PENGGUNAAN MEDIA TUMBUH TINTUK PERKECAMBAHAN BEI\MI DA}{ PERTUMBUHAN AWAL KAKAO LOKAL Oleh: Imrant) ABSTRACT Cocoa seed is seed which include in short dormancy period, so that it has to sprouting to have higher energy to grow. One aspect wich determine the success of it seedling is good seed applied and precise timing as well as good media using which suitable for cocoa seed and it seedling. Purpose of this study was to obtain the suitable growlng media for seedling and the best for local cocoa growing. This study was using Random Block Design (RBD) with single factor which consist of 5 growing media treatments and 3 times replication. The result of study showed that treatment using soil, granule sand, manure, paddy' hush and newspaper underlayer showed the higher prosentage growing ener5/ that is 100% on 12 days afterplanting. Key words: cocoa seed, growing media, seed-bed. PEI\IDAITT]LUANI Benih kakao termasuk kelompok benih rekalsiltran yang tidak memiliki masa dormansi yang lama sehingga terjadi pengurangan daya tumbuh apabila tidak dikencambahkan. Secara fisiologis, benih kakao membutuhkan teknologi penyimpanan agar tidak cepet mengalami penurunan daya tumbuh dan mutu kakao mulia khususnya biji warna putih (85%) disebabkan oleh penggunaan benih tanam yang kurang bermutu, oleh karena itu diperlukan pemuliaan kakao dengan sasaran diperoleh bahan tanam unggul dan daya hasil yang tinggi, kualitas hasil baikt. Penelitian 2 Menyatakan bahwa tempat pesemaian benih kakao dapat menggunakan wadah atau kotak yang berisi serbuk gergaji yang lembab sesuai bobot benih yang akan disemaikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki kondisi fisik tanah untuk pembibitan adalah komponen bahan organik atau media campuran pasir yang dapat tersedia dilapang. ' .M"nyatakan Bahwa komposisinya mampu menyediakan lingkunan sesuai dengan pertumbuhan tanaman utamanya Pada tanah- tanah ultisol pertumbuhan bibit atau benih kakao maksimum dicampur dengan pasir andesit dengan perbandingan antara pasir, tanah 1) o sekitar 40%-60%. Bahwa pengujian awal terhadap bibit kakao hasil persilangan pada tanah- tanah pasiran penyimpanan (Water holding capacity) rendah maka efisiensi penggunaan air oleh tanaman biasanya rendah akibat kehilangan air. Mutu genetik mencerminkan sifat proses pembentukan benih, mutu fisiologis merupakan kemampuan yang dimiliki benih pada saat masak secara fisiologis sedangkan mutu fisik ditentukan oleh tingkat keberhasilan dan kesegaran benih.5 Apabila ditinjau berdasarkan tingkat kesesuaian lahan dan klon unggul darijenis kakao lidak, hal ini didasarkan atas pertimbangan budidaya kakao masih lebih mudah dan peluang pasarnya masih lebih besar dibandingkan dengan kakao mulia. 6. Data dari Internasional cocoa germplasm menunjukan bahwa jumlah aksesi criolo penghasil kakao mulia hanya sekitar 200-400 kg jauh lebih sedikit dibandingkan dengan aksesi forestero dan trinitario sebagai penghasil kakao lindak yang berjumlah sekitar 800-1.000 kg Potensi genetik kakao mulia sangat terbatas sehingga klon - klon yang dihasilkan dari kegiatan pemuliaan sangat sedikit untuk memperoleh klon kakao unggul dari hasil seleksipohon induk.T Tujuan penelitian ini adalahUntuk mendapatkan media tumbuh tanaman yang Staf Peneliri Pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sultra, Kendari 153 t54 sesuai terhadap daya tumbuh benih dan sederhana sebanyak 5% untuk setiap perlakuan dapat diamati beberapa variabel yaitu Persentase daya tumbuh, Tinggi tanaman, jumlah daun, Diameter batang masing - masing umur 4, 8 dan 12 minggu setelah semai (MST) Analisis Data, data yang diperoleh dari masing- masing variable yang diamati dianalisis berdasarkan analisis ragam (RAK) dan apabila F- hitung lebih besar dari pada F- tabel maka dilanjutkan dengan uji DMRT pertumbuhan bibit kakao lokal yang terbaik. METODE di Penelitian dilakukan lokasi pembibitan BPTP Sultra dalam rumah kaca yang berlangsung pada bulan Desember 2005 sampai dengan Maret 2006 dengan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yang terdiri dari 5 (lima) perlakuan media tumbuh yaitu: Ml (Tanatr, pasir, dan sekam padi); lW2 Tanah, paslr, pupuk kandang, seresah daun gamal dan karung goni); IVLt (Tanaho pasir, pupuk kandang, sekam gergaji, seresah daun gamal dan alas koran); M4 (Tanah, paslr, sekam jerami padi, pupuk kandang dan alas Koran); dan MS (Tanah, pasir, jerami padi, sekam, pupuk k*datrg dan karung goni), masing masing perlakukan diulang 3 kali sehingga diperoleh 15 satuan unit percobaan sebanyak 300 biji benih kakao diambil secara acak 95o/o.(Nasution) HASIL DAh{ PEMBAHASAI\I Hasil analisa tehadap persentase daya tumbuh benih kakao lokal terbaik diperoleh perlakuan media tumbuh (lWi dan M4) saat umur 12 MSS (Tabel l) dari semua variabel disebabkan adanya ketersediaan nutrisi dan bahan organik yang cukup diperlukan dalam proses pertumbuhan tanaman kakao ( Rahardjo, 1998'1 Tabel.l. Hasil Analisa Tehadap Persentase Daya tumbuh Benih Kakao lokal Daya Tumbuh (%\ Perlakuan 4 Ml. Tanah, M2. Tanah, M3. Tanah, M4. Tanah, pasir, dan sekam padi pasir, pupuk kandang, daun gamal,karung goni paslr,P.kandang sekam gergaji, daun gamal, koran pasir, sekam jerami padi, pupuk kandang, alas Koran M5. Tanah, pasir, jerami padi, sekarn, pupuk kandang dan karung goni Ket; M_ 57,3 61,2 70,2 65,6 65,1 8 70,3 72,2 86,3 79,2 75,3 t2 79,9 83,3 100 96,6 93,3 Media Perlakuan media tumbuh benih kakao lokal memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman umur 4 minggu setelah tanam (MST) dan perlakuan (M4) menuqiukkan pengaruh yang sangat nyata saat umur 12 MST (Tabel 2) hal ini pipengaruhi oleh AGRIPLUS, Yolume 19 Nomor adanya ketersediaan unsur- unsur hara makro {an minkro bergai p€nggunaan media yang digunakan dipembibitan maupun ketersediaan dilapangan baik unsur hara (Winarcih dkk,2000) 02 Mei 2009, ISSN 0gS+0129 155 Tabel.2. Hasil Analisa Media Tumbuh benih kakao lokal Terhadap Tinggi tanaman umur 4, dan 12 minggu Setelah tanam (MST) 8 Minesu Setelah Tanam l2 4 8 Perlakuan Ml Tanah, pasir, dan sekam padi M2. Tanah, pasir, P. kandang, daun gamal,karung goni M3. Tanah,pasir,P. kandang, sekam gergaji, daun gamal, koran u 13,0 17,9 " 17,5 " 17,0^ 23:l b 24,0b" 29,0u 3 1,6 33,3 "b b' M4.Tanah, pasir, sekam jerami padi, pupuk kandang , alas 16,8 " 25,8" 34,2" Koran M5. Tanah, pasir, jerami padi, sekam, pupuk kandang dan ub b 3 l-0 15.6 22.0b karuns eoni Ket; Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Perlakuan M4 pada media tumbuh benih kakao memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun saat umur 8 mss namun tidak menunjukkan perbedaan dengan perlakuan (M5) pada umur 12 (Tabel 3) hal ini senada dengan pernyataan (Iswanto,dkk, 1998) bahwa Tabel.3. penggunaan media tanam sangat diperlukan oleh tanaman utamanya pada fase pertumbuhan terjadi genetik baik asal biji keseraganan maupun tanaman klonal. Hasil Analisa Media Tumbuh benih kakao lokal Terhadap Jumlah Daun umur 4, 8, danl2 minggu Setelah tanam (MST) Minssu Setelah Tanam Perlakuan 4 aaa 8 12 JrJ 6,7 ^ 0,7 " MlTanah, pasir, dan sekam padi u aaa 1,0 " JrJ 7,7 M2. Tanah, paslr, P.kandang, daun gamal,karung goni gamal, 4,0^ 2,3 gergaji, koran 7,3 daun ^ ^o M3. Tanah,paslr,P. kandang sekam b b ll,3b 6,3 3,3 M4.Tanah, pasir, sekarn jerami padi, pupuk kandang, alas Koran M5. Tanah, pasir, jerami padi, sekam, pupuk kandang dan karung 43^b I 7"b 9.7 " soni Ket; Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf kepercayaan 95%. Perlakuan media tumbuh benih kakao lokal memberikan pengaruh tehadap pertumbuhan diameter batang pada umur 4 minggu setelah tanam (MSS), sedangkan pada umur 8 dan 12 MSS tidak memberikan pengaruh terhadap perlakuan (Tabel 4). Hal ini diduga bahwa pada fase awal AGRIPLUS, Volume 19 Nomor pertumbuhan vegetatif tanama kakao, membutuhkan air yang cukup untuk kebutuhan tanaman utamanya pada tanah- tanah berpasir yahg tidak mampu menyimpan air sehingga untuk media yang baik untuk digunakan adalah karung goni dan kertas sebagai pelembab dalam pengiriman benih. 02 Mei 2009' ISSN 0854-0128 156 E Tabel.4. Hasil Analisa 8, Media Tumbuh benih kakao lokal Terhadap Diameter batang umur 4, danl2 minggu Setelah tanam (MST) Minggu Setelah Semai Perlakuan 4 MlTanah, pasir, dan sekam padi M2. Tanah, pasir, P. kandang, daun gamal,karung goni M3. Tanah,paslr,P. kandang, sekam gergaji, daun gamal, koran M4.Tanah, pasir, sekam jerami padi, pupuk kandang , alas Koran M5. Tanah, pasir, jerami padi, sekam, pupuk kandang dan karuns eoni KeU Angka- angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda pada taraf kepercayaan 95% 8 12 0,41 " 0,48 o,3o o,3o 0,42" 0,44^ ,0,46 ^ 0,50 " "b "b 0J6 b 0,46^ 0,50 " 033 "b 0.45 " 0,52^ nyata menurut uji DMRT Juianto, 1883. Jumal Perkebunan KESIMPUTAN u a,28u Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Dari hasil penelitian ini Rahardjo, 19E8. Ketersediaan Bahan Organik Dalam Tanah. Jurnal Perkebunan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao dapat disimpulkan bahwa: Perlakuan media tumbuh Tanah, pasir, pupuk kandang sekam padi, seresah daun gamal dan alas koran (M3) pada fase ini pertumbuhan vegetative terjadi keseragaman tumbuh saat ber umur 12 HSS. menunjukkan prosentase daya tumbuh tertinggi yaitu 100 %. Rudipurwiyono, 1990. Pengaruh penambatran pasir pada tanah ultisol terhadap sifat fisik media tanam dan pertumbuhan bibit kakao \Spepanow, 1998. Ketersediaan kadar air dan unsur hara makro, mikro terhadap tanaman kakao. Jurnal Perkebunan Pusat Penelitian Kopi dan kakao. Suwardi, 2000.Frospek Zeolit sebagai Bahan Untuk Meningkatkan Produksi pangan DAFTAR PUSTAKA di Badrun, 1998. Jumal Perkebunan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Butler. D. R. P. Umaharan, 2004 Working With Cocoa Germplasm, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao. Fl Kongres Whitmyer, 1990. Influence of silt and clay on the physicalperformance of sand soil mixtures Winarsi dan Prawoto 1998. Pedoman Tenis Sambung saping Tanaman kakao warta Perkebunan Pusat Penelitian Kopi dan lswanto don Mawardi, 1998, Warta Perkebunan Mengenal Produksi dan Karakter biji antara Hibrida dan Kakao Indonesia Prosiding Nasional VII HITI Bandung kakao. dan Keturnan F2. AGRIPLUS, Volume 19 Nomot 02 Mei 2009, ISSN 0854-0128