1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan pelaksanaan

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1 Perencanaan pelaksanaan penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas III SDN 2 Tudi Kecamatan
Monano Kabupaten Gorontalo Utara. Peneliti adalah mahasiswa dan sebagai
pengamat adalah satu orang guru kelas III yang seprofesi untuk mengikuti dan
memberikan penilaian terhadap peneliti dalam kegiatan pengambilan data
tindakan kelas.
Pelaksanaan pembelajaran dalam hal ini tindakan kelas terlaksana dalam
dua siklus dan setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan dengan materi pelajaran
tentang
”Mendeskripsikan
penggunaan
telepon”.
Sebelum
melaksanakan
penelitian, maka terlebih dahulu melaksanakan observasi awal pada jam pertama
mata pelajaran bahasa Indonesia. Selanjutnya, pelaksanaan tindakan kelas siklus I
dan dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan untuk siklus II dengan memperhatikan
pebaikan pada tahap refleksi.
4.1.2 Perencanaan penelitian awal
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada
pembelajaran Bahasa
Indonesia
materi Penggunaan
Suatu
Alat
masih
menggunakan metode lama yaitu ceramah dan penugasan. Dari kegiatan yang
dilakukan, diperoleh data bahwa ternyata banyak siswa yang belum memiliki
kemampuan dalam mendeskripsikan penggunaan suatu alat secara maksimal,
36
yaitu sebanyak 18 orang, hanya 6 orang atau 33% yang telah memiliki
kemampuan tersebut. Sisanya 12 orang atau 66% masih belum mampu
mendeskripsikan penggunaan alat tersebut di depan kelas. Setelah dilaksanakan
identifikasi masalah, ternyata terdapat berbagai faktor penyebab kurangnya
kemampuan siswa tersebut diantaranya; (1) siswa sulit untuk berbicara di depan
kelas ketika diberikan kesempatan satu persatu (2) seluruh siswa diminta untuk
mendeskripsikan penggunaan suatu alat dari awal-akhir pembelajaran tanpa
memperhatikan alokasi waktu pembelajaran yang sudah ditetapkan dalam RPP (3)
kurangnya
kemampuan
siswa
dalam
mengidentifikasi
alat
yang akan dideskripsikan, sehingga guru mengalami kesulitan menanamkan
konsep, (4) Rendahnya semangat belajar siswa dengan sistem pembelajaran
menekankan pada catat bahan sampai habis.
Berdasarkan nilai siswa dan temuan pada kegiatan observasi awal tersebut
maka hal ini membutuhkan tindakan representative dalam mencari solusi untuk
memecahkan masalah ini melalui pelaksanaan tindakan siklus I yang
memanfaatkan penggunaan metode pemberian tugas.
4.1.3 Perencanaan pelaksanaan siklus I
Pada proses tindakan siklus I ini dilakukan kegiatan pembelajaran dengan
menekankan pada penggunaan metode pemberian tugas. Hasil kegiatan ini dapat
dijabarkan dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan/evaluasi dan
refleksi.
a. Tahap persiapan/perencanaan
Pelaksanaan perencanaan pada PTK diawali dengan menyiapkan Rencana
Pelaksanaan Pelaksanaan (RPP) yang terdiri dari tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, tahap pemberian solusi/ tindakan dan pelaksanaan tindak lanjut.
Selain persiapan RPP, peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS),
lembar pengamatan kemampuan berbicara siswa, lembar observasi kegiatan guru,
lembar observasi kegiatan siswa, tugas berupa evaluasi untuk mengukur hasil
belajar siswa, skor penilaian pada setiap soal, dan media pembelajaran untuk
memudahkan pembelajaran.
Guru juga mempersiapkan kelompok-kelompok diskusi. Guru membentuk
4 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Guru juga menata
ruang kelas yang disesuaikan dengan luas dan kondisi kelas sehingga
pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menarik.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I dilaksanakan di kelas
III SDN 2 Tudi Kab. Gorontalo Utara. Materi yang diberikan pada siklus I ini
adalah materi penggunaan suatu alat berupa telepon dengan menggunakan metode
pemberian tugas. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari tiga tahapan
yakni tahap pendahuluan, tahap kegiatan inti dan tahap penutup.
Tahap pendahuluan adalah tahap awal pelaksanaan pembelajaran. Pada
tahap ini guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa.
Kemudian mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar, model dan
alat peraga. Setelah itu guru kemudian menyampaikan apersepsi. “Anak-anak, apa
yang harus kita gunakan untuk memberitahukan informasi dengan cepat!” dengan
riuhnya siswa menjawab pertanyaan guru. Kelas menjadi gaduh, kemudian guru
kembali mengkondusifkan kelas dan meminta siswa untuk tenang. Guru
menunjuk siswa untuk tampil di depan mendeskripsikan penggunaan telepon.
Guru kemudian memberikan penghargaan untuk menarik perhatian siswa. Guru
bertanya lagi, siapa diantara kalian yang tahu kegunaan benda yang telah
disebutkan tadi? Siswa diam. Coba kamu! (sambil menunjuk siswa yang duduk di
bangku depan). Guru memberikan penjelasan tentang petunjuk menggunakan
telepon. Ada tambahan yang lain?. Mulai siswa mengangkat tangan untuk
menjawab. Guru memberikan penghargaan kepada siswa tersebut. Kemudian guru
menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu.
Pada tahap kegiatan inti guru membimbing siswa membentuk kelompok
sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Pembentukan
kelompok dilakukan secara heterogen. Kemudian guru menjelaskan kembali cara
menggunakan telepon secara umum. Setelah itu guru memerintahkan kepada
setiap kelompok untuk menyiapkan pensil dan sehelai kertas di atas meja.
Kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan. Guru kemudian membagikan
LKS kepada setiap kelompok dan memerintahkan kepada seluruh kelompok untuk
menjawab tugas yang diberikan.
Pada kegiatan penutup mengulas kembali materi secara singkat dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan. Kemudian
guru mengadakan evaluasi pembelajaran pada pertemuan tersebut.
c. Tahap pemantauan dan evaluasi
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pemantauan terhadap kegiatan siswa
dan guru dalam pembelajaran serta melakukan evaluasi terhadap kemampuan
siswa mendeskripsikan penggunaan alat telepon melalui format pengamatan.
Untuk data berupa aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Siklus I
Aktivitas Siswa
Prosentase
Kualifikasi
Jumlah
(%)
Baik Sekali
0
0
Baik
1
4,35
Cukup
10
43,48
Kurang
12
52,17
Jumlah
23
100
Sumber Data: SDN 2 Tudi , 2013
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia materi mendeskripsikan penggunaan suatu alat
melalui metode pemberian tugas, yaitu:
1) Dari 23 aspek yang diamati, terdapat 1 aspek yang memiliki aktivitas
memuaskan atau sekitar 4,35%
2) Dari 23 aspek yang diamati, terdapat 22 aspek atau 95,65% yang masih
dibawah standar.
Adapun aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus I diamati dan
dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Berikut ini
diuraikan dan digambarkan data hasil pengamatan kegiatan guru dalam proses
pembelajaran siklus I pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus I
Kegiatan Guru
Prosentase
Kualifikasi
Jumlah
(%)
Sangat Baik
0
0.00
Baik
4
18,18
Cukup
10
45,46
Kurang
8
36,36
Jumlah
22
100
Sumber data: SDN 2 Tudi , 2013
Berdasarkan tabel kegiatan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa
siswa melalui metode pemberian tugas diperoleh data sebagai berikut:
a) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 4 aspek
atau 18,18% yang memperoleh kriteria baik
b) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 10 aspek
atau 45,46% yang memperoleh nilai cukup.
c) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 8 aspek atau
36,36% yang memperoleh nilai kurang.
Berdasarkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
diperoleh data hasil pengamatan terhadap kemampuan mendeskripsikan
penggunaan telepon di kelas III SDN 2 Tudi Kabupaten Gorontalo Utara yang
dijabarkan pada tabel berikut ini
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kemampuan Mendeskripsikan Penggunaan
Alat Telepon Melalui Metode Pemberian Tugas Pada siklus I
Aspek yang dinilai
Pengucapan
Kelancaran
Keberanian
Waktu
Penguasaan materi
Kriteria Aspek
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Tidak mampu
Kurang mampu
Jumlah
12
3
3
8
7
3
8
7
3
4
11
3
7
6
5
Prosentase
67,00%
16,67%
16,67%
44,44%
38,00%
16,67%
44,44%
38,00%
16,67%
22,22%
61,11%
16,67%
38,00%
33,33%
27,78%
Sumber data, SDN 2 Tudi , 2013
1) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk pengucapan terdapat 12 orang yang
mampu atau 67,00%
2) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk kelancaran terdapat 8 orang yang mampu
atau 44,44%
3) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk keberanian terdapat 8 orang yang mampu
atau 44,44%
4) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk waktu terdapat 4 orang yang mampu atau
22,22%
5) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk penguasaan materi terdapat 7 orang yang
mampu atau 38,00%
Dengan memperhatikan hasil pengamatan tersebut, maka perlu diadakan
pembenahan pada siklus berikutnya dengan memperhatikan tilikan dalam refleksi.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Refleksi dilaksanakan pada akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui
hasil yang telah diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran apakah tindakan
yang telah dilakukan telah mempengaruhi peningkatan kemampuan siswa siswa.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I, dan melihat
kemampuan siswa siswa masih rendah dalam memahami cara mendeskripsikan
penggunaan suatu alat pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui metode
pemberian tugas, atau belum mencukupi standar indikator kinerja, maka peneliti
bekerjasama dengan guru sebagai mitra mengadakan kegiatan refleksi untuk
menilai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I.
Sesuai dengan hasil refleksi, ditemukan beberapa kelemahan pada
pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengenai materi penggunaan suatu alat pada
pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode pemberian tugas di kelas III SDN
2 Tudi adalah: (a) Penggunaan metode pemberian tugas belum efektif; (b)
Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar belum efektif dan efisien;(c)
Pembagian kelompok belum sempurna(d) Pembelajaran cenderung guru yang
lebih agresif dibanding siswa; (e) kurangnya motivasi dan controling, sehingga
sebagian siswa hanya bertindak sesuka hati; (f) Belum maksimalnya pemberian
tugas; (g) Penyimpulan materi belum efisien; (g) alokasi waktu yang tidak sesuai
dengan pembelajaran
Berdasarkan hasil refleksi bersama dengan guru sebagai mitra kerja,
bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan
tindakan pada siklus I dalam meningkatkan kemampuan siswa mendeskripsikan
penggunaan
suatu
alat
melalui
metode
pemberian
tugas,
maka
akan
disempurnakan pada pelaksanaan tindakan siklus berikutnya, yaitu pelaksanaan
tindakan siklus II.
4.1.4 Perencanaan Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini guru sebagai pengajar benar-benar
telah menerapkan langkah-langkah pembelajaran yang efektif pada materi
masalah sosial berdasarkan rekomendasi dari hasil refleksi bersama guru sebagai
stakeholder. Diberlakukannya langkah-langkah pembelajaran yang baru, karena
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan pada siklus sebelumnya belum
mampu memberikan hasil yang maksimal terhadap peningkatan kemampuan
siswa dalam mendeskripsikan penggunaan suatu alat, atau dengan kata lain
pelaksanaan tindakan pada siklus I belum berhasil.
Secara umum tahapan-tahapan siklus II sama dengan tahapan pada siklus I
yakni terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
a. Tahap persiapan/perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II terdiri dari persiapan perangkat
pembelajaran seperti RPP, lembara pengamatan siswa dan guru, lembar
pengamatan kemampuan siswa mendeskripsikan suatu alat, soal-soal evaluasi,
penskoran, format observasi kegiatan guru dan siswa, LKS, media pembelajaran,
dan sumber belajar. Selain itu guru juga menyiapkan kelompok diskusi.
Kelompok pada siklus II sama dengan kelompok pada siklus I. kemudian guru
juga menata ruang kelas untuk mengkondusifkan dan menambah semangat belajar
siswa. Selain itu, pada siklus II ini juga diatur metode pembelajaran berdasarkan
hasil refleksi siklus I yang nantinya akan diterapkan pada tahap pelaksanaan
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
Kegiatan siklus II dilaksanakan dengan memberikan materi cara
bertelepon yang baik dengan menggunakan metode pemberian tugas. Pelaksanaan
pembelajaran terdiri dari tiga tahap yakni tahap pendahuluan, kegiatan inti dan
penutup. Pada tahap pendahuluan guru masuk ke ruang kelas dengan
mengucapkan salam. Kemudian guru mengecek alat-alat perlengkapan kelas dan
kebersihan kelas. Kelas bersih dan perlengkapan belajar mengajar lengkap.
Kemudian guru memerintahkan ketua kelas untuk memimpin doa. Seluruh siswa
berdoa. Kemudian guru bertanya kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya. Kemudian guru memberikan apersepsi dan motivasi.
Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hari ini kita akan
mempelajari kembali cara bertelepon yang baik. Sekarang kalian duduk
berkelompok sesuai dengan kelompok kalian sebelumnya.
Guru memerintahkan siswa untuk kembali duduk berkelompok dan
membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. Kemudian guru menjelaskan
tahapan demi tahapan pelaksanaan pengerjaan tugas yang akan mereka lakukan.
Guru memberikan penjelasan tentang betapa pentingnya mempelajari penggunaan
suatu telepon. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh.
Kemudian guru memerintahkan siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Sambil setiap siswa melakukan percobaan, guru membimbing setiap kelompok
yang kesulitan. Setelah melaksanakan diskusi, guru memerintahkan setiap
kelompok untuk mempresentasikan hasil pengamatannya di depan kelas secara
berkelompok.
Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran pada siklus II. Seorang siswa menyimpulkan
dan guru memberikan tepuk tangan kepada siswa tersebut dan memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan. Kemudian guru menambah
dan melengkapi kesimpulan. Setelah itu guru mengadakan tes evaluasi dari
pembelajaran pada hari itu.
c. Tahap pemantauan kegiatan guru dan siswa
Untuk aktivitas siswa pada pelaksanaan tindakan ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Lembar Aktivitas Siswa
Siklus II
Aktivitas Siswa
Prosentase
Kualifikasi Jumlah
(%)
Baik Sekali
10
43,48
Baik
13
56,52
Cukup
0
0
Kurang
0
0
Jumlah
23
100
Sumber Data: SDN 2 Tudi , 2013
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa aktivitas siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang mendeskripsikan penggunaan suatu alat
dengan menggunakan metode pemberian tugas, yaitu:
1). Dari 23 aspek yang diamati, terdapat 23 orang siswa yang memiliki aktivitas
memuaskan atau sekitar 100%
2) Dari 23 aspek yang diamati, terdapat 0 orang siswa atau 0 % yang masih
dibawah standar.
Di samping itu pula, aktivitas guru dalam kegiatan peningkatan
kemampuan mendeskripsikan penggunaan suatu alat di kelas III SDN 2 Tudi
Kabupaten Gorontalo Utara dapat dijabarkan pada tabel 4.5 berikut ini
Tabel 4.5 Pengamatan Kegiatan Guru Pada Siklus II
Kegiatan Guru
Prosentase
Kualifikasi
Jumlah
(%)
Sangat Baik
10
45,45
Baik
11
50,00
Cukup
1
4,54
Kurang
0
0.00
Jumlah
22
100.00
Sumber Data: SDN 2 Tudi ,2013
Berdasarkan tabel kegiatan guru dalam meningkatkan kemampuan siswa
siswa, diperoleh data sebagai berikut:
1) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 10 aspek atau
45,45% yang memperoleh kriteria sangat baik.
2) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 11 aspek atau
50% yang memperoleh nilai baik.
3) Dari 22 aspek yang dinilai dalam proses pembelajaran, terdapat 1 aspek atau 9
4,54% yang memperoleh nilai cukup.
Dari pelaksanaan tindakan pada siklus II tentang peningkatan kemampuan
siswa mendeskripsikan penggunaan suatu alat melalui metode pemberian tugas,
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Tindakan Siklus II
Aspek yang dinilai
Pengucapan
Kelancaran
Keberanian
Waktu
Penguasaan materi
Kriteria Aspek
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Kurang mampu
Tidak mampu
Mampu
Tidak mampu
Kurang mampu
Jumlah
17
1
0
17
1
0
9
9
0
9
6
3
16
2
0
Prosentase
94,44%
5,56%
0,00%
94,44%
5,56%
0,00%
50,00%
50,00%
0,00%
50,00%
33,33%
16,67%
89%
11,11%
0,00%
Sumber Data: 2 Tudi,2013
Berdasarkan tabel mengenai penilaian kemampuan siswa mendeskripsikan
penggunaan suatu alat di kelas III, bahwa:
a) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk pengucapan terdapat 17 orang yang mampu
atau 94,44%
b) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk kelancaran terdapat 17 orang yang mampu
atau 94,44%
c) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk keberanian terdapat 9 orang yang mampu
atau 50,00%
d) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk waktu terdapat 9 orang yang mampu atau
50,00%
e) Dari 5 aspek yang dinilai, untuk penguasaan materi terdapat 16 orang yang
mampu atau 89%
Jika kita membandingkan hasil yang diperoleh pada siklus II ini dengan
indikator kinerja yang ada, maka baik itu dari segi jumlah siswa maupun daya
serap klasikal telah mencapai target yang telah ditetapkan.
d. Tahap analisis dan refleksi
Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II, dalam hal ini guru
memberikan pelaksanaan tindakan siklus II dengan tujuan agar kemampuan siswa
mendeskripsikan penggunaan alat pada siswa kelas III bisa meningkat. Setelah
dilaksanakannya pelaksanaan tindakan siklus II, maka peneliti dan guru
mengadakan kegiatan refleksi untuk membahas hal-hal yang terjadi pada
pelaksanaan tindakan pada siklus II.
Berdasarkan hasil refleksi, bahwa walaupun dalam proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru masih ada aspek yang kurang, yaitu pada saat peneliti
memberikan tindakan kepada siswa, waktu yang digunakan dalam pembelajaran
melebihi waktu pelajaran yang telah terjadwal, namun pada pelaksanaan siklus II
sudah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan. Sehingganya pelaksanaan
tindakan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil-hasil tersebut, maka dapat dilihat bahwa pada akhir
tindakan siklus II telah terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam
mendeskripsikan penggunaan suatu alat. Hal ini ditunjukan oleh angka prosentase
siswa yang mencapai tingkat ketuntasan penguasaan materi makin meningkat dari
siklus I sampai pada siklus II.
Jika dibandingkan denagan indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk
dicapai pada penelitian ini yaitu 75 % dari siswa yang dapat menguasai materi
dengan tingkat penguasan minimal 75 maka dengan hasil yang telah diperoleh
sampai dengan akhir tindakan siklus II menunjukan bahwa indikator kinerja sudah
dicapai. Berdasarkan hasil-hasil ini ternyata hipotesis penelitian tindakan yang
menyatakan bahwa “Jika jumlah siswa yang mengalami peningkatan kemampuan
siswa mendeskripsikan penggunaan suatu alat dengan menggunakan metode
pemberian tugas yaitu terjadi peningkatan dari 40% menjadi 80 %.”, teruji
kebenarannya.
Download