Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ICARE BERBASIS MEDIA AUTENTIK “BERBABE” TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR Maria Desidaria Noge1 Abstrak Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil belajar bahasa Inggris siswa yang belajar melalui model pembelajaran ICARE berbasis media autentik “Berbabe” dengan siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Konvensional pada siswa kelas V SDK Jerebuu. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) dengan rancangan penelitian Non Equivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SDK Jerebuu berjumlah 40 orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VA sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VB sebagai kelompok kontrol. Data penelitian dikumpulkan menggunakan instrumen tes hasil belajar bahasa Inggris berupa tes objektif. Hasil tes selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pengujian statistik uji-t dengan menghitung Gane Score dinormalisasi (Gsn) dari setiap kelompok. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Inggris antara siswa kelompok eksperimen dan siswa kelompok kontrol. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis uji-t diperoleh bahwa Thitung = 3,870 > Ttabel = 2,042, (DB) = n1+ n2 – 2 = 38, taraf signifikan 5%. Rata-rata hasil belajar bahasa Inggris kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata hasil belajar kelompok kontrol (0,50>0,38). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ICARE berbasis media autentik “Berbabe” efektif digunakan sebagai model pembelajaran bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris SD sehingga dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa Sekolah Dasar. Kata Kunci: Model Pembelajaran Icare, Media Autentik “Berbabe”, Sekolah Dasar Abstract This research was important at finding out the significant difference between English learning achievements of students who were treated by using ICARE learning based authentic media “Berbabe” and students who were treated by using Conventional learning model of class V students in Jerebuu Catholic Primary School. This research was quasi experiment with Non Equivalent Control Group Design. The population of this research was class V students of Jerebuu Catholic Primary School totaled 40 students. The sample of research was class VA students as experiment group and class VB students as control group. Research data collected used English learning achievement instrument test formed objective test. The result of test next analyzed by using statistical trial t-test with counting Gane Score dinormalisasi (Gsn) from each group. The result of data analysis shows that there is significant difference of English learning achievement between students of experiment group and students of control group. It can be seen from the result of t-test analysis obtained that Tcount = 3,870 > Ttable = 2,042, (DB) = n1+ n2 – 2 = 38, significant level 5%. The average of English learning achievement in experiment group is higher than the average of English learning achievement in control group (0.50>0.38). Based on the results of research can be concluded that ICARE learning model based authentic media “Berbabe” is effectively used as English learning model for English teachers of Primary School so as to improve English learning achievement of Primary School students. Keywords: Model of Learning, Authentic Media Icare "Berbabe", Primary School 1 Maria Desidaria Noge, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti, NTT. Email: [email protected] ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|198 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Pemasalahan lain yang juga dihadapi PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, bahasa Inggris adalah pembelajaran bahasa Inggris yang merupakan bahasa trendsetter di seluruh selama ini diterapkan lebih menekankan pada dunia. Mengapa demikian? Karena dengan aspek penguasaan bahasa, penguasaan struktur perkembangan teknologi dan informasi yang bahasa (grammar), kemampuan membaca kian berkembang pesat saat ini, bahasa Inggris (reading) dan memahami isi teks bacaan, dan menjadi sangat penting untuk dikuasai agar lebih mengutamakan hasil belajar misalnya manusia dapat seiring sejalan menjalankan pada roda perkembanga n dunia. Di negara-negara pembelajaran bahasa Inggris yang diterapkan maju ternyata mengesampingkan penguasaan aspek termasuk menempatkan Indonesia, bahasa pemerintah Inggris dalam saat ujian akhir. Di sisi lain, berbicara (speaking) dan menulis (writing). pendidikan formal sehingga sejak dini setiap Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran orang dapat mempelajari bahasa tersebut bahasa Inggris masih bersifat berpusat pada secara berjenjang. guru (teacher centered). Hal ini sangat Pendidikan dasar (SD/MI) merupakan bertolak belakang dengan yang terjadi di awal jenjang pendidikan yang ditempuh siswa negara-negara lain. Menurut Wang (2006), pada usia muda yakni 6-12 tahun. Menurut pendekatan pembelajaran bahasa Inggris yang Santrock (2002) usia 6 – 12 tahun adalah mereka terapkan banyak menekankan pada masa anak-anak akhir dimana pada masa kemampuan berfikir kritis, penggunaan bahasa tersebut anak-anak memiliki yang realistis, pembelajaran bahasa yang karakteristik psikologis salah satunya adalah rasa ingin berpusat tahu yang besar, dan rasa ingin mencoba hal classroom) yang baru. Di dunia pendidikan Dasar kualitas proses pembelajaran. khususnya Sekolah Dasar, bahasa Inggris pada siswa dan (student-centered menekankan pula pada Berkaitan dengan proses pembelajaran belum masuk menjadi mata pelajaran wajib yang dalam kurikulum Sekolah Dasar. Berdasarkan mempengaruhi keberlangsungan proses belajar hasil mengajar observasi di beberapa sekolah di terjadi, masalah adalah lain model, metode, model pembelajaran, dalam mata pelajaran Muatan Lokal. Hal lain pendekatan juga ditemukan bahwa guru bahasa Inggris Berdasarkan pembahasan terdahulu, guru tentu bukanlah guru yang sesuai dengan bidang belum mampu menggunakan model, metode, ilmunya. Artinya guru bahasa Inggris yang model pembelajaran, dan, strategi dengan mengajar adalah guru yang berasal dari bidang baik. keilmuan yang lain. Tentu ini menjadi salah digunakan tentu akan menjadikan proses satu kelemahan penerapan pengajaran bahasa pembelajaran menjadi terarah dan tepat guna. Inggris di Sekolah Dasar, karena akan Dua komponen penting yang menentukan berpengaruh pada output yang dihasilkan. keberhasilan suatu model pembelajaran adalah yang Model strategi juga kecamatan Jerebuu, bahasa Inggris masuk ISSN 2355-0066 dan, yang digunakan pembelajaran ataupun oleh yang guru. tepat Jurnal Tunas Bangsa|199 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... guru dan siswa sendiri. Dikatakan berhasil pada apabila guru mampu menerapkan model sesuai dikembangkan mencakup rangkaian konten dengan dengan pembelajaran dengan pengetahuan baru siswa mampu sebelumnya. Maka, proses belajar pembelajaran harus dimulai dari apa yang mengajar dengan panduan guru sesuai model diketahui oleh siswa atau pengalaman yang yang diterapkan. Sejalan dengan penelitian ini, pernah dialami siswa agar dapat meningkatkan salah satu model pembelajaran yang dapat pemahaman siswa sehingga pada akhirnya diterapkan adalah model pembelajaran ICARE. dapat diaplikasikan dan dikembangkan secara KAJIAN TEORI baik. langkah-langkah memperhatikan karakteristik mengikuti kesesuaian siswa dan keseluruhan tahap ini, kompetensi yang Menurut yang menghubungkan dengan pengetahuan keseluruhan Yumiati dan proses Endang ICARE meliputi lima unsur kunci dari Wahyuningrum (2015), ada 3 langkah yang pengalaman pembelajaran yang baik, yang dapat dilakukan pada tahap ini, antara lain: a) dapat diterapkan pada anak-anak, remaja, Membagi materi ke dalam sub-sub topik maupun untuk orang tua yaitu Connection, Application, Extension. Menurut Introduction, Reflection, Nosadi and (2011), memudahkan siswa informasi baru; b) memahami Menghubungkan informasi kepada tugas-tugas yang berkaitan penggunaan sistem ICARE merupakan untuk dengan memastikan bahwa para peserta memiliki sebelumnya; c) Memfasilitasi siswa dengan kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang informasi telah mereka pelajari. Maka, sistem ICARE berkesinambungan sehingga tidak hanya diterapkan pada pelatihan tetapi rangkaian belajar yang bermakna; juga dalam proses pembelajaran. Sistem Menyajikan bahan yang akan diberikan pengajaran oleh secara lebih menyenangkan dengan berbagai Department of Educational Technology, San pendekatan dan penggunaan media autentik. Diego University Amerika Serikat dengan Pada saat menyajikan bahan, waktu yang tahapan secara terperinci sebagai berikut: (1) dibutuhkan sekitar sepuluh menit sehingga pendahuluan tahap tidak terlalu menguras waktu dari yang pertama ini, guru perlu menjelaskan tujuan ditetapkan; (3) mengaplikasikan/menerapkan pembelajaran dan hasil belajar yang ingin (application); tahap ini merupakan tahap yang dicapai. paling penting dan utama dalam proses ICARE dikembangkan (Introduction); Guru atau pada fasilitator memberi dunia nyata dan secara bertahap merupakan konten mendapatkan informasi atau pengetahuan baru penjelasan, pada sederhana sehingga bahan pembelajaran dapat kesempatan disajikan (2) mengaplikasikan apa yang telah didapatnya. menghubungkan / hubungkan (connection); Bagian application harus dilakukan dalam ISSN 2355-0066 keseluruhan; connection, dan siswa siswa hendaknya diberikan secara singkat dan secara tahap setelah 4) pembelajaran, Dalam mana dan pemahaman secara baik kepada siswa tentang pembelajaran. di pengetahuan peluang diberi untuk Jurnal Tunas Bangsa|200 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... jangka waktu yang paling lama dari yang bisa memperkaya pengetahuan keseluruhan proses belajar mengajar di kelas telah karena pada tahap ini siswa bekerja secara membuat kesimpulan akhir atas apa yang individu, tanpa berpasangan dicapai yang siswa yaitu bersama-sama instruktur/guru, secara diperoleh dan (b) sebagai bahan evaluasi, berkelompok untuk extension di sekolah dikenal dengan pekerjaan atau memecahkan masalah kontekstual berdasarkan rumah. apa yang telah didapat. Proses pembelajaran menyediakan berlangsung melalui belajar aktif dan praktik tambahan, tugas ataupun latihan bagi siswa. secara interaktif mengaplikasikan berdasarkan dan kooperatif bahan yang persoalan yang Oleh karena itu, serangkaian guru bahan dapat bacaan dengan Adapun bentuk lain dari ICARE yang diajarkan disajikan oleh Hoffman and Ritchie (1998, terjadi di 2005) yaitu sebagai berikut. sekitarnya; (4) refleksi (reflection); tahap ini disebut juga tahap ringkasan dari pelajaran. Introdu ction Connec t Apply Reflect Extend Pada tahap ini, siswa diberikan kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah didapat. Penjelasan: Sedangkan adalah I=Pendahuluan: belajar diperkenalkan, dengan konteks, tujuan, dan / mengajar. Tahap ini dapat dilakukan melalui atau prasyarat yang disediakan; C=Konten beberapa cara, antara lain: (a) diskusi secara atau berkelompok dalam bentuk presentasi untuk pembelajaran mengetahui pemahaman siswa tentang bahan meminta siswa untuk menerapkan konten yang telah dipelajari atau didapat; (b) kegiatan pelajaran dalam kegiatan, latihan, atau proyek; penulisan mandiri secara individu dimana R=Reflect: siswa hasil pembelajaran mereka dan pengetahuan yang pembelajaran; dan (c) kuis yang diberikan oleh didapat melalui topik diskusi, jurnal, atau tes instruktur/guru berupa beberapa pertanyaan diri; singkat. Kata kunci pada tahap ini adalah memberikan instruktur/guru tambahan dengan link ke informasi lebih tugas mengevaluasi instruktur/guru keseluruhan menulis secara harus proses ringkas menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan kembali apa yang telah memperluas/mengembangkan diperoleh; (5) (extension); unit Connect: atau berisi dan siswa pelajaran sebagian konten; A=Terapkan: merefleksikan E=Memperpanjang kesempatan materi atau proses Evaluasi: untuk belajar lanjut atau evaluasi. Dalam penelitian ini, model pembelajaran ICARE dikembangkan dengan “Berbabe”. pada tahap akhir ini, proses pembelajaran menggunakan berakhir namun bukan berarti siswa sudah Media autentik “Berbabe” merupakan media dapat mengaplikasikan apa yang telah didapat. pembelajaran bahasa Inggris yang berbentuk Ada dua kegiatan yang harus dilakukan pada nyata dan ada di sekitar kita. Kata Berbabe tahap ini, yakni: (a) instruktur/guru melakukan singkatan dari berbasis barang bekas artinya serangkaian pengalaman belajar tambahan bahwa media yang digunakan terbuat dari ISSN 2355-0066 media autentik Jurnal Tunas Bangsa|201 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan 4) Setiap kelompok akan mendapat satu (Kristiani). Menurut Semiawan dkk (1989:96), papan stereo form sebagai alas/tempat bahan sisa yang tidak terpakai dan barang untuk belajar how to tell the time bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan 5) Ketua kelompok mengambil undian pencemaran lingkungan, namun kalau kita yang mana didalamnya terdapat soal olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat tentang how to tell the time. bantu belajar mengajar. Jadi, media authentic 6) Kelompok bekerja dengan memasang Berbabe merupakan media yang terbuat dari jarum jam dan menyusun huruf-huruf bahan-bahan di sekitar kita yang sudah tidak berdasarkan soal how to tell the time. digunakan lagi yang dapat dimanfaatkan Setelah itu ketua kelompok mewakili sebagai media pembelajaran bahasa Inggris. untuk menjawab dengan mengatakan Barang-barangnya berbentuk nyata, mudah waktu dengan tepat didapat, mudah dibuat, harganya murah dan 7) Guru akan keliling, menilai dan mudah diupayakan, sangat familiar serta siswa memberi penghargaan bagi kelompok pernah menggunakan atau mengkonsumsinya. yang tercepat mengerjakan dan benar Adapun beberapa contoh media autentik jawabanya. berbasis barang bekas yang bisa dan pernah 2. Koran (newspaper) digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris (Kristina) adalah sebagai berikut. authentic. Koran yang sudah tidak dibaca lagi 1. Tutup Botol sebagai media belajar bisa digunakan untuk sumber dan media pembelajaran bahasa Inggris. Siswa bisa Telling Time Tutup Koran (newspaper) merupakan media botol yang sudah tidak mendeskripsikan koran tersebut dari nama digunakan lagi (seperti tutup botol dari sprite, koran, jenis terbitan, hotline news, harganya fanta, coca cola dll) bisa dimanfaatkan sebagai Teknik pelaksanaannya: media pembelajaran bahasa Inggris, contohnya membuat jam dari tutup botol untuk mempermudah siswa belajar mengatakan jam dalam bahasa Inggris. Teknik Pelaksanaanya: 1) Siswa diminta membawa Koran harian Kalteng Pos, Radar Sampit ataupun Tabengan. 2) Guru dan siswa melakukan quescussion tentang koran tersebut 1) Siswa diminta untuk membawa tutup 3) Siswa mendeskripsikan koran tersebut. botol yang sudah tidak digunakan lagi 4) Siswa diminta untuk mengumpulkan ke sekolah. 2) Tutup botol-tutup botol itu ditulisi abjad A sampai Z 3) Kemudian guru membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa hasil kerjaannya ataupun mempresentasikannya didepan kelas yang kemudian guru akan mengecek dan memberi penilaian 5) Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|202 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... 3. Buku cerita yang tertempel di kotak 4. Kartu Undangan (Invitation Card) Kartu undangan apa saja yang pernah dancow. Pada kemasan bungkus susu dancow kita terima, tentunya sudah tidak digunakan tertempel buku cerita kecil tentang cerita fiktif, lagi. Oleh karenanya kartu undangan itu bisa non fiktif dan cerita tokoh-tokoh nusantara digunakan untuk media pembelajaran bahasa yang dikemas dalam bentuk cerita seri Inggris. Invitation card ini adalah termasuk bergambar dengan tujuan untuk menghibur short pembaca, menambah wawasan dan ilmu Contoh Invitation Card ada bermacam-macam pengetahuan. Cerita itu rata-rata disesuaikan seperti dengan usia siswa anak sekolah dari 6 – 12 Invitation, Circumcision Invitation, Reunion tahun. Berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Invitation, Ceremonial Invitation, Meeting Inggris Invitation, etc. cerita-cerita itu bisa digunakan sebagai sumber dan media belajar terutama materi narrative. functional text/non continues Wedding Invitation, text. Birthday Teknik Pelaksnaannya: 1) Siswa Teknik pelaksanaannya: diminta membawa Kartu Undangan (Invitation Card) 1) Siswa diminta membawa buku cerita 2) Siswa yang tertempel di kotak susu dancow memahami isi dari kartu undangan tersebut. 2) Siswa diminta untuk memahami cerita 3) Siswa diminta untuk menulis kembali dan membuat sinopsis singkat tentang undangan itu dalam bahasa Inggris cerita tersebut dari judul, pelaku dan atau isi ceritanya. kedalam bahasa inggris di depan kelas. menceritakan undangan itu 3) Siswa diminta untuk mengumpulkan 4) Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya hasil kerjaannya yang kemudian guru yang kemudian guru akan mengecek akan mengecek dan memberi penilaian dan memberi penilaian 4) Untuk membuat media ini lebih menarik, siswa diminta 5) Apabila kegiatan itu speaking, siswa untuk bercerita didepan kelas dan diselingi membuatnya dalam bentuk lampion. 5) Setelah guru mengecek, siswa diminta tanya jawab dengan temannya. 6) Guru untuk menceritakan kembali di depan kelas dengan membawa lampion yang siswa temannya memberi pertanyaan. memberi 5. Bungkus Supermi Bungkus bercerita dan penghargaan kepada siswa terbaik. sudah dibuatnya. 6) Setelah menilai mie yang sudah tidak digunakan lagi ini bisa digunakan sebagai media belajar bahasa Inggris materi procedure 7) Guru menilai, memberi penguatan, text. Karena pada bungkus supermi ini terdapat menyimpulkan materi dan memberi cara-cara memasak mie baik mie rebus penghargaan kepada siswa terbaik. maupun mie goreng. Sehingga mempermudah siswa ISSN 2355-0066 untuk mempraktekkannya ataupun Jurnal Tunas Bangsa|203 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... memberikan instruksi atau menceritakan 3) Siswa dibentuk dalam kelompok kecil kembali bagaimana membuat mie rebus atau masing-masing mie goreng. melakukan Teknik pelaksanaannya: discussion) tentang nutrition fact yang 1) Siswa diminta membawa bungkus mie rebus atau mie goreng 2) Guru dan melakukan quescussion tentang bungkus mie tersebut orang quescussion dan (question dimiliki. 4) Setelah siswa 4 itu siswa diminta untuk menceritakan tentang informasi nilai gizi makanan/minuman berdasarkan nutrition fact tersebut di depan kelas. 3) Siswa bisa melakukan tiga kegiatan 5) Guru menilai, menyimpulkan dan dari bungkus mie tersebut. Kegiatan memberi itu bisa dipilih salah satu untuk terbaik. mempraktekkan, memberi petunjuk kepada teman untuk mempraktekan penghargaan bagi siswa 7. Brosur Brosur juga bisa dijadikan media atau menceritakan kembali bagaimana pembelajaran membuat mie tersebut di depan kelas. brosur bermacam-macam bisa tentang suatu 4) Guru memberi penilaian dan merefleksi bahasa Inggris. Jenis-jenis produk ataupun pendidikan. 1) Guru membagi brosur kepada setiap 5) Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik. siswa. 2) Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing 6. Nutrition Fact Nutrition fact merupakan salah satu melakukan 4 orang quescussion dan (question materi bahasa Inggris yang berbentuk label discussion) tentang isi yang ada dalam yang tertempel pada suatu produk makanan brosur tersebut. atau minuman. Nutrition Fact ini memberikan 3) Setelah itu siswa menceritakan tentang informasi tentang nilai gizi yang terkandung informasi yang ada dalam brosur dalam produk makanan atau minuman. Ia bisa tersebut di depan kelas. digunakan sebagai media pembelajaran bahasa 4) Guru menilai, memberi penguatan, Inggris. menyimpulkan Teknik pelaksanaannya: penghargaan bagi siswa terbaik. 1) Setiap siswa membawa gunting dan satu kotak/bungkus dan memberi Berdasarkan paparan di atas, fokus produk penelitian ini adalah efektivitas penggunaan makanan/minuman yang sudah tidak model pembelajaran ICARE berbasis media digunakan lagi. autentik “Berbabe” terhadap hasil belajar 2) Siswa menggunting nutrition fact yang ada dalam kotak produk tersebut. bahasa Inggris siswa Sekolah Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan model pembelajaran ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|204 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... ICARE berbasis media autentik “Berbabe” dalam penelitian ini adalah hasil belajar terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa bahasa Inggris. Sekolah Dasar. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes. Data METODE Penelitian ini dilaksanakan di SDK hasil belajar bahasa Inggris siswa diperoleh Jerebuu pada semester genap tahun ajaran dari tes tertulis dalam bentuk objektif tes 2016/2017. Jenis penelitian yang digunakan pilihan ganda. Teknik penskoran tiap butir soal adalah eksperimen semu (Quasi experiment) dengan menggunakan skala 1-100. Instrumen dengan menggunakan desain Non Equivalent yang digunakan dalam pre-test dan post-test Control Group Design (Sugiyono dalam dibuat sendiri oleh peneliti. Oleh karena itu, Riduwan, 2013). dilakukan Populasi uji validitas dan reabilitas penelitian adalah seluruh instrument test. Instrument test ini diujikan siswa kelas V SDK Jerebuu yang berjumlah 40 pada siswa kelas V SDI Gurusina dengan siswa. jumlah responden 30. Pemilihan siswa kelas V Pengambilan kelas penelitian menggunakan teknik random sampling yaitu SDI dengan mempelajari juga materi yang ada dalam test. merendom kelas sedangkan Gurusina Setelah teknik intac group karena semua subjek kelas menggunakan rumus korelasi product moment dijadikan sampel penelitian. dari 15 butir test yang diuji cobakan, 10 butir kelas diperoleh kelas VA sebagai kelompok Eksperimen dan kelas VB sebagai kelompok Kontrol. Siswa validitas dengan test dinyatakan valid dan 5 butir test dinyatakan drop. Uji reabilitas terhadap butir soal yang Eksperimen valid dengan menggunakan rumus KR-20. Uji berjumlah 20 dan siswa kelompok Kontrol reabilitas yang diperoleh adalah r20 = 0.8 berjumlah Eksperimen (0.60≤0.80), dengan demikian tes hasil belajar diberikan perlakuan dengan menggunakan bahasa Inggris dinyatakan memiliki reabilitas model pembelajaran ICARE berbasis media tinggi dan memenuhi syarat untuk digunakan autentik “Berbabe” dan kelompok kontrol dalam penelitian. 20. kelompok uji mereka pengambilan sampel dengan menggunkan Berdasarkan pengundian dari kedua dilakukan dikarenakan Kelompok diberikan perlakuan dengan menggunakan model konvensional. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik persyaratan analisis Dalam penelitian ini variabel yang uji norma uji tukey dengan persyaratan data digunakan dua variabel yaitu variabel bebas distribusi normal dan varian homogeny. dan variabel terikat. Variabel bebas pada Perhitungan penelitian ini adalah model pembelajaran homogenitas varian menggunakan aplikasi ICARE berbasis media autentik “Berbabe” dan SPSS 16.00 from windows. uji normalitas data dan model konvensional sedangkan variabel terikat ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|205 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... HASIL PENELITIAN DAN (mean), median, modus dan varians dan hasil PEMBAHASAN belajar Distribusi umum yang diuraikan pada bagian ini adalah meliputi deskripsi rata-rata pre-test dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat di tabel 1. Tabel 1. Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen Pre Post test test 42,9 75,5 5 40,5 79,5 57,0 83,7 4 Mean Median Modus Analisis data yang digunakan dalam tes ini adalah varians penelitian ini menggunakan rumus polled varians. Sebelum bahwa perbedaan yang didapat dari uji-t melakukan pengujian hipotesis dengan uji benar-benar tukey, terlebih dahulu dilakukan pengujian penelitian ini dilakukan dengan menggunakan persyaratan program SPSS 16.00 from windows dengan data t homogenitas dilakukan dengan maksud untuk meyakinkan yang uji Uji dengan persebaran analisis Kontrol Pre Post test test 39,7 62,4 5 5 37,5 62 42 63,5 3 dilakukan hasil terhadap penelitian. dari perbedaan kedua. Uji Uji menghitung data yang telah dinormalisasikan persyaratan analisis terdiri dari dua yaitu uji dari tiap kelompok sehingga dari perolehan normalitas data dan uji homogenitas data. tersebut diperoleh uji homogenitas varians Penghitungan uji normalitas data dan uji levenel statistic menunjukkan angka 0.693 homogenitas varians menggunakan aplikasi dengan taraf signifikan 0.410 lebih besar dari SPSS 16.00 from windows dengan menghitung taraf 5%(α=0,05). Gsn dari masing-masing kelompok. Dari Berdasarkan uji normalitas data pada kelompok eksperimen persyaratan yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas varians angka dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian statistik=0.164 dengan df=20, signifikan 0.165 ini berdistribusi normal dan homogen. Oleh lebh besar dari taraf signifikan 5%(α=0,05), ini karena itu uji hipotesis dengan menggunakan berarti data hasil belajar kelompok eksperimen uji tukey dapat dilakukan. Dengan menghitung berdistribusi normal. Sedangkan uji normalitas gane score yang dinormalisasikan dari setiap pada kelompok kontrol diperoleh angka kelompok diperoleh t-hitung sebesar 3,870 dan statistik 0.206 dengan df=20 dan signifikasi ttabel 2,042 untuk db= n1+n2=38 dengan taraf 0.025 signifikan signifikan 5% sehingga t hitung lebih besar 5%(α=0,05), ini berarti data hasil belajar dari ttabel , 3,870 > 2,042. Ini berarti hipotesis kelompok kontrol berdistribusi normal. nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak lebih ISSN 2355-0066 besar dari diperoleh uji taraf Jurnal Tunas Bangsa|206 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... terdapat perbedaan yang signifikan hasil diperoleh belajar bahasa Inggris antara siswa yang kelompok eksperimen lebih besar dari rata-rata belajar melalui model pembelajaran ICARE kelompok kontrol, yaitu 0,50>0,38. Hal ini berbasis media autentik “Berbabe” dengan menunjukkan siswa yang belajar dengan model konvensional penerapan ditolak. Sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) berbasis media autentik “Berbabe” terhadap yang menyatakan terdapat perbedaan hasil hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas V belajar bahasa Inggris yang signifikan antara SDK Jerebuu tahun pelajaran 2016/2017. siswa model Rangkuman hasil belajar bahasa Inggris pembelajaran ICARE berbasis media autentik dengan analisis uji persyaratan normalitas dan “Berbabe” dengan siswa yang belajar dengan homogenitas serta uji hipotesis disajikan pada menggunakan model konvensional diterima. tabel 2 yang belajar Dari rata-rata hasil melalui menyatakan bahwa model bahwa terdapat pembelajaran rata-rata pengaruh ICARE belajar siswa yang Tabel 2. Hasil Analisis Data No Melalui Taraf signifika n 5% (α=05) Uji analisis Eksperi men Kont rol 1 Normalita s 0,165 0,05 4 2 Homogen itas 0,410 0,05 3 Hipotesis 3,870 2,042 belajar bahasa Inggris antara siswa yang pre-test menggunakan model Contextual Teaching And sebelum dilakukan treatmen dan post-test Learning dan siswa yang menggunakan model setelah dilakukan treatmen. Rata-rata kelas konvensional. Hal ini dapat dibuktikan dengan dan varians hasil belajar yan diperoleh dari data hasil analisis dan uji t-test yang penghitungan rata-rata dilakukan. Sebelum melakukan uji t-test kelompok eksperimen =0,50 ,sedangkan rata- terlebih dahulu dicari nilai Gsn dari masing- rata kelompok kontrol 0,38. masing kelompok. perhitungan Gsn bertujuan yang analisis dilakukan Gsn data 0,05 hasil belajar hasil Kelompok dengan diperoleh Penelitian ini secara umum dapat dideskripsikan bahwa terdapat perbedaan hasil ISSN 2355-0066 untuk mencari rerata sampel dari masingmasing kelompok. Jurnal Tunas Bangsa|207 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Dari perhitungan Gsn menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hendaklah memberikan contoh soal yang berkaitan satu dengan yang lainnya. hasil belajar bahasa Inggris antara siswa yang belajar dengan menggunakan model Dengan diadakannya penelitian ini membuktikan bahwa hasil belajar bahasa pembelajaran ICARE berbasis media autentik Inggris “Berbabe” dan siswa yang belajar dengan pembelajaran ICARE berbasis media autentik menggunakan model konvensional. Hal ini “Berbabe” lebih baik dibandingkan dengan dapat dilihat dari uji analisis uji-t yaitu thitung hasil belajar dengan menggunakan model =3,870 konvensional. lebih besar dari ttabel 2,042 dengan Hal menggunakan ini berarti model model (3,870>2,042). Dengan rata-rata hasil belajar pembelajaran ICARE berbasis media autentik bahasa Inggris kelompok eksperimen lebih “Berbabe” memberi kontribusi yang cukup besar dari kelompok kontrol (0,50>0,38. bermakna dalam meningkatkan hasil belajar Dengan demikian penelitian ini terdapat bahasa Inggris siswa. pengaruh hasil belajar bahasa Inggris dengan PENUTUP menggunakan model pembelajaran ICARE Berdasarkan penelitian yang telah berbasis media autentik “Berbabe” pada siswa dilakukan selama kurang lebih satu bulan di kelas V SDK Jerebuu tahun ajaran 2016/2017. SDK Jerebuu dengan sampel siswa kelas VA Salah dapat sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas mempengaruhi hasil belajar bahasa Inggris VB sebagai kelas kontrol diperoleh hasil siswa melaksanakan penelitian yaitu terdapat perbedaan hasil pembelajaran pembelajaran guru hendaklah belajar bahasa Inggris antara siswa yang menggunakan yang menggunakan model pembelajaran ICARE mampu merangsang daya pikir siswa serta berbasis media autentik “Berbabe” dan siswa dapat adalah satu pada model diaplikasikan faktor yang saat pembelajaran baik setelah yang belajar dengan menggunakan model selama proses konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil t- pembelajaran. Model pembelajaran ICARE test dengan hasil t-hitung lebih besar dari hasil berbasis media autentik “Berbabe” digunakan t-tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. dalam dapat T-hitung = 3,870 > 2,042, dengan derajat membantu siswa baik secara individu maupun kebebasan (db) = n1+n2-2 = 38 dan taraf secara kelompok mengenal dan memahami signifikan 5%. Rata-rata hasil belajar bahasa soal bahasa Inggris yang dikaitkan dengan Inggris kelompok eksperimen lebih besar dari barang-barang bekas agar siswa dapat dengan rata-rata prestasi belajar kelopok kontrol yaitu mudah mengaplikasikan 0,50 > 0,38. Disimpulkan bahwa model materi. Siswa dapat menemukan sendiri cara pembelajaran ICARE berbasis media autentik memecahkan masalah yang diberikan. Dalam “Berbabe” berpengaruh terhadap hasil belajar menerangkan bahasa Inggris siswa kelas V SDK Jerebuu mendapatkan proses secara pengalaman pembelajaran memahami materi dan kepada agar siswa guru Kecamatan Jerebuu Tahun Ajaran 2016/2017. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|208 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... Saran-saran yang sesuai yang cocok dengan materi yang diajarkan, dengan hasil penelitian di atas adalah sebagai agar siswa mampu memahami, memecahkan, berikut: (1) bagi siswa, hendaknya sebagai dan siswa lebih berperan secara aktif dalam didapat. meningkatkan hendaknya kemampuan diajukan berpikir dan mengaplikasikan (3) bagi dapat praktisi yang pendidikan menggunakan menggunakan media, salah satunya media penelitian lebih lanjut dengan materi dan autentik “Berbabe”. (2) bagi guru, hendaknya ruang lingkup yang lebih luas. pembelajaran landasan hasil penelitian menerapkan sebagai telah memecahkan masalah bahasa Inggris dengan guru ini materi dalam dengan menggunakan beberapa model pembelajaran ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|209 Maria Desidaria Noge, Efektivitas Model Pembelajaran... DAFTAR RUJUKAN Abdul Majid, Belajar Dan Pembelajaran, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2014, hlm.261. Abdul Majid, Op.Cit., hlm.262. Hoffman, B., & Ritchie, D.C (1998). (2005). Teaching and Learning Online: Tools, templates, and training. In: J. Willis, D. Willis, & J. Price (Eds.), Technology and Teacher Education annual1998. Charlottesville, VA: Association for Advancement of Computing in Education. Amak. 2010. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis ICARENew. http://www.scribd.com/doc/26759485/Rencana-Pelaksanaan-Pembelajaran-BerbasisICARENew. Diakses pada tanggal 30 Juni 2017. Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan Teknik Analisis Data Kuantitatif. Singaraja: Universitas pendidikan Ganesha Press. Nosadi. 2011. Model ICARE (Introduction Connection Application Reflection Extention) untuk meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Teknik Informatika. Putu Yuli Krisnawati et.al., Penerapan Model Pembelajaran ICARE (Introduction Connection Application Reflection Extention) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunkasi (TIK) Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 3, Nomor 1, Maret 2014, hlm.91. Yumiati dan Endang Wahyuningrum, Infinity Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika “Pembelajaran ICARE (Introduction, Connect, Apply, Reflect, Extend) Dalam Tutorial Online Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa UT”, STKIP Siliwangi Bandung, Vol 4, No.2, September 2015, hlm.185. ISSN 2355-0066 Jurnal Tunas Bangsa|210