pengembangan portofolio berbasis website

advertisement
PENGEMBANGAN PORTOFOLIO BERBASIS WEBSITE MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN PBL PADA MATERI SISTEM
PENCERNAAN MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI-IPA SMA
Lutfin Andyana Rehusisma, Sri Endah Indriwati, dan Nuning Wulandari
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang
Jl. Semarang 5 Malang, e-mail: [email protected];
[email protected]; [email protected]
ABSTRAK: Tujuan penelitian ini yaitu untuk menghasilkan produk portofolio
berbasis website pada pembelajaran Biologi sebagai salah satu penilaian autentik
yang dilakukan di SMAN I Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. Portofolio
berbasis website merupakan dokumen portofolio yang disimpan dalam format
elektronik dan terhubung dengan jaringan internet yang memiliki persamaan isi
dengan portofolio biasa. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptifkuantitatif dengan statistik sederhana. Analisis pertama dilakukan terhadap hasil
validasi pengembangan portofolio berbasis website. Analisis kedua dilakukan
terhadap dokumen portofolio berbasis website sebagai asesmen autentik. Produk
akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah portofolio berbasis website
pada materi sistem pencernaan manusia. Portofolio berbasis website dibuat
dengan tujuan sebagai sarana autentik bagi siswa dalam penilaian hasil belajar.
Pengembangan portofolio berbasis website dikembangkan dengan menggunakan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Produk portofolio berbasis
website merupakan alat penilaian yang mendukung implementasi Kurikulum
2013, sehingga penggunaan portofolio berbasis website merupakan alternatif
penilaian yang melengkapi sistem penilaian lainnya
Kata kunci: portofolio berbasis website, Problem Based Learning, hasil belajar
ABSTRACT: The research were conduct to produce a portfolio-based website
learning biology as one of the authentic assessment at SMAN I Gondangwetan,
Pasuruan. Portfolio-based website is a document portfolio stored in electronic
format and is connected to Internet network which contain the classic portfolio.
Data analysis performed with descriptive-quantitative analysis with simple
statistics. The first analysis conducted on the validation results based website
development portfolio. The second analysis carried out on the document as a
web-based portfolio of authentic assessment. The product of research and
development was based on websites on the material human digestive system.
Portfolio-based website created with the objective as authentic means for
students in the assessment of learning outcomes. Development portfolio based
website developed using learning model Problem Based Learning (PBL).
Portfolio based-website is an assessment tool that supports the implementation
of Curriculum 2013, so the use of a web-based portfolio of alternative
assessment complements other assessment systems.
Key word : website portfolio, Problem Based Learning. student learning
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menjadi parameter utama untuk
merumuskan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan
1
berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Standar Nasional Pendidikan terdiri atas 8 (delapan) standar salah satunya yaitu
standar isi. Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional
dalam domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat
kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada
Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Perubahan elemen standar isi pada Kurikulum 2013 membuat guru yang
selama ini menggunakan penilaian tradisional harus mengubah penilaiannya yaitu
menjadi penilaian autentik berdasarkan tuntutan kurikulum. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran. Mulyasa (2013)
menyatakan penilaian autentik pada kurikulum 2013 yaitu berfokus pada
pengetahuan melalui penilaian output menjadi berbasis kemampuan melalui
penilaian proses, portofolio dan penilaian output secara utuh dan menyeluruh.
Menurut Permendikbud No. 81A tentang implementasi kurikulum
pedoman umum belajar menyatakan penilaian portofolio merupakan penilaian
berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik. Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya
peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu matapelajaran. Akhir
suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta
didik. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta didik
sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus
melakukan perbaikan.
Berdasarkan wawancara dengan guru Biologi kelas XI IPA SMAN I
Gondang Wetan pada bulan Agustus 2014, materi Sistem Pencernaan Manusia
adalah materi yang disukai oleh siswa. Penilaian yang dilakukan oleh guru pada
aspek-aspek tertentu. Kesempatan guru untuk menilai siswa berlangsung singkat
yang artinya penilaian yang dilakukan oleh guru hanya menilai saat bermain peran
2
atau ketrampilannya (psikomotor) dan kognitif sedangkan untuk sikap spiritual
dan sosialnya kurang dimunculkan dalam penilaian pembelajaran. Proses
pembelajaran yang dilakukan guru tidak menggunakan media untuk menunjang
hasil belajar siswa. Penilaian portofolio diharapkan guru dapat lebih lama menilai
pengalaman belajar siswa. Penilaian portofolio yang dilakukan oleh guru Biologi
SMAN I Gondangwetan masih bersifat kelompok sedangkan menurut
Permendikud No. 81A tentang implementasi kurikulum pedoman umum
pembelajaran penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta
didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran.
Di
sisi
lain
kelemahan
portofolio
adalah
memerlukan
tempat
penyimpanan dokumen yang luas sehingga menimbulkan tumpukan buku
(dokumen portofolio), selain itu, membutuhkan biaya dalam membuat portofolio.
Menghadapi permasalahan terkait portofolio membutuhkan banyak biaya dan
tempat penyimpanan dokumen yang luas, maka diperlukan suatu media penilaian
yang tidak hanya mampu memfasilitasi penilaian yang komprehensif menyangkut
aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap siswa namun juga sederhana, efisien,
dan lebih dinamis.
Media penilaian portofolio berbasis website dapat menjadi solusi alternatif
atas permasalahan di atas. Portofolio jenis ini dinamakan portofolio berbasis
website, yaitu sebuah dokumen portofolio yang disimpan dalam format elektronik
dan terhubung dengan jaringan internet. Portofolio berbasis website memiliki
persamaan isi dengan portofolio biasa, hanya saja informasi itu dikumpulkan,
disajikan, dan disusun secara elektronik berbasis komputer. Dengan adanya
kemajuan teknologi informasi saat ini, setiap siswa dapat menyimpan dan
menampilkan karya tulis, tugas, karya seni, presentasi multimedia dalam bentuk
teks, grafik, suara, dan video dalam satu dokumen yang saling berkaitan.
Dewasa ini tuntutan kurikulum dalam pembelajaran Biologi memberi
pengalaman belajar secara langsung, sangat ditekankan melalui penggunaan dan
pengembangan ketrampilan proses, dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk
memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah. Dengan demikian,
diperlukan upaya yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satu
upayanya adalah dengan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
3
Learning). Menurut Arends (2008), Problem Based Learning atau pembelajaran
berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan
masalah yang autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri,
menumbuh kembangkan ketrampilan yang lebih tinggi dan inkuiri, memandirikan
siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri. Model ini bercirikan
penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang harus dipelajari oleh
siswa untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan berpikir kritis memecahkan
masalah,
serta
mendapat
pengetahuan
tentang
konsep-konsep
penting.
Pendekatan pembelajaran ini mengutamakan kepada proses belajar, dengan tugas
guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMAN I Gondangwetan
proses pembelajaran yang dilakukan belum menggunakan model PBL tetapi
sarana dan prasarana telah memadai yaitu telah memiliki sarana dan prasarana
sekolah yang sesuai dengan perkembangan teknologi. Fasilitas di sekolah SMA
Negeri I Gondangwetan memiliki kelebihan dalam hal hotspot area. Fasilitas
hotspot ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh guru untuk menunjang proses
pembelajaran sebagai pendukung teknologi. Selain itu, fasilitas yang dimiiki
sekolah bukan hanya hotspot area tetapi juga adanya ruang multimedia khusus
yang jumlahnya cukup banyak dan memiliki kondisi yang baik sehingga dapat
dimanfaatkan oleh siswa.
Penilaian hasil belajar yang dipadukan dengan model pembelajaran PBL,
dapat dilakukan dengan cara menggunakan penilaian autentik portofolio berbasis
website. Melalui portofolio berbasis website hasil belajar dalam hal pengetahuan,
sikap (sikap spiritual dan sikap sosial) dan ketrampilan dapat di akses melalui
jurnal belajar pada setiap akhir pertemuan. Tugas siswa dalam portofolio berbasis
website ini yaitu membuat jurnal belajar dan refleksi diri yang nantinya di posting
pada portofolio berbasis website pada setiap kali pertemuan. Tujuan penelitian ini
yaitu mengembangkan portofolio berbasis website sebagai rangkaian proses
penilaian yang seharusnya dilakukan oleh guru di kelas.
4
METODE
Pengembangan website portofolio ini mengadaptasi model Plomp (2007)
yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu: preliminary stage (permulaan penelitian),
prototyping (tahap Pembuatan prototype), assessment phase (fase penilaian).
Tahap preliminary stage, pada tahap ini peneliti mulai mencari permasalahan.
Adapun permasalahan yang peneliti jumpai saat wawancara dengan guru Biologi
kelas XI IPA SMAN I Gondangwetan adalah siswa belum pernah melakukan
penilaian portofolio secara individu dan belum sepenuhnya menggunakan
teknologi di sekolah dengan baik. Tahap prototyping, pada tahap ini peneliti
mulai mendesain pemecahan masalah yaitu dengan mengembangkan portofolio
berbasis website, sehingga akan menghasilkan portofolio yang sesuai dengan
perkembangan teknologi. Peneliti melakukan evaluasi dan revisi terhadap
portofolio berbasis website kepada validator ahli media dan validator ahli materi.
Kegiatan ini dilakukan berulang kali sampai portofolio berbasis website yang
dikembangkan valid.
Tahap assessment phase, setelah dilakukan evaluasi dan diperoleh produk
yang valid, praktis dan efektif maka peneliti mengimplementasikan portofolio
berbasis website yang di kembangkan kepada siswa kelas XI IPA SMA I
Gondang Wetan yaitu kelas XI-IPA 4 yang berjumlah 32 siswa, implementasi
dilakukan dengan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning). Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) meliputi lima
tahapan, tahap pertama yaitu orientasi siswa pada masalah, tahap kedua yaitu
mengorganisasikan siswa untuk belajar, tahap ketiga yaitu membimbing
penyelidikan secara individual maupun kelompok, tahap ke-empat yaitu
mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan tahap kelima yaitu
menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Jenis data penelitian ini adalah data deskriptif-kuantitatif dengan statistik
sederhana. Data deskriptif diperoleh dari tanggapan atau saran perbaikan oleh
validator ahli materi, validator ahli media, validator pembelajaran (guru) dan
siswa (pengguna produk) serta deskriptif dari dokumen portofolio berbasis
website sebagai asesmen autentik. Data kuantitatif dengan statistik sederhana
5
diperoleh dari hasil skor angket yang disebarkan kepada validator ahli media,
validator ahli materi, validator pembelajaran (guru) dan siswa (pengguna produk).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Produk akhir dari penelitian dan pengembangan ini adalah portofolio
berbasis website pada materi sistem pencernaan manusia. Portofolio berbasis
website dibuat dengan tujuan sebagai sarana autentik bagi siswa dalam penilaian
hasil belajar. Pengembangan portofolio berbasis website dikembangkan dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model
pembelajaran PBL merupakan model pembelajaran
pendekatan
masalah
yang
autentik
sehingga
yang menggunakan
siswa
dapat
menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan ketrampilan yang lebih tinggi
dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan diri sendiri.
Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai sesuatu yang
harus dipelajari oleh siswa untuk melatih dan meningkatkan ketrampilan berpikir
kritis memecahkan masalah, serta mendapat pengetahuan tentang konsep-konsep
penting (Arends, 2008). Model pembelajaran PBL mencirikan masalah pada
kehidupan
yang
nyata
sehingga
siswa
mampu
memecahkan
suatu
permasalahannya. Pengalaman nyata dalam pengembangan portofolio berbasis
website diperoleh dari pengamatan video dan gambar, sehingga diharapkan siswa
mampu memecahkan permasalahan.
Model pembelajaran PBL mengutamakan kepada proses belajar, dengan
tugas guru harus memfokuskan diri untuk membantu siswa. Tahap awal
pembelajaran siswa lebih banyak mendapatkan perhatian bimbingan dari guru,
tetapi sedikit demi sedikit bimbingan tersebut akan dikurangi. Siswa dapat
menunjukkan aktivitasnya dengan mengaplikasikan portofolio berbasis website.
Tahapan mengorganisasikan siswa untuk belajar yaitu dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru pada menu LKS di portofolio
berbasis website melalui bantuan video pembelajaran dan gambar yang ada di
portofolio berbasis website. Tahap membimbing penyelidikan secara individual
maupun kelompok, guru membimbing siswa dalam mengumpulkan data terkait
6
permasalahan yang di jumpai pada tahap orientasi siswa kepada masalah di setiap
kelompok.
Tahap mengembangkan dan menyajikan hasil karya, hasil analisis siswa
dikembangkan melalui kegiatan diskusi presentasi dan pembuatan peta konsep.
Kegiatan diskusi presentasi yang dilakukan untuk mengembangkan kompetensi
siswa dalam menganalisis karena adanya sanggahan, saran, kritikan, dan
pertanyaan antar teman. Tahap mengevaluasi dan merefleksi dalam proses
penyelidikan,
kegiatan
mengevaluasi
dalam
proses
penyelidikan,
siswa
mengevaluasi dan merefleksi tentang analisis yang telah dilakukan. Kegiatan
refleksi dilakukan dengan guru meminta siswa untuk membuat refleksi diri yang
tercantum dalam jurnal belajar dan di upload di portofolio berbasis website.
Refleksi diri disebut sebagai pernyataan testimonial karena siswa
memberikan komentar subjek yang berhubungan dengan kuliah, dosen atau guru,
pengalaman dan perasaan selama mereka belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka
untuk mengevaluasi bahan seluruh studi yang dipelajari oleh siswa. Hal ini juga
dilakukan untuk menghindari semacam tes yang secara psikologis mengganggu
para siswa untuk mempersiapkan dan menghafal lebih banyak informasi
(Indriwati, 2009).
Hasil refleksi diri dalam jurnal belajar siswa menyatakan merasa senang
dalam menerima pembelajaran mengenai sistem pencernaan manusia karena
pembelajarannya sangat mudah di fahami dan materinya lebih menjadi mudah
untuk dipelajari dengan seksama serta dapat mengerjakan pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan oleh guru. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rakhmawati, dkk (2013) menunjukkan kemampuan siswa dalam
berpikir dan pemahaman konsep meningkat. Peningkatan ini disebabkan dengan
adanya kontribusi pada penilaian portofolio elektronik. Siswa memberikan respon
positif terhadap pelaksanaan penilaian portofolio elektronik meskipun tugas yang
diberikan terlalu banyak saat menggunakan portofolio elektronik. Temuan
tersebut juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Indriwati
(2013) menunjukkan refleksi diri (testimonial) yang ditulis oleh para siswa
membangun belajar yang sangat kondusif bagi siswa.
7
Kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan portofolio berbasis website
sebagai alat penilaian autentik, pelaksanaannya dilakukan dengan memadukan
antara pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran online.
Pemanfaatan portofolio berbasis website sebagai penilaian autentik dapat
meningkatkan hasil belajar siswa karena website memiliki daya tarik dalam
merespon pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru. Siswa secara
psikologis merasa tidak ada tekanan dalam menjawab permasalahan yang
diberikan oleh guru. Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014) bahwa pembelajaran berbasis elearning inquiry dengan website sebagai komplemen dalam kelas yang membantu
siswa lebih memahami materi yang telah di sampaikan oleh guru di dalam kelas.
Portofolio berbasis website yang digunakan memadukan berbagai media
elektronik dalam proses penilaian, sehingga proses penilaian lebih menuju ke arah
modern dan membantu guru menciptakan pola penilaian yang interaktif. Temuan
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranata (2004) yang
menyatakan Portofolio elektronik dan digital merupakan pengorganisasian,
perancangan, dan penyajian portofolio tradisional secara elektronik. Portofolio
berbasis elektronik atau website merupakan teknik untuk menilai pembelajaran siswa
yang memanfaatkan teknologi maju dan meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Produk pengembangan portofolio berbasis website memiliki komponen yang
merupakan fasilitas kebutuhan dalam penilaian.
PENUTUP
Kesimpulan
Produk portofolio berbasis website merupakan alat penilaian yang
mendukung implementasi Kurikulum 2013, sehingga penggunaan portofolio
berbasis website merupakan alternatif penilaian yang melengkapi sistem penilaian
lainnya. Produk website portofolio dapat di gunakan sebagai bagian alat penilaian
autentik yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah pada keseluruhan proses
pembelajaran.
8
Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka saran/rekomendasi yang diajukan
dirumuskan sebagai berikut. Sebelum dilakukan penilaian menggunakan
portofolio berbasis website, perlu pengkajian tentang kesiapan siswa dalam hal
ketersediaan fasilitas penunjang (laptop / komputer dan jaringan internet) dan
kemampuan siswa dalam mengakses internet. Selain itu, untuk memperjelas
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan melalui gambar sebaiknya dilengkapi
dengan LCD serta untuk memperkecil pengeluaran biaya pembuatan portofolio
berbasis website seyogyanya berkolaborasi dengan pakar IT atau programmer
yang berasal dari sekolah.
DAFTAR RUJUKAN
Arends, R. I. 2008. Learn to Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Indriwati, S.E. 2009. Arranging, Applying, Evaluating of Learning Journal as the
authentic assessment on scientific learning. Makalah disajikan dalam
Seminar Nasional Malang 17 Oktober 2009.
Indriwati, S.E. 2013. Redisigning Pedagogy International Conference Thinking
Time a Re Think. Constructing The Ability To Write Testimonial
Statements In The Students’ Daily Journals To Re-Think About The
Learning Process. Makalah disajikan dalam Seminar Internasional
Singapura, 31 Juni 2013
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
Rosda.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81A Tentang Implementasi
Kurikulum Pedoman Umum Belajar
Plomp, T. 2007. An Introduction to Educational Design Research. Netherland:
SLO
Pranata, M. 2004. Portofolio: Model Penilaian Desain Berbasiskan
Konstruktivistik. (Online), 6 (1): 63-81,
(http://puslit.petra.ac.id/journals/design/ files/2253.pdf) diakses 18
Oktober 2014
Rakhmawati, I., Sriyati, S. & Widodo, A. 2013. Implementation Of Electronic
Portfolio Assessment For Improving Habits Of Mind And Conceptual
Understanding Of Biology Education Student. Proceeding International
Seminar on Mathematics, Science, and Computer Science Education.
ISBN 978-60595549-2-2, UPI Bandung, 13 Oktober 2013.
Wulandari, D.Y. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Inkuiri
Berbasis Web dalam Meningkatkan Berpikir Ilmiah Siswa Kelas XII IPA
SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Malang.
9
Download