i HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA

advertisement
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU
DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi
Diajukan Oleh :
LILIS SETYONINGSIH
F 100 110 146
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU
DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
LILIS SETYONINGSIH
F 100 110 146
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ii
ii
ABSTRAKSI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA
GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI
Lilis Setyoningsih
[email protected]
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Achmad Dwityanto O, S.Psi M.Si.
SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali merupakan sekolah yang unggul dalam
pembelajaran dan prestasi akademik. Dalam menyampaikan pembelajaran kepada
memerlukan perhatian lebih pada kuantitas dan kualitas guru yang sesuai dengan
harapan sekolah. Hal ini berkaitan dengan bagaimana guru dalam bekerja agar
mampu menghasilkan siswa yang berprestasi dan berkompeten, dengan adanya
kinerja guru yang tinggi maka dapat memberikan sumbangan atau kontribusi
terhadap kemajuan dan keberhasilan sekolah. Dalam hal ini kepuasan kerja
merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi kinerja guru, kepuasan kerja juga
penentu dari tinggi rendahnya kinerja guru. Guru yang puas akan lebih semangat
dibandingkan guru yang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja, guru akan
menghasilkan kinerja yang baik apabila merasakan kepuasan yang baik. Guru
yang puas akan menimbulkan perilaku yang positif dan akan menghasilkan
kinerja yang tinggi, seperti halnya guru merasakan dapat mencapai tugas sesuai
target yang diinginkan maka akan menghasilkan kinerja yang baik yaitu semangat
dalam bekerja dan memiliki kuantitas dan kualitas yang tinggi. Namun masih
banyak yang mengalami ketidakpuasan dalam bekerja sehingga dapat
menurunkan kinerjanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, mengetahui tingkat kepuasan kerja
pada guru, mengetahui tingkat kinerja guru dan mengetahui seberapa besar
sumbangan efektif antara kepuasan kerja terhadap kinerja guru. Hipotesis yang
diajukan adalah ada hubungan positif antara kepuasan kerja dengan kinerja guru.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dimana variabel kepuasan
kerja merupakan variabel bebas dan variabel tergantungnya adalah kinerja guru.
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar
dengan studi populasi, sebanyak 42 orang. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah skala kepuasan kerja dan data dokumentasi kinerja guru dari
kepala sekolah. Data analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasi product moment dari Pearson.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara kepuasan kerja dengan kinerja guru, dimana nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0,612 dengan sig = 0,000, P < (0,01). Berdasarkan hasil analisis, diketahui
bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 153,21
dan rerata hipotetik (RH) sebesar 120 dengan kategori tinggi, sedangkan Variabel
kinerja guru memiliki rerata empirik (RE) sebesar 81,64 dengan kategori tinggi
atau baik. Sumbangan efektif variabel kepuasan kerja terhadap kinerja guru
sebesar 37,5%.
Kata kunci: kepuasan kerja, kinerja guru
vi
yaitu Bahasa Indonesia sebanyak 143
PENDAHULUAN
Guru
peranan
siswa dan Bahasa Inggris sebanyak
untuk
191 siswa. Anna (2012) mengatakan
tingkah
bahwa mendikbud juga menyebutkan
laku yang saling berkaitan, dan
bahwa UN bisa memilah potensi dan
dilakukan dalam situasi tertentu serta
kompetensi siswa sedetail mungkin
berhubungan
karena banyak siswa yang nilai UN
utama
merupakan
dalam
menciptakan
perubahan
pendidikan
serangkaian
dengan
tingkah
kemajuan
laku
dan
lebih tinggi dibanding nilai ujian
perkembangan siswa yang menjadi
sekolah (US).
tujuannya. Peran guru sangat penting
Kerja
dalam
kedudukannya
Motivator
pembelajaran
guru
merupakan
sebagai
kumpulan dari berbagai tugas yang
kepada
meliputi:
mendidik,
mengajar,
siswa sebagai generasi bangsa. Oleh
membimbing,
karena itu di butuhkan kinerja dari
melatih.
seorang guru yang berkualitas dan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan
bertanggung
pendidikan,
jawab
bagi
sebuah
lembaga pendidikan.
mengarahkan,
Tugas-tugas
dan
tersebut
sehingga
kepuasan
dalam menjalankan tugas merupakan
Dampak kinerja guru yang
aspek
penting
seorang
individu
kurang optimal akan mempengaruhi
dalam meningkatkan produktivitas.
kualitas pendidikan secara umum.
Hal ini disebabkan sebagian besar
Mengkutip dalam Kompas (2012)
waktu guru digunakan untuk bekerja.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Beberapa
hasil
penelitian
Mohammad Nuh mengungkapkan
kinerja guru yang belum optimal
Siswa yang mengikuti ujian nasional
dampak bagi kualitas guru dan hasil
2012 tingkat SMP dan sederajat dari
prestasi belajar siswa perlu mendapat
3.697.865 siswa yang tidak lulus
perhatian.
terbanyak 15.945 yang terbanyak
penentu dalam sistem pendidikan
gagal
secara
dalam
mata
pelajaran
Karena
guru
keseluruhan,
yang
adalah
harus
Matematika, setelah matematika nilai
mendapat perhatian utama, figure
ujian yang paling banyak tidak lulus
yang
1
satu
ini
akan
senantiasa
menjadi
sorotan
ketika
2015 di SMP Negeri 1 Ngemplak
berbicara tentang pendidikan. Guru
Boyolali, terdapat beberapa pegawai
selalu
komponen
yang terlambat masuk kerja bahkan
maupun dalam sistem pendidikan,
masuk kelas, kurangnya persiapan
guru memegang peran utama dalam
ketika
pembangunan pendidikan, khususnya
bahkan ada guru yang pulang lebih
yang diselenggarakan secara formal
awal
di sekolah. Oleh sebab itu, seorang
mengajarnya yang masih monoton
guru perlu memiliki kinerja yang
atau
optimal.
menyampaikan pelajaran dan guru
terkait
strategis
dengan
Kinerja
guru
menurut
yang
Rachmawati dan Daryanto (2013)
bel
pergantian
dari
jam
kurang
kurang
pelajaran,
kerja,
kreatif
persiapan
cara
dalam
dalam
mengajar.
merupakan kemampuan atau tingkat
Menurut
Balitbang (dalam
keberhasilan yang ditunjukkan oleh
Uno, 2012) bahwa kinerja guru
seseorang guru dalam melaksanakan
dipengaruhi oleh faktor pendidikan.
tugas atau pekerjaannya. Pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tersebut yang didalamnya terdapat
seorang guru SMP berpendidikan
tiga aspek sebagai pedoman bagi
dengan memiliki ijasah S1 keatas
guru yaitu kejelasan tugas atau
57,8% dari 337.503, serta 18,86%
pekerjaan yang menjadi tanggung
dari 181.544 dosen Perguruan Tinggi
jawabnya,
yang
berpendidikan 82 keatas dengan
diharapkan dari suatu pekerjaan dan
3,48%, sedangkan tenaga pengajar
kejelasan waktu yang diperlukan
(guru) masih belum optimal karena
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
masih
agar hasil yang diharapkan dapat
pendidikannya D2 13,8% dari 1,2
terwujud.
juta dan masih ada guru SLTP/ MTs
kejelasan
hasil
ada
guru
SD/MI
yang
Permasalahan muncul ketika
berpendidikannya D3 38,8% dari
pegawai mempunyai kinerja rendah
680.000. Salah satu faktor yang
terhadap
mempengaruhi kinerja guru adalah
hasil
organisasi,
pengamatan
Berdasarkan
yang
peneliti
pendidikan.
lakukan pada hari Senin, 24 Maret
2
Selain
faktor
pendidikan,
Menurut UU RI No 14 Tahun
menurut Gibson (dalam Supardi,
2005,
2013) menjelaskan bahwa faktor
professional dengan tugas utama
kepuasan kerja juga mempengaruhi
mendidik, mengajar, membimbing,
kinerja. Hal ini sesuai dengan yang
mengarahkan, melatih, menilai, dan
diungkapkan
dalam
mengevaluasi peserta didik pada
menyebutkan
pendidikan anak usia dini jalur
pegawai
pendidikan formal, pendidikan dasar,
berhubungan erat dengan kinerja
dan pendidikan menengah. Lebih
pegawai. Kepuasan kerja guru dapat
lanjut dikatakan bahwa guru sebagai
meningkatkan
produktivitas
kerja
tenaga professional, mengandung arti
dan
kerja.
itu,
bahwa pekerjaan guru hanya dapat
sinambela,
(Barnawi,
bahwa
2013)
kepuasan
disiplin
Selain
Guru
adalah
kepuasan kerja dapat menekankan
dilakukan
tingkat
dan
mempunyai kualifikasi akademik,
ketidakpuasan.
kompetensi dan sertifikasi pendidik
Guru yang terpuaskan, ia akan
sesuai dengan persyaratan untuk
memiliki semangat kerja dan disiplin
setiap jenis dan jenjang pendidikan
yang
tertentu.
keluarnya
banyaknya
respon
tinggi
guru
sehingga
dapat
meningkatkan kinerjanya. Dengan
adanya
kinerja
yang
oleh
pendidik
kinerja
baik,
kemampuan
seseorang
guru
yang
yang
merupakan
dimiliki
dari
produktivitas mengajar guru pun
seorang guru dalam melaksanakan
meningkat dan sebaliknya.
berbagai
tugas pembelajaran di
Selain itu, hasil penelitian
madrasah
atau
dilakukan
bertanggung jawab atas peserta didik
yang
Pratiwi
(2013)
sekolah
tentang pengaruh kepuasan kerja
dengan
meningkatkan
terhadap kinerja guru ekonomi SMP
belajar
peserta
Negeri
menciptakan
dikabupaten
wonogiri.
proses
yang
prestasi
didik
dan
pendidikan
Menunjukkan Hasil data menunjukan
secara efektif membangun sikap
kepuasan kerja guru berpengaruh
disiplin dan mutu hasil belajar siswa
meningkatkan kinerja guru dengan
(Supardi, 2013).
sumbangan efektif sebesar 15,5%.
3
Penilaian
kinerja
guru
mengutamakan
kepentingan
dilakukan disekolah oleh kepala
dinas daripada kepentingan diri
sekolah atau madrasah. berdasarkan
sendiri, seseorang atau golongan.
Peraturan Pemerintah Nomor 46
d. Disiplin yaitu kesanggupan PNS
Tahun
2011
Tentang
Penilaian
untuk menaati kewajiban dan
Prestasi kerja PNS terdiri dari 6
menghindari
unsur yang di nilai, antara lain:
ditentukan
dalam
peraturan
a. Orientasi Pelayanan yaitu sikap
perundang-undangan
atau
atau
perilaku
PNS
dalam
larangan
yang
peraturan kedinasan yang apabila
memberikan pelayanan terbaik
tidak
kepada yang dilayani antara lain
dijatuhi hukuman disiplin.
meliputi
masyarakat,
ditaati
atau
dilanggar
atasan,
e. Kerjasama yaitu kemauan dan
rekan sekerja, unit kerja terkait
kemampuan PNS untuk bekerja
atau instansi lain.
sama
b. Integritas
yaitu
kemampuan
dengan
atasan,
rekan
bawahan
sekerja,
dalam
unit
untuk bertindak sesuai dengan
kerjanya serta instansi lain dalam
nilai, norma dan etika dalam
menyelesaikan suatu tugas dan
organisasi.
tanggung jawab yang ditentukan,
c. Komitmen yaitu kemauan dan
kemampuan
menyelaraskan
sehingga mencapai daya guna
untuk
sikap
dan hasil guna yang sebesar-
dan
besarnya.
tindakan PNS untuk mewujudkan
tujuan
organisasi
f. Kepemimpinan
dengan
yaitu
kemampuan dan kemauan PNS
4
untuk
memotivasi
mempengaruhi
dan
bawahan
suatu
sikap
menyangkut
atau
individu
orang lain yang berkaitan dengan
bidang
tugasnya
yang
yang
penyesuaian
diri
yang
karyawan
demi
positif
sehat
terhadap
dari
para
kondisi
dan
situasi kerja, termasuk didalamnya
upah, kondisi social, kondisi fisik,
tercapainya tujuan organisasi.
dan kondisi psikologis. Hal ini
Menurut
pendapat
Gibson
berdasarkan masing-masing individu
(dalam Supardi, 2013), faktor-faktor
dengan sikap yang ditunjukkan pada
Kinerja guru dipengaruhi oleh tiga
pekerjaan, kondisi dan sikap kerja
kelompok variabel, antara lain:
a) Variabel
individu,
kemampuan
dan
yang baik yang ditemukan seorang
meliputi:
dalam
memahami
kurikulum,
latar
belakang
(keluarga,
pendidikan,
karyawan dalam instansi maka sikap
ketrampilan
tingkat
tersebut
sumber
daya,
Schermerhorn
kepuasan
meliputi:
persepsi,
tugas yang diberikan, ekspresi
struktur,
kerja
meliputi:
serta
hal
lain
yang
kondisi dan lingkungan kerja,
kepribadian,
sikap
belajar, motivasi, kepuasan kerja
pekerjaan
ditanganinya,
dan iklim kerja.
Menurut
aspek
berhubungan dengan pekerjaan,
psikologis,
sikap,
memiliki
a. Pekerjaan itu sendiri : meliputi
desain pekerjaan.
c) Variabel
kerja
sebagai berikut:
kepemimpinan
imbalan,
(dalam
Anoraga, 2009) menerangkan bahwa
(dalam hal ini pemberian layanan
supervisi),
dapat
melakukan pekerjaan.
social,
etnis, jenis kelamin).
organisasi,
langsung
mempengaruhi besarnya upaya untuk
pengalaman), demografis (umur,
b) Variabel
secara
minat
yang
untuk
menekuni dan konsentrasi pada
waluyo
(2013)
pekerjaan.
Kepuasan kerja merupakan hasil
b. Promosi : mempunyai hubungan
keseluruhan dari tingkat rasa suka
erat dengan masalah kenaikan
atau tidak suka tenaga kerja dan
pangkat
5
maupun
jabatan,
kesempatan
untuk
maju,
b. Faktor social, meliputi hubungan
pengembangan karir dan prospek
kekeluargaan,
masa
masyarakat,
depan,
prestasi
yang
pandangan
kesempatan
merupakan usaha subjek untuk
berkreasi, kegiatan, perserikatan
mencapai hasil yang lebih baik
pekerja,
dengan kondisi yang ada pada
dan hubungan kemasyarakatan.
dirinya.
kebebasan
berpolitik,
c. Faktor utama dalam pekerjaan,
c. Teman
sekerja
meliputi
meliputi
pegawai,
ketentraman kerja, kondisi kerja,
harapan keluarga dan pandangan
dan kesempatan untuk maju,
masyarakat
lain
selain
atau
terhadap kecakapan, hubungan
hubungan
:
antara
atau
terhadap
orang
profesi
pekerjaannya.
social
upah,
itu
pengawasan,
juga
penghargaan
didalam
pekerjaan,
d. Gaji dan jaminan sosial : gaji
ketepatan dalam menyelesaikan
bersih yang diterima setiap bulan
konflik antar manusia, perasaan
dan
diperlakukan
adil
menyangkut
pribadi
jaminan
seperti
sosial
jaminan
lainnya
kerja
dan
jaminan jabatan.
e. Pengawasan
baik
yang
maupun
tugas.
atau
:
Berdasarkan tinjauan teoritis di
hubungan antara pegawai dan
atas, dapat ditarik hipotesis yaitu ada
atasan,
kerja,
hubungan positif antara kepuasan
pengawasan kerja dan kualitas
kerja dengan kinerja Guru. Dimana
kerja.
Semakin tinggi kepuasan kerja maka
peraturan
Menurut
Anoraga,
tentang
supervisi
2009)
Blum
(dalam
semakin tinggi kinerja pada guru.
mengungkapkan
faktor-faktor
Begitu
yang
pula
kepuasan
memberikan kepuasan kerja antara
kerja
sebaliknya,
rendah,
jika
maka
semakin rendah pula kinerja guru.
lain:
a. Faktor individual, meliputi umur,
METODE PENELITIAN
kesehatan, watak, dan harapan.
Subjek yang diambil dalam
penelitian yaitu guru yang mengajar
6
di SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali
oleh Pratiwi (2013), meneliti tentang
sebanyak
pengaruh motivasi, kepuasan kerja,
42
orang.
pengambilan
Teknik
sampelnya
kepemimpinan
kepala
sekolah
menggunakan teknik dengan studi
menurut persepsi guru, dan iklim
populasi yaitu semua subjek yang
sekolah
ada digunakan dalam penelitian.
ekonomi SMP Negeri dikabupaten
Metode
wonogiri.
pengumpulan
data
terhadap
kinerja
dengan
tujuan
guru
untuk
menggunakan skala psikologis yaitu
mengetahui tingkat kinerja guru dan
skala
data
mengetahui pegaruh kepuasan kerja
dokumentasi kinerja guru. Teknik
guru terhadap kinerja guru SMP
analisis data menggunakan korelasi
Negeri dikabupaten wonogiri. Hasil
product moment.
data menunjukan kepuasan kerja
kepuasan
kerja
dan
guru
hasil
meningkatkan
kinerja guru dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
berpengaruh
analisis
efektif
sebesar
sumbangan
15,5%.
Semakin
Product Moment diketahui bahwa
tinggi kepuasan kerja maka semakin
hubungan antara kepuasan kerja
tinggi kinerja guru.
dengan
kinerja
guru
adalah
Hasil
0,612 dengan sig. = 0,000; p ≤
penelitian
Pratiwi
(2013) juga didukung teori dari
0,01. Hal ini menunjukkan bahwa
Moeheriono
ada hubungan positif yang sangat
menyatakan bahwa salah satu faktor
signifikan antara kepuasan kerja
kinerja guru adalah faktor kepuasan
dengan
kinerja
kerja.
positif
dari
menggambarkan
guru.
Hubungan
Faktor
yang
kepuasan
kerja
ini
merupakan faktor yang berhubungan
semakin
dengan perasaan individu terhadap
penelitian
bahwa
(2012)
tinggi kepuasan kerja maka semakin
pekerjaan
yang
tinggi kinerja guru dan sebaliknya
keadaan yang diharapkannya.
Berdasarkan
semakin rendah kepuasan kerja maka
mendapatkan
hasil
analisis
diketahui kepuasan kerja mempunyai
semakin rendah kinerja guru.
Hasil penelitian ini sesuai
rerata empirik sebesar 153,21 dan
dengan penelitian yang dilakukan
rerata hipotetik sebesar 120 yang
7
berarti kepuasan kerja pada subjek
pegawai dan atasan, peraturan kerja,
tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini
pengawasan kerja dan kualitas kerja.
dapat diinterpretasikan bahwa subjek
Variabel
guru
empirik
sebesar
penelitian pada dasarnya memiliki
memiliki
sikap yang terbentuk dari aspek
81,64 yang berarti kinerja subjek
kepuasan
yang
tergolong tinggi. Kondisi tinggi ini
Schermerhorn
dapat diartikan aspek-aspek yang
kerja
dikemukakan
seperti
oleh
rerata
kinerja
(dalam Anoraga, 2009) yaitu aspek
terdapat dalam
pekerjaan itu sendiri (the work it self)
yaitu
meliputi
Tanggung
tugas
yang
diberikan,
DP3 kinerja guru
kesetiaan,
Prestasi
jawab,
kerja,
Ketaatan,
ekspresi kerja serta hal lain yang
Kejujuran, Kerjasama, Prakarsa dan
berhubungan
pekerjaan,
Kepemimpinan sudah sepenuhnya
kondisi dan lingkungan kerja, sikap
menjadi faktor penyebab kinerja
pekerjaan yang ditanganinya, minat
guru tinggi atau baik.
dengan
untuk menekuni dan konsentrasi
Sumbangan efektif variabel
pada pekerjaan, promosi meliputi
kepuasan kerja terhadap kinerja guru
masalah kenaikan pangkat maupun
sebesar
jabatan, kesempatan untuk maju,
ditunjukkan
pengembangan karir dan prospek
determinan (r²) sebesar 0,375. Berarti
masa depan, rekan sekerja meliputi
masih terdapat 62,5% faktor lain
hubungan antara pegawai, harapan
yang mempengaruhi kinerja guru
keluarga dan pandangan masyarakat
diluar
atau orang lain terhadap profesi atau
tersebut misalnya, faktor motivasi,
pekerjaannya,
gaji atau jaminan
faktor komitmen, faktor ketrampilan
social meliputi gaji bersih yang
(skill), dan faktor kepemimpinan
diterima setiap bulan dan jaminan
(Wirawan, 2009).
sosial lainnya seperti jaminan kerja
37,5%
(kepuasan
oleh
variable
koefisien
kepuasan
Berdasarkan
kerja)
uraian
kerja
diatas
dan jaminan jabatan selanjutnya
dapat diambil kesimpulan bahwa
aspek pengawasan atau supervise
kepuasan kerja dapat
yang
sebagai
meliputi
hubungan
antara
prediktor
Generalisasi
8
dari
digunakan
kinerja
guru.
penelitian-
penelitian ini tidak terbatas pada
dipengaruhi variabel lain yang
populasi dimana tempat penelitian
dapat mempengaruhi kepuasan
dilakukan. Sehingga penerapan pada
kinerja
ruang lingkup yang lebih luas dengan
kepuasan kerja.
karakteristik berbeda yang kiranya
perlu
dilakukan
penelitian
guru
diluar
variabel
B. SARAN
lagi
Berdasarkan
hasil
dengan
menggunakan
atau
penelitian dan kesimpulan diatas,
menambah
variabel-variabel
lain
penulis
yang
belum
disertakan
dalam
mengajukan
beberapa
saran sebagai berikut:
penelitian.
1. Bagi Guru atau subjek penelitian
Para
guru
diharapkan
untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
mempertahankan kinerja yang
A. KESIMPULAN
sudah
1. Ada
hubungan
positif
tinggi.
dengan
memperhatikan aspek – aspek
yang
sangat signifikan antara kepuasan
berikut :
kerja
a. Pekerjaan itu sendiri
dengan
kinerja
guru.
semakin tinggi kepuasan kerja
Guru
maka semakin tinggi kinerja guru
melalui prestasi kerja dengan
di SMP Negeri 1 Ngemplak
meningkatkan
Boyolali dan sebaliknya semakin
ketrampilan,
rendah kepuasan kerja maka
pengalaman.
semakin rendah kinerja guru di
SMP
Negeri
1
Ngemplak
2. Tingkat kepuasan kerja masuk
dalam kategori tinggi.
guru
masuk
kerja
efektif
terhadap
diklat
atau
pelatihan
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan
potensi diri dengan sepenuh
dalam kategori tinggi.
4. Sumbangan
dan
Guru diharapkan bersedia
mengikuti
kinerja
kecakapan,
b. Promosi
Boyolali.
3. Tingkat
yang professional
hati agar kelak ilmu yang
kepuasan
kinerja
didapatkan dapat bermanfaat
guru
di masa mendatang.
sebesar 37,5% dan 62,5% sisanya
9
c. Teman sekerja
Guru
3. Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan
mampu
Bagi
peneliti
selanjutnya
menciptakan keakraban dan
yang tertarik mengadakan penelitian
komunikasi yang intens antar
diharapkan dapat mengungkap lebih
guru lain dengan cara saling
dalam dengan meningkatkan kualitas
memberikan
penelitian dengan tema yang sama
motivasi
sesama rekan kerja.
atau
d. Gaji dan jaminan sosial
Guru
menyertakan
faktor-faktor
diharapkan
penelitian
kerja
sebagai
tambahan
mendapatkan
insentif
lain
dari
yang
mempengaruhi kinerja guru sehingga
meningkatkan produktivitas
agar
variabel
dari
ini
dapat
bahan
referensi
mengembangan
pimpinan.
digunakan
bagi
untuk
penelitian
selanjutnya terutama yang berkaitan
e. Pengawasan atau supervisi
dengan kepuasan kerja dan kinerja
Guru disarankan untuk dapat
guru.
bekerja sama dengan kepala
sekolah
dan
masukan
menerima
kepla
DAFTAR PUSTAKA
sekolah
Anna, Lusia Kus. 2012.
dalam merevisi tujuan-tujuan
Siswa
pendidikan.
Matematika
Dari hasil penelitian tersebut,
bagi
2012/06/02/10035432/Banya
k.Siswa.Tak.Lulus.Ujian.Mat
untuk
ematika (Diakses tanggal 20
mempertahankan kinerja yang
Kinerja
Ujian
lembaga
pendidikan
tinggi.
Lulus
http://sains.kompas.com/read/
2. Bagi lembaga pendidikan
disarankan
Tak
Banyak
tinggi
April 2015).
dapat
Anoraga, P. 2009. Psikologi Kerja.
dilakukan lembaga pendidikan
Jakarta : PT. Rineka Cipta.
dengan mendisiplinkan para guru
Apriliana, estika. 2011. Hubungan
dalam mematuhi peraturan yang
Antara
sudah ditetapkan.
Dengan
Modal
Kinerja
Psikologi
Guru.
Skripsi. Surakarta: Fakultas
10
Psikologi
UMS.
Tidak
Kerja, Kepemimpinan Kepala
Diterbitkan
Sekolah
Barnawi, Arifin M. 2012. Kinerja
Menurut
Persepsi
Guru, Dan Iklim Sekolah
Guru Profesional: Instrument
Terhadap
Pembinaan, Peningkatan dan
Ekonomi Smp Negeri Di
Penilaian. Jakarta: Ar-Ruzz
Kabupaten Wonogiri. Jurnal
Media.
Pendidikan Insane Mandiri.
Moeheriono.
2012.
Pengukuran
Kinerja
Guru
Vol. 1 No. 1.
Kinerja berbasis kompetensi.
Rachmawati, T dan Daryanto. 2013.
Edisi revisi. Jakarta: PT Raja
Penilaian
grafindo persada.
Guru Dan Angka Kreditnya.
Pratiwi, Suryani D. 2013. Pengaruh
Motivasi
Supardi.
2013.
Kerja,
Media.
Guru.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Uno Hamzah dan Lamatenggo, Nina.
2012.
Teori
pengukurannya.
kinerja
Profesi
Yogyakarta: Penerbit Gava
Kepuasan
Kinerja
Kinerja
dan
Jakarta:
Bumi Aksara.
Waluyo, Minto. 2013. Psikologi
industri. Jakarta: Akademia
Permata.
11
Download