BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan data mining ditujukan untuk menemukan pola-pola baru dan berguna dari sekumpulan data yang ada. Salah satu fungsionalitas dalam data mining adalah fungsionalitas asosiasi yang digunakan untuk menghasilkan rule asosiasi. Penemuan rule asosiasi yang dilakukan pada [1],[2] lebih difokuskan pada penggalian rule asosiasi pada konsep satu level dengan melibatkan data yang tersimpan di basis data yang biasa disebut primitive level concept. Pada penemuan rule asosiasi pada konsep satu level sangat susah untuk menemukan rule asosiasi yang benar-benar kuat dan menarik pada primitive level concept karena strong association dengan support yang tinggi, sering muncul pada konsep level atas, daripada di konsep level bawah. Contohnya pada asosiasi antara bar-code, karena untuk tiap data item rata-rata kemunculannya relatif kecil sehingga item seperti ini tidak akan muncul dalam penemuan frequent itemset dikarenakan support-nya yang kecil. Selain itu, penemuan rule asosiasi pada konsep satu level menggunakan satu minimum support yang jika ditetapkan terlalu rendah akan mengakibatkan muncul banyak rule yang tidak berarti. Sebaliknya, jika menetapkan batasan minimum support terlalu tinggi akan mengakibatkan kehilangan rule-rule yang berarti. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan sebuah metode yang dapat digunakan untuk menemukan rule asosiasi multi-level yang tidak hanya menemukan rule pada konsep multi-level tetapi juga mampu menemukan rule asosiasi yang benar-benar informatif. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk penemuan rule asosiasi multilevel adalah metode top-down progressive deepening yang tidak hanya menemukan rule pada level yang berbeda tetapi juga rule asosiasi yang berguna karena kefleksibelannya dalam pemusatan perhatian pada kumpulan data yang berbeda dan penggunaan threshold yang bervariasi untuk level yang berbeda dengan memanfaatkan konsep hirarki untuk mendefinisikan urutan pemetaan dari sekumpulan konsep level rendah (low-level concept) sampai level yang lebih tinggi (higher-level concept / konsep yang lebih umum). 1 2 Metode ini akan diimplementasikan menggunakan algoritma ML-T2L1 yang mewarisi beberapa teknik optimasi yang digunakan pada penemuan rule asosiasi [4]. 1.2 Perumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dan diteliti adalah : 1. Bagaimana menerapkan metode top-down progressive deepening pada algoritma ML-T2L1 untuk menghasilkan frequent pattern yang di dalamnya terdapat itemitem yang didefinisikan dalam konsep hirarki, yang kemudian akan menghasilkan association rule yang diinginkan. 2. Menganalisa keluaran perangkat lunak yang meliputi frequent itemset dan rule asosiasi. 1.3 Tujuan Tujuan dari pengerjaan tugas akhir ini adalah : 1. Menghasilkan sebuah perangkat lunak untuk mengimplementasikan metode top- down progressive deepening pada algoritma ML-T2L1 untuk kepentingan analisis. 2. Melakukan pengujian pada data transaksi dan menganalisa hasil implementasi yang berupa frequent itemset dan rule asosiasi 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah untuk tugas akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Data masukan adalah basis data transaksi. 2. Data input telah melalui proses pre-processing. 3. Konsep hirarki telah disediakan sebelumnya yang biasanya terdapat dalam tabel deskripsi item. 4. Parameter – parameter yang digunakan untuk menganalisa keluaran yaitu : penentuan minimum support terhadap waktu proses, penentuan minimum support terhadap jumlah frequent itemset yang dihasilkan, penentuan minimum confidence terhadap jumlah rule asosiasi yang dihasilkan, pengaruh penentuan minimum confidence 3 terhadap rule asosiasi yang dihasilkan, pengaruh penambahan jumlah transaksi terhadap waktu proses. 1.5 Metode Penyelesaian Masalah Metode yang digunakan dalam penyelesaian tugas akhir ini : 1. Mencari informasi dengan studi pustaka dan referensi dari berbagai sumber seperti artikel, informasi dari buku maupun internet. 2. Mempelajari konsep metode top-down progressive deepening pada algoritma MLT2L1 yang akan digunakan dalam implementasi perangkat lunak 3. Melakukan analisis penerapan metode top-down progressive deepening pada algoritma ML-T2L1 dalam perancangan perangkat lunak 4. Melakukan implementasi perancangan perangkat lunak 5. Melakukan pengujian perangkat lunak dengan memasukkan data yang akan dievaluasi serta mencatat hasil keluaran program 6. Pengambilan kesimpulan dan penyusunan laporan tugas akhir. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah yang akan dibahas, pembatasan masalah, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini, metode penyelesaian masalah dan sistematika pembahasan. BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai data mining, asosiasi multi-level, dan konsep metode top-down progressive deepening. BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan tentang tahapan yang dilakukan untuk membangun perangkat lunak sebagai pembantu dalam mendapatkan data untuk proses analisa, alur kerja (work flow) dari perangkat lunak yang dibuat, bagaimana keterhubungan antar objek dan kelas-kelas yang terbentuk. 4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN Bab ini menyajikan Berisi tentang implementasi hasil analisa dan perancangan sistem ke dalam bentuk pemrograman aplikasi. Melakukan pengujian terhadap aplikasi menggunakan kasus yang sederhana. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dari hasil penelitian tugas akhir ini serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.