Kaya di hadapan Allah

advertisement
Edisi Juli-September 2017
News from God:
Kaya
di
hadapan
Allah
Y A Y A S A N B A H T E R A I N D O N E S I A C E R A H (BeACh)
News from God
KAYA DI HADAPAN ALLAH
”Demikianlah jadinya dengan orang kaya yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” (Lukas 12 :21)
S
elama kurang lebih satu bulan sejak pertengahan Juni 2017 sampai saat saya
menulis renungan ini (13 Juli 2017) saya menerima sejumlah berita duka. Mulai
dari artis kondang Julia Perez (Ju-Pe), David Tantono seorang pemuda kaya yang
ditembak oleh perampok kejam yang hendak mengambil uangnya ratusan juta, Pdt
Yusuf Pangestu seorang hamba Tuhan senior yang saya hormati, dr. Stefanus Taufik
(Spesialis Anesthesi yang meninggal di kamar jaga di sebuah rumah sakit). Bahkan
Franky A (Ayah dari anak sekolah minggu di gereja kami di Bitung) yang meninggal
akibat kecelakaan ketika sedang mengendarai motor menuju ke gereja. Manusia
bisa meninggal kapan saja (hari ini, besok, atau mungkin lusa) , dengan penyebab
apa saja (sakit, tua, kecelakaan, dsb.) dan kematian bisa menjemput siapa pun
(misalnya artis, orang sakit, orang sehat termasuk dokter bahkan pendeta!)
Ada dua pertanyaan bagi kita semua yang masih hidup saat ini, Pertama, kapan
waktu kita untuk dipanggil menghadap Tuhan? & Kedua, bila saat itu tiba (entah
kapan kita tidak tahu!) apa yang akan kita bawa ke hadapan Allah?
Tema renungan ini saya ambil dari frasa di bagian akhir ayat firman Tuhan di
Injil Lukas 12:21 “..jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.”, yang merupakan
perkataan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberikan pengajaran sekaligus peringatan
terhadap kita melalui sebuah perumpamaan (baca Lukas 12:16-21). Lembaga
Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul perikop ini “Orang kaya yang bodoh”
dan saya tergerak untuk mengkaji beberapa “kebodohan” si orang kaya dalam
perumpamaan ini.
(I). Orang kaya ini bodoh karena ia salah dalam membuat persiapan untuk
kehidupannya saat ia masih hidup. Ia salah membuat investasi dalam kehidupan
dengan mengumpulkan begitu banyak hasil dari tanahnya (= harta benda/
materi). Ia merombak lumbung-lumbungnya dan mendirikan yang lebih besar
untuk menyimpan segala gandum serta harta benda lainnya bagi dirinya! Firman
Tuhan mengingatkan bahwa harta di dunia ini bisa dirusak oleh ngengat dan
karat serta diambil oleh pencuri..(Matius 6:19) & agar kita mencari kerajaan
Allah serta kebenarannya terlebih dahulu..(Matius 6:33).
(II). Orang kaya ini juga bodoh karena ia berpikir bahwa semua gandum dan
hartanya dapat membuat jiwanya tenang, aman, menikmati segala kesenangan
2
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
di dunia. Ia mengira gandum dan hartanya mampu mengenyangkan baik
tubuh/fisiknya dan sekaligus juga jiwanya. Jiwa TIDAK bisa dikenyangkan
dengan gandum (materi) dan Tuhan Yesus berkata “Manusia hidup BUKAN
hanya dari roti saja. tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
(Matius 4:4)
(III). Orang kaya ini pun bodoh karena ia mengira bahwa segala sesuatu yang
ia miliki ini adalah hasil usahanya sendiri. Ia lupa bahwa semua yang ia miliki
(gandum dan harta benda lainnya) sebenarnya berasal dari Allah yang telah
memberkatinya dengan begitu limpah. Ia bodoh karena menganggap dirinya
hebat, sukses, berhasil, dan lupa bahwa ada Tuhan yang jauh lebih hebat
daripada dirinya. Tuhan Allah yang mencipta segala sesuatu termasuk orang
kaya itu dan yang memberikan kepadanya semua hasil dari tanah yang juga
adalah ciptaan Tuhan!
(IV). Orang kaya ini bodoh bukan hanya karena ia tidak menyadari keberadaan
Tuhan yang telah memberikan dia semua gandum serta hartanya. Orang kaya
ini juga bodoh karena ia lupa bahwa Tuhan Allah yang memberikan segala
gandum dan hartanya tersebut juga berkuasa dan berdaulat atas jiwanya. Ia
tidak tahu dan tidak siap ketika pada malam hari Tuhan mengambil jiwanya
secara tiba-tiba, secara mendadak tanpa pemberitahuan apapun sebelumnya!
(V). Itu sebabnya orang kaya ini adalah orang kaya yang bodoh karena ia hanya
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri tatkala ia hidup di dunia sementara
dan ia tidak kaya di hadapan Allah. Ketika ia mati, ia TIDAK bisa menikmati
hartanya dan ia juga TIDAK bisa membawa hartanya bersama dia!
Mari kita belajar dari perumpamaan Tuhan Yesus tentang orang kaya yang
bodoh ini. Seorang hamba Tuhan bernama Oswald Sanders berkata: ”A man’s
life does NOT consist in the abundance of his wealth.” (Hidup seseorang TIDAK
ditentukan oleh berapa banyak hartanya.) Sanders juga mengatakan bahwa
tidak salah mengumpulkan harta di dunia, yang salah adalah kalau harta yang
dikumpulkan itu hanya untuk dinikmati sendiri untuk memuaskan diri sendiri. (It
is not wrong to gather wealth, it is wrong to gather wealth for yourself only!).
Sementara John Wesley tokoh pendiri gereja Metodist mengatakan: ”Earn as
much as you could, save as much as you could and then use as much as you
could for God’s work!” (Carilah “harta” sebanyak mungkin, simpanlah sebanyak
mungkin dan pakailah sebanyak mungkin untuk pekerjaan Tuhan!).
Marilah kita berusaha menjadi kaya (secara rohani!) di hadapan Allah dan
bukan hanya menjadi kaya (secara materi!) di hadapan manusia! Marilah
kita mempersiapkan diri menghadapi hari kematian selama kita masih diberi
kesempatan untuk hidup. Ada sebuah lagu yang syairnya mengatakan: ”Hidup
ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan. Jangan sia-siakan apa
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
3
yang Tuhan beri, hidup ini hanya sementara. O Tuhan pakailah hidupku, selagi
aku masih kuat. Bila saatnya nanti, “ku tak berdaya lagi, hidup ini sudah jadi
berkat.” (Lagu karya Pdt Wilhelmus Latumahina).
Firman Tuhan juga mengingatkan bahwa “Hidup manusia itu seperti uap yang
sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” (Yakobus 4:12). Mari kita persiapkan
hidup kita dengan melayani Tuhan dan menjadi kaya di hadapan-Nya dengan
membawa banyak jiwa kepada-Nya. Pdt. Charles Luther dari AS menggubah
sebuah lagu berdasarkan kalimat seorang pemuda yang bertobat dan begitu
rindu untuk melayani Tuhan serta bersaksi kepada sesamanya. Sayang pemuda
ini bertobat ketika hidupnya hanya sisa kurang dari satu bulan sebab ia
menderita kanker yang ganas dan tidak bisa diobati lagi. Pemuda ini dengan
penuh kesedihan mengatakan “Must I go and empty handed, thus my Redeemer
meet. Not one day of service give Him, lay no trophy at His feet. Must I go and
empty handed, must I meet my Savior so. Not one soul with which to greet Him,
must I empty handed go.” (Haruskah aku pergi menghadap Tuhan Penebusku
dengan tangan kosong? Belum selesai tugasku tak ada piala yang dapat
kuletakkan di kaki-Nya. Haruskah aku pergi dengan tangan kosong menghadap
Juruselamatku? Belum satu jiwa yang kubawa menghadap-Nya, haruskah aku
menghadap Dia dengan tangan yang kosong?)
Saudara-saudara yang saya kasihi dalam Kristus, Yayasan Bahtera Indonesia
Cerah (BeACh) rindu untuk kita bersama-sama mengerjakan pelayanan
membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan. Kami rindu ada banyak orang yang boleh
menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat mereka secara pribadi. Kami
sungguh rindu setiap kita boleh dipakai Tuhan untuk menjadi alat bagi-Nya dan
membawa jiwa selagi kita masih diberikan kesempatan. Mari kita memberikan
support baik melalui doa-doa maupun dana yang Tuhan sudah berikan sebagai
berkat-Nya kalau saudara terbeban untuk melayani bersama kami. Bahkan kami
sungguh bersyukur apabila ada saudara-saudari seiman yang juga mau ikut
bersama kami pergi memberitakan Injil ke tempat/daerah yang Tuhan sediakan
untuk kita layani. Bulan September 2017 kami ada program misi ke Talaud, mari
kita mendukung program misi ke Talaud ini dengan 3 D yaitu Doa, Dana & Daya.
Kami juga bersyukur kepada Tuhan yang telah menyertai dan mencukupi setiap
kebutuhan untuk pelayanan kami melalui uluran tangan dan persembahan kasih
semua saudara/i seiman serta gereja-gereja Tuhan baik di Indonesia mau pun
di luar negeri. Kiranya Tuhan membalas segala kebaikan yang diberikan dan
memberkati kita sekalian.
Teriring salam dan doa,
Pdt dr. Robby C Moningka S.Th; M.A
Pembina Yayasan Bahtera Indonesia Cerah
Yang sedang melayani di GMIM Kristus Bitung Sulawesi Utara
4
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
Pelayanan
Pelayanan Bpk. Robby Moningka
di Kepulauan Sangihe
Puji Tuhan kami (tim Missio Dei 2 dr GMIM Kristus
Bitung) melayani di Sanger Kabupaten Tabukan Utara dan
Selatan di beberapa wilayah bekerja sama dengan GMIST di
Petta, Kalasuge, dan Naha, serta Beha ada sekitar 20 kolom dari tgl
6 - 9 Juli. Pelayanan berupa KKR (3 malam 6-8 Juli) MAP 1X (7 Juli pagi siang) & Pembinaan Majelis (8 Juli pagi-siang) khotbah minggu di gereja
(pagi) & langsung ke pelabuhan Tahuna setelah makan siang dan balik
ke Manado dengan kapal feri sekitar 10 jam dan dari Manado ke Bitung
dengan mobil sekitar 1 jam lebih. Puii Tuhan rata-rata 80% dari peserta
KKR menerima altar call untuk menerima Tuhan Yesus dan sebagian
untuk melayani part or full time. Terima kasih untuk dukungan doanya.
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
5
Pokok Doa Agustus - 2017
1 – 10 Agustus
Bersyukur untuk kebutuhan dana operasional dan pelayanan Yayasan Bahtera Indonesia
Cerah yang Tuhan cukupkan selama ini (ebenhaezer) melalui gereja-gereja dan pribadipribadi yang mendukung baik secara rutin maupun per kegiatan.
Doakan persiapan pelayanan ke Talaud 18-26 September 2017. Persiapan kegiatan
pelayanan pelatihan MAP (18-20 Sept.) bagi para hamba Tuhan dan ketua-ketua
jemaat GMPU se Talaud (enam gereja lokal: Galilea di Maririk, Getsemani di Dapihe,
EuAnggelion di Rae, Ayalon di Rainis, Sangkakala di Tarun, dan Kanaan di Dalum (pulau
Salibabu). Agar melalui pelatihan ini mereka diperlengkapi untuk melatih jemaat
masing-masing merenungkan firman Tuhan dengan baik dan teratur dalam saat teduh
mereka.
11-20 Agustus
Bersyukur untuk ruang kantor Yayasan BeACh yang selama ini dipinjamkan oleh GKRHI
jemaat Light City Ministry di Dewi Sartika 136D, Cawang. Untuk ibu Jammy sebagai staf
kantor yang menjalankan tugas multifungsi (mengelola surat-surat, mempersiapkan
penerbitan renungan SAUH sampai kepada mencetaknya dengan printer, dst.).
Doakan persiapan pelayanan ke Talaud (18-26 September 2017). Persiapan kegiatan
pelayanan pelatihan MAP dan penggunaan SAUH Keluarga Rut-Ester bagi para pemimpin
sektor dari jemaat-jemaat GMPU di Talaud (21 Sept’17). Agar melalui pelatihan ini,
kegiatan ibadah sektor bisa fokus pada pembelajaran tema-tema keluarga sehingga
keluarga-keluarga jemaat GMPU bertumbuh dengan sehat dan menjadi kesaksian yang
indah bagi keluarga-keluarga lain.
21-31 Agustus
Bersyukur untuk rekan-rekan organ yayasan BeACh yang setia mendukung pelayanan
BeACh. Untuk pembina: Pdt. Robby Moningka; Pengawas: Ibu Inge Moningka dan Pdt.
Hans Geni; Pengurus: Bpk. Gunarto, Ibu Suprapti, dan Bpk. Hans W.
Persiapan kegiatan pelayanan Kamp Alkitab remaja Dare to be Daniel bagi remaja
GMPU Maririk dan Rae di desa Maririk, tgl. 22-24 September. Pembuatan materi kamp
(perbaikan dan penyempurnaan dari materi kamp yang telah dipakai di kamp Alkitab
remaja di Rainis, April 2017 yang lalu). Doakan tuan rumah GMPU Maririk, fasilitator
(Pak Hans, Kel. Torres, dst.), dua pemudi dari Rainis, Regina dan Yunita yang telah
terlibat sejak kamp di Rainis sebagai pemimpin kamp dan para peserta kamp remaja dari
Maririk dan Rae.
Doakan juga, pelayanan Pak Hans mengajar di STT Trinity, Parapat Sumut tgl 28 Agustus
– 12 September mata kuliah Kitab Daniel.
BeACh dan rencana pelayanan ke Papua
Tgl. 11 Juli lalu, Bpk. Hans dan Ibu Suprapti bertemu dengan rekan-rekan seangkatan
84 alumni SAAT-Malang untuk memikirkan, mendiskusikan, dan mendoakan pelayanan
di Papua. Pelayanan yang didiskusikan adalah pemberdayaan masyarakat Papua,
khususnya di Manokwari, Papua Barat berupa membuka usaha Rumah Makan dan
6
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
Laporan Penerimaan
Kami bersyukur untuk kasih
setia Tuhan bagi pelayanan
BeACh yang sudah berjalan
selama 2 tahun lebih (Feb’15
- Jul’17) sehingga kami bisa
menjangkau beberapa tempat
(Mentawai, Ambon, Talaud),
serta menyalurkan bahan
renungan SAUH Remaja, SAUH
Keluarga, sebagai bentuk
follow up. Kami berterima
kasih untuk gereja dan pribadi
yang bersedia menjadi saluran
berkat untuk mendanai
pelayanan BeACh sampai saat
ini. Berikut gereja dan pribadi
yang telah mendukung dana
pelayanan kami (bulan Mei’17
- Jul’17).
NAMA
1. TS (Mei’17 & Jun’17)
2. GSRI TamSar (Mei,Jun,Jul ‘17)
3. IRC Sydney (Mar’17-Jun’17)
PENERIMAAN
(rupiah)
820.000
11.000.000
9.928.750
4. GKKK Manado (Jun’17)
500.000
5. YR (Jun’17)
400.000
6. Ha (Jul’17)
700.000
7. LE (Jul’17) untuk Sauh
Total
50.000
23.398.750
pelatihan-pelatihan pemberdayaan
masyarakat di sekitar Manokwari untuk
mengelola rumah makan ini. Proyek ini
akan dilakukan bekerja sama dengan
pemda kabupaten setempat. BeACh
menawarkan diri terlibat dalam pelatihan
dan pembinaan dari aspek kerohanian
(pelatihan MAP dst.).
Yayasan Bahtera Indonesia Cerah (BeACh)
Badan Pembina
: Pdt. dr. Robby Moningka, S.Th., M.A.
Badan Pengawas
: Inge Moningka (Ketua); Pdt. Hans Geni Arthanto
Badan Pengurus
: Ir. Gunarto Budiraharjo (Ketua); Suprapti Sekarmadidjaja, M.Pd.K
Hans Wuysang, M.Th.
Rekening BeACh, BCA 273 1965 660 a.n. Hans Wuysang atau Gunarto Budiraharjo
Komp. Sinar Kasih, Gedung SAP Lt. 3
Jln. Dewi Sartika 136D Jakarta 13630 +62 823 1062 1183
Email: [email protected]
BeACh News edisi Jul-Sep 2017
7
Pameran di GSRI Taman Sari
14 Mei 2017
Bersyukur untuk kesempatan yang diberikan oleh GSRI
Taman Sari yang mengundang Bpk. Hans Wuysang untuk
membawakan Firman Tuhan dalam dua kali ibadah
minggu. Dan dalam kesempatan itu juga diizinkan untuk
memaparkan a) pelayanan BeACh ke beberapa daerah,
khususnya di Talaud b) kebutuhan bagi pelayanan c)
penerbitan buku SAUH Remaja & Keluarga. Pemaparan
pelayanan tsb juga didukung dengan display di halaman
gedung ibadah.
Download