BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk
memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.
Menurut Abdul Halim (2005: 2), “Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return
dan risiko”. Dalam Berinvestasi berlaku hukum bahwa semakin tinggi return
yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko yang harus ditanggung investor.
Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih dari itu bisa kehilangan
semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa tidak semua
investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang
menawarkan return yang tinggi (Sawidji Widoatmodjo, 2004: 7).
Diantara berbagai instrumen pasar modal, saham merupakan instrumen
investasi yang memiliki tingkat return dan risiko yang tinggi. Nilai transaksi atau
yang dalam istilah pasar modal lebih dikenal sebagai nilai kapitalisasi yang tinggi
mengindikasikan potensi perolehan laba yang tinggi. Disisi lain return atas
investasi saham yaitu dividen dan capital gain lebih sulit diprediksi, sehingga
investor harus melakukan analisis saham guna memperoleh keuntungan yang
diharapkan (Surono subekti, 2002: 5).
Menurut Darsono (2005:57), “dalam mengukur tingkat profitabilitas, Investor
biasanya lebih tertarik dengan ukuran profitabilitas dengan menggunakan dasar
saham yang dimiliki”. Salah satu pendekatan dalam penilaian saham adalah
pendekatan PER (P/E Ratio Approach). Penggunaan PER dalam strategi investasi
saham biasanya mengkaitkan rasio PER dengan nilai intrinsik (intrinsic value)
Universitas Sumatera Utara
atau nilai fundamental (fundamental value) yang merupakan nilai seharusnya dari
suatu saham yang diperkirakan berdasarkan model penilaian saham (Jogiyanto, 1998:
104). Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk mengubah
serangkaian variabel perusahaan (misalnya penjualan, laba dan dividen) yang diamati
menjadi perkiraan tentang harga saham (Abdul Halim, 2003: 16). Analisis dan
penilaian harga saham menggunakan PER akan menghasilkan saham-saham yang
disebut harganya terlalu rendah (undervalued), wajar (fairly valued), atau terlalu
tinggi (overvalued) (Siddharta Utama dan Anto Yulianto Budi Santosa, 1998: 128).
Price earning ratio digunakan untuk mengukur nilai perusahaan pada saat
tertentu berdasar laba yang dicapainya yang dihitung dengan membagi harga
saham di pasar dengan labanya. Dengan mengetahui price earning ratio suatu
perusahaan diketahui posisi saham relatif terhadap saham-saham lainnya. Secara
umum dikatakan bahwa price earning ratio yang rendah mengindikasikan
murahnya harga saham, sehingga layak untuk dibeli (Surono Subekti, 2002: 35).
Namun demikian, ada kalanya investor tetap membeli saham yang memiliki price
earning ratio tinggi kalau investor tersebut percaya pada potensi perkembangan
beberapa tahun kemudian (Jaka E Cahyono, 2000: 153).
Dalam menilai saham dengan price earning ratio, pemodal dan analis
sekuritas diharapkan memahami faktor fundamental perusahaan sebagai pedoman
untuk menilai price earning ratio sehingga kewajaran harga saham dapat dinilai
juga. Sesuai dengan pandangan bahwa harga saham mencerminkan harapan para
investor atau pasar terhadap prospek suatu perusahaan, maka faktor-faktor yang
mempengaruhi harga pasar saham, juga akan berpengaruh terhadap price earning
ratio. Maka pendekatan lain dalam menilai harga saham adalah dengan mencari
Universitas Sumatera Utara
faktor-faktor yang mempengaruhi price earning ratio secara nyata, kemudian
dibuat suatu model untuk menilai price earning ratio perusahaan dimasa yang
akan datang, sehingga dapat dinilai pula kewajaran harga suatu saham perusahaan
(Winto Praditya, 2004:8).
Penelitian mengenai price earning ratio pernah dilakukan oleh Inggit
Kusuma Wijaya (2006) yang meneliti tentang Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi price earning ratio Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Jakarta 20022004. Pada penelitiannya, Inggit Kusuma Wijaya menggunakan variabel
independen seperti Growth (tingkat pertumbuhan laba), Sd Growth (standar
deviasi tingkat pertumbuhan laba), ROI (Return on Investment), FLEV (Financial
Leverage) dan ROE (Return on Equity) dan variabel independen Price Earning
Rati. Hasil Penelitiannya menyatakan bahwa hanya variabel Sd Growth (deviasi
standar pertumbuhan laba) yang tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap
PER. Variabel Growth (tingkat pertumbuhan laba), ROI (Return on Investment),
dan ROE (Return on Equity) berpengaruh signifikan terhadap variabel PER.
Mustafa Kamal Fasa (2004) dengan mereplikasi model Whitbeck dan Kisor
(1963) menggunakan variabel independen DPR (Payout Ratio), tingkat
pertumbuhan laba (Growth Rate in Earning) dan standar deviasi tingkat
pertumbuhan laba (Standar Deviation in EPS Change)dan variabel dependen
Price earning ratio menemukan hanya DPR (Dividend Payout Ratio) saja yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap PER. Winto Praditya (2004)
menganalisis variabel-variabel independen yang diduga mempengaruhi PER,
Universitas Sumatera Utara
yaitu: DPR, ROE, total assets, EPS, dan leverage, menemukan hanya variabel
DPR saja yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap PER.
Penelitian-penelitian diatas menunjukkan hasil yang belum konsisten,
sehingga peneliti tertarik untuk meneliti kembali price earning ratio dalam
kaitannya dengan model penilaian saham. Sampai pada batas tertentu penelitian
ini merupakan replikasi dari penelitian-penelitian terdahulu, terutama penelitian
yang dilakukan oleh Mustafa Kamal Fasa dan Inggit Kusuma Wijaya. Variabel
yang digunakan dalam penelitian dikembangkan dari penelitian kedunya,
meliputi: likuiditas, leverage, dividen dan profitabilitas dan price earning ratio.
Dari uraian diatas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Current Ratio,
Leverage, Dividen Payout Ratio dan Profitabilitas Terhadap Price Earning Ratio
Pada Perusahan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20052008.” dalam penelitian ini.
B. Perumusan Masalah
Berdfasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah ada pengaruh current ratio,
leverage, dividend payout ratio dan return on equity terhadap price earning
ratio baik secara parsial dan simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008?.”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada pengaruh current ratio,
leverage, dividend payout ratio dan return on equity terhadap price earning ratio
Universitas Sumatera Utara
baik secara parsial dan simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2008.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfat penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini ditujukan
untuk peneliti selanjutnya, investor dan emiten.
1. Peneliti selanjutnya, untuk menambah wawasan tentang prilaku pasar modal
khususnya mengenai price earning ratio perusahaan.
2. Investor, penelitian ini bermanfaat untuk referensi dalam menentukan
strategi investasinya.
3. Emiten, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam
strategi penciptaan nila bagi pemegang saham (stockholder).
Universitas Sumatera Utara
Download