1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan hidup merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang tidak ternilai harganya, sehingga harus senantiasa dijaga, dikelola, dan dikembangkan dengan baik agar dapat menjadi sumber penghidupan manusia dan mahkluk lainnya demi meningkatkan kualitas hidupnya. Antara manusia dan lingkungan saling berhubungan erat karena, manusia dalam hidupnya berinteraksi dan saling mempengaruhi serta tidak dapat dipisahkan hubungannya dengan lingkungan. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dari ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Dalam lingkungan hidup yang baik, interaksi antara berbagai komponen akan selalu terdapat keseimbangan. Selama interaksi antara manusia dengan lingkungan berada dalam batas-batas keseimbangan dan dapat pulih dengan seketika dalam keseimbangan, maka selama itu pula lingkungan disebut harmonis. Keseimbangan pada hakikatnya berproses melalui interaksi yang didasarkan pada hukum-hukum keseimbangan dan keteraturan. Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 menyebutkan bahwa: Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 1 2 Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan menimbulkan munculnya berbagai masalah lingkungan. Pada mulanya masalah lingkungan merupakan masalah alami, yakni peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian secara alami. Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami yang semakin lama semakin besar, meluas, dan serius. Ibarat bola salju yang selalu menggelinding semakin lama semakin besar. Persoalannya bukan hanya bersifat lokal atau translokal, tetapi regional, nasional, trans-nasional, dan global. Segala bentuk masalah lingkungan hidup yang dihadapi lebih banyak disebabkan oleh sikap dan perilaku manusia terhadap lingkungan hidupnya. Berikut ini adalah contoh masalah lingkungan hidup yang diambil dari berita social media. 1. Bekasi, Jawa Barat, Pabrik yang berdomisili di Kampung Bangkongreong, Kelurahan Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur itu terbukti melakukan pencemaran berat berdasarkan hasil uji laboratorium lingkungan. (Antara News, 27 Desember 2013). 2. Air sumur warga Dukuhrejo, Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah tercemar limbah sebuah pabrik plastik PT ATC Selokaton, Karanganyar, yang mengalir di sungai. (Merdeka.com, 1 April 2014). 3 3. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Provinsi Jawa Timur mencatat, telah terjadi perusakan lingkungan yang masif dan sistemik di Jawa Timur sepanjang 2013 hingga medio 2014. (Tempo.Co, 06 Juni 2014) 4. Sungai tercemar merkuri, polisi Aceh tangkap penambang emas liar. (Merdeka.com, 27 Agustus 2014). Banyaknya kasus mengenai lingkungan hidup menunjukan bahwa masih rendahnya kepedulian terhadap lingkungan hidup. Terjadinya pencemaran lingkunga, banjir, kebakaran hutan, penebangan liar, dan masih banyak lagi lainnya harus segera ditanggulangi, maka dari itu perlunya ditanamkan rasa peduli terhadap lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan hidup berperan besar bagi bagi kesejahteraan dan kesinambungan hidup masyarakat. Rendahnya kepedulian menjaga kelestarian lingkungan hidup menjadikan masyarakat rentan melakukan hal-hal yang merusak lingkungan hidup. Oleh karena itu, perlu di tanamkan pendidikan lingkungan hidup pada setiap masyarakat di Indonesia sejak dini, terutama pada generasi penerus bangsa. Penanaman sikap peduli terhadap lingkungan hidup dapat dilakukan salah satunya melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang dilaksanakan pada setiap sekolah sebagai instansi pendidikan. Gerakan pramuka berusaha menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas, baik moral, mental, spiritual, intelektual, emosional, maupun fisik dan keterampilan. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, menyebutkan : Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap Pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan 4 membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Berdasarkan pengertian di atas, salah satu tujuan dari gerakan pramuka adalah melestarikan lingkungan hidup. Sejalan dengan hal tersebut, menurut Asari (2001) yang dikutip oleh Kumurur (2008), mengungkapkan bahwa: Siswa pramuka memiliki pengetahuan dan sikap kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup. Hal ini disebabkan oleh kurikulum dalam latihan kepramukaan. Pengetahuan lingkungan hidup siswa yang mengikuti kegiatan kepramukaan diperoleh melalui pengalaman nyata dalam kegiatan kepramukaan yang dilakukan di lingkungan alam, pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang menambah wawasan lingkungan hidup, pencapaian Syarat Kecakapan Khusus (SKK) dalam bidang lingkungan hidup, dan kegiatan kepramukaan seperti Lomba Tingkat (LT) jambore, perkemahan, dan lain-lain. Kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah dimaksudkan agar setiap anggota gerakan pramuka memiliki sikap peduli terhadap lingkungan hidup. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan merumuskan judul “Penguatan Peduli Lingkungan Hidup melalui Gerakan Pramuka pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2014/2015”. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah ada untuk memperjelas topik yang akan diangkat dalam karya ilmiah, sehingga peneliti dapat fokus terhadap masalah yang akan diteliti. Adapun perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penanaman penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015? 5 2. Bagaimanakah bentuk penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015? 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015? 4. Upaya apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala dalam penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan target yang akan dicapai dari apa yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah mengenai masalah yang akan diteliti. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendekripsikan penanaman peguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. 2. Untuk mendeskripsikan bentuk penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. 3. Untuk mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi dalam penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. 6 4. Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendalakendala dalam penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat atau Kegunaan Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pendidikan. b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk kegiatan penelitian yang sejenis untuk waktu yang akan datang. 2. Manfaat atau Kegunaan Praktis a. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada sekolah mengenai penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. b. Memberikan sumbangan kepada pembina gerakan pramuka di SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali agar lebih giat dan aktif dalam melaksanakan kegiatan pramuka dalam rangka penguatan peduli lingkungan hidup melalui gerakan pramuka pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2014/2015. 7 E. Daftar Istilah Daftar istilah merupakan penjelasan yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian, adapun daftar istilah dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peduli. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008:1138), peduli adalah mengindahkan; memperhatikan; menghiraukan. 2. Lingkungan Hidup. Pasal 1 butir 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 menyebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. 3. Gerakan Pramuka. Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2010, menyebutkan bahwa gerakan pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan. 4. Siswa. Menurut Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa (2008:1477), siswa adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah); pelajar.