HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi Diajukan Oleh : LILIS SETYONINGSIH F 100 110 146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 i HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : LILIS SETYONINGSIH F 100 110 146 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 ii ii ABSTRAKSI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI Lilis Setyoningsih [email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Achmad Dwityanto O, S.Psi M.Si. SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali merupakan sekolah yang unggul dalam pembelajaran dan prestasi akademik. Dalam menyampaikan pembelajaran kepada memerlukan perhatian lebih pada kuantitas dan kualitas guru yang sesuai dengan harapan sekolah. Hal ini berkaitan dengan bagaimana guru dalam bekerja agar mampu menghasilkan siswa yang berprestasi dan berkompeten, dengan adanya kinerja guru yang tinggi maka dapat memberikan sumbangan atau kontribusi terhadap kemajuan dan keberhasilan sekolah. Dalam hal ini kepuasan kerja merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi kinerja guru, kepuasan kerja juga penentu dari tinggi rendahnya kinerja guru. Guru yang puas akan lebih semangat dibandingkan guru yang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, guru akan menghasilkan kinerja yang baik apabila merasakan kepuasan yang baik. Guru yang puas akan menimbulkan perilaku yang positif dan akan menghasilkan kinerja yang tinggi, seperti halnya guru merasakan dapat mencapai tugas sesuai target yang diinginkan maka akan menghasilkan kinerja yang baik yaitu semangat dalam bekerja dan memiliki kuantitas dan kualitas yang tinggi. Namun masih banyak yang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja sehingga dapat menurunkan kinerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, mengetahui tingkat kepuasan kerja pada guru, mengetahui tingkat kinerja guru dan mengetahui seberapa besar sumbangan efektif antara kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan kinerja guru. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana variabel kepuasan kerja merupakan variabel bebas dan variabel tergantungnya adalah kinerja guru. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar dengan studi populasi, sebanyak 42 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala kepuasan kerja dan data dokumentasi kinerja guru dari kepala sekolah. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, dimana nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,612 dengan sig = 0,000, P < (0,01). Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 153,21 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 120 dengan kategori tinggi, sedangkan Variabel kinerja guru memiliki rerata empirik (RE) sebesar 81,64 dengan kategori tinggi atau baik. Sumbangan efektif variabel kepuasan kerja terhadap kinerja guru sebesar 37,5%. Kata kunci: kepuasan kerja, kinerja guru vi yaitu Bahasa Indonesia sebanyak 143 PENDAHULUAN Guru peranan siswa dan Bahasa Inggris sebanyak untuk 191 siswa. Anna (2012) mengatakan tingkah bahwa mendikbud juga menyebutkan laku yang saling berkaitan, dan bahwa UN bisa memilah potensi dan dilakukan dalam situasi tertentu serta kompetensi siswa sedetail mungkin berhubungan karena banyak siswa yang nilai UN utama merupakan dalam menciptakan perubahan pendidikan serangkaian dengan tingkah kemajuan laku dan lebih tinggi dibanding nilai ujian perkembangan siswa yang menjadi sekolah (US). tujuannya. Peran guru sangat penting Kerja dalam kedudukannya Motivator pembelajaran guru merupakan sebagai kumpulan dari berbagai tugas yang kepada meliputi: mendidik, mengajar, siswa sebagai generasi bangsa. Oleh membimbing, karena itu di butuhkan kinerja dari melatih. seorang guru yang berkualitas dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan bertanggung pendidikan, jawab bagi sebuah lembaga pendidikan. mengarahkan, Tugas-tugas dan tersebut sehingga kepuasan dalam menjalankan tugas merupakan Dampak kinerja guru yang aspek penting seorang individu kurang optimal akan mempengaruhi dalam meningkatkan produktivitas. kualitas pendidikan secara umum. Hal ini disebabkan sebagian besar Mengkutip dalam Kompas (2012) waktu guru digunakan untuk bekerja. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Beberapa hasil penelitian Mohammad Nuh mengungkapkan kinerja guru yang belum optimal Siswa yang mengikuti ujian nasional dampak bagi kualitas guru dan hasil 2012 tingkat SMP dan sederajat dari prestasi belajar siswa perlu mendapat 3.697.865 siswa yang tidak lulus perhatian. terbanyak 15.945 yang terbanyak penentu dalam sistem pendidikan gagal secara dalam mata pelajaran Karena guru keseluruhan, yang adalah harus Matematika, setelah matematika nilai mendapat perhatian utama, figure ujian yang paling banyak tidak lulus yang 1 satu ini akan senantiasa menjadi sorotan ketika 2015 di SMP Negeri 1 Ngemplak berbicara tentang pendidikan. Guru Boyolali, terdapat beberapa pegawai selalu komponen yang terlambat masuk kerja bahkan maupun dalam sistem pendidikan, masuk kelas, kurangnya persiapan guru memegang peran utama dalam ketika pembangunan pendidikan, khususnya bahkan ada guru yang pulang lebih yang diselenggarakan secara formal awal di sekolah. Oleh sebab itu, seorang mengajarnya yang masih monoton guru perlu memiliki kinerja yang atau optimal. menyampaikan pelajaran dan guru terkait strategis dengan Kinerja guru menurut yang Rachmawati dan Daryanto (2013) bel pergantian dari jam kurang kurang pelajaran, kerja, kreatif persiapan cara dalam dalam mengajar. merupakan kemampuan atau tingkat Menurut Balitbang (dalam keberhasilan yang ditunjukkan oleh Uno, 2012) bahwa kinerja guru seseorang guru dalam melaksanakan dipengaruhi oleh faktor pendidikan. tugas atau pekerjaannya. Pekerjaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tersebut yang didalamnya terdapat seorang guru SMP berpendidikan tiga aspek sebagai pedoman bagi dengan memiliki ijasah S1 keatas guru yaitu kejelasan tugas atau 57,8% dari 337.503, serta 18,86% pekerjaan yang menjadi tanggung dari 181.544 dosen Perguruan Tinggi jawabnya, yang berpendidikan 82 keatas dengan diharapkan dari suatu pekerjaan dan 3,48%, sedangkan tenaga pengajar kejelasan waktu yang diperlukan (guru) masih belum optimal karena untuk menyelesaikan suatu pekerjaan masih agar hasil yang diharapkan dapat pendidikannya D2 13,8% dari 1,2 terwujud. juta dan masih ada guru SLTP/ MTs kejelasan hasil ada guru SD/MI yang Permasalahan muncul ketika berpendidikannya D3 38,8% dari pegawai mempunyai kinerja rendah 680.000. Salah satu faktor yang terhadap mempengaruhi kinerja guru adalah hasil organisasi, pengamatan Berdasarkan yang peneliti pendidikan. lakukan pada hari Senin, 24 Maret 2 Selain faktor pendidikan, Menurut UU RI No 14 Tahun menurut Gibson (dalam Supardi, 2005, 2013) menjelaskan bahwa faktor professional dengan tugas utama kepuasan kerja juga mempengaruhi mendidik, mengajar, membimbing, kinerja. Hal ini sesuai dengan yang mengarahkan, melatih, menilai, dan diungkapkan dalam mengevaluasi peserta didik pada menyebutkan pendidikan anak usia dini jalur pegawai pendidikan formal, pendidikan dasar, berhubungan erat dengan kinerja dan pendidikan menengah. Lebih pegawai. Kepuasan kerja guru dapat lanjut dikatakan bahwa guru sebagai meningkatkan produktivitas kerja tenaga professional, mengandung arti dan kerja. itu, bahwa pekerjaan guru hanya dapat sinambela, (Barnawi, bahwa 2013) kepuasan disiplin Selain Guru adalah kepuasan kerja dapat menekankan dilakukan tingkat dan mempunyai kualifikasi akademik, ketidakpuasan. kompetensi dan sertifikasi pendidik Guru yang terpuaskan, ia akan sesuai dengan persyaratan untuk memiliki semangat kerja dan disiplin setiap jenis dan jenjang pendidikan yang tertentu. keluarnya banyaknya respon tinggi guru sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan adanya kinerja yang oleh pendidik kinerja baik, kemampuan seseorang guru yang yang merupakan dimiliki dari produktivitas mengajar guru pun seorang guru dalam melaksanakan meningkat dan sebaliknya. berbagai tugas pembelajaran di Selain itu, hasil penelitian madrasah atau dilakukan bertanggung jawab atas peserta didik yang Pratiwi (2013) sekolah tentang pengaruh kepuasan kerja dengan meningkatkan terhadap kinerja guru ekonomi SMP belajar peserta Negeri menciptakan dikabupaten wonogiri. proses yang prestasi didik dan pendidikan Menunjukkan Hasil data menunjukan secara efektif membangun sikap kepuasan kerja guru berpengaruh disiplin dan mutu hasil belajar siswa meningkatkan kinerja guru dengan (Supardi, 2013). sumbangan efektif sebesar 15,5%. 3 Penilaian kinerja guru mengutamakan kepentingan dilakukan disekolah oleh kepala dinas daripada kepentingan diri sekolah atau madrasah. berdasarkan sendiri, seseorang atau golongan. Peraturan Pemerintah Nomor 46 d. Disiplin yaitu kesanggupan PNS Tahun 2011 Tentang Penilaian untuk menaati kewajiban dan Prestasi kerja PNS terdiri dari 6 menghindari unsur yang di nilai, antara lain: ditentukan dalam peraturan a. Orientasi Pelayanan yaitu sikap perundang-undangan atau atau perilaku PNS dalam larangan yang peraturan kedinasan yang apabila memberikan pelayanan terbaik tidak kepada yang dilayani antara lain dijatuhi hukuman disiplin. meliputi masyarakat, ditaati atau dilanggar atasan, e. Kerjasama yaitu kemauan dan rekan sekerja, unit kerja terkait kemampuan PNS untuk bekerja atau instansi lain. sama b. Integritas yaitu kemampuan dengan atasan, rekan bawahan sekerja, dalam unit untuk bertindak sesuai dengan kerjanya serta instansi lain dalam nilai, norma dan etika dalam menyelesaikan suatu tugas dan organisasi. tanggung jawab yang ditentukan, c. Komitmen yaitu kemauan dan kemampuan menyelaraskan sehingga mencapai daya guna untuk sikap dan hasil guna yang sebesar- dan besarnya. tindakan PNS untuk mewujudkan tujuan organisasi f. Kepemimpinan dengan yaitu kemampuan dan kemauan PNS 4 untuk memotivasi mempengaruhi dan bawahan suatu sikap menyangkut atau individu orang lain yang berkaitan dengan bidang tugasnya yang yang penyesuaian diri yang karyawan demi positif sehat terhadap dari para kondisi dan situasi kerja, termasuk didalamnya upah, kondisi social, kondisi fisik, tercapainya tujuan organisasi. dan kondisi psikologis. Hal ini Menurut pendapat Gibson berdasarkan masing-masing individu (dalam Supardi, 2013), faktor-faktor dengan sikap yang ditunjukkan pada Kinerja guru dipengaruhi oleh tiga pekerjaan, kondisi dan sikap kerja kelompok variabel, antara lain: a) Variabel individu, kemampuan dan yang baik yang ditemukan seorang meliputi: dalam memahami kurikulum, latar belakang (keluarga, pendidikan, karyawan dalam instansi maka sikap ketrampilan tingkat tersebut sumber daya, Schermerhorn kepuasan meliputi: persepsi, tugas yang diberikan, ekspresi struktur, kerja meliputi: serta hal lain yang kondisi dan lingkungan kerja, kepribadian, sikap belajar, motivasi, kepuasan kerja pekerjaan ditanganinya, dan iklim kerja. Menurut aspek berhubungan dengan pekerjaan, psikologis, sikap, memiliki a. Pekerjaan itu sendiri : meliputi desain pekerjaan. c) Variabel kerja sebagai berikut: kepemimpinan imbalan, (dalam Anoraga, 2009) menerangkan bahwa (dalam hal ini pemberian layanan supervisi), dapat melakukan pekerjaan. social, etnis, jenis kelamin). organisasi, langsung mempengaruhi besarnya upaya untuk pengalaman), demografis (umur, b) Variabel secara minat yang untuk menekuni dan konsentrasi pada waluyo (2013) pekerjaan. Kepuasan kerja merupakan hasil b. Promosi : mempunyai hubungan keseluruhan dari tingkat rasa suka erat dengan masalah kenaikan atau tidak suka tenaga kerja dan pangkat 5 maupun jabatan, kesempatan untuk maju, b. Faktor social, meliputi hubungan pengembangan karir dan prospek kekeluargaan, masa masyarakat, depan, prestasi yang pandangan kesempatan merupakan usaha subjek untuk berkreasi, kegiatan, perserikatan mencapai hasil yang lebih baik pekerja, dengan kondisi yang ada pada dan hubungan kemasyarakatan. dirinya. kebebasan berpolitik, c. Faktor utama dalam pekerjaan, c. Teman sekerja meliputi meliputi pegawai, ketentraman kerja, kondisi kerja, harapan keluarga dan pandangan dan kesempatan untuk maju, masyarakat lain selain atau terhadap kecakapan, hubungan hubungan : antara atau terhadap orang profesi pekerjaannya. social upah, itu pengawasan, juga penghargaan didalam pekerjaan, d. Gaji dan jaminan sosial : gaji ketepatan dalam menyelesaikan bersih yang diterima setiap bulan konflik antar manusia, perasaan dan diperlakukan adil menyangkut pribadi jaminan seperti sosial jaminan lainnya kerja dan jaminan jabatan. e. Pengawasan baik yang maupun tugas. atau : Berdasarkan tinjauan teoritis di hubungan antara pegawai dan atas, dapat ditarik hipotesis yaitu ada atasan, kerja, hubungan positif antara kepuasan pengawasan kerja dan kualitas kerja dengan kinerja Guru. Dimana kerja. Semakin tinggi kepuasan kerja maka peraturan Menurut Anoraga, tentang supervisi 2009) Blum (dalam semakin tinggi kinerja pada guru. mengungkapkan faktor-faktor Begitu yang pula kepuasan memberikan kepuasan kerja antara kerja sebaliknya, rendah, jika maka semakin rendah pula kinerja guru. lain: a. Faktor individual, meliputi umur, METODE PENELITIAN kesehatan, watak, dan harapan. Subjek yang diambil dalam penelitian yaitu guru yang mengajar 6 di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali oleh Pratiwi (2013), meneliti tentang sebanyak pengaruh motivasi, kepuasan kerja, 42 orang. pengambilan Teknik sampelnya kepemimpinan kepala sekolah menggunakan teknik dengan studi menurut persepsi guru, dan iklim populasi yaitu semua subjek yang sekolah ada digunakan dalam penelitian. ekonomi SMP Negeri dikabupaten Metode wonogiri. pengumpulan data terhadap kinerja dengan tujuan guru untuk menggunakan skala psikologis yaitu mengetahui tingkat kinerja guru dan skala data mengetahui pegaruh kepuasan kerja dokumentasi kinerja guru. Teknik guru terhadap kinerja guru SMP analisis data menggunakan korelasi Negeri dikabupaten wonogiri. Hasil product moment. data menunjukan kepuasan kerja kepuasan kerja dan guru hasil meningkatkan kinerja guru dengan HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan berpengaruh analisis efektif sebesar sumbangan 15,5%. Semakin Product Moment diketahui bahwa tinggi kepuasan kerja maka semakin hubungan antara kepuasan kerja tinggi kinerja guru. dengan kinerja guru adalah Hasil 0,612 dengan sig. = 0,000; p ≤ penelitian Pratiwi (2013) juga didukung teori dari 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa Moeheriono ada hubungan positif yang sangat menyatakan bahwa salah satu faktor signifikan antara kepuasan kerja kinerja guru adalah faktor kepuasan dengan kinerja kerja. positif dari menggambarkan guru. Hubungan Faktor yang kepuasan kerja ini merupakan faktor yang berhubungan semakin dengan perasaan individu terhadap penelitian bahwa (2012) tinggi kepuasan kerja maka semakin pekerjaan yang tinggi kinerja guru dan sebaliknya keadaan yang diharapkannya. Berdasarkan semakin rendah kepuasan kerja maka mendapatkan hasil analisis diketahui kepuasan kerja mempunyai semakin rendah kinerja guru. Hasil penelitian ini sesuai rerata empirik sebesar 153,21 dan dengan penelitian yang dilakukan rerata hipotetik sebesar 120 yang 7 berarti kepuasan kerja pada subjek pegawai dan atasan, peraturan kerja, tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini pengawasan kerja dan kualitas kerja. dapat diinterpretasikan bahwa subjek Variabel guru empirik sebesar penelitian pada dasarnya memiliki memiliki sikap yang terbentuk dari aspek 81,64 yang berarti kinerja subjek kepuasan yang tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini Schermerhorn dapat diartikan aspek-aspek yang kerja dikemukakan seperti oleh rerata kinerja (dalam Anoraga, 2009) yaitu aspek terdapat dalam pekerjaan itu sendiri (the work it self) yaitu meliputi Tanggung tugas yang diberikan, DP3 kinerja guru kesetiaan, Prestasi jawab, kerja, Ketaatan, ekspresi kerja serta hal lain yang Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa dan berhubungan pekerjaan, Kepemimpinan sudah sepenuhnya kondisi dan lingkungan kerja, sikap menjadi faktor penyebab kinerja pekerjaan yang ditanganinya, minat guru tinggi atau baik. dengan untuk menekuni dan konsentrasi Sumbangan efektif variabel pada pekerjaan, promosi meliputi kepuasan kerja terhadap kinerja guru masalah kenaikan pangkat maupun sebesar jabatan, kesempatan untuk maju, ditunjukkan pengembangan karir dan prospek determinan (r²) sebesar 0,375. Berarti masa depan, rekan sekerja meliputi masih terdapat 62,5% faktor lain hubungan antara pegawai, harapan yang mempengaruhi kinerja guru keluarga dan pandangan masyarakat diluar atau orang lain terhadap profesi atau tersebut misalnya, faktor motivasi, pekerjaannya, gaji atau jaminan faktor komitmen, faktor ketrampilan social meliputi gaji bersih yang (skill), dan faktor kepemimpinan diterima setiap bulan dan jaminan (Wirawan, 2009). sosial lainnya seperti jaminan kerja 37,5% (kepuasan oleh variable koefisien kepuasan Berdasarkan kerja) uraian kerja diatas dan jaminan jabatan selanjutnya dapat diambil kesimpulan bahwa aspek pengawasan atau supervise kepuasan kerja dapat yang sebagai meliputi hubungan antara prediktor Generalisasi 8 dari digunakan kinerja guru. penelitian- penelitian ini tidak terbatas pada dipengaruhi variabel lain yang populasi dimana tempat penelitian dapat mempengaruhi kepuasan dilakukan. Sehingga penerapan pada kinerja ruang lingkup yang lebih luas dengan kepuasan kerja. karakteristik berbeda yang kiranya perlu dilakukan penelitian guru diluar variabel B. SARAN lagi Berdasarkan hasil dengan menggunakan atau penelitian dan kesimpulan diatas, menambah variabel-variabel lain penulis yang belum disertakan dalam mengajukan beberapa saran sebagai berikut: penelitian. 1. Bagi Guru atau subjek penelitian Para guru diharapkan untuk KESIMPULAN DAN SARAN mempertahankan kinerja yang A. KESIMPULAN sudah 1. Ada hubungan positif tinggi. dengan memperhatikan aspek – aspek yang sangat signifikan antara kepuasan berikut : kerja a. Pekerjaan itu sendiri dengan kinerja guru. semakin tinggi kepuasan kerja Guru maka semakin tinggi kinerja guru melalui prestasi kerja dengan di SMP Negeri 1 Ngemplak meningkatkan Boyolali dan sebaliknya semakin ketrampilan, rendah kepuasan kerja maka pengalaman. semakin rendah kinerja guru di SMP Negeri 1 Ngemplak 2. Tingkat kepuasan kerja masuk dalam kategori tinggi. guru masuk kerja efektif terhadap diklat atau pelatihan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dengan sepenuh dalam kategori tinggi. 4. Sumbangan dan Guru diharapkan bersedia mengikuti kinerja kecakapan, b. Promosi Boyolali. 3. Tingkat yang professional hati agar kelak ilmu yang kepuasan kinerja didapatkan dapat bermanfaat guru di masa mendatang. sebesar 37,5% dan 62,5% sisanya 9 c. Teman sekerja Guru 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mampu Bagi peneliti selanjutnya menciptakan keakraban dan yang tertarik mengadakan penelitian komunikasi yang intens antar diharapkan dapat mengungkap lebih guru lain dengan cara saling dalam dengan meningkatkan kualitas memberikan penelitian dengan tema yang sama motivasi sesama rekan kerja. atau d. Gaji dan jaminan sosial Guru menyertakan faktor-faktor diharapkan penelitian kerja sebagai tambahan mendapatkan insentif lain dari yang mempengaruhi kinerja guru sehingga meningkatkan produktivitas agar variabel dari ini dapat bahan referensi mengembangan pimpinan. digunakan bagi untuk penelitian selanjutnya terutama yang berkaitan e. Pengawasan atau supervisi dengan kepuasan kerja dan kinerja Guru disarankan untuk dapat guru. bekerja sama dengan kepala sekolah dan masukan menerima kepla DAFTAR PUSTAKA sekolah Anna, Lusia Kus. 2012. dalam merevisi tujuan-tujuan Siswa pendidikan. Matematika Dari hasil penelitian tersebut, bagi 2012/06/02/10035432/Banya k.Siswa.Tak.Lulus.Ujian.Mat untuk ematika (Diakses tanggal 20 mempertahankan kinerja yang Kinerja Ujian lembaga pendidikan tinggi. Lulus http://sains.kompas.com/read/ 2. Bagi lembaga pendidikan disarankan Tak Banyak tinggi April 2015). dapat Anoraga, P. 2009. Psikologi Kerja. dilakukan lembaga pendidikan Jakarta : PT. Rineka Cipta. dengan mendisiplinkan para guru Apriliana, estika. 2011. Hubungan dalam mematuhi peraturan yang Antara sudah ditetapkan. Dengan Modal Kinerja Psikologi Guru. Skripsi. Surakarta: Fakultas 10 Psikologi UMS. Tidak Kerja, Kepemimpinan Kepala Diterbitkan Sekolah Barnawi, Arifin M. 2012. Kinerja Menurut Persepsi Guru, Dan Iklim Sekolah Guru Profesional: Instrument Terhadap Pembinaan, Peningkatan dan Ekonomi Smp Negeri Di Penilaian. Jakarta: Ar-Ruzz Kabupaten Wonogiri. Jurnal Media. Pendidikan Insane Mandiri. Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Guru Vol. 1 No. 1. Kinerja berbasis kompetensi. Rachmawati, T dan Daryanto. 2013. Edisi revisi. Jakarta: PT Raja Penilaian grafindo persada. Guru Dan Angka Kreditnya. Pratiwi, Suryani D. 2013. Pengaruh Motivasi Supardi. 2013. Kerja, Media. Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Uno Hamzah dan Lamatenggo, Nina. 2012. Teori pengukurannya. kinerja Profesi Yogyakarta: Penerbit Gava Kepuasan Kinerja Kinerja dan Jakarta: Bumi Aksara. Waluyo, Minto. 2013. Psikologi industri. Jakarta: Akademia Permata. 11