BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi di segala aspek kehidupan berdampak pada perubahan pola hidup atau cara kerja setiap individu maupun organisasi dalam meraih tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Pengelolaan persediaan adalah salah satu contohnya. Pemanfaatan komputer akan mempermudah suatu perusahaan dalam mengelola data lebih cepat dan akurat, sehingga kesalahan dapat dihindari. Persediaan adalah barang yang disimpan, yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Persediaan berpengaruh besar terhadap besarnya biaya operasi, sehingga kesalahan dalam mengelola persediaan akan mengurangi keuntungan. Sistem pengelolaan inventory dalam suatu perusahaan atau instansi memiliki peran yang cukup penting. Dengan adanya sistem pengelolaan inventory, maka akan dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan dan untuk menjaga keberlangsungan produksi atau menjaga agar perusahaan tidak mengalami kehabisan persediaan yang mengakibatkan terhentinya proses produksi. Apotek Saluyu adalah suatu instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan. Kegiatan operasionalnya adalah melayani penjualan obat-obatan dan alat kesehatan. Apotek tersebut sering kali mengalami masalah inventory atau persediaan, diantaranya persediaan yang terlalu banyak atau persediaan obat kurang. Jika kekurangan persediaan obat (stockout) akan mengakibatkan permintaan tidak dapat terpenuhi, konsumen pun akan kecewa dan beralih ke apotek lain. Sedangkan jika terjadi penumpukkan obat (overstock), akan menimbulkan biaya penyimpanan yang lebih besar. Hal tersebut mengakibatkan kerugian dan kurang optimalnya ketersediaan obat karena dapat mengganggu kegiatan operasi. Kemudian masalah lain muncul saat akan melakukan pemesanan. Sebelum melakukan pemesanan obat, petugas melihat ketersediaan obat dengan memeriksa I-1 I-2 satu persatu ke tempat penyimpanan. Setelah itu pemesanan obat pun dilakukan dengan jumlah obat yang dipesan berdasarkan perkiraan. Sedangkan petugas tidak tahu pasti apakah obat yang dipesan mencukupi kebutuhan atau tidak. Sehingga petugas mengalami kesulitan dalam menentukan jumlah pesanan. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya biaya yang tinggi. Selain itu, dalam proses transaksinya masih menggunakan catatan pembukuan, termasuk dalam pembuatan laporan. Tidak jarang terjadi kesalahan dalam perhitungan atau pencatatan, sehingga petugas mengalami kesulitan dalam pencarian dan pengolahan data. Berdasarkan masalah inventory yang dihadapi, maka dilakukan penelitian yang berjudul Sistem Pengelolaan Inventory Obat dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus : Apotek Saluyu). Dengan metode EOQ dapat membantu dalam menentukan jumlah pesanan yang sesuai dengan kebutuhan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun suatu sistem yang dapat mengoptimalkan ketersediaan obat ? 2. Bagaimana menentukan jumlah pesanan yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan ? 3. Bagaimana mengintegrasikan data transaksi dengan inventory ? 1.3 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem inventory obat yang dibutuhkan Apotek Saluyu dengan menerapkan metode Economic Order Quantity (EOQ). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membangun sistem dalam mengoptimalkan ketersediaan obat. 2. Membangun sistem dalam menentukan jumlah pesanan yang paling ekonomis sesuai dengan kebutuhan. I-3 3. Membangun sistem yang dapat mengintegrasikan data transaksi dengan inventory. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang terdapat dalam pembangunan aplikasi Sistem Pengelolaan Inventory Obat dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) (Studi Kasus : Apotek Saluyu) ini yaitu : 1. Sistem ini tidak menangani pengembalian obat. 2. Sistem ini tidak mengelola data pasien atau konsumen (customer). 3. Sistem ini tidak melakukan perhitungan laba rugi dan neraca. 1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode kualitatif yang menghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau kelompok yang diamati, dan metode kuantitatif dengan menggunakan data berupa penggunaan angka-angka dan sampel[1]. Dalam pelaksanaannya terdiri dari dua tahap, yaitu : 1. Tahap Pengumpulan Data 1) Studi Literatur Pengumpulan data dengan cara mencari dan mengumpulkan data guna mendapatkan teori dengan membaca buku-buku atau sumber data lainnya yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini. 2) Observasi Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau kegiatan mengumpulkan data langsung dari lapangan. 3) Wawancara Mengadakan tanya jawab dengan pihak-pihak yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas[2]. I-4 2. Pengembangan Perangkat Lunak Model yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah model waterfall. Model waterfall atau biasa disebut classic life cycle, bersifat sistematis atau berurutan dalam membangun software. Tahap-tahap dari model waterfall yaitu : 1) Requirement Analysis Tahap ini adalah tahap pengumpulan kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak. 2) Design Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap. 3) Coding Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer. 4) Testing Testing adalah tahap uji coba terhadap program yang sudah dibuat. 5) Maintanance Tahap ini adalah tahap dimana perangkat lunak yang sudah dibuat dapat mengalami perubahan atau penambahan kode sesuai permintaan user dan untuk meningkatkan kualitas[3]. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : Bab satu membahas tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab dua membahas tentang teori-teori yang mendukung dalam mengerjakan Tugas Akhir. Bab tiga membahas tentang analisis sistem dan pengolahan data disertai dengan deskripsi mengenai proses-proses yang ada dalam sistem tersebut, serta Use Case Diagram, Entity Relationship Diagram (ERD) dan Class Diagram Tahap Analisis. I-5 Bab empat membahas tentang perancangan aplikasi yang meliputi Sequence Diagram dan Class Diagram, rancangan basis data, serta menampilkan rancangan antarmuka yang akan dibangun. Bab lima membahas tentang implementasi sistem, antarmuka sistem dan pengujian sistem. Bab enam membahas tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian dan pembahasan selama pelaksanaan Tugas Akhir.