1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK

advertisement
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )
PENINGKATAN HAFALAN SURAT AT TAKWIR DALAM PEMBELAJARAN
AL QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU AYAT
BERGAMBAR DAN STASIUN ANGKA PADA SISWA KELAS III PATTIMURA
SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH 01 PURWOKERTO
Diajukan untuk Mengikuti Simposium Guru
dan Tenaga Kependidikan tahun 2015
OLEH :
NAKHDHIYATUSH S, S.Pd
SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH 01 PURWOKERTO
2015
1
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Nakhdhiyatush Sholikhah
Jabatan
: Guru Al Quran
Unit Kerja
: SD Al Irsyad Al Islamiyah 01 Purwokerto
Menyatakan bahwa laporan penelitian tindakan Kelas (PTK) yang berjudul :
“PENINGKATAN HAFALAN SURAT AT TAKWIR DALAM PEMBELAJARAN AL
QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU AYAT
BERGAMBAR DAN STASIUN ANGKA PADA SISWA KELAS III PATTIMURA SD
AL IRSYAD AL ISLAMIYAH 01 PURWOKERTO”
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Purwokerto,
Mei 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
Sudrajat, S. Sos
Nakhdhiyatush Sholikhah
2
LEMBAR PENGESAHAN
1
Judul Penelitian
2
Identitas Peneliti
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Nama Lengkap
NIP
Pangkat, Golongan
Jabatan
Unit Kerja
Kecamatan
Kabupaten
Propinsi
Alamat Unit Kerja
Telepon Unit Kerja
Telepon Rumah
HP
PENINGKATAN HAFALAN SURAT AT TAKWIR
DALAM PEMBELAJARAN AL QUR’AN DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU
AYAT BERGAMBAR DAN STASIUN ANGKA PADA
SISWA KELAS III PATTIMURA SD AL IRSYAD AL
ISLAMIYAH 01 PURWOKERTO
Nakhdhiyatush Sholikhah
Guru Al Quran
SD Al Irsyad Al Islamiyah 01 Purwokerto
Purwokerto
Banyumas
Jawa Tengah
Jalan Ragasemangsang No. 27 Purwokerto 53115
(0281) Telp 628859, 628522
085642933600
3
Waktu Penelitian
Bulan April-Mei
4
Sumber Dana
Sekolah
Purwokerto,
Mei 2014
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Peneliti
Sudrajat, S. Sos
Nakhdhiyatush Sholikhah
3
ABSTRAK
Di dalam Pembelajaran Al Quran khususnya materi Tahfidzul Qur’an
memerlukan sebuah model pembelajaran yang kreatif yaitu dengan menggunakan
Permainan Kartu ayat bergambar dan stasiun angka. Cara ini lebih menarik dan
membuat siswa lebih senang untuk menghafal, selain itu siswa akan lebih tahu
makna yang terkandung didalam setiap ayat yang mereka baca.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam 2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh ini meliputi: Kemampuan
hafalan surat At Takwir oleh siswa yang diambil dari hasil penilaian hafalan siswa
di pra tindakan dan setelah tindakan, prestasi belajar terkait dengan penguasaan
materi hafalan diakhir siklus, aktifitas guru dan siswa selama proses pembelajaran
yang diambil dari observasi, hasil wawancara guru dan siswa, catatan lapangan
serta dokumentasi. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya
peningkatan kemampuan hafalan surat At Takwir. Hal tersebut dibuktikan dengan
pencapaian nilai hafalan yang sudah memenuhi nilai KKM 80.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kelancaran hafalan
siswa terhadap hafalan surat At Takwir. Pada Siklus I rata-rata siswa
adalah sebesar 83,45 atau 81 % , dan Pada Siklus II nilai rata-rata siswa
meningkat menjadi 90,54 atau menjadi 100 %.
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN...............................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
iv
ABSTRAK ............................................................................................................
vi
DAFTAR ISI . .......................................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
ix
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah ...............................................................................
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian..........................................................................................
1.4. Ruang Lingkup .............................................................................................
1.5. Manfaat Hasil penelitian ..............................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................
A. Landasan Teori ......................................................................................
1. Al Quran .............................................................................................
2. Dasar dan tujuan menghafal dalam pengajaran Al Qur’an .................
2. a. Teori tentang metode menghafal ..................................................
5
3. Motivasi Belajar ..................................................................................
4. Media Kartu Ayat Bergambar .............................................................
4. a Hakikat Media Pembelajaran ..........................................................
4. b Fungsi Media Pembelajaran ............................................................
4.c. Media Ajar Kartu Ayat Bergambar dan Stasiun Angka .................
B. Penelitian Yang Relevan........................................................................
C. Kerangka Berfikir ..................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ......................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam proses belajar mengajar faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan salah satunya adalah metode, dimana metode ini dapat memberi
petunjuk tentang apa yang akan dikerjakan oleh seorang guru. Dari sini guru
harus mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar mengajar. Diantaranya
adalah bahan yang akan diajarkan dan metode yang akan digunakan nanti saat
dikelas yang sesuai dengan karakter pelajaran.
Dari pengamatan dilapangan, ternyata pembelajaran Al Quran belum
menyentuh tiga aspek kecerdasan tersebut melainkan hanya menyentuh aspek
kognitif saja, yaitu anak hanya diajari membaca dan menghafal saja. Padahal
masa anak-anak adalah masa emas (Golden age) untuk meletakkan dasar-dasar
nilai dan mengoptimalkan potensi dirinya.
Dalam proses penerapannya, strategi ini menggunakan beberapa
langkah, yaitu permainan dengan menggunakan kartu kata bergambar, cerita
yang merupakan kesimpulan permainan, dan pendinginan berupa stasiun
angka yang berguna untuk mendinginkan emosi anak setelah melaksanakan
pembelajaran. Melalui langkah tersebut, siswa tidak hanya terkesan menghafal
dan memahami saja. Namun terdapat makna yang dapat diperoleh anak dalam
proses pembelajaran didalam kelas. Dengan kata lain, siswa hafal ayat-ayat Al
Quran yang diajarkan dan mampu pula menangkap makna yang terdapat
dalam proses pembelajarannya.
Berdasarkan dari pengamatan dilapangan dan hasil wawancara dari
Guu Al Qur’an dan beberapa siswa yang sudah menghafal Surat At Takwir,
Sebagian besar mereka mengatakan bahwa Surat At Takwir adalah surat
yang paling susah dihafal pada jus 30, karena banyak ayat yang bunyinya
hampir sama. Dari 11 Siswa yang diwawancarai sebanyak 8 siswa atau 81
% mengatakan kesusahan didalam menghafalkan surat At Takwir. Faktor
7
yang membuat mereka kesusahan dalam menghafal karena seringnya ayatayat tertukar sehingga menyebabkan hafalan mereka tidak lancar.
Oleh karena itu penulis perlu melakukan suatu penelitian tindakan
kelas menggunakan Salah satu model pembelajaran yang kreatif yaitu
dengan menggunakan Permainan Kartu ayat bergambar dan stasiun angka.
Dalam Permainan ini siswa dimotivasi untuk menghafal Al Quran
dengan gembira. Cara ini lebih menarik,selain itu siswa akan lebih tahu
makna yang terkandung didalam setiap ayat yang mereka baca. Dengan
menggunakan metode ini siswa akan lebih cepat menghafal dan mengena
didalam menghafal Al Quran.
Dengan demikian dalam hal ini peneliti tertarik untuk mengangkat
judul Penelitian Tindakan Kelas, dengan judul
“PENINGKATAN
HAFALAN SURAT AT TAKWIR DALAM PEMBELAJARAN AL
QUR’AN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU
AYAT BERGAMBAR DAN STASIUN ANGKA PADA SISWA KELAS
III PATTIMURA SD AL IRSYAD AL ISLAMIYAH 01 PURWOKERTO”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan metode media permainan kartu ayat bergambar dan
stasiun angka dapat meningkatkan motivasi dan
meningkatkan
penguasaan Hafalan pada surat At Takwir pada siswa kelas III Pattimura
SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto?
2. Bagaimana peningkatan hafalan dengan menggunakan media Permainan
Kartu ayat bergambar dan Stasiun Angka dapat meningkatkan penguasaan
hafalan pada surat At Takwir pada siswa kelas III Pattimura SD Al Irsyad
Al Islamiyyah 01 Purwokerto?
8
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini pada pokoknya untuk menentukan jawaban di atas
masalah-masalah yang telah di kemukakan pada rumusan masalah tersebut.
Dengan demikian tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran Al Quran di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02
Purwokerto.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Memberikan gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran Al
Qur’an dengan menggunakan media permainan kartu ayat bergambar
dan stasiun angka untuk menjadikan siswa cepat dalam menghafal ayat
ayat al qur’an yaitu Surat At Takwir pada siswa kelas III Pattimura
SD AL Irsyad Al Islamiyah 01 Purwokerto
b. Untuk mengetahui peranan pengajaran dengan menggunakan media
permainan kartu ayat bergambar
dan stasiun angka untuk
meningkatkan kecepatan menghafal siswa dalam menghafal surat At
Takwir pada bidang studi Al Qur'an.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian tindakan kelas ini mencakup peningkatan
kualitas hafalan pada pembelajaran Al Quran siswa kelas III SD Al Irsyad Al
Islamiyyah 01 Purwokerto melalui metode Permainan kartu ayat bergambar
dan stasiun angka, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penguasaan
hafalan siswa pada surat At Takwir
D. Manfaat Penelitian
Sejauh ini penulis melihat bahwasanya sebagian besar siswa merasa
kesulitan dalam menghafal Al Qur’an. Khususnya pada surat At Takwir,
mereka cenderung terbalik-balik ayatnya ketika menghafal surat tersebut.
Kebanyakan siswa masih kesulitan dan membutuhkan waktu yang sangat lama
9
, untuk itu penulis mencoba mencari langkah penyelesaian masalah tersebut
dengan pelaksanaan metode media permainan kartu ayat bergambar dan
stasiun angka pada pembelajaran Al Qur'an.
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah :
1. Dengan pelaksanaan metode Permainan kartu ayat bergambar dan
stasiun angka diharapkan dapat meningkatkan hasi belajar siswa pada
bidang studi Al Qur'an. maka hendaknya guru-guru bidang studi Al
Qur'an mempertimbangkan, hal ini dalam penerapan pola belajar
mengajar selanjutnya.
2. Hasil penelitian ini merupakan dasar tinjauan bagi peneliti untuk
mengembangkan penelitian lanjutan khususnya bagi pengembangan di
bidang pengajaran Al Qur'an.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
LANDASAN TEORI
1. Al Quran
Al Qur’an adalah Kalam Allah yang menjadi sumber segala hukum
dan menjadi pedoman pokok di alam kehidupan, termasuk membahas
tentang pembelajaran. Dalam Al Quran banyak sekali ayat yang
berhubungan dengan pembelajaran dan metode pembelajaran, diantaranya
terdapat pada surat Al Alaq ayat 1-5. Lima ayat tersebut merupakan ayat
pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW, yang diantaranya
berbicara tentang perintah kepada manusia untuk selalu menelaah,
membaca, belajar, dan observasi ilmiah tentang penciptaan manusia.
Kata al-Qur’an berasal dari dua kata yaitu al Qur’an Pada dasarnya
pengertian
al-Qur’an,
banyak
yang
mengartikan
berbeda
secara
redaksinya, akan tetapi pada hakekatnya adalah sama. Adapun definisinya
adalah: Al-Qur’an adalah kalam (perkataan) Allah yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril dengan lafadz dan
maknanya, al-Qur’an menempati posisi sebagai sumber pertama dan
utama dari seluruh ajaran Islam juga berfungsi sebagai petunjuk atau
pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat.
2. Dasar Dan Tujuan Metode Menghafal Dalam Pengajaran al-Qur’an
a. Teori Tentang Metode Menghafal.
Metode berasal dari kata method dalam bahasa Inggris yang
berarti cara. Metode adalah cara yang tepat dan cepat dalam
melakukan sesuatu.
Selain itu Zuhairi juga mengungkapkan bahwa metode berasal
dari bahasa yunani (Greeka) yaitu dari kata “metha” dan “hodos”.
11
metha berarti melalui atau melewati, sedangkan kata hodos berarti
jalan atau cara yang harus dilalui atau dilewati untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode dapat
diartikan sebagai cara yang tepat dan cepat dalam menerapkan metode
menghafal dalam pengajaran, jadi faktor metode ini tidak boleh
diabaikan begitu saja, karena metode di sini akan berpengaruh pada
tujuan pengajaran.
Adapun menghafal menurut kamus Bahasa Indonesia bahwa
menghafal berasal dari kata dasar hafal yang artinya telah masuk
dalam ingatan tentang pelajaran atau dapat mengucapkan di luar kepala
tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat awalan me
menjadi menghafal yang artinya adalah berusaha meresapkan ke dalam
pikiran agar selalu ingat. Selain itu menghafal juga dapat diartikan dari
kata memory yang artinya ingatan, daya ingatan, juga mengucapkan di
luar kepala.
3. Motivasi Belajar
Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar (Depdiknas 2004:3) antara
lain:
a. Jika materi pembelajaran yang dipelajarinya bermakna karena sesuai
dengan bakat, minat, dan pengetahuan dirinya, maka motivasi belajar
siswa akan meningkat.
b. Motivasi belajar siswa akan meningkat jika guru mampu menjadi
model bagi siswa untuk dilihat dan ditiru.
c. Suasana proses pembelajaran yang menyenangkan dan nyaman bagi
siswa.
4. Media Kartu Ayat Bergambar
a. Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran mempunyai peranan yang penting dalam
proses kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya media, proses
kegiatan belajar mengajar akan semakin dirasakan manfaatnya.
12
Penggunaan media diharapkan akan menimbulkan dampak positif,
seperti timbulnya proses pembelajaran yang lebih kondusif, terjadi
umpan balik dalam proses belajar mengajar, dan mencapai hasil yang
optimal.
b. Media ajar Kartu Ayat Bergambar dan Stasiun angka
Rossi dan Breidle (1966:3) dalam Sanjaya (2006:1663)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan
bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Dengan kata lain,
media pembelajaran adalah sebuah benda yang dapat membantu guru
agar siswa lebih memahami materi yang sedang diajarkan, dapat
berupa benda keras ataupun lunak.
Seperti yang dijelaskan di awal, media pembelajaran tidak
hanya benda keras namun dapat juga berupa benda lunak. Berikut
macam-macam media pembelajaran:
a. Media auditif yaitu media yang hanya dapat didengar saja
b. Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat saja
c. Media audiovisual yaitu jenis media yang tidak hanya mengandung
unsur suara namun juga unsur gambar yang bisa dilihat
B.
PENELITIAN YANG RELEVAN
Penelitian yang dilakukan Burhan Nurdin(2013) dalam judul
skripsinya Peningkatan Hafalan Surat Al Kafirun dan Al Ma’un dalam
Pembelajaran Al Qur’an Hadist melalui Strategi Rumah Qur’ani Pada
Siswa Kelas II A MI Sultan Agung Babadan Baru Condong Catur Depok
Sleman Yogyakarta. Hasil penelitian Burhan Nurdin menunjukkan
pencapaian nilai hafalan serta pemahaman siswa terhadap surat Al Ma’un
dan Al Kafirun yang berhasil mencapai KKM 70.
Hasil Penilitian Mutholi’ah (2011), dengan judul skripsi Upaya
Meningkatkan Prestasi Belajar Al Quran Hadist Materi Pokok Membaca
Huruf-huruf Hijaiyah Sesuai Makhrajnya Melalui Metode dan Demonstrasi
13
dan Drill Pada Siswa Kelas I MI NU Hidayatul Mustafidin Lau Dawe
Kudus mengungkapkan bahwa prestasi belajar Al Quran Hadists materi
pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya, sebelum tindakan
penelitian mencapai ketuntasan belajar klasikal sebanyak 17,39 % dengan
rata-rata nilai 68,95 (KKM 75). Setelah penelitian tindakan kelas dilakukan
dilaksanakan dengan menerapkan metode Demonstrasi dan Drill. Prestasi
Belajar Al Quran Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya dapat meningkat dengan ketuntasan belajar klasikal sebanyak
86, 95 % rata-rata nilai 81,30 (KKM 75) serta indikator pencapaian 75 %.
C.
Kerangka Pikir
Belajar adalah suatu proses untuk Permainan adalah suatu aktifitas
yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat
membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai
perkembangan fisik, intelektual, sosial, moral dan emosional. Metode
pembelajaran dengan media permainan yaitu suatu pembelajaran yang
dilakukan dengan mengaktifkan peserta didik menggunakan alat peraga atau
sesuai dengan kreatifitas pendidik sehingga menghasilkan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
optimal.
Kartu ayat bergambar dan stasiun angka dipilih peneliti sebagai nama
media pembelajarannya, hal ini dimaksudkan agar siswa tertarik dengan
media yang akan digunakan selama proses belajar mengajar. Seperti yang kita
ketahui, Kartu bergambar lebih menarik untuk anak. Dari kartu tersebut anak
akan melihat beberapa gambar yang mempermudah mereka menghafal dan
mengetahui makna dari ayat surat yang mereka hafal. Stasiun angka
digunakan untuk permainan setelah mereka menghafalkan ayat yang
diberikan, siswa akan diajak bermain oleh guru dan harus berhenti pada
stasiun yang ditunjuk, apabila guru meminta mereka untuk berhenti di stasiun
satu maka mereka harus menyebutkan ayat pertama dari surat tersebut. Hal
ini tentunya ini akan lebih menarik untuk siswa.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan
secara kolaboratif dan partisipatif.
Artinya peneliti tidak melakukan
penelitian sendiri, namun berkolaborasi atau bekerja sama dengan manajer
sekolah atau rekan sesama guru bidang Al Qur’an.
Secara partisipatif
bersama-sama dengan mitra, peneliti akan melaksanakan penelitian ini
langkah demi langkah. Penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kualitas hafalan siswa kelas III Pattimura dalam menghafal surat At Takwir.
B. Sumber Data
1. Hasil Tes Hafalan
Diambil dari hasil tes hafalan terhadap peserta didik. Tes hafalan
dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.
2. Hasil Pengamatan
Diambil dari hasil pengamatan kolaborator terhadap para peneliti dan
keaktifan peserta didik.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model spiral dari Kemmis dan Taggart
yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart.
Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan masing – masing siklus
15
menggunakan empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan,
observasi, dan refleksi dalam satu spiral yang terkait.
Penelitian dirancang dalam 2 siklus dan tiap siklus melalui tahapan
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/evaluasi, dan refleksi. Penggunaan
media ajar di kedua siklus tersebut berbeda. Dalam siklus pertama, peneliti
hanya menggunakan kartu ayat bergambar sedangkan dalam siklus kedua,
peneliti menambah stasiun angka agar siswa lebih tertarik dan tidak merasa
bosan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan
dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian
ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan
wakil kepala sekolah bagian Al Quran (manajer Al Quran) dan seorang
rekan guru yang mengajar Al Quran. Observasi dilakukan dengan cara
pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dipersiapkan.
16
2. Metode Dokumentasi
Studi dokumen dilakukan dengan cara mengambil foto siswa pada
saat proses pembelajaran berlangsung dan mengumpulkan hasil tes yang
telah diberikan.
3. Tes Hafalan Surat
Tes hafalan surat merupakan serangkaian tugas atau pertanyaanpertanyaan atau latihan lain yang digunakan untuk mengukur tingkat
penguasaan materi hafalan surat At Takwir yang meliputu aspek
kelancaran, tajwid, makharijul huruf dan fashohah.
4. Catatan Lapangan
Teknik ini digunakan untuk menjaring data mengenai aktifitas guru
dan siswa serta kondisi kelas selama proses pembelajaran berlangsung
5. Lembar Evaluasi
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat pengumpul data yang harus
dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris
sebagaimana adanya instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah:
17
a. Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri, yang berfungsi menetapkan fokus
penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analis data, menafsirkan data
dan membuat kesimpulan atas temuannya.
b. Lembar Observasi
Efektivitas pembelajaran kartu ayat bergambar dan stasiun angka,
mempunyai beberapa hal yang harus diamati diantaranya :
1) Model pembelajaran kartu ayat bergambar dan stasiun angka,
membantu pemahaman siswa
2) Guru menjelaskan materi pelajaran dengan kartu ayat bergambar
dan stasiun angka,
3) Dengan kartu ayat bergambar dan stasiun angka, siswa lebih cepat
menghafal dan mengetahui makna yang terkandung dalam surat At
Takwir,
4) Setelah menggunakan kartu ayat bergambar dan stasiun angka,
kualitas hafalan siswa lebih meningkat
c. Dokumentasi
Instrumen dokumentasi digunakan untuk memberikan gambaran
secara nyata.
Dokumen – dokumen tersebut berupa foto yang
memberikan gambaran secara konkret proses kegiatan siswa, serta hasil
18
tes yang dilaksanakan di setiap akhir siklus.
Foto berfungsi untuk
merekam berbagai kegiatan penting di dalam kelas, sedangkan hasil tes
berfungsi untuk menunjukkan seberapa besar daya serap dan pemahaman
siswa terhadap bahan ajar yang disampaikan.
d. Tes Hasil Belajar
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
A. 1. Deskripsi Model Tindakan
Model tindakan penelitian tindakan kelas ini berupa penerapan
pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu ayat bergambar dan
stasiun angka. Pelaksanaan tindakan pada setiap siklus meliputi kegiatan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi.
Deskripsi model tindakan masing-masing siklus diuraikan sebagai berikut :
A. 2. Deskripsi Model Tindakan Siklus I
a. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan
siklus I adalah :
1) Menanyakan siswa tingkat kesulitan menghafalkan surat At
Takwir. Sebelum tindakan siswa diminta untuk menghafalkan
surat At Takwir secara mandiri. Dan hasilnya siswa banyak yang
mengalami kesulitan serta saling tertukar ayat yang satu dengan
ayat yang lainnya. Tes dilaksanakan hari Kamis, 24 April 2014.
Tes dilakukan untuk mengetahui penguasaan siswa dalam
mnghafal surat At Takwir.
2) Membentuk kelompok yang terdiri dari 2 kelompok, kelompok
pertama berjumlah 5
orang siswa dan kelompok kedua
berjumlah 6 orang siswa. Siswa yang ikut dalam penelitian
sebanyak 11 siswa
3) Peneliti sebagai guru pelaksana tindakan berdiskusi dan membagi
tugas dengan guru pengamat/observer (Alfiyan Hasanuddin)
tentang prosedur penelitian, serta langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu ayat
bergambar dan stasiun angka.
20
4) Mempersiapkan
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
lembar observasi guru,
Lembar penilaian hafalan, kartu ayat
bergambar, serta lembar observasi aktivitas siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus I dalam bentuk penerapan
pembelajaran dengan menggunakan permainan kartu ayat bergambar
dan stasiun angka dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan sesuai
dengan jadwal pelajaran Al Quran kelas III. Materi pelajaran siklus I
adalah menghafal surat At Takwir ayat 1-15
Adapun
tahapan
pelaksanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan permainan kartu ayat bergambar dan stasiun angka
dalam siklus I adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan pertama : Kamis, 24 April 2014 jam pelajaran ke
7-8. Guru menanyakan pada siswa tingkat kesulitan menghafal
surat At Takwir dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengulang hafalan surat At Takwir. Dan ternyata masih
banyak siswa yang tertukar dalam menghafal dan melafalkan
surat At Takwir. Guru menyampaikan materi yang akan
disampaikan
yaitu
menghafal
surat
At
Takwir
dengan
menggunakan permainan kartu ayat bergambar dan stasiun
angka. Pada Tindakan satu Siswa menghafal At Takwir ayat 1-7,
setelah tindakan dilakukan siswa menyetorkan hafalan yaitu surat
At Takwir 1-7 untuk melihat tingkat keberhasilan tindakan,
selain itu siswa dibagi menjadi 2 kelompok untuk bermain
menyusun kartu yang sudah diacak.
2) Pertemuan kedua : Sabtu, 26 April 2014 jam pelajaran ke 1-2.
Guru mereview materi yang sudah diajarkan sebelumnya dengan
memberikan kartu ayat bergambar yang sudah diacak dan
meminta siswa untuk menebak bunyi ayat yang ada di kartu ayat
bergambar. Kemudian guru meminta semua siswa mengulang
21
hafalan At Takwir dari ayat 1-7. Pada pertemuan kedua siswa
materi yang akan dihafalkan adalah At Takwir ayat 8-15.
Pembelajaran menggunakan permainan kartu ayat bergambar,
Guru menjelaskan maksud dan makna dari setiap ayatnya
berdasarkan gambar yang ada dikartu. Guru memberikan contoh,
kemudian siswa yang lain mengikuti. Guru memberikan
kesempatan salah satu siswa untuk membaca kartu-kartu
tersebut. Setelah Siswa paham guru memberikan kuis untuk
motivasi siswa dalam menghafal surat Takwir, siswa diminta
untuk menebak ayat sebelum dan sesudah dari ayat yang di
tunjukkan melalui kartu bergambar tersebut. Setelah itu guru
memberikan reward bagi siswa yang berhasil menebak dengan
benar pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Pada Tindakan
yang kedua ini siswa diberikan permainan asyiknya bermain dan
menyusun kartu.
3) Pertemuan ketiga : Senin, 28 April 2014 jam pelajaran ke 4-5,
siswa diminta untuk menghafal Surat At Takwir dari ayat 1-15.
Penilaian setoran hafalan digunakan untuk mementukan skor
peningkatan individu.
c. Observasi
Rangkuman hasil observasi Siklus I adalah sebagai berikut :
(1) Hasil observasi tanggal 24 dan 26 April 2014 oleh guru
pengamat, aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran Al
Quran dengan menggunakan media kartu ayat bergambar
menunjukkan bahwa guru pelaksana tindakan pada pertemuan
pertama sudah cukup baik dalam menyampaikan materi tahfidz
yaitu menghafal surat At Takwir ayat 1-15.
Yang perlu
diperbaiki yaitu keterampilan guru dalam mengatur waktu. Siswa
memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan model
pembelajaran yang baru yaitu kartu ayat bergambar sehingga
22
guru harus menjelaskannya dengan alokasi waktu yang lebih
banyak daripada yang direncanakan.
(2) Hasil observasi tanggal 24 dan 26 April 2014 yang dilakukan
oleh guru pengamat, aktivitas siswa pada waktu pembelajaran
berlangsung menunjukkan bahwa : (a) guru pelaksana tindakan
dapat mengatur waktu pembelajaran dengan baik, (b) siswa
sudah bisa menyesuaikan diri dengan model pembelajaran
menggunakan kartu ayat bergambar
dan mereka berlomba-
lomba untuk dapat menjawab dan menghafal ayat yang diberikan
dengan benar (c) Pelaksanaan model pembelajaran dengan
menggunakan kartu ayat bergambar membuat siswa lebih aktif
dan labih terpacu untuk menghafal. Selain itu siswa lebih
mengetahui makna dan arti setiap kandungan ayat yang siswa
hafalkan
(3) Hasil observasi tanggal 28 April 2014 pada pelaksanaan setoran
hafalan setiap siswa termotivasi untuk menghafal. Tindakan ini
menunjukkan bahwa evaluasi berjalan dengan tertib dan lancar.
Semua siswa menghafal dengan serius.
d. Evaluasi
Secara umum pelaksanaan siklus 1 dikatakan cukup berhasil hal
ini dapat dilihat dari beberapa poin sebagai berikut :
1. Pelaksanaan selama 3 kali pertemuan ( 6 jam pelajaran ) berjalan
lancar, semua siswa hadir di setiap pertemuan.
2. Siswa antusias mengikuti pelajaran, walaupun pada pertemuan
pertama siswa sempat mengalami kebingungan menggunakan
pembelajaran model baru, sehingga membutuhkan waktu yang
lebih banyak. Hal ini dapat diatasi, terutama pada pertemuan
kedua. Siswa sudah dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
3. Rata-rata skor evaluasi awal sebesar 75.90 dengan persentase
keberhasilan belajar mencapai 36 % siswa tuntas KKM 80 dan
rata-rata Jumlah penilaian hafalan mandiri 83,45 dengan
23
persentase keberhasilan belajar 81 % siswa tuntas KKM 80.0, hal
ini menunjukkan sudah ada peningkatan. Namun demikian pada
siklus II prestasi belajar siswa masih perlu ditingkatkan lagi.
4. Hasil observasi oleh pengamat I terhadap aktivitas guru
pelaksana tindakan dengan pembelajaran menggunakan kartu
ayat bergambar dengan skor rata-rata sebesar 3.54 (skor tertinggi
4). Hal ini menunjukkan bahwa guru pelaksana tindakan sudah
cukup baik dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan
permainan kartu kata bergambar. Kelemahan-kelemahan yang
masih perlu diperbaiki antara lain : (a) Pengawasan siswa kurang
maksimal (b) Guru terlalu cepat dalam menerangkan materi
pembelajaran, (c) Pemberian motivasi terhadap siswa yang pasif
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi siklus I maka perlu
dilakukan refleksi untuk melihat memberikan solusi pelaksanaan
tindakan siklus I. Hasil refleksi siklus I antara lain :
(1) Guru
pelaksana
tindakan
supaya
melakukan
persiapan
pembelajaran yang lebih baik lagi terutama saat menjelaskan
materi secara klasikal dilakukan dengan baik. Guru memberikan
contoh yang lebih banyak serta memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya.
(2) Guru memberikan motivasi kepada siswa, terutama kepada siswa
yang masih pasif, agar mereka lebih bersemangat dalam proses
pembelajaran.
(3) Memberikan kegiatan untuk siswa yang tidak menghafal
A. 3. Deskripsi Model Tindakan Siklus II
a. Perencanaan
Hasil refleksi siklus I digunakan untuk merencanakan
tindakan siklus II. Kegiatan-kegiatan dalam merencanakan tindakan
siklus II antara lain :
24
1) Diskusi dengan guru pengamat (Alfiyan Hasanudin) untuk
membahas hasil refleksi siklus I. Tujuan diskusi adalah untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I sebagai
upaya untuk meningkatkan prestasi pada siklus II.
2) Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.
3) Merekap hasil penilaian setoran hafalan pada siklus 1 pada lembar
penilaian.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan siklus II dalam bentuk penerapan
pembelajaran Al Quran menghafalkan surat At Takwir dengan
menggunakan permainan kartu kata bergambar dan stasiun angka
dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran
Al Quran kelas III. Materi pelajaran siklus II adalah mereview ayat
yang sudah dihafalkan pada siklus I yaitu Surat At Takwir ayat -15 dan
menghafalkan ayat selanjutnya yaitu ayat 16-29.
1). Pertemuan keempat : Selasa, 6 Mei 2014, jam pelajaran ke 1-2.
Guru mereview hafalan surat At Takwir ayat 1-15. Siswa sudah
mulai lancar melafalkan dan tidak tertukar ayatnya. Kemudian
guru melanjutkan materi hafalan, yaitu Surat At Takwir ayat 16-22.
Guru membacakan ayat yang ada pada kartu kata bergambar serta
menunjukkan angka yang menunjukkan urutan ayat yang ada pada
kartu kata bergambar tersebut. Ketika guru menunjukkan stasiun
angka yang sudah disediakan maka siswa melafalkan sesuai
dengan ayatnya. Kemudian guru memberikan kesempatan siswa
untuk mencoba melafalkan satu persatu. Setelah semua ayat
diberikan, semua siswa diminta untuk melafalkan surat At Takwir
ayat 16-22, dan semua siswa akan berkumpul dengan kelompoknya
masing-masing untuk bermain stasiun angka. Mereka akan
diberikan tiga pertanyaan yang berhubungan dengan materi,
mereka akan diajak bermain kereta-kereta apian yang harus
berhenti disetiap stasiun angka yang ditunjuk. Ketika guru
25
membacakan sebuah ayat, maka mereka harus menebak ayat
keberapakah ayat yang dimaksud tersebut. Mereka harus cepatcepat menuju stasiun angka yang dimaksud. Bagi siswa yang
tercepat menuju stasiun angka guru akan memberikan reward.
Tujuan permainan ini agar siswa mengingat urutan pada setiap
ayatnya dan siswa lebih termotivasi untuk menghafalkan Al Quran.
2). Pertemuan kelima : Rabu, 7 Mei 2014, jam pelajaran ke 3-4. Guru
menyampaikan hafalan surat At Takwir selanjutnya yaitu ayat 2329. Sebelum pembelajaran dimulai guru mereview ayat pada
pertemuan sebelumnya yaitu ayat 16-22. Kemudian guru mengajak
bermain siswa dengan mengambil kartu angka, setelah itu siswa
yang mendapatkan kartu angka tersebut harus melafalkan bunyi
ayat tersebut. Begitu juga ketika menerangkan materi ayat
selanjutnya, yaitu ayat 23-29. Guru menggunakan kartu kata
bergambar dan mengajak mereka untuk bermain stasiun angka.
Siswa-siswa lebih termotivasi dan bisa menebak ayat yang
diberikan oleh guru
3). Pertemuan keenam :Sabtu,10 Mei 2014 ,jam pelajaran ke 1-2
siswa menyetorkan hafalan Surat At Takwir dari ayat 1-29.
c.
Observasi
Observasi pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan oleh
guru pengamat. Aktivitas yang dilakukan adalah mengamati aktivitas
guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran make a match.
Observasi dilakukan dengan lembar observasi guru dan lembar
observasi aktif siswa. Rangkuman hasil observasi Siklus II adalah
sebagai berikut :
(1) Hasil observasi tanggal 6 dan 7 Mei 2014 oleh guru pengamat
menunjukkan bahwa guru pelaksana tindakan pada pertemuan
keempat sudah baik dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru
menjelaskan materi yang akan dipelajari hari itu dengan baik
disertai contoh dan melakukan tanya jawab dengan siswa.
26
(2) Hasil observasi tanggal 6 dan 7 Mei 2014 yang dilakukan oleh
guru pengamat aktivitas siswa pada waktu pembelajaran
berlangsung menunjukkan bahwa : (a) siswa antusias dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
Pembelajaran
tidak
lagi
didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi sebagian besar siswa
mengikuti pembelajaran dengan aktif. Saat guru memberikan
kuis tebak surat dan ayat siswa aktif mengangkat tangan dan
berlomba-lomba
menjawab,
(b)
siswa
antusias
untuk
menghafalkan surat yang diberikan.
(3) Hasil observasi Sabtu,10 Mei 2014 pada pelaksanaan penilaian
setoran hafalan menunjukkan sebagian besar siswa menghafalkan
surat At Takwir ayat 1-15 dengan tertib dan lancar.
d. Evaluasi
Secara umum pelaksanaan siklus 2 dikatakan cukup berhasil hal
ini dapat dilihat dari beberapa poin sebagai berikut :
1) Rata-rata skor siswa yang berani mengangkat tangan untuk
menjawab pertanyaan guru dengan sebesar 3,36 dan masuk dalam
kategori cukup baik. Siswa yang menjawab pertanyaan guru
dengan benar sebanyak 63 % atau sebanyak 7 siswa. Rata-rata skor
siswa
yang
aktif
mengikuti
proses
pembelajaran
dengan
menggunakan media kartu ayat bergambar sebesar 3.63 berarti
dalam kategori baik sekali. Persentasi keberhasilan adalah 72 %
atau sebanyak 8 siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran.
2) Hasil observasi oleh pengamat aktivitas guru pelaksana tindakan
dengan pembelajaran dengan menggunakan media kartu ayat
bergambar skor rata-rata sebesar 3.54 (skor tertinggi 4). Hal ini
menunjukkan bahwa guru pelaksana tindakan sudah baik dalam
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media kartu
ayat
bergambar.
Kelemahan-kelemahan
yang
masih
perlu
diperbaiki yaitu kegiatan inti, yaitu pada saat mengenalkan siswaa
dengan media kartu ayat bergambar dan stasiun angka.
Siswa
27
membutuhkan waktu lebih banyak untuk memahami media kartu
ayat bergambar, sehingga alokasi waktu untuk penilaian hafalan
menjadi berkurang.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi siklus II maka perlu
dilakukan refleksi. Hasil Refleksi siklus II antara lain :
1) Pelaksanaan siklus 2 berjalan lancar.
2) Perlu ditingkatkan lagi partisipasi kontributif siswa dengan cara
meningkatkan motivasi terutama terhadap siswa yang pasif atau
jarang menjawab pertanyaan atau mengemukakan pendapatnya
selama pembelajaran berlangsung.
3).Terjadi peningkatan skor penilaian hafalan pada siklus I dan II. Skor
pada siklus I sebesar 83,45 dan siklus II sebesar 90,54. Selain itu
terjadi peningkatan partisipasi aktif siswa pada siklus I dan siklus II.
Partisipasi aktif siswa di siklus I sebesar 3,36 atau sebanyak 63 %
sedangkan di siklus II sebesar 3,81 atau sebanyak 80 %.
Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa penguasaan siswa
terhadap penguasaan hafalan surat At Takwir meningakat dengan
menggunakan permainan kartu ayat bergambar dan stasiun angka.
4). Pemberian hadiah bintang serta pujian dapat meningkatkan
partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
Pada Siklus I terjadi peningkatan rata-rata skor partisipasi siswa
aktif selama pembelajaran dengan menggunakan media kartu ayat
bergambar dan stasiun angka dari siklus I sebesar 3,68 menjadi 3,88 pada
siklus ke II. Peningkatan sebesar 0,81. make a match dari siklus I (3,25) ke
siklus II (3,83) sebesar 0,58. Jumlah siswa yang aktif berpartisipasi dalam
pembelajaran meningkat sebesar 28%.
Pada siklus II guru sudah bisa menjelaskan dan menggunakan
media kartu ayat bergambar dan stasiun angka dengan baik. Dan lebih
komunikatif. Sehingga pemahaman siswa pun meningkat. Siswa juga
sudah bisa menyesuaikan diri dengan metode pembelajaran dengan
28
menggunakan media kartu ayat bergambar dan stasiun angka. Mereka
lebih tepat
untuk menjawab pertanyaan guru, serta bisa mencari dan
menemukan kartu-kartu ayat yang sudah diacak.
B. Kelebihan pembelajaran dengan menggunakan media permainan
kartu ayat bergambar dan stasiun angka.
Dari pembahasan hasil penelitian di atas, diketahui beberapa
kelebihan yang didapatkan dari pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode permainan kartu ayat bergambar dan stasiun angka,
di antaranya yaitu:
1. Pembelajaran metode permainan kartu ayat bergambar dan stasiun
angka memungkinkan siswa untuk menggunakan kecerdasan auditori,
visual, kinestetik dan intelektualnya disertai dengan pengulangan
(repetisi) materi pelajaran oleh guru, sehingga memudahkan siswa
untuk menghafal surat At Takwir. Kemudahan dalam memahami
materi meningkatkan penguasaan siswa untuk menyimak (listening),
membaca (reading), mengamati (observing) dan melafazkan (speaking)
bacaan disetiap ayatnya.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode permainan kartu ayat
bergambar dan stasiun angka meningkatkan partisipasi aktif siswa
dalam
pembelajaran
dan
menumbuhkan
kesadaran
untuk
memperhatikan penjelasan guru dengan sebaik-baiknya.
3. Pembelajaran dengan menggunakan metode permainan kartu ayat
bergambar dan stasiun angka memudahkan guru untuk melakukan
proses pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan bagi siswa.
29
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
maka
dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran
dengan menggunakan kartu ayat bergambar dapat
meningkatkan partisipasi kontributif siswa
2. Pembelajaran dengan menggunakan kartu ayat bergambar dan stasiun
angka
dapat
meningkatkan
penguasaan
hafalan,
terlihat
dari
meningkatnya kuantitas dan kualitas hafalan siswa. Selain itu ayat
yang dibaca tidak tertukar lagi. Siswa jg lebih paham makna dan arti
dari setiap ayat yang mereka hafalkan. Selain itu juga dapat dibuktikan
dengan rata-rata nilai hafalan siswa.
3. Peningkatan kelancaran hafalan siswa terhadap hafalan surat At
Takwir bisa dilihat dari peningkatan skor pada evaluasi awal, siklus I
dan siklus II . Skor penilaian mulai dari tes awal sebesar 81,36
meningkat 3,91 menjadi 85,27 pada siklus I. Pada Siklus II hafalan
siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus I Dari tes awal
83,45 menjadi 89,09 dan meningkat sebanyak 5,64. Antara siklus I dan
II mengalami peningkatan sebanyak 1,73.
4.
Kualitas pembelajaran Al Quran di SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01
Purwokerto dapat ditingkatkan dengan penerapan model pembelajaran
dengan menggunakan Kartu Ayat Bergambar.
30
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan diatas maka peneliti
menyarankan :
1. Kepada Dinas Pendidikan Nasional agar dapat mensosialisasikan hasil
penelitian ini kepada rekan guru di lingkungan sekolah sebagai bahan
informasi dalam meningkatkan penguasaan siswa terhadap pelajaran Al
Quran.
2. Kepada rekan guru diharapkan dapat mencoba model pembelajaran
dengan menggunakan kartu ayat bergambar dan stasiun angka dengan
tipe yang lain dalam rangka menciptakan pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan.
31
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. 2010. Rineka
Cipta: Jakarta.
Harmer, Jeremy. The Practice of English Language Teaching. 1991. Longman Group UK
Limited: New York
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran ‘Berorientasi Standar Proses Pendidikan’. 2006.
Kencana Media Group: Jakarta
. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi Ketiga. 2002. Balai
Pustaka:Jakarta
. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa edisi Keempat.
2008. P.T Gramedia: Jakarta.
Abdurrahman, Hafidz.Ulumul Qur’an Praktis-Metode Memahami al-Qur’an, Bogor: Idea
Pustaka Utama, 2004, Cet. I.
Amanah, St., Pengantar Ilmu al-Qur’an Dan Tafsir, Semarang: Asy Syifa’, 1993.
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1996, Cet. 2, hlm 4.
Nana Sudjana, Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung:
Sinar Baru, 1996) Hlm. 13.
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001)
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip Dan Tehnik Evaluasi Pengajaran, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1988), hlm. 3.
Badingah, Siti. 2011. Penggunaan Model Pembelajaran Make a Match untuk
meningkatkan Penguasaan Bacaan Idzhar Halqi Dalam Al Qur’an.
Penelitian Tindakan Kelas. Purwokerto. LPP Al Irsyad Al Isamiyyah
Purwokerto
Dimyati dan Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Setiadi, Tri. 2012. Penggunaan Model Pembelajaran Make A Match Untuk Meningkatkan
penguasaan Bacaan Idghom Bighunnah Dalam Al Quran. Penelitian
Tindakan Kelas. Purwokerto. LPP Al Irsyad Al Isamiyyah Purwokerto.
Nurdin, Burhan. 2013. Peningkatan Hafalan Surat Al Kafirun dan Al Ma’un dalam
Pembelajaran Al Qur’an Hadist melalui Strategi Rumah Qur’ani Pada Siswa
Kelas II A MI Sultan Agung Babadan Baru Condong Catur Depok Sleman
Yogyakarta. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Kelijaga Yogyakarta.
Mutholi’ah. 2011. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Al Quran Hadist Materi Pokok
Membaca Huruf-huruf Hijaiyah Sesuai Makhrajnya Melalui Metode dan
Demonstrasi dan Drill Pada Siswa Kelas I MI NU Hidayatul Mustafidin Lau
Dawe Kudus. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.
32
Media Kartu Ayat
Media Kartu Ayat Bergambar
33
Media kartu stasiun angka
34
35
Download