BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai evaluasi kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio profitabilitas dan EVA pada laporan keuangan dari ketiga Industry Anymal Feed yaitu PT. Japfa Comfeed, Tbk, PT. Malindo Feedmil, Tbk dan PT. Sierad Produce, Tbk selama tahun 2007 2010, maka dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai hasil penelitian yang dapat dilakukan. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apabila ditinjau dari analisis rasio profitabilitas dengan net profit margin PT. Japfa Comfeed, Tbk, memiliki prosentase rata-rata industri tertinggi yaitu sebesar 4,31% hal ini menandakan bahwa perusahaan mampu memperoleh laba melalui tingkat penjualan tertentu sehingga manajemen menunjukan efisiensinya didalam meningkatkan laba. 2. Perhitungan analisis rasio profitabilitas dengan return on investment menunjukan bahwa PT. Japfa Comfeed, Tbk mampu berada diatas rata – rata industri dibandingkan dengan kedua perusahaan yang lain dengan prosentase sebesar 9,23%, ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba dengan menggunakan semua asset yang dimilki, sehingga manajemen mampu menunjukan efisiensi dan efektivitas pengelolaan asset yang berarti semakin baik. 3. Bila analisis rasio profitabilitas ditinjau dari return on equity PT. Malindo Feedmil, Tbk, mempunyai nilai diatas rata – rata dibandingkan dengan kedua industri yang lain sebesar 40,05%, hal ini menandakan bahwa PT. Malindo Feedmil mempunyai kemampuan yang baik didalam menghasilkan laba berdasarkan modal saham yang dimiliki. 4. Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen ataupun saham biasa untuk mendanai investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan. Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing – masing sumber dana atau biasa disebut biaya modal individual. Namun, apabila perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata – rata tertimbang ( WACC ) dari seluruh modal yang digunakan. 5. EVA mencerminkan laba residu yang tersisa setelah biaya dari seluruh modal, termasuk modal ekuitas telah dikurangkan. EVA menyajikan suatu ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambahan pada nilai pemegang saham. Oleh karenanya, jika manajer berfokus pada EVA, akan membantu memastikan bahwa mereka telah menjalankan operasi dengan cara yang konsisten untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. 6. Untuk perhitungan Economic Value Added ( EVA ) perusahaan – perusahaan yang bergerak dibidang Animal Feed yaitu PT. Japfa Comfeed, Tbk, PT. Malindo Feedmil, Tbk dan PT. Sierad Produce, Tbk selama tahun 2007 – 2010 cenderung mengalami trend yang naik turun. PT. Japfa Comfeed, Tbk, dan PT. Malindo Feedmil, Tbk, memiliki nilai EVA yang positif selama tahun 2007 – 2010. Meskipun kedua industri tersebut mendapatkan perolehan EVA yang berfluktuasi, tetapi kedua industri tersebut masih mampu untuk memberikan nilai tambah ekonomis kepada para pemegang saham. Namum, berbeda halnya dengan PT. Sierad Produce, Tbk, yang selama periode penelitian memperoleh EVA yang selalu menurun hingga pada tahun 2010 perolehan EVA diinyatakan dengan nilai negatif. Untuk tahun 2007 dan 2008 sebesar Rp.8.949.507 dan Rp. 30.557.287. Dan pada tahun 2009 – 2010 menurun menjadi sebesar ( Rp.74.748.166) dan (Rp.3.115.334), ini menunjukan perusahaan belum mampu untuk memenuhi harapan penyedia dana, karena belum mampu menutupi biaya modal yang digunakan, sehingga perusahaan mengalami kerugian untuk beberapa tahun. 7. Terdapat hubungan tidak langsung antara analisis rasio profitabilitas dan EVA, yaitu meningkatnya peningkatan perolehan EVA. rasio profitabilitas akan mempengaruhi 5.2 Saran Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dilakukan tentang Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added didalam menilai kinerja keuangan pada Industri Anymal Feed, maka saran – saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut : 1. Dalam menilai kinerja keuangan perusahaan, manajer diharapkan menggunakan rasio profitabilitas dan EVA. Karena kedua metode tersebut dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba untuk perusahaan dan penyedia dana atau pemegang saham. Rasio profitabilitas, digunakan untuk mengukur peningkatan laba yang dihasilkan perusahaan sehingga perusahaan dapat dikatakan mampu untuk berorientasi jangka panjang. Sedangkan EVA, metode ini lebih difokuskan untuk mempertimbangkan harapan para penyedia dana dalam menilai kinerja perusahaan. 2. Bagi pihak investor, sebaiknya didalam mengambil keputusan diharapkan mengggunakan rasio profitabilitas dan EVA karena jika penelitian kepada perusahaan telah menunjukan hasil yang meningkat, ini menandakan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Oleh karenanya, perusahaan mampu memenuhi harapan para penyandang dana sehingga dapat memberikan pengembalian investasi yang dilakukan atau mungkin lebih.