BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam membina kehidupan
bermasyarakat yang berguna di masa mendatang. Hal ini disebabkan, karena
pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas individu baik
secara langsung maupun tidak langsung seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pendidikan dilakukan dengan cara melakukan proses belajar dan mengajar
(adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik). Belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang
menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik sedangkan mengajar adalah
proses menyampaikan materi pelajaran, melatih kemampuan siswa untuk
berpikir untuk menggunakan struktur kognitif secara penuh dan terarah
(Djamarah, 2006). Seiring dengan pergeseran paradigma dalam pendidikan
pengajaran dari teacher oriented menuju student oriented yang menuntut secara
tidak langsung terhadap persiapan mediaajaryang dilakukan oleh seorang dosen
atau pengajar. Pendidikan yang disampaikan sesuai dengan kurikulum yang
berlaku untuk mencapai tujuan belajar dari mata kuliah yang disampaikan.
Kurikulum yang ada di Universitas Negeri Medan pada Prodi Biologi
Program Sarjana terdapat mata kuliah Mikrobiologi. Pada matakuliah ini materi
yang diajarkan terdapat beberapa ruang lingkup dari mikroorganisme dan sejarah
mikrobiologi, teknik pembiakan mikroorganisme, mikroskop dan pengamatan
mikroorganisme,
klasifikasi
mikroorgisme,
metabolisme
mikroorganisme,
pertumbuhan mikroorganisme, bakteri, fungi, virus, mikroorganisme pangan,
mikroorganisme dalam industri, mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang
mempelajari tentang peranan mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan
organik dan anorganik) dan mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari
kualitas air dan mikroorganisme dalam air kemasan).
Materi mikrobiologi tersebut diberikan kepada mahasiswa setiap pertemuan
di kelas masih dalam bentuk text book sebagai medianya, ringkasan materi dalam
bentuk microsoft powerpoint dari dosen maupun mahasiswa sebagai bagian dari
tugas yang relatif masih rendah tingkat interaktifnya dan juga tingkat
pengetahuannya. Penggunaan media powerpoint yang digunakan hanya membuat
mahasiswa menambah pengetahuan, namun mahasiswa rendah pemahaman
konsep dan prosedur dalam proses mikrobiologi sehingga rendahnya motivasi,
minat, keterampilan dan aktivitas belajar.
Seorang dosen harus menyiapkan media ajar yang menarik sehingga
siswa tidak jenuh untuk menjelaskan materi yang diajarkan. Namun dosen
selama ini hanya menggunakan media powerpoint sebagai acuan untuk
menjelaskan materi, atau masih ada juga pendidik di universitas yang masih
tidak dapat menggunakan ICT (Information and Comunication Technology).
Sehingga penggunaan media pembelajaran yang tidak efektif, terlihat hanya dari
sudut kepentingan pendidik. Akibatnya seorang pendidik menggunakan media
dikarenakan kurang menguasai bahan pelajaran, maka media digunakan bukan
lagi sesuai dari sudut kebutuhan, minat, dan kondisi peserta didik. Oleh karena
itu, media yang efektif adalah media yang dibuat sesuai dengan kebutuhan, minat
dan kondisi peserta didik (Sanjaya, 2008).
Penggunaan media yang efektif menurut Sadiman (2008), mengatakan
bahwa memilih media untuk proses belajar mengajar yaitu: (1) Sesuai dengan
tujuan yang dicapai; (2) Mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep,
prinsip atau generalisasi; (3) Praktis, luwes dan bertahan; (4) Guru terampil
menggunakan media pemebelajaran; (5) Memperhatikan kelompok sasaran; dan
(6) Melihat mutunya sehingga informasi jelas tersampaikan kepada sasaran.
Sedangkan Arsyad (2011), mengatakan media yang baik adalah media yang
memiliki manfaat praktis dalam proses belajar mengajar yaitu: (1) Media
pembelajaran yang dapat menjelaskan penyajian pesan sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar; (2) Media
pembelajaran harus dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga menimbulkan motivasi belajar dan interaksi antara siswa dan
lingkungannya dan memungkinkan siswa untuk belajar sendiri sesuai
kemampuan dan minatnya; (3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
indra, ruang dan waktu; dan (4) Media bermanfaat untuk memberikan kesamaan
pengalaman kepada siswa.
Media dapat merubah cara seseorang dalam belajar dan memperoleh
informasi sehingga mereka dapat belajar lebih baik lagi dan juga dapat
meningkatkan pemahamannya mengenai pembelajaran yang mereka alami
(Ardiyanti, 2012). Menurut Haroan (2011), bahwa penggunaan media animasi
komputer dalam pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar kimia pada siswa SMA Negeri 1 Tanjungpura.
Pengembangan media dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
interaksi mahasiswa dengan dosen sehingga aktivitas mahasiswa meningkat.
Salah satu pengembangan media pembelajaran adalah multimedia. Multimedia
ini sebagai media dalam pembelajaran pada perkuliahan dapat mempermudah
mahasiswa dalam memperoleh informasi yang mudah diserap secara efektif dan
efisien.
Multimedia merupakan media pembelajaran yang menggabungkan antara
beberapa komponen yaitu perpaduan antara gambar (graphics), suara (sounds),
video dan teks. Multimedia yang digunakan merupakan suatu perangkat media
yaitu multimedia dengan menggunakan software Microsoft powerpoint dalam
program VBA macros. Multimedia yang telah dikembangkan oleh Rahmadina
(2013) di Program Biologi Pascasarjana Unimed pada matakuliah mikrobiologi
terapan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa prodi Biologi di
Unimed. Pengembangan multimedia yang dikembangkan Rahmadina diuji
efektifitasnya di Prodi Biologi dengan digunakan pada materi mikrobiologi
lingkungan dengan sub pokok bahasan mikrobiologi tanah dan mikrobiologi air.
Menurut Irianto (2013), mikrobiologi lingkungan merupakan ilmu mikrobiologi
yang mempelajari mikroba yang terdapat pada lingkungan sehingga dapat
mengetahui kualitas lingkungan.
Proses pembelajaran matakuliah mikrobiologi lingkungan di Prodi Biologi
program sarjana selama ini menggunakan powerpoint dan textbook. Oleh karena
itu, peneliti mencoba menguji penggunaan multimedia yang telah dikembangkan
oleh Rahmadina. Thomas dan Israel (2014), menyatakan bahwa multimedia dapat
meningkatkan hasil belajar yang terlihat dari hasil perbedaan hasil pretes dan
postes. Selanjutnya menurut Cheng dan Chen (2012), menyatakan bahwa
multimedia dan gaya belajar dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar. Teoh
(2007), menyatakan bahwa penggunaan multimedia dalam pembelajaran interaktif
dapat meningkatkan sikap (aktivitas) dan hasil belajar dan Huang (2008),
menyatakan bahwa penggunaan multimedia interaktif dapat menciptakan proses
pembelajaran yang aktif. Multimedia dapat meningkatkan adalah salah satu
pembelajaran tutorial yang lebih baik dibandingkan dengan buku untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik (Sasser, 1991).
Efektivitas multimedia ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar mahasiswa dalam belajar materi mikrobiologi lingkungan sehingga
mahasiswa memahami konsep dan proses mikrobiologi sesuai keadaan
lingkungan sehari-hari dibandingkan dengan membaca buku teks maupun metode
ceramah yang diberikan oleh dosen. Multimedia pada perkuliahan mikrobiologi
dapat membantu agar mahasiswa dapat lebih tertarik dalam belajar dan
mengurangi tingkat kejenuhan terhadap metode ceramah yang diberikan oleh
dosen. Singh (2010), menyatakan bahwa pembelajaran biologi akan lebih efektif
jika disampaikan dengan multimedia. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian
ini dilakukan untuk menguji efektivitas penggunaan multimedia terhadap aktivitas
dan hasil belajar mahasiswa pada matakuliah mikrobiologi di Prodi Biologi
Unimed.
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, beberapa
masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Dosen yang masih menggunakan
powerpoint sebagai acuan atau ringkasan materi yang disampaikan pada
mahasiswa; (2) Mahasiswa yang kurang aktivitas dalam proses pembelajaran dan
hasil belajar mahasiswa masih rendah karena hanya sebatas menambah
pengetahuan; dan (3) Adanya pengembangan media pembelajaran selain media
powerpoint berupa multimedia yang telah dikembangkan untuk matakuliah
mikrobiologi namun belum diuji efektivitasnya terhadap aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa.
1.3. Batasan Masalah
Bertitik tolak dari identifikasi masalah di atas, maka masalah dibatasi pada:
(1) Uji efektivitas multimedia interaktif terhadap aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa pada Prodi Biologi Program Sarjana Unimed; (2) Lokasi penelitian
dibatasi pada mahasiswa semester enam di Prodi Biologi Program Sarjana
Unimed; (3) Aktivitas dan hasil belajar diukur pada materi mikrobiologi
lingkungan dengan sub pokok bahasan mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang
mempelajari tentang peranan mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan
organik dan anorganik) dan mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari
kualitas air dan mikroorganisme dalam air kemasan) yang dikemas dengan
menggunakan multimedia.
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.
Apakah aktivitas mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan
menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa
yang
menggunakan
lingkungan?
media
powerpoint
pada
materi
mikrobiologi
Apakah hasil belajar mahasiswa Prodi Biologi Unimed yang dibelajarkan
2.
menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa
yang
menggunakan
media
powerpoint
pada
materi
mikrobiologi
lingkungan?
3.
Apakah tingkatan kognitif taksonomi Bloom (C1,C2,C3,C4,C5, dan C6) yang
dibelajarkan menggunakan multimedia lebih tinggi dibandingkan dengan
mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi
lingkungan?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbandingan aktivitas mahasiswa Prodi Biologi Unimed
yang dibelajarkan menggunakan multimedia dengan mahasiswa yang
menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan.
2. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar mahasiswa Prodi Biologi
Unimed yang dibelajarkan menggunakan multimedia dengan mahasiswa
yang menggunakan media powerpoint pada materi mikrobiologi lingkungan.
3. Untuk mengetahui perbandingan tingkatan kognitif taksonomi Bloom
(C1,C2,C3,C4,C5, dan C6) yang dibelajarkan menggunakan multimedia
dengan mahasiswa yang menggunakan media powerpoint pada materi
mikrobiologi lingkungan.
1.6. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat
secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah: (1)
Untuk memperkaya referensi ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media yang dapat
dikembangkan pada bentuk multimedia; (2) Sebagai sumbangan pemikiran dan
bahan acuan bagi dosen, pengelola, pengembang lembaga pendidikan dan peneliti
selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam
tentang pengembangan media pada mata kuliah mikrobiologi.
Manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai sumbangan
pemikiran positif dan alternatif bagi dosen dalam pemilihan media pembelajaran
kepada mahasiswa S1 sehingga dapat meningkatkan proses dan kualitas
pembelajaran. Manfaat lain yang diharapkan adalah melatih mahasiswa untuk
dapat aktif dan meningkatkan hasil belajar dalam memahami konsep dan proses
mikrobiologi melalui multimedia.
1.7. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari:
1.
Multimedia merupakan media pembelajaran yang didesain dengan
menggabungkan media teks, animasi, gambar, dan video dalam bentuk
pembelajaran interaktif.
2.
Media powerpoint merupakan media yang berupa point-point meteri yang
akan disampaikan pada setiap pokok bahasan yang disampaikan oleh dosen.
3.
Macro Enabled Powerpoint Presentation 2007 ialah sebuah program
sebagai tempat penyimpanan media presentasi yang menggunakan program
VBA macros.
4.
Mikrobiologi Lingkungan yang diteliti adalah pada sub pokok bahasan
mikrobiologi tanah (mikrobiologi yang mempelajari tentang peranan
mikroorganisme tanah untuk mengurai bahan organik dan anorganik) dan
mikrobiologi air (mikrobiologi yang mempelajari kualitas air dan
mikroorganisme dalam air kemasan).
5.
Efektivitas yang dilakukan pada penggunaan multimedia pada matakuliah
mikrobiologi, materi mikrobiologi lingkungan terhadap hasil belajar bagi
mahasiswa S1 Prodi Biologi Unimed.
6.
Aktivitas belajar mahasiswa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang dalm konteks belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Sadiman, 2004) yang diteliti meliputi memperhatikan penjelasan dosen,
mengajukan
pertanyaan,
menjawab
pertanyaan,
memberikan
sanggahan/saran, mengamati media, menulis/ mencatat, diskusi/ kerjasama,
mengerjakan
tes
dan
bersemangat/bergairah
mengikuti
proses
pembelajaran.
7.
Hasil belajar adalah kemampuan dalam diri mahasiswa berupa pengetahuan
yang dibatasi pada aspek kognitif dalam bentuk skor hasil tes yang didapat
dari hasil pretes dan postes, dilihat dari masing-masing tingkatan kognitif
taksonomi Bloom (C1,C2, C3,C4,C5, dan C6).
Download