FASE ELONGASI DAN TERMINASI PROSES TRANSKRIPSI PADA E.coli (K17-SPR-01) • Elongasi pada proses transkripsi bakteri Proses transkripsi pada bakteri dilakukan oleh RNA polimerase, semua mekanisme proses transkripsi dilakukan oleh semua gen bakteri. Fase elongasi maupun terminasi melibatkan template-dependent RNA. Penambahan pada nukleotida ujung 3’ pasangan basa yang spesifik diantaranya: A dipasangkan dengan T atau U, G dipasangkan dengan basa C. Selama penambahan nukleotida berlangsung, β dan γ fosfat bergerak dari nukleotida yang lainnya dan gugus hidroksil bergerak dari ujung 3’ ke arah nukleotida ujung untuk mengakhiri pemanjangan rantai. RNA polimerase meliputi sekitar 30 pasangan basa pada template DNA termasuk pada gelembung transkripsi pada 12-14 pasangan basa. RNA polimerase menjaga agar untai tunggal dari DNA tetap berada dalam posisi untai tunggal. Interaksi antara polimerase, DNA template, transkrip RNA dapat diketahui dengan mempelajari kristaligrafi sinar X. Sisi aktif dari síntesis RNA juga terdiri dari 2 subunit, diantaranya adalah: non template pada DNA dengan β subunit, dan transkrip RNA dengan pilihan bentuk diantaranya bagian dari subunit β dan bagian dari subunit β’. • Terminasi pada proses transkripsi bakteri Bakteri mempunyai dua strategi dalam proses transkripsi pada fase terminasi. Fase terminasi pada E.coli, urutan DNA dengan template mengandung palindrom yang berasal dari nukleotida deoxyadenosin. Tipe yang kedua pada fase terminasi dalam proses transkripsi pada bakteri adalah Rho-dependent. Terminasi ini membutuhkan protein yang disebut protein Rho, yang berada pada transkrip dan bergerak sepanjang RNA polimerase. Rho merupakan helikase yang berperan dalam pemecahan pasangan basa. • Pengaturan Elongasi dan Treminasi Bakteri mempunyai dua mekanisme yang mempengaruhi polimerase dalam fase elongasi dan terminasi ketika mengkopi template. Kedua mekanisme ini penting dalam pengaturan ekspresi gen yang mengandung operon-operon. Proses yang pertama adalah antiterminasi. Proses ini terjadi ketika RNA polimerase mengabaikan sinyal terminasi dan melanjutkan pemanjangan transkrip tersebut sampai sinyal kedua tiba. Antiterminasi dikendalikan oleh protein antiterminator. Adanya protein antiterminator menyebabkan enzim mengabaikan sinyal terminasi. Proses antiterminasidengan pengendalian oleh Protein antiterminator: Tipe yang kedua dari pengendalian terminasi adalah attenuation. Sistem pengoperasian yang paling utama dengan opreron-operon dengan enzim yang dikode pada proses biosintesis asam amino, tetapi hanya sebagian kecil yang dapat diketahui. Operon Triptofan pada E.coli, memiliki 2 loop yang berada pada daerah diantara awal transkripsi dan permulaan pada trpE. Loop terkecil merupakan sinyal adanya terminasi, sedangkan loop yang paling besar merupakan penutup dari permulaan transkripsi sehingga dapat stabil. Operon Triptofan pada E.coli , mengendalikan tidak hanya pada proses attenuation tetapi juga sebagai repressor. Ketika attenuation dan represi bekerja secara bersamaan dalam pengaturan ekspresi gen pada operon, tetapi represi yang menentukan on-atau off dan attenuation memodulasi level yang tepat untuk ekspresi gen yang terlibat. Operon E.coli yang lainnya adalah biosintesis pada histidine, leusin dan threonin. Pustaka Utama: Brown, T.A (2002) DNA in Genomes, 2nd ed., http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.section.5234 diakses tanggal 12 November 2008 Pustaka Terkait: 1. http://www.genome.gov/Edkit/flash/section8.html 2. http://books.google.co.id/books 3. http://www.kapmi.org/artikel/Biosintesis%20Protein.doc Nama Kelompok: 1. Yuli Ratna Nawangsari 2. Lusiyandari 3. Evi Tyas Fatiana