Pengaruh Kinerja Variabel-Variabel Fundamental Perusahaan Terhadap Harga Pasar Saham Pada Perusahaan Industri Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Oleh Riyandi Nur Sumawidjaja Abstrak T he objective of this research is to find out the influence performace of companies fundamental variables on the stock market price. Fundamental variables in this research are Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Return On Equity (ROE), Price to Book Value (PBV). Data for this research are stocks closing price in the stock exchange, the PER, EPS, DPS, ROE, PBV of 7 stocks of pharmaceutical industries from 1st quarter 1998 to 4th quarter 2004. These data are tested with Multiple Regression Model. The result shows that the PER, EPS, DPS, ROE and PBV have not influence on the stock market price. Keywords: Price Earning Ratio, Earning Per Share, Dividend Per Share, Return On Equity, Price to Book Value, stock market price. I. PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan dan tantangan perekonomian dunia, pada saat ini pasar modal merupakan salah satu instrumen keuangan yang cukup peng dalam perekonomian suatu negara. Bahkan pasar modal juga dipandang sebagai salah satu barometer untuk mengukur kondisi perekonomian negara suatu negara. Kehadiran pasar modal telah menambah alternatif pilihan perusahaan untuk memperoleh sumber dana (khususnya dana jangka panjang) untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan, sementara bagi investor pasar modal menambah alternatif pilihan investasi dan kesempatan untuk mengoptimalkan fungsi utilitas dari masing-masing investor akan semakin besar. [Pengaruh Kerja Variabel ...] Hlm : 103 Riyandi Nur Sumawidjaja Tujuan pasar modal dalam perekonomian adalah untuk mempercepat proses perluasan keikut sertaan masyarakat dalam kepemilikan saham, pemerataan pendapatan melalui pemerataan keuntungan perusahaan dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan dana untuk kegiatan produktif.B Bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan terlebih dahulu terutama untuk memperkirakan tingkat pengembalian yang akan didapat. Untuk hal tersebut perlu pertimbangan yang matang berhubungan dengan informasi yang relevan dengan kondisi pasar modal secara keseluruhan, namun tidak semua informasi merupakan informasi yang bernilai, sehingga untuk itu perlu pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Banyak variabel pengukur kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan, baik yang berasal dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal perusahaan. Menurut Usman (1994), bahwa harga saham sebagai indikator nilai perusahaan dipengaruhi oleh beberapa variabel fundamental dan teknikal, dimana variabel-variabel tersebut secara bersama-sama akan membentuk kekuatan pasar yang berpengaruh terhadap transaksi saham. Untuk mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menganalisis informasi yang tersedia dipasar modal yang berasal dari laporan keuangan perusahaan, dimana dari laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui informasi internal mengenai kinerja keuangan perusahaan yang merupakan salah satu faktor untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Jika laporan kinerja keuangan perusahaan dapat menyajikan informasi yang relevan dengan model dan pendekatan yang digunakan investor, maka investor dapat menggunakan informasi tersebut untuk membantunya membuat keputusan yang tepat. Penelitian dengan menganalisis pengaruh kinerja variabel-variabel fundamental terhadap harga pasar saham telah banyak dilakukan dan menghasilkan berbagai kesimpulan yang beragam. Dalam penelitian ini peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah kinerja dari faktor-faktor Hlm : 104 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja fundamental yang berasal dari internal berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada periode penelitian, dimana variabel-variabel internal tersebut adalah Price Earnings Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Return on Equity (ROE),dan Price to Book Value (PBV). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Kinerja variabelvariabel fundamental (1) PER ; (2) EPS ; (3) DPS ; (4) ROE ; (5) PBV berpengaruh terhadap harga pasar saham pada industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Analisis Teknikal dan Fundamental Untuk menganalisis dan memilih saham terdapat dua alat analisis atau dua pendekatan yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal merupakan pendekatan untuk memperkirakan harga saham dengan mengamatibperubahan harga saham diwaktu yang lalu untuk memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang. Pendekatan yang mendasari analisis teknikal adalah (1) harga saham mencerminkan informasi yang relevan; (2) Informasi tersebut ditunjukan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu; (3) Perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan berulang. Analisis teknikal menyatakan bahwa investor adalah makhluk yang irrasional. Analisis fundamental merupakan pendekatan yang mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan cara (1) Mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang; (2) Menerapkan hubungan variabelvariabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Analsis fundamental bertolak dari anggapan dasar bahwa setiap investor adalah makhluk rasional. Karena itu pada pendekatan fundamental dipelajari [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 105 Riyandi Nur Sumawidjaja hubungan antara harga saham dengan kondisi atau kinerja perusahaan. Argumentasi dasarnya adalah nilai saham mewakili nilai perusahaan. Dalam membuat model peramalan harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor-faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya kebijakan dividen yang diperkirakan akan mempengaruhi harga saham. Analisa laporan keuangan berupa analisa rasio keuangan termasuk dalam komponen yang digunakan dalam analisis fundamental ( Hin 2001 : 45). Kinerja Perusahaan Pengukuran kinerja merupakan penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. (Mulyadi, 2001: 293). Pengukuran kinerja perusahaan yang umum digunakan adalah pengukuran terhadap tingkat likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan aktivitas. (Sartono, 2001: 114) yang merupakan rasio-rasio keuangan dimana rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhin kewajiban finansial yang bersifat jangka pendek tepat pada waktunya, rasio solvabilitas menunjukan kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajibannya jika perusahaan dilikuidasi, rasio profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan penjualan asset maupun modal sendiri, dan rasio aktivitas merupakan rasio efektivitas perusahaan dalam menggunakan dana. Hasil analisis rasio-rasio keuangan membantu manajemen perusahaan, investor, kreditor, dan pemakai lainnya yang potensial, dalam menilai kinerja keuangan yang kemudian dipakai untuk melakukan penilaian terhadap nilai saham perusahaan. Rasio-rasio keuangan yang biasa dipakai diantaranya adalah : Price Earning Ratio (PER) Price Earning Ratio mengambarkan besarnya perbandingan antara harga saham dengan laba per lembar saham biasa. Price Earning Ratio Hlm : 106 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan investor dalam menentukan saham mana yang akan dibeli, karena Price Earning Ratio merupakan ukuran kepercayaan pasar terhadap nilai saham. Semakin tinggi Price Earning Ratio, semakin banyak investor yang mau membayar lebih per Rupiah laba periode berjalan bagi perusahaan yang tumbuh cepat dibanding perusahaan yang tumbuh lambat. Price Earning Ratio merupakan salah satu rasio yang merupakan ukuran kinerja yang menyeluruh dari suatu perusahaan karena mencerminkan pengaruh gabungan dari rasio pengembalian dan risiko. Price Earning Ratio merupakan rasio yang dapat dipertimbangkan dalam melakukan proses investasi karena merupakan gambaran ukuran kinerja perusahaan yang menjual saham. Earning Per Share (EPS) Earning Per Share Merupakan pendapata per lembar saham. Earning Per Share suatu perusahaan dapat ditentukan dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar. Besar kecilnya rasio EPS tergantung pada laba bersih perusahaan setelah pajak dan jumlah saham yang beredar, sehingga semakin besar laba bersih yang dihasilkan, maka EPS akan semakin besar. Rasio ini merupakan rasio yang sangat berpengaruh terhadap harga saham, karena para investor percaya bahwa nilai suatu saham akan tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilan EPS nya. Apabila EPS meningkat investor menganggap perusahaan mempunyai prospek yang cerah di masa mendatang, sehingga nilai perusahaan akan meningkat yang akan tercermin dalam harga sahamnya. Dividend Per Share (DPS) Dividend Per Share menjelaskan besarnya dividen yang akan diterima oleh investor dari setiap lembar saham, DPS mempunyai pengaruh terhadap harga saham, karena dividen mencerminkan profitabilitas syatu perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai suatun perusahaan dari sudut pandang para pemegang saham. [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 107 Riyandi Nur Sumawidjaja Pembagian dividen yang dilakukan perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba dan keuangan perusahaan dalam keadaan sehat. Besar kecilnya dividen yanhg dibagikan kepada para pemegang saham tergantung pada kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan dalam pembagian dividen pada hakikatnya menetukan porsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan seberapa besar laba yang ditahan sebagai retained earning. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang menunjukan besarnya persentase laba bersih terhadap modal sendiri. Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi para pemegang saham biasa. ROE merupakan suatu pengukuran efektivitas perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan modal perusahaan yang dimilikinya dan rasio ini merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan akan mempengaruhi harga saham. Bagi Investor, apabila perusahaan mempunyai ROE yang cukup tinggi, maka para investor dapat menggunakannya sebagai patokan bahwa perusahaan tersebut mampu untuk membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dan layak untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. ROE juga dapat dijadikan indikator atas kinerja suatu perusahaan, hal ini dikarenakan para investor memiliki kecenderungan lebih memperhatikan kemampuan perusahaan dalam mengelola equtiy. Price To Book Value (PBV) Price To Book Value menggambarkan besarnya perbandingan antara harga saham dengan nilai buku perlembar saham. PBV mencerminkan seberapa besar jaminan yang diberikan terhadap para pemegang saham, hal ini berkaitan dengan kemungkinan terjadi likuidasi, sebab besarnya nilai buku perlembar saham menunjukan bagian yang akan diterima investor kalau terjadi likuidasi. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Hlm : 108 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja Variabel PER berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel DPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel PBV berpengaruh signifikan terhadap harga saham Variabel PER, EPS, DPS, ROE, PBV secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. III. METODE PENELITIAN Sampel yang dipilih dari populasi menggunakan metode Purposive – Judgement sampling dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive dengan kriteria sebagai berikut : 1. Tercatat sebagai emiten sebelum atau sejak tahun 1998 s.d. 2004 secara terus menerus (tidak pernah mengalami delisting). 2. Perusahaan-perusahaan tersebut secara konsisten ada dalam kelompok industri (industri farmasi) yang sama selama periode pengamatan. tersebut berakhir pada setiap tanggal 31 Desember dengan tujuan agar dapat diperbandingkan dengan perusahaan lain. 4. Sahamnya aktif diperdagangkan dalam perode 1998 s.d. 2004, hal ini bertujuan agar diperoleh distribusi yang lebih terkonsentrasi, sehingga dapat diperoleh parameter yang relatif lebih efisien dan memiliki variance yang lebih kecil. [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 109 Riyandi Nur Sumawidjaja Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Sub Indikator Variabel Kinerja Kondisi dan 1. PER Harga pasar Variabel prestasi (X1) perlembar Fundamen keuangan saham dibagi tal(X) perusahaan laba perlembar Independe saham nt 2. EPS Laba Bersih dibagi dengan jumlah saham (X2) yang beredar 3. DPS (X3) 4. ROE (X4) 5. PBV (X5) Harga Harga Saham Pasar Pentutupan Saham (Y) per triwulam Dependent Dividen dibagi dengan jumlah saham yang beredar Skala Pengukuran Rasio Laba bersih dibagi modal sendiri (Equity) Harga pasar saham dibagi dengan nilai buku saham Harga saham satu tahun dibagi empat triwulan Rasio Jenis dan Sumber Data Hlm : 110 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja Jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder yang diperoleh melalui teknik dokumenter. Data yang dikumpulkan antara lain : Kinerja perusahaan yang dinyatakan dalam rasio keuangan yang terdiri dari PER, EPS, DPS, ROE, PBV Perusahaan Industri Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta per tanggal 31 Desember 1998 – 2004. Harga saham yang digunakan merupakan harga saham rata-rata penutup per triwulan yang terjadi di pasar reguler tahun 1998 – 2004, karena harga pasar saham pada pasar reguler terjadi berdasarkan mekanisme pasar. Daftar Industri Farmasi yang menjadi objek penelitian sebagai berikut : Tabel 1. Daftar Perusahaan Industri Farmasi NO. 1 NAMA PERUSAHAAN (Emiten) PT. Dankos Laboratories Tbk. TANGGAL LISTING 13 November 1989 2 PT. Darya Varia Laboratories Tbk. 11 November 1994 3 PT. Kalbe Farma Tbk. 30 Juli 1991 4 PT. Marck Indonesia Tbk. 23 Juli 1981 5 PT. Schering-Plough Indonesia Tbk. 8 Juni 1990 6 PT. Squibb Indonesia Tbk. 29 Maret 1983 7 PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 17 Juni 1994 Sumber : Bursa Efek Jakarta Metode Analisis Data Untuk mengetahui apakah variabel – variabel fundamental (PER, EPS, DPS, ROE, PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga pasar saham dilakukan analisis regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut : [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 111 Riyandi Nur Sumawidjaja Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5x5 Keterangan : Y = Harga Saham a = Konstanta b1 - b5 = Koefisien regresi X1 = Price Earning Ratio (PER) X2 = Earning Per Share (EPS) X3 = Dividend Per Share (DPS) X4 = Return On Equity (ROE) X5 = Price to Book Value (PBV) Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidak pengaruh yang signifikan dari variabel independent (Kinerja variabel fundamental) terhadap variabel dependent (harga pasar saham), baik secara parsial dan simultan. Pengujian dilakukan dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kinerja variabel –variabel fundamental terhadap harga pasar saham. Uji secara parsial dilakukan dilakukan dengan uji-t pada tingkat kesalahan analisis (α) 5%, dan uji secara simultan dengan Uji-f dengan tingkat kesalahan analisis (α) 5%. IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 Statistika Deskriptif HSG PER EPS Hlm : 112 Mean 5318.6735 13.6702 57.9592 Std. Deviation 5606.99654 87.50504 2015.04040 N 49 49 49 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja DPS 90.3878 265.55185 49 ROE 7.7080 50.25074 49 PBV 3.8533 8.24104 49 Tabel diatas menyajikan statistik deskriptif dari sample yang diteliti. Banyaknya jumlah observasi merupakan gabungan dari data time series. Data yang diambil merupakan data triwulan selama periode 1998 – 2004 (28 periode) dengan jumlah perusahaan/ saham yang diteliti sebanyak 7 perusahaan. Dari hasil pengolahan data statistik dengan menggunakan SPSS 11.5, dari pengolahan tersebut diperoleh data tersebut diperoleh seperti pada tabel berikut ini. Tabel 3 Koefisien Regresi, Konstanta, Standard of Error dan t-hitung dengan variabel bebas PER, EPS, DPS, ROE, PBV Variabel bebas dan konstanta Koefisien Regresi Standard of Error t-hitung PER EPS DPS ROE PBV Konstanta -5,016 0,001 6,819 -30,379 2,855 4.993,997 8,976 0,422 3,086 16,896 97,796 - -0,559 0,002 2,021 -1,798 0,029 - Dari tabel 3 dapat diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 4.993,997+(-5,016)X1+(0,001)X2+(6,819)X3 + (-30,379)X4+ (2,855)X5 Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa besarnya konstanta adalah Rp. 4.993,997 berarti dengan asumsi semua variabel bebas tidak berpengaruh, harga saham adalah sebesar Rp. 4.993,997 . Sedangkan tanpa koefisien regresi, variabel bebas menunjukan arah hubungan yang saling mempengaruhi antara variabel bebas dengan harga saham, [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 113 Riyandi Nur Sumawidjaja koefisien regresi b1 dan b4 bertanda negatif (-) sedangkan b2,b3 dan b5 bertanda positif (+), hal ini menunjukan adanya hubungan yang bersifat negatif dan bertolak belakang antara PER dan ROE dengan harga saham, sedangkan EPS, DPS dan PBV menunjukan adanya hubungan yang bersifat positif searah dengan harga saham. Sebagai contoh penjelasan dengan koefisien regresi b1 adalah (5,016) berarti setiap kenaikan PER sebanyak 1 kali akan mengakibatkan penurunan harga saham sebesar Rp. 5,016 dengan asumsi ceteris paribus. Koefisien regresi b3 sebesar 6,819 yang berarti setiap kenaikan DPS Rp1,00 akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar Rp. 6,819 , dan seterusnya. Hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara parsial dengan uji-t, dan secara simultan dengan uji-f diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4 Hasil Uji-t dengan tingkat keyakinan 95% dan df = 43 Variabel Independent PER (X1) t-hitung t-tabel Keputusan -0.559 2,021 EPS (X2) 0,002 2,021 DPS (X3) 2,021 2,021 ROE (X4) -1,798 2,021 PBV (X5) 0,029 2,021 Ho diterima dan Ha ditolak Ho diterima dan Ha ditolak Ho diterima dan Ha ditolak Ho diterima dan Ha ditolak Ho diterima dan Ha ditolak Dari hasil uji-t terlihat bahwa kinerja masing-masing variabel-variabel fundamental perusahaan (PER, EPS, DPS, ROE, PBV) secara parsial tidak punya pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Hlm : 114 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 115 Riyandi Nur Sumawidjaja Tabel 5 Hasil Uji-f dengan tingkat keyakinan 95% dan df = 43 F – hitung F – tabel Keputusan 1,625 2,440 Ho diterima dan Ha ditolak Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai f – hitung lebih kecil dari f – tabel, maka keputusan yang didapat Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa secara simultan tidak ada pengaruh signifikan antara kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan terhadap harga pasar saham. Analisis Pengaruh Kinerja Variabel – Variabel Fundamental Perusahaan terhadap Harga Pasar Saham Analisis ini dilakukan untuk mencari dan mengetahui apakah ada pengaruh signifikan antara kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan terhadap harga pasar saham, dilakukan dengan cara menggunakan hasil pengolahan data statistik yaitu dengan menggunakan koefisien determinasi (R²) yang dihasilkan sebesar 0,159 atau sebesar 15,9%. Yang artinya bahwa kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan yang dinyatakan dengan PER, EPS, DPS, ROE, PBV hanya berpengaruh 15,9 % terhadap harga pasar saham (artinya tidak banyak mempengaruhi), sedangkan sisanya 84,1% lebih dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti kondisi perekonomian, tingkat suku bunga, tingkat inflasi, valuta asing, keadaan politik dan kebijakan pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa periode pengamatan yaitu tahun 1998 – 2004 , dapat disimpulkan bahwa krisis ekonomi yang terjadi yang diawali di tahun 1997, sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan harga saham perusahaan industri farmasi yang menjadi sampel penelitian, ini berarti Hlm : 116 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja menunjukan bahwa harga saham industri farmasi 84,1% dipengaruhi oleh faktor eksternal perusahaan. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat dikemukakan kesimpulan bahwa pada periode pengamatan di tahun 1998 – 2004 bahwa: 1. Varibel – Variabel fundamental perusahaan : (1) Price Earning Ratio berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (2) Earning Per Share berpengaruh positif terhadap harga pasar saham, (3) Dividend Per Share berpengaruh positif terhadap harga pasar saham, (4) Return On Equity berpengaruh negatif terhadap harga pasar saham, (5) Price To Book Value berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. 2. Dengan uji-t secara parsial variabel – variabel fundamental perusahaan (PER, EPS, DPS, ROE, PBV) dengan uji-t secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham, dan dengan uji-f secara simultan variabel-variabel fumdamental perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. 3. Dengan menghitung Koefisien determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,159 yang artinya kinerja variabel-variabel fundamental perusahaan hanya 15,9 % terhadap harga pasar saham sedangkan sisanya (84,1%) dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Saran untuk penelitian selanjutnya para peneliti dapat melanjutkan penelitian ini dengan menggunakan periode pengamatan lebih panjang dan terbaru, serta menggunakan variabel - variabel fundamental lainnya. [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 117 Riyandi Nur Sumawidjaja DAFTAR PUSTAKA Agus Sartono. (2001), Manajemen Keuangan. BPFE. Yogyakarta BEJ. (1997 – 2004), Indonesia Capital Market Directory. BEJ. Jakarta H.M. Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi kedua. BPFE. Yogyakarta. Hin, L. T. (2001). Panduan Berinvestasi Saham. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sawidji Widoatmodjo. (2000). Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Yayasan Mpu Ajar Artha. Jakarta Suad Husnan. (2001). Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. UPP AMP YKPN. Yogyakarta Wahid Sulaiman. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS 11.5. Andi Offset. Yogyakarta Riwayat Hidup : Drs. Riyandi Nur Sumawidjaya, MM Lahir di Sampit 13 Oktober 1963, pendidikan terakhir MM UGM, Sekarang menjadi dosen tetap YIM di STIE INABA. Hlm : 118 [Pengaruh Kerja Variabel...] Riyandi Nur Sumawidjaja [Pengaruh Kerja Variabel...] Hlm : 119