BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Kebanyakan peralatan-peralatan listrik, bahkan hampir semua peralatan listrik yang ada saat ini berbasiskan mikro elektronik. Peralatan jenis ini merupakan jenis beban non linier, dimana bentuk gelombang arus dan tegangan yang keluarannya tidak sebanding dengan gelombang masukannya. Hal ini akan dapat menyebabkan terjadinya distorsi atau gangguan pada gelombang arus dan tegangan yang biasanya dikenal dengan istilah harmonisa. Harmonisa merupakan suatu fenomena yang timbul akibat pengoperasian beban listrik non linier, sebagai sumber terbentuknya gelombang frekuensi tinggi (kelipatan dari frekuensi fundamental, misalnya : 100Hz, 150Hz, 200Hz, 300Hz, dan seterusnya) (Tanoto, 2005). Harmonisa juga menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik yang dapat menyebabkan gangguan pada gelombang arus dan tegangan. Tingginya kandungan harmonisa (THD) pada sistem tenaga listrik dapat menyebabkan kualitas daya menjadi buruk. Ini bisa terjadi karena beban-beban non linier terhubung pada sistem distribusi. Beban non linier ini biasanya ditemukan pada peralatan elektronik yang didalamnya banyak terdapat penggunaan komponen semi konduktor. Seperti halnya pemakaian switching power supplies, UPS, printer, battery charger, AC, Kulkas, TV, Komputer dan lain sebagainya. Perlatan elektronik semacam ini banyak digunakan karena dapat mempermudah pekerjaan dengan efisiensi waktu dan penggunaannyapun lebih mudah dan praktis. Harmonisa akan berpegaruh pada meningkatnya resonansi sistem penyaluran tenaga listrik, mengurangi efisiensi sistem penyaluran ketenagalistrikan serta utilitasnya, mengurangi umur isolasi dari peralatan penyaluran ketenagalistrikan, serta interferensi pada sistem proteksi dan peralatan konsumen (Awan setiawan, 2007). 1 2 Tegangan harmonisa juga dapat menyebabkan kenaikan arus pada penghantar netral sehingga mengakibatkan kenaikan rugi-rugi daya (Carpinelli, 2004). Banyaknya komponen arus harmonisa ini dapat mempengaruhi sistem distribusi seperti meningkatkan panas pada penghantar dan susut daya. Susut daya adalah sejumlah energi yang hilang dalam proses pengaliran energi listrik mulai dari gardu induk sampai dengan konsumen, apabila tidak terdapat gardu induk, susut daya dimulai dari gardu distribusi sampai dengan konsumen (Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 431/KMK.06/2002). Blue Point Bay Villa & Spa terletak di jalan Uluwatu Jimbaran-Bali, dimana daya yang terpasang dengan kapasitas 555 KVA. Peralatan elektronik yang digunakan untuk menunjang fasilitas seperti AC (Air Conditioner), TV, pompa air, lampu daylight PLC, dan lain sebagainya yang dikategorikan sebagai beban nonlinier. Hasil pengukuran THDI (THD arus) didapatkan sebesar 25,17 % yang berarti melebihi nilai standar (IEEE Std 519-1992) yang telah ditentukan yaitu sebesar ≤ 15,0%. Pengukuran THDV (THD tegangan) sebesar 4,83 %, dimana kondisi tersebut masih memenuhi standar maksimum THDV sebesar ≤ 5% untuk tegangan ≤ 69 kV (IEEE Std 519-1992). Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka pada tugas akhir ini akan dilakukan analisis mengenai pengaruh pengoprasian beban-beban non linier terhadap distorsi harmonis di Villa Blue Point dengan menggunakan software ETAP, sehingga dapat diketahui distorsi harmonik yang disebabkan oleh pengoperasian beban-beban non linier. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dibahas yaitu: bagaimana pengaruh pengoperasiaan beban-beban non linier terhadap distorsi harmonisa pada Blue Point Bay Villa & SPA? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengoperasian beban-beban non linier terhadap distorsi harmonisa pada Blue 3 Point Bay Villa & SPA dengan menggunakan software ETAP, sehingga dapat diketahui distorsi harmonik pada beban-beban non linier tersebut. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dengan melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Pengoprasian Beban-Beban Non Linier Terhadap Distorsi Harmonisa Pada Blue Point Bay Villa & SPA” diharapkan hasil dari analisis ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat distrosi harmonik yang disebabkan oleh beban-beban non linier. 1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Ruang lingkup dan batasan yang dipergunakan untuk penyelesaian masalah dalam tugas akhir ini, antara lain: 1. Analisis pengaruh pengoperasian beban-beban non linier dan membuat simulasi menggunakan software ETAP. 2. Standar yang digunakan sebagai acuan THD adalah IEEE 519-1992. 3. Tidak membahas load low (aliran daya).