa adalah kekuatan sinar suci Tuhan dalam mengatur ciptaannya. Justru dewa inilah
yang jamak (jumlahnya cukup banyak), agama lain sering menyebutkannya dengan nama
malaikat. Dewa hanyalah kekuatan Tuhan. Dewa tersebut oleh umat Hindu selalu
disembah dengan cara menghadirkan Tuhan dalam pemujaan (Istha dewata) atau dapat
juga diwujudkan dalam pemujaan (murthi puja). Dari kedua konsep tersebut
memunculkan media pemujaan, seperti : arca (patung), prathima, wahana dewa, gambar
dewa, paliggih pemuja, padmasana, meru dan lain sebagainya.
Kesimpulannya
:
mengakui
keterbatasan
kemampuan
manusia
untuk
merealisasikan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa yang maha sempurna, maka menurut
Hindu Tuhan dapat dipuji melalui kekuatanNya sebagai dewa, dengan empat macam
jalan yang telah ditetapkan, serta dengan media pemujaan. Om Santi, Santi, Santi Om.
(Penulis adalah Pengawas Pendidikan Agama Hindu Kandepag Medan).-**
Download