“ Pengenalan akan Allah seharusnya memenuhi hati seseorang

advertisement
Spotlight
“Pengenalan akan Allah seharusnya memenuhi
hati seseorang dengan belas kasihan
untuk dunia yang terhilang, bukannya
membuat dinding pemisah agamawi.”
Ayat Bacaan: Lukas 15:1-2
S
alah satu keunikan yang
dimiliki oleh Yesus adalah
bahwa Ia memiliki kebiasaan
untuk berkumpul dan makan
bersama orang-orang berdosa. Pada
abad pertama di Israel, tidak ada
satupun guru spiritual yang bersedia
melakukan hal itu. Ada kesenjangan
besar antara para rohaniwan dan
orang awam. Para rohaniwan, para
ahli Taurat & orang Farisi adalah
orang-orang terpilih yang memiliki
status sosial yang tinggi. Sejak kecil
mereka sudah dikenali bakatnya dalam
menghafal Taurat dan kemudian
dikhususkan untuk dididik menjadi
tokoh agama oleh guru-guru khusus.
Setelah bertahun-tahun hidup
dan dibina dalam lingkup spiritual
yang kental, saat mereka menjadi
rohaniwan mereka tidak lagi memiliki
relasi yang sehat dengan dunia
sekitar mereka. Mereka hanya tinggal
dalam lingkup kecil mereka sendiri
dengan batasan-batasan moral yang
ketat, melihat diri mereka sebagai
‘yang suci’ di tengah dunia yang
berdosa. Tidak heran saat mereka
melihat Yesus dengan mudahnya
berkumpul bersama dengan orangorang berdosa, bukannya belajar
sesuatu, mereka menjadi sangat
marah. Apa yang Yesus lakukan
merusak tatanan sosial yang berlaku
pada jaman itu. Pengenalan akan
Allah seharusnya memenuhi hati
seseorang dengan belas kasihan
untuk dunia yang terhilang, bukannya
membuat dinding pemisah agamawi.
Hal yang sama bisa terjadi pada
setiap kita yang sudah lama menjadi
jemaat gereja. Sekian lama bergaul
dengan sesama orang percaya dan
menerima pengajaran Alkitab setiap
minggu, kita bisa terjebak dalam
sindrom yang sama dengan orang
Farisi dan ahli Taurat. Secara perlahan
kita tidak lagi memiliki relasi dengan
orang yang belum percaya. Kita
lebih suka bergaul dengan sesama
orang-orang percaya. Kita tidak lagi
berbelas kasihan kepada dunia yang
terhilang, cenderung berpuas diri
dengan persekutuan yang kita miliki
dengan sesama orang percaya.
July 2014 Multiply
1
Spotlight
“Orang tidak peduli
seberapa banyak
kita tahu sampai
mereka tahu seberapa
banyak kita peduli”
Dari ayat bacaan di atas, kita bisa
melihat bahwa Yesus “biasa”makan
bersama dengan orang-orang
berdosa, dan mereka juga “biasa”
datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia. Sebuah kebiasaan
perlu dibangun secara sengaja
dan terus menerus. Ini berarti
diperlukan usaha yang terencana
untuk menjalin relasi yang sehat
dengan orang-orang yang belum
percaya di sekitar kita. Bagi kita yang
sudah terbiasa dalam kenyamanan
persekutuan sesama orang percaya,
perlu membuat ketetapan untuk
keluar dari zona nyaman kita dan
kemudian membangun sebuah
kebiasaan untuk berelasi dengan
orang yang belum percaya.
Hal berikutnya yang perlu dipelajari
adalah bagaimana relasi tersebut
dapat dinikmati dua belah pihak.
Apa yang dilakukan Yesus perlu
kita pelajari bersama. Bagaimana
orang banyak bisa menyukai
2
Multiply July 2014
Dia? Yesus adalah contoh terbaik
bagaimana kerohanian yang sejati
akan berbuahkan belas kasihan, dan
bukannya kesombongan agamawi.
Saat kerohanian muncul dalam bentuk
belas kasihan, orang-orang akan
datang untuk mendengar dan melihat
apa yang akan kita berikan. Seperti
kata sebuah ungkapan, “orang tidak
peduli seberapa banyak kita tahu
sampai mereka tahu seberapa banyak
kita peduli”, hidup dalam Firman
seharusnya membuat kita menjadi
orang-orang yang peduli, dan orang
menyukai apa yang kita beritakan.
Marilah kita bersama membangun
sebuah kebiasaan untuk tetap
menjalin relasi dengan orang-orang
yang belum mengenal Kristus,
agar mereka dapat melihat dan
menikmati belas kasihan Tuhan
bagi mereka. Berdoalah agar Tuhan
memberi kita hati untuk mengasihi
yang terhilang dan gunakan setiap
kesempatan yang anda miliki untuk
membangun relasi. Salam Relate!■
Berpihak pada siapa?
D
alam minggu depan ini
kita akan melihat akhir
dari dua “pertempuran”
besar. Yang pertama adalah untuk
merebut posisi orang nomor satu di
Indonesia, dan yang kedua adalah
untuk merebut posisi juara dunia
sepak bola. Mungkin kebetulan saja
dua pertempuran ini terjadi secara
hampir bersamaan di Indonesia,
dan keduanya sama-sama seru. Ada
satu kesamaan dari dua peristiwa
yang mestinya tidak berhubungan
ini, yaitu fanatisme para pendukung
yang luar biasa. Untuk perebutan
kursi RI-1, masing-masing capres
memiliki basis pendukung yang
begitu fanatik yang rela melakukan
begitu banyak hal, mulai dari
menciptakan lagu sampai membuat
black campaign. Padahal saya
rasa siapapun yang menang,
belum tentu ia akan memenuhi
harapan semua pendukungnya.
Untuk pertandingan piala dunia,
para gila bola merelakan jam tidur
mereka untuk menonton siaran
langsung, atau bagi yang berduit,
terbang ke Brasil untuk melihat
langsung. Padahal siapapun yang
menang, para gibol ini tidak
akan menerima keuntungan
apa-apa, kecuali jika mereka
bertaruh untuk kemenangan itu.
Pendeknya, siapapun yang
memenangi pemilu presiden atau
piala dunia, tidak ada jaminan
return apa-apa bagi para ribuan atau jutaan pendukung yang begitu fanatik.
Lantas mengapa begitu banyak orang merelakan waktu, tenaga dan uang
mereka untuk mendukung sesuatu yang sebenarnya tidak bermanfaat
secara langsung bagi mereka? Mengapa begitu banyak orang benar-benar
rela bertengkar, begadang semalaman, bahkan dipecat dari partai, dll
untuk sesuatu yang sebenarnya tidak memberikan keuntungan apa-apa?
Jawabannya adalah: setiap orang memiliki kecenderungan
alami untuk mengejar kemenangan. Saat pihak yang didukung
menang, setiap pendukung rupanya mendapat sensasi kemenangan yang
serupa dengan mereka yang bertanding. Walaupun bukan kemenangan
mereka pribadi, para penggemar ini benar-benar bersukacita atas setiap
kemenangan. Lepas dari beragam alasan pribadi yang membuat mereka
memilih pihak tertentu, sensasi kemenangan inilah yang sebenarnya dicari.
Tapi ada satu hal yang saya cermati: sensasi kemenangan ditentukan oleh
keberpihakan. Jika kita menempatkan diri kita dalam posisi ‘netral’, maka
siapapun yang menang tidak akan ada artinya bagi kita. Makin dalam
keberpihakan kita, makin kuat sensasi kemenangan yang akan kita rasakan.
Kemenangan, sebenarnya memberikan secicip perasaan
yang paling didambakan jiwa setiap manusia, sebuah
harta yang telah lama hilang, yaitu kemuliaan Allah.
Saat seseorang mengalami dan menikmati kemenangan, ia sedang
merasakan secuil kondisi awal manusia sebelum jatuh dalam dosa.
Mulia, merdeka, menang, tanpa beban kegagalan sama sekali. Jiwa
manusia tidak dirancang untuk gagal atau untuk menanggung beban
rasa bersalah. Itu sebabnya setiap kemenangan, meskipun hanya sebagai
pendukung, terasa manis dan layak dikejar dengan mengorbankan banyak
hal. Dalam keberdosaannya manusia terus berusaha mengejar ‘winning
sensation’ dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pilpres sampai
piala dunia, dari persaingan antar teman sampai persaingan bisnis, dsb.
Dalam hal ini orang percaya memiliki janji yang lebih besar. Alkitab
mengatakan bahwa oleh Kristus kita lebih dari orang-orang
yang menang (Roma 8:37). Kemenangan duniawi tidaklah
memuaskan dan bersifat sementara. Firman Tuhan menjanjikan
kemenangan lebih besar yang tidak akan pudar, sebuah
kemenangan yang pasti, sepasti kasih Kristus yang tidak
pernah gagal. Tapi untuk menikmati
sebuah kemenangan secara maksimal
kita perlu berpihak dengan sepenuh
hati pada Kristus. Orang Kristen
yang ‘netral’ tidak akan
mengalami kemenangan
apa-apa. Hidup
adalah sebuah
pertandingan,
hanya orang
yang bertanding
yang menang.
Penonton tidak
menerima apapun
selain melihat orang lain
menikmati kemenangan
mereka. Jadi anda berpihak
pada siapa saat ini?■
Oleh: Ps. Agus Lianto
July 2014 Multiply
3
Features
Features
Sebuah Kisah
Pemuridan
Oleh: Paulus dan Linda Rahardjo
Asuhan Yang Mendewasakan
Bayi manusia adalah makhluk yang
paling tidak berdaya dibandingkan
dengan “bayi” binatang. “Bayi”
jerapah langsung lari, “bayii” kurakura langsung berenang, bayi manusia
langsung mati bila ditinggalkan
sendirian. Ada kisah-kisah bayi yang
sempat dipelihara oleh hewan di hutan,
memang mereka hidup, tapi hidup
seperti hewan. Satu film dokumenter
menceritakan seorang “remaja” yang
dientas dari asuhan binatang-binatang
buas oleh seorang ibu psikolog. Setelah
melalui berbagai program terapi yang
lama, tetap saja dia tidak bisa menjadi
manusia normal. Ekspresinya maupun
reaksinya ketika terancam dan tertekan,
buas dan mengerikan! Siapa yang
mengasuh dan memelihara rohani kita?
Saya beruntung karena ada rekan
mahasiswa satu angkatan yang peduli
4
Multiply July 2014
dan rela berkurban mengasuh saya
secara spiritual. Dia mengajak saya
ikut bergabung dalam persekutuan
mahasiswa Unair. Jujur awalnya
saya “terpaksa”. Tapi dia rela
menjemput saya. Mau menolak
rasanya “sungkan”, apalagi dia
adalah teman yang sering saya mintai
tolong untuk memboncengkan saya
ke kampus. Kala itu saya juga masih
butuh dia karena pintar matematika,
fisika dan kimia, pelajaran-pelajaran
yang saya hindari di SMA.
Saya tidak tahu kalau keterpaksaan ini
akhirnya baik untuk saya. Bayi yang
tidak mau dipaksa keluar akan mati
“tua” di kandungan ibunya. Sama
juga dengan proses pendewasaan
spiritual, seseorang sering kali harus
mulai dengan dorongan yang kuat oleh
orang lain. Ikut persekutuan Jumat sore
dari terpaksa menjadi biasa. Mulanya
dimasukkan kelompok kecil, tiga
empat mahasiswa, membahas Firman
untuk memahami makna penyaliban
Kristus untuk penyelamatkan manusia.
Tujuan akhirnya adalah membuat
keputusan pribadi untuk menerima
Kristus sebagai Sang Penyelamat. Ini
adalah awal pendewasaan rohani
yang benar, yaitu lahir “baru”.
Segera setelah “lahir”, langsung dilatih
untuk membaca, menafsirkan dan
mengaplikasikan Firman Tuhan. Persis
seperti pesan Yesus, “dan ajarlah
mereka untuk melakukan apa yang
telah Kuperintahkan”. Ada cerita kawan
saya. Pembinanya, seorang misionari
Amerika, mendorong dia untuk
memulai setiap hari dengan “bersaatteduh”. Dia mengaku tidak bisa dan
mengatakan dia tidak tahu caranya.
Pembina rohaninya kemudian sepakat
untuk datang beberapa kali ke kosnya
jam lima pagi untuk mengajarinya.
Dia paham benar bahwa Firman itu
adalah makanan rohani. Tanpa Firman
tidak akan ada pertumbuhan.
Belajar Berkarya
Persekutuan ini swakelola.Pemimpinnya
sedang studi di Amerika. Jadi setiap
anggota mau-tidak-mau harus aktif
saling melayani. Saya tidak ada masalah
dengan sesekali melayani orang lain,
tetapi soal disiplin saya masih harus
banyak belajar. Saya lebih memilih
untuk santai dan tidak mau diatur
orang lain. Tetapi itu tidak berlangsung
lama. Komunitas persekutuanlah yang
berjasa. Saya dilatih datang sebelum
waktunya karena tugas baru saya adalah
menyapu lantai ruangan dan menggelar
tikar persekutuan. Saya belajar disiplin
dan setia, tanpa perlu penonton.
Mengikis motivasi untuk dipuji.
Lalu datanglah waktu promosi.
Sekarang saya mengurusi kabel dan
July 2014 Multiply
5
Features
atau suatu komunitas. Komunitas ibarat
sound system. Sambil sesekali terpaksa
“mempermainkan” gitar hanya dengan keluarga. Dalam keluargalah bayi-bayi
kunci-kunci terbatas untuk acara ibadah itu lahir dan dibesarkan. Bimbingan
para senior mulai berbuah. Saya makin
ketika pemain gitar tidak muncul.
bertumbuh dan berkembang secara
“Jabatan” berikutnya jadi pengurus
rohani. Saya jadi biasa merenungkan
perpustakaan. Sebelumnya saya harus
melatih orang lain melakukan pekerjaan Firman dan berdoa secara pribadi, biasa
untuk tidak dimengerti, biasa bekerja
yang akan saya tinggalkan. Selang
tanpa cari tanda jasa, biasa membina
beberapa bulan, soal datang lebih dini
yang lebih muda, persis seperti apa
dan pulang lebih lambat “rapopo”
yang dilakukan satu keluarga untuk
(tidak masalah). Sudah terlatih sejak
anggota-anggotanya. Dari
jadi penggulung tikar. Tapi
penikmat Alkitab, saya
sekarang latihannya
“Dari penikmat
dilatih mengolah dan
berbeda. Kalau dulu
Alkitab, saya dilatih
menyarikan kitab,
menghadapi tikar,
paragraf dan
sapu, kabel dan
mengolah dan menyarikan
ayat, menafsir
sound system,
kitab, paragraf dan ayat,
secara induktif,
sekarang
menafsir secara induktif, studi
studi karakter
belajar melayani
karakter
tokoh
Alkitab,
sampai
tokoh Alkitab,
orang. Perlu
akhirnya membuat bahan
sampai akhirnya
sabar. Petugas
membuat
perpusatakaan
sendiri kajian Alkitab untuk
bahan sendiri
itu mendaftar
kelompok kecil, sekaligus
kajian Alkitab
buku baru,
memimpinnya.”
untuk kelompok
memberi nomer sesuai
kecil, sekaligus
klasifikasi internasional,
memimpinnya. Semua itu ada
menyampulnya dan mencatat
pembimbingnya, yang tidak segan
seperti koperasi simpan pinjam,
untuk memeriksa perkembangan kita.
termasuk menagih buku yang sudah
lewat tanggal kembalinya. Tanpa
Di bawah bimbingan senior, saya
sadar tugas ini mengantar saya belajar
beberapa kali menerima mandat untuk
untuk membaca dan mencintai
menjadi anggota panitia ini dan itu,
buku-buku rohani. Pelayanan itu
menjadi ketua berbagai kegiatan,
akhirnya lebih bermanfaat bagi diri
menjadi pembawa berbagai acara dan
sendiri dari pada untuk orang lain.
memimpin sesi ibadah. Saya jadi terbiasa
menjalin relasi dengan para pembimbing
Pertumbuhan Rohani
rohani kami, kebanyakan para misionari.
Dalam Relasi
Melalui relasilah saya belajar tentang
karakter dan iman mereka. Tanpa
Tidak ada pertumbuhan rohani yang
terasa, saya juga belajar untuk hidup
terjadi tanpa keterlibatan orang lain,
6
Multiply July 2014
Features
di dalam sistem pemuridan yang
alamiah. Saya belajar berkarya di bawah
bimbingan dan teladan orang lain,
dan akhirnya bisa mengajar orang lain
untuk berkarya di bawah teladan saya.
Transformasi Hati
Persekutuan MDC “membuka gereja”.
Saya pikir saya tidak perlu terlibat.
Kalau hanya mau menikmati suasana
ibadah yang kontemporer (waktu itu
MDC memang menjadi pelopornya),
tidak akan ada yang melarang saya.
Apalagi saya merasa bebas memilih
gereja itu asyik sekali, dan tidak perlu
punya komitmen. Tetapi melalui
pergumulan yang intens kami putuskan
untuk bergabung. Karena saya sadar
kalau saya masih butuh belajar. Satu
hal yang belum sepenuhnya terlatih
dalam hidup saya, yaitu hidup di bawah
pimpinan dan otoritas orang lain. Saya
masih tidak suka diatur. Kekurangan
ini akan menjadi penghambat
pertumbuhan rohani berikutnya.
Bergabung gereja MDC saya pikir
akan sangat mudah, apalagi saya jadi
kenal Yerimia Rim, pemimpinnya.
Tidak jarang dia datang ke rumah,
jam berapa pun karena di rumah kami
selalu tersedia makanan siap santap.
Meja makan kami tidak pernah kosong
tetapi untuk menjadi anggota gereja
MDC (Making Disciples for Christ)
ternyata ada syaratnya, wajib ikut kelas
permuridan, bukan satu paket, tapi dua.
Tidak bisa ditawar! Saya pikir masuk
surga lebih mudah dari pada masuk
MDC (tentu ini bukan pandangan yang
benar). Sebenarnya program ini bukan
untuk gereja, tetapi lebih untuk kita.
Melihat bukunya (waktu itu masih
berjudul “Dasar Kekristenan” dan
“Hidup Berjemaat”), sempat saya
berpikir, saya bisa belajar sendiri.
Saya sudah biasa belajar mandiri. Tapi
hasil proses pemuridan sebelumnya
segera menyadarkan saya bahwa
kelas-kelas itu bukan untuk tambahan
pengetahuan saja. Tujuannya adalah
transformasi hati. Saya dan Linda ikut.
Istimewa sekali, pembimbing saya dua
orang sekaligus. Yang lebih istimewa
karena salah satunya adalah Pak
Daniel Sumitro, penatua. Saya tahu
Pak Daniel juga alumni persekutuan
mahasiswa yang sama ketika menjadi
mahasiswa. Itulah sebabnya saya
menjadi lebih menahan diri untuk tidak
melontarkan pertanyaan-pertanyaan
sulit sekedar hanya untuk memancing
debat. Saya belajar menempatkan
diri sebagai pembelajar. Yesus sendiri
mengatakan, “belajarlah kepadaKu, karena Aku lemah lembut dan
rendah hati”. Kelemahlembutan dan
kerendahan hati menjadi tujuan dari
July 2014 Multiply
7
Features
proses belajar kita kepada pribadi
Kristus. Makin kita bertumbuh,
makin kita menjadi seperti Dia.
Di dalam gereja lokal ini sekali lagi hidup
saya masuk diproses dan dimurnikan.
Bertumbuh dalam pelayanan dan
dimurnikan dalam kepribadian.
Features
Karena dia tahu siapa kita, tahu
kelemahan kita. Kalau hanya diajar
dengan “mulut” saja, pasti tidak akan
berhasil. Kita harus menunjukkan
dulu teladan kita. Harus menunjukkan
bahwa proses transformasi ini memang
benar terjadi, dan bukan imitasi.
Tidak mudah bukan berarti tidak bisa.
Saya menghidupi proses pemuridan
dalam rumah tangga sendiri secara
Secara fisik seorang yang sudah dewasa wajar-wajar saja. Tidak ada sesi-sesi
adalah seseorang yang bisa melahirkan
pelajaran khusus, hanya testimoni dan
anak. Karena anak-anak tidak bisa punya keteladanan. Saya pikir hanya karena
anak. Dan secara jiwa, dewasa artinya
karya Roh Kudus, Linda menjadi makin
mampu membesarkan anak. Proses
dewasa rohani dan karakternya. Ada
pemuridan tidak berhenti dalam diri
transformasi yang luar biasa. Temansendiri. Ada siklus yang harus berputar.
teman masa kecilnya terkejut luar
Dimuridkan untuk memuridkan.
biasa. Mereka bertanya-tanya apa
yang sudah terjadi. Imannya berakar
Posisi kepemimpinan membuat saya
dalam, kemampuannya mengupas
punya kesempatan untuk punya
Firman sekarang menjadi insprirasi
murid. Tetapi salah satu murid saya
saya, doanya dan keteladanannya bagi
yang paling “susah”, sekaligus yang
anak-anak kami tidak pernah saya
paling berhasil adalah istri saya sendiri.
bayangkan sebelumnya. Dalam hati
Tingkat kesulitan memuridkan istri
saya sempat bergumam, “kalau pun
sendiri adalah tingkat yang tertinggi.
saya mati muda, anak-anak sudah
memiliki pembimbing rohani yang
mumpuni.” Saya diijinkan TUHAN
untuk memetik buah-buah pemuridan
saya. Secara rohani ini adalah upah
yang sangat besar bagi hidup saya.
Makna Dewasa
Memuridkan Bersama Istri
Sekarang tiba saatnya untuk berbagi.
Kami ditantang untuk melayani
bersama-sama sebagai suamiistri. Mulanya hanya gara-gara
membantu pasangan misionaris
menerjemahkan bahan pembelajaran
8
Multiply July 2014
tentang keluarga. Disusul menjadi
penerjemah mimbar pasangan pengajar
keluarga dari Amerika. Saat itu kami
belum bergabung dengan MDC.
Setelah kami bergabung, Pak Yerimia
Rim meminta saya untuk memulai
pelayanan keluarga. Saya tidak tahu
dari mana dia tahu kalau ini sudah
menjadi keinginan saya sejak belia.
Saya yakin dia pun tidak tahu bahwa
melalui pengalaman saya membantu
para misionaris dalam misi mereka,
kami berdua belajar prinsip-prinsip
keberhasilan keluarga dari Alkitab
langsung dari para pakarnya. Tetapi
tidak akan cukup halaman-halaman
ini untuk mengisahkan sulitnya
menyatukan hati dan pikiran untuk
melayani besama. Kami harus bisa
bicara di depan umum tentang satu
tema yang dilihat dari sudut pandang
masing-masing. Believe me, it’s not
easy. Proses lagi. Belajar lagi. Belajar
untuk tidak mempertahankan atau
memaksakan pendapat saya seolaholah itu yang paling benar. Belajar
untuk rendah hati dan lemah lembut.
Akhirnya, sekarang kami bisa. Karena
yang kami bagikan bukan teori tetapi
testimoni dari kehidupan sehari-hari.
Berdua dan bersama-sama pemimpin
lainnya, kami memuridkan pasanganpasangan muda dalam konseling prapernikahan. Melalu sejumlah sesi yang
dijalani bersama kami menjadi kenal dan
memiliki akses ke dalam hidup mereka
untuk membantunya bertumbuh secara
rohani. Pemuridan terus bergulir.
Dari Terang Gereja
Menjadi Terang Dunia
Ladang pelayanan saya menjadi
lebih luas. Mimbar saya menjadi
lebih fleksibel, bisa dimana saja. Saya
membawa proses pemuridan ini ke
dalam dunia saya. Dalam kesibukan
saya sebagai dokter, saya bertemu
beberapa dokter yang lebih muda dari
saya untuk dimuridkan. Tanpa perlu buat
janji, kami sudah secara rutin bertemu
dalam rangka pekerjaan. Bukankah
ini suatu kesempatan yang baik untuk
memuridkan? Mereka belajar untuk
membangun keluarga dan mendidik
anak-anak sesuai dengan tuntunan
Alkitab melaui testimoni dan arahan
saya. Prosesnya jauh lebih alamiah dari
proses pemuridan di gereja karena
sebelumnya memang sudah ada
“trust” – kepercayaan. Sangat kasual
dan tidak kaku. Dijembatani obrolan
santai di tengah-tengah kerja bareng.
Lain halnya dengan Linda. Di selasela aktifitasnya berolahraga, di
antara treadmill dan peluh, dia
menjalin relasi dengan perempuanperempuan muda yang aktif bertanya.
Mereka rindu belajar bagaimana
berkeluarga. Kalau semua itu karya
Roh Kudus, hasilnya akan luar
biasa. Pemuridan terus bergulir.
Selamat dimuridkan dan memuridkan.
Pilih salah satu atau dua-duanya.
Seperti kami mengatakan, “Belajarlah
kepada kami, bagaimana kami
belajar kepada Kristus.” Menantang,
tetapi hasilnya mencengangkan!■
July 2014 Multiply
9
Community
Community
CONTACTGROUP
Dharmahusada
Sundoro / Lidya
031 7051 7817
Tengah
Bingnarto
089 9331 1301,
031 6041 1000
CONTACT (Covenant in Action) by KESAN:
1. Mengingatkan kita tentang nilai dasar GKPB yaitu Covenant
Relationship (hubungan terikat janji), sehingga pemuridan yang
akan kita lakukan bukanlah sekedar sebuah program melainkan
sebuah relasi yang bertumbuh – Discipleship is relationship
Rabu
Pk.19.30
2. Action, mengingatkan kita bahwa essensi kelompok pemuridan
bukanlah hanya memikirkan ke dalam saja, melainkan menjangkau
keluar. Seorang murid sejati adalah seorang murid yang selalu ingin
memuridkan orang lain – True disciple is producing disciples
Hari & Waktu
CONTACT
Pemimpin
Selasa
Pk.19.00
Babatan Pratama
Johanes
Soenarto
081 6518 155
WR Supratman
Haryono
(Penilik)
081 2324 8002
Magersari Indah
Kartono
081 2163 65013
Utara
Rahmat
031 3520 242,
081 6503 044
Setiawan
Timur 1
Rabu
Pk.19.00
Song Gunawan
031 7216 1999,
081 2326 1483
Septi Alfida
Timur 3
10
Multiply July 2014
Kamis
Pk.19.00
081 1310 492
031 7722 3867
081 3287 76497
Khong Wai Ang
081 7320 890
Dhing Dhing
085 6304 6102
Ester Setiawati
081 1348 870
031 7038 8729
Umbarwati
082 3312 18889
Widjatmiko
081 3574 27138
Handreas
031 7060 6668,
081 1311 340
Swandayani
Telephone
Handoko
Selatan
Laniwati
Gitajaya
Kamis
Pk.19.30
Jumat
Pk.19.00
081 6508 432
Raya Satelit Indah
Manisen
031 7313 086
Indragiri
Pieter Pitojo
031 7060 7431
Graha Family
Budi Santosa
Karunia
031 7057 0601
Graha Familly
Welem
081 3599 00563
Manukan
Dominikus
082 1393 92706
Manukan
Teguh
081 3322 91792
Manukan
Lie Djing
085 39576 9999
Citraland Berea 1
Hoesen
081 1315 221
Citraland
Dodi Kuswardi
081 1309 165
Balong
Cangkring II
Yohanes
Sunarto
087 8565 56805
Permata Meri
Hery Susanto
088 1957 5194
Putat Gede
Selatan
Minto (Penilik)
031 7131 1562
Raya Kupang
Baru
Joseph
Indraradji
031 7098 4539
Graha Family
Stefanus &
Audrey
081 7334 936
Graha Family
Naga & Susan
081 1308 188
July 2014 Multiply
P
11
Community
Community
Gubeng Kertajaya
Jumat
Pk.19.00
Jumat
Pk.19.30
12
Hong
031 7718 8785
Immanuel
Wongsonegoro
081 1332 761,
088 8503 8373
Simo Gunung
Kramat Timur
Dr Ruthie
081 3621 80644
Jeffry Sudarta
081 6545 3699,
031 7771 963
Esther
081 8326 717
Kendangsari
Lip Khun
081 8325 672
Tenggilis Utara
Siauw Wei
081 2357 2121
Griya Sedati
Indah
Malumbot
081 2316 28577
Kutisari Selatan
Rocky
081 5506 5065
Kutisari Selatan
Whenas
081 7038 65777
P
Rungkut Mapan
Anton Markus
081 3305 22808
P
P
Barat
Vincent
031 7112 0758, P
081 3307 01789
Enrica
081 3314 12970
Raya Menganti
Wiyung
Jack
082 2320 70159 K
Villa Bukit Indah
Mulyono Sucitro
081 1306 068
Villa Valensia
Haryo & Sylvi
081 5531 22523 K
Villa Sentra Raya
Iwan Mulyono
031 7059 0021
Graha Family
Ristyowati
081 2357 2092
Graha Family
Johanes Lianto
081 2303 8188
K
Wilayah Tarik
(Kel Anisia)
John B Nome
081 5535 33648
Dian Istana
Sonny DLO
(Penilik)
081 7032 98779 K
Wonokupang
Megawati
081 3314 51389
Bukit Darmo Golf
Windra
081 1377 478
Citra Harmoni
James H
081 5540 96262
Kupang Baru
Djuwita Tjokro
081 2354 2598
Pondok Jati
Tan Thjoen San
031 7003 0713
Apt. Puncak
Permai
Youth Krian
Michkel NW
031 9210 1560
Novita Setiawaty
081 2357 7392
P
Remaja Krian
Nining
081 3306 89600
Woodland
Regency
Selwyn & Vivi
081 2170 0918
P
Sabtu
Pk.16.30
Waterplace
Dela Hunara
081 3333 33304
Citraland
Johanes Andries
081 3320 00488
Remaja Manukan
Tabitha
081 9350 17040
Citraland
Lukas Djunanto
081 1344 8090
Minggu
Pk.10.00
Citraland
Richno
081 9388 87728 I
Minggu
Pk.10.30
Remaja
Mojokerto
Renny S
081 5531 12681
Putat Gede
Selatan
Wendy
081 3307 15525 I
Putat Gede
Selatan
Arief
Timur 2
K
P
I
081 2234 59780 I
Putat Gede
Selatan
Ryan
081 1320 771
I
Putat Gede
Selatan
Yudi
081 7319 834
I
Multiply July 2014
Jumat
Pk.19.30
CONTACT IMAGE
P
CONTACT Profesional Muda
Surabaya Barat
K
CONTACT Keluarga Muda
Surabaya Timur
Manukan
Surabaya Selatan
Krian
Surabaya Pusat
Mojokerto
P
I
Penilik Selatan:
Soecipto Koesno (081 2357 2121)
Penilik Barat:
Daniel & Linda (081 8598 056)
Antowibowo (081 1321 680)
Budi Yeni (081 6511 231)
Juliana (081 1335 527)
Peter B. Hermanto (081 1348 895)
July 2014 Multiply
13
Community
Community
TESTIMONIAL FROM CONTACT LEADERS:
Making
Disciples
Conference
5-7 June 2014
“
Inti dari pertemuan Making
Disciples Conference adalah
setiap kita yang sudah
percaya dan menerima
Tuhan Yesus sebagi juru
selamat, maka kita
adalah utusan /
pemegang mandat untuk
memuridkan orang lain.
Jika saya analogikan bila
Anda terjatuh di sebuah
kolam yang penuh
dengan buaya dan anda
sudah siap diterkam oleh
buaya dan tiba-tiba anda
ditarik oleh seseorang
14
Multiply July 2014
dan diselamatkan. Apa yang
Anda akan lakukan jika itu adalah
keluarga Anda, sahabat ataupun
barangkali orang yg belum Anda
kenal. Apakah hati nurani anda
ingin menyelamatkan mereka
dari bahaya? Sama dengan
pemuridan, pemuridan
adalah misi Allah,
kita adalah alat-Nya
untuk menghadirkan
keselamatan bagi
orang lain.
”
-Johannes Andries
“
Making Disciples
Conference yang
kami ikuti sangat
memberkati,
memberikan dorongan
dan pencerahan
bahwa pemuridan
tidak serumit
seperti yang kami
pikirkan sebelumnya.
Pemuridan bukanlah
sebuah program
gereja tetapi sebuah
panggilan bagi setiap
orang percaya untuk
membangun relasi
dengan Tuhan, dengan
orang yang terhilang
dan dengan sesama
orang percaya.
-Peter Hermanto
“
Pandangan baru tentang penjangkauan
dan penginjilan dari para hamba Tuhan yang
kompeten dan diurapi Tuhan. Saya sangat diberkati
dan ingin membagikan ke yang lain untuk memberkati.
Mungkin ada perubahan “liturgi” di CONTACT, but it is
okay. Life is about changes for betterment and His glory.
”
-Teguh Purnawi
“
”
Setelah mengikuti
seminar Making
Disciples Conference,
saya semakin yakin
pelayanan saya selama
ini di pemuridan dan
contact adalah tepat.
Melalui conference ini
saya diingatkan apa
yang paling penting
dari seorang pengikut
-Selwyn Ali
Kristus bukanlah membuat gereja lebih
memandang
setiap orang di sekitar kita
berharga di mata Tuhan
dan semua patut mendapat
keselamatan. Sekarang melalui
besar, melainkan
kacamata yang baru ini maka saya bisa
memiliki value yang begitu besar dan
menjadi lebih semangat dalam pelayanan
yang Tuhan percayakan saat ini.
”
July 2014 Multiply
15
Event
Event
MAKING DISCIPLES
FOR CHRIST
Oleh: Haryono Cokro
P
uji Tuhan serangkaian acara ulang
tahun gereja GKPB Masa Depan
Cerah Surabaya yang diselenggarakan
tanggal 5-7 Juni 2014 lalu, berlangsung
dengan lancar dan baik. Animo pendaftar
begitu besar sehingga panitia harus menutup
pendaftaran lebih awal. Tercatat sedikitnya
650 peserta, telah ikut berpartisipasi dalam
acara ini, baik dari jemaat lokal MDC Surabaya,
dan teman-teman dari GKPB Nasional,
gereja-gereja di Surabaya, dan luar kota.
Acara dimulai dengan ibadah syukur
tanggal 5 Juni 2014 jam 19.00 dengan
pembicara Ps.Kong Hee. Dilanjutkan dengan
seminar pemuridan pada tanggal 6-7 Juni
2014, dengan pembicara dari Victory Church,
Philippines, antara lain, Ps. Joey Bonifacio,
Ps. Ariel Marquez, dan Ps. Sonny Oaman.
Faby turut membuat suasana
seminar menjadi semakin asyik.
Dengan bekal seminar ini, buku
materi dan rekaman seminar
dalam bentuk USB flash disk, para
peserta dapat membawa semangat
pemuridan ke tempat masingmasing dan mengaplikasikan
ke lingkungan mereka.
Bersama dengan ini, GKPB
Masa Depan Cerah Surabaya
dan panitia Making Disciples
Conference mengucapkan
banyak terima kasih atas semua
partisipasi jemaat, peserta dan
para donatur yang berkenan
turut mensukseskan acara ini.
Tuhan Yesus memberkati.■
Suasana seminar jauh dari kesan bosan. Materi
yang dibawakan sangatlah menarik dan animo
peserta begitu besar. Selain itu, dimeriahkan
juga dengan kejutan-kejutan doorprize, dance
performance oleh Exquisite, vocal performance
oleh IVO, IMAGE band, dan Danny Raditya.
Kelucuan stand-up comedy oleh Charles dan
16
Multiply July 2014
July 2014 Multiply
17
Event
Event
“...apapun yang anda lakukan, kalau itu bukan
gaya hidup anda, itu tidak akan bertahan lama.”
menceritakan Injil ke saya, namun saya
belum menerima Yesus saat itu.
Dalam beberapa kesempatan ada banyak
orang yang membagikan Injil itu pada
saya, dan saat itulah saya menerima
Tuhan Yesus dan menjadi Kristen.
GAYA HIDUP YANG
BERDAMPAK
Wawancara eksklusif bersama Ps. Joey Bonifacio
Kapan anda lahir baru?
Saya bertobat dan diselamatkan
pada 1984. Saya waktu itu sedang
merasa kosong, hampa, sangat
merindukan sesuatu yang membawa
perubahan dalam hidup saya. Saya
18
Multiply July 2014
saat itu sangat tidak bahagia, tidak
sehat, istri saya juga tidak bahagia.
Nenek saya memperoleh keselamatan
pada waktu beliau berusia sekitar
77 tahun, saat itu tahun 1979
dan beliau lah yang pertama kali
Saya ke gereja, tapi saya dimuridkan oleh
beberapa orang. Orang pertama yang
memuridkan saya adalah sepupu saya,
seorang pengacara. Dia mengajari saya
kebenaran injil. Orang kedua adalah salah
satu pegawai saya, dia mengajarkan saya
pentingnya gereja. Tapi pemuridan yang
lebih progresif yang terjadi pada diri saya
adalah setelah saya bertemu dengan
Pastor Steve Murrell. Dia yang menjelaskan
apa artinya mempunyai hubungan
dengan Tuhan, apa artinya menjadi
murid Tuhan, apa artinya mengikuti
Tuhan dan apa artinya melakukan
pelayanan misi. Walaupun pada saat itu
saya adalah seorang pengusaha, dan
belum terlibat dalam pelayanan gereja.
Siapa murid pertama anda?
Murid pertama saya adalah keluarga saya.
Istri saya, anak-anak saya. Mereka adalah
murid-murid pertama saya. Di gereja, saya
punya kelompok kecil yang masih saya
jumpai secara rutin. Mereka orang dari
berbagai kalangan, ada yang dari dunia
medis, pengusaha, dan juga pendeta.
Ada banyak orang dari berbagai kalangan
yang saya temui secara berkala dalam
kelompok kecil untuk melakukan
pemuridan dan menjalin relasi.
Apa saran anda untuk
jemaat kami, tentang
bagaimana memuridkan
dan mengapa pemuridan
itu harus dilakukan?
Apapun yang anda lakukan jika itu bukan
menjadi gaya hidup anda, itu tidak akan
membawa dampak. Saran saya, apapun
yang anda lakukan, kalau itu bukan gaya
hidup anda, itu tidak akan bertahan lama.
Apapun yang anda lakukan; membaca
alkitab, berdoa, pemuridan, berolahraga,
berdiet, harus menjadi gaya hidup. Gaya
hidup adalah sesuatu yang anda junjung
tinggi. Sesuatu yang anda nikmati.
Sesuatu yang anda prioritaskan. Sesuatu
yang ingin anda lakukan dengan sangat
baik. Karena kalau itu bukan sesuatu
yang anda junjung tinggi, nikmati dan
prioritaskan, itu tidak akan bertahan
lama. Hanya sementara saja sifatnya.■
Oleh: Ps Lydia CSES; Ps. Gunawan
Iskandar; Penerjemah: Fonnie Murthie
Saya punya kelompok kecil
beranggotakan 4 pendeta yang saya
muridkan, dan ada juga orang-orang
muda yang mendedikasikan diri untuk
pelayanan penginjilan di kampus.
July 2014 Multiply
19
Event
Event
Kapan anda lahir baru?
“...saya menyadari
bahwa kerohanian
saya, kebaikan
saya, tidak akan
bisa membawa
saya ke surga.”
Saya lahir baru di usia18 tahun,
waktu itu saya seorang mahasiswa
di De La Salle University, Manila.
Suatu hari saya diundang ke sebuah
seminar dan pada awalnya saya tidak
tahu bahwa itu adalah sebuah seminar
pengajaran Injil. Yang berkotbah
pada waktu itu adalah Pastor Steve
Murrell, dan saat altar call saya maju
dan memberikan diri untuk Tuhan.
Sebagai siswa berusia 18 tahun, saya
tidak mengerti apa arti dari tindakan
saya itu. Hal itu adalah sesuatu yang
baru bagi saya, apalagi saya dibesarkan
dan dididik secara Katolik. Saya merasa
saya sudah cukup rohani, melayani
Tuhan, anak baik dan saya tidak berpikir
ada yang perlu diubah dari diri saya.
MEMBANTU ORANG
LAIN MENEMUKAN
TUHAN DAN
BERTUMBUH
BERSAMA
Wawancara eksklusif bersama Ps. Ariel Marquez
20
Multiply July 2014
Tapi pada saat saya menangkap dengan
jelas pemahaman baru dari apa yang
disampaikan melalui Injil – apa yang
Tuhan Yesus telah lakukan untuk saya
di kayu salib- saya menyadari bahwa
kerohanian saya, kebaikan saya, tidak
akan bisa membawa saya ke surga. Saya
juga menyadari apa yang dikatakan dalam
Alkitab: kerohanian kita seperti kain kotor,
sebaik apapun kita berusaha tapi kita
tetap berdosa dan kotor. Hanya darah
Yesus saja yang bisa menyucikan saya.
Jadi siapa yang sudah
memuridkan anda?
Pastor Steve Murrell adalah orang pertama
yang duduk dan menjelaskan pada saya
apa arti keputusan saya merespon altar
call. Pada waktu itu Pastor Steve Murrell
adalah seorang pendeta yang masih belia,
sekitar 25-27 tahun usianya waktu itu.
Tetapi setelah itu, bukan Pastor Steve
Murrell lagi yang memuridkan saya namun
seorang teman sekolah, bukan pendeta
dan bukan pekerja di gereja. Dia yang
sering membahas dan memberi penjelasan
pada saya. Dia membagikan apa yang
telah dia pelajari, menceritakan kesaksian,
membantu saya dalam perjalanan dengan
Tuhan. Dia adalah orang biasa, mahasiswa
seperti saya dan bukan pendeta. Dia
mengajari saya melakukan saat teduh,
dia juga mengajari saya bagaimana
menjadi anggota sebuah kelompok kecil.
Dia mengajarkan bagaimana bertindak
sebagai laki-laki sejati, membuat
keputusan dengan mempertahankan
kebenaran, tidak kompromi dengan
hal-hal yang tidak benar di lingkungan
sekolah pada saat itu, bagaimana
mendapatkan nilai pelajaran yang baik.
Ada juga beberapa orang lain yang
membantu saya, orang biasa dan
bukan pengurus gereja, yang berbicara
dalam hidup saya. Orang-orang inilah
yang telah membantu membentuk dan
melengkapi saya sehingga menjadi
seorang pendeta seperti sekarang
ini. Saya rasa itu semua menjadi
semacam investasi dalam hidup saya.
Saya ingat pernyataan seorang
pendeta kami; "Selama kamu berada
satu langkah di depan, kamu sudah
bisa memuridkan orang lain."
Jadi kita tidak harus bergantung pada
pendeta untuk mulai pemuridan.
Apabila kita sudah berjalan dengan
Tuhan selama 1 minggu, 2 minggu, 1
bulan atau 3 bulan, misalnya, kita sudah
bisa membantu membawa orang lain
bertumbuh bersama dalam Tuhan.
Itu juga yang terjadi pada saya dan
saudara laki-laki saya. Saya bertobat dan
memperoleh keselamatan pada tanggal
25 Juli 1986, dan saudara laki-laki
saya, Bernard, diselamatkan 1 minggu
sesudah saya mengajaknya ke gereja.
Saya membawa dan membantu dia
dalam jalannya dengan Tuhan. Jadi
sementara saya dimuridkan oleh teman
sekolah saya, hampir pada saat yang
July 2014 Multiply
21
Event
sama saya juga membantu saudara
saya sendiri dalam perjalanannya
dengan Tuhan. Walaupun saya petobat
baru, masih muda dari segi usia dan
pengenalan dengan Tuhan, tapi saya
bisa membantu orang lain menemukan
Tuhan dan bertumbuh bersama.
Saya bisa memuridkan padahal saya
tidak berlatih, tidak belajar secara
khusus di sekolah tertentu.
Tentu tidak mudah ya,
memuridkan saudara sendiri?
Ya tentu saja, karena kita begitu
mengenal satu sama lain. Tapi pelanpelan kami mulai melihat adanya
perubahan dari diri kami masing-masing,
dan hal tersebut membuat kita mulai
lebih menghargai satu sama lain.
Sekarang ini berapa orang
yang anda muridkan?
Saat ini saya memuridkan beberapa
pendeta. Ada juga beberapa pengusaha,
sekitar 12 orang. Sebenarnya jumlahnya
tidak harus selalu 12, bisa lebih juga.
Mereka adalah pengusaha di gereja
kami, ada sebagian jemaat baru
dan ada yang sudah lama juga.
Saya membagi mereka dalam 2 kelompok.
Orang yang memimpin murid-murid
dan yang memimpin kelompok mereka
sendiri. Dan ada jemaat baru yang belum
memimpin kelompok, tapi saya harap
dalam waktu dekat mereka akan mulai
memuridkan kelompok mereka sendiri.
Saya memuridkan pendeta-pendeta
karena itu adalah bagian dari
tanggung jawab saya, memperhatikan
bagaimana hidup mereka, keluarga
dan pernikahan mereka, anak-anak
mereka. Dan bagi para pengusaha
saya ingin membantu mereka supaya
mereka bisa berjalan dalam kebenaran
dalam bisnis yang mereka kerjakan.
22
Multiply July 2014
Event
“...selama kamu berada satu
langkah di depan, kamu sudah
bisa memuridkan orang lain. ”
Satu hal lagi. Bisakah anda
memberi masukan sederhana
yang dapat memotivasi
kami, bahwa pemuridan
itu relatif mudah dan
mengapa harus dilakukan?
MENCARI
JIWA YANG
HILANG
Wawancara eksklusif bersama
Ps. Sonny Oaman
Dimulai dengan pemahaman bahwa Tuhan
Yesus sendiri telah memberikan amanat /
perintah kepada kita semua untuk pergi
dan menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Memang akan sulit bagi kita untuk
patuh melaksanakan suatu perintah,
apabila kita tidak paham motivasi
/ tujuan di balik perintah itu.
Menurut saya motivasi utama Tuhan
memberikan amanat itu adalah karena
Dia yang telah lebih dulu mengasihi kita.
Waktu Tuhan, mengutus anak-Nya ke
dunia untuk memuridkan manusia – Dia
menjadikan diri-Nya sama dengan kita.
Dia duduk bersama, makan, membangun
hubungan dan membagikan hidup dengan
kita. Melihat itu saya menyadari bahwa
pemuridan tidak sulit dan bisa dilakukan.
Karena pemuridan adalah tentang
hubungan, memberikan apa yang kita
miliki dan belajar mengasihi orang lain.
Pada saat kita menyadari kita telah lebih
dulu menerima kasih Tuhan, akan lebih
mudah bagi kita untuk mampu mengasihi
orang lain. Kalau tidak ada relasi seperti
ini dengan Tuhan, maka akan sangat sulit
bagi kita untuk mengasihi orang lain.
“...Tuhan, saya
tidak tahu apa
yang harus
dilakukan dan
saya tidak
melihat firmanMu mengubah
hidup saya,
tapi saya mau
memberikan
hidupku
pada-Mu.”
Jadi kata kuncinya adalah
relasi dan kasih Tuhan?
Ya, benar sekali.■
Oleh: Ps Lydia CSES; Ps. Gunawan
Iskandar; Penerjemah: Fonnie Murthie
July 2014 Multiply
23
Event
Kapan anda lahir baru?
Saya pertama mengenal Tuhan,
waktu saya berusia 22 tahun,
pada tanggal 13 Mei 1984
Seorang teman saya sedang dalam
kesulitan pada waktu itu, dan dia
mengajak saya untuk menemani dia ke
gereja saudara saya. Saya waktu itu masih
pecandu obat bius, saya bilang padanya,
oke asalkan dia juga mau mencoba obat
terlarang. Jadi kita ke gereja, dan saya
masih dalam pengaruh obat pada saat itu.
Hal pertama yang menarik perhatian
saya adalah instrument musiknya. Saya
dulu adalah pemain band, saya main
bass, dan saya terpesona waktu itu,
karena baru kali itu saya mengetahui
ada instrument musik seperti itu dalam
gereja. Karena dari apa yang saya tahu
pada saat itu, biasanya cuma organ
dan paduan suara saja. Saat pujian dan
penyembahan, saya melihat orang-orang
menyanyi, bertepuk tangan, melompat
dengan penuh kegembiraan dan senyum
di wajah mereka. Saya merasa ini sesuatu
yang berbeda. Saya masih ingat kotbah
pertama yang saya dengar pada saat itu,
berbicara tentang 4 sifat Allah, bagaimana
Dia telah sangat sabar terhadap saya,
dan saya paham dan menangkap pesan
dari kotbah tersebut karena saya yakin
Tuhan membuka hati saya. Saya menerima
Tuhan, saya merespon altar call, dan saat
itu pertama kalinya saya menyaksikan
orang dipenuhi dengan Roh Kudus.
Saya tidak mengerti pada saat itu, dan
saya juga tidak menyangka apa yang
bisa terjadi pada saya karena kuasa Roh
Kudus. Tiba-tiba saya tersadar, saya
sedang terbaring dan menangis. Dan
setelah itu, Tuhan mengubah hati saya.
Dia tahu bahwa pergaulan saya,
teman-teman saya, mempunyai
efek besar bagi hidup saya. Tuhan
mengeluarkan itu dari hidup saya.
24
Multiply July 2014
Event
Sehingga jadwal saya akhirnya adalah
sekolah, gereja dan pulang ke rumah.
Saya kehilangan keinginan untuk kumpul
lagi dengan teman-teman saya. Begitu
saja. Tanpa pergumulan. Saya tidak tahu
mengapa, tapi saya tidak menginginkan
lagi pergaulan itu. Dengan cepat saya
mulai meninggalkan obat terlarang, lalu
minuman keras dan terakhir rokok. Tuhan
memproses saya secara bertahap. Lalu Dia
menggantikan keinginan saya yang buruk
di masa lalu dengan kerinduan baru.
Saya memasuki dunia pelayanan dengan
kedewasaan baru. Saya melayani di
bidang musik, melayani sebagai guru,
melayani dalam penginjilan, hampir di
semua pelayanan karena saya benarbenar haus akan Tuhan. Rasa syukur saya
nyatakan melalui pelayanan saya. Sampai
akhirnya saya menemukan apa yang
saya paling sukai, apa yang paling saya
nikmati dan itu pelayanan sebagai guru.
Saya yakin ada yang
membantu anda,
memuridkan anda?
Sejujurnya pada saat itu tidak ada orang
yang mau memuridkan saya secara
pribadi. Bisa saya katakan karena anugrah
Tuhan. Pada saat itu pemuridan dilakukan
berbeda dengan yang sekarang dilakukan.
Saya bertobat bukan di Victory Church,
saya di Maranatha Campus Ministry pada
tahun 1984. Saya pergi ke pendalaman
Alkitab, dan saya banyak termotivasi
dari saudara laki-laki saya dari cara dia
mempelajari Alkitab. Saya pikir saudara
saya itu seharusnya yang menjadi
pendeta dan bukan saya. Saya begitu
haus akan Tuhan, dan saya begitu saja
meninggalkan kehidupan lama saya.
Sampai pada waktu saya bergabung
dengan Victory Church barulah saya
mulai merasakan dan mengalami,
ada orang yang benar-benar datang
“Tuhan menyelamatkan saya, untuk
menggunakan saya untuk menjangkau
orang lain, dan jalan bersama mereka, dalam
perjalanan (journey) bersama Tuhan”
dan berjalan bersama saya, dalam
perjalanan ini. Orang itu adalah Pastor
Ray Cortese, pendeta pertama saya di
Victory Church, mentor pertama, yang
memuridkan saya di Victory Church.
Sekarang anda sangat
aktif dalam pemuridan?
Ya, dalam segala hal yang saya lakukan,
saya akan melihatnya dalam konteks
pemuridan. Apabila saya berbicara dengan
orang, seperti yang dikatakan Pastor Joey
Bonifacio, slow is fast (pelan itu cepat),
saya mulai membangun relasi. Saya mulai
menaruh perhatian pada hubungan
itu, pada orang tersebut sampai saya
memenangkan kepercayaannya, dan lalu
saya memuridkan dia secara pribadi.
Berapa kelompok yang
sedang anda muridkan?
Saya punya dua kelompok yang
beranggotakan pemimpin di Victory. Saya
tidak menangani kelompok kecil untuk
jemaat baru, tapi saya selalu melakukan
one to one (pemuridan secara pribadi ).
Bisakah anda memberikan
saran yang memotivasi
bahwa pemuridan itu mudah
dan harus dilakukan?
Saya tidak ingin melihat pemuridan
sebagai suatu program, struktur atau
sistem. Pemuridan adalah sebuah pesan,
karena Tuhan yang mengatakannya. Saya
yakin Tuhan menyelamatkan saya bukan
hanya supaya saya bisa ke Surga. Tuhan
menyelamatkan saya, untuk menggunakan
saya untuk menjangkau orang lain, dan
jalan bersama mereka, dalam perjalanan
(journey) bersama Tuhan. Mengapa
pemuridan itu mudah? karena kita adalah
manusia yang suka berelasi. Saya suka
berada bersama orang lain, saya suka
bisa menceritakan tentang Tuhan kapan
saja saya mempunyai kesempatan.■
Oleh: Ps Lydia CSES; Ps. Gunawan
Iskandar; Penerjemah: Fonnie Murthie
Saya memastikan saya tidak kehilangan
keinginan untuk mencari jiwa yang
hilang. Jadi meskipun saya hanya
menangani kelompok pemimpin dan
tidak menangani kelompok jemaat
baru, namun setiap minggu setelah
menyelesaikan sesi saya, saya tetap
melakukan pemuridan pribadi saya.
July 2014 Multiply
25
Fresh - Healthy
Fresh - Healthy
Latihan Cardio Berbahaya?!
Oleh: Ivan J Kuswardi (International Certified Personal Trainer, Celebrity
Fitness Master Coach, TEAM MAGNUM Nutraceuticals Indonesia)
B
anyak orang berpikir bahwa
latihan cardio (berlari, bersepeda,
berenang, dll) merupakan cara
yang efektif untuk menurunkan
berat badan dan meningkatkan
kesehatan pada tubuh. Tetapi hal
ini justru bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada saat ini. Saya
mendapati banyak orang yang setiap
hari pergi ke gym, untuk berlari di atas
treadmill, bersepeda, dan mengikuti
26
Multiply July 2014
kelas aerobik, tetapi tidak terlihat
perubahan bentuk tubuh mereka. Apa
yang salah dengan latihan cardio?
Setiap orang yang mengenal saya,
tahu pasti bahwa saya merupakan
salah satu trainer yang tidak
menganjurkan klien saya untuk
membuang waktunya untuk berlari
dan bersepeda. Alasan sederhana
yang saya berikan kepada semua
orang yang bertanya kepada saya
tentang hal ini adalah cardio itu
MEMBOSANKAN. Apakah Anda
yakin untuk menghabiskan waktu
anda untuk datang ke gym, melihat
pemandangan yang sama berlari di
atas treadmill, menghabiskan waktu
beberapa jam setiap minggunya
tanpa mendapatkan hasil?! Berlatih
angkat beban dan mengatur pola
makan yang tepat merupakan cara
yang efektif untuk memperbaiki
komposisi tubuh Anda (kadar
lemak, tulang, otot, dan air). Cardio
merupakan tambahan dari program
latihan dan bukan merupakan latihan
utama yang harus dilakukan.
pada latihan ketahanan jangka
panjang seperti marathon, triathlons
dan lain-lain. Banyak atlit yang
melakukan latihan cardio jangka
panjang (berlebihan) justru didapati
meninggal karena kerusakan pada
sistem cardiovascular seperti, gagal
jantung, Arrhythmia (problem pada
ritme detak jantung yang berakibat
darah tidak dapat dialirkan dengan
baik ke tubuh), pembengkakan pada
jantung, dll. Fakta menunjukkan
bahwa latihan cardio dalam jangka
waktu yang lama dapat berakibat
fatal pada sistem pernafasan (alihalih ingin memperkuat, latihan cardio
bisa merusak sistem pernafasan)
Berikut ini merupakan dua
dampak negatif dari latihan
cardio yang berlebihan
2. Meningkatkan Cortisol
1. Rusaknya Sistem Cardiovascular
Banyak studi telah membuktikan
bahwa latihan cardio yang berlebihan
akan mengakibatkan kerusakan pada
jantung. Studi tersebut berfokus
Latihan cardio dengan jangka
waktu yang lama membuat tubuh
mengalami stress dan menghasilkan
hormon cortisol. Seperti yang
saya tulis pada edisi april, cortisol
menghambat pertumbuhan otot dan
menghambat metabolisme tubuh
yang mengakibatkan tubuh lebih
“Cardio merupakan tambahan dari program latihan dan
bukan merupakan latihan utama yang harus dilakukan.”
July 2014 Multiply
27
Fresh - Music
cepat menimbun lemak. Oleh karena
itu, meningkatnya cortisol memberi
dampak negatif bagi kesehatan tubuh
kita dan dalam proses pencapaian
berat badan ideal. Manusia
merupakan "makhluk hormon",
dimana hampir semua proses
mekanisme tubuh dipengaruhi oleh
hormon. Oleh karena itu, mengatur
keseimbangan hormon merupakan
salah satu cara yang harus diutamakan
dalam menjaga kesehatan tubuh.
Alternatif yang bisa dilakukan apabila
melakukan latihan cardio adalah
dengan cara high intensity interval
training (HIIT), dimana Anda bisa
berlari cepat jarak pendek tanpa
28
Multiply July 2014
menghabiskan banyak waktu dengan
berlari jarak jauh dengan kecepatan
konstan. Selain itu, berjalan kaki
selama 30 menit 5x dalam seminggu
juga terbukti dapat menurunkan
tingkat kolesterol, diabetes, dan resiko
penyakit jantung sampai dengan
50%. Oleh karena itu, sebaiknya
batasi latihan cardio tidak lebih dari
30 menit, kecuali Anda menginginkan
suatu pencapaian tertentu dalam
aktivitas ini. Ingatlah bahwa tubuh
merupakan refleksi dari gaya hidup,
apabila dirawat dengan makanan
yang sehat, istirahat cukup, dan
olahraga yang tepat, maka dapat
dipastikan Anda akan memiliki
tubuh yang lebih sehat dan kuat.■
Friend of God
By : Michael Gungor & Israel Houghton, 1=F , Tempo :147
Fresh - Healthy
F
Dm
Who am i that you are mindful of me
Gm
F
That you hear me when i call
F
Dm
Is it true that you are thinking of me
Gm
Eb
How you love me it's amazing
Chorus:
F
Dm
I am a friend of God, I am a friend of God
Gm
F
I am a friend of God, He call me friend
F
Dm
I am a friend of God, I am a friend of God
Gm
F
I am a friend of God, He call me friend
Bridge:
Bb
Am
Gm
Dm
God almighty, Lord of glory you have called me friend
Bb
Am
Gm
C11
God almighty, Lord of glory you have called me friend
Back to CHORUS
July 2014 Multiply
29
Key=F tempo 130
Fresh - Food
Intro : |Dm |Dm |Dm |Dm |Gm |Gm |Gm |Gm |
Verse
Dm
Bersyukurlah kepada-Nya, bawalah pujian bagi-Nya
Gm
By: True Worshippers
Dia Raja
Fresh - Music
Kar'na Dia Raja, Dia yang perkasa
Dm
Tuhanlah kekuatanku, mazmur dan kes'lamatanku
Gm
Dia penolongku yang b'ri hidupku
Pre-chorus :
Bb
F
C
Kau yang berjaya
Gm
Bb F
s
Ingredcupsi)eplainn flotur
C
S'luruh semesta sujud menyembah
Chorus :
F
C
Dm
Agunglah kebangkitan-Mu, mujizat
F
C
Bb
telah terjadi
Bb
Junjung kasih anug'rah-Mu, kekal teguh dan mulia
F
C
Dm
Bb
Masyurlah perbuatan-Mu, Kau penyelamat hidupku
F
C
Bb
Dm
Kasih-Mu tiada tara, bertahta Kau Tuhan Rajaku
30
Multiply July 2014
•
•
•
•
•
•
•
•
350g (2 1/3
coa powder
2 tablespoons co
rbonate of soda
1 teaspoon bica
g powder
1 teaspoon bakin
) caster sugar
315g (1 1/2 cups
ttermilk
250ml (1 cup) bu
vegetable oil
p)
cu
185ml (3/4
2 eggs
Directio0°C.nLinse eighteen
•
•
•
•
•
•
•
food colouring
3 teaspoons red
te vinegar
2 teaspoons whi
s,
iry Fives sprinkle
Dollar Sweets Fa
ng
to decorate frosti
temperature
cheese, at room
m
ea
cr
250g pkt
re
room temperatu
100g butter, at
r, sifted
ga
su
ng
ici
) pure
195g (1 1/4 cups
lla extract
1 teaspoon vani
epared
re among the pr
Divide the mixtu
til
or
5 minutes un
. Bake for 20-2
ns
pa
18
to
s
en
re
ov
nt
d into the ce
1. Preheat
pans with
a skewer inserte
capacity muffin
akes
r,
80ml (1/3-cup)
de
ansfer the cupc
w
po
ur, cocoa
es out clean. Tr
flo
m
e
co
th
ft
Si
s.
y.
se
el
et
paper ca
cool compl
ng powder
to a wire rack to
soda and baki
an
bicarbonate of
r.
ga
se frosting, use
wl. Stir in the su
the cream chee
e
ak
m
butter,
,
into a large bo
To
se
ee
4.
the cream ch
louring
at
co
be
od
to
fo
,
er
at
gs
be
eg
electric
til smooth.
buttermilk, oil,
ake a
lla in a bowl un
M
ni
d.
va
2. Whisk the
d
ne
bi
an
m
r
co
ga
icing su
a jug until
the
and vinegar in
ur mixture. Add
flo
e
th
of
er the cupcakes
re
nt
well in the ce
mbined. 5. Pipe the icing ov
co
st
ju
til
un
ir
re and st
e sprinkles.
buttermilk mixtu
and top with th
3.
July 2014 Multiply
31
Fresh - Food
32
Multiply July 2014
Download